BAB III METODE KERJA SCR.docx

download BAB III METODE KERJA SCR.docx

of 63

Transcript of BAB III METODE KERJA SCR.docx

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN PROYEK

3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1.1 PengukuranPekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan peta proyek secara keseluruhan dan kondisi lapangan di sekitar proyek.Pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok dimulai dari STA 0+000 sesuai dengan titik BM yang sudah diketahui posisinya. Lalu akan dilakukan pengukuran dan pemberian patok pada setiap 25 meter, ini dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan selanjutnya dalam proyek ini. Dan proses pengukuran dipakai alat Theodolite dan patok ukur, serta meteran ukur.

1. Metode Kerjaa. Pekerjaan pengukuran menggunakan acuan pada titik Bench Mark (BM).GAMBARb. Pekerjaan dimulai pada STA 0+000 yang disesuai dengan titik BM, dikerjakan oleh satu tim. Sehingga pekerjaan tiap patok menuju Sta. akhir.c. Lokasi yang telah diukur ditandai dengan dipasangnya patok-patok. d. Setelah dilakukan pengukuran, data hasil pengukuran dianalisa dan kemudian dituangkan dalam gambar denah lokasi proyek.2. Sumber Daya yang DigunakanPekerjaan pengukuran dilakukan oleh satu atau dua orang Surveyor yang dibantu oleh tiga orang asisten lapangan.3. Peralatan Yang DigunakanAlat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran adalah Theodolit TM 20E beserta pelengkapan pengukuran lainnya dan patok-patok yang digunakan untuk menandai lokasi hasil pengukuran.4. Waktu Total waktu yang digunakan untuk pengukuran sampai dengan pemasangan patok adalah 7 hari sejak dimulainya dilakukan pekerjaan pengukuran.

3.1.2 MobilisasiPada tahap awal pelaksanaan proyek, sebelum proyek tersebut dilaksanakan perludilakukan suatu kegiatan yang mempersiapkan segala hal yang dapat menunjang terlaksananya proyek disebut mobilisasi. Cakupan kegiatan mobilisasi menurut persyaratan adalah:1. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan Base Campkontraktor dan kegiatan pelaksanaan.2. Mobilisasi dari semua Staf Supervisi Konstruksi dan semua pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan kontrak.3. Mobilisasi peralatan konstruksi dari lokasi asal ke tempat yang digunakan sesuai kontrak.4. Penyediaan dan pemeliharaan base campkontraktor, termasuk bila perlu kantor - kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

Pada tahap ini seluruh sarana atau sumber daya yang diperlukan pada pekerjaan konstruksi harus tersedia. Kegiatan - kegiatan dalam tahap mobilisasi antara lain :

a. Persiapan Pembersihan Pekerjaan pembersihan lahan bertujuan untuk menghilangkan semak belukar, tanah humus, sampah, ataupun material lain yang dianggap tidak diperlukan dalam kegiatan proyek. Semua material tersebuat harus dihilangkan dari daerah proyek.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja Kuantitas 1540 m2 Kuantitas Gembur 1848 m2 Alat Bulldozer Caterpillar D8D 140 HP Dalam sehari Bulldozer mampu mengerjakan dengan jarak 50 m Lebar jalan yaitu 10 m Faktor E = 0,82 Effisiensi kerja 1 jam = 50 menit = 0,84 Faktor operator pandai = 1 Faktor cuaca cerah = 1 Kekerasan tanah gembur = 1,2 Cara kerja slot dozing = 1 Blade S = 0,81 Kelandaian 0% = 1 Produktivitas Bulldozer dalam sehariOutput 1 Buldozer = 400 m2/hari Durasi = 1848/ ( 400 x 0,82 ) = 5,6 6 hari Digunakan 2 unit Bulldozer, maka dapat diselesaikan selama 3 hari Tenaga kerja yang dibutuhkan 2 operator Bulldozer Dengan Tenaga kerja :1 Mandor2 Operator Buldozer4 Pembantu Operator Buldozer12 PekerjaSehingga untuk menyelesaikan pekerjaan pembersihan dibutuhkan 2 unit Bulldozer dan 2 operator, dan dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari.

b. Pembuatan jalan masuk dan keluar proyek : Dalam proyek ini dibutuhkan jalan masuk dan keluar proyek guna meningkatkan mobilitas alat dan material dari dan ke proyek dengan memperhatikan : Jalan harus mampu menahan beban kendaraan alat-alat berat yang mempunyai beban yang besar. Jalan harus merupakan jalur terdekat dengan proyek.Durasi untuk pembuatan jalan masuk dan keluar proyek adalah 2 hariDengan tenaga kerja :1 Mandor3 Tukang10 Pekerja

c. Sarana sanitasi/MCK : seperti kamar mandi / WC ditempatkan di dekat Direksi Keet, dan barak pekerja.Durasi untuk pembuatan sarana MCK adalah 1 hariDengan tenaga kerja :1 Mandor2 Tukang4 Pekerja

d. Pengadaan Air BersihPengadaan air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksaan pekerjaan dan semua petugas petugas yang ada diproyekDurasi yang dibutuhkan adalah 2 hariDengan tenaga kerja :1 Mandor2 Tukang4 Pekerja

e. Penerangan ProyekPenerangan proyek digunakan untuk pelaksanaan yang dilaksanakan pada malam hari dan untuk penerangan disekitar site plan yang telah direncanakan.Durasi : pembuatan ruangan genset ( 2 m x 2 m ) selama 1 hari penerangan selama 2 hariTotal Durasi = 1 + 2 hari = 3 HariDengan tenaga kerja :1 Mandor2 Tukang4 Pekerja

f. Nama Proyek: PEMBANGUNAN JEMBATAN DUREN SAWIT JAKARTA TIMURKode Proyek: 04/ BPKP.JJMJ.WI/10/2010Lokasi / Paket Proyek: DUREN SAWIT-JAKARTA TIMURWaktu Pelaksanaan: 250 HARIOwner: PEMPROV DKI JAKARTAKonsultan Perencana: PT. DR ENGINEERINGPembuatan papan nama proyek : menunjukan adanya proyek yang sedang dilaksanakan dengan ketentuan :GAMBAR GANTI

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DKI JAKARTA DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT JALAN BEBAS HAMBATAN DAN KOTA

120 cm

Konsultan Pengawas : PT. BATAVIA PERDANA

240 cmGambar 3.1. Papan Nama Proyek Pembangunan Jembatan Duren Sawit, Jakarta TimurPerhitungan Durasi Jumlah tenaga kerja :1 Tukang2 PekerjaOutput pekerja = 2 unit 1 Tukang = = 0.5 2 Pekerja= = 1

Durasi untuk pekerjaan papan proyek( 2 ) x 0.51 hari2

g. Pembuatan Direksi Keet : Dibuat di dekat lokasi proyek, dan memiliki letak yang strategis, pada areal yang cukup luas dan mampu menjadi tempat penyimpanan bahan material dan kantor sementara bagi kontraktor, konsultan, dan pemberi tugas. Direksi Keet ini dilengkapi dengan telepon dan faksimili. Luas Direksi Keet sebesar 50 m2. Direksi Keet terbuat dari bahan atap asbes bergelombang, rangka atap dengan kayu borneo, dinding dibuat dengan multipleks 9 mm sebanyak 2 lapis, lantai dengan rabat beton dan diaci. Direksi dilengkapi dengan peralatan, telepon, faksimili, meja, kursi, whiteboard + perlengkapannya, perlengkapan K3 seperti sepatu proyek, helm, dan lainya.

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 50 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HOProduktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan direksi kett( 50 m2)1.7 2 hari 28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 50 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

h. Gudang (Peralatan dan Material)dipergunakan untuk menyimpan material yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca dan bernilai ekonomis tinggi seperti semen, peralatan tukang, perlengkapan K3 dan perlengkapan mekanikal-elektrikal

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 32+16+12 = 60 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HOProduktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan Gudang( 60 m2)2.14 3hari 28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 48 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

i. Tempat penyimpanan dan penimbunan material Tempat penyimpanan / penimbunan terdiri dari pasir, kerikil dan lain-lain. Diletakkan ditempat yang sekiranya tidak akan mengganggu lalu lintas di dalam proyek seandainya dilaksanakan pekerjaan pembongkaran material. Untuk penyimpanan material besi dan kayu, langsung diletakkan di dekat los kerja besi dan kayu.

j. Barak Pekerja dipergunakan untuk tempat beristirahat para pekerja dan tempat menginap pekerja proyek yang bertempat tinggal jauh dari lokasi yang diperuntukkan meningkatkan produktivitas para pekerja proyek. Metode pelaksanaan dalam pembuatan barak pekerja hampir sama dengan pembuatan direksi keet.

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 64 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HO

Produktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan barak pekerja( 64 m2)2.28 3hari28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 21 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

k. Pembuatan pagar pengaman Lingkup pekerjaan ini adalah pagar pembatas proyek ini dibuat untuk lokasi kantor direksi keet, gudang, dan loos kerja. Pagar ini dibuat dengan menggunakan bahan seng bergelombang dan kayu dengan ketinggian 200 cm dengan dilengkapi lampu pada daerah yang rawan, misalnya batas tebing dan lain lain. Metode yang digunakan adalah membuat pagar pengaman dipasang pada keliling lokasi pekerjaan dengan menggunakan bahan seng, bahan seng bergelombang, pekerjaan pagai ini menggunakan metode manual biasa dengan beberapa pekerja.

Pagar pembatas proyek

Pada proyek pembangunan jembatan Duren Sawit ini total panjang pagar pengaman adalah 184 m

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Kuantitas 184 m1 m mampu diselesaikan dalam waktu 10 menit Tukang= 0,024 HO Pekerja= 2 x 0,024 = 0,048 HO Mandor= x 0,048 = 0,0048 HO Kp. Tukang= x 0,024 = 0,0024 HOProduktifitas = 420 / 10 = 42 m/org/hariDurasi untuk pekerjaan pagar pengaman( 184 m ) 4,38 hari 5 hari 42Durasi yang diambil untuk pembuatan pagar pengaman yaitu = 2 hariDengan jumlah tenaga kerja untuk 184 m- Tukang 5 / 2 2,5 3 orang- Pekerja 3 x 2 = 6 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor = 1 orang

l. Pembuatan Bengkel Kerja Dipergunakan untuk tempat bekerja para pekerja, yaitu pekerjaan pembesian dan pekerjaan kayu untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas para pekerja di proyek. Metode pelaksanaan dalam pembuatan bengkel kerja hampir sama dengan pembuatan direksi keet dan gudang.

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 36 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HO

Produktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hari

Durasi untuk pekerjaan bengkel kerja( 36 m2)1,29 2 hari 28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jumlah tenaga kerja untuk 36 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

m. Kantin Sebagai sarana pemenuh kebutuhan sehai-hari bagi pekerja maka kantin diletakkan berdekatan dengan bedeng pekerja. Dengan ukuran 3 x 2 m.Jadi kuantitas pekerjaan kantin 6 m2

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 6 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HOProduktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan kantin( 6 m2 )0,2 1 hari28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jumlah tenaga kerja untuk 6 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

n. Pos keamanan : sebagai kantor petugas keamanan yang bertugas:a. mencatat data tamu yang datang, orang yang ingin ditemui dan apa keperluannya.b. mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek.c. Menjaga keamanan lokasi proyek. Metode pelaksanaan dalam pembuatan bengkel kerja hampir sama dengan pembuatan direksi keet dan gudang.

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 8 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang= 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HO

Produktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pos keamanan(8 m2 )0,28 1 hari28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 3 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

o. Musholla bagi yang ingin memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani maka pihak proyek menyediakan musholla.

Perhitungan Durasi dan Pekerja :Luas 9 m1 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit Tukang = 0,036 HO Pekerja= 2 x 0,036 = 0,072 HO Mandor= x 0,072 = 0,0072 HO Kp. Tukang= x 0,036 = 0,0036 HOProduktifitas = 420 / 15 = 28 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan musholla( 9 m2 )0,32 1 hari28 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 3 m- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

p. Foto Dokumentasi Lingkup pekerjaan foto dokumentasi dilakukan apabila ada kegiatan yang berlangsung diproyek. Durasi pekerjaan foto dokumentasi adalah selama proyek berlangsung. Foto proyek dilakukan sebelum dilakukannya setiap jenis pekerjaan, pada saat pelaksanaan pekerjaan, dan setelah selesianya pekerjaan untuk mengetahui perkembangan proyek. Foto proyek dicetak berwarna dengan jelas dan dalam ukuran Post card. Foto proyek dibuat rangkap 3 dan diserahkan kepada masing-masing pihak.

q. Pengadaan sarana Komunikasi durasi yang dibutuhkan untuk pengadaan saran komunikasi adalah 1 hari

r. Pengujian Bahan Berupa pengujian material yang digunakan pada proyek ini, misalnya pegujian kuat tekan beton pada pekerjaan pengecoran. Pekerjaan pengujian bahan ini dilakukan apabila ada kegiatan yang memerlukan pengujian bahan.

s. Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi ini selain pendatangan alat berat juga meliputi pembuatan akses jalan masuk dan keluar. Waktu yang dibutuhkan untuk mobillisasi adalah 7 hari. Demobilisasi berupa pengembaliaan peralatan yang digunakan pada proyek ke tempat peminjaman peralatan tersebut sesuai kontrak.Waktu yang dibutuhkan untuk Demobilisasi yaitu 7 hari.

3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEKDalam pelaksanaan pekerjaan proyek dibagi dalam beberapa tahapan pekerjaan yaitu :

3.2 3.2.1. Pekerjaan TanahPekerjaan tanah pada proyek ini meliputi : Galian tanah pada Abuthment dengan total volume galian 100,6 m3 Galian tanah pada Pilar dengan total volume galian 92,8 m3 Timbunan tanah pada Abuthment dengan total volume timbunan 108,3 m3 Timbunan tanah pada Pilar dengan total volume timbunan 98,8 m3

3.2.1.1 Pekerjaan Galian Tanah

Galian mencakup pembuangan material, termasuk tanah, cadas, batu bata, beton, dan perkerasan yang lama. Keadaan tanah galian adalah lepas. Jika tanah hasil galian tidak dalam keadaan baik maka tanah dapat diganti atau dibuang semua lalu mendatangkan tanah yang lebih bagus untuk timbunan. Sistem penggalian dilakukan pada tiap titik. Tanah hasil galian diangkut oleh dumptruck dan ditempatkan pada daerah timbunan. Tanah galian yang cukup besar volumenya jika tidak untuk ditempatkan di daerah timbunan maka sisanya ditempatkan di lokasi pembuangan sementara yang telah ditetapkan pada lokasi pembuangan sementara dengan gangguan seminimal mungkin.

Metode Kerja1. Penggalian dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh direksi Teknik dan mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah padas, batu bata, batu beton, tembok, dan lain sebagainya.

a

b

c

a. proses penggalianb. proses pemuatan hasil galian dari Excavator ke Dump Truk c. tanah hasil penggalian diangkut ke tempat pembuangan tanah

2. Pekerjaan galian dilakukan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap material dibawah dan diluar batas galian.3. Peledakan sebagai cara pembongkaran padas digunakan jika menurut pendapat Direksi Teknik diperbolehkan.4. Bila diperintahkan oleh direksi Teknik, Kontraktor dapat menyediakan alat pelindung peledakan untuk melindungi orang, material dan pekerjaan selama penggalian. Jika dianggap perlu peledakan harus dibatasi waktunya seperti yang diuraikan oleh Direksi Teknik.5. Penggalian dilaksanakan harus sesuai dengan rencana galian yang telah direncanakan oleh konsultan perencana.6. Tanah hasil galian diangkut oleh Dump Truk (DT) ke tempat penimbunan atau ke tempat pembuangan tanah.

Sumber Daya yang DigunakanSumber daya manusia yang digunakan untuk pekerjaan penggalian terdiri dari :1 Mandor2 Pembantu Operator DT1 Operator Excavator, 2 Pembantu Operator Excavator2 operator DT

Peralatan yang DigunakanPeralatan yang digunakan terdiri dari : Excavator Backhoe DumTruk HINO Kapasitas 6 m3. Dan peralatan lainnya.

Perhitungan Waktu Pekerjaan Galian TanahWaktu yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan penggalian adalah disesuaikan dengan perhitungan durasi pekerjaan galian tanah dibawah ini :.

Pekerjaan galian tanah pondasi sebanyak 380,5 m3Alat berat yang digunakan :1.excavator backhoe2.Dumptruck HINO Kapasitas 6 m3 ExcavatorSpesifikasi :1. Digging condition/ Digging depth = 40 70 %2. Swing angle > 90 3. Kapasitas bucket 0,5 m34. Manajemen pelaksanaan sedang (Average)5. Kondisi tanah sulit ( difficult ), nilai factor bucket (k) = 0,7 0,8 (tabel)Produktivitas 1 alat dalam 1 jamKapasitas bucket (q1) = 0,5 m3q = q1 x k q = 0,5 m3 x 0,7 = 0,35 m3Swing angle > 90,CT = 18 21 s ~ 21detikDigging condition/Digging depth = 40 70 %, factor koreksi (k) = 1,5CT = 21 x 1,5= 31,5detikCT = 31,5 detik = 0,53 menitQ1 = ( 60 x q ) / CTQ1 = ( 60 x 0,35 ) / 0,53Q1 = 39,62 L m3/jamManajemen pelaksanaan sedang( Average ),nilai E = 0,75Q = Q1 x E= 39,62 Lm3/jam x 0,75 = 29,72 Lm3/jamDurasi Pekerjaan GalianKapasitas Galian TanahTanah gembur ( loose ): 193,4 m3 x 1,25 L = 241,75 Lm3Durasi 1 unit alat berat (excavator) :Durasi = 241,75 Lm3/ 29,72 Lm3/jam = 8,1 jam = 2 hari Dumptruck HINOSpesifikasi :1. Kapasitas Bucket = 6 m32. kecepatan rata rata pergi 20 km/jam 3. kecepatan rata rata kembali 45 km/jam 4. Efisiensi kerja = 0,755. Jarak angkut 1 km6. Kapasitas bucket excavator 0,5 m3Produktivitas 1 alat dalam 1 jamWaktu siklus ( Cm ) :Mengisi bak = (6 m3/ 0,5 m3) x 0,53 menit = 6,36 menitPergi = (1 km / 20 km/jam) x 60 = 3 menitMenumpahkan = 1,5 menitKembali = (1 km / 45 km/jam) x 60 = 1,33 menitAmbil posisi muat = 0,2 menitWaktu siklus (Cm) = 12,39 menitQ1 = (60 x 6m3 x 0,75)/12,39 menit = 21,79 Lm3/jamJumlah dumptruck yang dibutuhkan :Jumlah DT( n ) = 29,72 / 21,79 = 1,36 ~ 2 unit DumpTruck.

3.2.1.2 Pekerjaan Urugan Tanaha. Urugan

TIMBUNTIMBUNTIMBUNTIMBUNTimbunan tanah harus diangkut langsung dari lokasi sumber material timbunan ke tempat yang akan dilakukan timbunan lalu diletakkan didekat daerah timbunan, kemudian dengan bantuan excavator tanah timbunan itu dimasukkan di tempat timbunan. Tanah hasil penggalian yang memungkinkan / sesuai syarat dapat di gunakan untuk daerah timbunan.

Metode Kerja1. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, dan Penimbunan tanah atau bahan bahan berbutir yang disetujui untuk konstruksi urugan.

2. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi ataurendah 2 cm dari yang ditentukan atau yang disetujui. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari air permukaan.

a.

b

c

a. pengangkutan tanah uruganb. penempatan tana urugan didekat lokasi uruganc. proses pengurugan kembali dengan bantuan Excavator

3. Untuk mencegah gangguan pada konstruksi Pondasi Pilar Jembatan Rangka, pada titik-titik yang ditetapkan oleh Direksi Teknik menunda sebagian pekerjaan urugan untuk pembentukan jalan pendekat terstruktur tersebut hingga penanganan struktur lancar tanpa adanya gangguan atau resiko sebagai pelaksanaan dari opritan. Sumber Daya yang DigunakanTenaga kerja yang digunakan untuk pekerjaan timbunan ini terdiri dari:1 Mandoryang memberi instruksi penempatan tanah2 operator Dump Truk (DT) untuk mengangkut tanah2 Pembantu Operator DT1 Operator Excavator1 Pembantu Operator Excavator Peralatan Yang Digunakan Dump Truk (DT)HINO kapasitas 6 m3 excavator bachoe Perhitungan WaktuWaktu yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pekerjaan timbunan adalah disesuaikan dengan perhitungan durasi pekerjaan urugan tanah pondasi seperti yang tercantum dibawah ini :

PEKERJAAN URUGAN TANAH PONDASI SEBANYAK 207 M3. Dumptruck HINOSpesifikasi :1. Bucket = 6 m32. kecepatan rata rata pergi 20 km/jam 3. kecepatan rata rata kembali 45 km/jam 4. Efisiensi kerja = 0,755. Jarak angkut 0,5 kmProduktivitas 1 alat dalam 1 jamWaktu siklus ( Cm ) :Mengisi bak = 5 menitPergi = (1 km / 20 km/jam) x 60 = 3 menitMenumpahkan = 1,5 menitKembali = (1 km / 45 km/jam) x 60 = 1,33 menitWaktu siklus (Cm) = 10,83 menitQ1 = (60 x 6m3 x 0,75)/10,83 menit = 24,93 Lm3/jamDurasi Pekerjaan GalianKuantitas Urugan TanahTanah gembur ( loose ) = 207 m3 x 1,25 L = 258,75 Lm3Durasi 1 unit alat berat (excavator) :Durasi = 258,75 Lm3/ 24,93 Lm3/jam = 10.34 jam = 2 hariJumlah dumptruck digunakan: 2 Dump Truk HINO Jadi Durasi pekerjaan = 2 hari/ 2 = 1 hari ExcavatorDigunakan 1 Excavator backhoe

3.2.1.3 Pemadatan Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.

\

Metode Pelaksanaan1. Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.2. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 7,5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan sesuai persyaratan yang disyaratkan.3. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Teknis sebelum lapisan berikutnya dihampar.4. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi terendah dan bergerak menuju ke arah elevasi tertinggi sumbu jalan sehingga setiap titik akan menerima jumlah energi pemadatan yang sama.5. Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.6. Penimbunan pada satu sisi abutmen, tembok sayap, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, pemadatannya tidak boleh menggunakan peralatan dengan berat yang berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur.7. Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknis, timbunan pada ujung jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutmen sampai struktur bangunan atas telah terpasang.8. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis dengan berat kurang lebih 70 kg atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya. Tenaga kerja yang digunakanTenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan pemadatan diantaranya adalah operator stamper dan tenaga kerja pendukung lainnya. Peralatan yang digunakan Stamper manual kapasitas 5 HP beserta perlengkapannya. WaktuWaktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemadatan jalan adalah disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tercantum didalam Time Schedule pelaksanaan proyek ini.ANALISA

3 3.1 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.2. Pekerjaan Tiang PancangPekerjaan tiang pancang ini dilakukan di 80 titik yang sudah ditentukan di dalam gambar kerja dengan diameter 30 cm. Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa atau besi non-magnetik sebagaimana yang telah disyaratkan. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat satu sama lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat. Metode Pelaksanaan1. Melakukan surveying untuk mengetahui elavasi tanah di titik lokasi pemancangan2. Pengangkatan tiang pancang menggunakan mobile crane, dan setelah siap pada alat pancang, maka pemancangan dapat dilakukan.3. Pengendalian pekerjaan pemancangan dilakukan oleh surveyor agar posisi tiang pancang tetap vertikal.4. Alat pancang yang biasa digunakan dapat dari jenis gravitasi, uap atau diesel. Untuk tiang pancang beton, umumnya digunakan jenis uap atau diesel. Berat palu pada jenis gravitasi sebaiknya tidak boleh kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, dan minimum 2 ton untuk tiang pancang beton. Untuk tiang pancang baja, berat palu 2 kali berat tiang beserta topi pancangnya.5. Tinggi jatuh palu tidak boleh melampaui 2,5 meter atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Alat pancang dengan jenis gravitasi, uap atau diesel yang disetujui, harus mampu memasukan tiang pancang tidak kurang dari 3 mm untuk setiap pukulan pada 15 cm dari akhir pemancangan dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana yang ditentukan dari rumus pemancangan yang disetujui, yang digunakan oleh Kontraktor. Energi total alat pancang tidak boleh kurang dari 970 kgm per pukulan, kecuali untuk tiang pancang beton sebagaimana disyaratkan dibawah ini.6. Alat pancang uap, angin atau diesel yang dipakai memancang tiap pancang beton harus mempunyai energi per pukulan, untuk setiap gerakan penuh dari pistonnya tidak kurang dari 635 kgm untuk setiap meter kubik beton tiang pancang tersebut.

Gambar 3.7. Pelaksanaan Pemancangan Tiang Pancang

Tenaga kerja yang digunakanTenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan pemancangan ini diantaranya adalah operator pile driving machine dan tenaga kerja pendukung lainnya. Alat yang digunakan Pile driving machine 100 HP Crawler crane 5 - 10 ton Theodolite Waktu pekerjaanWaktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemancangan ini adalah disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tercantum didalam Time Schedule pelaksanaan proyek ini. ANALISA

3.2.3. Pekerjaan Beton Bertulang3.2.3 1) Pembuatan Beton dan Peralatannyaa. Sebelum pengadukan beton dimulai, semua alat-alat pengadukan dan pengangkutan beton harus sudah bersih.b. Pengadukan beton pada semua mutu beton harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk. Mesin pengaduk untuk membuat beton-beton yang tegangan karakteristiknya lebih besar dari 480 kg/cm harus dilengkapi dengan alat-alat yang dapat mengukur dengan tepat jumlah air pencampur yang dimasukkan kedalam alat pengaduk mekanis.c. Pengadukan disetiap alat pengadukan mekanis harus terus-menerus dan lamanya pengadukan tergantung dari kapasitas alat pengaduk mekanis, banyaknya beton yang akan diaduk, jenis dan susunan butir agregat yang dipakai, serta slump beton tersebut. Lamanya pengadukan tidak kurang dari 1,5 menit sesudah bahan-bahan termasuk air berada didalam alat pengaduk mekanis dan selama itu alat pengaduk mekanis harus terus bekerja hingga terjadi adukan yang homogen.d. Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan susunan dan warna yang merata. Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat, misalnya adukan terlalu encer, sebagian adukan ada yang sudah mengeras atau tercampur dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini tidak boleh dipakai.e. Mesin pengaduk harus benar-benar kosong sebelum menerima material dari adukan berikutnya. Mesin pengaduk harus dibersihkan dan dicuci, pada setiap akhir pekerjaan terutama bila beton yang akan dibuat berbeda mutunya.

2) Persiapan Pengecoran Betona. Persiapan permukaan yang akan dicor Sebelum permukaan dicor, semua ruang-ruang yang akan diisi dengan adukan beton harus dibersihkan dari kotoran-kotoran, lalu cetakan-cetakan yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh. Permukaan tanah atau lantai kerja harus dibasahi dengan siraman air sebelum dilakukan pengecoran. Permukaan tersebut harus tetap basah dengan penyiraman air terus-menerus sampai tiba saat pengecoran.b. Pengangkutan dan Pengecoran Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton, Kontraktor harus memberitahu Pengawas lalu mendapatkan ijin untuk setiap kali akan mulai mengecor. Pengecoran beton tidak akan diijinkan bila Pengawas menyatakan bahwa Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang baik untuk melayani pengecoran. Apabila pekerjaan beton akan dilakukan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat pemberhentian tersebut harus disetujui menurut ketentuan yang telah dijelaskan pada gambar atau atas persetujuan Pengawas. Adukan beton pada umumnya harus sudah dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam bila adukan beton masih dalam pengadukan secara mekanis. Apabila masih diperlukan jangka waktu yang lebih lama lagi, maka adukan beton harus diberi bahan-bahan yang dapat masa ikat beton dan pemberian bahan tersebut harus melalui persetujuan Pengawas. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus terhindar dari kehilangan material. Cara pengangkutan adukan harus lancar dan terus-menerus sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang lama antara beton yang dicor dengan beton yang belum dicor. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau papan bekisting yang paling dalam. Dalam hal ini harus disiapkan corong atau saluran vertikal untuk pengecoran agar adukan dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama lain. Bagaimanapun juga tinggi jatuh adukan beton tidak boleh melebihi 1,5 m dari bawah ujung corong. Adukan beton harus dicor secara merata selama proses pengecoran. Setelah dicor pada tempatnya, adukan tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 m arah mendatar. Adukan beton di dalam bekisting harus dicor berupa lapisan horisontal yang merata tidak boleh lebih dari 60 cm 70 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar tidak terjadi lapisan adukan yang miring atau sambungan beton yang miring, kecuali digunakan untuk bagian konstruksi yang miring. c. Pemadatan dan Penggetaran Pada waktu adukan beton dicor kedalam bekisting atau lubang galian, tempat tersebut harus sudah padat betul dan tetap, tidak mengalami penurunan lagi. Adukan beton tersebut harus merata disemua sudut dan tidak ada lubang atau pori yang kosong. Kontraktor harus menyediakan vibrator dengan cadangan yang cukup. Dalam keadaan khusus dimana pemakaian vibrator tidak praktis, Pengawas dapat menyetujui pengecoran tanpa vibrator (dengan Triller). Bagian dalam dinding beton harus digetarkan dengan vibrator dan pada waktu yang bersamaan bekistingnya diketok sampai adukan beton betul-betul mengisi penuh bekisting tersebut atau lubang galian dan menutupi seluruh permukaan bekisting. Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak dikerjakan secara seksama. Dalam hal pemadatan beton yang dilakukan dengan vibrator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :1. Slump beton adalah 102 cm.2. Jarum penggetar harus dimasukkan kedalam adukan secara vertikal. Bila dalam keadaan khusus maksimum dengan sudut 45 dari bidang vertikal.3. Selama penggetaran, jarum tidak boleh digerakkan kearah horisontal karena hal ini akan mengubah posisi bahan.4. Jarum pengetar harus dijaga agar tidak mengenai cetakan atau bagian beton yang sudah mulai mengeras. Oleh sebab itu, jarum penggetar tidak boleh dipasang lebih dari 5 cm dari cetakan atau beton yang sudah mengeras. Juga harus diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh jarum penggetar agar tulangan tidak terlepas dari betonnya dan getaran-getarannya tidak merambat ke bagian-bagian lain dimana betonnya sudah mulai mengeras.5. Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tinggi dari panjang jarum atau tebal lapisan berada diantara 30 cm 50 cm.6. Jarum penggetar ditarik atau diangkat dari adukan beton apabila adukan mulai tampak mengkilat. Penarikan jarum ini, tidak boleh dilakukan terlalu cepat agar rongga bekas jarum dapat diisi penuh lagi dengan adukan.7. Jarak antara titik pemadatan harus dipilih sedemikian rupa sehingga daerah pengaruhnya saling menutupi.

BAGAN ALIR PENGADAAN BETON READY MIXPROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN RANGKA BAJA3.2.3.1 Abutment Jembatan Langkah-Langkah Pengerjaan:Posisi tiang pancang setelah selesai dipancang.Penggalian di sekitar tiang pancang dan pembuangan beton dengan kualitas tidak baik menggunakan tenaga manusia sampai kelihatan pembesian dari tiang pancang.Pekerjaan lantai beton Pemasangan bekisting dalam pile cap dari pasangan batakoPemasangan tulangan pile cap.Pengecoran pile cap menggunakan truck mixer + pump concreteAkhir pengecoran dari pile cap pondasi abutmentPekerjaan pemasangan besi tulangan abutment.Pekerjaan pemasanganbekisting abutment. Pengecoran abutment dibantu dengan truck mixer dan concrete pump, sebelumnya setiap Concrate Mixer harus diambil benda uji untuk dilakukan uji laboratorium. Pengecoran untuk satu abutment dilakukan dalam satu hari. Dan dibuka sesuai instruksi pengawas lapangan.Metode pelaksanaan

Tenaga kerja yang digunakantenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan abutment ini diantaranya adalah operator mobil concrete pump dan tenaga kerja pendukung lainnya. Alat yang digunakan Mobil concrete pump 30 m3 / jam Concrete vibrator 10 HP Truck mixer 6m3 dan peralatan pendukung lainnya Waktu pekerjaanWaktu pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan abutment ini adalah disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tercantum di dalam Time Schedule pelaksanaan proyek ini.

3.2.3.2 Pekerjaan Pilar Jembatana. Pekerjaan Pile Cap (Pondasi)Pekerjaan pilar ini terdiri dari : Pekerjaan kesdam, yaitu pekerjaan pengalihan arah aliran sungai. Pengadaan pompa, dalam pekerjaan ini pompa digunakan untuk memompa air yang ada di tempat atau di letak yang akan dibuat atau didirikan pilar. Pasir urug atau lantai kerja, dibuat untuk memudahkan pekerja. Beton tumbuk, lantai kerja dari beton. Dibuat untuk memudahkan pekerja. Penulangan, Bekisting, dan pengecoran beton ready mix. Metode kerja : Pekerjaan kesdamDalam pekerjaan ini dipasang turap atau sheet pile yang terbuat dari beton dengan ukuran yang telah ditentukan oleh Direksi. Sheet pile dipasang di sekeliling lokasi yang akan dilakukan pekerjaan pengecoran pondasi. Pemasangan sheet pile dilakukan dengan menggunakan Houger (mesin bor), supaya tidak menimbulkan getaran yang kuat. Pekerjaan pemompaan dilakukan setelah pemasangan sheet pile selesai. Pompa yang digunakan adalah Torishima Pumpyang kapasitas 650 m3 / jam, air harus benar-benar kering karena akan mengganggu pekerjaan pembetonan jika tidak dikeringkan. Setalah air benar-benar kering, ditaruh karung berisi pasir disekeliling sheet pile dengan kuantitas 153,24 m3 Pekerjaan pemotongan tiang pancang dan pengaitan antara tulangan tiang pancang dengan tulangan pile cap, untuk dapat menyatukan kekuatan.

Pekerjaan pasir urug dibuat setebal 10 cm, untuk memudahkan pekerja melaksanakan pekerjaannya. Pekerjaan beton tumbuk atau lean concrete dibuat setebal 10 cm, untuk memudahkan pekerja melaksanakan pekerjaannya. Pekerjaan pembentukan tulangan sesuai gambar rencana dilakukan di bengkel kerja kemudian diangkut ke lapangan dan dirangkai.

Gambar. pembentukan tulangan sesuai gambar

Setelah penulangan selesai, dilanjutkan dengan pembuatan bekisting. Pekerjaan pengecoran pondasi ini dimulai apabila pekerjaan penulangan dan bekisting telah selesai dilakukan, kekuatan beton yang digunakan adalah 40 Mpa. Tulangan yang digunakan adalah baja dengan diameter 10 mm dan 16 mm. Perancah yang digunakan harus sudah dinyatakan siap dicor atau dengan kata lain perancah sudah diloading test terlebih dahulu apakah perancah kuat menerima berat beton saat basah. Beton yang akan dicor juga harus diambil sample untuk slump test dan uji kuat tekan silinder. Setelah selesai pengecoran pilar perancah, perancah dibuka saat beton berumur 7 hari.Gambar. Pengujian Slump dan Uji kuat tekan silinder

Langkah-Langkah Pengerjaan Pile cap:Gambar 1 :Pemotongan tiang pancang, dan perangkaian tulangan tingan pancang.Pembuatan sirtu setebal 10 cm dan pembuatan line concrete setebal 10 cm.Pemasangan tulangan pile cap dan dirangkai menjadi satu kesatuan terhadap tulangan pile cap.Pemasangan bekisting pile cap sesuai dengan gambar kerja.Gambar 2 :Pengecoran pile cap dengan bantuan truck mixer + pump concrete Gambar 3:Hasil akhir dari pengecoran pile cap.

Tenaga kerja yang digunakantenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan pile cape ini diantaranya adalah operator truck mixer, mobil concrete pump, dan tenaga kerja pendukung lainnya. Alat yang digunakan Mobil concrete pump 30 m3 / jam Concrete vibrator 10 HP Truck mixer 6 m3 dan peralatan pendukung lainnya Waktu pekerjaanWaktu pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pile capini adalah disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tercantum didalam Time Schedule pelaksanaan proyek ini.

PERHITUNGAN DURASI : Pekerjaan Kisdam Pemasangan sheet pileDurasi yang dibutuhkan untuk pemasangan sheet pile yaitu 4 hari Pemompaan airAlat : Torishima Pump yang kapasitas 650 m3 / jamDurasi yang dibutuhkan pemompaan yaitu 1 hari Pekerjaan pemasangan karung berisi pasirKuantitas = 153,24 m31 m3 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096 = 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048 = 0,0048 HOProduktifitas = 420 / 20 = 21 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemasangan karung berisi pasir( 153,24 m3 )7,3 8 hari 21 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 153,24 m3- Tukang = 8 hari/ 2 = 4 orang- Pekerja 2 x 4 = 8 orang- Kp. Tukang2 orang- Mandor2 orang - Operator Pompa ( Pemompaan ) = 1 orang - Pembantu Operator Pompa ( Pemompaan ) = 2 orang

Pekerjaan Pasir Urug, t = 10 cmKuantitas = 10,56 m31 m3 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096 = 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048 = 0,0048 HOProduktifitas = 420 / 20 = 21 m3/org/hariDurasi untuk pekerjaan pasir urug, t = 10 cm( 10,56 m3 ) 0,50 1 hari 21 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jumlah tenaga kerja untuk 10,56 m3- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

Pekerjaan Beton Tumbuk 1Pc : 3 Psr, dengan t = 10 cmKuantitas = 10,56 m31 m3 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096 = 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048 = 0,0048 HOProduktifitas = 420 / 20 = 21 m3/org/hariDurasi untuk pekerjaan beton tumbuk1 Pc: 3Psr, t = 10 cm( 10,56 m3 ) 0,50 1 hari 21 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jumlah tenaga kerja untuk 10,56 m3- mandor = 1 orang- kp tukang 1 orang- tukang 1 orang- pekerja 2 orang

Pekerjaan Penulangan Pekerjaan Pemotongan dan BengkoanKuantitas = 5.890 KgAlat : 1 Set alat pembengkokan tulangan100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 25 menit Tukang= 0,059 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,118 HO Mandor= x 0,118 = 0,0118 HO Kp. Tukang= x 0,059 = 0,0059 HOProduktifitas = 420 / 25 = 16,8 x 100 = 1.680 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemotongan dan bengkoan( 5.890Kg) 3,56 4 hari 1.680 1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hari Jumlah tenaga kerja untuk 5.890 kg- Tukang = 4 hari/ 2 = 2 orang- Pekerja 2 x 2 = 4 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor1 orang

PemasanganKuantitas = 5.890 KgAlat : 1 Set alat pembengkokan tulangan100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 30 menit Tukang= 0,071 HO Pekerja= 2 x 0,071 = 0,143 HO Mandor= x 0,143 = 0,0143 HO Kp. Tukang= x 0,071 = 0,0071HOProduktifitas = 420 / 30 = 14 x 100 = 1.400 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan Pemasangan( 5.890 Kg) 4,21 5 hari 1.4001 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hari Jumlah tenaga kerja untuk 5.890 kg- Tukang = 5 hari/ 2 = 3 orang- Pekerja 3 x 2 = 6 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangTotal Waktu yang dibutuhkan untuk penulangan = 4 hari

Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pembuatan BekistingKuantitas = 86,88 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 10 menit Tukang= 0,024 HO Pekerja= 2 x 0,024 = 0,048 HO Mandor= x 0,048 = 0,0048 HO Kp. Tukang= x 0,024 = 0,0024 HOProduktifitas = 420 / 10 = 42 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pembuatan bekisting( 86,88 m2 ) 2,07 3 hari 421 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hari Jumlah tenaga kerja untuk 86,88 m2- Tukang = 3 hari/ 2 = 2 orang- Pekerja 2 x 2 = 4 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orang

Pekerjaan Pemasangan BekistingKuantitas = 86,88 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 10 menit Tukang= 0,024 HO Pekerja= 2 x 0,024 = 0,048 HO Mandor= x 0,048 = 0,0048 HO Kp. Tukang= x 0,024 = 0,0024 HOProduktifitas = 420 / 10 = 42 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemasangan bekisting( 86,88 m2 ) 2,07 3 hari 421 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 86,88 m2- Tukang = 3 hari/ 2 = 2 orang- Pekerja 2 x 2 = 4 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangTotal Waktu yang dibutuhkan untuk penulangan = 4 hari

Pekerjaan PengecoranKuantitas = 31,68 m3 Alat : Hino truk mixer kapasitas 7 m3Jumlah truk mixer = 31,68 / 7 = 4,53 5 unit1 m3 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096 = 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048 = 0,0048 HOProduktifitas = 420 / 20 = 21 m3/org/hariDurasi untuk pekerjaan pengecoran( 31,68 m3 ) 1,5 2 hari 211 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 31,68 m3- Tukang = 1 orang- Pekerja 2 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangJadi Waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran = 2 hari

b. Pekerjaan Badan Pilar Dan Pier HeadPekerjaan pilar ini terdiri dari : Pekerjaan Badan Pilar Pekerjaan Kepala Pilar

Metode kerja : Pekerjaan badan pilar dilakukan sesudah dari pekerjaan pile cap pilar. Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan pekerjaan pile cap yaitu pembesian, bekisting, dan pengecoran pilar perancah kekuatan beton yang digunakan adalah 40 Mpa. Tulangan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi pada gambar perencanaan. Perancah yang digunakan harus sudah dinyatakan siap dicor atau dengan kata lain perancah sudah diloading test terlebih dahulu apakah perancah kuat menerima berat beton saat basah. Beton yang akan dicor juga harus diambil sample untuk slump test dan uji kuat tekan silinder. Setelah selesai pengecoran pilar perancah, perancah dibuka saat beton berumur 7 hari. Lalu dilakukan finishing untuk pilar.Untuk pekerjaan badan pilar, pembesian, bekisting, dan pengecoran dilakukan secara bertahap pada ketinggian maksimum 3 m dari tinggi pilar keseluruhan yaitu 2,13 m

1234

Langkah Langkah Pengerjaan Badan Pilar, Pengaku Pilar, dan Pier Head :1. Pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisting luar menggunakan rangka dan panel bekisting dari material almunium. Proses penulangan, pembekistingan, dan pengecoran bertahap, dengan ketinggian maksimum 3 m.2. Setelah semua rangkaian pembesian dan pembekistingan selesai, maka siap untuk di cor sesuai dengan instruksi dari pengawas lapangan. Proses pengecoran harus bertahap, dengan tinggi maksimum pengecoran 3 m. Pengecoran menggunakan truck mixer + pump concrete, selama proses pengecoran harus dilakukan pemadatan dengan menggunkan concrete vibrator dari sisi atas dan luar bekisting badan pilar.3. Setelah beton badan pilar cukup umur, maka bekisting badan pilar dibuka. Sesuai dengan ijin pengawas lapangan. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pembesian dan pembekistingan untuk pengaku pilar beserta pier head . Dengan mengikuti instruksi dan ijin dari pengawas lapangan. 4. Dilakukan proses pengecoran pengaku pilar dan pier head sesuai instruksi pengawas lapangan. Pengecoran menggunakan truck mixer + pump concrete, selama proses pengecoran harus dilakukan pemadatan dengan menggunkan concrete vibrator dari sisi atas dan luar bekisting.5. Setelah beton cuikup umur dan sesuia instruksi pengawas lapangan, bekisting dapat dibuka/dibongkar. Tenaga kerja yang digunakantenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan abutment ini diantaranya adalah operator mobil concrete pump dan tenaga kerja pendukung lainnya. Alat yang digunakan Mobil concrete pump 30 m3 / jam Concrete vibrator 10 HP Truck mixer 6 m3 Clawer Crane 60 m dengan kapasitas 80 ton dan peralatan pendukung lainnya Waktu pekerjaanWaktu pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan abutment ini adalah disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tercantum didalam Time Schedule pelaksanaan proyek ini.

PERHITUNGAN DURASI : PEKERJAAN BADAN PILAR

Pekerjaan Penulangan Pekerjaan Pemotongan dan BengkoanKuantitas = 1.193,40 KgAlat : alat pembengkokan tulangan100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 30 menit Tukang= 0,071 HO Pekerja= 2 x 0,071 = 0,142 HO Mandor= x 0,142= 0,0142 HO Kp. Tukang= x 0,071= 0,0071 HO Produktifitas = 420 / 30 = 14 x 100 kg= 1.400 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemotongan dan bengkoan( 1.193,40 kg) 0,85 1 hari 1.4001 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 1.193,40 kg- Tukang = 1 orang- Pekerja 2 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mando r 1 orang

PemasanganKuantitas = 1.193,40 Kg100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 40 menit Tukang= 0,095 HO Pekerja= 2 x 0,095 = 0,190 HO Mandor= x 0,190= 0,019 HO Kp. Tukang= x 0,095= 0,0095 HO Produktifitas = 420 / 40 = 10,5 x 100 = 1.050 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemasangan( 1.193,40 kg) 0,85 1 hari 1.0501 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja.Jumlah tenaga kerja untuk 1.193,40 kg- Tukang = 1 orang- Pekerja 2 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangTotal durasi yang dibutuhkan = 1 + 1 = 2 hari

Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pembuatan BekistingKuantitas = 23,55 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096= 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048= 0,0048 HO Produktifitas = 420 / 20 = 21 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pembuatan bekisting( 23,55 m2 ) 1,12 2 hari 211 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 23,55 m2- Tukang = 1 orang- Pekerja 2 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orang

Pekerjaan Pemasangan Bekisting Kuantitas = 23,55 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096= 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048= 0,0048 HO Produktifitas = 420 / 20 = 21 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemasangan bekisting( 23,55 m2 ) 1,12 2 hari 211 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 23,55 m2- Tukang = 1 orang- Pekerja 2 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangTotal Durasi = 2 + 2 = 4 hari

Pekerjaan Pengecoran PilarKuantitas = 5,89 m3 Alat : - Hino truk mixer kapasitas 7 m3 Concrete pump IHI type IPF 110Jumlah truk mixer = 5,89 / 7 = 0,84 1 unitJumlah pump concrete 1 unit Truk MixerWaktu mendatangkan 1 truk mixer = 25 menitWaktu Delay = 10 Waktu pengisian 1 truk mixer ke Pump concrete = 20 menit Pump concreteWaktu delay = 30 menit Produktifitas alat = 0,45 m3/menitDurasi = 5,89 / 0,45 = 14 menitDurasi yang dibutuhkan = 25 + 20 + 20 + 30 + 14 menit = 109 menit = 1,81 jam 1 hariKarena pembuatan bekisting bertahap, maka waktu yang dibutuhkan = 4 hariTenaga kerja yang dipakai : 1 Mandor- 1 Operator Pump concrete 1 Kepala Tukang- 1 Pembantu operator pump concrete 1 Tukang- 2 Operator truk mixer 2 Pekerja- 2 Pembantu Operator truk Mixer

PEKERJAAN KEPALA PILAR Pekerjaan Penulangan Pekerjaan Pemotongan dan BengkoanKuantitas = 5.312,16 KgAlat : alat pembengkokan tulangan100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 30 menit Tukang= 0,071 HO Pekerja= 2 x 0,071 = 0,142 HO Mandor= x 0,142= 0,0142 HO Kp. Tukang= x 0,071= 0,0071 HO Produktifitas = 420 / 30 = 14 x 100 kg= 1.400 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemotongan dan bengkoan( 5.312,16 kg) 3,79 4 hari 1.4001 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 5.312,16 m2- Tukang = 4 hari/ 2 = 2 orang- Pekerja 2 x 2 = 4 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orang

Pekerjaan PemasanganKuantitas = 5.312,16 Kg100 kg mampu diselesaikan dalam waktu 30 menit Tukang= 0,071 HO Pekerja= 2 x 0,071 = 0,142 HO Mandor= x 0,142= 0,0142 HO Kp. Tukang= x 0,071= 0,0071 HO Produktifitas = 420 / 30 = 14 x 100 kg= 1.400 kg/org/hariDurasi untuk pekerjaan pemasangan( 5.312,16 kg) 3,79 4 hari 1.400

1 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 5.312,16 m2- Tukang = 4 hari/ 2 = 2 orang- Pekerja 2 x 2 = 4 orang- Kp. Tukang 1 orang- Mandor 1 orangTotal Durasi pekerjaan = 2 + 2 = 4 hari

Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pembuatan BekistingKuantitas = 118 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096= 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048= 0,0048 HO Produktifitas = 420 / 20 = 21 m2/org/hariDurasi untuk pekerjaan pembuatan bekisting( 118 m2 ) 5,62 6 hari 211 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 118 m2- Tukang = 6 hari/ 2 = 3 orang- Pekerja 3 x 2 = 6 orang- Kp. Tukang 2 orang- Mandor 2 orang

Pekerjaan Pemasangan Bekisting Kuantitas = 118 m21 m2 mampu diselesaikan dalam waktu 20 menit Tukang= 0,048 HO Pekerja= 2 x 0,048 = 0,096 HO Mandor= x 0,096= 0,0096 HO Kp. Tukang= x 0,048= 0,0048 HO Produktifitas = 420 / 20 = 21 m2/org/hari

Durasi untuk pekerjaan pemasangan bekisting( 118 m2 ) 5,62 6 hari 211 orang tukang dibantu oleh 2 orang pekerja. Jika durasi yang diambil adalah 2 hariJumlah tenaga kerja untuk 160,82 m2- Tukang = 6 hari/ 2 = 3 orang- Pekerja 3 x 2 = 6 orang- Kp. Tukang 2 orang- Mandor 2 orangTotal Durasi = 2 + 2 = 4 hari

Pekerjaan Pengecoran Kepala PilarKuantitas = 60 m3 Alat : - Hino truk mixer kapasitas 7 m3 Concrete pump IHI type IPF 110Jumlah truk mixer = 60 / 7 = 9 unitJumlah pump concrete 1 unit Truk MixerWaktu mendatangkan 9 trukmixer = 203 menitWaktu Delay = 10 x 9 = 90 menitWaktu pengisian 1 truk mixer ke Pump concrete = 20 menit x 9 = 180 menit Pump concreteWaktu delay = 30 menit x 9 = 270 menitProduktifitas alat = 0,45 m3/menitDurasi = 60 / 0,45 = 134 menitDurasi yang dibutuhkan = 203 + 90 + 180 + 270 + 134 menit = 877 mnt= 14,62 jam 2 hariTenaga kerja yang dipakai : 2 Mandor- 1 Operator Pump concrete 2 Kepala Tukang- 1 Pembantu operator pump concrete 3 Tukang- 5 Operator truk mixer 6 Pekerja- 5 Pembantu Operator truk Mixer

3.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN3 3.1 3.2 3.3 3.3.1 Jembatan Girder BetonPekerjaan Girder Beton PrategangPekerjaan Girder Bton menggunakan metode 2 buah crawler crane untuk meletakkan gireder pada pierhead yang sebelumnya telah diletakkan elastomer. Metode ini dilakukan untuk pekerjaan girder, serta balok balok jembatan lainnya.

1. Metode Kerjaa. Pekerjaan diawali dengan mobilisasi girder ke tempat lokasi pelaksanaanb. Penempatan Elastomer atau Bearing Pad ke pier head dilakukan dengan menggunakan mobile crane dan dicek posisinya oleh surveyor.c. Setelah Elastomer sudah terpasang dimasing masing pier head, tahap selanjutnya adalah pengangkatan girder dengan menggunakan 2 mobile crane dan diposisikan oleh surveyor.2. Tenaga Kerja yang DibutuhkanTenaga kerja yang dibutuhkan meliputi, surveyor, operator mobile crane, dan pekerja konstruksi.3. Alat yang digunakan- Theodolite- Mobile Crane

Pekerjaan Erection GirderPekerjaan Erection Girder dilakukan untuk menarik tendon diantara balok girder.1. Metode Kerjaa. Setelah semua Girder terpasang diatas Elastomer pier head, tahap selanjutnya adalah melakukan erection dari kedua sisi.b. Pekerjaan Erection dilakukan sampai mendapat persetujuan oleh konsultan supervisi.2. Tenaga Kerja yang digunakanTenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang pekerja dimasing masing dirder dan menggunakan alat erection.3. Alat yang digunakan- Erection kit

Gambar Metode Erection GirderPekerjaan Diafragma

Diafragma Jembatana. Pekerjaan pertama adalah penyiapan material yang digunakan.b. Selanjutnya pemasangan bekisting pada bagian yang sudah ditentukan pada gambar rencana.c. Langkah selanjutnya pemasangan tulangan diafragma sesuai gambar rencana.d. Selanjutnya pengecoran diafragma, pengecoran tidak langsung dari mobil molen, namun dibawa menggunakan bak tampung dan dibawa, lalu dituangkan pada bekisting diafragma.e. Tenaga kerja yang digunakan:- 1 operator mobil molen- 1 mandor- 8 pekerjaf. Peralatan yang digunakan:- mobil molen kapasitas 6 m3- palu- meteran- bak penampung- emberg. Durasi pekerjaan 1 minggu

3.5.3 Pekerjaan Rangka JembatanPekerjaan Rangkan Jembatan dilakukan setelah semua girder telah melalui tahap dack slab, atau sudah ada perkerasan diatas girder. Metode yang dilakukan dengan metode Semi Temporary Support.Semi temporary support merupakan metode pelaksanaan Jembatan rangka yang dapat diterapkan apabila metode Full temporary support tidak memungkinkan untuk dilakukan. Semi temporary support digunakan karena kedalaman sungai tidak memungkinkan untuk dipasang perancah, sehingga pemasangan perancah tidak pada setiap buhul akan tetapi bisa loncat dari beberapa titik sampai pada tempat yang bisa untuk dipasang perancah. Pada proses pelaksanaan setelah dipasang perancah maka dilakukan pemasangn rang per perbatang, seperti terlihat pada gambar berikut.

1. Metode Pelaksanaana. Rangka Jembatan dipasang sepotong demi sepotong di salah satu ujungnya dalam keadan mengganting secara berangsung angsur sampai mencapai ujung.b. Pada pelaksanaannya system temporary membutuhkan landasan (tumpuan) yang berfungsi sebagai penahan beban rangka saat pemasangan.c. Setelah Temporary terpasang pada titik-tik yang telah ditentukan, maka setiap rangka-rangka baja tersebut dapat dirakit dengan bantuan crane on track.2. Tenaga Kerja yang DigunakanTenaga Kerja yang digunakan operator mobile crane dan pekerja konstruksi.

3. Alat yang digunakan- Crane On Track- Jembatan Pemberat

Gambar Metode Kantilever

3.5.4 Pekerjaan (Deck Slab)Pekerjaan Deck Slab dimulai ketika semua girder sudah terpasang diatas elastomer dan saat rangka jembatan sudah sepenuhnya terpasang.1. Metode Kerjaa. Metode Kerja diawali dengan membuat Acuan dan Perancah ditempat pekerjaanb. Setelah Bekisting sudah terpasang, tahapan selanjutnya adalah pembesian atau pembuatan tulangan.b.Setelah Bekisting dan Pembesian sudah selesai, tahap selanjutnya adalah pengecoran denan concrete pump.2. Tenaga Kerja yang digunakanTenaga Kerja yang digunakan pada pekerjaan Deck Slab adalah operator concrete pump, operator crawler crane dan pekerja konstruksi lainnya.3. Alat yang digunakan- Crawler Crane- Concrete Pump- Concrete Mixer

3.5 Pekerjaan Jalan3.5.1 Pekerjaan Perkerasan JalanMerupakan pekerjaan pelapisan permukaan yang dilakukan setelah pekerjaan lantai selesai dilaksanakan.1. Metode Pelaksanaana. Pekerjaan persiapan lahan dilakukan dengan menggunakan kompresorb. Pelapisan permukaan pelat lantai dengan takecoatc. Material asphalt beton dituang (dumping) dari Dump truck.d. Ratakan (spreading) material dengan alat manual.e. Pemadatan awal (Breakin Compaction) oleh Tandem Roller sebanyak 2 lintasan/ passing sesuai hasil Trial Compaction diawal yang telah disepakati bersama. Setelah pemadatan awal check kembali kerataannya dengan jidar 3 m. Suhu saat pemadatan awal min 110-135C. f. Pemadatan lanjutan (Intermediate Compaction) oleh Tyre Roller sebanyak 13 lintasan/passing sesuai hasil Trial Compaction di awal yang telah disepakati bersama. Setelah pemadatan lanjutan check kembali kerataannya dengan Jidar 3 m. Suhu saat pemadatan lanjutan min. 90C .g. Pemadatan Akhir (Finishing Compaction) oleh Tandem Roller sebanyak 2 lintasan/passing sesuai hasil Trial Compaction di awal yang telah disepakati bersama.

2. Tenaga Kerja yang digunakanTenaga kerja yang dipergunakan untuk pekerjaan lapis penutup ini adalah operator untuk alat-alat pekerjaan lapis penutup dan pekerja tambahan lainnya.3. Peralatan yang digunakan Sweeper Compressor Asphalt sprayer Dump truck Pneumatic Tire Roller Tandem Roller

Gambar pekerjaan Prime Coat

Gambar Pekerjaan Ashpalt Sprayer

3.5.2 Pekerjaan Marka Jalan dan Rambu Jalan1. Metode Pelaksanaana. Pekerjaan marka jalan, yaitu pembatasan badan jalan yang dibuat dari cat khusus yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan Menteri Perhubungan dengan ukuran 10 cm kali 100 cmb. Pekerjaan Rambu Jalan ; Rambu terbuat dari alumunium dengan tebal 3 mm bagian tiang terbuat dari pipa galvanis diameter 2 inch dan tinggi 2.5 m yang ditanam ke dalam tanah sebesar 0.5 m dari permukaan tanah dan di cor dengan beton tanpa tulangan. Letak rambu dan marka jalan ini di lakukan setelah pekerjaan selesai.c. Pekerjaan Lampu Penerangan

2. Tenaga Kerja yang digunakanPekerja konstruksi3. Peralatan Yang DigunakanAlat Bantu pemasangan rambu.3.6 Pekerjaan FinishingPekerjaan finishing dilaksanakan setelah semua pekerjaan selesai. Pekerjaan ini meliputi :a. Demobilisasi b. Pembersihan Lapanganc. Pengembalian kondisi lingkungan1. Tenaga Kerja yang digunakanTenaga kerja yang dipergunakan untuk pekerjaan finishing ini adalah pekerja dan mandor.2. Peralatan yang digunakan- Excavator- Dumptruck- Gergaji,Cangkul,Sekop,Sabit ,dll.