BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/39789/4/BAB III.pdfDESKRIPSI WILAYAH Penelitian mengenai...
Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/39789/4/BAB III.pdfDESKRIPSI WILAYAH Penelitian mengenai...
56
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
Penelitian mengenai proses pemekaran Kabupaten Berau Pesisir Selatan akan
di lakukan di Kabupaten Berau. Sehingga dalam bab ini peneliti akan menguraikan
gambaran umum terkait deskripsi wilayah yang akan diteliti yaitu dekripsi wilayah
Kabupaten Berau, Kecamatan Biduk-Biduk, Kecamatan Biatan, Kecamatan Batu
Putih, Kecamatan Tabalar, Kecamatan Talisayan. Peneliti akan menguraikan
gambaran umum terkait wilayah kabupaten berau. Kemudian peneliti akan
menguraikan gambaran umum terkait lima kecamatan yang masuk kedalam
kawasan Berau Pesisir Selatan. Peneliti akan mendeskripsikan gambaran politik di
Kabupaten Berau, dan Peneliti akan menjelesakan secara singkat dinamika proses
politik pemekaran Kabupaten Berau Pesisir Selatan.
3.1 Sejarah Kabupaten Berau
Kabupaten Berau berasal sekitar abad ke-14 yang didirikan oleh kesultanan
Berau sendiri. Berdasarkan sejarahnya, Raja yang pertama memerintah adalah
Baddit Dipattung yang bergelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya adalah
Baddit Kurindan yang bergelar Aji Permaisuri. Pada awalnya Pusat pemerintahan
berada di Sungai Lati (sekarang merupakan tempat pertambangan Batu Bara dari
PT. Berau Coal).
Aji Raden Suryanata Kesuma melaksanakan masa pemerintahannya selama
32 tahun yaitu sejak tahun tahun 1400 – 1432. Aji Raden memerintah dengan adil
dan bijaksana, sehingga pada saat itu kesejahteraan rakyat meningkat. Pada saat itu
Aji Raden berhasil menyatukan daerah pemukiman masyarakat Berau yang sering
57
disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau
Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma sangat berpengaruh, sehingga
menjadikan dia disegani oleh lawan ataupun kawan. Karena jasa Aji Raden yang
sangat tinggi maka Pemerintah Berau mengabdikannya sebagai nama di Korem 091
Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.
Setelah Aji Raden Suryanata Kesuma wafat, Kesultanan Berau dilanjutkan
oleh putranya dan terus secara turun temurun memerintah sampai pada sekitar abad
ke-17. Kemudian, sekitar awal abad XVIII penjajah Belanda datang untuk
memasuki kerajaan Berau dengan alasan sebagai pedagang (VOC). Namun
kegiatan tersebut dilakukan dengan politik adu domba. Kelicikan yang dilakukan
oleh penjajah Belanda berhasil memecah belah Kerajaan yang ada diBerau,
sehingga kerajaan di Berau terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan
Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.
Pada saat yang bersamaan masuk juga ajaran agama Islam ke Berau yang
dibawa Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya berada didaerah Sukan.
Sultan pertama yang memerintah di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang
bergelar Alimuddin. Raja alam memerintah sejak tahun 1800 – 1852. Raja Alam
terkenal sebagai pimpinan yang gigih untuk mempertahankan Kesultanan
Sambaliung dan menentang penjajah-penjajah Belanda. Raja Alam pernah ditawan
kemudian diasingkan ke kota Makassar. Untuk mengenang jasa Raja Alam,
pemerintah mengabadikan namanya di Batalyon 613 Raja Alam yang berada di
Kota Tarakan.
58
Sedangkan, Kesultanan Gunung Tabur dipimpin pertama kali oleh Sultan
Muhammad Zainal Abidin sejak tahun 1800 – 1833, kemudian keturunannya terus
melanjutkan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah
Djalaluddin dan Sultan terakhir yang memimpin adalah Sultan Aji Raden
Muhammad Ayub pada tahun 1951 – 1960. Kemudian wilayah kesultanan Gunung
Tabur tersebut masuk sebagai bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin merupakan Kepala Daerah Istimewa Berau.
Beliau memerintah sampai adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa
menjadi daerah Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun
1953. Tanggal terbitnya undang-undang tersebut akan dijadikan sebagai hari jadi
Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959,
Daerah Istimewa Berau kemudian berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan
ibu kotanya adalah Tanjung Redeb. Pada saat itu Sultan Aji Raden Muhammad
Ayub menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama tahun 1960 – 1964.
Kota Tanjung Redeb ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Dati II
Kabupaten Berau yaitu untuk mengenang jasa pemerintahan Kerajaan yang ada di
Berau. Pada tahun 1810 Raja Alam memindahkan pemerintahannya ke Kampung
Gayam yang sekarang menjadi Kampung Bugis. Perpindahan pemerintahan ke
Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 tersebut menjadi cikal
bakal berdirinya ibu kota Kabupaten Berau yaitu Tanjung Redeb, yang kemudian
diabadikan sebagai hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana yang telah
diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.81
81 http://www.beraukab.go.id/profil/view/3/sejarah-berau Diakses tanggal 8 Agustus 2017
59
3.2 Gambaran Umum Kabupaten Berau
3.2.1. Geografis
Luas wilayah Kabupaten Berau adalah 34.127,47 km2 yang terdiri dari
daratan 21.951,71 km2 dan lautan 11.962,42 km2, serta terdiri dari 52 pulau, 100
Kampung/Desa, 10 Kelurahan, dan 13 Kecamatan. Jika ditinjau dari luas wilayah
Provinsi Kalimantan Timur, luas wilayah Kabupaten Berau sebesar 13,92% dari
wilayah Provinsi Kalimantan Timur, dengan luas perairan sebesar 28,74%, dan
penduduk pada tahun 2016 sebanyak 214.828 jiwa, dengan presentasi penduduk
laki-laki sebanyak 115.521 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 99.307 jiwa.
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Berau pada tahun 2015-2016 mengalami
kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 2,84 %.
Kabupaten Berau termasuk dalam salah satu Pintu Gerbang Pembangunan
di Provinsi Kalimantan Timur Bagian Utara. Selain itu Pesisir Pantai Kabupaten
Berau memiliki sumber daya alam yang melimpah. Daerah Kabupaten Berau baik
bagian pesisir selatan maupun pesisir selatan utara sama-sama memiliki alam bahari
yang melimpah.
Daerah pesisir selatan dan utara Kabupaten Berau berada di kecamatan
Biduk-Biduk, Talisayan, Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, dan kakaban yang
berbatasan langsung dengan lautan.82
a. Sebelah Utara Kabupaten Berau berbatasan dengan Kabupaten Bulungan
b. Sebelah Timur Kabupaten Berau berbatasan dengan Laut Sulawesi.
c. Sebelah Selatan Kabupaten Berau berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur.
82 http://www.beraukab.go.id Diakses Pada 6 Juni 2017
60
d. Sebelah Barat Kabupaten Berau berbatasan dengan Kab. Bulungan dan Kab.
Kutai Kertanegara.
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Berau
bentangan daratan Kabupaten Berau didominasi topografi dengan selang
ketinggian 101 m – 500 m (37,1%), kemudian 23,2% merupakan bentang daratan
dengan selang ketinggian 26-100 m, sisanya terbagi sebagai daerah dengan selang
ketinggian 8-25 m (7,3%0 dan 0-7 m (12,2%). Berada di daerah tropis dengan posisi
geografis 10 LU – 20 33 LS dan 1160 BT – 1190 BT. Ketinggian di atas permukaa
n laut 5 – 55 m. Topografi dan Fisiografi
3.2.2. Administrasi Kabupaten Berau
Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) telah dilaksanakan pada tahun 2015 dan
telah terpilih Bupati H. Muharram dan Wakil bupati Agus Tantomo untuk periode
2016-2021. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Berau
mempunyai Visi yaitu:“ Mewujudkan Berau Sejahtera, Unggul, Dan Berdaya
Saing Berbasis Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Secara Berkelanjutan ”. Selanjutnya dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana
61
di atas, diperlukan gambaran dan upaya secara lebih detail yang di aplikasikan
dalam bentuk penyusunan misi. Misi Pemerintah Kabupaten Berau saat ini adalah
sebagai berikut :
1. Membangun Dan Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Publik Yang Berkualitas,
Adil, Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan.
2. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber
Daya Alam, Memberdayakan Usaha Ekonomi Kecil Menengah Yang Berbasis
Kerakyatan, Dan Perluasan Lapangan Kerja Termasuk Pengembangan Ekonomi
Kreatif Berbasis Pariwisata Dan Kearifan Lokal.
3. Mewujudkan Masyarakat Yang Cerdas, Sehat, Sejahtera, Bermartabat Dan
Berdaya Saing Tinggi.
4. Menciptakan Tata Pemerintahan Yang Bersih, Berwibawa, Transparan dan
Akuntabel.
Kabupaten Berau yang merupakan salah satu kabupaten tertua di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah Administrasi Statistik Pemerintahan
Kabupaten Berau terbagi sebagai berikut.
Tabel 3.1 Statistik Pemerintahan Kabupaten Berau 2013-2015
Wilayah Administrasi 2013 2014 2015
Kecamatan 13 13 13
Kelurahan 10 10 10
Desa 100 100 100
RT 671 697 701
Sumber: Kabupaten Berau Dalam Angka
Tabel 3.2 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Kabupaten Berau 2015
Kecamatan Desa/kelurahan RT
Kelay 14 32
Talisayan 10 75
Tabalar 6 33
Biduk Biduk 6 29
62
Pulau Derawan 5 27
Maratua 4 12
Sambaliung 14 116
Tanjung Redeb 6 114
Gunung Tabur 11 68
Segah 13 56
Teluk Bayur 6 73
Batu Putih 7 32
Biatan 8 34
Jumlah 110 701
Sumber : Kabupaten Berau Dalam Angka
Kabupaten Berau tidak mengalami perubahan wilayah administrasi baik
tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa/kelurahan. Terdiri dari 13 kecamatan,
10 kelurahan dan 100 desa. Setiap kecamatan berada di pedalaman, perkotaan,
pesisir pantai dan kepulauan. Wilayah administrasi terkecil adalah Rukun Tetangga
(RT), dengan jumlah RT sebanyak 701 R.
3.2.3. Penduduk
Jumlah Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Berau
Kecamatan 2013 2014 2015
Kelay 4.636 4.979 5.159
Talisayan 11.236 11.739 12.057
Tabalar 5.447 5.631 5.836
Pulau Derawan 9.710 9.947 10.293
Maratua 3.190 3.402 3.555
Sambaliung 26.277 27.605 28.783
Tanjung Redeb 71.729 75.110 77.609
Gunung Tabur 16.584 17.307 18.232
Segah 9.746 10.053 10.400
Teluk Bayur 24.148 24.920 26.099
Batu Putih 7.662 7.923 8.171
Biatan 5.754 5.904 6.121
Jumlah 201.565 210.135 218.124
Sumber Kabupaten Berau Dalam Angka
63
Jumlah penduduk di Kabupaten Berau terus bertambah setiap tahunnya, pada
tahun Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Berau mencapai 201.565 jiwa.
Dan pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten berau sebanyak 218.124 jiwa
meningkat 3,80 persen dari tahun 2013 Penduduk di Kabupaten Berau banyak
berada pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Redeb, Kecamatan
Sambaliung dan Kecamatan Teluk Bayur. Jumlah penduduk paling banyak adalah
Kecamatan Tanjung Redeb karenakan merupakan ibukota Kabupaten Berau yang
memiliki fasilitas umum yang sudah cukup lengkap. Sedangkan banyak penduduk
di Kecamatan Sambaliung dan Teluk Bayur karenakan kedua kecamatan tersebut
berbatasan langsung dengan Kecamatan Tanjung Redeb.
3.2.4. Infrastuktur
Infrastruktur merupakan salah satu pendukung terhadap peningkatan
ekonomi serta mobilita masyarakat. Saat ini infrastuktur yang dimiliki oleh
Kabupaten Berau yaitu: terminal penumpang dan barang dengan total terminal
sebanyak 5 terminal, bandar udara yang berbasis international airport, fasilitas
pelabuhan, pasar modern merupakan salah sau pasar terbesar di kalimanatan timur
didalmnya terbagi dua yakni pasar basah tradisional dan pasar kering, infrastruktur
jalan pada tahun 2015 jalan yang dibangun di Kabupaten Berau telah mencapai
sepanjang 1.727,52 km yang terdiri dari 143,53 km jalan negara, 170,60 km jalan
provinsi dan 1.413,39 km jalan kabupaten, infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Daerah (PLTUD) pembangkit ini digunakan untuk daerah yang tidak
terjangkau listrik. Selain itu ada juga fasilitas umum lainnya seperti
hotel/penginapan, kesehatan, restoran, dan perbankan.
64
3.3. Gambaran Umum Kecamatan Talisayan
3.3.1. Geografis
Secara astronomis Kecamatan Talisayan terletak antara 1.450 sampai 1.660
lintang utara dan 118.060 sampai 118.290 bujur timur. Wilayah Talisayan terdiri
atas daratan dan perairan dengan persentase 57,1% luas daratan dan 42,9% perairan
dengan luas wilayah total sebesar 1.798,05 km2. Jarak dari kecamatan talisayan ke
Ibu Kota Kabupaten sekitar 152-182 km. Kecamatan Talisayan terdiri dari 10 desa
yaitu Desa Campur Sari, Bumi Jaya, Tunggal Bumi, Dumaaring, Suka Murya Purna
Sari Jaya, Sumber Mulia, Eka Sapta, Talisayan, dan Capuak. Berdasarkan posisi
geografisnya, memiliki batas-batas sebagai berikut 83:
1. Utara – Kecamatan Biatan
2. Timur – Selat Makasar
3. Selatan – Kecamatan Batu Putih
4. Barat – Kabupaten Kutai Timur.
3.3.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Talisayan pada tahun 2014 sebanyak
11.739 orang dengan rincian penduduk laki-laki berjumlah 6.341 dan penduduk
perempuan sebanyak 5.398. Penduduk dikecamatan Talisayan mengalami
pertumbuhan, pada tahun 2013 penduduknya sebanyak 11.311 dan pada 2014
mengalami pertumbuhan sebanyak 3.78% . Dari 10 desa yang berada dikecamatan
Talisayan, desa Talisayan memiliki paling banyak penduduk yaitu sebanyak 3.186
penduduk dan desa yang memiliki paling sedikit penduduk adalah desa Purna Sari
Jaya dengn penduduk sebanyak 550 penduduk. Desa yang memiliki luas wilayah
83 Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. 2015. Kecamatan Talisayan Dalam Angka
65
yang paling kecil yaitu desa Suka Murya 12,94 km2 dan memiliki kepadatan
penduduk yang sangat banyak yaitu sebesar 54,87 sedangkan desa yang memiliki
luas wilayah yang paling besar yaitu desa Talisayan dan yang memiliki kepadatan
penduduk paling kecil adalah desa Dumaring yaitu sebesar 2,40.84
3.3.3. Pendidikan
Pendidikan didaerah Berau Pesisir bisa dibilang masih tertinggal hal ini
dibuktikan dengan sedikitnya sekolah yang ada di Berau Pesisir. Sekolah yang
berada di Kecamatan Talisayan sebanyak 25 sekolah yang terdiri dari 19 sekolah
negeri dan 7 sekolah swasta. Namun sayang sekolah menengah atas (SMA) hanya
ada 3 sekolah. Keadaan guru juga sangat kurang, jumlah guru yang ada di
Kecamatan Talisayan hanya sebanyak 276 guru, hal ini tidak sebanding dengan
murid yang ada sebanyak 2916. Sehingga pendidikan diBerau Pesisir khususnya
diKecamatan Talisayan masih tertinggal dan masih membutuhkan tambahan
guru.85
3.3.4. Kesehatan
Kesehatan di Kecamatan Talisayan juga masih sangat kurang, terbukti
dengan sarana dan prasarana yang ada di kecamatan tersebut. Jumlah sarana
prasarana di Kecamatan Talisayan pada tahun 2014 sebanyak 31 prasarana dengan
rincian 1 puskesmas, 9 puskesmas pembantu, 17 posyandu, dan 4 poskesdes. Selain
saran prasaran yang minim tenaga medis juga minim. Jumlah tenaga medis di
Kecamatan talisayan pada tahun 2014 sebanyak 64 tenaga medis dengan rincian 1
dokter, 1 dokter gigi, 19 bidan, dan 43 tenaga kesehatan lainnya. 86
84 Ibid 85 Ibid 86 Ibid
66
3.3.5. Pertanian, Perkebunan, dan Pertanian
Luas panen dan produksi tanaman padi dan palawijaya diantaranya terdapat
tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang
hijau dari tahun 2011-2014. Tahun 2011 panen sebesar 1.360 Ha dan produksi
sebanyak 1.078 Ton, tahun 2012 panen sebesar 1.771 Ha dan produsi sebanyak
2.090 Ton, tahun 2013 panen sebesar 1.827 Ha dan produksi sebanyak 4.435 Ton,
tahun 2014 panen sebesar 2.352 Ha dan produksi belum diketahui seberapa banyak
Luas panen dan produksi sayur-sayuran diantaranya terdapat sayuran kacang
panjang, ketimun, sawi, bayam, labu dan cabe dari tahun 2011-2014. Tahun 2011
panen sebesar 34 Ha dan produksi sebanyak 84 Ton, tahun 2012 panen sebesar 24
Ha dan produksi sebanyak 80 Ton, tahun 2013 panen sebesar 72 Ha dan produksi
77 Ton, tahun 2014 panen sebesar 55 Ha dan produksi sebesar 33 Ton
Luas panen dan produksi tanaman perkebunan diantaranya terdapat
tanaman perkebunan kopi, kelapa, sawit, kakao, dan lada dari tahun 2011-2014.
Tahun 2011 panen sebesar 10.018 Ha dan produksi sebanyak 28.165 Ton, tahun
2012 panen sebesar 10.393 Ha dan produksi 29.541 Ton, tahun 872013 panen
sebesar 276 Ha dan produksi sebanyak 179 Ton, tahun 2014 panen sebesar 2.342
Ha dan produksi sebanyak 6.908 Ton.
Produksi perikanan di Kecamatan Talisayan memang terkenal.
Tidak hanya di import di Berau namun sering juga di import keluar kota seperti
Balikpapan, dan Samarinda. Perikanan di Talisayan memang sangat berpotensial
untuk dikembangkan. Produksi perikanan tahun 2015 sebanyak 1563, 8 Ton, dan
87 Ibid
67
2016 sebanyak 1577,6 Ton. Berdasarkan data tersebut menunjukkan jika
Kecamatan Talisayan sangat kaya di sektor perikanan.
3.3.6. Pariwisata
Tidak hanya kaya dengan potensi alam Kecamatan Talisayan juga kaya
akan dengan pariwisata lebih tepatnya pariwisata bahari. Pantai di Desa Talisayan
juga menjadi pilihan untuk masyarakat berkumpul bersama kerabat dekat sambil
snack yang ada dipinggir pantai dan menikmati hembusan angin pantai88
Terdapat juga Gua Permata Rimaung, Gua Luang Naga dan Sungai Kiam
yang terletak di desa Talisayan, sungai kiam masih belum banyak diketahui oleh
masyarakat luas karena tempatnya sedikit masuk kedalam hutan, namun sungai
tersebut wajib dikunjungi jika sedang berlibur ke Talisayan, sungai yang sertai
dengan aliran air terjun yang tidak terlalu tinggi membuat orang-orang dapat
menikmati aliran air terjun sekaligus dapat berenang89. Sungai tersebut juga masih
tergolong aman dari hewan predator seperti buaya.
Selain itu terdapat wisata yang baru di Desa Talisayan yaitu adanya while
shark atau hiasa disebut dengan hiu tutul. Salah satu spesies hiu terbesar yang ada
di dunia yang diperkirakan sudah ada dan bertahan sejak 60 juta tahun yang lalu.
Namun baru diketahui oleh masyarakat Talisayan tahun 2015. Masyarakat bisa
berenang langsung dengan hiu tutul tersebut. Waktu paling baik untuk bertemu
dengan ikan ini adalah saat pagi hari. mulai dari jam 05.00 – 08.00 Wita.
88 Amelia. R. http://www.beraunews.com/wisata-budaya/wisata/2683-kelola-pantai-talisayan-
kecamatan-bentuk-tim. Diakses pada 6 Juni 2017 89 Kaltim Post. http://kaltim.prokal.co/read/news/286359-gua-rimaung-dan-sungai-kiam-masuk-
masterplan-pariwisata.html. Diakses pada 6 Juni 2017
68
3.4. Gambaran Umum Kecamatan Tabalar
3.4.1. Geografis
Secara astronomis Kecamatan Tabalar terletak antara 117,200 BT - 17,570
Bujur Timur dan 1058’ Lintang Utara – 2016’ LU. Kecamatan Tabalar memiliki
2.373,45km2 luas wilayah. Kecamatan Tabalar terdiri dari 6 Desa yaitu Desa
Tabalar Muara, Harapan Maju, Tabalar Ulu, Tubaan, Semuru, dan Buyung-
Buyung. Secara geografis kecamatan memiliki batas2 wilayah sebagai berikut :90
1. Utara – Kecamatan Sambaliung
2. Timur – Selat Makassar
3. Selatan – Kecamatan Biatan
4. Barat – Kabupaten Kutai Timur
3.4.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Tabalar pada tahun 2014 berjumlah 5.615
orang dengan rincian penduduk laki-laki berjumlah 3.043 dan penduduk perempuan
sebanyak 2.572. Penduduk dikecamatan Tabalar mengalami pertumbuhan, pada
tahun 2013 penduduknya sebanyak 5.467 dan pada 2014 megalami pertumbuhan
sebanyak 2.71 persen. Dari 6 desa yang berada dikecamatan tabalar, desa Buyung-
buyung memiliki paling banyak penduduk yaitu sebanyak 1.649 penduduk dan desa
yang memiliki paling sedikit penduduk adalah desa Tabalar Ulu yang hanya
memiliki 286 penduduk saja. Desa yang memiliki luas wilayah yang paling kecil
adalah desa Harapan Maju yaitu sebesar 15,52 km2 dan memiliki kepadatan
penduduk paling besar adalah desa Harapan maju sebesar 43,56. Desa yang
90 Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. 2015. Kecamatan Tabalar Dalam Angka
69
memiliki luas wilayah yang paling besar adalah desa Semurut sebesar 1.226,26 km2
dan yang memiliki kepadatan penduduk paling kecil adalah desa Tabalar Ulu
sebesar 0,78.91
3.4.3. Pendidikan
Pendidikan di Kecamatan Tabalar pun bisa dikatakan sangat tertinggal,
karena jumlah sekolah yang dimiliki pun sangat memprihatinkan. Kecamatan
Tabalar hanya memiliki 9 Sekolah negeri dan 6 Sekolah swasta. Namun sangat
disayangkan beberapa desa yang berada dikecamatan tabalar tidak dapat memenuhi
program wajib belajar 9 tahun, dikarenakan minimnya jumlah sekolah yang berada
dikecamatan ini. Contohnya saja desa Tabalar Ulu yang hanya memiliki 1 sekolah
negeri yaitu SD. Jumlah tenaga mengajar pun berbanding jauh dengan siswa yang
mereka miliki,mereka hanya memiliki 91 guru. Tidak sebanding dengan jumlah
murid yang mereka miliki yaitu sebanyak 1.094 murid. Sehingga adanya
penambahan tambahan tenaga mengajar dinilai sangat diperlukan di Kecamatan
Tabalar.92
3.4.4. Kesehatan
Kesehatan di Kecamatan Tabalar dinilai memiliki kemajuan dibandingkan
dengan Kecamatan Talisayan, terbukti dengan sarana dan prasarana yang dimiliki
kecamatan tersebut. Jumlah sarana prasarana yang dimiliki Kecamatan Tabalar
pada tahun 2014 sebanyak 144 prasarana dengan rincian 1 puskesmas, 7 puskesmas
pembantu, 6 posyandu, dan 130 Kader Posyandu.Namun sangat disayangkan
dengan banyak saran dan prasaran yang dimiliki tidak sebanding dengan jumlah
tenaga medis yang dimiliki kecamatan Tabalar. Jumlah tenaga medis di Kecamatan
91 Ibid 92 Ibid
70
Tabalar pada tahun 2014 hanya memiliki 19 tenaga medis yang terdiri dari 1 Dokter
umum, 1 dokter spesialis, 8 bidan dan 9 perawat.
3.4.5. Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Luas panen dan produksi tanaman padi dan palawijaya diantaranya terdapat
tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang
kedelai, dan kacang hijau dari tahun 2011-2014. Tahun 2011 panen sebesar 1.349
Ha dan produksi sebanyak 4.393 Ton, tahun 2012 panen sebesar 1.732 Ha dan
produsi sebanyak 5.586 Ton, tahun 2013 panen sebesar 1.788 Ha dan produksi
sebanyak 6.323 Ton, tahun 2014 panen sebesar 1.879 Ha dan produksi belum
diketahui seberapa banyak.
Luas panen dan produksi sayur-sayuran diantaranya terdapat sayuran
kacang panjang, ketimun, sawi, bayam, dan lombok dari tahun 2011-2014. Tahun
2011 panen sebesar 77 Ha dan produksi sebanyak 181 Ton, tahun 2012 panen
sebesar 68 Ha dan produksi sebanyak 144 Ton, tahun 2013 panen sebesar 45 Ha
dan produksi 45 Ton, tahun 2014 panen sebesar 7 Ha dan produksi sebesar 145 Ton.
Luas panen dan produksi tanaman perkebunan diantaranya terdapat
tanaman perkebunan kopi, kelapa sawit, kakao, dan lada dari tahun 2011-2014.
Tahun 2011 panen sebesar 1.394 Ha dan produksi sebanyak 850 Ton, tahun 2012
panen sebesar 1.814 Ha dan produksi 2.441 Ton, tahun 2013 panen sebesar 1.799
Ha dan produksi sebanyak 2.262 Ton, tahun 2014 panen sebesar 1.373 Ha dan
produksi sebanyak 121.514 Ton.
Masyarakat di Kecamatan Tabalar lebih banyak berprofesi sebagai petani
dari pada nelayan karena Kecamatan Tabalar sendiri tidak berada di daerah perairan
sehingga untuk perikanan mereka lebih banyak melakukan budidaya melalui
71
kolam. Produksi perikanan berdasarkan jenis budidaya dari tahun 2011-2014. Pada
tahun 2011 sebanyak 3,2 Ton, tahun 2012 7,1 Ton, 2013 8,2 Ton, dan 2014 10,4
Ton. Setiap tahun produksi perikanan mengalami kenaikan.93
3.5. Gambaran Umum Kecamatan Biduk-biduk
3.5.1. Geografis
Secara astronomis kecamatan biduk-biduk terletak antara 118˚ Bujur Timur
sampai dengan 1˚ Lintang Utara. Kecamatan biduk-biduk pun memiliki luas sebesar
3.002,9 km2 . Kecamatan biduk-biduk memiliki 6 desa yaitu Desa Teluk Sumbang,
Biduk-Biduk, Pantai Harapan,Tanjung Perapat, Giring-Giring dan Teluk Sulaiman.
Secara geografis kecamatan biduk-biduk memiliki batasan sebagai berikut:94
1. Utara – Kecamatan Batu Putih
2. Timur – Selat Makassar
3. Selatan – Kabupaten Kutai Timur
4. Barat – Kabupaten Kutai Timur
3.5.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Biduk-biduk pada tahun 2014 berjumlah
5.613 orang dengan rincian penduduk laki-laki berjumlah 2.887 dan penduduk
perempuan sebanyak 2.774. Penduduk dikecamatan Tabalar mengalami
pertumbuhan, pada tahun 2013 penduduknya sebanyak 5.447 dan pada 2014
mengalami pertumbuhan sebanyak 3,98 persen. Dari 6 desa yang berada
dikecamatan Tabalar, desa biduk-biduk memiliki paling banyak penduduk yaitu
sebanyak 1.510 penduduk dan desa yang memiliki paling sedikit penduduk adalah
desa Teluk Sumbang yang hanya memiliki 588 penduduk saja. Desa yang memiliki
93 Ibid 94 Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. 2015. Kecamatan Biduk-Biduk Dalam Angka
72
luas wilayah yang paling besar adalah desa Teluk Sumbang sebesar 978,50 km2 dan
desa yang memili kepedatan penduduk yang paling besar adalah desa Giring-Giring
sebesar 8,41. Desa yang memiliki luas wilayah yang paling kecil adalah desa
Giring-Giring sebesar 118,56 km2 dan desa yang memili kepadatan penduduk
paling kecil adalah desa Teluk Sumbang sebesar 0,60.95
3.5.3. Pendidikan
Berbeda dengan Kecamatan yang lain, Kecamatan Biduk-biduk memiliki
peningkatan atau perbedaan yang signifikan dengan kecamatan lain. Mengapa bisa
disebut demikian? Dari data yang dimiliki Kecamatan Biduk-biduk memiliki 22
sekolah, yang terdiri dari 19 sekolah negeri (7 TK, 9 SD, 2 SMP, dan 1 SMA) dan
3 sekolah swasta (1 SD, 1 SMP, dan 1 SMA). Jumlah murid SD sebanyak 819 murid
sedangkan jumlah tenaga pengajar sebanyak 85 guru. Jumlah murid SMP sebanyak
375 sedangkan jumlah tenaga pengajar sebanyak 33 guru. Jumlah murid SMA
sebanyak 227 sedangkan jumlah tenaga pengajar sebanyak 18 guru. Hal ini
menunjukkan jika pendidikan di kecamatan Talisayan masih memiliki kendala yang
sama dengan kecamatan yang lain, kurangnya tenaga mengajar. Kecamatan Biduk-
biduk hanya memiliki 136 tenaga mengajar dan memiliki 1.421 murid. 96
3.5.4. Kesehatan
Kecamatan Biduk-biduk pun masih tertinggal dalam bidang kesehatan.
Kecamatan Biduk-biduk memiliki 156 prasarana yang terdiri dari 1 puskesmas, 6
puskesmas pembantu, 14 posyandu dan 135 kader posyandu. Sedangkan untuk
tenaga medis, Kecamatan Biduk-biduk hanya memiliki 39 tenaga medis yang terdiri
dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 10 bidan dan 26 perawat. Sama seperti
95 Ibid 96 Ibid
73
pendidikan kesehatan di Kecamatan Biduk-biduk juga masih sangat kurang
ditambah lagi kecamatan ini memiliki posisi yang paling ujung di kabupaten
Berau.97
3.5.5. Pertanian dan Perkebunan
Luas panen tanaman padi dan palawijaya diantaranya terdapat tanaman padi
sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, dan
kacang hijau dari tahun 2012-2016. Tahun 2012 panen sebesar 13 Ha dan, tahun
2013 panen sebesar 62 Ha, tahun 2014 panen sebesar 3 Ha, tahun 2015 panen
sebesar 96 Ha tahun 2015 panen sebesar 103 Ha.
Luas tanaman perkebunan diantaranya terdapat tanaman perkebunan kopi,
karet, kelapa, kakao, pala dan lada dari tahun 2012-2016. Tahun 2012 panen sebesar
1.485 Ha, tahun 2013 panen sebesar 1595 Ha, tahun 2014 panen sebesar 1.632 Ha,
tahun 2015 panen sebesar 1.586 Ha dan tahun 2016 panen sebesar 1.599 Ha98.
3.5.6. Pariwisata
Kecamatan Biduk-Biduk memiliki pariwisata yang paling banyak
dibandingkan dengan 4 kecamatan lain yang berada di Berau Pesisir Selatan.
Pariwisata yang ada di Kacamatan Biduk-Biduk diantaranya ialah Pantai Biduk-
Biduk, Pantai Harapan, Pantai Teluk Sulaiman, Labuan Cermin, Air Terjun
Bidadari, Pulau Kaniungan besar dan kecil serta tempat wisata yang baru saja
ditemukan adalah Goa Karst. Kecamatan Biduk-Biduk menjadi tempat terfavorit
masyarakat luas untuk berlibur. Karena itu Kecamatan Biduk-Biduk sangat
memiliki potensi pariwisata yang sangat baik untuk dikembangkan.
97 Ibid 98 Ibid
74
3.6. Gambaran Umum Kecamatan Biatan
3.6.1. Geografis
Secara astronomis Kecamatan Biatan terletak antara 1,67˚ Garis Lintang dan
118,03˚ Garis Bujur. Dimana Kecamatan Biatan memiliki luas sebesar 952,11 km2.
Kecamatan Biatan memiliki 8 desa yaitu Desa Biatan Bapinang, Biatan Baru, Bukit
Makmur Jaya, Manunggal Jaya, Biatan Lempake, Biatan Ulu, Karangan, dan Biatan
Ilir. Secara geografis kecamatan biatan memiliki batasan sebagai berikut :99
1. Utara – Kecamatan Tabalar
2. Timur – Selat Makassar
3. Selatan – Kecamatan Talisayan
4. Barat – Kabupaten Kutai Timur
3.6.2. Kependudukan
Kecamatan Biatan tercatat pada tahun 2014 memiliki jumlah penduduk
sebanyak 5.904 yang terdiri dari 3.175 laki-laki dan 2.729 perempuan. Penduduk
dikecamatan Biatan mengalami pertumbuhan, pada tahun 2013 penduduknya
sebanyak 5.756 dan pada 2014 mengalami pertumbuhan sebanyak 2,57 persen.
Dari 8 desa yang berada dikecamatan biatan, desa Biatan Lempake memiliki paling
banyak penduduk yaitu sebanyak 2.403 penduduk dan desa yang memiliki paling
sedikit penduduk adalah desa Biatan Ulu yang hanya memiliki 90 penduduk saja.
Desa yang memiliki luas wilayah yang paling besar adalah desa Biatan Ilir sebesar
296,38 km2 dan desa yang memiliki keoadatan penduduk yang paling kecil adalah
desa Manunggal Jaya sebesar 0,32. Desa yang memiliki luas wilayah yang paling
99 Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. 2015. Kecamatan Biatan Dalam Angka
75
kecil adalah desa Biatan Baru sebesar 2,70 km2 dan desa yang memiliki kepadatan
penduduk yang paling besar adalah desa Biatan Ulu sebesar 184,57.100
3.6.3. Pendidikan
Kecamatan Biatan pun bisa dibilang memiliki pendidikan yang sangat
tertinggal. Kecamatan Biatan hanya memiliki 14 sekolah yang terdiri dari 9 sekolah
negeri (6 SD, 2 SMP dan 1 SMA) dan 5 sekolah swasta (4 TK dan 1 SMP).
Kecamatan Biatan memiliki 1.378 murid dimana Kecamatan Biatan hanya
memiliki 118 tenaga pengajar. Jumlah murid SD sebanyak 855 sedangkan jumlah
tenaga pengajar SD sebanyak 65 guru. Jumlah murid SMP sebanyak 409 sedangkan
jumlah tenaga pengajar SMP sebanyak 37 guru. Jumlah murid SMA sebanyak 114
sedangkan jumlah tenaga pengajar SMA sebanyak 16 guru. Melihat data yang ada,
pendidikan di Kecamatan Biatan masih sangat minim101.
3.6.4. Kesehatan
Kecamatan Biatan memiliki sarana dan prasarana yang bisa dibilang
kurang. Untuk prasarana Kecamatan Biatan memiliki 62 prasarana yang terdiri dari
1 puskesmas, 7 puskesmas pembantu, 11 posyandu dan 43 Kader posyandu. Tenaga
medis pun masih sangat dibutuhkan, Kecamatan biatan hanya memiliki 17 tenaga
medis yang terdiri dari 1 dokter umum, 1 dokter spesialis, 8 bidan dan 7 perawat.
Kesehatan masih sangat dibutuhkan di kecamatan Biatan.102
3.6.5. Pertanian, Perkebunan, dan Pertanian
Luas panen dan produksi tanaman padi dan palawijaya diantaranya terdapat
tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang
100 Ibid 101 Ibid 102 Ibid
76
kedelai, dan kacang hijau dari tahun 2012-2016. Tahun 2012 panen sebesar 1.280
Ha, tahun 2013 panen sebesar 1.046 Ha, tahun 2014 panen sebesar 1.140 Ha, tahun
2015 panen sebesar 1.137 Ha, tahun 2016 panen sebesar 1.409 Ha.
Luas tanaman perkebunan diantaranya terdapat tanaman perkebunan kopi,
karet, kelapa, kakao, sawit dan lada dari tahun 2012-2016. Tahun 2012 panen
sebesar 1.349 Ha, tahun 2013 panen sebesar 1.567 Ha, tahun 2014 panen sebesar
6.003 Ha, tahun 2015 panen sebesar 11.321 Ha dan tahun 2016 panen sebesar
12.866 Ha.
Perikanan di Kecamatan Biatan memang tidak sebanyak dan sebaik di
Talisayan namun produksi perikanan di kecamatan ini masih cukup baik. Produksi
perikanan dari tahun 2014-2016. Pada tahun 2014 produksi perikanan sebanyak
1.126 Ton, tahun 2015 produksi sebanyak 1.148 Ton, dan pada tahun 2016 produksi
perikanan sebanyak 1.155 Ton.103
3.6.6. Pariwisata
Memang untuk pariwisata di Kecamatan Biatan tidak begitu banyak dan
tidak unggul. Namun bukan berarti di kecamatan ini tidak terdapat pariwisata.
Terdapat permandian air panas yang cukup disukai oleh masyarakat. Permandian
air panas tersebut dipercaya dapat mengobati penyakit kulit dan enak digunakan
untuk relaksasi. Selain itu terdapat Air Terjun Tagur Tinggi, namun air terjun ini
tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Air terjun ini seperti terlupakan. Sehingga
air terjun ini hanya sedikit sekali yang kunjungi. Tetapi penduduk setempat selalu
menjaga kawasan air terjun ini sehingga airnya dapat dimanfaatkan untuk minum
dan keperluan lain.
103 Ibid
77
3.7. Gambaran Umum Kecamatan Batu Putih
3.7.1. Geografis
Kecamatan Batu Putih memiliki wilayah seluas 1.651,42 km2 yang terdiri
dari 681,78 km2 daratan dan 696,64 km2 perairan. Untuk menuju Kabupaten dapat
ditempuh sejauh 215 km dari Kecamatan Batu Putih. Kecamatan Batu Putih
memiliki 7 Desa yaitu Desa Kayu Indah, Sumber Agung, Tembudan, Batu Putih,
Lobang Kelatak, Ampun Medang, dan Balikukup. Kecamatan Batu Putih pun
memiliki perbatasan sebagai berikut :104
1. Utara – Kecamatan Talisayan
2. Timur – Selat Makasar
3. Selatan – Kecamatan Biduk-biduk
4. Barat – Kabupaten Kutai Timur.
3.7.2. Kependudukan
Menurut Badan Statistik Kabupaten Berau pada tahun 2014 tercatat 7.923
penduduk yang terdiri dari 4.280 laki-laki dan 3.643 perempuan yang merupakan
penduduk Kecamatan Batu Putih. Dari 7 desa yang berada dikecamatan Batu Putih,
desa Tembudan memiliki paling banyak penduduk yaitu sebanyak 2.257 penduduk
dan desa yang memiliki paling sedikit penduduk adalah desa Lobang Kelatak yang
memiliki 404 penduduk. Desa yang memiliki luas wilayah yang paling besar adalah
desa Tembudan sebasar 450,24 km2 dan desa yang memiliki kepadatan penduduk
paling kecil adalah desa Sumber Agung sebesar 2,21. Desa yang memiliki luas
wilayah yang paling kecil adalah desa Lobang Kelatak sebesar 45,20 km2 dan desa
104 Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. 2015. Kecamatan Batu Putih Dalam Angka
78
yang memiliki kepadatan penduduk yang paling besar adalah desa Kayu Indah
sebesar 11,68.105
3.7.3. Pendidikan
Kecamatan Batu Putih juga memiliki permasalahan pendidikan yang
dengan kecamatan lain. Kecamatan Batu Putih memiliki 13 sekolah yang terdiri
dari 10 sekolah negeri (7 SD, 2 SMP, dan 1 SMA ) dan 3 TK swasta, sedangkan
untuk tenaga pengajar kecamatan Batu Putih memiliki 141 guru dimana terdapat 92
PNS dan 49 Non-PNS serta Kecamatan Batu Putih memiliki 1.558 murid. Hal ini
menunjukkan jika pendidikan di Kecamatan Batu Putih masih tertinggal dan masih
membutuhkan banyak tenaga pengajar.106
3.7.4. Kesehatan
Untuk prasarana Kecamatan Batu Putih memiliki 1 puskesmas yang terletak
di Desa Batu Putih dan 6 Puskemas Pembantu yang tersebar dimasing-masing desa.
Untuk Tenaga Medis,Kecamatan Batu Putih memiliki 32 Tenaga Kesehatan yang
terbagi berdasarkan Tingkat pendidikannya yaitu, 1 Dokter Umum,1 Dokter Gigi,1
D.IV Keperawatan,12 D.III Keperawatan,5 SPR/SPK,7 D.III Kebidanan,1 D.III
Keperawatan Gigi,1 D.III Farmasi,1 D.III Gizi, 1 Tenaga Sitasi,1 Analis
Laboratorium.107
3.7.5. Pertanian dan Perkebunan
Luas panen tanaman padi dan palawijaya diantaranya terdapat tanaman padi
sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, dan
kacang hijau dari tahun 2012-2016. Tahun 2012 panen sebesar 768 Ha, tahun 2013
105 Ibid 106 Ibid 107 Ibid
79
panen sebesar 767 Ha, tahun 2014 panen sebesar 1.102 Ha, tahun 2015 panen
sebesar 1.412 Ha, tahun 2016 panen sebesar 1.450 Ha.
Luas tanaman perkebunan dan produksi diantaranya terdapat tanaman
perkebunan kopi, karet, kelapa, kakao, sawit dan lada dari tahun 2012-2016. Tahun
2012 panen sebesar 2.056 Ha dan produksi sebanyak 12.299 Ton, tahun 2013 panen
sebesar 2.271 Ha dan produksi sebanyak 10.716 Ton, tahun 2014 panen sebesar
2.3443 Ha dan produksi sebanyak 5.746, tahun 2015 panen sebesar 15.870 Ha dan
produksi sebanyak 143.001 Ton, tahun 2016 panen sebesar 18.732 Ha dan produksi
sebanyak 166.375 Ton.108
3.7.6. Pariwisata
Pariwisata di Kecamatan Batu Putih memang tidak menonjol seperti di
Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Biduk-Biduk, namun kecamatan ini memiliki
pariwisata tersendiri yang tidak kalah bagus dengan kecamatan lain. Terdapat 3
tempat wisata yang saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal dan
pendatang. Tiga wisata tersebut ialah Gua Sunginau, Lobang Bayan dan Sumber
mata air Kampung Tembudan. Dari ketiga wisata tersebut, Sumber mata air yang
paling banyak dikunjungi dan baru saja dibuka pada awal tahun 2017 telah banyak
dikunjungi. Wisata ini tidak kalah dengan Labuan Cermin yang ada di Kecamatan
Biduk-Biduk. Air yang sangat jernih dan dingin membuat orang-orang suka
berenang di tempat tersebut.
108 Ibid
80
3.8. Gambaran Politik
Hasil pemilu legislatif periode 2014 - 2019 diKabupaten Berau, DPRD
Kabupaten Berau memiliki anggota 30 orang, dengan jumlah kursi terbanyak
yaitu Partai Golkar dan PPP dengan jumlah 5 kursi, namun untuk perolehan suara.
Gambar 3.2 Tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada
Partai Golkar unggul dan berhak menjadi Ketua Ketua DPRD. Sedangkan
yang mendapatkan kursi palig sedikit yaitu P.Nasdem, P.Gerindra, PAN, PBB dan
PDIP dengan mendapatkan 3 kursi.
Pada sisi lain, yaitu Pilkada Kabupaten Berau periode 2016-2021. Pasangan
no urut 1 yaitu H. Ahmad Rifai, ST.MM dan H. Fahmi Rizani didukung oleh PPP,
Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PDIP. Sedangkan pasangan dengan no urut
2 H. Muharram, S.Pd, MM dan H. Agus Tantomo didukung oleh partai PKS, PBB
dan PAN. Dalam pilkada tersebut pasangan no urut 1 mendapatkan 43,88% suara
sedangkan pasangan no urut 2 mendapatkan 56,12% suara dengan demikian yang
terpilih menjadi bupati dan wakil bupati kebupaten Berau periode 2016-2021 H.
Muharram, S.Pd, MM dan H. Agus Tantomo.109
109 https://pilkada2015.kpu.go.id/beraukab diakses pada 1 agustus 2017
81
Dapat dilihat dari pilkada tahun 2016 ini jika partisipasi masyarakat
kabupaten Berau masih kurang, data dari KPU menunjukkan bahwa jumlah pemilih
sebanyak 152.007, namun yang menggunakan hak pilih dalam pilkada tahun 2016
sebesar 96.726 dengan demikian presentase tingkat partisipasi masyarakat dalam
pilkada sebesar 63,66%, setengah dari masyarakat kabupaten Berau turut
berpartisipasi dalam pilkada 2016.
Selain dalam pemilu legislatif gambaran politik terkait pemekaran
Kabupaten Berau Pesisir Selatan juga dalam dilihat yaitu dengan melihat berapa
besar masyarakat yang setuju dengan pemekaran dan yang tidak setuju. Jika dilihat
ide pemekaran berasal dari masyarkat pesisir khususnya kecamatan Talisayan.
Sehingga seluruh masyarakat Talisayan setuju dengan adanya pemekaran daerah
Kabupaten Berau Pesisir Selatan. Lalu bagaimana dengan 4 kecamatan yang akan
masuk kedalam Kabupaten Berau Pesisir Selatan nantinya.Untuk kecamatan
Biduk-Biduk, Batu Putih dan Biatan, masyarakatnya menyetujui dengan adanya
pemekaran Berau Pesisir Selatan sedangkan kecamatan Tabalar ada 1 desa yang
menolok dengan adanya pemekaran karena merasa desanya lebih dekat ke pusat
pemerintah kabupaten dari pada ke Talisayan yang nantinya akan menjadi ibu kota
Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu pada saat itu ada banyak mendapatkan
penolakan dari kalangan PNS karena adanya ketakutan terhadap masa depan
pekerjaan mereka dan ketidak tahuan mereka terhadap manfaat dari pemerakaran
daerah. Jika dipresentase banyaknya masyarakat pesisir yang setuju dengan adanya
pemekaran kabupaten Berau Pesisir Selatan saat ini sebanyak 100% sehingga
pemekaran daerah ini harus dilakukan.
82
3.9. Dinamika Pemekaran Kabupaten Berau Pesisir Selatan
Wacana pemekaran yang bermula sejak tahun 2003 dan telah banyak
mengalami proses. Pada awalnya beberapa masyarakat yang melihat jika keadaan
pesisir Kabupaten Berau khususunya kecamatan Talisayan masih sangat
ketinggalan jika dibandingkan dengan keadaan di kecamatan Tg.Redeb. Gagasan
awal pemekaran daerah kabupaten Berau Pesisir Selatan berasal dari masyarakat
pesisir selatan sendiri yang melihat dari kondisi pendidikan di Kecamtan Talisayan
yang sangat minim yang saat itu hanya ada satu SMP dan SMA. Melihat pendidikan
dipesisir masih sangat kurang sehingga hal itu menjadikan gagasan utama lahirnya
wacana pemekaran daerah kabupaten Berau Pesisir Selatan. Pada saat itu beberapa
masyarakat bersepakat untuk membuat tim Pemekaran Berau Pesisir.
Pada tahun 2004-2005 tim ini mulai melakukan sosialisasi kepada penduduk
yang berada di Berau Pesisir Selatan. Masyarakat Berau Pesisir Selatan pada
awalnya meunia pro-kontra dengan upaya pemekaran daerah tersebut, namun
dengan usaha dati Tim Pemakaran menjelskan kepada masyarakat dengan dampak
positif yang akan di dapatkan dengan adanya pemekaran daerah masyarakat
akhirnya setuju terhadap wacana pemekeran tersebut. Dukungan dari masyarakat
disampaikan melalui SK dari BPK.
Setelah mendapat dukungan dari masyarakat Berau Pesisir Selatan. Tim
Pemekaran selanjutnya mendatangi DPRD Kab.Berau dan Bupati Kab.Berau. Hasil
yang didapatkan yaitu DPRD Kab.Berau memberi dukungan terhadap rencana
pemekaran daerah Kabupaten Berau Pesisir Selatan namun berbanding terbalik
dengan DPRD, Bupati Kab.Berau kurang memberi dukungan terhadap ususlan
tersebut. Tim Pemekaran Berau Pesisir Selatan selalu diberikan janji untuk
83
mendukung pemekaran namun mereka hanya mendapatkan janji-janji politik
semata. Sehingga untuk mendapatkan SK dari Bupati Kab.Berau, TP2KBPS harus
bekerja keras kemudian selama 2 tahun baru bisa mendapatkan SK dari Bupati Kab.
Berau. Ketika proses ini berlanjutkan di tingkat Provinsi, Gubernur Kalimantan
Timur dan DPRD Kalimantan Timur juga memberikan respon yang positif dengan
mendukung rencana pemekaran daerah ini dengan mengeluarkan SK Gubernur
Kaltim dan SK DPRD Provinsi Kaltim. Dukungan ini diberikan agar daerah pesisir
Berau bisa lebih berkembang.
Secara persyaratan administratif, pemekaran daerah Kabupaten Berau Pesisir
Selatan telah memenuhi persyaratan yaitu telah mendapatkan SK dari setiap desa,
SK dari Bupati dan DPRD Kab.Berau serta telah mendapatkan SK dari Gubernur
dan DPRD Provinsi Kaltim. Selain itu secara teknis Berau Pesisir Selatan juga telah
memenuhi standart. Hasil kunjungan dari provinsi dan pusat menunjukkan jika
secara kewilayahan dan teknis layak untuk di lakukan pemekaran daerah.
Selanjutnya proses pemekaran daerah ini berlanjutkan di tingkat pusat. Pada
awalnya proses pemekaran daerah ini pada saat ditingkat pusat ditangani oleh tim
pemerintah, namun saat itu tim pemerintah mengalami kegagalan. Kabupaten Berau
Pesisir Selatan tidak masuk dalam daftar RUU pemekaran daerah yang akan
dimekarkan sehingga proses pemekaran daerah kembali ditangani oleh TP2KBPS.
Pada saat itu TP2KBPS menyerahkan proposal serta seluruh berkas kepada
mendagri. Setelah itu di lanjutkan di DPR RI. Pembahasan di DPR RI tidak
mendapatkan masalah yang besar karena DPR RI turut mendukung pemekaran
daerah tersebut. Sehingga pada saat itu Kabupaten Pesisir Selatan berhasil masuk
dalam daftar draf RUU pemekaran daerah. Namun pada saat itu Berau Pesisir
84
Selatan menempati posisi yang cukup mengkhawatirkan yang berakibat terancam
tidak dapat dimekarkan. Kemudian tim TP2KBPS melakukan lobby politic
terhadap DPR RI. Akhirnya lobby tersebut mendapatkan hasil yang positif. Berau
Pesisir Selatan menempati posisi yang aman untuk dimekarkan. Pada 24 Oktober
2013 akan dilakukan paripurna terhadap RUU pemekaran daerah namun hal itu
gagal terjadi kerena pada saat itu banyak daerah dari Papua yang ingin dimekarkan
namun tidak bisa karena masih ada persyaratan yang belum di lengkapi. Akhirnya
banyak masyarakat dari Papua melakukan protes yang mengakibatkan tidak
terlaksana paripurna terhadap RUU pemekaran daerah.
Saat ini, proses upaya pemekaran daerah Kabupaten Berau Pesisir Selatan
telah sampai pada tahap akhir, namun karena adanya kebijakan dari Mendagri dan
DPR RI yaitu moratorium pemakaran daerah sehingga sampai saat ini pemekaran
daerah Kabupaten Berau Pesisir Selatan tidak dapat terealisasikan. Dalam
perjalanannya, proses upaya pemekaran daerah Kabupaten Berau Pesisir Selatan
tidak mudah, namun banyak masalah-masalah yang harus dihadapi baik hambatan
yang ada di daerah maupun yang di pusat bahkan sampai saat ini masih ada
permasalahan yang belum terselesaikan. Walaupun beberapa kali terjadi pasang
surut terhadap proses pemekaran daerah ini, namun dengan dukungan seluruh
masyarakat dan usaha yang sangat keras oleh TP2KBPS, upaya pemekaran
Kabupaten Berau Pesisir Selatan akhirnya masuk dalam RUU pemekaran dan
sekarang hanya menunggu keputusan dari Presiden dan kebijakan moratorium.