BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode...
-
Upload
nguyenmien -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode...
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 1
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Agar dapat mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman
atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 1), pengertian metode adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian
dilakuka dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau penalaran
manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra
manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Arikunto (2002, hlm. 136) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Tujuan
adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti
mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan
tersebut dapat dipecahkan.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009, hlm. 29) bahwa
penelitian deskriptif adalah, “penelitian yang digunakan untu menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi”.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
tingkat komitmen, motivasi berprestasi dan kinerja di SMK Kencana Bandung.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 2
Lalu penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam
penelitian diuji mengenai pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap
kinerja guru di SMK Kencana Bandung.
Menurut Sontani dan Muhidin (2010, hlm. 22), penelitian verifikatif
adalah “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang
yang telah ada”.
Penelitian verifikatif ini sesuai digunakan untuk penelitian ini karena
penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana gambaran pengaruh komitmen
terhadap kinerja guru, bagaimana pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja,
dan bagaimana peengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja
guru di SMK Kencana Bandung.
Selanjutnya, penelitian ini menggunakan Metode Survey. Menurut
Muhidin dan Sontani (2010, hlm. 6) metode penelitian survey adalah:
Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis,
sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala
suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian
survey ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.
Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian
relational fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel.
Metode survey ini penulis gunakan dengan cara menyebarkan angket mengenai
variabel X1 (komitmen), variabel X2 (motivasi berprestasi) dan variabel Y (kinerja
guru) di SMK Kencana Bandung.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan pengamatan di lapangan
untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
mengetahui pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di
SMK Kencana Bandung.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 3
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang satu sama lain berhubungan.
Berkaitan dengan hal ini variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai
objek penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 38) mengatakan bahwa, “variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu
Komitmen sebagai variabel bebas pertama (Variabel X1), Motivasi Beprestasi
sebagai variabel bebas kedua (Variabel X2) dan Kinerja sebagai variabel terikat
(Variabel Y). Maka bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut:
3.2.1.1 Operasionalisasi Variabel Komitmen
Komitmen sebagai suatu kekuatan yang mengikat individu untuk
melakukan aksi yang relevan dengan satu target atau lebih. Dalam komitmen
terdapat tiga dimensi diantaranya, 1) Affective commitment, 2) continuance
commitment, 3) normative commitment. Untuk lebih jelasnya, maka penulis
menggambarkan secara lebih rinci variabel, dimensi, indikator, ukuran, skala dan
item pernyataan seperti dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Komitmen
(Variabel X1)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item
Pernyataan
1 2 3 4 5 6
Komitmen 1. 1. Penerimaan
terhadap
1. Tingkat
penerimaa
Ordinal 1,2,3
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 4
(X1)
Komitmen
organisasional
(organizational
commitment)
adalah tingkat
sampai mana
seseorang
karyawan
memihak
sebuah
organisasi serta
tujuan-tujuan
dan
keinginannya
untuk
mempertahanka
n keanggotaan
dalam
organisasi
tersebut.
Robbins, P dan
Judge, A (alih
bahasa Angelica,
dkk, 2012, hlm.
100)
Affective
commitment
tujuan
organisasi
n terhadap
tujuan
organisasi
2. Tingkat
kepedulian
terhadap
organisasi
3. Tingkat
kepedulian
terhadap
masalah
yang
dihadapi
organisasi
2.
Continuance
commitment
2. Memiliki
keinginan
untuk
bekerja keras
4. Tingkat
kemauan
untuk
bekerja
keras
5. Tingkat
kesediaan
untuk
mengerjak
an tugas
di luar
jam kerja
6. kesediaan
untuk
mengerjak
an
pekerjaan
sebaik
mungkin
Ordinal 4,5,6
3.
Normative
3. Memiliki
hasrat untuk
bertahan
7. Tingkat
kebangga
n sebagai
Ordinal 7,8,9,10
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 5
Commitment menjadi
bagian dari
organisasi
bagian
dari
organisasi
8. Tingkat
ketahanan
diri untuk
menjadi
bagian
dari
organisasi
9. Tingkat
kesadaran
menaati
peraturan
organisasi
10. Tingkat
tanggung
jawab
terhadap
pekerjaan
nya
Sumber: Diadaptasi dari Robbins, P dan Judge, A (alih bahasa Angelica, dkk,
2012, hlm. 101) dan Mowday (1998) (Sopiah, 2008, hlm. 165)
3.2.1.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Beprestasi
Kebutuhan prestasi adalah dorongan untuk melebihi, mencapai standar-
standar, dan berjuang untuk berhasil. Dimensi yang terkandung dalam variabel
motivasi berprestasi ini diantaranya, 1) Menyenangi situasi dimana ia memikul
tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, 2) Menyenangi adanya umpan
ballik (feedback) yang cepat, nyata dan efisien atas segala perbuatannya, 3) Dalam
menentukan tujuan prestasinya, ia lebih memiliki resiko yang moderat daripada
resiko yang kecil, 4) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang baru dan
kreatif, dan 5) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Penulis menggambarkan
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 6
secara lebih rinci variabel, dimensi, indikator, ukuran, skala dan item pernyataan
seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Beprestasi
(Variabel X2)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item
Pernyataan
1 2 3 4 5
Motivasi
Berprestasi
(X2)
Kebutuhan
prestasi
adalah
dorongan
untuk
melebihi,
mencapai
standar-
standar,
dan
berjuang
untuk
berhasil.
McClelland
(Robbins,
alih bahasa
Angelica,
dkk 2012,
1.
Menyenangi
situasi
dimana ia
memikul
tanggung
jawab pribadi
atas segala
perbuatannya;
1. Memiliki
tanggung
jawab atas
tugas dan
segala
perbuatannya
.
Tingkat
tanggung
jawab
Ordinal 1
2.
Menyenangi
adanya
umpan ballik
(feedback)
yang cepat,
nyata dan
efisien atas
segala
perbuatannya
2. Berusaha
mencari
umpan balik
atas segala
perbuatannya
3. Bersedia
mendengarka
n pendapat
orang lain
sebagai
masukan
dalam
memperbaiki
dirinya
Tingkat
kesediaan
mendengark
an pendapat
orang lain
sebagai
masukan
dalam
memperbaik
i dirinya
Ordinal 2,3
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 7
hlm. 230)
3.
Dalam
menentukan
tujuan
prestasinya, ia
lebih
memiliki
resiko yang
moderat
daripada
resiko yang
kecil
4. Mengaitkan
diri pada
karir atau
hidup masa
depannya
5. Tidak
menyalahkan
orang lain
dalam
kegagalannya
6. Memiliki
keberanian
mengambil
resiko
dengan
penuh
perhitungan
Tingkat
resiko
pengambilan
keputusan
Ordinal 4,5,6
4.
Berusaha
melakukan
sesuatu
dengan cara
yang baru dan
kreatif;
7. Berusaha
melakukan
sesuatu
secara
inovatif dan
kreatif
8. Memiliki
keunggulan
dan ingin
menciptakan
yang terbaik
9. Banyak
gagasan dan
mampu
mewujudkan
gagasannya
dengan baik
Tingkat
kreativitas
Ordinal 7,8,9
5. 10. Memiliki
kebebasan
Tingkat Ordinal 10,11,12,13
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 8
Memiliki rasa
ingin tahu
yang tinggi
berkarya
11. Memiliki
kekuatan
datang dari
tindakan diri
sendiri
bukan dari
orang lain
12. Pandai
mengatur
waktu
13. Tak mudah
pantang
menyerah
semangat
Sumber: Diadaptasi dari McClelland (1967) (Desmita, 2009, hlm. 61) dan
McClelland (1951), Edward Murray (1957), Miler dan Gordon W
(1970), Mangkunegara (2000) (Mangkunegara, 2005, hlm.74)
3.2.1.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan. Kinerja guru memiliki enam dimensi diantaranya,
dimensi kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan melaksanakan
pembelajaran, kemampuan mengadakan hubungan antarpribadi, kemampuan
melaksanakan penilaian hasil belajar, kemampuan melaksanakan pengayaan dan
kemampuan melaksanakan remedial. Penulis menggambarkan lebih rinci
mengenai variabel, dimensi, indikator, skala dan item pernyataan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru
(Variabel Y)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Item
Pernyataan
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 9
1 2 3 4 5
Kinerja Guru
(Y)
Kinerja
(prestasi
kerja) adalah
hasil kerja
secara
kualitas dan
kuantitas
yang dicapai
oleh seorang
pegawai
dalam
melaksanaka
n tugasnya
sesuai
dengan
tanggung
jawab yang
diberikan.
Mangkunega
ra (2007,
hlm. 67)
1.
Kemampuan
menyusun
rencana
pembelajaran
1. Merumuskan
tujuan
pengajaran
1. Tingkat
mengurutka
n dari yang
mudah
kepada yang
sukar
2. Tingkat
kejelasan
kriteria
pencapaian
tujuan
3. Tingkat
pemahaman
materi
pengajaran
4. Tingkat cara
menyampaik
an tujuan
pengajaran
Ordinal 1,2,3,4
2. Merumuskan
kegiatan
pembelajaran
5. Tingkat
menentukan
alokasi
penggunaan
waktu
belajar
mengajar
6. Tingkat
menentukan
media
pembelajara
n
7. Tingkat
menentukan
model
pembelajara
Ordinal 5,6,7,8
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 10
n
8. Tingkat
menentukan
sumber
pembelajara
n
3. Merencanakan
penilaian
9. Tingkat
menentukan
jenis
penilaian
10. Tingkat
menentukan
teknik
penilaian
11. Tingkat
pembuatan
alat
penilaian
hasil belajar
12. Tingkat
menentukan
waktu
penilaian
Ordinal 9,10,
11,12
2.
Kemampuan
melaksanaka
n
pembelajaran
4. Memulai
pembelajaran
13. Tingkat cara
menyampai
kan bahan
pengait atau
ordinal
apersepsi
14. Tingkat cara
menyampai
kan tujuan
pembelajara
n
Ordinal 13,14
5. Menyampaikan 15. Tingkat cara Ordinal 15,16,17
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 11
pembelajaran mengajukan
pertanyaan
di kelas
untuk
melihat
apakah
siswa
memahami
apa yang
telah
diajarkan
16. Tingkat cara
memberikan
bantuan
pada siswa
menggunaka
n atas apa
yang sudah
mereka
pelajari
untuk
belajar hal-
hal baru
17. Tingkat cara
mencoba
siswa untuk
memaparka
n kembali
materi yang
diajarkan
6. Menutup
Pembelajaran
18. Tingkat cara
menyimpulk
an hasil dari
kegiatan
pengajaran
19. Tingkat cara
memberikan
Ordinal 18,19,20
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 12
tindak lanjut
20. Tingkat cara
mengulas
kembali
secara
singkat
manfaat dan
pembelajara
n
3.
Kemampuan
mengadakan
hubungan
antarpribadi
7. Mengembangk
an sikap positif
peserta didik
21. Tingkat cara
memberikan
bantuan
kepada
peserta didik
akan
pentingnya
menyadari
kekuatan
dan
kelemahan
diri sendiri
22. Tingkat cara
memberikan
tuntunan
agar
interaksi
antarpeserta
didik
terpelihara
dengan baik
Ordinal 21,22
8. Mengelola
interaksi
perilaku dalam
kelas
23. Tingkat cara
mengemban
gkan
hubungan
antarpribadi
yang sehat
Ordinal 23,24
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 13
dan serasi
dengan
peserta didik
24. Tingkat cara
memastikan
bahwa
diskusi yang
dilakukan
berfokus
pada topik
pelajaran
4.
Kemampuan
melaksanaka
n penilaian
hasil belajar
9. Melaksanakan
penilaian hasil
belajar
25. Tingkat cara
menggunaka
n jenis
penilaian
yang sesuai
dengan
kegiatan
belajar
mengajar
yang telah
diberikan
26. Tingkat cara
menggunaka
n instrumen
penilaian
yang sesuai
dengan
indikator
keberhasilan
belajar
Ordinal 25,26
10. Tindak lanjut
terhadap
penilaian hasil
belajar
27. Mengolah
hasil
penilaian
untuk
mengetahui
Ordinal 27
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 14
kemajuan
hasil belajar
peserta didik
5.
Kemampuan
melaksanaka
n pengayaan
11. Persiapan
pengayaan
28. Tingkat cara
memberikan
bahan
bacaan
tambahan
kepada
peserta didik
yang
mencapai
kriteria
ketuntasan
belajar ideal
untuk
didiskusikan
Ordinal 28
12. Pelaksanaan
pengayaan
29. Tingkat cara
meminta
peserta didik
yang
mencapai
kriteria
ketuntasan
belajar ideal
membimbin
g teman-
temannya
yang belum
mencapai
kriteria
ketuntasan
minimum
Ordinal 29
6.
Kemampuan
13. Penyederhanaa
n penyajian
30. Tingkat cara
menyederha
Ordinal 30,31
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 15
melaksanaka
n remedial
pembelajaran nakan cara
penyajian
pembelajara
n dalam
kegiatan
pembelajara
n remedial
31. Tingkat cara
menyederha
nakan sioal
dalam
pembelajara
n remedial
14. Pembinaan
penyajian
pembelajaran
32. Tingkat cara
memberikan
bimbingan
secara
khusus dan
individual
bagi peserta
didik yang
belum
mencapai
kriteria
ketuntasan
minimum
33. Tingkat cara
membangun
kerjasama
dengan
peserta didik
dalam
menemukan
dan
menyelesaik
an kesulitan
belajar
Ordinal 32,33
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 16
peserta didik
Sumber: Diadaptasi dari Basyirudin dan Usman (2002), Rivkin, Hanushek dan
Kain (2005), Bafadal (2003), Usman (2006) dan Supardi (2013, hlm. 39)
Jenis skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala
ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2009, hlm. 98) yaitu:
“skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori,
tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur”.
3.2.2 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 80), “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Adapun menurut Muhidin (2010, hlm. 1), “populasi (population/universe)
adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki
ciri/karakteristik”.
Maka populasi merupakan sejumlah wilayah yang memiliki karakteristik
dan mempunyai kualitas tertentu dalam unit analisis.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di SMK
Kencana Bandung yang berjumlah 50 orang.
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelian ini yaitu
kuesioner atau dikenal dengan nama angket. Kuesioner/angket adalah teknik
pengumpulan data secara tertulis dan objek akan mengisi secara langsung
pertanyaan tertulis yang sudah disediakan serta disusun sedemikian rupa. Adapun
langkah-langkah penyusunan angket yaitu sebagai berikut:
a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 17
b. Merumuskan bulir-bulir pernyataan dan alternatif jawaban. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang
bersifat tertutup. Arikunto (2010, hlm. 195) berpendapat bahwa,
“instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
c. Responden hanya membubuhkan tanda silang pada alternatif jawaban
yang dianggap paling tepat disediakan.
d. Menetapkan pemberian skor pada setiap bulir pernyataan. Pada
penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala
Likert. Riduwan (2007, hlm. 12) mengemukakan bahwa, “skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presespsi seseorang
atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Terdapat lima
alternatif jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
e. Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan uji coba
angket terlebih dahulu. Dilakukan uji coba ini dimaksudkan agar
mengetahui kekurangan item angket. Selain itu dalam penelitian ini
diperlukan studi literatur yang dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti selama penyusunan skripsi. Studi literatur ini
merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku
dan pemilihan teori-teori yang terdapat hubungannya dengan masalah
yang dibahas.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 18
Selain dengan menggunakan angket, untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis
menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin melakukan studi
pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang harus diteliti serta mengetahui
lebih dalam mengenai responden .
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji
kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.
Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas.
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.
3.2.4.1 Uji Validitas
Arikunto (2010, hlm. 211) mengemukakan bahwa, “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen”.
Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson, rumusnya yaitu:
])2
y(2
Y][n)2
x(2
x[n
yxxynr
(Muhidin, 2010, hlm. 26)
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 19
X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i
yang akan diuji validitasnya.
Y : Skor kedua, dala hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh
tiap responden.
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N : Banyaknya responden
Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya. Sejauh ini belum ada
ketentuan yang mensyaratkan banyaknya responden untuk uji coba
instrumen namun disarankan 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan dari pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item
yang sudah di isi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh dari masing-masing
responden
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 20
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil
perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang
terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada
derajat bebas (db) n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang
dilibatkan dalam validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =
20-2 = 18 dan α = 5%
9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r. Kriterianya : a. Jika rxy hitung > rtabel, maka valid
b. Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak valid
Apabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan
pada kuesioner penelitian.
Uji coba angket dilakukan terhadap 30 orang responden, yaitu 30 0rang
guru di SMK Pasundan 3 Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudian secara
statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas X1 (Komitmen)
No.Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,46 0,381 Valid
2 0,71 0,381 Valid
3 0,70 0,381 Valid
4 0,42 0,381 Valid
5 0,64 0,381 Valid
6 0,52 0,381 Valid
7 0,69 0,381 Valid
8 0,67 0,381 Valid
9 0,62 0,381 Valid
10 0,44 0,381 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 21
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas X2 (Motivasi Berprestasi)
No.Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,52 0,381 Valid
2 0,41 0,381 Valid
3 0,45 0,381 Valid
4 0,45 0,381 Valid
5 0,48 0,381 Valid
6 0,38 0,381 Valid
7 0,59 0,381 Valid
8 0,46 0,381 Valid
9 0,51 0,381 Valid
10 0,52 0,381 Valid
11 0,45 0,381 Valid
12 0,51 0,381 Valid
13 0,39 0,381 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Y (Kinerja)
No.Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,52 0,381 Valid
2 0,38 0,381 Valid
3 0,45 0,381 Valid
4 0,71 0,381 Valid
5 0,67 0,381 Valid
6 0,74 0,381 Valid
7 0,78 0,381 Valid
8 0,72 0,381 Valid
9 0,71 0,381 Valid
10 0,67 0,381 Valid
11 0,54 0,381 Valid
12 0,61 0,381 Valid
13 0,74 0,381 Valid
14 0,80 0,381 Valid
15 0,81 0,381 Valid
16 0,81 0,381 Valid
17 0,76 0,381 Valid
18 0,51 0,381 Valid
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 22
19 0,70 0,381 Valid
20 0,61 0,381 Valid
21 0,61 0,381 Valid
22 0,60 0,381 Valid
23 0,40 0,381 Valid
24 0,50 0,381 Valid
25 0,50 0,381 Valid
26 0,60 0,381 Valid
27 0,40 0,381 Valid
28 0,41 0,381 Valid
29 0,43 0,381 Valid
30 0,52 0,381 Valid
31 0,70 0,381 Valid
32 0,53 0,381 Valid
33 0,26 0,381 Tidak Valid
34 0,32 0,381 Tidak Valid
35 0,65 0,381 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel
Komitmen (X1) dengan 10 item dinyatakan valid semua. Selanjutnya uji validitas
pada variabel Motivasi Berprestasi (X2) dengan 13 item dinyatakan valid semua.
Kemudian uji validitas pada variabel Kinerja (Y) dengan 35 item dinyatakan valid
sebanyak 33, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan datavariabel
Kinerja adalah 33 item.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen adalah pengujian alat pengumpulan data
kedua. Arikunto (2010, hlm. 221) berpendapat bahwa “reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa, sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Jadi uji
reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 23
𝑟11 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 ]
Dimana rumus varians sebagai berikut :
𝜎2 =∑ 𝑋2 −
(∑ 𝑋)2
𝑁𝑁
(Arikunto, 2010, hlm. 239)
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k : banyaknya bulir soal
∑ 𝜎𝑖2 : jumlah varians bulir
ó𝑡2 : varians total
∑X : jumlah skor
N : jumlah responden
Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan dari pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item
yang sudah di isi pada tabel pembantu.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 24
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh dari masing-masing
responden
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item-item yang diperoleh
9. Menghitung jumlah kuadrat masing-masing item-item yang diperoleh
10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
11. Menghitung nilai koefisien alfa
12. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil
perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang
terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada
derajat bebas (db) n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang
dilibatkan dalam validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =
20-2 = 18 dan α = 5%
13. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r. Kriterianya : a. Jika rxy hitung > rtabel, maka reliabel
b. Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak reliabel
3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.2.5.1 Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya pengujian normalitas adalah untuk mengetahui
normal tidaknya suatu distribusi data. Hal tersebut penting diketahui dengan
ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Ada beberapa teknik yang
digunakan untuk menguji normalitas data. Di dalam penelitian ini penulis
menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors Test
yaitu perhitungannya yang sederhana. Langkah kerja uji normalitas dengan
metode Liliefors menurut Muhidin dan Abdurahman (2009, hlm. 73) sebagai
berikut:
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 25
a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada data yang sama.
b. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proposi empirik
(observasi).
e. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.
f. Menghitung Theoritical Proportion.
g. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion
kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua
proporsi,
h. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n
adalah jumlah sampel dan a = 0,05), maka H0 diterima. Bentuk
hipotesis Statistik yang akan diuji adalah:
H0 : X mengikuti distribusi normal
H1 : X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini merupakan tabel distribusi pembantu untuk pengujian
normalitas data.
Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas Data
X f Fk Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) -
F0 (Xi)
| Sn (Xi) -
F0 (Xi) |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Muhidin (2010, hlm. 94)
Keterangan:
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula,
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas
Kurva Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel
distribusi normal.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 26
Kolom 7 : Selisis Empirical Proportion dengan Theoritical
Proportion dengan cara mencari selisi kolom (4) dan
kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai
tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitun D tabel pada a = 0,05 dengan cara 0,886
√𝑛 .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:
1. D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal
2. D hitung ≥ D tabel, maka H1 diterima, artinya data tidak berdistribusi
normal
3.2.5.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat sampel
yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata
lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria
yang penulis gunakan adalah nilai hitung 𝑥2 >, maka H0 menyatakan skornya
homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut:
χ2 2
1.101 LogSdbBn
(Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 294)
Dimana :
S12 = varians tiap kelompok data
db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 27
B = Nilai Barlett = ( Log S2gab ) (∑db1)
S2gab = varians gabungan =
db
SdbS
igab
2
2.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
dengan uji Barlett yaitu:
1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut;
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model sebagai berikut:
Tabel 3.8
Model Tabel Uji Barlett
Data db=n-1 S12 Log S1
2 db.Log S12 db. S1
2
1
2
3
…
…
Σ
Sumber : Muhidin (2010, hlm. 97)
3. Menghitung varians gabungan.
2
gabS = Varians gabungan = 2
gabS =
db
dbS i
2
i. Menghitung log dari varians gabungan.
ii. Menghitung nilai Barlett.
B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(Σdb1)
iii. Menghitung nilai χ2.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 28
χ2 2
1.101 LogSdbBn
Dimana :
2
iS = Varians tiap kelompok data
iv. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1
v. Membuat kesimpulan.
a) Nilai hitung χ2< nilai tabel χ2, Hoditerima (variasi data
dinyatakan homogen).
b) Nilai hitung χ2> nilai tabel χ2,Hoditolak (variasi data dinyatakan
tidak homogen).
3.2.5.3 Uji Linieritas
Tujuan pengujian liniearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan
uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linieritas regresi, harus diketahui
persamaan regresi sederhana yaitu:
Ỷ = a + bX (Sugiyono, 2007, hlm. 244)
Keterangan :
Ỷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi
penurunan
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Dengan ketentuan :
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 29
a = ∑ 𝑌 –𝑏 ∑ 𝑥
𝑁 = Ỷ − 𝑏Ẍ
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus :
b = 𝑁 (∑ 𝑋𝑌)− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑁 (∑ 2−(∑ 𝑋)2𝑋
Kemudian model persamaan tersebut dilakukan uji linieritas Muhidin
(2010, hlm. 99-101) dengan langkah–langkah sebagai berikut :
a) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
JKReg[a] =
c) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] =
d) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres =
e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan
rumus:
RJKReg[a] = JKReg[a]
f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b/a]
g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes =
h) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE=
n
Y2
n
YXXYb
..
g[a]abg JKJKY Re]\[Re
2
2
Re
n
JK s
k n
YY
2
2
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 30
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
i) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes –JKE
j) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus:
RJKTC =
k) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE = kn
JK E
l) Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung = E
TC
RJK
RJK
m) Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%
menggunakan rumus: Ftabel = F (1- dimana db TC = k-2 dan
db E = n-k
n) Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
o) Membuat kesimpulan.
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.2.6 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2012, hlm. 244) berpendapat bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan mana yang dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh sendiri dan orang lain.
2k
JKTC
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 31
Selain itu, tujuan dilakukannya analisis data ialah mendeskripsikan data,
dan membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi. Agar mencapai tujuan
analsisis data tersebut maka, langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan
yaitu sebagai berikut:
1) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan
data;
2) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data;
3) Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variabel-variabel yang diteliti. Diberikan pemberian skor dari setiap
item berdasarkan ketentuan yang ada. Kemudian terdapat pola
pembobotan untuk koding tersebut diantaranya:
Tabel 3.9
Pembobotan untuk Koding
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1 Sangat Setuju 5 1
2 Setuju 4 2
3 Ragu-ragu 3 3
4 Tidak Setuju 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber : Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 38)
4) Tahap tabulasi data, ialah mencatat data entri ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding digunakan ke dalam tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh bulir setiap variabel. Selain itu,
tabel rekapitulasi tersebut terpapar seperti berikut:
Tabel 3.10 Rekapitulasi Bulir setiap Variabel
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 32
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ............................... N
1
2
N
Sumber : Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 39)
3.2.6.1 Teknik Analisis Deskriptif
Sontani dan muhidin (2010, hlm. 163) mengemukakan bahwa:
Analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika
deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil
penelitian.
Analisis data tersebut dilakukan agar menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.1, rumusan masalah no.2, dan
rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif, tujuannya agar mengetahui gambaran tingkat komitmen guru, agar
mengetahui gambaran tingkat motivasi berprestasi guru, dan agar mengetahui
gambaran tingkat kinerja guru di SMK Kencana Bandung.
Agar mudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan
kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket rata-rata skor kategori angket
yang diperoleh dari responden. Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui jarak
rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima:
Rentang = skor maksimal - skor minimal = 5.1 – 1 = 4.1
Lebar interval = rentang/banyaknya interval = 4.1/5 = 0,82
Maka interval pertama memiliki batas bawah 1, interval kedua memiliki
batas bawah 1,82, interval ketiga memiliki batas bawah 2,64, interval keempat
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 33
memiliki batas bawah 3,46, dan interval kelima memiliki batas bawah 4,28.
Berikut ini disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.11 Kriteria Penafsiran
Rentang Penafsiran
1,00 – 1,82 Sangat Rendah
1,83 – 2,64 Rendah
2,65 – 3,46 Cukup Tinggi
3,47 – 4,28 Tinggi
4,29 – 5,1 Sangat Tinggi
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Muhidin
dan Maman, 2007, hlm. 146)
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang
dijelaskan dalam operasional variabel diatas. Pengujian hipotesis pun
menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data berbentuk interval.
Data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval. Data
ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan
menggunakan Metode Successive Interval (MSI).
Metode Successive Interval dapat dioperasikan dengan salah satu program
tambahan pada Software Microsoft Excel 2010, yaitu program Successive
Interval. Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) excel
2. Klik “Analize” pada menu bar
3. Klik “Successive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak
dialog “Methode of Successive Interval”
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi data range pada kotak dialog input,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 34
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list input tabel in first
now
6. Pada option min value isikan/pilih 1 dan max value isikan/pilih 5
7. Masih pada option, check list display summary
8. Selanjutnya pada output, tentukan cell output, hasilnya akan
ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
3.2.6.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan agar data
interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah nomor 4, 5, dan 6 agar mengetahui seberapa
besar pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di SMK
Kencana Bandung.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan persamaan regresi
ganda.
1. Uji t (Parsial)
Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan
uji t. Berikut ini adalah langkah-langkah dengan menggunakan uji t :
a. Merumuskan hipotesis, Uji Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) :
H0 : β1 = 0 : Tidak ada pengaruh positif variabel komitmen
terhadap variabel kinerja.
H1 : β1 ≠ 0 : Ada pengaruh positif variabel komitmen terhadap
variabel kinerja
H0 : β2 = 0 : Tidak ada pengaruh positif variabel motivasi
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 35
berprestasi terhadap variabel kinerja.
H1 : β2 ≠ 0 : Ada pengaruh positif variabel motivasi berprestasi
terhadap variabel kinerja.
b. Menentukkan uji statistika yang sesuai, yaitu:
𝑡 = 𝑟√n − k − 1
1 − 𝑟2
c. Menentukan taraf nyata, taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 serta
menentukan nilai ttabel pada derajat bebas (db)= n-2. Dimana n adalah
jumlah responden yang dilibatkan.. Nilai Thitung dibandingkan Ttabel
dengan dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.
Jika Thitung < Ttabel , maka H0 diterima, H1 ditolak.:
2. Persamaan Regresi Ganda
Persamaan regresi ganda menurut Muhidin (2010, hlm. 56),
“persamaan regresi ganda adalah persamaan matematik yang
memungkinkan untuk meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas (Y)
dari nilai-nilai dua atau lebih peubah bebas (X1, X2, ...., Xi)”. )
Y = a + b1x1 + b2x2 +……………bkxk +
Keterangan :
x, x1, x2……..xk = variabel-variabel
a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel
1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1
H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel
Y.
H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel
Y.
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 36
2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu : 𝐹 = 𝑠1
2
𝑆22
Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996, hlm. 91)
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
JK(reg) = 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 +⋯+ 𝑏𝑘 ∑ 𝑥𝑘𝑦
b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:
JK(res) = (∑ 2 − (∑ 𝑌 )2
𝑁𝑌 ) - JK(reg)
c. Menghitung nilai dengan rumus:
Fhitung =
JK(reg)
𝑘JK(res)
𝑛−𝑘 1
Dimana: k = banyaknya variabel bebas
3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan
untuk db1 = k dan db2 = n-k-1.
4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria
pengujian:
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.
5) Membuat kesimpulan
3.2.7 Pengujian Hipotesis
Menurut Arikunto (2010, hlm. 110), “hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul”. Jawaban yang bersifat sementara tersebut
perlu diuji kebenarannya, sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur
yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis
ini. Dalam penelitian ini alat yang akan digunakan ialah regresi ganda. Persamaan
regresi ganda menurut Muhidin (2010, hlm. 56), “persamaan regresi ganda adalah
persamaan matematik yang memungkinkan untuk meramalkan nilai-nilai suatu
peubah tak bebas (Y) dari nilai-nilai dua atau lebih peubah bebas (X1, X2, ...., Xi)”.
Y = a + b1x1 + b2x2 +……………bkxk +
Keterangan :
x, x1, x2……..xk = variabel-variabel
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 37
a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel
1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1
H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel
Y.
H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel
Y.
Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu : 𝐹 = 𝑠1
2
𝑆22
Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996, hlm. 91)
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
JK(reg) = 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 +⋯+ 𝑏𝑘 ∑ 𝑥𝑘𝑦
b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:
JK(res) = (∑ 2 − (∑ 𝑌 )2
𝑁𝑌 ) - JK(reg)
c. Menghitung nilai dengan rumus:
Fhitung =
JK(reg)
𝑘JK(res)
𝑛−𝑘 1
Dimana: k = banyaknya variabel bebas
2) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan
untuk db1 = k dan db2 = n-k-1.
3) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria
pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.
4) Membuat kesimpulan
Berikut adalah rumusan hipotesis statistik:
Hipotesis 1 : H0 : β1 = 0 : Komitmen tidak berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja guru di
SMK Kencana Bandung
H1 : β1 ≠ 0 : Komitmen berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja guru di
SMK Kencana Bandung
Hipotesis 2 : H0 : β2 = 0 : Motivasi berprestasi tidak
berpengaruh secara parsial
terhadap kinerja guru di SMK
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Page 38
Kencana Bandung
H1 : β2 ≠ 0 : Motivasi berprestasi berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja guru
di SMK Kencana Bandung
Hipotesis 3 : H0 : β3 = 0 : Komitmen dan motivasi berprestasi
tidak berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja guru di SMK
Kencana Bandung
H1 : β3 ≠ 0 : Komitmen dan motivasi berprestasi
Berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja guru
di SMK Kencana Bandung