BAB III KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI …digilib.uinsgd.ac.id/21207/6/6_bab3.pdf ·...

83
71 BAB III KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI MENTORING TERHADAP PENINGKATAN SPIRITUALITAS PEGAWAI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT. Suho Gramindo Perusahaan PT. Suho Garmindo Cileunyi merupakan salah satu anak perusahaan dari Rabbani Holding. Perusahaan garmen milik Rabbani yang khusus bergerak dalam bagian produksi. Sebagai penopang dalam bidang produksi yang terus berkembang dan membesar untuk memperkuat berjalannya roda bisnis dengan resiko dan tantangan bisnis yang semakin besar pula. Berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada tahun 1994 Bpk. H. Amry Gunawan bersama istrinya Ibu Hj. Nia Kurnia mendirikan outlet busana muslim untuk memperkenalkan dan menjual busana muslim hasil rancangan nya, outlet tersebut diberi nama Rabbani, didirikan di Kawasan Sekeloa Bandung dengan ukuran 2x3 meter persegi. Rabbani diambil dari AL Qur’an Surat: Al Imron Ayat 79 yang artinya : “Para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitaballah. Rabbani memiliki arti yang istimewa bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia, karena keberadaannya dapat memberikan sumber penghasilan dan nafkah untuk kehidupan keluarga. Bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia, keberadaan Rabbani diharapkan dapat memberikan konstribusi yang besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi para muslimah agar memenuhi kewajibannya untuk menutupi auratnya. Rabbani ingin menunjukkan bahwa

Transcript of BAB III KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI …digilib.uinsgd.ac.id/21207/6/6_bab3.pdf ·...

  • 71

    BAB III

    KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI MENTORING

    TERHADAP PENINGKATAN SPIRITUALITAS PEGAWAI

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Sejarah Berdirinya PT. Suho Gramindo

    Perusahaan PT. Suho Garmindo Cileunyi merupakan salah satu anak

    perusahaan dari Rabbani Holding. Perusahaan garmen milik Rabbani yang

    khusus bergerak dalam bagian produksi. Sebagai penopang dalam bidang

    produksi yang terus berkembang dan membesar untuk memperkuat berjalannya

    roda bisnis dengan resiko dan tantangan bisnis yang semakin besar pula.

    Berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada tahun 1994

    Bpk. H. Amry Gunawan bersama istrinya Ibu Hj. Nia Kurnia mendirikan outlet

    busana muslim untuk memperkenalkan dan menjual busana muslim hasil

    rancangan nya, outlet tersebut diberi nama Rabbani, didirikan di Kawasan

    Sekeloa Bandung dengan ukuran 2x3 meter persegi.

    Rabbani diambil dari AL Qur’an Surat: Al Imron Ayat 79 yang artinya

    : “Para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitaballah”.

    Rabbani memiliki arti yang istimewa bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj.

    Nia Kurnia, karena keberadaannya dapat memberikan sumber penghasilan

    dan nafkah untuk kehidupan keluarga. Bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj.

    Nia Kurnia, keberadaan Rabbani diharapkan dapat memberikan konstribusi yang

    besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi para muslimah agar memenuhi

    kewajibannya untuk menutupi auratnya. Rabbani ingin menunjukkan bahwa

  • 72

    wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat juga dapat

    tampil gaya, trendy namun sopan dan syar’i. Kendati demikian, Rabbani

    juga menghadapi tantangan yang sangat besar, karena pada waktu itu

    wanita yang memakai busana muslim masih jarang serta belum menjadi trend.

    Namun, keadaan tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan, bahkan dijadikan

    sebagai tantangan untuk bisa mendobrak trend mode.

    Pada waktu itu Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat

    berkembang dan maju, karena waktu itu outlet yang khusus menjual busana

    muslim masih jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang

    tinggi. Pada awal berdiri Rabbani memiliki satu karyawan untuk melayani

    konsumen, satu tahun kemudian pindah ke Jl. Dipati Ukur dengan kondisi outlet

    yang tidak jauh berbeda dengan outlet sebelumnya, begitu pula dengan

    perkembangannya secara bisnis belum menunjukkan perubahan yang

    signifikan. Namun, keadaan tersebut tidak menyurutkan motivasi dan perjuangan

    Bpk. H. Amry Gunawan & Ibu Hj. Nia Kurnia, bahkan keadaan tersebut

    dijadikan cambuk untuk membakar dan menempa semangat dan perjuangan Bpk.

    H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia untuk menghasilkan produk dengan

    kualitas dan desain terbaik. Seiring dengan berjalannya waktu, dari tahun ke

    tahun, karena rancangannya yang senantiasa inovatif dan berbeda dari yang

    lain, Rabbani mengalami perkembangan yang pesat.Rabbani mulai diterima oleh

    masyarakat dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak, sehingga outlet

    yang berada di Jl. Dipati Ukur tidak mampu lagi menampung konsumen dan

    pelanggan yang membludak, akhirnya pada tahun 2001 Rabbani pindah ke

  • 73

    outlet yang lebih luas dan representatif, yaitu ke Jl. Hasanudin No. 26

    Bandung. Pada pertengahan tahun 2007 Rabbani pindah lokasi ke Jl. Dipati Ukur

    No. 44 Bandung. Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dan

    beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah outlet ke tempat yang

    lebih luas, Rabbani merubah nama dan Motto-nya dengan yang nama lebih

    familiar dan diterima oleh masyarakat luas, yaitu "Rabbani Kerudung

    Instant"dengan motto "Trend Setter Kerudung Instant". Melalui motto dan spirit

    di atas, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih baik untuk

    menjadi jawara kerudung instant dan icon mode shari’ah terbaik di dunia.

    Selain perubahan nama, Rabbani mulai fokus dalam membidik

    segmentasi pasarnya, Rabbani membidik pasar untuk kalangan menengah.

    Sedangkan perkembangan dari aspek pemasarannya, Rabbani mengembangkan

    strategi pemasarannya, selain pemasaran langsung ke end user (konsumen),

    Rabbani membina network pemasaran yaitu membuka mitra dealer atau

    distributor tunggal per kota/kabupaten dan mengembangkan network

    pengembangan outlet / reshare (retail outlet shariah) Rabbani. Sebagai upaya

    untuk mendukung kesuksesan pengembangan strategi pemasaran yang telah

    dibina serta untuk mengakomodasi permintaan pasar yang semakin besar,

    Rabbani mengembangkan dan menambah kapasitas produksinya dengan

    mendirikan 5 (lima) buah pabrik garmen yang menyuplai seluruh produk

    rabbani, seperti kerudung sebagai produk utama, busana muslim seperti

    gamis, tunik, T-shirt nmuslimah, koko, kazko, manset, dll. Kelima pabrik

  • 74

    tersebut bertempat di Bandung dengan kemampuan produksi 1 pcs kerudung / 2

    detik.

    2. Visi dan Misi PT. Suho Gramindo

    GLOBALVISION

    Longterm vision

    Berjumpa dengan Allah di Surga Firdaus

    Middle term vision

    Membangun peradaban kerudung dunia 2020

    Short term vision

    Be a Profesional Mujahid

    SPECIFIC VISION

    Menjadi Perusahaan Kerudung Terbaik dan Terbesar di Dunia Tahun 2020

    MISSION

    Menshibghoh Fashion Dunia Dengan Syariah

    3. Struktur Organisasi PT. Suho Gramindo

    Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu kerangka dasar

    menyeluruh yang mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu

    perusahaan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah

    diterapkan sebelumnya.

  • 75

    Deskripsi Jabatan :

    Melihat dan memperhatikan struktur organisasi yang ada serta penjelasan

    yang diberikan oleh pihak perusahaan, maka deskripsi dari masing-masing jabatan

    diuraikan sebagai berikut:

    1. Grand Manager

    Grand Manager memiliki tugas dan wewenang dalam mengelola dan

    bertanggung jawab atas jabatan sistem pengendalian internal, memimpin dan

  • 76

    mengurus perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas perusahaan.

    2. Manajer Produksi

    Manajer Produksi bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengorganisir

    seluruh kegiatan produksi dan membuat laporan produksi.

    3. Pelaksanaan Produksi

    Pelaksanaan Produksi memiliki tugas memproduksi barang sesuai

    permintaan bagian design dan kreatif serta bertanggung jawab sepenuhnya atas

    kegiatan unit produksi yang sedang dilakukan.

    4. Quality Control dan Administrasi Gudang

    Quality Control dan Administrasi Gudang berwenang dalam mengecek

    apakah barang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau

    belum dan mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi di gudang.

    5. Kreatif Manajer

    Kreatif Manajer bertanggung jawab atas seluruh desain dan membuat

    sesuatu yang berbeda dan unik untuk selanjutnya diserahkan kepada divisi setting

    dan desain untuk dilayoutkan.

    6. Setting dan Desain

  • 77

    Setiing dan Desain berwenang atas mendesain produk sebelum dikerjakan

    oleh pelaksana produksi dan mencari desain baru yang sesuai dengan

    keinginan konsumen.

    7. Manajemen Pemasaran

    Marketing Manager bertanggung jawab atas menentukan kebijakan

    pemasaran dan mengontrol aktivitas pemasaran.

    8. Human Capital Develompment

    Human Capita atau yang biasa disebut HRD ini mempunyai beberapa Divisi

    salah satunya yaitu Divisi Bimbingan dan Rohani. Divisi ini sebagai pembentuk

    dari mentoring agama yang ada di PT. Suho Gramindo, Cileunyi. Divisi

    Bimbingan Rohani dan Mental ini bertugas untuk mendata dan membuat program

    mengenai mentoring.

    4. ATURAN UMUM PELAKSANAAN MENTORING

    a. Pelaksanaan mentoring bersifat mengikat bagi setiap karyawan CV. Suho

    Garmindo.

    b. Mentoring dilaksanakan 1 pekan sekali dengan durasi waktu 60 menit.

    c. Kegiatan mentoring dilaksanakan pada saat jam pulang kerja yaitu pukul

    15.00 – 16.00 WIB, atau disesuaikan dengan waktu dimulainya

    mentoring.

    d. Setiap karyawan terdaftar sebagai anggota kelompok mentoring sesuai

    dengan kelompok yang ditentukan. Kelompok mentoring dapat dibentuk

    oleh bagian Admin Produksi dengan bagian HCD.

  • 78

    e. Setiap karyawan harus mengetahui kelompok dan jadwal pelaksanaan

    mentoring sehingga tidak ada alasan untuk tidak ikut mentoring.

    f. Jika karyawan bersangkutan tidak dapat mengikuti kegiatan mentoring,

    maka karyawan tersebut harus meminta ijin kepada koordinator serta

    bagian HCD dengan menyertakan surat ijin.

    g. Apabila terjadi ketidak cocokan jadwal dikemudian hari, maka pementor

    bisa membicarakan dengan kelompok mentornya untuk mencari jadwal

    penggantinya, dengan adanya tembusan kepada koordinator mentor atau

    langsung kepada bagian HCD.

    h. Apabila pelaksanaan mentoring untuk tingkat operator dilaksanakan lebih

    dari pukul 16.00 dikarenakan suatu hal, maka durasi waktu mentoring

    tetap berpatokan pada 60 menit.

    5. Ketentuan PEMENTOR

    a. Hak DAN Kewajiban Pementor

    1) Pementor menyampaikan materi yang telah disiapkan dalam silabus

    materi. Terkait dengan materi yang akan disampaikan, sebelumnya

    dibahas terlebih dahulu dipertemuan rapat evaluasi dan koordinasi

    mentor yang diadakan 1 bulan sekali.

    2) Pementor dapat menyampaikan materi lain diluar silabus yang

    disesuaikan dengan kondisi karyawannya (sesuai kebutuhan), namun

    jika memungkinkan dikomunikasikan terlebih dahulu dipertemuan

    evaluasi dan koordinasi pementor.

  • 79

    3) Pementor diharuskan membentuk organisasi kecil di dalam

    kelompok mentoringnya, minimalnya ketua, sekretaris, bendahara.

    4) Pementor diharuskan mengevaluasi amalan yaumiyah peserta

    mentoringnya sesuai dengan format yang telah disediakan.

    5) Apabila pementor berhalangan hadir, maka pementor diharuskan

    untuk menyampaikan informasi ketidakhadirannya kepada

    koordinator mentor tiap pabrik atau langsung kepada ketua

    kelompok mentoringnya, serta menggantikan pertemuannya dengan

    memberikan tugas kepada kelompok mentoringnya, dengan kata lain

    pertemuan mentoringnya tetap ada, yang kemudian tugasnya

    dievaluasi dipertemuan berikutnya.

    6) Pementor diharuskan mengisi lembar evaluasi mentoring, yang

    kemudian dilaporkan pada pertemuan evaluasi dan koordinasi

    pementor yang dilaksanakan 1 bulan sekali.

    7) Pementor diharuskan untuk hadir dalam pertemuan rapat evaluasi

    dan koordinasi pementor yang dilaksanakan 1 bulan sekali.

    8) Pementor berhak mendapatkan Map Mentor yang berisi format

    berita acara mentoring dan format muta’baah amalan yaumiyah

    karyawan, silabus materi, format evaluasi pementor, dan lembar

    mekanisme pelaksanaan mentoring.

    9) Pementor berhak mendapatkan pembekalan atau pelatihan terkait

    dengan pengembangan kualitas mentor.

  • 80

    10) Pementor berhak mendapatkan upah bulanan yang sudah ditentukan

    untuk setiap pertemuannya. Upah ini diberikan setelah pementor

    melaporkan berita acara pelaksanaan mentoring dan hasil evaluasi

    mentoring.

    11) Terkait ada hal-hal atau kondisi yang memberatkan pementor dalam

    pelaksanaan mentoring ke depan, pementor bisa mengomunikasikan

    kepada Koordinator Mentor dan atau HCM Departemen untuk

    dimusyawarahkan dikemudian hari di pertemuan evaluasi dan

    koordinasi mentor.

    Tabel 3.1

    Jumlah Pementor PT. Suho Gramindo

    No. Nama Gedung Jumlah Kelompok

    Ket

    1 Heri Musthafa Gema Cileunyi 5

    2 E. Zaenal Cileunyi 5

    3 Hadi Cileunyi 5

    4 Asep Jaelani Cileunyi 3

    5 Joko Budiono Cileunyi 1

    6 Aang Cileunyi 4

    7 Hary Cileunyi 4

    8 Dian Permana Cileunyi 1

    9 Peidia Menita Cileunyi 5

    10 Ririn Rahmawati Cileunyi 5

    11 Wise Cileunyi 5

    12 Fitriani Setyowati Cileunyi 5

    13 Ipah Cileunyi 2

    14 Isma Cileunyi 5

    15 Lia S Cileunyi 5

    16 Marti Cileunyi 5

    17 Nurul Cileunyi 5

    18 Viani Cileunyi 5

    19 Utin Sutinah Cileunyi 5

    20 Uni Cileunyi 5

    21 Yanti Cileunyi 5

    22 Ratna Cileunyi 5

  • 81

    23 Ade Cileunyi 4

    24 Yati Daryati Cileunyi 4

    25 Liana Cileunyi 5

    26 Cucu Cileunyi 5

    27 Gesti Cileunyi 2

    28 Tini Cileunyi 1

    29 Yati Cileunyi 5

    30 Titin Cileunyi 5

    126

    B. Hasil Pelaksanaan Bimbingan Melalui Mentoring Agama Terhadap

    Peningkatan Spiritualitas Pegawai

    1. Proses Bimbingan Melalui Mentoring Kepada Pegawai di PT Suho

    Gramindo

    Mentoring adalah salah satu program yang diadakan di PT. Suho Gramindo.

    Diadakan sejak tahun 2009, mentoring ini menjadi suatu kegiatan yang wajib

    diikuti oleh seluruh pegawai di PT. Suho Gramindo. Dibawah bagian HC (Human

    Capital) mentoring ini diadakan setiap hari Senin-Sabtu, dengan ketentuan satu

    unit kerja mengikuti kegiatan mentoring satu kali dalam satu minggu ini dibagi

    menjadi 126 kelompok dengan jumlah masing-masing dari kelompok adalah 10-

    12 orang. 126 kelompok ini dibina oleh mentor dengan jumlah 30 mentor. Dari

    banyakanya jumalah pegawai, penulis memgambil sampel sebanyak 52 responden

    dengan karakteristik:

    1. Sampel pegawai. Sampel ini didasarkan pada pegawai.. Dan yang menjadi

    sasaran peneliti adalah pegawai wanita di PT. Suho Gramindo.

    2. Sampel Intensitas Mentoring. Sampel ini didasarkan pada intensitas

    keaktifan pegawai dalam mengikuti kegiatan mentoring. Sampel ini akan

  • 82

    diambil dari pegawai yang telah mengikuti kegiatan mentoring minimal

    3x pertemuan dalam satu bulan per 1 tahun terakhir.

    3. Sampel Jumlah. Karena dimungkinkan akan terlalu banyak pegawai yang

    telah masuk pada kriteria pada poin 1 dan 2, maka peneliti akan

    membatasi sampel berdasarkan jumlah. Yakni peneliti akan mengambil 5

    kelompok mentoring bagian di PT. Suho Gramindo.

    Dilihat dari karakteristik sampel diatas akhirnya penulis 5 kelompok

    mentoring dengan jumlah keseluruhan 52 responden yang terdiri dari berbagai

    unit kerja yaitu Operator, GB, Cutting, QC, Leader QC, Adm, dan Neci. Dalam

    proses mentoring ini, mentor melakukan berbgai pertimbangan agar proses

    mentoring dapat tepat sasaran, untuk mencapai itu diperlukan menentukan materi,

    metode dan media yang sesuai. Kesesuaian itu dapat dilihat dari berbagai faktor

    yaitu:

    a. Kondisi Objektif Pegawai

    Jumlah pegawai di PT. Suho Gramindo ± 1250 orang. Peneliti

    mengambil sampel yaitu 5 kelompok mentoring pegawai wanita dengan total

    sampel yaitu 52 orang. 5 kelompok ini terdiri dari 5 unit kerja yang berbeda yaitu.

    Dalam pemberian materi dan proses mentoring ini, seorang mentor (pembimbing)

    memperhatikan berbagai hal salah satunya adalah pendidikan terakhir yang

    ditempuh oleh pegawai itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel

    dibawah ini:

  • 83

    Tabel 3.2

    Latar Belakang Pendidikan Responden

    No Pendidikan

    Terakhir

    F %

    1. SD 2 3,84

    2. SMP 30 57,69

    3. SMA 19 36,53

    4. D3/S1 1 1,92

    Sumber : Hasil Olah Peneliti

    Dari data diatas diketahui bahwa pendidikan terakhir yang ditempuh oleh

    responden yaitu mayoritas adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan

    masing-masing jumlahnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 30 responden

    (57,69%), lalu Sekolah Menengah Atas (SMA) 19 responden (36,53), Sekolah

    Dasar (SD) 2 reponden (3,84), dan Diploma 3 atau Strata 1 (D3/S1) 1 responden

    (1,92%).

    Latar belakang pendidikan ini diperlukan untuk proses pemberian materi pada

    saat mentoring. Hal ini berarti mentor harus dapat memilih metode, media serta

    pilihan kata yang tepat dan mudah dipahami.

    Selain latar belakang pendidikan, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu usia

    responden, mengenai usia responden lebih jelasnya terdapat dalam tabel berikut:

  • 84

    Tebel 3.3

    Usia Respoden

    No Usia F %

    1. 15-20 1 1,92

    2. 20-30 26 50

    3. 30-40 20 38,46

    4. 40-50 4 7,69

    5. 50-60 1 1,92

    Sumber: Hasil Olah Peneliti

    Dari data diatas diketahui bahwa usia reponden itu paling banyak berkisar di

    usia 20-30 tahun, dengan masing-masing jumlahnya yaitu 15-20 tahun 1

    responden (1,92), 20-30 tahun 26 responden (50%), 30-40 tahun 20 responden

    (38,46), 40-50 tahun 4 responden (7,69) dan 50-60 1responden (1,92).

    Usia menjadi salah satu hal yang diperhatikan karena semakin bertambahnya

    usia, kemampuan berfikir seseorang akan sedikit berkurang. Hal ini menyebabkan

    proses penerimaan infromasi mengalami berbagai kendala. Sehingga dala proses

    mentoring ini, mentor diperlukan untuk lebih memahami faktor usia ini, agar

    proses mentoring yang diikuti oleh pegawai tidak dapat dirasakan manfaatnya.

    b. Panduan Kegiatan Mentoring

    Proses Kegiatan mentoring ini dilaksnakan setiap hari senin-sabtu dengan

    jadwal yang berbeda-beda pada tiap harinya. Kegiatan ini dimulai pukul 15.15

  • 85

    setelah melakukan shalat Ashar berjamaah di Masjid yang ada di lingkungan

    PT.Suho Gramindo. Untuk lokasi dilaksanakannya kegiatan mentoring ini,

    bertempat di lingkungan sekitar Masjid bisa di dalam atau pun di selasar masjid

    yang di khususkan untuk melakukan mentoring. Susunan kegiatan mentoring

    dibawah ini menjelaskan secara rinci kegiatan mentoring yaitu:

    1) Susunan Kegiatan Mentoring

    a) Sapa Kabar Mentee. b) Doa pembuka hati, fikiran dalam mentoring Qs : Al Fatiha, Roditu

    billahi Robba, wa bil Islami dina wa bi muhammadiin Nabiyya (agar

    mentee siap dan suka mentoring), Robbi zidni ilmaan war zuqni

    Fahman ( agar majlis ditambahkan ilmu dan pemahaman), Doa Nabi

    Musa qs 20: 25-28 ( agar pementor di mudahkan dalam berbicara) Qs

    : 2 : 32 ( agar dipermudah mendapatkan ilmu dan mengundang

    turunnya malaikat).

    c) Pengecekan Absensi kehadiran d) Pembacaan Surat atau ayat yang berhubungan dengan materi.

    Penyampaian Materi Mentoring berdasarkan talaqi Madah tiap awal

    bulan.

    e) Infak Majlis f) Evaluasi ( Mutabaah Yaumiyan, Diskusi) g) Akhiri dengan Doa Bersama dan Doa Kifaratul Majlis.

    2) Adab Mentee (Peserta) dalam Kegiatan Mentoring

    a) Menyiapkan Al Quran b) Datang tepat waktu pkl 15.15 ditempat. c) Ucapkan salam dan berjabat tangan dengan pementor. d) Bersedekah, bila tidak bisa minimal bersikap ramah( sopan dan

    senyum).

    e) Minta izin bila berhalangan hadir. f) Mengikuti kegiatan hingga selesai

    3) Tugas Pementor a) Hadir pkl 15.00 di keterlambatan pkl 15.15. Di Robbani b) Sudah persiapan materi H-1 c) Menyapa peserta Mentee. d) Membimbing doa mentoring e) Mengabsensi mentee dilembaran evaluasi. f) Membimbing mentee dengan tilawah berdasarkan kaidah tahsin. g) Melaporkan hasil evaluasi bulanan ke manejemen Robbani. h) Mengikuti Rapat dan Talaqi Madah oleh manejemen pementor robbani

  • 86

    c. Agenda dan Materi dalam Kegiatan Mentoring

    1) Agenda Kegiatan Mentoring

    a) Mentoring

    b) Dzikir Tazkiyah Nafs (Dzikir al Matsurat/ Tasqif/ Khotmul

    Quran).Durasi sebulan 1x

    c) Mabit Ikhwan 3 bln 1x.

    d) Formantaf ( Ceramah umum dan Nasyid serta Kuis berhadiah) 3 bulan

    1x.

    e) Evaluasi Kehadiran Pementor dan Angket Evaluasi Pementor dari

    Mentee serta kesan dan pesan mentee untuk pementor. Triwulan 1x.

    f) 6. Perlombaan antar grup mentee tentang materi mentoring selama 6

    bulan sebagai bahan evaluasi materi yang disampaikan pementor.

    Durasi 6 bulan 1x.

    2) Materi Kegiatan Mentoring

    Tabel 3.4

    Materi Mentoring

    No Bulan Materi Mentoring

    1. Januari a) Tilawah dan Tadabbur Qs An-nas dan Al Falaq.

    b) Jalan Mengenal Alloh c) Hukum Sholat d) Dzikir al Matsurat (Tema : bahaya

    Riba)

    2. Februari a) Tilawah dan Tadabbur QS. Al-ikhlas.

    b) penghalang mengenal Alloh c) Keutamaan sholat 5 Waktu. d) Tasqif : Menutup Aurat.

    3. Maret a) Tilawah dan Tadabbur QS Al-kafirun dan An-nasr.

    b) Maiyyatulloh c) Cara Sholat yang khusyu. d) Dzikir al matsurat ( Tema :

  • 87

    Mendidik keluarga yang islami).

    4. April a) Tilawah dan Tadabbur surat al Lahab.

    b) Syumuliyatul Islam c) Keutamaan membaca al Quran d) Tasqif : Tabaruj dan Ikhtilat

    5. Mei a) Tilawah dan Tadabbur QS. At-takatsur.

    b) Sifat al insan. c) Keutamaan mengkhotamkan al

    Quran

    d) Dzikir al matsurat : keutamaan ucapan salam

    6. Juni a) Tilawah dan tadabbur QS. Al-zalzalah.

    b) Menjadikan setan sebagai musuh. c) Keutamaan sholat sunnah d) Perlombaan Grup Ikhwan dan

    Akhwat, bentuknya Cerdas

    Cermat.

    Sumber : Materi Mentoring Tri wulan 1 tahun 2019

    Berikut analisis perindikator mengenai bimbingan melalui mentoring

    agama di PT. Suho Gramindo

  • 88

    Tabel 3.5

    Pernyataan Variabel X Nomor 1

    a. Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    21

    11

    6

    3

    55

    84

    33

    12

    3

    Jumlah 187

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesatu yaitu “Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran

    kepada peserta mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk

    presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 89

    Tabel 3.6

    Pernyataan Variabel X Nomor 2

    b. Mentor menunjukkan cara bicara yang baik dalam memberikan

    materi mentoring

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    21

    11

    6

    3

    55

    84

    33

    12

    3

    Jumlah 187

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    . Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kedua yaitu “Mentor menunjukkan cara bicara yang baiik dalam

    memberikan materi mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk

    presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 90

    Tabel 3.7

    Pernyataan Variabel X Nomor 3

    c. Mentor mengucapkan salam pada saat memulai kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    35

    17

    0

    0

    0

    175

    68

    0

    0

    0

    Jumlah 243

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ketiga yaitu “Mentor mengucapkan salam pada saat memulai

    kegiatan mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93

    x 100 = 93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 91

    Tabel 3.8

    Pernyataan Variabel X Nomor 4

    d. Mentor memberikan contoh yang tidak baik kepada peserta

    mentoring

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    9

    17

    9

    12

    5

    45

    68

    27

    24

    5

    Jumlah 169

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 169, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item keempat yaitu “Mentor memberikan contoh yang tidak baik kepada

    peserta mentoring” adalah 169 : 260 = 0,56 dalam bentuk presentase 0,65

    x 100 = 65 %, sehingga masuk kategori cukup..

  • 92

    Tabel 3.9

    Pernyataan Variabel X Nomor 5

    e. Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    28

    23

    0

    1

    0

    140

    92

    0

    2

    0

    Jumlah 234

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kelima yaitu “Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta

    mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93 x 100 =

    93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 93

    Tabel 3.10

    Pernyataan Variabel X Nomor 6

    f. Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan pada saat

    kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    20

    22

    2

    2

    6

    100

    88

    6

    4

    6

    Jumlah 204

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 204, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item keenam yaitu “Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan

    pada saat kegiatan mentoring.” adalah 204 : 260 = 0,78 dalam bentuk

    presentase 0,78 x 100 = 78 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 94

    Tabel 3.11

    Pernyataan Variabel X Nomor 7

    g. Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Anda .

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    19

    31

    1

    1

    0

    5

    124

    3

    2

    0

    Jumlah 224

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 224, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ketujuh yaitu “Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

    oleh Anda” adalah 224 : 260 = 0,86 dalam bentuk presentase 0,86 x 100 =

    86 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 95

    Tabel 3.12

    Pernyataan Variabel X Nomor 8

    h. Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh mentor.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    7

    22

    9

    10

    4

    35

    88

    27

    20

    4

    Jumlah 174

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 174, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kedelapan yaitu “Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh

    mentor.” adalah 174 : 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66 x 100 = 66

    %, sehingga masuk kategori cukup.

  • 96

    Tabel 3.13

    Pernyataan Variabel X Nomor 9

    i. Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    24

    27

    0

    1

    0

    120

    108

    0

    2

    0

    Jumlah 230

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesembilan yaitu “Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan

    mentoring” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,86 x 100 =

    86 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 97

    Tabel 3.14

    Pernyataan Variabel X Nomor 10

    j. Saya berbincang dengan teman diluar arahan mentor saat kegiatan

    mentoring .

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    9

    17

    9

    12

    5

    45

    68

    27

    24

    5

    Jumlah 169

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 169, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesepuluh yaitu “Saya berbincang dengan teman diluar arahan

    mentor saat kegiatan mentoring” adalah 169 : 260 = 0,65 dalam bentuk

    presentase 0,65 x 100 = 65 %, sehingga masuk kategori cukup.

  • 98

    Tabel 3.15

    Pernyataan Variabel X Nomor 11

    k. Saya asik memalingkan perhatian pada handphone saat kegiatan

    mentoring .

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    21

    11

    6

    3

    55

    84

    33

    12

    3

    Jumlah 187

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesebelas yaitu” Saya asik memalingkan perhatian pada handphone

    saat kegiatan mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk presentase

    0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 99

    Tabel 3.16

    Pernyataan Variabel X Nomor 12

    l. Saya mendapatkan ilmu agama yang bermanfaat dari mentoring

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    24

    27

    0

    1

    0

    120

    108

    0

    2

    0

    Jumlah 230

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-duabelas yaitu “Saya mendapatkan ilmu agama yang bermanfaat

    dari mentoring” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,88 x

    100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 100

    Tabel 3.17

    Pernyataan Variabel X Nomor 13

    m. Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    35

    17

    0

    0

    0

    175

    68

    0

    0

    0

    Jumlah 243

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-tigabelas yaitu “Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap

    kegiatan mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93

    x 100 = 93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 101

    Tabel 3.18

    Pernyataan Variabel X Nomor 14

    n. Mentor mengajak berbagi pendapat saat kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    7

    22

    9

    10

    4

    35

    88

    27

    20

    4

    Jumlah 174

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 174, jumlah skor maksimal

    adalah 52x 5 = 260 (30 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-empatbelas yaitu “Mentor mengajak berbagi pendapat saat

    kegiatan mentoring” adalah 174: 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66

    x 100 = 66 %, sehingga masuk kategori cukup.

  • 102

    Tabel 3.19

    Pernyataan Variabel X Nomor 15

    o. Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena mentor

    memberikan materi dengan monoton.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    13

    26

    5

    8

    0

    65

    104

    15

    16

    0

    Jumlah 200

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 200, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-limabelas yaitu “Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena

    mentor memberikan materi dengan monoton” adalah 200 : 260 = 0, dalam

    bentuk presentase 0,76 x 100 = 76 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 103

    Tabel 3.20

    Pernyataan Variabel X Nomor 16

    p. Mentor mampu menciptkan alternatif dengan merubah metode

    dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    24

    27

    0

    1

    0

    120

    108

    0

    2

    0

    Jumlah 230

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-enambelas yaitu “Mentor mampu menciptkan alternatif dengan

    merubah metode dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring” adalah 230

    : 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk

    kategori sangat baik.

  • 104

    Tabel 3.21

    Pernyataan Variabel X Nomor 17

    q. Saya mengamalkan materi yang disampaikan oleh mentor karena

    bermanfaat bagi saya

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    24

    27

    0

    1

    0

    120

    108

    6

    2

    0

    Jumlah 230

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-tujuhbelas yaitu “Saya mengamalkan materi yang disampaikan

    oleh mentor karena bermanfaat bagi saya” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam

    bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat

    baik.

  • 105

    Tabel 3.22

    Pernyataab Variabel X Nomor 18

    r. Mentor menyampaikan materi yang sama setiap pertemuan kegiatan

    mentoring

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    6

    28

    7

    7

    4

    30

    112

    21

    14

    4

    Jumlah 181

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 181, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-delapanbelas yaitu “Mentor menyampaikan materi yang sama

    setiap pertemuan kegiatan mentoring” adalah 181 : 260 = 0,69 dalam

    bentuk presentase 0,69 x 100 = 69 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 106

    Tabel 3.23

    Pernyataan Variabel X Nomor 19

    s. Mentor memberikan materi dengan media papan tulis atau lembaran

    materi pada saat kegiatan mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    21

    11

    6

    3

    55

    84

    33

    12

    3

    Jumlah 187

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-sembilanbelas yaitu “Mentor memberikan materi dengan media

    papan tulis atau lembaran materi pada saat kegiatan mentoring” adalah 187

    : 260 = 0,71 dalam bentuk presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk

    kategori baik.

  • 107

    Tabel 3.24

    Pernyataan Variabel X Nomor 20

    t. Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai sumber materi

    mentoring.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    21

    11

    6

    3

    55

    84

    33

    12

    3

    Jumlah 187

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesatu yaitu “Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai

    sumber materi mentoring.” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk

    presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 108

    Tabel 3.25

    Klasifikasi Bimbingan Melalui Mentoring Agama

    No Pernyataan Persentase

    1 Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran 71 %

    2

    Mentor menunjukkan cara bicara yang baik dalam

    memberikan materi mentoring.

    71%

    3

    Mentor mengucapkan salam pada saat memulai

    kegiatan mentoring.

    93%

    4

    Mentor tidak memberikan contoh yang baik kepada

    peserta mentoring.

    65%

    5

    Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta

    mentoring.

    93%

    6

    Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan

    pada saat kegiatan mentoring.

    78%

    7

    Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

    oleh Anda .

    86%

    8

    Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh

    mentor.

    66%

    9 Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan mentoring. 88%

  • 109

    10

    Saya berbincang dengan teman diluar arahan mentor

    saat kegiatan mentoring .

    65%

    11

    Saya asik memalingkan perhatian pada handphone

    saat kegiatan mentoring .

    71%

    12

    Saya mendapatkan ilmu Agama yang bermanfaat dari

    kegiatan mentoring .

    88%

    13

    Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap kegiatan

    mentoring.

    93%

    14

    Mentor mengajak berbagi pendapat saat kegiatan

    mentoring.

    66%

    15

    Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena mentor

    memberikan materi dengan monoton.

    76%

    16

    Mentor mampu menciptkan alternatif dengan merubah

    metode dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring.

    88%

    17 Saya mengamalkan materi yang disampaikan oleh 88%

    18

    Mentor menyampaikan materi yang sama setiap

    pertemuan kegiatan mentoring

    69%

    19

    Mentor memberikan materi dengan media papan tulis

    atau lembaran materi pada saat kegiatan mentoring.

    71%

  • 110

    20

    Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai

    sumber materi mentoring.

    71%

    Jumlah 77,85

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Berdasarkan penelitian melalui penyebaran angket tentang

    bimbingan melalui di mentoring di PT Suho Gramindo adalah 77,85%,

    angka tersebut dalam presentase skala nilai kualifikasi baik. Dengan

    demikian, bimbingan melalui mentoring agama ini sudah baik dalam aspek

    bimbingan yaitu pembimbing, terbimbing, materi, metode, media. Namun

    tetap saja, aspek tersebut harus lebih dibenahi lagi agar bimbingan melalui

    mentoring agama ini menempuh skala nilai kuliafikasi sangat baik.

  • 111

    Tabel 3.26

    Pernyataan Variabel Y Nomor 1

    a. Saya merasa dengan beribadah, menambah ketenangan.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    32

    20

    0

    0

    0

    160

    80

    0

    0

    0

    Jumlah 240

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 240, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesatu yaitu “Saya merasa dengan beribadah, menambah

    ketenangan.” adalah 240 : 260 = 0,92 dalam bentuk presentase 0,92 x 100

    = 92 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 112

    Tabel 3.27

    Pernyataan Variabel Y Nomor 2

    b. Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    13

    13

    6

    16

    4

    65

    52

    18

    32

    4

    Jumlah 171

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 171 jumlah skor maksimal

    adalah 30 x 5 = 150 (30 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kedua yaitu “Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu”

    adalah 171 : 260 = 0,65 dalam bentuk presentase 0,65 x 100 = 65 %,

    sehingga masuk kategori cukup.

  • 113

    Tabel 3.28

    Pernyataan Variabel Y Nomor 3

    c. Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang disapaikan

    pada kegiatan mentoring

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    13

    31

    6

    2

    0

    65

    124

    3

    16

    0

    Jumlah 196

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 196, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ketiga yaitu “Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang

    disapaikan pada kegiatan mentoring” adalah 196 : 260 = 0,75 dalam

    bentuk presentase 0,75 x 100 = 75 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 114

    Tabel 3.29

    Pernyataan Variabel Y Nomor 4

    d. Saya befikir husnudzan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    17

    22

    1

    8

    4

    85

    88

    3

    16

    4

    Jumlah 196

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 196, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item keempat yaitu “Saya befikir husnudzan Saya befikir husnudzan”

    adalah 196 : 260 = 0,75 dalam bentuk presentase 0,75 x 100 = 75 %,

    sehingga masuk kategori baik.

  • 115

    Tabel 3.30

    Pernyataan Variabel Y Nomor 5

    e. Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi untuk

    merubah diri menjadi lebih baik

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    23

    27

    2

    0

    0

    115

    108

    6

    0

    0

    Jumlah 229

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 229, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kelima yaitu “Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi

    untuk merubah diri menjadi lebih baik” adalah 229 : 260 = 0,88 dalam

    bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat

    baik.

  • 116

    Tabel 3.31

    Pernyataan Variabel Y Nomor 6

    f. Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    21

    21

    6

    0

    4

    106

    84

    18

    0

    4

    Jumlah 211

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 211, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item keenam yaitu “Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas” adalah

    211 : 260 = 0,81 dalam bentuk presentase 0,81 x 100 = 81 %, sehingga

    masuk kategori baik.

  • 117

    Tabel 3.32

    Pernyataan Variabel Y Nomor 7

    g. Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    14

    28

    8

    2

    0

    70

    112

    24

    4

    0

    Jumlah 210

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 210, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ketujuh yaitu “Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan”

    adalah 210 : 260 = 0,80 dalam bentuk presentase 0,80 x 100 = 80 %,

    sehingga masuk kategori baik.

  • 118

    Tabel 3.33

    Pernyataan Variabel Y Nomor 8

    h. Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang didapatkan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    2

    3

    2

    27

    18

    10

    12

    6

    54

    18

    Jumlah 100

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 100, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kedelapan yaitu “Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang

    didapatkan” adalah 100 : 260 = 0,38 dalam bentuk presentase 0,38 x 100 =

    38 %, sehingga masuk kategori kurang baik.

  • 119

    Tabel 3.34

    Pernyataan Variabel Y Nomor 9

    i. Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    32

    20

    0

    0

    0

    160

    80

    0

    0

    0

    Jumlah 240

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 240, jumlah skor maksimal

    adalah 52x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesembilan yaitu “Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup”

    adalah 240 : 260 = 0,92 dalam bentuk presentase 0,92 x 100 = 92%

    sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 120

    Tabel 3.35

    Pernyataan Variabel Y Nomor 10

    j. Saya dapat membedakan mana yang benardan salah dalam

    kehidupan saya

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    29

    22

    0

    1

    0

    145

    88

    0

    2

    0

    Jumlah 235

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 235, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item kesepuluh yaitu “Saya dapat membedakan mana yang benardan salah

    dalam kehidupan saya” adalah 235 : 260 = 0,90 dalam bentuk presentase

    0,90 x 100 = 90 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 121

    Tabel 3.36

    Pernyataan Variabel Y Nomor 11

    k. Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    11

    13

    13

    12

    3

    55

    52

    39

    24

    3

    Jumlah 173

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 173, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-sebelas yaitu “Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar adalah

    173 : 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66 x 100 = 66 %, sehingga

    masuk kategori cukup.

  • 122

    Tabel 3.37

    Pernyataan Variabel Y Nomor 12

    l. Saya meminta saran dari orang terdekat dalam memilih sesesuatu di kehidupan

    saya

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    10

    31

    6

    3

    2

    50

    124

    18

    6

    2

    Jumlah 200

    Sumber:HasilOlahPenelitiApril2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 200, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-duabelas yaitu “Saya meminta saran dari orang terdekat dalam

    memilih sesesuatu di kehidupan saya” adalah 200 : 260 = 0,76 dalam

    bentuk presentase 0,76 x 100 = 76 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 123

    Tabel 3.38

    Pernyataan Variabel Y Nomor 13

    m. Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang akan

    dilakukan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    14

    37

    0

    0

    1

    70

    148

    0

    0

    1

    Jumlah 219

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 219, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-tigabelas yaitu “Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan

    yang akan dilakukan” adalah 219: 260 = 0,84 dalam bentuk presentase

    0,84 x 100 = 84 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 124

    Tabel 3.39

    Pernyataan Variabel Y Nomor 14

    n. Saya ceroboh dalam mengambil keputusan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    9

    16

    17

    9

    1

    45

    64

    51

    18

    1

    Jumlah 179

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 179, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-empatbelas yaitu “Saya ceroboh dalam mengambil keputusan”

    adalah 179 : 260 = 0,68 dalam bentuk presentase 0,68 x 100 = 68 %,

    sehingga masuk kategori baik.

  • 125

    Tabel 3.40

    Pernyataan Variabel Y Nomor 15

    o. Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan tindakan yang

    saya lakukan

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    12

    27

    6

    6

    1

    60

    108

    18

    12

    1

    Jumlah 199

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 199, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-limabelas yaitu “Saya menghindari emosi negatif dalam

    menentukan tindakan yang saya lakukan” adalah 199 : 150 = 0,86 dalam

    bentuk presentase 0,86 x 100 = 86 %, sehingga masuk kategori sangat

    baik.

  • 126

    Tabel 3.41

    Pernyataan Variabel Y Nomor 16

    p. Saya mengedepankan musyawarah menyangkut pekerjaan dengan

    tim

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    15

    33

    3

    1

    0

    75

    132

    9

    2

    0

    Jumlah 218

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 218, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-enambelas yaitu “Saya mengedepankan musyawarah menyangkut

    pekerjaan dengan tim” adalah 218 : 260 = 0,83 dalam bentuk presentase

    0,83 x 100 = 83 %, sehingga masuk kategori baik.

  • 127

    Tabel 3.42

    Pernyataan Variabel Y Nomor 17

    q. Saya mengambil keputusan dengan sepihak

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 191, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-tujuhbelas yaitu “Saya mengambil keputusan dengan sepihak”

    adalah 191 : 260 = 0,73 dalam bentuk presentase 0,73 x 100 = 73 %,

    sehingga masuk kategori baik.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    14

    19

    9

    8

    2

    70

    76

    27

    16

    2

    Jumlah 191

  • 128

    Tabel 3.43

    Pernyataan Variabel Y Nomor 18

    r. Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi terkoordinsi

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    26

    25

    1

    0

    0

    130

    100

    3

    0

    0

    Jumlah 233

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 233, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-delapanbelas yaitu “Dengan bermusyawarah semua hal akan

    menjadi terkoordinsi” adalah 233: 260 = 0,89 dalam bentuk presentase

    0,89 x 100 = 89 %, sehingga masuk kategori sangat baik.

  • 129

    Tabel 3.43

    Pernyataan Variabel Y Nomor 19

    s. Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu dalam doa

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    40

    12

    0

    0

    0

    200

    48

    0

    0

    0

    Jumlah 248

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 248, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5= 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi

    skor item ke-sembilanbelas yaitu “Saya menjadikan Allah sebagai

    tempat mengadu dalam doa” adalah 248 : 260 = 0,95 dalam bentuk

    presentase 0,95 x 100 =95 %, sehingga masuk kategori

    sangat baik.

  • 130

    Tabel 3.44

    Pernyataan Variabel Y Nomor 20

    t. Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan

    Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    Jumlah skor pada item tersebut adalah 144, jumlah skor maksimal

    adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor

    item ke-duapuluh yaitu “Saya hanya mengingat Allah saat sedang

    kesusahan” adalah 144 : 260 = 0,55 dalam bentuk presentase 0,55 x 100 =

    55 %, sehingga masuk kategori cukup.

    Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor

    5

    4

    3

    2

    1

    9

    9

    11

    7

    16

    45

    36

    33

    14

    16

    Jumlah 144

  • 131

    Tabel 3.45

    Kualifikasi Spiritualitas Pegawai

    No Pernyataan Persentase

    1

    Saya merasa dengan beribadah, menambah

    ketenangan.

    92%

    2 Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu 65%

    3

    Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang

    disapaikan pada kegiatan mentoring

    75%

    4 Saya befikir husnudzan 75%

    5

    Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi

    untuk merubah diri menjadi lebih baik

    88%

    6 Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas 81%

    7 Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan 80%

    8

    Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang

    didapatkan

    38%

    9 Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup 92%

    10

    Saya dapat membedakan mana yang benardan salah

    dalam kehidupan saya

    90%

  • 132

    11 Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar 66%

    12

    Saya meminta saran dari orang terdekat dalam

    memilih sesesuatu di kehidupan saya

    76%

    13

    Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan

    yang akan dilakukan

    84%

    14 Saya ceroboh dalam mengambil keputusan. 68%

    15

    Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan

    tindakan yang saya lakukan

    86%

    16

    Saya mengedepankan musyawarah menyangkut

    pekerjaan dengan tim

    83%

    17 Saya mengambil keputusan dengan sepihak 73%

    18

    Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi

    terkoordinsi

    89%

    19

    Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu

    dalam doa

    95%

    20 Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan 55%

    Jumlah 77,55%

    \Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

  • 133

    Berdasarkan penelitian melalui penyebaran angket tentang

    spiritualitas pegawai di PT.Suho Gramindo adalah 77,55%, angka tersebut

    dalam presentase skala nilai kualifikasi baik. Dengan demikian,

    bimbingan melalui mentoring ini nantinya akan memberikan pengaruh

    yang ada di PT.Suho Gramindo.

    2. Spiritualitas Pegawai di PT. Suho Gramindo

    Data angket yang dibutuhkan dan relevan dengan tujuan penelitian adalah

    tanggapan subjek penelitian terhadap setiap pernyataan tertulis tentang layanan

    bimbingan melalui mentoring di PT. Suho Gramindo. Untuk mengumpulkan

    data tersebut, maka dikembangkan instrumen pengumpulan data dan angket skala

    layanan bimbingan melaluin mentoring agamadan spiritualitas pegawai dengan

    menggunakan skala likert.

    Skala likert adalah yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

    persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah

    ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut dengan variabel penelitian.

    Berikut sistem penilaian skala likert :

    SS = 5

    S = 4

    KS = 3

    TS= 2

    STS = 1

  • 134

    Jika pernyataan berbentuk positif berlaku penilaian seperti diatas, tetapi jika

    berbentuk negatif, berlaku penilaian sebaliknya.

    Dari hasil penyebaran angket yang dilakukan dengan menggunakan skala

    likert dan sebagaimana telah dijelskan dalam point ke bahwa dari hasil skor

    pernyataan dari seluruh item di variabel, sehingga muncul kualifikasi dan

    klasifikasi varibael Y (Spiritualitas) seperti berikut ini:

    Tabel 3.46

    Kualifikasi Spiritualitas Pegawai

    No Pernyataan Persentase

    1 Saya merasa dengan beribadah, menambah ketenangan. 92%

    2 Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu 65%

    3

    Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang

    disapaikan pada kegiatan mentoring

    75%

    4 Saya befikir husnudzan 75%

    5

    Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi

    untuk merubah diri menjadi lebih baik

    88%

    6 Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas 81%

    7 Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan 80%

  • 135

    8

    Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang

    didapatkan

    38%

    9 Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup 92%

    10

    Saya dapat membedakan mana yang benardan salah

    dalam kehidupan saya

    90%

    11 Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar 66%

    12

    Saya meminta saran dari orang terdekat dalam memilih

    sesesuatu di kehidupan saya

    76%

    13

    Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang

    akan dilakukan

    84%

    14 Saya ceroboh dalam mengambil keputusan. 68%

    15

    Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan

    tindakan yang saya lakukan

    86%

    16

    Saya mengedepankan musyawarah menyangkut

    pekerjaan dengan tim

    83%

    17 Saya mengambil keputusan dengan sepihak 73%

    18

    Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi

    terkoordinsi

    89%

  • 136

    19

    Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu dalam

    doa

    95%

    20 Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan 55%

    Jumlah 77,55%

    \Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019

    TABEL 3.47

    Klasifikasi Spiritualitas Pegawai

    Kategori Jumlah

    Mempunyai Iman yang sempurna 79,3 %

    Memiliki rasa cinta 70 %

    Menyikapi ilmu 76 %

    Cermat memilih 78 %

    Memiliki kebebasan berfikir 79,3 %

    Mengedepankan musyawarah 81 %

    Pola Pikir matematis 75 %

    Sumber : Hasil Olah Peneliti, April 2018

  • 137

    3. Pengaruh Bimbingan Melalui Mentoring Terhadap Peningkatan

    Spiritualitas Pegawai di PT. Suho Gramindo

    Berikut ini adalah hasil dari penyebaran angket oleh peneliti kepada pegawai

    wanita di PT.Suho Gramindo Cileunyi. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan

    melalui mentoring agama terhadap peningkatan spiritualitas pegawai Untuk

    menguji pengaruh ini peneliti menogolah data dengan menggunakan aplikasi

    SPSSS 25 for Windows.

    a. Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan oleh peneliti agar setiap item pernyataan yang

    diajukan dapat memenuhi syarat validitas sehingga dapat diterima sebagai

    instrument yang layak digunakan dalam penelitian. Pengujian yang dilakukan

    dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik melalui perhitungan SPSS 25

    for windows.

    Hasil perhitungan yang diperoleh dengan mengunakan komputerisasi

    menggunakan SPSS 25 for windows yang akan diinterpretasikan dengan rumus:

    R hitung > r tabel atau r tabel < r hitung

    Jumlah responden sebagai sampel adalah 52 responden. Maka diperoleh nilai

    r tabel = 0,273. Dilihat melalui r-table dan uji validitas variabel X dan Y

    terlampir.

  • 138

  • 139

  • 140

    Tabel 3.48

    Validitas Variabel X

    Item Soal Corrected Item-Total

    Correlation r-tabel Keterangan

    p1 .885 0,273 Valid

    p2 .885 0,273 Valid

    p3 .355 0,273 Valid

    p4 .766 0,273 Valid

    p5 .290 0,273 Valid

    p6 .399 0,273 Valid

    p7 .432 0,273 Valid

    p8 .658 0,273 Valid

    p9 .493 0,273 Valid

    p10 .766 0,273 Valid

    p11 .885 0,273 Valid

    p12 .493 0,273 Valid

    p13 .355 0,273 Valid

    p14 .658 0,273 Valid

    p15 .558 0,273 Valid

    p16 .493 0,273 Valid

    p17 .493 0,273 Valid

  • 141

    p18 .538 0,273 Valid

    p19 .885 0,273 Valid

    p20 .885 0,273 Valid

  • 142

  • 143

    Tabel 3.49

    Validitas Variabel Y

    Item Soal Corrected Item-Total

    Correlation r-tabel Keterangan

    p1 .636 0,273 Valid

    p2 .552 0,273 Valid

    p3 .441 0,273 Valid

    p4 .579 0,2730 Valid

    p5 .522 0,273 Valid

    p6 .366 0,273 Valid

    p7 .520 0,273 Valid

    p8 .-137 0,273 Tidak Valid

    p9 .444 0,273 Valid

    p10 .534 0,273 Valid

    p11 .458 0,273 Valid

    p12 .030 0,273 Tidak Valid

    p13 .320 0,2730 Valid

    p14 .625 0,273 Valid

    p15 .333 0,273 Valid

    p16 .519 0,2730 Valid

    p17 .550 0,273 Valid

  • 144

    p18 .416 0,273 Valid

    p19 .497 0,273 Valid

    p20 .482 0,273 Valid

    Berdasarkan 40 pernyataan tentang Bimbingan melalui mentoring dan

    peningkatan spiritualitas pegawai dinyatakan valid karena r hitung > r tabel

    sehingga pernyataan layak untuk disebarkan.

    b. Uji Reliabilitas

    Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran

    yang reliabel (reliable). Untuk mencari nilai reliabilitas dari kuesioner peneliti

    mengacu pada Sekaran dalam Zulganef (2006:45) yang menyatakan bahwa

    instrument penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika

    nilai Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dengan 0.70 atau dapat di

    interprestaikan dengan Rumus : Uji Realibititas = α ≥ 0,7

    Tabel 3.50

    Reliabilitas Variabel X

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .917 20

    Sumber : Output SPSS 25

  • 145

    Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Cronbach’s Alpha

    variabel 0,917. maka dapat dikatakan reliable, karena 0.917 ≥ 0.70

    Tabel 3.51

    Reliabilitas Variabel Y

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .732 20

    Sumber: Output SPSS 25

    Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Cronbach’s Alpha

    variabel 0,732. maka dapat dikatakan reliable, karena 0.732 ≥ 0.70

    c. Uji Normalitas

    Dalam uji normalitas ini peneliti mengunakan SPSS versi 25.0 pengujian

    dilakukan untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak dapat

    dilihat berdasarkan kriteria Asmp Sign (2-tailed) atau Pvalue dan α, dengan α

    adalah sebesar 5% atau 0,05. dengan kriteria jika Pvalue ≥ α maka data dinyatakan

    berdistribusi normal dan sebaliknya jika Pvalue ≤ α maka data dinyatakan

    berdistribusi tidak normal. Adapun hipotesis yang diajukan pada uji normalitas

    sebagai berikut:

    Hipotesis Statistik:

    H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

  • 146

    H1 : Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

    Taraf signifikansi α = 0,05 (5%)

    Tabel 3.52

    Uji Normalitas

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 52

    Normal Parametersa,b Mean .0000000

    Std. Deviation 7.06219314

    Most Extreme Differences Absolute .107

    Positive .107

    Negative -.067

    Test Statistic .107

    Asymp. Sig. (2-tailed) .199c

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    c. Lilliefors Significance Correction.

    Sumber : Output SPSS 25

    Hipotesis:

    Pv ≥ α →H0 diterima

    Pv ≤ α → H0 ditolak

    α = 5% (0.05)

    Dari hasil output SPSS versi 25.0 Diketahui bahwa Asymp Sig (2-tailed)

    sama yaitu Bimbingan sebesar 0,199 > 0,05 dan spiritualitas sebesar 0,199 >

  • 147

    0,05 maka hipotesis diterima (H0). Nilai residual tersebut normal atau dapat

    disimpulkan bahwa uji normalitas untuk penelitian terpenuhi.

    d. Korelasi Product Moment

    Uji korelasi product moment disebut juga korelasi pearson yang digunakan

    untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel dengan data

    berdistribusi normal. Dengan uji korelasi produk momen ini peneliti akan

    mengetahui sejauh mana pengaruh bimbingan melalui mentoring terhadap

    peningkatan spiritualitas pegawai.

    Hipotesis:

    H0= Tidak terdapat hubungan antara bimbingan melalui mentoring dengan

    peningkatan spiritualitas pegawai

    H0= Terdapat hubungan antara bimbingan melalui mentoring dengan peningkatan

    spiritualitas pegawai

    Tabel 3.53

    Uji Korelasi

    Correlations

    BIMBINGAN SPIRITUALITAS

    BIMBINGAN Pearson Correlation 1 .338*

    Sig. (2-tailed) .014

    N 52 52

    SPIRITUALITAS Pearson Correlation .338* 1

    Sig. (2-tailed) .014

    N 52 52

  • 148

    *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

    Sumber : Output SPSS 25

    Pada tabel correlation diatas terlihat bahwa r = 0,338. Maka dapat

    disimpulkan bahwa bimbingan melalui mentoring dengan peningkatan

    spiritualitas memiliki hubungan yang rendah, karena posisi angka nilai 0,338

    berada di antara interval 0,21-0,40 bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 3.54

    Interval Korelasi

    R Interpretasi

    0 Tidak berkorelasi

    0,01-0,20 Sangat rendah

    0,21-0,40 Rendah

    0,41-0,60 Agak rendah

    0,61-0,80 Cukup

    0,81-0,99 Tinggi

    1 Sangat tinggi

    (Kariadinata , 2010:210)

    e. Uji Regresi sederhana

    Uji koefisien regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah

    variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y). Setelah

    itu dapat diketahui seberapa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

    yang dilihat dari membandimgkan nilai t hitung dengan t tabel. .

  • 149

    Kriteria uji :

    Jika nilai t hitung > t tabel artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel Y

    Jika nilai t hitung < t tabel artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel

    Y

    Pengujian ini menggunakan SPSS versi 25, adapun langkah-langkahnya

    sebagai berikut :

    a) Buka program SPSS

    b) Masukan data

    c) Analyze > Regresion > Linier > Variabel X pada Independen > Variabel Y

    pada Dependen

    Hasil data uji t dengan menggunakan SPSS versi 25 for widows dapat

    diketahui dalam tabel berikut:

    Tabel 3.55

    Variabel Entered

    Variables Entered/Removeda

    Model Variables Entered Variables Removed Method

    1 BIMBINGANb . Enter

    a. Dependent Variable: SPIRITUALITAS

    b. All requested variables entered.

    Sumber: Output SPSS 25

    Tabel diatas menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan serta metode yang

    digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel Bimbingan

    sebagai variabel Independent dan Spiritualitas sebagai variabel Dependent dan

    metode yang digunakan adalah metode entered.

  • 150

    Tabel 3.56

    Model Summary

    Model Summary

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .338a .114 .096 7.13247

    a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN

    Sumber: Output SPSS 25

    Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu

    sebesar 0,338. Dari output tersebut tersebut diperoleh koefisien determinasi (R

    Square) sebesar 0,114 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel

    bebas (Bimbingan) terhadap variabel terikat (Spiritualitas) yaitu sebesar 11,4%

    Tabel 3.57

    Coefficients

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 61.404 6.545 9.382 .000

    BIMBINGAN .210 .083 .338 2.539 .014

    a. Dependent Variable: SPIRITUALITAS

    Sumber: Output SPSS 25

    Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Constant (a) sebesar 61,404,

    sedangkan nilai Bimbingan (b / koefisien regresi) sebesar 0,210, sehingga

    persamaan regeresi dapat ditulis:

    Y = a+Bx

    Y = 61,404+0,210X

  • 151

    Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

    Konstanta sebesar 61,404, mengandung arti bahwa nilai konsistens variabel

    Spiritualitas 61,404

    Koefisien regresi X sebesar 0,210 menyatakan bahwa setiap pertambahan 1%

    nilai Bimbingan, maka nilai Spiritualitas bertambah 0,210. Koefisien regresi

    tersebut bersifat positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X

    terhadap Y adalah positif.

    Keputusan Uji Regresi:

    Berdasarkan nilai t diketahui nilai t hitung sebesar 2,539 > 2,007, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variabel Bimbingan (X) berpengaruh terhadap variabel

    Spiritualitas (Y)

    f. Koefisien Determinasi

    Selanjutnya koefisien determinasi, untuk mengetahu besarnya pengaruh

    variabel x ke y yaitu besarnya pengaruh bimbingan melalui mentoring agama

    terhadap peningkatan spiritualitas pegawai dilihat dari hasil perhitungan model

    summar kata lain seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap

    Y”.Hasil dari koefisien determinasi ini dapat dilihat pada tabel berikut

    Tabel 3.58

    Model Summary

    Model Summary

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .338a .114 .096 7.13247

    a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN

  • 152

    Sumber: Output SPSS 25

    Diatas menjelaskan besarnya nilai / korelasi hubungan R yaitu sebesar

    0,338 dan dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap

    variabel terikat yang disebut koefisien diterminasi (R2) sebesar 0,114 yang

    mengandung pengertian pengaruh variabel bebas.

    r2=0,114 sehinggga KD yang didapat adalah 11,4 %. Hal ini menunjukkan

    bahwa presentasi pengaruh bimbingan melalui mentoring agama terhadap

    peningkatan spiritualitas pegawai adalah sebesar 11,4 % dan sisanya 88,6%

    dipengaruhi oleh variabel lain selain bimbingan melalui mentoring agama.

    Dari hasil pengolahan data uji normalitas diperoleh hasil bahwa Asymp Sig

    (2-tailed) sama yaitu Bimbingan sebesar 0,199 > 0,05 dan spiritualitas sebesar

    0,199 > 0,05 maka hipotesis diterima (H0). Nilai residual tersebut normal atau

    dapat disimpulkan bahwa uji normalitas untuk penelitian terpenuhi.

    Setelah uji normalitas dilanjutkan dengan Uji Korelasi Product Moment.

    Peneliti mencari seberapa besar hubungan antara variable X (bimbingan melalui

    mentoring agama) dengan variable Y (spiritualitas pegawai) berdasarkan hasil

    output SPSS menunjukan bahwa Pada tabel correlation diatas terlihat bahwa r =

    0,338. Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan melalui mentoring dengan

    peningkatan spiritualitas memiliki hubungan yang rendah, karena posisi angka

    nilai 0,338 berada di antara interval 0,21-0,40

  • 153

    Pada tabel correlation terlihat bahwa r = 0,338. Maka dapat disimpulkan

    bahwa bimbingan melalui mentoring dengan Peningkatan spiritualitas pegawai

    memiliki hubungan yang rendah , karena angka 0,338 berada diantara interval

    0,21-0,40 (tabel penjelas korelari Kariadinata).

    Untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap

    variabel terikat yang dilakukan terlebih dahulu uji yang dinamakan dengan

    koefisien diterminasi (R2). Disini R2 menunjukan sebesar sebesar (R2) sebesar

    0,114 yang mengandung pengertian pengaruh variabel bebas. sehinggga KD yang

    didapat adalah 11,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi pengaruh

    bimbingan melalui mentoring terhadap peningkatan spiritualitas pegawai adalah

    sebesar 11,4% dan sisanya 100%-11,4% = 88,6% dipengaruhi oleh variabel lain

    selain bimbingan melalui mentoring. Yakni seperti kesadaran akan manusia harus

    senantiasa bertakwa kepada Allah, kesadaran memanfaatkan fasilitas mentoring

    dan mengikuti dengan sebaik-baiknya, ataupun karena tuntutan sebagai kewajiban

    pegawai di PT.Suho Gramindo.

    Sedangkan berdasarkan Uji Regresi Sederhana diketahui nilai t hitung sebesar

    2,539 > 2,007, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Bimbingan (X)

    berpengaruh terhadap variabel Spiritualitas (Y).