BAB III FIX

6
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Penerimaan diri menjadi hal penting bagi seseorang untuk mampu beradaptasi dengan segala seuatu yang baru terhadap dirinya. Penerimaan diri adalah suatu kemampuan setiap individu untuk menerima keadaan dirinya secara realistik. Penerimaan diri mencakup seluruh keadaan fisik, psikologis, pengalaman, dan lingkungan hidup. Adanya penerimaan diri yang baik mampu memberi stimulus kepada tiap individu untuk berfikir logis dalam menghadapi permasalahan, maupun perubahan yang terjadi pada dirinya (Hurlock 2007; Arthur 2010; Chaplin 2012). Sikap penerimaan (acceptance) pada setiap individu yang mengalami infeksi HIV akan terjadi apabila ia mampu menghadapi sebuah kenyataan. Beberapa tahapan penerimaan yang akan dilewati ialah penyangkalan (denial) , marah (anger) , tawar-menawar (bargaining) , 40

description

Merupakan kerangka konsep yang menggambarkan hal-hal yang akan diteliti

Transcript of BAB III FIX

Page 1: BAB III FIX

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1Kerangka Konseptual Penelitian

Penerimaan diri menjadi hal penting bagi seseorang

untuk mampu beradaptasi dengan segala seuatu yang baru

terhadap dirinya. Penerimaan diri adalah suatu kemampuan

setiap individu untuk menerima keadaan dirinya secara

realistik. Penerimaan diri mencakup seluruh keadaan fisik,

psikologis, pengalaman, dan lingkungan hidup. Adanya

penerimaan diri yang baik mampu memberi stimulus kepada

tiap individu untuk berfikir logis dalam menghadapi

permasalahan, maupun perubahan yang terjadi pada dirinya

(Hurlock 2007; Arthur 2010; Chaplin 2012).

Sikap penerimaan (acceptance) pada setiap individu

yang mengalami infeksi HIV akan terjadi apabila ia mampu

menghadapi sebuah kenyataan. Beberapa tahapan

penerimaan yang akan dilewati ialah penyangkalan (denial),

marah  (anger), tawar-menawar  (bargaining), depresi

(depression) dan penerimaan (acceptance) (Ross dan

Kessler, 2005). Penerimaan diri dipengaruhi oleh beberapa

aspek yang meliputi: individu mempunyai perasaan sederajat

dengan individu lain, percaya dengan kemampuan diri,

bertanggung jawab, berorientasi keluar diri, berpendirian,

40

Page 2: BAB III FIX

41

menyadari keterbatasan, dan menerima sifat kemanusiaan

(Sheerer 1994, dalam Pertiwi, 2010).

Dukungan keluarga dan persepsi mengenai diri

diyakini berhubungan erat terhadap baiknya penerimaan diri

pada ODHA. Penerimaan diri akan dapat terwujud bila

lingkungan dimana individu berada memberikan dukungan

yang penuh, termasuk dukungan sosial keluarga terhadap

penderita HIV (Hurlock, 2006). Demikian pula dengan

persepsi diri yang menjadi komponen utama dalam

penerimaan diri. Persepsi diri yang baik terbentuk jika

individu dapat melihat dirinya sama dengan apa yang dilihat

orang lain pada dirinya. Rendahnya persepsi diri akan

menimbulkan perasaan tidak puas dan penolakan diri.

Namun persepsi diri yang obyektif dan sesuai dengan

kenyataan yang sebenarnya akan memudahkan dalam

penerimaan diri (Hurlock, 2006).

Dukungan keluarga merupakan proses interaksi di

dalam lingkungan sosial keluarga yang memberikan dan

memenuhi segala aspek kebutuhan anggota keluarga secara

fisik dan emosional, serta mempengaruhi tingkah laku setiap

individu di dalam lingkunga keluarga. Orang yang merasa

memperoleh dukungan keluarga, secara emosional merasa

lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang

menyenangkan pada dirinya (Andayani dan Koentjoro, 2004).

Page 3: BAB III FIX

Bentuk Dukungan Keluarga:Dukungan PenilaianDukungan InstrumentalDukungan InformasionalDukungan Emosional

Dukungan Keluarga

Penerimaan Diri

Tahapan Penerimaan Diri :Penyangkalan (Denial)Kemarahan (Anger)Tawar-menawar (Bergaining)DepressionPenerimaan (Acceptance)

Aspek-aspek persepsi diri :KognitifAfektifKonatif

Persepsi Diri

Aspek-aspek Penerimaan Diri :Perasaan sederajatPercaya dengan kemampuan diriBertanggung JawabBerorientasi keluar diriBerpendirianMenyadari keterbatasanMenerima sifat kemanusiaan

42

Bentuk dukungan keluarga meliputi Friedman (2010) yaitu:

dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan

informasional, dan dukungan emosional.

Persepsi mengenai diri adalah suatu proses

menginterpretasikan atau menafsirkan hal-hal yang

berkaitan dengan komponen-komponen psikologis dalam diri

individu, melalui berbagai pengaruh stimulus, dimana setiap

individu menganggap dirinya sebagai hal yang bernilai.

Proses interpretasi setiap ODHA terhadap dirinya tentu

berbeda-beda, mengikuti berbagai stimulus yang berasal

dari dalam dan luar diri setiap individu (King, 2006).

Menurut Allport (1983) dalam Suryabrata (2006) Aspek

persepsi ada tiga, yaitu: Komponen Kognitif (Perseptual),

Komponen Afektif (Emosional) dan Komponen Konatif

(Perilaku). Secara ringkas, kerangka konseptual penelitian

tertera pada gambar 3.1.

Page 4: BAB III FIX

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Ada hubungan

43

Gambar 3.1 Kerangaka Konseptual Penelitian

3.2Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan

masalah atau pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah suatu

pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih

variabel yang di harapkan bisa menjawab suatu pertanyaan

dalam penelitian (Wood dan Haber, 2006). Hipotesis

disususn sebelum penelitian dilaksanakan karena akan

member petunjuk pada tahap pengumpulan, analisis data,

interpretasi dan pengujian data (Nursalam, 2014).

Keterangan :

Page 5: BAB III FIX

44

Berdasarkan kerangka konseptual penelitan tersebut, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Ada hubungan antara kualitas dukungan keluarga dan

persepsi diri dengan

penerimaan diri pada ODHA di Yayasan Sadar Hati,

Malang.