BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena...

18
1 BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG SEJAHTERA Kesejahteraan sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini bisa dimaknai baik dalam arti sosial maupun ekonomi. Nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan menjadi ukuran tingkat kesejahteraan sebagaimana dicita- citakan, anda diajak untuk ambil bagian dalam memperjuangkan nilai-nilai tersebut sesuai dengan peran anda masing-masing. Perjuangan mencapai kesejahteraan hidup tersebut perlu ditempatkan dalam rangka mewujudkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dimengerti sebagai situasi hidup manusia yang didambakan atau dirindukan oleh setiap orang yang berkehendak baik, sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Kerajaan Allah sesungguhnya sudah dimulai secara definitif dalam diri Yesus Kristus, dalam sabda dan karya-Nya sebab Yesus Kristus adalah Autobasilea atau Kerajaan Allah yang mempribadi. Yesus Firman Allah yang menjadi daging (lih. Yoh 1:1- 18). Dalam Yesus Kristus, Allah sungguh hadir di tengah manusia. Kerajaan Allah menjadi pusat pewartaan dan keprihatinan tunggal Yesus Kristus. Misi pokok Yesus datang ke dunia adalah mewartakan dan memperjuangkan terwujudnya Kerajaan Allah. Dalam perspektif cita-cita Yesus itulah, pembangunan masyarakat Indonesia yanag sejahtera kita perjuangkan. A. Memperjuangkan Keadilan, Kejujuran, Kebenaraan dan Perdamaian Keadilan, kejujuran, kebenaran dan rasa damai selalu menjadi kerinduan dari setiap orang yang berkehendak baik. Walaupun begitu kerinduan itu kelihatannya tidak akan datang dengan sendirinya, harus diperjuangkan. Manusialah yang harus memperjuangkan pencapaian kerinduan itu. Perjuangan untuk membangun dunia yang lebih manusiawi kita tempatkan dalam kerangka karya Allah dan dalam kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Kerajaan Allah tercipta apabila keadilan, kejujuran, kebenaran dan perdamaian mewarani kehidupan manusia, baik perorangan maupun dalam kebersamaan sehingga orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli menendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik (bdk. Luk 7:22). 1.Pengertian Keadilan, Kejujuran, Kebenaraan dan Perdamaian a. Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar atau berpegang pada kebenaran. Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Dengan demikian, keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama untuk menghormati hak semua pihak yang bersangkutan. Tentang keadilan, Gereja katolik mengajarkan bahwa keadilan tidak melulu tertuju kepada sesama, tetapi juga kepada Allah. Keadilan juga bisa diartikan sebagai kehendak yang tetap dan teguh untuk memberi kepada Allah dan sesama apa yang menjadi hak mereka. Keadilan terhadap Allah “kebajikan penghormatan kepada

Transcript of BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena...

Page 1: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

1

BAB III

MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG SEJAHTERA

Kesejahteraan sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini bisa dimaknai

baik dalam arti sosial maupun ekonomi. Nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran,

perdamaian dan keutuhan ciptaan menjadi ukuran tingkat kesejahteraan sebagaimana dicita-

citakan, anda diajak untuk ambil bagian dalam memperjuangkan nilai-nilai tersebut sesuai

dengan peran anda masing-masing.

Perjuangan mencapai kesejahteraan hidup tersebut perlu ditempatkan dalam rangka

mewujudkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dimengerti sebagai situasi hidup manusia yang

didambakan atau dirindukan oleh setiap orang yang berkehendak baik, sesuai dengan

kehendak Allah sendiri. Kerajaan Allah sesungguhnya sudah dimulai secara definitif dalam

diri Yesus Kristus, dalam sabda dan karya-Nya sebab Yesus Kristus adalah Autobasilea atau

Kerajaan Allah yang mempribadi. Yesus Firman Allah yang menjadi daging (lih. Yoh 1:1-

18). Dalam Yesus Kristus, Allah sungguh hadir di tengah manusia.

Kerajaan Allah menjadi pusat pewartaan dan keprihatinan tunggal Yesus Kristus. Misi

pokok Yesus datang ke dunia adalah mewartakan dan memperjuangkan terwujudnya

Kerajaan Allah. Dalam perspektif cita-cita Yesus itulah, pembangunan masyarakat Indonesia

yanag sejahtera kita perjuangkan.

A. Memperjuangkan Keadilan, Kejujuran, Kebenaraan dan Perdamaian

Keadilan, kejujuran, kebenaran dan rasa damai selalu menjadi kerinduan dari setiap

orang yang berkehendak baik. Walaupun begitu kerinduan itu kelihatannya tidak akan

datang dengan sendirinya, harus diperjuangkan. Manusialah yang harus memperjuangkan

pencapaian kerinduan itu. Perjuangan untuk membangun dunia yang lebih manusiawi kita

tempatkan dalam kerangka karya Allah dan dalam kerja sama dengan semua orang yang

berkehendak baik. Kerajaan Allah tercipta apabila keadilan, kejujuran, kebenaran dan

perdamaian mewarani kehidupan manusia, baik perorangan maupun dalam kebersamaan

sehingga orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli

menendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik (bdk.

Luk 7:22).

1.Pengertian Keadilan, Kejujuran, Kebenaraan dan Perdamaian

a. Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar atau berpegang pada

kebenaran. Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.

Dengan demikian, keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang

sama terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama untuk menghormati hak

semua pihak yang bersangkutan. Tentang keadilan, Gereja katolik mengajarkan bahwa

keadilan tidak melulu tertuju kepada sesama, tetapi juga kepada Allah. Keadilan juga bisa

diartikan sebagai kehendak yang tetap dan teguh untuk memberi kepada Allah dan sesama

apa yang menjadi hak mereka. Keadilan terhadap Allah “kebajikan penghormatan kepada

Page 2: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

2

Allah”. Keadilan terhadap manusia mengatur hubungan di antara mereka demi kesejahteraan

bersama (KGC 1807). Yesus juga mengajarkan agar kita mempersembahkan kepada Allah

yang menjadi hak Allah dan menyerahkan kepada Kaisar apa yang menjadi hak kaisar (lih.

Mat 22:21).

b. Kebenaran berarti keadaan yang cocok atau sesuai dengan hal yang sesungguhnya.

Kebenaran yang dimaksud sesuai dengan arti dan makna Firman Kedelapan yang berbunyi:

“Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu manuasia” (Kel 20:8). Nilai kebenaran inilah yang

senantiasa perlu kita perjuangkan dalam hidup sehari-hari.

c. Jujur berarti tulus hati, tidak curang, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang

lain. Kejujuran merupakan keselarasan antara suara hati, kata yang diucapkan serta sikap dan

perbuatan kita. Di tengah berbagai ketidakjujuran dan ketidakbenaran, kita harus tetap jujur

benar dan adil. Setelah mempelajari masalah kejujuran, diharapkan kita dapat menjadi

seorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran.

d. Damai berkaitan dengan shalom dalam konteks Perjanjiana Lama. Kata shalom berarti

kesejahteraan pribadi dan masyarakat yang terus-menerus harus diusahakan, misalnya dalam

Mzm 34:15 diserukan agar kita selalu mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.

Sedangkan dalam Kitab Suci perjanjian Baru, yang diajarkan oleh Yesus dimengerti sebagai

upaya membersihkan dunia ini dari segala macam kejahatan dan kedurhakaan. Damai terjadi

jika kita saling memberi maaf tanpa pernah mengingat-ingat kesalahan (bdk. Mat 18:22).

Menurut ajaran Gereja perdamaian yang dimaksud tidak hanya berarti tidak ada perang.

Damai berarti situasi selamata sejahtera dalam diri manusia yang didasarkan pada semangat

kasih, tanpa ada dendam dan permusuhan (bdk. Luk 6:27-36)

2. Model (Kerangka berpikir/sikap) atau memandang kehidupan masyarakat

a. Model Konsensus

Model ini menjadi kerangka berpikir yang melatarbelakangi model konservatif dan

liberal. Menurut model konsensus, struktur sosial yang ada merupakan hasil konsensus

bersama anggota masyarakat, perjanjian dan pengakuan bersama akan nilai-nilai. Setiap

masyarakat pada hakekatnya teratur dan stabil. Segala perubahan terhadap konsensus akan

dianggap membahayakan stabilitas sosial. Struktur sosial yang telah ada tetap dipertahankan

demi stabilitas masyarakat, bahkan harus selalu dijunjung tinggi.

B. Model konflik/radikal

Model radikal berpendapat bahwa struktur sosial yang ada sebagai hasil pemaksaan

sekelompok kecil anggota masyarakat. Struktur sosial bukanlah hasil konsensus seluruh

warga. Struktur sosial yang dibuat oleh minoritas anggota masyarakat terutama dimaksudkan

untuk melindungi kepentingan kelompok elite serta membuat ketergantungan hidup kaum

Page 3: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

3

mayoritas (miskin) terhadap kaum minoritas (elite). Model ini memandang secara positif

segala perubahan sosial sebab masyarakat sendiri adalah dinamis. Struktur sosial yang

seharusnya dibuat untuk melindungi semua pihak.

Jika keadilan sosial dimengerti sebagai keadaan masyarakat di mana pola hubungan

manusia satu sama lain, struktur-struktur proses politik, sosial, budaya dan idiologi

memungkinkan manusia untuk hidup bebas dari penderitaan, kemiskinan struktural dan

pemerkosaan hak-hak asasi manusia. Kebalikan dari keadilan adalah kemiskinan. Seperti

halnya keadilan, kemiskinan pun dapat menjadi individual dan struktural. Kemiskinan

individual adalah kemiskinan yang disebabkan oleh masing-masing individu misalnya

karena sakit, malas dll. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan karena

struktur yang menimpa seseorang sebagai anggota golongan masyarakat tertentu.

Ketidakadilan sangat identik dengan kemiskinan. Kemiskinan tidak terbatas pada

kemiskinan materi atau harta melainkan berkaitan dengan beberapa bentuk kemiskinan

lainnya;

Kemiskinan politik, jika masyarakat tidak dilibatkan dalam pengambilan

keputusan politi

Kemiskianan sosial, jika kebebasan masyarakat untuk membangun

persaudaraan dan solidaritas dibelenggu

Kemiskinan spiritual, jika masyarakat dihalang-halangi untuk menghayati dan

mengekspresikan imannya.

Ketidakadilan dan kemiskinan pada gilirannya akan melahirkan ketidakjujuran

karena kepalsuan dihalalkan oleh sistim perundang-undangan. Ketidakadilan juga akan

melahirkan ketidakbenaran karena masyarakat diberi peluang atau dipaksa untuk melakukan

kebohongan. Selain itu akan melahirkan pertikaian dan konflik karena ketidakpuasan,

kekecewaan, curiga di tengah-tengah masyarakat. Jika permasalahan keadilan, kejujuran,

kebenaran dan perdamaian merupakan permasalahan yang mempunyai hubungan yang erat

maka penyebab utamanya dari masalah tersebut adalah struktur sosial yang tidak adil. Kata

“struktur” menunjukkkan hubungan antarbagian dari keseluruhan. Struktur sosial adalah

interaksi manusia yang sudah terpola dalam institusi-institusi ekonomi, politik, agama,

budaya dan keluarga. Atau dapat dirumuskan secara sederhana demikian; struktur sosial

adalah keseluruhan aturan permainan dalam berinteraksi sosial. Aturan permainan ini

mencakup, baik hukum tertulis ( UUD, UU, PP, perpu, perda) maupun hukum tidak tertulis

(adat istiadat, norma, tata krama dan sopan santun).

Suatu aturan permainan dibuat selalu untuk mengatur agar hubungan antarmanusia

dalam masyarakat dapat lebih harmonis. Dalam kenyataan aturan permainan tidak selamanya

adil sebab yang paling diuntungkan adalah pembuat aturan permainan tersebut. Aturan

permainan yang adil adalah aturan permainan yang menguntungkan semua pihak. Struktur

sosial atau aturan permainan yang tidak adil akan melahirkan ketidakadilan sosial,

Page 4: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

4

ketidkjujuran, ketidakbenaran dan pertikaian. Oleh karena itu, untuk menciptakan keadilan,

kejujuran, kebenaran dan perdamaian menurut model radikal haruslah dilakukan dengan

mengubah aturan permaian yang lebih adil, dengan melibatkan semua unsur yang nantinya

akan dikenai aturan permainan itu.

3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran dan

perdamaian dalam masyarakat.

Jika menggunakan model radikal, jalan keluarnya adalah mengubah “aturan

permainan”. Jika mau mengubah aturan permainan haruslah menggantikan pejabat pembuat

undang-undang. Langkah untuk mencapai hal ini tidaklah mudah sebab aturan permainan itu

dibuat oleh pembuat aturan permainan yang dalam kenyataannya telah dilindungi/diproteksi

oleh undang-undang yang juga dibuatnya sendiri. Dengan demikian hambatan utamanya

adalah sistim sosial yang menindas.

Idiologi konservatif berakar pada kapitalisme dan liberalism abad XIX. Kaum

konservatif menjunjung tinggi struktur sosial yang sudah ada. Demi tegaknya struktur sosial

kaum konservatif berprinsip bahwa kekuasaan merupakan hal yang sangat hakiki. Jika dalam

kenyataan terdapat perbedaan tingkat sosial, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan bakat

dan pembawaannya (=talenta). Bakat yang berbeda akan menghasilkan jasa yang berbeda,

tingkatan jasa yang berbeda akan mendatangkan penghasilan (=product and income) yang

berbeda pula.

Kaum konservatif tidak memandang kemiskinan sebagai masalah serius. Masalah

kemiskinan akan dapat terselesaikan dengan sendirinya asalkan masyarakat bisa menjadi

“sadar” betapa pentingnya mematuhi tatanan sosial yang sudah ada, demi kebaikan semua.

Kaum konservatif tidak mendukung campur tangan pemerintah memberi bantuan kepada

kaum miskin, dengan cara memberi jaminan sosial bagi penganggur atau mereka yang

berpendapatan rendah. Segala bentuk bantuan itu justru membuat orang miskin semakin

malas dan manja serta tidak memiliki semangat berkompetisi untuk menjadi yang terbaik atau

memperbaiki “nasib-Nya”. Idiologi konsevatif juga menolak bentuk perubahan dalam bentuk

dan dengan cara apa pun, bahkan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempertahankan

status quo yang sangat menguntungkan kelompoknya.

Dengan demikian, model konservatif sangat tidak mungkin digunakan untuk

mengubah sistim dari tidak adil menjadi adil, tidak jujur menjadi jujur, tidak benar menjadi

benar, konflik menjadi damai. Mengapa? Karena jika sistim berubah ada kemungkinan status

penganut idiologi konservtif ini akan terancam.

Sementara model liberal memandang struktur sosial itu mempunyai kesamaan yaitu

struktur sosial harus tetap dipertahankan. Sedangkan yang membeakan keduanya adalah

dalam hal memandang masalah kemiskian. Secara garis besar perbedaan itu dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 5: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

5

Model konservatif Model liberal

Pandangan terhadap masalah kemiskinan

Mempersalahkan kaum miskin.

Kaum miskin tidak cukup berusaha untuk

menggunakan/memanfaatkan kesempatan

yang sudah ada.

Kurangnya kesempatan berusaha potensial

menciptakan kemiskinan

Kesempatan kalau pun ada masih belum

seperti yang diharapkan sehingga orang

miskin tetap mengalami kesulitan hidup

Solusi untuk mengatasi kemiskinan

Membiarkan mereka (tidak memberi

bantuan/kesempatan apapun) agar mereka

sadar akan kesalahannya dan memperbaiki

cara hidupnya dengan memperbaiki nasehat-

nasehat moralistik.

Tidak setuju diberikan bantuan apa pun

kepada mereka karena segala bentuk bantuan,

justru akan membuat mereka semakin

tergantung dan manja.

Struktur sosial yang sudah ada harus

dipertahankan dengan segala cara.

Memberikan bantuan kepada mereka berupa;

kesempatan berusaha, pelayanan khusus,

pendidikan/pelatihan keterampilan.

Segala kemungkian untuk membantu orang

miskin harus dilakukan sebab jika

kemiskinan dibiarkan saja maka tingkat

kemiskinan bertmbah.

Struktur sosial yang sudah ada harus tetap

dipertahankan.

4. Belajar dari tokoh pejuang keadilan, kejujuran, kebenaran dan perdamaian dalam

masyarakat.

5.Teladan Yesus dalam menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran dan perdamaian dalam

masyarakat

Dalam upaya menegakkan keadilan, Yesus melakukannya dengan cara-cara yang

sangat sederhana tetapi mengandung makna yang sangat mendalam. Para pendengarnya

diajak untuk melihat diri sendiri sebelum mengadili orang lain. Apakah saya sudah benar?

Keadilan tidak akan dapat tercipta jika masing-masing menuntut orang lain agar berbuat adil.

Keadilan juga tidak bakal terjadi masing-masing orang hanya melakukan pengadilan terhadap

orang lain. Yesus memberi teladan kepada para murid-Nya tentang bagaimana menegakkan

keadilan yang lebih efektif berdasarkan prinsip cinta kasih sebagai contoh: Injil Yohanes 8:2-

12). Dalam hal menegakan kejujuran Yesus tidak sekedar “menyerang” kebohongan,

melainkan lebih pada kepura-puraan. Seperti halnya yang dilakukan oleh ahli taurat yang

mengajukan sejumlah pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan bukan untuk memperoleh

informasi yang benar atau untuk menguji pengetahuan Yesus, melainkan untuk menjebak

Yesus. Yesus dengan cerdas, tetapi penuh dengan kasih menjawab pertanyaan itu sekaligus

membongkar kepura-puraan dengan harapan melalui kasih orang lain berubah dalam bingkai

sikap dasar kasih. Hal itu digambarkan dalam kisah sebagai berikut. Hal ini sangat jelas

digambarkan dalam injil Markus 12:1-17;28-31. Sementara dalam injil Mat 5:20-24, Yesus

Page 6: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

6

mengajarkan kepada kita bahwa berdamai dan perdamaian itu merupakan hal yang sangat

penting, bahkan harus diutamakan. Yesus menegaskan bahwa beribadat memang penting,

tetapi semuanya itu tidak akan ada gunanya jika masih ada dendam yang belum diselesaikan

melalui perdamaian. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, tetapi jangan sampai

merusak perdamaian dan relasi pribadi yang didasari kasih dengan orang lain.

7. Gereja katolik mewujudkan keadilan, kejujuran, kebenaran dan perdamaian dalam

hidup sehari-hari

Masalah-masalah sosial dan iman akan penebusan Kristus mendorong Gereja untuk

terlibat. Keduanya menjadi satu-kesatuan inspirasi dan perwujudan dalam keterlibatan

Gereja. Masalah-masalah sosial menjadi konteks keterlibatan Gereja dalam

mengaktualisasikan imannya.

Dalam situasi dunia yang penuh dengan persoalan, Gereja tetap mendasarkan diri

pada iman bahwa “Allah adalah kasih dan barang siapa tinggal di dalam kasih dia ada di

dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1Yoh 4:16). Kata-kata dari surat pertama Yohanes ini

mengungkapkan secara jelas inti terdalam iman Kristen: gambaran kristiani tentang Allah dan

gambaran akan umat manusia serta panggilannya. Dalam ayat yang sama, Yohanes

memberikan ringkasan hidup kristiani: “kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih

Allah kepada kita”.

Injil Yohanes menggambarkan peristiwa tersebut dengan ungkapan: “karena begitu

besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah mengaruniakan Putera-Nya yang tinggal

supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya……… memperoleh hidup yang kekal” (Yoh

3:16). Dengan menyadari akan pentingnya kasih Tuhan, iman Kristen mengungkapkan

kembali inti iman Israel dengan sebuah pendasaran dan cakupan yang baru, yang terdapat

dalam kitab ulangan: “dengarkanlah hai umat Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!

Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan

segenap kekuatanmu” (Ul 6:4-5). Yesus Kristus menyatukan perintah kasih kepada Allah dan

kasih kepada sesama dengan mengatakan; “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu

sendiri” (Mrk 12:29-31). Kasih kepada Allah hanya dapat terbukti secara konkret dengan

mengasihi sesama. Sebaliknya, relasi (kasih) dengan sesama harus merupakan tanda bukti

kasihnya kepada Allah. Pesan kasih kristiani tersebut menjadi aktual dan penting terlebih di

tengah dunia yang diwarnai dengan tindak balas dendam, kebencian, kekerasan dan

ketidakadilan.

Krisis moralitas yang sudah sangat parah banyak dikeluhkan dan diarahkan kepada

para elite. Sayanganya, betapapun mereka disorot, mereka seakan telah kebal dalam

ketidakpedulian. Politik uang semakin marak meskipun sulit untuk dibuktikan dan yang

menjadi tumbal atau korban adalah rakyat kecil. Selain itu peperangan terus terjadi,

kemiskinan, ketidakadilan, pelanggaran HAM, rendahnya rasa solodaritas, lemahnya

kehendak untuk menggali dan mewujudkan kebenaran dan keadilan. Rasanya benar kata-kata

Page 7: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

7

santo Agustinus yaitu; sebuah negara yang tidak dipimpin atas dasar keadilan hanya

akan menjadi kumpulan para pencuri.

Dalam situasi seperti itu, Gereja sebagai komunitas kasih dan pewarta kasih di tengah

dunia diharapkan, bahkan dituntut berperan mewartakan kasih di tengah dunia yang seakan-

akan “tanpa Tuhan”. Gereja harus proaktif dalam usaha untuk menghadirkan wajah Allah

yang penuh kasih di tengah dunia yang semangat kasihnya mulai redup.

Menyadari situasi dunia yang seperti ini Paus Benediktus XVI pada awal karya

kepausanya, mengeluarkan sebuah ensiklik berjudul Deus Est Caritas (Allah adalah kasih)

yang pesannya sangat aktual karena sesuai dengan situasi dunia saat ini. Semua orang Kristen

telah mengalami kasih Allah yang begitu besar lewat Putera-Nya yang memberikan teladan

kasih terbesar dengan penyerahan diri-Nya di kayu salib. Yang menjadi tugas dan kewajiban

orang Kristen adalah menggandakan kasih Kristus itu di tengah dunia yang penuh gejolak ini.

Orang Kristen tidak dapat mengatakan bahwa ia mencintai Tuhan yang tidak

kelihatan jika ia tidak mencintai sesamanya yang kelihatan yaitu: yang miskin, menderita,

dianiaya, yang mengalami ketidakadilan. Orang Kristen harus tahu kapan ia berbicara tentang

Tuhan dan kapan waktunya diam untuk membiarkan kasih berbicara lewat tutur kata, sikap

dan tindakan pelayanan kasih.

Sebagai contoh berikut adalah sikap Gereja terhadap masalah sosial yang termuat dalam

ensiklik Rerum Novarum.

Rerum Novarum (1891) Paus Leo XII

Keadaan & masalah Tanggapan Gereja

1. Terdapat kelompok kecil yang mengontrol

produksi.

2. Kekayaan yang terpusatkan pada kelompok

kecil itu menimbulkan keserakahan.

3. Orang-orang miskin hidup dalam

kesengsaraan.

4. Terdapat kondisi kerja yang tidak layak.

5. Sosialisme menolak kekayaan pribadi.

6. Sosialisme mendukung pertentangan kelas.

1. Menyatakan pentingnya batas-batas kekayaan

pribadi.

2. Menekankan lagi bahwa pengertian

pemilikan uang secara adil berbeda dari

penggunaanya secara adil maka dianjurkan

agar orang yang kaya membantu sesamanya

yang miskin dan dituntut agar negara

mengusahakan kesejahteraan umum.

3. Menganjurkan agar jemaat mempersatukan

orang kaya dan orang miskin

4. Menganjurkan agar didirikannya perserikatan

buruh dan gaji yang adil

5. Mengakui sahnya hak milik pribadi dan hak

milik pribadi itu bermakna sosial

6. Menganjurkan hubungan yang setaraf antara

modal dan kerja

Page 8: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

8

Isi pokok Rerum Novarum adalah: dengan tegas, Paus menentang kondisi yang tidak

manusiawi, yang kemudian menjadi situasi buruk bagi kaum buruh dalam masyarakat

industri. Ada tiga faktor kunci yang mendasari kehidupan ekonomi: buruh, modal dan

teknologi/negara. Ketiga hal itu saling berhubungan, dapat menciptakan iklim kehidupan

yang adil ataupun tidak adil.

Rerum novarum membela kaum buruh yang menderita dengan menyerukan kepada

para anggotanya agar membebaskan manusia dari segala bentuk penderitannya. Dengan

demikian, harus disepakati upah yang adil. Para buruh juga berhak ikut dalam serikat buruh.

Selanjutnya ditegaskan pula bahwa negara wajib melindungi hak-hak buruh. Dengan Rerum

Novarum, Gereja ingin melawan segala macam bentuk baik kapitalisme maupun sosialisme.

B. Melestarikan lingkungan hidup

Karya penciptaan Allah merupakan awal karya penyelamatan yang berlangsung terus-

menerus, berpuncak dalam Kristus dan mencapai kepenuhannya pada akhir zaman saat langit

baru dan bumi baru terbentuk (Why 21:1-4) dan saat seluruh ciptaan bersatu padu memuji

kebesaran Allah pencipta (Why 4:8-11;5:13). Dengan demikian dapat dipahami bahwa sejak

awal mula Allah menghendaki agar semua ciptaan itu diselamatkan. Hal ini tampak dalam

kisah penciptaan. Ciptaan Allah itu sungguh amat baik (Kej 1:31). Pernyataan “baik” dalam

teks kitab suci itu masih dimungkinkan untuk dikembangkan antara lain;

Segala yang “baik” yang diciptakan Allah harus dijaga supaya tetap baik adanya;

Segala yang “baik” yang diciptakan Allah diharapkan semakin ditingkatkan untuk

menjadi lebih baik

Allah telah menyerahkan yang baik kepada manusia dan manusia tinggal

memanfaatkannya saja, tanpa harus menjaga atau meningkatkan sesuatu yang

“baik” itu

Segala sesuatu yang awalnya baik itu rusak karena kesalahan manusia. Manusia tidak

setia pada apa yang dipesankan Allah. Manusia tidak menjaga dan merawat, tetapi menjadi

penghancur dengan memetik dan memakan buah dari pohon kehidupan (lih. Kej 3).

Hancurnya tata ciptaan itu harus dipulihkan. Dan itu, terpenuhi dalam diri Yesus Kristus

namun demikian, tidak berarti bahwa manusia tinggal diam dan berpangku tangan. Ia harus

tetap menjalankan tugas untuk merawat dan memelihara taman sebab melestarikan alam

adalah tanggung jawab seluruh umat manusia. Manusia diundang menjadi rekan kerja Allah

untuk memelihara dan menjaga keutuhan alam semesta sehingga proses penciptaan masih

dapat berlangsung (creation continua).

Page 9: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

9

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga yaitu;

Unsur hayati (biotik) yaitu; unsur lingkungan hidup yang terdiri dari mahluk hidup,

seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan jasad renik.

Unsur sosial budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang

merupakan sistim nilai, gagasan dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk

sosial.

Unsur fisik (abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak

hidup, seperti tanah, air, udara, iklim dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik

sangat besar perannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

Bayangkan apa yang terjadi jika air tidak ada lagi di muka bumi atau udara yang

dipenuhi asap?

1. Kekayaan dan keragaman sumber daya alam dan maknanya bagi hidup

manusia

Jika kita cermati kisah penciptaan, kita mendapat gambaran yang jelas bahwa sebelum

manusia diciptakan, Allah telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia

lebih dari cukup. Semua itu merupakan kekayaan alam berupa flora, fauna atau segala bahan

mineral yang terkandung di perut bumi. Sumber daya alam mineral berupa barang-barang

tambang, seperti minyak bumi, gas alam, emas, tembaga, nikel, aluminium dll.

Pemerintah indonesia mengatur pemanfaatan sumber daya alam dengan menuangkan

aturan itu dalam UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (3) yang berbunyi: “bumi dan air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Pengertian “dikuasai” di sini tidak berarti

pemanfaatannya dilakukan dengan semena-mena, namun juga harus memperhatikan aspek-

aspek keserasian, keselarasan, keseimbangan, keadilan yang merata dan berkelanjutan baik

bagi generasi sekarang maupun masa yang akan datang. Upaya yang telah dilakukan

pemerintah indonesia untuk menjaga keutuhan dan keberlanjutan dari sumber daya alam

hayati adalah;

UU no. 4 tahun 1982, tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup.

UU no. 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya.

UU no. 5 tahun 1994, tentang pengesahan united nations convention on

biological

Diversity (konvensi perserikatan bangsa-bangsa mengenai keanekaragaman

hayati

Keputusan presiden republik indonesia no. 4 tahun 1993, tentang satwa dan

bunga nasional.

Page 10: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

10

2. Fakta-fakta kerusakan lingkungan hidup

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi

dua yaitu:

a. Peristiwa alam

Gempa bumi, tsunami, gunung meletus adalah peristiwa alam yang tidak dapat

dicegah. Peristiwa-peristiwa itu secara alamiah akan selalu terjadi. Terjadinya

bencana tersebut bukan karena Allah marah lalu menghukum manusia sebab sejak

awal penciptaan Allah menghendaki agar manusia selamat.

b. Ulah manusia

Kehancuran tata ciptaan terjadi karena ulah manusia. Saat manusia tidak taat dan

tergoda untuk menjadi seperti Allah (bdk. Kej 3:5), manusia merusak tata ciptaan

dan relasi dengan Allah. Manusia yang dipanggil untuk menjadi rekan kerja Allah,

menolak tawaran kasih tersebut. Secara gamblang Paus Yohanes Paulus II dalam

Centesimus Annus menjelaskan:

“………… manusia mengira boleh semuanya sendiri mendayagunakan bumi dan menikmati

hasilnya dengan menaklukkannya tanpa syarat kepada kehendaknya sendiri, seolah bumi tidak

mengemban tuntutan serta maksud tujuannya semula yang diterimanya dari Allah dan yang

manusia memang dapat mengembangkan, tetapi tidak boleh mengkhianatinya. Manusia bukannya

menjalankan tugasnya bekerja sama dengan Allah di dunia. Ia justru malahan mau menggantikan

tempat Allah dan dengan demikian akhirnya membangkitkan pemberontakan alam yang tidak

diaturnya tetapi justru disiksanya.”

Secara jelas dikatakan Paus bahwa: kerusakan dan kehancuran lingkungan karena manusia

ingin menggantikan tempat Allah

3. Sebab dan akibat kerusakan lingkungan hidup

Kerusakan yang paling parah adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh

perilaku, pola pikir, atau pendekatan manusia terhadap kekayaan alam yang keliru.

Hutan dibabat secara sadis sehingga mengakibatkan; tanah longsor, banjir, hilangnya

sumber air, kepunahan flora dsb. Pola pikir atau pendekatan yang keliru akan

memperparah kerusakan alam.

a. Pola pendekatan teknokratis (tekne: ketrampilan; krateein: menguasai)

Pola pendekatan ini memandang bahwa alam disediakan Allah bagi manusia

sehingga manusia sekadar menguasai atau memanfaatkan alam. Pola pikir ini

memungkinkan manusia memiliki sikap merampas segala sesuatu yang tersedia di

alam lingkungnnya dan membuang limbahnya ke alam.

b. Pola pendekatan ekonomis

Page 11: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

11

Sikap manusia (modern) terhadap lingkungannya yang mengutamakan

keuntungan ekonomis dan tidak menghiraukan dampak ekologis:

Sistim perekonomian sekarang cenderung berpola kapitalistik (=laba akan

menjamin perusahaan mampu bertahan dalam persaingan bebas). Agar

laba meningkat biaya ditekan seminimal mungkin. Eksploitasi kekayaan

alam diimbangi biaya semurah mungkin. Sistim ini berdampak pada

lingkungan alam yang harus dikorbankan, demi memperoleh laba sebesar-

besarnya.

Pola hidup masyarakat yang kurang memperhitungkan dampak

lingkungan: membuang sampah sembarangan, memilih produk komestik

dalam kemasan yang tidak ramah lingkuangan, penggunaan plastic dan

kertas yang berlebihan dan tidak efisien.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pola pikir dan pendekatan yang merusak antara lain sbb;

a. Kekayaan biosfer rusak.

Biosfer (bios: hidup; sphere: bola) artinya keseluruhan lapisan-lapisan kehidupan (di darat,

laut dan udara daerah panas ataupun dingin). Ciri khas biosfer adalah ekosistem-ekosistem

(oiko: rumah; sistima: keseluruhan) yang tak terhitung banyaknya, terdiri dari organisme-

organisme yang saling memengaruhi dan tergantung. Ciri khas ekosistem adalah

keseimbangan atau keharmonisan. Jika ada kekuatan yang merusak, ada yang memperbarui,

jika ada yang mati muncul organisme baru. Akan tetapi keharmonosan alam telah diganggu

manusia dengan tindakan penebangan dan penambangan liar, penggunaan peptisida,

fungisida dan herbisida secara berlebihan, pembuangan limbah industri dan rumah tangga

secara liar.

b.Generasi yang akan datang menderita

Setiap kerusakan lingkungan yang belum dipulihkan atau tidak dapat dipulihkan juga akan

menjadi tanggungan generasi berikutnya. Artinya kita mewariskan penyakit dan bencana

kepada anak cucu.

Kelompok masyarakat yang pesimistis memandang bumi kita ini tidak akan bertahan

selamanya sedangkan kita sebagai orang beriman dipanggil untuk menjawab tawaran kasih

dalam rangka memelihara dan menjaga keutuhan ciptaan.

Tawaran kasih Allah itu mendesak untuk dijawab karena situasinya sudah semakin buruk.

Tata ciptaan itu menuju kehancuran yang dibuat oleh tangan-tangan manusia yang sangat

tampak dalam gejala-gejala sbb;

Pemanasan global. Satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang memengaruhi kondisi

iklim di bumi. Bumi berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami,

Page 12: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

12

tetapi manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat

dasyat dan tidak terkendali.

Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandung perut bumi

yang terkuras. Banjir dasyat yang menenggelamkan semuanya akibatnya kekurangan

pangan, merajalelanya penyakit dan meluasnya kelaparan.

Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah karena lebih banyak orang-orang hidup

di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh sesak

sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan

mengorbankan tanah pertanian. Dll.

4. Tindakan pelestarian lingkungan hidup

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan

hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja tetapi menjadi

tanggung jawab setiap insan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama

pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan

hasil KTT bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting

yaitu:

Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

Gagasan keterbatasan yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah sbb;

Menjamin pemerataan dan keadilan

Menghargai keanekaragaman hayati

Menggunakan pendekatan integratif

Menggunakan pandangan jangka panjang

Syukur bahwa kesadaran untuk menyelamatkan bumi semakin dimiliki oleh semakin banyak

orang. Harus diakui bahwa gerakan-gerakan yang dibuat tidak bisa secara cepat meyelesaikan

permasalahan, namun sekali lagi harus disyukuri karena gerakan-gerakan tersebut di samping

menyelamatkan alam juga membangun kesadaran bersama pentingnya memelihara tata

ciptaan. Paus Yohanes paulus II dalam amanat hari perdamaian seluruh dunia

mengungkapkan bahwa:

Berkembangnya kesadaran tentang perdamaian dunia terancam bukan hanya karena

perlombaan senjata, bermacam konflik dan terus berlangsungnya ketidakadilan,

melainkan juga karena kurannya penghargaan terhadap alam. Kesadaran ekologis yang

baru harus dikembangkan dan dianjurkan dengan berbagai inisiatif dan program

konkret.

Page 13: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

13

5. Hambatan-hambatan usaha melestarikan lingkungan hidup

Secara teoritis, upaya pelestarian lingkungan hidup itu tidak terlalu sulit karena sudah

dilengkapi dengan perangkat perundang-undangan yang akan mendukungnya. Namun

demikian dalam kenyataannya, praktiknya tidaklah mudah. Banyak hambatan untuk

mewujudkan kehendak baik itu antara lain sebagai berikut.

Demi pemenuhan kebutuhan perekonomian, upaya pelestarian alam menjadi

terhambat karena terjadi konflik kepentingan yakni kepentingan ekologis versus

ekonomis. Misalnya, kerusakan yang ditimbulkan karena banjir, tanah longsor,

kekeringan sebenarnya dapat diminimalisir dampaknya bagi manusia dan lingkungan

hidup, tetapi terbentur pada faktor ekonomi yang memaksa hutan dibabat dan isi perut

bumi diekploitasi.

Dari sistim manajemen lingkungan dan konservasi alam yang ditemukan ada lima

hambatan utama yaitu

Minimnya jumlah sumber daya manusia dan pembagian anggaran yang tidak

merata.

Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kegagalan dalam mengakomodasi kepentingan masyarakat setempat.

Gaya kepemimpinan diktator dari atas ke bawah.

Kelima hambatan ini sering dikemukakan oleh para ahli, tetapi tidak ada satu pun

solusi yang dapat dihasilkan, disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan

masalah itu serta lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah.

Dari dinamika masyarakat sipil, ditemukan adanya ketidakpastian dalam pengaturan

sumber daya alam yang sering kali menimbulkan konflik di masyarakat. Konflik ini

akan tetap berlanjut selama pihak-pihak yang bersengketa itu tidak mendapatkan

sumber daya alam secara adil.

Sistim politik dan ekonomi yang korup karena menganggap bahwa sumber daya alam

khususnya hutan merupakan sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk

kepentingan politik dan keuntungan pribadi.

Krisis ekonomi global misalnya ketidakmampuan dalam persaingan di pasar dunia

untuk produk-produk eksport indonesia seperti kayu lapis, dll.

Kekurangstabilan politik dalam negeri menyebabkan ketidakpastian implementasi

kebijakan dalam bidang kehutanan dan sumber daya alam lainnya.

Page 14: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

14

Tuntutan otonomi daerah memaksa pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan

pendapatan asli daerah (pad) sehingga mencukupi biaya operasional daerahnya.

6. Pelestarian Lingkungan Hidup Berdasarkan Terang Kitab Suci

Upaya pelestarian lingkungan hidup bukan hanya terjadi pada zaman ini, melainkan sudah

sejak zaman awal peradaban manusia. Mungkin perbedaannya terletak pada pokok

permasalahnnya, jika pada zaman lampau orang berpikir bagaimana berupaya agar

lingkungan alam tidak rusak, sedangkan di zaman sekarang orang berpikir, bagaimana

memperbaiki lingkungan alam yang rusak.

Dalam kitab Kejadian 1: 28-29 dituliskan:

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:

“beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan

taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-

burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Berfirmanlah Allah: “lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala

tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-

pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Sejak awal mula, Allah telah menyerahkan bumi dan segala isinya kepada manusia

untuk ditaklukkan dan dikuasai sebab Allah telah meletakkan sumber kehidupan itu di bumi

dan segala isinya. Oleh karena itu, selagi manusia masih menggantungkan hidupnya kepada

bumi dan lingkungannya, sudah sepantasnya manusia menjaganya agar ketersediaan sumber

hidup itu tetap bertahan. Jika bumi dan alam lingkungannya rusak, tidak akan mampu lagi

menyediakan sumber kehidupan manusia. Dengan demikian manusia akan mengalami

kemusnahan karena tidak mampu bertahan hidup. Hanya manusia yang diciptakan sebagai

gambar dan rupa Allah (imago dei) dan yang diberi kewenangan untuk menguasai dan

menaklukkan bumi dengan segala isinya.

Kesatuan manusia dengan alam digambarkan dalam cerita tentang penciptaan

manusia sebagai: “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah” (Kej 2:7). Dalam

bahasa Ibrani manusia disebut adam yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata

untuk tanah, adamah yang berarti warna merah kecoklatan yang mengungkapan warna kulit

manusia dan warnah tanah. Dalam bahasa latin, manusia disebut homo yang juga mempunyai

makna yang berkaitan dengan humus yaitu tanah.

Istilah “mengusahakan dan memelihara” atau “mengelola” dalam Kejadian 2:15,

diterjemahkan dalam istilah Ibrani abudah yang sama maknanya dengan kata “ibadat” dan

mengabdi. Dengan kata lain penguasaan atas alam seharusnya dijalankan secara bertanggung

jawab: memanfaatkan sambil menjaga dan memelihara. Ibadat sejati adalah melakukan apa

saja yang merupakan kehendak Allah dalam hidup manusia termasuk hal mengelola (abudah)

Page 15: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

15

dan memelihara (samar) lingkungan hidup yang dipercayakan kekuasaan atau

kepemimpinannya kepada kita sebagai manusia.

Walaupun begitu praktik yang terjadi ternyata manusia memiliki kecenderungan

menghadapi alam tidak lagi dalam konteks “sesama ciptaan”, tetapi mengarah pada hubungan

“tuan dengan miliknya.” Manusia memperlakukan alam sebagai obyek yang semata-mata

berguna untuk dimiiki dan konsumsi. Alam diperhatikan hanya dalam konteks kegunaan

(utilistik-materialistik). Manusia hanya memperhatikan tugas yakni: menguasai, tetapi tidak

memperhatikan tugas untuk memelihara. Dengan demikian, manusia gagal melaksanakan

tugas kepemimpinan atas alam.

Akar kerusakan lingkungan alam dewasa ini terletak dalam sikap manusia atau yang

disebut economic gain by environmental loss. Manusia menjadi berdosa dalam menghadapi

alam sebab tidak lagi sekadar untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi sekaligus untuk

memenuhi keserakahannya. Dengan kata lain manusia berdosa adalah manusia yang

hakekatkatnya berubah dari a needy being menjadi a greedy being. Kegagalan dalam

melaksanakan tugas kepemimpinan atas alam merupakan wujud kegagalan manusia dalam

mengendalikan dirinya, khususnya keinginan-keinginannya.

Dalam perjanjian baru dikatakan bahwa Allah yang mahakasih mengasihi dunia

ciptaan-Nya (kosmos) sehingga ia mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia yaitu

Yesus Kristus (Yoh 3:16). Yesus Kristus yang disebut firman (logos) telah berinkarnasi,

mengambil bentuk materi dengan menjelma menjadi manusia dan melalui penyerahan-Nya di

atas kayu salib serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Ia telah mendamaikan Allah

dengan segala sesuatu (ta panta) atau dunia (kosmos) ini (Kol 1:19-20; 2Kor 5:18-19). Yesus

Kristus telah memulihkan hubungan Allah dengan manusia dan dengan seluruh ciptaan-Nya

dan memulihkan hubungan manusia dengan alam.

Dalam iman Kristen, hubungan baru manusia dengan alam bukan saja hubungan

dominio (menguasai), tetapi juga hubungan communio (persekutuan). Persekutuan dengan

Allah harus tercermin dalam persekutuan dengan alam. Hubungan yang baik dengan alam

sekaligus mengarahkan kita pada penyempurnaan ciptaan dalam “langit dan bumi yang baru”

(why 21:1-5) yang menjadi tujuan akhir dari karya penebusan Allah melalui Yesus Kristus.

Relasi kita dengan lingkungan hidup telah dipulihkan hubungannya oleh Tuhan Yesus

Kristus, maka kita sebagai manusia baru dalam Kristus (2Kor. 5:7), seharusnya membangun

hubungan solider dengan alam. Hubungan solider (sesama ciptaan dan sesama tebusan)

berarti alam mestinya diperlakukan dengan penuh belas kasihan. Alam sekitar tidak boleh

diperlakukan semena-mena, tidak dirusak, tidak dicemari dan semua isinya tidak dibiarkan

musnah atau punah. Jika kita memelihara dan menghargai alam berarti kita menghargai sang

pencipta.

Dilihat dari sudut pandang iman Kristen, tugas pelestarian lingkungan hidup yang pertama

dan utama adalah mempraktikan pola hidup baru hidup yang penuh pertobatan dan

Page 16: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

16

pengendalian diri sehingga hidup kita tidak dikendalikan dosa dan keinginannya tetapi

dikendalikan oleh cinta kasih.

Materialisme adalah akar kerusakan lingkungan hidup. Oleh karena itu materialisme

menjadi praktik penyembahan alam. Kristus mengingatkan bahaya mamonisme (cinta

uang/harga) yang dapat disamakan dengan sikap rakus terhadap sumber-sumber alam (Mat

6:19-24 par; 1Tim. 6:6-10). Oleh karena mencintai materi, alam dieksploitasi guna

mendapatkan keuntungan material. Maka supaya alam dapat dipelihara dan dijaga

kelestariannya manusia harus berubah (bertobat) dan mengendalikan dirinya. Manusia harus

menyembah Allah dan bukan materi. Dalam arti itulah maka usaha pelestarian alam harus

dilihat sebagai ibadat kepada Allah melawan penyembahan alam khususnya penyembahan

alam modern alias materialism atau mamonisme.

7. Rancangan dan Pelestarian Tindakan Pelestarian Lingkungan Hidup di Lingkup

Masyarakat

Langkah-langkah yang ditawarkan untuk pelestarian lingkungan hidup adalah;

A. Persiapan. Dalam persiapan ini terdapat tiga kegiatan kunci yang harus dilaksanakan

yaitu;

Sosialisasi rencana kegiatan dengan kelompok masyarakat

Pemilihan atau pengangkatan motivator (kelompok inti)

Penguatan kelompok kerja yang telah ada atau pembentukan kelompok kerja baru.

B. Perencanaan. Tujuh ciri perencanaan yang dinilai akan efektif yaitu;

Proses perencanaannya berangkat dari situasi nyata

Merupakan perencanaan partisipatif, termasuk keikutsertaan masyarakaat

setempat.

Berorientasi pada tindakan berdasarkan tingkat kesiapannya

Memiliki tujuan dan target yang jelas

Memiliki kerangka kerja yang fleksibel bagi pengabilan keputusan

Bersifat terpadu

Meliputi proses-proses untuk pemantauan dan evaluasi

C. Persiapan sosial. Untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat secara

penuh, maka masyarakat harus dipersiapkan secara sosial agar dapat:

Page 17: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

17

Mengutarakan aspirasi serta pengetahuan tradisional dan kearifannya dalam

menangani isu-isu lokal yang merupakan aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Mengetahui keuntungan dan kerugian yang akan didapat dari setiap pilihan

intervensi yang diusulkan yang dianggap dapat berfungsi sebagai jalan keluar

untuk menanggulangi persoalan lingkungan yang dihadapi.

Berperan serta dalam perencanaan dan pengimplementasian rencana tersebut.

D. Penyadaran masyarakat. Dalam rangka menyadarkan masyarakat terdapat tiga

kunci penyadaran yaitu penyadaran tentang:

Nilai-nilai ekologis, ekosistem, serta manfaat penanggulangan kerusakan

lingkungan

Konservasi

Berkelanjutan ekonomi jika upaya penanggulangan kerusakan lingkungan

dapat dilaksanakan secara arif dan bijaksana.

E. Analisis kebutuhan. Untuk melakukan analisis kebutuhan terdapat tujuh langkah

pelaksanaannya yaitu;

Penyusunan rencana awal dengan melibatkan masyarakaat local

Identifikasi situasi yang dihadapi di lokasi kegiatan

Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Identifikasi masalah-masalah yang memerlukan tindak lanjut

Identifikasi pemanfaatan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan di masa depan

Identifikasi kendala-kendala yang dapat menghalangi implementasi yang

efektif dari rencana-rencana tersebut

Identifikasi strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan kegiatan.

F. Pelatihan keterampilan dasar

Pelatihan keterampilan dasar perlu dilakukan untuk efektivitas upaya penanggulangan

kerusakan lingkungan yaitu:

Pelatihan mengani perencanaan upaya penanggulangan kerusakan bagi

otivator atau kelompok inti.

Keterampilan tentang dasar-dasar managemen organisasi

Peranserta masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan

Page 18: BAB III MEMBANGUN MASYARAKAT IDONESIA YANG · PDF fileseorang Kristen yang sejati karena selalu memperjuangkan kejujuran. d. ... 3.Berbagai hambatan dalam usaha menegakkan keadilan,

18

Pelatihan dasar tentang pengamatan sumberdaya

Pelatihan pemantauan kondisi sosial ekonomi dan ekologi

Orientasi mengenai pengawasan dan pelaksanaan ketentuan-keentuan yang

berkaitan dengan upaya penanggulangan kerusakan lingkungan dan

pelestarian sumber daya.

G. Pengembangan fasilitas sosial. Ada dua kegiatan pokok dalam pengembangan

fasilitas sosial ini yaitu;

Melakukan pikiran atau analisis tentang kebutuhan prasarana yang dibutuhkan

dalam upaya penanggulangan kerusakan lingkungan, penyusunan rencana

penanggulangan dan pelaksanaan penanggulangan berbasis masyarakat.

Meningkatkan kemampuan (keterampilan) lembaga-lembaga masyarakat yang

bertanggung jawab atas pelaksaanaa langkah-langkah penyelamatan dan

penanggulangan kerusakan lingkungan dan pembangunan prasarana.

H. Pendanaan. Pendanaan merupakan bagian-bagian terpenting dalam proses

implementasi upaya penanggulangan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, peran

pemerintah selaku penyedia pelayanan dan penanggung jawab kelestarian lingkungan

diharapkan dapat memberikan alternatif pembiayaan sebagai dana awal perencanaan

dan implementasi upaya penanggulangan. Modal terpenting dalam upaya ini adanya

kesadaran masyarakat untuk melanjutkan upaya penanggulangan dengan dana

swadaya masyarakat setempat.

Di tingkat sekolah atau bahkan keluarga kita juga dapat membuat perencanaan yang

lebih sederhanan. Sederhana, baik dalam arti ruang lingkupnya maupun bentuk

kegiatannya. Misalnya, OSIS merancang bentuk kegiatan peduli lingkungan, baik

berupa program pengendalian sampah, penghijauan, penghematan listrik,

penghematan air dan sebagainya.