BAB III Konsolidasi Editable
-
Upload
agus-ariyanto -
Category
Documents
-
view
80 -
download
6
Transcript of BAB III Konsolidasi Editable
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
BAB III
PENGUJIAN KONSOLIDASI
A. Umum
Konsolidasi adalah proses mengalirnya air pori dari lapisan tanah yang jenuh air
dan disertai dengan mengecilnya volume tanah akibat adanya penambahan beban
vertikal diatasnya. Pada kenyataannya konsolidasi bisa diartikan pula sebagai
penurunan / settlement.
Konsolidasi terjadi apabila memenuhi syarat - syarat :
- Tanah dalam keadaan jenuh air.
- Adanya beban di atasnya
- Adanya air yang mengalir
Pada saat konsolidasi berlangsung, gedung atau bangunan di atas lapisan tersebut
akan menurun ( settle ). Dalam bidang teknik sipil ada dua hal yang perlu
diketahui mengenai penurunan itu, yaitu :
a. Besarnya penurunan yang akan terjadi
b. Kecepatan penurunan ini
Ciri penurunan pada lapisan tanah lempung :
a. Penurunan yang terjadi agak besar
b. High Compressibility
c. Memerlukan waktu lama
d. Daya rembesan air yang sangat rendah
Ciri penurunan pada lapisan tanah pasir
a. Penurunan kecil
b. Low Compressibility
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
c. Memerlukan waktu yang cepat
d. Daya rembesan air tinggi
Istilah – istilah :
Overconsolidated : Lapisan – lapisan bawah pernah mengalami
tekanan di atasnya yang lebih tinggi dari pada masa sekarang.
Normally consolidated : Lapisan – lapisan bawah belum pernah mengalami
tekanan di atasnya yang lebih tinggi dari masa sekarang.
Dari beberapa catatan hasil – hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada
umumnya besarnya penurunan di lapangan kira – kira sesuai atau lebih kecil dari
pada angka yang dihitung. Ketidaksesuaian pengukuran dapat disebabkan karena :
1. Contoh tanah tidak benar – benar asli
2. Alat konsolidasi kurang sempurna.
3. Tegangan yang dihitung menurut teori elastisitas
Kecepatan penurunan dilapangan ternyata agak lebih cepat daripada yang
dihitung, ini disebabkan oleh :
1. Harga Cv yang diukur di laboratorium lebih kecil dari yang
berlaku di lapangan. Ini mungkin karena tanah setempat tidak seragam,
mengandung retakkan, lapisan pasir.
2. Pengaliran air dilapangan tidak hanya pada jurusan vertikal saja,
juga horizontal.
Pengujian ini merupakan pengujian satu dimensi, dimana beban yang bekerja
hanya satu arah yaitu vertikal.
Koefisien konsolidasi ( Cv ) berhubungan dengan beberapa lama suatu
konsolidasi tertentu akan terjadi.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
Koefisien kompresi ( Cc ) berhubungan dengan berapa besarnya konsolidasi atau
penurunan yang akan terjadi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan parameter-parameter
konsolidasi, yaitu Koefisien Konsolidasi ( Cv ) dan Koefisien Kompresi ( Cc )
yang terjadi akibat adanya tekanan yang bekerja pada tanah tersebut. Dalam
pengujian ini digunakan standar ASTM D – 2435 – 90.
C. Alat yang Digunakan
1). Satu set alat konsolidasi ( Odo Meter ) yang terdiri dari alat - alat
pembebanan dan sel konsolidasi
2). Arloji pengukur ( ketelitian 0.01 dan panjang gerak tangkai minimal
1.0 cm )
3). Beban – beban ( 0.25 kg, 0.8 kg, 1.6 kg, 3.2 kg )
4). Alat pengeluar contoh dalam tabung ( extruder )
5). Pemotong yaitu pisau tipis dan tajam serta pisau kawat
6). Pemegang cicin kawat
7). Neraca
8). Oven listrik yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi
sampai
110 0 C.
9). Stopwatch.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
Gambar 3.1 Alat Uji Konsolidasi
D. Cara Kerja
a. Persiapan Benda Uji
Cincin ( bagian dari sel konsolidasi ) dibersihkan dan dikeringkan kemudian
ditimbang sampai ketelitian 0.1 gr. Sebelum contoh dikeluarkan dari tabung
ujungnya diratakan dahulu dengan jalan mengeluarkan contoh tersebut 1 sampai
dengan 2 cm. Kemudian dipotong dengan pisau. Permukaan ujung contoh ini
harus diratakan dan tegak lurus terhadap sumbu contoh.Cincin dipasang pada
pemegangnya kemudian diatur sehingga bagian yang tajam berada 0.5 cm dari
ujung tersebut. Contoh dikeluarkan dari tabung dan langsung dimasukkan ke
dalam cincin sepanjang kurang lebih 2 cm, kemudian dipotong. Agar diperoleh
ujung yang rata pemotongan harus dilebihkan 0.5 cm kemudian diratakan dengan
alat penentu tebal. Pemotongan harus dilakukan sehingga pisau potong tidak
sampai menekan benda uji tersebut.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
b. Percobaan
1). Benda uji dan cincin ditimbang dengan ketelitian 0.1 gr
2). Menempatkan batu pori di bagian atas dan bawah dari cincin sehingga
benda uji yang sudah dilapisi kertas saring / filter terapit kedua buah batu pori
kemudian dimasukkan ke dalam sel konsolidasi.
3). Memasukkan plat penumpu di atas batu pori.
4). Meletakkan sel konsolidasi yang sudah terisi benda uji pada alat
konsolidasi sehingga bagian runcing dari plat penumpu menyentuh tepat pada
lat pembebanan.
5). Mengatur kedudukan arloji ( alat ini harus menunjukkan angka nol )
kemudian dibaca dan dicatat.
6). Memasang beban pertama sebesar 0.25 kg, kemudian diikuti dengan
pengaturan nivo agar seimbang.
7). Pada saat memasang beban 0.25 kg diamati pembacaan arloji mulai
( 0, 0.25, 0.5, 1, ... 1440 ) menit.
8). Setelah langkah 7 selesai, maka beban ditambah sehingga menjadi 0.8
kg.
9). Demikian seterusnya untuk beban yang berbeda yaitu untuk
pembebanan 1.6 dan 3.2 diamati pembacaan arloji mulai menit 0, 0.25, 0.5, 1,
... 1440.
10). Setelah sampai pada pembebanan 3.2 kg maka dilakukan unloading
test dengan pengurangan beban sehingga pembebanan menjadi 1.6 kg dan
diamati pembacaan arloji mulai menit 0, 0.25, 0.5, 1, ... , 1440.
11). Setelah percobaan berakhir maka dikeluarkan cincin dan benda uji dari
sel . konsolidasi, demikaian pula batu pori pada permukaan atas dan bawah.
12). Cincin dan benda uji dikeringkan dalam oven listrik selama 24 jam
dengan temperatur 110 C.
13). Setelah kering cincin dan benda uji ditimbang.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
E. Cara Perhitungan
1). Menghitung :
- Berat tanah basah
- Berat isi basah
- Kadar air
- Berat tanah kering
2). Ada dua cara menggambarkan hasil percobaan konsolidasi :
- Dengan membuat grafik penurunan terhadap tekanan.
- Dengan membuat grafik angka pori terhadap tekanan.
Pada kedua cara ini harga tekanan digunakan skala logaritma.
Bila dipakai cara II maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
a). Tinggi Efektif benda uji
Ht = Bk / (A x Gs)
dimana :
Ht = tinggi efektif benda uji / tinggi butiran tanah
(satu kesatuan)
A = luas benda uji
Gs = berat jenis tanah
Bk = berat tanah kering
b). Besar penurunan total ( H ) yang terjadi pada pembebanan
H = pembacaan arloji pada permulaan percobaan
dikurangi pembacaan arloji sesudah pembebanan
tersebut
c). Angka pori semula (angka pori asli)
eo = (Ho - Ht) / Ht
dimana :
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
Ho = tinggi contoh semula.
d). Perubahan angka pori (e) pada setiap pembebanan
e = H / Ht
e). Angka pori ( e )pada setiap pembebanan
e = eo - e
f). Menggambarkan harga angka-angka pori tersebut pada grafik
angka pori terhadap tekanan dan dengan menggunakan skala
logaritma untuk tekanan.
3) Menghitung derajat Kejenuhan sebelum dan sesudah percobaan
Sr = (w.Gs) / e
dimana :
Sr = derajat kejenuhan
W = kadar air
G = berat jenis tanah
e = angka pori
4) Harga Koefisien Konsolidasi ( Cv )
Cv = (0,848 Hm2 ) / t90
dimana :
Cv = Koefisien konsolidasi
Hm = Tinggi benda uji rata - rata
t90 = Waktu untuk mencapai konsolidasi 90 %
5) Menggambar grafik hubungan antara Cv dan beban (logaritma)
Langkah-langkah penggambaran grafik konsolidasi :
1. Absis = (waktu), ordinat = penurunan
2. Titik koordinat hasil pembacaan dihubungkan sehingga didapat
grafik kecepatan penurunan yang berupa garis lengkung (kurva).
3. Kurva diperpanjang hingga memotong sumbu Y (titik A).
4. Kemudian dibuat garis singgung yang berimpit dengan permulaan
kurva.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
5. Dicari titik singgung akhir kurva dimana kurva dan garis singgung
mulai memisah (titik P)
6. Ditarik garis tegak lurus sumbu ordinat Y sampai memotong titik
P, diukur panjangnya.
7. Kemudian dibuat garis himpit dengan garis nomor 6 (titik Q).
8. Dibuat garis A sampai memotong kurva di titik B.
9. Membuat garis tegak lurus absis melalui B.
10. X
F. Data dan Contoh Perhitungan
Dari percobaan konsolidasi yang telah dilakukan diperoleh data percobaan
sebagai berikut :
Bk = weight of dry soil = 94,72 gram
A = area of sampel = 26,241 cm
H = high of sampel = 2,00 cm
Ht = effective high of sampel = 1,284 cm
eo = void of ratio = 0,558
Data - data Pembebanan Konsolidasi :
1) Proses Loading : 0.25 kg/ cm2; 0.8 kg/ cm2; 1.6 kg/ cm2 ; 3.2 kg/ cm2 ;
2) Proses Unloading : 1.6 kg/cm2
Sebagai contoh digunakan pembebanan 0.25 kg/ cm2
1. Stress = 0,25 kg/ cm2
2. Dial reading = 1012
3. Deform dial reading = 1012 - 1003= 9
4. Sampel deformation ( H ) = 0,009 cm
5. e = H / Ht = 0,009 / 1.284 =
0.006
6. e = eo - e = 0,558 – 0,006 = 0,55
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
7. Average deformation = H / 2 = 0,009/ 2 = 0.0045
8. Average high sample (Hm) = Ho – average deformation
= 2.0 - 0,0045 = 1,996 cm
9. Dari grafik penurunan didapat = 5 menit,
jadi t90 = ( )2 x 60 = (5)2 x 60 = 1500 detik
10. Cv = 0.212 Hm2/ t90 = (0,212 x 1,1.9962 )/1500
= 0,56307 x 10-3 cm2/dt
11. Cc = (e1 – e2 ) / log (p2/p1)
= (0,006) / log (3.2/1.6) = 0,11
keterangan :
1. Untuk mendapatkan harga t90 digunakan metode akar waktu, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
Membuat grafik hubungan penurunan dengan akar waktu dari data hasil
pengujian konsolidasi pada beban tertentu yang ditetapkan.
Membuat perpanjangan garis dari bagian awal kurva yang lurus sehingga
memotong ordinat di titik P dan memotomg absis di titik Q.
Membuat garis lurus PR, dimana absis OR sama dengan 1,15 kali absis
OQ.
Perpotongan PR dengan kurvanya ditemukan harga pada absis.
2. Untuk menghitung harga koefisien kompresi (Cc) dengan menggambar grafik
hubungan antara angka pori (e) dan tekanan (kg/cm2). Untuk mendapatkan e
diambil garis yang lurus sehingga diperoleh harga-harga : e2 ; e1 ; p2 ; p1.
F. Kesimpulan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2006Kelompok VI Bab III
Dari hasil percobaan dan analisa data pada percobaan konsolidasi ini , dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Terjadi penurunan maksimium sebesar 0,193 cm pada pembebanan 3,2
kg/cm2
2) Pada proses unloading (beban dikurangi) terjadi perubahan tinggi
sampel sebesar 0,11 cm.
3) Koefisien konsolidasi (Cv) = 0,005 cm/dt.
4) Koefisien kompresi (Cc) = 0,11