BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58...
-
Upload
nguyendieu -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58...
57
BAB III
DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO
KABUPATEN KENDAL
A. Gambaran Umum BMT Bismillah
1. Sejarah Berdirinya BMT
Pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten
kendal yang merupakan daerah pertanian dan industri kecil
membuat semakin meningkatnya taraf hidup penduduk Kendal.
Namun pada kenyataannya masih banyak kaum muslimin yang
belum memperoleh berkah dari pertumbuhan ekonomi
tersebut. Pemerataan ekonomi yang selama ini ditunggu belum
kunjung tiba, akibat dari sistem yang tidak berjalan sebagai
mana mestinya. Situasi ini membuat masyarakat dan para
pengusaha kecil kesulitan dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
Para pengusaha kecil dalam pengembangan potensinya
banyak terbentur permasalahan yang rumit,diantaranya
kekurangan modal,serta lemahnya manajemen. Sudah saatnya
diperlukan suatu bentuk pembiayaan yang menyalurkan dana
dari yang mampu kepada yang membutuhkan dengan cara
saling menguntungkan yaitu bentuk pembiayaan tanpa riba dan
berlandaskan sistem syariah.
Sejak ditetapkannya UU no 7 tahun 1992 tentang
perbankan bagi hasil, telah memberikan peluang untuk
58
berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan
sistem bagi hasil. Kondisi tersebut telah dimanfaatkan sebaik-
baiknya oleh umat islam dengan didirikannya perbankan islam
yang diberi nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan
mei 1992, kemudian banyak didirikan Bank Perkreditan Rakyat
syari’ah (BPRS) dan disusul dengan kehadiran asuransi
berdasarkan Syari’ah Islam atau Takaful serta menjamurnya
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Lembaga-lembaga keuangan syari’ah seperti BMI,
BPRS, dan Takaful lebih banyak diminati oleh umat islam yang
ekonominya tinggi sedangkan umat islam yang ekonominya
lemah dan kekurangan modal lebih banyak memilih BMT .
BMT merupakan salah satu alternatif yang paling menarik
pelayanannya yang tidak terlalu birokrasi dan lebih fleksibel.
BMT Bismillah didirikan atas dasar kondisi masyarakat yang
cenderung kurang mampu dalam keuangan karena kesenjangan
dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai
islam. Tepatnya berdiri pada 4 Februari 1996 dengan pendiri
berjumlah 20 orang sedangkan secara hukum BMT Bismillah
berdiri sejak tahun 1997 sesuai dengan badan hukum :
13149/BH/KWKII/VII/97. Tahun 2007 BMT Bismillah
melakukan merger dengan BMT Ngudi Raharjo guna
mengingkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat
59
sehingga peran BMT di wilayah Kendal khususnya Desa
Sukorejo lebih terfokus dan berjalan dengan baik.
2. Letak Geografis BMT
Letak geografis BMT Bismillah Sukorejo Kabupaten
Kendal cukup strategis yaitu dipinggir jalan karena daerah
tersebut merupakan daerah yang terjangkau dari pasar-pasar
yang menjadi sasaran operasional, bertempat di :
Kantor pusat : Jl. Raya Sapen No. 10 Sukorejo-Kendal
(0294 452391)
Kantor cabang :
a) Jl. Lingkar Selatan Blok C17 Pasar Sukorejo-Kendal
(085100704828)
b) Jl. Raya Soekarno Hatta No. 74 Karangayu Cepiring-Kendal
(0294 387450)
c) Jalan Stasiun (sebelah barat pasar weleri) Weleri-Kendal
(0294 642801)
d) Jl. Raya Ngadirejo Ruko Manggong No. 4 Ngadirejo-
Temanggung (0293 591351)
e) Jl. Pahlawan No. 10 Jubuk Parakan-Temanggung (0293
598996)
3. Visi dan Misi BMT
Visi : Mitra Bermuamalat dan Sahabat Bagi Umat
60
Misi :
a) Menjadikan BMT Sebagai Mitra Pemberdayaan Ekonomi
Umat yang Profesional
b) Melaksanakan Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah Secara
Menyeluruh
c) Menjadikan BMT Sebagai Amil yang Mandiri dan
Terpercaya
4. Struktur Organisasi BMT
a) Aspek Hukum KPPS Bismillah
Nama Koperasi : BISMILLAH
Tanggal Operasional : 4 Februari 1996
Nomor Badan Hukum : 19/PAD/XIV/II/2014
Tanggal Badan Hukum : 15 DESEMBER 2014
b) Susunan Pengurus
Ketua : Widi Mulyanta
Sekretaris : Bayu Suwarno
Bendahara : H. Moyong Surono
Anggota 1 : Baroroh Barit
Anggota 2 : H. Suwignyo
c) Susunan Dewan Pengawas
Pengawas Kelembagaan : Drs. H. Iskhaq
Pengawas Syariah : H. Sutiyono
Anggota : Darsono
61
d) Susunan Pusat
Manager Umum : Widi Mulyanta
Manager Operasional : Moyong Surono
Manager Baitul Maal : Bayu Suwarno
Div Baitul Maal : Ahmad Basuni
Staff Administrasi : Ely Nurlaeli
Div Litbang : Sigit Ari Widodo
Staff Litbang : Endra Wisnu Wardana
Div IT : Neti Kurniastuti
Div Kesekretariatan : Galih Enggar Widigda
Div Accounting : Sunarti
Div Bisnis : M. Yasin Hidayat
Div Pemberdayaan : Algon Ariyulianto
e) Cabang Sukorejo
Manager : Ely Suryati
Marketing : Wahyu Kurnianto, Nasikhin
: Tarmono, Dian Ari Wibobo
: Achmat Faiyin, Siti Muniroh
: Rizki Ayu Lestari
Account Officer/AO : Azis Arifaeni, Susanto
: Susiyanto, Untung Sujarwadi
Accounting : Puji Nasiatun
Inputing : Fika Apriyani
Teller / Kasir : Lavi Wiqoyatun, Turyanti
62
Admin. Legal : Salamah Zulaidah
Customer Service/ CS : Lilik Nadliroh
f) Cabang Ngadirejo
Manager : Agus Suhartadi
Marketing : Zuni Yatimah Ningsih, Ozy
Kurniawan
: Pulung Setyaka, Agung
Nugroho
Account Officer/AO : Paryono
Accounting : Sri Astuti
Inputing : Liza Kustiana
Teller / Kasir : Sulistyani Dias Utami
g) Cabang Cepiring
Manager : Kuswanto
Marketing : Supeno Bedjo Raharjo, Siti
Fatimah Azaro
Account Officer/AO : Choirul Amin
Teller / Kasir : Ida Rochmana
h) Cabang Weleri
Manager : M.Choerudin
Marketing : Ahmad Irfai, Fitri Nur
Habibah
Account Officer/AO : Supriyanto
Teller / Kasir : Dina Syarifa, Fitri Susanti
63
i) Cabang Parakan
Manager : Marsudi
Marketing : Ridwan Agung. A, Fathkur
Rakhman .K
Account Officer/AO : Edi Prayoga
Teller / Kasir : Heni Apriliawati
j) Cabang Rowosari
Manager : Nur Rokhim
Marketing : Kusnanto,Fajri Mubarok
Account Officer/AO : Maksun
Teller / Kasir : Nurul Lathifah
5. Program-program BMT
a) Bazar Romadhon
Bazar Romadhon merupakan agenda rutin yang di
laksanakan setiap bulan romadahon tiba, didalam acara
bazar romadhon terdapat acara pembagian paket sembako
kepada kaum dhuafa dan bazar paket sambako.
b) Beasiswa
Beasiswa Pendidikan BMT Bismillah sebagai
lembaga dakwah yang konsen terhadap pemberdayaan juga
menganggarkan sebagian dananya untuk membantu anak-
anak “mister” - miskin pinter, serta bermotivasi tinggi.
Beasiswa pendidikan untuk diberikan kepada anak - anak
yang memiliki potensi untuk berprestasi namun tidak
64
mampu untuk membiayai pendidikanya. Beasiswa ini
diperuntukan dari tingkat SD/MI, SLTP/MTS,
SLTA/MA/SMK bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi.
Fitri Noor Habibah SPd, adalah satu diantara anak
asuh yang dibantu BMT Bismillah hingga dapat
menyelesaikan gelar sarjana pendidikan di STIT BIAS
Yogyakarta. Pada bulan Desember 2015 yang lalu, anak
penjual es tong-tong dari Gringsing ini diwisuda.
c) Bedah Rumah
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah
kebutuhan akan papan atau tempat tinggal, sebagai tempat
berlindung dari teriknya panas dan dinginnya hujan. Akan
tetapi masih ada diantara saudara-saudara kita yang tempat
tinggalnya kurang atau bahkan tidak layak huni. Untuk
membantu saudara kita yang kekurangan dalam hal papan
inilah program Bedah Rumah Dhuafa kemudian
dicanangkan.
Memang pada pelaksanaannya program ini tidak
dilaksanakan Bismillah sendiri, tetapi dukungan dan
partisipasi dari masyarakat setempat di lingkungan rumah
yang akan direhap, menjadi salah satu syarat disetujuinya
usulan pembenahan rumah. Karena sejatinya kondisi yang
terjadi di lingkungan tempat tinggal masing-masing adalah
65
tanggung jawab masing-masing individu yang tinggal di
lingkungan itu.
Bukankah rosulullah pernah bersabda bahwa
“tidaklah beriman kepadaku orang yang menghabiskan
malamnya dalam keadaan kenyang dan ia tahu bahwa
tetangga di sebelahnya kelaparan.” Dalam hadits yang lain
Rosulullah bersabda “Tidaklah salah seorang di antara kalian
beriman sehingga dia mencintai saudaranya seperti
mencintai dirinya sendiri." (Muttafaq Alaihi).
d) Buletin
Buletin adalah salah satu program dari Baitul Maal
Bismillah yang digunakan untuk syiar tentang islam dan
pelaporan kegiatan yang telah dilakukan. Dalam buletin ini
juga terdapat artikel - artikel yang menarik yang ditulis
sendiri oleh ustadz dan ustadzah BMT Bismillah.
e) Desa Binaan
Diprakarsai oleh para founding father memikirkan
kondisi muslim yang terpinggirkan, mayoritas dari segi
jumlah namun minim dalam segi kualitas, seakan-akan
terbelenggu oleh saudara-saudara dari agama lain. Sehingga
munculah gagasan untuk membangun sebuah desa binaan.
Desa binaan muncul setelah dijumpainya penjualan
keyakinan atau akidah karena kurang tersedianya sumber
daya alam serta terjadinya diskriminasi ekonomi bagi umat
66
Islam. Oleh karena itu desa binaan diharapkan mampu
menyelamatkan akidah umat yang terpinggirkan tersebut.
Desa-desa binaan tersebut diantaranya adalah :
1) Pilangsari Patean Kendal
2) Sempulawang Pageruyung Kendal
3) Ngaliyan Bejen Temanggung
4) Gebangan Pageruyung Kendal
f) GMB (Gerakan Mukena Bersih)
Program ini digulirkan atas dasar keprihatinan akan
sarana sholat di masjid -masjid yang jarang atau bahkan
tidak terawat dengan baik sehingga tidak layak untuk
digunakan. Diharapkan dengan program ini mampu
memberikan inspirasi positif dan memicu takmir setempat
untuk mengupayakan kebersihan sarana dan prasarana sholat
sehingga menjadikan kenyamanan dan menambah
kekhusyukan dalam beribadah.
g) Kajian Ahad Pagi
Pengajian Ahad Pagi adalah program Baitul Maal
Bismillah untuk menyiarkan islam, memberikan siraman
rohani kepada masyarakat yang dilakukan setiap hari Ahad
pagi. Dengan pembicara - pembicara yang berkualitas akan
membuat pemikiran masyarakat akan semakin terbuka.
Selain itu, Pengajian Ahad Pagi sebagai sarana untuk
bersilaturahmi dari pengelola dengan masyarakat langsung.
67
Kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini dilakukan pada 3 wilayah
yaitu Weleri, Sukorejo dan Ngadirejo.
h) KPK (Kotak Peduli Kemanusian)
KPK merupakan singkatan dari Kotak Peduli
Kemanusiaan, dimana dana yang terkumpul dari kotak -
kotak amal ini disalurkan untuk kegiatan “INSHOD” (Infak
dan Sodaqoh. Penyaluarannya dari santunan kepada dhuafa
sampai bantuan - bantuan kepada korban bencana alam.
Program ini digalangkan oleh Baitul Maal Bismillah sebagai
upaya untuk menyadarkan masyarakat bahwa manusia harus
saling tolong menolong. Dengan uang Rp. 2.000, atau
bahkan Rp. 1.000,- ternyata anda mampu mebantu
meringankan beban saudara kita.
i) Peduli Bencana
Sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana
alam , Baitul Maal Bismillah selalu membuka posko - posko
untuk penggalangan dana guna membantu meringankan
beban saudara kita yang tertimpa musibah/bencana.
j) Pemberdayaan Ekonomi Umat
Ditujukan untuk meningkatkan kualitas usaha secara
berkelompok dengan dibekali pembinaan baik sisi ruhiyah
maupun peluang usaha dari kaum dhu’afa / mustahik agar
bisa mandiri dan meningkat menjadi muzakki.
68
Pemberdayaan difokuskan untuk memberikan
pembinaan agar masyarakat lebih produktif dalam hal
ekonomi namun diimbangi dengan binaan rukhiyah
(keimanan).
Berdasarkan data Desember 2015, terdapat beberpa
aspek usaha yang telah dibina oleh BMT Bismillah seperti,
industri pembuatan abon Di Caruban Kendal, Industri
pengolahan padi Di Bumi Ayu Kendal, peternakan kambing
Di Desa Ngrimpak dan Genting Damarjati. Budidaya pohon
pepaya California Di Sukorejo Kendal. Beberapa aspek
usaha diatas masih berkembang dan menjadi sumber
penghasilan masyarakat.
k) Posyandu Lansia
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang,
terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia
lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh.
Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria
dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi
walaupun usia sudah lanjut, harus tetap menjaga kesehatan.
Secara garis besar tujuan dari dilaksanakan program
posyandu lansia ini adalah untuk meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan dan memberikan informasi cara hidup
69
sehat pada lansia, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Untuk sementara kegiatan posyandu lansia
dilaksaksanakan dua minggu sekali, hal ini mengingat
keterbatasan anggaran dan tenaga medis yang menangani
kegiatan ini. Sehingga kedepannya BMT Bismillah
mencoba untuk menggandeng tenaga medis yang berada
diwilayah dimana posyandu lansia diselenggarakan, dan
mudah-mudahan progran ini juga bisa kita sinergikan
dengan dinas kesehatan atau dalam hal ini adalah puskesmas
setempat.
Selasai cek kesehatan juga dilaksanakan senam
lansia, ceramah atau tausiah sebagai suplemen ruhaniahnya
dan ditutup dengan program pojok gizi atau pemberian
tambahan makanan bergizi kepada para lansia.
l) Santunan Beras
Baitul Maal Bismillah memberikan santunan berupa
beras secara rutin kepada kaum dhuafa yang sangat
membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya, dimana yang bersangkutan tidak mampu
mencukupi kebutuhannya sendiri.
Santunan ini bukan untuk memanjakan kaum
dhuafa. Diharapkan dengan pemberian santunan ini
mengajarkan kepada masyarakat indahnya berbagi. Dimana
70
orang yang mampu, mampu meringankan beban orang yang
belum mampu.
m) Tabungan Anak Surga
Tabungan anak surga merupakan program baru dari
Baitul Maal Bismillah, dengan tujuan mengajarkan anak -
anak untuk menyisihkan uang jajan mereka untuk
bersedekah. Untuk mendukung berjalannya program ini
Baitul Maal Bismillah menyediakan celengan (omplong)
kepada anak - anak dan setelah penuh terisi Freelance Baitul
Maal Bismillah akan datang mengambil untuk dihitung
jumlah uang terkumpul.
n) Sedekah Sampah
Sedekah sampah merupakan program terbaru dari
Baitul Maal Bismillah, program ini bertujuan untuk
memanfaatkan barang yang tadinya tidak bermanfaat, tidak
berharga menjadi lebih memilki nilai. Selain itu program ini
juga memiliki tujuan dimana menyadarkan masyarakat akan
arti kebersihan. Dengan semboyan “ Mengubah yang tidak
berharga menjadi lebih berharga”, dengan sistem sebagai
berikut, masyarakat diberi penyuluhan untuk memisahkan
sampah kering dengan sampah organik. Sampah yang
dimanfaatkan dalam program ini adalah sampah yang
bersifat kering seperti, plastik, kardus, botol, dan kaleng.
Kemudian sampah tersebut akan ditimbang dan dicatat
71
sekaligus di beri harga oleh paniti. Nilai harga dari sampah
tersebut kemudian di sedekahkan kepada masyarakat lain
melalui Baitul Maal Bismillah.
o) Wakaf (Tunai dan Tanah)
Sasaran utama program ini adalah memanfaatkan
amanah berupa wakaf yang diberikan masyarakat melalui
BMT Bismillah, dengan menyalurkannya untuk program -
program seperti membangun Gedung Baitul Maal Center
Bismillah (BMC). Dimana Gedung tersebut nantinya akan
digunakan sebagai pusat pelayanan untuk masyarakat dari
aspek kesehatan, konsultasi agama, serta pusat pelayanan
pendidikan agama untuk anak-anak.
B. Dakwah Bil Hal BMT Bismillah
1. Dakwah Bil Hal BMT Bismillah
Dakwah bil hal BMT Bismillah lebih menekankan pada
ajakan kepada umat manusia untuk dapat melakukan dan
menerima dakwah secara bersama-sama dan dipraktekkan
secara langsung. Dikatakan menerima dan melakukan dakwah
secara langsung karena dalam pelaksanaannya, BMT Bismillah
seringkali mengajak langsung umat Islam untuk tidak lupa
memberikan bantuan secara nyata dan langsung kepada saudara
sesama muslim.
72
Kegiatan dakwah yang dilakukan BMT Bismillah dapat
dibedakan ke dalam lima aspek, yakni aspek keagamaan, aspek
perekonomian, aspek pendidikan, aspek organisasi serta aspek
sosial. Secara umum, BMT Bismillah memiliki program yang
secara garis besar terbagi menjadi dua bidang utama, yakni
bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat dan bidang charity.
Hal ini dikarenakan BMT Bismillah memiliki fokus pada
ekonomi produktif, yaitu dengan model pendampingan-
pendampingan kegiatan ekonomi untuk pemberdayaan
masyarakat.
Dakwah yang dilaksanakan oleh BMT Bismillah
Sukorejo adalah dakwah dengan pendekatan ekonomi dengan
model tanggung renteng atau kelompok. Karena BMT melihat
bahwa permaslahan ekonomi yang paling besar adalah
kemiskinan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bapak
Basuni, selaku Divisi Baitul Maal BMT Bismillah dalam
wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 Juni
2017, baliau mengakatakan:
“Permasalahan ekonomi umat yang paling banyak dan yang
paling susah untuk diperbaiki di umat Islam adalah rantai
kemiskinanan. Bagaimana memutus rantai kemiskinan itulah
yang menjadi tantangan sendiri bagi BMT. Oleh karena itu,
BMT membentuk sebuah kelompok dengan model tanggung
renteng sebagai wadah untuk memperoleh pembiayaan, dalam
73
memperoleh suatu pembiayaan ini kelompok diharuskan
mengikuti sebuah kajian islam”.
Kemudian beliau mengemukakan alasan kenapa model
tanggung renteng atau kelompok yang digunakan dalam
kegiatan yang dilaksanakan oleh BMT Bismillah, adalah
sebagai berikut:
“Di dalam kelompok itu, kenapa kita membuat semacam bentuk
kelompok-kelompok (tanggung renteng) karena kalau kita
melakukan dakwah secara perorangan itu satu pendampingnya
tidak akan bisa, BMT lebih mengambil efektifnya
menggunakan kelompok dalam berdakwah, mengingat dengan
jumlah mad’u yang banyak dan tersebar kebeberapa wilayah
yang luas di Kendal, serta dalam menggunakan model tanggung
renteng ini mad’u bisa terkontrol dengan baik selain dari BMT
yang mengawasi, memberikan arahan dan motivasi ada juga
dari kepala kelompok tanggung renteng tersebut yang
mengayomi anggotanya”.
Adapun kegiatan dakwah BMT Bismillah secara garis
besar meliputi Tebar Hewan Qurban, Santunan Beras, Santunan
Dhuafa, Bazar Ramadhan, Pemberdayaan Ekonomi Umat,
Peduli Bencana, Benah Bersih Masjid, Bedah Rumah., Desa
Binaan, Gerakan Mukena Bersih, Posyandu Lansia, Beasiswa,
Kajian Ahad Pagi.
74
1. Tebar Hewan Qurban
Memenuhi panggilan Allah jauh lebih menarik
ketimbang harus mempertahankan kehidupan dunia yang
dicintainya. Bagi kita, tentu saja makna qurban memiliki
makna serupa. Selain sebagai refleksi ketakwaan, qurban
juga merupakan bagian dari cara kita mensyukuuri hidup.
BMT Bismillah mencoba menorehkan kreasi dengan
memulai program Tebar Hewan Qurban. Sampai sekarang
BMT masih konsisten dan selalu memperbaiki diri untuk
memberikan pemaknaan yang lebih bagi ibadah qurban yang
Anda percayakan.
Program Tebar Hewan Qurban ini sangat
mengedepankan pemerataan, di mana pendistribusian hewan
qurban tersalurkan lebih luas dan merata ke berbagai
wilayah sukorejo. Penyaluran hewan qurban melalui
program Tebar Hewan Qurban ini diberikan kepada
masyarakat di daerah-daerah terpencil, terbelakang, rawan
gizi dan orang-orang yang tinggal di daerah bencana alam.
2. Santunan Beras
BMT Bismillah memberikan santunan berupa beras
secara rutin kepada kaum dhuafa yang sangat membutuhkan
bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, dimana yang
bersangkutan tidak mampu mencukupi kebutuhannya
sendiri. Santunan ini bukan untuk memanjakan kaum
75
dhuafa. Diharapkan dengan pemberian santunan ini
mengajarkan kepada masyarakat indahnya berbagi. Dimana
orang yang mampu mampu meringankan beban orang yang
belum mampu.
Berbagi beras kepada para janda dan dhu'afa, karena
beras merupakan kebutuhan pokok bagi mereka insya Allah
akan bermanfaat untuk dimakan sekeluarga. Program ini
dilaksanakan setiap bulannya sebesar 4 kg dengan jumlah
penerima 281 kk dengan harapan bisa membantu
meringankan beban hidup mereka dan dalam rangka
mewujudkan Maslahat Untuk Umat. Untuk wilayah
Sukorejo yang menerima bantuan sebanyak 143 KK,
Ngadirejo 53 KK, Cepiring 14 KK, Parakan 23 KK, Weleri
15 KK dan Rowosari 33 KK. Diharapkan bantuan beras
dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak yang
menerima manfaat santunan beras tersebut.
3. Santunan Dhuafa
Dalam upaya menanamkan kepekaan untuk saling
tolong-menolong tersebut, kita dapat membiasakan diri
dengan menginfakkan atau memberikan sebagian rezeki
yang kita peroleh meskipun sedikit. Program tersebut
merupakan salah satu langkah program pemberdayaan atau
donasi zakat, infaq dan sedekah yang terhimpun dari para
anggota.
76
Santunan dhuafa adalah program yang bertujuan
untuk membahagiakan, memandirikan, memiliki jiwa
berkarakter dan sosial sebagai bentuk dari upaya mempererat
tali silaturrahim antara umat. Santunan dhuafa ini salah
satunya dengan memberikan beras
4. Bazar Ramadhan
Dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat di bulan Ramadhan dan menjelang lebaran dan
sekaligus untuk silaturahmi serta melakukan kerja sama
antara pengusaha.
Bazar Ramadhan merupakan agenda rutin yang di
laksanakan setiap bulan ramadahan tiba, didalam acara bazar
romadhon terdapat acara pembagian paket sembako kepada
kaum dhuafa dan bazar paket sambako.
5. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Pemberdayaan ekonomi umat, merupakan upaya
untuk membangun daya (masyarakat) dengan mendorong,
memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi
ekonomi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya. Keberdayaan masyarakat adalah unsur
dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan.
Pertama, memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidup dan perekonomian yang stabil. Kedua, memiliki
kemampuan beradaptasi dengan perubahan
77
lingkungan. Ketiga, memiliki kemampuan menghadapi
ancaman dan serangan dari luar. Keempat, memiliki
kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam
mengaktualisasikan diri dan menjaga ko-eksistensinya
bersama bangsa dan negara lain.
Program Pemberdayaan Ekonomi Umat BMT
Bismillah Ditujukan untuk meningkatkan kualitas usaha
secara berkelompok dengan dibekali pembinaan baik sisi
ruhiyah maupun peluang usaha dari kaum dhu’afa /
mustahik agar bisa mandiri dan meningkat menjadi muzakki.
Pemberdayaan difokuskan untuk memberikan pembinaan
agar masyarakat lebih produktif dalam hal ekonomi namun
diimbangi dengan binaan rukhiyah (keimanan).
Berdasarkan data Desember 2015, terdapat beberpa
aspek usaha yang telah dibina oleh BMT Bismillah seperti,
industri pembuatan abon Di Caruban Kendal, Industri
pengolahan padi Di Bumi Ayu Kendal, peternakan kambing
Di Desa Ngrimpak dan Genting Damarjati. Budidaya pohon
pepaya California Di Sukorejo Kendal. Beberapa aspek
usaha diatas masih berkembang dan menjadi sumber
penghasilan masyarakat.
6. Peduli Bencana
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap
memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau
78
keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap
keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan,
keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Sebagai organisasi yang berperan membantu
masyarakat yang tidak mampu, maka menolong masyarakat
yang paling membutuhkan adalah hal yang menjadi
prioritas. Manakala terdapat sejumlah orang yang
memerlukan bantuan, akan tetapi ketersediaan sumber daya
terbatas sehingga tidak mungkin membantu keseluruhan
orang yang memerlukan bantuan, maka organisasi akan
memprioritaskan yang paling membutuhkan.
Terlebih pada saat terjadi bencana, maka
mengutamakan yang paling menderita adalah menjadi
prioritas utama. Dalam konteks tingkat kualitas yang sama di
antara sejumlah orang yang memerlukan bantuan, tetap saja
terdapat perbedaan kesulitan kehidupan, kemiskinan atau
tingkat penderitaan, maka organisasi akan mengutamakan
yang paling membutuhkan (yang paling menderita).
Kepedulian merupakan rasa yang timbul dari dasar
hati yang lantas mampu menggerakan fisik untuk melakukan
tindakan. Implementasi dari rasa peduli bisa berfariasi.
Intinya, rasa peduli terhadap saudara lainnya adalah
kemestian dalam setiap diri.
79
Sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana
alam , BMT Bismillah selalu membuka posko-posko untuk
penggalangan dana guna membantu meringankan beban
saudara kita yang tertimpa musibah/bencana.
7. Benah Bersih Masjid
Benah Bersih Masjid adalah program kegiatan yang
mengajak kita untuk mencintai kebersihan, terutama di
rumah Allah yaitu masjid. Kebersihan merupakan sebagian
dari iman, selain itu dengan tempat yang bersih tentunya
akan membuat nyaman dalam pelaksanaan ibadah. Karena
kebersihan masjid menjadi salah satu faktor yang membuat
para jamaah nyaman melaksanakan ibadah.
Teknis dalam program Benah Bersih Masjid ini
setiap masjid akan dibersihkan oleh tiga orang dari pegawai
BMT Bismillah. Pembersihan dilakukan di seluruh bagian
masjid, mulai dari bagian dalam, serambi, halaman hingga
tempat wudhu, kamar mandi.
Program Benah Bersih Masjid ini berupa bersih-
bersih Masjid/Mushola , renovasi tempat wudhu, pengecatan
ulang masjid dan lainnya, untuk kegiatan benah bersih
masjid. Selesai dibersihkan masjid juga diberi beberapa
peralatan pembersihan seperti sapu dan alat pel.
Program ini rutin dilakukan BMT Bismillah. Selain
bertujuan untuk kebersihan, BBM dilakukan juga sebagai
80
media silahturahmi kepada masyarakat dan sebagai wujud
nyata tindakan pengabdian kepada masyarakat.
8. Bedah Rumah
Program Bedah Rumah merupakan salah satu upaya
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan yang
bertujuan agar keluarga miskin memliki rumah yang layak
huni dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal.
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah
kebutuhan akan papan atau tempat tinggal, sebagai tempat
berlindung dari teriknya panas dan dinginnya hujan. Akan
tetapi masih ada diantara saudara-saudara kita yang tempat
tinggalnya kurang atau bahkan tidak layak huni. Untuk
membantu saudara kita yang kekurangan dalam hal papan
inilah program Bedah Rumah kemudian dicanangkan.
Sejak digulirkannya program bedah rumah pada
tahun 2013 yang lalu, BMT Bismillah telah memperbaiki
sekitar 13 rumah dhuafa, baik itu perbaikan kecil maupun
rehap total. Ke 13 rumah yang telah direhab tersebut berada
di wilayah :
a) Curugsewu Patean Kabupaten Kendal
b) Sambikerto Kalipakis Sukorejo Kabupaten Kendal
c) Sumberejo Krikil Pageruyung Kabupaten Kendal
d) Tamanrejo Sukorejo Kabupaten Kendal
81
e) Kemloko Pucakwangi Pageruyung Kabupaten Kendal
f) Pucakwangi Pageruyung Kabupaten Kendal
g) Kebondalem Gringsing Kabupaten Batang
h) Paturen Pagersari Patean Kabupaten Kendal
i) Klombean Candiroto Kabupaten Temanggung
j) Kalibogor Sukorejo Kabupaten Kendal
k) Sendang Kulon Kacangan Lor Kangkung Kabupaten
Kendal
l) Tlangu Sukorejo Kabupaten Kendal
m) Sumber Kebumen Sukorejo Kabupaten Kendal
9. Desa Binaan
Desa Binaan merupakan suatu program
pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa
yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa
binaan, Mengembangkan desa binaan merupakan pilihan
yang tepat dan strategis baik untuk kepentingan
pembangunan nasional. Program ini diyakini akan
memberikan dampak positif, yaitu membina sumber daya
manusia di perdesaan. Desa Binaan BMT Bismillah yaitu:
Pilangsari, Sempulawang, Ngaliyan, Gebangan, Duren,
Rejosari, Kersi juga Ngrimpak, serta desa binaan dari kantor
Ngadirejo dan Rowosari.
82
10. Gerakan Mukena Bersih
Program ini digulirkan atas dasar keprihatinan akan
sarana sholat di masjid-masjid yang jarang atau bahkan tidak
terawat dengan baik, sehingga tidak layak untuk digunakan.
Kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan
terutama ketika beribadah. Mukena adalah sarana ibadah
yang perlu kita perhatikan.
Gerakan Mukena Bersih Berdasarkan Data Mei 2016
No Wilayah Masjid Mushola
1 Sukorejo 1. Masjid At-Taqwa
Sapen
2. Masjid Besar
Sukorejo
3. Masjid Aroma Sari
1. Mushola
Karang Rejo
2. Mushola Pasar
Sukorejo
2 Weleri 1. Masjid Nurul
Huda Karang
Dowo
2. Masjid Al-Ikhlas
Pakis
3 Cepiring 1. Masjid Al-
Muttaqin Cepiring
4 Parakan 1. Masjid An-Najah
Panjang Sari
5 Ngadirejo 1. Masjid Al Furqon
83
Ngadirejo
2. Masjid Ittihadul
Mu’minin Ngaren
3. Masjid Jami’ Wali
Limbung
4. Masjid Kalibanger
Gemawang
11. Posyandu Lansia
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang,
terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia
lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh.
Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria
dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi
walaupun usia sudah lanjut, harus tetap menjaga kesehatan.
Pada tanggal 12 Januari 2015 BMT Bismillah
dengan melibatkan peran serta masyarakat mampu
mengawali sebuah program yang biasa dikenal dengan
posyandu lansia. Posyandu lansia adalah pos pelayanan
terpadu untuk masyarakat usia lanjut yang bentuknya berupa
pelayanan kesehatan / pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu
Cek Kesehatan untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
84
diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi.
Secara garis besar tujuan dari dilaksanakan program
posyandu lansia ini adalah untuk meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan dan memberikan informasi cara hidup
sehat pada lansia, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Untuk sementara kegiatan posyandu lansia
dilaksaksanakan dua minggu sekali, hal ini mengingat
keterbatasan anggaran dan tenaga medis yang menangani
kegiatan ini. Sehingga kedepannya BMT Bismillah
mencoba untuk menggandeng tenaga medis yang berada
diwilayah dimana posyandu lansia diselenggarakan, dan
mudah-mudahan progran ini juga bisa kita sinergikan
dengan dinas kesehatan atau dalam hal ini adalah puskesmas
setempat.
Selasai cek kesehatan juga dilaksanakan senam
lansia, ceramah atau tausiah sebagai suplemen ruhaniahnya
dan ditutup dengan program pojok gizi atau pemberian
tambahan makanan bergizi kepada para lansia.
12. Beasiswa
Beasiswa adalah pemberian berupa
bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang
85
bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh.
Beasiswa Pendidikan BMT Bismillah sebagai
lembaga dakwah yang konsen terhadap pemberdayaan juga
menganggarkan sebagian dananya untuk membantu anak-
anak “mister” - miskin pinter, serta mempunyai motivasi
tinggi. Beasiswa pendidikan untuk diberikan kepada anak -
anak yang memiliki potensi untuk berprestasi namun tidak
mampu untuk membiayai pendidikanya. Beasiswa ini
diperuntukan dari tingkat SD/MI, SLTP/MTS,
SLTA/MA/SMK bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi.
13. Kajian Ahad Pagi
Pengajian Ahad Pagi adalah program Baitul Maal
Bismillah untuk menyiarkan islam, memberikan siraman
rohani kepada masyarakat yang dilakukan setiap hari Ahad
pagi. Dengan pembicara - pembicara yang berkualitas akan
membuat pemikiran masyarakat akan semakin terbuka.
Selain itu, Pengajian Ahad Pagi sebagai sarana untuk
bersilaturahmi dari pengelola dengan masyarakat langsung.
Kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini dilakukan pada 3 wilayah
yaitu Weleri, Sukorejo dan Ngadirejo dengan materi kajian
berisi akidah, akhlak, ekonomi islam dan keagamaan
lainnya.
86
Daftar Titik Kajian
Baitul Maal Wat Tamwil Bismillah Sukorejo
No Nama Alamat
1 Masjid Miftakhul Iman Sumber Tlangu Sukorejo
2 Mushola As Salam Tlangu Sukorejo
3 Raudhotul Jannah Mas Tavip – Sirapsari
4 Masjid Besar Sukorejo Sukorejo
5 Jamaah Sabtu Pahing Turen
6 Jama’ah Jumat Pahing Candiroto
2. Manajemen Dakwah Bil Hal BMT Bismillah
Untuk melancarkan proses dakwah tersebut, maka
sebuah model dakwah bil hal dibahas secara utuh, mulai dari
perencanaan hingga sistem evaluasi terhadap kerja dakwah
tersebut. Secara lebih jelasnya, manajerial dakwah bil hal BMT
Bismillah akan penulis jelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Sebuah perencanaan yang matang akan menjadi
jalan kegiatan dakwah sehingga pelaksanaan agenda dakwah
akan lebih fokus dan terkontrol, efektif, efisien dan
komprehensif-integratif. Selain itu aktivitas dakwah yang
dijalankan melalui perencanaan yang disusun matang (by
design) akan dapat memberikan kepercayaan diri pada para
87
aktivis dakwah karena mereka merasa menjalankan sebuah
pekerjaan yang telah teruji secara konseptual.
Rencana pelaksanaan operasional dari program
dakwah BMT Bismillah dilakukan dengan menyesuaikan
kondisi masing-masing cabang BMT Bismillah sehingga ada
persiapan dan kesiapan yang lebih matang dalam
melaksanakan program dalam rangka efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan.
BMT Bismillah pusat dalam hal ini hanya berperan
sebagai pemberi arahan, bimbingan serta melakukan
koordinasi dengan cabang-cabang BMT Bismillah sebagai
pelaksana kegiatan. Di samping itu BMT Bismillah pusat
juga melaksanakan program-program yang bersifat umum
yang berkaitan dengan pengembangan dan konsolidasi
cabang BMT Bismillah. Dalam menyusun rencana
operasional BMT Bismillah pusat terlebih dahulu melakukan
koordinasi dengan semua manajer cabang BMT Bismillah
sehingga ada kesesuaian dan persamaan persepsi dari
masing- masing pimpinan.
Hal-hal yang dibahas dalam perencanaan tersebut adalah:
a) Obyek rencana dakwah
Mengingat keberadaan objek dakwah yang
heterogen, baik pada tingkat pendidikan, ekonomi, usia,
dan lain sebagainya, maka keberagaman ini dijadikan
88
pertimbangan dalam penentuan model penyelenggaraan
dakwah, sehingga benar-benar dapat secara efektif dan
berhasil dalam menyentuh persoalan-persoalan
kehidupan umat manusia sebagai objek dakwah.
Dalam penentuan ini ditentukan masalah-
masalah yang menjadi pendukung diajukannya obyek
dakwah. Apabila masalah yang diajukan dianggap
penting, maka obyek tersebut dapat dijadikan sebagai
obyek dakwah pada rencana dakwah bil hal BMT
Bismillah.
b) Materi dakwah
Setelah ditentukan obyek dakwah, langkah
berikutnya adalah pembahasan mengenai materi-materi
dakwah yang akan diberikan kepada obyek dakwah
tersebut. Materi yang begitu luas dan kompleks ini tentu
saja memerlukan pilihan yang cermat disamping perlunya
memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat dan harus
diadakan prioritas-prioritas, sebab demikian banyak
materi, itu tidak mungkin semuanya dapat diserap atau
dikerjakan sekaligus.
Oleh karena itu, seorang da’i BMT Bismillah
mengkaji objek dakwah terlebih dahulu sebelum
menentukan materi dakwah sehingga terhindar dari hal-
hal yang dapat menghambat kegiatan dakwah.
89
c) Strategi, metode dan media dakwah
Menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah
itu harus dilaksanakan. Kegiatan dakwah yang telah
dirumuskan akan efektif bilamana dilaksanakan dengan
mempergunakan cara-cara tepat. Pemberian materi
dakwah kepada obyek dakwah memerlukan strategi,
metode, dan media dakwah yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah tersebut.
d) Pembiayaan dakwah
Setelah diketahui obyek, materi, strategi, metode,
dan media yang diperlukan dalam proses dakwah,
langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan
pembiayaan dakwah. Kelancaran suatu usaha atau
kegiatan disamping ditentukan oleh faktor tenaga, faktor
biaya, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang
diperlukan. Suatu usaha akan berjalan dengan lancer,
bilamana di samping didukung oleh tenaga-tenaga yang
cakap, juga tersedia cukup biaya, fasilitas dan alat-alat
perlengkapan yang diperlukan. Dalam hal ini yang
dibahas meliputi jumlah dana dan asal dana. Umumnya,
dana yang digunakan untuk pembiayaan dakwah berasal
dari kas BMT Bismillah dan para dermawan/donatur.
Dalam rangka untuk mencapai efektifitas pelaksanaan
program tersebut sehingga sesuai dengan sasaran, maka BMT
90
Bismillah pusat merumuskan perencanaan untuk dijadikan
sebagai acuan dan pegangan dalam melaksanakan kegiatannya
yang disesuaikan dengan program yang telah ditetapkan.
Dengan demikian dapat diambil benang merah,
bahwasanya dalam perencanaan dakwah bil hal, BMT
Bismillah melibatkan seluruh elemen yang ada di bawah
strukturnya untuk memberikan masukan kepada BMT
Bismillah pusat tentang keadaan dakwah Islam di masing-
masing wilayahnya. Setelah itu, dari keadaan yang diperoleh
berdasarkan pertemuan antara seluruh cabang BMT Bismillah.
BMT Bismillah pusat kemudian menentukan acuan yang
berdasarkan pada AD/ART BMT Bismillah. Sehingga
perencanaan dalam dakwah bil hal BMT Bismillah disusun
secara bersama-sama dengan mengikutsertakan seluruh elemen
yang ada di BMT Bismillah.
2. Pengorganisasian
Menurut G. R Terry, pengorganisasian dalam
pengertian real (real sense) menunjukkan hubungan antar
manusia sebagai akibat organisasi. Pengorganisasian berarti
bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-
sumber daya manusia dan material organisasi (Handoko,
2011: 9).
Untuk melancarkan misi dakwah, sebuah organisasi
dakwah harus mampu menyusun orang-orang yang
91
diberikan kepercayaan untuk melaksanakan program kerja.
Pemilihan tersebut tidak boleh salah, karena kesalahan
penempatan tersebut akan membuat ketidaklancaran
pelaksanaan program kerja.
Sehingga dalam melakukan pemilihan orang untuk
melaksanakan dakwah bil hal di BMT Bismillah diserahkan
kepada setiap manajer cabang BMT Bismillah. Pemilihan
tersebut dilaksanakan melalui rapat anggota serta melibatkan
dan diketahui oleh seluruh anggota. Setelah disusun oleh
cabang BMT Bismillah, susunan orang-orang tersebut
kemudian diserahkan kepada BMT Bismillah pusat.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,
implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah
dianggap siap.
Dalam pelaksanaan dakwah bil hal BMT Bismillah
mendasarkan pada prinsip prioritas, yakni mengutamakan
permasalahan yang dianggap paling penting dan mendasar di
lingkungan masyarakat. Selain itu, dalam proses
pelaksanaan dakwahnya, BMT Bismillah juga melibatkan
seluruh cabang BMT Bismillah dan masyarakat secara
menyeluruh dan tidak membedakan di antara mereka dalam
peran serta kerja. Di samping itu, pelaksanaan ini juga
92
memiliki acuan kerja yang telah diprogramkan oleh BMT
Bismillah Pusat.
4. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh BMT Bismillah
terhadap program kerja yang dilaksanakannya memiliki
kemiripan dengan proses perencanaan di mana seluruh
cabang BMT Bismillah diberikan kesempatan untuk
mengikuti penyelenggaraan evaluasi. Jadi evaluasi
diperuntukkan bagi seluruh elemen BMT Bismillah. Dengan
demikian dapat dipastikan bahwasanya seluruh elemen BMT
Bismillah dapat mengetahui dan memiliki peluang yang
sama untuk ikut berperan aktif dalam proses evaluasi
tersebut.