BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58...

36
57 BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum BMT Bismillah 1. Sejarah Berdirinya BMT Pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten kendal yang merupakan daerah pertanian dan industri kecil membuat semakin meningkatnya taraf hidup penduduk Kendal. Namun pada kenyataannya masih banyak kaum muslimin yang belum memperoleh berkah dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Pemerataan ekonomi yang selama ini ditunggu belum kunjung tiba, akibat dari sistem yang tidak berjalan sebagai mana mestinya. Situasi ini membuat masyarakat dan para pengusaha kecil kesulitan dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Para pengusaha kecil dalam pengembangan potensinya banyak terbentur permasalahan yang rumit,diantaranya kekurangan modal,serta lemahnya manajemen. Sudah saatnya diperlukan suatu bentuk pembiayaan yang menyalurkan dana dari yang mampu kepada yang membutuhkan dengan cara saling menguntungkan yaitu bentuk pembiayaan tanpa riba dan berlandaskan sistem syariah. Sejak ditetapkannya UU no 7 tahun 1992 tentang perbankan bagi hasil, telah memberikan peluang untuk

Transcript of BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58...

Page 1: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

57

BAB III

DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO

KABUPATEN KENDAL

A. Gambaran Umum BMT Bismillah

1. Sejarah Berdirinya BMT

Pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten

kendal yang merupakan daerah pertanian dan industri kecil

membuat semakin meningkatnya taraf hidup penduduk Kendal.

Namun pada kenyataannya masih banyak kaum muslimin yang

belum memperoleh berkah dari pertumbuhan ekonomi

tersebut. Pemerataan ekonomi yang selama ini ditunggu belum

kunjung tiba, akibat dari sistem yang tidak berjalan sebagai

mana mestinya. Situasi ini membuat masyarakat dan para

pengusaha kecil kesulitan dalam mengembangkan potensi yang

dimilikinya.

Para pengusaha kecil dalam pengembangan potensinya

banyak terbentur permasalahan yang rumit,diantaranya

kekurangan modal,serta lemahnya manajemen. Sudah saatnya

diperlukan suatu bentuk pembiayaan yang menyalurkan dana

dari yang mampu kepada yang membutuhkan dengan cara

saling menguntungkan yaitu bentuk pembiayaan tanpa riba dan

berlandaskan sistem syariah.

Sejak ditetapkannya UU no 7 tahun 1992 tentang

perbankan bagi hasil, telah memberikan peluang untuk

Page 2: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

58

berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan

sistem bagi hasil. Kondisi tersebut telah dimanfaatkan sebaik-

baiknya oleh umat islam dengan didirikannya perbankan islam

yang diberi nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan

mei 1992, kemudian banyak didirikan Bank Perkreditan Rakyat

syari’ah (BPRS) dan disusul dengan kehadiran asuransi

berdasarkan Syari’ah Islam atau Takaful serta menjamurnya

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

Lembaga-lembaga keuangan syari’ah seperti BMI,

BPRS, dan Takaful lebih banyak diminati oleh umat islam yang

ekonominya tinggi sedangkan umat islam yang ekonominya

lemah dan kekurangan modal lebih banyak memilih BMT .

BMT merupakan salah satu alternatif yang paling menarik

pelayanannya yang tidak terlalu birokrasi dan lebih fleksibel.

BMT Bismillah didirikan atas dasar kondisi masyarakat yang

cenderung kurang mampu dalam keuangan karena kesenjangan

dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai

islam. Tepatnya berdiri pada 4 Februari 1996 dengan pendiri

berjumlah 20 orang sedangkan secara hukum BMT Bismillah

berdiri sejak tahun 1997 sesuai dengan badan hukum :

13149/BH/KWKII/VII/97. Tahun 2007 BMT Bismillah

melakukan merger dengan BMT Ngudi Raharjo guna

mengingkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat

Page 3: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

59

sehingga peran BMT di wilayah Kendal khususnya Desa

Sukorejo lebih terfokus dan berjalan dengan baik.

2. Letak Geografis BMT

Letak geografis BMT Bismillah Sukorejo Kabupaten

Kendal cukup strategis yaitu dipinggir jalan karena daerah

tersebut merupakan daerah yang terjangkau dari pasar-pasar

yang menjadi sasaran operasional, bertempat di :

Kantor pusat : Jl. Raya Sapen No. 10 Sukorejo-Kendal

(0294 452391)

Kantor cabang :

a) Jl. Lingkar Selatan Blok C17 Pasar Sukorejo-Kendal

(085100704828)

b) Jl. Raya Soekarno Hatta No. 74 Karangayu Cepiring-Kendal

(0294 387450)

c) Jalan Stasiun (sebelah barat pasar weleri) Weleri-Kendal

(0294 642801)

d) Jl. Raya Ngadirejo Ruko Manggong No. 4 Ngadirejo-

Temanggung (0293 591351)

e) Jl. Pahlawan No. 10 Jubuk Parakan-Temanggung (0293

598996)

3. Visi dan Misi BMT

Visi : Mitra Bermuamalat dan Sahabat Bagi Umat

Page 4: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

60

Misi :

a) Menjadikan BMT Sebagai Mitra Pemberdayaan Ekonomi

Umat yang Profesional

b) Melaksanakan Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah Secara

Menyeluruh

c) Menjadikan BMT Sebagai Amil yang Mandiri dan

Terpercaya

4. Struktur Organisasi BMT

a) Aspek Hukum KPPS Bismillah

Nama Koperasi : BISMILLAH

Tanggal Operasional : 4 Februari 1996

Nomor Badan Hukum : 19/PAD/XIV/II/2014

Tanggal Badan Hukum : 15 DESEMBER 2014

b) Susunan Pengurus

Ketua : Widi Mulyanta

Sekretaris : Bayu Suwarno

Bendahara : H. Moyong Surono

Anggota 1 : Baroroh Barit

Anggota 2 : H. Suwignyo

c) Susunan Dewan Pengawas

Pengawas Kelembagaan : Drs. H. Iskhaq

Pengawas Syariah : H. Sutiyono

Anggota : Darsono

Page 5: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

61

d) Susunan Pusat

Manager Umum : Widi Mulyanta

Manager Operasional : Moyong Surono

Manager Baitul Maal : Bayu Suwarno

Div Baitul Maal : Ahmad Basuni

Staff Administrasi : Ely Nurlaeli

Div Litbang : Sigit Ari Widodo

Staff Litbang : Endra Wisnu Wardana

Div IT : Neti Kurniastuti

Div Kesekretariatan : Galih Enggar Widigda

Div Accounting : Sunarti

Div Bisnis : M. Yasin Hidayat

Div Pemberdayaan : Algon Ariyulianto

e) Cabang Sukorejo

Manager : Ely Suryati

Marketing : Wahyu Kurnianto, Nasikhin

: Tarmono, Dian Ari Wibobo

: Achmat Faiyin, Siti Muniroh

: Rizki Ayu Lestari

Account Officer/AO : Azis Arifaeni, Susanto

: Susiyanto, Untung Sujarwadi

Accounting : Puji Nasiatun

Inputing : Fika Apriyani

Teller / Kasir : Lavi Wiqoyatun, Turyanti

Page 6: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

62

Admin. Legal : Salamah Zulaidah

Customer Service/ CS : Lilik Nadliroh

f) Cabang Ngadirejo

Manager : Agus Suhartadi

Marketing : Zuni Yatimah Ningsih, Ozy

Kurniawan

: Pulung Setyaka, Agung

Nugroho

Account Officer/AO : Paryono

Accounting : Sri Astuti

Inputing : Liza Kustiana

Teller / Kasir : Sulistyani Dias Utami

g) Cabang Cepiring

Manager : Kuswanto

Marketing : Supeno Bedjo Raharjo, Siti

Fatimah Azaro

Account Officer/AO : Choirul Amin

Teller / Kasir : Ida Rochmana

h) Cabang Weleri

Manager : M.Choerudin

Marketing : Ahmad Irfai, Fitri Nur

Habibah

Account Officer/AO : Supriyanto

Teller / Kasir : Dina Syarifa, Fitri Susanti

Page 7: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

63

i) Cabang Parakan

Manager : Marsudi

Marketing : Ridwan Agung. A, Fathkur

Rakhman .K

Account Officer/AO : Edi Prayoga

Teller / Kasir : Heni Apriliawati

j) Cabang Rowosari

Manager : Nur Rokhim

Marketing : Kusnanto,Fajri Mubarok

Account Officer/AO : Maksun

Teller / Kasir : Nurul Lathifah

5. Program-program BMT

a) Bazar Romadhon

Bazar Romadhon merupakan agenda rutin yang di

laksanakan setiap bulan romadahon tiba, didalam acara

bazar romadhon terdapat acara pembagian paket sembako

kepada kaum dhuafa dan bazar paket sambako.

b) Beasiswa

Beasiswa Pendidikan BMT Bismillah sebagai

lembaga dakwah yang konsen terhadap pemberdayaan juga

menganggarkan sebagian dananya untuk membantu anak-

anak “mister” - miskin pinter, serta bermotivasi tinggi.

Beasiswa pendidikan untuk diberikan kepada anak - anak

yang memiliki potensi untuk berprestasi namun tidak

Page 8: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

64

mampu untuk membiayai pendidikanya. Beasiswa ini

diperuntukan dari tingkat SD/MI, SLTP/MTS,

SLTA/MA/SMK bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi.

Fitri Noor Habibah SPd, adalah satu diantara anak

asuh yang dibantu BMT Bismillah hingga dapat

menyelesaikan gelar sarjana pendidikan di STIT BIAS

Yogyakarta. Pada bulan Desember 2015 yang lalu, anak

penjual es tong-tong dari Gringsing ini diwisuda.

c) Bedah Rumah

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah

kebutuhan akan papan atau tempat tinggal, sebagai tempat

berlindung dari teriknya panas dan dinginnya hujan. Akan

tetapi masih ada diantara saudara-saudara kita yang tempat

tinggalnya kurang atau bahkan tidak layak huni. Untuk

membantu saudara kita yang kekurangan dalam hal papan

inilah program Bedah Rumah Dhuafa kemudian

dicanangkan.

Memang pada pelaksanaannya program ini tidak

dilaksanakan Bismillah sendiri, tetapi dukungan dan

partisipasi dari masyarakat setempat di lingkungan rumah

yang akan direhap, menjadi salah satu syarat disetujuinya

usulan pembenahan rumah. Karena sejatinya kondisi yang

terjadi di lingkungan tempat tinggal masing-masing adalah

Page 9: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

65

tanggung jawab masing-masing individu yang tinggal di

lingkungan itu.

Bukankah rosulullah pernah bersabda bahwa

“tidaklah beriman kepadaku orang yang menghabiskan

malamnya dalam keadaan kenyang dan ia tahu bahwa

tetangga di sebelahnya kelaparan.” Dalam hadits yang lain

Rosulullah bersabda “Tidaklah salah seorang di antara kalian

beriman sehingga dia mencintai saudaranya seperti

mencintai dirinya sendiri." (Muttafaq Alaihi).

d) Buletin

Buletin adalah salah satu program dari Baitul Maal

Bismillah yang digunakan untuk syiar tentang islam dan

pelaporan kegiatan yang telah dilakukan. Dalam buletin ini

juga terdapat artikel - artikel yang menarik yang ditulis

sendiri oleh ustadz dan ustadzah BMT Bismillah.

e) Desa Binaan

Diprakarsai oleh para founding father memikirkan

kondisi muslim yang terpinggirkan, mayoritas dari segi

jumlah namun minim dalam segi kualitas, seakan-akan

terbelenggu oleh saudara-saudara dari agama lain. Sehingga

munculah gagasan untuk membangun sebuah desa binaan.

Desa binaan muncul setelah dijumpainya penjualan

keyakinan atau akidah karena kurang tersedianya sumber

daya alam serta terjadinya diskriminasi ekonomi bagi umat

Page 10: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

66

Islam. Oleh karena itu desa binaan diharapkan mampu

menyelamatkan akidah umat yang terpinggirkan tersebut.

Desa-desa binaan tersebut diantaranya adalah :

1) Pilangsari Patean Kendal

2) Sempulawang Pageruyung Kendal

3) Ngaliyan Bejen Temanggung

4) Gebangan Pageruyung Kendal

f) GMB (Gerakan Mukena Bersih)

Program ini digulirkan atas dasar keprihatinan akan

sarana sholat di masjid -masjid yang jarang atau bahkan

tidak terawat dengan baik sehingga tidak layak untuk

digunakan. Diharapkan dengan program ini mampu

memberikan inspirasi positif dan memicu takmir setempat

untuk mengupayakan kebersihan sarana dan prasarana sholat

sehingga menjadikan kenyamanan dan menambah

kekhusyukan dalam beribadah.

g) Kajian Ahad Pagi

Pengajian Ahad Pagi adalah program Baitul Maal

Bismillah untuk menyiarkan islam, memberikan siraman

rohani kepada masyarakat yang dilakukan setiap hari Ahad

pagi. Dengan pembicara - pembicara yang berkualitas akan

membuat pemikiran masyarakat akan semakin terbuka.

Selain itu, Pengajian Ahad Pagi sebagai sarana untuk

bersilaturahmi dari pengelola dengan masyarakat langsung.

Page 11: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

67

Kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini dilakukan pada 3 wilayah

yaitu Weleri, Sukorejo dan Ngadirejo.

h) KPK (Kotak Peduli Kemanusian)

KPK merupakan singkatan dari Kotak Peduli

Kemanusiaan, dimana dana yang terkumpul dari kotak -

kotak amal ini disalurkan untuk kegiatan “INSHOD” (Infak

dan Sodaqoh. Penyaluarannya dari santunan kepada dhuafa

sampai bantuan - bantuan kepada korban bencana alam.

Program ini digalangkan oleh Baitul Maal Bismillah sebagai

upaya untuk menyadarkan masyarakat bahwa manusia harus

saling tolong menolong. Dengan uang Rp. 2.000, atau

bahkan Rp. 1.000,- ternyata anda mampu mebantu

meringankan beban saudara kita.

i) Peduli Bencana

Sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana

alam , Baitul Maal Bismillah selalu membuka posko - posko

untuk penggalangan dana guna membantu meringankan

beban saudara kita yang tertimpa musibah/bencana.

j) Pemberdayaan Ekonomi Umat

Ditujukan untuk meningkatkan kualitas usaha secara

berkelompok dengan dibekali pembinaan baik sisi ruhiyah

maupun peluang usaha dari kaum dhu’afa / mustahik agar

bisa mandiri dan meningkat menjadi muzakki.

Page 12: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

68

Pemberdayaan difokuskan untuk memberikan

pembinaan agar masyarakat lebih produktif dalam hal

ekonomi namun diimbangi dengan binaan rukhiyah

(keimanan).

Berdasarkan data Desember 2015, terdapat beberpa

aspek usaha yang telah dibina oleh BMT Bismillah seperti,

industri pembuatan abon Di Caruban Kendal, Industri

pengolahan padi Di Bumi Ayu Kendal, peternakan kambing

Di Desa Ngrimpak dan Genting Damarjati. Budidaya pohon

pepaya California Di Sukorejo Kendal. Beberapa aspek

usaha diatas masih berkembang dan menjadi sumber

penghasilan masyarakat.

k) Posyandu Lansia

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan

dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang,

terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia

lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh.

Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria

dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi

walaupun usia sudah lanjut, harus tetap menjaga kesehatan.

Secara garis besar tujuan dari dilaksanakan program

posyandu lansia ini adalah untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan kesehatan dan memberikan informasi cara hidup

Page 13: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

69

sehat pada lansia, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

Untuk sementara kegiatan posyandu lansia

dilaksaksanakan dua minggu sekali, hal ini mengingat

keterbatasan anggaran dan tenaga medis yang menangani

kegiatan ini. Sehingga kedepannya BMT Bismillah

mencoba untuk menggandeng tenaga medis yang berada

diwilayah dimana posyandu lansia diselenggarakan, dan

mudah-mudahan progran ini juga bisa kita sinergikan

dengan dinas kesehatan atau dalam hal ini adalah puskesmas

setempat.

Selasai cek kesehatan juga dilaksanakan senam

lansia, ceramah atau tausiah sebagai suplemen ruhaniahnya

dan ditutup dengan program pojok gizi atau pemberian

tambahan makanan bergizi kepada para lansia.

l) Santunan Beras

Baitul Maal Bismillah memberikan santunan berupa

beras secara rutin kepada kaum dhuafa yang sangat

membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya, dimana yang bersangkutan tidak mampu

mencukupi kebutuhannya sendiri.

Santunan ini bukan untuk memanjakan kaum

dhuafa. Diharapkan dengan pemberian santunan ini

mengajarkan kepada masyarakat indahnya berbagi. Dimana

Page 14: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

70

orang yang mampu, mampu meringankan beban orang yang

belum mampu.

m) Tabungan Anak Surga

Tabungan anak surga merupakan program baru dari

Baitul Maal Bismillah, dengan tujuan mengajarkan anak -

anak untuk menyisihkan uang jajan mereka untuk

bersedekah. Untuk mendukung berjalannya program ini

Baitul Maal Bismillah menyediakan celengan (omplong)

kepada anak - anak dan setelah penuh terisi Freelance Baitul

Maal Bismillah akan datang mengambil untuk dihitung

jumlah uang terkumpul.

n) Sedekah Sampah

Sedekah sampah merupakan program terbaru dari

Baitul Maal Bismillah, program ini bertujuan untuk

memanfaatkan barang yang tadinya tidak bermanfaat, tidak

berharga menjadi lebih memilki nilai. Selain itu program ini

juga memiliki tujuan dimana menyadarkan masyarakat akan

arti kebersihan. Dengan semboyan “ Mengubah yang tidak

berharga menjadi lebih berharga”, dengan sistem sebagai

berikut, masyarakat diberi penyuluhan untuk memisahkan

sampah kering dengan sampah organik. Sampah yang

dimanfaatkan dalam program ini adalah sampah yang

bersifat kering seperti, plastik, kardus, botol, dan kaleng.

Kemudian sampah tersebut akan ditimbang dan dicatat

Page 15: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

71

sekaligus di beri harga oleh paniti. Nilai harga dari sampah

tersebut kemudian di sedekahkan kepada masyarakat lain

melalui Baitul Maal Bismillah.

o) Wakaf (Tunai dan Tanah)

Sasaran utama program ini adalah memanfaatkan

amanah berupa wakaf yang diberikan masyarakat melalui

BMT Bismillah, dengan menyalurkannya untuk program -

program seperti membangun Gedung Baitul Maal Center

Bismillah (BMC). Dimana Gedung tersebut nantinya akan

digunakan sebagai pusat pelayanan untuk masyarakat dari

aspek kesehatan, konsultasi agama, serta pusat pelayanan

pendidikan agama untuk anak-anak.

B. Dakwah Bil Hal BMT Bismillah

1. Dakwah Bil Hal BMT Bismillah

Dakwah bil hal BMT Bismillah lebih menekankan pada

ajakan kepada umat manusia untuk dapat melakukan dan

menerima dakwah secara bersama-sama dan dipraktekkan

secara langsung. Dikatakan menerima dan melakukan dakwah

secara langsung karena dalam pelaksanaannya, BMT Bismillah

seringkali mengajak langsung umat Islam untuk tidak lupa

memberikan bantuan secara nyata dan langsung kepada saudara

sesama muslim.

Page 16: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

72

Kegiatan dakwah yang dilakukan BMT Bismillah dapat

dibedakan ke dalam lima aspek, yakni aspek keagamaan, aspek

perekonomian, aspek pendidikan, aspek organisasi serta aspek

sosial. Secara umum, BMT Bismillah memiliki program yang

secara garis besar terbagi menjadi dua bidang utama, yakni

bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat dan bidang charity.

Hal ini dikarenakan BMT Bismillah memiliki fokus pada

ekonomi produktif, yaitu dengan model pendampingan-

pendampingan kegiatan ekonomi untuk pemberdayaan

masyarakat.

Dakwah yang dilaksanakan oleh BMT Bismillah

Sukorejo adalah dakwah dengan pendekatan ekonomi dengan

model tanggung renteng atau kelompok. Karena BMT melihat

bahwa permaslahan ekonomi yang paling besar adalah

kemiskinan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bapak

Basuni, selaku Divisi Baitul Maal BMT Bismillah dalam

wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 Juni

2017, baliau mengakatakan:

“Permasalahan ekonomi umat yang paling banyak dan yang

paling susah untuk diperbaiki di umat Islam adalah rantai

kemiskinanan. Bagaimana memutus rantai kemiskinan itulah

yang menjadi tantangan sendiri bagi BMT. Oleh karena itu,

BMT membentuk sebuah kelompok dengan model tanggung

renteng sebagai wadah untuk memperoleh pembiayaan, dalam

Page 17: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

73

memperoleh suatu pembiayaan ini kelompok diharuskan

mengikuti sebuah kajian islam”.

Kemudian beliau mengemukakan alasan kenapa model

tanggung renteng atau kelompok yang digunakan dalam

kegiatan yang dilaksanakan oleh BMT Bismillah, adalah

sebagai berikut:

“Di dalam kelompok itu, kenapa kita membuat semacam bentuk

kelompok-kelompok (tanggung renteng) karena kalau kita

melakukan dakwah secara perorangan itu satu pendampingnya

tidak akan bisa, BMT lebih mengambil efektifnya

menggunakan kelompok dalam berdakwah, mengingat dengan

jumlah mad’u yang banyak dan tersebar kebeberapa wilayah

yang luas di Kendal, serta dalam menggunakan model tanggung

renteng ini mad’u bisa terkontrol dengan baik selain dari BMT

yang mengawasi, memberikan arahan dan motivasi ada juga

dari kepala kelompok tanggung renteng tersebut yang

mengayomi anggotanya”.

Adapun kegiatan dakwah BMT Bismillah secara garis

besar meliputi Tebar Hewan Qurban, Santunan Beras, Santunan

Dhuafa, Bazar Ramadhan, Pemberdayaan Ekonomi Umat,

Peduli Bencana, Benah Bersih Masjid, Bedah Rumah., Desa

Binaan, Gerakan Mukena Bersih, Posyandu Lansia, Beasiswa,

Kajian Ahad Pagi.

Page 18: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

74

1. Tebar Hewan Qurban

Memenuhi panggilan Allah jauh lebih menarik

ketimbang harus mempertahankan kehidupan dunia yang

dicintainya. Bagi kita, tentu saja makna qurban memiliki

makna serupa. Selain sebagai refleksi ketakwaan, qurban

juga merupakan bagian dari cara kita mensyukuuri hidup.

BMT Bismillah mencoba menorehkan kreasi dengan

memulai program Tebar Hewan Qurban. Sampai sekarang

BMT masih konsisten dan selalu memperbaiki diri untuk

memberikan pemaknaan yang lebih bagi ibadah qurban yang

Anda percayakan.

Program Tebar Hewan Qurban ini sangat

mengedepankan pemerataan, di mana pendistribusian hewan

qurban tersalurkan lebih luas dan merata ke berbagai

wilayah sukorejo. Penyaluran hewan qurban melalui

program Tebar Hewan Qurban ini diberikan kepada

masyarakat di daerah-daerah terpencil, terbelakang, rawan

gizi dan orang-orang yang tinggal di daerah bencana alam.

2. Santunan Beras

BMT Bismillah memberikan santunan berupa beras

secara rutin kepada kaum dhuafa yang sangat membutuhkan

bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, dimana yang

bersangkutan tidak mampu mencukupi kebutuhannya

sendiri. Santunan ini bukan untuk memanjakan kaum

Page 19: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

75

dhuafa. Diharapkan dengan pemberian santunan ini

mengajarkan kepada masyarakat indahnya berbagi. Dimana

orang yang mampu mampu meringankan beban orang yang

belum mampu.

Berbagi beras kepada para janda dan dhu'afa, karena

beras merupakan kebutuhan pokok bagi mereka insya Allah

akan bermanfaat untuk dimakan sekeluarga. Program ini

dilaksanakan setiap bulannya sebesar 4 kg dengan jumlah

penerima 281 kk dengan harapan bisa membantu

meringankan beban hidup mereka dan dalam rangka

mewujudkan Maslahat Untuk Umat. Untuk wilayah

Sukorejo yang menerima bantuan sebanyak 143 KK,

Ngadirejo 53 KK, Cepiring 14 KK, Parakan 23 KK, Weleri

15 KK dan Rowosari 33 KK. Diharapkan bantuan beras

dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak yang

menerima manfaat santunan beras tersebut.

3. Santunan Dhuafa

Dalam upaya menanamkan kepekaan untuk saling

tolong-menolong tersebut, kita dapat membiasakan diri

dengan menginfakkan atau memberikan sebagian rezeki

yang kita peroleh meskipun sedikit. Program tersebut

merupakan salah satu langkah program pemberdayaan atau

donasi zakat, infaq dan sedekah yang terhimpun dari para

anggota.

Page 20: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

76

Santunan dhuafa adalah program yang bertujuan

untuk membahagiakan, memandirikan, memiliki jiwa

berkarakter dan sosial sebagai bentuk dari upaya mempererat

tali silaturrahim antara umat. Santunan dhuafa ini salah

satunya dengan memberikan beras

4. Bazar Ramadhan

Dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan

masyarakat di bulan Ramadhan dan menjelang lebaran dan

sekaligus untuk silaturahmi serta melakukan kerja sama

antara pengusaha.

Bazar Ramadhan merupakan agenda rutin yang di

laksanakan setiap bulan ramadahan tiba, didalam acara bazar

romadhon terdapat acara pembagian paket sembako kepada

kaum dhuafa dan bazar paket sambako.

5. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pemberdayaan ekonomi umat, merupakan upaya

untuk membangun daya (masyarakat) dengan mendorong,

memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi

ekonomi yang dimilikinya serta berupaya untuk

mengembangkannya. Keberdayaan masyarakat adalah unsur

dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan.

Pertama, memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

dasar hidup dan perekonomian yang stabil. Kedua, memiliki

kemampuan beradaptasi dengan perubahan

Page 21: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

77

lingkungan. Ketiga, memiliki kemampuan menghadapi

ancaman dan serangan dari luar. Keempat, memiliki

kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam

mengaktualisasikan diri dan menjaga ko-eksistensinya

bersama bangsa dan negara lain.

Program Pemberdayaan Ekonomi Umat BMT

Bismillah Ditujukan untuk meningkatkan kualitas usaha

secara berkelompok dengan dibekali pembinaan baik sisi

ruhiyah maupun peluang usaha dari kaum dhu’afa /

mustahik agar bisa mandiri dan meningkat menjadi muzakki.

Pemberdayaan difokuskan untuk memberikan pembinaan

agar masyarakat lebih produktif dalam hal ekonomi namun

diimbangi dengan binaan rukhiyah (keimanan).

Berdasarkan data Desember 2015, terdapat beberpa

aspek usaha yang telah dibina oleh BMT Bismillah seperti,

industri pembuatan abon Di Caruban Kendal, Industri

pengolahan padi Di Bumi Ayu Kendal, peternakan kambing

Di Desa Ngrimpak dan Genting Damarjati. Budidaya pohon

pepaya California Di Sukorejo Kendal. Beberapa aspek

usaha diatas masih berkembang dan menjadi sumber

penghasilan masyarakat.

6. Peduli Bencana

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap

memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau

Page 22: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

78

keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap

keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan,

keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Sebagai organisasi yang berperan membantu

masyarakat yang tidak mampu, maka menolong masyarakat

yang paling membutuhkan adalah hal yang menjadi

prioritas. Manakala terdapat sejumlah orang yang

memerlukan bantuan, akan tetapi ketersediaan sumber daya

terbatas sehingga tidak mungkin membantu keseluruhan

orang yang memerlukan bantuan, maka organisasi akan

memprioritaskan yang paling membutuhkan.

Terlebih pada saat terjadi bencana, maka

mengutamakan yang paling menderita adalah menjadi

prioritas utama. Dalam konteks tingkat kualitas yang sama di

antara sejumlah orang yang memerlukan bantuan, tetap saja

terdapat perbedaan kesulitan kehidupan, kemiskinan atau

tingkat penderitaan, maka organisasi akan mengutamakan

yang paling membutuhkan (yang paling menderita).

Kepedulian merupakan rasa yang timbul dari dasar

hati yang lantas mampu menggerakan fisik untuk melakukan

tindakan. Implementasi dari rasa peduli bisa berfariasi.

Intinya, rasa peduli terhadap saudara lainnya adalah

kemestian dalam setiap diri.

Page 23: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

79

Sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana

alam , BMT Bismillah selalu membuka posko-posko untuk

penggalangan dana guna membantu meringankan beban

saudara kita yang tertimpa musibah/bencana.

7. Benah Bersih Masjid

Benah Bersih Masjid adalah program kegiatan yang

mengajak kita untuk mencintai kebersihan, terutama di

rumah Allah yaitu masjid. Kebersihan merupakan sebagian

dari iman, selain itu dengan tempat yang bersih tentunya

akan membuat nyaman dalam pelaksanaan ibadah. Karena

kebersihan masjid menjadi salah satu faktor yang membuat

para jamaah nyaman melaksanakan ibadah.

Teknis dalam program Benah Bersih Masjid ini

setiap masjid akan dibersihkan oleh tiga orang dari pegawai

BMT Bismillah. Pembersihan dilakukan di seluruh bagian

masjid, mulai dari bagian dalam, serambi, halaman hingga

tempat wudhu, kamar mandi.

Program Benah Bersih Masjid ini berupa bersih-

bersih Masjid/Mushola , renovasi tempat wudhu, pengecatan

ulang masjid dan lainnya, untuk kegiatan benah bersih

masjid. Selesai dibersihkan masjid juga diberi beberapa

peralatan pembersihan seperti sapu dan alat pel.

Program ini rutin dilakukan BMT Bismillah. Selain

bertujuan untuk kebersihan, BBM dilakukan juga sebagai

Page 24: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

80

media silahturahmi kepada masyarakat dan sebagai wujud

nyata tindakan pengabdian kepada masyarakat.

8. Bedah Rumah

Program Bedah Rumah merupakan salah satu upaya

untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan yang

bertujuan agar keluarga miskin memliki rumah yang layak

huni dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal.

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah

kebutuhan akan papan atau tempat tinggal, sebagai tempat

berlindung dari teriknya panas dan dinginnya hujan. Akan

tetapi masih ada diantara saudara-saudara kita yang tempat

tinggalnya kurang atau bahkan tidak layak huni. Untuk

membantu saudara kita yang kekurangan dalam hal papan

inilah program Bedah Rumah kemudian dicanangkan.

Sejak digulirkannya program bedah rumah pada

tahun 2013 yang lalu, BMT Bismillah telah memperbaiki

sekitar 13 rumah dhuafa, baik itu perbaikan kecil maupun

rehap total. Ke 13 rumah yang telah direhab tersebut berada

di wilayah :

a) Curugsewu Patean Kabupaten Kendal

b) Sambikerto Kalipakis Sukorejo Kabupaten Kendal

c) Sumberejo Krikil Pageruyung Kabupaten Kendal

d) Tamanrejo Sukorejo Kabupaten Kendal

Page 25: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

81

e) Kemloko Pucakwangi Pageruyung Kabupaten Kendal

f) Pucakwangi Pageruyung Kabupaten Kendal

g) Kebondalem Gringsing Kabupaten Batang

h) Paturen Pagersari Patean Kabupaten Kendal

i) Klombean Candiroto Kabupaten Temanggung

j) Kalibogor Sukorejo Kabupaten Kendal

k) Sendang Kulon Kacangan Lor Kangkung Kabupaten

Kendal

l) Tlangu Sukorejo Kabupaten Kendal

m) Sumber Kebumen Sukorejo Kabupaten Kendal

9. Desa Binaan

Desa Binaan merupakan suatu program

pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa

yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa

binaan, Mengembangkan desa binaan merupakan pilihan

yang tepat dan strategis baik untuk kepentingan

pembangunan nasional. Program ini diyakini akan

memberikan dampak positif, yaitu membina sumber daya

manusia di perdesaan. Desa Binaan BMT Bismillah yaitu:

Pilangsari, Sempulawang, Ngaliyan, Gebangan, Duren,

Rejosari, Kersi juga Ngrimpak, serta desa binaan dari kantor

Ngadirejo dan Rowosari.

Page 26: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

82

10. Gerakan Mukena Bersih

Program ini digulirkan atas dasar keprihatinan akan

sarana sholat di masjid-masjid yang jarang atau bahkan tidak

terawat dengan baik, sehingga tidak layak untuk digunakan.

Kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan

terutama ketika beribadah. Mukena adalah sarana ibadah

yang perlu kita perhatikan.

Gerakan Mukena Bersih Berdasarkan Data Mei 2016

No Wilayah Masjid Mushola

1 Sukorejo 1. Masjid At-Taqwa

Sapen

2. Masjid Besar

Sukorejo

3. Masjid Aroma Sari

1. Mushola

Karang Rejo

2. Mushola Pasar

Sukorejo

2 Weleri 1. Masjid Nurul

Huda Karang

Dowo

2. Masjid Al-Ikhlas

Pakis

3 Cepiring 1. Masjid Al-

Muttaqin Cepiring

4 Parakan 1. Masjid An-Najah

Panjang Sari

5 Ngadirejo 1. Masjid Al Furqon

Page 27: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

83

Ngadirejo

2. Masjid Ittihadul

Mu’minin Ngaren

3. Masjid Jami’ Wali

Limbung

4. Masjid Kalibanger

Gemawang

11. Posyandu Lansia

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan

dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang,

terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia

lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh.

Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria

dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi

walaupun usia sudah lanjut, harus tetap menjaga kesehatan.

Pada tanggal 12 Januari 2015 BMT Bismillah

dengan melibatkan peran serta masyarakat mampu

mengawali sebuah program yang biasa dikenal dengan

posyandu lansia. Posyandu lansia adalah pos pelayanan

terpadu untuk masyarakat usia lanjut yang bentuknya berupa

pelayanan kesehatan / pemeriksaan kesehatan fisik dan

mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu

Cek Kesehatan untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

Page 28: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

84

diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang

dihadapi.

Secara garis besar tujuan dari dilaksanakan program

posyandu lansia ini adalah untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan kesehatan dan memberikan informasi cara hidup

sehat pada lansia, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

Untuk sementara kegiatan posyandu lansia

dilaksaksanakan dua minggu sekali, hal ini mengingat

keterbatasan anggaran dan tenaga medis yang menangani

kegiatan ini. Sehingga kedepannya BMT Bismillah

mencoba untuk menggandeng tenaga medis yang berada

diwilayah dimana posyandu lansia diselenggarakan, dan

mudah-mudahan progran ini juga bisa kita sinergikan

dengan dinas kesehatan atau dalam hal ini adalah puskesmas

setempat.

Selasai cek kesehatan juga dilaksanakan senam

lansia, ceramah atau tausiah sebagai suplemen ruhaniahnya

dan ditutup dengan program pojok gizi atau pemberian

tambahan makanan bergizi kepada para lansia.

12. Beasiswa

Beasiswa adalah pemberian berupa

bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang

Page 29: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

85

bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan

pendidikan yang ditempuh.

Beasiswa Pendidikan BMT Bismillah sebagai

lembaga dakwah yang konsen terhadap pemberdayaan juga

menganggarkan sebagian dananya untuk membantu anak-

anak “mister” - miskin pinter, serta mempunyai motivasi

tinggi. Beasiswa pendidikan untuk diberikan kepada anak -

anak yang memiliki potensi untuk berprestasi namun tidak

mampu untuk membiayai pendidikanya. Beasiswa ini

diperuntukan dari tingkat SD/MI, SLTP/MTS,

SLTA/MA/SMK bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi.

13. Kajian Ahad Pagi

Pengajian Ahad Pagi adalah program Baitul Maal

Bismillah untuk menyiarkan islam, memberikan siraman

rohani kepada masyarakat yang dilakukan setiap hari Ahad

pagi. Dengan pembicara - pembicara yang berkualitas akan

membuat pemikiran masyarakat akan semakin terbuka.

Selain itu, Pengajian Ahad Pagi sebagai sarana untuk

bersilaturahmi dari pengelola dengan masyarakat langsung.

Kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini dilakukan pada 3 wilayah

yaitu Weleri, Sukorejo dan Ngadirejo dengan materi kajian

berisi akidah, akhlak, ekonomi islam dan keagamaan

lainnya.

Page 30: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

86

Daftar Titik Kajian

Baitul Maal Wat Tamwil Bismillah Sukorejo

No Nama Alamat

1 Masjid Miftakhul Iman Sumber Tlangu Sukorejo

2 Mushola As Salam Tlangu Sukorejo

3 Raudhotul Jannah Mas Tavip – Sirapsari

4 Masjid Besar Sukorejo Sukorejo

5 Jamaah Sabtu Pahing Turen

6 Jama’ah Jumat Pahing Candiroto

2. Manajemen Dakwah Bil Hal BMT Bismillah

Untuk melancarkan proses dakwah tersebut, maka

sebuah model dakwah bil hal dibahas secara utuh, mulai dari

perencanaan hingga sistem evaluasi terhadap kerja dakwah

tersebut. Secara lebih jelasnya, manajerial dakwah bil hal BMT

Bismillah akan penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Sebuah perencanaan yang matang akan menjadi

jalan kegiatan dakwah sehingga pelaksanaan agenda dakwah

akan lebih fokus dan terkontrol, efektif, efisien dan

komprehensif-integratif. Selain itu aktivitas dakwah yang

dijalankan melalui perencanaan yang disusun matang (by

design) akan dapat memberikan kepercayaan diri pada para

Page 31: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

87

aktivis dakwah karena mereka merasa menjalankan sebuah

pekerjaan yang telah teruji secara konseptual.

Rencana pelaksanaan operasional dari program

dakwah BMT Bismillah dilakukan dengan menyesuaikan

kondisi masing-masing cabang BMT Bismillah sehingga ada

persiapan dan kesiapan yang lebih matang dalam

melaksanakan program dalam rangka efektifitas dan

efisiensi pelaksanaan kegiatan.

BMT Bismillah pusat dalam hal ini hanya berperan

sebagai pemberi arahan, bimbingan serta melakukan

koordinasi dengan cabang-cabang BMT Bismillah sebagai

pelaksana kegiatan. Di samping itu BMT Bismillah pusat

juga melaksanakan program-program yang bersifat umum

yang berkaitan dengan pengembangan dan konsolidasi

cabang BMT Bismillah. Dalam menyusun rencana

operasional BMT Bismillah pusat terlebih dahulu melakukan

koordinasi dengan semua manajer cabang BMT Bismillah

sehingga ada kesesuaian dan persamaan persepsi dari

masing- masing pimpinan.

Hal-hal yang dibahas dalam perencanaan tersebut adalah:

a) Obyek rencana dakwah

Mengingat keberadaan objek dakwah yang

heterogen, baik pada tingkat pendidikan, ekonomi, usia,

dan lain sebagainya, maka keberagaman ini dijadikan

Page 32: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

88

pertimbangan dalam penentuan model penyelenggaraan

dakwah, sehingga benar-benar dapat secara efektif dan

berhasil dalam menyentuh persoalan-persoalan

kehidupan umat manusia sebagai objek dakwah.

Dalam penentuan ini ditentukan masalah-

masalah yang menjadi pendukung diajukannya obyek

dakwah. Apabila masalah yang diajukan dianggap

penting, maka obyek tersebut dapat dijadikan sebagai

obyek dakwah pada rencana dakwah bil hal BMT

Bismillah.

b) Materi dakwah

Setelah ditentukan obyek dakwah, langkah

berikutnya adalah pembahasan mengenai materi-materi

dakwah yang akan diberikan kepada obyek dakwah

tersebut. Materi yang begitu luas dan kompleks ini tentu

saja memerlukan pilihan yang cermat disamping perlunya

memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat dan harus

diadakan prioritas-prioritas, sebab demikian banyak

materi, itu tidak mungkin semuanya dapat diserap atau

dikerjakan sekaligus.

Oleh karena itu, seorang da’i BMT Bismillah

mengkaji objek dakwah terlebih dahulu sebelum

menentukan materi dakwah sehingga terhindar dari hal-

hal yang dapat menghambat kegiatan dakwah.

Page 33: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

89

c) Strategi, metode dan media dakwah

Menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah

itu harus dilaksanakan. Kegiatan dakwah yang telah

dirumuskan akan efektif bilamana dilaksanakan dengan

mempergunakan cara-cara tepat. Pemberian materi

dakwah kepada obyek dakwah memerlukan strategi,

metode, dan media dakwah yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah tersebut.

d) Pembiayaan dakwah

Setelah diketahui obyek, materi, strategi, metode,

dan media yang diperlukan dalam proses dakwah,

langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan

pembiayaan dakwah. Kelancaran suatu usaha atau

kegiatan disamping ditentukan oleh faktor tenaga, faktor

biaya, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang

diperlukan. Suatu usaha akan berjalan dengan lancer,

bilamana di samping didukung oleh tenaga-tenaga yang

cakap, juga tersedia cukup biaya, fasilitas dan alat-alat

perlengkapan yang diperlukan. Dalam hal ini yang

dibahas meliputi jumlah dana dan asal dana. Umumnya,

dana yang digunakan untuk pembiayaan dakwah berasal

dari kas BMT Bismillah dan para dermawan/donatur.

Dalam rangka untuk mencapai efektifitas pelaksanaan

program tersebut sehingga sesuai dengan sasaran, maka BMT

Page 34: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

90

Bismillah pusat merumuskan perencanaan untuk dijadikan

sebagai acuan dan pegangan dalam melaksanakan kegiatannya

yang disesuaikan dengan program yang telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat diambil benang merah,

bahwasanya dalam perencanaan dakwah bil hal, BMT

Bismillah melibatkan seluruh elemen yang ada di bawah

strukturnya untuk memberikan masukan kepada BMT

Bismillah pusat tentang keadaan dakwah Islam di masing-

masing wilayahnya. Setelah itu, dari keadaan yang diperoleh

berdasarkan pertemuan antara seluruh cabang BMT Bismillah.

BMT Bismillah pusat kemudian menentukan acuan yang

berdasarkan pada AD/ART BMT Bismillah. Sehingga

perencanaan dalam dakwah bil hal BMT Bismillah disusun

secara bersama-sama dengan mengikutsertakan seluruh elemen

yang ada di BMT Bismillah.

2. Pengorganisasian

Menurut G. R Terry, pengorganisasian dalam

pengertian real (real sense) menunjukkan hubungan antar

manusia sebagai akibat organisasi. Pengorganisasian berarti

bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-

sumber daya manusia dan material organisasi (Handoko,

2011: 9).

Untuk melancarkan misi dakwah, sebuah organisasi

dakwah harus mampu menyusun orang-orang yang

Page 35: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

91

diberikan kepercayaan untuk melaksanakan program kerja.

Pemilihan tersebut tidak boleh salah, karena kesalahan

penempatan tersebut akan membuat ketidaklancaran

pelaksanaan program kerja.

Sehingga dalam melakukan pemilihan orang untuk

melaksanakan dakwah bil hal di BMT Bismillah diserahkan

kepada setiap manajer cabang BMT Bismillah. Pemilihan

tersebut dilaksanakan melalui rapat anggota serta melibatkan

dan diketahui oleh seluruh anggota. Setelah disusun oleh

cabang BMT Bismillah, susunan orang-orang tersebut

kemudian diserahkan kepada BMT Bismillah pusat.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,

implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah

dianggap siap.

Dalam pelaksanaan dakwah bil hal BMT Bismillah

mendasarkan pada prinsip prioritas, yakni mengutamakan

permasalahan yang dianggap paling penting dan mendasar di

lingkungan masyarakat. Selain itu, dalam proses

pelaksanaan dakwahnya, BMT Bismillah juga melibatkan

seluruh cabang BMT Bismillah dan masyarakat secara

menyeluruh dan tidak membedakan di antara mereka dalam

peran serta kerja. Di samping itu, pelaksanaan ini juga

Page 36: BAB III DAKWAH BIL HAL BMT BISMILLAH SUKOREJO …eprints.walisongo.ac.id/7094/4/BAB III.pdf58 berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi tersebut

92

memiliki acuan kerja yang telah diprogramkan oleh BMT

Bismillah Pusat.

4. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan oleh BMT Bismillah

terhadap program kerja yang dilaksanakannya memiliki

kemiripan dengan proses perencanaan di mana seluruh

cabang BMT Bismillah diberikan kesempatan untuk

mengikuti penyelenggaraan evaluasi. Jadi evaluasi

diperuntukkan bagi seluruh elemen BMT Bismillah. Dengan

demikian dapat dipastikan bahwasanya seluruh elemen BMT

Bismillah dapat mengetahui dan memiliki peluang yang

sama untuk ikut berperan aktif dalam proses evaluasi

tersebut.