BAB III-DB

download BAB III-DB

of 34

Transcript of BAB III-DB

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    1/34

    1

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Anatomi sistem pembuluh darah

    Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.

    Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:

    1. Aliran darah koroner

    2. Aliran darah portal

    3. Aliran darah pulmonal

    4. Aliran darah sistemik

    3.1.1 Arteri

    Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang

    membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang

    keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:

    a. Tunika Intima

    b. Tunika Media

    c. Tunika Eksterna

    1. Aorta

    Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian

    ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks

    pulmonalis sinistra turun sepanjang kolumna vertebralis menembus dia!ragma

    turun ke abdomen. "alan arteri ini terdiri dari 3 bagian :

    a. Aorta Asenden

    b. Arkus Aorta

    c. Aorta desendes

    Aorta asendes mempunyai #abang:

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    2/34

    2

    Aorta torakalis

    Aorta Abdominalis

    2. Arteri $epala dan %eher

    &isuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing'masing

    sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian

    perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:

    a. Arteri karotis eksterna

    A. tiroid superior

    A. !aringea asendes

    A. lingualis

    A. !asialis

    A. aurikularis posterior

    A. maskilaris

    b. Arteri karotis interna:

    A. o!talmika

    A. komunikan posterior

    A. #oroidea

    A. serebri anterior

    A. serebri media

    A. nasalis

    3. Arteri vertebralis

    (abang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui !oramen

    prosesus transversi masuk ke #ranium melalui !oramen mahnum berjalan ke atas

    lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini

    bergabung dan membentuk A. basilaris #abang'#abang #ranial A. vertebralis.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    3/34

    3

    4. Arteri basilaris

    &ibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.

    Pada permukaan anterior pons ber#abang dua:

    a. Arteri serebralis posterior

    b. A. sirkumateriosus

    )ajah menerima darah dari:

    Arteri !asialis dan temporalis super!i#ial

    Arteri temporalis super!i#ial

    Arteri transversa !asialis

    Arteri supraorbitalis dan supratoklearis

    5. Arteri subklavia: terdiri dari dekstra yaitu #abang dari arteri anonima dan

    sinitra #abang dari arkus aorta. Terdiri dari:

    a. A. aksilaris

    b. A. brakhialis

    c. A.ulnaris

    d. A.radialis

    e. A. arkus Palmaris super!isialis

    f. A. arkus Palmaris pro!undus

    g. A. digitalis

    6. Aorta torakalis

    a. *ongga toraks terdiri dari:

    A.inter#ostalis

    A.perikardialis

    A.bronkialis

    A.eso!agialis

    A. mediastinalis

    b. &inding toraks terdiri dari:

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    4/34

    4

    Arteri prenikus superior

    Arteri subkostalis

    7. Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.

    8. Arteri *ongga perut

    Terdiri dari:

    a. Arteri seliaka

    b. A. splinika

    c. A. mesenterika superior

    d. A. renalis

    e. A. spermatika dan +varika

    f. A. mesenterika In!erior

    g. A. marginalis

    9. Arteri dinding Abdomen

    Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:

    a. Prenikus in!erior

    b. Arteri subkostalis

    c. Epigastrika superior

    d. Arteri lumbalis

    10. *ongga panggul

    Terdiri dari:

    a. Arteri iliaka interna

    b. Arteri iliaka eksterna,

    3.1.2-ena

    Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah

    dari alat'alat tubuh kembali ke jantung. -ena terbesar adalah vena pulmonalis.

    Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    5/34

    5

    1. -ena ke jantung,meliputi : -ena #ava superior in!erior dan pulmonalis

    2. -ena yang bermuara pada vena #ava superior : tepat dibelakang angulus

    mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M.

    sternokleidomastoideus tepat diatas #lavikula menembus !asia servikalis pro!unda

    dan men#urahkan isinya ke -. sub#lavia. (abang' #abangnya:

    -ena aurikularis posterior

    -ena retromadibularis

    -ena jugularis eksterna posterior

    -ena supraskapularis

    -ena jugularis anterior

    3. -ena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis vena

    temporalis super!isialis aurikularis posterior dan oksipitalis.

    4. -ena wajah: !asialis pro!unda !asialis transversa !asialis.

    5. -ena pterigoideus : -ena maksilaris !asialis lingualis o!talmika.

    6. -ena tonsil dan palatum

    7. -ena punggung

    8. -ena yang bermuara pada vena #ava interior

    9. Anastomisis portal sistemik

    10. -ena dinding pelvis

    11. -ena anggota gerak atas dan

    12. -ena anggota gerak bawah

    3.1.3 $apiler

    Pembuluh darah yang paling ke#il sehingga disebut dengan pembuluh

    rambut. $apiler terdiri dari:

    1. $apiler arteri

    2. $apiler vena

    ungsi kapiler:

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    6/34

    6

    Penghubung arteri dan vena

    Tempat pertukaran darah dan #airan jaringan

    Mengambil hasil dari kelenjar

    Menyerap /at makanan yang terdapat dalam usus

    Menyaring darah dalam ginjal ,03

    3.1.4 Sistem Pembuluhan Lime

    1istem pembuluh lim!e merupakan suatu jalan tambahan tempat #airan

    dapat mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh lim!a dapat

    mengangkut protein dan /at partikel besar keluar ruang jaringan yang tidak

    dikeluarkan dengan absorbs se#ara langsung kedalam kapiler darah. 1istem

    pembuluh lim!e terdiri dari:

    1. &uktus lim!atikus dekstra: &uktus lim!atikus jugularis dekstra sub#lavia

    dan bronkomediastinalis masing'masing mengalisrkan #airan lim!a sisi

    kepala dan leher.

    2. &uktus lim!atikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong

    lim!e yang memanjang.

    3. 2odus lim!atisi: erbentuk lonjong seperti buah ka#ang dan terdapat di

    sepanjang pembuluh lim!e.

    4. $apiler lim!a: sedikit #airan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh

    lim!e.,04

    3.1.! LI"PA

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    7/34

    7

    #ambar 1$ %r&an Limpa

    Terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah

    dan pada iga ke '5 ,6 dan ,, berdekatan dengan !undus abdomen dan

    permukaannya menyentuh dia!ragma. Parenkim limpa terdiri dari:

    1. Pulpa Putih

    2. Pulpa Merah,0

    3.2 'isiolo&i (as)uler

    1istem vaskuler memiliki peranan penting pada !isiologi

    kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan

    lingkungan internal.

    agian' bagian yang berperan dalam sirkulasi:

    1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.

    2. Arteriola #abang ke#il dari sistem arteri yang ber!ungsi sebagai kendali

    ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    8/34

    8

    3. $apiler tempat pertukaran #airan /at makanan dan elektrolit hormone

    dan bahan lainnya antara darah dan #airan interstitial.

    4. -enula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler se#ara bertahap

    5. -ena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke

    jantung.034

    3.*.1 Aliran +arah

    #ambar *. +arah dan peredaran darah

    $e#epatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua

    ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:

    1. Aliran darah dalam pembuluh darah

    2. Tekanan darah arteri : 1istolik diastoli# nadi dan darah rata'rata.

    3. 7elombang nadi.

    4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: !rekuensi gelombang nadi

    irama denyut nadi amplitude dan ketajaman gelombang.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    9/34

    9

    5. a#tor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

    1edangkan Pembuluh dan Aliran -ena 8aitu:

    1. Tekanan -ena: biasanya sangat rendah

    2. 7elombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume

    3. $urva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan #ara non invasive

    4. $e#epatan aliran darah vena

    5. a#tor yang mempengaruhi ke#epatan aliran darah vena

    6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

    039

    3.*.* "IK,%SI,KULASI

    Tempat pertukaran /at (I1 dan (E1 interstitial; adalah kapiler. &an

    dipengaruhi oleh ke#uali dinding kapiler arteriole venolus karena dapat mengatur

    jumlah dan ke#epatan aliran darah. $etiga rangkaian tersebut disebut dengan

    mikrosirkulasi.03

    3.*.3 T-KANAN +A,A

    1elisih diastoli# dan sistolik disebutpulse pressure.Misalnya tekanan

    sistolik ,06 mm

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    10/34

    10

    1. 1istem sara!

    a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut sara! a!eren yang menuju pusat

    vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan

    karotis dari korteks serebri.

    b. pulmonal: in!lasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan

    penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan

    vasokonstriksi sistemik

    2. 1istem humoral atau kimia: berlangsung lo#al atau sistemik misalnya

    rennin'angiotensin vasopressin epineprin asetikolin serotonin

    adenosine kalsium magnesium hydrogen dan kalium.

    3. 1istem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah

    susunan kapiler perubahan tekanan osmoti# dan hidrostatik bagian luar

    dan dalam sistem vaskuler.

    4. 1istem lim!atik: komposisi sistem lim!atik hampir sama dengan komposisi

    kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar lim!osit yang

    mengalir sepanjang pembuluh lim!e untuk masuk ke dalam aliran darah.03

    3.*.4 /airan limati)

    $onsentrasi protein #airan lim!e yang mengalir kebanyakan dari jaringan

    peri!er mendekati nilai rata'rata atau pekat.

    Pembuluh lim!atik ber!ungsi sebagai:

    1. Mengembalikan #airan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    11/34

    11

    2. Mengankut lim!osit dan kelenjar lim!e ke sirkulasi darah

    3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah

    4. Menyaring dan menghan#urkan mikroorganisme

    5. Menghasilkan /at antibody0349

    3.3 +einisi +en&ue 'e0er

    &emam dengue adalah penyakit febris virus akut yang

    seringkali disertai dengan gejala sakit kepala, nyeri tulang atau

    sendi dan otot, rua dan lekopenia!

    3.4 Epidemologi

    "i #ndonesia sejak dilaporkannya kasus dea berdara$ dengue

    %"&"' pada ta$un 1988 terjadi ke(enderungan peningkatan

    insiden! )ejak ta$un 1999, seluru$ propinsi di #ndonesia tela$

    elaporkan kasus "&" dan daera$ tingkat ## yang elaporkan

    kasus "&" juga eningkat, naun angka keatian enurun

    taja dari 41,3* pada ta$un 2000, enjadi 3* pada ta$un

    2004dan enjadi +3* pada ta$un 2005! )eaktu terjadi aba$,

    berbagai serotipe virus "engue ber$asil diisolasi, diantaranya

    virus "engue tipe 1, 2, 3 dan 4!6,7

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    12/34

    12

    3.5 Etiopatofsiologi

    -enyakit ini disebabkan ole$ disebabkan virus dengue #,## ###

    dan #., yang ditularkan ole$ nyauk /edes aegypti dan /edes

    albo(pitus! anifestasi klinis dea dengue tibul akibat reaksi

    tubu$ ter$adap asuknya virus! .irus akan

    berkebang di dala peredaran dara$ dan akan ditangkap ole$

    akrofag! )egera terjadi vireia selaa 2 $ari sebelu tibul

    gejala dan berak$ir setela$ lia $ari gejala panas ulai!

    akrofag akan segera bereaksi dengan enangkap virus dan

    eprosesnya se$ingga akrofag enjadi /- %Antigen

    Presenting Cell'!

    /ntigen yang enepel di akrofag ini akan engaktifasi

    sel elper dan enarik akrofag lain untuk efagosit lebi$

    banyak virus! $elper akan engaktifasi sel sitotoksik yang

    akan elisis akrofag yang suda$ efagosit virus! uga

    engaktifkan sel & yang akan elepas antibodi! /da 3 jenis

    antibodi yang tela$ dikenali yaitu antibodi netralisasi, antibodi

    $eagglutinasi, antibodi ksasi kopleen!

    -roses diatas enyebabkan terlepasnya ediatorediator

    yang erangsang terjadinya gejala sisteik seperti dea,

    nyeri sendi, otot, alaise dan gejala lainnya! "apat terjadi

    anifetasi perdara$an karena terjadi aggregasi trobosit yang

    enyebabkan trobositopenia, tetapi trobositopenia ini

    bersifat ringan!6,7,8,9

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    13/34

    13

    3.5.1 Sistem vaskuler

    -atosiologi prier dea dengue adala$ peningkatan

    akut pereabilitas vaskuler yang engara$ ke kebo(oran

    plasa ke dala ruang ekstravaskuler, se$ingga enibulkan

    $eokonsentrasi dan penurunan tekanan dara$! .olue plasa

    enurun lebi$ dari 20* pada kasuskasus berat, $al ini didukung

    peneuan post orte eliputi efusi pleura, $eokonsentrasi

    dan $ipoproteinei! idak terjadinya lesi destruktif nyata pada

    vaskuler, enunjukkan ba$a peruba$an seentara fungsi

    vaskuler diakibatkan suatu ediator kerja singkat! ika penderita

    suda$ stabil dan ulai sebu$, (airan ekstravasasi diabsorbsi

    dengan (epat, enibulkan penurunan $eatokrit! -eruba$an

    $eostasis pada dea dengue elibatkan 3 faktor peruba$an

    vaskuler, trobositopeni dan kelainan koagulasi! apir seua

    penderita dea dengue engalai peningkatan fragilitas

    vaskuler dan trobositopeni, dan banyak diantaranya penderita

    enunjukkan koagulogra yang abnoral!7,8

    3.5.2 Sistem respon imun

    )etela$ virus dengue asuk dala tubu$ anusia, virus

    berkebang biak dala sel retikuloendotelial yang selanjutnya

    diikuiti dengan vireia yang berlangsung 57 $ari! /kibat infeksi

    virus ini un(ul respon iun baik $uoral aupun selular,

    antara lain anti netralisasi, anti$eaglutinin, anti kopleen!

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    14/34

    14

    /ntibodi yang un(ul pada uunya adala$ #g dan #g, pada

    infeksi dengue prier antibodi ulai terbentuk, dan pada infeksi

    sekunder kadar antibodi yang tela$ ada

    eningkat %booster ee(t'! /ntibodi ter$adap virus dengue

    dapat diteukan di dala dara$ sekitar dea $ari ke5,

    eningkat pada inggu pertaa sapai dengan ketiga, dan

    eng$ilang setela$ 6090 $ari!

    :inetik kadar #g berbeda dengan kinetik kadar antibodi

    #g, ole$ karena itu kinetik antibodi #g $arus dibedakan antara

    infeksi prier dan sekunder! -ada infeksi prier antibodi #g

    eningkat sekitar dea $ari ke14 sedang pada infeksi

    sekunder antibodi #g eningkat pada $ari kedua! ;le$ karena

    itu diagnosa dini infeksi prier$anya dapat ditegakkan dengan

    endeteksi antibodi #g setela$ $ari sakit kelia, diagnosis

    infeksi sekunder dapat ditegakkan lebi$ dini dengan adanya

    peningkatan antibody #g dan #g yang (epat!

    -ada infeksi pertaa terjadi antibodi yang eiliki

    aktitas netralisasi yang engenali protein < dan ono(lonal

    antibodi ter$adap =)1, -re dan =)3 dari virus penyebab

    infeksi akibatnya terjadi lisis sel yang tela$ terinfeksi virus

    tersebut elalui aktitas netralisasi atau aktifasi kopleen!

    /k$irnya banyak virus dilenyapkan dan penderita engalai

    penyebu$an, selanjutnya terjadila$ kekebalan seuur $idup

    ter$adap serotip virus yang saa tersebut, tetapi apabila terjadi

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    15/34

    15

    antibodi yang nonnetralisasi yang eiliki sifat ea(u

    replikasi virus dan keadaan penderita enjadi para$> $al ini

    terjadi apabila epitop virus yang asuk tidak sesuai dengan

    antibodi yang tersedia di $ospes!

    -ada infeksi kedua yang dipi(u ole$ virus dengue dengan

    serotipe yang berbeda terjadila$ proses berikut .irus dengue

    tersebut berperan sebagai super antigen setela$ difagosit ole$

    onosit atau akrofag! akrofag ini enapilkan /ntigen

    -resenting ell %/-'! /ntigen ini ebaa uatan polipeptida

    spesik yang berasal dari ayor isto(opatibility ople?

    % ##'! /ntigen yang beruatan peptida ##akan berikatan

    dengan "4@ %1 dan 2'

    dengan perantaraan A % ell Ae(eptor ' sebagai usa$a tubu$

    untuk bereaksi ter$adap infeksi tersebut, aka lifosit akan

    engeluarkan substansi dari 1 yang berfungsi sebagai iuno

    odulator yaitu #=B gaa, #l2 dan )B %olony )tiulating

    Ba(tor'! "iana #B= gaa akan erangsang akrofag untuk

    engeluarkan #C1 dan =B alp$a! #C1 sebagai ayor

    iunoodulator yang juga epunyai efek pada endot$elial sel

    terasuk didalanya pebentukan prostaglandin dan

    erangsang ekspresi inter(ellular ad$esion ole(ule 1 %#/ 1'!

    )edangkan )B %olony )tiulating Ba(tor' akan

    erangsang neutrop$il, ole$ pengaru$ #/ 1 =eutrop$il yang

    tela$ terangsang ole$ )B akan uda$ engadakan ad$esi

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    16/34

    16

    =eutrop$il yang berad$esi dengan endot$el akan engeluarkan

    lisosi yang akan enyebabkan dinding endot$el lisis dan

    akibatnya endot$el terbuka! =eutrop$il juga ebaa

    superoksid yang terasuk dala radikal bebas yang akan

    epengaru$i oksigenasi pada ito($ondria dan siklus -s!

    /kibatnya endot$el enjadi nekrosis, se$ingga terjadi kerusakan

    endot$el pebulu$ dara$ yang engakibatkan terjadi gangguan

    vaskuler se$ingga terjadi syok! /ntigen yang beruatan #

    akan diekspresikan diperukaan virus se$ingga dikenali ole$

    lifosit "8@, lifosit akan teraktivasi yang bersifat sitolitik,

    se$ingga seua sel engandung virus di$an(urkan dan juga

    ensekresi #B= gaa dan =B alp$a!10,11

    3.5.3 Patogenesis

    .irus dengue asuk ke dala tubu$ anusia leat gigitan

    nyauk /edes /egypti atau /edes /lbopi(tus! ;rgan sasaran

    dari virus adala$ organ A

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    17/34

    17

    dengan bantuan organel organel sel, geno virus ebentuk

    koponenkoponennya, baik koponen perantara aupun

    koponen struktural virus! )etela$ koponen struktural dirakit,

    virus dilepaskan dari dala sel! -roses

    perkebangan biakan virus "

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    18/34

    18

    absorbsi pada perukaan sel, %reseptor binding', epunyai

    fungsi biologis antara lain untuk fusi ebran dan perakitan

    virion!

    /ntibodi eiliki aktitas netralisasi dan engenali

    protein < yang berperan sebagai epitop yang eiliki serotip

    spesik, serotipe(ross reaktif atau Davivirus(ross reaktif!

    /ntibodi netralisasi ini eberikan proteksi ter$adap infeksi

    virus "

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    19/34

    19

    akan terjadi proses kekebalan ter$adap infeksi ter$adap jenis

    virus tersebut untuk jangka aktu yang laa! -engertian ini akan

    lebi$ jelas bila dikeukakan sebagai berikut )eseorang yang

    perna$ endapat infeksi prier virus dengue, akan epunyai

    antibody yang dapat enetralisasi yang saa %$oologous'!

    etapi jika orang tersebut endapatkan infeksi sekunder dengan

    jenis serotipe virus yang lain, aka terjadi infeksi yang berat! al

    ini dapat dijelaskan dengan uraian berikut

    -ada infeksi selanjutnya, antibody $eterologous yang tela$

    terbentuk dari infeksi prier akan ebentuk kopleks dengan

    infeksi virus dengue baru dari serotipe berbeda> naun tidak

    dapat dinetralisasi virus baru ba$kan ebentuk kopleks yang

    infeksius! /kibat adanya infeksi sekunder ole$ virus yang

    $eterolog %virus dengan serotipe lain atau virus lain' karena

    adanya non neutralising antibodi aka partikel virus "

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    20/34

    20

    neutralisasi tetapi bebas bereplikasi di dala akrofag =B

    alp$a baik yang terangsang #=B gaa aupun dari akrofag

    teraktivasi antigen antibodi kopleks, dan selanjutnya akan

    enyebabkan kebo(oran dinding pebulu$ dara$,

    erebesnya (airan plasa ke jaringan tubu$ yang disebabkan

    kerusakan endot$el pebulu$ dara$ yang ekanisenya

    sapai saat ini belu jelas, diana $al tersebut akan

    engakibatkan syok!.irus/b kopleks %kopleks iun' yang

    terbentuk akan erangsang kopleen, yang farakologis

    (epat dan pendek! &a$an ini bersifat vasoaktif dan prokoagulan

    se$ingga enibulkan kebo(oran plasa %syok $ipovoleik'

    dan perdara$an!

    -ada teori kedua %/"

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    21/34

    21

    level tertinggi dijupai pada fase akut! "ikatakan pula ba$a

    #g/, #g1 dan #g4 dapat digunakan sebagai arker dari risiko

    berkebangnya dea dengue, ole$ karenanya pengukuran

    kadar iunoglobulin tersebut sejak aal pengobatan dapat

    ebantu engeta$ui perkebangan penyakit! "isaping

    kedua teori tersebut asi$ ada teoriteori lain tentang

    patogenesis dari "&", diantaranya adala$ teori virulensi virus

    yang endasarkan pada perbedaan serotipe virus dengue "en1,

    "en2, "en3 dan "en4 yang keseuanya dapat diteukan

    pada kasuskasus yang fatal, tetapi berbeda antara daera$ yang

    satu dengan yang lain!

    eori antigenantibodi, diana pada teori ini berdasarkan

    kenyataan ba$a pada penderita "&" terjadi penurunan

    aktivitas siste kopleen yang ditandai dengan penurunan

    dari kadar 3, 4 dan 5! "isaping itu 4872* penderita

    dea dengueterbentuk kopleks iun antara #g dengan

    virus "engue, selanjutnya kopleks iun tersebut dapat

    enepel pada trobosit, sel &, dan selsel dala organ tubu$

    lain! erbentuknya kopleks iun tersebut akan epengaru$i

    aktivitas koponen siste iun yang lain!

    eori ediator, diana akrofag yang terinfeksi virus

    "engue akan elepas berbagai ediator seperti interferon, #C1,

    #C6, #C12, =B dll! "iperkirakan ediator dan endotoksin

    bertanggung jaab atas terjadinya syok septik, dea dan

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    22/34

    22

    peningkatan pereabilitas kapiler! -ada infeksi virus dengue,

    vireia terjadi sangat (epat, $anya berselang beberapa $ari

    dapat terjadi infeksi di beberapa tepat, akan tetapi derajad

    kerusakan jaringan (tissue destruction' yang ditibulkan tidak

    (ukup untuk enjadikan penyebab keatian dari infeksi virus

    tersebut elainkan lebi$ disebabkan ole$ gangguan etabolik!

    "iketa$ui juga ba$a akibat dari replikasi virus di dala sel

    ulai dari terjadinya stres dari sel sapai keatian sel

    apoptotik, baik in vitro aupun in vivo! ekanise perta$anan

    tubu$ elalui apoptosis dan aktivasi selsel fagosit dapat

    enibulkan jejas jaringan lokal %local tissue in#ury' atau

    ketidakseibangan $oeostasis dan selanjutnya ei(u efek

    yang lain! )iste C/G pada uunya berperan dala

    pengaasan dan regulasi respons iun! -eran dala regulasi

    respons iun berupa proses pengenalan antigen, yang berlanjut

    pada proses aktivasi siste iun dan proses sitotoksisitas

    antigen berdasarkan ekspresi olekul C/G kelas # %lokus

    /,&,' dan kelas ## %lokus "G"A,"H,"-'!

    -enelitian ole$ /Iaredo

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    23/34

    23

    yang terinfeksi virus dengue dapat engekspresi antigen C/

    &71, &72, C/"A, "11b dan "83! /ne$nya " yang

    terinfeksi virus dengue ini sanggup eproduksi =BJ dan #B=

    K, naun tidak ensekresi #C6 dan #C12! ;ber$olIer dkk, 2002,

    enjelaskan ba$a #C10 dapat enekan proliferasi sel !adi #C

    10 sebagai sitokin proinDaasi tapaknya berperan dala

    respons iun yang diperantarai lifosit $1, yang dikatakan

    berperan pada infeksi virus pada uunya! -ada infeksi fase

    akut terjadi penurunan dari populasi lifosit "2@ dan berbagai

    subsetnya "4@ dan "8@! uga terjadi penurunan respon

    proliferatif dari selsel ononuklear baik ter$adap rangsangan

    itogen aupun antigen virus "engue, sebaliknya pada fase

    konvalesen respon proliferatif kebali noral! erjadi

    peningkatan konsentrasi #B= , =B , #C10 dan reseptor =B

    terlarut di dala plasa pasien dea dengue! -eningkatan

    =BJberkorelasi dengan anifestasi $eoragik, sedangkan

    kenaikan #C10 ber$ubungan dengan platelet de(ay! "isipulkan

    ba$a pada infeksi virus dengue fase akut terjadi penekanan

    jula$ aupun fungsi dari lifosit , sedangkan sitokin

    proinDaasi =BJberperan penting dala kepara$an dan

    patogenesis dea dengue, begitu juga eningkatnya #C10

    akan enurunkan fungsi lifosit dan fungsi trobosit!

    ipotesis tentang patogenesis dea dengue seperti

    antibody"dependent enhancement$ virus virulence, dan

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    24/34

    24

    iunopatogenesis yang diprakarsai ole$ #B=KG=BJdianggap

    belu (ukup untuk enjaab terjadinya trobositopenia dan

    $eokonsentrasi pada dea dengue! enurut Cei L dkk,

    2001, infeksi virus dengue akan epengaru$i siste iun

    tubu$ berupa peruba$an dari rasio "4G"8, overproduksi dari

    sitokin dan dapat enginfeksi selsel endotel dan $epatosit

    dengan akibat terjadinya apoptosis serta disfungsi dari selsel

    tersebut! &egitu juga siste koagulasi dan brinolisis ikut

    teraktivasi selaa infeksi virus dengue! angguan ter$adap

    respon iun tidak $anya berupa gangguan dala ebersi$kan

    virus dari dala tubu$, akan tetapi over produksi sitokin dapat

    epengaru$i selsel endotel, onosit dan $epatosit! :erusakan

    trobosit akibat dari reaksi silang otoantibodi antitrobosit,

    karena overproduksi #C6 yang berperan besar dala

    terbentuknya otoantibodi antitrobosit dan antisel endotel,

    serta eningkatnya level dari t-/ dan desiensi koagulasi!

    "isipulkan ba$a penyebab dari kebo(oran plasa yang

    k$as terjadi pada pasien dea dengue disebabkan ole$ kerja

    bersaa seperti suatu konser dari aktivasi kopleen, induksi

    keokin dan keatian sel apoptotik! "i$ipotesiskan ba$a

    peningkatan sintesis #C8 eegang peran penting dala

    terjadinya kebo(oran plasa pada pasien dea dengue! al ini

    dapat dili$at dala seru pasien dea dengue berat terjadi

    peningkatan level #C8, dan dibuktikan se(ara in vitro ole$ &os($ #

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    25/34

    25

    dkk %2002' elalui kultur prier dari onosit anusia yang

    diinfeksi dengan virus dengue tipe 2, terjadi peningkatan

    level #C8 dala supernatan kultur, yang diperkirakan karena

    terjadi peningkatan aktivasi dari =Bkappa&!10

    -enelitian ole$ &et$ell dkk %1998' ter$adap anak di

    .ietna dengan "&" dan ))" enyebutkan ba$a pada anak

    dengan ))" ternyata level #C6 dan soluble intercellular adhesion

    molecule"% renda$, $al ini ereDeksikan adanya ke$ilangan

    protein dala sirkulasi karena kebo(oran kapiler dan $anya level

    dari reseptor =B terlarut %=BA' yang eninggi seiring dengan

    beratnya penyakit!11

    3.6 Maniestasi linis

    Periode inkubasi adalah ,'? hari. Mani!estasi klinis bervariasi dan dipengaruhi

    usia pasien. Pada bayi dan anak'anak penyakit ini dapat tidak terbedakan atau

    dikarakteristikkan sebagai demam selama ,'9 hari peradangan !aring rinitis dan

    batuk ringan. ?5

    $ebanyakan remaja dan orang dewasa yang terin!eksi mengalami demam se#ara

    mendadak dengan suhu meningkat #epat hingga 354'4,,o( biasanya disertai

    nyeri !rontal atau retro'orbital khususnya ketika mata ditekan. $adang'kadangnyeri punggung hebat mendahului demam. 1uatu ruam transien dapat terlihat

    selama 04'4= jam pertama demam. &enyut nadi dapat relati! melambat sesuai

    derajat demam. Mialgia dan artalgia segera terjadi setelah demam.

    &ari hari kedua sampai hari keenam demam mual dan muntah terjadi dan

    lim!adenopati generalisata hiperestesia atau hiperalgesia kutan gangguan

    penge#apan dan anoreksia dapat berkembang. 1ekitar ,'0 hari kemudian ruam

    makulopapular terlihat terutama di telapak kaki dan telapak tangan kemudian

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    26/34

    26

    menghilang selama ,'9 hari. $emudian ruam kedua terlihat suhu tubuh yang

    sebelumnya sudah menurun ke normal sedikit meningkat dan mendemonstrasikan

    karakteristik pola suhu bi!asik.

    a. Undiferentiated fever sindrom in!eksi virus;

    &emam sederhana yang tidak dapat dibedakan dengan penyebab virus lain.

    &emam disertai kemerahan berupa makulopapular timbul saat demam reda.

    7ejala dari saluran pernapasan dan saluran #erna sering dijumpai.

    b. &emam dengue

    &emam mendadak tinggi disertai nyeri kepala nyeri otot dan sendi@tulang

    nyeri retro'orbital photophobia nyeri pada punggung !a#ial !lushed tidak

    mau makan nyeri perut nyeri tenggorok dan depresi umum.

    Pemeriksaan !isik:

    &emam: 35'460( berakhir 9'? hari.

    Pada hari sakit ke ,'3 tampak !lushing pada muka muka kemerahan;

    leher dan dada.

    Pada hari akit ke 3'4 timbul ruam kulit makulopapular@rubeoli!orm

    ' Mendekati akhir dari !ase demam dijumpai petekie pada kaki bagian

    dorsal lengan atas dan tangan.

    ' (onvales#ent rash berupa petekie mengelilingi daerah yang pu#at

    pada kulit yang normal disertai rasa gatal.

    Mani!estasi perdarahan:

    ' ji bending positi! dan atau petekie

    ' Mimisan hebat menstruasi yang lebih banyak perdarahan saluran

    #erna ,6

    3. +ia&nosis

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    27/34

    27

    #ambar 3$ S)ema )riteria dia&nosis ine)si den&ue 2% *55676

    &alam perjalanan penyakit in!eksi dengue terdapat tiga !ase perjalanan in!eksi

    dengue yaitu:

    1. ase demam: viremia menyebabkan demam tinggi

    2. ase kritis@pembesaran plasma: onset mendadak adanya pembesaran plasma

    dengan derajat bervariasi pada !ase e!usi pleura dan asites.

    3. ase re#over@ penyembuhan @ #onvales#ense: pembesaran plasma mendadak

    berhenti disertai reabsorbsi #airan dan ekstravasasi plasma.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    28/34

    28

    7ambar 4: perjalanan penyakit in!eksi dengue

    &iagnosa ditegakkan bila terdapat dua atau lebih mani!estasi klinis nyeri kepala

    nyeri retro'orbital mialgia@artralgia ruam kulit mani!estasi perdarahan

    leukopenia; ditambah pemeriksaan serologis dengue positi!B atau ditemukan

    pasien demam dengue@ demam berdarah dengue yang sudah dikon!irmasi pada

    lokasi dan waktu yang sama.5

    3.8 Pemeri)saan Penun9an&

    3.=., %aboratorium

    Pemeriksaan laboratorium dilakukan terutama untuk mendeteksi perubahan

    hematologis. Parameter laboratorium yang dapat diperiksa antara lain:

    a. %eukosit

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    29/34

    29

    &apat normal atau menurun. Mulai hari ke'3 dapat ditemui lim!ositosis

    relati! C49D dari total leukosit; disertai adanya lim!osit plasma biru

    C,9D dari jumlah total leukosit; yang pada !ase syok meningkat.

    b. Trombosit

    mumnya terdapat trombositopenia jumlah trombosit ,66.666@Fl;

    pada hari ke 3'=.

    c.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    30/34

    30

    1ebagai parameter pemantauan pemberian #airan. "umlah kalium

    normal serum adalah 39'90 mEH@l sedangkan natrium ,39',49 mEH@l.

    h. 7olongan darah dan cross match

    ila akan diberikan trans!usi darah dan komponen darah.

    i. Imunoserologi

    &ilakukan pemeriksaan IgM dan Ig7 terhadap dengue. IgM terdeteksi

    mulai hari ke 3'9 meningkat sampai minggu ke'3 menghilang setelah

    6'56 hari. Ig7 pada in!eksi primer mulai terdeteksi pada hari ke',4

    pada in!eksi sekunder Ig7 mulai terdeteksi pada hari ke'0. 5,6

    3.= 0. *adiologis

    Pada !oto dada didapatkan e!usi pleura terutama pada hemitoraks

    kanan. Tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat e!usi pleura dapat

    dijumpai pada kedua hemitoraks. Asites dan e!usi pleura dapat pula

    dideteksi dengan pemeriksaan 17.5,,

    3.6 +ia&nosa Bandin&

    ' apak

    ' Aubella

    ' "ea ($ikungunya

    ' alaria

    ' "ea t$ifoid

    ' Ceukiia

    ' robositopenia purpura idiopatik %#-'

    ' )epsis

    9,11

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    31/34

    31

    3.1! Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan pasien && umumnya berorientasi kepada pemberian

    #airan. Meminum #airan seperti air atau jus buah dalam 04 jam sebelum

    pergi ke dokter merupakan !aktor protekti! melawan kemungkinan dirawat

    inap di rumah sakit. 1etiap pasien terduga demam dengue sebaiknya dirawat

    di tempat terpisah dengan pasien penyakit lain sebaiknya pada kamar yang

    bebas nyamuk berkelambu;. Penatalaksanaan pada demam dengue tanpa

    penyulit adalah:

    1. Tirah baring.

    2. Pemberian #airan.

    ila belum ada na!su makan dianjurkan untuk minum banyak ,9'0 liter

    dalam 04 jam susu air dengan gula@sirup atau air tawar ditambah

    dengan garam saja;.

    3. Medikamentosa yang bersi!at simtomatis.

    ntuk hiperpireksia dapat diberikan kompres kepala ketiak atau

    inguinal. Antipiretik sebaiknya dari golongan asetamino!en eukinin atau

    dipiron.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    32/34

    32

    4.

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    33/34

    33

    plasma atau ekspander plasma. "umlah #airan disesuaikan dengan

    perkembangan klinis.

    $e#epatan permulaan in!us ialah 06 ml@kg berat badan@ jam dan bila

    syok telah diatasi ke#epatan in!us dikurangi menjadi ,6 ml@kg berat

    badan@ jam. Pada kasus syok berat #airan diberikan dengan diguyur

    dan bila tak tampak perbaikan diusahakan pemberian plasma atau

    ekspander plasma atau dekstran atau preparat hemasel dengan jumlah

    ,9'05 ml@kg berat badan. &alam hal ini perlu diperhatikan keadaan

    asidosis yang harus dikoreksi dengan 2a'bikarbonat. Pada umumnya

    untuk menjaga keseimbangan volume intravaskular pemberian #airan

    intravena baik dalam bentuk elektrolit maupun plasma dipertahankan

    ,0'4= jam setelah syok selesai.,3

    3.11Kompli)asi

    In!eksi primer pada demam dengue dan penyakit mirip dengue

    biasanya ringan dan dapat sembuh sendirinya. $ehilangan #airan dan

    elektrolit hiperpireksia dan kejang demam adalah komplikasi paling sering

    pada bayi dan anak'anak. Epistaksis petekie dan lesi purpura tidak umum

    tetapi dapat terjadi pada derajat manapun. $eluarnya darah dari epistaksis

    muntah atau keluar dari rektum dapat memberi kesan keliru perdarahan

    gastrointestinal. Pada dewasa dan mungkin pada anak'anak keadaan yang

    mendasari dapat berakibat pada perdarahan signi!ikan. $ejang dapat terjadi

    saat temperatur tinggi khususnya pada demam #hikungunya. %ebih jarang

    lagi setelah !ase !ebril astenia berkepanjangan depresi mental bradikardia

    dan ekstrasistol ventrikular dapat terjadi.?=

  • 7/24/2019 BAB III-DB

    34/34

    34

    $omplikasi akibat pelayanan yang tidak baik selama rawatan inap

    juga dapat terjadi berupa kelebihan #airan fluid overload; hiperglikemia dan

    hipoglikemia ketidak seimbangan elektrolit dan asam'basa in!eksi

    nosokomial serta praktik klinis yang buruk.. &i daerah endemis demam

    berdarah dengue harus di#urigai terjadi pada orang yang mengalami demam

    atau memiliki tampilan klinis hemokonsentrasi dan trombositopenia. =

    3.1* Pro&nosis

    Prognosis demam dengue dapat beragam dipengaruhi oleh adanya

    antibodi yang didapat se#ara pasi! atau in!eksi sebelumnya. Pada &&

    kematian telah terjadi pada 46'96D pasien dengan syok tetapi dengan

    penanganan intensi! yang adekuat kematian dapat ditekan ,D kasus.

    $eselamatan se#ara langsung berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan

    intensi!. Pada kasus yang jarang terdapat kerusakan otak yang disebabkan

    syok berkepanjangan atau perdarahan intrakranial.