1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperatif Learning terhadap ...
BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15814/3/T1...a. Model pembelajaran...
Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15814/3/T1...a. Model pembelajaran...
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan kuasi eksperimen (Quast-
Experimental Research). Subjek dari penelitian ini ialah peserta didik yang dapat
dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen ini merupakan metode penelitian yang
biasa digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap
hal yang lain dan dalam suatu kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini,
penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan perbedaan hasil belajar
tematik yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make
a Match pada kelompok eksperimen dengan yang menggunakan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture pada kelompok
kontrol. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelompok
tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar sesudah
diterapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dengan
model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture dengan yang
belum menggunakan model pembelajaran tersebut.
3.1.2 Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan quasi experimental design atau penelitian
eksperimen semu. Bentuk dari quasi experimental design yang digunakan adalah
nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini menggunakan dua
kelompok kelas yaitu sebagai kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas
kontrol. Pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran cooperatif
learning tipe make a match, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model
pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.
Sebelum memberikan perlakuan, pada penelitian ini kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol akan diberikan soal pretest untuk menguji tingkat
homogenitas dari kedua kelompok. Setelah diketahui tingkat kesetaraan atau
38
tingkat homogenitas dari kedua kelompok maka akan diberikan perlakuan dan
yang terakhir akan diberikan posttest untuk kedua kelompok.
Gambar 2
Menggambarkan desain penelitian yang digunakan peneliti.
Gambar 2 Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design
Keterangan :
X : Perlakuan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match
O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.
O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 61).
O1 X O2
……………………………………………………
O3 O4
39
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
cooperatif learning tipe make a match dan model picture and picture karena
mempengaruhi hasil belajar TEMATIK Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 1 siswa.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Pada penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar hasil belajar TEMATIK Tema 6
Subtema 2 Pembelajaran 1.
3.2.2 Definisi Operasional
a. Model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match adalah model
pembelajaran yang menggunakan bantuan kartu-kartu yang berisi soal dan
jawaban dimana siswa harus mencari pasangan yang sesuai dengan isi dari kartu
yang mereka dapat serta mengharuskan siswa untuk aktif bekerjasama
menemukan dan berfikir kritis dalam setiap pembelajaran dengan siswa
membangun pemahaman-pemahan yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.
b. Model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture adalah
metode pembelajaran yang menggunakan bantuan gambara-gambar acak dimana
peserta didik harus aktif dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk
mengurutkan gambar acak tersebut agar menjadi suatu gambar yang tersusun dan
mempunyai urutan yang benar dengan siswa membangun pemahaman-
pemahaman yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu, Nawawi (Susanto,
2015: 5). Hasil belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai ketercapaian dari
aspek kognitif dengan membandingkan penggunaan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Make a Match pada kelompok eksperimen 1 dengan
penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture
pada kelompok eksperimen 2. Hasil belajar ranah koqnitif ini didapatkan melalui
40
tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan dihitung dengan
menggunakan SPSS untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di
Sekolah Dasar
3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh SD Negeri yang menerapkan Kurikulum 2013
di gugus kartini Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Di gugus Kartini
kecamatan Pabelan terdapat 3 Sekolah Dasar Negeri yang menerapkan Kurikulum
2013 yaitu SD Negeri Pabelan 01, SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang
02
Tabel 3.1
Daftar SD Negeri Yang Menerapkan K13 di gugus Kartini Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang
No. Nama Sekolah Jumlah siswa
1. SD Negeri Pabelan 01 143
2. SD Negeri Kadirejo 03 105
3. SD Negeri Tukang 02 128
Jumlah 376
3.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling Cluster
Random Sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok
unit yang kecil. Pengelompokan secara cluster menghasilkan elementer yang
heterogen seperti halnya populasi sendiri Nazir (Wibowo, 2015: 41). Menurut
Sugiyono (2015: 122) teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua
tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya
41
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Untuk
tahap pertama, dari ketiga SD Negeri yang menerapkan K13 di gugus Kartini
Kecamatan Pabelan hanya diambil secara random dua SD Negeri untuk dijadikan
sebagai sampel daerah yaitu SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang 02.
Tahap kedua adalah menentukan orang-orang yang berada pada daerah tersebut.
Di SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 masing-masing memiliki 6
kelas utama yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI.
Karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka dalam penelitian ini hanya
diambil dua kelas yang mewakili SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo
03 tersebut yaitu siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan kelas IV SD Negeri
Kadirejo 03. Siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen
yang terdiri dari 24 siswa dan siswa kelas IV SD Negeri kadirejo 03 sebagai kelas
kontrol yang terdiri dari 19 siswa.
3.4 Subjek dan Waktu Penelitian
3.4.1 Subjek Penelitian
Dalam penelitian eksperimen ini, subjek yang digunakan adalah peserta
didik kelas 4 di SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen berjumlah
23 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 10 perempuan dan di SD Negeri
Kadirejo 03 sebagai kelompok kontrol berjumlah 19 peserta didik yang terdiri dari
10 laki-laki dan 9 perempuan.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 peserta didik.
Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Penelitian Kelas 4
Kelas Nama sekolah Jumlah Peserta
Didik
Total
L P
kelompok Eksperimen SD Negeri Tukang 02 13 10 23
kelompok Kontrol SD Negeri Kadirejo 03 10 9 19
Jumlah seluruhnya 42
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah seluruh subjek dalam
penelitian ini adalah 42 siswa. Terdiri dari 24 siswa pada kelompok eksperimen
42
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan 19
siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe picture and picture.
Alasan dipilihnya SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 sebagai
tempat penelitian adalah karena kedua SD tersebut berada dalam satu wilayah
kecamatan Pabelan yang menggunakan Kurikulum 2013. Letak kedua SD yang
tidak terlalu jauh juga menjadi salah satu alasan, karena dapat mempermudah
dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, berdasarkan observasi yang telah
dilakukan kedua model tersebut belum pernah diimplementasikan dalam kegiatan
belajar mengajar di kedua SD tersebut.
3.4.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2016 di SD Negeri
Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian ini dapat terlihat
berdasarkan tabel 3.3 dan 3.4 berikut:
Tabel 3.3
Tahapan Penelitian
Bulan Tahap Kegiatan
Februari 2016 Persiapan
penelitian
Penyusunan judul, penyusunan proposal dan
pembuatan surat izin di TU PGSD UKSW.
Kunjungan ke sekolah dan permohonan izin,
wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Tukang
02 dan SD Negeri Kadirejo 03, observasi
pembelajaran guru di kelas.
Maret 2016 Pelaksanaan
penelitian
Konsultasi RPP dan LKS dengan dosen pembimbing
dan guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD
Negeri Kadirejo 03.
Melakukan proses pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
April – Juni 2016 Penyususnan
laporan
Pengolahan data, konsultasi dengan dosen
pembimbing serta persiapan ujian.
43
Jadwal pelaksanaan pengambilan data pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat terlihat dalam tabel 4.4 yaitu jadwal pengambilan data berikut.
Tabel 4.4
Jadwal Pengambilan Data
No Tanggal Kegiatan
1 Senin, 27 Maret
2017 Pretes kelas eksperimen
2. Selasa,28 Maret
2017 Pretest kelas kontrol
2 Rabu, 29 Maret
2017
Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Tukang 03
sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan metode
pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.
3 Kamis,30 Maret
2017
Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Kadirejo 03
sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan metode
pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.
6 Jumat, 31 Maret
2017 Posttest kelas eksperimen
7 Sabtu, 1 April
2017 Posttest kelas kontrol
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah menentukan
dua kelompok sebagai sampel yang terdiri dari 1 kelompok make a match dan 1
kelompok picture and picture, membuat instrumen tes, membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi, Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) dan soal-soal, mengadakan uji coba soal pretest, memberikan pretest
kepada kedua kelompok, serta membagi kelas ke dalam kelompok kecil yang
heterogen.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
3.5.2.1 Pembelajaran pada Kelompok Make a Match
44
Pembelajaran pada kelompok eksperimen yaitu menggunakan pembelajaran
koperatif tipe Make a Match. Guru membagi peserta didik kedalam 2 kelompok
besar. 1 kelompok nantinya mendapatkan kartu berisi soal dan 1 kelompok
lainnya mendapatkan kartu berisi jawaban. Setelah mempersiapkan kartu-kartunya
guru membagi kartu tersebut secara acak kepada peserta didik di masing-masing
kelompok. Setelah semua peserta didik mendapatkan kartu guru meminta peserta
didik untuk memikirkan jawaban dari kartu yang mreka dapatkan selama 10 detik.
Setelah itu guru memberi aba-aba dan peserta didik berhamburan mencari
pasangan dari kartu yang mereka bawa. Guru membatasi waktu mencari pasangan
kartu selama 1 menit. Sebagai bentuk hukuman peserta didik yang tidak dapat
menemukan pasangannya dihukum sesuai dengan kesepakatan awal. Peserta didik
yang dapat menemukan pasangannya mendapatkan poin tambahan
3.5.2.2 Pembelajaran pada Kelompok Picture and Picture
Pembelajaran pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Dalam
pembelajaran ini, guru membagi peserta didik kedalam 5 kelompok dengan cara
berhitung, kemudian guru menyajikan gambar tentang puisi yang diacak
urutannya. Perwakilan setiap kelompok maju kedepan untuk mengurutkan
gambar, teman satu kelompok boleh membantu. Setelah peserta didik selesai
mengurutkan guru menanyakan alasan peserta didik dari gambar yang ia urutkan.
Berdasarkan urutan gambar dan alasan tersebut, guru menanamkan konsep dan
materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.. Kelompok yang mencapai kriteria
tertentu akan diberikan penghargaan berupa piagam prestasi atau hadiah lainnya.
3.5.3 Tahap Akhir
Diakhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Learning tipe Make a Match dan Picture and Picture kedua kelompok akan
mendapat perlakuan yang sama yaitu posttest.
45
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data, yaitu teknik observasi, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Teknik
pengumpulan data disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini yang sudah
ditentukan secara tegas sejak awal, dan teknik dokumentasi diperlukan sebagai
bukti pelaksanaan penelitian. Berikut penjelasan mengenai tiga teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.6.1.1 Teknik Observasi
Slameto (2015: 232) mengemukakan bahwa “observasi atau pengamatan
merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”.
Teknik observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif
tipe make a match dan metode pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya
tindakan guru ketika mengajar, tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan
diskusi kelompok, dan partisipasi peserta didik dalam simulasi. Sebelum
observasi dilakukan peneliti membuat lembar observasi yang berisi indikator-
indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar proses
yang berlaku dan juga sintaks model dari masing-masing kelompok.
3.6.1.2 Teknik Tes
Bintari dalam Slameto (2015: 233-234) mengemukakan bahwa “hakekat tes
adalah sebagai alat ukur; tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang
secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan
dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik,
sehingga hasilnya relatif sama”. Ada dua tahap tes yang diberikan kepada peserta
didik yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum peserta didik
mendapatkan perlakuan, sedangkan posttest diberikan setelah peserta didik
mendapatkan perlakuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data
hasil belajar matematika siswa SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03
46
dengan materi tematik tema 6 subtema 2 pembelajaran 1 setelah diterapkan
treatment atau perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok. Kelompok
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
yaitu di SD Negeri Tukang 02, sedangkan kelompok kontrol yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yaitu di SD Negeri
Kadirejo 03. Hasil belajar pada kedua kelompok tersebut nantinya akan digunakan
untuk membandingkan model pembelajaran mana yang lebih memberikan
perbedaan yang signifikan terhadap pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
3.6.1.3 Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga diperlukan sebagai bukti telah
dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti
sendiri sedangkan guru bertindak sebagai observer atau orang yang mengamati
proses berlangsungnya pembelajaran.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Bentuk instrumen untuk mengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar soal tes hasil belajar. Lembar
observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan
guru dan tingkah laku peserta didik selama implementasi model pembelajaran
pada kedua kelompok. Sedangkan lembar soal tes hasil belajar digunakan untuk
mengukur sejauh mana ketercapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Berikut akan dijelaskan mengenai instrumen pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini.
3.6.2.1 Instrumen Lembar Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan terencana
untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan
penelitian ini instrumen lembar observasi yang digunakan meliputi dua macam
47
yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi berisi
indikator-indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar
proses yang berlaku dan tentunya juga sintaks model dari masing-masing
kelompok. Berikut ini kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan
model yang berbeda pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
1. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru, diisi oleh guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan
SD Negeri Kadirejo 03 selaku observer. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengamati aktivitas peneliti sebagai pengajar ketika melaksanakan proses
pembelajaran dari awal sampai akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
tabel 5 dan 6 berikut ini:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02
sebagai Kelompok Eksperimen
Indikator Aspek yang Diamati No. Item
Kesiapan belajar
mengajar
Memeriksa kesiapan belajar siswa
(Pra Pembelajaran) 1 – 4
Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. 5 – 10
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
make a match
dalam
pembelajaran
Membimbing siswa melakukan eksplorasi.
11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.
Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Make a Match.
17 – 27
Keterampilan
guru dalam
berkomunikasi
Penggunaan bahasa
28 – 35 Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi
Jumlah 35
Tabel 3.6
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri kadirejo
03 sebagai Kelompok Kontrol
Indikator Aspek yang Diamati No. Item
48
Kesiapan belajar
mengajar
Memeriksa kesiapan belajar siswa
(Pra Pembelajaran) 1 – 4
Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. 5 – 10
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
picture and
picture dalam
pembelajaran
Membimbing siswa melakukan eksplorasi.
11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.
Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture
17 – 27
Keterampilan
guru dalam
berkomunikasi
Penggunaan bahasa
28 – 35 Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi
Jumlah 35
2. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa, diisi oleh peneliti sebagai pengajar dengan tujuan
untuk mengamati aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dari
awal sampai selesai. Berikut adalah kisi-kisi mengenai lembar observasi sisiwa:
Tabel 3.7
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02
sebagai Kelompok Eksperimen
No Aspek yang Diamati Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas
4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar
5. Siswa mengajukan pertanyaan
6. Siswa memperhatikan media
7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok
8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok
9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan
menyelesaikan masalah
10. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
49
11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman
dalam kelompok
12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat
Tabel 3,8
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Kadirejo 03 sebagai Kelompok Kontrol
No Aspek yang Diamati Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas
4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar
5. Siswa mengajukan pertanyaan
6. Siswa memperhatikan media
7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok
8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok
9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan
menyelesaikan masalah
10. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman
dalam kelompok
12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat
3.6.2.2 Instrumen Lembar Soal Tes
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar speserta
didik sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan yang
berbeda pada kedua kelompok adalah pretest dan posttest. Sebelum model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan picture and picture diterapkan
perlu dilakukan pretest untuk mengetahui tingkat homogenitas dari kedua
kelompok tersebut. Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelompok tersebut
juga perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) untuk membandingkan
model pembelajaran mana yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar tematik. Langkah penyusunan lembar soal tes ini dimulai
dengan menentukan KI, KD, dan Indikator sesuai dengan materi yang ingin
dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis
validitas, dan reliabilitas, lalu dilanjutkan dengan memilih dan memperbaiki tes.
50
Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen pretest dan posttest pada kedua
kelompok.
1. Instrumen Pretest
Instrumen pretest diadakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum
mendapat perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dan picture and picture. Kisi-kisi soal pretest terdiri dari 20 soal yang berbentuk
pilihan ganda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9 tentang kisi-kisi
soal pretest berikut ini:
Tabel 3.9
Kisi-kisi Soal Pretest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol
siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri kadirejo 03
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan
amanat puisi yang
disajikan secara
lisan dan tulis
dengan tujuan
untuk kesenangan
- Menulis puisi
dengan tema
Cita-Citaku
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
1,2,4,5,7
4.6 Melisankan puisi
hasil karya
pribadi dengan
lafal, intonasi dan
ekspresi yang
tepat sebagai
bentuk ungkapan
diri
- Membaca hasil
karya puisi
didepan kelas
Tes tertulis
(pilihan ganda)
3,6,8, 9,10,11,12
IPA
3.2 Membandingkan
siklus hidup
beberapa jenis
makhluk hidup
- Membandingk
an daur hidup
dua hewan
yang berbeda
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
13,15,17,18,19,2
1,22,23,25
51
serta mengaitkan
dengan upaya
pelestariannya
4.2 Membuat skema
siklus hidup
beberapa jenis
makhluk hidup
yang ada di
lingkungan
sekitarnya, dan
slogan upaya
pelestariannya
- membuat skema
hidup makhluk
hidup
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
14,16,20,24,26,2
7,28,29,30
2. Instrumen Posttest
Instrumen posttest diberikan setelah siswa menerima perlakuan baik dengan
STAD maupun dengan TGT. Kisi-kisi posttest terdiri dari 20 soal yang
berbentuk uraian. Berikut adalah kisi-kisi tentang soal posttest pada kedua
kelompok:
Tabel 3.10
Kisi-kisi Soal Posttest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol
siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan
amanat puisi yang
disajikan secara
lisan dan tulis
dengan tujuan
untuk kesenangan
- Menulis puisi
dengan tema
Cita-Citaku
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
1,3,7,9,10
4.6 Melisankan puisi
hasil karya
pribadi dengan
lafal, intonasi
dan ekspresi
yang tepat
sebagai bentuk
- Membaca hasil
karya puisi
didepan kelas
Tes tertulis
(pilihan ganda)
2,4,5,6,8,11,
12,13
52
ungkapan diri
IPA
3.2 Membandingkan
siklus hidup
beberapa jenis
makhluk hidup
serta mengaitkan
dengan upaya
pelestariannya
- Membandingk
an daur hidup
dua hewan
yang berbeda
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
. . .
14,16,17,18,
20,22,24,25,
27
4.2 Membuat skema
siklus hidup
beberapa jenis
makhluk hidup
yang ada di
lingkungan
sekitarnya, dan
slogan upaya
pelestariannya
- membuat skema
hidup makhluk
hidup
Tes Tertulis
(Pilihan Ganda)
15,19,21,23,
26,28,29,30
3.7 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen dapat dikatakan sebagai instrumen yang baik jika sudah valid
dan reliabel. Untuk mendapatkan data valid dan reliabel maka instrumen harus
terlebih dahulu diujikan. Pada penelitian ini instrumen diujikan di SD N Pabelan
02 kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan
bantuan IBM SPSS Statistics 20.
3.7.1 Uji Validitas Pretes
Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran
menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2013: 228). Validitas
instrumen sebagai alat ukur digunakan untuk mengetahui kesahihan atau kevalitan
dari instrumen sejauh mana ketepatan dan kecermatan penelitian melakukan
fungsinya sebagai alat ukur. Apabila data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya sama, maka soal dapat dikatakan valid. Validitas item didasarkan
pada besarnya korelasi yang diperoleh.
Untuk mengetahui tingkat dari validitas yaitu dengan cara melihat angka
pada corrected item correlation yang merupakan korelasi antara skor item soal
53
dengan skor total item soal. Untuk uji validitas, corrected item-total correlation
(r) pada r tabel dipengaruhi oleh jumlah responden yang digunakan untuk uji
instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS
Statistics 20. Untuk mengetahui hasil soal yang valid dapat dilihat pada output
SPSS. Pada penelitian ini dapat dikatakan valid jika r tabel lebih dari 0,361.
Menurut Sudjana (2010: 146), “Kriteria kevalidan soal adalah jika thitung >
ttabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung ≤ ttabel
maka koefisien item soal tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95%
(ɑ = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Pada uji validitas instrumen soal
pretest ini ada 30 peserta didik yang mengerjakan, sehingga taraf signifikannya >
0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid,
sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid.
Besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan validitas dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,800 - 1,00
0,600 - 0,800
0,400 - 0,600
0,200 - 0,400
0,00 - 0,200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2012:89)
Berikut hasil validitas instrumen soal pretest yang telah diuji
menggunakan IBM SPSS Statistics 20.
Tabel 3.12
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 13,9643 44,776 ,630 . ,882
soal_2 14,2500 44,713 ,673 . ,882
soal_3 14,0714 45,254 ,541 . ,884
soal_4 14,1786 45,856 ,462 . ,886
soal_5 14,1786 44,819 ,623 . ,882
54
soal_6 14,0714 45,254 ,541 . ,884
soal_7 14,2500 44,935 ,636 . ,882
soal_8 13,7857 47,508 ,266 . ,890
soal_9 14,2500 44,713 ,673 . ,882
soal_10 14,3214 47,411 ,265 . ,890
soal_11 13,9643 44,776 ,630 . ,882
soal_12 13,8214 49,115 -,015 . ,895
soal_13 14,0714 48,735 ,031 . ,895
soal_14 14,2500 44,713 ,673 . ,882
soal_15 14,0714 45,254 ,541 . ,884
soal_16 14,2500 44,935 ,636 . ,882
soal_17 13,9643 44,776 ,630 . ,882
soal_18 14,0000 47,556 ,202 . ,891
soal_19 13,9643 44,776 ,630 . ,882
soal_20 14,0714 45,254 ,541 . ,884
soal_21 13,8571 49,831 -,127 . ,897
soal_22 14,3929 46,988 ,388 . ,887
soal_23 14,0357 50,406 -,201 . ,900
soal_24 14,2500 44,713 ,673 . ,882
soal_25 13,8571 47,090 ,303 . ,889
soal_26 13,7500 48,417 ,119 . ,892
soal_27 14,2500 44,713 ,673 . ,882
soal_28 14,2143 47,952 ,152 . ,892
soal_29 14,2500 44,935 ,636 . ,882
soal_30 13,9643 44,776 ,630 . ,882
Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen pretest
terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen
yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini:
Tabel 3.13
Analisis Validitas Soal
Indikator Butir Instrumen Valid Tidak
Valid
Butir
Instrumen
yang
Digunakan
dalam
Instrumen
Posttest
55
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan
amanat puisi yang
disajikan secara lisan
dan tulis dengan tujuan
untuk kesenangan
1,2,4,5,7 1,2,4,5,7 - 1,2,4,5,7
4.6 Melisankan puisi
hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi
dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3,6,8, 9,10,11,12 3,6,9,11 8,10,
12 3,6,9,11
IPA
3.2 Membandingkan
siklus hidup beberapa
jenis makhluk hidup
serta mengaitkan
dengan upaya
pelestariannya
13,15,17,18,19,21,22
,23,25 15,17,19,22
13,18,
21,23,
25
15,17,19,22
4.2 Membuat skema
siklus hidup beberapa
jenis makhluk hidup
yang ada di
lingkungan sekitarnya,
dan slogan upaya
pelestariannya
14,16,20,24,26,27,28
,29,30
14,16,20,24,27,2
9,30 26,28
14,16,20,24,
27,29,30
Analisis selanjutnya, instrumen yang tidak valid di atas dibuang dan
dilakukan pengolahan data kembali. Dari hasil analisis kedua maka hasil akhir
dari setiap instrumen adalah valid karena memiliki koefesien Corrected Item Total
Correlation diatas 0,361. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 3.14 di
bawah ini:
56
Tabel 3.14
Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Pretest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
soal_1 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid
soal_2 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid
soal_3 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid
soal_4 8,3103 36,365 ,488 ,926 Valid
soal_5 8,3448 35,877 ,582 ,924 Valid
soal_6 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid
soal_7 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid
soal_9 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid
soal_11 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid
soal_14 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid
soal_15 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid
soal_16 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid
soal_17 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid
soal_19 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid
soal_20 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid
soal_22 8,5517 37,828 ,336 ,928 Valid
soal_24 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid
soal_27 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid
soal_29 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid
soal_30 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid
Setelah uji instrumen validitas ke-2, dari jumlah 20 instrumen pretest
terlihat semua instrumen adalah valid. Dari 20 instrumen yang valid di atas,
peneliti mengambil semua instrumen untuk diimplementasikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yaitu instrumen nomor
1,2,3,4,5,6,7,9,11,14,15,16,17,19,20,22,24,27,29,30. Semua instrumen uji coba
pretest mengalami beberapa perubahan nomor. Berikut adalah tabel 15 tentang
perubahan nomor dari instrumen uji coba pretes ke nomor instrumen pretest.
57
Tabel 3.15
Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Pretest ke Instrumen Pretest
3.7.1.2 Uji Validitas Instrumen Posttest
Uji validitas posttest dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2017 di kelas
V SD Negeri Pabelan 01. Dari hasil tes uji coba instrumen posttest yang
dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pabelan 01 tersebut, maka dapat diperoleh
hasil analisis meggunakan IBM SPSS Statistics 20 dengan teknik yang digunakan
adalah Corrected Item Total Correlation. Untuk menguji kesahihan item
instrumen posttest didasarkan pada pengambilan keputusan instrumen valid
menggunakan tabel r Product Moment. Menurut Sugiyono (2011: 373) taraf
signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa (responden). Semakin banyak jumlah
peserta didik, semakin rendah taraf signifikannya. Jumlah peserta didik pada saat
uji validitas instrumen posttest sebanyak 30 siswa, sehingga taraf signifikannya >
0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid,
sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid.
Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 3.16 berikut ini:
Nomor Instrumen
Uji Coba Pretest
Nomor Instrumen
Pretest
15 11
16 12
17 13
19 14
20 15
22 16
24 17
27 18
29 19
30 20
Nomor Instrumen
Uji Coba Pretest
Nomor Instrumen
Pretest
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
9 8
11 9
14 10
58
Tabel 3.16
Analisis Uji Validitas Instrumen 1 Posttest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 11,5862 52,466 ,686 . ,905
soal_2 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_3 11,7241 52,493 ,738 . ,905
soal_4 11,9310 54,924 ,594 . ,908
soal_5 11,5172 52,973 ,610 . ,907
soal_6 11,7241 53,778 ,543 . ,908
soal_7 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_8 11,5172 55,830 ,218 . ,913
soal_9 11,5862 55,823 ,221 . ,913
soal_10 11,7241 53,707 ,554 . ,908
soal_11 11,5517 55,756 ,228 . ,913
soal_12 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_13 11,5172 58,901 -,181 . ,920
soal_14 11,7586 54,047 ,523 . ,908
soal_15 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_16 11,7241 55,564 ,280 . ,912
soal_17 11,6552 52,377 ,717 . ,905
soal_18 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_19 11,4138 55,466 ,277 . ,912
soal_20 11,5172 53,973 ,471 . ,909
soal_21 11,3103 58,507 -,139 . ,918
soal_22 11,6552 52,377 ,717 . ,905
soal_23 11,6207 58,601 -,144 . ,919
soal_24 11,7241 53,707 ,554 . ,908
soal_25 11,3103 56,436 ,162 . ,914
soal_26 11,6552 51,163 ,898 . ,902
soal_27 11,7586 54,047 ,523 . ,908
soal_28 11,7241 53,778 ,543 . ,908
soal_29 11,9310 54,924 ,594 . ,908
soal_30 11,5862 56,394 ,145 . ,914
59
Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen posttest
terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen
yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut ini:
Tabel 3.17
Validitas Instrumen Posttest
Indikator Butir Instrumen Valid Tidak
Valid
Butir
Instrumen
yang
Digunakan
dalam
Instrumen
Posttest
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan
amanat puisi yang
disajikan secara lisan
dan tulis dengan tujuan
untuk kesenangan
1,3,7,9,10 1,3,7, 9,10 1,3,7,9
4.6 Melisankan puisi
hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi
dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
2,4,5,6,8,11,12,13 2,4,5,6,12 8,11,
13 2,4,5,6,12
IPA
3.2 Membandingkan
siklus hidup beberapa
jenis makhluk hidup
serta mengaitkan
dengan upaya
pelestariannya
14,16,17,18,20,22,24
,25,27
14, 17,18,20,22,
24,27 16,25
14,17,18,20,
22,24,27
4.2 Membuat skema
siklus hidup beberapa
jenis makhluk hidup
yang ada di
lingkungan sekitarnya,
dan slogan upaya
pelestariannya
15,19,21,23,26,28,29
,30
15,26,28,29 19,21,
23, 30 15,26,28,29
60
Analisis selanjutnya, soal yang tidak valid di atas dibuang dan dilakukan
pengolahan data kembali. Dari hasil analisis kedua maka hasil akhir dari setiap
soal adalah valid karena memiliki koefesien Corrected Item Total Correlation
diatas 0,361. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 8 di bawah ini:
Tabel 3.18
Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Posttest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
soal_1 6,6000 42,869 ,660 ,952 Valid
soal_2 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_3 6,7000 42,631 ,738 ,950 Valid
soal_4 6,9333 45,168 ,541 ,953 Valid
soal_5 6,5000 43,017 ,632 ,952 Valid
soal_6 6,7000 43,666 ,566 ,953 Valid
soal_7 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_10 6,7000 43,252 ,634 ,952 Valid
soal_12 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_14 6,7667 44,392 ,482 ,954 Valid
soal_15 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_17 6,6667 42,782 ,696 ,951 Valid
soal_18 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_20 6,5000 43,638 ,535 ,953 Valid
soal_22 6,6667 42,782 ,696 ,951 Valid
soal_24 6,7000 43,252 ,634 ,952 Valid
soal_26 6,6333 41,413 ,908 ,948 Valid
soal_27 6,7667 44,392 ,482 ,954 Valid
soal_28 6,7000 43,666 ,566 ,953 Valid
soal_29 6,9333 45,168 ,541 ,953 Valid
Setelah uji soal validitas ke- 2, dari jumlah 20 soal posttest terlihat semua
instrumen adalah valid. Dari 20 instrumen yang valid di atas, peneliti mengambil
seluruh instrumen soal valid untuk diimplementasikan pada kelompok eksperimen
dan kontrol yaitu instrumen nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7 ,10 ,12 ,14 ,15 ,17 ,18 ,20 ,22
,24 ,26 ,27 ,28 ,29 ,30. Semua instrumen uji coba posttest mengalami beberapa
perubahan nomor. Berikut adalah tabel 3.19 tentang perubahan nomor dari
instrumen uji coba posttest ke nomor instrumen posttest.
61
Tabel 3.19
Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Posttest ke Instrumen Posttest
3.7.3 Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas menunjukan taraf seberapa jauh menunjukkan konsistensi hasil
pengukuran. Menurut Sugiyono (2011: 172), “Reliabilitas instrumen adalah
ketetapan atau keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.
Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda”.
Instrumen dapat dikatakan cukup baik dan dapat mengungkap data yang
bisa dipercaya apabila intrumen tersebut sudah reliabel sehingga dapat digunakan
sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini reliabilitas dapat diukur
menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20 yaitu dengan cara analyze – scale
– reliability analysis – item soal valid dipindahkan ke items, sedangkan item yang
gugur diabaikan saja – statistics – scale if item deleted – continue – ok. Perolehan
nilai r dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan taraf
signifikan 5%. Item test dapat dikatakan reliabel jika rhitung rtabbel. Taraf
Nomor Instrumen
Uji Coba Pretest
Nomor Instrumen
Pretest
17 11
18 12
20 13
22 14
24 15
26 16
27 17
28 18
29 19
30 20
Nomor Instrumen
Uji Coba Pretest
Nomor Instrumen
Pretest
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
7 6
10 7
12 8
14 9
15 10
62
reliabilitas test dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien
reliabilitas.
Tabel 3.20
Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,800-1,00
0,600-0,800
0,400-0,600
0,200-0,400
0,00-0,200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2012:89)
Berdasarkan tabel 3.19 di atas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika
instrumen tersebut memiliki rentang indeks reliabel > 0,60. Hasil uji reabilitas
instrumen pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 3.21 dan 3.22 berikut ini:
Tabel 3.21
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,927 ,927 20
Tabel 3.22
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,953 ,953 20
Berdasarkan tabel 3.31 dan 3.32 tentang hasil uji reabilitas instrumen pretest
dengan jumlah instrumen uraian 20 instrumen, diperoleh Cronbach's Alpha (r)
sebesar 0,927, maka instrumen tersebut dinyatakan sangat reliabel. Karena
instrumen valid dan sangat reliabel, maka instrumen pretest tersebut layak
digunakan dalam penelitian. Sedangkan untuk tabel 3.22 tentang hasil uji
63
reabilitas instrumen posttest dengan jumlah instrumen uraian 20 instrumen,
diperoleh Cronbach's Alpha (r) sebesar 0,953, maka instrumen tersebut juga
dinyatakan sangat reliabel. Karena instrumen valid dan sangat reliabel, maka
instrumen posttest tersebut layak digunakan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data maka penelitian ini menggunakan teknik analisis
data yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda rata-rata
dengan t-test. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik analisis tersebut.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data dari masing-masing
kelompok make a match dan kelompok picture and picture berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dengan
kriteria pengujiannya Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka data kelompok sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka data kelompok sampel tidak berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua
kelompok homogen atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : Semua variansi sama.
H1 : Tidak semua variansi sama.
Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 maka akan diuji dengan menggunakan
levene’stest for equality variances pada IBM SPSS Statistics 20. Kriteria
64
pengujian di dasarkan pada pendapat Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai
berikut:
1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari populasi
yang memiliki varians yang sama (homogen).
2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal dari
populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)
3.8.3 Uji Beda Rata-Rata dengan T Test
Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh
tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk statistik (uji dua pihak)
sebagai berikut:
H0 : 1 = 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan).
H1 : 1 ≠ 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berbeda secara signifikan).
Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji
kesamaan dua rata-rata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent
sample t-test, dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Dengan kriteria pengujian
Santoso (Wibowo, 2015: 48) sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak.
2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima.
3. Jika kedua kelompok berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka
dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak
menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi
kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not
assumed.
4. Jika salah satu atau kedua kelompok tidak berdistribusi normal, maka
dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak
menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-
Whitney U-Test