BAB III METODA PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODA PENELITIAN -...
-
BAB III
METODA PENELITIAN
Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini
dan didesain untuk menjawab pertanyaan atau menggambarkan apa yang
didasarkan pada kejadian yang berlangsung saat ini (Dempsey, Patricia Ann,
2002). Metode pendekatan yang digunakan adalah self-report research atau
yang dikenal dengan penelitian laporan dari, yaitu informasi dikumpulkan
oleh peneliti dengan menggunakan tekhnik observasi secara langsung
(Hartoto, 2009).
Populasi dan Sample
Populasi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh subjek (misalnya
masyarakat, manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2008). Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perawat rawat
inap dari 6 ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang yang berjumlah 81 orang.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti mengunakan
teknik sampel jenuh atau sampel total, yaitu sensus artinya Seluruh
populasi yang ada akan digunakan sebagai sampel untuk diteliti (Budiarto,
2002 dalam Machfooedz, 2008). Sampel dalam penelitian ini yaitu
32
32
-
meliputi seluruh anggota populasi yang terdiri dari ruang prabu kresna 12
orang, ruang parikesit 13 orang, ruang bima 15 orang, ruang yudistira 16
orang, ruang arimbi 12 orang, dan ruang banowati 13 orang. Jadi total
keseluruhan sampel yang akan diteliti adalah 81 orang.
Untuk menentukan layak atau tidaknya sampel yang mewakili
keseluruhan populasi untuk diteliti, harus berdasarkan kriteria sebagai
berikut :
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti
(Nursalam, 2003). Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
Perawat rawat inap yang berstatus pegawai di RSUD kota Semarang
Perawat yang mau dan bersedia terlibat dalam penelitian
Kriteria eklusi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2003). Yang termasuk dalam kriteria eklusi dalam
penelitian ini adalah :
Perawat ruang IGD, ruang hemodialisa, ruang ICU, ruang IBS, ruang
anestesi, ruang poliklinik, ruang gynekologi VIP, dan ruang
perinatologi nipas
Perawat praktikan atau magang
33
33
-
34
Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Komunikasi Terapeutik Perawat
penerapan komunikasi terapeutik pada fase prainteraksi yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
penerapan komunikasi terapeutik pada fase perkenalan yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
penerapan komunikasi terapeutik pada fase kerja yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
penerapan komunikasi terapeutik pada fase terminasi yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
Lembar observasi A
Dengan skala Guttman
Ya = 1
Tidak = 0
Lembar observasi B
Dengan skala Guttman
Ya = 1
Tidak = 0
Lembar observasi C
Dengan skala Guttman
Ya = 1
Tidak = 0
Lembar observasi D
Dengan skala Guttman
Ya = 1
Tidak = 0
Observasi dengan check list
Observasi dengan check list
Observasi dengan check list
Observasi dengan check list
Dilakukan
Tidak dilakukan
Dilakukan
Tidak dilakukan
Dilakukan
Tidak dilakukan
Dilakukan
Tidak dilakukan
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi atau pengamatan, yaitu suatu prosedur yang berencana,
-
yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas
tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti
(Notoatmodjo, 2005). Di penelitian ini yang diobservasi adalah penerapan
komunikasi terapeutik oleh perawat rawat inap yang terditi dari empat
tahap yaitu tahap prainteraksi, tahap perkenalan, tahap kerja,dan tahap
terminasi.
Prosedur pengumpulan data
Sebelum penelitian, peneliti membentuk tim dalam proses latihan yang
disebut numerator. Karena pengamat lebih dari dua orang, maka
diadakan penyamaan persepsi antara pengamat satu dengan yang lain
sampai dicapai persamaan persepsi dari semua pengamat yang akan
bekerja mengumpulkan data.
Peneliti meminta persetujuan dari kepala Rumah Sakit Umum kota
Semarang yaitu dengan memberikan surat permohonan ijin sebagai
tempat dilakukannya penelitian.
Peneliti memberitahu sekaligus meminta ijin kepada kepala ruang yang
mana ada 6 ruangan yang akan diteliti untuk melakukan pengambilan
data penelitian dengan cara mengobservasi penerapan komunikasi
terapeuttik yang dilakukan perawat diruangan tersebut.
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan sifat
keikutsertaan sampel dalam penelitian. Bila bersedia berpartisipasi
sebagai sampel penelitian maka diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan penelitian (informed consent).
Selanjutnya peneliti melakukan observasi atau pengamatan pada perawat
dalam penerapan komunikasi terapeutik terhadap pasien. Dengan
menggunakan lembar observasi dalam menilai penerapan komunikasi
terapeutik pada setiap tahapnya, yaitu tahap persiapan, tahap
perkenalan, tahap kerja, dan tahap terminasi.
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunkaan enumerator
35
35
-
36
(pengumpul data) sejumlah 6 orang dengan syarat sebagai mahasiswa
semester VIII jurusan S1 Keperawatan, dikarenakan banyaknya jumlah
sampel yang diobservasi dalam penelitian.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi berupa check list yang terdiri atas lembar observasi A
digunakan untuk mengetahui penerapan komunikasi terapeutik pada fase
prainteraksi yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien, lembar
observasi B digunakan untuk mengetahui penerapan komunikasi terapeutik
pada fase perkenalan yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien, lembar
observasi C digunakan untuk mengetahui penerapan komunikasi terapeutik
pada fase kerja yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien, dan lembar
observasi D digunakan untuk mengetahui penerapan komunikasi
terapeutik pada fase terminasi yang dilakukan oleh perawat terhadap
pasien. Instrumen penelitian dibuat sendiri oleh peneliti berupa lembar
observasi yang terdiri dari 28 pernyataan dengan menggunakan skala
Guttman yaitu skala alat ukur yang membutuhkan jawaban tegas (Benar
atau Salah).
Metode Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap-
tahap sebagai berikut :
Editing
Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan
identitas responden, kelengkapan lembar observasi, dan kelengkapan
pengisian lembar observasi yang dilakukan ditempat pengambilan data
-
sehingga bila terdapat ketidak sesuaian dapat dilengkapi dengan
segera.
Coding
Pada lembar observasi penerapan komunikasi terapeutik, setiap
pernyataan dengan jawaban dilakukan (Ya) diberi nilai 1, sedangkan
pernyataan dengan jawaban tidak dilakukan (Tidak) diberi nilai 0.
Skoring (penilaian)
Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor
yang telah ditentukan berdasarkan hasil lembar observasi dari
responden.
Data entry (memasukkan data)
Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu memproses data, yang
dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data dari lembar observasi
ke dalam paket program komputer.
Processing
Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melalui program SPSS
versi 15.0 for windows.
Tabulating
Memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.
Cleaning
Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai.
Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang akan digunakan untuk
37
37
-
38
penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti
secara tepat (Arikunto, 2006).
Jenis uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi (content validity) yang menunjukkan tingkat representatifitas
isi atau substansi pengukuran terhadap konsep (pengertian) variabel
sebagaimana dirumuskan dalam definisi operasional (Pratiknya, 2007).
Content validity dilakukan melalui konsultasi dengan exspert
dibidang komunikasi terapeutik, setiap ahli diminta untuk menguji
relevansi dari masing-masing pernyataan yang kemudian dijabarkan dalam
Index of Content Validity (ICV), meliputi 4 skala yaitu : skala 1 (Tidak
relevan dan tidak dapat digunakan dalam penelitian), skala 2 (Kurang
relevan, dapat digunakan dalam penelitian jika pernyataan dirubah), skala
3 (Relevan dengan Revisi), skala 4 (Sangat relevan) (Yayang, 2008).
Berdasarkan uji exspert pada dua orang ahli bidang komunikasi
terapeutik, dari 28 pernyataan yang dibuat dinyatakan valid semua dengan
skala 4 (sangat relevan).
Selain itu, ahli bidang juga memberikan komentar pada instrumen
penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :
Untuk mewaspadai fase prainteraksi (bagai mana / indikatornya apa?).
Sebaiknya melihat secara langsung perawat melakukan pencatatan dan
persiapan pada fase prainteraksi, atau menanyakan secara langsung
pada perawat.
Sebaiknya komunikasi non verbal mengikuti semua fase komunikasi
terapeutik.
Secara proses oke, perhatikan waktu observasi satu waktu.
Analisis Data
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk
-
menggambarkan variabel penelitian terutama tentang penerapan
komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada empat tahap, yaitu
tahap prainteraksi, tahap perkenalan, tahap kerja, dan tahap terminasi.
Analisa univariat pada penelitian ini dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan grafik.
Etika Penelitian
Pada saat melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan
etika penelitian terhadap calon responden antara lain sebagai berikut :
Lembar Persetujuan ( Informed Consent )
Lembar persetujuan disampaikan kepada calon responden, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, apabila bersedia menjadi
responden, maka peneliti meminta kesediaan untuk menandatangani
lembar persetujuan. Bila calon responden tidak bersedia, peneliti tidak
boleh memaksakan dan harus menghormati hak calon respoden.
Anonymity ( Tanpa Nama )
Untuk menjawab identitas responden, peneliti tidak boleh mencantumkan
nama responden namun hanya menulis kode nama.
Confidentiality ( Kerahasiaan )
Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan oleh
responden dan akan dijaga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Pengunduran diri
Jika ada responden yang mengundurkan diri sebagai responden, maka hal
itu adalah suatu kelaziman dan tidak ada yang boleh melarang termasuk
peneliti itu sendiri
Jadwal Penelitian
39
39
-
40
Terlampir