BAB III METODE PENELITAN -...

17
26 BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom Research Action). Menurut Arikiunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah tindakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Karakteristik PTK adalah masalah yang diangkat untuk dipecahkan dari persoalan praktik pembelajaran senhari-hari di kelas yang dihadapi guru, adanya tindakan tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki system pembelajaran di kelas. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk mmperbaiki dan meningkatkan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar di kelas dan untuk memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran serta menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Fokus penelitian tindakan kelas yaitu terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru. Kemudian dicobakan dan dievaluasi apakah tindakan alternative tersebut dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang dihadapi guru. Jenis penelitian yang dipakai untuk masalah ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, karena penelitian ini melibatkan guru, peneliti dan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencari penyelesaian terhadap masalah tersebut. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 Bulan yaitu bulan Januari, Pebruari, Maret, April dan Mei 2012. Bulan Januari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada Bulan Pebruari peneliti sudah mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Bulan Maret

Transcript of BAB III METODE PENELITAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

26

BAB III

METODE PENELITAN

3.1 Setting Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(classroom Research Action). Menurut Arikiunto (2008) penelitian tindakan kelas

adalah tindakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Karakteristik PTK adalah masalah

yang diangkat untuk dipecahkan dari persoalan praktik pembelajaran senhari-hari

di kelas yang dihadapi guru, adanya tindakan tertentu yang bertujuan untuk

memperbaiki system pembelajaran di kelas.

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk mmperbaiki

dan meningkatkan layanan professional guru dalam menangani proses belajar

mengajar di kelas dan untuk memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran

serta menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas.

Fokus penelitian tindakan kelas yaitu terletak pada tindakan-tindakan alternatif

yang direncanakan oleh guru. Kemudian dicobakan dan dievaluasi apakah

tindakan alternative tersebut dapat digunakan untuk memecahkan persoalan

pembelajaran yang dihadapi guru.

Jenis penelitian yang dipakai untuk masalah ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas Kolaboratif, karena penelitian ini melibatkan guru, peneliti dan

berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencari penyelesaian

terhadap masalah tersebut.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 Bulan yaitu bulan Januari, Pebruari,

Maret, April dan Mei 2012. Bulan Januari peneliti mulai mengadakan persiapan,

yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada Bulan Pebruari

peneliti sudah mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Bulan Maret

Page 2: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

27

peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus II. Untuk bulan April

sampai dengan Bulan Mei peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas IV di SD Negeri 4

Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Keterangan Waktu

Januari Februari Maret April-Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Pelaporan

3.1.3 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 4 Pelem

Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berada dipedesaan

tepatnya di desa Pelem.

3.1.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas IV SD

Negeri4 Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten grobogan yang berjumlah 22 siswa

yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 16 anak perempuan.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut hubungan antara satu variabel independen dan variabel dependen.

Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas IV SDN 4 Pelem pada pokok

bahasan “ Energi Panas ” ini adalah:

Page 3: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

28

a. Variabel Bebas (X)

Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas

merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran kontekstual yaitu

suatu konsepsi belajar mengajar yang membantu guru menghubungkan isi

pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan –

hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan siswa sebagai

anggota keluarga, anggota masyarakat, dan pekerja serta meminta ketekunan

belajar.

b. Variabel Terikat (Y)

Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat

merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah hasil belajar yaitu hasil nilai belajar siswa setelah

mendapatkan proses pembelajaran dikelas sesuai dengan standar kompetensi yang

ditetapkan. Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar

yang telah dilakukan.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang

dipergunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2006: 98)

terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan tindakan

dan pengamatan/observasi, dan Refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat

digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Page 4: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

29

Perencanaan

Refeksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I

dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan

mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan

pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu

pengamatan mengenai jalanya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan

akan dilaksanakan refleksi berdasarakan hasil pengematan. Hasil refleksi untuk

menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I

kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya

sama pada Siklus I.

3.3.1 Rencana Siklus I

3.3.1.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pada penelitian tindakan kelas ini meliputi:

a) Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran IPA kelas IV dengan

cara menyusun RPP pokok bahasan “Sumber Energi Panas”.

b) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.

c) Menetapkan teknik pembelajaran.

d) Kesimpulan dan evaluasi.

e) Pemantapan dan tindak lanjut.

Page 5: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

30

3.3.1.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

1) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:

a) Pertemuan I

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang sumber energi panas.

5) Guru menjelaskan bahwa matahari sebagai sumber energi panas serta

fungsinya bagi kehidupan sehari-hari.

6) Guru menjelaskan kegunaan energi panas dari matahari.

7) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

8) Guru membagi lembar kerja kelompok.

9) Guru meminta siswa untuk keluar kelas.

10) Guru meminta siswa berdiri dibawah cahaya matahari.

11) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

12) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

13) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

14) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

15) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

b) Pertemuan II

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang energi panas dari api.

5) Guru menjelaskan kegunaan energi panas dari api.

6) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

Page 6: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

31

7) Guru membagi lembar kerja kelompok.

8) Guru meminta siswa untuk keluar kelas.

9) Guru meminta siswa untuk membakar sampah.

10) Guru meminta siswa untuk mendekatkan dua telapak tangan di api.

11) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

12) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

13) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

14) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

15) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

c) Pertemuan III

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang energi panas dari listrik dan energi panas dari

gesekkan.

5) Guru menjelaskan tentang kegunaan energi panas dari listrik dan energi

panas dari gesekan.

6) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

7) Guru membagi lembar kerja kelompok.

8) Guru meminta siswa untuk keluar kelas.

9) Guru meminta siswa untuk mencari dua batu disekitar lingkungan

sekolah.

10) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

11) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

12) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

13) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

Page 7: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

32

14) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

15) Guru memberi post test

d) Pemantapan

Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan sehari-hari.

2) Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan oleh guru tentang

jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan

awal, inti dan akhir yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang

dibantu oleh pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan

pembelajaran.

3.3.1.3 Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisis pelaksanaan

penelitian tindakan kelas setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai

bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan

pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran,

dan bila melalui pengajaran modela pembelajaran kontekstual tingkat hasil belajar

IPA pada siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi

“Energi Panas” di Sekolah Dasar Negeri 4 Pelem kecamatan Gabus kabupaten

Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian

indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam

bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses

belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan

berhasil.

3.3.2 Rencana Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I hanya waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang

tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga terdapat kemungkinan

Page 8: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

33

pembelajaran dilakukan kurang dari tiga pertemuan. Siklus II merupakan

penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya.

3.3.2.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pada peneliti tindakan kelas ini meliputi:

a) Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran IPA kelas IV

dengan cara menyusun RPP pokok bahasan “Energi Panas”.

b) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.

c) Menetapkan teknik pembelajaran.

d) Kesimpulan dan evaluasi.

e) Pemantapan dan tindak lanjut.

3.3.2.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

1) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai

berikut:

a) Pertemuan I

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas.

5) Guru meminta siswa untuk menyebutkan 3 macam perpindahan panas.

6) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas secara radiasi.

7) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

8) Guru membagi lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok.

9) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk

lembar kerja kelompok.

10) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan perpindahan panas

secara radiasi.

11) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

Page 9: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

34

12) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

13) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

14) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

15) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

b) Pertemuan II

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas.

5) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas secara konveksi.

6) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

7) Guru membagi lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok.

8) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk

lembar kerja kelompok.

9) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan perpindahan panas

secara konveksi.

10) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

11) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

12) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

13) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

14) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

c) Pertemuan III

1) Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3) Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis.

4) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas.

Page 10: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

35

5) Guru menjelaskan tentang perpindahan panas secara konduksi.

6) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

7) Guru membagi lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok.

8) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk

lembar kerja kelompok.

9) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan perpindahan panas

secara konduksi.

10) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai

percobaan.

11) Guru meminta siswa untuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil diskusinya.

12) Guru membahas bersama siswa mengenai hasil diskusi siswa.

13) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

14) Guru memberi reward untuk kelompok yang jawabanya benar.

15) Guru memberi post test.

e) Pemantapan

Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan sehari-hari.

f) Tindak Lanjut

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dengan pengamatan di dalam

kegiatan sehari-hari.

g) Evaluasi

Guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai

sarana pengukuran tingkat pemahaman dan evaluasi ini diberikan pada akhir

pertemuan siklus II.

2) Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan oleh guru tentang

jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan

awal, inti dan akhir yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang

dibantu oleh pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan

pembelajaran.

Page 11: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

36

3.3.2.3 Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisis pelaksanaan

penelitian tindakan kelas setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai

bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan

pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran,

dan bila melalui pengajaran model pembelajaran kontekstual tingkat hasil belajar

IPA pada siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi

“Energi Panas” di Sekolah Dasar Negeri 4 Pelem kecamatan Gabus kabupaten

Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian

indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam

bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses

belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan

berhasil.

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer yaitu

semua siswa kelas IV yang berjumlah 22 anak sebagai subyek penelitian, dan

sumber data sekunder yaitu guru kelas IV Muhdiyono, S.Pd. Sumber data dalam

penelitian ini berupa hasil wawancara antara peneliti dan guru kelas IV, data hasil

belajar siswa yaitu data nilai hasil tes formatif siswa,data hasil pengamatan yang

dilakukan guru kelas IV, dan data yang berupa dokumentasi yang berhasil diambil

selama proses kegiatan berlangsung.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam di SD Negeri 4 Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan

setelah menggunakan Model Pebelajaran Kontekstual adalah:

a) Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes uraian terutama

digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif.

Page 12: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

37

b) Observasi

Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format

yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan

terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses

pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual.

c) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap.

Peneliti menggunakan dokumentasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

observasi, evaluasi dan refleksi pada penelitian.

3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

a) Butir Soal Tes

Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk pilihan

ganda dan uraian digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam

pembelajaran.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal Tertulis

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk

Soal No.Soal

8. Memahami

berbagai

bentuk energi

dan cara

penggunaanya

dalam

kehidupan

sehari-hari

8.1

Mendeskripsikan

energi panas dan

bunyi yang

terdapat di

lingkungan sekitar

serta sifat-sifatnya

1. Menjelaskan

tentang sumber

energi panas

serta

kegunaannya

2. menyebutkan

sumber energi

panas serta

kegunaannya.

Pilihan

Ganda

Isian

Pilihan

Ganda

Isian

2, 6, 7, 8, 10

1,2

1, 3, 4, 5, 9

3, 4, 5

3. Menjelaskan

tentang

perpindahan

panas.

4. menyebutkan

perpindahan

panas.

Pilihan

Ganda

Isian

Pilihan

Ganda

Isian

1, 10

3

2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9

1, 2, 4, 5

Page 13: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

38

b) Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang

yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu

suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil

bagian dalam domain objek yang diamati. Dengan menggunakan metode ini, data

yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran

kontekstual serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Adapun kisi-

kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Page 14: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

39

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Observasi

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual

Aspek Indikator No

Item

Jumlah

Item

Melakukakan

persiapan

a. Mengembangkan tujuan pelajaran

b. Penyajian pengalaman belajar yang

memotivasi

c. Persiapan perlengkapan belajar

d. Perencanaan pembagian kelompok

e. Penetapan tujuan objek dan waktu

observasi

1

1

1, 2

1, 2, 3

1, 2

1

1

2

3

2

Melakukan

kegiatan

pembelajaran

yang kondusif

a. Menyampaikan apersepsi

b. Menyampaikan kompetensi

c. Menjelaskan keadaan lokasi objek secara

global

d. Menjelaskan teknik pembelajaran kepada

siswa

e. Pembagian kelompok

f. Memberi arahan kepada siswa tentang

pengamatan/observasi

g. Tanya jawab

h. Menciptakan kerjasama dalam kelompok

i. Menciptakan partisipasi siswa dalam

berdikusi`Pembahasan hasil diskusi

j. Menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif

k. Pemanfaatan sumber pembelajaran

1

1

1

1, 2, 3

1, 2, 3

1, 2

1

1, 2, 3,

4

1, 2, 3

1, 2, 3

1, 2

1, 2

1

1

1

3

3

2

4

3

3

2

2

Melakukan

kegiatan

penutup

a. Memberikan kesimpulan

b. Memberikan evaluasi

c. Melakukan pemantapan

d. Melakukan tindak lanjut

1

1

1

1

1

1

1

1

Jumlah 39

Page 15: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

40

c) Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk Foto,video.

Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini berupa data tentang siswa, guru,

dan sarana media pembelajaran.

3.6 Indikator Kinerja

Peningkatan hasil belajar yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

sejauhmana hasil belajar siswa mencapai KKM, dan sejauhmana ada peningkatan

per siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil bila 75% siswa

berhasil memperoleh nilai > 60, yakni skor Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditetapkan di awal Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sambas dan Maman (2007) mengatakan bahwa syarat instrument

dikatakan memiliki validitas apabilasudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu

melalui sebuah uji coba. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, criteria yang

digunakan adalah:

a) Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

b) Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai table r maka item angket

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

c) Nilai table r dapat dilihat a = 5% dan db = n – 2.

Validitas soal dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat

hasilnya apakah item soal valid atau tidak valid.

Page 16: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

41

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu

koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Metode pengambilan keputusan

pada uji reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32), reliabilitas

kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8

adalah baik. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6.

Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS

17 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Setelah uji

reliabilitas pada instrumen soal, maka soal dapat digunakan untuk mengukur hasil

belajar pada siswa kelas IV.

3.7.3 Uji Taraf Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitass oal yang baik, di

samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari

tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya

soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Persoalan

yang pentind alam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan

proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana,

2011: 137).

Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:

I=

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Jumlah siswa

Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut:

I = 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar

I = 0,31 – 070 = soal kategori sedang

I = 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Page 17: BAB III METODE PENELITAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1017/4/T1_292008518_BAB III...27 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

42

3.8 Validasi Data

Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini valid, digunakan dua cara,

yaitu data yang berbentuk angka/data kuantitatif yang berupa nilai formatif siswa,

kami siapkan instrumennya seperti soal tes formatif pilihan ganda dan soal tes

isian. Sedangkan untuk data kualitatif yang berupa observasi, kami menggunakan

triangulasi sumber, yaitu melalui kolaborasi dengan guru kelas.

3.9 Analisis Data

Teknik analisis data yaitu menggunakan data kuantitatif sederhana

menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes siklus

1 dengan hasil tes siklus 2. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah

digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar

siswa dengan pencapaian (KKM= 60). Hasil belajar dapat diukur apabila setiap

siswa telah mencapai nilai (KKM= 60) maka dinyatakan tuntas dan berhasil.

Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dianalisis. Analisis tersebut dilakukan

dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus

sebagai berikut:

Ketuntasan individual = maksimalnilaiJumlah

nilaiJumlah x 100 %

Ketuntasan klasikal = siswaseluruhJumlah

belajartuntasyangsiswaJumlah x 100 %

Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 60

Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

sekor > 60.