Bab III Buku Putih Kab Rejang Lebong
-
Upload
edison-thomas -
Category
Documents
-
view
1.248 -
download
1
Transcript of Bab III Buku Putih Kab Rejang Lebong
BAB III
PROFIL SANITASI WILAYAH KABUPATEN REJANG LEBONG
3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan promosi Higiene
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat
Berdasarkan hasil pemantauan rumah tangga ber PHBS di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2010
terhadap 67.358 rumah tangga, jumlah yang dipantau 56.954 rumah tangga (84,6%), sedangkan rumah
tangga yang ber PHBS sebanyak 19.770 Rumah Tangga, dan pada pemantauan yang dilakukan pada
tahun 2011 terhadap 67.354 Rumah Tangga, jumlah yang dipantau sebanyak 67.354 rumah tangga
(100%) terdapat sebanyak 29.192 rumah tangga yang ber PHBS.
Dari 10 tatanan PHBS rumah tangga berikut akan digambarkan kondisi indikator-indikator terkait dengan
sanitasi di Kabupaten Rejang Lebong :
1. Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya
dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan.
Berdasarkan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2011 jumlah
rumah di Kabupaten Rejang Lebong berjumlah 67.358 unit, sedangkan yang diperiksa sebanyak
43.360 unit (64,4%) dengan kategori rumah sehat sebanyak 27.208 (62,7%), hal tersebut dapat
terlihat dari tabel di bawah ini :
Jumlah Rumah Diperiksa Rumah Sehat Memenuhi syarat Rumah
Sehat
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 1
67.358 43.360 27.208 62,7Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang lebong Tahun 2011.
2. Penggunaan air bersih
Penggunaan sumber air bersih yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten Rejang Lebong
pada dasarnya berupa : Sumur Gali baik terbuka maupun menggunakan mesin dan pompa,
perpipaan baik perpipaan swadaya maupun yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Rejang Lebong.
Penyediaan kebutuhan air bersih keluarga relatif masih menjadi permasalahan khususnya untuk
beberapa kecamatan, hal ini disebabkan masih belum meratanya program-program pembangunan
air bersih di seluruh wilayah di Kabupaten Rejang Lebong dan juga wilayah pelayanan PDAM yang
masih terbatas di wilayah perkotaan.
Berikut data akses air bersih per Kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong.
No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Akses Air Bersih %
1 2 3 4 5
1 Curup Tengah 8677 6536 75,3
2 Curup Utara 4048 3171 78,3
3 Binduriang 2616 2333 89,2
4 Selupu Rejang 5488 4393 80,0
5 Sindang Dataran 2399 1695 70,7
6 Bermani Ulu 3635 3042 83,7
7 Sindang Kelingi 4148 3629 87,5
8 Bermani Ulu Raya 3142 2399 76,4
9 Curup Timur 4195 2833 67,5
10 Padang Ulak Tanding 4324 2327 53,8
11 Curup Selatan 4782 3495 73,1
12 Curup 6878 5871 85,4
13 Sindang Beliti Ulu 4572 2728 59,7
14 Kota Padang 3553 1664 46,8
15 Sindang Beliti Ilir 2802 1049 37,4
Cakupan Kabupaten 65.259 47.165 72,3
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Rejang Lebong (PL dan TTU) tahun 2011
3. Menggunakan jamban sehat saat buang air besar
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 2
No Kecamatan Jumlah KKJumlah Akses
jamban%
1 2 3 4 5
1 Curup Tengah 8677 7662 88,3
2 Curup Utara 4048 3435 84,9
3 Binduriang 2616 2175 83,1
4 Selupu Rejang 5488 4199 76,5
5 Sindang Dataran 2399 1819 75,8
6 Bermani Ulu 3635 2525 69,5
7 Sindang Kelingi 4148 2807 67,7
8 Bermani Ulu Raya 3142 2057 65,5
9 Curup Timur 4195 2646 63,1
10 Padang Ulak Tanding 4324 2674 61,8
11 Curup Selatan 4782 2913 60,9
12 Curup 6878 4130 60,0
13 Sindang Beliti Ulu 4572 2644 57,8
14 Kota Padang 3553 739 20,8
15 Sindang Beliti Ilir 2802 310 11,1
CAKUPAN KABUPATEN 65.259 42735 65,49
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Rejang Lebong (PL dan TTU) tahun 2011
3.1.1. Tatanan Rumah Tangga (Laporan Hasil Pelaksanaan Study EHRA)
Berdasarkan Sudy Environment Health Risk Assesment (EHRA) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan Promosi Higiene di Kabupaten Rejang Lebong yang dinilai dari beberapa perilaku masyarakat
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 3
terkait yang dilaksanakan pada 10 Desa di 4 Kecamatan Kabupaten Rejang Lebong, dengan jumlah
responden sebanyak 407 responden, terkait dengan kondisi persampahan di lingkungan rumah tangga
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Persampahan Rumah Tangga
Dari hasil study EHRA mengenai persampahan rumah tangga dilihat dari aspek :
a. Kondisi sampah di lingkungan rumah tangga
Kondisi permasalahan persampahan di lingkungan rumah tangga pada masing-masing klaster
berdasarkan survey study EHRA di Kabupaten Rejang Lebong terlihat dari garfik di bawah ini :
Grafik 1Kondisi Sampah di lingkungan RT/RW
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Dari grafik ditas dapat disimpulkan bahwa permasalahan permasalahan yang ada adalah berupa
masih terdapatnya tumpukan sampah terutama di kalster 1 dan klaster 2, dampak dari
permasalahan tersebut adalah berupa timbulnya vektor-vektor pembawa penyakit berupa hewan dan
binatang di sekitar tumpukan sampah yang berpotensi menimbulkan penyakit, selain itu dengan
adanya tumpukan sampah juga menimbulkan bau dan menyumbat drainase yang ada.
b. Pengolahan sampah rumah tangga
Dari hasil study EHRA di empat klaster kecamatan terkait pengolahan sampah di rumah tangga yang
menunjukan sebagian responden mengolah sampah dengan cara dibakar dan sebagian kecil kecil
lainnya dikumpulkan kemudian dibawa ke TPA oleh petugas kebersihan, dibuang ke kebun, sungai,
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 4
dikubur kedalam lubang ditanah dan didaur ulang oleh kolektor informal.
Grafik 2Pengelolan Sampah di Rumah Tangga (RT)
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012.
Dari 5 klaster yang ada menunjukan sebagian besar pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan
dengan membakar sampah. Hanya pada klaster 1, 2 dan 3, pengelolaan sampah yang dikumpulkan
yang kemudian diambil oleh petugas untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal ini menunjukan bahwa masih kurang baiknya perilaku masyarakat untuk mengolah sampah
rumah tangganya dengan benar, hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain :
1. Kurangnya armada pengangkut sampah (dump truck) untuk mengambil dan membawa sampah
terutama di daerah luar perkotaan
2. Kurangnya pengetahuan tentang pengolahan sampah rumah tangga dengan baik dan benar.
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 5
Frekuensi Petugas mengangkut sampah dari rumah
Berdasarkan hasil study EHRA terkait Frekuensi petugas pengangkut sampah dari rumah tangga
dari responden yang menjawab pertanyaan terkait frekuensi pengangkutan sampah pada klaster 0 dan
klaster 2 menyatakan bahwa sebagian besar (83%) petugas setiap hari datang untuk mengangkut sampah
dan sebagian kecil (17%) menyatakan petugas hanya beberapa kali dalam seminggu datang untuk
mengangkut sampah.
Hal tersebut dapat terlihat dari chart di bawah ini :
Chart 1Frekuensi Pengangkutan Sampah oleh Petugas
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Ketepatan Waktu petugas mengangkut sampah
Ketepatan waktu pengambilan sampah khususnya di klaster 0 sebagian besar menyatakan petugas
sering terlambat dalam mengangkut sampah, hal ini menyebabkan seringnya terjadinya penumpukan
sampah, sedangkan pada klaster 2 seluruh responden menyatakan petugas pengangkut sampah selalu
tepat waktu.
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 6
Grafik 3Waktu Pengangkutan Sampah dari Rumah
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Apakah Petugas pengangkut sampah dibayar
Sebagian besar responden (66,7%) di klaster 0 menyatakan jika layanan pengakutan sampah dibayar dan
seluruh responden (100%) di klaster 2 menyatakan petugas pengangkut sampah tersebut tidak dibayar.
Grafik 4Pembayaran untuk Petugas Pengangkutan Sampah
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Pembayaran retribusi pengangkutan sampah secara resmi di Kabupaten Rejang Lebong biasanya include
kedalam retribusi pembayaran rekening listrik, dan hal ini tidak semua diketahui oleh masyarakat, dan
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 7
sebagian lagi pemungutan retribusi layanan pengangkutan sampah ini di koordinir oleh perangkat RT/RW.
Besarnya biaya yang digunakan untuk membayar layanan sampah
Besarnya biaya yang digunakan masyarakat untuk biaya pengambilan dan pengangkutan sampah
oleh petugas kebersihan pengankut sampah bervariasi antara Rp. 1000 sampai dengan Rp. 7000, hal ini
terkait dengan adanya beberapa desa atau kelurahan yang secara langsung mengkoordinir pengutan retribusi
pengangkutan sampah dari rumah masyarakat.
Variasi besarnya pungutan untuk petugas pengumpulan sampah tersebut secara rinci dapat terlihat
dari grafik di bawah ini :
Grafik 5Besarnya biaya yang digunakan untuk membayar layanan sampah
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
2. Pembuangan Air Kotor / Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja
Berdasarkan study EHRA yang dilaksanakan terkait Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia terbagi atas
beberapa item penilaian antara lain ;
a. Tempat Buang Air Besar/BAB
Tempat Buang Air Besar (BAB) sebagian besar responden (59%) menyatakan di jamban pribadi dan
sebagian kecil lainnya masih buang air besar di sungai dan sisanya ke kebun, siring atau selokan. Jika dilihat
dari setiap klaster yang ada khusunya di klaster 4 seluruh responden menyatakan buang air besar di sungai.
Ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang terkait
dengan faktor kebiasaan masyarakat terkait kebiasaan buang air besar sembarangan yang biasanya di
daerah yang berdekatan atau dilalui sungai maupun tingkat ekonomi masyarakat yang belum mampu untuk
membangun jamban keluarga yang menurut persepsi sebagian besar masyarakat harus dengan biaya yang
mahal.
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 8
Kebiasaan tempat buang air besar hsil penilaian study EHRA tersebut dapat terlihat dari chart di
bawah ini :
Chart 2Tempat Buang Air Besar/BAB
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : SumbSumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
b. Anggota keluarga yang masih BAB di tempat terbuka
Kebiasaan untuk buang air besar sembarangan atau pada tempat terbuka masih ada dan dilakukan oleh
anggota masyarakat yang menurut responden dalam penilaian study EHRA masih tidak diketahui dengan
jelas siapa yang melakukan, namun persentase terbesar adalah laki-laki maupun perempuan dewasa yang
khususnya berada pada desa-desa dan kelurahan di Klaster 0, 1 dan 2.
Hal tersebut dapat dilihat dari grafik berikut. Ini :
Grafik 6Anggota Keluarga yang masih BAB di Tempat Terbuka
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 9
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
c. Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia, dan lumpur tinja.
Jenis kloset apa yang dipakai di rumah
Dari sejumlah responden yang menyatakan telah buang air besar dengan menggunakan jamban
pribadi di rumah sebagian besar (55%) menyatakan menggunakan kloset jongkok leher angsa dan
sebagian sisanya menggunakan kloset duduk siram leher angsa, plengsengan dan cemplung.
Chart 3Jenis kloset yang dipakai di rumah tangga
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 10
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Tempat penyaluran buangan akhir tinja
Sebagian besar respoden (53%) telah menggunakan Tangki septik sebagai tempat penyaluran
pembuangan akhir tinja dan sebagian lainnya masih membuang dan menyalurkan tinjanya ke sembarang
tempat antara lain : ke drainase, sungai maupun kebun dan kolam.
Chart 4Tempat penyaluran buangan akhir tinja
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 11
Berapa lama tangki septik ini dibuat/dibangun
sebagian besar responden yang memiliki tangki septik sebagai tempat pembuangan akhir
tinja menyatakan bahwa tangki septik tersebut telah dibangun antara 1-5 tahun yang lalu, 23 %
menyatakan lebih dari 5-10 Tahun dan 19 % lagi diantaranya menyatakan pembangunan tangki
septik dilaksanakan lebih dari 10 tahun yang lalu.
Grafik berikut menggambarkan waktu pembangunan tangki septik di lokasi penilaian study EHRA.
Chart 5Waktu Pembuatan Tangki Septik
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Waktu Pengurasan Tangki Septik
Hanya sebagian kecil (4%) masyarakat yang menggunakan tangki septik yang pernah melakukan
pengurasan tangki septik dan hampir seluruh responden (96%) tidak tahu dan tidak pernah melakukan pengurasan
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 12
tangki septik.
Hal ini terlihat dari grafik hasil study EHRA dibawah ini terkait waktu pengurasan tangki septik.
Chart 6Waktu Pengurasan Tangki Septik
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Praktek pengurasan Tanki Septik
Praktek pengurasan tanki septik belum menjadi kebiasaan masyarakat, hal ini terlihat dari jawaban responden
terkait praktek pengurasan tangki septik, sebagian besar responden (76%) menyatakan tidak tahu cara pengurasan
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 13
tangki septik, dan hanya sebagian kecil (21 %) responden yang menggunakan layanan sedot tinja dan dikosongkan
sendiri.
Chart 7Praktek Pengurasan Tangki Septik
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
c.6. Tempat Pembuangan Lumpur Tinja waktu Pengurasan Tangki Septik
hampir seluruh responden (83%) yang menjawab tidak tahu tempat pembuangan lumpur tinja waktu
pengurasan tangki septik sedangkan diantaranya lagi menjawab lumpur tinja waktu dilakukan pengurasan tangki
dibuang di sungai, dikubur dihalaman dan tempat lainnya.
Berikut chart yang menggambarkan tempat pembuangan lumpur tinja waktu pengurasan tangki septik di lokasi
penilaian study EHRA.
Chart 8Tempat Pembuangan Lumpur Tinja waktu Pengurasan Tangki Septik
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 14
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
c.7. Kebiasaan BAB sembarangan balita (dilantai atau di kebun)
Untuk kebiasaan BAB sembarangan balita sebagian responden (44%) menyatakan tidak tahu, 26 %
diantaranya menyatakan kadang-kadang balita BAB di sembarang tempat, 20 % Tidak biasa dan hanya (10 % )
menyatakan sangat sering.
Berikut chart yang menggambarkan kebiasaan BAB sembarangan balita di lokasi penilaian study EHRA.
Chart 9Kebiasaan BAB sembarangan Balita
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 15
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
c.8. Tempat biasa ibu membuang tinja anak.
D. Drainase lingkungan/selokan sekitar rumah dan banjir.
1. Rumah tangga memiliki SPAL
Sebagiaan besar responden disetiap klaster lokasi penilaian study EHRA tidak mempunyai SPAL
terutama di klaster 3 dan 4 yang seluruh responden tidak memiliki SPAL.
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 16
Berikut grafik kepemilikan SPAL di lokasi penilaian study EHRA.
Grafik 7Rumah Tangga memiliki SPAL
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
d.2. Rumah Tangga yang pernah Mengalami Banjir
Hampir seluruh rumah tangga tidak pernah mengalami kejadian banjir, hanya pada beberapa klaster
kejadian banjir pernah terjadi dengan frekuensi beberapa kali dalam setahun yaitu di klaster 0,
klaster 1 dan klaster 2.
Grafik berikut menggambarkan persentase RT yang pernah mengalami banjir.
Grafik 8Rumah Tangga yang megalami banjir
Hasil Study EHRA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2012
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 17
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
d.3. Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin
Rumah tangga yang mengalami banjir secara rutin hanya dirasakan di klaster 0, klaster 1 dan klaster
2 dengan persentase rata-rata kejadian banjir sebesar 30 % sedangkan untuk klaster 3 dan klaster 4
tidak pernah merasakan banjir secara rutin.
Grafik berikut menggambarkan kejadian banjir yang rutin di setiap klaster.
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
d.5. Air Banjir yang memasuki rumah dan menggenangi Kamar mandi/WC
Hanya sebagian kecil (23%) rumah tangga yang menyatakan air banjir memasuki rumah di klaster
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 18
0,1 dan 2, dan 77% rumah tangga lainnya menyatakan air tidak memasuki rumah saat banjir
Air banjir yang memasuki rumah tersebut sebagian besar responden (51,5%) menyatakan tidak
menggenangi jamban/WC.
Grafik berikut menggambarkan hal tersebut di setiap klaster.
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
F. PERILAKU HIGIENE/SEHAT.
1. Kebiasaan memakai sabun
Kebiasaan memakai sabun bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjadi responden Study EHRA ditandai dengan
penggunaan sabun pada aktivitas sehari-hari serta ketersediaan sabun di rumah.
Berikut gambaran kebiasaan pemakaian sabun pada Rumah Tangga di lokasi study EHRA Kabupaten
Rejang Lebong.
Sebagian besar (78%) ibu yang menjadi responden menggunakan sabun pada saat dilaksanakan survey dan
1 hari sebelum survey.
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Hampir seluruh ibu-ibu responden pada study EHRA menggunakan sabun pada aktivitas mandi dan mencuci,
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 19
berikut gambaran penggunaan sabun untuk aktifitas rumah tangga di setiap klaster.
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Pada aktivitas mencuci tangan sebagian besar responden menyatakan melakukan cuci tangan di kamar
mandi, mengingat ketersediaan sabun yang ada di kamar mandi maupun di sumur dengan persentase rata-
rata 42,3% di kamar mandi dan 45,5% aktivitas mencuci tangan dilakukan di sumur.
Berikut grafik yang menggambarkan tempat mencuci tangan anggota keluarga, dimana dalam grafik terlihat
pada klaster 3 aktivitas mencuci tangan tidak pernah dilakukan.
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 20
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
Sedangkan untuk waktu untuk mencuci tangan dengan sabun hanya pada klaster 0, klaster 1 dan klaster 2
responden yang menjawab, dari grafik di bawah ini dapat diketahui bahwa sebagian responden menjawab
waktu untuk mencuci tangan adalah sebelum makan dengan rata-rata persentase jawaban perklaster
sebesar 44,6%.
Rincian waktu mencuci tangan menggunakan sabun setiap klasternya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012
G. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE.
1. PENGELOLAAN AIR MINUM
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 21
POKJA PPSP KAB. REJANG LEBONG III - 22