BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum...

17
42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Malang 1. Kondisi Geografis Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur. Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern.Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° -- 112,07°kBujur Timur dan 7,06° - 8,02°kLintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : KecamatandSingosari dan Kec.kKarangploso Kabupaten Malang b. Sebelah Timur : Kecamatan Pakiskdan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malanghhh c. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang d. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum...

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

42

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Malang

1. Kondisi Geografis

Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km

sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten

Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur. Kekayaan etnis dan

budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang

ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng

Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern.Gaya kesenian ini

adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger).

Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah

selatan Kota Surabaya. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur,

dan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim

yang dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang

secara astronomis terletak 112,06° -- 112,07°kBujur Timur dan 7,06° -

8,02°kLintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : KecamatandSingosari dan Kec.kKarangploso Kabupaten Malang

b. Sebelah Timur : Kecamatan Pakiskdan Kecamatan Tumpang Kabupaten

Malanghhh

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang

d. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

43

Gambar 3.1 Peta Wilayah Administratif Kota Malang

Sumber: http://malangkota.go.id

Kota Malang sebagai Kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya

mempunyai fungsi dan peran yang regional. Fungsi dan peran Kota Malang

berdasarkan potensi wilayah dan fungsi perannya dengan wilayah sekitarnya

terdiri atas : pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pelayanan umum,

pusat pendidikan, pusat pengelolaan bahan baku dan kegiatan industri, pusat

pertumbuhan bagi wilayah sekitarnya, pusat pelayanan kesehatan, pusat

transportasi, dan pusat pelayanan sarana wisata. Selanjutnya ditetapkan rencana

fungsional kegiatan primer Kota Malang adalah industri, perdagangan,

pergudangan dan transportasi. Selanjutnya Kota Malang dalam menjalankan

pemerintahan mengarah pada motto Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, Kota

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

44

Industri, dan Kota Pariwisata, yang kemudian dikenal dengan istilah “Tri Bina

Cita”.

Sejalan perkembangan tersebut urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan

masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah,

sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya akan

berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya berkembang

di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta

api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang beberapa lama kemudian

daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai

terjadi dengan segala dampak bawaannya. Gejala-gejala itu cenderung terus

meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang terjadi seandainya masalah itu

diabaikan.

Gambar 3.2 Grafik Luas Wilayah per Kecamatan di Kota Malang

Sumber: RPJMD kota Malang 2014-2018

36%

16% 19%

8%

21%

Grafik Luas Wilayah per Kecamatan di Kota Malang (km2)

Kedungkandang (36%)

Blimbing (16%)

Sukun (19%)

Klojen (8%)

Lowokwaru (21%)

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

45

2. Aspek Demografi

Tabel 3.1 Data Jumlah Penduduk Kota Malang Tahun 2009-2013

Data Jumlah Penduduk Kota Malang Tahun 2009 – 2013

2009 820.857 Jiwa

2010 820.243 Jiwa

2011 827.297 Jiwa

2012 845.252 Jiwa

2013 845.683 Jiwa

Sumber : Dispenduk Capil Kota Malang

Berdasarkan Tabel diatas jumlah penduduk Kota Malang terus meningkat

setiap tahunnya. Ditinjau dari sebaran jumlah penduduk pada 5 Kecamatan,

Kecamatan Lowokwaru memiliki jumlah penduduk terbanyak. Kemudian diikuti

dengan Kecamatan Sukun, Kedungkandang, Blimbing, dan Klojen. Dilihat dari

data yang ada Kecamatan Lowokwaru jumlah penduduknya paling tinggi,

sehingga interaksi penduduk di Kecamatan Lowokwaru sangat tinggi. Hal ini di

manfaatkan pengedar narkoba untuk memperluas jaringannya di wilayah

Kecamatan Lowokwaru. Hal didukung oleh data penelitian yang dimana

peredaran narkoba tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Lowokwaru.

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

46

Tabel 3.2 Jumlah Pengangguran di Kota Malang

Pengangguran Laki - Laki Perempuan

19.443 Jiwa 10,162 Jiwa

Jumlah 29.606 Jiwa

Sumber : Badan Statistilk Kota Malang

Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat pengangguran di Kota

Pendidikan ini yang masih sangat tinggi. Angka pengangguran di Kota Malang

mencapai 29.606 jiwa pada tahun 2015.1Pengangguran ini didominasi oleh laki

laki sebanyak 19.443 jiwa. Sedangkan perempuan sebanyak 10.162 jiwa.

Pengangguran di Kota Malang dipengaruhi oleh mobilitas penduduk yang tidak

bisa mengembangkan potensi sumber daya masyarakat (SDM) serta potensi

wilayah Kota Malang yang sangat menarik dari sektor ekonomi dari sisi wisata.

Dari data pengangguran tersebut bisa disimpulkan bahwa angka

pengangguran yang tinggi dapat mempengaruhi pula tingkat kriminalitas yang

terjadi. Hal tersebut dikaitkan dengan penggunaan narkoba pada kalangan

pengangguran. Narkoba juga menyebar luas dikalangan mahasiswa yang

merupakan pendatang di Kota Malang, seperti halnya di Kecamatan Lowokwaru

yang menurut letak geografisnya dikelilingi oleh banyak kampus seperti;

Universitas Brawijata, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri,

Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas islam Malang.

1 Data Badan Pusat Statistik Kota Malang

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

47

Sesuai dengan data setiap tahunya mahasiswa mengalami jumlah yang

meningkat pada tahun 2016 peningkatan mahasiswa dari keseluruhan universitas

sebesar 35.944 mahasiswa seperti data tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa di Kecamatan Lowokwaru

NO UNIVERSITAS JUMLAH MAHASISWA

1 Universitas Brawijaya 12.050 Mahasiswa

2 UMM 6.900 Mahasiswa

3 Universitas Negeri Malang 11.194 Mahasiswa

4 Universitas Islam Malang 2.500 Mahasiswa

5 UIN Malang 3.300 Mahasiswa

Sumber: Data diolah oleh penulis

Banyaknya kampus di Kecamatan Lowokwaru berarti banyaknya pula

mahasiswa pendatang dari luar kota yang berada di Kota Malang, hal ini

dimanfaatkan oleh pengedar narkoba untuk mengedarkan narkoba pada kalangan

mahasiswa. Oleh sebab itu banyak dari pihak kampus yang melakukan kerjasama

dengan BNN Kota Malang utnuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba

kepada mahasiswanya. BNN Kota Malang menyadari bahwa upaya P4GN akan

lebih cepat terlaksana dengan adanya peran serta dari seluruh masyarakat.

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

48

Grafik 3.1 Jumlah Penduduk Tahun 2009-2013

Sumber: RPJMD Kota Malang Tahun 2014-2018

3. Visi Misi Kota Malang

a. Visi

Pemerintah Kota Malang mempunyai visi sebagai berikut : Terwujudnya

Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan Yang Berkualitas, Kota Sehat dan Ramah

Lingkungan, Kota Pariwisata Yang Berbudaya, Menuju Masyarakat Yang Maju

dan Mandiri

Visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Kota Pendidikan Yang

Berkualitas, artinya bahwa pembangunan Kota Malang diarahkan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dalam arti yang luas. b) Kota Sehat dan Ramah

Lingkungan, artinya bahwa pembangunan di Kota Malang diarahkan untuk

mewujudkan Kota yang sehat dan berwawasan lingkungan. c) Kota Pariwisata

Yang Berbudaya, artinya bahwa pembangunan di Kota Malang diarahkan untuk

800000

805000

810000

815000

820000

825000

830000

835000

840000

845000

850000

2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penduduk Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

49

mewujudkan Kota Malang sebagai kota tujuan wisata dengan tetap melestarikan

budaya khas Malangan. d) Menuju Masyarakat Yang Maju dan Mandiri, artinya

bahwa tujuan pembangunan yang akan dilakukan adalah untuk mewujudkan

masyarakat Kota Malang yang maju dan mandiri.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi diatas, penjabaran misi Kota Malang, adalah : a)

Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas. b) Mewujudkan

peningkatan kesehatan masyarakat. c) Mewujudkan penyelenggaraan

pembangunan yang ramah lingkungan. d) Mewujudkan pemerataan perekonomian

dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya. e) Mewujudkan dan mengembangkan

pariwisata yang berbudaya. f) Mewujudkan pelayanan publik yang prima.

4. Pembagian Administratif

Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi 5 wilayah Kecamatan

yaitu : Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen, Kecamatan Lowokwaru,

Kecamatan Sukun, dan Kecamatan Kedungkandang dengan wilayah 57

Kelurahan, dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3.4 Pembagian Administratif Kota Malang

a. Kecamatan Kedungkandang, terdiri dari 12 Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Wonokoyo 7. Kelurahan Kotalama

2. Kelurahan Kedungkandang 8. Kelurahan Lesanpuro

3. Kelurahan Madyopuro 9. Kelurahan Sawojajar

4. Kelurahan Tlogowaru 10. Kelurahan Bumiayu

5. Kelurahan Buring 11.Kelurahan Cemorokandang

6. Kelurahan Mergosono

b. Kecamatan Sukun, terdiri dari 11 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Ciptomulyo 7.Kelurahan Pisangcandi

2. Kelurahan Gadang 8.Kelurahan Karangbesuki

3. Kelurahan Kebonsari 9. Kelurahan Bandulan

4. Kelurahan Bandungrejosari 10. Kelurahan Mulyorejo

5. Kelurahan Sukun 11.Kelurahan Bakalan Krajan

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

50

6. Kelurahan Tanjungrejo

c. Kecamatan Blimbing, terdiri dari 11 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Balearjosari 7. Kelurahan Purwantoro

2. Kelurahan Arjosari 8. Kelurahan Bunulrejo

3. Kelurahan Polowijen 9. Kelurahan Kesatrian

4. Kelurahan Purwodadi 10. Kelurahan Polehan

5. Kelurahan Blimbing 11. Kelurahan Jodipan

6.Kelurahan Pandanwangi

d. Kecamatan Klojen, terdiri dari 11 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Klojen 7. Kelurahan Oro-oro Dowo

2. Kelurahan Rampal Claket 8. Kelurahan Bareng

3. Kelurahan Samaan 9. Kelurahan Gading Kasri

4. Kelurahan Kidul Dalam 10.Kelurahan Penanggungan

5. Kelurahan Sukoharjo 11. Kelurahan Kauman

6. Kelurahan Kasin

e. Kecamatan Lowokwaru, terdiri dari 12 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Tasik Madu 7. Kelurahan Ketawanggede

2. Kelurahan Tunggul Wulung 8. Kelurahan Jatimulyo

3. Kelurahan Tlogomas 9. Kelurahan Tunjungsekar

4. Kelurahan Merjosari 10. Kelurahan Mojolangu

5. Kelurahan Dinoyo 11. Kelurahan Tulusrejo

6. Kelurahan Sumbersari 12. Kelurahan Lowokwaru

B. Perkembangan Narkoba di Kota Malang

1. Sejarah BNN Kota Malang

Badan Narkotika Nasional Kota Malang adalah lembaga Pemerintah

vertikal yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Badan

Narkotika Nasional Provinsi. Badan Narkotika Nasional Kota Malang merupakan

lembaga yang bertujuan untuk melakukan Program Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan

kegiatan melalui Bidang Pencegahan, Bidang Pemberdayaan Masyarakat, dan

Bidang Pemberantasan. Sebelum vertikalisasi, Badan Narkotika Nasional Kota

Malang merupakan sebuah badan atau SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

51

yang berada dibawah pemerintah Kota Malang dikepalai oleh Kepala Badan

Narkotika Kota Malang yang dijabat oleh Hennry Budiman, S.Sos., MM.

Pembaharuan surat keputusan tersebut antara lain adalah adanya jabatan

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) yang dijabat oleh Komisaris Polisi Drs.

Bambang Andjar Soepeno, S.H., M.Si. adapun tugas sehari-hari adalah

melaksanakan fungsi pelaksana harian Ketua Harian Badan Narkotika Nasional

Kota Malang. Sedangkan anggota dari BNN Kota Malang adalah dari berbagai

unsur Pemerintahan, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, Lapas, dan

Militer yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan Narkoba. BNN Kota

Malang mengemban tugas sebagai Badan Koordinasi antar Lembaga dalam

melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba di Kota Malang, selain itu

BNN Kota Malang sebagai ujung tombak pelaksanaan upaya Pencegahan agar

masyarakat mempunyai daya cegah tangkal dan imun terhadap penyalahgunaan

narkoba, tugas tersebut meliputi upaya promotif dan sosialisasi tentang

Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

(P4GN).2

Kegiatan-kegiatan yang menonjol BNN Kota Malang adalah :

a. Melaksanakan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kota Malang melalui

sosialisasi dikalangan Pelajar, Mahasiswa, Pekerja (baik PNS maupun

Swasta, PKK, dan segala golongan masyarakat) di Kota Malang

b. Kaderisasi penyuluh anti Narkoba

c. Demonstrasi yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dimana

pelaksanaannya dipimpin oleh Walikota Malang untuk menolak

2 BNN-kotamalang.blogspot.com. diakses tanggal 28 desember 2014 jam 21:24 WIB

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

52

Penyalahgunaan Narkoba yang melibatkan sebanyak 7000 orang didepan

Balai Kota Malang

d. Sarana promotif lainnya melalui talkshow di radio dan media televisi lokal

e. Menciptakan gerakan masyarakat yang peduli terhadap penyalahgunaan dan

peredaran gelap Narkoba dengan mengakomodir aspirasi masyarakat dalam

pendirian POSKO GESANK (Pos Komunitas Gerakan Sadar Anti Narkoba)

sebagai program andalan BNN Kota Malang yang pernah mendapatkan

penghargaan dari BNN Pusat.

f. Kegitan-kegiatan lain yang memfokuskan kepada Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)

Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dimana

dalam UU tersebut mengamanatkan pembentukan Institusi Badan Narkotika

Nasional yang vertical dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik

Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 juga mengamanatkan

pembentukan Badan Narkotika Nasional di Daerah tingkat II dan Daerah tingkat

III secara Vertikalisasi, operasional BNN ditunjang dengan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala.

Badan Narkotika Nasional di daerah pada pembentukan awal yang diresmikan

pada bulan april 2011 oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Bapak Gories Mere

adalah sebagai berikut:

a. Badan Narkotika Nasional Provinsi yang disingkat BNNP sebanyak 33

Provinsi termasuk BNN Provinsi Jawa Timur

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

53

b. Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota sebanyak 25 Kab/Kota

termasuk BNN Kota Malang

Menyusul kemudian pada bulan oktober 2011 menyusul pembentukan

BNN Kota/Kabupaten diresmikan oleh Kepala BNN Bapak Gories Mere sebanyak

50 Kota/Kabupaten sehingga saat ini sudah 75 Kota/Kabupaten yang sudah

terbentuk Badan Narkotika Nasional. Badan Narkotika Nasional Kota Malang

sudah melaksanakan Anggaran APBN sejak dikeluarkannya DIPA (Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran) tahun 2011. Pada tahun 2012 dibangunlah gedung kantor

BNN Kota Malang yang dipinjam pakaikan yang berlokasi di Jalan Mayjend

Sungkono No. 55 Kelurahan Buring, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.

Gedung kantor BNN Kota Malang dengan ukuran luas 242 m2, memiliki 2 lantai

yang dibangun untuk menunjang operasional BNN Kota Malang.

Badan Narkotika Nasional Kota Malang merupakan kepanjangan tangan

dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia yang melaksanakan program

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

(P4GN) di daerah sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika dan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Kebijakan Strategi Nasional tentang P4GN.

Sejarah penanggulangan bahaya narkotika dan kelembagaannya di

Indonesia dimulai tahun 1971 pada saat dikeluarkanna Instruksi Presiden

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1971. Menghadapi permasalahan narkoba

yang berkecenderungan terus meningkat. Pemerintah DPR-RI mengesahkan

Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropia dan Undang-undang

nomor 22 Tahun 1997 tentang narkotika. Presiden Abdurrahman Wahid

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

54

membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan keputusan

Presiden nomor 116 tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentang Badan

Narkotika Nasional, BKNN diganti namanya menjadi Badan Narkotika Nasional

(BNN) yang mempunyai tugas dan fungsi:

a. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait perumusan dan pelaksanaan

kebijakan nasional penanggulangan narkoba

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan

narkoba.

BNN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan

di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui

kordinasi Kepala Kepolisian Republik Indonesia. BNN memiliki tujuan utama

yaitu menjadikan Negara Indonesia pada umunya, dan Kota Malang pada

khususnya bebas NARKOBA pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuannya

tersebut, BNN tentu memiliki tugas-tugas ataupun langkah- langkah strategis yang

tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 23 Tahun 2010

Badan Narkotika Nasional Kota Malang adalah Lembaga Pemerintah Vertikal

yang berkedudukan di bawah dan di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan

Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional.

Sebelum vertikalisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang

merupakan sebuah Badan atau SKPD yang berada dibawah Pemerintahan Kota

Malang. Kemudian pada bulan April 2011 dibentuk BNN Kota/Kabupaten yang

diresmikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Bapak Gories Mere sebanyak

50 Kota/Kabupaten, hingga saat ini sudah 75 Kota/Kabupaten se Indonesia yang

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

55

sudah membentuk BNN. BNN Kota Malang merupakan kepanjangan tangan dari

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia yang melaksanakan program

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (PG4N)

di daerah sesuai dengan amanat Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang

Narkotika dan Instruksi Presiden nomor 12 tahun 2011 tentang Kebijakan Strategi

Nasional tentang PG4N.

2. Visi Misi BNN Kota Malang

a. Visi

Menjadi perwakilan BNN di kota Malang yang profesional dan mampu

menyatukan dan menggerakkan seluruh komponen masyarakat kota

Malang dalam melaksanakan pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

b. Misi

Bersama instansi pemerintah, swasta dan komponen masyarakat dikota

Malang dalam melaksanakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat,

penjangkauan dan pendampingan serta pemberantasan dalam rangka

P4GN.

3. Struktur Organisasi BNN Kota Malang

Dalam pelaksanaan P4GN, BNN Kota Malang memiliki struktur organisasi

yang melaksanakan tugas di bidang Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat,

Rehabilitasi dan Pemberantasan, struktur organisasi BNN Kota Malang adalah

sebagai berikut:

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

56

Kepala BNNP

Kepala BNN Kota

Kepala BNN

Struktur Organisasi BNN Kota Malang

Gamb

Gambar 3.3. Struktur Organisasi BNN Kota Malang

Sumber: Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang, 2016

Program kerja BNN Kota Malang meliputi :

1. Membuat masyarakat tahu, paham dan mengerti serta memiliki daya

tangkal terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

2. Program advokasi terhadap pelaksanaan Inpres No. 12 tahun 2011

tentang Kebijakan Strategi Nasional tentang P4GN

KASUBBAG TATA

- Perencana Program dan Anggaran

- Penata Usaha Barang Milik /

Kekayaan Negara

- Pengolah Data

- Pengadministrasi Umum

- Bendahara Pengeluaran

- Penata Usaha Barang

- Penyuluh

- Pengolah Data

- Pengadministrasi

Umum

- Analisis Intelejen Taktis

- Analisis Intelejen Produk

- Petugas Pemetaan Jaringan

- Penyuluh

- Pengolah Data

- Pengadministrasi

Umum

Kepala Seksi

Pemberantasan

Kepala Seksi

Pencegahan

Kepala Seksi

Pemberdayaan Masyarakat

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

57

3. Program pembentukan lingkungan bebas narkoba yang berbasis pada

lingkungan pendidikan, kampus, dan pekerja

4. Program wajib lapor

5. Program pendampingan dan pengantaran para pecandu yang telah

wajib lapor untuk mendapatkan rehabilitasi gratis

6. Program pemetaan dan pemberantasan jaringan Narkoba di Kota

Malang

7. Program ketata usahaan dan administrasi umum sebagai penunjang

program P4GN

BNN Kota Malang memiliki fungsi yaitu sebagai berikut.

a. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait di Kota Malang dalam

penyiapan dan penyusunan kebijakan di bidang ketersediaan pencegahan

dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, prekursor

narkotika dan zat adiktif lainnya.

b. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait di Kota Malang dalam

pelaksanaan kebijakan dibidang ketersediaan pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat

adiktif lainnya serta pencegahan permasalahan dalam pelaksanaan tugas.

c. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait di Kota Malang dalam

kegiatan pengadaan, pengendalian dan pengawasan di bidang narkotika,

psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya.

d. Pemutusan jaringan gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat

adiktif lainnya.

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum …eprints.umm.ac.id/35897/4/jiptummpp-gdl-tripurboha-47085-4-babiii.pdf · DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota

58

e. Pelaksanaan kerjasama nasional antar daerah dan wilayah Kota Malang

dalam rangka penanggulangan masalah narkotika, psikotropika, prekursor

dan zat adiktif lainnya.

f. Pembangunan dan pengembangan sistem informasi narkotika,

psikotropika, prekursor, dan zat adiktif lainnya bekerja sama dengan

Badan Narkotika Nasional.