BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM …eprints.umm.ac.id/53000/4/BAB III.pdf ·...
Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM …eprints.umm.ac.id/53000/4/BAB III.pdf ·...
45
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK
Keunikan Kota Pontianak dilengkapi oleh posisi yang strategis. Di lingkup
Nasional, letak Kota Pontianak berdekatan dengan beberapa daerah lain yang
menjadi pusat pertumbuhan regional, seperti Batam, Penakbaru dan Natuna di
Pulau sumatera, Jakarta di Pulau Jawa setra Balikpapan dan Pangkalan Bun di Pulau
Kalimantan. Sementara itu di lingkup Internasional, letak Kota Pontianak tidak jauh
dari kota yang sudah maju di negara-negara ASEAN, Seperti Kota Kuching dan
Sabah di Negara Malaysia, Bandar Seri Begawan di Negara Berunai Darrusalam,
dan beberapa kota di ASEAN lainnya. Transportasi udara, laut atau sungai maupun
transportasi darat dapat menghubungkan secara langsung Kota Pontianak dengan
daerah-daerah tadi.
1. Aspek Geografik
a. Karakteristik Lokasi dan wilayah
Kota Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Luas
wilayah Kota Pontianak Mencapai 107,82 km2 yang terdiri dari 6 wilayah
Kecamatan dan 29 kelurahan. Kota Pontianak dilalui oleh garis khatulistiwa, yaitu
terletak pada 0o02’24” Lintang Utara dan 0o05’37” Lintang Selatan dan antara
109o16’25” Bujur Timur sampai dengan 109o23’01” Buju Timur. Ketinggian Kota
Pontianak berkisar antara 0,10 sampai 1,50 Meter di atas permukaan laut (mdpl)
46
Gambar 3.1 Wilayah administratif Kota Pontianak
Sumber : BPS Kota Pontianak
Wilayah Kota Pontianak secara keseluruhan berdasarkan dengan wilayah
Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yaitu:
a) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Siantan Kabupaten
Pontianak
b) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu raya
c) Sebelah Barat : Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
d) Sebelah Timur : Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai
Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah terluas adalah
Kecamatan Pontianak Utara (34,52%), diikuti oleh Kecamatan Pontianak Barat
(15,25%), Kecamatan Pontianak Kota (14,39%), Kecamatan Pontianak Tenggara
47
(13,75%), Kecamatan Pontianak Selatan (13,49) dan Kesamatan Pontianak Timur
(8,14%).
Di dalam wilayah Kota Pontianak banyak terdapat sungai dan parit yang
keseluruhannya berjumlah 55 sungai/parit. Sungai/parit tersebut dimanfaatkan oleh
sebagian masyarakat untuk keperluan sehari-hari dan sebagai penunjang sarana
transportasi. Kondisi tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol,
Gley, Humus dan Aluvial yang masing-masing mempunyai karekteristik yang
berbeda.
b. TINJAUAN GEOGRAFIS DAN IKLIM
Kota Pontianak terletak pada lintasan garis khatulistiwa dengan ketinggian
berkisar antara 0,1 samapai 1,5 meter diatas permukaan laut. Kota dipisakan oleh
Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak. Dengan demikian
Kota Pontianak terbagi atas tiga belahan.
Struktur tanah kota merupakan lapisan tanah gambut bekasendapan lumpur
Sungai Kapuas. Lapisan tanah liat baru dicapai pada kedalaman 2,4 meter dari
permukaan laut. Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu tinggi (28-
32 oC dan siang 30 oC). Rata-rata kelembaban nisbi dalam daerah Kota Pontianak
maksimum 73% dan minimum 53% dan maksimum 73%. Besarnya curah hujan di
Kota Pontianak berkisar antara 3.000-4.000 per tahun curah hujan terkecil (bulan
kering) jatuh pada bulan juni. Jumlah hari hujan rata-rata per bulan berkisar 15 hari.
c. DEMOGRAFI
Meninjau dari perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu 4 (satu)
tahun terakhir periode 2008 s/d 2011, Kecamatan Pontianak Barat adalah
48
kecamatan dengan penduduk terbanyak yaitu sebesar 478,981 jiwa, kemudian
diikuti oleh Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 443,820 jiwa, Kecamatan
Pontianak Kota sebesar 432,628 jiwa, lalu Kecamatan Pontianak Selatan sebesar
329.224 jiwa, dan Kecamatan Pontianak Timur sebesar 307.003 jiwa. Sedangkan
jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Pontianak Tenggara dengan jumlah
sebesar 173.165 jiwa
d. BUDAYA KOTA PONTIANAK
Kota Pontaiank merupakan pusat kegiatan pemerintahan, swasta, dan sosial
budaya. Atas dasar tersebut, Kota Pontianak menjadi sebuah kota pendatang
dibandingkan dengan kabupaten lainya di Kalimantan Barat. Hampir sebagian
besar suku yang ada di Indonesia terwakili menjadi masyarakat Kota Pontianak.
Suku-suku di Kota Pontianak yang dominan di Kota Pontianak antara lain seperti
keturunan Cina, suku Melayu, Suku Bugis, suku Jawa, suku Madura. Hampir
seluruh penduduk Kota Pontianak memahami dan juga menggunakan Bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi. Namum bahasa ibu masiang-masing juga umum
digunakan, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Tiociu, Bahasa Khek, dan
bahasa daerah lainnya. Tabel ini merupakan presentase suku di Kota Pontianak.
Tabel 3.1 Persentase suku di Kota Pontianak
Suku Populasi
Tionghua 31,2%
Melayu 26,1%
Bugis 13,1%
Jawa 11.7%
Dayak 10.0%
Madura 6,4%
Sumber : www.http://pontianakkota.bps.go.id/
49
Berikut merupakan beberapa agenda-agenda terkait kebudayaan di kota pontianak:
Fertival Budaya Bumi Khatulistiwa
Diselanggarakan setiap 2 tahun sekali. Ia dimulai pada tahun 1991 hingga
sampai saat ini. Festival tersebut berpusat di Kota Pontianak dengan
mengundang daerah-daerah lain di kalimantan serta daerah-daerah di
Indonesia. Festival ini berlangsung dari tanggal 21 hingga tanggal 25 Maret
pada tahun penyelenggaraannya festival ini dikaitkan dengan peristiwa alam
yang terjadi yaitu kulminasi matahari.
Lomba Dayung Hias dan Tradisional
Pertama kali diadakan pada tanggal 22 Maret 1997 dengan
memperlombakan sampan-sampan tradisional yang dihias ornamen-
ornamen yang mencirikan kekhasan masing-masing daerah yang
diwakilkan.
Gawai Dayak
Diselenggarakan setiap tahun tanggal 20 Mei sampai dengan 25 Mei di
Rumah Adat Radakng yang terletak di Jalan Sultan Syahrir Kota Pontianak.
Event tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk memperkenalkan dan
melestarikan kebudayaan suku Dayak yang masih berkembang seperti
Kesenian Khas Dayak.
Naik Dango
Naik Dango merupakan acara adat yang diselenggarakan suku Dayak.
Upacara Naik Dango yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi
adalah syukur masyarakat Dayak kepada sang pencipta akan hasil yang
telah diperoses. Upacara tersebut diadakan di setiap kabupaten. Tempat
50
penyelenggaraan dilaksanakan bergantian antar kecamatan setiap tahun,
ditetapkan oleh Dewan Adat kabupaten setempat. Di samping upacara adat,
diadakan pula pesta wisata dan budaya Naik Dango yang diisi dengan
pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisional, lomba kesenian daerah,
pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat.
Mariam Karbit/ Keriang Bandong
Festival Meriam Karbit umumnya diselenggarakan pada bulan suci
Ramadhan menjeang Hari Raya Lebaran dimana masyarakat yang berada di
kedua sisi Sungai Kapuas saling berhadapan dan menyalakan meriam karbit
secara berbalas-balasan. Lanjutan dari event ini adalah Keriang Bandong
dimana masyarakat memasang lampu minyak tanah dengan aksesoris
sehingga menjadi lebih menarik.
Imlek dan Cap Go Meh
Tahun baru Imlek dan hari Cap Go Meh dirayakan oleh masyarakat
Kalimantan Barat dengan sangat meriah, terutama di Kota Pontianak,
Singkawang dan Sungai Pinyuh dimana banyak terdapat warga keturunan
Tionghoa. Festival Naga dan Barongsai mendominasi pesta hiburan rakyat,
digelar di jalan-jalan kota dan menjadi daya tarik wisata yang bernuansa
berbeda.
Festival Kue Tradisional
Festival ini diselenggarakan pada bulan Juni. Event ini merupakan kegiatan
menampilkan kue-kue tradisional masyarakat Kalimantan Barat pada
umumnya dan khususnya Kota Pontianak.
51
Jika ditinjau dari jenis kegiatan-kegiatan yang berlangsung, event-event
budaya di atas merupakan event yang bersifat publik dimana kegiatan kebudyaan
tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat. Salah satu event
tersebut, yakni festival meriam karbit, dilakukan di tepi sungai Kapuas dengan
posisi meriam di tepi sungai dan berlokasi dekat permukiman warga kemudian
terdapat event lomba dayung hias yang merupakan sebuah kegiatan yang
berhubungan dengan aliran sungai kapuas.
Hari perayaan seperti Imlek dan Cap Go Meh, mendapat animo yang besar
dari masyarakat berhubung dengan jumlah penduduk etnis tionghua yang cukup
dominan di Kota Pontianak. Hal ini menyebabkan banyaknya event-event yang
diselenggarakan publik untuk meramaikan perayaan tersebut misalnya atraksi
Barongsai dan hiasan-hiasan bercorak kultur Tionghuayang dipasang untuk
menghias bagian-bagian tertentu pada kota.
e. KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA
Jumlah Wisatawan mancanegara yang datang melalui UPT Imigrasi Kota
Pontianak mengalami peningkatan jumlah dibandingkan tahun 2016. Tercatat
sebanyak 14.840 wisatawan mancanegara yang ke Kalimantan Barat melalui
Bandara Internasional Supadio Pontianak. Dibandingkan tahun 2016 Bandara naik
sebesar 109,43 persen atau bertambah sebanyak 7.754 wisatawan mancanegara.
52
Gambar 3.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang Tahun 2016 -
2017
Sumber : BPS Kota Pontianak
Pada tahun 2017, jumlah wisatawan yang masuk melalui Imigrasi Kelas 1
Pontianak dengan menggunakan visa tercatat sebanyak 597 orang atau naik 13,93%
(73 orang) dibandingkan dengan tahun 2016. Sementara itu jumlah wisatawan
mancanegara yang masuk melalui Imigrasi kota Pontianak tanpa mengunakan visa
pada tahun 2017 meningkat sebesar 117,05 % dibandingkan tahun 2016 dari 6.562
wisatawan mancanegara pada tahun 2016 meningkat menjadi 14.243 wisatawan di
tahun 2017.
Gambar 3.3 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang Melalui Imigrasi
Kota Pontianak 2013-2017
Sumber: BPS Kota Pontianak
53
Jumlah wisatawan mancanegara yang tercatat melalui Imigrasi Kota Pontianak atau
datang melalui Bandara Internasional Supadio paling banyak terjadi di bulan
Desember 2017 dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 2.198
wisatawan. Jadwal libur Natal dan libur tahun baru diduga menjadi faktor utama
banyaknya wisatawan yang berkunjung pada bulan Desember 2017 tercatat paling
banyak dari Negara Jiran Malaysia.
Agutus 2017 menempati urutan kedua jumlah wisatawan mancanegara paling
banyak yang datang ke Kota Pontianak, jumlah wisatawan mancanegara yang
datang pada bulan Agustus 2017 tercatat sebanyak 1.864 wisatawan, sebanyak
1.382 wisatawan mancanegara (74,14 %) wisatawan berasal dri Malaysia.
Gambar 3.4 Persentase Wisatawan Mancanegara yang Masuk Kota
Pontianak menurut Kawasan/Benua Tahun 2017
Sumber : BPS Kota Pontianak
Sementara apa bilah dilihat dari pengunjung dari kawasan Eropa, Kawasan
dari Australia dan Osenia, dan Amerika. Jumlah pengujung paling banyak pada
tahun 2017 berasal dari Benua Eropa Sebanyak 479 wisatawan mancanegara,
diikuti dengan kawasan Amerika 193 wisatawa. Jumlah wisatawan mancanegara
dari benua Australia dan Oseania yang datang ke Kalimantan Barat melalui UPT
Imigrasi kota Pontianak pada tahun 2017 sebanyak 155 wisatawan mancanegara,
54
sementara Benua Afrika tercatat 22 wisatawan yang berkunjung. Dari Benua Asia
wisatawan mancanegara yang datang 8.42 % wisatawan sedangkan dari Benua
Asean Paling banyak yaitu 85.68% wisatawan yang berkunjung pada tahun 2017.
B. KANTOR IMIGRASI KELAS 1 PONTIANAK
1. Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Imigrasi sebagai pintu gerbang pertama masuknya warga asing ke wilayah
Indonesia turut serta menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Kesatuan geopolitik
Indonesia dengan doktrin wawasan nusantara menjadikan kedudukan imigrasi
begitu penting dan dominan sebagai institusi pertama yang menetukan arus masuk
dan mobilitas manusia dari seluruh penjuru dunia. Kantor Imigrasi Kelas I
Pontianak yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dimana tugas
pokoknya adalah melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian
Hukum dan HAM dibidang keimigrasian diwilayah kerjanya. Sedangkan Fungsi
Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak yaitu :
Melaksanakan tugas pokok keimigrasian dibidang informasi dan
sarana komunikasi keimigrasian.
Melaksanakan tugas keimigrasian dibidang lalulintas keimigrasian.
tugas keimigrasian dibidang status keimigrasian.
Melaksanakan Melaksanakan tugas keimigrasian dibidang
pengawasan dan penindakan keimigrasian.
55
Gambar 3.5 Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Sumber: Peneliti
Dapat dilihat pada gambar diatas adalah Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
yang dibangun pertama kali pada tahun 1986 yang berlokasi di Jalan Letjen Sutoyo
No.122 Pontianak dan dibangun kembali pada tahun 2011 diatas lahan seluas 2.532
m² dengan luas bangunan 1.275 m² meliputi area depan 902 m² dan belakang 373
m².
Tabel 3.2 Wilayah Kerja Kantro Imigrasi Kelas 1 Pontianak
No Wilayah
1 Kota Pontianak
2 Kabupaten Pontianak
3 Kabupaten Kubu Raya
4 Kabupaten Landak
5 Kabupaten Ketapang
6 Kabupaten Kayong Utara
Sumber : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak meliputi Kota Pontianak,
Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten
Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara serta memiliki 2 Tempat Pemeriksaan
Imigrasi (TPI) yaitu di Bandara Internasional Supadio Pontianak dan Pelabuhan
56
Dwikora. Pada TPI Bandara Internasional Supadio Pontianak yang berlokasi di
Kabupaten Kubu Raya melayani tiap orang yang akan keluar dan masuk ke wilayah
Indonesia dengan tujuan Malaysia serta Singapura. Sedangkan TPI Pelabuhan
Dwikora melayani clereance crew. Dengan personil 4 orang pelayanan di TPI
Bandara Internasional Supadio Pontianak serta 3 orang di TPI Pelabuhan Dwikora
siap melayani serta menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Kantor Imigrasi Kelas
I Pontianak juga memiliki Pos Imigrasi yang terletak di Kabupaten Ketapang yang
dibangun sejak Tahun 2007. Jumlah Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak
sebanyak 58 orang dengan rincian 38 orang pria dan 20 orang wanita, dengan
sumber daya manusia yang ada Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak siap melayani
masyarakat Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak dan sekitarnya. Usia
Imigrasi indonesia saat ini telah sampai yang ke 62 tahun, serangkaian pencapaian
yang di dapat hingga saat ini, telah terbangunan sistem aplikasi berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk mendukung pelayanan keimigrasian.
Pembangunan sistem informasi manajemen keimigrasian atau (SIMKIM) pertama
kali dibentuk pada tahun 2007 dan akan terus berkembang hingga saat ini.
Masyarakat dapat secara luas menikmati terselenggaranya SIMKIM ini, melalui
penerapan sistem E-Office yaitu sistem penerbitan Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia, penerapan E-Paspor serta permohonan Visa secara online. Pelayanan
berbasis IT ini memungkinkan masyarakat untuk membuat permohonan dan
mengurus paspor serta mengajukan visa secara online dimana pun dia berada
melalui website www.imigrasi.go.id. Dan sekarang dalam rangka optimalisasi
pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan seiring dengan intensitas
pelayanan yang semakin meningkat, maka pada tahun 2002 saat kepemimpinan
57
Bapak Sutiyadi mulai dirintis upaya untuk mmemiliki gedung yang lebih layak dan
memadai dalam rangka memberikan kenyamanan baik bagi pegawai yang
melayani, maupun bagi masyarakat yang dilayani.
Kemudian pada tahun Anggaran 2005 saat kepemimpinan Bapak Muslim
Mashudi,mulialah dibangun tahap 1 pembangunan gedung baru berupa pengadaan
tanah dan pematangan lahan serta pondasi bangunan. Bangunan gedung dua lantai
dengan luas bangunan keseluruhan 1.404 M2 berdiri diatas lahan seluas 5960 M2
yang merupakan tahah milik kantor Imigrasi Kelas I Pontianak. Anggaran proyek
untuk pembangunan gedung kantor Imigrasi Kelas I Pontianak tersebut telah
diajukan memlalui PRADUP tahun 2005/2006 sebesar Rp.6.577.000.000; (Enam
milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) dan terealisasi pada tahun 2005,
hingga pada tanggal 23 Februari 2007 diresmikanlah gedung baru tersebut oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bapak Hamid Awaludin.
Dengan layanan ini masyarakat tidak perlu mengantri, cukup mengisi form
isian dan mencantumkan softcopy surat identitas diri serta persyaratan pendukung
lain. Hal ini akan menyingkat waktu pemohon, bebas dari antrian serta bebas calo.
Untuk mengimplementasikan rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi
dilingkungan Kantor Imigrasi telah dilakukan tonggak kemudahan bagi masyarakat
diantaranya ; penerbitan paspor 4 Hari kerja setelah Photo dan wawancara dan
bebas dari pungutan liar, menertibkan biro jasa, menyediakan layanan pengaduan
melalui email [email protected] dan SMS Centre 081256301001
serta Seluruh pejabat struktural dan fungsional telah menandatangani Pakta
Integritas yang menandakan kesungguhan seluruh Pegawai Kantor Imigrasi ikut
mendukung rencana aksi tersebut. Deskripsi. Dokumen Perjalanan Republik
58
Indonesia atau Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk
melakukan perjalanan ke luar negeri atau masuk wilayah Negara Republik
Indonesia.
A. Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kantor Imigrasi Kelas I
Pontianak telah menyusun rencana yang tertuang dalam visi dan misi. Visi
berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut Kantor Imigrasi Kelas I
Pontianak dalam melayani masyarakat agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif, transparan serta produktif untuk mencapai tujuan.
Visi : Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum
Misi : Melindungi Hak Asasi Manusia
Motto : Melayani dengan Tulus
Janji Layanan :
Kepastian Persyaratan
Kepastian Biaya
Kepastian Waktu Penyelesaian
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a) SUB BAGIAN TATA USAHA
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
tatausaha dan rumah tangga Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak.
59
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
1. Melakukan urusan kepegawaian
2. Melakukan urusan Keuangan
3. Melakukan Urusan surat menyurat, dan perlengkapan rumah tangga Kantor
Imigrasi Kelas I Pontianak
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Kepala Urusan Kepegawaian
Melakukan urusan kepegawaian dilingkungan Kantor Imigrasi yang
bersangkutan
2. Kepala Urusan Umum
Melakukan urusan surat menyurat perlengkapan dan rumah tangga di
lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan.
3. Kepala Urusan Keuangan
Melakukan urusan keuangan Kantor Imigrasi berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b) SEKSI LALU LINTAS KEIMIGRASIAN
Tugas melakukan kegiatan Keimigrasian di bidang lalu lintas
Keimigrasian.Fungsi :
1. Melakukan pemberian dokumen perjalanan, ijin berangkat dan ijin kembali.
60
2. Melakukan pemberian perijinan dibidang lintas batas, ijin masuk keluar dan
fasilitas Keimigrasian
Seksi Lantaskim terdiri :
1. Sub Seksi Perijinan Keimigrasian
2. Sub Seksi Lintas Batas Keimigrasian
c) SEKSI STATUS KEIMIGRASIAN
Mempunyai tugas melakukan urusan status keimigrasian sesuai peraturan
perundang-undangan.
Untuk menyelenggarakan tugas Seksi Status Keimigrasian mempunyai fungsi:
1. Melakukan penentuan Status Keimigrasian bagi orang asing yang berada di
wilayah Indonesia
2. Melakukan penelitian terhadap kebenaran bukti-bukti status
kewarganegaraan seseorang.
Seksi Statuskim terdiri dari :
1. Sub Seksi Penentuan Status Keimigrasian
Melakukan penentuan status keimigrasian bagi orang asing yang berada di
wilayah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Sub seksi Penelahan Status Keimigrasian
61
Melakukan penelaahan status kewarganegaraan pemohon yang mengajukan
permohonan dalam rangka pewarganegaraan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
d) SEKSI INFORMASI DAN SARANA KOMUNIKASI KEIMIGRASIA
Mempunyai tugas melakukan penyebaran dan pemantauan informasi
serta pengelolaan sarana komunikasai Keimigrasian di lingkungan Kantor
Imigrasi Kelas I Pontianak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk melaksanakan tugas tersebut.
Seksi Inforkim mempunyai fungsi :
1. Melakukan pengumpulan, analisis data, evaluasi, penyajian informasi dan
penyebarannya untuk penyelidikan Keimigrasian
2. Melakukan pemeliharaan, pengamanan dokumen Keimigrasian dan
penggunaan serta pemeliharaan sarana komunikasi.
Seksi Infokim terdiri dari :
1. Sub Seksi Informasi
Melakukan penyebaran dan pemanfaatan informasi mengenai WNI dan WNA
dalam rangka kerjasama tukar menukar informai untuk pengamanan teknis
operasional keimigrasian.
2. Sub Seksi Komunikasi
Melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi keimigrasian serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana komunikasi.
62
e) SEKSI WASDAKIM
Mempunyai tugas melakukan pengawasan dan penindakan Keimigrasian
terhadap orang asing di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas seksi Wasdakim mempunyai fungsi :
1. Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perijinan Keimigrasian dan
mengadakan kerjasama antar instansi di bidang pengawasan orang asing.
2. Melakukan Penyidikan dan Penindakan terhadap pelanggaran Keimigrasian
Seksi Wasdakim terdiri dari :
1. Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian
Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perizinan keimigrasian dan
mengadakan kerjasama antar instansi dibidang pengawasan orang asing.
2. Sub seksi Penindakan Keimigrasian
Melakukan tugas penyidikan dan penindakan, pencegahan dan penangkalan,
penampungan sementara dan perawatan orang asing yang belum dapat
dipulangkan, pemulangan dan pengusiran terhadap pelanggaran keimigrasian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f) Program Seksi Wasdakim dalam Melakukan Pegawasan
Bila di lihat dari pengawasan yang ada pada keimigrasian yaitu Kantor Imigrasi
Kelas 1 Pontianak, dalam Program sistem Pengawasan bukan terletak semata –mata
aturan. Karena sistem aturan serta program kerja Sub Seksi Wasdakim mengenai
63
pengawasan Orang asing atau warga negara asing di wilayah yurisdksi Kantor
Imigrasi Kelas 1 Pontianak telah menjalankan aturan yang tertera pada pasal 68
Ayat (1) Undang-Undang 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.
a. Melakukan Pemantauan dan Pengawasan terhadap pelanggaran perizinan
keimigrasian
b. Melakukan peyidikan pelanggaran keimigrasian dalam rangka projustitia
c. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengawasan orang
asing (Tim Pora)
d. Melaksanakan tindak administratif pelanggaran keimigrasian
Pengawasan Keimigrasian berdasarkan penjelasan pasal 68 ayat (1) Undang-
Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian diatas sangat di pengarusi
jumlah personil dalam melasanakan tugasnya. Terbukti tidak seimbangnya
antara luas wilayah keberadaan dengan personil seksi Pengawasan pada Kanor
Imigrasi kelas 1 Pontianak terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3 Data Pengawai di Lingkup Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas 1
Pontianak
No Posisi Jabatan Jumlah
1 Kasi wasdakim 1 (satu) orang 1 orang
2 Kasubsi Pengawasan 1 orang
Dengan rincian:
5 orang staf
1 orang
3 Kasubsi Penindakan 1 orang
Dengan rincian
5 orang staf
1 orang
Jumlah 13 orang
Sumber : Wasdakim Imigrasi kelas 1 Pontianak
64
C. Struktur Organisasi