BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN...

69
50 BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN HORTIKULTURA Deskripsi Singkat Pokok Bahasan : Budidaya Beberapa Tanaman Hortikultura Waktu : 2 (satu) kali tatap muka pelatihan Tujuan : Agar Praja mampu menjelaskan budidaya beberapa tanaman hortikultura yang dapat ditanam dengan pola Green House dan Shading House Metode : Ceramah, diskusi dan peragaan A. BUDIDAYA TANAMAN SAWI 1. Pendahuluan Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

Transcript of BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN...

Page 1: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

50

BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN HORTIKULTURA

Deskripsi Singkat

Pokok Bahasan : Budidaya Beberapa Tanaman Hortikultura

Waktu : 2 (satu) kali tatap muka pelatihan

Tujuan : Agar Praja mampu menjelaskan budidaya

beberapa tanaman hortikultura yang dapat

ditanam dengan pola Green House dan

Shading House

Metode : Ceramah, diskusi dan peragaan

A. BUDIDAYA TANAMAN SAWI

1. Pendahuluan

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik

segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang

kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi

biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok

parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain

itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut

juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain

yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur

(untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea

kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak

berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan

campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan

jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia

boga Indonesia.

Page 2: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

51

Gambar 1. Beberapa Jenis Sawi

Sawi Hijau Sawi Putih

Sumber : cozyeslife.blogspot.com Sumber : agrobost.wordpress.com

2. Manfaat

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di

tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan

pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan

memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada

sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B,

dan Vitamin C.

3. Jenis Sawi

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang,

halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3

macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung),

sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal

caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan

sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya

sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-

pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih

kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya

yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis

Page 3: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

52

atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran

cina.

4. Syarat Tumbuh

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia.

karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan

tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat

tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin,

sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.

Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di

dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari

ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.

Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian

100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan,

sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang

perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam

pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat

tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini

juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian,

tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah

yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak

mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat

kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah

antara pH 6 sampai pH 7.

5. Budidaya Tanaman Sawi

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan

budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan

meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman,

penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi

dapat ditanam secara monokultur maupun tumpang sari. Tanaman yang

Page 4: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

53

dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam,

kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara

langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini

akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di

lahan.

a. Benih

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha

tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan

bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar

750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin

mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman (Gambar

2).

Gambar 2. Benih Sawi

Sumber : agrobis.wordpress.com

Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik,

seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar

air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan

kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium

foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus

memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil

sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi

yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga

memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan,

Page 5: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

54

tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih

dari 3 tahun.

b. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan

pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan

untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian

pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan

menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak

digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau

pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena

tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan

kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian

pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh

pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang

diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan

tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu

rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini

bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini

dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4

minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan

penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam.

Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit

(CaMg(CO3)2).

c. Pembibitan

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah

untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat

beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan

pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah

hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu

Page 6: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

55

sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk

kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.

Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu

ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian

diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak

disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

d. Penanaman

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai

dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar

bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan

terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75

kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20

x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu

membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

e. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat

berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu

diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim,

bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan

pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita

harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila

tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau

pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2

minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang

tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah

penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan

tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau

terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi,

Page 7: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

56

disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman.

Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman.

Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan

dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu

tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the

sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m

bedengan.

f. Penanaman Vertikultur

Langkah – angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :

1. Benih disemaikan pada kotak persemaian dengan media pasir.

Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih

disemaikan.

2. Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir

dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara

merata.

3. Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang

berukuran 20 x 30 cm.

4. Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag

yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun

3 – 5 helai.

5. Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia

pada Lath House.

g. Penanaman Hidroponik

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai

berikut :

1. Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus

yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya

selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.

Page 8: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

57

2. Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0,

bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci

dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.

3. Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal

7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir

kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.

4. Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm,

masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan

media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus

dengan media.

5. Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian

dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman

baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

Hama dan Penyakit

1. Hama.

- Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).

- Ulat tritip (Plutella maculipennis).

- Siput (Agriolimas sp.).

- Ulat Thepa javanica.

- Cacing bulu (cut worm).

- Penyakit

2. Penyakit akar pekuk.

- Bercak daun alternaria.

- Busuk basah (soft root).

- Penyakit embun tepung (downy mildew).

- Penyakit rebah semai (dumping off).

- Busuk daun.

- busuk Rhizoctonia (bottom root).

- Bercak daun.

- Virus mosaik.

Page 9: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

58

Panen Dan Penanganan Pasca Panen

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan

cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek

umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk

dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh

tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang

yang berada di atas tanah dengan pisau tajam. Pasca panen sawi yang

perlu diperhatikan adalah :

- Pencucian dan pembuangan kotoran.

- Sortasi.

- Pengemasan.

- Penympanan.

- Pengolahan.

B. BUDIDAYA PAPRIKA

Gambar 3. Paprika

Sumber : http//www.freshplaza.com

1. Persiapan Greenhouse

Persiapan greenhouse meliputi sanitasi dan sterilisasi. Sanitasi

dilakukan dengan membuang sisa tanaman yang masih ada didalam

greenhouse. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan penularan

penyakit dan hama yang ada pada sisa tanaman itu.

Page 10: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

59

Gambar 3. Sterilisasi Greenhouse

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

Sterilisasi greenhouse dilakukan dengan menggunakan bahan

kimia seperti Lysol dan Formalin untuk membunuh bibit penyakit yang

dapat menyerang tanaman paprika. Untuk musim tanam berikutnya,

dilakukan penggantian plastik mulsa greenhouse yang berfungsi untuk

menjaga kelembaban daerah sekitar perakaran tanaman paprika.

2. Pembibitan

Benih paprika sebelum ditanam di dalam greenhouse disemai

dahulu agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan tanam nanti.

Teknis pembibitan paprika adalah sebagai berikut :

Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama 30

menit.

Media tanam berupa arang sekam atau rockwool dibasahi dengan

air bersih dan dipastikan agar media basah sampai merata dan

dibiarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.

Apabila menggunakan media Rockwool, dibuat lubang kecil pada

Rockwool dan apabila menggunakan arang sekam dibuat garitan

kecil yang saling berpotongan pada sekam dengan jarak + 2 x 2 cm.

Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang dengan posisi

calon lembaga (titik tumbuh) menghadap ke bawah ± 0,5 cm

Page 11: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

60

dengan menggunakan pinset, setelah semua benih disemai

kemudian tutup dengan plastik mulsa.

Benih-benih tersebut ditaruh dilemari semai (germnation chamber)

dengan suhu optimal 20-25 ºC dan RH 70%-90%. Suhu dan RH

dapat diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan

jika kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai

dengan menggunakan hand sprayer.

Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa

dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar

dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.

Bibit dengan kotiledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag

15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi dengan EC

1,5 mS/cm dan pH 5,5.

Pemeliharaan di persemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2

kali sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media

yang digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di

nursery misalnya Trips, Mite, Leaf miner, rebah kecambah dll) dan

yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar

tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi.

Bibit siap ditanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21-30

hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai.

Gambar 4. Persemaian Paprika

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

Page 12: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

61

Gambar 5. Pembibitan dan Pengecekan Bibit Paprika

Sumber : http//www.ediskoe.blogspot.com

3. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah

berumur + 21-30 hari pada media tanam yang lebih besar yang telah

disusun di dalam greenhouse. Media yang digunakan untuk penanaman

ini adalah arang sekam. Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara :

Bibit diletakkan di sisi polybag untuk penyesuaian cuaca.

Media tanam disiram sampai basah dengan larutan hara sebanyak

2 liter.

Regulating stick dicabut dan dikeluarkan dari media.

Bagian tengah media dilubangi dan tambahkan karbofuram 1

g/polybag.

Bibit disiram dan dikeluarkan beserta medianya dengan cara

membalikkan polybag bibit sambil menyangga bibit dengan tangan.

Bibit dimasukkan ke lubang tanam, dan media dirapatkan di sekitar

batang.

Regulating stick dipasang kembali.

Page 13: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

62

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman paprika meliputi pemupukan, pengajiran,

pemangkasan, penjarangan buah, dan pengendalian hama dan penyakit.

Pemupukan dilakukan bersamaan dengan penyiramaan/irigasi. Pupuk

dilarutkan dalam air kemudian ditampung di dalam tangki air untuk irigasi

tetes. Frekuensi pemberian pupuk ini tergantung pada kondisi cuaca dan

umur tanaman. Pada kondisi cuaca panas, pemberian pupuk dilakukan

lebih sering untuk menjaga supaya tanaman tidak layu. Waktu pemberian

pupuk dilakukan pada pukul 8:00, 10:00, 12:00, 14:00, dan 16:00 dengan

lama tiap pemberian selama 2 menit.

Terdapat 2 sistem irigasi pada hidroponik paprika di Kabupaten

Bandung. Sistem irigasi pertama menggunakan metode penyiraman

tanaman satu per satu menggunakan selang. Sistem irigasi kedua

menggunakan irigasi tetes dimana pada masing-masing polybag tanaman

dipasang pipa kecil yang terhubung dengan tangki penyimpanan air.

Dengan irigasi tetes penyiraman tanaman dilakukan sekaligus pada

seluruh tanaman pada waktu yang bersamaan. Skema irigasi tetes dapat

dilihat pada Gambar 6.

Pada tanaman yang masih muda larutan pupuk diberikan sebanyak

0,5 liter per pohon dan pada tanaman dewasa diberikan sebanyak 1,2 liter

per pohon. Salah satu sistem irigasi yang digunakan petani paprika di

Kabupaten Bandung menggunakan sistem irigasi tetes. Pada sistem

irigasi tetes ini, selain seluruh polybag tanaman mendapat penyiraman

yang bersamaan, volume penyiraman lebih terkontrol sehingga lebih

efisien dalam hal waktu dan volume penyiraman.

Page 14: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

63

Gambar 6. Skema Irigasi Tetes pada Sistem Hidroponik

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

Gambar 7. Pengajiran

Sumber : http//www. hebatdesaku.com

Pengajiran dilakukan dengan melilitkan benang pada tanaman

paprika untuk menopang tanaman paprika. Dengan penopangan tanaman

akan diperoleh bentuk tanaman yang sesuai dengan kegiatan produksi

secara maksimal, terutama dalam efisiensi lahan. Pengajiran dilakukan

pada tanaman yang berumur 2 minggu setelah tanam.

Page 15: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

64

Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tanaman sehingga

pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal. Pemangkasan ini meliputi

pemangkasan cabang dan tunas (pewiwilan), pemangkasan daun dan

pemangkasan bunga.

Pemangkasan cabang dan tunas dilakukan dengan mengatur dan

mengurangi cabang dan tunas di ketiak daun sehingga hanya ada

2 cabang utama. Pemangkasan ini dilakukan sampai bunga yang

dipelihara tumbuh dan mekar.

Pemangkasan daun dilakukan dengan membuang semua daun

pada batang utama, daun yang tua dan sakit serta daun yang

terlalu rimbun.

Pemangkasan bunga dilakukan sampai tanaman berusia 4 minggu

setelah tanam. Bunga yang muncul sebelum 4 minggu setelah

tanam dibuang. Dari satu ketiak daun sebaiknya hanya dipelihara 1

bunga agar buah yang dihasilkan besar dan berkualitas.

Gambar 8. Tanaman Paprika Hasil Pemangkasan

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

Page 16: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

65

Gambar 9. Pemeliharaan Paprika

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

Salah satu kendala dalam pertanian yang menggunakan sistem

monokultur adalah penyebaran penyakit dan hama yang sangat cepat jika

tidak segera ditangani. Untuk mencegah penyebaran penyakit dan hama,

dilakukan tindakan seperti pengamatan dini pada serangan hama dan

penyakit, membuang dan membakar tanaman yang terkena serangan dan

penyemprotan pestisida.

5. Pemanenan

Dalam pemanenan perlu diperhatikan beberapa hal seperti waktu

dan cara pemanenan. Berdasarkan waktu, pemanenan dibagi menjadi 2,

yaitu panen buah matang hijau dan panen buah matang berwarna (merah,

kuning, orange). Penggolongan ini disesuaikan dengan permintaan pasar

dan harga jual.

Pada saat pemetikan harus diusahakan agar tidak merusak ranting

atau tanaman yang masih muda. Buah paprika sebaiknya dipanen beserta

tangkai buahnya dengan menggunakan gunting atau pisau tajam.

Diusahakan agar tangkai buah tidak terlepas dari buah atau tertinggal di

cabang tanaman karena buah akan mudah terserang patogen.

Page 17: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

66

Gambar 10. Pemanenan Paprika

Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com

6. Pascapanen

Pada tahap pascapanen, buah paprika yang telah dipanen dicuci.

Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida

yang ada pada buah paprika. Selain itu, pencucian ini juga bertujuan

untuk menurunkan panas lapang buah sehingga transpirasi buah

menurun. Setelah dilakukan pencucian, buah paprika kemudian disortasi

dan digrading.

C. Budidaya Mentimun

Gambar 11. Mentimun bentuk love dan star

Sumber : http//www.amiryess.blogspot.com

Page 18: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

67

1. Pendahuluan

Mentimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman

rumah atau di rumah kaca gambar 12.

Gambar 12. Tanaman mentimun

Sumber : http//www.ijolhumut.blogspot.com

Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.

Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur

yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang

baik. Mentimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari

dataran rendah sampai 1.300 m dpl (Gambar 11).

Gambar 13. Tanaman mentimun yang menjalar

Sumber : Sumber : http//www.faculty.ksu.edu.sa http//www.ayobertani.wordpress.com

Page 19: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

68

Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di

India Utara. Tanaman semusim, merayap atau merambat, berambut

kasar, berbatang basah, panjang 0,5-2,5 m. Tanaman ini mempunyai sulur

dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Daun tunggal,

letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat telur lebar, bertaju 3-

7, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi.

Panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang

jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya

seperti terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau

berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10--30 cm,

bagian pangkal berbintil, banyak mengandung cairan. Bijinya banyak,

bentuknya lonjong meruncingi pipih, warnanya putih kotor. Daun dan

tangkai muda bisa dimakan sebagai lalab mentah atau dikukus. Buahnya

bisa dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur. Bisa juga dibuat acar

atau dimakan bersama rujak. Banyak jenis mentimun yang ada di pasar,

seperti mentimun biasa, mentimun krai, mentimun wuku, mentimun poan

dan mentimun watang. Perbanyakan mentimun dilakukan dengan

menggunakan biji.

2. Syarat Tumbuh

a. Iklim

Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut dengan

curah hujan tahunan : 800 mm - 1.000 mm/tahun. · Bulan basah (di atas

100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan dan bulan kering (di bawah 60

mm/bulan) : 4 bulan - 6 bulan. Suhu udara sebesar 170 C - 230 C ·

dengan kelembapan : sedang. Penyinaran yang dibutuhkan antara

sedang - tinggi b. Tanah ·dengan tekstur lempung, dan · drainase yang

baik. Kedalaman air tanah antara 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah ·

Kedalaman perakaran di atas 15 cm dari permukaan tanah. · Kemasaman

tanah (pH) : 5,5 - 6,8 dan tingkat kesuburan yang tinggi.

Page 20: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

69

2. Pedoman Bertanam

a. Pegolahan Tanah, Pencangkulan tanah sedalam 30 cm lalu

diratakan, dibuat bedengan ukuran 120 cm x (300 - 500) cm. · Pada

bedengan dibuat lubang dan diberi pupuk kandang 1 kg - 2 kg/lubang. b.

Persiapan Bibit · Tanaman mentimun dapat diperbanyak dengan biji. c.

Penanaman · Biji ditanam langsung ke dalam lubang tanam. Setiap

lubang diberi 2 butir - 3 butir. · Jarak tanam 50 cm x 100 cm · Sediakan

turus untuk merambat mentimun.

Gambar 14. Biji mentimun

Sumber : http//www.aggie-horticulture.tamu.edu

Gambar 15. Pembibitan mentimun

Sumber : http//www.wongtaniku.wordpress.com

Page 21: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

70

D. Budidaya Krissan

Gambar 16. Aneka bunga krisan

Sumber : Sumber : http//www.duniakembang.blogspot.com http//www.connecti.biz

1. Pendahuluan

Budidaya krisan di Indonesia umumnya dilakukan di dalam rumah

lindung yang dapat berupa rumah kaca atau rumah plastik. Rumah

lindung ini berfungsi untuk memberikan kondisi lingkungan yang kondusif

untuk pertumbuhan tanaman krisan yang optimal. Modifikasi lingkungan

tumbuh pun dapat dilakukan melalui penerapan teknik budidaya yang

sesuai hingga memberikan iklim mikro yang optimal untuk pertumbuhan

tanaman dan mengurangi pengaruh negatif lingkungan seperti intensitas

cahaya matahari yang tinggi, terpaan air hujan langsung dan amplitudo

suhu harian yang tinggi serta serangan serangga hama dan patogen.

2. Syarat Tumbuh

Tanaman krisan dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 700 m

– 1200 m dpl dengan suhu udara antara 20◦C – 26◦C untuk pertumbuhan

dan antara 16◦C – 18◦C untuk pembungaan dengan kelembaban udara

antara 70% - 80%. Untuk pertumbuhan akar pada saat awal pertumbuhan

diperlukan kelembaban 90% - 95%. Tingkat keasaman tanah PH 6,2 – 6,7

Page 22: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

71

dan EC 0,8 Ms/cm-1 Ms/cm. Tanaman krisan merupakan tanaman hari

pendek (short day plant) yaitu tanaman akan segera berbunga pada hari

panjang hari (jumlah jam terangnya) kurang dari 14,5 jam. Di Indonesia

panjang hari dan panjang malam hampir sama yaitu 12 jam, oleh karena

itu diperlukan penambahan cahaya dengan tujuan memperpanjang fase

vegetatif, agar bagian vegetatif tanaman dapat tumbuh kuat dan dapat

mengatur ketingiian tanaman.

3. Budidaya Krisan

a. Penyiapan rumah lindung

Tujuan membuat rumah lindung adalah untuk melindungi tanaman

dari keadaan cuaca, lingkungan dan organisme pengganggu tanaman

(OPT) yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan kualitas

bunga yang dihasilkan. Rumah lindung dibuat ukuran 100 m2 memanjang

sesuai keadaan tanah, tinggi 4 m dari permukaan tanah. Rumah lindung

menggunakan rangka bambu, atapnya menggunakan plastik UV,

sedangkan bagian samping ditutup dengan screen halus berdiameter 1

mm.

b. Penyiapan sarana dalam rumah lindung

- Menyiapkan bedengan (tinggi 25 cm dan lebar 1 m) memanjang

searah panjang rumah lindung.

- Dibuat jaring penegak tanaman dengan lubang anyaman sesuai

jarak tanam yang digunakan

- Menyiapkan bak air lengkap dengan sarana penunjang lainnya

seperti slang palstik, ember dsb untuk memudahkan mengairi

tanaman krisan.

- Memasang instalasi listrik, lampu dan pengatur waktu atau timer

(bila memungkinkan) untuk pemberian cahaya tambahan bagi

tanaman, dengan jarak titik lampu 2 mx 2 m dan tinggi 1,5 m dari

atas permukaan bedengan. Intensitas cahaya tambahan

Page 23: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

72

diusahakan sekitar 70-100 lux selama sekitar 4 jam pada malam

hari.

- Menyediakan peralatan pemeliharaan seperti gunting stek, cangkul,

embrat dsb untuk memudahkan proses pemeliharaan tanaman dan

panen.

c. Persiapan tanam

Tanah diolah secara sempurna sedalam sekitar 30 cm

menggunakan cangkul, dan gulma dibuang ke luar rumah lindung.

- Tanah dikering anginkan selama 2 minggu, pada periode ini tanah

tidak boleh diberi air atau terbasahi.

- Dibuat bedengan memanjang sesuai panjang rumah lindung, tanah

diolah ringan dengan mencampur pupuk kandang (sudah matang)

sebanyak 3 kg/m2. Pada saat yang bersamaan, bedengan diberi

pupuk dasar berupa 20 g Urea/m2, 30 g SP-36/m2, dan 35 g

KCl/m2 , dicampur secara merata. Untuk tanah dengan

kemasaman tinggi, perlu ditambahkan kapur.

d. Tanam

- Sehari sebelum tanam, bedengan diberi air sampai kapasitas

lapang.

- Dibuat lubang tanam dengan bambu atau penugal, jarak tanam

12,5 cm x 12,5 cm.

- Memperoleh tinggi tanaman yang dikehendaki sebelum tanaman

dibungakan. Intensitas cahaya lampu 70-100 lux atau setara

dengan intensitas cahaya lampu pijar 75-100 watt atau TL 40 watt.

Pemberian cahaya lampu menggunakan metode nite-break (siklik)

dengan pola 10-20×6 (10 menit lampu menyala diikuiti dengan 20

menit lampu dimatikan dalam satu siklus/6 kali) selama 4 jam dari

jam 22.00-02.00 setiap hari. Setelah tanaman umur 30 hari,

pemberian cahaya tambahan dihentikan.

Page 24: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

73

- Pupuk susulan diberikan saat tanaman umur 2 minggu dan 40 hari

dengan pupuk majemuk NPK takaran 50 g/m2. Untuk menunjang

pertumbuhannya, tanaman juga Memasang jaring penegak

tanaman yang dibuat dari anyaman plastik, untuk membantu agar

tanaman nantinya dapat tumbuh tegak. Lebar anyaman

disesuaikan dengan jarak tanam.

- Bibit berupa stek berakar ditanam pada masing-masing lubang

tanam (kerapakan 64 tanaman/m2). Setelah tanam, bedengan

diberi air secukupnya agar tanaman tidak mati.

e. Sulam

Satu minggu setelah tanam, bibit yang mati atau tumbuh tidak

normal diganti bibit baru dengan umur sama.

f. Pemeliharaan

- Seiring dengan pertumbuhan tanaman, jaring penegak tanaman

dinaikkan perlahan-lahan agar arah pertumbuhan tanaman tetap

tegak lurus (tidak miring atau roboh). Jaring penegak ini

dipertahankan hingga panen. Setelah panen, jaring penegak

disimpan untuk digunakan pada tanam berikutnya.

- Selama 7 hari setelah tanam, tanaman diairi setiap hari hingga

membasahi seluruh bedengan. Setelah 1 minggu dari tanam,

tanaman diairi empat kali seminggu. Pemberian air biasa disiram,

menggunakan metode springkle, trikle atau drip.

- Pemberian hari panjang dengan cara memberi tambahan cahaya

lampu pada malam hari, dimaksudkan untuk mempertahankan fase

vegetatif dalam jangka waktu tertentu guna perlu tambahan pupuk

cair mulai awal pertumbuhan tanam hingga menjelang panen,

takaran sesuai anjuran dengan selang waktu 2 kali seminggu.

- Setiap 2 minggu dilakukan pembersihan gulma dengan cara

mencabutnya menggunakan tangan. Apabila tajuk tanaman sudah

Page 25: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

74

menutup tanah, frekuensi menyiang dikurangi sesuai kebutuhan.

Pembersihan rumput juga perlu dilakukan di areal di luar rumah

lindung.

g. Pengendalian hama dan penyakit

- Hama yang merusak krisan antara lain pengorok daun (Liriomyza

sp) dan trip (Thrip parvispinus), sedangkan penyakitnya adalah

karat daun (Puccinia horiana) dan busuk akar-pangkal batang

(Pythium sp). Hama pengorok daun dapat dikendalikan dengan

memotong dan membuang daun terserang, tanam varietas tahan,

insektisida berbahan aktif abamektin, amitraz, klorfenapir, atau

siromazin. Hama trip, dapat dikendalikan dengan cara memotong

dan membuang daun/bunga terserang, atau menyemprot tanaman

menggunakan insektisida berbahan aktif merkaptodimetur.

- Penyakit karat daun , dapat dikendalikan dengan menanam

varietas tahan, memotong dan membuang daun sakit,

menggunakan jarak tanam lebar, atau menggunakan fungisida

berbahan aktif karbendazim. Penyakit busuk akar-pangkal batang

menyebabkan tanaman layu dan mati, dapat dikendalikan dengan

menggunakan pupuk kandang yang sudah jadi, menanam stek

sehat, atau mencabut tanaman sakit lalu membuangnya ke luar

rumah lindung, dan bekas cabutan diberi fungisida. sedangkan

penyakitnya adalah karat daun (Puccinia horiana) dan busuk akar-

pangkal batang (Pythium sp). Penyakitt karat daun terjadi pada

daun, dapat dikendalikan dengan menanam varietas tahan,

memotong dan membuang daun sakit, menggunakan jarak tanam

lebar, atau menggunakan fungisida berbahan aktif karbendazim.

Page 26: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

75

h. Panen

Bila bunga pada seluruh pertanaman telah 80% mekar sempurna,

tanaman bunga krisan bisa dipanen, dengan memotong batang krisan

setinggi 10 cm dari permukaan bedengan menggunakan pisau atau

gunting yang tajam. Panen sebaiknya pada pagi hari jam 06.00-08.00.

Gambar 17. Bunga krisan yang siap dipanen dan dijual

Sumber : Sumber : http//www.swaiklan.com http//www.deptan.go.id

E. Budidaya Lily

1. Pendahuluan

Lily (Lilium sp.) merupakan salah satu tanaman bunga potong yang

memiliki nilai ekonomi tinggi. Warna menarik yang dimilikinya

menempatkan bunga tersebut sebagai hiasan yang memikat bagi

penggemarnya sepanjang masa. Lily di Indonesia dibudidayakan di

daerah pegunungan dan dapat ditanam sepanjang tahun. Daerah

penghasil bunga lily yang potensial saat ini adalah: Cipanas-Puncak,

Sukabumi, Lembang dan Bogor.

Page 27: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

76

Gambar 18. Aneka bunga lily

Sumber : Sumber : http//www.canadianfarmersmarket.com http//www. greenhousecanada.com

Gambar 19. Aneka rangkaian bunga lily

Sumber : http//www.flickr.com

Tuntutan akan kebutuhan bunga potong lily semakin ; meningkat,

tetapi kebutuhan tersebut belum dapat dipenuhi oleh para produsen

bunga potong di Indonesia. Untuk dapat menghasilkan kualitas bunga

yang baik dibutuhkan kualitas bibit yang baik, serta teknik budi daya yang

baik pula. Sampai saat ini, bibit lily masih diimpor dari negeri Belanda

dengan harga yang cukup mahal, karena bibit lily belum ada atau belum

Page 28: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

77

banyak diprodiiksi di Indonesia. Dalam tulisan ini tidak dibahas tentang lily

lokal (krek lily) karena waktu panennya sulit untuk diprediksi.

Lily merupakan tanaman yang memiliki umbi sejati (bulb),

bentuknya cawan yang dikelilingi oleh sisik. Sisik-sisik tersebut

menyerupai lembaran yang berdaging dan dapat dipisahkan dengan

mudah yang kemudian dapat ditumbuhkan menjadi tunas (tanaman baru).

Cara seperti itu adalah salah satu jalan untuk memperbanyak tanaman lily.

Tanaman lily dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: lily asiatik, lily

oriental, dan lily longiflorum.

Lily asiatik yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki ukuran

lingkar umbi 10-14 cm. Batang tanaman tegar, dengan panjang berkisar

antara 50-100 cm. Daunnya melekat pada batang dan tumbuh berseiang-

seling, bentuk daunnya lanset meruncing dan tidak bertangkai daun.

Tandan bunga berada di ujung batang, terdiri dari 4-15 kuntum bunga per

batang. Bunga lily asiatik bermacam-macam warnanya, sesuai dengan

jenisnya.

Lily oriental yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki ukuran

lingkar umbi 1418 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai antara 50-85 cm.

Daun lily oriental lebih besar dari lily asiatik. Setiap batang bunga

mempunyai 2-6 kuntum bunga. Bunganya berbentuk seperti mangkuk,

dan bila sudah mekar baunya harum.

Lily longiflorum yang biasa digunakan di Kebun Ciputri mempunyai

ukuran lingkar umbi 12-14 cm dan 14-16 cm. Batang tanaman tegar,

tingginya antara 50-100 cm. Daunnya melengkung, lebih panjang dan

lebih besar daripada daun lily asiatik. Bunganya berbentuk seperti

terompet, dengan jumlah bunga 2-5 kuntum per tangkai.

2. Syarat Tumbuh

Lily dapat tumbuh secara optimal pada dataran tinggi antara 400-

l .500 meter di atas permukaan laut. Tanaman tumbuh dengan baik pada

tanah yang subur dan gembur yang mengandung banyak bahan organik

Page 29: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

78

sehingga airasi dan drainase tanah cukup baik. Keasaman tanah yang

optimal adalah memiliki pH antara 5,5-7, dengan temperatur udara antara

20-25°C pada siang hari dan10-15°C pada malam hari.

3. Budidaya Tanaman

a. Rumah Naungan Tanaman

Sebelum pelaksanaan penanaman dimulai, yang perlu

dipersiapkan adalah rumah naungan tanaman. Kerangka rumah naungan

tanaman dapat dibuat dari bambu, kayu, atau besi dengan atap plastik

yang tembus cahaya. Rumah naungan tanaman dibuat untuk menghindari

air hujan, mencegah panas yang terlalu tinggi, mencegah terpaan angin,

dan menciptakan lingkungan tumbuh yang lebih baik.

Gambar 17. Penanaman bunga lily dalam greenhouse

Sumber : http//www.gardenphotography.blogspot.com

b. Pengolahan Tanah

Tanaman lily memerlukan media tumbuh yang gembur dan cukup

aerasi agar pertumbuhan akarnya bisa optimal. Sebelum tanah diolah

sebaiknya kondisi lahan sudah dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa

tanaman lainnya. Untuk menjaga struktur tanah tetap baik perlu

ditambahkan pupuk kandang, volume yang biasa digunakan yaitu 1,5-3

Page 30: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

79

m3/100 m2. Penambahan pupuk kandang ini mutlak dilakukan untuk jenis

tanah yang kandungan liatnya tinggi. Cara pemberian pupuk kandang

dilakukan dengan menyebarnya secara merata di atas lahan bersama-

sama dengan pupuk dasar yaitu SP 36 sebanyak 75 gram/m2 dan kapur

dolomit sebanyak 300 gram/m2. Apabila pH tanah terlalu rendah maka

harus dilakukan pengapuran, seperti dijelaskan pada Bab Pupuk dan

Pemupukan. Setelah pupuk kandang dan pupuk dasar disebar selanjutnya

lahan dicangkul sedalam 20-30 cm dan diaduk secara merata.

c. Persiapan tanam

Sebelum membuat lubang tanam untuk bulb sebaiknya sarana

irigasinya sudah disiapkan. Pada penanaman lily, pembuatan bedengan

tidak dilakukan sebelum penanaman bulb, melainkan setelah bulb ditanam,

oleh karena itu alat irigasinya direncanakan sesuai dengan lebar bedeng

yang direncanakan. Lebar bedeng sebaiknya tidak terlalu besar agar

sebaran air irigasi lebih merata ke seluruh permukaan bedeng, dan

apabila menggunakan pipa PVC untuk pemasangan sprinkler sebaiknya

cukup menggunakan satu jalur di tengah bedeng. Cara pemasangan alat

irigasi harus mempertimbangkan kemudahan dalam membuat lubang

penanaman yang akan dilakukan.

Setelah alat irigasi terpasang, lahan sudah siap dibuat lubang

tanam. Untuk mempermudah pembuatan lubang tanam, alat irigasi berupa

ctrip atau pipa fleksibel sebaiknya digulung terlebih dahulu.

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan mengangkat tanah

yang akan dibuat bedengan, setengah diangkat ke kiri dan setengah lagi

ke kanan, seperti pada Gambar 10-4.1 di halaman berikut.

Lebar lubang tanam dibuat antara 80-100 cm, panjang sesuai

dengan panjang rumah tanaman, kedalaman 10-1 ~, cm dan jarak

antarlubang tanam 40 cm, bagian ini nantinya yang akan digunakan

sebagai jalan antarbedengan.

Page 31: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

80

d. Populasi tanaman

Populasi tanaman untuk lily ditentukan dengan mempertimbangkan

jenis lily dan ukuran bulb yang akan ditanam. Hal ini disebabkan setiap

jenis memiliki struktur daun yang berbeda, demikian juga dengan ukuran

bulb, semakin besar ukurannya akan menghasilkan tanaman yang lebih

besar, sehingga populasinya harus dibedakan. Sebagai acuan pemakaian

populasi tanaman dapat diperhatikan Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Populasi Tanaman per Meter Persegi sesuai dengan Jenis dan Ukuran Keliling Bulb

Jenis 12-14 14-16 16-18

Asiatik hibrid

Oriental

Stargaser

Casablanca

Longiflorum

35-65

45-55

35-45

45-55

50-60

40-50

30-40

40-50

40-50

40-50

25-35

35-45

e. Penanaman

Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang sudah dibuat dan

menggunakan populasi bulb sesuai pada Tabel 1. Sebelum bulb ditanam,

lubang tanam disiram sampai pada kondisi kapasitas lapang, untuk itu

dibutuhkan air sekitar 5-10 liter per meter persegi. Cara penanaman

dilakukan dengan meletakkan bulb di atas lubang tanam dengan posisi

tunas bulb menghadap ke atas.

Setelah bulb diletakkan dengan baik, selanjutnya ditutup dengan

tanah di pinggir lubang secara hati-hati jangan sampai posisi bulb miring,

karena akan menyebabkan tunas yang tumbuh miring dan lebih lama.

Penutupan tanah dilakukan sampai permukaan bedeng setinggi 6 - 10 cm

di atas bulb. Setelah bulb ditutup dan telah terbentuk bedengan,

selanjutnya dilakukan penyiraman sampai kondisi kapasitas lapang.

Page 32: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

81

Contoh Proyeksi Penanaman Lily

Apabila diinginkan pemanenan yang berkesinambungan maka

penanaman juga dilakukan secara rutin, berikut ini akan disampaikan

contoh skedul penanaman lily asiatik.

Tabel 2. Skedul Tanaman Lily

Kegiatan Skedul Tanaman

Tanam (bibit)

Minggu I Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 dst.

1150 1150 1150 1150 1150

Panen (batang)

Minggu 8 Minggu 9 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 dst.

1092 1092 1092 1092 1092

Keterangan:

Penanaman pada minggu ke-1 dengan kondisi cuaca yang normal

yaitu dengan intensitas cahaya matahari penuh diharapkan bunganya

dapat dipanen pada minggu ke-8, sedangkan bila intensitas cahaya

matahari kurang pemanenan bunga bisa mundur. Apabila penanaman

dilakukan secara rutin setiap satu minggu maka pemanenan bisa

dilakukan secara rutin setiap hari, karena kematangan bunga tidak

serempak dalam satu hari melainkan bisa berselang dalam satu minggu.

Dengan asumsi tingkat keberhasilan tanam 95%, dengan penanaman

1.150 bulb per minggu, akan terpanen 1.092 tangkai bunga per minggu.

Jadi rata-rata panen per hari adalah 156 batang.

f. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua hari sekali atau tergantung dari kondisi

tanah. Tanaman lily pada umumnya menghendaki kondisi tanah yang

selalu lembap tetapi tidak terlalu basah. Apabila kondisi tanah kering

Page 33: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

82

maka pertumbuhan tanaman akan lambat dan kerdil karena tanaman lily

sangat peka terhadap kondisi tanah yang kering.

Air yang digunakan untuk penyiraman harus bersih dari hama

penyakit karena tanaman lily sangat peka terhadap serangan cendawan,

dengan sistem irigasi sprinkler penyiraman dilakukan selama kurang lebih

5 menit.

g. Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma sangat penting dilakukan untuk menghindari

persaingan dalam penyerapan unsur hara dan untuk kebersihan

lingkungan. Penyiangan dilakukan pada tanaman umur 3 minggu dan

umur 7 minggu setelah tanam, atau tergantung dari banyaknya gulma

yang tumbuh di areal pertanaman. Selain mencabut gulma di sekitar

tanaman, daundaun tanaman yang kering juga dibuang.

h. Pemupukan

Pemberian pupuk lanjutan dilakukan untuk menyediakan hara bagi

tanaman, pupuk yang diberikan yaitu: Ca(NO,)„ KNO~ dan MgSOa.

Pemupukan dilakukan 3 - 4 kali tergantung pada umur tanaman. Untuk lily

asiatik yang hanya berumur 8 minggu, pemupukan cukup dilakukan 3 kali

saja, sedangkan lily longiflorum dan oriental memiliki umur yang lebih

panjang sehingga pemupukan dilakukan sampai 4 kali.

Pemupukan pertama dilakukan ketika tunas lily sudah keluar dari

permukaan sepanjang 10 - 15 cm, yaitu pada umur 15 - 20 hari setelah

tanam, pemupukan kedua t umur 30 - 35 hst, pemupukan ketiga umur 45 -

50 hst, dan pemupukan keempat pada umur 60 - 65 hst. Sedangkan jenis

pupuk yang digunakan bisa dilihat pada Tabel 3.

Page 34: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

83

Tabel 3. Jenis pupuk yang digunakan setiap tahap pemupukan

Jenis Lily Tahap Pemupukan

I II III IV

Asiatik hibrida Ca(N03)2 KN03

MgSO4

KNOs

Longiflorum &

Oriental

Ca(NOs)2 KN03

MgSO4

Ca(NO2) 2

KN03

MgSO4

Agar pemupukan lebih efektif dan efisien, sebaiknya pupuk yang

diberikan pada tanaman lily dilarutkan dengan air kemudian disiramkan

secara manual dengan disemprotkan ke tanah atau bila menggunakan

irigasi drip bisa langsung lewat alat irigasi. Untuk pemupukan tahap

pertama karena tanaman masih muda maka konsentrasi pupuk tidak perlu

terlalu tinggi yaitu 2 gram/liter. Sedangkan pada pemupukan kedua dan

ketiga masingmasing 5 gram/liter dan pemupukan keempat, saat mulai

terbentuk bakal bunga, konsentrasi KNO3 diberikan 10 gram/liter dan

MgSO4, tetap 5 gram/liter. Volume pupuk yang diberikan pada semua

tahap pemupukan adalah 5 liter larutan pupuk untuk setiap meter persegi.

Khusus untuk jenis-jenis lily oriental harus selalu diperhatikan

bagian pucuk tanamannya, karena jenis ini sangat peka terhadap

kekurangan Mg. Gejala kekurangan tampak pada daun-daun mudanya

yang berwarna hijau muda dan bintik-bintik hijau tua pada bagian

tengahnya. Apabila tampak gejala demikian maka pemupukan MgSO,

harus diulang.

i. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman lily dilakukan

dengan menggunakan pestisida, yang disemprotkan memakai sprayer

semiotomatis. Penyemprotan dilakukan rutin setiap 2 kali seminggu,

kecuali jika terjadi serangan berat maka frekuensi penyemprotan dapat

ditingkatkan.

Page 35: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

84

Hama yang sering menyerang tanaman lily adalah: Aphids. Hama

tersebut mengisap cairan daun sehingga daun dapat terhenti

pertumbuhannya. Pada bagian daun yang diisap terjadi lengkungan bekas

isapan sehingga daun menjadi mengerut, selain itu aphids dapat

menimbulkan cendawan jelaga sehingga bagian yang terserang tnenjadi

kotor dan berwarna hitam. Pengendalian di lapangan dilakukan dengan

penyemprotan insektisida Confidor 0,5-1 cc/liter air dan Mesurol 1 g/liter

air secara bergantian.

Penyakit yang banyak menyerang tanaman lily adalah: Penyakit

busuk akar yang disebabkan oleh Phytium sp, penyakit layu fusarium yang

disebabkan oleh Fusarium o.ry~sporum, dan penyakit busuk batang yang

disebabkan oleh phytoptora sp. Penyakit tersebut dapat dikendalikan

dengan penyemprotan fungisida Benlate l g/liter air dan Previcur 1 cc/liter

air secara bergantian.

j. Panen dan Pasca Panen

Bunga lily mulai dapat dipanen pada umur yang berbeda-beda

tergantung jenisnya. Umur panen untuk jenis lily Asiatik adalah 6-8 minggu,

lily Oriental 12-13 minggu, dan lily Longiflorum 9-11 minggu. Tanaman lily

yang sudah dapat dipanen untuk jenis Asiatik dan Oriental adalah

tanaman yang minimal mempunyai dua kuntum bunga yang sudah

memperlihatkan warna tetapi masih dalam keadaan kuncup. Untuk jenis

lily Longiflorum, yang termasuk kriteria panen adalah: kuntum bunga

sudah membesar, agak bulat, warna lebih putih bersih, dan bila ditekan

terasa lebih lunak.

Panen dilakukan setiap hari pada pagi hari ketika keadaan bunga

masih segar. Tanaman yang sudah memenuhi kriteria panen dipotong

pada bagian pangkal batang dengan menggunakan gunting atau pisau,

kemudian daun bagian bawah dibuang kira-kira 10-15 cm, dan hasil

panenan dikumpulkan dan diangkut ke ruang sortasi. Setelah di ruang

sortasi, pangkai batang bunga direndam di bak air untuk menghindari

Page 36: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

85

penguapan air pada saat pemanenan, selanjutnya bunga dipilih sesuai

jenisnya dan bagian pangkal batang diikat dengan karet, dibungkus

dengan plastik, dan diberi label. Satu bungkus lily Asiatik berisi 5 batang

bunga. Satu bungkus lily Oriental atau lily Longiflorum berisi 5 kuntum

bunga. Untuk pengangkutan jarak jauh bagian pangkal batang diberi

kapas yang dibasahi dengan air dan dibungkus dengan kantong plastik

agar bunga tetap segar. Selanjutnya bunga siap dikirim ke pasar atau

konsumen bunga.

Tabel 4. Beberapa Contoh Jenis Lily

Warna Jenis

Asiatik Hibrida

Putih

Kuning

Orange

Pink Muda

Pink Tua

Salem

Navonna

Pollyanna, Romano, Dreamland

Elite, Colombo, Brunello

Marseille, Vivaldi, Magento

Latoya, Toronto, Minstreel

Kansas, Bangalore, Cannes

Oriental Hibrida

Putih

Merah

Pink Tua

Pink Muda

Ungu

Dua Warna

Casablanca, Empoli

Stargazer, Cascade, Starfighter

Barbaresco, Solaia, Acapulco

Sourbonne, Lombardia

Monte Christo

Arena, Nippon, Galilei, Venere, Cordoba

Longiflorum

Putih

Snow queen, White Forest, Lorina, White

Europe, Gelria

Page 37: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

86

E. BUDIDAYA GERBERA

1. Pendahuluan

Gerbera atau Herbras sudah lama dikenal di Indonesia, terutama

sebagai tanaman hias dan bunga potong. Tanaman ini termasuk salah

satu tanaman hias pendatang dari luar negeri. Tanaman ini aslinya

berasal dari Afrika Selatan. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman Gerbera

termasuk dalam famili Compositae (Sembung-sembungan). Nama ilmiah

tanaman Gerbera adalah Gerbera jamesonii Bolus ex Hook. Tanaman ini

termasuk tanaman perenial yang mempunyai umur tahunan. Tanaman

Gerbera tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga secara terus-

menerus sepanjang tahun dari rumpun anakan yang telah tua secara

bergantian.

Gambar 18. Aneka Gerbera

Sumber : Sumber : http//www.wallpapers.free-review.net http//www.ascententerprise.com

Tanaman Gerbera dapat mencapai ketinggian sampai 50 cm atau

lebih, dengan perakaran yang menyebar ke segala arah (serabut)

(Gambar 19).

Page 38: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

87

Gambar 19. Tanaman gerbera dalam pot

Daun-daunnya tumbuh secara

tunggal berbentuk roset, helaian

daunnya bercelah-celah tidak merata,

dan permukaan daunnya ditumbuhi

dengan bulu-bulu halus. Tanaman ini

membentuk bunga pada pucuk/ujung

batang, bertangkai panjang, dan

berbentuk cakram. Mahkota bunga

bentuknya menarik, yaitu mirip

kumpulan pita yang tersusun rapi

membentuk bulatan.

Sumber : http//www.fortunegerbera.com

Pada setiap tangkai bunga ada satu kuntum bunga. Warna

bunganya bervariasi, di antaranya: merah, pink, putih, kuning, krem, dan

jingga. Berdasarkan struktur helai mahkota bunganya, dapat dibedakan

dalam 3 jenis Gerbera, yaitu:

- Gerbera berbunga selapis (tunggal-.single). Helaian mahkota

bunganya tersusun hanya selapis dan umumnya berwarna

tunggal, misalnya : putih, merah, atau kuning saja.

- Gerheru berhunga dua lapis (double). Helaian mahkota

bunganya tersusun dua lapis dan variasi warnanya lebih dari

satu macam.

- Gerbcra berbunga tiga lapis (triple). Helaian mahkota bunganya

tersusun tiga lapis dan warnanya lebih dari dua macam.

2. Syarat Tumbuh

Tanaman Gerbera dapat tumbuh pada daerah dataran rendah sampai

dataran tinggi. Namun perturnbuhannya, baik pertumbuhan vegetatif

maupun generatif, akan sangat baik pada daerah dataran menengah

sampai dataran tinggi (600 - 1400 m dpl). Gerbera menghendaki

Page 39: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

88

lingkungan yang cerah (intensitas cahaya matahari cukup). Suhu harian

yang optimum untuk pertumbuhan tanaman gerbera adalah 21 ° - 27 °C

dengan suhu minimum l6°C.

Gerbera menghendaki tanah yang gembur, kaya akan humus atau

bahan organik tanah, serta mempunyai aerasi dan porositas yang baik.

PH yang cocok untuk pertumbuhan tanaman Gerbera berkisar antara 5,5 -

6. Selain itu tanaman Gerbera menghendaki tanah yang mempunyai daya

memegang air (wuter holding cupacity) dan struktur tanah yang baik. Bila

kedua faktor tersebut tidak dimiliki oleh tanah, maka perlu ditambahkan

gambut atau pupuk kandang yang sudah matang (sudah mengalami

dekomposisi) secukupnya.

3. Budidaya Tanaman

a. Bibit dan Perbanyakan Bahan Tanaman

Keberhasilan dalam suatu budi daya tanaman salah satunya

ditentukan oleh bibit yang baik. Bibit tanaman hendaknya memiliki

beberapa kriteria yaitu bibit tersebut harus sama besar supaya

pertumbuhannya dapat serempak dan merata, bibit harus bebas dari

hama dan penyakit, dan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Berdasarkan kriteria tersebut, bila menghendaki budi daya gerbera

secara komersial maka bibit yang diperlukan tersebut harus berasal dari

bibit hasil kultur jaringan yang diproduksi oleh breeder-breeder (penangkar

bibit) yang sudah mempunyai nama yang baik di dunia tlorikultura. Antara

lain breeder-breeder dari Belanda yaitu Florist de Kwakel BV, Presman

Gerbera BV, dan Piet Schreurs de Kwakel BV .

Perbanyakan tanaman Gerbera selain lewat kultur jaringan dapat

dilakukan secara generatif dengan biji untuk tanaman gerbera pot ataupun

secara vegetatif dengan pemecahan anakan-anakan atau potongan-

potongan rimpang. Teknik perbanyakan yang sering dilakukan adalah

dengan cara vegetatif, dengan pemisahan anakan. Perbanyakan dengan

anakan dapat dilakukan dengan memperhatikan bahwa bibit diambil dari

Page 40: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

89

tanaman induk yang sudah berumur minimal 1,5 tahun, pertumbuhannya

baik, dan bebas dari hama atau penyakit. Anakan yang diarnbil adalah

anakan yang masih muda dan belum membentuk tunas generatif.

Anakan-anakan yang memenuhi kriteria di atas kemudian

dipisahkan dari tanaman induknya dengan cara dipotong, lalu dibawa ke

tempat pembibitan. Kegiatan pembibitan yang dilakukan berupa

pemisahan anakan-anakan berdasarkan varietasnya lalu dicuci. Seluruh

akar dan sebagian daun dibuang dengan menyisakan dua sampai tiga

helai daun. Kemudian bibit direndam dalam larutan Benlate (0,5 gr/liter}

atau Frevicur (1 cc/liter), selama 15 menit. Selanjutnya bibit ditiriskan dan

siap ditanam pada media pembibitan. Sebelum ditanam anakan yang

merupakan calon bibit tersebut diberi perlakuan dengan Rootone-F pada

pangkal bibit bekas potongan. Perlakuan dengan Rootone-F ini

dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan akar, selain itu juga untuk

melindungi bibit dari serangan jamur, karena Rootone-F merupakan ZPT

dan fungisida. Kemudian anakan ditanam pada bedengan-bedengan

pembibitan yang sudah disiapkan.

Media tanam yang digunakan untuk pembibitan berupa campuran

tanah dan pupuk kandang, dengan perbandingan volume 2 : 1. Pada

bedengan yang akan ditanami bibit dibuat lubang tanam dengan jarak

tanam 5 cm x 5 cm (untuk varietas yang berpangkal batang kecil) dan 7

cm x 7 cm (untuk varietas yang berpangkal batang besar).

Penyiraman setama di pembibitan dilakukan setiap hari (1-2 kali per

hari tergautung kondisi cuaca). Bibit akan siap ditanam pada lahan

produksi setelah berumur 3 - 4 minggu. Kriteria bibit yang siap untuk

ditanam di lahan produksi adalah sudah berakar 3 - 5 cm, memiliki 1 - 2

tunas baru, dan telah berumur sekitar 3 minggu di pembibitan.

Page 41: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

90

b. Pengolahan Lahan

Lahan untuk pertanaman gerbera sebaiknya disiapkan/diolah 2 - 3

minggu sebelum tanam. Beberapa langkah kegiatan yang harus dilakukan

meliputi:

• Lahan dicangkul sampai kedalaman 40 cm hingga strukturnya

gembur.

• Kemudian tanah tersebut dibuat menjadi bedengan-bedengan

dengan lebar 1 meter, tingginya 25 cm, dan jarak

antarbedengan 50 cm.

• Selanjutnya ditambahkan pupuk kandang (organik) yang sudah

mengalami dekomposisi dengan dosis 2-3 M3 / 100 m2, lalu aduk

sampai merata.

• Pada jangka waktu kira-kira 1 minggu sebelum tanam diberikan

pupuk anorganik sebagai pupuk dasar dengan cara disebar

sepanjang bedengan kemudian diaduk secara merata. Pupuk

yang diberikan berupa: Urea (40 gr/m2), TSP (60 gr/m2), dan

KCl (75 gr/m2).

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya tanah untuk

pertanaman Gerbera disterilisasi terlebih dahulu dengan basamid G

(Dazomet) dengan dosis yang sesuai dengan rekomendasi, atau

dilakukan sterilisasi dengan steaming (diuap panas).

c. Penanaman

Setelah lahan siap untuk ditanami dan bibit telah tersedia,

penanaman dapat segera dilakukan. Kegiatan penanaman dimulai dengan

pembuatan lubang tanam (jika pada saat pengolahan lahan tidak

dilakukan pembuatan lubang tanam) dengan jarak 40 cm antarbarisan dan

30 cm dalam barisan. Lubang tanam dibuat selebar dan sedalam daun

cangkul. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan bibit ke

dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh akar dan leher

akar (pangkal batang) tertimbun tanah, dan tanaman berada pada posisi

Page 42: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

91

tegak. Perlu diperhatikan jangan sampai ada perakaran tanaman yang

melipat, perakaran jangan sampai diluruskan ke bawah, melainkan

dihamparkan horizontal di dasar lubang. Penanaman sebaiknya dilakukan

pada kondisi cuaca yang tidak terlalu panas (pagi hari). Setelah

penanaman selesai, segera lakukan penyiraman secukupnya.

d. Penyulaman

Tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal, sebaiknya

sedini mungkin disulam (diganti) dengan tanaman/bibit yang baik.

Penyulaman sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih

dari 30 hari setelah tanam. Hal itu dilakukan untuk memudahkan kegiatan

pemeliharaan tanaman, selain juga mempunyai umur yang hampir sama.

supaya semua tanaman. Selain itu perlu diperhatikan bahwa kegiatan

penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

e. Penyiraman

Penyiraman Gerbera perlu dilakukan sejak penanaman, selama

masa pertumbuhan, sampai pada masa produksi secara rutin. Jumlah air

yang diberikan lewat penyiraman sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

Dalam kondisi normal, tanaman yang baik membutuhkan air lebih dari 6

liter per hari / m2. Periode antara sejak penanaman sampai dengan saat

pertama pembentukan bunga, air dapat diberikan dengan sistem irigasi

"overhead sprinkler". Setelah pembentukan bunga, air sebaiknya diberikan

melalui sistem "drip irigation", untuk menjaga agar tanaman (bunga) tetap

kering. Setelah penyiraman diharapkan kondisi tanah dalam keadaan

tidak kekeringan ataupun tidak terlalu basah.

f. Penyiangan dan Penggemburan

Penyiangan dilakukan untuk mengurangi pengaruh persaingan

dengan gulma. Sedangkan penggemburan dilakukan untuk meningkatkan

kembali porositas tanah, sehingga aerasi dan drainase tanah menjadi

Page 43: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

92

lebih baik lagi. Penyiangan dan penggemburan biasanya dilakukan secara

bersamaan, sekaligus dengan kegiatan pembumbunan tanaman agar

batang pokok tetap berada di bawah permukaan tanah.

g. Perompesan

Perompesan pada tanaman Gerbera dilakukan untuk membuang

daun-daun dan bunga-bunga yang kering, layu, atau terkena serangan

hama penyakit. Kegiatan ini dilakukan sekaligus dengan penjarangan

rumpun. Rumpun yang terlalu padat, selain dapat menyebabkan

perkembangan penyakit (Jamur), juga dapat menyebabkan bunga yang

dihasilkan menjadi kurang baik kualitasnya, baik itu batangnya menjadi

pendek atau kecil, atau ukuran bunganya mengecil.

h. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam. Pupuk

organik selain diberikan pada saat pengolahan tanah sebagai pupuk dasar,

perlu diulang pemberiannya setahun sekali dengan dosis 1- 2 kg/m2.

Pupuk anorganik diberikan pada tanaman sesuai dengan umur

tanaman. Sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam sampai

tanaman berumur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa

200 gr Urea dan 100 gr KN03, yang dilarutkan dalam 100 liter air, dengan

volume aplikasi 3 lt larutan pupuk per m2. Pemberian pupuk dilakukan

dengan cara disiramkan secara merata pada barisan di antara tanaman

dan dilakukan setiap minggu (satu kali seminggu). Setelah tanaman

melewati umur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa 10 -

15 gr NPK 15-15-15 per tanaman dan 7 gr MgS04 per m2. Pupuk ini

diberikan dengan cara disebarkan di dalam rorak di sekeliling tanaman.

Untuk tanaman yang berumur > 2 bulan pupuk diaplikasikan, hanya satu

kali sebulan.

Page 44: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

93

Selain diberikan berbagai jenis pupuk di atas, diberikan juga pupuk

daun dan zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan dengan cara

disemprotkan pada daun/ tanaman dengan volume aplikasi l O lt larutan

pupuk per 100 m2.

Pupuk daun dan ZPT yang digunakan, yaitu:

• Vitabloom untuk daun / Hijau (30-10-10) dan Vitabloom untuk

bunga / kuning (5-50-17) dengan konsentrasi 3 gr/liter air,

diaplikasikan setiap minggu secara bergantian.

• Atonik (1 cc / 101iter alr~. Drberikan bersamaan dengan aplikasi

Vitabloom. Atonik diberikan sekali dalam seminggu. Atonik ini

berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan daun.

i. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang banyak menyerang tanaman Gerbera, antara

lain:

Tungau

Kumbang

Ulat

Kutu Daun

Thrips

Belalang

Siput

Beberapa penyakit yang menyerang tanaman Gerbera,antara lain:

Penyakit Bercak Daun Cercospora

Penyakit Kapang Kelabu

Penyakit Tepung

j. Panen dan Pasca Panen

Tanaman Gerbera dapat berbunga sepanjang musim, karena dari

setiap rumpun dapat tumbuh beberapa tangkai bunga secara bersamaan

atau bergantian. Bunga pertama dan kedua yang muncul setelah tanam

Page 45: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

94

(saat tanaman berumur 3 - 5 bulan) sebaiknya dibuang, karena tidak

memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Secara umutn bunga Gerbera

baru dapat dipanen sekitar umur 6 bulan setelah tanam.

Gambar 19. Gerbera Siap Dipanen

Sumber : Sumber : http//www.amystewart.com http//www.shutterstock.com

Pemetikan bunga Gerbera dilakukan bila kondisi bunga sudah tiga

perempat mekar sampai mekar penuh dan memiliki 1 - 2 lingkar cincin

benang sari. Pemanenan dilakukan dengan tangan, dengan cara memutar

tangkai bunga dan mencabutnya. Perlu diperhatikan agar jangan sampai

batangnya ikut tercabut. Bunga Gerbera setelah dipanen, secepatnya

dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan diletakkan di tempat yang

teduh. Pada pertanaman Gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap

rumpun Gerbera dapat menghasilkan 5 - 15 kuntum bunga per tahun, atau

sekitar 35 - 105 kuntum bunga per m2 per tahun.

Kegiatan berikutnya setelah panen meliputi:

Penyortiran dan pembersihan. Bunga-bunga yang panjang

tangkainya kurang dari 40 cm dan yang terserang hama penyakit atau

rusak akibat kegiatan pemanenan, dibuang.

Bunga-bunga yang bagus, dengan pan,jang tangkai lebih dari 40

cm, bebas hama dan penyakit, bebas dari kerusakan serta berpenampilan

segar, segera dipisahkan. Kemudian bunga-bunga tersebut dipisahkan

berdasarkan varietasnya, dan setiap kuntum dibungkus dengan kertas

Page 46: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

95

berbentuk kerucut dan diikat dengan menggunakan karet atau tali rafia,

setiap ikat terdiri dari 10 tangkai bunga. Bunga-bunga yang telah diikat

tersebut kemudian dibungkus dengan kertas yang sudah tersedia.

Untuk pengiriman ke luar kota atau ekspor, bunga dimasukkan ke

dalam kardus khusus untuk gerbera. Tiap-tiap bunga diletakkan mendatar

di dalam kardus dan tangkaitangkainya diatur berbaris sejajar di bagian

lapisan bawah kardus. Untuk menjaga bunga tidak cepat layu, tiap-tiap

pangkal tangkai bunga dimasukkan ke dalam tabung plastik kecil yang

berisi air.

G. BUDIDAYA MELON

Gambar 20. Aneka buah melon

Sumber : http//www.greeneryuk.com

1. Pendahuluan

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili

Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari

Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan

perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini

akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14

melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di

Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh

penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

Page 47: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

96

2. Jenis Tanaman

Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850);

melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller

Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey

Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen

of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem

penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan

melon dalam dua tipe, yaitu:

a) Tipe Netted-Melona

- Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala

(net); aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter–melon;

lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk

disimpan.

- Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat

seperti jala dan harum; (2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah

besar, kulit bersisik dan harum.

b) Tipe Winter-Melon

- Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum;

buah lambat untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan

tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan

sebagai tanaman hias.

- Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah

memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var.

flexuosus, permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70

cm; (3) Cucumis melo var. dudain, ukuran kecil-kecil, sering untuk

tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito, ukuran buah sebesar

jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.

Page 48: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

97

3. Manfaat Tanaman

Buah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah segar dengan

kandungan vitamin C yang cukup tinggi.

4. Sentra Penanaman

Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor.

Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon

untuk dibudidayakan daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung)

dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis,

Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon berkembang di daerah

Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan Surakarta

(Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten). Daerah-daerah

tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan

daerah asal melon pertama.

5. Syarat Tumbuh

a. Iklim

- Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon,

dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang

tanaman.

- Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang

sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan

yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon

menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.

- Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama

pertumbuhannya.

- Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk

pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara

25–30 derajat C. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila

kurang dari 18 derajat C.

Page 49: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

98

- Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi

pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi

tanaman melon mudah diserang penyakit.

b. Media Tanam

- Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat

berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk

memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman melon

tidak menyukai tanah yang terlalu basah.

- Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,8–7,2.

- Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup

banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air

hujan.

c. Ketinggian Tempat

Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian

300–900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman

tidak berproduksi dengan optimal.

6. Pedoman Budidaya

a. Pembibitan

Persyaratan Benih

Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari

bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik pada awalnya. Benih

direndam kedalam larutan Furadam dan Atonik selama 2 (dua) jam. Benih

yang baik berada di dasar air, dan benih yang kurang baik akan

mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan merupakan

kunci keberhasilan suatu agribisnis melon.

Page 50: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

99

Penyiapan Benih

- Pengadaan benih secara generatif

Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini

tanaman memerlukan banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan

membentuk biji pada buah. Pada fase ini apabila tanaman dalam kondisi

sehat maka jaringjaring pada buah diharapkan muncul secara merata.

Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan

pupuk daun Complesal super tonic (merah) dengan konsentrasi 2

gram/liter seminggu sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur kalsium

dan boron maka tanaman disemprot dengan pupuk daun Ferti-cal dengan

konsentrasi 2 ml/liter atau CaB dengan konsentrasi 2 ml/liter.

- Pengadaan benih secara vegetatif (Kultur Jaringan)

Dengan metoda kultur jaringan, pemilihan media tanam dan

sumber eksplan yang digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil

yang maksimal. Media dasar yang dipakai tersusun dari garam-garam

berdasarkan susunan Murashige & Skoog (1962) dengan penambahan

thiamin 0,04 mg/liter, myoinositol 100 mg/liter, surkosa 30 gram/liter

berbagai kombinasi hormon tanaman yang ditambahkan sesuai dengan

perlakuan. Media dibuat dalam bentuk padat dengan penambahan agar

bacto 8 gram/liter, pH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau

HCl 0,1 N. sterilisasi media dilakukan dengan autoklaf bertekanan 17,5

psi, suhu 120 derajat C selama 30 menit.Tanaman yang didapat dari kultur

jaringan membentuk bunga jantan dan bunga betina separti halnya

tanaman yang didapat dari biji.

- Sumber benih

Untuk menanam melon kita harus mengetahui sumber benihnya

terlebih dahulu. Sebaiknya selalu menggunakan benih asli (F1 hibrid).

Page 51: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

100

- Cara penyimpanan benih

Benih harus disimpan ditempat yang kering dan tempat untuk

menyimpan benih dapat dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana

karena mengingat umur benih hanya selama 10–14 hari, karena untuk

melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik sinar matahari, air

hujan, dan serangan hama maupun penyakit. Alas rumah pembibitan,

tempat polibag diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak

menembus ke dalam tanah.

- Kebutuhan benih

Benih yang dibutuhkan sesuai dengan luas tanam ditambah 10%

untuk cadangan penyulaman.

- Perlakuan benih

Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana

dibandingkan dengan benih semangka non-biji. Hal ini karena kulit melon

cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan ekstra. Perlakuan untuk

benih melon adalah pencucian, perendaman, serta pemeraman benih.

b. Teknik Penyemaian Benih

Cara dan Waktu Penyemaian

Benih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih dahulu di

dalam air selama 2–4 jam. Kemudian benih disemaikan pada kantong

plastik, yang telah diisi tanah dan pupuk kandang yang dicampur dengan

perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon

akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu

sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar

tanaman dapat tumbuh dengan baik, tidak mudah rebah. Untuk

merangsang perkecambahan benih dengan

Page 52: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

101

menciptakan suasana hangat maka tutuplah permukaan persemaian

dengan karung goni basah. Apabila kecambah telah muncul kepermukaan

media semai (pada hari ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka.

Pembuatan Media Semai

Melon termasuk tanaman yang tidak terlalu menuntut media semai

yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan

berbagai variasi, contohnya dengan mencampurkan tanah, pasir dan

pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya sesuai misalnya

1:1:1. Untuk mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat maka

komposisi media semai yang tepat terdiri dari campuran tanah, pupuk

kandang, pupuk SP-36 atau NPK ditambah dengan insektisida karbofuran.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Setelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi calon bibit,

dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi bibit melon

yang sehat dan kekar.

Gambar 21. Pembibitan melon

Sumber : Sumber : http//www.tajudinms.blogspot.com http//www.chestofbooks.com

Page 53: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

102

Cara dan Waktu Penyiraman

Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari kecambah

belum muncul sampai bibit muncul kepermukaan tanah. Untuk

penyiraman digunakan tangki semprot. Saat menyemprot untuk

penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah media dan

melemparkan benih atau kecambah keluar dari

polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan

embrat atau gembor. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan

penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram bibit tanaman

pada siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-zat makanan tidak

dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus, kering dan layu.

Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan bibit-bibit

yang sehat dan kekar untuk ditanam. Penjarangan ini mulai dilakukan 3

hari sebelum penanaman bibit ke lapangan. Bibit yang mempunyai

pertumbuhan seragam dikumpulkan menjadi satu. Bibit-bibit yang

pertumbuhannya merana disingkirkan dan tidak ditanam.

Pemupukan bibit

Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan

penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen tinggi.

Pupuk daun cukup dilakukan satu kali, yaitu pada saat umur bibit 7–9 HSS

dengan konsentrasi 1,0–1,5 gram/liter. Pupuk akar berupa pupuk kimia

maupun pupuk organik tidak perlu ditambahkan selama pembibitan

karena pupuk akar yang diberikan pada media semai telah mencukupi.

Pemberian Pestisida Pada Masa Pembibitan

Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilakukan apabila

dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan daun-daun bibit

melon ini terbakar (plasmolisis). Penyomprotan ini dilakukan terutama

Page 54: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

103

pada saat 2-3 hari sebelum bibit ditanam dilapangan. Contoh pestisida

yang digunakan adalah Insektisida Dicarzol 0,5 g/liter dan fungisida

Previcur N 1,0 ml/liter.

c. Pemindahan Bibit

Bibit melon dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun 4–5

helai atau tanaman melon telah berusia 10–12 hari. Cara pemindahan

tidak berbeda dengan cara pemindahan tanaman lainnya, yaitu kantong

plastik polibag dibuang secara hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam

pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedenganpun jangan

sampai kekurangan air. 6.2. Pengolahan Media Tanam 1) Persiapan a)

Pengukuran pH Tanah Pengukuran pH tanah dengan menggunakan alat

pH meter. Tanah yang akan di ukur dibasahi terlebih dahulu. Pengambilan

sampel dilakukan di 10 titik yang berbeda, kemudian dihitung pH rata-rata.

d. Analisis Tanah

Berdasarkan fakta di lapangan tanaman melon dapat ditanam pada

berbagai jenis tanah terutama tanah andosol, latosol, regosol, dan

grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat

dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun

pemupukan.

e. Penetapan Waktu/Jadwal Tanam

Penetapan waktu tanam berkaitan dengan perkiraan waktu panen

suatu varietas melon yang ditanam dan waktu panen varietas melon

lainnya. Misalnya waktu tanam melon pada bulan Maret adalah varietas

ten me, April varietas aroma, Mei varietas new century (hamiqua) dan

seterusnya sehingga petani/pengusaha agribisnis perlu menjadwal waktu

tanaman varietas melon yang dikehendaki pelanggan.

Page 55: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

104

f. Penetapan Luas Areal Penanaman

Penetapan luas penanaman berkaitan erat dengan pemilikan

modal, luas lahan yang tersedia, musim dan permintaan pasar. Tanaman

melon yang diusahakan di lahan terbuka di musim hujan akan rusak

terserang penyakit karena terguyur hujan terus-menerus. Maka

penanaman melon di musim hujan lebih diarahkan dengan sistem

hidroponik.

Gambar 22. Penanaman melon di greenhouse

Sumber : Sumber : http//www.forums2.gardenweb.com http//www.en.item.rakuten.com

g. Pengaturan Volume Produksi

Pengaturan volume produksi berkaitan erat dengan perkiraan harga

pada saat panen dan permintaan pasar. Cara penanaman melon

dilakukan secara bertahap. Misalnya penanaman pertama 20% di lokasi

A, kedua 40% di lokasi B, dan ketiga 40% di lokasi C. Interval penanaman

berkisar 2 minggu. Pengaturan ini lazim dilakukan pada agribisnis melon

dengan system hidroponik. Untuk menjaga kontinuitas produksi, biasanya

interval tanamnya berselang 1-2 minggu.

Page 56: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

105

7. Pembukaan Lahan

a. Pembajakan

Untuk penanaman melon di dataran menengah-tinggi, struktur

tanah biasanya sudah sangat remah sehingga tidak memerlukan

pembajakan. Lahan yang dibajak harus digenangi air lebih dahulu selama

semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan ini cukup

untuk membalik tanah sehingga cukup dilakukan sekali dengan

kedalaman balikan sekitar 30 cm.

b. Penggarukan dan Pencangkulan Lahan Serta Waktu Lahan Siap Tanam

Untuk pencangkulan dan penggarukan, keadaan tanahnya harus

cukup kering. Karena kita bisa mudah membentuk tanah yang semula

berbongkah-bongkah dan cukup liat, tanah yang beremah-remah dan

cukup sarang (mudah diserap air). Dengan tanah tersebut akan

menguntungkan tanaman. Selain perakarannya mudah menembus tanah,

juga akan mudah bernapas. Cara-cara pencangkulan adalah sebagai

berikut:

- Mula-mula lakukan pembalikan tanah (tanahnya masih

berbongkah-bongkah.

- Tanah dari hasil pencangkulan pertama dihaluskan atau

dihancurkan, dengan kedalaman ± 30–50 cm. (untuk dua kali

cangkulan)

- Pencangkulan dilakukan kalau keadaan tanahnya betul-betul sudah

dikategorikan ke dalam tanah berat. Jika tidak, sekali cangkul tanah

sudah cukup beremah dan kita dapat mengerjakan pekerjaan yang

lain.

Page 57: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

106

c. Pembentukan Bedengan

Cara Pembuatan

Selama 5–7 hari lahan dibiarkan kering setelah dibajak (atau

dibalik). Proses ini akan membuat tanah menjadi lengket dan berbongkah

sehabis dibajak menjadi agak hancur karena mengalami proses

pengeringan matahari dan penganginan. Selama proses tersebut

beberapa senyawa kimia yang beracun

dan merugikan tanaman dan akan hilang perlahan-lahan. Setelah kering,

bongkahan tanah dibuat petakan dengan tali rafia untuk membentuk

bedengan dengan ukuran panjang bedengan maksimum 12–15 m; tinggi

bedengan 30–50 cm; lebar bedengan 100–110 cm; dan lebar parit 55–65

cm.

Bentuk Bedengan

Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli bongkahan tanah

menjandi struktur tanah yang remah/gembur. Bila telah bentuk bedengan

terlihat, baik itu bedengan kasar/setengah jadi bedengan tersebut

dikeringanginkan lagi selama seminggu agar terjadi proses

oksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun ada hingga menghilang

tuntas.

Ukuran dan Jarak Bedengan

Dengan panjang maksimum 15 m tersebut akan memudahkan

perawatan tanaman dan mempercepat pembuangan air, terutama di

musim hujan. Tinggi bedengan dibuat sesuai dengan musim dan kondisi

tanah. Pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar perakaran tanaman

tidak terendam air jika hujan deras. Dan pada musim kemarau tinggi

bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan perawatan pada saat

bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 55–65 cm adalah untuk

memudahkan perawatan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir,

maupun penalian.

Page 58: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

107

Pengapuran

Dengan pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang

diperlukan untuk dinding sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan

dolomit/calmag (CaCO3 MgCO3) kalsit/kaptan (CaCO3). Setelah

diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat dilakukan dengan

menggunakan data berikut ini :

- 10,24 ton/ha

- 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha

- 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha

- 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha

- 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha

- 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha

8. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)

Mulsa PHP yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna

perak di bagian atas dan warna hitam dibagian bawah dengan berbagai

keuntungan. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya

matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi

pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan

mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan

Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas

sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya,

perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah

sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma

tidak akan tumbuh (kecuali teki dan anak pisang). Pemasangan mulsa

PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa

dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Teknis

pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya

tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya

pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa kemudian ujung yang

satunya. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan,

Page 59: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

108

dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap

meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan

dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada

bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedenganbedengan dibiarkan

tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan

agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia

sehingga dapat diserap tanaman.

9. Teknik Penanaman

a. Penentuan Pola Tanam

Tanaman melon merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam

dengan pola monokultur.

b. Pembuatan Lubang Tanam

Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat

pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental. Plat pemanas

yang berupa potongan besi dengan diameter 10 cm, dibuat sedemikian

rupa hingga panas yang ditimbulkan dari arang yang dibakar mampu

melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa

dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat ati dia baros

berhadap-hadapan membentuk segi tiga.

c. Cara Penanaman

Bibit yang telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar

beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak sampai rusak saat

menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yang telah berisi bibit melon,

diletakkan pada lubang yang telah ditugal dan diusahakan agar tidak

pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman

akan layu jika hari panas.

Page 60: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

109

10. Pemeliharaan Tanaman

a. Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua)

minggu setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal.

Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan bibit/tanaman

baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini

dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman dan

penjarangan biasanya dilakukan selama 3 – 5 hari, karena kemungkinan

dalam seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yang perlu disulam.

Saat setelah selesai penjarangan dan penyulaman tanaman baru harus

disiram air.

b. Penyiangan

Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan

pada lubang tanam dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak

dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab sehingga

merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan

nematoda yang merugikan.

c. Pembubunan

Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan

awal dan mensterilkan lahan di situ. Tujuannya adalah setelah tanah

diolah dan dipupuk, tanah akan menjadi subur dan akan terbebas dari

hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya

sudah diolah, telah dikelentang

selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yang cukup lama

terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.

c. Perempalan

Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan

merupakan cabang utama.

Page 61: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

110

d. Pemupukan

Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah

ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan melakukan penjarangan

buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat menginjak proses

pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan

pada pinggiran kiri dan kanannya (10–15 cm). Kemudian tanah dibalik

dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman, dan agar

pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan

dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak

awal.

- Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.

- Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk

susulan II=220 kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha.

- TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk

susulan II=550 kg/ha.

- KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha.

Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum

tanam); pupuk susulan I : umur ± 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40

hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari.

11. Pengairan dan Penyiraman

a. Pengairan

Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk

pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab. Pengairan harus dilakukan

jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari.

b. Penyiraman

Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai

tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram jangan sampai air siraman

membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya.

Page 62: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

111

Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yang berasal

dari percikan tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur

sangat besar. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali atau malam hari.

Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali manfaatnya.

11. Waktu Penyemprotan Pestisida

- Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida

Agrimycin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept

(streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter dan

penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST.

- Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride)

dengan konsentrasi 2–3 ml/liter apabila serangan telah melewati

ambang ekonomi.

- Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2

ml/liter. Pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan

fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 ml/liter.

Pemeliharaan Lain

a. Pemasangan Ajir

Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan

dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai

mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah bibit ditanam,

dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50

cm. Ajir harus terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan

beban buah dengan bobot kira-kira 2–3 kg. Tempat ditancapkannya ajir

dengan jarak kira-kira 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri.

Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang yang

diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang

menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya.

Page 63: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

112

b. Pemangkasan

Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan

untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi

tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas,

cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau

udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu

pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas

adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun,

kemudian cabang-cabang yang tumbuh lalu dipangkas dengan

menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian

tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.

12. Hama Dan Penyakit

a. Hama

Kutu aphids (Aphis gossypii Glover ).

- Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu

dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman

melon yang ada di lahan penanaman. Aphids muda yang

menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa

mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.

- Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi

kering akibat cairan daun yang dihisap hama.

- Pengendalian: (1) gulma harus selalu dibersihkan agar tidak

menjadi inang hama; (2) tanaman yang terserang parah harus

disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400 EC

(dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter; (3) tanaman yang

telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).

Thirps (Thirps parvispinus Karny)

- Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman

dewasa. Nimfa thirps berwarna kekuning-kuningan dan thirps

Page 64: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

113

dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps berkembang biak

sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan

meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.

- Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting,

dan bercaknya kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak

dapat membentuk buah secara normal. Kalau gejala ini timbul

harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama

thirps.

- Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.

b. Penyakit

Layu bakteri

- Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat

disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng

(Aulacophora femoralis Motschulsky).

- Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengkerutan pada daun,

warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun

tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau,

kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang

tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih

kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.

- Pengendalian: (1) sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan

Basamid G dengan dosis 40 g/m2; (2) benih di rendam dalam

bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate)

atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2

gram/liter ; (3) penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST.

Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)

- Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et

Walker.

Page 65: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

114

- Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup

minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan

kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman yang terserang

akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi

kresek-kresek apabila diterpa angin.

- Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah

kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di

perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan; (2) daun-

daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan

fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2

ml/liter; (3) pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan

fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.

c. Gulma

Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena

bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus

dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan

merusak perakaran tanaman melon.

13. Panen

a. Ciri dan Umur Panen

- Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen

Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal

Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar

Warna kulit hijau kekuningan.

- Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.

- Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

b. Cara Panen

Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm

untuk memperpanjang masa simpan buah.

Page 66: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

115

Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar tangkai

buah utuh dan kedua sisi atasnya merupakan tangkai daun yang

telah dipotong daunnya.

Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan

buah yang benarbenar telah siap dipanen.

Buah yang telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir.

Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya

dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di swalayan.

c. Periode Panen

Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah

yang benar-benar telah siap panen. Seandainya dalam jangka waktu 3-5

bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk

rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan bekas menanam melon

adalah cabai. Karena lahan yang tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa

PHP dibuka dan dosis pemupukan ditambahkan 50%. Bila dalam jangka

waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat, maka lahan

bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam.

Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang

menguntungkan, tapi dari segi pemutusan siklus hidup hama dan penyakit

sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena hama dan penyakit

yang mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi tanah yang

terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon

yang ditanam akan berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama dan

penyakit yang lebih rendah.

14. Perkiraan Produksi

Untuk mengetahui jumlah produksi yang akan dihasilkan bagian

pemasaran harus melakukan penelitian pasar. Untuk luas satu hektar

tanaman melon diperkirakan akan menghasilkan buah melon 10–15 ton,

maka memanennya harus dilakukan secara bertahap. Misalnya minggu I

Page 67: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

116

menanam seluas 2.000 m2, minggu II menanam seluas 2.000 m2, dan

seterusnya. Hal ini untuk tingkat kontinuitas produksi akan tercapai dan

resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar.

15. Pascapanen

Pascapanen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

setelah melon dipanen. Kesalahan penanganan dalam pascapanen akan

mempengaruhi kwalitas/penampilan buah melon.

a. Pengumpulan

Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu

tempat untuk segera disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya

dihindari akibat terbentur atau cacar fisik lainnya, karena akan mengurangi

harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan.

b. Penyortiran dan Penggolongan

Melon yang telah dipanen, diangkut dan dikumpulkan di suatu

tempat kemudian di sortasi. Buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari

buah yang cacat fisik maupun cacat karena serangan hama dan penyakit.

Buah melon yang berkualitas bagus kemudian di lakukan penggolongan

melon berdasarkan tiga kelas.

Kelas M1 yaitu melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berbentuk

sempurna.

Kelas M2 yaitu melon berbobot 1–1,5 kg jaringnya terbentuk hanya

70% saja.

Kelas M3 yaitu bobot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau

tidak berbentuk sama sekali. Hal ini terjadi karena tanaman belum

saatnya dipanen tapi telah mati terlebih dahulu akibat serangan

hama.

Page 68: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

117

c. Penyimpanan

Buah melon yang sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama

lain, dan buah yang belum terangkut dapat disimpan dalam gudang

penyimpanan. Buah ditata secara rapi dengan dilapisi jerami kering.

Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering dan bebas dari hama

seperti kecoa atau tikus. Melon yang sudah terlalu masak jangan

disatukan dengan buah yang setengah masak (mengkal). Bila ada buah

yang mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan.

d. Pengemasan dan Pengangkutan

Kemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa dan banyak

memiliki lubang angin. Cara menyusunnya, bagian dasar kotak diberi

jerami kering yang cukup tebal, kemudian melon diberikan jerami juga

dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon diberi lapisan

jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga menggunakan

rajutan benang yang mirip jala, kemudian dimasukkan dalam kemasan

karton. Dalam karton masih dilapisi dengan jerami kering atau kertas

hancuran. Dengan kemasan seperti ini akan lebih terjamin dibanding

dengan menggunakan kotak dari kayu (cara tradisional). Kendaraan yang

digunakan untuk mengangkut buah melon yang akan dibawa ke pasar

tergantung jarak yang ditempuh. Buah yang akan di ekspor biasanya

dipak secara khusus dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, karton

atau kotak plastik. Di kargo pesawat, peti kemas melon dimasukkan ke

dalam kontainer pendingin agar buah tetap segar jika sampai ke tempat

tujuan.

Page 69: BAB III. BUDIDAYA BEBERAPA TANAMAN …repository.ipdn.ac.id/43/3/BAB_III_Syarat_Tumbuh_dan_Budidaya_Tan.… · Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya ...

118

H. TUGAS KELOMPOK

Pengetahuan pada Bab I sampai III ini digunakan untuk praktek

Pertanian Pola Greenhouse/shadinghouse. Oleh karena itu tanaman

yang yang dipilih untuk praktek (dalam kelompok) harus benar-benar

dipahami seluk beluknya. Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan

panduan yang dapat digunakan pada praktek di lahan

(greenhouse/shadinghouse), sehingga jawaban yang benar akan

mempermudah saudara dalam praktek.

1. Tanaman apakah yang akan saudara pilih dalah praktek?

2. Apa saja syarat tumbuh yang diperlukan oleh tanaman yang

saudara pilih?

3. Apa saja bahan dan alat yang digunakan mulai dari :

- pembibitan,

- transplanting (pindah tanam)

- pemeliharaan tanaman (penyulaman, pemupukan,

pengajiran, pemilihan cabang dan tunas serta

pemberantasan hama dan penyakit.

- panen dan pasca panen serta

- analisis usaha tani

4. Bagaimana cara kerja dari masing-masing kegiatan pada nomor 3 ?

5. Buatlah perencanaan waktu pelaksanaan selama praktek tersebut !