Bab III Landasan Teori
-
Upload
basri-goeltom -
Category
Documents
-
view
27 -
download
9
description
Transcript of Bab III Landasan Teori
13
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Aplikasi
3.1.1 Aplikasi
Aplikasi secara umum yaitu suatu system atau program komputer yang memiliki fungsi
sebagai fasilitas digital yang membantu penggunanya menyelesaikan tugas atau pekerjaan berupa
pengolahan kata, gambar, angka, suara, dan sebagainya. Tidak han yaitu, aplikasi juga memiliki
banyak fungsi lain yang terbagi kedalam banyak bidang atau kategori, seperti hiburan, bisnis,
edukasi, dan lain-lain. Selama anda masih menggunakan perangkat komputer, maka secara
otomatis anda tidak akan pernah terlepas dari penggunaan software aplikasi dalam aktifitas
komputerisasi sehari-hari.
Pada aplikasi produktifitas kerja, pada umumnya dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1 SpreadSheet. Contohnya yaitu Microsoft Office Excel, Claris Resolve, StarOffice Calc, Lotus
1-2-3, QuatroPro, dan sebagainya.
2 Desktop Publishing. Merupakan software aplikasi yang digunakan oleh banyak designer.
Contoh software aplikasi jenis ini yaitu Photoshop, Corel Draw, Ventura, Frame Maker,
Indesign, Paint, dan lain - lain.
3 Word Processing. Suatu aplikasi pengolah kata yang biasa digunakan untuk merancang,
menyusun, dan membuat suatu dokumen. Aplikasi Word Processing yang banyak di pasaran
yaitu Microsoft Office Word, WordPad, NotePad, dan masih banyak lagi.
4 Presentasi Grafik. Beberapa contohnya ialah StartOffice Impress, Microsoft Office Power
Point, FreeLance Graphics, dan sebagainya.
5 Personal Information Manager (PIM). Yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola segala
informasi yang bersifat interent, seperti schedules, jobs, client list, dairy, dan lain - lain.
Contoh dari aplikasi jenis ini diantaranya komputer Organizer, Microsoft Office Outlook,
Commence, dan Lotus Organizer.
6 Manajemen data. Disebut juga Database Management System dimana biasa digunakan untuk
melakukan aktifitas pencatatan, manipulasi, serta mengambil suatu data supaya jauh lebih
14
cepat dan tepat. Contohnya ialah Visual Foxpro, Visual Database, Microsoft Corporation,
Visual Express, Paradox, dan lain sebagainya.
7 Komunikasi. Pada umumnya merupakan kelompok aplikasi yang digunakan khusus untuk
melakukan aktifitas komunikasi antar pengguna aplikasi. Beberapa aplikasi komunikasi yang
banyak digunakan yakni Kmail, Perfect Office, Netscape Messenger, OutLook Express, dan
sebagainya. [HRS]
7.1 Sistem Informasi Geografis
7.1.1 Sistem Informasi
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yangmempunyai satu pengertian
yaitu sehimpunan bagian atau komponenyang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
satau kesatuanyang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik(2002 dalam
Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkatkomponen yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mencapaisuatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007)
mendefinisikansistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagianyang
mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secaradinamis untuk mencapai hasil yang
diharapkan.Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwapengertian sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang salingberhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai
tujuan bersama-sama.Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem,sebagai
contoh, pesawat terbang adalah suatu sistem yang terdiri darisistem-sistem bawahan seperti
mesin, sistem badan pesawat dansistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem
tingkatyang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi darisistem karburator, sistem
bahan bakar dan seterusnya. Istilahsubsistem digunakan untuk memudahkan analisis
danpengkomunikasian.
Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem:
1. Mempunyai komponen (component).
Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama
untuk membentuk suatu kesatuan. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistemuntuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (boundary).
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.
3. Penghubung sistem (interface).
15
Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung
memungkinkan sumber-sumber dayamengalit dari satu subsistem ke subsistem lainya, dan
juga subsistem-subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satukesatuan.
4. Masukan sistem (input).
Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal darilingkungan
5. Keluaran sistem (output).
Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke
6. Lingkungan
Pengolahan sistem (proces).
7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran
8. Lingkungan luar sistem (environments)
Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhikerja sistem.
9. Sasaran suatu tujuan (goal).
Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil
10. jika mengenai sasaran atau tujuan (goal).
Gambar 3.1 Karakteristik Sistem
(Sumber: belajarsisteminformasianalisis.wordpress.com)
7.1.2 Data dan Informasi
Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering
digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk
pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-
simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia,
16
peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa
adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh
arti oleh penerimanya ( John,1983 dalam Prahasta, 2002).
Gambar 3.2 Hubungan Data dan Informasi
(Sumber: naifuta.blogspot.com)
Davenport dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006) membedakan data dan informasi sebagai
berikut:
Datais a set of discreteobjective facts abaout events. Sebagai contoh bila seorang
pelanggan datang untuk membeli buah jeruk di sebuah supermarket maka transaksi yang terjadi
dapat digambarkan sebagian oleh, yaitu berapa uang yang harus dibayarkan, berapa kilogram
jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa pelanggan itu datang ke supermarket,
kualitas pelayanaan supermarket dan sebagainya. Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-
catatan (record) atau transaksi.
Informationis data that makes a difference. Kata inform sejatinya adalah berarti memberi
bentuk, dan informasi ditujukanuntuk membentuk orang yang mendapatkannya, yaitu untuk
membuatagar pandangan atau wawasan orang tersebut berbeda (dibandingkansebelum
memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membelijeruk lokal bukan jeruk import,
pernyataan tersebut merupakaninformasi, Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi
informasi data harus terlebih dahulu diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data.
17
Gambar 3.3 Model Pengolahan Data
(Sumber: ericsonricardobiaconeri.blogspot.com)
Barry E. Cusing (983, dalam Riasetiawan, 2007) mendefinisikan system informasi sebagai
:Anorganized means ofcolleting, entering and processing data, and of storing,
managing,controllingm and reporting information so that an organization canachieve its
objectives and goal.Sementara itu Gelinas, Oramdan Wiggins (1990 dalam Riasetiawan ,2007)
mendefinisikan system informasi sebagai: A manmade system that generally consists of an
integrated set of computerbasedand manual components establish to collect, store , and
managedata, and to provide output information to users.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa system informas iadalah suatu
cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan
menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk mencapai sasaran
dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu system informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatannya, bergantung pada tiga factor utama yaitu: keserasian dan mutu data,
pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya ( Cook, 1977 dalamNotohadiprawiro, 2006).
Struktur dan cara kerja system informasi berbeda beda tergantung pada macam keperluan
atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Diantara berbagai system informasi jelas terdapat
Banyak perbedaana kantetapi ada suatu persamaan yang menonjol yaitu semua system informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkandariberbagaisumber (Coppockdan
Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006)
7.1.3 Sistem Informasi Geografis
Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang,
bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.
1. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai :is an a computer system for
capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
18
2. Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu system berbasis komputer yang
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data,
serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
3. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan
karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap
mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras,
perangkat lunak dan struktur organisasi (Gistut 1994).
4. Burrough(1986) mendefinisikan SIG adalah system berbasis komputer yang digunakan
untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data
yang mempunyai referensi kekurangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan
pemetaan dan perencanaan.
Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa
subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis
(Prahasta, 2005)
Gambar 3.4 Subsistem SIG
(Sumber: alisadikinwear.wordpress.com)
19
Komponen Sistem Informasi Geografis:
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner, Central Procesing
Unit (CPU), mouse , printer, plotter
2. Perangkat lunak
(Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain)
3. Data dan informasi geografi
Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya
dari perangkat–perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara
mendigitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan
laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Pengguna(user), Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola system
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata suatu proyek
SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
Gambar 3.5 Komponen SIG
(Sumber : ilmu-geografis.blogspot.com)
5. Perangkat keras SIG
SIG membutuhkan perangkat keras untuk mendukung pemrosesan data, analisis geografis dan juga
pemetaaan. Perangkat keras yang yangdigunakan terbagi atas tiga bagian yaitu:
20
Alat data dan masukan terdiri dari
1. Harddisk: Terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas 1 Gb untuk workstation yang
tersambung dengan harddisk berkapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri.
2. Flashdisk
3. CD-ROM
4. Keyboard
5. Digitizer : digitizer dengan dimensi minimum 24 x 36 (Dsize) dengan akurasi 0,005 inchi
6. Scanner : scanner hitam putih dengan ukuran minimum 24x 36 (D size) dengan resolusi
400 dpi,scanner berwarna dengan ukuran 11 x 17 (Bsize) dengan resolusi 400 dpi.
Gambar 3.7 Konfigurasi Perangkat Keras SIG
(Sumber : www.henderson.ac.id)
7. Alat proses terdiri dari
1. CPU : Berbasiskan processor 32-bit Intel
2. RAM : minimal 2048 Mb
8. Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari
1. Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4MB
2. Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size)
3. plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas
minimum 36 x 48 (E size)
21
7.2 Fungsi SIG
Berdasarkan desain awalnya fungsi utama SIG adalah untuk melakukan analisis data
spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan
data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya
dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
1. Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi
format data, pemberian atribut dll.
2. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan
jaringan pencarian atribut dll.
3. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah
penyanggga, overlay, dll.
4. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
8.3.1. Kemampuan SIG
Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat kemampuannya dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. What is that ….? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur
peta yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.
2. Where is it ….? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih
atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk
mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yangharus
dipenuhi.
3. How has it changed….? Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi
kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.
4. What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola
yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan
data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.
5. What if…? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan didalam SIG adalah
penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang
kompleks.
22
8.3.2. Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan
data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang
diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital.
Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para
penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara
dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau
dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan
biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007). Ada beberapa
alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As
Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang adadipermukaan bumi ke
dalam beberapa layer atau coverage data spasial
4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalammenvisualisasikan data spasial
berikut atributnya
5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya denganbidang spasial dan
geoinformatika.
Posisi SIG dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah
dan bervarian. Pemanfaatan SIG semakin meluas meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu
kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk
pengolaan fasilitas kota. Contohaplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah
tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi
2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya
digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan
23
teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian,
pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3. Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan
analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn
teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
Gambar 3.8 Contoh Aplikasi SIG 3 Dimensi
(Sumber: azka-av.blogspot.com)
Gambar 3.9 Contoh Aplikasi SIG Jalan Di Web Browser
(Sumber: azka-av.blogspot.com)
4. Jaringan telekomunikasi : SIG digunakan untuk memtakan Sentral. MDF (Main
Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung
24
dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan SIG kerusakan yang terjadi dapat segera
diketahui.
5. Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala
besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
3.4. Pengertian Basis Data
3.4.1. Basis Data
Basis data adalah penggabungan dari sekumpulan unsur data yang berhubungan secara
logika. Basis data menggambungkan catatan lama yang disimpan dalam arsip terpisah kedalam
unsur data yang biasa menyediakan data untuk banyak aplikasi. Basis data dapat diartikan
sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi serta informasi
yang dibutuhkan. Basis
data merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan
departemen secara simultan.
a. Pengertian Table
Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris.
b. Pengertian Field
Field dalam kontek database biasanya sering disebut dengan atribut. Field merupakan
nama kolom dari sebuah tabel atau relasi.
c. Pengertian Record
Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering juga
disebut dengan tuple
d. Pengertian Primary Key
Primary Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih bersifat unik. Unik
memiliki arti tidak boleh adaduplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih tuple atau
recorddalam sebuah table.
e. Pengertian Foreign Key
Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu table yang
menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk
menunjukkan hubungan antar satu tabel dengan tabel yang lainnya.
25
f. Relasioan
Model data relasional (relasional database model/RDBM) sering juga disebut model
relasional atau basis data relasional atau RDBM. RDBM menjelaskan kepada pengguna
tentang hubungan logika antar data dalam basis data dengan merepretasikannya ke dalam
bentuk relasirelasi berupa table mendaftar (flat file) yang terdiri atas sejumlah baris yang
menujukan record dan kolamyang menujukan attribute tertentu.
g. Context Diagram (CD)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Simbol Diagram (CD)
terlihat pada gambar dibawah ini:
h. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana
komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Simbol DFD terlihat dibawah ini:
i. Flowchat
Flowchat adalah kumpulan perintah yang ditujukan untuk memberi gambaran atau aliran
dari satu scene ke scene lain. Subrutin adalah kumpulan perintah yang ditujukan untuk
menangani suatu tindakan dengan tujuan untuk memudahkan pembuatan program
mengingat subrutin bisa dipanggil berkali-kali dalam suatu program.
3.5. Jenis Data Sistem Informasi Geografi
Jenis data pada sistem informasi dibedakan menjadi dua yaitu:
3.5.1. Data Attribute atau Non-Spasial
Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topiktertentu seperti tanah, geologi,
geomorfologi, penggunaan lahan, populasidan transportasi. Attribute dapat dideskripsikan secara
kualitatif dankuantitatif. Pada kualitatif, mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatuobjek agar
dapat dikenal dan dibedakan dengan objek-objek yang lain,misalnya: pusat perbelanjaan, rumah
sakit, sekolah. Bila dilakukan secarakuantitatif, data objek dapat diukur secara skala koordinat
atau tingkatan,selang atau interval dan ratio atau perbandingan satu titik ke titik lainatau titik
tertentu, contohnya: Populasi danau 20 sampai 30 ekor ikan.
26
3.5.2. Data Spesial
Data spasial merupakan jenis data yang merepresentasikan aspekaspekkeruangan (titik
koordinat) dari fenomena-fenomena atau keadaanyang terdapat didunia nyata. Ada dua konsep
representasi entity spasial,yaitu:
1. Raster (Model Data Raster)
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan pixel pixel
atau struktur matriks yang membentuk suatu grids. Entity spasial raster ini disimpan di dalam
layer secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Kelebihan format raster
adalah:
a. Data dalam bentuk raster lebih mudah.
b. Gambar didapat lebih detail dari radar atau satelit.
c. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah melaluiscanning.
Kekurangan format raster adalah:
a. Membutuhkan memori y ang besar.
b. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuranpixelnya di permukaan
bumi.
c. Ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpananakan mengakibatkan
kehilangan informasi dan ketelitian.
2. Vector (Model Data Vector)
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,
garis-garis, kurva atau poligon beserta atributatributnya. Menurut Prahasta (2005, pl58),
bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam format vector didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesius dua dimensi. Dalam format vector, garis merupakan sekumpulan titik-titik
terumt yang terhubung satu sama lain. Sedangkan poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-
titik tetapi titik awal dan titik akhir poligon memiliki koordinat yang sama.
Kelebihan format vector adalah:
a. Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas.
b. Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
c. Membutuhkan tempat penyimpanan yang sedikit. Kekurangan format
vector adalah Memiliki sturktur data yang kompleks, Tidak cocok atau tidak kompatibel
dengan data citra satelit pengindraan jarak jauh dan Memerlukan biaya yang tinggi
27
karena harga perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sangat
mahal.
3.5.3. Analisis Data Spasial
Secara umum, terdapat dua fungsi analisis:
1. Fungsi analisis spasia. Fungsi ini terdiri dari:
a. Klasifikasi
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial menjadi data spasial yang baru
dengan kriteria-kriteria tertentu.
b. Network
Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (line) sebagai suatu
jaringan yang tidak terpisahkan.
c. Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial yang bam dari minimal dua data spasial ymg menjadi
suatu masukan / input.
d. Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial bam yang berbentukpoligon atau zone dengan
jarak tertentu dari data spasial yangmenjadi masukkan / input.
e. 3D Analysis
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan denganpresentasi data spasial
dalam mang tiga dimensi.
f. Digital Image Processing
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.
3.5.4. Word Geodetic System (WGS)
Word geodetic system adalah sebuah acuan dasar yang banyak digunakan dalam bidang
keilmuan seperti kartografi, geodesi, dan navigasi. Sebagai upaya untuk melengkapi berbagai
sistem survey nasional yang dimulai pada abad ke-19 oleh FR Helmert yang terkenal dengan
bukunya “ Mathematische und der Physikalische Theorien Physikalischen Geodäsie (Teori
Matematika dan Ilmu Geodesi Fisik) “. Austria dan Jerman mendirikan Zentralbüro für die
Internationale Erdmessung ( Biro Pusat Geodesi Internasional ), dan beberapa model ellipsoids
global Bumi berasal ( misalnya, Helmert 1906, Hayford 1910/1924 ).
28
Pada tahun 1950 sangat dibutuhkan sebuah sistem yang terpadu dalam bidang geodesy, gagasan
ini muncul karena beberapa alasan, yaitu :
1. Berkembangnya ilmu keruangangkasaan dan permulaan dari astronotika.
2. Kurangnya informasi geodesy yang dapat menghubungkan antar benua di dunia
3. Ketidakmampuan sistem geodetik global pada saat itu, seperti Datum Eropa (ED50),
Amerika Utara Datum (NAD), dan Datum Tokyo (TD), untuk memberikan dasar geo-data di
seluruh dunia.
4. Kebutuhan peta global untuk navigasi, penerbangan, dan geografi.
5. Kurang siapnya penanggulangan pasca Perang Dingin Barat mengharuskan adanya
standarisasi, system referensi geospasial NATO yang sesuai dengan Perjanjian Standarisasi
NATO.
Pada akhir 1950-an, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama-sama dengan para
ilmuwan dari lembaga lain dan beberapa negara, mulai mengembangkan sistem dunia yang
dibutuhkan untuk data geodetik yang dapat dijadikan referensi dan mempunyai kompatibilitas
yang dibentuk antara koordinat dari wilayah yang terpisah. Upaya Angkatan Darat AS, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara digabungkan untuk membangun Sistem Geodesi Dunia DoD 1960
(WGS 60). posisi yang ditentukan oleh GPS ditentukan dalam datum WGS 84. Secara
keseluruhan datum WGS 84 mencakup dalam pendefinisian sistem koordinat yang bersifat
geometris serta model gaya berat bumi yang bersifat fisis, Sitem WGS 84 adalah sistem terestrial
konvensional ( Conventional Terrestrial System, CTS ). Pendefinisian sitem koordinatnya
mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh IERS ( International Earth Rotation Sevice ), Datum
WGS 84 direalisasikan dengan menggunakan koordinat dan sistem penjejak ( Tracking Stations )
yang didistribusikan secara global serta memiliki ketelitian absolutsekitar 1 – 2 meter. Sejak
januari 1987, Defence Mapping Agency ( DMA ) Amerika Serikat mulai menggunakan WGS 84
dalam menghitung orbit teliti ( Precise Ephemeris ) untuk satelit TRANSIT ( Doppler ). Dalam
rangka menyelaraskan sistem koordinat WGS 84 dengan sistem ITRF ( IERS Terestrial
Reference Frame ) yang lebih teliti DoD telah menentukan kembali koordinat dari sepuluh
stasiun penjejak yang dimiliki pada epok 1994.0. Penentuannya menggunakan data GPS yang
diamati di stasiun – stasiun tersebut serta beberapa stasiun penjejak IGS ( International GPS
Service for Geodinamics ).
29
3.6. Peta
3.6.1. Pengertian peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan
diperkecil denagna skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli
mendefenisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti
yang sama, berikut ini pengertian peta menurut para ahli.
a. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi atau unsur – unsur ketampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumu yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda – benda
angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada sutu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan.
b. Menurut Aryono Prihandito (1998)
Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambarkan pada bidang
datar melalui system proyekssi tertentu.
c. Menurut Erwin Rainsz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti
ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah
tulisan – tulisan sebagai penjelas.
d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan
pada tingkatan pembangunan.
Sekarang ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran
permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat
dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari
tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan
pemetaan disebut kartograf.
30
3.6.2. Jenis – Jenis Peta
A. Berdasarkan Sumber Datanya
1. Peta Induk (Basic Map)
a. Peta induk yang dihasilkan dari survei langsung dilapangan, peta induk ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta potografi, sehingga dapat
dikatakan pula sebagai peta dasar (Basic Map).Peta dasar inilah yang dijadikan
sebagai acuan dalam pembuatan peta – peta lainnya.
2. Peta Turunan
a. Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada,
sehingga tidak memerlukan survei langsug.Peta turunan ini digunakan sebagai
peta dasar.
B. Berdasarkan isi data yang disajiakan
a. Peta Umum
b. Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan
bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan
relief permukaan bumi yang dipetakan.
c. Peta umum dibagi menjadi tiga, sebagai berikut :
d. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya, gambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambarkan dalam bentuk
garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat –
tempat yang menpunyai ketingian yang sama.
e. Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang contoh peta chorografi
adalah altas.
f. Peta dunia adalah peta umum yang berskala sangan kecil dengan cakupan wilayah
yang sangat luas.
g. Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi denagn tema
tertentu/khusus.Misal peta Geologi, peta pegununganlahan, peta persebaran objek
wisata, peta kepadatan penduduk dan sebagainya.Salah satu contoh peta tematik yaitu
peta pegunungan lahan suatu wilayah yang dipetakan.
31
2. Berdasarkan Skalanya
a. Peta kadaster/teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat
rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan
jaringan jalan, jaringan air dan sebagainya.
b. Peta skala besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 samapai 1 : 250.000, biasanya peta ini
digunakan untuk perencanaan wilayah.
c. Peta skala sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 ampai 1 : 500.000
d. Peta skala kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 samapai 1 : 1.000.000
e. Peta geografi/dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
3.6.3. Simbol – Simbol Peta
1. Berdasarkan kenampakan lingkungannya, simbol dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Simbol budaya
Simbol budaya adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya misalanya, rel,
kota dan lain – lain.
Gambar 3.10 Simbol-Simbol Budaya
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
32
b. Simbol alam
Simbol alam adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai,
gunung, danau dan lainya.
Gambar 3.11 Simbol-Simbol Alam
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
2. Berdasakan bentuknya, simbol dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Simbol garis
Simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dngan
jarak, contoh : sungai, jalan, rel, dan batas wilayah
Gambar 3.12 Simbol Garis
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
33
b. Simbol titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung, dan objek –
objek penting lainya.
Gambar 3.13 Simbol Titik
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
c. Simbol Area
Simbol Area digunkan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa,
sawah, formasi batu kapur, gurun dan hutan
Gambar 3.14 Simbol Area
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
d. Mata Angin
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah.
Gambar 3.15 Mata Angin
(Sumber: syntapuji.wordpress.com)
34
3.7. Kawasan Hutan Sumatera Barat
3.7.1. Kawasan Hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditujuakn atau ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipetahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan dan perairan propinsi
sumatra barat yang ditetapakan berdasarkan keputusan menteri kehutanan Nomor 422/kpts-
II/1999 tanggal 15 juni 1999 adalah seluas 2.600.286 Ha. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan
hutan konservasi, hutan lindung dan kawasan hutan produksi, gambar berikut;
Gambar 3.16 Keterangan Fungsi Kawasan
(Sumber:http://www.dephut.go.id/uploads/files/Sumbar_07_Luas_Kws_Hutan.pdf)
Kawasan konservasi terdiri dari dari Cagar Alam (CA), Suaka Margasatwa (SM), Taman
Nasiaonal (TN), Taman Wisata Alam (TW), Taham Hutan Raya (THR) dan Taman Buru ( TB).
Hutan konservasi adalah hutan denagn ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Di provinsi Sumatera
Barat, hutan konservasi yang telah ditujuakn dan ditetapakan adalah 5 unti Cagar Alam, 1 unit
Taman Hutan Raya, 3 unit Taman Wisata 1 unit Taman Nasioanal seperti rincian pada Gambar
3.17 berikut:
35
Gambar 3.17 Keterangan Kawasan
(Sumber:http://www.dephut.go.id/uploads/files/Sumbar_07_Luas_Kws_Hutan.pdf)
3.8. Tahap-Tahap Pemetaaan
3.8.1. Tahap Pencarian dan Pengumpulan Data
Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:
a. Secara langsung
Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu meninjau
secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang
dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran medan
menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang diperlukan serta pengamatan informasi
ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga didapat data yang
nantinya akan diolah.Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto
udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat
dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit
serta cara-cara lain yang dapat digunakan.
b. Secara tak langsung
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke lapangan
melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya.
36
misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari
peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di
Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN).
Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan data sekunder,
sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar.
3.8.2 Tahapan Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam keruangan.Data
yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data
kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci.Langkah
selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada.Dalam tahap
akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena data yang masuk akan
langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi
dan siap untuk disajikan.
3.8.3 Tahap Penyajian Dan Penggambaran Data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada
media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang
fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar
didapat hasil yang baik.Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer,
penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung,
misalnya Arc View, Arc Info,Map Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada
komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta
yang telah di gambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses
printing atau pencetakan peta.
3.8.4 Tahapan Penggunaan Data
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini
menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta.
Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah
susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan
dicerna maksud peta oleh pengguna.Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya
tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik
37
antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).karangan Juhadi dan Dewi
Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:
1. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat
2. Mencari dan mengumpulkan data
3. Menentukan data yang akan digunakan
4. Mendesain simbol data dan simbol peta
5. Membuat peta dasar
6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas
7. Pencetakan peta
8. Lettering dan pemberian simbol
9. Reviewing
10. Editing
11. Finishing
3.9 Keunggulan dan Kelemahan ArcGIS
3.9.1 Keunggulan ArcGIS
ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul daripada
sistem informasi biasa.Misalnya :
a. Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta ilustrasi
sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu wilayah
yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran terhadap suatu penyakit,
kematian bayi, dsb.
b. Dalam bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana cara untuk
meningkatakan suatu produksi berdasarkan data yang ada.
c. Dalam bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/
mengoptimalisasikan pemasaran.
d. Dalam bidang Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang
terjadi dari bencana alam.
Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu
informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan
berdasarkan data/ fakta yang terjadi.
38
3.9.2 Kelemahan ArcGIS
a. ArcGIS perlu spek hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang simple, ArcGIS lebih
berat.
b. ArcGIS secara default tidak support multi View dan multi layout. ini sangat menyulitkan
pembuatan peta masal seperti Peta kegiatan GNRHL
c. Penggunaan ArcGIS tidak akan efisien jika tidak menggunakan beberapa software yang
lain selain ArcMap yang dibuka bersama, misalnya ArcCatalog, Windows Explorer, dan
Notepad.
d. ArcGIS tidak 100% persen kompatible dengan ArcView. Proses migrasi akan sangat
revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke MS Word 2007.
e. Di ArcGIS terdapat Xtool dan ET tetapi berbayar.