BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1...

19
30 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1.2 Kabupaten Pasuruan. Wilayah Kabupaten Pasuruan dengan luas 1.474,015 km2 terletak antara 112º33’55” hingga 113º05’37” Bujur Timur dan antara 7º32’34” hingga 7º57’20” Lintang Selatan. Sebelah Utara dibatasi oleh Kota Pasuruan, Selat Madura dan Kabupaten Sidoarjo, sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Malang, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, serta sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Kondisi geologi Kabupaten Pasuruan sangat beragam, yaitu terdapat 3 jenis batuan meliputi batuan permukaan, batuan sedimen, dan batuan gunung api gunung api kuarter muda (young quarternary) dan kuarter tua (old quarternary). Selanjutnya secara topografis, kondisi Kabupaten Pasuruan dapat diuraikan berdasarkan kelerengan dan ketinggian. Tingkat kelerengan Kabupaten Pasuruan meliputi : a. Kelerengan 0 - 2% : seluruh Kecamatan Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso dan Lekok, sebagian Kecamatan Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Winongan, Grati dan Nguling. b. Kelerengan 2 5 : sebagian dari Kecamatan Purwodadi, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan, Grati dan Nguling.

Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1...

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

30

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Kondisi Geografis Daerah

3.1.2 Kabupaten Pasuruan.

Wilayah Kabupaten Pasuruan dengan luas 1.474,015 km2 terletak antara

112º33’55” hingga 113º05’37” Bujur Timur dan antara 7º32’34” hingga 7º57’20”

Lintang Selatan. Sebelah Utara dibatasi oleh Kota Pasuruan, Selat Madura dan

Kabupaten Sidoarjo, sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Malang, sebelah

Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, serta sebelah Timur

berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Kondisi geologi Kabupaten Pasuruan

sangat beragam, yaitu terdapat 3 jenis batuan meliputi batuan permukaan, batuan

sedimen, dan batuan gunung api gunung api kuarter muda (young quarternary)

dan kuarter tua (old quarternary).

Selanjutnya secara topografis, kondisi Kabupaten Pasuruan dapat diuraikan

berdasarkan kelerengan dan ketinggian. Tingkat kelerengan Kabupaten Pasuruan

meliputi :

a. Kelerengan 0 - 2% : seluruh Kecamatan Bangil, Rembang, Kraton,

Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso dan Lekok, sebagian Kecamatan

Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Winongan, Grati dan Nguling.

b. Kelerengan 2 – 5 : sebagian dari Kecamatan Purwodadi, Tosari, Lumbang,

Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan,

Gempol, Beji, Winongan, Grati dan Nguling.

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

31

c. Kelerengan 5 - 8%, meliputi sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo,

Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Sukorejo,

Pandaan, Gempol, Beji, Winongan dan Lekok.

d. Kelerengan 8 - 15% : sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari,

Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Pandaan, Gempol,

Winongan dan Grati

e. Kelerengan 15 - 25% : sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo,

Tosari, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen, Gempol dan Beji.

f. .Kelerengan 25 – 45% : sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo,

Tosari, Lumbang, Purwosari, Prigen dan Gempol.

g. Kelerengan > 45% : sebagian Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,

dan Prigen.

Adapun kondisi menurut ketinggian diuraikan sebagai berikut :

a. Ketinggian 0 – 12,5 mdpl seluas 18.819,04 Ha atau 12,77%, berpotensi

untuk pengembangan usaha perikanan dan pertambakan yaitu di sebagian

wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek,

Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok, dan Nguling.

b. Ketinggian 12,5 – 500 mdpl seluas 50.384,02 Ha atau 34%, berpotensi

untuk pengembangan pertanian, permukiman, dan perindustrian yaitu di

sebagian wilayah semua kecamatan, kecuali Kecamatan Tosari.

c. Ketinggian 500 – 1000 mdpl seluas 21.877,17 Ha atau 14,84%, berpotensi

untuk budidaya tanaman keras/tahunan dan sebagai penyangga bagi

kawasan perlindungan tanah dan air serta untuk lahan pertanian tanaman

pangan dengan sistem teras siring, yaitu di sebagian Kecamatan Lumbang,

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

32

Gempol, Purwodadi, Tutur, Tosari, Pasrepan, Puspo, Purwosari, dan

Prigen.

d. Ketinggian 1.000 – 2.000 mdpl seluas 18.615,08 Ha atau 12,63%, berfungsi

sebagai kawasan penyangga untuk perlindungan tanah dan air, yaitu di

sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang, Puspo,

Purwosari, dan Prigen.

e. Ketinggian > 2000 mdpl seluas 7.920,77 Ha atau sekitar 5,37% dari luas

wilayah, dengan peruntukan sebagai hutan lindung yang berfungsi

melindungi kawasan bawahannya, yaitu di sebagian wilayah Kecamatan

Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang, Puspo, Purwosari, dan Prigen.

3.1.2 Kondisi Demografis

Kondisi demografis Kabupaten Pasuruan tahun 2016 berdasarkan

pendataan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Jumlah penduduk mengalami pertumbuhan sebesar 1,85% dan

mencapai sejumlah 1.746.089 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki

sebanyak 880.810 jiwa dan perempuan sebanyak 865.279 jiwa, dengan

sex ratio sebesar 101,79.

b. Kabupaten Pasuruan menerapkan 12 tahun wajib belajar untuk usia

setara sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, dengan adanya

kebijakan seperti itu diharapkan tingkat pendidikan untuk anak hingga

usia produktif tidak tertinggal dalam artian gagap dalam teknologi.

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan (data diolah), secara

proporsional terbagi menjadi kelompok :

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

33

Tabel 2

Tingkat pendidikan Kab Pasuruan 2016

No Tingkat pendidikan Prosentase

1 Tidak/belum tamat sekolah 17,45%

2 Belum tamat SD/sederajat 23,33%

3 Tamat SD/sederajat 28,91%

4 SLTP/sederajat 13,57%

5 SLTA/sederajat 13,98%

6 Diploma I/II/III 00,58%

7 Diploma IV/Strata 1 02,06%

8 Strata 2/3 00,11%

Sumber : Data KBPS 2016

Berdasarkan data tersebut penduduk Kabupaten Pasuruan tertinggi tamat

SD/sederajat, kemudian SLTP/SLTA/Sederajat, dan terendah pada jenjang

pendidikan diploma/strata-1/2/3.

c. Komposisi penduduk menurut kelompok umur secara proporsional

(data diolah) sebagai berikut :

1. Usia muda (0-14 tahun) : 19,73%

2. Usia produktif (15-64 tahun) :73,22%

3. Usia tua (65 tahun ke atas) :07,05%

Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui angka rasio ketergantungan

sebesar 36,57 dengan pengertian bahwa dari setiap 100 penduduk usia produktif

menanggung 36 penduduk usia nonproduktif (usia muda dan usia tua). Perlu

diketahui bahwa usia produktif penduduk kabupaten Pasuruan berada di rantai

paling atas setelah rantai usia muda, ini berarti sektor industri banyak membutuhkan

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

34

usia produktif untuk mengisi dalam sektor industri. Dengan begit tingkat

pendidikan, kesehatan dan sosial dapat melonjak ke arah sesuai yang diharapkan

oleh pemerintah kabupaten Pasuruan.

d. Komposisi penduduk menurut pekerjaan (data diolah) secara

proporsional diperoleh gambaran sebagai berikut :

Tabel 3

Golongan Pekerjaan Kab Pasuruan 2016

No Status/pekerjaan Prosentase

1 Belum/TidakBekerja 21,79%

2 Pelajar/Mahasiswa 15,03%

3 Pensiunan 0,33%

4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 0,69%

5 TNI/Polri 0,20%

6 Petani/Peternak/Nelayan 14,69%

7 Karyawan Swasta/BUMN/BUMD 20,19%

8 Buruh Harian Lepas 0,73%

9 Buruh Tani/Peternakan/Nelayan 1,46%

10 Guru/Dosen 0,64%

11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07%

12 Pedagang/Wiraswasta 10,65%

13 Lain-Lain 13,54%

Sumber : Data KBPS 2016

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penduduk yang belum/tidak bekerja

sebesar 21,79%, kemudian karyawan swasta/BUMN/BUMD sebesar 20,19%,

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

35

pelajar/mahasiswa 15,03%, petani/peternak/nelayan 14,69%, dan

pedagang/wiraswasta 10,65%. (http:www.pasuruankab.go.id)

3.1.3 Kondisi Ekonomi dan Sosial Daerah

A. Posisi Strategis Wilayah

Posisi geografis Kabupaten Pasuruan yang berada delta jalur ekonomi

Surabaya - Jember/Banyuwangi/Bali, Surabaya – Malang, dan Malang -

Jember/Banyuwangi/Bali, sangat strategis dan memiliki nilai ekonomis. Terlebih

lagi dengan adanya jalan tol Gempol - Pandaan dan pembangunan jalan tol Gempol

– Pasuruan yang sedang berjalan menjadikan Kabupaten Pasuruan menjadi pilihan

yang tepat bagi pengembangan investasi manufaktur.

B. Potensi Sumberdaya Air

Dalam wilayah Kabupaten Pasuruan melintas 6 (enam) sungai besar yang

bermuara di Selat Madura, yaitu Sungai Lawean, Sungai Rejoso, Sungai Gembong,

Sungai Welang, Sungai Masangan dan Sungai Kedunglarangan. Dengan demikian

tingkat pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian cukup memadai. Selain itu

terdapat juga danau dan sejumlah mata air. Danau Ranu Grati di Kecamatan Grati

memiliki volume efektif 5.013mdan volume maximum sebesar 5.217m dengan

debit maximum 980 l/det dan debit minimum 463 l/det. Sedangkan sumber mata

air sebanyak 471 tersebar di seluruh kecamatan, dengan sumber mata air terbesar

adalah Umbulan di Kecamatan Winongan. Pemanfaatan mata air Umbulan tidak

hanya mencukupi kebutuhan penduduk Kabupaten Pasuruan, tetapi juga wilayah

lain di Provinsi Jawa Timur, antara lain Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan

Kota Surabaya. Selain itu juga terdapat mata air Banyu Biru di Kecamatan

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

36

Winongan. Pada lereng perbukitan banyak ditemui sumur-sumur bor tertekan

(artesis) atau tak tertekan.

C. Ketersediaan Infrastruktur Wilayah.

Infrastruktur wilayah, khususnya jalan yang berda di wilayah Kabupaten

Pasuruan, meliputi jalan nasional sepanjang 97,94 km, jalan provinsi sepanjang

88,05 km dan jalan Kabupaten sepanjang 2.315,89 km. Di samping itu juga terdapat

jalan tol Gempol – Pandaan sepanjang 13,61 km. Transportasi darat di Kabupaten

Pasuruan juga didukung oleh jalur kereta api dan terdapat beberapa stasiun kereta

api yang menghubungkan jalur Surabaya – Malang/Blitar dan Surabaya–

Jember/Banyuwangi.

D. Potensi Wisata

Potensi wisata di Kabupaten Pasuruan meliputi obyek Wisata Alam, Wisata

Budaya, Wisata Agro dan Wisata Minat Khusus. Wisata Alam antara lain: Gunung

Bromo, Taman Candra Wilwatikta di Pandaan, Air Terjun Kakek Bodho dan Air

Terjun Putuk Truno di Prigen, Pemandian Alam Banyubiru di Winongan, Danau

Ranu di Grati, Sumber Air Umbulan di Winongan, dan Air Terjun Coban Baung di

Purwodadi.

Wisata Budaya dan Religi antara lain Candi Gunung Gangsir, Candi

Belahan, Candi Jawi, Goa Jepang/Inna Tretes, Makam Ki Ageng Penanggungan,

Makam Mbah Ratu Ayu di Bangil, Makam Mbah Semendhi di Winongan, Makam

Mbah Segoropuro di Rejoso, Pertapaan Abiyoso, dan Pertapaan Indrokilo, serta

kawasan Masjid Cheng Ho.

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

37

Wisata Agro antara lain di Kecamatan Tutur yaitu Wisata Apel/Agro

Krisna, Bunga Krisan dan Paprika, Peternakan Sapi Perah, Jamur, Durian, Wisata

Bhakti Alam. Kemudian PG Kedawung di Kecamatan Grati, Mangga klon 21 dan

bunga sedap malam di Kecamatan Rembang, serta Kebun Raya LIPI di Kecamatan

Purwodadi.

Wisata Minat Khusus antara lain di Kecamatan Prigen yaitu Taman Safari

Indonesia II, Taman Dayu, Kaliandra, dan Finna Golf & Country Club. Kemudian

Bukit Flora di Kecamatan Tutur, Baung Camp di Kecamatan Purwodadi, dan sentra

bordir di Kecamatan Bangil. Wisata yang terbaru di kabupaten Pasuruan yaitu

Saygon Water Pak di kecamatan Purwosari, kebun Kurma di kecamatan Sukorejo

dan Kolam Renang Damar Jati di kecamatan Purwosari.

E. Kawasan Industri

Kawasan industri di Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan Rembang

yaitu PT. PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) yang memiliki luas lahan 560

Ha dengan luas lahan terbangun sekitar 60%. Sebagai kawasan industri, PIER telah

menyediakan infrastruktur yang memadai berupa air bersih, listrik, dan pengolahan

limbah. Di luar kawasan industri tersebut, di beberapa wilayah Kabupaten Pasuruan

tersedia lahan yang diperuntukkan sebagai pembangunan industri yaitu di

Kecamatan Beji, Gempol, Pandaan, Sukorejo, dan Rembang.

F. Industri Rumah Tangga/Kecil

Jenis industri kecil/rumah tangga di Kabupaten Pasuruan sangat beragam,

antara lain olahan makanan/minuman, konveksi, dan mebel/kerajinan kayu. Sentra

bakpia dan klepon terdapat di Kecamatan Gempol. Sentra konveksi pakaian jadi

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

38

terdapat di Kecamatan Gempol. Sentra konveksi bordir terdapat di Kecamatan

Bangil dan lainnya seperti Beji dan Rembang dengan produk antara lain berupa

mukena dan pakaian muslim.

Sentra kerajinan kayu, antara lain di desa Sentul Kecamatan Purwodadi,

Tambaksari Kecamatan Kraton, Wonorejo Kecamatan Wonorejo, Sungi Kulon dan

Sungi Wetan Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Winongan serta Kecamatan

Rejoso. Produknya antara lain berupa mainan anak-anak, setir mobil, kotak tissue,

handle perseneling, dash board, catur dan meubel air, balok kayu, kayu glondong

dan lain-lain. Beberapa produk industri kecil tersebut selain untuk memenuhi

permintaan lokal, juga untuk luar daerah hingga sebagai pemasok untuk luar negeri

atau ekspor.

G. Komoditi Sektor Pertanian

Potensi pertanian Kabupaten Pasuruan cukup besar antara lain berupa

tanaman hortikultura dan produk peternakan. Tanaman hortikultura antara lain

buah-buhan seperi mangga, durian, dan apel. Kemudian jenis bunga seperti krisan

dan sedap malam, serta sayuran seperti kentang dan paprika. Produk peternakan

seperti susu sapi memiliki potensi yang cukup besar, selain diolah menjadi berbagai

jenis pangan antara lain permen, minuman susu kemasan aneka rasa, juga untuk

memenuhi permintaan industri pengolahan susu yang berada di Kabupaten

Pasuruan yaitu PT. Nestle di Kecamatan Kejayan dan PT. Indolakto di Kecamatan

Purwosari.

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

39

3.1.4 Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan peningkatan volume PDRB

atas dasar harga konstan antara tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya.

Angka pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sampai dengan laporan ini disusun BPS

Kabupaten Pasuruan belum menyampaikan datanya, sehingga data terakhir yang

digunakan tahun 2015. Perekonomian di wilayah Kabupaten Pasuruan tahun 2015

tumbuh sebesar 5,47%. Kondisi tersebut menunjukkan perlambatan dibandingkan

tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,69%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015

dipengaruhi oleh tiga lapangan usaha terbesar yaitu Transportasi dan Pergudangan

yang tumbuh sebesar 8,40%, kemudian lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum tumbuh sebesar 8,31%, dan Industri Pengolahan tumbuh sebesar

6,72%. Sedangkan 14 (empat belas) lapangan usaha lainnya dari 17 (tujuh belas)

lapangan usaha mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,15%.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

Data PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2015 dapat memberikan

gambaran struktur perekonomian Kabupaten Pasuruan. Volume PDRB Kabupaten

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

40

Pasuruan tahun 2015 mencapai Rp.103.59 Trilyun. Kontribusi terbesar pada

lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 55,92%, kemudian Konstruksi

13,51%, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor 9,23%,

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8,05%, serta Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 3,63%. Sedangkan 12 (dua belas) lapangan usaha lainnya

berkontribusi sebesar 9,66%.

Struktur Perekonomian Kabupaten Pasuruan secara proporsional disajikan

pada gambar 2.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

3.1.5 Disparitas Wilayah dan Disparitas Pendapatan

Kondisi kesenjangan/disparitas wilayah diukur dengan indeks Wiliamson.

Angka tahun 2016 belum tersedia diperoleh dari BPS Kabupaten Pasuruan. Indek

Wiliamson tahun 2015 menunjukkan angka sebesar 0,265 sedangkan tahun 2014

sebesar 0,238, hal ini berarti menunjukkan bahwa kesenjangan sedikit mengalami

peningkatan. Terkait dengan hal ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan menetapkan

kebijakan daerah bahwa pembangunan tahun 2017 difokuskan pada “pemerataan

investasi untuk menekan disparitas wilayah”.

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

41

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

Sedangkan untuk mengetahui kesenjangan pendapatan masyarakat diukur

dengan Gini Ratio atau Indeks Gini. Indeks Gini memiliki rentang nilai antara 0

hingga 1. Jika Indeks Gini nilainya 0 berarti tidak ada kesenjangan pendapatan

masyarakat, dan jika nilainya 1 berarti terdapat kesenjangan pendapatan masyarakat

yang tinggi/signifikan. Indeks Gini Kabupaten Pasuruan tahun 2015 (data tahun

2016 belum tersedia di BPS Kabupaten Pasuruan) mencapai angka 0,32, sedikit

mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 yang mencapai angka 0,28. Namun

demikian secara umum dapat dikatakan cenderung mendekati angka 0 yang berarti

bahwa kesenjangan pendapatan masyarakat Kabupaten Pasuruan relatif rendah.

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

42

A. Pendapatan per Kapita dan Nilai Tukar Petani

PDRB perkapita digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur

pendapatan perkapita masyarakat. PDRB perkapita tahun 2015 (angka 2016 belum

tersedia di BPS Kabupaten Pasuruan) mencapai Rp. 65,929 juta per jiwa, sedangkan

tahun 2014 mencapai Rp. 60,468 juta per jiwa, sehingga terdapat kenaikan. Kondisi

tersebut mencerminkan bahwa secara makro kesejahteraan masyarakat meningkat.

Perkembangan PDRB perkapita disajikan pada gambar 5 dan 7.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI

Sedangkan kesejahteraan petani diukur dengan indikator Nilai Tukar Petani

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

43

(NTP). Tahun 2016 angka NTP Kabupaten Pasuruan berdasarkan data BPS

Kabupaten Pasuruan mencapai 104,13, sedikit menurun dibandingkan dengan

tahun 2015 yang mencapai angka 106,19. Meskipun demikian, angka NTP masih

di atas angka 100 yang berarti pendapatan petani masih lebih besar dibandingkan

pengeluarannya. Perkembangan angka NTP disajikan pada gambar 6.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI

A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) digunakan untuk mengukur

keberhasilan pembangunan dari aspek manusia dari tiga unsur yaitu kesehatan,

pendidikan, dan ekonomi. IPM tahun 2016 mencapai angka 65,71 meningkat

dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar 65,04. Angka IPM beserta

komponennya disajikan pada tabel 1 dan perkembangannya pada gambar

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

44

B. Angka Kemiskinan dan Pengangguran

Kondisi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Pasuruan berdasarkan data

BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2016 dijelaskan pada uraian dan tabel-tabel

berikut.

Secara kuantitas kemiskinan Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan

meskipun relatif kecil yaitu mencapai 10,57% di tahun 2016, sementara tahun

2015 mencapai 10,72%. Tapi secara kualitas, kondisi kemiskinan perlu mendapat

perbaikan, hal ini ditunjukkan dengan indeks kedalaman dan indeks keparahan.

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

45

Indeks kedalaman tahun 2016 menaik dari tahun 2015 berarti rata-rata

pengeluaran masyarakat miskin jaraknya dengan garis kemiskinan semakin besar.

Demikian juga dengan indeks keparahan tahun 2016 menurun.

Sedangkan kondisi pengangguran di Kabupaten Pasuruan, menggambarkan

kondisi yang sebaliknya. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2014

mencapai 4,43% dan tahun 2015 naik menjadi 6,41%. Tingkat pengangguran

terbuka merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan

kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) terdiri dari

penduduk yang bekerja, penduduk yang mempunyai pekerjaan tapi sementara tidak

bekerja, dan pengangguran. Jumlah angkatan kerja tahun 2015 mengalami

penurunan sementara jumlah pengangguran bertambah dibandingkan tahun 2014.

Kondisi ini menghasilkan angka TPT mengalami peningkatan.

C. Tingkat Inflasi

Walaupun Kabupaten Pasuruan bukan merupakan daerah yang dihitung

inflasinya secara nasional tapi Pemerintah Kabupaten Pasuruan bekerjasama

dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan melakukan survei

perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi, kegiatan tersebut dilaksanakan

untuk mengetahui perkembangan inflasi atau fluktuasi harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat Kabupaten Pasuruan, adapun hasil survei inflasi

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

46

digambarkan sebagai berikut :

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS RI 2015

D. PENDAPATAN DAERAH

Target dan realisasi pendapatan daerah Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

3.2 Kecamatan Purwosari.

Purwosari merupakan kecamatan di kabupaten Pasuruan, dengan di bawah

pimpinan camat bapak Anang Saiful Wijaya. Kecamatan Purwosari mempunyai 14

desa dan satu kelurahan. Adapaun 14 desa dan jumlah penduduk adalah sebagai

berikut:

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

47

Tabel 4.

Jumlah penduduk Kecamatan Purwosari

No Nama Desa Kecamatan Jumlah

Penduduk

1 Bakalan Purwosari 4.951 Jiwa

2 Cendono Purwosari 3.628 Jiwa

3 Kayoman Purwosari 1.846 Jiwa

4 Kertosari Purwosari 4.202 Jiwa

5 Martopuro Purwosari 10.274 Jiwa

6 Pager Purwosari 3.757 Jiwa

7 Pucangsari Purwosari 4.087 Jiwa

8 Purwosari Purwosari 7.676 Jiwa

9 Sekarmojo Purwosari 6.605 Jiwa

10 Sengonagung Purwosari 7.857 Jiwa

11 Sukodermo Purwosari 1.724 Jiwa

12 Sumber Rejo Purwosari 5.687Jiwa

13 Sumber Suko Purwosari 4.857 Jiwa

14 Tejowangi Purwosari 5.238 Jiwa

15 Karang Rejo Purwosari 5.582 Jiwa Sumber: data kependudukan kec. Purwosari 2015

Data diatas merupakan jumlah jiwa atau penduduk dari berbagai desa di

kecamatan Purwosari. Kelurahanya sendiri berada di desa Purwosari kecamatan

Purwosari. Desa Purwosari merupakan desa dengan jumlah jiwa terbayak nomor

tiga setelah desa Martopuro dan desa Sengonagung. Purwosari sendiri terletak di

antara jalan akses dari Surabaya menuju Malang dan Bali, Pasuruan ke Malang.

Tidak dapat dipungkiri, jika Purwosari merupakan kecamatan termacet di Pasuruan,

Jawa Timur.

Letak desa Purwosari yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertokohan

menjadi tolak ukur berkembang pesatnya ekonomi di desa Purwosari kecematan

Purwosari. Mulai dari ruko, rumah makan, water park, hingga banyak pabrik-

pabrik besar berdiri koko di sepanjang jalan raya Purwosari. Salah satu pabrik rokok

besar seperti Rokok ESSE , Apache, dan Karya Dibya Mahardika. Tak hanya pabrik

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Daerah 3.1 ...eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf · 11 Dokter/Bidan/Perawat 0,07% 12 Pedagang/Wiraswasta

48

rokok, perusahaan lain yang beroperasi di Purwosari seperti pabrik susu PT.

Indolakto, pabrik jok mobil Toyota dan pabrik Biskuit.

3.2.1 PT. TRISAKTI MAKMUR PURWOSARI

PT. Trisakti Makmur Purwosari merupakan pabrik yang beroperasi

dibidang pembuatan Rokok. PT. Trisakti Purwosari Makmur (TSPM) merupakan

perusahaan rokok yang menempati posisi nomor 6 dan merupakan pemain yang

cukup diperhitungkan dalam industri rokok. Trisakti Group merupakan perusahaan

rokok yang didirikan oleh Alm. Bpk. Bambang Soekihardjo pada tanggal 01 Maret

1974 , yang mana pada saat itu produk pertama yang diproduksi adalah Sigaret

Kretek Tangan dengan merek "Apokat" dan "Kacang Bayi".

Dengan sejalannya waktu, hambatan dari internal dan eksternal yang silih

berganti telah memberikan banyak pelajaran, pembelajaran, serta pengalaman

dalam mengelola perusahaan rokok dan hal tersebut menghantarkan Trisakti Group

sebagai perusahaan rokok yang cukup diperhitungkan di kancah industri rokok.

Merk rokok yang di produksi trisakti : Master Mild, Win Mild, Lintang Enam,

Bheta, Pensil Mas International

Perusahaan ini berlokasi di jalan raya Purwosari 341 purwosari pasuruan.

Pabrik rokok ini menghadap langsung ke jalan raya Purwosari dimana disebelah

barat pabrik tersebut berjajar pabrik rokok lain seperti PT. Maha Mulya, PT

Sadhana dan PT. Karya Dibya Mahardika. Sebelah selatan perusahaan sejajar

dengan gudang dan kelurahan Purwosari, untuk sebelah timur berhadapan dengan

rumah warga dan makam china dan pemakaman muslim sedangkan sebelah utara

perusahaan langsung berhadapan dengan jalan raya dari jalur Malang- Surabaya