BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...

19
41 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). Pendekatan yang digunakan belah lintang (cross sectional), karena data penelitian yaitu tentang penyakit dan pola tidur diukur dalam waktu yang sama atau sesaat (Notoatmodjo, 2002). 3.2 Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) 1. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pola Tidur Pasien Rawat Inap Tuberkulosis.

Transcript of BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...

Page 1: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

41

BAB III

METODA PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non

Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari

peneliti. Desain yang digunakan adalah deskriptif

korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan

mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel

indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

Pendekatan yang digunakan belah lintang (cross

sectional), karena data penelitian yaitu tentang penyakit dan

pola tidur diukur dalam waktu yang sama atau sesaat

(Notoatmodjo, 2002).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah

variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas)

1. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pola

Tidur Pasien Rawat Inap Tuberkulosis.

Page 2: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

42

2. Variabel Independen (bebas)

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penyakit Tuberkulosis, lingkungan rawat inap,

dan stress dan emosi.

3.3 Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian,

atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkulosis yang

dirawat di Instalasi rawat inap RS Paru dr Ario Wirawan

Salatiga pada tanggal 17 April s/d 15 Mei 2013 di

instalasi rawat inap RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga

terkecuali ruang Intensif Care Unit dan ruang HCU

yang berjumlah 53 orang.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen

populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002). Untuk

menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin, berikut rumus

matematisnya : (Umar, 2003)

Page 3: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

43

)(12

Ne

Nn

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Kelonggaran ketidak telitian karena

kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah 10%

1 : angka konstan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh sampel

sebanyak 35 orang responden, berikut uraiannya :

2)1.0.(531

53

n 64,34 orang, dibulatkan 35

responden

Kemudian teknik pengambilan sampel yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh sampel

sebanyak 35 orang tersebut adalah judgment sampling.

Judgment Sampling yaitu teknik penentuan sampel dari

anggota populasi yang dipilih sekehendak hati peneliti

(Supramono dan Sugiyarto, 1993). Alasan penggunaan

teknik tersebut karena peneliti benar-benar mengetahui

dengan pasti siapa-siapa saja yang layak untuk dipilih

menjadi responden dalam penelitian ini.

Page 4: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

44

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel

(Singarimbun dan Effendi, 2003). Dengan demikian definisi

operasional memberikan petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel.

Adapun definisi operasional dari masing-masing

konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur & Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Pola Tidur pasien rawat inap Tuberkulosis

Ritme jadwal tidur dan bangun seorang pasien rawat inap tuberculosis di RSPAW Salatiga. Perubahan pola tidur ini dilihat dari segi kualitas dan kuantitas tidur. Kualitas tidur adalah nyenyak atau tidaknya tidur seorang pasien rawat inap tuberculosis di RSPAW Salatiga. Kuantitas tidur adalah lamanya seorang pasien rawat inap tuberculosis di RSPAW Salatiga untuk tidur selama 24 jam.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 7 item. Pemberian skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Untuk pengukuran hasil digunakan criteria sebagai berikut: (Riwidikdo, 2009) 1. Tidak baik, bila (X)>

mean+1SD 2. Kurang baik, bila mean-

1SD ≤ X ≤ mean+1SD 3. Cukup baik, bila (X) <

mean-1SD Cttn: Untuk pertanyaan unfavorable no. 2, 3, 4 skor bergerak dari 4 untuk STS, 3 untuk TS, 2 untuk S, dan 1 untuk SS, dan sebaliknya untuk pertanyaan favourable no. 1, 5, 6, 7 skor bergerak dari 4 untuk SS, 3 untuk S, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.

Ordinal

Penyakit Tuberkulosis Kondisi nyeri dada, batuk, sesak nafas, nyeri otot, keringat malam yang diderita pasien tuberculosis di instalasi ruang rawat inap RSPAW Salatiga.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 7 item. Pemberian skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Untuk pengukuran hasil digunakan criteria sebagai berikut: (Riwidikdo, 2009) 1. Sangat buruk, bila (X)>

mean+1SD 2. Buruk, bila mean-1SD ≤

X ≤ mean+1SD 3. Cukup Buruk, bila (X) <

mean-1SD

Ordinal

Page 5: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

45

Lanjutan…………

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur & Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Lingkungan ruang rawat inap pasien

Lingkungan rawat inap pasien tuberculosis di RSPAW Salatiga.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 6 item. Pemberian skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Untuk pengukuran hasil digunakan criteria sebagai berikut: (Riwidikdo, 2009) 1. Tidak kondusif, bila (X)>

mean+1SD 2. Kurang kondusif, bila

mean-1SD ≤ X ≤ mean+1SD

3. Cukup kondusif, bila (X) < mean-1SD

Ordinal

Stress & Emosi Depresi dan kecemasan yang dialami oleh penderita tuberculosis yang menjalani rawat inap di RSPAW Salatiga.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 7 item. Pemberian skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Untuk pengukuran hasil digunakan criteria sebagai berikut: (Riwidikdo, 2009) 1. Selalu, bila (X)>

mean+1SD 2. Sering, bila mean-1SD ≤

X ≤ mean+1SD 3. Kadang-kadang, bila (X)

< mean-1SD

Ordinal

3.5 Karakteristik Responden

Karakteristik yang dimiliki oleh responden dalam

penelitian ini sampel yang digunakan adalah pasien yang

dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Paru dr Ario

Wirawan Salatiga yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah

a. Pasien tuberculosis paru rawat inap

b. Sudah dirawat instalasi rawat inap RS Paru dr Ario

Wirawan Salatiga minimal 2 malam

c. Umur 21 ke atas

d. Dapat membaca dan menulis

Page 6: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

46

e. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi sampel penelitian ini adalah

a. Pasien dalam keadaan kegawatan

b. Pihak keluarga yang melarang pasien untuk

berpartisipasi

c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri

3.6 Waktu dan Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 April s/d 15

Mei 2013 di instalasi rawat inap RS Paru dr Ario Wirawan

Salatiga terkecuali ruang Intensif Care Unit dan ruang HCU.

3.7 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan

atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,

sudah matang, dimana responden (dalam hal angket)

dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal

memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-

tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002). Dengan metode

Page 7: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

47

tersebut maka akan diperoleh tanggapan responden

atas daftar pernyataan dalam kuesioner.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga

bagian, bagian 1 terdiri dari data demografi responden

yang berisi tentang usia, tingkat pendidikan, jenis

kelamin responden penelitian, bagian 2. Untuk

mengetahui pola tidur Pasien Rawat Inap Tuberculosis,

bagian 3. Untuk mengetahui penyakit Tuberculosis,

lingkungan, dan stress dan emosi.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

dengan cara membagikan kuesioner kepada

responden melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a. Peneliti menunjukkan surat ijin kepada fakultas

untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan

ijin dari fakultas, peneliti mengajukan ijin penelitian

Direktur Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga.

b. Setelah mendapat ijin dari direktur RS Paru dr. Ario

Wirawan Salatiga melakukan koordinaasi dengan

Kepala Sub Bidang Keperawatan.

c. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan

tentang tujuan penelitian .

Page 8: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

48

d. Setelah memahami tujuan penelitian responden

yang setuju diminta menandatangani surat

pernyataan kesediaan menjadi responden

penelitian.

e. Kemudian responden yang telah menyatakan setuju

diminta untuk mengisi seluruh pernyataan.

f. Setelah kuesioner diisi dan dikembalikan kepada

peneliti, peneliti memeriksa kelengkapan data di

tempat pengambilan data yang bertujuan agar bila

ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini

akan dilakukan di RSPAW Salatiga dengan mengambil

subyek 20 orang Pasien Tuberculosis Rawat Inap yang

tidak terpilih menjadi responden.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2004).

Untuk menentukan kevalidan dari masing-masing item

dalam angket dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment sebagai berikut

(Santoso, 2003):

Page 9: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

49

2222..

)(

YYnXXn

YXXYnr

Keterangan :

r = koefisien korelasi antar variabel

X = variabel bebas

Y = variabel tidak bebas

n = sampel

Kesimpulan :

Jika r hitung > r tabel maka butir atau pernyataan atau

indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2004).

Uji validitas yang dilakukan pada tanggal 17

April 2013 di Ruang Dahlia Atas dengan mengambil

responden sebanyak 20 orang diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

Penyakit (X1) 1 0.613 0.444 Valid

2 0.440 0.444 Gugur

3 0.039 0.444 Gugur

4 0.042 0.444 Gugur

5 0.668 0.444 Valid

6 0.504 0.444 Valid

7 0.642 0.444 Valid

8 0.608 0.444 Valid

9 0.676 0.444 Valid

10 0.392 0.444 Gugur

11 0.631 0.444 Valid

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2013

Page 10: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

50

Lanjutan................

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

Linngkungan 1 0.863 0.444 Valid

Rawat Inap 2 0.834 0.444 Valid

(X2) 3 0.771 0.444 Valid

4 0.779 0.444 Valid

5 0.580 0.444 Valid

6 0.658 0.444 Valid

7 0.589 0.444 Valid

Stress dan 1 0.940 0.444 Valid

Emosi (X3) 2 0.923 0.444 Valid

3 0.664 0.444 Valid

4 0.812 0.444 Valid

5 0.718 0.444 Valid

6 0.631 0.444 Valid

Pola Tidur 1 0.754 0.444 Valid

(Y) 2 0.765 0.444 Valid

3 0.765 0.444 Valid

4 0.793 0.444 Valid

5 0.870 0.444 Valid

6 0.870 0.444 Valid

7 0.783 0.444 Valid

Hasil uji validitas untuk indikator penyakit tidak semua

indikator masuk dalam kriteria penilaian valid, yaitu

indikator no. 2, 3, 4, 10 karena memiliki nilai r-hitung <

0,444. Kemudian untuk indikator lingkungan rawat

inap, stres dan emosi, dan pola tidur semua

indikatornya masuk dalam kriteria valid, ditunjukkan

Page 11: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

51

nilai r-hitung masing-masing indikator berada pada

kisaran nilai 0,631 s/d 0,940 > r-tabel (0,444).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh

mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat

ukur yang sama (Notoatmojo, 2002). Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan dalam kuesioner adalah konsisten

atau stabil (Ghozali, 2004).

Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian

ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (ά).

Secara matematis uji statistik Cronbach Alpha (ά) dapat

dilakukan dengan mengunakan rumus sebagai berikut :

(Santoso, 2003)

=

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya

1k

k

2

2

1st

si

Page 12: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

52

soal

Si2 = Jumlah varians butir

St2 = Varians total

Kesimpulan :

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally

dalam Ghozali, 2004).

Uji reliabilitas yang dilakukan pada tanggal 17

April 2013 di Ruang Dahlia Atas dengan mengambil

responden sebanyak 20 orang. Adapun untuk variabel

penyakit nilai cronbach alphanya = 0,8734, untuk

variabel lingkungan = 0,8353, untuk stres dan emosi =

0,8744, dan pola tidur = 0,9044. Dengan demikian nilai

cronbach alpha berada pada range 0,8353 s/d 0,9044 >

0,6, maka kuesioner dikatakan reliabel.

3.9 Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data adalah prosedur dalam

memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan

dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus

tertentu (Hasan, 2004). Pengolahan data meliputi

kegiatan berikut :

Page 13: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

53

a. Editing, editing adalah pengecekan data yang telah

dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk

(raw data) tidak logis atau relevan.

b. Coding, coding adalah pemberian kode-kode pada

tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang

sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam

bentuk angka-angka atau huruf-huruf yang

memberikan petunjuk atau identitas pada suatu

informasi atau data yang akan dianalisis, contoh :

jenis kelamin laki-laki diberi coding 1.

c. Tabulating, tabulasi adalah membuat tabel-tabel

yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai

dengan analisis yang dibutuhkan.

d. Entry data, entry data yaitu memasukkan data yang

diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan

menggunakan system komputerisasi.

2. Analisis data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat yang dilakukan terhadap

tiap variabel dan hasil penelitian (Notoatmodjo,

2002). Dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentase dari tiap variabel.

Page 14: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

54

Untuk mengukur persentase dan distribusi

data karakteristik responden, yaitu : umur, jenis

kelamin, dan pendidikan responden digunakan

rumus sebagai berikut : (Sugiyono, 2006)

%100% xN

n

Keterangan :

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

Sedang berkenaan dengan deskripsi data

penyakit, lingkungan, stres dan emosi, pola tidur,

pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total

skor yang diperoleh masing-masing responden per

kelompok variabel penelitian, untuk keperluan

analisis deskripsi, maka total skor jawaban

responden dikategorikan berdasarkan nilai mean

dan standar deviasi (SD), sebagai berikut

(Riwidikdo, 2012) :

1) Penyakit Sangat Buruk (X)> mean+1SD >24,87

Buruk mean-1SD ≤ X ≤ mean+1SD

21,07-24,87

Cukup Buruk (X) < mean-1SD <21,07

2) Lingkungan Tidak Kondusif (X)> mean+1SD

>19,06

Kurang Kondusif

mean-1SD ≤ X ≤ mean+1SD 15,80-19,06

Cukup Kondusif

(X) < mean-1SD <15,80

Page 15: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

55

3) Stres & Emosi Selalu

(X)> mean+1SD

>17,24

Sering

mean-1SD ≤ X ≤ mean+1SD 14,76-17,24

Kadang-kadang

(X) < mean-1SD <14,76

4) Pola Tidur Tidak Baik (X)> mean+1SD

>24,95

Kurang Baik

mean-1SD ≤ X ≤ mean+1SD 19,97-24,95

Cukup Baik

(X) < mean-1SD <19,97

Aturan normatif yang menggunakan mean dan

standar deviasi tersebut di atas hanya berlaku jika

terdapat tiga kategori dalam pembagian total skor

jawaban responden (Riwidikdo, 2012).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui

hubungan satu variabel bebas dengan variabel

terikat (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini

analisis bivariat digunakan untuk mengetahui

hubungan faktor penyakit, lingkungan ruang rawat

inap, stres dan emosi pasien rawat inap tuberculosis

dengan pola tidur pasien rawat inap tuberculosis di

Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Uji

statistik yang digunakan untuk analisis bivariat

dalam penelitian ini adalah Spearman Rank. Secara

matematis rumus korelasi Spearman Rank dapat

dijabarkan sebagai berikut : (Sugiyono, 2006)

Page 16: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

56

)1(

61

2

2

nn

bi

Keterangan :

koefisien korelasi Spearman-Rank

bi = perbedaan setiap pasang rank

n = jumlah pasang rank (sampel)

Untuk memudahkan dalam menganalisis data,

peneliti menggunakan sistem SPSS 11.05.

Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antasa -1

sampai +1, dengan penjabaran sebagaimana di

kutip dalam Hasan (2004), yaitu:

1) Jika r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang

linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X

(independen), maka semakin besar pula nilai

variabel Y (dependen), dan sebaliknya.

2) Jika nilai r < 0, artinya telah terjasi hubungan

linier yang negatif, yaitu semakin kecil nilai

variabel X (independen), maka semakin besar

pula nilai variabel Y (dependen), dan

sebaliknya.

Page 17: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

57

3) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan

sama sekali antara variabel X (independen),

dengan variabel Y (dependen).

4) Jika nilai r = +1 atau r = -1, artinya telah terjadi

hubungan linier sempurna yang berupa garis

lurus.

Berdasarkan uji statistik tersebut, maka

dapat diputuskan sebagai berikut:

1) Ho diterima, jika diperoleh nilai p-value lebih

besar dari nilai alpha (0.05).

2) Ha diterima, jika diperoleh nilai p-value lebih

kecil atau sama dengan nilai alpha (0.05).

3.10 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian peneliti perlu

mendapat adanya rekomendasi dari institusi atau pihak

lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada

institusi atau lembaga terkait tempat penelitian. Setelah

mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed

consent)

Page 18: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

58

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada

responden, terlebih dulu peneliti memberikan

penjelasan maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi

selama dan sesudah pengumpulan data. Jika

responden bersedia diteliti maka diberi lembar

permohonan menjadi responden dan lembar

persetujuan menjadi responden yang harus

ditandatangani, tetapi jika responden menolak untuk

diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

akan menghormati hak-haknya.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari

responden peneliti tidak akan mencantumkan nama

dari responden pada lembar pengunpul data, tetapi

dengan memberikan nomor kode pada masing-

masing lembar yang dilakukan oleh peneliti sebelum

lembar pengumpul data diberikan kepada

responden.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

responden dijamin oleh peneliti dengan cara bahwa

informasi tersebut hanya akan diketahui oleh peneliti

Page 19: BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6698/3/T1_462007047_BAB III... · c. Pasien dengan gangguan mental psikiatri . ...

59

dan pembimbing atas persetujuan pembimbing dan

hanya kelompok data tertentu yang disajikan

sebagai hasil penelitian. Selanjutnya lembar

pengumpul data dimusnahkan dengan dibakar.