BAB III KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI …digilib.uinsgd.ac.id/21207/6/6_bab3.pdf ·...
Transcript of BAB III KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI …digilib.uinsgd.ac.id/21207/6/6_bab3.pdf ·...
-
71
BAB III
KAJIAN EMPIRIS TENTANG BIMBINGAN MELALUI MENTORING
TERHADAP PENINGKATAN SPIRITUALITAS PEGAWAI
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT. Suho Gramindo
Perusahaan PT. Suho Garmindo Cileunyi merupakan salah satu anak
perusahaan dari Rabbani Holding. Perusahaan garmen milik Rabbani yang
khusus bergerak dalam bagian produksi. Sebagai penopang dalam bidang
produksi yang terus berkembang dan membesar untuk memperkuat berjalannya
roda bisnis dengan resiko dan tantangan bisnis yang semakin besar pula.
Berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada tahun 1994
Bpk. H. Amry Gunawan bersama istrinya Ibu Hj. Nia Kurnia mendirikan outlet
busana muslim untuk memperkenalkan dan menjual busana muslim hasil
rancangan nya, outlet tersebut diberi nama Rabbani, didirikan di Kawasan
Sekeloa Bandung dengan ukuran 2x3 meter persegi.
Rabbani diambil dari AL Qur’an Surat: Al Imron Ayat 79 yang artinya
: “Para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitaballah”.
Rabbani memiliki arti yang istimewa bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj.
Nia Kurnia, karena keberadaannya dapat memberikan sumber penghasilan
dan nafkah untuk kehidupan keluarga. Bagi Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj.
Nia Kurnia, keberadaan Rabbani diharapkan dapat memberikan konstribusi yang
besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi para muslimah agar memenuhi
kewajibannya untuk menutupi auratnya. Rabbani ingin menunjukkan bahwa
-
72
wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat juga dapat
tampil gaya, trendy namun sopan dan syar’i. Kendati demikian, Rabbani
juga menghadapi tantangan yang sangat besar, karena pada waktu itu
wanita yang memakai busana muslim masih jarang serta belum menjadi trend.
Namun, keadaan tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan, bahkan dijadikan
sebagai tantangan untuk bisa mendobrak trend mode.
Pada waktu itu Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat
berkembang dan maju, karena waktu itu outlet yang khusus menjual busana
muslim masih jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang
tinggi. Pada awal berdiri Rabbani memiliki satu karyawan untuk melayani
konsumen, satu tahun kemudian pindah ke Jl. Dipati Ukur dengan kondisi outlet
yang tidak jauh berbeda dengan outlet sebelumnya, begitu pula dengan
perkembangannya secara bisnis belum menunjukkan perubahan yang
signifikan. Namun, keadaan tersebut tidak menyurutkan motivasi dan perjuangan
Bpk. H. Amry Gunawan & Ibu Hj. Nia Kurnia, bahkan keadaan tersebut
dijadikan cambuk untuk membakar dan menempa semangat dan perjuangan Bpk.
H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia untuk menghasilkan produk dengan
kualitas dan desain terbaik. Seiring dengan berjalannya waktu, dari tahun ke
tahun, karena rancangannya yang senantiasa inovatif dan berbeda dari yang
lain, Rabbani mengalami perkembangan yang pesat.Rabbani mulai diterima oleh
masyarakat dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak, sehingga outlet
yang berada di Jl. Dipati Ukur tidak mampu lagi menampung konsumen dan
pelanggan yang membludak, akhirnya pada tahun 2001 Rabbani pindah ke
-
73
outlet yang lebih luas dan representatif, yaitu ke Jl. Hasanudin No. 26
Bandung. Pada pertengahan tahun 2007 Rabbani pindah lokasi ke Jl. Dipati Ukur
No. 44 Bandung. Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dan
beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah outlet ke tempat yang
lebih luas, Rabbani merubah nama dan Motto-nya dengan yang nama lebih
familiar dan diterima oleh masyarakat luas, yaitu "Rabbani Kerudung
Instant"dengan motto "Trend Setter Kerudung Instant". Melalui motto dan spirit
di atas, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih baik untuk
menjadi jawara kerudung instant dan icon mode shari’ah terbaik di dunia.
Selain perubahan nama, Rabbani mulai fokus dalam membidik
segmentasi pasarnya, Rabbani membidik pasar untuk kalangan menengah.
Sedangkan perkembangan dari aspek pemasarannya, Rabbani mengembangkan
strategi pemasarannya, selain pemasaran langsung ke end user (konsumen),
Rabbani membina network pemasaran yaitu membuka mitra dealer atau
distributor tunggal per kota/kabupaten dan mengembangkan network
pengembangan outlet / reshare (retail outlet shariah) Rabbani. Sebagai upaya
untuk mendukung kesuksesan pengembangan strategi pemasaran yang telah
dibina serta untuk mengakomodasi permintaan pasar yang semakin besar,
Rabbani mengembangkan dan menambah kapasitas produksinya dengan
mendirikan 5 (lima) buah pabrik garmen yang menyuplai seluruh produk
rabbani, seperti kerudung sebagai produk utama, busana muslim seperti
gamis, tunik, T-shirt nmuslimah, koko, kazko, manset, dll. Kelima pabrik
-
74
tersebut bertempat di Bandung dengan kemampuan produksi 1 pcs kerudung / 2
detik.
2. Visi dan Misi PT. Suho Gramindo
GLOBALVISION
Longterm vision
Berjumpa dengan Allah di Surga Firdaus
Middle term vision
Membangun peradaban kerudung dunia 2020
Short term vision
Be a Profesional Mujahid
SPECIFIC VISION
Menjadi Perusahaan Kerudung Terbaik dan Terbesar di Dunia Tahun 2020
MISSION
Menshibghoh Fashion Dunia Dengan Syariah
3. Struktur Organisasi PT. Suho Gramindo
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu kerangka dasar
menyeluruh yang mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu
perusahaan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
diterapkan sebelumnya.
-
75
Deskripsi Jabatan :
Melihat dan memperhatikan struktur organisasi yang ada serta penjelasan
yang diberikan oleh pihak perusahaan, maka deskripsi dari masing-masing jabatan
diuraikan sebagai berikut:
1. Grand Manager
Grand Manager memiliki tugas dan wewenang dalam mengelola dan
bertanggung jawab atas jabatan sistem pengendalian internal, memimpin dan
-
76
mengurus perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan.
2. Manajer Produksi
Manajer Produksi bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengorganisir
seluruh kegiatan produksi dan membuat laporan produksi.
3. Pelaksanaan Produksi
Pelaksanaan Produksi memiliki tugas memproduksi barang sesuai
permintaan bagian design dan kreatif serta bertanggung jawab sepenuhnya atas
kegiatan unit produksi yang sedang dilakukan.
4. Quality Control dan Administrasi Gudang
Quality Control dan Administrasi Gudang berwenang dalam mengecek
apakah barang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau
belum dan mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi di gudang.
5. Kreatif Manajer
Kreatif Manajer bertanggung jawab atas seluruh desain dan membuat
sesuatu yang berbeda dan unik untuk selanjutnya diserahkan kepada divisi setting
dan desain untuk dilayoutkan.
6. Setting dan Desain
-
77
Setiing dan Desain berwenang atas mendesain produk sebelum dikerjakan
oleh pelaksana produksi dan mencari desain baru yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
7. Manajemen Pemasaran
Marketing Manager bertanggung jawab atas menentukan kebijakan
pemasaran dan mengontrol aktivitas pemasaran.
8. Human Capital Develompment
Human Capita atau yang biasa disebut HRD ini mempunyai beberapa Divisi
salah satunya yaitu Divisi Bimbingan dan Rohani. Divisi ini sebagai pembentuk
dari mentoring agama yang ada di PT. Suho Gramindo, Cileunyi. Divisi
Bimbingan Rohani dan Mental ini bertugas untuk mendata dan membuat program
mengenai mentoring.
4. ATURAN UMUM PELAKSANAAN MENTORING
a. Pelaksanaan mentoring bersifat mengikat bagi setiap karyawan CV. Suho
Garmindo.
b. Mentoring dilaksanakan 1 pekan sekali dengan durasi waktu 60 menit.
c. Kegiatan mentoring dilaksanakan pada saat jam pulang kerja yaitu pukul
15.00 – 16.00 WIB, atau disesuaikan dengan waktu dimulainya
mentoring.
d. Setiap karyawan terdaftar sebagai anggota kelompok mentoring sesuai
dengan kelompok yang ditentukan. Kelompok mentoring dapat dibentuk
oleh bagian Admin Produksi dengan bagian HCD.
-
78
e. Setiap karyawan harus mengetahui kelompok dan jadwal pelaksanaan
mentoring sehingga tidak ada alasan untuk tidak ikut mentoring.
f. Jika karyawan bersangkutan tidak dapat mengikuti kegiatan mentoring,
maka karyawan tersebut harus meminta ijin kepada koordinator serta
bagian HCD dengan menyertakan surat ijin.
g. Apabila terjadi ketidak cocokan jadwal dikemudian hari, maka pementor
bisa membicarakan dengan kelompok mentornya untuk mencari jadwal
penggantinya, dengan adanya tembusan kepada koordinator mentor atau
langsung kepada bagian HCD.
h. Apabila pelaksanaan mentoring untuk tingkat operator dilaksanakan lebih
dari pukul 16.00 dikarenakan suatu hal, maka durasi waktu mentoring
tetap berpatokan pada 60 menit.
5. Ketentuan PEMENTOR
a. Hak DAN Kewajiban Pementor
1) Pementor menyampaikan materi yang telah disiapkan dalam silabus
materi. Terkait dengan materi yang akan disampaikan, sebelumnya
dibahas terlebih dahulu dipertemuan rapat evaluasi dan koordinasi
mentor yang diadakan 1 bulan sekali.
2) Pementor dapat menyampaikan materi lain diluar silabus yang
disesuaikan dengan kondisi karyawannya (sesuai kebutuhan), namun
jika memungkinkan dikomunikasikan terlebih dahulu dipertemuan
evaluasi dan koordinasi pementor.
-
79
3) Pementor diharuskan membentuk organisasi kecil di dalam
kelompok mentoringnya, minimalnya ketua, sekretaris, bendahara.
4) Pementor diharuskan mengevaluasi amalan yaumiyah peserta
mentoringnya sesuai dengan format yang telah disediakan.
5) Apabila pementor berhalangan hadir, maka pementor diharuskan
untuk menyampaikan informasi ketidakhadirannya kepada
koordinator mentor tiap pabrik atau langsung kepada ketua
kelompok mentoringnya, serta menggantikan pertemuannya dengan
memberikan tugas kepada kelompok mentoringnya, dengan kata lain
pertemuan mentoringnya tetap ada, yang kemudian tugasnya
dievaluasi dipertemuan berikutnya.
6) Pementor diharuskan mengisi lembar evaluasi mentoring, yang
kemudian dilaporkan pada pertemuan evaluasi dan koordinasi
pementor yang dilaksanakan 1 bulan sekali.
7) Pementor diharuskan untuk hadir dalam pertemuan rapat evaluasi
dan koordinasi pementor yang dilaksanakan 1 bulan sekali.
8) Pementor berhak mendapatkan Map Mentor yang berisi format
berita acara mentoring dan format muta’baah amalan yaumiyah
karyawan, silabus materi, format evaluasi pementor, dan lembar
mekanisme pelaksanaan mentoring.
9) Pementor berhak mendapatkan pembekalan atau pelatihan terkait
dengan pengembangan kualitas mentor.
-
80
10) Pementor berhak mendapatkan upah bulanan yang sudah ditentukan
untuk setiap pertemuannya. Upah ini diberikan setelah pementor
melaporkan berita acara pelaksanaan mentoring dan hasil evaluasi
mentoring.
11) Terkait ada hal-hal atau kondisi yang memberatkan pementor dalam
pelaksanaan mentoring ke depan, pementor bisa mengomunikasikan
kepada Koordinator Mentor dan atau HCM Departemen untuk
dimusyawarahkan dikemudian hari di pertemuan evaluasi dan
koordinasi mentor.
Tabel 3.1
Jumlah Pementor PT. Suho Gramindo
No. Nama Gedung Jumlah Kelompok
Ket
1 Heri Musthafa Gema Cileunyi 5
2 E. Zaenal Cileunyi 5
3 Hadi Cileunyi 5
4 Asep Jaelani Cileunyi 3
5 Joko Budiono Cileunyi 1
6 Aang Cileunyi 4
7 Hary Cileunyi 4
8 Dian Permana Cileunyi 1
9 Peidia Menita Cileunyi 5
10 Ririn Rahmawati Cileunyi 5
11 Wise Cileunyi 5
12 Fitriani Setyowati Cileunyi 5
13 Ipah Cileunyi 2
14 Isma Cileunyi 5
15 Lia S Cileunyi 5
16 Marti Cileunyi 5
17 Nurul Cileunyi 5
18 Viani Cileunyi 5
19 Utin Sutinah Cileunyi 5
20 Uni Cileunyi 5
21 Yanti Cileunyi 5
22 Ratna Cileunyi 5
-
81
23 Ade Cileunyi 4
24 Yati Daryati Cileunyi 4
25 Liana Cileunyi 5
26 Cucu Cileunyi 5
27 Gesti Cileunyi 2
28 Tini Cileunyi 1
29 Yati Cileunyi 5
30 Titin Cileunyi 5
126
B. Hasil Pelaksanaan Bimbingan Melalui Mentoring Agama Terhadap
Peningkatan Spiritualitas Pegawai
1. Proses Bimbingan Melalui Mentoring Kepada Pegawai di PT Suho
Gramindo
Mentoring adalah salah satu program yang diadakan di PT. Suho Gramindo.
Diadakan sejak tahun 2009, mentoring ini menjadi suatu kegiatan yang wajib
diikuti oleh seluruh pegawai di PT. Suho Gramindo. Dibawah bagian HC (Human
Capital) mentoring ini diadakan setiap hari Senin-Sabtu, dengan ketentuan satu
unit kerja mengikuti kegiatan mentoring satu kali dalam satu minggu ini dibagi
menjadi 126 kelompok dengan jumlah masing-masing dari kelompok adalah 10-
12 orang. 126 kelompok ini dibina oleh mentor dengan jumlah 30 mentor. Dari
banyakanya jumalah pegawai, penulis memgambil sampel sebanyak 52 responden
dengan karakteristik:
1. Sampel pegawai. Sampel ini didasarkan pada pegawai.. Dan yang menjadi
sasaran peneliti adalah pegawai wanita di PT. Suho Gramindo.
2. Sampel Intensitas Mentoring. Sampel ini didasarkan pada intensitas
keaktifan pegawai dalam mengikuti kegiatan mentoring. Sampel ini akan
-
82
diambil dari pegawai yang telah mengikuti kegiatan mentoring minimal
3x pertemuan dalam satu bulan per 1 tahun terakhir.
3. Sampel Jumlah. Karena dimungkinkan akan terlalu banyak pegawai yang
telah masuk pada kriteria pada poin 1 dan 2, maka peneliti akan
membatasi sampel berdasarkan jumlah. Yakni peneliti akan mengambil 5
kelompok mentoring bagian di PT. Suho Gramindo.
Dilihat dari karakteristik sampel diatas akhirnya penulis 5 kelompok
mentoring dengan jumlah keseluruhan 52 responden yang terdiri dari berbagai
unit kerja yaitu Operator, GB, Cutting, QC, Leader QC, Adm, dan Neci. Dalam
proses mentoring ini, mentor melakukan berbgai pertimbangan agar proses
mentoring dapat tepat sasaran, untuk mencapai itu diperlukan menentukan materi,
metode dan media yang sesuai. Kesesuaian itu dapat dilihat dari berbagai faktor
yaitu:
a. Kondisi Objektif Pegawai
Jumlah pegawai di PT. Suho Gramindo ± 1250 orang. Peneliti
mengambil sampel yaitu 5 kelompok mentoring pegawai wanita dengan total
sampel yaitu 52 orang. 5 kelompok ini terdiri dari 5 unit kerja yang berbeda yaitu.
Dalam pemberian materi dan proses mentoring ini, seorang mentor (pembimbing)
memperhatikan berbagai hal salah satunya adalah pendidikan terakhir yang
ditempuh oleh pegawai itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel
dibawah ini:
-
83
Tabel 3.2
Latar Belakang Pendidikan Responden
No Pendidikan
Terakhir
F %
1. SD 2 3,84
2. SMP 30 57,69
3. SMA 19 36,53
4. D3/S1 1 1,92
Sumber : Hasil Olah Peneliti
Dari data diatas diketahui bahwa pendidikan terakhir yang ditempuh oleh
responden yaitu mayoritas adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan
masing-masing jumlahnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 30 responden
(57,69%), lalu Sekolah Menengah Atas (SMA) 19 responden (36,53), Sekolah
Dasar (SD) 2 reponden (3,84), dan Diploma 3 atau Strata 1 (D3/S1) 1 responden
(1,92%).
Latar belakang pendidikan ini diperlukan untuk proses pemberian materi pada
saat mentoring. Hal ini berarti mentor harus dapat memilih metode, media serta
pilihan kata yang tepat dan mudah dipahami.
Selain latar belakang pendidikan, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu usia
responden, mengenai usia responden lebih jelasnya terdapat dalam tabel berikut:
-
84
Tebel 3.3
Usia Respoden
No Usia F %
1. 15-20 1 1,92
2. 20-30 26 50
3. 30-40 20 38,46
4. 40-50 4 7,69
5. 50-60 1 1,92
Sumber: Hasil Olah Peneliti
Dari data diatas diketahui bahwa usia reponden itu paling banyak berkisar di
usia 20-30 tahun, dengan masing-masing jumlahnya yaitu 15-20 tahun 1
responden (1,92), 20-30 tahun 26 responden (50%), 30-40 tahun 20 responden
(38,46), 40-50 tahun 4 responden (7,69) dan 50-60 1responden (1,92).
Usia menjadi salah satu hal yang diperhatikan karena semakin bertambahnya
usia, kemampuan berfikir seseorang akan sedikit berkurang. Hal ini menyebabkan
proses penerimaan infromasi mengalami berbagai kendala. Sehingga dala proses
mentoring ini, mentor diperlukan untuk lebih memahami faktor usia ini, agar
proses mentoring yang diikuti oleh pegawai tidak dapat dirasakan manfaatnya.
b. Panduan Kegiatan Mentoring
Proses Kegiatan mentoring ini dilaksnakan setiap hari senin-sabtu dengan
jadwal yang berbeda-beda pada tiap harinya. Kegiatan ini dimulai pukul 15.15
-
85
setelah melakukan shalat Ashar berjamaah di Masjid yang ada di lingkungan
PT.Suho Gramindo. Untuk lokasi dilaksanakannya kegiatan mentoring ini,
bertempat di lingkungan sekitar Masjid bisa di dalam atau pun di selasar masjid
yang di khususkan untuk melakukan mentoring. Susunan kegiatan mentoring
dibawah ini menjelaskan secara rinci kegiatan mentoring yaitu:
1) Susunan Kegiatan Mentoring
a) Sapa Kabar Mentee. b) Doa pembuka hati, fikiran dalam mentoring Qs : Al Fatiha, Roditu
billahi Robba, wa bil Islami dina wa bi muhammadiin Nabiyya (agar
mentee siap dan suka mentoring), Robbi zidni ilmaan war zuqni
Fahman ( agar majlis ditambahkan ilmu dan pemahaman), Doa Nabi
Musa qs 20: 25-28 ( agar pementor di mudahkan dalam berbicara) Qs
: 2 : 32 ( agar dipermudah mendapatkan ilmu dan mengundang
turunnya malaikat).
c) Pengecekan Absensi kehadiran d) Pembacaan Surat atau ayat yang berhubungan dengan materi.
Penyampaian Materi Mentoring berdasarkan talaqi Madah tiap awal
bulan.
e) Infak Majlis f) Evaluasi ( Mutabaah Yaumiyan, Diskusi) g) Akhiri dengan Doa Bersama dan Doa Kifaratul Majlis.
2) Adab Mentee (Peserta) dalam Kegiatan Mentoring
a) Menyiapkan Al Quran b) Datang tepat waktu pkl 15.15 ditempat. c) Ucapkan salam dan berjabat tangan dengan pementor. d) Bersedekah, bila tidak bisa minimal bersikap ramah( sopan dan
senyum).
e) Minta izin bila berhalangan hadir. f) Mengikuti kegiatan hingga selesai
3) Tugas Pementor a) Hadir pkl 15.00 di keterlambatan pkl 15.15. Di Robbani b) Sudah persiapan materi H-1 c) Menyapa peserta Mentee. d) Membimbing doa mentoring e) Mengabsensi mentee dilembaran evaluasi. f) Membimbing mentee dengan tilawah berdasarkan kaidah tahsin. g) Melaporkan hasil evaluasi bulanan ke manejemen Robbani. h) Mengikuti Rapat dan Talaqi Madah oleh manejemen pementor robbani
-
86
c. Agenda dan Materi dalam Kegiatan Mentoring
1) Agenda Kegiatan Mentoring
a) Mentoring
b) Dzikir Tazkiyah Nafs (Dzikir al Matsurat/ Tasqif/ Khotmul
Quran).Durasi sebulan 1x
c) Mabit Ikhwan 3 bln 1x.
d) Formantaf ( Ceramah umum dan Nasyid serta Kuis berhadiah) 3 bulan
1x.
e) Evaluasi Kehadiran Pementor dan Angket Evaluasi Pementor dari
Mentee serta kesan dan pesan mentee untuk pementor. Triwulan 1x.
f) 6. Perlombaan antar grup mentee tentang materi mentoring selama 6
bulan sebagai bahan evaluasi materi yang disampaikan pementor.
Durasi 6 bulan 1x.
2) Materi Kegiatan Mentoring
Tabel 3.4
Materi Mentoring
No Bulan Materi Mentoring
1. Januari a) Tilawah dan Tadabbur Qs An-nas dan Al Falaq.
b) Jalan Mengenal Alloh c) Hukum Sholat d) Dzikir al Matsurat (Tema : bahaya
Riba)
2. Februari a) Tilawah dan Tadabbur QS. Al-ikhlas.
b) penghalang mengenal Alloh c) Keutamaan sholat 5 Waktu. d) Tasqif : Menutup Aurat.
3. Maret a) Tilawah dan Tadabbur QS Al-kafirun dan An-nasr.
b) Maiyyatulloh c) Cara Sholat yang khusyu. d) Dzikir al matsurat ( Tema :
-
87
Mendidik keluarga yang islami).
4. April a) Tilawah dan Tadabbur surat al Lahab.
b) Syumuliyatul Islam c) Keutamaan membaca al Quran d) Tasqif : Tabaruj dan Ikhtilat
5. Mei a) Tilawah dan Tadabbur QS. At-takatsur.
b) Sifat al insan. c) Keutamaan mengkhotamkan al
Quran
d) Dzikir al matsurat : keutamaan ucapan salam
6. Juni a) Tilawah dan tadabbur QS. Al-zalzalah.
b) Menjadikan setan sebagai musuh. c) Keutamaan sholat sunnah d) Perlombaan Grup Ikhwan dan
Akhwat, bentuknya Cerdas
Cermat.
Sumber : Materi Mentoring Tri wulan 1 tahun 2019
Berikut analisis perindikator mengenai bimbingan melalui mentoring
agama di PT. Suho Gramindo
-
88
Tabel 3.5
Pernyataan Variabel X Nomor 1
a. Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
21
11
6
3
55
84
33
12
3
Jumlah 187
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesatu yaitu “Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran
kepada peserta mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk
presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.
-
89
Tabel 3.6
Pernyataan Variabel X Nomor 2
b. Mentor menunjukkan cara bicara yang baik dalam memberikan
materi mentoring
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
21
11
6
3
55
84
33
12
3
Jumlah 187
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
. Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kedua yaitu “Mentor menunjukkan cara bicara yang baiik dalam
memberikan materi mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk
presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.
-
90
Tabel 3.7
Pernyataan Variabel X Nomor 3
c. Mentor mengucapkan salam pada saat memulai kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
35
17
0
0
0
175
68
0
0
0
Jumlah 243
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ketiga yaitu “Mentor mengucapkan salam pada saat memulai
kegiatan mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93
x 100 = 93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
91
Tabel 3.8
Pernyataan Variabel X Nomor 4
d. Mentor memberikan contoh yang tidak baik kepada peserta
mentoring
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
9
17
9
12
5
45
68
27
24
5
Jumlah 169
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 169, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item keempat yaitu “Mentor memberikan contoh yang tidak baik kepada
peserta mentoring” adalah 169 : 260 = 0,56 dalam bentuk presentase 0,65
x 100 = 65 %, sehingga masuk kategori cukup..
-
92
Tabel 3.9
Pernyataan Variabel X Nomor 5
e. Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
28
23
0
1
0
140
92
0
2
0
Jumlah 234
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kelima yaitu “Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta
mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93 x 100 =
93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
93
Tabel 3.10
Pernyataan Variabel X Nomor 6
f. Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan pada saat
kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
20
22
2
2
6
100
88
6
4
6
Jumlah 204
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 204, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item keenam yaitu “Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan
pada saat kegiatan mentoring.” adalah 204 : 260 = 0,78 dalam bentuk
presentase 0,78 x 100 = 78 %, sehingga masuk kategori baik.
-
94
Tabel 3.11
Pernyataan Variabel X Nomor 7
g. Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Anda .
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
19
31
1
1
0
5
124
3
2
0
Jumlah 224
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 224, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ketujuh yaitu “Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh Anda” adalah 224 : 260 = 0,86 dalam bentuk presentase 0,86 x 100 =
86 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
95
Tabel 3.12
Pernyataan Variabel X Nomor 8
h. Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh mentor.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
7
22
9
10
4
35
88
27
20
4
Jumlah 174
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 174, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kedelapan yaitu “Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh
mentor.” adalah 174 : 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66 x 100 = 66
%, sehingga masuk kategori cukup.
-
96
Tabel 3.13
Pernyataan Variabel X Nomor 9
i. Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
24
27
0
1
0
120
108
0
2
0
Jumlah 230
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesembilan yaitu “Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan
mentoring” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,86 x 100 =
86 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
97
Tabel 3.14
Pernyataan Variabel X Nomor 10
j. Saya berbincang dengan teman diluar arahan mentor saat kegiatan
mentoring .
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
9
17
9
12
5
45
68
27
24
5
Jumlah 169
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 169, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesepuluh yaitu “Saya berbincang dengan teman diluar arahan
mentor saat kegiatan mentoring” adalah 169 : 260 = 0,65 dalam bentuk
presentase 0,65 x 100 = 65 %, sehingga masuk kategori cukup.
-
98
Tabel 3.15
Pernyataan Variabel X Nomor 11
k. Saya asik memalingkan perhatian pada handphone saat kegiatan
mentoring .
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
21
11
6
3
55
84
33
12
3
Jumlah 187
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesebelas yaitu” Saya asik memalingkan perhatian pada handphone
saat kegiatan mentoring” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk presentase
0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.
-
99
Tabel 3.16
Pernyataan Variabel X Nomor 12
l. Saya mendapatkan ilmu agama yang bermanfaat dari mentoring
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
24
27
0
1
0
120
108
0
2
0
Jumlah 230
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-duabelas yaitu “Saya mendapatkan ilmu agama yang bermanfaat
dari mentoring” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,88 x
100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
100
Tabel 3.17
Pernyataan Variabel X Nomor 13
m. Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
35
17
0
0
0
175
68
0
0
0
Jumlah 243
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 243, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-tigabelas yaitu “Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap
kegiatan mentoring” adalah 243 : 260 = 0,93 dalam bentuk presentase 0,93
x 100 = 93 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
101
Tabel 3.18
Pernyataan Variabel X Nomor 14
n. Mentor mengajak berbagi pendapat saat kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
7
22
9
10
4
35
88
27
20
4
Jumlah 174
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 174, jumlah skor maksimal
adalah 52x 5 = 260 (30 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-empatbelas yaitu “Mentor mengajak berbagi pendapat saat
kegiatan mentoring” adalah 174: 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66
x 100 = 66 %, sehingga masuk kategori cukup.
-
102
Tabel 3.19
Pernyataan Variabel X Nomor 15
o. Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena mentor
memberikan materi dengan monoton.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
13
26
5
8
0
65
104
15
16
0
Jumlah 200
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 200, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-limabelas yaitu “Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena
mentor memberikan materi dengan monoton” adalah 200 : 260 = 0, dalam
bentuk presentase 0,76 x 100 = 76 %, sehingga masuk kategori baik.
-
103
Tabel 3.20
Pernyataan Variabel X Nomor 16
p. Mentor mampu menciptkan alternatif dengan merubah metode
dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
24
27
0
1
0
120
108
0
2
0
Jumlah 230
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-enambelas yaitu “Mentor mampu menciptkan alternatif dengan
merubah metode dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring” adalah 230
: 260 = 0,88 dalam bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk
kategori sangat baik.
-
104
Tabel 3.21
Pernyataan Variabel X Nomor 17
q. Saya mengamalkan materi yang disampaikan oleh mentor karena
bermanfaat bagi saya
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
24
27
0
1
0
120
108
6
2
0
Jumlah 230
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 230, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-tujuhbelas yaitu “Saya mengamalkan materi yang disampaikan
oleh mentor karena bermanfaat bagi saya” adalah 230 : 260 = 0,88 dalam
bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat
baik.
-
105
Tabel 3.22
Pernyataab Variabel X Nomor 18
r. Mentor menyampaikan materi yang sama setiap pertemuan kegiatan
mentoring
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
6
28
7
7
4
30
112
21
14
4
Jumlah 181
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 181, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-delapanbelas yaitu “Mentor menyampaikan materi yang sama
setiap pertemuan kegiatan mentoring” adalah 181 : 260 = 0,69 dalam
bentuk presentase 0,69 x 100 = 69 %, sehingga masuk kategori baik.
-
106
Tabel 3.23
Pernyataan Variabel X Nomor 19
s. Mentor memberikan materi dengan media papan tulis atau lembaran
materi pada saat kegiatan mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
21
11
6
3
55
84
33
12
3
Jumlah 187
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-sembilanbelas yaitu “Mentor memberikan materi dengan media
papan tulis atau lembaran materi pada saat kegiatan mentoring” adalah 187
: 260 = 0,71 dalam bentuk presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk
kategori baik.
-
107
Tabel 3.24
Pernyataan Variabel X Nomor 20
t. Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai sumber materi
mentoring.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
21
11
6
3
55
84
33
12
3
Jumlah 187
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 187, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesatu yaitu “Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai
sumber materi mentoring.” adalah 187 : 260 = 0,71 dalam bentuk
presentase 0,71 x 100 = 71 %, sehingga masuk kategori baik.
-
108
Tabel 3.25
Klasifikasi Bimbingan Melalui Mentoring Agama
No Pernyataan Persentase
1 Mentor memberikan materi dengan tepat sasaran 71 %
2
Mentor menunjukkan cara bicara yang baik dalam
memberikan materi mentoring.
71%
3
Mentor mengucapkan salam pada saat memulai
kegiatan mentoring.
93%
4
Mentor tidak memberikan contoh yang baik kepada
peserta mentoring.
65%
5
Mentor memiliki hubungan yang baik kepada peserta
mentoring.
93%
6
Mentor memberikan candaan berkonotasi penghinaan
pada saat kegiatan mentoring.
78%
7
Mentor mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh Anda .
86%
8
Saya merasa ragu atas jawaban yang diberikan oleh
mentor.
66%
9 Saya Merasa antusias mengikuti kegiatan mentoring. 88%
-
109
10
Saya berbincang dengan teman diluar arahan mentor
saat kegiatan mentoring .
65%
11
Saya asik memalingkan perhatian pada handphone
saat kegiatan mentoring .
71%
12
Saya mendapatkan ilmu Agama yang bermanfaat dari
kegiatan mentoring .
88%
13
Saya mencatat hal-hal penting dalam setiap kegiatan
mentoring.
93%
14
Mentor mengajak berbagi pendapat saat kegiatan
mentoring.
66%
15
Saya merasa jenuh mengikuti mentoring karena mentor
memberikan materi dengan monoton.
76%
16
Mentor mampu menciptkan alternatif dengan merubah
metode dalam setiap pertemuan kegiatan mentoring.
88%
17 Saya mengamalkan materi yang disampaikan oleh 88%
18
Mentor menyampaikan materi yang sama setiap
pertemuan kegiatan mentoring
69%
19
Mentor memberikan materi dengan media papan tulis
atau lembaran materi pada saat kegiatan mentoring.
71%
-
110
20
Mentor menggunakan buku kitab Al-Quran sebagai
sumber materi mentoring.
71%
Jumlah 77,85
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Berdasarkan penelitian melalui penyebaran angket tentang
bimbingan melalui di mentoring di PT Suho Gramindo adalah 77,85%,
angka tersebut dalam presentase skala nilai kualifikasi baik. Dengan
demikian, bimbingan melalui mentoring agama ini sudah baik dalam aspek
bimbingan yaitu pembimbing, terbimbing, materi, metode, media. Namun
tetap saja, aspek tersebut harus lebih dibenahi lagi agar bimbingan melalui
mentoring agama ini menempuh skala nilai kuliafikasi sangat baik.
-
111
Tabel 3.26
Pernyataan Variabel Y Nomor 1
a. Saya merasa dengan beribadah, menambah ketenangan.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
32
20
0
0
0
160
80
0
0
0
Jumlah 240
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 240, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesatu yaitu “Saya merasa dengan beribadah, menambah
ketenangan.” adalah 240 : 260 = 0,92 dalam bentuk presentase 0,92 x 100
= 92 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
112
Tabel 3.27
Pernyataan Variabel Y Nomor 2
b. Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
13
13
6
16
4
65
52
18
32
4
Jumlah 171
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 171 jumlah skor maksimal
adalah 30 x 5 = 150 (30 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kedua yaitu “Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu”
adalah 171 : 260 = 0,65 dalam bentuk presentase 0,65 x 100 = 65 %,
sehingga masuk kategori cukup.
-
113
Tabel 3.28
Pernyataan Variabel Y Nomor 3
c. Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang disapaikan
pada kegiatan mentoring
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
13
31
6
2
0
65
124
3
16
0
Jumlah 196
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 196, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ketiga yaitu “Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang
disapaikan pada kegiatan mentoring” adalah 196 : 260 = 0,75 dalam
bentuk presentase 0,75 x 100 = 75 %, sehingga masuk kategori baik.
-
114
Tabel 3.29
Pernyataan Variabel Y Nomor 4
d. Saya befikir husnudzan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
17
22
1
8
4
85
88
3
16
4
Jumlah 196
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 196, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item keempat yaitu “Saya befikir husnudzan Saya befikir husnudzan”
adalah 196 : 260 = 0,75 dalam bentuk presentase 0,75 x 100 = 75 %,
sehingga masuk kategori baik.
-
115
Tabel 3.30
Pernyataan Variabel Y Nomor 5
e. Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi untuk
merubah diri menjadi lebih baik
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
23
27
2
0
0
115
108
6
0
0
Jumlah 229
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 229, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kelima yaitu “Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi
untuk merubah diri menjadi lebih baik” adalah 229 : 260 = 0,88 dalam
bentuk presentase 0,88 x 100 = 88 %, sehingga masuk kategori sangat
baik.
-
116
Tabel 3.31
Pernyataan Variabel Y Nomor 6
f. Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
21
21
6
0
4
106
84
18
0
4
Jumlah 211
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 211, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item keenam yaitu “Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas” adalah
211 : 260 = 0,81 dalam bentuk presentase 0,81 x 100 = 81 %, sehingga
masuk kategori baik.
-
117
Tabel 3.32
Pernyataan Variabel Y Nomor 7
g. Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
14
28
8
2
0
70
112
24
4
0
Jumlah 210
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 210, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ketujuh yaitu “Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan”
adalah 210 : 260 = 0,80 dalam bentuk presentase 0,80 x 100 = 80 %,
sehingga masuk kategori baik.
-
118
Tabel 3.33
Pernyataan Variabel Y Nomor 8
h. Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang didapatkan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
2
3
2
27
18
10
12
6
54
18
Jumlah 100
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 100, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kedelapan yaitu “Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang
didapatkan” adalah 100 : 260 = 0,38 dalam bentuk presentase 0,38 x 100 =
38 %, sehingga masuk kategori kurang baik.
-
119
Tabel 3.34
Pernyataan Variabel Y Nomor 9
i. Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
32
20
0
0
0
160
80
0
0
0
Jumlah 240
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 240, jumlah skor maksimal
adalah 52x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesembilan yaitu “Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup”
adalah 240 : 260 = 0,92 dalam bentuk presentase 0,92 x 100 = 92%
sehingga masuk kategori sangat baik.
-
120
Tabel 3.35
Pernyataan Variabel Y Nomor 10
j. Saya dapat membedakan mana yang benardan salah dalam
kehidupan saya
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
29
22
0
1
0
145
88
0
2
0
Jumlah 235
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 235, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item kesepuluh yaitu “Saya dapat membedakan mana yang benardan salah
dalam kehidupan saya” adalah 235 : 260 = 0,90 dalam bentuk presentase
0,90 x 100 = 90 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
121
Tabel 3.36
Pernyataan Variabel Y Nomor 11
k. Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
11
13
13
12
3
55
52
39
24
3
Jumlah 173
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 173, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-sebelas yaitu “Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar adalah
173 : 260 = 0,66 dalam bentuk presentase 0,66 x 100 = 66 %, sehingga
masuk kategori cukup.
-
122
Tabel 3.37
Pernyataan Variabel Y Nomor 12
l. Saya meminta saran dari orang terdekat dalam memilih sesesuatu di kehidupan
saya
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
10
31
6
3
2
50
124
18
6
2
Jumlah 200
Sumber:HasilOlahPenelitiApril2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 200, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-duabelas yaitu “Saya meminta saran dari orang terdekat dalam
memilih sesesuatu di kehidupan saya” adalah 200 : 260 = 0,76 dalam
bentuk presentase 0,76 x 100 = 76 %, sehingga masuk kategori baik.
-
123
Tabel 3.38
Pernyataan Variabel Y Nomor 13
m. Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang akan
dilakukan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
14
37
0
0
1
70
148
0
0
1
Jumlah 219
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 219, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-tigabelas yaitu “Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan
yang akan dilakukan” adalah 219: 260 = 0,84 dalam bentuk presentase
0,84 x 100 = 84 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
124
Tabel 3.39
Pernyataan Variabel Y Nomor 14
n. Saya ceroboh dalam mengambil keputusan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
9
16
17
9
1
45
64
51
18
1
Jumlah 179
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 179, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-empatbelas yaitu “Saya ceroboh dalam mengambil keputusan”
adalah 179 : 260 = 0,68 dalam bentuk presentase 0,68 x 100 = 68 %,
sehingga masuk kategori baik.
-
125
Tabel 3.40
Pernyataan Variabel Y Nomor 15
o. Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan tindakan yang
saya lakukan
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
12
27
6
6
1
60
108
18
12
1
Jumlah 199
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 199, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-limabelas yaitu “Saya menghindari emosi negatif dalam
menentukan tindakan yang saya lakukan” adalah 199 : 150 = 0,86 dalam
bentuk presentase 0,86 x 100 = 86 %, sehingga masuk kategori sangat
baik.
-
126
Tabel 3.41
Pernyataan Variabel Y Nomor 16
p. Saya mengedepankan musyawarah menyangkut pekerjaan dengan
tim
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
15
33
3
1
0
75
132
9
2
0
Jumlah 218
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 218, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-enambelas yaitu “Saya mengedepankan musyawarah menyangkut
pekerjaan dengan tim” adalah 218 : 260 = 0,83 dalam bentuk presentase
0,83 x 100 = 83 %, sehingga masuk kategori baik.
-
127
Tabel 3.42
Pernyataan Variabel Y Nomor 17
q. Saya mengambil keputusan dengan sepihak
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 191, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-tujuhbelas yaitu “Saya mengambil keputusan dengan sepihak”
adalah 191 : 260 = 0,73 dalam bentuk presentase 0,73 x 100 = 73 %,
sehingga masuk kategori baik.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
14
19
9
8
2
70
76
27
16
2
Jumlah 191
-
128
Tabel 3.43
Pernyataan Variabel Y Nomor 18
r. Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi terkoordinsi
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
26
25
1
0
0
130
100
3
0
0
Jumlah 233
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 233, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-delapanbelas yaitu “Dengan bermusyawarah semua hal akan
menjadi terkoordinsi” adalah 233: 260 = 0,89 dalam bentuk presentase
0,89 x 100 = 89 %, sehingga masuk kategori sangat baik.
-
129
Tabel 3.43
Pernyataan Variabel Y Nomor 19
s. Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu dalam doa
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
40
12
0
0
0
200
48
0
0
0
Jumlah 248
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 248, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5= 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi
skor item ke-sembilanbelas yaitu “Saya menjadikan Allah sebagai
tempat mengadu dalam doa” adalah 248 : 260 = 0,95 dalam bentuk
presentase 0,95 x 100 =95 %, sehingga masuk kategori
sangat baik.
-
130
Tabel 3.44
Pernyataan Variabel Y Nomor 20
t. Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan
Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
Jumlah skor pada item tersebut adalah 144, jumlah skor maksimal
adalah 52 x 5 = 260 (52 jumlah responden dan 5 nilai tertinggi). Jadi skor
item ke-duapuluh yaitu “Saya hanya mengingat Allah saat sedang
kesusahan” adalah 144 : 260 = 0,55 dalam bentuk presentase 0,55 x 100 =
55 %, sehingga masuk kategori cukup.
Skor Item Skor Tanggapan Responden Total Skor
5
4
3
2
1
9
9
11
7
16
45
36
33
14
16
Jumlah 144
-
131
Tabel 3.45
Kualifikasi Spiritualitas Pegawai
No Pernyataan Persentase
1
Saya merasa dengan beribadah, menambah
ketenangan.
92%
2 Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu 65%
3
Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang
disapaikan pada kegiatan mentoring
75%
4 Saya befikir husnudzan 75%
5
Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi
untuk merubah diri menjadi lebih baik
88%
6 Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas 81%
7 Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan 80%
8
Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang
didapatkan
38%
9 Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup 92%
10
Saya dapat membedakan mana yang benardan salah
dalam kehidupan saya
90%
-
132
11 Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar 66%
12
Saya meminta saran dari orang terdekat dalam
memilih sesesuatu di kehidupan saya
76%
13
Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan
yang akan dilakukan
84%
14 Saya ceroboh dalam mengambil keputusan. 68%
15
Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan
tindakan yang saya lakukan
86%
16
Saya mengedepankan musyawarah menyangkut
pekerjaan dengan tim
83%
17 Saya mengambil keputusan dengan sepihak 73%
18
Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi
terkoordinsi
89%
19
Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu
dalam doa
95%
20 Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan 55%
Jumlah 77,55%
\Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
-
133
Berdasarkan penelitian melalui penyebaran angket tentang
spiritualitas pegawai di PT.Suho Gramindo adalah 77,55%, angka tersebut
dalam presentase skala nilai kualifikasi baik. Dengan demikian,
bimbingan melalui mentoring ini nantinya akan memberikan pengaruh
yang ada di PT.Suho Gramindo.
2. Spiritualitas Pegawai di PT. Suho Gramindo
Data angket yang dibutuhkan dan relevan dengan tujuan penelitian adalah
tanggapan subjek penelitian terhadap setiap pernyataan tertulis tentang layanan
bimbingan melalui mentoring di PT. Suho Gramindo. Untuk mengumpulkan
data tersebut, maka dikembangkan instrumen pengumpulan data dan angket skala
layanan bimbingan melaluin mentoring agamadan spiritualitas pegawai dengan
menggunakan skala likert.
Skala likert adalah yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut dengan variabel penelitian.
Berikut sistem penilaian skala likert :
SS = 5
S = 4
KS = 3
TS= 2
STS = 1
-
134
Jika pernyataan berbentuk positif berlaku penilaian seperti diatas, tetapi jika
berbentuk negatif, berlaku penilaian sebaliknya.
Dari hasil penyebaran angket yang dilakukan dengan menggunakan skala
likert dan sebagaimana telah dijelskan dalam point ke bahwa dari hasil skor
pernyataan dari seluruh item di variabel, sehingga muncul kualifikasi dan
klasifikasi varibael Y (Spiritualitas) seperti berikut ini:
Tabel 3.46
Kualifikasi Spiritualitas Pegawai
No Pernyataan Persentase
1 Saya merasa dengan beribadah, menambah ketenangan. 92%
2 Saya terkadang meninggalkan shalat wajib 5 waktu 65%
3
Saya menjalankan ajaran agama sebagai mana yang
disapaikan pada kegiatan mentoring
75%
4 Saya befikir husnudzan 75%
5
Dengan mengikuti mentoring saya merasa termotivasi
untuk merubah diri menjadi lebih baik
88%
6 Saya menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas 81%
7 Saya memilih ilmu keagamaan yang saya butuhkan 80%
-
135
8
Saya menerima seutuhnya ilmu kegamaan yang
didapatkan
38%
9 Saya merasa ilmu keagamaan penting bagi hidup 92%
10
Saya dapat membedakan mana yang benardan salah
dalam kehidupan saya
90%
11 Saya belum bisa memilih sesuatu yang benar 66%
12
Saya meminta saran dari orang terdekat dalam memilih
sesesuatu di kehidupan saya
76%
13
Saya mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang
akan dilakukan
84%
14 Saya ceroboh dalam mengambil keputusan. 68%
15
Saya menghindari emosi negatif dalam menentukan
tindakan yang saya lakukan
86%
16
Saya mengedepankan musyawarah menyangkut
pekerjaan dengan tim
83%
17 Saya mengambil keputusan dengan sepihak 73%
18
Dengan bermusyawarah semua hal akan menjadi
terkoordinsi
89%
-
136
19
Saya menjadikan Allah sebagai tempat mengadu dalam
doa
95%
20 Saya hanya mengingat Allah saat sedang kesusahan 55%
Jumlah 77,55%
\Sumber: Hasil Olah Peneliti April 2019
TABEL 3.47
Klasifikasi Spiritualitas Pegawai
Kategori Jumlah
Mempunyai Iman yang sempurna 79,3 %
Memiliki rasa cinta 70 %
Menyikapi ilmu 76 %
Cermat memilih 78 %
Memiliki kebebasan berfikir 79,3 %
Mengedepankan musyawarah 81 %
Pola Pikir matematis 75 %
Sumber : Hasil Olah Peneliti, April 2018
-
137
3. Pengaruh Bimbingan Melalui Mentoring Terhadap Peningkatan
Spiritualitas Pegawai di PT. Suho Gramindo
Berikut ini adalah hasil dari penyebaran angket oleh peneliti kepada pegawai
wanita di PT.Suho Gramindo Cileunyi. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan
melalui mentoring agama terhadap peningkatan spiritualitas pegawai Untuk
menguji pengaruh ini peneliti menogolah data dengan menggunakan aplikasi
SPSSS 25 for Windows.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan oleh peneliti agar setiap item pernyataan yang
diajukan dapat memenuhi syarat validitas sehingga dapat diterima sebagai
instrument yang layak digunakan dalam penelitian. Pengujian yang dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik melalui perhitungan SPSS 25
for windows.
Hasil perhitungan yang diperoleh dengan mengunakan komputerisasi
menggunakan SPSS 25 for windows yang akan diinterpretasikan dengan rumus:
R hitung > r tabel atau r tabel < r hitung
Jumlah responden sebagai sampel adalah 52 responden. Maka diperoleh nilai
r tabel = 0,273. Dilihat melalui r-table dan uji validitas variabel X dan Y
terlampir.
-
138
-
139
-
140
Tabel 3.48
Validitas Variabel X
Item Soal Corrected Item-Total
Correlation r-tabel Keterangan
p1 .885 0,273 Valid
p2 .885 0,273 Valid
p3 .355 0,273 Valid
p4 .766 0,273 Valid
p5 .290 0,273 Valid
p6 .399 0,273 Valid
p7 .432 0,273 Valid
p8 .658 0,273 Valid
p9 .493 0,273 Valid
p10 .766 0,273 Valid
p11 .885 0,273 Valid
p12 .493 0,273 Valid
p13 .355 0,273 Valid
p14 .658 0,273 Valid
p15 .558 0,273 Valid
p16 .493 0,273 Valid
p17 .493 0,273 Valid
-
141
p18 .538 0,273 Valid
p19 .885 0,273 Valid
p20 .885 0,273 Valid
-
142
-
143
Tabel 3.49
Validitas Variabel Y
Item Soal Corrected Item-Total
Correlation r-tabel Keterangan
p1 .636 0,273 Valid
p2 .552 0,273 Valid
p3 .441 0,273 Valid
p4 .579 0,2730 Valid
p5 .522 0,273 Valid
p6 .366 0,273 Valid
p7 .520 0,273 Valid
p8 .-137 0,273 Tidak Valid
p9 .444 0,273 Valid
p10 .534 0,273 Valid
p11 .458 0,273 Valid
p12 .030 0,273 Tidak Valid
p13 .320 0,2730 Valid
p14 .625 0,273 Valid
p15 .333 0,273 Valid
p16 .519 0,2730 Valid
p17 .550 0,273 Valid
-
144
p18 .416 0,273 Valid
p19 .497 0,273 Valid
p20 .482 0,273 Valid
Berdasarkan 40 pernyataan tentang Bimbingan melalui mentoring dan
peningkatan spiritualitas pegawai dinyatakan valid karena r hitung > r tabel
sehingga pernyataan layak untuk disebarkan.
b. Uji Reliabilitas
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran
yang reliabel (reliable). Untuk mencari nilai reliabilitas dari kuesioner peneliti
mengacu pada Sekaran dalam Zulganef (2006:45) yang menyatakan bahwa
instrument penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika
nilai Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dengan 0.70 atau dapat di
interprestaikan dengan Rumus : Uji Realibititas = α ≥ 0,7
Tabel 3.50
Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.917 20
Sumber : Output SPSS 25
-
145
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Cronbach’s Alpha
variabel 0,917. maka dapat dikatakan reliable, karena 0.917 ≥ 0.70
Tabel 3.51
Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.732 20
Sumber: Output SPSS 25
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Cronbach’s Alpha
variabel 0,732. maka dapat dikatakan reliable, karena 0.732 ≥ 0.70
c. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas ini peneliti mengunakan SPSS versi 25.0 pengujian
dilakukan untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak dapat
dilihat berdasarkan kriteria Asmp Sign (2-tailed) atau Pvalue dan α, dengan α
adalah sebesar 5% atau 0,05. dengan kriteria jika Pvalue ≥ α maka data dinyatakan
berdistribusi normal dan sebaliknya jika Pvalue ≤ α maka data dinyatakan
berdistribusi tidak normal. Adapun hipotesis yang diajukan pada uji normalitas
sebagai berikut:
Hipotesis Statistik:
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
-
146
H1 : Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Taraf signifikansi α = 0,05 (5%)
Tabel 3.52
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 52
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.06219314
Most Extreme Differences Absolute .107
Positive .107
Negative -.067
Test Statistic .107
Asymp. Sig. (2-tailed) .199c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Output SPSS 25
Hipotesis:
Pv ≥ α →H0 diterima
Pv ≤ α → H0 ditolak
α = 5% (0.05)
Dari hasil output SPSS versi 25.0 Diketahui bahwa Asymp Sig (2-tailed)
sama yaitu Bimbingan sebesar 0,199 > 0,05 dan spiritualitas sebesar 0,199 >
-
147
0,05 maka hipotesis diterima (H0). Nilai residual tersebut normal atau dapat
disimpulkan bahwa uji normalitas untuk penelitian terpenuhi.
d. Korelasi Product Moment
Uji korelasi product moment disebut juga korelasi pearson yang digunakan
untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel dengan data
berdistribusi normal. Dengan uji korelasi produk momen ini peneliti akan
mengetahui sejauh mana pengaruh bimbingan melalui mentoring terhadap
peningkatan spiritualitas pegawai.
Hipotesis:
H0= Tidak terdapat hubungan antara bimbingan melalui mentoring dengan
peningkatan spiritualitas pegawai
H0= Terdapat hubungan antara bimbingan melalui mentoring dengan peningkatan
spiritualitas pegawai
Tabel 3.53
Uji Korelasi
Correlations
BIMBINGAN SPIRITUALITAS
BIMBINGAN Pearson Correlation 1 .338*
Sig. (2-tailed) .014
N 52 52
SPIRITUALITAS Pearson Correlation .338* 1
Sig. (2-tailed) .014
N 52 52
-
148
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 25
Pada tabel correlation diatas terlihat bahwa r = 0,338. Maka dapat
disimpulkan bahwa bimbingan melalui mentoring dengan peningkatan
spiritualitas memiliki hubungan yang rendah, karena posisi angka nilai 0,338
berada di antara interval 0,21-0,40 bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.54
Interval Korelasi
R Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0,01-0,20 Sangat rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Agak rendah
0,61-0,80 Cukup
0,81-0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi
(Kariadinata , 2010:210)
e. Uji Regresi sederhana
Uji koefisien regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y). Setelah
itu dapat diketahui seberapa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
yang dilihat dari membandimgkan nilai t hitung dengan t tabel. .
-
149
Kriteria uji :
Jika nilai t hitung > t tabel artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel Y
Jika nilai t hitung < t tabel artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel
Y
Pengujian ini menggunakan SPSS versi 25, adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut :
a) Buka program SPSS
b) Masukan data
c) Analyze > Regresion > Linier > Variabel X pada Independen > Variabel Y
pada Dependen
Hasil data uji t dengan menggunakan SPSS versi 25 for widows dapat
diketahui dalam tabel berikut:
Tabel 3.55
Variabel Entered
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 BIMBINGANb . Enter
a. Dependent Variable: SPIRITUALITAS
b. All requested variables entered.
Sumber: Output SPSS 25
Tabel diatas menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan serta metode yang
digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel Bimbingan
sebagai variabel Independent dan Spiritualitas sebagai variabel Dependent dan
metode yang digunakan adalah metode entered.
-
150
Tabel 3.56
Model Summary
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .338a .114 .096 7.13247
a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN
Sumber: Output SPSS 25
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu
sebesar 0,338. Dari output tersebut tersebut diperoleh koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,114 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel
bebas (Bimbingan) terhadap variabel terikat (Spiritualitas) yaitu sebesar 11,4%
Tabel 3.57
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 61.404 6.545 9.382 .000
BIMBINGAN .210 .083 .338 2.539 .014
a. Dependent Variable: SPIRITUALITAS
Sumber: Output SPSS 25
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Constant (a) sebesar 61,404,
sedangkan nilai Bimbingan (b / koefisien regresi) sebesar 0,210, sehingga
persamaan regeresi dapat ditulis:
Y = a+Bx
Y = 61,404+0,210X
-
151
Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :
Konstanta sebesar 61,404, mengandung arti bahwa nilai konsistens variabel
Spiritualitas 61,404
Koefisien regresi X sebesar 0,210 menyatakan bahwa setiap pertambahan 1%
nilai Bimbingan, maka nilai Spiritualitas bertambah 0,210. Koefisien regresi
tersebut bersifat positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X
terhadap Y adalah positif.
Keputusan Uji Regresi:
Berdasarkan nilai t diketahui nilai t hitung sebesar 2,539 > 2,007, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Bimbingan (X) berpengaruh terhadap variabel
Spiritualitas (Y)
f. Koefisien Determinasi
Selanjutnya koefisien determinasi, untuk mengetahu besarnya pengaruh
variabel x ke y yaitu besarnya pengaruh bimbingan melalui mentoring agama
terhadap peningkatan spiritualitas pegawai dilihat dari hasil perhitungan model
summar kata lain seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap
Y”.Hasil dari koefisien determinasi ini dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.58
Model Summary
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .338a .114 .096 7.13247
a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN
-
152
Sumber: Output SPSS 25
Diatas menjelaskan besarnya nilai / korelasi hubungan R yaitu sebesar
0,338 dan dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat yang disebut koefisien diterminasi (R2) sebesar 0,114 yang
mengandung pengertian pengaruh variabel bebas.
r2=0,114 sehinggga KD yang didapat adalah 11,4 %. Hal ini menunjukkan
bahwa presentasi pengaruh bimbingan melalui mentoring agama terhadap
peningkatan spiritualitas pegawai adalah sebesar 11,4 % dan sisanya 88,6%
dipengaruhi oleh variabel lain selain bimbingan melalui mentoring agama.
Dari hasil pengolahan data uji normalitas diperoleh hasil bahwa Asymp Sig
(2-tailed) sama yaitu Bimbingan sebesar 0,199 > 0,05 dan spiritualitas sebesar
0,199 > 0,05 maka hipotesis diterima (H0). Nilai residual tersebut normal atau
dapat disimpulkan bahwa uji normalitas untuk penelitian terpenuhi.
Setelah uji normalitas dilanjutkan dengan Uji Korelasi Product Moment.
Peneliti mencari seberapa besar hubungan antara variable X (bimbingan melalui
mentoring agama) dengan variable Y (spiritualitas pegawai) berdasarkan hasil
output SPSS menunjukan bahwa Pada tabel correlation diatas terlihat bahwa r =
0,338. Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan melalui mentoring dengan
peningkatan spiritualitas memiliki hubungan yang rendah, karena posisi angka
nilai 0,338 berada di antara interval 0,21-0,40
-
153
Pada tabel correlation terlihat bahwa r = 0,338. Maka dapat disimpulkan
bahwa bimbingan melalui mentoring dengan Peningkatan spiritualitas pegawai
memiliki hubungan yang rendah , karena angka 0,338 berada diantara interval
0,21-0,40 (tabel penjelas korelari Kariadinata).
Untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat yang dilakukan terlebih dahulu uji yang dinamakan dengan
koefisien diterminasi (R2). Disini R2 menunjukan sebesar sebesar (R2) sebesar
0,114 yang mengandung pengertian pengaruh variabel bebas. sehinggga KD yang
didapat adalah 11,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi pengaruh
bimbingan melalui mentoring terhadap peningkatan spiritualitas pegawai adalah
sebesar 11,4% dan sisanya 100%-11,4% = 88,6% dipengaruhi oleh variabel lain
selain bimbingan melalui mentoring. Yakni seperti kesadaran akan manusia harus
senantiasa bertakwa kepada Allah, kesadaran memanfaatkan fasilitas mentoring
dan mengikuti dengan sebaik-baiknya, ataupun karena tuntutan sebagai kewajiban
pegawai di PT.Suho Gramindo.
Sedangkan berdasarkan Uji Regresi Sederhana diketahui nilai t hitung sebesar
2,539 > 2,007, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Bimbingan (X)
berpengaruh terhadap variabel Spiritualitas (Y).