Bab III Kesimpulan

2
BAB III KESIMPULAN Leukemia adalah suatu penyakit keganasan sel darah putih yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai dengan akumulasi proliferasi leukosit dan sel abnormal dalam sumsum tulang dan darah. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti namun faktor resiko seperti genetic, lingkungan, radiasi, infeksi dan keadaan imunosupresi memiliki hubungan dengan angka kesakitan leukemia. Leukemia pada anak 97% adalah akut dimana 85% ialah LLA dan 17% LMA, sementara leukemia kronik hanya 2% pada anak. Faktor tersebut akan mencetuskan modifikasi nucleus DNA sehingga terbentuk klon yang abnormal dan terjadi kelainan proliferasi, sitogenetik, morfologi dan diferensiasi. Manifestasi klinis yang timbul berupa akibat dari kegagalan sumsum tulang dan infiltrasi leukosit ke organ sehingga dapat ditemukan organomegali.Gejala sering tidak spesifik dan hanya berupa demam. Untuk membantu menegakkan diagnosis perlu beberapa pemeriksaan penunjang dengan peningkatan jumlah leukosit, tampak sel leukemia pada darah tepi, sumsum tulang dan LCS, dan pemeriksaan 38

description

Bab III Kesimpulan

Transcript of Bab III Kesimpulan

27

BAB IIIKESIMPULANLeukemia adalah suatu penyakit keganasan sel darah putih yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai dengan akumulasi proliferasi leukosit dan sel abnormal dalam sumsum tulang dan darah. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti namun faktor resiko seperti genetic, lingkungan, radiasi, infeksi dan keadaan imunosupresi memiliki hubungan dengan angka kesakitan leukemia. Leukemia pada anak 97% adalah akut dimana 85% ialah LLA dan 17% LMA, sementara leukemia kronik hanya 2% pada anak. Faktor tersebut akan mencetuskan modifikasi nucleus DNA sehingga terbentuk klon yang abnormal dan terjadi kelainan proliferasi, sitogenetik, morfologi dan diferensiasi. Manifestasi klinis yang timbul berupa akibat dari kegagalan sumsum tulang dan infiltrasi leukosit ke organ sehingga dapat ditemukan organomegali.Gejala sering tidak spesifik dan hanya berupa demam. Untuk membantu menegakkan diagnosis perlu beberapa pemeriksaan penunjang dengan peningkatan jumlah leukosit, tampak sel leukemia pada darah tepi, sumsum tulang dan LCS, dan pemeriksaan sitogenetik. Diagnosis pasti leukemia ditegakkan melalui aspirasi sumsum tulang yang akan memperlihatkan keadaan yang hiperseluler dengan sel blas leukemik lebih dari 30%. Leukemia perlu dibedakan dengan reaksi leukemoid dimana hanya terjadi peningkatan leukosit tanpa ada perubahan morfologi. Perlu juga disingkirkan penyebab demam dan kegagalan sumsum tulang. Pengobatan dengan kemoterapi bertujuan mengeradikasi sel blas dari darah dan sumsum tulang untuk mencapai remisi, juga melakukan profilasis terhadap relaps di SSP yang dilanjutkan kemoterapi rumatan selama 2 tahun. Transplantasi sumsum tulang bisa dilakukan bila relaps gagal dengan terapi konvensional. Komplikasi yang timbul dapat akibat dari penyakitnya atau terapinya. Prognosis dari pasien leukemia tergantung dari respon terapi awal, jumlah leukosit awal, usia dan jenis kelamin.38