BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA - · PDF file39 BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA Penentuan...
Transcript of BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA - · PDF file39 BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA Penentuan...
39
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Penentuan pit optimal dalam simulasi perencanaan tambang Bab 3 berikut
akan dibantu software NPV Scheduler dan datamine studio dengan tujuan akhir yaitu
mendapatkan suatu desain pit dengan menggun akan optimasi pit.
Studi kasus yang batasan masalahnya telah dijelaskan pada Bab 1 akan
disimulasikan berdasarkan beberapa kenyataan yang dihadapi perusahaan
pertambangan yaitu harga komoditas mineral yang cenderung berubah pada umumnya
bergerak naik, serta biaya produksi yang cenderung meningkat.
Tujuan membagi simulasi ke dalam tiga skenario yaitu untuk melihat
pengaruh dari perubahan komponen harga dan biaya pada perencanaan tambang dan
desain pit yang optimal suatu tambang terbuka.
NPV Scheduler menggunakan banyak variabel yang dapat mempengaruhi
hasil simulasi, karena itu penggunaan variabel di dalam NPV Scheduler akan dibatasi
pada simulasi suatu perusahaan tambang tembaga emas dengan produksi tetap hingga
akhir umur tambang menghadapi perubahan harga komoditas mineral dan adanya
kenaikan biaya produksi.
Keterangan lebih jelas dari ketiga skenario yang dijalankan pada NPV
Scheduler sebagai berikut :
a) Skenario pertama dilakukan dengan asumsi :
Harga logam dan biaya penjualan ( selling cost) diasumsikan tetap dari awal
tambang berdiri hingga akhir tambang.
Biaya produksi baik itu biaya penambangan maupun biaya pengolahan tetap
dari awal tambang berdiri hingga akhir tambang.
Produksi, parameter geoteknis, dan parameter lainnya tetap hingga akhir
tambang.
Skenario diatas akan diproses di dalam NPV Scheduler. Hasilnya akan
menjadi masukkan untuk pembahasan. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
Gambar 3.1 :
40
b) Skenario kedua dilakukan dengan asumsi :
Harga logam dan biaya penjualan (selling cost) diasumsikan naik yaitu pada
pushback ke-3 dan ke-6.
Biaya produksi baik itu biaya penambangan diasumsikan naik pada pushback
ke-3 dan ke-6 sementara biaya pengolahan naik pada pushback ke-6.
Produksi, parameter geoteknis, dan parameter lainnya tetap hingga akhir
tambang.
Skenario dua akan dibantu software datamine studio yang berperan
mengambil salah satu pushback dan mengubah pushback tersebut untuk dijadikan
desain acuan ketika akan memasukkan input harga logam dan biaya produksi yang
baru.
Skenario diatas akan diproses di dalam NPV Scheduler. Hasilnya akan
menjadi masukkan untuk pembahasan. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
Gambar 3.2 :
Biaya produksitetap
Parametergeoteknis tetap
Umurtambang
Ultimate pit NPV/Profit Kadar logamyang diperoleh
Batuan dan bijihyang diperoleh
NPV Scheduler
Gambar 3.1 Bagan Alir Skenario (1)
Produksitetap
Hargalogam tetap
Parameterlainnya tetap
41
c) Skenario ketiga dilakukan dengan asumsi :
Harga logam dan biaya penjualan ( selling cost) diasumsikan turun yaitu pada
pushback ke-3 dan ke-6.
Biaya produksi baik itu biaya penambangan diasumsikan naik pada pushback
ke-3 dan ke-6 sementara biaya pengolahan naik pada pushback ke-6.
Produksi, parameter geoteknis, dan parameter lainnya tetap hingga akhir
tambang.
Skenario tiga akan dibantu software datamine studio yang berperan
mengambil salah satu pushback dan mengubah pushback tersebut untuk dijadikan
Biayapenambangan
naik padapushback ke-3
dan ke-6sementara biayapengolahan naikpada pushback
ke-6
Parametergeoteknis
tetap
Umurtambang
Ultimate pit NPV/Profit Kadar logamyang diperoleh
Produksitetap
Parameterlainnya tetap
Hargalogam naik
padapushbackke-3 dan
ke-6
DatamineStudio
Batuan dan bijihyang diperoleh
NPV Scheduler
Gambar 3.2 Bagan Alir Skenario (2)
42
desain acuan ketika akan memasukkan input harga logam dan biaya produksi yang
baru.
Skenario diatas akan diproses di dalam NPV Scheduler. Hasilnya akan
menjadi masukkan untuk pembahasan. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
Gambar 3.3 :
Biayapenambangan
naik padapushback ke-3
dan ke-6sementara biayapengolahan naikpada pushback
ke-6
Parametergeoteknis
tetap
Umurtambang
Ultimate pit NPV/Profit Kadar logamyang diperoleh
Produksitetap
Parameterlainnya tetap
Hargalogam turun
padapushbackke-3 dan
ke-6
DatamineStudio
Batuan dan bijihyang diperoleh
NPV Scheduler
Gambar 3.3 Bagan Alir Skenario (3)
43
3.1 Studi Kasus
Kasus yang diangkat untuk dikerjakan dengan NPV Scheduler ini diambil dari
Earthworks NPV Scheduler Help (2007).
Sebuah departemen eksplorasi pada suatu perusahaan tambang membuat
model geologi (dalam ekstension Datamine) dari sebuah proyek tembaga -emas.
Model ini memiliki sekitar 350.000 blok yang didalamnya terkandung subcells
berisikan model volumetric dari topografi dan batas bijih.
Berdasarkan hasil test dari konsultan metalurgi disarankan untuk membagi
bijih kedalam dua bagian yaitu SULF1 ( mill-smelting-refining) dan SULF2 (leach dan
SXEW). Sementara menurut konsultan geoteknis setelah melihat keadaan batuan
cebakan bijih dan karakteristik batuan sekitar menyarankan membagi daerah tambang
tersebut ke dalam lima bagian seperti Tabel 3.1 dan Gambar 3.4 berikut :
Gambar 3.5 berikut merupakan gambar kontur awal dari pit :
Azimuth ( 0 ) Slope ( 0 )
1 12 41
2 93 43
3 128 44
4 145 41
5 280 40
Tabel 3.1Azimuth Vs Slope
Gambar 3.5 Kontur Awal pit
U
U
U
U
Gambar 3.4 Azimuth Vs Slope
1
2
3
4
5
44
3.1.1 Skenario (1) :
Dari mulai tambang beroperasi hingga akhir umur tamba ng data yang
digunakan ialah sebagai berikut.
Parameter Ekonomi :
o Harga Au : $ 23,6/gr
o Biaya penjualan Au : $ 3,31/gr
o Harga Cu : $ 8.157,09/tonne
o Biaya penjualan Cu : $ 8,1571/tonne
o Biaya penambangan : $ 1,166/tonne
o Biaya pengolahan :
SULF1 :
Biaya pengolahan : $ 2,67/tonne
Perolehan Au : 85%
Biaya penggerusan dan pemurnian Au : $ 0
Perolehan Cu : 89%
Biaya penggerusan dan pemurnian Cu : $ 176,34/tonne
SULF2 :
o Biaya pengolahan : $ 1,29/tonne
o Perolehan Au : 0%
o Biaya SXEW Au : $ 0
o Perolehan Cu : 63%
o Biaya SXEW Cu : $ 308,65/tonne
Dilusi tambang : 5%
Perolehan tambang : 95%
Annual discount rate : 10%
Laju produksi bijih dari tambang : 10 juta tonne/tahun
Kapasitas stockpile :
S1 : Untuk batuan SULF1 : 25 juta tonne
S2 : Untuk batuan SULF2 : 10 juta tonne
45
3.1.2 Skenario (2) :
Parameter Ekonomi :
o Harga Au : $ 23,6/gr
o Biaya penjualan Au : $ 3,31/gr
o Harga Cu : $ 8.157,09/tonne
o Biaya penjualan Cu : $ 8,1571/tonne
o Biaya penambangan : $ 1,166/tonne
o Biaya pengolahan :
SULF1 :
Biaya pengolahan : $ 2,67/tonne
Perolehan Au : 85%
Biaya penggerusan dan pemurnian Au : $ 0
Perolehan Cu : 89%
Biaya penggerusan dan pemurnian Cu : $ 176,34/tonne
SULF2 :
o Biaya pengolahan : $ 1,29/tonne
o Perolehan Au : 0%
o Biaya SXEW Au : $ 0
o Perolehan Cu : 63%
o Biaya SXEW Cu : $ 308,65/tonne
Dilusi tambang : 5%
Perolehan tambang : 95%
Annual discount rate : 10%
Laju produksi bijih dari tambang : 10 juta tonne/tahun
Kapasitas stockpile :
S1 : Untuk batuan SULF1 : 25 juta tonne
S2 : Untuk batuan SULF2 : 10 juta tonne
46
Ketika tambang telah beroperasi 3 -4 tahun terjadi beberapa perubahan pada harga
komoditas dan biaya penambangan, menjadi seperti dibawah ini :
Harga Au : $ 29,15/gr
Biaya penjualan : $ 4,09/gr
Harga Cu : $ 10.081,34/tonne
Biaya penjualan : $ 10,0813/tonne
Biaya penambangan : $ 1,2826/tonne
Ketika tambang telah beroperasi sekitar 7 tahun, kembali terjadi beberapa perubahan
harga komoditas dan biaya, menjadi seperti di bawah ini :
Harga Au : $ 53,915/gr
Biaya penjualan : $ 7,56/gr
Harga Cu : $ 18.646,45/tonne
Biaya penjualan : $ 18,6465/tonne
Biaya penambangan : $ 1,41/tonne
Biaya Pengolahan :
SULF1 : Biaya pengolahan : $ 2,937/tonne
SULF2 : Biaya pengolahan : $ 1,419/tonne
3.1.3 Skenario (3) :
Parameter Ekonomi :
o Harga Au : $ 23,6/gr
o Biaya penjualan Au : $ 3,31/gr
o Harga Cu : $ 8.157,09/tonne
o Biaya penjualan Cu : $ 8,1571/tonne
o Biaya penambangan : $ 1,166/tonne
o Biaya pengolahan :
SULF1 :
Biaya pengolahan : $ 2,67/tonne
Perolehan Au : 85%
Biaya penggerusan dan pemurnian Au : $ 0
Perolehan Cu : 89%
Biaya penggerusan dan pemurnian Cu : $ 176,34/tonne
47
SULF2 :
o Biaya pengolahan : $ 1,29/tonne
o Perolehan Au : 0%
o Biaya SXEW Au : $ 0
o Perolehan Cu : 63%
o Biaya SXEW Cu : $ 308,65/tonne
Dilusi tambang : 5%
Perolehan tambang : 95%
Annual discount rate : 10%
Laju produksi bijih dari tambang : 10 juta tonne/tahun
Kapasitas stockpile :
S1 : Untuk batuan SULF1 : 25 juta tonne
S2 : Untuk batuan SULF2 : 10 juta tonne
Ketika tambang telah beroperasi 3 -4 tahun terjadi beberapa perubahan pada harga
komoditas dan biaya, menjadi seperti dibawah ini :
o Harga Au : $ 19,431/gr
o Biaya penjualan : $ 2,72/gr
o Harga Cu : $ 6.715,814/tonne
o Biaya penjualan : $ 6,7158/tonne
o Biaya penambangan : $ 1,2826/tonne
Ketika tambang telah beroperasi hampir 7 tahun, kembali terjadi beberapa perubahan
harga komoditas dan biaya, menjadi seperti di bawah ini :
Harga Au : $ 17,881/gr
Biaya penjualan : $ 2,5/gr
Harga Cu : $ 5.207,714/tonne
Biaya penjualan : $ 5,2077/tonne
Biaya penambangan : $ 1,41/tonne
Biaya pengolahan :
SULF1 : Biaya pengolahan : $ 2,937/tonne
SULF2 : Biaya pengolahan : $ 1,419/tonne
48
3.2 Pengolahan Data
Penjelasan berikut mengacu pada Bab 2 dimana secara umum software NPV
Schedule berisi enam model, yaitu :
Mulai
Model Masukkan(Input Model)
Model Ekonomi(Economic Model)
Batas Pit Akhir(Ultimate Pit)
Tahapan Penambangan(Pushback Generator)
Penjadualan(Scheduling)
Optimasi Stockpile(Stockpile Optimizer)
Optimasi Kadar Batas(Mineflow Optimizer)
Selesai
Gambar 3.6 Model Pada NPV Scheduler
49
3.2.1 Skenario (1) :
(1) Model Masukkan (Input model)
Model masukkan merupakan model pertama pada NPV Scheduler yang
bertujuan untuk memasukkan blok model (Gambar awal dari pit dap at dilihat pada
Gambar 3.5) ke dalam NPV Scheduler. Model ini penting untuk menjalankan model -
model NPV Scheduler berikutnya.
Masukkan yang diperlukan pada input model diawali dengan memasukkan
blok model, satuan mata uang, dan tipe penyusun batuan. Pada ketiga skenario blok
model yang digunakan yaitu cumodel.dm, kemudian menjelaskan hasil dari tambang
yaitu batuan berupa ore (SULF1 dan SULF2) dan waste. Bijih (SULF1dan SULF2)
akan menghasilkan produk berupa Au dan Cu, sementara satuan mata uang yang
digunakan terhadap ketiga skenario beserta perhitungannya yaitu US$.
Setelah selesai memasukkan input beserta blok model ke dalam model
masukkan dan menjalankannya. Hasil dari model masukkan dapat dilihat pada Bab 5.
(2) Model Ekonomi (Economic Settings Model)
Model ekonomi merupakan model yang bertujuan untuk menentukan nilai
ekonomik blok dari produk, jenis batuan, metode pemrosesan yang akan digunakan,
biaya penambangan, biaya pengolahan, serta perolehan.
Model ekonomi memiliki beberapa tab sebagai masukkan yang harus diisi
(Options, Prices, Mining, Processing, Adjustments) seperti pada Gambar 3.7 untuk
menjalankan model ekonomi seutuhnya.
Gambar 3.7 Economic Settings Model
50
Model ini secara garis besar dibagi atas cost model dan profit model. Cost
model adalah pilihan yang membuat economic model menghitung parameter harga
dan biaya, sementara profit model adalah pilihan dimana economic model tidak akan
menghitung nilai ekonomik blok yang baru (harga dan biaya yang baru), tetapi hanya
menggunakan nilai ekonomik blok (harga dan biaya) dari blok mode itu sendiri.
Model ini juga merupakan model untuk mengisi komponen berupa harga
logam, biaya untuk menjualnya, biaya penambangan beserta inkrementalnya,
perolehan tambang, dilusi tambang, biaya pengolahan, biaya pengolahan tambahan
Au dan Cu, serta perolehan Au dan Cu dari pengolahan.
Setelah selesai memasukkan input ke dalam model ekonomi dan
menjalankannya. Hasil dari model ekonomi dapat dilihat pada Bab 5.
(3) Model Batas Pit Akhir (Ultimate Pit Model)
Model batas pit akhir merupakan model untuk menentukan ultimate pit dan pit
phase dari cebakan bijih (blok model mula -mula) baik itu dengan menggunakan
metoda Lerchs Grossman/kerucut mengambang.
Model batas pit akhir memiliki beberapa tab sebagai masukkan yang harus
diisi (ultimate pit, sequencing, slopes, time, advanced ) seperti pada Gambar 3.8
untuk dapat menjalankan model batas pit akhir seutuhnya.
Gambar 3.8 Ultimate Pit Settings Model
51
Model ini secara garis besar merupakan model untuk menentukan metoda
optimasi pit yang akan diguna kan baik itu Lerchs Grossman/kerucut mengambang
terhadap cebakan bijih (blok model). Metoda kerucut mengambang merupakan
metoda penentuan ultimate pit dengan mengangkat terlebih dahulu waste yang berada
di atas ore untuk kemudian mengambil ore tersebut, sementara metoda Lerchs
Grossman merupakan metoda penentuan ultimate pit yang penjelasan algoritmanya
tercantum pada bab dua. Studi kasus (ketiga skenario) ini dijalankan dengan
menggunakan metoda optimasi pit Lerchs Grossman. Model ini juga merupakan
tempat untuk mengisi keadaan lereng (azimuth, sudut lereng), besarnya laju produksi
dari tambang per tahun, discount rate per tahun, serta batasan pit (restricted zones).
Model batas pit akhir juga dapat digunakan untuk menentukan daerah
terlarang (restricted zone) yang akan ditambang. Daerah yang tidak boleh ditambang
dapat berupa batas kontrak, jalan, sungai, pembangkit listrik, dll. Studi kasus ini
mendefinisikan daerah terlarang ( resrtricted zone) sebagai zona khusus penyimpanan
(stockpiles) dan tempat pembuangan (dumps) dimana operasi penambangan tidak
dapat dilakukan di zona khusus ini. Gambar 3.9 berikut menjelaskan local restriction
untuk ketiga skenario ini (kuning merupakan area stockpile, merah area dumps).
Gambar 3.9 Local Restriction
52
Setelah selesai memasukkan input ke dalam model batas pit akhir dan
menjalankannya. Hasil dari model batas pit akhir dapat di lihat pada Bab 5.
(4) Model Tahapan Penambangan (Pushback Generator)
Model pushback generator merupakan model keempat pada NPV Scheduler
yang memiliki tujuan untuk menghas ilkan pushback, urutannya, beserta batasannya.
Model pushback generator memiliki beberapa tab sebagai masukkan yang
harus diisi (options, control, advanced ) seperti pada Gambar 3.10 untuk dapat
menjalankan model pushback generator seutuhnya.
Model ini merupakan tempat untuk memberi masukkan kepada software yaitu
jumlah pushback maksimum yang akan dihasilkan, apakah pushback tersebut
nantinya akan mencapai batas ultimate pit (bagian terluar), lebar jalan pengangkutan,
besarnya laju minimum bijih dari tambang yang akan dikirim ke pabrik pengolahan
(millore) untuk setiap pushback-nya.
Setelah selesai memasukkan input ke dalam model pushback generator dan
menjalankannya. Hasil dari model pushback generator dapat dilihat pada Bab 5.
Gambar 3.10 Pushback Settings Model
53
(5) Model Penjadualan (Scheduling)
Model penjadualan merupakan model kelima sekaligus model terakhir dari
NPV Scheduler bertujuan untuk menjadualkan pushback tambang dengan melihat
batasan praktis (tonase dan waktu), serta menghasilkan estimasi NPV yang lebih
akurat.
Model scheduling memiliki beberapa tab sebagai masukkan yang harus diisi
(targets, time, options, pushbacks ) seperti pada Gambar 3.11 untuk dapat
menjalankan model scheduling seutuhnya.
Model ini merupakan tempat untuk memberi masukkan kepada software
berupa banyaknya hari dalam satu periode (kurun waktu) yang akan digunakan dalam
penjadualan, waktu kerja truk selama umur tambang, jarak antar pushback, dan tujuan
dari produk hasil penambangan baik itu ore (SULF1 dan SULF2) maupun waste.
Tujuan dari SULF1 yaitu crusher, tujuan dari SULF2 yaitu heap (heap A dan heap
B), dan tujuan dari waste ialah dump (dump A dan dump B).
Setelah selesai memasukkan input ke dalam model scheduling dan
menjalankannya. Hasil dari model scheduling dapat dilihat pada Bab 5.
Gambar 3.11 Scheduling Settings Model
54
(6) Model Optimasi Stockpile/Optimasi Kadar Batas
Model optimasi stockpile/optimasi kadar batas merupakan model keenam yang
hanya ada pada software paket NPV Scheduler + Mine Flow Optimizer. Model ini
merupakan model pilihan (tidak wajib) dan tidak ada pada s oftware NPV Scheduler
sendiri melainkan sebuah paket software.
Model ini bertujuan untuk melihat kembali jadual penambangan dan
mempertimbangkan kombinasi dari pencampuran target produk tambang itu sendiri
(Au dan Cu) pada stockpile atau penggunaan teknik optimasi kadar batas yang
kesemuanya berguna untuk memaksimalkan NPV.
Model stockpiling memiliki beberapa tab sebagai masukkan yang harus diisi
(parameters, stockpiles, external, constraints, options, grades, mining ) seperti pada
Gambar 3.12 untuk dapat menjalankan model stockpiling seutuhnya.
Model ini merupakan tempat untuk memberi masukkan kepada software
berupa besar (tonase) maksimum prestripping, mengisi kapasitas stockpile termasuk
kadar batas baik itu S1 (stockpile untuk material SULF1) atau S2 (stockpile untuk
material SULF2) dan biaya muat -angkut ke crusher (rehandling cost ), kapasitas
pabrik pengolahan milling dan leaching, optimasi yang akan digunakan ( stockpile
optimizer/mine flow optimizer ), penentuan mineral utama dan mineral sampinga n.
Gambar 3.12 Stockpile/Mine Flow Optimizer Model
55
Studi kasus ini Cu dipilih sebagai produk utama, sementara Au merupakan produk
sampingan.
Setelah selesai memasukkan input ke dalam model stockpiling dan
menjalankannya. Hasil dari model stockpiling dapat dilihat pada Bab 5.
Demikianlah software NPV Scheduler dijalankan dari awal s/d akhir ( input
model - economic model - ultimate pit model - pushback generator model –
scheduling model – stockpile optimizer/mine flow optimizer) untuk skenario satu.
Skenario dua dan skenario tiga hanya memiliki beberapa perubahan pada parameter
ekonomi (harga dan biaya produksi). Penjelasan lebih lengkap mengenai skenario dua
dan tiga dapat dilihat seperti berikut.
3.2.2 Skenario (2) :
Skenario (2) dijalankan dengan langkah pengoperasian NPV Scheduler seperti
telah dijelaskan pada skenario (1) yaitu menggunakan data yang ada pada skenario (1)
kemudian menjalankan seluruh model ada pada NPV Scheduler ( input model s/d
pushback generator).
Setelah menjalankan input model s/d pushback generator kemudian
mengambil salah satu pushback yang telah dihasilkan (pushback ketiga) atau keadaan
ini akan sama dengan ketika tambang telah beroperasi sekitar 3 tahun dari awal
tambang berdiri untuk dibawa dan diedit menggunakan software datamine studio.
Hasil datamine studio akan kembali menjadi masukkan pada input model.
Langkah berikutnya menjalankan kembali NPV Scheduler ( input model s/d pushback
generator) dengan membuat beberapa perubahan pada harga komoditas yaitu
kenaikan harga logam Au dan Cu, kenaikan biaya untuk menjualnya, sert a kenaikan
biaya penambangan yang keseluruhannya akan menjadi seperti Tabel 3.2
Nama komponen Nilai saat ini Nilai sebelumnya
Harga Au $ 29,15/gr $ 23,6/gr
Biaya penjualan Au $ 4,09/gr $ 3,31/gr
Harga Cu $ 10081,34/tonne $ 8157,09/tonne
Biaya penjualan Cu $ 10,0813/tonne $ 8,1571/tonne
Biaya penambangan $ 1,2826/tonne $ 1,166/tonne
Tabel 3.2 Perubahan Pertama Pada Skenario (2)
56
Setelah menjalankan input model s/d pushback generator kemudian
mengambil kembali salah satu pushback yang telah dihasilkan (pushback ketiga) atau
keadaan ini akan sama dengan ketika tambang telah beroperasi sekitar 7 tahun dari
awal tambang berdiri untuk dibawa dan diedit menggunakan software datamine
studio.
Hasil datamine studio akan kembali menjadi masukkan pada input model.
Langkah berikutnya menjalankan kembali NP V Scheduler (pushback generator)
dengan membuat beberapa perubahan pada harga komoditas yaitu kenaikan harga
logam Au dan Cu, kenaikan biaya untuk menjualnya, kenaikan biaya penambangan
serta biaya pengolahan yang keseluruhannya akan menjadi seperti Tabel 3.3 berikut
ini :
Hasil akhir dari menjalankan kembali NPV Scheduler ( input model s/d
pushback generator) dengan perubahan data seperti pada Tabel.3.3 merupakan hasil
akhir skenario (2).
3.2.3 Skenario (3) :
Skenario (3) dijalankan dengan langkah pengoperasian NPV Scheduler seperti
telah dijelaskan pada skenario (1) yaitu menggunakan data yang ada pada skenario (1)
kemudian menjalankan seluruh model ada pada NPV Scheduler ( input model s/d
pushback generator).
Setelah menjalankan input model s/d pushnack generator kemudian
mengambil salah satu pushback yang telah dihasilkan (pushback ketiga) atau keadaan
Nama komponen Nilai saat ini Nilai sebelumnya
Harga Au $ 53,915/gr $ 29,15/gr
Biaya Penjualan Au $ 7,56/gr $ 4,09/gr
Harga Cu $ 18646,45/tonne $10081,34/tonne
Biaya Penjualan Cu $ 18,6465/tonne $ 10,0813/tonne
Biaya Penambangan $ 1,41/tonne $ 1,2826/tonne
Biaya Pengolahan :
SULF1 $ 2,937/tonne $ 2,67/tonne
SULF2 $ 1,419/tonne $ 1,29/tonne
Tabel 3.3 Perubahan Kedua Pada Skenario (2)
57
ini akan sama dengan ketika tambang te lah beroperasi sekitar 3 tahun dari awal
tambang berdiri untuk dibawa dan diedit menggunakan software datamine studio.
Hasil datamine studio akan kembali menjadi masukkan pada input model.
Langkah berikutnya menjalankan kembali NPV Scheduler ( input model s/d pushback
generator) dengan membuat beberapa perubahan pada harga komoditas yaitu
penurunan harga logam Au dan Cu, penurunan biaya untuk menjualnya, serta
kenaikan biaya penambangan yang keseluruhannya akan menjadi seperti Tabel 3.4
berikut ini :
Nama komponen Nilai saat ini Nilai sebelumnya
Harga Au $ 19,431/gr $ 23,6/gr
Biaya penjualan Au $ 2,72/gr $ 3,31/gr
Harga Cu $ 6715,814/tonne $ 8157,09/tonne
Biaya penjualan Cu $ 6,7158/tonne $ 8,1571/tonne
Biaya penambangan $ 1,2826/tonne $ 1,166/tonne
Setelah menjalankan input model s/d pushback generator mengambil kembali
salah satu pushback yang telah dihasilkan (pushback ketiga) atau keadaan ini akan
sama dengan ketika tambang telah beroperasi lebih dari 7 tahun dari awal tambang
berdiri untuk dibawa dan diedit menggunakan software datamine studio.
Hasil datamine studio akan kembali menjadi masukkan pada input model.
Langkah berikutnya menjalankan kembali NPV Scheduler ( input model s/d pushback
generator) dengan membuat beberapa perubahan pada har ga komoditas yaitu
penurunan harga logam Au dan Cu, penurunan biaya untuk menjualnya, kenaikan
biaya penambangan serta biaya pengolahan yang keseluruhannya akan menjadi
seperti Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.4 Perubahan Pertama Pada Skenario (3)
58
Hasil akhir dari menjalankan kembali NPV Scheduler ( input model s/d
pushback generator) diatas dengan perubahan data seperti pada Tabel.3.5 merupakan
hasil akhir skenario (3).
Nama komponen Nilai saat ini Nilai sebelumnya
Harga Au $ 17,881/gr $ 19,431/gr
Biaya Penjualan Au $ 2,5/gr $ 2,72/gr
Harga Cu $ 5207,714/tonne $ 6715,814/tonne
Biaya Penjualan Cu $ 5,2077/tonne $ 6,7158/tonne
Biaya Penambangan $ 1,41/tonne $ 1,2826/tonne
Biaya Pengolahan :
SULF1 $ 2,937/tonne $ 2,67/tonne
SULF2 $ 1,419/tonne $ 1,29/tonne
Tabel 3.5 Perubahan Kedua Pada Skenario (3)