BAB III METODE PENELITIAN 1 -...

18
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pohuwato karena setiap SKPD dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya juga menyelenggarakan anggaran. SKPD yang dimaksud adalah dinas-dinas Kabupaten Pohuwato. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai dengan selesai. 1.2 Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode survei. Adapun ciri-ciri dari metode survei adalah tujuannya dapat bersifat deskriptif. Data dikumpulkan dari sampel yang telah ditentukan, data variabel penelitian dijaring dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu, yaitu kuesioner (Karlinger, 1990: 51). 1.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian menyangkut metode atau pendekatan dan alasan metode tersebut digunakan dalam penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan variabel yang bersifat kausal. Karena penelitian ini menjelaskan bagaimana hubungan dan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1 -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Kabupaten Pohuwato karena setiap SKPD dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya

juga menyelenggarakan anggaran. SKPD yang dimaksud adalah dinas-dinas

Kabupaten Pohuwato. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai dengan

selesai.

1.2 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode survei. Adapun ciri-ciri

dari metode survei adalah tujuannya dapat bersifat deskriptif. Data dikumpulkan dari

sampel yang telah ditentukan, data variabel penelitian dijaring dengan menggunakan

alat pengumpulan data tertentu, yaitu kuesioner (Karlinger, 1990: 51).

1.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menyangkut metode atau pendekatan dan alasan metode

tersebut digunakan dalam penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah hubungan variabel yang bersifat kausal. Karena penelitian ini menjelaskan

bagaimana hubungan dan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Gambar 2: Desain Penelitian

3.2.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Populasi dalam penelitian

ini adalah Kepala SKPD, Kepala Bidang/Kepala Bagian, dan Sub Bagian/Kepala

Seksi dari 29 SKPD. Keseluruhan berjumlah 305 Aparat. Distribusi populasi tersebut

dapat dilihat dari table berikut ini:

Tabel 2: Populasi Penelitian

No SKPD

Kepala

SKPD

JUMLAH

Kabag

/

Kabid

Kasubag

/Kesi

TOT

AL

1 Inspektorat 1 3 4 8

2 Setwan 1 4 8 13

3 Bagian Pemerintahan 1 - 3 4

4 Bagian Umum dan HUMAS 1 - 3 4

KINERJA APARAT

PEMERINTAH

DAERAH

KEPUASAN

KERJA

PARTISIPASI

PENYUSUNAN

ANGGARAN

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

5 Bagian Hukum dan HAM 1 - 3 4

6 Bagian Kesra 1 - 3 4

7 Bagian Ekonomi 1 - 2 3

8 Bagian Sosial 1 - 3 4

9 Bagian Pembangunan 1 - 3 4

10 Kantor PTSP 1 - 5 6

11 BPKAD 1 4 10 15

12 Dinas PU 1 4 10 15

13 Dinas Kesehatan dan KB 1 4 10 15

14 Dinas Kependidikan Nasional 1 4 10 15

15 Dinas Kependudukan dan CAPIL 1 3 9 13

16 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan 1 4 10 15

17 Dinas Kelautan dan Perikanan 1 4 10 15

18 Dinas Pertambangan dan Kehutanan 1 4 8 13

19 Dinas Koperindag 1 4 10 15

20 Dinas Hubungan dan Pariwisata 1 4 11 16

21 Dinas Nakertrans 1 4 10 15

22 Dinas Sosial 1 4 11 16

23 Dinas Peternakan 1 3 8 12

24 Kantor Satpol PP 1 1 3 5

25 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 1 - 4 5

26 BKPPD 1 3 8 12

27 BLH 1 3 8 12

28 Bappeda 1 3 8 12

29 BPPKP 1 4 10 15

Jumlah 305

Sumber : Pemerintahan Kabupaten Pohuwato

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Sampel penelitian diambil dengan menggunakan rumus Slovin dalam Karo karo

(2009) yakni sebagai berikut:

Keterangan Rumus:

𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = Jumlah sampel yang dijadikan responden

N = Jumlah populasi petugas (Populasi)

𝑑2 = adalah kuadrat dari 0,05

Dengan memakai rumus diatas dihasilkan sejumlah sampel sebagai berikut:

𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 305

1+305 𝑥 0,052 = 173,29 orang (digenapkan = 173 orang).

Selanjutnya, ditentukan besanya sampel dari setiap SKPD. Pengambilan jumlah

sampel untuk masing-masing unit populasi dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel : 3 Jumlah sampel per unit populasi

No Unit Sampel Jumlah Sampel Dibulatkan

1 Inspektorat 8/305 x 173 5

2 Setwan 13/305 x 173 7

3 Bagian Pemerintahan 4/305 x 173 2

4 Bagian Umum dan HUMAS 4/305 x 173 2

5 Bagian Hukum dan HAM 4/305 x 173 2

6 Bagian Kesra 4/305 x 173 2

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

7 Bagian Ekonomi 3/305 x 173 1

8 Bagian Sosial 4/305 x 173 2

9 Bagian Pembangunan 4/305 x 173 2

10 Kantor PTSP 6/305 x 173 3

11 BPKAD 15/305 x 173 9

12 Dinas PU 15/305 x 173 9

13 Dinas Kesehatan dan KB 15/305 x 173 9

14 Dinas Kependidikan Nasional 15/305 x 173 9

15 Dinas Kependudukan dan CAPIL 13/305 x 173 7

16 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan 15/305 x 173 9

17 Dinas Kelautan dan Perikanan 15/305 x 173 9

18 Dinas Pertambangan dan Kehutanan 13/305 x 173 7

19 Dinas Koperindag 15/305 x 173 9

20 Dinas Perhubungan Dan Pariwisata 16/305 x 173 9

21 Dinas Nakertrans 15/305 x 173 8

22 Dinas Sosial 16/305 x 173 9

23 Dinas Peternakan 12/305 x 173 7

24 Kantor Satpol PP 5/305 x 173 3

25 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 5/305 x 173 3

26 BKPPD 12/305 x 173 7

27 BLH 12/305 x 173 7

28 Bappeda 12/305 x 173 7

29 BPPKP 15/305 x 173 8

Jumlah 173 320

Sumber : Data diolah

3.2.3 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu partisipasi penyusunan

anggaran (X) dan kinerja aparat pemerintah daerah sebagai variabel dependen (Y)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

serta kepuasan kerja sebagai Variabel Moderating (Z). Berikut ini penjelasan dari

masing-masing variabel:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah suatu variabel bebas atau variabel tidak terikat

keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Sugiyono (2011: 61)

menjelaskan bahwa variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Partisipasi

Penyusunan Anggaran merupakan variabel X.

2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel dependen merupakan variabel yang

dipegaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

dependen sendiri adalah variabel tidak bebas atau variabel terikat yang

keberadaannya dipengaruhi oleh variabel independen. Kinerja Aparat Pemerintah

Daerah merupakan variabel dependen (Y).

3. Variabel Moderating

Sugiyono (2011: 62) menjelaskan bahwa, variabel moderating adalah variabel

yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

moderator yaitu kepuasan kerja. Untuk memahami lebih jelas tentang penggunaan

kedua variabel ini, maka penulis membuat operasionalisasi variabel dalam tabel 4 di

bawah ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Tabel 4: Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Variabel Indpenden (X)

Partisipasi Penyusunan

Anggaran

Variabel Dependen (Y)

Kinerja Aparat Pemerintah

Daerah (SKPD)

Variabel moderating (Z)

Kepuasan Kerja

Partisipasi dalam penyusunan

anggaran merupakan keterlibatan

bawahan dalam rangka

penyusunan anggaran

Sumber: Bangun (2009)

Kinerja aparat pemerintah

merupakan hasil dari proses

perencanaan, penganggaran,

penatausahaan, pelaporan,

pengawasan dan staffing pada

pemerintah daerah. Kinerja aparat

pemerintah yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kinerja

perangkat daerah dalam kegiata-

kegiatan manajerial.

Sumber : Bangun (2009)

Kepuasan kerja merupakan suatu

perasaan positif yang merupakan

hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya.

Sumber : Niken (2006)

1. Melibatkan bawahan

2. Memberi kesempatan bawahan

3. Informasi dari bawahan

4. Konstribusi bawahan dalam

anggaran Pemerintah Daerah (Setiap

SKPD)

Sumber: Bangun (2009)

1. Efektifitas hasil perencanaan

2. Efektifitas hasil penganggaran

3. Efektifitas hasil penatausahaan

4. Efektifitas hasil pelaporan

5. Efektifitas hasil pengawasan

6. Efektifitas hasil staffing

Sumber : Bangun (2009)

1. Karakteristik pekerjaan

2. Karakteristik organisasi

3. Karakteristik individu

Oridinal

Oridinal

Oridinal

Sumber : Data Diolah, 2011

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sumber data

primer dan sumber data sekunder. Arikunto (2006: 196) menjelaskan bahwa teknik

pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

mengumpulkan data. Dari penjelasan tersebut, teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan peneliti untuk mendapatkan data primer dengan melakukan survey

langsung ke instansi dan menyebarkan daftar pertanyaan (questioneaire) mengenai

indikator-indikator dari variabel penelitian pada SKPD Kabupaten Pohuwato.

Daftar pertanyaan (questionaire) diberikan langsung oleh peneliti kepada

kepala Dinas masing-masing SKPD Kabupaten Pohuwato yang menjadi responden

dalam penelitian ini. Peneliti memberikan waktu selama 1 (satu) minggu kepada

responden untuk menjawab pertanyaan kuesioner, yang dijadikan acuan sumber data

bagi peneliti untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Apabila

dalam waktu 1 (satu) minggu responden belum menyelesaikan jawaban atas

kuesioner tersebut maka peneliti memberikan tambahan waktu selama 3 (tiga) hari,

sebelum daftar kuesioner tersebut dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para

responden untuk diolah lebih lanjut.

3.2.5 Sumber Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sumber data primer

dan sekunder. Menurut Sugiyono (2011: 308), sumber data primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Penelitian ini sumber data yang

digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer dengan melakukan survey

langsung ke SKPD yang menjadi subjek penelitian.

3.3 Prosedur Pengujian Instrumen

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Penggunaan instrumen dalam penelitian, diharapkan hasil penelitian akan

menjadi valid dan reliabel. Menurut Arikunto (2006: 124) instrumen adalah alat

untuk memperoleh data pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Dengan

demikian bahwa menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya otomatis hasil data penelitian menjadi valid.

3.3.1 Uji Validitas Instrumen

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Sehingga diperlukan pengujian validitas untuk mengetahui keabsahan

suatu hasil penelitian. Jika alat ukur yang dipakai tidak valid, maka hasil penelitian

yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Uji validitas bertujuan untuk mengukur apa yang ingin diukur atau alat ukur

yang digunakan mengenai sasaran. Validitas pernyataan-pernyataan yang telah

disiapkan dapat diukur dengan mengekorelasikan skor tiap pernyataan dengan jumlah

skor totalnya. Dalam hal ini pernyataan yang mempunyai nilai koefisien korelasi

terhadap skor total lebih kecil dari nilai terendahnya berarti tidak lolos uji validitas

dan harus diperbaiki. Untuk menguji validitas maka dihitung koefisien korelasi antara

masing-masing skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product

Moment dengan rumus sebagai berikut:

n ∑xy - ∑x∑y

r =

√ { [ n ∑x² - (∑x)² ] [n ∑y² - (∑y)² ] }

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Keterangan:

r = Koesien korelasi Product Moment

x = jumlah skor untuk indikator X

y = Jumlah skor untuk indikator Y

n = Banyaknya responden (sample) dari variabel x, y dari hasil kuesioner

Menurut Sugiyono (2011: 255) syarat minimum untuk memenuhi validitas adalah

apabila r = 0,3. jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif kosisten apabila pengukuran diulangi lebih dari sekali. Uji

reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan

ukuran yang konstan atau tidak. Konsep reliabilitas ini erat kaitannya dengan sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau tidak.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha

Cronbach”s. Koefisien ini merupakan koefisien reliabilitas yang paling sering

digunakan karena koefisien ini menggambarkan variansi dari item-item, baik untuk

format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala likert sehingga

koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi

internal consistency. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Crombach”s dengan rumusan sebagai

berikut:

∂ = [ k ] [ 1 - ∑ Si² ]

k – 1 Sx²

Keterangan:

∂ = koefisien reliabilitas

k = jumlah instrumen pertanyaan-pernyataan

∑ Si² = jumlah varians dari setiap instrumen

Sx² = varians dari keseluruhan instrumen

Hasil dari perhitungan tersebut, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Alpha

yang dihasilkan, nilai Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).

3.3.3 Konversi Data

Data ordinal yang dikumpulkan melalui instrumen kuesioner selanjutnya

dijadikan data interval melalui method successive intervals (MSI). Adapun langkah

kerja metode successive interval adalah sebagai berikut:

a. Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap setiap item

kuisioner.

b. Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekwensi.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

c. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga

diperoleh nilai proporsi kumulatif.

d. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi

kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

e. Menentukan nilai density untuk setiap nilai z

f. Menghitung SV (scale value) dengan rumus :

g. SV (scale value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negatif terbesar),

diubah menjadi sama dengan satu (=1).

h. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Teknik analisis data

Analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan penelitian berupa proses

penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari

lapangan. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan data ke

dalam bentuk yang lebih sederhana, untuk lebih mudah dibaca dalam proses

pengolahan data, dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang pengaruh

Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah, dibuat

pernyataan-pernyataan dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2011:

limitlower under -limitoffer under area

limitupper at density -limitlower at density SV

minimumSVSVY

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

134), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala likert dapat digunakan untuk menentukan nilai atau skor dari setiap

pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Sugiyono (2011: 134) menjelaskan

bahwa dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala likert

akan mengahasilkan data inteval.

Menurut Sudjana (2000: 113), untuk menghitung besarnya tingkat variabel X

(Partisipasi Penyusunan Anggaran) dan variabel Y (Kinerja Aparat Pemerintah

Daerah) dengan cara mencari rata-rata (mean) dari variabel X tersebut. Rumus rata-

rata mean yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. x = ∑ x1 b. y = ∑ y1

n n

Keterangan:

x = Nilai rata-rata variabel x

y = nilai rata-rata variabel y

∑ = Sigma (jumlah)

n = Jumlah kelas

x1 – y1 = Nilai dari i samapai dengan ke-n

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Jawaban yang dikumpulkan dari pernyataan untuk setiap itemnya dalam skala

likert akan diberi bobot sebagaimana ditunjukan pada tabel 5.

Tabel 5: Pemberian Skor Jawaban

Kode Pilihan Jawaban Skor / Poin Penilaian

SD Seluruhnya diterapkan 5

SRD Sering diterapkan 4

KKD Kadang-kadang diterapkan 3

JD Jarang diterapkan 2

TPD Tidak pernah diterapkan 1

Sumber: Sudjana (2000, 113)

3.4.2 MRA (Moderating Regression Analysis)

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan

variabel pemoderasi (Moderating Regression Analysis). Analisis MRA ini selain

untuk melihat apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas juga

untuk melihat apakah dengan diperhatikannya variabel moderasi dalam model, dapat

meningkatkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau malah

sebaliknya.

Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan pengujian

terhadap variabel moderator dengan melakukan regresi terhadap persamaan berikut:

0 1

0 1 2

0 1 2 3

(1)

(2)

(3)

Y X

Y X Z

Y X Z XZ

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Dari hasil regresi persamaan-persamaan diatas dapat terjadi beberapa

kemungkinan sebagai berikut:

1. Jika variabel moderator (Z) tidak berinteraksi dengan variabel

prediktor/independen (X) namun berhubungan dengan variabel

kriterion/dependen (Y) maka variabel Z tersebut bukanlah variabel moderator

melainkan merupakan variabel intervening atau variabel independen.

2. Jika variabel moderator (Z) tidak berinteraksi dengan variabel independen (X)

dan juga tidak berhubungan dengan variabel dependen (Y) maka variabel Z

merupakan variabel moderator homologizer.

3. Jika variabel moderator (Z) berinteraksi dengan variabel independen (X) dan

juga berhubungan signifikan dengan variabel dependen (Y) maka variabel Z

tersebut merupakan variabel quasi moderator (moderator semu). Hal ini karena

variabel Z tersebut dapat berlaku sebagai moderator juga sekaligus sebagai

variabel independen.

4. Jika variabel moderator (Z) berinteraksi dengan variabel independen (X) namun

tidak berhubungan signifikan dengan variabel dependen (Y) maka variabel Z

tersebut merupakan variabel pure moderator (moderator murni).

Jika hasil pengujian menunjukkan variabel yang diamati memang nerupakan

variabel moderator maka persamaan yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :

0 1

0 1 2 3

Y X

Y X Z XZ

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Menurut Kuncoro (2003: 32), untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel

dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik

goodness of fit dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F dan nilai koefisien

diterminasi. Dengan demikian untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel perlu

dilakukan uji hipotesis berupa uji t.

3.4.3 Pengujian Hipotesis

Menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh positif antara partisipasi

penyusunan anggaran (variabel X) terhadap kinerja aparat pemerintah daerah

(variabel Y), digunakan hipotesis statitistik dalam bentuk matematis adalah sebagai

berikut:

Ho: ρ = 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh tehadap Kinerja Aparat

Pemerintah Daerah.

Ho: ρ ≠ 0, Partisipasi Penyusunan Anggaran tidak berpengaruh tehadap Kinerja

Aparat Pemerintah Daerah.

Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas sebagaimana

diungkapkan oleh Sugiyono (2011: 135) adalah sebagai berikut:

1/Re

/Re

knsiduJK

kgresiJKF

Kriteria pengujian:

Tolak Ho jika Fhitung > F{α;(k,n-k-1)} atau p-value α. Terima Ho dalam hal lainya. Dan

untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan sepeti pada tabel 6.

Tabel 6: Tingkat keeratan koefisien korelasi

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

Koefisien Korelasi Kekuatan Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011: 257)

Nilai koefisien yang diperoleh setelah melakukan perhitungan uji statistik di

atas dibandingkan dengan tabel 5 tentang tingkat keeratan koefisien korelasi,

sehingga dapat diketahui tingkat kekuatan hubungan atau korelasinya. Hasil

perhitungan uji statistik memiliki nilai positif, dengan kata lain Ho ditolak, yang

artinya menolak dugaan yang menyatakan bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran

tidak berpengaruh positif atau negatif terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah.

3.4.4 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi

antara nol sampai satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Ghozali, 2005). Hal tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 1 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4672/8/2012-1-62201-241408075-bab3... · METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12 Dinas PU 1 4 10

dengan koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau 0<1 yang

memiliki arti bahwa:

1. Bila mendekati nol, berarti variabel independen tidak mampu menjelaskan

persentase pengaruhnya terhadap variabel dependen.

2. Bila mendekati satu, berarti variabel independen mampu menjelaskan

persentase pengaruhnya terhadap variabel dependen.

Perbandingan koefisien determinan R² yang diperoleh dari kedua persamaan

di atas dapat digunakan untuk melihat kepuasan kerja berpengaruh terhadap

penyusunan anggaran dan kinerja aparat pemerintah. Jika R² dari persamaan pertama

(yang tidak mengandung variabel moderat) > R² model persamaan kedua maka dapat

disimpulkan bahwa variabel moderat tersebut mempengaruhi variabel X dan variabel

Y begitupula sebaliknya.

Penelitian ini menggunakan adjusted R square, karena menurut Ghozali (2005)

kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukan dalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka R² pasti meningkat. Oleh karena itu banyak peneliti yang

menganjurkan menggunakan adjusted R square pada saat mengevaluasi model

regresi. Tidak seperti R², nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model.