BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15814/3/T1...a. Model pembelajaran...

28
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan kuasi eksperimen (Quast- Experimental Research). Subjek dari penelitian ini ialah peserta didik yang dapat dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen ini merupakan metode penelitian yang biasa digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap hal yang lain dan dalam suatu kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan perbedaan hasil belajar tematik yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match pada kelompok eksperimen dengan yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture pada kelompok kontrol. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelompok tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar sesudah diterapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture dengan yang belum menggunakan model pembelajaran tersebut. 3.1.2 Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan quasi experimental design atau penelitian eksperimen semu. Bentuk dari quasi experimental design yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok kelas yaitu sebagai kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture. Sebelum memberikan perlakuan, pada penelitian ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diberikan soal pretest untuk menguji tingkat homogenitas dari kedua kelompok. Setelah diketahui tingkat kesetaraan atau

Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15814/3/T1...a. Model pembelajaran...

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan kuasi eksperimen (Quast-

Experimental Research). Subjek dari penelitian ini ialah peserta didik yang dapat

dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen ini merupakan metode penelitian yang

biasa digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap

hal yang lain dan dalam suatu kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini,

penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan perbedaan hasil belajar

tematik yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make

a Match pada kelompok eksperimen dengan yang menggunakan model

pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture pada kelompok

kontrol. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelompok

tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar sesudah

diterapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dengan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture dengan yang

belum menggunakan model pembelajaran tersebut.

3.1.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan quasi experimental design atau penelitian

eksperimen semu. Bentuk dari quasi experimental design yang digunakan adalah

nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini menggunakan dua

kelompok kelas yaitu sebagai kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas

kontrol. Pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran cooperatif

learning tipe make a match, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model

pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

Sebelum memberikan perlakuan, pada penelitian ini kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol akan diberikan soal pretest untuk menguji tingkat

homogenitas dari kedua kelompok. Setelah diketahui tingkat kesetaraan atau

38

tingkat homogenitas dari kedua kelompok maka akan diberikan perlakuan dan

yang terakhir akan diberikan posttest untuk kedua kelompok.

Gambar 2

Menggambarkan desain penelitian yang digunakan peneliti.

Gambar 2 Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design

Keterangan :

X : Perlakuan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match

O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.

O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 61).

O1 X O2

……………………………………………………

O3 O4

39

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

cooperatif learning tipe make a match dan model picture and picture karena

mempengaruhi hasil belajar TEMATIK Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 1 siswa.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Pada penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar hasil belajar TEMATIK Tema 6

Subtema 2 Pembelajaran 1.

3.2.2 Definisi Operasional

a. Model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match adalah model

pembelajaran yang menggunakan bantuan kartu-kartu yang berisi soal dan

jawaban dimana siswa harus mencari pasangan yang sesuai dengan isi dari kartu

yang mereka dapat serta mengharuskan siswa untuk aktif bekerjasama

menemukan dan berfikir kritis dalam setiap pembelajaran dengan siswa

membangun pemahaman-pemahan yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.

b. Model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture adalah

metode pembelajaran yang menggunakan bantuan gambara-gambar acak dimana

peserta didik harus aktif dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk

mengurutkan gambar acak tersebut agar menjadi suatu gambar yang tersusun dan

mempunyai urutan yang benar dengan siswa membangun pemahaman-

pemahaman yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu, Nawawi (Susanto,

2015: 5). Hasil belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai ketercapaian dari

aspek kognitif dengan membandingkan penggunaan model pembelajaran

Cooperative Learning tipe Make a Match pada kelompok eksperimen 1 dengan

penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture

pada kelompok eksperimen 2. Hasil belajar ranah koqnitif ini didapatkan melalui

40

tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan dihitung dengan

menggunakan SPSS untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di

Sekolah Dasar

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh SD Negeri yang menerapkan Kurikulum 2013

di gugus kartini Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Di gugus Kartini

kecamatan Pabelan terdapat 3 Sekolah Dasar Negeri yang menerapkan Kurikulum

2013 yaitu SD Negeri Pabelan 01, SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang

02

Tabel 3.1

Daftar SD Negeri Yang Menerapkan K13 di gugus Kartini Kecamatan

Pabelan Kabupaten Semarang

No. Nama Sekolah Jumlah siswa

1. SD Negeri Pabelan 01 143

2. SD Negeri Kadirejo 03 105

3. SD Negeri Tukang 02 128

Jumlah 376

3.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling Cluster

Random Sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok

unit yang kecil. Pengelompokan secara cluster menghasilkan elementer yang

heterogen seperti halnya populasi sendiri Nazir (Wibowo, 2015: 41). Menurut

Sugiyono (2015: 122) teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua

tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya

41

menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Untuk

tahap pertama, dari ketiga SD Negeri yang menerapkan K13 di gugus Kartini

Kecamatan Pabelan hanya diambil secara random dua SD Negeri untuk dijadikan

sebagai sampel daerah yaitu SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang 02.

Tahap kedua adalah menentukan orang-orang yang berada pada daerah tersebut.

Di SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 masing-masing memiliki 6

kelas utama yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI.

Karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka dalam penelitian ini hanya

diambil dua kelas yang mewakili SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo

03 tersebut yaitu siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan kelas IV SD Negeri

Kadirejo 03. Siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen

yang terdiri dari 24 siswa dan siswa kelas IV SD Negeri kadirejo 03 sebagai kelas

kontrol yang terdiri dari 19 siswa.

3.4 Subjek dan Waktu Penelitian

3.4.1 Subjek Penelitian

Dalam penelitian eksperimen ini, subjek yang digunakan adalah peserta

didik kelas 4 di SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen berjumlah

23 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 10 perempuan dan di SD Negeri

Kadirejo 03 sebagai kelompok kontrol berjumlah 19 peserta didik yang terdiri dari

10 laki-laki dan 9 perempuan.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 peserta didik.

Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Penelitian Kelas 4

Kelas Nama sekolah Jumlah Peserta

Didik

Total

L P

kelompok Eksperimen SD Negeri Tukang 02 13 10 23

kelompok Kontrol SD Negeri Kadirejo 03 10 9 19

Jumlah seluruhnya 42

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah seluruh subjek dalam

penelitian ini adalah 42 siswa. Terdiri dari 24 siswa pada kelompok eksperimen

42

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan 19

siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe picture and picture.

Alasan dipilihnya SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 sebagai

tempat penelitian adalah karena kedua SD tersebut berada dalam satu wilayah

kecamatan Pabelan yang menggunakan Kurikulum 2013. Letak kedua SD yang

tidak terlalu jauh juga menjadi salah satu alasan, karena dapat mempermudah

dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, berdasarkan observasi yang telah

dilakukan kedua model tersebut belum pernah diimplementasikan dalam kegiatan

belajar mengajar di kedua SD tersebut.

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2016 di SD Negeri

Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian ini dapat terlihat

berdasarkan tabel 3.3 dan 3.4 berikut:

Tabel 3.3

Tahapan Penelitian

Bulan Tahap Kegiatan

Februari 2016 Persiapan

penelitian

Penyusunan judul, penyusunan proposal dan

pembuatan surat izin di TU PGSD UKSW.

Kunjungan ke sekolah dan permohonan izin,

wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Tukang

02 dan SD Negeri Kadirejo 03, observasi

pembelajaran guru di kelas.

Maret 2016 Pelaksanaan

penelitian

Konsultasi RPP dan LKS dengan dosen pembimbing

dan guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD

Negeri Kadirejo 03.

Melakukan proses pembelajaran pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

April – Juni 2016 Penyususnan

laporan

Pengolahan data, konsultasi dengan dosen

pembimbing serta persiapan ujian.

43

Jadwal pelaksanaan pengambilan data pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat terlihat dalam tabel 4.4 yaitu jadwal pengambilan data berikut.

Tabel 4.4

Jadwal Pengambilan Data

No Tanggal Kegiatan

1 Senin, 27 Maret

2017 Pretes kelas eksperimen

2. Selasa,28 Maret

2017 Pretest kelas kontrol

2 Rabu, 29 Maret

2017

Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Tukang 03

sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan metode

pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.

3 Kamis,30 Maret

2017

Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Kadirejo 03

sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan metode

pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

6 Jumat, 31 Maret

2017 Posttest kelas eksperimen

7 Sabtu, 1 April

2017 Posttest kelas kontrol

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah menentukan

dua kelompok sebagai sampel yang terdiri dari 1 kelompok make a match dan 1

kelompok picture and picture, membuat instrumen tes, membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi, Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) dan soal-soal, mengadakan uji coba soal pretest, memberikan pretest

kepada kedua kelompok, serta membagi kelas ke dalam kelompok kecil yang

heterogen.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

3.5.2.1 Pembelajaran pada Kelompok Make a Match

44

Pembelajaran pada kelompok eksperimen yaitu menggunakan pembelajaran

koperatif tipe Make a Match. Guru membagi peserta didik kedalam 2 kelompok

besar. 1 kelompok nantinya mendapatkan kartu berisi soal dan 1 kelompok

lainnya mendapatkan kartu berisi jawaban. Setelah mempersiapkan kartu-kartunya

guru membagi kartu tersebut secara acak kepada peserta didik di masing-masing

kelompok. Setelah semua peserta didik mendapatkan kartu guru meminta peserta

didik untuk memikirkan jawaban dari kartu yang mreka dapatkan selama 10 detik.

Setelah itu guru memberi aba-aba dan peserta didik berhamburan mencari

pasangan dari kartu yang mereka bawa. Guru membatasi waktu mencari pasangan

kartu selama 1 menit. Sebagai bentuk hukuman peserta didik yang tidak dapat

menemukan pasangannya dihukum sesuai dengan kesepakatan awal. Peserta didik

yang dapat menemukan pasangannya mendapatkan poin tambahan

3.5.2.2 Pembelajaran pada Kelompok Picture and Picture

Pembelajaran pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Dalam

pembelajaran ini, guru membagi peserta didik kedalam 5 kelompok dengan cara

berhitung, kemudian guru menyajikan gambar tentang puisi yang diacak

urutannya. Perwakilan setiap kelompok maju kedepan untuk mengurutkan

gambar, teman satu kelompok boleh membantu. Setelah peserta didik selesai

mengurutkan guru menanyakan alasan peserta didik dari gambar yang ia urutkan.

Berdasarkan urutan gambar dan alasan tersebut, guru menanamkan konsep dan

materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.. Kelompok yang mencapai kriteria

tertentu akan diberikan penghargaan berupa piagam prestasi atau hadiah lainnya.

3.5.3 Tahap Akhir

Diakhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Learning tipe Make a Match dan Picture and Picture kedua kelompok akan

mendapat perlakuan yang sama yaitu posttest.

45

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan

data, yaitu teknik observasi, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Teknik

pengumpulan data disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini yang sudah

ditentukan secara tegas sejak awal, dan teknik dokumentasi diperlukan sebagai

bukti pelaksanaan penelitian. Berikut penjelasan mengenai tiga teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6.1.1 Teknik Observasi

Slameto (2015: 232) mengemukakan bahwa “observasi atau pengamatan

merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”.

Teknik observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung untuk

mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif

tipe make a match dan metode pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya

tindakan guru ketika mengajar, tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan

diskusi kelompok, dan partisipasi peserta didik dalam simulasi. Sebelum

observasi dilakukan peneliti membuat lembar observasi yang berisi indikator-

indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar proses

yang berlaku dan juga sintaks model dari masing-masing kelompok.

3.6.1.2 Teknik Tes

Bintari dalam Slameto (2015: 233-234) mengemukakan bahwa “hakekat tes

adalah sebagai alat ukur; tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang

secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan

dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik,

sehingga hasilnya relatif sama”. Ada dua tahap tes yang diberikan kepada peserta

didik yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum peserta didik

mendapatkan perlakuan, sedangkan posttest diberikan setelah peserta didik

mendapatkan perlakuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data

hasil belajar matematika siswa SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03

46

dengan materi tematik tema 6 subtema 2 pembelajaran 1 setelah diterapkan

treatment atau perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok. Kelompok

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

yaitu di SD Negeri Tukang 02, sedangkan kelompok kontrol yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yaitu di SD Negeri

Kadirejo 03. Hasil belajar pada kedua kelompok tersebut nantinya akan digunakan

untuk membandingkan model pembelajaran mana yang lebih memberikan

perbedaan yang signifikan terhadap pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

3.6.1.3 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga diperlukan sebagai bukti telah

dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti

mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti

sendiri sedangkan guru bertindak sebagai observer atau orang yang mengamati

proses berlangsungnya pembelajaran.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Bentuk instrumen untuk mengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar soal tes hasil belajar. Lembar

observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu lembar observasi guru dan

lembar observasi siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan

guru dan tingkah laku peserta didik selama implementasi model pembelajaran

pada kedua kelompok. Sedangkan lembar soal tes hasil belajar digunakan untuk

mengukur sejauh mana ketercapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Berikut akan dijelaskan mengenai instrumen pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini.

3.6.2.1 Instrumen Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan terencana

untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan

penelitian ini instrumen lembar observasi yang digunakan meliputi dua macam

47

yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi berisi

indikator-indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar

proses yang berlaku dan tentunya juga sintaks model dari masing-masing

kelompok. Berikut ini kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan

model yang berbeda pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

1. Lembar Observasi Guru

Lembar observasi guru, diisi oleh guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan

SD Negeri Kadirejo 03 selaku observer. Lembar observasi ini digunakan untuk

mengamati aktivitas peneliti sebagai pengajar ketika melaksanakan proses

pembelajaran dari awal sampai akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

tabel 5 dan 6 berikut ini:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02

sebagai Kelompok Eksperimen

Indikator Aspek yang Diamati No. Item

Kesiapan belajar

mengajar

Memeriksa kesiapan belajar siswa

(Pra Pembelajaran) 1 – 4

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. 5 – 10

Penerapan

model

pembelajaran

kooperatif tipe

make a match

dalam

pembelajaran

Membimbing siswa melakukan eksplorasi.

11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match.

17 – 27

Keterampilan

guru dalam

berkomunikasi

Penggunaan bahasa

28 – 35 Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

Jumlah 35

Tabel 3.6

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri kadirejo

03 sebagai Kelompok Kontrol

Indikator Aspek yang Diamati No. Item

48

Kesiapan belajar

mengajar

Memeriksa kesiapan belajar siswa

(Pra Pembelajaran) 1 – 4

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. 5 – 10

Penerapan

model

pembelajaran

kooperatif tipe

picture and

picture dalam

pembelajaran

Membimbing siswa melakukan eksplorasi.

11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Picture and Picture

17 – 27

Keterampilan

guru dalam

berkomunikasi

Penggunaan bahasa

28 – 35 Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

Jumlah 35

2. Lembar Observasi Siswa

Lembar observasi siswa, diisi oleh peneliti sebagai pengajar dengan tujuan

untuk mengamati aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dari

awal sampai selesai. Berikut adalah kisi-kisi mengenai lembar observasi sisiwa:

Tabel 3.7

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02

sebagai Kelompok Eksperimen

No Aspek yang Diamati Pelaksanaan

Ya Tidak

1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

2. Siswa menjawab pertanyaan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas

4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar

5. Siswa mengajukan pertanyaan

6. Siswa memperhatikan media

7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok

8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok

9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan

menyelesaikan masalah

10. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

49

11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman

dalam kelompok

12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat

Tabel 3,8

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Kadirejo 03 sebagai Kelompok Kontrol

No Aspek yang Diamati Pelaksanaan

Ya Tidak

1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

2. Siswa menjawab pertanyaan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas

4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar

5. Siswa mengajukan pertanyaan

6. Siswa memperhatikan media

7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok

8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok

9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan

menyelesaikan masalah

10. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman

dalam kelompok

12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat

3.6.2.2 Instrumen Lembar Soal Tes

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar speserta

didik sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan yang

berbeda pada kedua kelompok adalah pretest dan posttest. Sebelum model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dan picture and picture diterapkan

perlu dilakukan pretest untuk mengetahui tingkat homogenitas dari kedua

kelompok tersebut. Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelompok tersebut

juga perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) untuk membandingkan

model pembelajaran mana yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar tematik. Langkah penyusunan lembar soal tes ini dimulai

dengan menentukan KI, KD, dan Indikator sesuai dengan materi yang ingin

dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis

validitas, dan reliabilitas, lalu dilanjutkan dengan memilih dan memperbaiki tes.

50

Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen pretest dan posttest pada kedua

kelompok.

1. Instrumen Pretest

Instrumen pretest diadakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum

mendapat perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dan picture and picture. Kisi-kisi soal pretest terdiri dari 20 soal yang berbentuk

pilihan ganda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9 tentang kisi-kisi

soal pretest berikut ini:

Tabel 3.9

Kisi-kisi Soal Pretest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri kadirejo 03

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan

amanat puisi yang

disajikan secara

lisan dan tulis

dengan tujuan

untuk kesenangan

- Menulis puisi

dengan tema

Cita-Citaku

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

1,2,4,5,7

4.6 Melisankan puisi

hasil karya

pribadi dengan

lafal, intonasi dan

ekspresi yang

tepat sebagai

bentuk ungkapan

diri

- Membaca hasil

karya puisi

didepan kelas

Tes tertulis

(pilihan ganda)

3,6,8, 9,10,11,12

IPA

3.2 Membandingkan

siklus hidup

beberapa jenis

makhluk hidup

- Membandingk

an daur hidup

dua hewan

yang berbeda

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

13,15,17,18,19,2

1,22,23,25

51

serta mengaitkan

dengan upaya

pelestariannya

4.2 Membuat skema

siklus hidup

beberapa jenis

makhluk hidup

yang ada di

lingkungan

sekitarnya, dan

slogan upaya

pelestariannya

- membuat skema

hidup makhluk

hidup

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

14,16,20,24,26,2

7,28,29,30

2. Instrumen Posttest

Instrumen posttest diberikan setelah siswa menerima perlakuan baik dengan

STAD maupun dengan TGT. Kisi-kisi posttest terdiri dari 20 soal yang

berbentuk uraian. Berikut adalah kisi-kisi tentang soal posttest pada kedua

kelompok:

Tabel 3.10

Kisi-kisi Soal Posttest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan

amanat puisi yang

disajikan secara

lisan dan tulis

dengan tujuan

untuk kesenangan

- Menulis puisi

dengan tema

Cita-Citaku

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

1,3,7,9,10

4.6 Melisankan puisi

hasil karya

pribadi dengan

lafal, intonasi

dan ekspresi

yang tepat

sebagai bentuk

- Membaca hasil

karya puisi

didepan kelas

Tes tertulis

(pilihan ganda)

2,4,5,6,8,11,

12,13

52

ungkapan diri

IPA

3.2 Membandingkan

siklus hidup

beberapa jenis

makhluk hidup

serta mengaitkan

dengan upaya

pelestariannya

- Membandingk

an daur hidup

dua hewan

yang berbeda

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

. . .

14,16,17,18,

20,22,24,25,

27

4.2 Membuat skema

siklus hidup

beberapa jenis

makhluk hidup

yang ada di

lingkungan

sekitarnya, dan

slogan upaya

pelestariannya

- membuat skema

hidup makhluk

hidup

Tes Tertulis

(Pilihan Ganda)

15,19,21,23,

26,28,29,30

3.7 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan sebagai instrumen yang baik jika sudah valid

dan reliabel. Untuk mendapatkan data valid dan reliabel maka instrumen harus

terlebih dahulu diujikan. Pada penelitian ini instrumen diujikan di SD N Pabelan

02 kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan

bantuan IBM SPSS Statistics 20.

3.7.1 Uji Validitas Pretes

Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran

menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2013: 228). Validitas

instrumen sebagai alat ukur digunakan untuk mengetahui kesahihan atau kevalitan

dari instrumen sejauh mana ketepatan dan kecermatan penelitian melakukan

fungsinya sebagai alat ukur. Apabila data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya sama, maka soal dapat dikatakan valid. Validitas item didasarkan

pada besarnya korelasi yang diperoleh.

Untuk mengetahui tingkat dari validitas yaitu dengan cara melihat angka

pada corrected item correlation yang merupakan korelasi antara skor item soal

53

dengan skor total item soal. Untuk uji validitas, corrected item-total correlation

(r) pada r tabel dipengaruhi oleh jumlah responden yang digunakan untuk uji

instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS

Statistics 20. Untuk mengetahui hasil soal yang valid dapat dilihat pada output

SPSS. Pada penelitian ini dapat dikatakan valid jika r tabel lebih dari 0,361.

Menurut Sudjana (2010: 146), “Kriteria kevalidan soal adalah jika thitung >

ttabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung ≤ ttabel

maka koefisien item soal tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95%

(ɑ = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Pada uji validitas instrumen soal

pretest ini ada 30 peserta didik yang mengerjakan, sehingga taraf signifikannya >

0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid,

sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid.

Besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan validitas dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,800 - 1,00

0,600 - 0,800

0,400 - 0,600

0,200 - 0,400

0,00 - 0,200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

Berikut hasil validitas instrumen soal pretest yang telah diuji

menggunakan IBM SPSS Statistics 20.

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

soal_1 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_2 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_3 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_4 14,1786 45,856 ,462 . ,886

soal_5 14,1786 44,819 ,623 . ,882

54

soal_6 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_7 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_8 13,7857 47,508 ,266 . ,890

soal_9 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_10 14,3214 47,411 ,265 . ,890

soal_11 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_12 13,8214 49,115 -,015 . ,895

soal_13 14,0714 48,735 ,031 . ,895

soal_14 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_15 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_16 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_17 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_18 14,0000 47,556 ,202 . ,891

soal_19 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_20 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_21 13,8571 49,831 -,127 . ,897

soal_22 14,3929 46,988 ,388 . ,887

soal_23 14,0357 50,406 -,201 . ,900

soal_24 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_25 13,8571 47,090 ,303 . ,889

soal_26 13,7500 48,417 ,119 . ,892

soal_27 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_28 14,2143 47,952 ,152 . ,892

soal_29 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_30 13,9643 44,776 ,630 . ,882

Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen pretest

terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen

yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13

Analisis Validitas Soal

Indikator Butir Instrumen Valid Tidak

Valid

Butir

Instrumen

yang

Digunakan

dalam

Instrumen

Posttest

55

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan

amanat puisi yang

disajikan secara lisan

dan tulis dengan tujuan

untuk kesenangan

1,2,4,5,7 1,2,4,5,7 - 1,2,4,5,7

4.6 Melisankan puisi

hasil karya pribadi

dengan lafal, intonasi

dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk

ungkapan diri

3,6,8, 9,10,11,12 3,6,9,11 8,10,

12 3,6,9,11

IPA

3.2 Membandingkan

siklus hidup beberapa

jenis makhluk hidup

serta mengaitkan

dengan upaya

pelestariannya

13,15,17,18,19,21,22

,23,25 15,17,19,22

13,18,

21,23,

25

15,17,19,22

4.2 Membuat skema

siklus hidup beberapa

jenis makhluk hidup

yang ada di

lingkungan sekitarnya,

dan slogan upaya

pelestariannya

14,16,20,24,26,27,28

,29,30

14,16,20,24,27,2

9,30 26,28

14,16,20,24,

27,29,30

Analisis selanjutnya, instrumen yang tidak valid di atas dibuang dan

dilakukan pengolahan data kembali. Dari hasil analisis kedua maka hasil akhir

dari setiap instrumen adalah valid karena memiliki koefesien Corrected Item Total

Correlation diatas 0,361. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 3.14 di

bawah ini:

56

Tabel 3.14

Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Pretest

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

soal_1 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_2 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_3 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_4 8,3103 36,365 ,488 ,926 Valid

soal_5 8,3448 35,877 ,582 ,924 Valid

soal_6 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_7 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_9 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_11 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_14 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_15 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_16 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_17 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_19 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_20 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_22 8,5517 37,828 ,336 ,928 Valid

soal_24 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_27 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_29 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_30 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

Setelah uji instrumen validitas ke-2, dari jumlah 20 instrumen pretest

terlihat semua instrumen adalah valid. Dari 20 instrumen yang valid di atas,

peneliti mengambil semua instrumen untuk diimplementasikan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yaitu instrumen nomor

1,2,3,4,5,6,7,9,11,14,15,16,17,19,20,22,24,27,29,30. Semua instrumen uji coba

pretest mengalami beberapa perubahan nomor. Berikut adalah tabel 15 tentang

perubahan nomor dari instrumen uji coba pretes ke nomor instrumen pretest.

57

Tabel 3.15

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Pretest ke Instrumen Pretest

3.7.1.2 Uji Validitas Instrumen Posttest

Uji validitas posttest dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2017 di kelas

V SD Negeri Pabelan 01. Dari hasil tes uji coba instrumen posttest yang

dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pabelan 01 tersebut, maka dapat diperoleh

hasil analisis meggunakan IBM SPSS Statistics 20 dengan teknik yang digunakan

adalah Corrected Item Total Correlation. Untuk menguji kesahihan item

instrumen posttest didasarkan pada pengambilan keputusan instrumen valid

menggunakan tabel r Product Moment. Menurut Sugiyono (2011: 373) taraf

signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa (responden). Semakin banyak jumlah

peserta didik, semakin rendah taraf signifikannya. Jumlah peserta didik pada saat

uji validitas instrumen posttest sebanyak 30 siswa, sehingga taraf signifikannya >

0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid,

sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid.

Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 3.16 berikut ini:

Nomor Instrumen

Uji Coba Pretest

Nomor Instrumen

Pretest

15 11

16 12

17 13

19 14

20 15

22 16

24 17

27 18

29 19

30 20

Nomor Instrumen

Uji Coba Pretest

Nomor Instrumen

Pretest

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

9 8

11 9

14 10

58

Tabel 3.16

Analisis Uji Validitas Instrumen 1 Posttest

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

soal_1 11,5862 52,466 ,686 . ,905

soal_2 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_3 11,7241 52,493 ,738 . ,905

soal_4 11,9310 54,924 ,594 . ,908

soal_5 11,5172 52,973 ,610 . ,907

soal_6 11,7241 53,778 ,543 . ,908

soal_7 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_8 11,5172 55,830 ,218 . ,913

soal_9 11,5862 55,823 ,221 . ,913

soal_10 11,7241 53,707 ,554 . ,908

soal_11 11,5517 55,756 ,228 . ,913

soal_12 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_13 11,5172 58,901 -,181 . ,920

soal_14 11,7586 54,047 ,523 . ,908

soal_15 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_16 11,7241 55,564 ,280 . ,912

soal_17 11,6552 52,377 ,717 . ,905

soal_18 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_19 11,4138 55,466 ,277 . ,912

soal_20 11,5172 53,973 ,471 . ,909

soal_21 11,3103 58,507 -,139 . ,918

soal_22 11,6552 52,377 ,717 . ,905

soal_23 11,6207 58,601 -,144 . ,919

soal_24 11,7241 53,707 ,554 . ,908

soal_25 11,3103 56,436 ,162 . ,914

soal_26 11,6552 51,163 ,898 . ,902

soal_27 11,7586 54,047 ,523 . ,908

soal_28 11,7241 53,778 ,543 . ,908

soal_29 11,9310 54,924 ,594 . ,908

soal_30 11,5862 56,394 ,145 . ,914

59

Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen posttest

terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen

yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut ini:

Tabel 3.17

Validitas Instrumen Posttest

Indikator Butir Instrumen Valid Tidak

Valid

Butir

Instrumen

yang

Digunakan

dalam

Instrumen

Posttest

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan

amanat puisi yang

disajikan secara lisan

dan tulis dengan tujuan

untuk kesenangan

1,3,7,9,10 1,3,7, 9,10 1,3,7,9

4.6 Melisankan puisi

hasil karya pribadi

dengan lafal, intonasi

dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk

ungkapan diri

2,4,5,6,8,11,12,13 2,4,5,6,12 8,11,

13 2,4,5,6,12

IPA

3.2 Membandingkan

siklus hidup beberapa

jenis makhluk hidup

serta mengaitkan

dengan upaya

pelestariannya

14,16,17,18,20,22,24

,25,27

14, 17,18,20,22,

24,27 16,25

14,17,18,20,

22,24,27

4.2 Membuat skema

siklus hidup beberapa

jenis makhluk hidup

yang ada di

lingkungan sekitarnya,

dan slogan upaya

pelestariannya

15,19,21,23,26,28,29

,30

15,26,28,29 19,21,

23, 30 15,26,28,29

60

Analisis selanjutnya, soal yang tidak valid di atas dibuang dan dilakukan

pengolahan data kembali. Dari hasil analisis kedua maka hasil akhir dari setiap

soal adalah valid karena memiliki koefesien Corrected Item Total Correlation

diatas 0,361. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 8 di bawah ini:

Tabel 3.18

Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Posttest

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

soal_1 6,6000 42,869 ,660 ,952 Valid

soal_2 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_3 6,7000 42,631 ,738 ,950 Valid

soal_4 6,9333 45,168 ,541 ,953 Valid

soal_5 6,5000 43,017 ,632 ,952 Valid

soal_6 6,7000 43,666 ,566 ,953 Valid

soal_7 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_10 6,7000 43,252 ,634 ,952 Valid

soal_12 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_14 6,7667 44,392 ,482 ,954 Valid

soal_15 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_17 6,6667 42,782 ,696 ,951 Valid

soal_18 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_20 6,5000 43,638 ,535 ,953 Valid

soal_22 6,6667 42,782 ,696 ,951 Valid

soal_24 6,7000 43,252 ,634 ,952 Valid

soal_26 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid

soal_27 6,7667 44,392 ,482 ,954 Valid

soal_28 6,7000 43,666 ,566 ,953 Valid

soal_29 6,9333 45,168 ,541 ,953 Valid

Setelah uji soal validitas ke- 2, dari jumlah 20 soal posttest terlihat semua

instrumen adalah valid. Dari 20 instrumen yang valid di atas, peneliti mengambil

seluruh instrumen soal valid untuk diimplementasikan pada kelompok eksperimen

dan kontrol yaitu instrumen nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7 ,10 ,12 ,14 ,15 ,17 ,18 ,20 ,22

,24 ,26 ,27 ,28 ,29 ,30. Semua instrumen uji coba posttest mengalami beberapa

perubahan nomor. Berikut adalah tabel 3.19 tentang perubahan nomor dari

instrumen uji coba posttest ke nomor instrumen posttest.

61

Tabel 3.19

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Posttest ke Instrumen Posttest

3.7.3 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas menunjukan taraf seberapa jauh menunjukkan konsistensi hasil

pengukuran. Menurut Sugiyono (2011: 172), “Reliabilitas instrumen adalah

ketetapan atau keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.

Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang

sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda”.

Instrumen dapat dikatakan cukup baik dan dapat mengungkap data yang

bisa dipercaya apabila intrumen tersebut sudah reliabel sehingga dapat digunakan

sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini reliabilitas dapat diukur

menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20 yaitu dengan cara analyze – scale

– reliability analysis – item soal valid dipindahkan ke items, sedangkan item yang

gugur diabaikan saja – statistics – scale if item deleted – continue – ok. Perolehan

nilai r dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan taraf

signifikan 5%. Item test dapat dikatakan reliabel jika rhitung rtabbel. Taraf

Nomor Instrumen

Uji Coba Pretest

Nomor Instrumen

Pretest

17 11

18 12

20 13

22 14

24 15

26 16

27 17

28 18

29 19

30 20

Nomor Instrumen

Uji Coba Pretest

Nomor Instrumen

Pretest

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

7 6

10 7

12 8

14 9

15 10

62

reliabilitas test dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien

reliabilitas.

Tabel 3.20

Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,800-1,00

0,600-0,800

0,400-0,600

0,200-0,400

0,00-0,200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

Berdasarkan tabel 3.19 di atas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika

instrumen tersebut memiliki rentang indeks reliabel > 0,60. Hasil uji reabilitas

instrumen pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 3.21 dan 3.22 berikut ini:

Tabel 3.21

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,927 ,927 20

Tabel 3.22

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,953 ,953 20

Berdasarkan tabel 3.31 dan 3.32 tentang hasil uji reabilitas instrumen pretest

dengan jumlah instrumen uraian 20 instrumen, diperoleh Cronbach's Alpha (r)

sebesar 0,927, maka instrumen tersebut dinyatakan sangat reliabel. Karena

instrumen valid dan sangat reliabel, maka instrumen pretest tersebut layak

digunakan dalam penelitian. Sedangkan untuk tabel 3.22 tentang hasil uji

63

reabilitas instrumen posttest dengan jumlah instrumen uraian 20 instrumen,

diperoleh Cronbach's Alpha (r) sebesar 0,953, maka instrumen tersebut juga

dinyatakan sangat reliabel. Karena instrumen valid dan sangat reliabel, maka

instrumen posttest tersebut layak digunakan dalam penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data maka penelitian ini menggunakan teknik analisis

data yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda rata-rata

dengan t-test. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik analisis tersebut.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data dari masing-masing

kelompok make a match dan kelompok picture and picture berasal dari populasi

yang berdistribusi normal atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dengan

kriteria pengujiannya Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka data kelompok sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka data kelompok sampel tidak berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua

kelompok homogen atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Semua variansi sama.

H1 : Tidak semua variansi sama.

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 maka akan diuji dengan menggunakan

levene’stest for equality variances pada IBM SPSS Statistics 20. Kriteria

64

pengujian di dasarkan pada pendapat Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai

berikut:

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari populasi

yang memiliki varians yang sama (homogen).

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)

3.8.3 Uji Beda Rata-Rata dengan T Test

Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh

tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk statistik (uji dua pihak)

sebagai berikut:

H0 : 1 = 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan).

H1 : 1 ≠ 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berbeda secara signifikan).

Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

kesamaan dua rata-rata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent

sample t-test, dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Dengan kriteria pengujian

Santoso (Wibowo, 2015: 48) sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima.

3. Jika kedua kelompok berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka

dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi

kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not

assumed.

4. Jika salah satu atau kedua kelompok tidak berdistribusi normal, maka

dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-

Whitney U-Test