BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film...

144
10 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1. Proses Kerja Produser Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program siaran yang harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis. Seorang produser juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan berkerja sama dengan seluruh kerabat kerja maupun unsur-unsur produksi terkait. Andi Fachruddin (2016:151) Kinerja seorang produser adalah kunci keberhasilan program. Meskipun sistem kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, namun disinilah dibutuhkan kemampuan seorang produser dalam seni memimpin, mengorganisasi tim kerja yang mempunyai keahlian, karakter, latar belakang yang berbeda. Menyatukan dalam satu visi dan tujuan program yang menjadi tanggung jawabnya. Rusman Latief (2017:124) Program yang tidak melibatkan banyak kru, menggunakan teknik produksi single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event spesial sekali tayang, produser kadang juga sebagai penulis naskah, kameramen dan editor. Pekerjaan ini bisa dilakukan produser tersebut dapat menulis, mengoperasikan kamera dan menguasai pengoperasian teknologi editing dan memahami teknik editing. Rusman Latief (2017:7) Dalam program dokumenter “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” ini tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama dan membuat perkiraan dana yang dibutuhkan untuk biaya produksi. Sebelum mengarahkan crew untuk melakukan riset terlebih dahulu selama 7 hari didaerah Bogor guna untuk mencari informasi secara detail dan akurat. Sebagai orang yang bertanggung jawab secara umum, maka seorang produser dalam program dokumenter “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” ini secara tidak

Transcript of BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film...

Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

10

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1. Proses Kerja Produser

Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu

program siaran yang harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide

dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan

sistematis. Seorang produser juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan

berkerja sama dengan seluruh kerabat kerja maupun unsur-unsur produksi terkait.

Andi Fachruddin (2016:151)

Kinerja seorang produser adalah kunci keberhasilan program. Meskipun

sistem kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, namun disinilah dibutuhkan

kemampuan seorang produser dalam seni memimpin, mengorganisasi tim kerja yang

mempunyai keahlian, karakter, latar belakang yang berbeda. Menyatukan dalam satu

visi dan tujuan program yang menjadi tanggung jawabnya. Rusman Latief

(2017:124)

Program yang tidak melibatkan banyak kru, menggunakan teknik produksi

single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter

atau feature yang tayang weekly atau hanya event spesial sekali tayang, produser

kadang juga sebagai penulis naskah, kameramen dan editor. Pekerjaan ini bisa

dilakukan produser tersebut dapat menulis, mengoperasikan kamera dan menguasai

pengoperasian teknologi editing dan memahami teknik editing. Rusman Latief

(2017:7)

Dalam program dokumenter “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” ini

tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang

ditetapkan bersama dan membuat perkiraan dana yang dibutuhkan untuk biaya

produksi. Sebelum mengarahkan crew untuk melakukan riset terlebih dahulu selama

7 hari didaerah Bogor guna untuk mencari informasi secara detail dan akurat.

Sebagai orang yang bertanggung jawab secara umum, maka seorang produser dalam

program dokumenter “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” ini secara tidak

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

11

langsung terlibat dalam pekerjaan lainnya, seperti pada pencarian narasumber,

membantu penulis naskah, mengarahkan editor menyunting gambar, dan sebagainya.

Baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi. Dimana seorang produser

akan dituntut sebagai seorang yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang akan

bermunculan selama proses praproduksi, produksi, dan pasca produksi.

3.1.1. Pra Produksi

Praproduksi adalah tahapan pelaksanaan pembahasan dan pencarian ide,

gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara (talent), lokasi, dan kru. Pada tahapan

ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, produser, director (program

director), dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum brainstorming yang

disebut sebagai meeting planning, mencari dan mengelola gagasan yang akan

dituangkan dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah, dan (time schedule)

program. Rusman Latief (2017:148)

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pra produksi tahap

awal untuk memulai sebuah karya produksi. Saat pra produksi ini lah semua

persiapan dilakukan baik dari konsep maupun hal lain yang harus sudah terbentuk

secara rapih dan benar. Produser berpacu pada treatment ataupun jalur cerita untuk

membuat desain produksi. Dan ditahap ini produser/penulis bertugas menjadi

panduan yang menetukan jalannya produksi.

Hal terpenting pada tahap persiapan harus mengutamakan komunikasi yang baik.

Proses praproduksi yang produser lakukan antara lain :

a) Menyusun Tim Produksi

Dalam menyusun tim / kru yang mengerjakan sebuah program harus benar-benar

tepat, agar proses produksi berjalan dengan baik dan lancar. Tim yang sudah

dibentuk beranggotakan 5 orang yaitu : produser, director / sutradara, penulis naskah,

juru kamera dan editor.

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

12

Penulis diharuskan memahami setiap fungsi yang ada dalam produksi

dokumenter agar dapat menetapkan komposisi kru yang paling tepat. Orang-orang

yang terlibat dalam pembuatan program dokumenter disebut dengan tim inti. Segala

diskusi dimatangkan dengan sempurna dan nantinya akan dikoordinasikan

berdasarkan hasil kerja tim.

b) Mengembangkan Ide

Setelah tim produksi sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah pemilihan

tema yang akan diangkat. Dimulai dari penemuan ide atau gagasan, kemudian tim

produksi melakukan brainstorming bersama untuk mengembangkan ide yang telah

ditentukan sebelumnya, sesuai kesepakatan bersama sebelum menentukan ide, tim

produksi berkumpul untuk mendiskusikan terkait ide-ide yang dimiliki oleh masing-

masing individu, kemudian tim produksi sepakat untuk memilih dari salah satu ide

yang akan menjadi materi produksi nanti. Tema yang diangkat adalah mengenai efek

dari pemberlakuan sistem satu arah. Selanjutnya penulis dan tim mencari dan

mengembangkan tema yang ada dengan datang dikota bogor yang dimana sistem

pemberlakuan sistem satu arah.

c) Riset

Terlebih dahulu tim produksi melakukan riset melalui internet untuk mencari

tahu tentang pemberlakuan sistem satu arah ini yang ada di Bogor, selanjutnya dari

informasi yang didapat penulis beserta kru mendatangi langsung tempat

pemberlakuan sistem satu arah ini. Dan mendatangi beberapa narasumber yang

cocok untuk program dokumenter ini. Penulis memilih bapak Atta Suparta yang

berkerja sebagai supir angkot, Iptu Budi Suratman S,H bekerja sebagai polisi

dibagian Karnitur Rajawali Polresta Bogor Kota, Ipda Susilo S,H bekerja sebagai

polisi dibagian Kasupni Turjawali Polresta Bogor Kota, Harry bekerja sebagai

DLLAJ dibagian lalu lintas, Agus sebagai pengguna jalan, dan Syarif sebagai ojek

online.

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

13

d) Mengatur Budgeting

Mengatur budgeting adalah salah satu tugas seorang produser yaitu penulis,

untuk memenuhi apa saja yang dibutuhkan baik pra produksi, produksi maupun

pasca produksi dan keperluan tim dalam menghitung biaya.

Setelah melakukan riset dan menentukan tanggal produksi, selanjutnya produser

menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan. Baik biaya untuk teknis maupun non

teknis. Peran produser dalam mengatur budget harus tepat sasaran, tanggung jawab

besar setiap pengeluaran.

Dan dibutuhkan ketelitian setiap uang yang akan dipergunakan. Lalu melakukan

pencocokan semua laporan keuangan, menyusun setiap bon yang masuk dengan

rapih, bertujuan agar perhitungan diakhiri laporan sesuai dengan yang telah

dipergunakan dan sebagai bukti bahwa adanya transaksi. Hasil transaksi yang

dilakukan seorang produser dapat dijelaskan secara tertulis berupa scrip breakdown

budgeting, bertujuan agar lebih jelas dan transparan.

e) Mengelola Narasumber

Dalam kegiatan menghadirkan narasumber, penulis bertugas untuk melakukan

perjanjian wawancara untuk memenuhi pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara

harus dipersiapkan sebelum shooting agar mampu mendapatkan jawaban sesuai

dengan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, produser dan penulis naskah harus

memahami karakter yang akan menjadi narasumber.

3.1.2. Produksi

Produksi adalah upaya mengubah naskah menjadi audio video (AV).

Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).

Rusman Latief (2017:152)

Pada tahapan ini merupakan tahap pengambilan gambar atau disebut dengan

shooting baik di indoor maupun outdoor. Penulis mempunyai peran yang besar

ditahapan produksi, karena penulis merupakan kepala produksi, penulis juga yang

menyusun anggaran produksi sampai pasca produksi.

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

14

Penulis memonitoring kegiatan produksi, membuat keputusan dan

memberikan arahan kepada tim. Penulis juga membuat agenda shooting dan

mengatur keuangan mengenai kebutuhan yang dibutuhkan pada saat produksi.

Saat pelaksanaan produksi, penulis melakukan ceklis agenda syuting harian

sebelum berangkat ke lokasi produksi, dan melakukan evaluasi setiap kali selesai

syuting bersama tim, untuk mengatahui masalah yang dihadapi oleh masing masing

kru saat proses produksi dan menentukan lokasi yang akan di datangi esok hari untuk

pengambilan gambar selanjutnya.

3.1.3. Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum

on air. Dalam tahapan pasca produksi program yang sudah direkam harus melalui

beberapa proses, diantaranya editing offline, online, insert graphic, narasi, effect

visual, dan audio serta mixing. Rusman Latief (2017:155)

Pada tahapan ini penulis selaku produser akan meninjau kembali hasil selama

produksi dan mengevaluasi hasil kerja kru. Karena proses editing menentukan hasil

akhir dari rangkaian produksi, pasti akan menimbulkan interpretasi/yang berbeda

antara editor dan sutradara. Disini lah peran penulis dibutuhkan sebagai penegah agar

hasil dari editing sesuai dengan realita dan mendapatkan kualitas orientasi benar

serta memenuhi kebijakan yang pada intinya.

3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser

Peran dan tanggung jawab produser menurut Rusman Latief (2017:105)

“Seorang produser bertanggung jawab atas segala yang dilakukan, menyelesaikan

pekerjaan hingga akhir”. Produser memiliki peran dan tanggung jawab yang penting,

diperhatikan pada saat pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Produser juga

harus memastikan setiap setiap proses produksi berjalan dengan lancar dan sesuai

dengan target yang diinginkan.

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

15

Adapun peran dan tanggung jawab produser dari apa yang penulis kerjakan

yaitu menentukan kru, karena ditahap ini yang pertama kali penulis lakukan karena

kru yang akan nanti membatu jalannya proses produksi. Selanjutnya penulis mencari

dan menentukan ide, ditahap mencari dan menentukan ide penulis mengadakan rapat

bersama kru untuk menentukan ide yang akan dipilih karena ada beberapa individu

yang mengajukan ide maka dari itu penulis mengadakan rapat. Setelah mendapatkan

ide penulis menyusun desain produksi untuk ide desain program dokumenter yang

telah disepakati sebelumnya. Setelah itu penulis menyusun anggaran yang akan

dikeluarkan dalam produksi ini, mengurus perizinan, melakukan riset dan mencari

narasumber.

Selanjutnya penulis menyediakan peralatan yang akan digunakan dan

perlengkapan kebutuhan produksi. Di tahap produksi penulis mengawasi atau

memonitoring dalam pelaksanaan produksi. Setelah itu, melakukan evaluasi di setiap

selesai nya produksi dan mendengarkan laporan dari semua kru. Ditahap pasca

produksi penulis meninjau hasil pengambilan gambar dan memonitoring jalannya

editing.

3.1.5. Proses Penciptaan Karya

a) Konsep Kreatif

Seiring berkembangnya zaman dan berkembangan pola pikir manusia, banyak

tayangan televisi yang kualitasnya sudah baik, tetapi tidak jarang juga ada program

televisi yang tidak mengandung positif didalam tayangannya. Karena persaingan

rating yang ketat diantara stasiun televisi, banyak stasiun televisi yang hanya

memikirkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan kualitas dari program itu sendiri.

Berbagai tekhnik dipadukan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dalam

program dokumenter “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah”. Berbagai konsep

kreatif dari masing masing pemikiran kru disatukan. Tayangan program yang

mengedukasi tetapi ringan agar mudah diterima oleh penonton itu lah tujuan dari

konsep kreatif.

b) Konsep Produksi

Produser/penulis pada tahap ini hanya mematangkan konsep yang sebelumnya

sudah disepakati agar ter-realisasi kan dengan baik. Sangat jelas bahwa schedule

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

16

yang sudah disiapkan sangat membantu dalam proses produksi agar sesuai dengan

konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

c) Konsep Tekhnik

Dalam proses produksi ini banyak berdiskusi kru mengenai alat yang akan

digunakan selama shooting. Menyesuaikan dengan kemampuan kameramen tim

kami menggunakan kamera Sony VG30. Karena lensa dari kamera Sony VG30 yang

dapat diubah ubah menjadi keuntungan tersendiri.

Penulis memberikan sepenuhnya kepercayaan kepada sutradara mengenai

visualisasi dari konsep yang sudah diberikan. Semua hasil dari pengambilan gambar

disortir untuk memudahkan editor memilih kualitas gambar terbaik.

3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Berikut adalah kendala yang dialami saat produksi program dokumenter “Satu

Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” dan cara mengatasinya :

1. Kendala : Pada saat melakukan riset, ada sebagian narasumber yang

menolak diminta keterangan tentang tema yang akan kami ambil dengan

alasan sibuk tidak punya waktu.

Solusinya : Mencari lagi narasumber yang lain yang bisa untuk diminta

keterangan dan mau membantu produksi “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu

Arah”

2. Kendala : Pada saat mau tanggal produksi narasumber yang kami temui

tidak bisa dihubungi

Solusinya : Mencari kembali narasumber yang lain yang bisa diminta

keterangan dan mau membantu produksi

3. Kendala : Pada saat pengambilan gambar wawancara salah satu

narasumber audio tidak tersimpan

Solusinya : Kami melakukan pengambilan gambar wawancara ulang

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

17

3.1.7. Lembar Kerja Produser

1. Konsep Program

2. Working Schedule

3. Breakdown Budget

4. Shooting Schedule

5. Call Sheet

6. Equipment List

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

18

Konsep Program

Dalam membuat sebuah konsep sebuah program tidak lah mudah, penulis

disini mencoba menggunakan konsep yang bermanfaat yang ringan untuk di

mengerti dan menyenangkan untuk dilihat. Dokumenter ini menceritakan tentang

fenomena penggunaan sistem satu arah yang diberlakukan di kota Bogor.

Sebagai pihak yang netral tim mencari konflik yang timbul dari fenomena

itu tanpa menjadi pihak pro ataupu kontra terhadap pihak manapun. Visualisasi yang

dari keadaan fenomena sistem satu arah itu sendiri kami sisipkan agar lebih menarik

minat penonton dan juga memberikan gambaran nyata tentang keadaan fenomena

sistem satu arah itu.

Dengan dibuat program dokumenter TV ini, penulis ingin menceritakan

tentang keadaan yang sebenarnya yang di rasakan oleh masyarakat tentang

pemberlakuan sistem satu arah ini karena tidak semua masyarakat di kota Bogor

khususnya merasakan fenomena ini dengan keuntungan tetapi ada sebagian

masyarakat merasakan kerugian yang didapatnya setelah pemberlakuan sistem satu

arah ini.

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

19

Tabel III. 1

WORKING SCHDULE

Judul : SATU TUJUAN BUKAN BERARTI SATU ARAH Penulis Naskah : Arif Juliantoro

Produser : Gagah Bagas Prakoso Penata Kamera : Akhmad Dwicahyo

Sutradara : Arif Juliantoro Editor : Ananda Faisal Risky

No

Tahap

Aktivitas

Target Per Minggu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pembentukan Kelompok

2 Penemuan Ide

3 Pengembangan gagasan

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

20

4

Riset Data

5 Pengajuan Tema Kepada

Dosen

6 Pengembangan Konsep

7 Riset Lokasi

8 Pembuatan Proposal dan

Desain Produksi

9 Pengajuan Proposal dan

Desain Produksi

10

Persiapan Shooting

11 Shooting

12 Evaluasi Produksi

13

Editing

14 Penyelesaian Laporan

Produksi

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

21

Tabel III.2.

Breakdown Budget

Production Company : Bujang Production

Project Title : Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah

Duration : 24 Menit

Produser : Gagah Bagas Prakoso

No Item Unit Rate Amount Notes

Pra Produksi

1. Print Panduan Rp. 30.000,-

2. Riset Rp. 200.000,-

3. Tinta Printer 1 Rp. 50.000,-

Total Rp. 280.000,-

ProduksiAlat

6. Sony Vg30 +

Lensa Adapter

1 Rp. 200.000,-x 7

day = Rp

1.400.000,-

7. Lensa 24.70 1 Rp. 150.000,- x 3

day = Rp.

450.000,-

8. Clip On Wireless

Sennheiser 112P

1 Rp 125.000 x 4

day = Rp.

500.000,-

9. LED Viltrox

Digital 20 inch

1 Rp. 100.000,- x 3

day = Rp.

100.000,-

10. Tripod GH 04 1 Rp. 50.000 x 4

day = Rp.

150.000,-

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

22

11. Drone DJI Spark 1 Rp. 350.000 x 1

day = Rp.

350.000,-

12. Go Pro Hero 6 1 Rp. 100.000,-

Total Alat Keseluruhan Rp. 2.850.000 x

50% =

Rp 1.425.000,-

Produksi Unit

12. Transportasi Rp. 1.000.000,- 7 Hari

13. Konsumsi Rp. 200.000 x 7

day = Rp.

1.400.000

14. Narasumber Rp. 850.000,- 4 Orang

15. Baterai 2 Rp. 50.000,- 2 pcs isi 6

baterai

Total Keseluruhan Rp. 3.300.000

Pasca Produksi

16. Cartidge Tinta

Printer

2 Rp. 320.000,-

17. Kertas 3 Rp. 165.000,-

18. Tinta Cartridge 4 Rp. 75.000,-

19. Soft Cover 3 Rp. 105.000,-

20. Hard Cover 3 Rp. 150.000,-

Total Keseluruhan Rp. 815.000,-

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

23

Table III.3.

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : Bujang Production Produser : Gagah Bagas

Project Title : Satu Tujuan Sutradara : Arif J

Bukan Berarti Satu Arah

Durasi : 24 Menit Penulis : Arif J

No Hari dan Tanggal Waktu

Pelaksanaan

Kegiatan

1.

Kamis, 23 Mei 2019

01.00 – 02.00 Pengambilan alat di Cipete

08.00 – 08.30 Breafing

08.30 – 09.00 Menuju lokasi narasumber

09.00 – 12.00 Pengambilan gambar

narasumber

12.00 – 12.30 Istirahat

12.30 – 15.00 Pengambilan gambar

narasumber

15.00 – 17.00 Pengambilan stok shoot

17.00 – 17.30 Beres –beres alat

17.30 Pulang dan pengembalian alat

2

Senin, 25 Mei 2019

01.00 – 02.00 Pengambilan alat di Cipete

08.00 – 08.30 Breafing

08.30 – 09.00 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

09.00 – 11.30 Pengambilan stok shoot

11.30 – 12.30 Istirahat

12.30 – 14.00 Pengambilan gambar

narasumber

14.00 – 16.30 Pengambilan stok shoot

16.30 – 17.00 Beres – beres alat

17.00 Pulang dan pengembalian alat

3

Minggu, 16 Juni 2019

01.00 – 02.00 Pengambilan alat di Cipete

08.00 – 08.30 Briefing

08.30 – 09.00 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

09.00 – 11.00 Pengambilan stok shoot

11.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 16.00 Pengambilan gambar

narasumber

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

24

16.00 – 16.30 Beres – beres alat

16.30 Pulang

08.30 – 09.00 Briefing

09.00 – 09.30 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

4 Senin, 17 Juni 2019 09.30 – 11.30 Pengambilan stok shoot

11.30 – 13.00 Istirahat

13.00 – 16.00 Pengambilan stok shoot

16.30 – 17.00 Beres – beres alat

17.00 Pulang dan pengembalian alat

01.00 – 02.00 Pengambilan alat di Cipete

08.00 – 08.30 Briefing

08.30 – 09.00 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

5 Kamis, 20 Juni 2019 09.00 – 11.00 Pengambilan stok shoot

11.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 16.00 Pengambilan stok shoot

16.00 – 16.30 Beres – beres alat

16.30 Pulang

08.00 – 08.30 Breafing

08.30 – 09.00 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

09.00 – 11.30 Pengambilan stok shoot

6 Jumat, 21 Juni 2019 11.30 – 12.30 Istirahat

12.30 – 14.00 Pengambilan gambar

narasumber

14.00 – 16.30 Pengambilan stok shoot

16.30 – 17.00 Beres – beres alat

17.00 Pulang dan pengembalian alat

01.00 – 02.00 Pengambilan alat di Cipete

08.00 – 08.30 Briefing

08.30 – 09.00 Perjalanan menuju tempat

pengambilan stok shoot

7 Minggu, 23 Juni 2019 09.00 – 11.00 Pengambilan stok shoot

11.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 16.00 Pengambilan stok shoot

16.00 – 16.30 Beres – beres alat

16.30 Pulang

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

25

Table III.4.

CALL SHEET

Production Company : Bujang Production

Project Title : Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah

Produser : Gagah Bagas Prakoso

Sutradara : Arif Juliantoro

Kru Produksi

No Nama No Telepon Jabatan

1. Gagah Bagas Prakoso 087886906773 Produser

2. Arif Juliantoro 082280339732 Sutradara/Penulis

Naskah

3. Akhmad Dwicahyo 081369993362 Kameramen

4. Ananda Faisal Rizky 08977037060 Editor

Narasumber

1. Atta Suparta Supir Angkutan Kota

2. Iptu Budi Suratman S,H Karnitur Rajawali

Polresta Bogor Kota

3. Ipda Susilo S,H Kasupni Turjawali

Polresta Bogor Kota

4. Harry DLLAJ

5. Agus Pengguna Jalan

6. Syarif Ojek

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

26

Table III.5

EQUIPMENT LIST

Production Company : Bujang Production

Project Title : Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah

Durasi : 24 Menit

Produser : Gagah Bagas Prakoso

Sutradara : Arif Juliantoro

Penulis : Arif Juliantoro

No Nama Seri Jumlah Keterangan Ok/No

1. Kamera Sony +

Memory

VG 30 2 Sewa Ok

2. Lensa Canon 24.70 mm 1 Sewa Ok

3 Lensa Kit Canon 18.55 mm 1 Punya

sendiri

Ok

3. Clip On Wireless Sennheiser

112P

1 Sewa Ok

4. LED 20 inch Viltrox 1 Sewa Ok

5. LED 10 inch Viltrox 1 Punya

sendiri

Ok

5. Tripod GH 04 1 Sewa Ok

6. Monopod Manfrotto 1 Punya

sendiri

Ok

7. Drone DJI Spark 1 Sewa Ok

8. Go Pro Hero 6 Go Pro 1 Sewa Ok

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

27

3.2. Proses Kerja Sutradara

Menurut Naratama ( 2013:16 ) “ Sutradara Televisi adalah seseorang yang

menyutradarai program acara Televisi yang dilihat dalam proses kreatif dari pra hingga

pasca produksi, baik untuk Drama maupun Non-drama dengan lokasi di indoor maupun

outdoor , dan menguasai sistem produksi single dan multi-camera”.

Seorang sutradara harus memiliki ide-ide yang kreatif dari pra hingga pasca

produksi dan mempunyai pertanggung jawaban terhadap kualitas gambar yang dilihat

dilayar televisi, dan terlihat secara proses kreatif dari pra produksi sampai dengan pasca

produksi. Fungsi atau peran sutradara dinilai yang mengatur talent atau narasumber

termasuk dialognya saat diwawancara,bahkan dalam suatu produksi non-drama pun

diperlukan sedikit rekayasa adegan untuk menciptakan bahasa gambar yang lebih kuat.

Menurut Indah Rahmawati & Dodoy Rusnandi ( 2011:57 ) “Seorang Sutradara

harus selalu berkoordinasi dengan Produser dalam melaksanakan tugasnya”.

Diantaranya bagaimana menterjemahkan naskah menjadi sebuah gambar yang bagus

saat produksi nanti, mengatur latihan berbicara para narasumber agar disaat kamera on

narasumber tidak gugup, mengarahkan proses shooting, menentukan cakupan kamera

dan sudut pengambilan gambar dan sebagainya. Sutradara akan sangat menentukan

kelancaran proses shooting.

3.2.1. Pra Produksi

Menurut Brillianto K. Jaya (2016:114) saat pra produksi. Baik program drama

maupun program non-drama wajib hadir dalam rapat teknis. Dirapat ini produser

membeberkan konsep yang diinginkannya. Sebagai jembatan kepada crew teknis.

Sutradara menjadi tangan kanan produser karena sutradara akan menjabarkan konsep

dalam bentuk breakdown teknis, mulai dari konsep lighting, maupun blocking kamera.

Pada saat pra produksi Sutradara bersama tim melakukan rapat untuk

menentukan ide kreatif sampai menentukan biaya yang harus di keluarkan agar

menjadi acuan pada saat produksi. Pada saat pra produksi seluruh anggota BUJANG

Production melakukan rapat beberapa kali untuk menentukan ide cerita yang akan

diambil dari project ini , akhirnya kami mendapatkan ide yang akan kami ambil yaitu

Jalur SSA yang ada disekitaran istana Presiden yang ada dibogor, dan dalam rapat ini

kami juga memikirkan alat-alat apa saja yang akan kami gunakan untu produksi

nantinya, produser dan sutradara menanyakan kepada crew lainnya, alat-alat apa saja

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

28

yang akan digunakan, barulah list alat apa saja yang harus kami sewa, adapun alat yang

kami gunakan pada saat produksi yaitu, Kamera Sony VG30 berserta tripod, lensa

18/55 dan 24/70, lighting LED VILTROX light panel 20 inch dan 10 inch , clipon

Sennheiser , dan alat-alat itu kami sewa rental. Menjelang shooting ada rapat kembali

untuk melihat kembali list alat. Ini dilakukan untuk menghindari tertinggalnya barang

yang ada didalam list karena terlupa ketika eksekusi akan dilakukan. Misalnya,

seharusnya ada clipon wireless, ternyata yang tersedia hanya hand mic, atau lensa sudut

lebar ( wide lens ) yang sudah disewa jauh-jauh hari, ternyata lupa dibawa dari rumah.

Diantaranya meliputi penulis naskah, menentukan jadwal pengambilan gambar,

mencari lokasi, menyusun anggaran biaya, mencari calon narasumber, mengurus

perizinan, menentukan staf dan kru produksi, mengurus penyewaan peralatan yang

dibutuhkan saat shooting dan juga persiapan produksi, pasca produksi serta persiapan-

persiapan lainnya.

Tahapan yang dilakukan untuk merencanakan produksi film “SATU TUJUAN

BUKAN BERARTI SATU ARAH”

a. Penentuan ide cerita

Langkah awal untuk sutradara adalah menemukan dan menentukan ide cerita

dengan team. Setelah ide ditemukan peran sutradara adalah memikirkan dan

mengembangkan ide yang sudah dipikirkan dan dibuat bersama-sama tadinya dan

barulah sutradara bekerjasama dengan penulis naskah untuk membuat ide cerita yang

dihasilkan tadi menjadi lebih menarik saat akan ditayangkan.

b. Survey lokasi

Pada tahapan ini sutradara ikut bersama team ke tempat lokasi yang akan dijadikan

tempat shooting pada saat produksi nanti yaitu dirumah supir angkot dan sekitaran jalur

SSA yang ada dibogor. Sutradara mulai membayangkan dan menentukan sudut

pengambilan gambar. Dalam hal ni lokasi yang akan di ambil adalah jalanan , rumah

serta kantor aparat pengatur lalu lintas. Dari hasil survey sutradara sudah ada bayangan

gambar-gambar apa saja yang perlu diambil pada saat produksi nanti. Pada saat survey

lokasi kami menghabiskan waktu kurang lebih satu minggu, agar benar-benar

menghasilkan film yang sempurna.

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

29

c. Pembuatan Director Treatment

Menurut Naratama (2013:112) “Treatment harus dibuat se-detail mungkin agar

tidak terjadi kesalahan yang mendasar”. Setelah ide ditemukan , naskah sudah dibentuk

dan lokasi shooting didapat, sutradara membuat director treatment untuk acuan pada

saat produksi nantinya.

Dalam pembuatan Director Treatment sutradara mengambil ancang-ancang dan

sudah ada gambaran bagaimana pengambilan gambar yang diambil dan director

treatment sebagai pedoman jalannya produksi.

3.2.2. Produksi

Menurut Naratama ( 2013:46 ) “Seorang sutradara televisi harus siap

menjalankan tugas sebagai penasehat. Teknis Produksi baik untuk produksi single

maupun muli-camera. Kemampuan teknis ini harus didukung dengan pengetahuan dan

wawasan broadcast yang memadai, mulai dari unsur video, unsur audio, unsur tata

cahaya, hingga unsur peralatan editing untuk pasca-produksi”.

Pada tahapan ini dimana segala sesuatu yang telah dipersiapka ditahap pra

produksi secara total harus dieksekusi atau saatnya untuk melakukan shooting,

kelancaran pada saat produksi tergantung pada kekompakan team dan kerjasamanya

saat dilapangan. Sebagai sutradara diperlukan peran kebijaksanaanya dalam

menghadapi kendala-kendala yang terjadi saat di lapangan agar proses produksi

tersebut berjalan dengan mulus.

Pada saat produksi berlangsung sutradara didampingi penulis naska. Sutradara

dan penulis naskah berkerjasama agar pada saat produksi berjalan dengan baik.

Sutradara bertanggung jawab atas pengambilan sudut gambar, memberikan arahan

kepada narasumber, dan penulis naskah dituntut sutradara untuk mengeluarkan

kreatifitas dalam seni audio visual. Bagus atau tidaknya sebuah karya yang di buat

tergantung dari ide ceritanya dan cara pengemasannya.

Ditahap ini sutradara mengumpulkan semua crew pada H-1 untuk

mempertanyakan persiapan anggota crew untuk produksi nanti dan kami juga langsung

mendatangkan rumah narasumber pada malam hari sebelum produksi besok dimulai,

bahwa kami akan mulai mewawancarai narasumber besok pagi dan pada saat produksi

dimulai sutradara beserta crew lainnya berangkat dari rumah jam 07.00 WIB dan

setelah sampai dilokasi shooting kami langsung mulai mengeluarkan kemampuan kami

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

30

untuk mengeksekusi alat-alat dan lain-lain. Setelah shooting selesai sutradara langsung

meminta kepada seorang cameraman untuk memindahkan video yang tadi diambil

dipindahkan ke laptop agar data-data yang tadi diambil aman atau tidak ada kendala.

Setelah produksi selesai sutradara sudah memiliki gambaran untuk filmnya yang akan

diedit ditahap pasca produksi nantinya.

3.2.3. Pasca Produksi

Menurut Naratama ( 2013 : 262 ) “Proses penyelesaian akhir dari produksi.

Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing. Disaat pasca produksi sutradara

berkolaborasi dengan editor untuk menata film tersebut Proses ini adalah tahap akhir

dalam suatu proses produksi. Editing adalah tahap dalam hal ini, sekalipun editing

dilakukan pada tahap pasca produksi namun seluruh keperluan untuk proses ini sudah

dirancang dan dipersiapkan semenjak tahapan pra produksi.

Pada tahap ini sutradara mulai memeriksa video mana yang bagus dimasukan

dan video mana yag tidak bagus dimasukan, sutradara pula mendampingi editor untuk

menyatukan video-video yang didapat pada saat produksi, disaat proses editing

sutradara dan editor melihat video yang mana saja perlu ditambah stockshot agar video

itu menarik dan tidak bosan ditonton. Dan sutradara beserta editor memikirkan

backsound manakah yang cocok untuk video yang kami buat ini, sutradara juga

berdampingan dengan penulis naskah bagaimana urutan video yang akan diedit. Dan

setelah video jadi sutradara me-review video tersebut apa saja yang menurut sutradara

kurang dalam video itu, maka seluruh crew dilibatkan untuk mengambil kekurangan

dari video tersebut.

3.2.4. Peran dan Tanggung Jawa Sutradara

Menurut Indah rahmawati & Dodoy Rushnandi ( 2011:56 ) “Tanggung jawab

Sutradara adalah untuk mengawasi aspek kreatif dari program acara atau film dibawah

produser. Pembuatan film, mengembangkan visi tersebut saat proses produksi film.

Sutradara mempunyai wewenang dalam memutuskan bagaimana acara tersebut akan

berjalan”

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

31

Peran Sutradara adalah orang yang menentukan bagaimana suatu treatment yang akan

di ambilnya nanti pada saat produksi berlangsung. Jadi sutradara bertindak sebagai otak dari

segalanya film tersebut dan sutradara juga sebagai seniman kreatif. Sutradara juga berperan

membimbing dan mengawal crew dan para narasumber yang nanti akan masuk ke dalam

frame, semua itu dilakukannya dengan kreativitas yang dimilikinya. Sutradara adalah orang

yang bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik interpretatif maupun

teknis dan sutradara harus mampu menggerakan seluruh kerabat atau crew-nya pada saat pra

produksi, produksi dan pasca produksi. Selain ikut terlibat dalam pra produksi, produksi

maupun pasca produksi, Sutradara juga bertanggung jawab untuk mengatur cahaya dan audio

visual lainnya agar film yang dihasilkan sangat memuaskan di mata penonton.

3.2.5. Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Menurut Rusman Latief ( 2015:128 ) “Kreatif adalah istilah yang digunakan pada

produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang yang bertugas mencari ide,

mengumpulkan fakta dan data, menuangkan dalam bentuk konsep, naskah, rundown,

dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanakan produksi”

Setelah kru melakukan riset, membutuhkan persiapan matang untuk pengambilan

tempat dan pengambilan gambar yang baik, bahwa program dokumenter ini membuat

film yang di ceritakan oleh pendapat narasumber. Alur cerita dibuat dari ruang lingkup

seputaran SSA yang dibuat oleh pemerintah kota Bogor, lalu cerita ini dikemas

semenarik mungkin agar penonton tidak mudah bosan saat menonton film ini.

b. Konsep Produksi

Konsep yang dikerjakan saat dilokasi produksi berdasarkan sebuah treatment yang

telah dibuat. Dimulai dari cara pengambilan gambar yang bagus dan nanti alur cerita

yang telah dibuat akan disatukan di tahap editing pada saat tahap pasca produksi nanti.

Pada saat produksi sutradara mengarahkan juru kamera untuk mengambil gambar yang

menurut sutradara menarik dan bagus dan juru kamera dituntut sutradara mengambil

stockshot dan establish jalanan dan lainnya. Hal ini dilakukan agar membuat sebuah

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

32

film dokumenter ini menjadi dinamis dalam hal perpindahan gambar dari suatu tempat

ke tempat yang lainnya.

c. Konsep teknis

Pada saat pra sampai dengan pasca produksi, Sutradara berperan sebagai otak dari

segalanya, sutradara mengeluarkan ide-ide kreatif yang dimilikinya agar cerita yang

dibuat penulis naskah lebih bisa berkembang lagi dan film yang dihasilkan jadi lebih

sempurna. Pada saat editing sutradara berkerjasama dengan editor untuk memasukan

shot mana yang pantas dimasukan dan tidak pantas dimasukan. Kemudian sutradara

membantu editor sampai tahap finising audio visual yang sempurna.

3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Berikut adalah kendala yang dialami saat produksi program dokumenter “Satu

Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” dan cara mengatasinya :

1. Kendala : Soal menentukan tema yang akan diambil.

Solusinya : Membimbing penulis naska dan kru lain untuk berfikir lebih

dalam lagi dan bertukar pikiran atau bertukar otak untuk menentukan tema

yang di ambil, sebelum memkirikan tema yang akan di ambil sutradara dan

seluruh kru melihat sekeliling yang ada di sekitar lingkunganya,

menentukan ide ini mungkin cukup lama namu dalam langka ini di lakukan

dengan sangat matang agar tema yang di hasilkan bisa menarik dan bisa

banyak di sukai penonton.

2. Kendala : Tentang Perizinan tempat shooting.

Solusinya : Kami berkordinasi lagi dengan dosen pembimbing dan seluruh

kru tentang perizinan ini dan kami mengambil langkah lain untuk mencari

tempat lain yang bisa dijadikan tempat shooting.

3. Kendala : Mencari narasumber yang akan di wawancara.

Solusinya : Kami beserta kru mencari narasumber yang masuk dalam

kriteria yang kami inginkan dan kami mencari narasumber sampai ke

plosok kota Bogor.

4. Kendala : Kelalaian yang sering terjadi pada saat produksi.

Solusinya : Sutradara dan produser bertanggung jawab soal hal kelalaian

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

33

yang sering terjadi pada saat produksi, hal ini sering terjadi karena keluar

dari pribadi diri sendiri , dan kami menegur dan menasehati crew tersebut.

5. Kendala : Jadwal shooting yang berubah harinya.

Solusinya : Dalam hal ini adalah menanyakan ke crew apakah ada solusi

lain setelah adanya pergantian hari, jika ada solusi kami mengambil langka

lain agar tidak hampa, kenapa tidak hampa karena peralatan shooting sudah

disewa jadi lebih baik memanfaatkan alat-alat yang sudah disewa hari ini,

misalnya mengambil stokshoot atau lain-lain yang harusnya akan diambil

dihari berikunya kami tukar atau rolling menjadi hari ini.

6. Kendala : Penolakan dari narasumber yang ingin di wawancarai.

Solusinya : Hal ini sangat sering terjadi, solusinya adalah kami sudah

mencari narasumber lain yang benar-benar waktunya siap untuk

diwawancara dan kami juga sudah menyiapkan narasumber cadangan.

7. Kendala : Kekurangan stokshoot .

Solusinya : Hal ini terjadi disaat pembuatan film kami solusinya, kami

tetap mengambil stokshoot lagi sebanyak-banyaknya agar hal ini tidak

terulang kembali.

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

34

3.2.7. Lembar Kerja Sutradara

1. Sinopsis

2. Treatment

3. Director Of Shoot

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

35

Sinopsis

Bogor adalah kota yang nyaman, aman, tentram, damai dan harmonis. Jika

mendengar kata BOGOR yang terlintas didalam pikiran adalah udara bersih nan

sejuk dan masyarakatnya terkenal akan keramahtamahannya. Di balik semua itu

berkat Pemerintah dan masyarakatnya yang sangat antusias untuk merawat dan

menjaga keindahan kota Bogor. Tetapi dibalik itu semua Kota Bogor juga memiliki

pro dan kontra akibat adanya kebijakan yang di berlakukan Pemerintah Kota Bogor.

Sejak Tahun 2016 Pemerintah Kota Bogor memberlakukan kebijakan SSA

(Sistem Satu Arah) atau sering disebut “Oneway”. Tujuan utama dari kebijakan itu

agar Bogor lebih indah nyaman dipandang oleh masyarakat kota Bogor dan

wisatawan lokal atau interlokal.Tetapi dari kebijakan itu ada dampak positif dan

negatifnya. Dampak positifnya adalah penataan kota jadi semakin indah dan rapih ,

berkendara jadi lebih tertib berkendara, banyak wisatawan dari luar kota yang datang

atau berkunjung ke kota ini, tetapi dampak negatifnya adalah ada salah satu warga

kota Bogor yang mengeluh dengan adanya kebijakan SSA ini, warga yang mengeluh

itu adalah salah satu supir angkutan umum nomor 013, banyak kerugian yang

dialaminya mulai dari sainganya yang bertambah, penghasilan yang berkurang,

biaya bahan bakarnya yang bertambah, kesejahteraan keluarganya yang kurang baik

serta biaya setoran yang setiap harinya kurang.

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

36

Treatment Pengambilan Gambar

1. Establish Keindahan Kota Bogor

a) Stock shot Tugu kujang

b) Stock shot lapangan SEMPUR

c) Stock shot Rusa di dalam istana

d) Stock shot suasana di sekitaran istana Bogor

2. Wawancara DLLAJ

a) Stock shot detail Pergerakan dari narasumber

b) Stock shot di sekitaran pos DLLAJ

c) Wawancara Narasumber

3. Wawancara Polisi lalu lintas

a) Stock shot detail dari pergerakan narasumber

b) Stock shot disekitaran narasumber

c) Establish sekitaran pos polisi lalu lintas

d) Establish polisi yang sedang mengatur jalan

e) Wawancara Narasumber

4. Establish jalanan SSA

a) Stock shot suasana sekitar jalan

b) Stock shot pengendara yang melewati SSA

c) Stock shot Kemacetan di sekitaran SSA

d) Stock shot kemacetan penuh dengan angkot

e) Stock shot Presiden dan rombongan lewat alur SSA

5. Wawancara masyarakat

a) Stock shot detail dari narasumber

b) Wawancara narasumber

6. Wawancara supir angkot yang dirugikan

a) Stock shot keadaan rumah supir angkot

b) Stock shot suasan sekeliling rumah

c) Stock shot kegiatan yang ada didalam rumah

d) Wawancara supir angkot

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

37

Treatment Naskah

EXT. Kota Bogor

Mengambil gambar keindahan dan kenyamanan kota Bogor dan aktifitas

masyarakat yang dilakukan setiap harinya

EXT.Pinggir Jalan

Pengambilan gambar suasana jalanan yang ada disekitaran SSA

INT.Dalam ruangan pos Polisi

Menceritakan apa tujuan dari kebijakan SSA ini, dan stockshot suasana yang ada di

dalam ruangan tersebut

EXT. Di luar pos DLLAJ

Menceritakan pendapatnya dan tujuannya dari SSA ini dan stockshot suasana

disekitaran pos

EXT. Di Pinggir Jalan

Pengambilan gambar pendapat masyarakat mengenai SSA dan Stockshot detail

narasumber tersebut

EXT. Pinggir Jalan Daerah Sempur

Mengambil gambar saat mewawancarai ojek online dan suasana disekitar

EXT. Di jalanan SSA

Mengambil gambar detail keadaan angkot dan suasana jalanan

EXT. Di luar rumah Pak Ata

Pengambilan stock shot suasana sekeliling rumah pak ata

INT. Dalam rumah Pak Ata

Wawancara pak ata dan mengambil suasana dalam rumah pak Ata

EXT. Dalam angkot

Pengambilan stockshot orang yang ada di dalam angkot dan mengambil stockshot

pak ata sedang nyupir dan menghitung duit.

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

38

Tabel III. 6

Director Of Shoot

Production Company : Bujang Production Sutradara : Arif Juliantoro

Produser : Gagah Bagas Prakoso Naskah : Arif Juliantoro

Project Title : Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah Durasi : 24 Menit

NO

SHOT

VISUAL

DIRECTION

AUDIO

SHOT SIZE

ANGLE

MOVE

1. 1 MLS Eye Level Still Pengamen menyanyi Audio pengamen

Nyanyi

2. 2 MLS Eye Level Title Down Establish kantor Walikota Bogor VO

3. 3 MS Eye Level Zoom Out Establish petunjuk arah VO

4. 4 LS Eye Level Still Establish rusa di istana bogor VO

5. 5 LS Eye Level Still Establish Taman kebun

raya

VO

6. 6 MCU Eye Level Still Establish lampu taman VO

7. 7 MLS Eye Level Still Establish kereta api VO

8. 8 MS Eye Level Still Establish lampu taman Backsound

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

39

9. 9 LS Eye Level Still Establish mall Backsound

10. 10 MS Eye Level Still Establish Taman sempur Backsound

11. 11 MCU Eye Level Zoom Out Establish rambu- rambu jalur sepeda

dan pejalan kaki

Backsound

12 12 MS Eye Level Zoom Out Establish rambu-rambu lalu lintas Backsound

13. 13 MLS Eye Level Zoom In Establish jalan Backsound

14. 14 TOP Bird Angle Pan Establish jalan Backsound

15. 15 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

16. 16 MLS Eye Level Still Establish Pos Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

17. 17 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

18. 18 LS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

19. 19 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

20. 20 LS High Angle Still Establish belokan jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

21. 21 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

40

22. 22 LS Low Angle Still Establish mall Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

23. 23 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

24. 2 LS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

25. 25 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

26. 26 MLS Eye Level Still Establish anggota Dishub bekerja Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

27. 27 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

28. 28 LS High Angle still Establish jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

29. 29 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

30. 30 MLS Eye Level Still Establish jalan depan Denpom Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

41

31. 31 MS Eye Level Still Wawancara anggota dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

32. 32 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

33. 33 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

34. 34 LS Eye Level Still Establish kantor Walikota Bogor Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

35. 35 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

36. 36 MLS Eye Level Still Establish anggota Dishub bekerja Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

37. 37 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

38. 38 MCU Low Angle Still Establish rambu-rambu Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

39. 39 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

42

40. 40 MS Eye Level Still Establish angkot nomor 02 Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

41. 41 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

42. 42 MS Eye Level Still Establish puteran jalan Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

43. 43 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Audio Wawancara

Dishub & Ambience

jalanan

44. 44 MCU Low Angle Still Establish logo polisi VO

45. 45 MS Eye Level Pan Left Establish bagian depan pos Polisi VO

46. 46 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

47. 47 MS Eye Level Pan Right Establish ruangan TMC Polresta

Bogor Kota

Audio Wawancara

Polisi

48. 48 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

49. 49 LS Eye Level Still Establish jalan sekitar istana Bogor Audio Wawancara

Polisi

50. 50 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

51. 51 MLS Eye Level Still Establish jalan otista Audio Wawancara

Polisi

52. 52 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

43

53. 53 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

54. 54 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

55. 55 ELS Eye Level Still Establish istana Bogor Audio Wawancara

Polisi

56. 56 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

57. 57 LS High Angle Still Establish jalan Tol Audio Wawancara

Polisi

58. 58 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

59. 59 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

60. 60 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

61. 61 ELS High Angle Still Establish jalan Tol Audio Wawancara

Polisi

62. 62 ELS Bird Angle Pan Establish kota bogor Audio Wawancara

Polisi

63. 63 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

64. 64 MLS Eye Level Still Establish Presiden melewati jalan SSA Audio Wawancara

Polisi

65. 65 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

66. 66 MS Low Angle Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

44

67. 67 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

68. 68 MLS Eye Level Title Down Establish kota Bogor Audio Wawancara

Polisi

69. 69 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

70. 70 MS Eye Level Still Establish petugas Dishub dan

Kepolisian

Audio Wawancara

Polisi

71. 71 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

72. 72 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

73. 73 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

74. 74 MS Eye Level Still Establish tempat kuliner yang ada di

Bogor

Audio Wawancara

Polisi

75. 75 MLS Eye Level Still Establish tempat kuliner yang ada di

Bogor

Audio Wawancara

Polisi

76. 76 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

77. 77 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

78. 78 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

79. 79 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

80. 80 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

45

81. 81 MLS Eye Level Still Establish jembatan yang menyempit Audio Wawancara

Polisi

82. 82 MLS Eye Level Still Establish kemacetan akibat

penyempitan jembatan

Audio Wawancara

Polisi

83. 83 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

84. 84 MS Eye Level Still Establish jembatan yang menyempit Audio Wawancara

Polisi

85. 85 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

86. 86 MLS Low Angle Still Establish gapura Kebun Raya Bogor Audio Wawancara

Polisi

87. 87 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara

Polisi

88. 88 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

89. 89 MCU Eye Level Still Establish Rusa di istana Bogor Audio Wawancara

Polisi

90. 90 MS Eye Level Still Establish parkiran sekitar Kebun Raya

Bogor

Audio Wawancara

Polisi

91. 91 MLS Eye Level Still Establish pakiran sekitar Kebun Raya

Boor

Audio Wawancara

Polisi

92. 92 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

93. 93 MLS Eye Level Still Establish parkiran sekitar Kebun Raya

Bogor

Audio Wawancara

Polisi

94. 94 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

46

95. 95 MLS Eye Level Still Establish anggota Kepolisian dan

Dishub sedang mengatur lalu lintas

Audio Wawancara

Polisi

96. 96 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

97. 97 LS High Angle Still Establish anggota Kepolisian sedang

mengatur lalu lintas

Audio Wawancara

Polisi

98. 98 MLS Eye Level Still Establish jalan sekitar istana Bogor Audio Wawancara

Polisi

99. 99 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

100. 100 MS Low Angle Still Establish Peta wisata kota Bogor Audio Wawancara

Polisi

101. 101 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

102. 102 MLS Eye Level Still Establish orang sedang bersepeda Audio Wawancara

Polisi

103. 103 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

104. 104 MLS Eye Level Still Establish trotoar untuk orang

berkebutuhan Khusus

Audio Wawancara

Polisi

105. 105 MS Low Angle Still Establish rambu-rambu untuk yang

ada di trotoar

Audio Wawancara

Polisi

106. 106 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

107. 107 MLS Eye Level Still Establish orang yang bersepeda Audio Wawancara

Polisi

108. 108 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

47

109. 109 MS Eye Level Still Establish fasilitas sepeda Audio Wawancara

Polisi

110. 110 MS Eye Level Still Wawanacara Polisi Audio Wawancara

Polisi

111. 111 LS Low Angle Still Establish pembangunan yang ada di

kota Bogor

Audio Wawancara

Polisi

112. 112 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

113. 113 ELS High Angle Still Establish jalan Tol Audio Wawancara

Polisi

114. 114 MLS Eye Level Still Establish Halte Audio Wawancara

Polisi

115. 115 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

116. 116 LS Eye Level Still Establish kantor Walikota Bogor Audio Wawancara

Polisi

117. 117 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

118. 118 MLS Eye Level Still Establish bus Audio Wawancara

Polisi

119. 119 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Audio Wawancara

Polisi

120. 120 LS Low Angle Still Establish gapura pasar Bogor Ambiance jalannan

121. 121 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

48

122. 122 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

123. 123 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

124. 124 MLS Eye Level Still Establish orang yang menyebrang

jalan

Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

125. 125 MLS Eye Level Still Establish orang yang menyebrang

jalan

Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

126. 126 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

127. 127 LS Eye Level Still Establish kantor Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

128. 128 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Audio Wawancara pak

Agus & Ambiance

jalannan

129. 129 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

130. 130 MS Eye Level Still Establish jembatan yang menyempit Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

49

131. 131 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

132. 132 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

133. 133 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

134. 134 MS Eye Level Still Establish kemacetan Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

135. 135 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Audio Wawancara pak

Syarif & Ambiance

jalannan

136. 136 MS Eye Level Still Establish Pak Atta bersalaman dengan

istrinya

VO

137. 137 MLS Eye Level Follow Establish Pak Atta berangkat kerja VO

138. 138 MS Eye Level Still Establish Pak Ataa membersihkan

angkot

VO

139. 139 MLS Eye Level Still Establish angkot Pak Atta VO

140. 140 MS Eye Level Zoom Out Establish depan rumah Pak Atta VO

141. 141 MS Eye Level Still Establish sekitar rumah Pak Atta VO

142. 142 CU Low Angle Still Establish jam di rumah Pak Atta VO

143. 143 MCU Eye Level Still Establish Pak Atta di angkot Audio Wawancara pak

Atta

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

50

144. 144 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

145. 145 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

146. 146 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

147. 147 MLS Eye Level Still Establish angkot-angkot Audio Wawancara pak

Atta

148. 148 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

149. 149 MS Eye Level Handhell Establish orang masuk angkot Audio Wawancara pak

Atta

150. 150 MCU High Angle Handhell Establish Pak Atta menghitung uang Audio Wawancara pak

Atta

151. 151 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

152. 152 MS Eye Level Handhell Establish Pak Atta mengemudi angkot Audio Wawancara pak

Atta

153. 153 CU Eye Level Still Establish nomor trayek angkot Pak

Atta

Audio Wawancara pak

Atta

154. 154 MS Eye Level Hamdhell Establish Pak Atta mengemudi angkot Audio Wawancara pak

Atta

155. 155 MS Eye Level Still Wawanacara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

156. 156 MCU High Anle Handhell Establish Pak Atta menghitung uang Audio Wawancara pak

Atta

157. 157 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

51

158. 158 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

159. 159 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

160. 160 MS Eye Level Title Down Establish ruangan dalam rumah Pak

Atta

Audio Wawancara pak

Atta

161. 161 MCU Eye Level Handhell Establish setir mobil angkot Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

162. 162 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

163. 163 MS Low Angle Still Establish Pak Atta mengemudi angkot Audio Wawancara pak

Atta

164. 164 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

165. 165 MCU High Angle Still Edtablish ruangan dalam rumah Pak

Atta

Audio Wawancara pak

Atta

166. 166 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

167. 167 MLS Eye Level Follow Establish jalan dari dalam angkot Audio Wawancara pak

Atta

168. 168 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

169. 169 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

170. 170 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

171. 171 LS Eye Level Still Establish anggota Dishub Audio Wawancara pak

Atta

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

52

172. 172 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

173. 173 LS Eye Level Still Establish angkot-angkot Audio Wawancara pak

Atta

174. 174 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

175. 175 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

176. 176 MCU High Angle Handhell Establish Pak Atta menghitung uang Audio Wawancara pak

Atta

177. 177 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

178. 178 MS Eye Level Title Down Establish depan rumah Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

179. 179 LS High Angle Still Establish angkot-angkot Audio Wawancara pak

Atta

180. 180 MS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

181. 181 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

182. 182 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

183. 183 MS Low Angle Still Establish harga-harga bahan bakar Audio Wawancara pak

Atta

184. 184 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

185. 185 MS Eye Level Handhell Establish penumpang membayar tariff

angkot

Audio Wawancara pak

Atta

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

53

186. 186 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

187. 187 MCU Eye Level Handhell Establish di dalam angkot Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

188. 188 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

189. 189 MS Eye Level Still Establish harga-harga bahan bakar Audio Wawancara pak

Atta

190. 190 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

191. 191 MS Eye Level Handhell Establish Pak Atta mengemudi angkot Audio Wawancara pak

Atta

192. 192 MLS Eye Level Still Establish jalan Audio Wawancara pak

Atta

193. 193 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

194. 194 LS High Angle Still Establish kemacetan Audio Wawancara pak

Atta

195. 195 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

196. 196 MLS Eye Level Still Establish anggota Kepolisian yang

mengatur lalu lintas

Audio Wawancara pak

Atta

197. 197 MS High Angle Still Establish kemacetan Audio Wawancara pak

Atta

198. 198 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

199. 199 MS Eye Level Still Establish angkot-angkot Audio Wawancara pak

Atta

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

54

200. 200 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Audio Wawancara pak

Atta

201. 201 TOP Bird Angle Pan Establish Tugu Kujang VO

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

55

Treatment Wawancara

1. Pak Atta sebagai supir angkot yang merasa dirugikan

Menceritakan keuntungan dan kerugian yang dialami supir angkot

yang trayeknya berubah

Menceritakan pendapatan sehari – hari sebelum dan sesudah ada

kebijakan SSA/one way

Apakah SSA ini berdampak pada perekonomia keluarga bapak

Apakah pernah bapak dan teman2 melakukan demo mengenai

kebijakan SSA ini

Menurut bapak kebijakan one way ini sangat efesien apa tidak

Apasih harapan bapak dan teman - teman untuk kebijakan SSA/One

Way ini ?

2. Sat lantas Kota Bogor

Apasih alasan pemerintah membuat kebijakan SSA/one way ini

Sebelum membuat kebijakan SSA/One way ini apakah Pemerintah

ada bayangan efek baik buruknya terhadap masyarakat/pengguna

jalan lainya

Menurut sudut pandang bapak seorang anggota lalu lintas apakah

SSA ini sangat efesien atau tidak

Apakah kebijakan SSA ini akan berjalan terus atau ada plening lain

untuk mengatasi macet kota Bogor ini

Apa harapan bapak kedepannya

3. Wawancara Anggota DLLAJ yang bertugas

Apasih alasan pemerintah membuat kebijakan SSA/one way ini

Sebelum membuat kebijakan SSA/One way ini apakah Pemerintah

ada bayangan efek baik buruknya terhadap masyarakat/pengguna

jalan lainya

Dari kebijakan ini apakah ada pihak yang dirugikan ?

Apakah ada yang demo atau protes dengan kebijakan ini

Apa sudah ada tanggapan dari pemerintah

Apa harapan untuk masyarakat pengguna jalan

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

56

4. Wawancara masyarakat Bogor

Minta pendapat bapak tentang kebijakan SSA ini

Bapak merasa di untungkan atau di rugikan

Apa harapan bapak untuk kedepannya

5. Wawancara pengemudi ojek online

Boleh minta pendapatnya mengenai kebijakan SSA ini

Mas sendiri merasa dirugikan apa di untungkan dari kebijakan yang di

buat ini

Apa harapan mas mengenai hal ini

3.3. Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Brillanto K. Jaya ( 2016:106 ) Scriptwriter atau Penulis Naskah adalah

seorang professional yang menciptakan sekaligus mengembangkang program acara.

Scriptwriter atau Penulis naskah membuat bagian-bagian cerita menjadi lebih dramatis

dan menarik dari film itu. Naskah adalah ide cerita atau ide dasar yang diperlukan dalam

sebuah produksi dari segala format acara. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan

hasil akhir dari sebuah program. Maka dari itu dalam sebuah produksi program ada

pihak yang bertanggung jawab sebagai penulis naskah. Dalam produksi program acara

non drama. Syarat utama seorang penulis naskah adalah mampu membuat atau menulis

sebuah ide cerita. Seorang penulis naskah harus menguasai teknik atau keahlian dalam

penulisan naskah dan memiliki keahlian dalam melakukan wawancara kepada

narasumber. Penulis naskah sangat lah penting perannya dalam pembuatan sebuah film.

Karena apa yang akan divisualkan akan dituangkan oleh penulis naskah dalam film

yang akan dibuat tersebut. Adapun tanggung jawab yang dilakukan oleh penulis naskah

tersebut adalah bertanggung jawab atas isi cerita yang akan disampaikan kepada

penonton agar cerita itu menarik dimata penonton tersebut.

Menurut Andi Fachrudin ( 2012:22 ) “Scripwriter bertugas untuk menulis

narasi yang diperlukan, scripwriter berbeda dengan reporter. Umumnya scripwriter

berbeda digunakan lebih untuk tulisan yang menitikberatkan pada kemahiran dalam

permainan kata.

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

57

Seorang penulis naskah harus memiliki pengetahuan yang luas untuk

melengkapi segala data yang di perlukan dalam sebuah naskah program acara. Penulis

naskah juga bertugas mendampingi narasumber, memberikan arahan kepada

narasumber. Arahan atau briefing ini dilakukan untuk memberikan gambaran apa saja

yang harus di lakukan ketika sudah on camera atau proses produksi sudah dimulai.

Dalam proses pembuatan karya acara non drama iini melewati 3 tahap, yaitu

pra produksi, produksi dan pasca produksi.

3.3.1. Pra Produksi

Menurut Brillianto K. Jaya ( 2016:107 ) “Sebelum membuat Script, scriptwriter

harus melakukan sejumlah tahapan, mulai dari membuat gagasa dan cerita, sinopsis

atau treatment. Selain itu, scriptwriter juga bertugas meriset, baik riset yang dilakukan

dengan cara membaca buku”.Pada penulis naskah tahap pra produksi merupakan proses

terpenting dalam menciptakan sebuah karya, karena proses pra produksi dapat

dikatakan sebagai ruang kerja bagi penulis naska. Pada proses inilah penulis naskah

mendapatkan ruang dan waktu yang cukup untuk menyajikan suatu naskah yang akan

diolah lebih matang.

Menurut Indah Rahmawati dan Doddy Rusnandi ( 2011:62 ) “Pra produksi

adalah salah satu tahapan dalam proses pembuatan film” Pada saat pertemuan pertama

tim dilakukan, semua anggota crew dibebaskan untuk memberikan ide dan saran untuk

pembuatan program yang nantinya akan diproduksi. Seluruh crew dibebaskan untuk

menuangkan ide dan banyak ide yang muncul baik dari penulis maupun dari crew yang

lain, dan barulah ide tersebut dibuat menjadi naskah film “SATU TUJUAN BUKAN

BERARTI SATU ARAH”.

Setelah melalui beberapa kali pertemua wajib yang team lakukan baru lah muncul ide

yang akan kami ambil yaitu program non-drama film dokumenter yang berjudul

“SATU TUJUAN BUKAN BERARTI SATU ARAH”.

Pada pertemuan pertama team kami dituntut untuk membawa tema yang akan

diambil dalam film kami , pertemuan kedua baru lah kami membawa TOR, setelah

tema sudah ditentukan, penulis naskah dan crew lain melakukan riset langsung

kelapangan dan mencari data-data yang diperlukan untuk pembuatan naskah. Setelah

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

58

riset penulis naskah mulai melaksanakan tugasnya untuk mempersiapkan konten

perkonten isi cerita didalam sebuah naskah tersebut, seperti membuat sinopsis,

treatment, naska sampai rundownnya. Karena waktu sangat terbatas, maka penulis

segera menyelesaikan naskah untuk produksi nantiya, setelah melalui beberapa kali

revisi sesuai kemauan sutradara dan produser akhirnya ide cerita yang kami dapat

sangat sempurna dan siap untuk produksi.

3.3.2. Produksi

Menurut Rusman Latief dan Yusiatie Utud ( 2017:152 ) “Produksi adalah upaya

mengubah naskah menjadi bentuk audio video”.

Pada tahap produksi penulis tidak banyak berperan, karena seorang penulis

naskah lebih banyak bekerja pada tahap pra produksi, dimana pada saat pra produksi

penulis mengembangkan sebuah ide menjadi naskah yang akan dijadikan acuan semua

anggota team dalam proses produksi.

Penulis harus dapat menerjemahkan naska yang dibuatnya kepada seluru team yang

bertugas, karena naskah tersebut akan menjadi media komunikasi antara satu divisi

dengan divisi lain.

Seorang penulis naskah harus ikut serta dalam melancarkan pengambilan

gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap pembahasan yang ada disetiap

shot agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Dapat dikatakan tahapan produksi

menjadi tahapan yang penuh dengan tantangan bagi semua team yang terlibat. Karena

pada tahap inilah team akan melaksanakan semua persiapan yang telah dilakukan pada

tahap pra produksi, penulis harus bekerja sama dengan produser dan sutradara yang

tergabung dalam threeangle system tentang tema dan konten yang akan disajikan.

Penulis naskah juga saling berkesinambung dengan departemen lainnya seperti

cameraman, penata cahaya dan editor.

Sebelum produksi benar-benar dimulai penulis harus melakukan rapat kepada

narasumber, mengingatkan kembali kepada narasumber apa saja yang akan di bahas

nantinya. Dan tidak menutup kemungkinan pada saat proses produksi berlangsung akan

terjadi perubahan naska maupun pertanyaan, tugas penulis harus tetap menjaga agar

topik tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan. Pada tahap ini penulis naskah

berdampingan dengan sutradara untuk memberi pertanyaan kepada narasumber.

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

59

3.3.3. Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan akhir dalam produksi film. Semua video dan

audio yang telah diambil pada tahap produksi akan di-review sebelum memasukan

proses editing. Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak bekerja. Penulis memberikan

laporan yang dibutuhkan oleh editor untuk memilih mana saja gambar yang akan

diambil untuk dijadikan bahan editing

Penulis bekerjasama dengan editor dan sutradara dalam menjaga alur cerita

agar tersusun sesuai dengan rundown yang telah di buat, serta mengecek kembali durasi

persegmen dan mengecek juga VT ( Video Tape ) yang akan ditempilkan, dalam tahap

ini penulis harus teliti karena program yang akan ditayangkan harus layak tayang,

seperti VO harus sesuai dengan yang divisualisasikan dan rundown pun harus dikoreksi

durasi dan isi perkontennya supaya sesuai dengan video yang selesai diedit.

Di tahap pasca produksi ini penulis naska tetap mendampingi editor dan

sutradara agar video yang diedit tidak berbeda dari naska yang telah dibuat dan penulis

juga membat naskah VO untuk membuat film ini lebih sempurna, penulis juga mencari

orang yang memiliki suara yang cocok untuk di jadikan VO dalam film ini dan penulis

juga mendampingi saat proses rekaman suara untuk VO dimulai, agar suara bisa atau

masuk kedalam kategori yang diinginkan untuk mengisi suara VO dalam film tersebut.

Penulis juga harus memperhatikan apabila ada penambahan atau pengurangan dialog

supaya bisa merevisi naskah yang akan dimasukan ke dalam laporan produksi. Dalam

proses ini seluruh team berkumpul dan dibebaskan memberikan saran dalam

pengemasan visual asal tidak melenceng dari tema.

3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menurut Franciscus Theojunior Lamintang ( 2013: 48 ) “Scripwriter

bertanggung jawab sebagai penulis naskah pada program yang akan dilaksanakan”

Dalam sebuah produksi program acara, penulis naskah sangat penting dan

dibutuhkan oleh team produksi. Jika dilihat dari definisinya, penulis naskah adalah

orang yang mengembangkan ide menjadi sebuah naskah yang akan dijadikan acuan

oleh seluruh team dalam melakukan persiapan untuk produksi. Dengan adanya konsep

dan ide yang telah disepakati merupakan kewajiban dan tanggung jawab utama seorang

penulis naskah adalah membuat naskah produksi yang akan dipegang oleh hampir

seluruh crew yang terlibat dalam produksi program acara.

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

60

Ada pun peran dan tanggung jawab seorang penulis naskah yaitu :

1. mengembangkan ide, menjadi sebuah naskah, dalam memutuskan sebuah ide

penulis dibantu dengan semua team terutama produser dan sutradara, ketika

satu ide sudah muncul penulis segera melaksanakan tugas utamanya, berbekal

hasil riset dan data nyata yang diperoleh, penulis merangkai pembahasan

perkonten di setiap ceritanya.

2. Tidak hanya membuat naskah, penulis juga bertugas untuk membuat konsep

program seperti, sinopsis, treatment, dan naskah VO semuannya dibuat pada

saat tahap pra produksi.

3. Membuat daftar pertanyaan, untuk sesi bersama narasumber tentunya penulis

naskah membutuhkan bekal beberapa pertanyaan. Disini penulis bertanggung

jawab membuat daftar pertanyaan yang sesuai dengan bidang yang ditekuni

oleh narasumber.

4. Briefing dengan para narasumber, sebelum proses produksi dimulai, penulis

harus melakukan briefing dengan narasumber, tujuannya adalah untuk

mengenalkan bagaimana peranannya pada saat camera on dan memberi arahan

sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

5. Merevisi naskah apabila ketika produksi terdapat perubahan konten maupun

dialog untuk melengkapi data laporan produksi.

3.3.5.Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Penulis melihat kondisi lalu lintas Kota Bogor yang mayoritasnya pengguna

jalan disekitar Jalur SSA adalah angkutan umum, di balik keindahan dan rasa

nyamannya kota Bogor terdapat Kontradiktif dari warga kotanya sendiri. Konsep yang

digunakan oleh penulis akan menggali lebih dalam lagi mengenai pro dan kontra dari

kebijakan SSA ini.

Program dokumenter televisi yang berjudul SATU TUJUAN BUKAN

BERARTI SATU ARAH ini akan memberikan informasi tentang masyarakat kota

Bogor yang merasa diuntungkan dan merasa dirugikan dalam kebijakan ini.

Dokumenter televisi ini dikemas secara nyata dan tanpa ada setingan atau rekayasa.

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

61

b. Konsep Produksi

Sebelum tim turun ke lapang untuk melakukan produksi program dokumenter,

penulis dan team melakukan riset terlebih dahulu. Dalam tahap produksi yang

dilakukan seorang penulis adalah mendalami konsep dan materi wawancara,

melakukan pendekatan kembali dengan para narasumber, mewawancarai narasumber,

bertanggung jawab saat produksi dilapangan, mengevaluasi hasil produksi, merekap

kembali hasil wawancara ke dalam catatan.

c. Konsep Teknis

Karya tugas akhir dokumenter televisi ini berdurasi 24 menit. Pada tahap

produksi penulis yang merangkap sebagai reporter melakukan wawancar kepada

narasumber, selain itu penulis juga menyiapkan salinan TOR untuk diberikan kepada

crew yang bertugas sebagai acuan proses pengambilan gambar. Selain itu penulis

merekap kembali hasil wawancara ke dalam transkrip wawancara.

3.3.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Berikut adalah kendala yang dialami saat produksi program dokumenter “Satu

Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” dan cara mengatasinya :

1. Kendala : Pada saat melakukan riset untuk mendapatkan ide dan

informasi yang mendalam, penulis dan tim susah mendapatkan

narasumber. Penulis susah mendapatkan narasumber yang bersedia di

wawancarai.

Solusinya : Penulis mencari narasumber yang siap diwawancarai dan

mencari narasumber sampai ke tempat kediamannya.

2. Kendala : Pada saat mendekati hari produksi tiba-tiba narasumber yang

tadinya siap untuk menjadi narasumber di film ini mendadak hilang kabar

dan memberikan sikapnya yang kurang baik kepada team kami.

Solusinya : Penulis dan crew mencari narasumber yang benar-benar

bersedia untuk diwawancarai.

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

62

3. Kendala : Saat H-1 produksi, penulis dan crew lainnya kesusahan

mengabari narasumber di karenakan narasumber mempunyai alat

komunikasi tetapi tidak bisa mendengarkan suara orang yang menelfon.

Solusinya : Penulis dan crew langsung datang ke rumahnya.

4. Kendala : Penulis sulit menemukan pihak yang berwajib seperti Polisi

Lalu Lintas dan Dishub untuk perihal wawancara mengenai Sistim Satu

Arah (SSA).

Solusinya : Penulis langsung mengunjungi Posnya masing-masing.

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

63

3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep Penulis Naskah

2. TOR ( Term Of Reference )

3. Transkip Wawancara

4. Sinopsis

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

64

Konsep Penulis Naskah

Untuk membuat naskah dokumenter, penulis memiliki tahapan-tahapan yaitu

penyusunan data atau hasil observasi pada subjek, penulisan Term Of Reference atau

yang sering di sebut dengan singkatan TOR, penulisan sinopsis, treatment dan penulisan

naskah itu sendiri. Penyusunan data bisa dilakukan dengan menghimpun data dari buku,

majalah, jurnal, internet, foto-foto, dan footage audio video. Sinopsis merupakan

ringkasan cerita, menjelaskan tentang tema serta subjek apa yang akan diambil dalam

sebuah dokumenter, TOR dan Treatment merupakan pengembangan dari sinopsis.

Setelah mendapatkan tema tentang jalur SSA yang ada di sekitaran istana

Presiden yang kami beri judul “SATU TUJUAN BUKAN BERARTI SATU ARAH”

maka penulis naskah membuat TOR. Berikut ini adalah hal-hal yang terdapat dalam

TOR, yaitu :

1. Topik atau tema beserta liputan

2. Latar masalah berisi paparan inti masalah

3. Sudut berita ( angle )

4. Pembagian tulisan/cerita/story

5. Narasumber

6. Daftar pertanyaan

Penulis naskah yang bertugas sebagai reporter dilapangan juga melakukan

wawancara kepada narasumber merekap semua hasil wawancara ke dalam transkip

wawancara.

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

65

TOR (Term of Reference)

Production Company : BUJANG Production

Produser : Gagah Bagas Prakoso

Project Title : Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah

Director : Arif Juliantoro

PenulisNaskah : Arif Juliantoro

Durasi : 24 Menit

Masalah

Yang menjadi topik kali ini adalah tentang sebuah kebijakan pemerintah yang

membuat peraturan sistem satu arah / one way yang berada didaerah kebun raya

Bogor, dari sistem satu arah ini banyak efek dan dampaknya terhadap Pengguna

jalan. Hal ini patut menjadi pertanyaan bagi kami sehingga kami mengangkat topik

ini menjadi sebuah film dokumenter.

Fokus

Menceritakan tentang efek keuntungan dan kerugian saat kebijakan SSA/One

Way ini diberlakukan oleh Pemerintahan kota Bogor terhadap pengguna jalan

tersebut.

Angle

Kami mengambil dari sudut pandang pengguna jalan contohnya dari

transportasi umum banyak trayek yang berubah, anatara lain yaitu pak atta yang

berpropesi sebagai supir angkot nomor 013. Pak atta merasa dirugikan dalam

kebijakan yang diberlakukan Pemerintah kota Bogor, mulai dari biaya bahan bakar

yang bertambah, saingan semakin ketat serta pendapatannya kurang mencukupi

untuk kehidupan sehari-harinya setelah diberlakukan kebijakan SSA ini, dan masih

banyak lagi pro dan kontranya.

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

66

Sumber dan Pertanyaan

1. Supir angkot ( Pak Ata )

Menceritakan keuntungan dan kerugian yang dialami supir angkot

yang trayeknya berubah

Menceritakan pendapatan sehari-hari sebelum dan sesudah ada

kebijakan SSA/one way

Apakah SSA ini berdampak pada perekonomia keluarga bapak

Apakah pernah bapak dan teman-teman melakukan demo mengenai

kebijakan SSA ini

Menurut bapak kebijakan one way ini sangat efesien apa tidak

Apasih harapan bapak dan teman-teman untuk kebijakan SSA/One

Way ini

2. Petugas yang bertugas di sekitar

Apasih alasan pemerintah membuat kebijakan SSA/one way ini

Sebelum membuat kebijakan SSA/One way ini apakah Pemerintah

ada bayangan efek baik buruknya terhadap masyarakat/pengguna

jalan lainya

Dari kebijakan ini apakah ada pihak yang dirugikan

Dari kebijakan ini banyak trayek angkot yang berubah, apakah dari

pihak angkotnya pernah mengkritik atau demo ? jika pernah

bagaimana cara pemerintah mengatasinya/ menanggapinya

Menurut sudut pandang bapak seorang anggota lalu lintas apakah

SSA ini sangat efesien atau tidak

Apakah kebijakan SSA ini akan berjalan terus atau ada plening lain

untuk mengatasi macet kota bogor ini

Apa harapan bapak kedepannya

3. Pengguna jalan ( masyarakat )

Apa pendapat bapak mengenai kebijakan SSA ini

Apa harapan bapak kedepannya

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

67

4. Pengguna jalan ( driver ojek online )

Apa pendapat bapak mengenai kebijakan SSA ini

Apa harapan bapak kedepannya

VISUAL

1. Mengambil suasana yang ada dikota Bogor

Mengambil video maskot kota bogor

Lalu lintas di jl.Otto Iskandar Dinata

Establish Lampu Merah

Establish Pejalan Kaki

Ambience jalanan

Establish jembatan otista

Establish Angkot

Establish POS Dishub

Wawancara dengan Polisi Sat Lantas

Wawancara dengan Dishub

2. Pengalama pengguna jalan dan trayek angkotnya harus mengikuti kebijakan

SSA dari Pemerintah ini

Shoot pangkalan angkot

Wawancara dengan supir angkot

Wawancara dengan masyarakat sekitar

Shoot pos pemantauan Sat Lantas

Wawancara dengan ojek online

Wawancara dengan masyarakat biasa

Wawancara dengan Polisi

Wawancara dengan Dishub

Wawancara dengan pak ata

3. Statement Harapan

Statement harapan dari Polisi Sat Lantas

Statement harapan dari Dishub

Statement harapan dari supir angkot ( pak Atta )

Statement harapan dari Masyarakat

Statement harapan dari Driver ojek online

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

68

Tabel III. 7

Transkip Wawancara

Production Company : BUJANG Production Director : Arif Juliantoro

Produser : Gagah Bagas Prakoso Penulis Naskah : Arif Juliantoro

Project Title : Satu Arah Belum Tentu Satu Tujuan Durasi : 24 Menit

No. Time Of Logging Narasumber Statement Ket

1. 01:25 – 02:00 VO Kota Bogor adalah salah satu kota

admistratif diprovinsi Jawa Barat/

kota ini terletak 59 km disebelah

Selatan kota Jakarta/dahulu

luasnya 21,56 km/namun kini telah

berkembang menjadi 118,50 km

dengan jumlah penduduk lebih dari

1.030.720 jiwa// Kota Bogor yang

sudah beranjak menjadi kota besar

yang ramai akan aktivitas wisatawan

dan aktifitas wargakotanya itu

sendiri//

OK

2. 02:25 – 02:40 VO Pada tahun 2016 Pemerintah kota

Bogor memberlakukan kebijakan SSA

OK

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

69

yaitu Sistem satu arah//Hal ini

membawa perubahan besar bagi kota

bogor/perlu waktu lama dalam

memberi sosialisasi bagi penghuni

warga kota bogor//

3. 02:41 – 05:12 Dishub ( Pak Hery ) Dari dinas perhubungan Kota

Bogor/untuk bagian operasional lalu

lintas jalan//Asal usulnya uji coba

dulu di mulai tahun 2016 ya bulannya

bulan april//fungsinya ya untuk

mengurangi volume kendaraan/selain

untuk mengurangi volume kendaraan

fungsinya ya kan disini seputaran

kebun raya Bogor ini banyak mall dan

persimpangan ya jadi untuk

mengurangi kemacetan disuatu titik

tertentu dan juga mengurangi

kendaraan angkutan umum yang masuk

didalam putaran kota bogor itu//Ya

untuk itu pemerintah sudah

memikirkan efek-efeknya//Dulu tuh

pernah ada yang demo/ada yang

setuju ada juga yang tidak

setuju/yang tidak setujunya karena

dia misalnya mau ke jembatan merah

harus mutar dulu misalnya dia dari

Denpom harus muter dulu dia/kan

dulunya dua jalur sekarang dia

harus muter dulu/mungkin itu aja

OK

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

70

sih//Untuk pihak yang dirugikan

selama ini belum ada sih/ya

pokoknya yang tadi aja dia terlalu

lama muternya/jadi dia mau ke

jembatan merah/misalnya dia di

kantor walikota dia harus muter

dulu/paling waktu doang//Untuk

pekerjaan sih sama aja/malah kalau

dibikin SSA ini jadi lebih mudah

bekerja/trayek angkot yang berubah

kurang lebih 10 atau beberapa

lah/misalkan 02 dia tadinya muter

ya kepasar bogor gitu langsung

belok ke pasar Bogor/sekaran muter

dulu dia//

4. 05:14 – 05:19 VO Dalam menjalani kebijakan SSA

pemerintah pula dibantu oleh pihak

kepolisian untuk mengatur

lalulintas kota bogor//

OK

5. 05:14 – 09:08 & 11:08 – 12:58 IPTU Budi Suratman S.H

( Sat Lantas kota Bogor

)

Selamat siang saya Karnitur

rajawali Polresta Bogor Kota Iptu

Budi Suratman S.H/disamping saya

adalah Kasupni Turjawali pak Susilo

S.H/yang ada diPolresta Bogor kota

untuk pagi ini yang melaksanakan

OK

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

71

kegiatan dari pada pemantauan arus

lalu lintas ada di wilayah Kota

Bogor terutama jalur SSA di Kota

Bogor/Ya untuk tujuan dari pada

dilaksanakan kebijakan dari pada

sistem satu arah yang di seputaran

istana ada berapa faktor yang

pertama adalah untuk mengurai arus

lalu lintas terutama diseputaran

jalan otista karena ada dua

jembatan yang di otista yang

pertama adalah dekat sd yang

keduanya dekat apotik perbakti

sehingga pada saat dulunya sebelum

diberlakukannya SSA arus lalu

lintas diseputaran SSA btm cukup

padat sehingga ada kebijakkan dari

pemerintah daerah dengan para

musbida unsur musbida yang ada di

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

72

kota Bogor melaksanakan kebijakan

dengan sistem satu arah pada taun

2016/mulai uji coba dan pelaksanaan

tiga bulan kemudian adalah

melaksanakan evaluasi secara umum

setelah dilaksanakan SSA sangat

efekif untuk seputaran dari pada

SSA/yang dulunya sampai dengan 15

menit seputaran istana Bogor

setelah diberlakukan SSA tidak

nyampai 5 menit atau 7

menit/sehingga secara dilihat dari

pada volume kendaraan yang masuk

Kota bogor adalah sangat signifikan

sehingga berlakunya SSA dilanjutkan

dengan adanya survei dari beberapa

instansi terutama adalah dari

transportasi dari UI maupun yang

lainnya/mengecek situasi dan

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

73

kondisi untuk perbandingan arus

lalu lintas yang masuk Kota Bogor/

secara umum untuk arus lalu lintas

dikota Bogor memang kotanya cukup

padat dan sangat sekali//karena

sekarang ini adalah kota Bogor

menjadi sorotan di mata

dunia/karena Presiden juga ada

tinggalnya di kota Bogor/sehingga

pemerintah kota Bogor mengambil

sikap untuk menjadikan kota Bogor

selalu tertib lalu lintas lancar

sehingga bisa berjalan dengan

baik//Yang keduanya untuk pera tamu

atau pejabat negara kunjangan

Negara yang dulunya dilaksanakan

diistana Negara Jakarta sekarang

bisa beralih di kota bogor sehingga

kota Bogor melaksanakan kegiatan-

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

74

kegiatan yang sifatnya Nasional

maupun Internasional/di laksanakan

diistana bogor/pihak kepolisian dan

dinas Perhubungan maka melaksanakan

rekayasa lalu lintas yang ada

dikota Bogor/supaya kegiatan ini

bisa melaksanakan kegiatan dengan

baik dan sesuai harapan pemimpin/

yang ketika adalah dengan adannya

diberlakukan sistem satu arah yang

ada dikota Bogor sampai 2019 ini

sangat efektif dan sangat baik

untuk pengurangian arus lalu lintas

di Kota Bogor//Dikota Bogor adalah

Kota wisata kota kuliner sehingga

untuk dihari-hari padat terutama

dari minggu dan hari long-long

weekend kita harus mengantisipasi

dari pada lalu lintas kota

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

75

bogor/mungkin dari karni turjawali

yang bisa di sampaikan nanti ada

tambahan dari Kasupni satu

turjawali Polres Bogor

kota//Harapan dari pihak kepolisian

dengan ada trobosan – trobosan atau

dengan adannya pembangunan

kedepannya dari pihak kebun raya

akan lebih mudahdan lebih lancar

lagi untuk Kota Bogor/sehingga kota

Bogor akan lebih tertib

berlalulintas terutama sekitar kota

bogor/yang kedua adalah dengan

fasilitas untuk diseputaran istana

bogor sekarang cukup baik dengan

adanya trotoar yang sudah di

siapkan mulai dari untuk sepeda

maupun orang yang cacat atau yang

lainnya sudah di siapkan/untuk saat

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

76

ini sudah ada apabila ada

masyarakat yang berkunjung di kota

Bogor akan menggunakan fasilitas

sepeda untung keliling Bogor sudah

ada sehingga kedepannya mudah-

mudahan dengan adanya pembangunan-

pembangunan yang ada di kota Bogor

akan lebih nyaman/Kota Bogor lebih

tertib masyarakatnya da pengunjung

yang datang dari luar kota maupun

luar negara datang ke Bogor akan

lebih nyaman untuk transport yang

ada dikota Bogor dan kedepannya

informasi dari bapak walikota nanti

ada transportasi massal yang akan

menyambungkan antara kota Bogor

dengan Jakarta seperti yang akan

dilakukan seperti yang suda di DKI

Jakarta//Mudah-mudahan dengan

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

77

adannya trobosan-trobosan terus

untuk kota Bogor akan lebih nyaman

tentram dan masyarakat Bogor lebih

patuh dan tata tertib berlalu

lintas//Dan ya cukup dari kanit

turjawali Polresta Bogor kota dan

kasupnit turjawali polresta Bogor

kota//

6. 09:09 – 11:07 IPDA Susilo S.H

(Sat Lantas kota Bogor)

Di jalur SSA ini bukan hanya

kemudahan atau kelancaran lalu

lintas saja tapi juga ada dapat

beberapa permasalahan yang terjadi

dilingkar SSA ini yang pertama

adalah penyempitan jalur yaitu

disekitar jalur otista dimana

disitu terdapat jembatan otista

yang menyempit/sehubung dengan

jalur ini jalur Nasional sehingga

kebijakan yang ada adalah pada

OK

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

78

kementrian dipusat sehingga dari

daerah tidak bisa untuk langsung

mengcover menunggu perintah dari

jalur Kementrian/selain itu

permasalahan yang kedua adalah

terdapatnya wisata untuk kebun raya

yang berada di tengah-tengah jalur

SSA ini salah satu masalah yang

sangat krusial adalah tidak adanya

lahan parkir yang dimiliki tempat

wisata kebun raya , sehingga

kendaraan-kendaraan yang parkir

mencari parkir disekitaran

perkantoran atau pun rumah makan

yang ada disekitaran SSA ini/dan

bila itu tidak menampung maka

parkir akan berada disepanjang

jalan/itu menjadi permasalahan yang

sangat krusial karna akan menjadi

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

79

penghambat arus lalu lintas

sehingga kedepan pihak Polresta

Bogor kota akan bekerjasama dengan

instasi terkait/dan kebun raya

Bogor yang alhamdulilah akan ada

rencana pembuatan gedung parkir

dibelakang observasi sebanyak 6

lantai/itu dikhususkan untuk

pengunjung kebun raya/mungkin itu

saja pendapat yang kami sampaikan

dengan pagi hari ini/Trimakasih//

7. 13:04 – 14:05 Pak Agus

( masyarakat Bogor )

Menurut saya tentang SSA bagus-

bagus aja sih/mungkin ada dampak

positif atau dampak negatif/dampak

positifnya biar keliatan lalu

lintas lancar sekali tidak ada

terlihat tersendat sehingga bisa

lancar dari pagi sampai malam/

mungkin untuk dampak negatifnya

OK

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

80

ketika kita mau menyebrang karena

lalu lintas begitu sangat lancar

sehingga sedikit kesusahan untuk

menyebrang dan penyebrang harus

bisa memilih disekitaran zebracros/

kalau dari segi kebijakan barang

tentu ini kn sudah dari pemerintah

ya/ga mungkin kita bisa bilang

merasa dirugikan kebanyakannya ya

diuntungkan/mungkin yang punya

kantor yang tujuannya disebelah

kiri tidak harus banyak belok kiri

kanan tinggal masuk ke kiri aja//

8. 14:07 – 15:16 Mas Syarif

( Driver ojek online )

Menurut saya sih ada pro kontra juga

sih/pro nya ya emang padat Bogor itu

jadi semua bisa di tampung di jalur

SSAnya/tapi kalau dikontranya

paling yang macet itu didaerah

jembatan otista harus di perbaiki

OK

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

81

lagi sistemnya/paling itu aja

sih/dari macetnya aja sih di

weekend terutamannya//Kalau menurut

saya 50 50 sih/kalau untungnya sih

jalanya jadi lebih gede jadi kita

leluasa/kalau kekurangannya itu aja

sih macetnya banyak yang harus

diatasi terutama weekend/harapan

saya untuk pemerintah kota lebih

ditata lagi sih jalannya/terutama

dijalan yang macetnya itu diotista

pas jembatan itu mungkin perlu

pelebaran jalan//

9. 15:19 – 15:44 VO sejak tahun 2016 berlakulah

kebijakan pemerintah yang di sebut

one way atau sistem satu arah/yang

tujuannya untuk mengatasi

kemacetan kota bogor/hanya di

sayangkan upaya pemerintah menjadi

OK

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

82

kontradiktif dalam

masyarakat/karena kebijakan

pemerintah tersebut di pandang

sebelah pihak dan banyak pihak yang

merasa dirugikan dengan adanya

kebijakan tersebut//

10. 15:50 – 23:15 Pak Atta

( Supir angkot )

Jadi mengenai peraturan SSA

peraturan sistem satu arah yang di

berlakukan di kota Bogor/ini sama

sekali sangat merugikan artinya

untung dan ruginya jelas sangat

merugikan karena apa/kalau dulu

sebelum ada peraturan SSA bapak

dari hasil narik lumayan karna

kurang ada saingan/seperti trayek

trayek lain arahnya berbeda

sekarang satu arah/dengan adanya

peraturan SSA ini sangat merugikan

sekali/dalam pendapatan jauh

OK

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

83

sekali/dulu sebelum adanya SSA

pendapatan bapak sehari bisa

mencapai seratus ribu lebih bahkan

seratus lima puluh ribu lebih

bahkan/tapi setelah diadakan

peraturan SSA sistem satu arah di

kota Bogor ini bagi pengemudi

terutama trayek 13 yang bapak bawa

ini sangat merugikan sekali bahkan

pendapatan pun sangat drastis

menurun/bahkan sekarang ini

pendapan jauh lebih minim/kalau

dulu bisa menghasilkan seratus ribu

lebih sebelum ada SSA ini dan

setelah adanya SSA ini pendapatan

dibawah seratus bahkan lima puluh/

bahkan dibawa lima puluh/jadi

sangat berpengaruh sekali setelah

ada peraturan SSA/sistem satu arah

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

84

dikota bogor ini sangat merugikan

sekali/itu yang pertama//Terus yang

kedua masalah kesejahteraan jelas

sih berpengaruh sekali

kesejahteraan bapak untuk keluarga

ya dari hasil narik/kalau dulu bisa

sejahtera dari pendapatan narik itu

lebih dari seratus lima puluh ribu

sehari/sekarang ini jelas

terpengaruh sekali terhadap rumah

tangga bapak//Dari hasil narik

sekarang ini sangat minim sekal/

oleh karena itu jelas sekali bapak

terangkan dengan ada peraturan SSA

ini sangat merugikan dan hasilnya

pun sangat minim juga berpengaruh

pada kesejahteraan keluarga bapak//

2016 setelah diadakannya sistem

satu arah pernah di berlakukan/

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

85

lalu ada aksi dari pengemudi yang

melakukan demo/itu semua pengemudi

angkot seluruh kota bogor tidak

setuju dengan adanya peraturan SSA

yang diberlakukan oleh Pemerintah/

bahkan sempat juga demo batas Cuma

3 hari/setelah itu tanggapan dari

Pemerintah sama sekali tidak ada/

hasilnya tidak bisa di rubah

peraturan itu/saya kira untuk

seluruh pengemudi tentang peraturan

Ssa ini kurang efesien/karena apa/

karena tidak menunjang ke

sejahteraan pengemudi/jelas seluruh

pengemudi terpengaruh sekali dengan

adanya peraturan SSA/jadi sangat

minim sekali pendapatan untuk

kesejahteraan supir angkot//Saingan

semakin banyak/yang dulu beda arah

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

86

sekarang satu arah/dan mencari

penumpang sama tempatnya/seperti

angkot-angkot yang lain itu sama

semua lewatnya dan jadi satu arah/

bagaikan satu deras air itu

ibaratnya kalau dulu banyak anak

air yang mengalir kemana-mana/

sekarang satu arah semua/ sehingga

terpengaruh sekali dalam pendapatan

jadi sangat tidak efesien lah

menurut bapak//Dulu emg sebelum ini

bahan bakar masih dibawah ya

artinya belum naik seperti sekarang

ini sama aja perbedaannya dari

tarif aja//Kalau sekarang seperti

pertalite sudah 7650 kalau dulukan

hanya 6000/pakai premium dulu/

kalau sekarang pakai pertalite/

jadi perbedaan dalam satu liter itu

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

87

1650 dari dulu jelas itu

berpengaruh sekali ya sementara

tarif tidak naik/tetap bertahan di

3500 per penumpang/perhari itu

kalau rata-rata 10 liter sampai jam

12/dari jam 12 sampai jam 6 10 liter

lagi rata-rata 1 hari 20

liter//Sekarang pakai pertalite

karena premum itu jarang sekali di

SPBU hanya ada pertalite/sementara

bapak pake sehari itu 20 liter kalau

di kalikan 20 liter kali 1650ribu

udah berapa duit itu/itu pun

berpengaruh dari pendapatan

kan//Kalau narik dari jam 6 sampai

jam 12 itu kalau memang ga macet

bisa 5-6 kali rit tapi kalau macet

dengan adanya SSA ini paling 4

kali/itu berpengaruh sekali

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

88

pendapatan bapak karna dari ritnya

itu berkurang//Dengan ada peraturan

SSA banyak macet di sana di

sini//Harapan bapak dari peraturan

SSA ini mudah-mudahan sistem satu

arah ini bisa dirubah//Berharap

juga kepada aparat pemerintah yang

terkait/mudah-mudahan bisa ditinjau

kembali peraturannya agar semua

pengemudi bisa sejahtera karena

pemerinta beralasan dengan adanya

peraturan SSA ini unuk menunjang

kesejahteraan ekonomi masyarakat/

tapi nyatanya belum sejahtera

dengan adanya peraturan ini//

Semoga bisa diperhatikan kembali

dan harapan bapak juga cobalah

pemerintah mencari jalan yang lain

atau dengan cara lain agar nanti

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

89

pengemudi itu lebih sejahtera//

11. 23:16 – 23:35 VO Telah kita lihat sendiri kesimpulan

yang ada didalam cerita ini/di

balik indah dan nyamannya setiap

kota pasti selalu ada kontradiktif

tersendiri untuk kebijakan-

kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah kota//Walaupun tidak

banyak yang merasa dirugikan dari

kebijakan ini/pemerintah harus

tetap memperhatikan semua itu//

OK

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

90

3.4. Lembar Kerja Penata Kamera

Penata kamera adalah seorang yang bertugas merekam gambar dengan

menggunakan perangkat keras kamera video yang direkam melalui pita video,

memory, hard disk, atau pun media penyimpanan lainnya sesuai dengan arahan

sutradara atau pengarah acara. (Kusumawati dkk, 2015:68)

Penata kamera tidak hanya menghasilkan gambar yang baik, tapi seorang penata

kamera harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan gambar. Penata kamera yang hanya mengoperasikan kamera

saja belum dapat dikatakan sebagai penata kamera profesional penata kamera dapat

dikatakan penata kamera professional jika telah mempelajari dan memahami teori

dasar penata kamera serta memiliki jam terbang dan pengalaman produksi yang

cukup.

Kameraman memilki peran yang penting sebuah pembuatan karya audio visual

tanpa mengesampingan peran dari kru yang lain, karena seorang penata kamera

bertugas mengambil keseluruhan kebutuhan gambar berdasarkan naskah yang telah

dibuat, jika dalam sebuah karya visual penata kamera bekerja sesuai dengan director

treatment yang sudah disetujui oleh semua crew.

Seorang kameraman juga harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang di

lakukan saat pengambilan gambar, seorang kameraman juga harus memastikan

gambar yang di ambil fokus pada objek. Komposisi gambar dan framing yang tepat

juga harus di diskusikan kepada sutradara agar tidak ada pengambilan gambar ulang.

Seorang kameraman juga memiliki tanggung jawab penuh untuk aspek teknis

perekaman gambar. Maka dari itu seorang kameraman juga harus memiliki konsep

kreatifnya sendiri.

3.4.1 Pra Produksi

Dari penjelasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa sebelum

melakukan produksi, kameraman harus melakukan riset terlebih dahulu agar dapat

menentukan shoot dan angle sesuai dengan director treatment yang dibuat sutradara.

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

91

Dalam tahap pra produksi, penulis selalu berusaha untuk bertukar pikiran

dengan sutradara menentukan shoot dan angle pada saat produksi lebih mudah dalam

pengambilan gambar yang diperlukan. Sehingga, kameraman bisa mengapresiasikan

hasil gambar sesuai dengan director treatment dan shoot list.

Tahap pra produksi merupakan tahap yang paling menentukan hasil gambar

yang baik pada tahap ini, peserta kamera akan melakukan beberapa pekerjaan yang

bersifat teknis maupun non teknis meliputi: (Kusumawati dkk, 2015:69-70)

Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalannya proses

produksi(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dll).

Membuat desain kreatif meliputi Riset, merancang storyboard dan

floor plan.

Membuat Shot list.

Mempelajari naskah yang akan diproduksi.

Mempelajari teknis produksi khususnya teknis kamera.

Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan

misi produksi yang sama.

3.4.2 Produksi

Ini tahap penting bagi seorang kamerawan, shooting script serta director

treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi kamerawan(Diki Umbara

2010:87)

Pada tahap produksi, kameraman melakukan pengambilan gambar yang telah

direncanakan pada saat tahap pra produksi. Kameraman berdiskusi dengan seluruh

tim untuk melakukan pengambilan sesuai dengan treatment yang sudah dibuat pada

saat tahap pra produksi.

Mengambil stock shoot sebanyak mungkin untuk mengurangi kemungkinan

kekurangan gambar pada saat pasca produksi dan saat wawancara berlangsung harus

diperhatikan komposisi gambar yang akan diambil.

Sebelum memulai shoot, kameraman terlebih dahulu harus mengecek

peralatan-peralatan yang akan dipakai. Menyiapkan tripod, membersihkan kamara

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

92

dari debu serta sampai setting kamara agar gambar yang diambil sesuai. Setelah itu

semua kru berkumpul untuk briefing dan berdoa sebelum melakukan proses shooting

agar diberi kelancaran.

3.4.3 Pasca produksi

Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kameraman pada tahap ini. Untuk

produksi berita dan dokumenter, kameraman terkadang diminta bantuan oleh editor

untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor,

namun hal ini bisa dihandle oleh sutradara atau produser (Diki Umbara 2010:87).

Saat memberikan beberapa pilihan gambar yang tidak baik untuk

kesinambungan cerita agar program dokumenter televisi ini akan bagus hasilnya.

Hingga proses coloring selesai dan berbentuk program dokumenter televisi. Selain

mendampingi sutradara penulis pun bertanggung jawab terhadap kamera agar selalu

prima dan merapihkan kembali kamera jika sudah tidak digunakan.

3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Dalam program Dokumenter TV ini pada tahap pra produksi penulis

mempunyai peran dan tanggung jawab untuk merencanakan atas shot-shot yang akan

diambil bersama sutradara menyesuaikan dengan konsep program acara yang akan

diproduksi. Memeriksa kelengkapan alat dan menentukan kamera yang digunakan

pada saat produksi sesuai dengan kemampuan.

Pada tahap produksi mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat

penting melaksanakan perekaman gambar secara teknis sesuai dengan director

treatment yang sudah dibuat pada saat pra produksi, menentukan alat yang akan

digunakan untuk produksi seperti: kamera, lighting, microphone wireless dan tripod.

Penulis ditugaskan untuk menjaga peralatan kamera dalam produksi baik dan siap

digunakan untuk pengambilan gambar.

1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas

tentang rencana produksi.

2. Mempelajari naskah.

3. Berdiskusi dengan sutradara untuk membuat shot list.

4. Memilih peralatan kamera.

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

93

5. Merekam gambar sesuai dengan konsep dan yang shot list

yang sudah ada.

6. Menjaga peralatan kamera dan lain-lain hingga produksi

selesai.

7. Memberikan hasil gambar yang sudah direkam kepada editor.

8. Menyusun gambar yang akan dipakai sesuai dengan konsep.

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Untuk program Dokumenter TV berjudul “Satu Tujuan Bukan Berati Satu

Arah” penata kamera berusaha mengikut keinginan sutradara yaitu mengambil

gambar dengan extreme long shot, long shot, medium long shot, medium shot,

medium close up, close up. Tetapi penata kamera juga menambahakan komposisi

gambar dengan hyperfocal pada saat mewawancarai narasumber dan moving

kamera seperti: tilt up, tilt down, panning right, panning left, track in , track out serta

juga mrnggunakan angle seperti:eye level, bird eye, low angle, high angle sehingga

gambar yang dihasilkan lebih bervariasi.

b. Konsep Produksi

Untuk konsep produksi program Dokumenter TV yang berjudul “ Satu

Tujuan Bukan Berarti Satu Arah” ini penata kamera mengikuti arahan sutradara dan

director treatment yang sudah dibuat pada saat pra produksi. Penata kamera harus

bisa menyelesaikan semua konsep tertulis yang sudah dibuat. Karena semua hal yang

berkaitan dengan gambar merupakan tanggung jawab penata kamera. Penata kamera

juga melakukan pengecekan alat yang digunakan pada saat produksi yaitu kamera,

lighting, tripod dan mic.

c. Konsep Teknis

Konsep teknis dalam dokumenter ini penulis sebagai penata kamera

menggunakan konsep single cam atau satu kamera. Dalam konsep produksi penata

kamera mengambil shoot didalam maupun di luar ruangan. Untuk itu penata kamera

memahami settingan dari kamera yang akan digunakan agar tetap dapat mengambil

gambar yang enak untuk dilihat. Penulis sebagai penata kamera menggunakan

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

94

kamera SONY VG30 dengan lensa canon 18-55mm dan lensa canon 24-70mm

dengan menggunakan adapter metabone. Penata kamera menggunakan kamera

SONY VG30 karena mudah di gunakan dalam pengoperasiannya karena kamera ini

menggunakan revolusi HD.

3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

1. Kendala : Kendala yang dihadapi saat pra produksi adalah menemukan

konsep apa yang akan diambil untuk dokumenter ini karena masing-masing

dari kita memiliki beberapa konsep yang bagus.

Solusinya : Kami melakukan rapat untuk menetukan konsep siapa yang

dipilih.

2. Kendala : Saat produksi yang pertama adalah penuhnya tempat sewa alat

yang ada di Jakarta dan Bogor.

Solusinya : Jadi kami mencari beberapa tempat yang ada menyewakan

kamera SONY VG30. Namun, didaerah Bogor penyewaan alatnya bentrok

dengan jadwal orang yang lebih dulu menyewa kamera itu tersebut. Hal hasil

tim memutuskan untuk menyewa alat dijakarta supaya shooting berjalan

sesuai schedule.

3. Kendala : Saat pasca produksi berjalan masih ada kendala, karena

kurangnya stock shoot untuk bahan editing.

Solusinya : Penulis harus kembali mengambil gambar yang kurang demi

memenuhi stock shoot editing.

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

95

3.4.7. Lembar Kerja Camera Person

1. Spesifikasi Kamera

2. Camera Report

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

96

Spesifikasi Kamera

Gambar III. 1

HD Video Codec

HD:MPEG4-AVC/H.264 AVCHD™ ver.2.0 format

compatible

STD Video Codec STD:MPEG2-PS

Media Storage

Type

Memory Stick PRO Duo™ (Mark 2) Memory Stick

PRO-HG Duo™ Memory Stick XC-HG Duo™

SD/SDHC/SDXC Memory Card(Class 4 or Higher)

Image Sensor Exmor APS HD CMOS sensor(23.5 x 15.6mm)

Image Processor BIONS image processor

Lens / Filter

Diameter Sony E-Mount lens

Optical / Digital

Zoom

X2.0, with power zoom control and zoom lever

(variable / fixed max. 32 steps)

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

97

Audio Format

Dolby® Digital 5.1ch, Dolby® Digital 5.1Creator

Dolby® Digital 2ch stereo

Zoom Mic Built-in Microphone

Maximum Still

Image Resolution

(Photo Mode)

16.0 megapixels 3:2 (4912 x 3264) 13.6 megapixels

16:9 (4912 x 2760) 8.4 megapixels 3:2 (3568 x 2368)

7.1 megapixels 16:9 (3568 x 2000) 4.0 megapixels 3:2

(2448 x 1624) 3.4 megapixels 16:9 (2448 x 1376)

Image

Stabilisation Optical SteadyShot (with Active mode)

LCD Screen Size

& Type 3.0 Xtra Fine LCD™ 270 degree swivel display

Direct Copy Yes

HDMI Terminal Yes(mini)

USB Terminal

mini-AB/USB2.0 Hi-speed (mass-storage/MTP)(Read

only)

Active Interface

Shoe Yes(Multi Interface Shoe)

Dimensions (W x

H x D) Approx. 91 x 130 x 223mm

Mass (w/o Tape,

Battery, etc.) Approx. 650g

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

98

Mass (w/ Lens

Hood With Lens

Cover) Approx. 1520g(NP-FV100)(with SELP18200 LENS)

Supplied Accessories

AC Adaptor AC Adaptor (1)

Rechargeable Battery

Pack Rechargeable Battery Pack(NP-FV70) (1)

Remote Commander

Remote Commander(RMT-835 with

Battery(CR2025)) (1)

Component A/V Cable Component A/V Cable (1)

USB Cable USB Cable (1)

Power Cord Power Cord (1)

Body Cap Body cap (1)

Lens Hood Lens hood (1)

Large Size Eye Cup Large eye cup (1)

Rear Lens Cap Lens rear cap (1)

Microphone Built-in Zoom Microphone

Wind Screen Wind screen (1)

Battery Cover Battery cover (1)

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

99

Application Software

CD-ROM(“Handycam” Application Software)

(1)

Lensa

Spesifikasi Lensa Canon EF 24-70mm f/2.8 II

Gambar III. 2

Performance

Focal Length 24 - 70mm

Aperture Maximum: f/2.8 Minimum: f/22

Camera Mount Type Canon EF

Format Compatibility

35mm Film / Full-Frame Digital Sensor

Canon (APS-C)

Angle of View 84° - 34°

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

100

Minimum Focus

Distance 1.25' (38 cm)

Magnification 0.21x

Elements/Groups 18/13

Diaphragm Blades 9

Features

Image Stabilization No

Autofocus Yes

Tripod Collar No

Physical

Filter Thread Front:82 mm

Dimensions (DxL) Approx. 3.48 x 4.45" (88.5 x 113 mm)

Weight 28.40 oz (805 g)

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

101

Spesifikasi Lensa Canon 18-55mm

Gambar III. 3

Features

Image Stabilization Yes

Autofocus Yes

Tripod Collar

Physical

Filter

Thread Front:58 mm

No

Performance

Focal Length

18 – 55mm Comparable 35mm Focal Length: 29 – 88

mm

Aperture Maximum: f/3.5 – 5.6 Minimum: f/22 – 38

Camera Mount

Type Canon EF-S

Format

Compatibility Canon (APS-C)

Angle of View 74° 20′ – 27° 50′

Minimum Focus

Distance 9.8″ (.25 m)

Magnification 0.36x

Maximum

Reproduction

Ratio 1:3

Elements/Groups 13/11

Diaphragm

Blades 7

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

102

Dimensions

(DxL) Approx. 2.72 x 2.96″ (6.91 x 7.52 cm)

Weight 7.23 oz (205 g)

Spesifikasi E-Image EG04AS Two-Stage Aluminium Tripod :

Gambar III. 4

Bowl Size 75mm

Bubble Level Installed on GH04 Head

Collapsed Length 86.9 cm

Counterbalance System Installed, Fixed

Head Load Capacity 5,98 kg

Leg Payload Capacity 15 kg

Material GH04 Head: Plastic/Aluminum

Legs: Aluminum

Max. Height 165.7 cm

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

103

Min. Height 78.1 cm

Pan Drag Settings Installed, Fixed

Pan Handle Style GB1

Spreader Type GS01 Mid-Level Spreader

Tilt Drag Settings Installed, Fixed

Weight 4 kg (Full Kit, No Bag)

Adapter Lensa Metabone

Gambar III. 5

Canon EF Lens to Sony NEX Adapter

Increases Maximum Aperture 1 stop

Increases Angle of view by 0.71x

Detachable tripod foot

Page 95: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

104

DJI Spark

Gambar III. 6

Resolusi 12 MP dan Video full HD 1080p.

Jarak Drone terbang maksimal 2 km.

Waktu terbang maksimal 16 Menit.

2 Axis Gimbal Roll dan Tilt

Sensor Kamera 1/ 2.3.

50 kph Powerfull Propulsion

Maksimal 2 km HD Wifi video Transmission.

Spesifikasi Sennheiser EW 112p G3 Wireless Microphone

Gambar III. 7

System

Type of System Camera Mount Lavalier HDX Wideband FM

Page 96: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

105

RF Carrier Frequency Range

A (516-558 MHz)

10 + 1 user bank, 12 presets per bank

Approx. Working Range Maximum 490′

Overall Frequency Response 40 Hz – 18 kHz

Signal-to-Noise Ratio Greater than 110 dB

# Of Channels 1680

RF Output Power 30 mW

Diversity Circuitry Adaptive Antenna Diversity

Squelch Off / Low / Medium / High

Receiver

Type of Receiver EK 100 G3 Bodypack/Camera Mount Receiver

Type of Outputs 1/8″ Mini-Jack

Headphone Monitoring

None, (Monitor Audio VIA your Camcorder’s Audio

Output)

Battery Type/Approx. Life 2x AA Batteries, 8 – 10 hours

Display Backlit LCD Display

Mounting Options Camera / Belt

Antenna Type Single Flexible Antenna (M3 Type)

Closed Dimensions

(WxHxD) 3.23 x 2.52 x 0.94″ (82 x 64 x 24 mm)

Page 97: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

106

Weight 5.5 oz (156 g)

Transmitter

Type of Transmitter SK 100 G3 Bodypack Transmitter

Type of Input Connector Unbalanced Locking 1/8″ (3.5 mm), Mic/Line

Type of Microphone ME 2 Lavalier Microphone

Polar Pattern Omnidirectional

Interchangeable Mic Heads

Yes, User Has the Option of using Other Sennheiser

Evolution Series Lavaliers

Battery Type/Approx. Life

2x AA Batteries

Life: 8 – 10 hours

Mute Switch Yes

Level Control Yes, Variable Microphone Input Level

Antenna Type M3 Type

Display Backlit LCD Display

Dimensions (WxHxD) 3.22 x 2.51 x 0.86″ (82 x 64 x 22 mm)

Weight 5.64 oz (160 g)

Transmitter

Type of Transmitter SKP 100 G3 Plug-on Transmitter

Type of Input Connector XLR Female

Page 98: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

107

Interchangeable Mic Heads Any Dynamic Microphone with 3-pin XLR male Output

Battery Type/Approx. Life

2x AA Batteries

Life: 8 – 10 hours

Mute Switch Yes

Level Control Yes, Variable Microphone Input Level

Antenna Type Utilizes Microphone Body as Antenna

Display LCD Display: Channel, Low Battery Warning

Dimensions 4.13 x 1.69 x 1.69″ (105 x 43 x 43 mm)

Weight 6.88 oz (195 g)

Spesifikasi GoPro HERO 6 Black

Gambar III. 8

Camera

Sensor 1 x CMOS

Pixel Gross 12 MP

Page 99: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

108

Optics

Fixed Focus Yes

Recording

Recording

Media microSD/HC/XC

Video

Format

3840 x 2880 at 24, 25, 30 fps (60, 78 Mbps MP4) 3840 x 2160p at

24, 25, 30, 50, 60 fps (60, 78 Mbps MP4) 2704 x 2028p at 24, 25,

30, 50, 60 fps (MP4) 2704 x 1520p at 24, 25, 30, 50, 60, 100,

120 fps (MP4) 1920 x 1440p at 24, 25, 30, 50, 60 fps (MP4) 1920

x 1080p at 24, 25, 30, 50, 60, 100, 120, 240 fps 1280 x 720 at 50,

60 fps (MP4)

Aspect

Ratio 16:9 4:3

Still Image

Resolution RAW: 12 Megapixel JPEG: 12 Megapixel

Channels 2.0-Channel Stereo

Audio

Format AAC WAV

Display

Display Type LCD

Touchscreen Yes

Screen Size 2"

Status

Display Yes

Exposure Control

Burst Photo 30 Photos / 1 Second

Features

Image Stabilization Digital

Waterproof Depth Rating 33.0' / 10.0 m (Camera)

Built-In Mic Yes

Page 100: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

109

Built-In Speaker Yes

Wi-Fi Yes

Input/Output Connectors

Outputs 1 x Micro-HDMI (Type-D)

Microphone Input Yes

Headphone Jack No

General

Battery Rechargeable Lithium-Ion Battery Pack, 1220 mAh

Charging Method AC Adapter USB

Dimensions (W x H x D) 2.6 x 1.8 x 1.4" / 6.5 x 4.5 x 3.5 cm

Spesifikasi Led Viltrox digital Lighpanels 20-inch

Gambar III. 9

Model VL-D85B VL-D85T

Color temperature 5600K±300 ( Fixed ) 3300K-5600K ( can be adjusted )

Brightness 20%~100% ( adjustable ) 20%~100% ( adjustable )

Page 101: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

110

Max. Brightness 10200 LM 9300 LM

Max. illuminance 7380 Lux / 1m 7030 Lux / 1m

Lamp beads 5600K :1200pcs 3300K :600pcs + 5600K :600pcs

Power (max.) 85W

Continue light time 1h ( Li-battery“BP-L60A”14.4V 5.4Ah )

Group A / B / C / D / E / F

Channel 1~19

Color rendering index ≥ 95 (RA)

Page 102: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

111

Tabel III. 8

CAMERA REPORT

Company : BUJANG Production Produser : Gagah Bagas Prakoso

Project Title : SATU TUJUAN BUKAN BERARTI SATU ARAH Sutradara : Arif Juliantoro

Durasi : 24 Menit Penulis Naskah : Arif Juliantoro

NO

SHOT

VISUAL

VIDEO

NOTES

SHOT SIZE

ANGLE

MOVE

1. 1 MLS Eye Level Still Pengamen menyanyi Ok

2. 2 MLS Eye Level Tilt Down Establish kantor Walikota

Bogor

Ok

3. 3 MS Eye Level Zoom Out Establish petunjuk arah Ok

4. 4 LS Eye Level Still Establish rusa di istana

bogor

Ok

Page 103: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

112

5. 5 LS Eye Level Still Establish Taman kebun

Raya

Ok

6. 6 MCU Eye Level Still Establish lampu taman Ok

7. 7 MLS Eye Level Still Establish kereta api Timelapse

8. 8 MS Eye Level Still Establish lampu taman Ok

9. 9 LS Eye Level Still Establish mall Ok

10. 10 MS Eye Level Still Establish Taman sempur Ok

11. 11 MCU Eye Level Zoom Out Establish rambu- rambu

jalur sepeda dan pejalan

kaki

Ok

12 12 MS Eye Level Zoom Out Establish rambu-rambu lalu

lintas

Ok

13. 13 MLS Eye Level Zoom In Establish jalan Timelapse

14. 14 TOP Bird Angle Track Establish jalan Drone

15. 15 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

16. 16 MLS Eye Level Still Establish Pos Dishub Ok

17. 17 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

18. 18 LS Eye Level Still Establish jalan Ok

Page 104: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

113

19. 19 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

20. 20 LS High Angle Still Establish belokan jalan Ok

21. 21 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

22. 22 LS Low Angle Still Establish mall Ok

23. 23 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

24. 2 LS Eye Level Still Establish jalan Ok

25. 25 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

26. 26 MLS Eye Level Still Establish anggota Dishub

bekerja

Ok

27. 27 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

28. 28 LS High Angle Still Establish jalan Ok

29. 29 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

30. 30 MLS Eye Level Still Establish jalan depan

Denpom

Ok

31. 31 MS Eye Level Still Wawancara anggota dishub Ok

32. 32 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

Page 105: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

114

33. 33 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

34. 34 LS Eye Level Still Establish kantor Walikota

Bogor

Ok

35. 35 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

36. 36 MLS Eye Level Still Establish anggota Dishub

bekerja

Ok

37. 37 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

38. 38 MCU Low Angle Still Establish rambu-rambu Ok

39. 39 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

40. 40 MS Eye Level Still Establish angkot nomor 02 Ok

41. 41 MS Eye Level Still Wawancara anggota

Dishub

Ok

42. 42 MS Eye Level Still Establish puteran jalan Ok

43. 43 MS Eye Level Still Wawancara anggota Dishub Ok

44. 44 MCU Low Angle Still Establish logo polisi Ok

45. 45 MS Eye Level Pan Left Establish bagian depan pos

Polisi

Ok

46. 46 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

Page 106: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

115

47. 47 MS Eye Level Pan Right Establish ruangan TMC

Polresta Bogor Kota

Ok

48. 48 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

49. 49 LS Eye Level Still Establish jalan sekitar istana

Bogor

Ok

50. 50 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

51. 51 MLS Eye Level Still Establish jalan otista Ok

52. 52 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

53. 53 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

54. 54 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

55. 55 ELS Eye Level Still Establish istana Bogor Ok

56. 56 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

57. 57 LS High Angle Still Establish jalan Tol Ok

58. 58 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

59. 59 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

60. 60 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

Page 107: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

116

61. 61 ELS High Angle Still Establish jalan Tol Ok

62. 62 ELS Bird Angle Pan Establish kota bogor Drone

63. 63 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

64. 64 MLS Eye Level Still Establish Presiden melewati

jalan SSA

Ok

65. 65 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

66. 66 MS Low Angle Still Establish jalan Ok

67. 67 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

68. 68 MLS Eye Level Tilt Down Establish kota Bogor Ok

69. 69 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

70. 70 MS Eye Level Still Establish petugas Dishub

dan Kepolisian

Ok

71. 71 MS Eye Level Still Wawancara Polisi OK

72. 72 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

73. 73 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

74. 74 MS Eye Level Still Establish tempat kuliner

yang ada di Bogor

Ok

Page 108: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

117

75. 75 MLS Eye Level Still Establish tempat kuliner

yang ada di Bogor

Ok

76. 76 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

77. 77 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

78. 78 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

79. 79 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

80. 80 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

81. 81 MLS Eye Level Still Establish jembatan yang

menyempit

Ok

82. 82 MLS Eye Level Still Establish kemacetan akibat

penyempitan jembatan

Ok

83. 83 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

84. 84 MS Eye Level Still Establish jembatan yang

menyempit

Ok

85. 85 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

86. 86 MLS Low Angle Still Establish gapura Kebun

Raya Bogor

Ok

87. 87 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

88. 88 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

Page 109: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

118

89. 89 MCU Eye Level Still Establish Rusa di istana

Bogor

Ok

90. 90 MS Eye Level Still Establish parkiran sekitar

Kebun Raya Bogor

Ok

91. 91 MLS Eye Level Still Establish pakiran sekitar

Kebun Raya Boor

Ok

92. 92 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

93. 93 MLS Eye Level Still Establish parkiran sekitar

Kebun Raya Bogor

Ok

94. 94 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

95. 95 MLS Eye Level Still Establish anggota

Kepolisian dan Dishub

sedang mengatur lalu lintas

Ok

96. 96 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

97. 97 LS High Angle Still Establish anggota

Kepolisian sedang mengatur

lalu lintas

Ok

98. 98 MLS Eye Level Still Establish jalan sekitar istana

Bogor

Ok

99. 99 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

100. 100 MS Low Angle Still Establish Peta wisata kota

Bogor

Ok

101. 101 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

Page 110: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

119

102. 102 MLS Eye Level Still Establish orang sedang

bersepeda

Ok

103. 103 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

104. 104 MLS Eye Level Still Establish trotoar untuk

orang berkebutuhan Khusus

Ok

105. 105 MS Low Angle Still Establish rambu-rambu

untuk yang ada di trotoar

Ok

106. 106 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

107. 107 MLS Eye Level Still Establish orang yang

bersepeda

Ok

108. 108 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

109. 109 MS Eye Level Still Establish fasilitas sepeda Ok

110. 110 MS Eye Level Still Wawanacara Polisi Ok

111. 111 LS Low Angle Still Establish pembangunan

yang ada di kota Bogor

Ok

112. 112 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

113. 113 ELS High Angle Still Establish jalan Tol Ok

114. 114 MLS Eye Level Still Establish Halte Ok

115. 115 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

Page 111: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

120

116. 116 LS Eye Level Still Establish kantor Walikota

Bogor

Ok

117. 117 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

118. 118 MLS Eye Level Still Establish bus Ok

119. 119 MS Eye Level Still Wawancara Polisi Ok

120. 120 LS Low Angle Still Establish gapura pasar

Bogor

Ok

121. 121 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Ok

122. 122 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

123. 123 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Ok

124. 124 MLS Eye Level Still Establish orang yang

menyebrang jalan

Ok

125. 125 MLS Eye Level Still Establish orang yang

menyebrang jalan

Ok

126. 126 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Ok

127. 127 LS Eye Level Still Establish kantor Ok

128. 128 MS Eye Level Still Wawancara Pak Agus Ok

129. 129 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Ok

Page 112: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

121

130. 130 MS Eye Level Still Establish jembatan yang

menyempit

Ok

131. 131 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Ok

132. 132 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

133. 133 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Ok

134. 134 MS Eye Level Still Establish kemacetan Ok

135. 135 MS Eye Level Still Wawancara Pak Syarif Ok

136. 136 MS Eye Level Still Establish Pak Atta

bersalaman dengan istrinya

Ok

137. 137 MLS Eye Level Follow Establish Pak Atta

berangkat kerja

Ok

138. 138 MS Eye Level Still Establish Pak Ataa

membersihkan angkot

Ok

139. 139 MLS Eye Level Still Establish angkot Pak Atta Ok

140. 140 MS Eye Level Zoom Out Establish depan rumah Pak

Atta

Ok

141. 141 MS Eye Level Still Establish sekitar rumah Pak

Atta

Ok

142. 142 CU Low Angle Still Establish jam di rumah Pak

Atta

Ok

143. 143 MCU Eye Level Still Establish Pak Atta di angkot Ok

Page 113: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

122

144. 144 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

145. 145 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

146. 146 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

147. 147 MLS Eye Level Still Establish angkot-angkot Ok

148. 148 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

149. 149 MS Eye Level Handhell Establish orang masuk

angkot

Ok

150. 150 MCU High Angle Handhell Establish Pak Atta

menghitung uang

Ok

151. 151 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

152. 152 MS Eye Level Handhell Establish Pak Atta

mengemudi angkot

Action Cam

153. 153 CU Eye Level Still Establish nomor trayek

angkot Pak Atta

Ok

154. 154 MS Eye Level Hamdhell Establish Pak Atta

mengemudi angkot

Action Cam

155. 155 MS Eye Level Still Wawanacara Pak Atta Ok

156. 156 MCU High Anle Handhell Establish Pak Atta

menghitung uang

Ok

157. 157 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

Page 114: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

123

158. 158 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

159. 159 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

160. 160 MS Eye Level Tilt Down Establish ruangan dalam

rumah Pak Atta

Ok

161. 161 MCU Eye Level Handhell Establish setir mobil angkot

Pak Atta

Action Cam

162. 162 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

163. 163 MS Low Angle Still Establish Pak Atta

mengemudi angkot

Action Cam

164. 164 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

165. 165 MCU High Angle Still Edtablish ruangan dalam

rumah Pak Atta

Ok

166. 166 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

167. 167 MLS Eye Level Follow Establish jalan dari dalam

angkot

Action Cam

168. 168 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

169. 169 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

170. 170 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

171. 171 LS Eye Level Still Establish anggota Dishub Ok

172. 172 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

Page 115: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

124

173. 173 LS Eye Level Still Establish angkot-angkot Ok

174. 174 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

175. 175 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

176. 176 MCU High Angle Handhell Establish Pak Atta

menghitung uang

Ok

177. 177 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

178. 178 MS Eye Level Tilt Down Establish depan rumah Pak

Atta

Ok

179. 179 LS High Angle Still Establish angkot-angkot Ok

180. 180 MS Eye Level Still Establish jalan Ok

181. 181 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

182. 182 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

183. 183 MS Low Angle Still Establish harga-harga bahan

bakar

Ok

184. 184 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

185. 185 MS Eye Level Handhell Establish penumpang

membayar tariff angkot

Ok

186. 186 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

Page 116: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

125

187. 187 MCU Eye Level Handhell Establish di dalam angkot

Pak Atta

Ok

188. 188 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

189. 189 MS Eye Level Still Establish harga-harga bahan

bakar

Ok

190. 190 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

191. 191 MS Eye Level Handhell Establish Pak Atta

mengemudi angkot

Action Cam

192. 192 MLS Eye Level Still Establish jalan Ok

193. 193 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

194. 194 LS High Angle Still Establish kemacetan Ok

195. 195 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

196. 196 MLS Eye Level Still Establish anggota

Kepolisian yang mengatur

lalu lintas

Ok

197. 197 MS High Angle Still Establish kemacetan Ok

198. 198 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

199. 199 MS Eye Level Still Establish angkot-angkot Ok

200. 200 MS Eye Level Still Wawancara Pak Atta Ok

201. 201 TOP Bird Angle Track Establish Tugu Kujang Drone

Page 117: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

126

3.5 Proses Kerja Editor

Editing merupakan pekerjaan penting dalam perfilman, yaitu seorang yang

bertugas dan bertanggung jawab dalam proses pembuatan film. Proses memotong

gambar, menata hasil gambar dan suara yang di hasilkan. Dan membuat keselarasan

dalam film, supaya karya audio visual yang diciptakan akan sesuai dengan konsep

yang di inginkan sehinga cerita bisa di pahami bagi yang menonton.

Editing pada pengertian sekarang ini adalah proses menggabungkan materi satu

dengan rekaman dengan materi rekaman yang lain secara elektronik. (Hidajanto

Djamal Andi Fachrudin, 2015:209).

Seorang editor mengikuti konsep terlulis yang diberikan oleh sutradara berupa

treatment, kemudian editor bertugas untuk memilih gambar – gambar mana saja yang

pantas untuk di susun menjadi rangkaian karya audio visual.

Penting bagi seorang penata kamera dan editor agar mendapatkan karya audio

visual yang terbaik. Ketelitian dan fokus pada apa yang telah di kerjakan, selain itu

editor dan penata kamera harus mencocokan kembali bagian yang baik dan buruknya

dalam pemilihan gambar.

3.5.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi adalah tahap awal untuk proses pembuatan karya

audio visual. Menyiapkan materi dan pemilihan konsep dokumenter yang akan

divisualkan melalui treatment, kemudian menentukan lokasi yang akan di buat,

editor pun mencari sebuah ilustrasi musik yang cocok untuk melakukan produksi

karya audio visual tersebut.

Tugas editor dalam pra produksi ini adalah : (Supriyadi, M.kom 2014:166).

1. setelah menerima naskah kemudian editor merencanakan konsep editing seperti

apa yang dipakai kemudian melihat dan mengingatkan sutradara shot apa yang

penting dan tidak boleh di hilangkan.

2. Berdiskusi dan memberi masukan dengan sutradara untuk mencari stock shot yang

dapat digunakan serta angle yang dapat digunakan serta angle yang tepat untuk

produksi yang akan dilaksanakan.

Page 118: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

127

3. Berdiskusi dengan departemen dan crew yang lain untuk pembahsan secara teknis.

4. Bersama produser dan sutradara membicirkan proses kerja pasca produksi yang

akan berlangsung baik dari sisi peralatan maupun dari sisi budgeting.

Editor saling bekerja sama dengan sutradara dan penata gambar dalam proses

pengambilan shot berdasarkan treatment yang sudah dibuat sesuai konsep.

Kemudian membantu menentukan shot – shot apa saja yang dibutuhkan dan juga

teknik dalam pengambilan gambar untuk diproses pada tahap editing agar penonton

menikmati karya audio visual ini.

Untuk memaksimalkan semua kinerja, sebelum melakukan ke dalam tahapan

produksi, membangun ide – ide positif sangat penting pada tahapan ini agar tidak

ada kesalahan pada saat produksi berlangsung.

3.5.2 Produksi

Produksi adalah tahap dimana sudah mempersiapkan untuk pengambilan

gambar dari konsep yang sudah di siapkan pada saat pra produksi. Materi dan aspek

yang di butuhkan pada tahap sebelumnya yang telah matang dibuat akan dijalankan

pada tahapan ini.

Seorang editor harus memahami konsep yang akan dibuat saat produksi

sesuai dengan program dokumenter yang berjudul “Satu Tujuan Bukan Berarti Satu

Arah” setelah konsep selesai editor harus memahami isi dan konsep yang telah

direncanakan. Editor membuat sistem kerja pada saat awal pembukaan sampai

dengan penutupan program dokumenter televisi.

Pada Program dokumenter televisi ini yang berjudul “Satu Tujuan Bukan

Berarti Satu Arah”saya sebagai penyunting gambar menggunakan konsep editing

“Continuity Editing”. Continuity editing adalah menghubungkan gambar yang satu

dengan lainnya. Menghubungkan adegan satu dengan lainnya, sehingga tersusun

cerita yang di inginkan. Membuat keselarasan kedalaman video mudah dimengerti

dan di pahami oleh setiap mata penonton (Rusman Latief dan Yusiatie Utud

2017:158).

Page 119: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

128

Editor tidak hanya menyusun gambar sesuai sutradara inginkan dalam

penyampaian audio visual melalui dokumenter televisi. Sebelum melakukan proses

editing sutradara dan editor harus saling bekerja sama untuk mencegah shot yang

kurang dalam proses editing agar tidak melalukan mengambil ulang audio visual.

Menentukan konsep agar jalannya karya ini dapat dinikmati oleh penonton.

Sutradara dan editor bisa bekerja sama dan memberikan masukan satu sama lain

demi keselarasan dalam film, membaca dan juga menganalisis bagian – bagian apa

saja yang harus di perkuat sesuai dengan konsep yang di inginkan sebelumnya.

3.5.3 Pasca Produksi

Setelah melewati tahap pra produksi dan produksi adalah proses finishing

dari tahap konsep yang sudah di buat. Editing merupakan tahap sangat penting untuk

menghasilkan karya dokumenter yang berkualitas. Editor di bantu oleh sutradara

untuk memilih gambar yang akan di pilih, setelah gambar - gambar tersusun dengan

kasar disebut off-line editing.

Di tahap ini dibutuhkan kelitian agar mendapatkan hasil terbaik, misalnya

dengan menambahkan sedikit efek musik dalam video ataupun transisi efek yang

bisa digunakan dalam konsep karya audio visual tersebut.

Editor yang baik adalah jika konsep yang diinginkan produser dapat

diwujudkan. Bukan cuma buat pertunjukan yang menarik dengan cutting yang

keren,tetapi juga pemilihan efek suara dan ilustrasi musik yang menguatkan konsep

acara yang diinginkan produser. (Brillianto K.Jaya 2016:17:18).

Pasca produksi adalah tahap terakhir dari proses pembuatan karya audio

visual pada saat dimeja editing. Sutradara memberikan ide untuk melakukan proses

editing sesuai dengan treatment yang sudah ada dan dibantu sutradara untuk

menyelesaikan tugas editing. Langkah – langkah dalam proses pengerjaan editing

program dokumenter yang berjudul”Satu Tujuan Bukan Berarti Satu Arah”

Page 120: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

129

Sebagai berikut :

a. Preview

Pada tahap ini editor telah menerima keseluruhan bahan mentah yang telah di

buat saat shooting berupa memory card agar editor mengenali shoot mana yang baik

dan kurang baik dalam proses produksi. Sehingga editor dapat memeriksa setiap

kekurangan shoot atau tidak masuk ke dalam gambar yang diinginkan sebelum

proses editing.

b. Offline editing

Tahap bagi seorang editor untuk melakukan proses editing tetapi gambar masih

bersifat kasar, yaitu membuat shot yang sudah ada kemudian melakuan

penyambungan gambar dan memotong gambar. Mengatur logging time code

berdasarkan catatan yang telah dibuat, agar semua bagian dari setiap shoot tertata

dan tentu saja ini memudahkan editor sebelum melakukan editing online.

c. Capture

Proses pemindahan gambar ke laptop, melakukan proses transfer video rekaman

yang masih berada di dalam memory card ke laptop agar mudah dalam penyimpanan

dan pencarian gambar pada saat proses editing.

d. Assambing

Pada tahap ini editor menyusun gambar berdasarkan naskah, semua itu harus

berurutan baik dari shoot yang telah di buat mana yang baik atau pun yang buruk.

Telah dipilih untuk disusun dalam proses tahap editing.

e. Rough Cut

Editor memotong dan membuang setiap shot berdasarkan treatment yang

tidak terpakai kemudian menjadikan suatu cerita namun bersifat gambar kasar dan

hasilnya sementara bisa untuk dirubah kembali, tentu saja harus berdasarkan

treatment agar setiap alur cerita dapat di mengerti dan di pahami setiap penonton.

Page 121: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

130

f. Fine Cut

Editor memotong shot berdasarkan treatment yang di pakai dan di susun sesuai

keinginan sutradara, misalnya durasi tersebut harus sesuai dengan konsep yang telah

di buat dan tidak bisa lagi berubah.

g. On Line Editing

Tahap bagi seorang editor untuk menghaluskan hasil gambar dan memperbaiki

kualitas hasil gambar kemudian menggunakan tambahan efek transisi sesuai

kebutuhan cerita. Pada tahap ini sudah terbentuk suatu cerita yang jelas maka dari

itu editor harus menyempurnakan cerita. Tahap ini sangat penting karena

menentukan kualitas suatu film, menyempurnakan kualitas video, memberikan efek

yang di butuhkan untuk di suatu video, memudahan penonton memahami cerita

dalam video tersebut.

h. Titling

Editor menggunakan software media editing Adobe Premiere Pro CC 2017.

Untuk mengedit kebutuhan dan aspek yang diinginkan oleh sutradara demi

keselarasan video.

i. audio

Adalah pencampuran antara gambar dan suara. Narasi yang sudah di rekam dan

ilustrasi musik yang juga juga direkam lalu dimasukkan ke dalam pita hasil editing

on line sesuai dengan petunjuk yang ada dalam naskah editing.(Indah Rahmawati

2011:108).

Penggabungan musik, efek suara ke dalam karya audio visual.setelah melakukan

proses editing selanjutnya adalah menyatukan suara narasumber dengan tambahan

instrument. Penambahan sesuai dengan apa yang di butuhkan, sesuai dengan situasi

dalam video hal ini sangat penting demi menjaga irama di video itu, juga menjaga

emosional penonton.

Page 122: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

131

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor

“Seorang editor harus memperhatikan tujuan dan kepentingan program yang

diedit, dengan memperhatikan unsur – unsur, gerak, kata, irama, dan aspek – aspek

artistik. ( Rusman latief 2017:141).

Peran dan tanggung jawab editor memotong gambar dan suara sesuai

treatment agar alur cerita dapat di mengerti oleh penonton. Isi video tidak bosan di

mata penonton yang melihat tidak monoton sehingga jelas penyampaian informasi

atau pesan yang di sampaikan kepada penonton dengan menambahan arti dalam isi

video.

Memberikan saran kepada sutradara untuk mengambil shot tambahan, saling

bertukar pikiran mengenai shot yang kurang baik. Untuk kesempurnaan materi dan

konsep yang di buat berbagai unsur kreatifitas sangat di perlukan. Mampu menutupi

kekurangan di saat proses pengambilan gambar.

Seorang editor bertanggung jawab penuh atas hasil akhir karya audio visual

yang sudah diserahkan untuk proses editing. Mengemas materi menjadi sebuah karya

dramatis kemudian memberikan sentuhan pada hasil akhir karya audio visual yang

di buat.

3.5.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Setelah tim melakukan riset, membutuhkan persiapan matang untuk

pengambilan tempat dan pengambilan gambar yang baik. Perpindahan gambar satu

dengan gambar lainnya sesuai kebutuhan film dan disetujui oleh sutradara. Editor

juga menambahkan yang perlu digunakan dalam film dokumenter yang telah di buat.

Ada dua konsep yang akan editor sampaikan dalam pembuatan film dokumenter ini

yaitu:

Colouring : Merubah pewarnaan dari hasil natural ke hasil warna yang lebih

tajam.

Transisi : Transisi dalam dokumenter ini menggunakan dissolve yaitu

merupakan transisi perpindahan shot untuk sebagai pergantian tempat.

Page 123: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

132

b. Konsep Produksi

Bahwa Program dokumenter ini membuat film berdasarkan yang diceritakan

oleh para narasumber dengan audio visual yang menarik agar menghasilkan film

dokumenter ini tidak monoton.

c. Konsep teknis

Dari segi teknis alat yang digunakan laptop processor Intel core i-3 dengan ram

6GB DDR 3. Pada proses editing mencoba untuk melakukan konsep editing yang

memang sudah dibuat oleh sutradara sebelumnnya, untuk pemilihan gambar yang

sesuai dan pantas di edit. Kemudian pada tahap editing menggunakan software

editing berupa Adobe Premiere Pro CC 2017. Memiliki fitur – fitur yang penting,

antara lain perekam video, alat pemotong, title. Tujuan menggunakan software

tersebut agar memudahkan proses menyimpan project dalam bentuk video.

3.5.6 Kendala Produksi Dan Solusinya

Pada proses pembuatan karya dokumenter televisi ini, tim produksi

mengalami suatu kendala di saat pra produksi, produksi dan paska produksi .

Kendala yang di dapat dan solusinya sebagai berikut :

1. Kendala : Memilih alur cerita yang sesuai dari berbagai narasumber.

Solusinya : Melihat satu per satu video yang di wawancara oleh

narasumber.

2. Kendala : Terbatasnya waktu untuk melakukan proses editing , jadi

memanfaat kan waktu sebaik baiknya untuk mendapatkan hasil yang

sempurna.

Solusinya : Menyesuaikan gambar yang cocok untuk film dokumenter

ini.

3. Kendala : Stock shot yang kurang.

Solusinya : Melakukan pengambilan stock shoot tambahan untuk

mengisi kekurangan dalam video.

Page 124: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

133

1.1.7 Lembar Kerja Editor

1. Spesifikasi Editing

2. Proses Pembuatan Id Program

3. Laporan Editing

Page 125: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

134

SPESIFIKASI EDITING

HARDWARE

1. Processor : Intel core i-3 4005U 1.7GHz

2. RAM : 6GB DDR3

3. Hardisk : HDD 368 GB

ACCESSORIS

1 Speaker : Headset Rexus F15

2 Mouse : Rexus Aviator RXM-S5

SOFTWARE

1. Visul : Adobe Premiere CC 2017

2. Audio : Adobe Auditon CC 2017

3. Grafis : Adobe Photoshop CC

Google Earth Pro

Gambar III. 10

Page 126: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

135

Proses Pembuatan ID Program

a. Bar And Tone

Gambar III. 11

b. Logo Bsi

Gambar III. 12

Page 127: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

136

c. Program ID

Gambar III. 13

d. Universal Counting Leader

Gambar III. 14

Page 128: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

137

e. Isi Program

Gambar III. 15

f. Kerabat Kerja

Gambar III. 16

Page 129: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

138

g. Ucapan Terima Kasih

Gambar III. 17

h. Copyright

Gambar III. 18

Page 130: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

139

Tabel III. 9

LAPORAN EDITING

Production Company : BUJANG Production Produser : Gagah Bagas Prakoso

Project Title : Satu Arah Bukan Berarti Satu Arah Director : Arif Juliantoro

Duration : 23 Menit Editing : Ananda Faisal Risky

No TIME CODE INT /

EXT

KETERANGAN

VISUAL AUDIO SFX TRANSISI VIDEO

EFFECT

DURASI

1 00:00:00:00 - 00:00:00:05 Bars And Tone Bars And Tone 5 Detik

2 00:00:00:05 - 00:00:00:10 Logo BSI 5 Detik

3 00:00:00:10 - 00:00:00:15 Program ID 5 Detik

4 00:00:00:15 - 00:00:00:20 Universal

Counting Leader

5 Detik

5 00:00:00:20 - 00:00:00:59 Pengamen

Nyanyi

Suara Pengamen Cut to, Dip

To Black

Lumetri Color 39 Detik

6 00:00:00:59 - 00:01:01:16 Maps Bogor VO Lumetri Color 17 Detik

7 00:01:01:16 - 00:01:25:01 Kantor Walikota VO Cut To Lumetri Color 9 Detik

8 00:01:25:01 - 00:01:29:16 Ext Petunjuk Arah VO Cut To Lumetri Color 4 Detik

9 00:01:29:16 - 00:01:32:24 Ext Rusa Istana

Bogor

VO Cut To Lumetri Color 3 Detik

Page 131: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

140

10 00:01:32:24 - 00:01:37:14 Ext Taman Kebun

Raya

VO Cut To Lumetri Color 5 Detik

11 00:01:37:14 - 00:01:40:17 Ext Lampu Taman VO Cut To Lumetri Color 3 Detik

12 00:01:40:17 - 00:01:44:00 Ext Kereta Api VO Cut To Lumetri Color 4 Detik

13 00:01:44:00 - 00:01:47:03 Ext Lampu Taman Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 3 Detik

14 00:01:47:03 - 00:01:49:12 Ext Mall Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 2 Detik

15 00:01:49:12 - 00:01:50:15 Ext Taman Sempur Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 1 Detik

16 00:01:50:15 - 00:01:53:13 Ext Rambu Sepeda

Dan Pejalan kaki

Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 3 Detik

17 00:01:53:13 - 00:01:57:08 Ext Rambut Lalu

Lintas

Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 4 Detik

19 00:01:57:08 - 00:02:02:09 Ext Jalan Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 5 Detik

20 00:02:02:09 - 00:02:07:00 Ext Jalan Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 5 Detik

21 00:02:07:00 - 00:02:23:19 Ext Kompas.com Vo Cut To Lumetri Color 16 Detik

22 00:02:23:19 – 00:02:24:08 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

23 00:02:24:08 - 00:02:26:14 Ext Pos Dishub Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

24 00:02:26:14 - 00:02:33:14 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

25 00:02:33:14 - 00:02:40:15 Ext Courtesy Of

Youtube

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

26 00:02:40:15 - 00:02:44:05 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

27 00:02:44:05 - 00:02:50:01 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

28 00:02:50:01 - 00:02:54:14 Ext Belokan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

Page 132: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

141

29 00:02:54:14 - 00:02:55:20 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

30 00:02:55:20 - 00:03:02:05 Ext Mall Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

31 00:03:02:05 - 00:03:03:23 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

32 00:03:03:23 - 00:03:12:15 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

33 00:03:12:15 - 00:03:17:18 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

34 00:03:17:18 - 00:03:24:22 Ext Dishub lagi

Bekerja

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

35 00:03:24:22 - 00:03:33:11 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

36 00:03:33:11 - 00:03:41:14 Ext Courtesy Of

Youtube

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

37 00:03:41:14 - 00:03:43:15 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

38 00:03:43:15 - 00:03:45:23 Ext Jalan Jembatan

Merah

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

39 00:03:45:23 - 00:03:48:07 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

40 00:03:48:07 - 00:03:55:13 Ext Jalanan Denpom Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

41 00:03:55:13 - 00:04:04:09 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

42 00:04:04:09 - 00:04:10:08 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

Page 133: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

142

43 00:04:10:08 - 00:04:11:01 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

44 00:04:11:01 - 00:04:13:10 Ext Kantor Balaikota Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

45 00:04:13:10 - 00:04:22:23 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 10 Detik

46 00:04:22:23 - 00:04:28:08 Ext Dishub Sedang

Bekejra

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

47 00:04:28:08 - 00:04:32:19 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

48 00:04:32:19 - 00:04:35:15 Ext Rambu Nomor

Angkot

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

49 00:04:35:15 - 00:04:41:01 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

50 00:04:41:01 - 00:04:43:19 Ext Angkot Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

51 00:04:43:19 - 00:04:46:06 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

52 00:04:46:06 - 00:04:52:18 Ext Putaran Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

53 00:04:52:18 - 00:04:54:21 Ext Wawancara

Dishub

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

54 00:04:54:21 - 00:04:58:18 Int Logo Polisi VO Cut To Lumetri Color 4 Detik

55 00:04:58:18 - 00:05:02:14 Ext Pos Polisi VO Cut To Lumetri Color 4 Detik

56 00:05:02:14 - 00:05:17:10 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 15 Detik

57 00:05:17:10 - 00:05:26:17 Int Ruangan CCTV Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

Page 134: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

143

58 00:05:26:17 - 00:05:36:14 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 10 Detik

59 00:05:36:14 - 00:05:42:12 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

60 00:05:42:12 - 00:05:45:14 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

61 00:05:45:14 - 00:05:55:02 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 10 Detik

62 00:05:55:02 - 00:05:59:06 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

63 00:05:59:06 - 00:06:06:01 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

64 00:06:06:01 - 00:06:15:23 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

65 00:06:15:23 - 00:06:30:12 Ext Courtesy Of

Youtube

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 15 Detik

66 00:06:30:12 - 00:06:33:16 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 13 Detik

67 00:06:33:16 - 00:06:36:05 Ext Istana bogor Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

68 00:06:36:05 - 00:06:41:06 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

69 00:06:41:06 - 00:06:45:06 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

70 00:06:45:06 - 00:06:47:20 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

71 00:06:47:20 - 00:06:50:08 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

Page 135: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

144

72 00:06:50:08 - 00:07:43:17 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 43 Detik

73 00:07:43:17 - 00:07:48:11 Ext Lawang Salapan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

74 00:07:48:11 - 00:07:55:01 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

75 00:07:55:01 - 00:08:01:03 Ext Mengatur Lalu

Lintas

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

76 00:08:01:03 - 00:08:30:03 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

77 00:08:30:03 - 00:08:31:20 Ext Kuliner Bogor Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

78 00:08:31:20 - 00:08:33:09 Ext Kuliner Bogor Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

79 00:08:33:09 - 00:09:14:19 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 41 Detik

80 00:09:14:19 - 00:09:20:14 Ext Jalanan Otista Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

81 00:09:20:14 - 00:09:38:16 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 18 Detik

82 00:09:38:16 - 00:09:42:13 Ext Kebun Raya

Bogor

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

83 00:09:42:13 - 00:09:44:20 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

84 00:09:44:20 - 00:09:52:01 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

85 00:09:52:01 - 00:09:54:01 Ext Rusa Kebun

Raya Bogor

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

Page 136: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

145

86 00:09:54:01 - 00:10:00:15 Ext Parkiran Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

87 00:10:00:15 - 00:10:05:04 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

88 00:10:05:04 - 00:10:09:12 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

89 00:10:09:12 - 00:10:25:16 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 16 Detik

90 00:10:25:16 - 00:11:28:20 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

91 00:10:28:20 - 00:11:08:20 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 24 Detik

92 00:11:08:20 - 00:11:10:16 Ext Polisi Bertugas Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

93 00:11:10:16 - 00:11:11:16 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

94 00:11:11:16 - 00:11:16:16 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

95 00:11:16:16 - 00:11:17:02 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

96 00:11:17:02 - 00:11:21:01 Ext Peta Bogor Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

97 00:11:21:01 - 00:11:23:16 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

98 00:11:23:16 - 00:11:25:09 Ext Bersepeda Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

99 00:11:25:09 - 00:11:26:01 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

Page 137: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

146

100 00:11:26:01 - 00:11:27:00 Ext Trotoar Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

101 00:11:27:00 - 00:11:28:17 Ext Rambu

Berkebutuhan

khusus

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

102 00:11:28:17 - 00:11:29:23 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

103 00:11:29:23 - 00:11:33:00 Ext Bersepeda Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

104 00:11:33:00 - 00:11:37:18 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

105 00:11:37:18 - 00:11:42:04 Ext Fasilitas Sepeda Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

106 00:11:42:04 - 00:11:45:09 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color

Lumetri Color

3 Detik

107 00:11:45:09 - 00:11:49:23 Ext Gedung Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

108 00:11:49:23 - 00:11:54:12 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

109 00:11:54:12 - 00:12:00:01 Ext Jalan Tol Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

110 00:12:00:01 - 00:12:04:04 Ext Halte Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

111 00:12:04:04 - 00:12:06:00 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

112 00:12:06:00 - 00:12:07:17 Ext Balikota Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

Page 138: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

147

113 00:12:07:17 - 00:12:09:00 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

114 00:12:09:00 - 00:12:11:18 Ext Transportasi Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

115 00:12:11:18 - 00:12:41:05 Int Wawancara

Polisi

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 23 Detik

116 00:12:41:05 - 00:12:46:12 Ext Pasar Bogor Cut To Lumetri Color 5 Detik

117 00:12:46:12 -00:12:58:08 Ext Wawancara Pak

Agus

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 12 Detik

118 00:12:58:08- 00:13:08:09 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 10 Detik

119 00:13:08:09 - 00:13:17:12 Ext Wawancara Pak

Agus

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

120 00:13:17:12 - 00:13:24:05 Ext Susah

Menyebrang

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

121 00:13:24:05 - 00:13:29:07 Ext Jalan Di

ZebraCross

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

122 00:13:29:07 - 00:13:43:20 Ext Wawancara Pak

Agus

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 14 Detik

123 00:13:43:20 - 00:13:48:01 Ext Kantor Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

124 00:13:48:01- 00:13:50:05 Ext Wawancara Pak

Agus

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

125 00:13:50:05 - 00:14:07:06 Ext Wawancara Pak

Syarif

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 17 Detik

126 00:14:07:06 - 00:14:14:01 Ext Jalanan Otista Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

Page 139: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

148

127 00:14:14:01 - 00:14:19:02 Ext Wawancara Pak

Syarif

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

128 00:14:19:02 - 00:14:23:18 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

129 00:14:23:18 - 00:14:37:18 Ext Wawancara Pak

Syarif

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 14 Detik

130 00:14:37:18 - 00:14:53:24 Ext Jalanan Macet Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 16 Detik

131 00:14:53:24 - 00:14:59:20 Ext Wawancara Pak

Syarif

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

132 00:14:59:20 - 00:15:05:12 Ext Pak Atta

Berangkat Kerja

VO Cut To, Dip

To Black

Lumetri Color 6 Detik

133 00:15:05:12 - 00:15:12:17 Ext Jalan Di Gang VO Cut To Lumetri Color 7 Detik

134 00:15:12:17 - 00:15:18:09 Ext Mengelap

Angkot

VO Cut To Lumetri Color 6 Detik

135 00:15:18:09 - 00:15:22:03 Ext Angkot 13 VO Cut To Lumetri Color 4 Detik

136 00:15:22:03 - 00:15:25:08 Ext Rumah Pak Atta VO Cut To Lumetri Color 3 Detik

137 00:15:25:08 - 00:15:28:07 Ext Gang Rumah Pak

Atta

VO Cut To Lumetri Color 3 Detik

138 00:15:28:07 - 00:15:32:09 Int Jam Cut To Lumetri Color 4 Detik

139 00:15:32:09 - 00:15:37:15 Ext Pak Atta Di

Dalam Angkot

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

140 00:15:37:15 - 00:15:54:03 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 17 Detik

141 00:15:54:03 - 00:16:00:04 Ext Jalanan Sistem

Satu Arah

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

142 00:16:00:04 - 00:16:05:05 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

Page 140: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

149

143 00:16:05:05 - 00:16:07:16 Ext Angkot Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

144 00:16:07:16 - 00:16:13:05 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

145 00:16:13:05 - 00:16:20:04 Ext Naik Angkot Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

146 00:16:20:04 - 00:16:29:09 Ext Menghitung

Uang

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

147 00:16:29:09 - 00:16:35:17 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

148 00:16:35:17 - 00:16:37:23 Ext Menyetir Mobil Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

149 00:16:37:23 - 00:16:39:03 Ext Nomor Angkot

13

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

150 00:16:39:03 - 00:16:45:13 Ext Menyetir Mobil Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

151 00:16:45:13 - 00:16:54:03 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

152 00:16:54:03 -00:17:01:05 Ext Menghitung uang Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

153 00:17:01:05 - 00:17:07:03 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

154 00:17:07:03 - 00:17:11:08 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

155 00:17:11:08 - 00:17:23:01 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 12 Detik

156 00:17:23:01 - 00:17:24:16 Int Dapur Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

Page 141: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

150

157 00:17:24:16 - 00:17:26:16 Ext Setiran Mobil Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

158 00:17:26:16 - 00:17:31:17 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

159 00:17:31:17 - 00:17:37:03 Ext Menyetir Mobil Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

160 00:17:37:03 - 00:17:49:22 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 12 Detik

161 00:17:49:22 - 00:17:52:04 Ext Dapur Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

162 00:17:52:04 - 00:17:58:11 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

163 00:17:52:04 - 00:18:05:02 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 14 Detik

164 00:18:05:02 - 00:18:06:14 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

165 00:18:06:14 - 00:18:14:22 Ext Jalanan Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

166 00:18:14:22 - 00:18:31:12 Ext Courtesy Of

Youtube

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 16 Detik

167 00:18:31:12 - 00:18:34:13 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

168 00:18:34:13 - 00:18:38:12 Ext Bekerja Lalu

Lintas

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

169 00:18:38:12 - 00:18:45:04 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

170 00:18:45:04 - 00:18:53:22 Ext Angkot Di

Jalanan

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

Page 142: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

151

171 00:18:53:22 - 00:19:02:04 Ext Jalanan Macet Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

172 00:19:02:04 - 00:19:06:24 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

173 00:19:06:24 - 00:19:11:01 Ext Menghitung

Uang

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

174 00:19:11:01 - 00:19:15:04 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

175 00:19:15:04 - 00:19:17:23 Ext Rumah Pak Atta Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 2 Detik

176 00:19:17:23 - 00:19:23:14 Ext Jalanan Jembatan

Merah

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

177 00:19:23:14- 00:19:31:02 Ext Jalanan Kebun

raya

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

178 00:19:31:02- 00:19:40:13 Ext Jalanan Sempur Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

179 00:19:40:13 - 00:20:10:09 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 30 Detik

180 00:20:10:09 - 00:20:18:10 Ext Pombensin Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

181 00:20:18:10 - 00:20:27:03 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

182 00:20:27:03 - 00:20:32:04 Ext Memberikan

Uang

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

183 00:20:32:04 - 00:20:33:22 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 1 Detik

184 00:20:33:22 - 00:20:39:01 Ext Penumpang Di

Angkot

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 6 Detik

Page 143: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

152

185 00:20:39:01 - 00:20:59:21 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 20 Detik

186 00:20:59:21 - 00:21:07:08 Ext Pombensin Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

187 00:21:07:08 - 00:21:27:19 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 20 Detik

188 00:21:27:19 - 00:21:31:09 Ext Pak Ata Menyetir

Mobil

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 4 Detik

189 00:21:31:09 - 00:21:39:21 Ext Jalanan Sempur Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

200 00:21:39:21 - 00:21:42:03 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 3 Detik

201 00:21:42:03 - 00:21:48:20 Ext Jalanan Macet Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

202 00:21:48:20 - 00:22:14:17 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 26 Detik

203 00:22:14:17 - 00:22:25:01 Ext Polisi Mengatur

Lalu Lintas

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 9 Detik

204 00:22:25:01 - 00:22:32:15 Ext Jalanan Macet Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 7 Detik

205 00:22:32:15 - 00:22:40:19 Int Wawancara Pak

Atta

Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 8 Detik

206 00:22:40:19 - 00:22:45:00 Ext Jalanan Angkot Statement

Narasumber

Cut To Lumetri Color 5 Detik

207 00:22:45:00 - 00:22:59:06 Int Wawancara Atta Statement Narsum Cut To Lumetri Color 14 Detik

208 00:22:59:06 - 00:23:19:20 Ext Tugu Kujang VO,Ilustrasi Musik Cut To Lumetri Color 20 Detik

209 00:23:19:20 - 00:23:54:23 Credit Title Ilustrasi Musik 35 Detik

210 00:23:54:23 - 00:24:39:07 BTS Ilustrasi Musik 15 Detik

Page 144: BAB III LAPORAN PRODUKSI - Bina Sarana Informatika · single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event

153