Bab III Landasan Teori

26
13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Aplikasi 3.1.1 Aplikasi Aplikasi secara umum yaitu suatu system atau program komputer yang memiliki fungsi sebagai fasilitas digital yang membantu penggunanya menyelesaikan tugas atau pekerjaan berupa pengolahan kata, gambar, angka, suara, dan sebagainya. Tidak han yaitu, aplikasi juga memiliki banyak fungsi lain yang terbagi kedalam banyak bidang atau kategori, seperti hiburan, bisnis, edukasi, dan lain-lain. Selama anda masih menggunakan perangkat komputer, maka secara otomatis anda tidak akan pernah terlepas dari penggunaan software aplikasi dalam aktifitas komputerisasi sehari-hari. Pada aplikasi produktifitas kerja, pada umumnya dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1 SpreadSheet. Contohnya yaitu Microsoft Office Excel, Claris Resolve, StarOffice Calc, Lotus 1-2-3, QuatroPro, dan sebagainya. 2 Desktop Publishing. Merupakan software aplikasi yang digunakan oleh banyak designer. Contoh software aplikasi jenis ini yaitu Photoshop, Corel Draw, Ventura, Frame Maker, Indesign, Paint, dan lain - lain. 3 Word Processing. Suatu aplikasi pengolah kata yang biasa digunakan untuk merancang, menyusun, dan membuat suatu dokumen. Aplikasi Word Processing yang banyak di pasaran yaitu Microsoft Office Word, WordPad, NotePad, dan masih banyak lagi. 4 Presentasi Grafik. Beberapa contohnya ialah StartOffice Impress, Microsoft Office Power Point, FreeLance Graphics, dan sebagainya. 5 Personal Information Manager (PIM). Yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola segala informasi yang bersifat interent, seperti schedules, jobs, client list, dairy, dan lain - lain. Contoh dari aplikasi jenis ini diantaranya komputer Organizer, Microsoft Office Outlook, Commence, dan Lotus Organizer. 6 Manajemen data. Disebut juga Database Management System dimana biasa digunakan untuk melakukan aktifitas pencatatan, manipulasi, serta mengambil suatu data supaya jauh lebih

description

nb

Transcript of Bab III Landasan Teori

Page 1: Bab III Landasan Teori

13

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Aplikasi

3.1.1 Aplikasi

Aplikasi secara umum yaitu suatu system atau program komputer yang memiliki fungsi

sebagai fasilitas digital yang membantu penggunanya menyelesaikan tugas atau pekerjaan berupa

pengolahan kata, gambar, angka, suara, dan sebagainya. Tidak han yaitu, aplikasi juga memiliki

banyak fungsi lain yang terbagi kedalam banyak bidang atau kategori, seperti hiburan, bisnis,

edukasi, dan lain-lain. Selama anda masih menggunakan perangkat komputer, maka secara

otomatis anda tidak akan pernah terlepas dari penggunaan software aplikasi dalam aktifitas

komputerisasi sehari-hari.

Pada aplikasi produktifitas kerja, pada umumnya dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1 SpreadSheet. Contohnya yaitu Microsoft Office Excel, Claris Resolve, StarOffice Calc, Lotus

1-2-3, QuatroPro, dan sebagainya.

2 Desktop Publishing. Merupakan software aplikasi yang digunakan oleh banyak designer.

Contoh software aplikasi jenis ini yaitu Photoshop, Corel Draw, Ventura, Frame Maker,

Indesign, Paint, dan lain - lain.

3 Word Processing. Suatu aplikasi pengolah kata yang biasa digunakan untuk merancang,

menyusun, dan membuat suatu dokumen. Aplikasi Word Processing yang banyak di pasaran

yaitu Microsoft Office Word, WordPad, NotePad, dan masih banyak lagi.

4 Presentasi Grafik. Beberapa contohnya ialah StartOffice Impress, Microsoft Office Power

Point, FreeLance Graphics, dan sebagainya.

5 Personal Information Manager (PIM). Yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola segala

informasi yang bersifat interent, seperti schedules, jobs, client list, dairy, dan lain - lain.

Contoh dari aplikasi jenis ini diantaranya komputer Organizer, Microsoft Office Outlook,

Commence, dan Lotus Organizer.

6 Manajemen data. Disebut juga Database Management System dimana biasa digunakan untuk

melakukan aktifitas pencatatan, manipulasi, serta mengambil suatu data supaya jauh lebih

Page 2: Bab III Landasan Teori

14

cepat dan tepat. Contohnya ialah Visual Foxpro, Visual Database, Microsoft Corporation,

Visual Express, Paradox, dan lain sebagainya.

7 Komunikasi. Pada umumnya merupakan kelompok aplikasi yang digunakan khusus untuk

melakukan aktifitas komunikasi antar pengguna aplikasi. Beberapa aplikasi komunikasi yang

banyak digunakan yakni Kmail, Perfect Office, Netscape Messenger, OutLook Express, dan

sebagainya. [HRS]

7.1 Sistem Informasi Geografis

7.1.1 Sistem Informasi

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yangmempunyai satu pengertian

yaitu sehimpunan bagian atau komponenyang saling berhubungan secara teratur dan merupakan

satau kesatuanyang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik(2002 dalam

Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkatkomponen yang saling berhubungan dan

bekerja sama untuk mencapaisuatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007)

mendefinisikansistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagianyang

mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secaradinamis untuk mencapai hasil yang

diharapkan.Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwapengertian sistem adalah

seperangkat bagian-bagian yang salingberhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai

tujuan bersama-sama.Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem,sebagai

contoh, pesawat terbang adalah suatu sistem yang terdiri darisistem-sistem bawahan seperti

mesin, sistem badan pesawat dansistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem

tingkatyang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi darisistem karburator, sistem

bahan bakar dan seterusnya. Istilahsubsistem digunakan untuk memudahkan analisis

danpengkomunikasian.

Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem:

1. Mempunyai komponen (component).

Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama

untuk membentuk suatu kesatuan. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistemuntuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (boundary).

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.

3. Penghubung sistem (interface).

Page 3: Bab III Landasan Teori

15

Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung

memungkinkan sumber-sumber dayamengalit dari satu subsistem ke subsistem lainya, dan

juga subsistem-subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satukesatuan.

4. Masukan sistem (input).

Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal darilingkungan

5. Keluaran sistem (output).

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke

6. Lingkungan

Pengolahan sistem (proces).

7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran

8. Lingkungan luar sistem (environments)

Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhikerja sistem.

9. Sasaran suatu tujuan (goal).

Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil

10. jika mengenai sasaran atau tujuan (goal).

Gambar 3.1 Karakteristik Sistem

(Sumber: belajarsisteminformasianalisis.wordpress.com)

7.1.2 Data dan Informasi

Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering

digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk

pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-

simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia,

Page 4: Bab III Landasan Teori

16

peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa

adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh

arti oleh penerimanya ( John,1983 dalam Prahasta, 2002).

Gambar 3.2 Hubungan Data dan Informasi

(Sumber: naifuta.blogspot.com)

Davenport dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006) membedakan data dan informasi sebagai

berikut:

Datais a set of discreteobjective facts abaout events. Sebagai contoh bila seorang

pelanggan datang untuk membeli buah jeruk di sebuah supermarket maka transaksi yang terjadi

dapat digambarkan sebagian oleh, yaitu berapa uang yang harus dibayarkan, berapa kilogram

jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa pelanggan itu datang ke supermarket,

kualitas pelayanaan supermarket dan sebagainya. Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-

catatan (record) atau transaksi.

Informationis data that makes a difference. Kata inform sejatinya adalah berarti memberi

bentuk, dan informasi ditujukanuntuk membentuk orang yang mendapatkannya, yaitu untuk

membuatagar pandangan atau wawasan orang tersebut berbeda (dibandingkansebelum

memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membelijeruk lokal bukan jeruk import,

pernyataan tersebut merupakaninformasi, Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi

informasi data harus terlebih dahulu diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk

mengolah data disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data.

Page 5: Bab III Landasan Teori

17

Gambar 3.3 Model Pengolahan Data

(Sumber: ericsonricardobiaconeri.blogspot.com)

Barry E. Cusing (983, dalam Riasetiawan, 2007) mendefinisikan system informasi sebagai

:Anorganized means ofcolleting, entering and processing data, and of storing,

managing,controllingm and reporting information so that an organization canachieve its

objectives and goal.Sementara itu Gelinas, Oramdan Wiggins (1990 dalam Riasetiawan ,2007)

mendefinisikan system informasi sebagai: A manmade system that generally consists of an

integrated set of computerbasedand manual components establish to collect, store , and

managedata, and to provide output information to users.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa system informas iadalah suatu

cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan

menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk mencapai sasaran

dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu system informasi yang diukur berdasarkan maksud

pembuatannya, bergantung pada tiga factor utama yaitu: keserasian dan mutu data,

pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya ( Cook, 1977 dalamNotohadiprawiro, 2006).

Struktur dan cara kerja system informasi berbeda beda tergantung pada macam keperluan

atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Diantara berbagai system informasi jelas terdapat

Banyak perbedaana kantetapi ada suatu persamaan yang menonjol yaitu semua system informasi

menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkandariberbagaisumber (Coppockdan

Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006)

7.1.3 Sistem Informasi Geografis

Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang,

bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.

1. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai :is an a computer system for

capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.

Page 6: Bab III Landasan Teori

18

2. Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu system berbasis komputer yang

memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data,

manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data,

serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).

3. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan

spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan

karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap

mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras,

perangkat lunak dan struktur organisasi (Gistut 1994).

4. Burrough(1986) mendefinisikan SIG adalah system berbasis komputer yang digunakan

untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data

yang mempunyai referensi kekurangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan

pemetaan dan perencanaan.

Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa

subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis

(Prahasta, 2005)

Gambar 3.4 Subsistem SIG

(Sumber: alisadikinwear.wordpress.com)

Page 7: Bab III Landasan Teori

19

Komponen Sistem Informasi Geografis:

1. Perangkat keras

Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner, Central Procesing

Unit (CPU), mouse , printer, plotter

2. Perangkat lunak

(Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain)

3. Data dan informasi geografi

Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya

dari perangkat–perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara

mendigitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan

laporan dengan menggunakan keyboard.

4. Pengguna(user), Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola system

dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata suatu proyek

SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang

memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

Gambar 3.5 Komponen SIG

(Sumber : ilmu-geografis.blogspot.com)

5. Perangkat keras SIG

SIG membutuhkan perangkat keras untuk mendukung pemrosesan data, analisis geografis dan juga

pemetaaan. Perangkat keras yang yangdigunakan terbagi atas tiga bagian yaitu:

Page 8: Bab III Landasan Teori

20

Alat data dan masukan terdiri dari

1. Harddisk: Terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas 1 Gb untuk workstation yang

tersambung dengan harddisk berkapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri.

2. Flashdisk

3. CD-ROM

4. Keyboard

5. Digitizer : digitizer dengan dimensi minimum 24 x 36 (Dsize) dengan akurasi 0,005 inchi

6. Scanner : scanner hitam putih dengan ukuran minimum 24x 36 (D size) dengan resolusi

400 dpi,scanner berwarna dengan ukuran 11 x 17 (Bsize) dengan resolusi 400 dpi.

Gambar 3.7 Konfigurasi Perangkat Keras SIG

(Sumber : www.henderson.ac.id)

7. Alat proses terdiri dari

1. CPU : Berbasiskan processor 32-bit Intel

2. RAM : minimal 2048 Mb

8. Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari

1. Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4MB

2. Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size)

3. plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas

minimum 36 x 48 (E size)

Page 9: Bab III Landasan Teori

21

7.2 Fungsi SIG

Berdasarkan desain awalnya fungsi utama SIG adalah untuk melakukan analisis data

spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan

data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya

dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.

Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :

1. Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi

format data, pemberian atribut dll.

2. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan

jaringan pencarian atribut dll.

3. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah

penyanggga, overlay, dll.

4. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta

topografi, peta statistic, tampilan perspektif.

8.3.1. Kemampuan SIG

Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat kemampuannya dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. What is that ….? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur

peta yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.

2. Where is it ….? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih

atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk

mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yangharus

dipenuhi.

3. How has it changed….? Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi

kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.

4. What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola

yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan

data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.

5. What if…? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan didalam SIG adalah

penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang

kompleks.

Page 10: Bab III Landasan Teori

22

8.3.2. Pemanfaatan SIG

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan

data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang

diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital.

Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para

penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG

merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara

dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau

dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan

biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007). Ada beberapa

alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As

Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi

2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang adadipermukaan bumi ke

dalam beberapa layer atau coverage data spasial

4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalammenvisualisasikan data spasial

berikut atributnya

5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik

7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya denganbidang spasial dan

geoinformatika.

Posisi SIG dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah

dan bervarian. Pemanfaatan SIG semakin meluas meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu

kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:

1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk

pengolaan fasilitas kota. Contohaplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah

tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi

2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya

digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan

Page 11: Bab III Landasan Teori

23

teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian,

pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan

3. Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan

analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn

teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.

Gambar 3.8 Contoh Aplikasi SIG 3 Dimensi

(Sumber: azka-av.blogspot.com)

Gambar 3.9 Contoh Aplikasi SIG Jalan Di Web Browser

(Sumber: azka-av.blogspot.com)

4. Jaringan telekomunikasi : SIG digunakan untuk memtakan Sentral. MDF (Main

Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung

Page 12: Bab III Landasan Teori

24

dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan SIG kerusakan yang terjadi dapat segera

diketahui.

5. Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala

besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.

3.4. Pengertian Basis Data

3.4.1. Basis Data

Basis data adalah penggabungan dari sekumpulan unsur data yang berhubungan secara

logika. Basis data menggambungkan catatan lama yang disimpan dalam arsip terpisah kedalam

unsur data yang biasa menyediakan data untuk banyak aplikasi. Basis data dapat diartikan

sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi serta informasi

yang dibutuhkan. Basis

data merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan

departemen secara simultan.

a. Pengertian Table

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris.

b. Pengertian Field

Field dalam kontek database biasanya sering disebut dengan atribut. Field merupakan

nama kolom dari sebuah tabel atau relasi.

c. Pengertian Record

Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering juga

disebut dengan tuple

d. Pengertian Primary Key

Primary Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih bersifat unik. Unik

memiliki arti tidak boleh adaduplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih tuple atau

recorddalam sebuah table.

e. Pengertian Foreign Key

Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu table yang

menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk

menunjukkan hubungan antar satu tabel dengan tabel yang lainnya.

Page 13: Bab III Landasan Teori

25

f. Relasioan

Model data relasional (relasional database model/RDBM) sering juga disebut model

relasional atau basis data relasional atau RDBM. RDBM menjelaskan kepada pengguna

tentang hubungan logika antar data dalam basis data dengan merepretasikannya ke dalam

bentuk relasirelasi berupa table mendaftar (flat file) yang terdiri atas sejumlah baris yang

menujukan record dan kolamyang menujukan attribute tertentu.

g. Context Diagram (CD)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan

ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Simbol Diagram (CD)

terlihat pada gambar dibawah ini:

h. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD

menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana

komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

Simbol DFD terlihat dibawah ini:

i. Flowchat

Flowchat adalah kumpulan perintah yang ditujukan untuk memberi gambaran atau aliran

dari satu scene ke scene lain. Subrutin adalah kumpulan perintah yang ditujukan untuk

menangani suatu tindakan dengan tujuan untuk memudahkan pembuatan program

mengingat subrutin bisa dipanggil berkali-kali dalam suatu program.

3.5. Jenis Data Sistem Informasi Geografi

Jenis data pada sistem informasi dibedakan menjadi dua yaitu:

3.5.1. Data Attribute atau Non-Spasial

Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topiktertentu seperti tanah, geologi,

geomorfologi, penggunaan lahan, populasidan transportasi. Attribute dapat dideskripsikan secara

kualitatif dankuantitatif. Pada kualitatif, mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatuobjek agar

dapat dikenal dan dibedakan dengan objek-objek yang lain,misalnya: pusat perbelanjaan, rumah

sakit, sekolah. Bila dilakukan secarakuantitatif, data objek dapat diukur secara skala koordinat

atau tingkatan,selang atau interval dan ratio atau perbandingan satu titik ke titik lainatau titik

tertentu, contohnya: Populasi danau 20 sampai 30 ekor ikan.

Page 14: Bab III Landasan Teori

26

3.5.2. Data Spesial

Data spasial merupakan jenis data yang merepresentasikan aspekaspekkeruangan (titik

koordinat) dari fenomena-fenomena atau keadaanyang terdapat didunia nyata. Ada dua konsep

representasi entity spasial,yaitu:

1. Raster (Model Data Raster)

Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan pixel pixel

atau struktur matriks yang membentuk suatu grids. Entity spasial raster ini disimpan di dalam

layer secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Kelebihan format raster

adalah:

a. Data dalam bentuk raster lebih mudah.

b. Gambar didapat lebih detail dari radar atau satelit.

c. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah melaluiscanning.

Kekurangan format raster adalah:

a. Membutuhkan memori y ang besar.

b. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuranpixelnya di permukaan

bumi.

c. Ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpananakan mengakibatkan

kehilangan informasi dan ketelitian.

2. Vector (Model Data Vector)

Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,

garis-garis, kurva atau poligon beserta atributatributnya. Menurut Prahasta (2005, pl58),

bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam format vector didefinisikan oleh sistem

koordinat kartesius dua dimensi. Dalam format vector, garis merupakan sekumpulan titik-titik

terumt yang terhubung satu sama lain. Sedangkan poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-

titik tetapi titik awal dan titik akhir poligon memiliki koordinat yang sama.

Kelebihan format vector adalah:

a. Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas.

b. Memiliki resolusi spasial yang tinggi.

c. Membutuhkan tempat penyimpanan yang sedikit. Kekurangan format

vector adalah Memiliki sturktur data yang kompleks, Tidak cocok atau tidak kompatibel

dengan data citra satelit pengindraan jarak jauh dan Memerlukan biaya yang tinggi

Page 15: Bab III Landasan Teori

27

karena harga perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sangat

mahal.

3.5.3. Analisis Data Spasial

Secara umum, terdapat dua fungsi analisis:

1. Fungsi analisis spasia. Fungsi ini terdiri dari:

a. Klasifikasi

Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial menjadi data spasial yang baru

dengan kriteria-kriteria tertentu.

b. Network

Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (line) sebagai suatu

jaringan yang tidak terpisahkan.

c. Overlay

Fungsi ini menghasilkan data spasial yang bam dari minimal dua data spasial ymg menjadi

suatu masukan / input.

d. Buffering

Fungsi ini akan menghasilkan data spasial bam yang berbentukpoligon atau zone dengan

jarak tertentu dari data spasial yangmenjadi masukkan / input.

e. 3D Analysis

Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan denganpresentasi data spasial

dalam mang tiga dimensi.

f. Digital Image Processing

Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.

3.5.4. Word Geodetic System (WGS)

Word geodetic system adalah sebuah acuan dasar yang banyak digunakan dalam bidang

keilmuan seperti kartografi, geodesi, dan navigasi. Sebagai upaya untuk melengkapi berbagai

sistem survey nasional yang dimulai pada abad ke-19 oleh FR Helmert yang terkenal dengan

bukunya “ Mathematische und der Physikalische Theorien Physikalischen Geodäsie (Teori

Matematika dan Ilmu Geodesi Fisik) “. Austria dan Jerman mendirikan Zentralbüro für die

Internationale Erdmessung ( Biro Pusat Geodesi Internasional ), dan beberapa model ellipsoids

global Bumi berasal ( misalnya, Helmert 1906, Hayford 1910/1924 ).

Page 16: Bab III Landasan Teori

28

Pada tahun 1950 sangat dibutuhkan sebuah sistem yang terpadu dalam bidang geodesy, gagasan

ini muncul karena beberapa alasan, yaitu :

1. Berkembangnya ilmu keruangangkasaan dan permulaan dari astronotika.

2. Kurangnya informasi geodesy yang dapat menghubungkan antar benua di dunia

3. Ketidakmampuan sistem geodetik global pada saat itu, seperti Datum Eropa (ED50),

Amerika Utara Datum (NAD), dan Datum Tokyo (TD), untuk memberikan dasar geo-data di

seluruh dunia.

4. Kebutuhan peta global untuk navigasi, penerbangan, dan geografi.

5. Kurang siapnya penanggulangan pasca Perang Dingin Barat mengharuskan adanya

standarisasi, system referensi geospasial NATO yang sesuai dengan Perjanjian Standarisasi

NATO.

Pada akhir 1950-an, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama-sama dengan para

ilmuwan dari lembaga lain dan beberapa negara, mulai mengembangkan sistem dunia yang

dibutuhkan untuk data geodetik yang dapat dijadikan referensi dan mempunyai kompatibilitas

yang dibentuk antara koordinat dari wilayah yang terpisah. Upaya Angkatan Darat AS, Angkatan

Laut dan Angkatan Udara digabungkan untuk membangun Sistem Geodesi Dunia DoD 1960

(WGS 60). posisi yang ditentukan oleh GPS ditentukan dalam datum WGS 84. Secara

keseluruhan datum WGS 84 mencakup dalam pendefinisian sistem koordinat yang bersifat

geometris serta model gaya berat bumi yang bersifat fisis, Sitem WGS 84 adalah sistem terestrial

konvensional ( Conventional Terrestrial System, CTS ). Pendefinisian sitem koordinatnya

mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh IERS ( International Earth Rotation Sevice ), Datum

WGS 84 direalisasikan dengan menggunakan koordinat dan sistem penjejak ( Tracking Stations )

yang didistribusikan secara global serta memiliki ketelitian absolutsekitar 1 – 2 meter. Sejak

januari 1987, Defence Mapping Agency ( DMA ) Amerika Serikat mulai menggunakan WGS 84

dalam menghitung orbit teliti ( Precise Ephemeris ) untuk satelit TRANSIT ( Doppler ). Dalam

rangka menyelaraskan sistem koordinat WGS 84 dengan sistem ITRF ( IERS Terestrial

Reference Frame ) yang lebih teliti DoD telah menentukan kembali koordinat dari sepuluh

stasiun penjejak yang dimiliki pada epok 1994.0. Penentuannya menggunakan data GPS yang

diamati di stasiun – stasiun tersebut serta beberapa stasiun penjejak IGS ( International GPS

Service for Geodinamics ).

Page 17: Bab III Landasan Teori

29

3.6. Peta

3.6.1. Pengertian peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan

diperkecil denagna skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli

mendefenisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti

yang sama, berikut ini pengertian peta menurut para ahli.

a. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi atau unsur – unsur ketampakan abstrak yang dipilih

dari permukaan bumu yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda – benda

angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada sutu bidang datar dan

diperkecil/diskalakan.

b. Menurut Aryono Prihandito (1998)

Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambarkan pada bidang

datar melalui system proyekssi tertentu.

c. Menurut Erwin Rainsz (1948)

Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti

ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah

tulisan – tulisan sebagai penjelas.

d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,

merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan

pada tingkatan pembangunan.

Sekarang ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran

permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat

dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari

tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan

pemetaan disebut kartograf.

Page 18: Bab III Landasan Teori

30

3.6.2. Jenis – Jenis Peta

A. Berdasarkan Sumber Datanya

1. Peta Induk (Basic Map)

a. Peta induk yang dihasilkan dari survei langsung dilapangan, peta induk ini dapat

digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta potografi, sehingga dapat

dikatakan pula sebagai peta dasar (Basic Map).Peta dasar inilah yang dijadikan

sebagai acuan dalam pembuatan peta – peta lainnya.

2. Peta Turunan

a. Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada,

sehingga tidak memerlukan survei langsug.Peta turunan ini digunakan sebagai

peta dasar.

B. Berdasarkan isi data yang disajiakan

a. Peta Umum

b. Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan

bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan

relief permukaan bumi yang dipetakan.

c. Peta umum dibagi menjadi tiga, sebagai berikut :

d. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan

reliefnya, gambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambarkan dalam bentuk

garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat –

tempat yang menpunyai ketingian yang sama.

e. Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan

bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang contoh peta chorografi

adalah altas.

f. Peta dunia adalah peta umum yang berskala sangan kecil dengan cakupan wilayah

yang sangat luas.

g. Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi denagn tema

tertentu/khusus.Misal peta Geologi, peta pegununganlahan, peta persebaran objek

wisata, peta kepadatan penduduk dan sebagainya.Salah satu contoh peta tematik yaitu

peta pegunungan lahan suatu wilayah yang dipetakan.

Page 19: Bab III Landasan Teori

31

2. Berdasarkan Skalanya

a. Peta kadaster/teknik

Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat

rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan

jaringan jalan, jaringan air dan sebagainya.

b. Peta skala besar

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 samapai 1 : 250.000, biasanya peta ini

digunakan untuk perencanaan wilayah.

c. Peta skala sedang

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 ampai 1 : 500.000

d. Peta skala kecil

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 samapai 1 : 1.000.000

e. Peta geografi/dunia

Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

3.6.3. Simbol – Simbol Peta

1. Berdasarkan kenampakan lingkungannya, simbol dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Simbol budaya

Simbol budaya adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya misalanya, rel,

kota dan lain – lain.

Gambar 3.10 Simbol-Simbol Budaya

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

Page 20: Bab III Landasan Teori

32

b. Simbol alam

Simbol alam adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai,

gunung, danau dan lainya.

Gambar 3.11 Simbol-Simbol Alam

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

2. Berdasakan bentuknya, simbol dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Simbol garis

Simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dngan

jarak, contoh : sungai, jalan, rel, dan batas wilayah

Gambar 3.12 Simbol Garis

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

Page 21: Bab III Landasan Teori

33

b. Simbol titik

Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung, dan objek –

objek penting lainya.

Gambar 3.13 Simbol Titik

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

c. Simbol Area

Simbol Area digunkan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa,

sawah, formasi batu kapur, gurun dan hutan

Gambar 3.14 Simbol Area

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

d. Mata Angin

Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah.

Gambar 3.15 Mata Angin

(Sumber: syntapuji.wordpress.com)

Page 22: Bab III Landasan Teori

34

3.7. Kawasan Hutan Sumatera Barat

3.7.1. Kawasan Hutan

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditujuakn atau ditetapkan oleh pemerintah

untuk dipetahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan dan perairan propinsi

sumatra barat yang ditetapakan berdasarkan keputusan menteri kehutanan Nomor 422/kpts-

II/1999 tanggal 15 juni 1999 adalah seluas 2.600.286 Ha. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan

hutan konservasi, hutan lindung dan kawasan hutan produksi, gambar berikut;

Gambar 3.16 Keterangan Fungsi Kawasan

(Sumber:http://www.dephut.go.id/uploads/files/Sumbar_07_Luas_Kws_Hutan.pdf)

Kawasan konservasi terdiri dari dari Cagar Alam (CA), Suaka Margasatwa (SM), Taman

Nasiaonal (TN), Taman Wisata Alam (TW), Taham Hutan Raya (THR) dan Taman Buru ( TB).

Hutan konservasi adalah hutan denagn ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok

pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Di provinsi Sumatera

Barat, hutan konservasi yang telah ditujuakn dan ditetapakan adalah 5 unti Cagar Alam, 1 unit

Taman Hutan Raya, 3 unit Taman Wisata 1 unit Taman Nasioanal seperti rincian pada Gambar

3.17 berikut:

Page 23: Bab III Landasan Teori

35

Gambar 3.17 Keterangan Kawasan

(Sumber:http://www.dephut.go.id/uploads/files/Sumbar_07_Luas_Kws_Hutan.pdf)

3.8. Tahap-Tahap Pemetaaan

3.8.1. Tahap Pencarian dan Pengumpulan Data

Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:

a. Secara langsung

Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu meninjau

secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang

dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran medan

menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang diperlukan serta pengamatan informasi

ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga didapat data yang

nantinya akan diolah.Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto

udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat

dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit

serta cara-cara lain yang dapat digunakan.

b. Secara tak langsung

Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke lapangan

melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya.

Page 24: Bab III Landasan Teori

36

misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari

peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di

Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN).

Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan data sekunder,

sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar.

3.8.2 Tahapan Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam keruangan.Data

yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data

kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci.Langkah

selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada.Dalam tahap

akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena data yang masuk akan

langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi

dan siap untuk disajikan.

3.8.3 Tahap Penyajian Dan Penggambaran Data

Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada

media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang

fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar

didapat hasil yang baik.Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer,

penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung,

misalnya Arc View, Arc Info,Map Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada

komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta

yang telah di gambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses

printing atau pencetakan peta.

3.8.4 Tahapan Penggunaan Data

Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini

menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta.

Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah

susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan

dicerna maksud peta oleh pengguna.Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya

tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik

Page 25: Bab III Landasan Teori

37

antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).karangan Juhadi dan Dewi

Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:

1. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat

2. Mencari dan mengumpulkan data

3. Menentukan data yang akan digunakan

4. Mendesain simbol data dan simbol peta

5. Membuat peta dasar

6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas

7. Pencetakan peta

8. Lettering dan pemberian simbol

9. Reviewing

10. Editing

11. Finishing

3.9 Keunggulan dan Kelemahan ArcGIS

3.9.1 Keunggulan ArcGIS

ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul daripada

sistem informasi biasa.Misalnya :

a. Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta ilustrasi

sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu wilayah

yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran terhadap suatu penyakit,

kematian bayi, dsb.

b. Dalam bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana cara untuk

meningkatakan suatu produksi berdasarkan data yang ada.

c. Dalam bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/

mengoptimalisasikan pemasaran.

d. Dalam bidang Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang

terjadi dari bencana alam.

Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu

informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan

berdasarkan data/ fakta yang terjadi.

Page 26: Bab III Landasan Teori

38

3.9.2 Kelemahan ArcGIS

a. ArcGIS perlu spek hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang simple, ArcGIS lebih

berat.

b. ArcGIS secara default tidak support multi View dan multi layout. ini sangat menyulitkan

pembuatan peta masal seperti Peta kegiatan GNRHL

c. Penggunaan ArcGIS tidak akan efisien jika tidak menggunakan beberapa software yang

lain selain ArcMap yang dibuka bersama, misalnya ArcCatalog, Windows Explorer, dan

Notepad.

d. ArcGIS tidak 100% persen kompatible dengan ArcView. Proses migrasi akan sangat

revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke MS Word 2007.

e. Di ArcGIS terdapat Xtool dan ET tetapi berbayar.