BAB III (Autosaved)

100
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN Desa Blang Glong kemukiman Keude Lueng Putu merupakan salah satu desa di kecamatan Bandar Baru. Keadaan di desa ini sudah mulai maju dan dapat dikatakan sebagai daerah yang masih dalam tahap sedang berkembangan bukan daerah primitif lagi. Meski pun demikian, daerah ini masih harus dikembangkan sehingga menjadi suatu desa yang lebih maju dan dapat bersaing dengan desa lainnya baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun teknologi. Oleh karena itu, perlunya dilaksanakan kegiatan KKN di Desa Blang Glong agar desa ini secara bertahap dapat berkembang menjadi daerah yang maju dengan adanya bantuan dari mahasiswa dan mahasiswi KKN. KKN tahun ini dilasanakan mulai tanggal 04 Agustus sampai 02 September 2014. Adapun anggota KKN yag bertugas di desa Blang Glong berasal dari Universitas Syiah Kuala yang msing-masing anggotanya berasal dari jurusan yang berbeda. Di kelompok 159 ini terdiri dari 7 anggota yaitu : Putra Rizki Youlan Radhianto (ISIP/Sosiologi), Muhammad Zacky (Hukum), Rizal Saivana (KIP/Sejarah), Yusni Sufrida (KIP/Bimbingan Konseling), Nurul Wahyu Utami (MIPA/Farmasi), Nabila Maharani (Ekonomi/Akutansi), Novi Mutia Natasya (Teknik, Teknik Geofisika). Adapun 17

description

hhuhi

Transcript of BAB III (Autosaved)

Page 1: BAB III (Autosaved)

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

Desa Blang Glong kemukiman Keude Lueng Putu merupakan salah satu

desa di kecamatan Bandar Baru. Keadaan di desa ini sudah mulai maju dan dapat

dikatakan sebagai daerah yang masih dalam tahap sedang berkembangan bukan

daerah primitif lagi. Meski pun demikian, daerah ini masih harus dikembangkan

sehingga menjadi suatu desa yang lebih maju dan dapat bersaing dengan desa

lainnya baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun teknologi. Oleh karena itu,

perlunya dilaksanakan kegiatan KKN di Desa Blang Glong agar desa ini secara

bertahap dapat berkembang menjadi daerah yang maju dengan adanya bantuan

dari mahasiswa dan mahasiswi KKN. KKN tahun ini dilasanakan mulai tanggal

04 Agustus sampai 02 September 2014. Adapun anggota KKN yag bertugas di

desa Blang Glong berasal dari Universitas Syiah Kuala yang msing-masing

anggotanya berasal dari jurusan yang berbeda. Di kelompok 159 ini terdiri dari 7

anggota yaitu : Putra Rizki Youlan Radhianto (ISIP/Sosiologi), Muhammad

Zacky (Hukum), Rizal Saivana (KIP/Sejarah), Yusni Sufrida (KIP/Bimbingan

Konseling), Nurul Wahyu Utami (MIPA/Farmasi), Nabila Maharani

(Ekonomi/Akutansi), Novi Mutia Natasya (Teknik, Teknik Geofisika). Adapun

rencana kegiatan yang dilakukan merupakan gabungan pemikiran dari berbagai

displin ilmu menjadi suatu multi disiplin ilmu yang akan direalisasikan di Desa

Blang Glong. Setiap peserta KKN juga mempersiapkan kegiatan mandiri

berdasarkan ilmu terapan yang dimiliki masing-masing. Adapun beberapa

kegiatan mandiri yang telah direalisasikan di Desa Blang Glong, akan dijelaskan

dalam subbab ini.

17

Page 2: BAB III (Autosaved)

3.1 Kegiatan Mandiri

3.1.1 Putra Rizki Youlan Radhianto

a) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Program yang telah direalisasikan di gampong Blang Glong berupa

pemberian motivasi belajar melalui Klinik motivasi untuk siswa/i SMA Negeri 2

Bandar Baru Gampong Blang Glong. Ide Klinik Motivasi ini tercetuskan ketika

melihat kondisi remaja di Gampong Blang Glong yang kurang memiliki

kreativitas dan semangat belajar. Oleh karenanya kondisi ini perlu dicarikan solusi

agar segera bisa teratasi. Klinik Motivasi ini saya kira perlu dilakukan untuk

meminimalisir kondisi tersebut. Ide/gagasan ini muncul dengan tujuan untuk

memberikan motivasi belajar dan mengasah kreativitas remaja setempat agar

dapat bersaing dengan remaja didesa lainya di kabupaten Pidie Jaya khusus dan

Aceh Umumnya. Dalam merencanakan klinik motivasi, yang dibutuhkan adalah

kerjasama dengan pihak SMAN 2 Bandar Baru agar dapat memberikan waktu

untuk acara Klinik Motivasi. Setelah diberikannya izin oleh pihak SMA terkait,

barulah mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan Klinik Motivasi. Kegiatan

Klinik Motivasi ini dibagi pada dua sesi. Sesi pertama merupakan pemberian

materi awal melalu video motivasi yang diputar untuk menanamkan mindset pada

mereka tentang pentingnya belajar. Selanjutnya dengan memberikan motivasi dan

perbandingan-perbandingan dalam belajar. Pada sesi materi kedua para siswa/i

diberikan pencerahan tentang cita-cita yang ingin diraih dan spesifikasi bidang

keahlian. Mereka diberikan test karir melalui metode RIASEC yang bekerjasama

dengan rekan saya Yusni Sufrida. Test ini guna melihat potensi siswa/i SMAN 2

Bandar Baru dalam memilih bidang kerjanya.

- Nama Program Kegiatan

Klinik Motivasi.

- Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 sesi yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul1. Senin 18 Agustus 2014 10.00 – 12.00

18

Page 3: BAB III (Autosaved)

2. Senin 18 Agustus 2014 12.00 – 14.00

- Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Putra Rizki Youlan Radhianto

Anggota : Semua peserta KKN

- Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan ini adalah Siswa/i SMAN 2 Bandar Baru.

- Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika pelaksanaan kegiatan Klinik Motivasi

adalah sebagai berikut:

a. Menjalin kerjasama dengan SMA Negeri 2 Bandar Baru.

b. Mencari bahan-bahan pendukung yang diperlukan untuk Klinik Motivasi.

c. Mencari alat-alat pendukung seperti infocus dan sound system.

d. Memberikan pemberitahuan kepada siswa/i yang menjadi sasaran kegiatan.

e. Pelaksanaan kegiatan Klinik Motivasi.

b) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari program Klinik Motivasi ini untuk

meningklatkan minat belajar dan kreativitas siswa/i SMAN 2 Bandar Baru dalam

meraih cita-cita mereka. Dan diharapkan program ini menjadi terobosan terbaru

bagi masyarakat setempat untuk terus dapat mengembangkan diri. Sasaran yang

diharapkan dari sosialisasi program ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan

bagi siswa/i bagaimana cara belajar yang efektif dan menyenangkan, serta belajar

menjadi sekreatif mungkin sehingga dapat bersaing di segala level. Antusiasme

siswa/i dalam mengikuti kegiatan ini menjadi sebuah harapan baru untuk

perubahan mereka sendiri. Keinginan mereka untuk dapat berkuliah di perguruan

tinggi negeri Nasional/Internasional menjadi tergugah dengan adanya pencerahan-

pencerahan dari kegiatan Klinik Motivasi ini.

19

Page 4: BAB III (Autosaved)

c) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Adapun hasil yang dicapai dang pada mulanya tidak berani bercita-cita

telalu tinggi untuk kuliah di peguruan tinggi negeri dan menjadi orang-orang

penting menjadi terbuka wawasannya dan membuat mereka tidak takut untuk

bercita-cita setinggi mungkin. Para siswa/i pun semakin semangat dalam belajar.

Kegiatan ini juga telah membuat mereka lebih terarah dalam melihat keahlian dan

kemampuan mereka dalam sub bidang yang lebih teratur. Para Siswa/i yang

tadinya diberikan test RIASEC dapat melihat hasil dari test tersebut. Hasil test ini

akan menunjukkan bidang yang cocok dengan mereka, oleh karenanya siswa/i

tersebut sekarang lebih fokus pada bidangnya masing-masing.

Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini, pemateri memberikan nomor kontak

yang dapat dapat dihubungi setiap saat untuk konsultasi mengenai permasalahan

dalam belajar dan sebagainya. Siswa /i tersebut dapat sebisa mungkin diberikan

motivasi jarak jauh oleh pemateri.

Pada dasarnya, hasil yang dicapai dari program ini tidak dapat langsung

cepat di realisasikan siswa/i dalam kehidupannya. Butuh waktu dalam mengubah

pola yang selama ini mereka anut dengan pola barun yang kita berikan. Namun

sejauh ini saya sangat yakin kegiatan ini memiliki dampak pada siswa/i SMAN 2

Bandar Baru. Ini dapaty kita lihat dari antusias mereka dalam mengikuti sesi

materi.

d) Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor pendukung:

a. Antusiasme siswa/I SMA dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh

Mahasiswa KKN

b. Motivasi yang tinggi

c. Dukungan masyarakat, dewan guru dan kawan – kawan

d. Waktu dan tempat yang memadai

- Faktor penghambat:

a. Beberapa siswa/i tidak dapat mengikuti kegiatan Klinik Motivasi.

20

Page 5: BAB III (Autosaved)

3.1.2 Muhammad Zacky

Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk

tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di

antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan

petunjuk bagi pemakai jalan.

a) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Sesuai dengan dasar ilmu yang saya miliki dibidang Hukum, maka saya berinisiatif membuat suatu kegiatan penyuluhan tentang rambu-rambu lalu lintas kepada anak-anak di desa Blang Glong yang dapat membantu Siswa dan Siswi SD Blang Glong untuk mengetahui akan pentingnya menerapkan rambu-rambu lalu lintas dengan benar dalam berkendaraan serta menerapkan rambu-rambu lalu lintas dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

- Nama Program Kegiatan

Sosialisasi Rambu-rambu Lalu Lintas

- Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 1 sesi yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul1. Senin 18 Agustus 2014 10.00 – 12.00

- Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Muhammad Zacky

Anggota : Semua peserta KKN

- Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan ini adalah Siswa/i SD Blang Glong.

- Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika pelaksanaan sosiaisasi rambu-ram adalahu

lalu lintas adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan pengertian rambu-rambu lalu lintas

b. Menjelaskan gambar dari masing-masing tanda rambu-rambu lalu

lintas

c. Memberikan Evaluasi mengenai rambu-rambu lalu lintas

21

Page 6: BAB III (Autosaved)

b) Tujuan, Manfaat dan Sasaran yang ingin dicapai

- Tujuan Sosialisasi

Membantu Siswa dan Siswi SD Blang Glong untuk mengetahui

akan pentingnya menerapkan rambu-rambu lalu lintas dengan benar dalam

berkendaraan serta menerapkan rambu-rambu lalu lintas dengan baik

dalam kehidupan sehari-hari.

- Manfaat Sosialisasi

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa dan siswi SD

Blang Glong akan pentingnya menerapkan rambu-rambu lalu lintas yang

baik dan benar dalam berkendaraan dalam kehidupan sehari-hari.

- Sasaran

Siswa dan Siswi SD Blang Glong.

c) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa siswi SD Blang Glong

akan pentingnya menerapkan rambu-rambu lalu lintas yang baik dan benar dalam

berkendaraan dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, hasil yang dicapai dari

program ini tidak dapat langsung cepat di realisasikan siswa/i dalam

kehidupannya. Butuh waktu dalam mengubah pola yang selama ini mereka anut

dengan pola baru yang kita berikan. Namun sejauh ini saya sangat yakin kegiatan

ini memiliki dampak pada siswa/i SD Blang Glong. Hal ini dapat kita lihat dari

antusias mereka dalam mengikuti sesi materi.

d) Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor pendukung:

a. Antusiasme siswa/I SD dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh

Mahasiswa KKN

b. Motivasi yang tinggi

c. Dukungan masyarakat, dewan guru dan kawan – kawan

d. Waktu dan tempat yang memadai

22

Page 7: BAB III (Autosaved)

- Faktor penghambat:

Minimnya pemahaman siswa/i dengan rambu-rambu lalu lintas

3.1.3 Rizal Saivana

a) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pelajaran sejarah kadangkala dianggap kurang menarik karena hanya

belajar tentang masa lalu. Dan tak jarang siswa selalu bertanya tentang arti

pentingnya belajar sejarah. Belajar sejarah bukan sekedar untuk menambah

wawasan tetapi lebih mengetahui proses dari sejarah itu sendiri untuk

mengambil hikmah-hikmah dari sejarah hidup orang zaman dahulu. Untuk

mengambil hikmah yang positif serta meninggalkan hal-hal yang negatif dan

tidak mengulanginya lagi.

Menurut founding father kita, Soekarno, bangsa yang besar adalah bangsa

yang mampu menghargai sejarahnya. Belajar sejarah adalah mempelajari hal-

hal yang sudah lampau. Misalnya mempelajari berbagai macam peradaban

besar dunia dari Mesir Kuno,Cina Kuno hingga sejarah negeri tercinta yaitu

Indonesia. Atau ketika kita belajar sejarah tentang perang yaitu perang dunia.

Dari mulai perang dunia pertama hingga kedua. anak didik harus mengetahui

hikmah apa yang dipetik ketika mempelajarinya. Oleh karena itu, bimbingan

belajar sejarah sangat dibutuhkan, karena dengan adanya bimbingan belajar

sejarah dapat menambah pengetahuan dan memantapkan anak-anak tentang

ilmu sejarah yang sudah diterima di sekolah mereka.

Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Rizal Saivana

Anggota : Semua peserta KKN

b) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud

Maksud dari pengadaan bimbingan belajar sejarah yang berfokus pada

anak-anak di gampong ini adalah sebagai ajang pengenalan dan pemantapan

akan ilmu sejarah yang sudah diterima anak-anak di sekolah mereka.

23

Page 8: BAB III (Autosaved)

Tujuan

Tujuan pengadaan bimbingan belajar sejarah ini adalah agar anak-anak

semakin gemar untuk mempelajari pelajaran sejarah yang sejak dulu dianggap

sebagai pelajaran yang membosankan. Tujuan lainnya adalah agar anak-anak

lebih mantap dalam mempelajari sejarah khususnya sejarah Indonesia.

Sasaran yang ingin dicapai

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah anak-anak

Gampong Blang Glong tentunya, karena mereka adalah cikal bakal yang

nantinya akan membantu perkembangan ini kedepannya dan anak-anaklah

yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan

menghargai sejarahnya.

c) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Mengajar bimbingan belajar sejarah di aula Meunasah Gampong Blang Glong

dan di SD Blang Glong dilaksanakan oleh Rizal Saivana, dengan dibantu oleh

rekan kelompok 159 yaitu muhammad zaki, Putra rizki, dll. Kegiatan tersebut

diikuti oleh anak-anak Gampong Blang Glong kelas 3 sampai 6 SD,dan kelas 1

dan 2 SMP yang berjumlah lebih kurang 30 orang. Kegiatan ini dilaksanakan

sebanyak dua kali yaitu pada hari rabu tanggal 13 Agustus 2014 dan Selasa

tanggal 19 Agustus 2014.

Awal mulanya masih banyak kesulitan yang dihadapi dalam pengadaan

kegiatan ini. Diantaranya anak-anak tidak antusias belajar tentang sejarah dan

dianggap membosankan dan juga anak-anak belum mengetahui dasar-dasar

sejarah Indonesia seperti nama-nama pahlawan. Namun setelah diadakannya

kegiatan ini, anak-anak yang tadinya belum terlalu mengenal tentang pahlawan-

pahlawan Aceh sudah bisa menghafal nama-nama pahlawan nasional Aceh.

24

Page 9: BAB III (Autosaved)

Kegiatan bimbingan belajar sejarah ini diharapkan agar terus berlanjut

biarpun tanpa ada kegiatan KKN.

d) Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor Pendukunga. Teman-teman KKN yang senantiasa membantu menjalankan program

ini. Mereka mencoba untuk memberikan arahan dan semangat bagi

anak-anak untuk terus belajar.

b. Adanya partisipasi warga

c. Adanya keinginan dari anak-anak untuk mengikuti bimbingan belajar

- Faktor PenghambatSulitnya mengatur jadwal untuk bimbingan belajar sejarah karena

anak-anak sibuk dengan kegiatannya masing-masing seperti sekolah, dan mengaji.

3.1.4 Yusni Sufrida

a) Bidang Kegiatan Yang Dipilih

Program yang telah direalisasikan di gampong Blang Glong merupakan

perencanaan karir dan melihat arah karir yang dilakukan melalui tes. Tes ini

dilakukan berdasarkan hasil survey bahwa banyak warga desa Blang Glong

yang hanya melihat satu jenis arah pekerjaanya. Dan dengan adanya tes ini

agar mereka dapat memilih dan menimbang bahwasanya tak hanya satu

pekerjaan yang ada di situ dengan bakat dan potensi yang dimiliki setiap

indiviu berbeda dapat dikembangkan menjadi ladang usaha atau yang dapat

dijadikan sebagai saranan sumber penghasilan. Hasil tes dan informasi yang

diberikan kepada warga desa Blang Glong atau para remaja didesa Blang

Glong dapat mereka jadikan pilihan umtuk melanjutkan studi dan juga

tindakan yang akan mereka ambil kedepannya, tentunya menjadi lebih baik

lagi kedepannya dalam kehidupan.

25

Page 10: BAB III (Autosaved)

Pada saat melakukan survei di desa Blang Glong ada dua sekolah SD

dan SMA dan SD N Blang Glong sedangkan SMA N 2 Bandar Baru yang

terletak di desa Blang Glong. Meskipun di SMA ini tidak semua warga Blang

Glong namun juga daerah-daerah sekitar kecamatan Bandar Baru yang

menyambung studi di SMA ini. Berhubung SMA ini terletak di desa kami

jadi saya sebagai mahasiswa KKN di desa ini menjalankan program saya di

SMA ini agar tidak hanya warga Blang Glong yang mendapatkan informasi

namun juga dari warga sekitar agar mereka dapat informasi terbaru mengenai

karir mereka kedepannya dan juga kedepannya warga desa Blang Glong dapat

hidup dengan ekonomi yang lebih baik dari ssekrang. Perubahan ekonomi

juga tentunya berasal dari generasi sekarang untuk mengubahnya mulai dari

pola pikir mereka serta tindakan yang akan mereka ambil kedepannya,

tindakan hari ini akan menuai hasil yang sesuai kelak jadi ambillah tindakan

yang mengarah ke arah cita-cita dan juga sesuai dengan kemampuan dan

potensi yang dimilki setiap individu.

Informasi karir dan tes perencanaan karir yang diberikan agar mereka

dapat mengetahui kemana arah karir mereka dan juga kesesuai antar bakat dan

minta serta potensi yang mereka miliki. Kesesuaian dan tidak kesesaui dalam

memlih karir kedepannya menjadi perhatian yang sangat penting bagi saya

sebagai mahasisiwa KKN telebih lagi pendidikan itu penting sekali untuk

warga Blang Glong khususnya. Sehingga mereka dapat menjadi lebih baik

kedepan kehidupannya dan kehidupannya dapat berubah atau meningkat

secara eknomi dan pendidikannya. Untuk dapat melakukan tes RIASEC ini

saya bekerja sama dengan Lembaga Pelagi Nusantara Indonesia.

Dalam melakukan tes RIASEC ini sama ibaratnya pertemuan

berdasarkan waktu pelajaran. Jadi dengan waktu yang ada tersedia dihari

pertama dan terakhir dianggap 5 kali pertemuan. Dimana pada waktu yang

pertama adanya layanan infoemasi mengenai pendidikan setelah itu saya

lanjutkan dijam keduannya tes RIAASEC setelah itu istrihat. Setelah

istrirahat maka masuk kembali dengan sisiwa yang berbeda jam ke III

layanan informasi dan yang IV tes RIASEC. Sehari saja ini sudah 4 pertemuan

26

Page 11: BAB III (Autosaved)

karena dihitung berdasarkan jam masuk atau pelajarann. Setelah hasil tes

keluar dibagikan kepada siswa ini seharusnya dikumpulkan mereka namun

saya yang kekelas mereka tetap dianggap satu pertemuan dengan batsan waktu

pelajaran yang telah ada Yaitu satu jam pelajaran ada 45 menit.

Nama Program Kegiatan

Pemberian layanan informasi layanan Bimbingan kelompok mengenai

pendidikan serta pengembangan karir

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul

1. Senin 15 Agustus 2014 10:00 s-d 12:30

2. Senin 22 Agustus 2014 10:00 s/d 12:30

Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Yusni Sufrida dan Putra Rizki Youlan

Radhianto (sebagai nara sumber) dihari pertama

Yusni Sufrida (dihari kedua)

Anggota : Semua peserta KKN

Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan ini adalah masyarakat gampong Blang Glong ( SMAN

2 Bandar Baru).

Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika pelaksanaan kegiatan Pemberian

layanan informasi layanan Bimbingan kelompok mengenai pendidikan serta

pengembangan karir sebagai berikut:

a. Berkunjung ke SMA N 2 Bandar Baru serta memminta jadwal untuk

dilakukan layanan informasi karir

b. Mencari video untuk pemotivasian yang berhubungan dengan

informasi karir.

c. Mencari alat tes dan fotocopi tes RIASEC.

27

Page 12: BAB III (Autosaved)

d. Datang ke sekolah dan memberikan informasi karir dengan nara sumber

teman kelompok sekaligus pemotivasian untuk mereka tetap berpikir

kedepan dan tetap melanjutkan studi sesuai dengan keinginan dan bakat

mereka.

e. Informasi karir dan cara pengisian tes dari saya serta pembagian

lembaran tes RIASEC.

f. Pengembalian hasil tes dan pembentukan kelompok utuk penjelasan

hasil yang mereka dapatkan serta pemotivasian kembali untuk tindakan

yang akan mereka lakukan kedepannya.

b) Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

Adapun maksud dari layanan informasi dan bimbingan kelompok

perencanaan karir siswa agar mereka dapat informasi terbaru mengenai

karir dan juga kesesuaian anatara bakat dan minat mereka. Kesesuaian

antara bakat dan minat serta tindakan yang mereka lakukan selama ini

berjalan selaras atau tidak, ini dapat dilihat dengan pemberian layanan

informasi dan tes yang dilakukan. Serta mereka paham serta

menimbang-nimbang, memlih berdasarkan apa yang mereka miliki

berupa kemampuan dan dapat mengubah pola pikir atau terbentuknya

motivasi didalam diri sndiri (motivasi intrinsic) setelah diberikan

pemotivasian dari luar melalui layanan informasi mengenai karir.

Tujuan

Tujuan program ini agar mendapatkan informasi baru dan juga

adanya pemahaman tentang karir mereka kedepannya bagaimana.

Dengan adanya program ini juga dapat mengatasi kerisau siswa

mengenai kemana arah dan tujuan hidup mereka kelak, serta tindakan

yang mereka ambil tepat. Program ini juga bertujuan untuk dapat

mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih baik dan menumbuhkan

28

Page 13: BAB III (Autosaved)

motivasi mereka dalam belajar dan bertindak mengajar impian serta

cita-cita mereka.

Sasaran

Adapaun sasaran yang ingin dicapai, siswa atau warga desa Blang

Glong dapat menerima informasi terbaru mengenai pendidikan.

Terbukannya pikiran mereka terhadap dunia pendidikan bahwa tidak

hanya sebatas dari skil yang mereka miilki juga bisa dijadikan

pendidikan informal yang dapat dijadikan modal kedepan dalam

membagun ekonomi masyarakat warga desa Blang. Mengetahui bakat

dan arah karir mereka melalui hasil tes yang dilakukan serta

memberikan alternative penyelesaiainya yang terbaik yang mereka

miliki untuk langkah kedepannya yang akan mereka lakaukan demi

mewujudkan impian mereka. Semangat dari siswa mulai terbentuk

setelah mengikuti layanan informasi dan bimbingan kelompok

perencanaan karir serta tes RIASEC yang diberikan kepada mereka.

c) Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut

Hasil yang Dicapai

Pemberian layanan informasi layanan Bimbingan kelompok dan

mengenai pendidikan serta pengembangan karir merupakan salah satu yang

sangat dibutuhkan oleh warga desa Blang Glong. Program ini sangat

bermanfaat bagi siswa SMA dalam menentukan jurusan serta juga dalam

menentukan cita-cita mereka. Dengan adanya program ini dalam melihat

hambatan yang mereka alami dan siapa pula yang mendukung mereka dalam

melanjutkan pendidikan serta kesesuaian anatara bakat, minat dan hasil tes

RIASEC yang dilakukan kepada siswa-siswi kelas X dan XII. Layanan

informasi dab BKP ini sekaligus memberikan mereka informasi baru dalam

mengarhakan karir mereka kedepannya kelak.

Program pemberian layanan informasi dan layanan bimbingan kelompok

mengenai pendidikan serta pengembangan karir ini dilakukan dikarenakan

kebanyakan masyarakat di desa Blang Glong hanya tidak terlalu peduli

29

Page 14: BAB III (Autosaved)

dengan pendidikan dan sebahagian besar dari warga Blang Glong melihat

pekerjaan orang tuanya dan hanya mengikuti jejak orang tuanya dalam hal

berdagang, petani dan hanya sebahagian yang ingin melajutkan pendidikan

yang lebih tinggi. Dengan ini maka sangat diperlukan program ini sebagai

referensi mereka dan tindakan mereka kedepannya melanjutkan pendidikan

atau mengembangkan bakat yang mereka milki dan tidak hanya berpatokan

sebagai pedagang, pentani serta bakat yang mereka milki tidak tersalurkan

pada tempat yang selayaknya. Pengembangan bakat yang sesuai pada temapat

yang sesuai dapat dijadikan lading bisinis juga serta pengahsilan bagi mereka

tenetu tetap dalam melanjutkan pendidikan yang sesuai atau juga dapat

mengikuti pelatihan atau kursus.

Program ini tepatnya di berikan kepada remaja warga desa blang Glong,

dan berhubung adanay SMA di desa Blang Glong saya melaksanakannya di

SMA tersebut untuk siswa kelas X dan XII. Saya melakukannya di sekolah

SMAN 2 Bandar Baru. Pemberian layanan informasi dan BKP mengenai

pendidikan dan perencanaan karir ini dilaksanakan ketika ada sekolah dan

jam pelajaran digantikan dengan layanan ini. Siswa-siswi di tempatkan

didalam laboratorium Komputer dengan fasilitas yang mengdukung dan

disini sangat nyaman oleh karena itu dilaksanakannya di ruang ini.

Program pemberian layanan informasi dan BKP mengenai pendidikan

serta perencanaan karir kepada siswa-siwi di SMA di awali dengan

pemberian motivasi sekaligus informasi mengenai pendidikan rekan saya

sebagai Nara Sumber dalam layanan informasi ini. Motivasi dan informasi

dalam pendidikan ini sangat penting bagi mereka dan merupakan hal baru

yang mereka dapat dari kami dengan serius mereka mendengarkan dan

mencoba memahami diri mereka sendiri. Hal ini gunanya agar mereka dapat

menjalankan tugas mereka sebagi siswa dengan baik dan belajar yang rajin

serta datang kesekolah tanpa libur. Setelah pemberian motivasi dan informasi

pendidikan itu sangat peting dalam menjalankan kehidupan yang layak dan

kesesuai bakat minat juga dapat menpengaruhi arah karir mereka. Saya

memberikan arahan untuk pengisisin tes RIASEC (Realitas, Invetigasi,

30

Page 15: BAB III (Autosaved)

Artistik, Social service, Enterperising, convensional) dalam tes ini dapat

melihat arah Karir mereka dalam enam bidang dan kesesuai dengan cita-cita

yang mareka inginkan serta dukungan dari siapa saja yang mereka dapatkan

dalam mewujudkan impian yang mereka miliki. Setelah tes RIASEC ini di

idi oleh siswa dan dikembalikan kepada saya untuk saya lihat kesesuai anatar

cita-cita dan hasil tes. Kemudian saya buat from hasil dari hasil tes yang

mereka ikuti dan itu dikembalikan lagi kepada mereka.

Dihari yang lain hasil tes dibagikan kepada perindividu dalam kelas

masing dan di sini saya memberikan from untuk tindakan yang mereka ambil.

Tidak dapt membentuk kelompok sesuai hasill tes namun karena dikelas

masing tidak seperti hari tes dan informasi pendidkan saya anggap ini

mereupakan kelompok kecil namun dalam bentuk klasikal. Pembagian hasil

tes ini meskipun individu terbentuknya motivasi yang kecil ketika pembagian

dan dapat berbincang-bingan sedikit dengan siswa-siswa yang tidak sesuai

antara cita- dan hasil tes namun itu tidak menutup kemungkinan untuk

mereka mengapai keinginan dan cita-cita dengan cara terus belajar dan

menjadi yang terbaik diantara yang baik. Hasil yang didapatkan setelah

pemberian layanan informassi dan BKP mengenai pendidikan dan

perencanaan karir sebahagian besar yang mengikuti kegiatan ini sesuai

anatara cita-cita dan hasil yang mereka dapatkan, namun ada sebahagian kecil

tidak adanya kesesuai antar acita-cita dan hasil yang didapat berdasarkan tes

RIASEC.

Melakukan Tes RIASEC di SMAN 2 Bandar Baru untuk siswa kelas X

dan XII terungkap juga bahwa ada salah seorang siswi yang tidak terlalu

dapat menulis dengan benar ini menjadi perhatian saya dan sangat

memperhatinkan ketika saya mengetahui hal ini. Diagnosa saya adakah betul

adanya ia merupakan sisiwa yang abnormal atau yang dikatakan siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar, atau adanya kesalahan ketika di SMP

dulu saya tak tau, namun ini akan menjadi bahan evaluasi. Namun

disayangkan ketika pembagian hasil siswi ini tidak datang sayapun

menjumpai guru BK untuk menceritakan hal yang saya ketemui semoga guru

31

Page 16: BAB III (Autosaved)

BK dapat membantu saya dengan apa yang saya dapatkan dan berbagi

dengan beliau.

Tindak Lanjut

Dikarenakan hasil pemberian layan informasi dan Bimbingan Kelompok

mengenai pendidikan dan perencanaan karir yang di tes dengan mengunakan

alat tes RIASEC ada yang sesuai dengan cita-cita dan ada juga yang tidak

sesuai antara bakat, minat cita-citanya maka untuk tindak lanjutnya saya

serahkan keguru BK di SMAN 2 Banadar Baru. Terutama terhadap salah

seorang siswi yang saya kira ia mengalami kesulitan belajar ini sangat

diperlukan konseling Individual yang diberikan kepadanya dan juga saya

serahkan kepada guru BK di SMAN 2 Bandar Baru.

d) Faktor Pendukung Dan Penghambat

- Faktor Pendukung:

a. Antusias siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh

Mahasiswa KKN

b. Keinginan yang tinggi untk mengetahui arah karir

c. Dukungan dari guru-guru di SMAN 2 Bandar Baru dan kawan –

kawan

d. Waktu, tempat dan fasilitas yang memadai.

- Faktor Penghambat:

Ketika pembagian hasil RIASEC tidak dapat dibentuk kelompok

dikarenakan situasi dan kondisi diwaktu itu tidak memungkinkan. Namun

tetap di bagikan dan pemberian informal secara individu dan ini lebih baik

walaupun dengan waktu yang terbatas.

32

Page 17: BAB III (Autosaved)

3.1.5Nabila Maharani

a) Bidang Kegiatan Yang Dipilih

Menabung merupakan salah satu cara dalam mengelola keuangan yang kita

miliki. Menabung berarti kita menyisihkan sebagian uang kita untuk disimpan.

Menabung dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Untuk itu, pola hidup hemat harus dimulai sejak dini. Mengajarkan anak

untuk menabung di usia dini dapat membuat anak tumbuh sebagai sosok yang

penuh perencanaan, termasuk dalam hal keuangan. Banyak yang sudah

membuktikan bahwa orang yang sukses adalah yang tahu cara mengatur

uangnya dengan baik, yaitu cara menyimpan dan membelanjakan uang dengan

tepat. Mengajarkan kebiasaan menabung sejak dini bisa membentuk perilaku

anak agar tidak boros, membiasakan tanggung jawab dan lebih menghargai

uang.

Dengan menabung di usia dini, anak-anak yang kecenderungan

menghabiskan uangnya untuk jajan dan membeli hal-hal yang tidak diperlukan

tentu akan menabung dan dengan tabungannya akan bisa digunakan dimasa

depan untuk meraih cita-cita.

Berikut manfaat mengajarkan anak untuk menabung: 

1. Mengajari anak untuk menghargai uang adalah dengan cara menabung,

dengan mengajarkan anak untuk menabung akan membuatnya lebih

menghargai setiap uang yang diterimanya.

2. Menabung akan mengajarkan anak-anak untuk hidup hemat. Seberapa

pun jumlahnya jika ditabung tentuakan lebih bermanfaat daripada

dihabiskan untuk membeli hal-hal yang tidak berguna.

3. Menabung juga akan mengajarkannya untuk hidup dengan lebih

bertanggung jawab. dengan rasa tanggung jawab, ketika ia ingin

membeli seuatu ia bisa menggunakan uang dari hasil tabungannya.

33

Page 18: BAB III (Autosaved)

b) Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

Untuk memberikan informasi kepada anak-anak Balai Pengajian Desa

Blang Glong mengenai pentingnya menabung sejak usia dini dan

bagaimana kiat-kiat menabung yang efektif dan efisien.

Tujuan

Mengajak para anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong untuk rajin

menabung sejak usia dini, agar dapat berinvestasi untuk masa depan yang

lebih baik, menghargai uang dan belajar bertanggung jawab.

Sasaran yang ingin dicapai

Timbulnya kesadaran anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong untuk

bisa memulai dan mengembangkan kebiasaan menabung.

c) Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut

Sosialisasi menabung dan membagikan celeng pada anak-anak Balai

Pengajian Desa Blang Glong anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong

dilaksanakan oleh Nabila Maharani dibantu oleh Novi Mutia Natasya, Yusni

Sufrida, Nurul Wahyu Utami, Putra Riski Youlan Radhianto, M. Zaki dan Rizal

Saivana. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 19Agustus 2014. Kegiatan

sosialisasi dan membagikan celeng ini dilaksanakan di Balai Pengajian Desa

Blang Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti Sosialisasi Menabung Usia Dini

dan Membagikan Celengan adalah 40 orang yang terdiri dari 14 anak laki-laki

dan 26 anak perempuan dari usia 6-12 tahun.

Para anak usia dini diajarkan bagaimana cara menabung dengan memberikan

cerita tentang manfaat menabung dari usia dini. Anak-anak juga menonton video

pemutaran lagu tentang manfaat menabung. Anak-anak usia dini juga di bagikan

celengan yang berguna untuk menyimpan uang jajan mereka yang berguna untuk

masa depan dan cita-cita mereka.

34

Page 19: BAB III (Autosaved)

Setelah kegiatan ini anak-anak usia dini telah mengetahui manfaat dari

menabung. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada orang tua dan guru

untuk tetap melanjutkan kegiatan ini baik di rumah, di pengajian dan di sekolah

mereka agar anak-anak usia dini terus terlatih untuk menyisihkan uang jajan

untuk ditabung di celengan yang telah dibagikan sebagai kenang-kenangan agar

dapat digunakan dimasa depan untuk meraih cita-cita.

d) Faktor Pendukung Dan Penghambat

- Faktor Pendukung:

a. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

b. Antusias para anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong yang

sangat tinggi untuk mengikuti sosialisasi ini.

c. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak Balai Pengajian Desa

Blang Glong.

- Faktor Penghambat:.a. Sosialisasi kepada seluruh anak-anak Balai Pengajian Desa Blang

Glong tidak ada hambatan, anak-anak Balai Pengajian Desa Blang

Glong sangat antusias dan kegiatan sosialisasi menabung usia dini dan

membagikan celengan ini berjalan lancar.

3.1.6 Novi Mutia Natasya

a) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Program yang telah direalisasikan di gampong Blang Glong berupa

inisiasi pembuatan Bank Sampah. Ide pembuatan Bank Sampah didasarkan

pada kondisi lingkungan disekitaran gampong dimana terdapat beberapa

tumpukan sampah. Gagasan ini muncul dengan tujuan untuk mengurangi

banyaknya sampang yang tidak dibuang pada tempatnya.Dalam perancangan

realisasi Bank sampah, banyak faktor yang menjadi pendukung kebersihan

lingkungan.

35

Page 20: BAB III (Autosaved)

Setelah melakukan survei di sekitaran gampong Blang Glong, tepatnya

di Meunasah dan TPA Mahasiswa melihat banyak tumpukkan sampah yang

merusak keindahan lingkungan dan mencemarkan udara. Dengan ini,

mahasiswa KKN membuat suatu terobosan terbaru untuk masyarakat

gampong Blang Glong yaitu membuat bank sampah.

Nama program kegiatan

Sosialisasi Kebersihan Lingkungaan dan Pembuatan Bank Sampah

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari yaitu :

No.

Hari Tanggal Pukul

1. Jum’at 29 Agustus 2014

09.00-11.00 wib

Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Novi Mutia Natasya

Anggota : Semua peserta KKN

Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan ini adalah seluruh masyarakat gampong Blang Glong

khususnya pemuda.

Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika pelaksanaan kegiatan pembuatan

bank sampah adalah sebagai berikut:

a. Mencari lokasi tempat pembuatan bank sampah di gampong Blang

Glong.

b. Membeli alat-alat pendukung untuk pembuatan bank sampah.

c. Membuat pengumuman di Meunasah bahwa dilakukannya

sosialisasi bank sampah.

d. Pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi pembuatan bank sampah.

36

Page 21: BAB III (Autosaved)

b) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari program sosialisasi pembuatan bank

sampah adalah untuk mengurangi banyaknya sampah yang bertumpuk yang

membuat pencemar udara dan merusak keindahan alam. Dan diharapkan program

ini menjadi terobosan terbaru bagi masyarakat gampong Blang Glong. Sasaran

yang diharapkan dari sosialisasi program ini adalah dapat meningkatkan

pengetahuan bagi masyarakat sehingga masyarakat berkeinginan untuk ikut

berpartisipasi dalam keberlangsungan program ini. Pada sosialisasi yang diadakan

hari jum’at. Antusias dari masyarakat berkeingina besar membuat mahasiswa

semakin bersemangat dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

c) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Adapun hasil yang dicapai dan tindak lanjut dari program pembuatan bank

sampah yaitu dengan telah disosialisasikan.Pada dasarnya, hasil yang dicapai dari

program ini belum optimal dan belum tercapai seperti harapan kami. Butuh waktu

untuk memberi pemahaman betapa pentingnya kebersihan untuk kesehatan

masyarakat, dengan kehadiran program bank sampah ini paling tidak mengurangi

volume sampah yang tidak terkendali setiap tahunnya.

d) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung:

a. Motivasi yang tinggi.

b. Dukungan masyarakat dan kawan – kawan.

c. Waktu dan tempat yang memadai

Faktor penghambat:

a. Sebagian masyarakat pergi ke pasar untuk berdagang, sehingga target

sasarannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pada saat sosialisasi hanya sedikit masyarakat yang hadir.

37

Page 22: BAB III (Autosaved)

c. Kurangnya minat pemuda untuk mengelola bank sampah, dikarenakan

bekerja diluar gampong dan sedikit waktu yang dihabiskan di gampong.

3.1.7 Nurul Wahyu Utami

Apotek Hidup atau TOGA adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat

sebagai obat. Apotek Hidup pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di

halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan

tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan

keluarga akan obat-obatan. Budidaya Apotek Hidup dapat memacu usaha kecil

dan menengah di bidang obat-obatan herbal, sekalipun dilakukan secara

individual yang selanjutnya disalurkan ke masyarakat. Masyarakat yang telah

memiliki pengetahuan tanaman obat, khasiatnya dan menguasai cara

mengolahannya dapat membangun sebuah usaha pembuatan dan penyediaan obat

yang berasal dari tanaman ini. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman

obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip

kemandirian dalam pengobatan keluarga.

a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Sesuai dengan dasar ilmu yang saya miliki dibidang farmasi, maka saya

berinisiatif membuat suatu kegiatan penanaman Apotek Hidup atau Tanaman

Obat Keluarga (TOGA). Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat

menggunakan obat-obatan herbal terlebih dahulu untuk pengobatan awal,

sebelum menggunakan obat kimia.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

a. Maksud

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman

akan baiknya pengobatan awal menggunakan tanaman herbal sebelum

akhirnya memutuskan untuk pengobatan medis menggunakan obat-

batan kimia.

b. Tujuan

38

Page 23: BAB III (Autosaved)

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan warga akan pentingnya pemanfaatan hasil

penanaman Apotek Hidup atau tanaman obat keluarga (TOGA) bagi

kesehatan khususnya di Gampong Blang Glong, meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis Apotek Hidup dan

kegunaannya, serta dapat melestarikan pengobatan tradisional.

c. Sasaran yang Ingin Dicapai

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan warga Gampong Blang Glong

sudah memiliki pemahaman akan pentingnya penanaman TOGA untuk

penggunaan obat herbal.

c. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan penanaman tanaman herbal untuk Apotek Hidup

dilakukan oleh Nurul Wahyu Utami, dan dibantu oleh Yusni Sufrida,

Nabila Maharani, dan Novi Mutia Natasya. Penanaman tanaman herbal ini

dilakukan di salah satu bidang tanah yang di khususkan untuk program

Apotek Hidup di Gampong Blang Glong yang dilaksanakan pada tanggal

29 Agustus 2014. Dengan adanya program apotek Hidup ini, diharapkan

warga dapat memanfaatkan lahan yang telah disediakan di gampong Blang

Glong sehingga dapat mengobati penyakit yang diderita oleh dirinya

sendiri maupun keluarganya lebih awal. Pada kegiatan ini juga

disampaikan keuntungan dan kerugian dari pemakaian obat herbal dan obat

kimia. Untuk pencegahan awal ada baiknya masyarakat lebih

mendahulukan menggunakan tanaman herbal sebagai obat, dibandingkan

mencari obat-obatan sintetik (kimia). Hal ini dikarenakan penggunaan obat

herbal terbukti lebih aman dari pada penggunaan obat-obat kimia. Dengan

adanya kegiatan ini diharapkan warga Gampong Blang Glong sudah

memiliki pemahaman akan pentingnya Apotek Hidup untuk penggunaan

obat herbal.

39

Page 24: BAB III (Autosaved)

d. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor Pendukung :

a. Adanya Lahan yang tersedia di Gampong Blang Glong Khusus

untuk Program Apotek Hidup

b. Adanya Tanaman Herbal yang tumbuh liar yang dapat

dimanfaatkan untuk Apotek Hidup

Faktor Penghambat :

a. Sulitnya menanam tumbuhan di sekitar ini, dikarenakan cuaca

yang tidak menentu.

3.2 Kegiatan Penunjang

3.2.1 Putra Rizki Youlan Radhianto

Kegiatan 1

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “ Keterampilan Kokoru Paper”

Keterampilan merupakan sesuatu yang sangat perlu diasah dari setiap

orang. Dengan keterampilan orang bisa mengimajinasikan sesuatu yang ia

fikirkan sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Oleh karena itu, saya

merasa penting mengasah keterampilan anak-anak yang ada di Desa Blang

Glong demi melihat potensi dan imajinasi mereka.

Keterampilan Kokoru Paper merupakan salah satu pilihan saya untuk

diajarkan kepada anak-anak yang ada di Desa Blang Glong. Keterampilan ini

telah banyak digunakan dalam berbagai training leadership yang ada di kota-

kota besar. Oleh karenanya metode keterampilan Kokoru Paper menjadi

program penunjang saya untuk di implementasikan di desa Blang Glong.

40

Page 25: BAB III (Autosaved)

Keterampilan kokoru ini dipilih karena lebih mudah dipahami oleh

anak-anak setempat, dan lebih mudah membentuk dan mengasah imajinasi

mereka. Oleh karenanya kegiatan ini saya lakukan selama 2 kali di Desa Blang

Glong.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

Untuk mengajarkan Keterampilan Kokoru paper kepada anak-anak

Desa Blang Glong dan membantu mereka dalam berkreasi.

Tujuan

Mengajarkan anak-anak gampong Blang Glong untuk seimajinatif

mungkin dalam membuat kerajianan Kokoru, guna mengasah kreatifitas

mereka.

Sasaran yang dicapai

Seluruh anak-anak Desa Blang Glong yang kreatif dan aktif.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan keterampilan Kokoru paper untuk anak-anak Desa Blang

Glong dilaksanakan oleh Putra Rizki Youlan Radhianto dibantu oleh Novi

Mutia Natasya, Yusni Sufrida, Nurul Wahyu Utami, Nabila Maharani,

M.zaki, dan Rizal Saivana. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 16,

22 Agustus 2014.

Kegiatan mengajar Kokoru ini dilaksanakan di Meunasah Desa Blang

Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan keterampilan Kokoru

Paper adalah sekitar 30 orang yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 20

anak perempuan. Para anak-anak diajarkan cara mengkreasikan kokoru

paper yang dibantu oleh rekan-rekan kelompok dengan menunjukkan

contoh dan gambar kreasi.

Setelah kegiatan ini selesai, anak-anak tersebut mulai bisa

mengkreasikan kokoru dengan imajinasinya sendiri. Anak-anak tersebut

41

Page 26: BAB III (Autosaved)

cukup antusias mengikuti kegiatan ini, sehingga mereka dengan mudah

memahami setiap langkah yang di pandu oleh mahasiswa KKN.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

a. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

b. Antusias dan semangat para anak-anak Desa Blang Glong yang

sangat tinggi untuk mengikuti Proses kegiatan ini.

c. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak orang tua dan guru

mengaji di Desa Blang Glong.

Faktor Penghambat :

Tidak banyak hambatan yang kami temui dalam menjalankan

program ini, hanya saja kami harus benar-benar ekstra dalam

mengajar mereka untuk mengkreasikan kokoru, karena pemahaman

mereka dan kreatifitas mereka belum diasah dengan baik.

3.2.2 Muhammad Zacky

Nama Program Kegiatan

Memberikan sosialisasi mengenai pubik speaking

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul

1. Selasa 26 Agustus 2014 16:00 s-d 18:00

Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Muhammad Zacky

Anggota : Semua peserta KKN

Sasaran Kegiatan

Anak-anak desa Blang Glong.

42

Page 27: BAB III (Autosaved)

Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika program mewarnai sebagai

berikut:

Menjelaskan pentingnya manfaat publik speaking.

Memperlihatkan video publik speaking.

Menjelaskan pentingnya mempraktekkan publik

speaking.

Mempraktekkan publik speaking.

Manfaat, Tujuan, dan Sasaran

Manfaat

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak dan para

remaja Gampong Blang Glong untuk mempraktekkan publik

speaking yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan publik speaking

bagi anak-anak dan para remaja Gampong Blang Glong.

Memberikan Pemahaman terhadap bagaimana cara

mempraktekkan publik speaking serta meningkatkan kesadaran

anak-anak dan para remaja untuk mempraktekkan publik

speaking dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Sasaran yang dingin dicapai

Siswa dan siswi SD,SMP .

Faktor Pendukung dan Penghambat

- Factor pendukung

43

Page 28: BAB III (Autosaved)

Antusias anak-ank dalam mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh Mahasiswa KKN

Dukungan dari kawan-kawan serta warga desa Blang Glong

Waktu, tempat dan fasilitas yang memadai.

- Factor penghambat

Anak-anak yang kurang percaya diri untuk melatih

kemampuannya.

3.2.3 Rizal Saivana

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Seni meupakan halyang banyak disukai oleh ank-anak, remaja, dan

dewasa. Di Desa Blang Glong merupakan desa yang dapat dikatakan penuh

potensi dan bakat tertentu dari setiap individu walaupun bakat dan minat serta

yang dimiliki seseorang itu berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dilihat dari cara

mereka lukiskan atau mewarnai yang telah disediakan yaitu program lomba

mewarnai dan ini bergerak dibidang kesian dan social.

Bakat ini unik dan jika seseorang yang memilki potensi dalam bidang ini

maka ia kecenderung menyukai hal yang indah, kreatif, inovatif dan mau dalam

belajar sesuatu yang baru apalagi yang berkenaan dengan keindahan. Dengan

keberagaman kepribadian inilah maka dapat disatukan dlam bentuk kelompok-

kelompok kecil bagi mereka anak-anak yang masih dibangku SD.

Nama Program Kegiatan

Lomba mewarnai tingakat SD

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul

1. Selasa 26 Agustus 2014 16:00 s-d 18:00

Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Rizal Saivana

44

Page 29: BAB III (Autosaved)

Anggota : Semua peserta KKN

Sasaran Kegiatan

Anak-anak desa Blang Glong.

Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika program mewarnai sebagai

berikut:

o Memberikan informasi mengenai tata cara mewarnai

o Memperkenalkan bahan-bahan yang diperlukan

o Membagikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari dua atau 3 anggota kelompok.

o Membagikan kertas yang blm terwarnai

o Adik-adik mewarnai dengan semanagat.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud

Melatih keratifitas dan daya imajinatif dari anak-anak desa

Blang Glong. Mewarnai merupakan hal seni yang menciptakan

dya kraetifitas yang kuat dengan kecocokan warana dan gamabr

juga dilihat. Perpaduan antara wana yang dipilih dan

kesessuaian warna.

Tujuan

Menumbuhkan ras ketertaikan dengan seni. Perpaduan warna

yang unik melambangkan yang keperibadian.

Sasaran yang dingin dicapai

Menciptakan kreasi dan inovasi yang baik dalam bidang seni.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang Dicapai

Melihat keragman yang terbentuk dalam diri anak-anak

desa Blang Glong. Meskipun demikian semuannya terlihat indah

dan mereka senang. Lomba mewarnai ini juga dapat melihat emosi

45

Page 30: BAB III (Autosaved)

yang mereka curahkan dalam warna yang mereka pilih serta jika di

tindak lanjut dapat melihat emosi merekka sekarang.

Uniknya dengan ini mereka adapat merefres memori yang

mungkin selama ini tidak pernah .setelah mengukiti lomba ini

mereka senag dan ceria . ini merupakan hai yang sanagt

menyenangkan bagi seya ketika melihat ekpresi muka mereka ceria

kembali.

Tindak Lanjut

Melatih secara kelompok mengalami kesulitan dan tentunya

personal yang menjadi jalan terakhir gar meraka semuan dapat

membuat kerajinan tangan ini dengan indah dan rapi. Dalam hal

melatih secara personal tentunya dituntun untuk banyak menjawab

pertanyaan mereka dan ini saya lakukan dengan baik. Dengan

kesulitan yang mereka miliki namun tidak mematahkan semagat

mereka dalam memwarnai ini. Sehingga menjadi nilai tersendiri

bagi saya untuk tetap melatih baik secara kelompok maupun

personal yang kurang paham dalam kelompok.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Factor pendukung

Antusias anak-ank dalam mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh Mahasiswa KKN

Bakat artistic yang mereka miliki sangat mebantu dalam

mewarnai.

Dukungan dari kawan-kawan serta warga desa Blang Glong

Waktu, tempat dan fasilitas yang memadai.

- Factor penghambat

Mereka juga mengalami kesulitan dalam memadukan warna

ketika mewarnai.

Anak-anak yang terlalu kecil sehingga ada sedikit keributan

ketika memilih cat yang dibagikan.

46

Page 31: BAB III (Autosaved)

3.2.4 Yusni Sufrida

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Desa Blang Glong merupkan desa yang dapat dikatakan penuh potensi dan

bakat tertentu dari setiap individu walaupun bakat dan minat serta yang dimiliki

seseorang itu berbeda-beda. Namun dengan perbedaan inilah indahnya kehidupan

dengan potensi ini juga dapat dikembangkan dengan baik akan dapat mengakat

nilai yang tidak terbayangkan selama ini baik itu dengan rupiah manupun dengan

nilai estetika bahkan nilai keagamaa. Program Pelatihan kerajinan tangan

(menyulam jelbab) ini merupakan program yang membutuhkan kreatifitas dan

kesabaran yang baik dalam membuat ketrampilan tangan.

Artistic merupakan salah satu bakat diantara bakat-bakat lain. Bakat ini

unik dan jika seseorang yang memilki potensi dalam bidang ini maka ia

kecenderung menyukai hal yang indah, kreatif, inovatif dan mau dalam belajar

sesuatu yang baru apalagi yang berkenaan dengan keindahan. Banyak individu

memiliki bakat artistic namun berruntunglah seseorang yang mempunyai

ketrampilan tangan. karenan dengan ketrampilan yang di milikinya akan

mengahsilkan karya-karya baru nan indah dan unik berdasarkan potensi dan

didukung pula dengan kepribadiannya.

Dengan keberagaman kepribadian inilah maka dapat disatukan dlam

bentuk kelompok-kelompok kecil bagi mereka remaja kecil putri memiliki bakat

dari segi artistic. Bakat ini dapat mereka salurkan dalam bentuk pola dan

keindahan warna dalam pelatihan menyulam jelbab. Selain perpaduan warna dan

rangkaian pernak pernik pelatihan kerajinan tangan (menyulam jelbab) melatih

kesabaran juga dalam menyelesaikan satu pola yang telah terbentuk dan teletak

keindahan ketika memakainya dan meningkat nilai estetika serta nilai ekonomi.

Nama Program Kegiatan

Pelatihan membuat kerajinan tangan ( nyulam jelbab )

47

Page 32: BAB III (Autosaved)

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu :

No. Hari Tanggal Pukul

1. Selasa 26 Agustus 2014 16:00 s-d 16:30

2. Rabu 27 Agustus 2014 16:15 s/d 18:00

Nama-nama Penanggung Jawab

Penanggung Jawab : Yusni Sufrida (hari pertama)

Yusni Sufrida dan Rizal Saivana

(hari kedua)

Anggota : Semua peserta KKN

Sasaran Kegiatan

Remaja putri dan ibu-ibu desa Blang Glong, namun

berhubung ibu-ibu ada kegiatan dan hanya remaja putri yang

mengikuti kerajinan tangan.

Metode Sistematika Pelaksanaan

Adapun metode dan sistematika kerajinan tangansebagi berikut:

o Memberikan informasi mengenai kerajinan tangan yang

akan dilaksanakan

o Memperkenalkan bahan-bahan yang diperlukan

o Membagikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari dua atau 3 anggota kelompok.

o Mempraktekan cara meletakakan ram

o Membagikan pernak-pernik

o Memasukan jarum dalam benag serta membentuk pola

atau garis

o Setelah adanya garis buatlah pola yang sesuai dengan

keinginan hati dapat berupa bunga atau juga pepohonan

48

Page 33: BAB III (Autosaved)

o Rangkaikan pernak-pernik sesuai dengan pola yang

telah ada satu persatu, dan indah ketika telah bersatu

semuanya.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud

Kerajinan tangan merupakan salah satu bidang artistic seseorang yang

mempunyai jiwa seni tentunya senang dengan hal ini. Kerajinan tangan

menyulam ini untuk menumbuhkan imajinatif dan kreasi dalam bidang seni.

Inovasi dan kreatif sanagt di butuhkan di dalam membuat kerajinan tangan ini

serta dapat pula menumbuhkan rasa sabar dalam merangkai pernak-pernik satu

persatu.

Tujuan

Dengan adanya kerajinan tangan ini remaja putri dapat mengembangkan

imajinasi mereka dalam bentuk gambar serta juga dapat menghilangkan rasa

jenuh. Ketika jenuh limpahkanlah dalam membuat sesuatu agar waktu yang kita

jalani tidak akan sia-sia. Menyulam jelab juga sebagi kebutuhan bagi wanita jadi

ketika setelah mahir dalam merangkai pernak-pernik di jelbab, maka jelbab ini

juga dapat di jadikan lading usaha bagi remaja atau ibu rumah tanga. Meskipun

tidak bekerja namun tetap dapat berpenghasilan. Serta bagi remaja yang suka

dengan seni atau ada bakat dalam bidang artistic akan senag jika bakat ini

tersalurkan dlam kreasiknya di dalam menyulam jelbab.

Sasaran yang dingin dicapai

Kerajinan tangan menyulam diharapkan kepada yang mengikuti kegiatan

ini dpat mengkerasikan jelbab dalam bentuk sulaman di atas jelbab. Sasaran

kegitan ini ialah masyarakat desa Blang Glong khususnya remaja putri dan ibu-

ibu. Kerajinan tangan menyulam dapat membuat sesorang mengeluarkan gaya

seseorang yang menyukai seni atau tidak. Dengan adanya kerasi tangan ini

49

Page 34: BAB III (Autosaved)

membuat seseorang dapat menyulam jelbab sendiri dengan modal yang sedikit

dan indah ketika dipakai tudun yang telah terhias dengan manik-manik dikepala

atau juga di sudut jelbab. Dapat menambahakan keindahan seseorang ketika

memakai jelbab apa lagi kreasi sendiri.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang Dicapai

Kerajinan tangan merupakan bagian dari artistic dalam dunia seni. Banyak

seni yang dapat diliat dalam dunia artistic adanya seni tari, seni rupa seni music

termasuk salah satunya kerajinan tangan. Seseorang yang memilki jiwa seni

sangat senang jika dapat menyalurkan bakatnya dalam dunia nyata dan tentunya

mendapatkan apresiasi dari orang-orang sekitarnya. Kerajinan tangan ini segala

sesuatu yang dapat dibuat dengan tangan atau juga dikatkan ketarampilan tangan

dan melalui barang yang dihasilkan baik berupa benda ataupun sulaman di jelbab.

Kerajinan tangan tangan juga dapat mengangkat suatu nilai yang dianggap

biasa saja menjadi luar biasa dimata masyarakat dengan bakat dan potensi yang

dimiliki oleh seseorang. Kerajinan tangan ini dilakasanakan karenan ingin

melihat daya imajinasi dan kreatititas remaja-remaja putri didesa Blang Glong.

Mereka pun sangat antusias dalam mengikuti pelatihan kerajinan tangan

( menyulam). Remaja-remaja putri didesa Blang Glong mau menerima hal baru

dan dengan yakin mempelajarinya atau mengikuti pelatihan yang dilakukan

selama dua hari.

Pelatihan Kerajinan tangan yang dilakukan selama dua hari di desa Blang

Glong untuk remaja putri, pelatihan ini juga dilakukan secara kelompok per

kelompok terdiri atas 3 orang remaja putri. Selama dua hari pelatihan yang di

adakan di menasah setelah adik-adik dan remaja putri pulang dari pengajian di

TPA ( Taman Pendidikan Alqur’an). Meskipun sedikit sulit bagi mereka namun

mereka sangat bersemangat dalam mengikutinya dan tetap berusaha dengan giat.

Pelatihan kerajinan tangan (menyulam jelbab) ini dilaksanakan selama

berturut agar mereka mengiat cara dan bagaimana pembuatannya. Pada hari

50

Page 35: BAB III (Autosaved)

pertama pengenalan bahan-bahan yang akan digunakan dan bagimana caranya

mulai memperkenalkan jarum car amemasangkan ram pada jelbab dan pernak-

pernik yang digunakan harus sesuai dengan warna jelabab atau disini lebih pada

kesesuai antara jelbab dengan manik-manik yang di gunakan. Ketika mereka

melihat dengan seksama dan memperhatikan hingga mereka paham bagaimana

dalam merangkainnya biasa dikatakan hari pertama hanya teori semata tanpa

adanya prakte.

Pada hari kedua diadakan pelatihan say tetap mengulangan pengenalan

bahan-bahan yang digunakan dan membagikan kepada mereka yang telah

membentuk kelompok-kelompok kecil. Dengan membagikan serta menjelaskan

bahan yang akan digunakan dalam menyulam ini maka akan mudah bagi mereka

dikarenakan melihat langsung dan cara mengunakannya. Ada sedikit kesulitan

yang mereka alami ketika memasangkan benang dalam jarum dan juga dalam

merangkai pernak-pernik yang telah disediakan. Namun sebelum itu pasangkan

ram pada jelbab dan buatlah pola atau gambar dengan menggunakan celak sesuai

keinginan mereka. Ketersediaan antara pola dalam merangkai akan memudahkan

apalagi bagi pemula. Selama kurang lebih 120 menit dalam pelatihan ini

membuahkan hasil meskipun pada awalnya ada yang mengalami kesulitan.

Remaja putri didesa Blang Glong dapat menyulam dengan indah walaupun tidak

selesai semuanya dan dapat memadukan pernak-pernik dengan sesuai. Senang

melihat mereka bersemangat dalam membuat sulaman jelbab dan menyelesainya

dengan rangkaian yang indah dipandang mata dan tentunya ketika selesai

semuanya akan mengankat nilai estetik yang tercipta dalam sulaman jelbab

tersebut. Nilai estetika yang dimiliki tentunya berbeda-beda dkarenakan hasil

pemikiran yang dicurahkan dlam pola jelab berbeda pula dan disinilah terletaknya

keunikan dengan beragam perbedaan namun mampu menghasilkan hal yang postif

serta dpat mengangat nilai estetika yang selama ini ada dijelbab dan didalam diri

setiap individu.

Tindak Lanjut

Pelatihan kerajinan tangan (menyulam jelbab) bukanlah hal yang mudah

dengan perpaduan warna dan rangkaian dalam susunan pola yang berbeda hingga

51

Page 36: BAB III (Autosaved)

menjadi satu kesatuan yang indah dipandang serta enak dipakai. Dalam setiap ada

kesulitan maka saya berusaha untuk mendekati mereka dan mengajarkan secara

personal dan jika ada perpaduan warana yang kurang sesuai saya coba untuk

menyesuaikannya dengan warana yang bagus agar kelihatan indah. Jika ada pola

yang besar dan tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat maka dapat di

bawa pulang kerumah dan mereka dapat melatihnya kembali dirumah.

Melatih secara kelompok mengalami kesulitan dan tentunya personal yang

menjadi jalan terakhir gar meraka semuan dapat membuat kerajinan tangan ini

dengan indah dan rapi. Dalam hal melatih secara personal tentunya dituntun untuk

banyak menjawab pertanyaan mereka dan ini saya lakukan dengan baik. Dengan

kesulitan yang mereka miliki namun tidak mematahkan semagat mereka dalam

membuat sulam jelbab ini. Sehingga menjadi nilai tersendiri bagi saya untuk tetap

melatih baik secara kelompok maupun personal yang kurang paham dalam

kelompok.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Factor pendukung

Antusias remaja putri dalam mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh Mahasiswa KKN

Bakat artistic yang mereka miliki sangat mebantu dalam

membuat kerajinan tangan nyulam ini.

Dukungan dari kawan-kawan serta warga desa Blang Glong

Waktu, tempat dan fasilitas yang memadai.

- Factor penghambat

Remaja-remaja putri di desa Blang Glong tidak terlalu ramai

jadi tergantikan dengan anak- anak sekitaran umur 9 hingga 15

tahun.

52

Page 37: BAB III (Autosaved)

Kesulitan dalam memasukan benang dalam jarum serta

memasang ram pada jelbab bagi adik-adik.

Mereka juga mengalami kesulitan dlam merangkai pernak –

pernik karena jika salah maka benagnya kan kusut.

3.2.5 Nabila Maharani

Kegiatan 1

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Mengadakan Les Bahasa Inggris untuk

Anak-anak”

Les merupakan belajar tambahan yang di berikan di luar waktu belajar

di sekolah. Les membantu siswa/i mengulang dan mendalami pelajaran yang

telah mereka pelajari di sekolah.

Salah satu bahasa Internasional di dunia adalah Bahasa Inggris. Bahasa

Inggris sangat populer digunakan di dunia bahkan banyak buku ilmu

pengetahuan yang dituliskan dalam Bahasa Inggris. Menagadakan les bahasa

Inggris diharapkan dapat membantu anak-anak untuk mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain.

Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris,

baik dalam bentuk lisan atau tulisan yang meliputi kemampuan mendengarkan

(listening), berbicara (speaking),membaca (reading), dan menulis (writing).

Adanya les bahasa Inggris sangat diperlukan untuk membantu anak-anak

dalam mengenal dan belajar Bahasa Inggris.

Anak-anak di Desa Blang Glong rata-rata tidak bisa berbahasa Inggris

baik pasif maupun aktif. Menulis, membaca bahkan mengeja alphabet dan

berhitung tidak bisa dilakukan. Oleh kerena itu, mengadakan les bahasa

Inggris untuk anak-anak desa Blang Glong sangat bermanfaat bagi anak-anak

Desa Blang Glong.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

53

Page 38: BAB III (Autosaved)

Untuk mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris kepada anak-

anak Desa Blang Glong dan membantu mereka dalam memahami bahasa

inggris.

Tujuan

Mengajarkan para anak-anak Desa Blang Glong mengenai mata pelajaran

Bahasa Inggris, Membantu mereka dalam proses belajar dan membuat

mereka untuk menyukai pelajaran bahasa inggris.

Sasaran yang ingin dicapai

Anak-anak Desa Blang Glong yang menyukai pelajaran Bahasa Inggris,

berusaha mempelajari secara mendalam danmengaplikasikannya sehari-

hari.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Mengadakan les untuk anak-anak Desa Blang Glong dilaksanakan oleh

Nabila Maharani dibantu oleh Novi Mutia Natasya, Yusni Sufrida, Nurul

Wahyu Utami, Putra Riski Youlan Radhianto, M.zaki, dan Rizal Saivana.

Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 27, 28 Agustus 2014.

Kegiatan mengajar les ini dilaksanakan di Meunasah Desa Blang

Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti les adalah sekitar 30 orang yang

terdiri dari 8 anak laki-laki dan 21 anak perempuan dari usia yang berbeda.

Para anak-anak diajarkan pelajaran Bahasa Inggris dengan materi yang

telah disiapkan. Agar belajar bahasa Inggris tidak membosankan, saya

memutarkan video-video dan menyanyikan beberapa lagu dalam bahasa

Inggris.

Setelah kegiatan ini anak-anak telah menambah kosa kata Bahasa

Inggris dan dapat memperkenalkan diri dengan menggunakan Bahasa

Inggris, bisa menghitung dan mengeja alphabet dalam bahasa

54

Page 39: BAB III (Autosaved)

Inggris.Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada anak-anak untuk

tetap melanjutkan kegiatan ini di rumah dan di sekolah masing-masing

agar anak-anak terus mempelajari pelajaran Bahasa Inggris dengan baik

dan benar.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

a. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

b. Antusias dan semangat para anak-anak Desa Blang Glong yang

sangat tinggi untuk mengikuti Proses Belajar-Mengajar Bahasa

Inggris ini.

c. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak orang tua dan guru

mengaji di Desa Blang Glong.

Faktor Penghambat :

Proses belajar-mengajar kepada seluruh anak-anak Desa

Blang Glong sedikit terhambat, karena kurangnya kemampuan

mereka dalam mata pelajaran bahasa inggris ini, sehingga kami

sebagai Kakak dan Abang yang mengajari mereka harus memulai

Bahasa Inggris dari dasar sekali seperti pengenalan huruf abjad dan

angka dan menggunakan visual visual seperti memutarkan video

agar belajar bahasa inggris lebih menarik.

Kegiatan 2

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Cuci Tangan Sebagai Gerakan

dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kebersihan Anak”

Semua upaya untuk memperbaiki masalah kesehatan dapat diawali

dari perilaku hidup bersih. Kebersihan yang merupakan tindakan

memelihara kebersihan dan kesehatan baik secara fisik maupun mental,

55

Page 40: BAB III (Autosaved)

menjadi penting bagi anak – anak. Pada masa pertumbuhan, anak – anak

yang sehat lah yang akan bertumbuh dengan baik.

aktivitas kebersihan yang dapat dilakukan oleh anak-anak, akan tetapi

terkadang mereka tidak tahu bahwa ada hal yang cukup sederhana namun

berdampak luar biasa. Hal kecil ini adalah mencuci tangan. Sayangnya,

banyak orang yang meremahkan kebiasaan sehat ini dan mengganggapnya

tidak penting. Padahal dengan membiasakan mencuci tangan dengan baik,

hidup dapat lebih sehat.

Mencuci tangan adalah hal penting yang harus selalu diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mencuci tangan teratur sebeluma

makan dan sesudah buang air, supaya kuman penyakit yang menenpel di

tangan tidak masuk ke dalam tubuh kita. Mencuci tangan pun tidak boleh

sembarangan, melainkan harus baik, seksama dan benar.

Cuci tangan dengan sabun memang terlihat sesuatu yang sepele.

Tapi apabila dilakukan dengan baik hal tersebut memiliki dampak yang

luar biasa, karena dengan mencuci tangan bisa terhindar dari berbagai

penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya.

Berikut waktu mencuci tangan yang disarankan :

1. Cucilah tangan SEBELUM :

– Menyiapkan makanan atau sebelum makan

– Mengobati luka, memberikan obat, merawat orang yang terluka

– Memasang atau melepas lensa kontak.

2. Cucilah tangan SESUDAH :

– Menyiapkan makanan, terutama daging mentah

– Buang air di toilet

– Menyentuh binatang atau sampah

– Membuang sampah

– Membuang ingus, bersin, atau batuk yang mengenai tangan

– Mengobati luka

Berikut cara mencuci tangan yang benar:

56

Page 41: BAB III (Autosaved)

Mencuci tangan ketika mencuci tangan, teteskan sabun cuci tangansecukupnya lalu menggosokkan tangan yang sudah diberi sabun hingga berbusa.

Lama mencuci tangan sebaiknya sekitar 20 detik. Ingatlah untuk menggosok semua permukaan, termasuk bagian belakang tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan di bawah kuku Anda. Bilas dengan baik.

Gosokkan kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.

Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya. Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.

Setelah 20 detik mencuci tangan, beri tahu anak untuk membilas  tangannya dengan air selama 10 detik untuk menghilangkan sabun.

Keringkan tangan dengan tisu atau handuk, terakhir gunakan tisu baru. Keringkan tangan dengan handuk bersih atau sekali pakai atau pengering udara. Jika memungkinkan, gunakan handuk untuk mematikan kran.

Dalam gambar:

57

Page 42: BAB III (Autosaved)

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

Untuk mensosialisasikan cuci tangan sebagai gerakan dalam meningkatkan

kesehatan dan kebersihan anak-anak di Desa Blang dan menjelaskan cara-

cara mencuci tangan yang baik,

benar dan seksama.

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan anak-anak Desa Blang Glongakan pentingnya

mencuci tangan dan memberitahukan tentang cara-cara dengan sabun yang

baik, benar dan seksama.

Sasaran yang ingin dicapai

Anak-anak Desa Blang Glong akan mengetahui pentingnya mencuci

tangan untuk kebersihan dan kesehatan dan mengetahui cara-cara

mencuci tangan yang baik dan benar.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Mensosialisasikan cuci tangan sebagai gerakan dalam

meningkatkan kesehatan dan kebersihan anak-anak Desa Blang Glong

dilaksanakan oleh Nabila Maharani dibantu oleh Novi Mutia Natasya,

58

Page 43: BAB III (Autosaved)

Yusni Sufrida, Nurul Wahyu Utami, Putra Riski Youlan Radhianto,

M.zaki, dan Rizal Saivana. Acara ini dilaksanakan pada tanggal Agustus

2014.

Kegiatan sosialisasi cuci tangan sebagai gerakan dalam

meningkatkan kesehatan dan kebersihan anak-anak ini dilaksanakan di

Balai Pengajian Desa Blang Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti

Sosialisasi n cuci tangan sebagai gerakan dalam meningkatkan kesehatan

dan kebersihan anak-anak adalah 20 orang yang terdiri dari 4 anak laki-

laki dan 18 anak perempuan dari usia 5-12 tahun.

Para anak usia dini diajarkan bagaimana cara mencuci tangan

yang baik, benar dan seksama dengan memberikan cerita tentang manfaat

mencuci tangan dengan sabun. Anak-anak juga diberikan sabun cair agar

bisa mempraktikkan cara-cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Setelah diberikan sabun cair, anak-anak mulai mempraktikkan cara

mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar sesuai dengan arahan

dari Kakak dan Abang.

Setelah kegiatan ini anak-anak telah mengetahui manfaat

pentingnya mencuci tangan dalam meningkatkan kesehatan dan

kebersihan anak-anak dan mengetahui cara-cara mencuci tangan dengan

sabun yang baik dan benar. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan

kepada orang tua dan guru untuk tetap melanjutkan kegiatan ini baik di

rumah, di pengajian dan di sekolah mereka agar anak-anak terus mencuci

tangan dengan sabun dengan baik dan benar agar senantiasa terjaga

kesehatan dan kebersihan anak-anak desa Blang Glong.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

1. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

2. Antusias dan semangat para anak-anak Desa Blang Glong

yang sangat tinggi untuk mengikuti Sosialisasi cuci tangan

59

Page 44: BAB III (Autosaved)

sebagai gerakan dalam meningkatkan kesehatan dan

kebersihan anak-anak Desa Blang Glong.

3. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak orang tua dan

guru mengaji di Desa Blang Glong.

Faktor Penghambat :

Sosialisasi kepada seluruh anak-anak Desa Blang Glong tidak

mengalami hambatan, anak-anak Desa Blang Glong sangat

antusias dan kegiatan Sosialisasi cuci tangan sebagai gerakan

dalam meningkatkan kesehatan dan kebersihan anak-anak Desa

Blang Glong ini berjalan dengan lancar.

3.2.6 Novi Mutia Natasya

Membuat Kerajinan Tangan

Program penunjang pertama yang saya pilih adalah program kerajinan tangan bagi anak-anak. Dalam pelaksanaan program ini kami juga memasukkan nilai-nilai budi pekerti untuk membentuk karakter anak-anak di masa yang akan datang. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Menasah Gampong Blong Glong. Adapun kegiatan kerajinan tangan yang kami buat diantaranya yaitu:

- Membuat Gatungan Kunci dan Bros menggunakan Kain Flanel - Penanggung jawab kegiatan : Novi Mutia Natasya- Waktu & tempat : Hari Sabtu

Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

- Hasil dari kegiatan ini adalah: anak-anak dapat berpikir kreatif- Tindak lanjut saya terhadap program ini adalah saya memberikan

motivasi dan dorongan semangat kepada anak-anak (adik-adik)

60

Page 45: BAB III (Autosaved)

bahwa mereka mampu mengembangkan daya seni yang dimiliki adik-adik kita di Gampong Blang Glong.

3.2.7 Nurul Wahyu Utami

Kegiatan 1

Mengadakan Les Tambahan untuk membantu Anak-anak

membuat tugas dari sekolah

Les merupakan belajar tambahan yang di berikan di luar waktu

belajar di sekolah. Les membantu siswa/i mengulang dan mendalami

pelajaran yang telah mereka pelajari di sekolah.

Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud

Untuk membantu anak-anak Desa Blang Glong membuat tugas

dari sekolah dan membantu mereka dalam memahami pelajaran yang

telah diajarkan.

Tujuan

Mengajarkan para anak-anak Desa Blang Glong mengenai mata

pelajaran Bahasa Inggris, Membantu mereka dalam proses belajar dan

memahami pelajaran.

Sasaran yang ingin dicapai

Memudahkan Anak-anak Desa Blang Glong memahami pelajaran,

berusaha mempelajari secara mendalam dan mengaplikasikannya

sehari-hari.

Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Mengadakan les untuk anak-anak Desa Blang Glong dilaksanakan

oleh Nurul Wahyu Utami dibantu oleh Novi Mutia Natasya, Yusni

Sufrida, Nabila Maharani, Putra Riski Youlan Radhianto, M.zacky, dan

Rizal Saivana. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 27, 28

61

Page 46: BAB III (Autosaved)

Agustus 2014.

Kegiatan mengajar les ini dilaksanakan di Meunasah Desa Blang

Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti les adalah sekitar 8 orang

yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 3 anak perempuan dari usia yang

berbeda.

Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

a) Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

b) Antusias dan semangat para anak-anak Desa Blang Glong

yang sangat tinggi untuk mengikuti Proses Belajar-Mengajar

ini.

c) Adanya sambutan dan dukungan dari pihak orang tua dan

guru mengaji di Desa Blang Glong.

Faktor Penghambat :

Proses belajar-mengajar kepada seluruh anak-anak Desa

Blang Glong sedikit terhambat, karena kurangnya kemampuan

mereka dalam beberapa mata pelajaran misalnya pelajaran Bahasa

Inggris, sehingga kami sebagai Kakak dan Abang yang mengajari

mereka harus memulai Bahasa Inggris dari dasar sekali.

Kegiatan 2

Sosialisasi Cara Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar

Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar merupakan suatu

proses belajar yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk

mencapai derajat kesehatan gigi yang setinggi-tingginya dengan menggunakan

alat bantu berupa materi cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Penyuluhan kesehatan ini sangat penting diberikan kepada adik-adik Gampong

Blang Glong, agar adik-adik tahu teknik menyikat gigi yang benar sehingga gigi

tidak mudah rusak dan kesehatan mulut tetap terjaga, teknik menyikat gigi yang

baik dan benar juga dapat menghindarkan mulut dari berbagai masalah yang

62

Page 47: BAB III (Autosaved)

akan timbul, seperti gusi yang bengkak karena terlalu menekan keras sikat gigi,

dan masalah klasik yang terjadi pada mulut seperti bau mulut.

Memang salah satu cara untuk menjaga dan merawat gigi yang paling adalah

dengan menyikat gigi, cara ini tergolong paling mudah dilakukan, karena bisa

anda lakukan bebarengan dengan aktivitas mandi pagi dan sore hari. Menyikat

gigi yang baik sesuai petunjuk dokter adalah minimal 2 kali sehari. Adapun

waktu sikat gigi yang paling baik adalah setelah sarapan dan ketika anda hendak

tidur malam hari, dan jika mempunyai waktu luang, usahakan setelah makan

siang bisa menyikat gigi untuk menghindari sisa makanan yang menempel di

dinding gigi.

Berikut ini adalah tips Cara Meyikat Gigi yang Baik dan Benar :

1. Pegang sikat gigi senyaman mungkin, oleskan pasta gigi. Sikat atau

sapukan sikat gigi pada bagian gigi depan secara naik turun dan pelan-

pelan. Menyikat gigi dengan cara yang kasar atau terlalu keras bisa

menipiskan lapisan gusi dan gigi menjadi sensitif. Pelan-pelan saja dan

pastikan semua kotoran bagian-bagian telah dibersihkan dengan baik.

2. Setelah bagian depan selesai, pindah ke bagian gigi kanan kemudian

bagian kiri, cara menyikatnya sama seperti di bagian depan yaitu dengan

cara naik turun dari atas ke bawah.

3. Setelah bagian depan, kanan dan kiri sudah selesai dibersihkan sekarang

menuju ke bagian gigi geraham. Sapukan secara pelan-pelan dan

pastikan semua kotoran tersapu bersih oleh bulu sikat dan tak ada

kotoran yang tertinggal.

4. Setelah gigi geraham selesai dibersihkan, kita menuju gigi bagian dalam

atas dan bawah. Sikat secara pelan dan merata.

5. Selain membersihkan gigi, jangan lupa juga bersihkan lidah dan langit-

langit lidah serta bagian pipi samping kanan dan kiri. Lakukan dengan

pelan saja. Membersihkan gigi dan lidah ini juga bisa mengurangi bau

mulut hingga 80 persen. 

6. Dalam menyikat gigi sebaiknya gunakan sikat yang berbulu lembut,

63

Page 48: BAB III (Autosaved)

terutama untuk gigi yang sensitif. 

7. Ritme menggosok gigi yang baik adalah dari 8-10 gosokan dan jeda

waktunya 2-3 menit.

8. Untuk hasil yang maksimal anda juga bisa memakai obat kumur untuk

membersihkan secara menyeluruh bakteri yang menempel di gigi dan

gusi.

9. Simpan sikat gigi di tempat yang bersih untuk menghindari sikat yang

terinfeksi bakteri luar. Dan jangan lupa ganti juga sikat gigi setiap 3

bulan sekali.

1. Bidang Kegiatan yang dipilih

Sesuai dengan dasar ilmu yang saya miliki dibidang kesehatan, maka

saya berinisiatif membuat suatu kegiatan yang mencerminkan kesehatan

yaitu Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud

Untuk mensosialisasikan tehnik menyikat gigi yang baik dan benar

dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kebersihan anak-anak di

Desa Blang glong.

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan anak-anak Desa Blang Glong akan

pentingnya menjaga kesehatan mulut dan memberitahukan tentang

tehnik menyikat gigi yang baik dan benar.

Sasaran yang ingin dicapai

Anak-anak Desa Blang Glong akan mengetahui pentingnya menjaga

kesehatan mulut dan mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan

benar.

64

Page 49: BAB III (Autosaved)

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Sosialisasi cara menyikat gigi yang baik dan benar untuk anak-

anak Desa Blang Glong dilaksanakan oleh Nurul Wahyu Utami,

dibantu oleh Novi Mutia Natasya, Yusni Sufrida, Nabila Maharani,

Putra Riski Youlan Radhianto, M.zacky, dan Rizal Saivana. Acara ini

dilaksanakan pada tanggal Agustus 2014.

Kegiatan Sosialisasi cara menyikat gigi yang baik dan benar

untuk anak-anak Desa Blang Glong ini dilaksanakan di Meunasah Desa

Blang Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti Sosialisasi cara

menyikat gigi yang baik dan benar adalah 20 orang yang terdiri dari 4

anak laki-laki dan 18 anak perempuan dari usia 5-12 tahun.

Para anak usia dini diajarkan bagaimana cara menyikat gigi

yang baik dan benar dengan memberikan pengarahan tentang manfaat

menjaga kesehatan mulut. Anak-anak juga diberikan sikat gigi,wadah

untuk mencuci mulut, serta pasta gigi agar bisa mempraktikkan cara

menyikat gigi yang baik dan benar. Setelah diberikan sikat gigi,wadah

untuk mencuci mulut, serta pasta gigi, anak-anak mulai mempraktikkan

cara menyikat gigi yang baik dan benar sesuai dengan arahan dari

Kakak dan Abang.

Setelah kegiatan ini anak-anak telah mengetahui pentingnya menjaga

kesehatan mulut dan mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan

benar. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada orang tua dan

guru untuk tetap melanjutkan kegiatan ini baik di rumah, di pengajian

dan di sekolah mereka agar anak-anak terus menjaga kesehatan mulut

sehingga senantiasa terjaga kesehatan dan kebersihan anak-anak desa

Blang Glong.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

65

Page 50: BAB III (Autosaved)

a. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

b. Antusias dan semangat para anak-anak Desa Blang Glong

yang sangat tinggi untuk mengikuti Kegiatan Sosialisasi

cara menyikat gigi yang baik dan benar untuk anak-anak

Desa Blang Glong .

c. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak orang tua dan

guru mengaji di Desa Blang Glong.

Faktor Penghambat :

Sosialisasi kepada seluruh anak-anak Desa Blang Glong tidak

mengalami hambatan, anak-anak Desa Blang Glong sangat

antusias dan kegiatan Sosialisasi cara menyikat gigi yang baik

dan benar untuk anak-anak Desa Blang Glong ini sehingga

Alhamdulilah kegiatan ini berjalan dengan lancar.

3.3 Kegiatan Kelompok

3.3.1. Gotong Royong Lingkungan

Gotong royong merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

bersama-sama dan berkala oleh sekelompok orang. Gotong royong dapat

dilaksanakan apabila tim pelaksana secara khusus mengajak orang-orang

yang berada di wilayah tersebut untuk membersihkan lingkungan warga.

1. Bidang-Bidang Kegiatan

Kegiatan gotong-royong merupakan kegiatan yang bergerak dalam

bidang sosial untuk kebersihan sekitar lingkungan masyarakat.

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan gotong royong ini kami lakukan bersama dengan beberapa

warga gampong. Hal ini dilakukan 4 kali selama masa KKN, yaitu pada

tanggal 8, 15, 22 dan 29 Agustus. Semuanya bertepatan dengan hari

66

Page 51: BAB III (Autosaved)

Jum’at. Kegiatan gotong royong ini dilaksanakan di lingkungan

pemukiman warga, khususnya di tempat umum seperti meunasah dan

Kuburan umum . Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah

Menciptakan kerukunan antar warga dan menumbuhkan rasa kepedulian

yang tinggi, melestarikan budaya gotong royong yang tumbuh dan

berkembang di masyarakat, serta dapat menumbuhkan rasa toleransi

yang tinggi serta kekeluargaan yang terjalin dengan baik antara

mahasiswa KKN dan warga gampong Blang Glong.

Hal yang ditindak lanjuti dari kegiatan ini adalah mengajarkan

banyak hal bagaimana menyatukan para warga serta

mengimplementasikannya dalam kehidupan pribadi tentang bagaimana

menerapkan kebersihan sebagian dari iman. Serta mengadakan gotong

royong secara terus-menerus secara berkala untuk kedepan.

3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Dalam pelaksanaan gotong royong ini hanya masyarakat

Gampong Blang Glong yang ikut berpartisipasi

3.3.2. Pembuatan pintu sumur Meunasah

1. Bidang-Bidang Kegiatan

Kegiatan membuat pintu sumur meunasah merupakan kegiatan

yang bergerak dalam bidang sosial untuk kepentingan masyarakat

umum.

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan membuat pintu meunasah ini kami lakukan bersama

dengan beberapa tukang. Pembuatan pintu sumur meunasah

dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 9 Agustus 2014. Pembuatan pintu

tersebut dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan terhadap warga

gampong Blang Glong ketika menggunakan sumur di meunasah yang

biasanya dipakai untuk mandi, mencuci pakaian,dan lainnya. Sumur

67

Page 52: BAB III (Autosaved)

umum di meunasah sering digunakan warga saat musim kemarau

melanda, hal itu dikarenakan sumur meunasah tidak pernah kering

seperti sumur di rumah warga. Sebelumnya, sumur di meunasah tidak

memiliki pintu sehingga warga sering mengeluh karena merasa risih dan

tidak nyaman ketika sedang mandi atau mencuci pakaian pintunya

terbuka lebar. Atas kerja sama warga dan mahasiswa KKN, pintu sumur

meunasah selesai di buat dalam satu hari dan diharapkan warga bisa

mempergunakan dan menjaga fasilitas yang sudah di buat dengan baik

untuk kebaikan bersama.

3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Pembuatan pintu meunasah hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN

dan dibantu oleh beberapa tukang

3.3.3. Mengajar TPA

Desa Blang Glong yang terletak dipinggir jalan Medan-Banda

Aceh didalam desa ingi ada sebuah Taman Pendidikan yang bernama

Ribatul Muta’alimin. Kegiatan rutin siang hari menjelang sore bagi Al-

qur’an didesa Blang Glong menjagi di TPA. Setiap Al-qur’an didesa ini

belajar mengaji di balai ini ada yang menagaji juz amma ada juga yang

Alquran serta ada juga kaligrafi. Al-qur’an yang mengaji pada siang

menjelang sore hari tingkat SD dan SMA namun jika tingkat SMA dan

warga desa Blang Glong Pendidikan nya ada di malam hari. Mengajar

sesuatu yang diketahui kepada orang lain merupakan slah satu hal yang

sangt mulia. Mengajar mengaji di TPA merupakan hal menyenagkan selain

bisa mngembangkan ilmu dan mengulang ilmu yang telah didapat juga

bertemu dengan ank-anak yang sellu riang gembira.

1. Bidang-Bidang Kegiatan

Mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-qur’an) ini bergerak dalam

bidang social dan pendidikan.

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

68

Page 53: BAB III (Autosaved)

Mengajar bukanlah hal yang mudah dimana harus memahami

karakter Al-qur’an. Mangajar di TPA ini kami mengajar juz Amma

tingkat Al-qur’an SD di desa Blang Glong. Kami mengajar ngaji di

TPA menjelang sore jam 15:00 sampai 16:00 WIB di balai

Pendidikan Baitu Muthaa’limin. Balai Pendidikan ini di pimpin

oleh tgk. Zulkarnain dengan rekannya Mahlil.

Kami mengajarkan Al-qur’an Juz Amma dengan cara yang

klasik. Dikatakan klasik dikarenakan kebanyakan sekarang mengaji

dengan iqra dan tidak semua bisa mengajarkan ngaji klasik ini.

Mengeja huruf arab beda dengan huruf latin dalam bahas Indonesia.

Mengeja huruf arab terlebih lagi dalam bahasa Aceh yang mungkin

bagi yang tidak pernah mendengar kannya terasa berbeda ditelinga si

pendengar contohnya” alif ateuh bareh A”, “ba meucadue bak lam

ateuh bareh Bal”ta ipoh ya ateh bareh Tai “. Mengeja huruf arab atau

mengajarkan Al-qur’an agar mereka dapat mengaji tanpa di eja lagi

dengan baik dan benar. Mengaji dengan tanpa mengeja sedikit sulit

bagi mereka dikarenakan mereka terbiasa dengan mengeja setiap

bacaan.

Bagi mereka yang sudah kami ajarkan dan tidak paham atau

belum mahir dalam bacaan JuzAmma maka kami kembalikan

kepada tgk Zulkarnain . Tgk ini merupakan pimpinan atau juga di

bantu oleh seorang warga di desa Blang Glong. Kapasitas seorang

tersebut berbeda dengan beragam perbedaan secara individual

ataupun kelompok oleh karena itu kami tidak terlalu memaksa

mereka untuk mahir dalam beberapa hari.

3. Partispasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Kegiatan ini mendapat partisipasi penuh dari perangkat gampong

dan masyarakat dalam mensukseskan berbagai kegiatan serta pimpinan

balai Ribatul Muthaa’limin.

3.3.4. Pengecatan dan Perbaikan Jembatan

69

Page 54: BAB III (Autosaved)

Jembatan merupakan sarana penghubung dan penyebrangan

yang sangat dibutuhkan oleh setiap warga. Oleh karena itu, kondisinya

pun harus tetap terjaga dengan baik. Saat ini jembatan gantung ini

tergolong masih dalam keadaan baik, hanya saja besi jembatan yang

sudah mulai berkarat dan kayu yang berlubang disebabkan terpaan

matahari dan hujan dari waktu ke waktu.

1. Bidang-Bidang Kegiatan

Kegiatan pengecatan dan perbaikan jembatan merupakan kegiatan

yang bergerak di bidang sosial.

2. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan pengecatan MCK ini kami lakukan bersama-sama dengan

anggota kelompok. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 25 Agustus

2014 tepatnya hari senin. Pada pelaksanaan kegiatan ini, kami mendapat

bantuan dari beberapa warga yang juga ikut membantu. MCK ini tepat

berada di depan meunasah Daboih. Oleh karena itu, kondisi yang baik

sangat diperlukan. Sebelum pengecatan dimulai, kami membersihkan

sisa-sisa cat awal yang masih tersisa di dinding MCK. Hal ini dilakukan

agar hasil yang didapat lebih bagus.

3. Partispasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ Instansi

Dalam menjalankan program ini kami mendapat bantuan besar dari

masyarakat Gampong Daboih.

3.3.5. Membuat Perlombaan

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Lomba Keterampilan Agama”

Dalam rangka memperingati 17 Agustus, kami mengadakan lomba

keterampilan agama yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Agustus 2014.

Lomba keterampilan agama terdiri dari lomba azan, lomba hafalan surat-

surat pendek, lomba cerdas cermat, dan lomba kaligrafi.

Lomba ini diikuti dengan sangat antusias dan bersemangat oleh anak-

anak di Desa Blang Glong. Terbukti dengan lomba keterampilan agama ini

70

Page 55: BAB III (Autosaved)

sangat ramai diikuti. Desa Blang Glong mempunyai kegiatan mengaji yang

rutin setiap hari. Oleh karena itu, lomba keterampilan agama ini merupakan

ajang dari kreatifitas dan ajang membuktikan kemampuan mereka dalam hal

keagamaan.

Lomba azan diikuti oleh 29 anak, lomba hafalan pendek diikuti oleh 37

anak, lomba kaligrafi diikuti oleh 34 anak. Lomba cerdas cermat diikuti

oleh 8 kelompok, yang masing-masingnya terdiri dari 3 orang.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud

Menjadi ajang kepada anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong

untuk mengapresiasi diri mereka dalam lomba keterampilan agama.

Tujuan

Untuk memberikan kesempatan para anak-anak Balai Pengajian Desa

Blang Glong untuk dapat menegmbangkan diri dalam hal keagamaan.

Sasaran yang ingin dicapai

Anak-anak desa Blang Glong bisa lebih menegmbangkan diri agar lebih

baik dalam hal keagaaman.

3. Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut

Lomba keterampilan agama anak-anak Balai Pengajian Desa Blang

Glong dilaksanakan oleh Nabila Maharani, Novi Mutia Natasya, Yusni

Sufrida, Nurul Wahyu Utami, Putra Riski Youlan Radhianto, M. Zaki dan

Rizal Saivana. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 20-12 Agustus

2014. Kegiatan Lomba keterampilan agama ini dilaksanakan di Balai

Pengajian Desa Blang Glong. Jumlah anak-anak yang mengikuti Sosialisasi

Menabung Usia Dini dan Membagikan Celengan adalah 140 orang yang

terdiri dari 74 anak laki-laki dan 66 anak perempuan dari usia 6-15 tahun.

Para anak usia berlomba dengan sangat semang untuk meraih hadiah

yang sudah disipakan. Lonab terdiri dari 4 lomba yaitu, lomba azan, lomba

71

Page 56: BAB III (Autosaved)

hafalan surat pendek, lomba kaligrafi, dan lomba cerdas cermat.

Setelah kegiatan ini anak-anak usia dini telah dapat mengembangkan

diri dalam hal keagamaan. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan

kepada orang tua dan guru untuk tetap melanjutkan kegiatan ini baik di

rumah, di pengajian dan di sekolah mereka agar anak-anak usia dini terus

terlatih dalam hal keagamaan lainnya.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

1. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok.

2. Antusias para anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong yang

sangat tinggi untuk mengikuti perlombaan ini.

3. Adanya sambutan dan dukungan dari pihak Balai Pengajian Desa Blang

Glong.

Faktor Penghambat:

Sosialisasi kepada seluruh anak-anak Balai Pengajian Desa Blang

Glong tidak ada hambatan, anak-anak Balai Pengajian Desa Blang Glong

sangat antusias dan kegiatan lomba keterampilan agama ini berjalan lancar.

3.3.6. Membuat Perpisahan

a) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Beragam kegitan selama hampir satu bulan kami laksanakan di desa

Blang Glong. Mulai dari pengenalan dengan warga, pergi ketempata acara pesta

warga serta mengantar lintoe baroe kekampung tetangga. Acara perpisahan ini

merupakan acara yang menurut kami tidak kalah pentingnya dengan acara atau

kegiatan lainnya yang kami adakan didesa Blang Glong.selama sebulan di desa

blang Glong banyak hal yang kami dapatkan mulai dari keluarga baru, teman

baru dan tentunya banyak manfaat lainya pula. Manfaat bagi kami dapat

bersosilisasi dengan masyarakat, mengahdapi berbagai perbedaan karakter

individu warga desa Blang Glong. Menerapkan berbagai program sesuai

72

Page 57: BAB III (Autosaved)

dengan bidang kami masing-masing , selain itu juga kami dapat mengasah

ketrampilan yang kami miliki dan berbagi apa yang kami dapatkan selama ini

dibangku kuliah.

Desa Blang Glong yang 27 hari akan kami tinggalkan dan kami harus

melanjutkan perjalanan kami dalam melanjutkan pendidikan. Acara malam

perpisahan ini kami mengininkan mala mini menjadi momentum terbesar anatar

akami dengan warga desa Blang dimana kami tidak akan melupkan desa Blang

Glong kan begitu juga kami mengingkan warga desa Blang Glong tidak

melupakan kami serta sekaligus permintaa maaf dan ucapan terima kasih kami

sebesar-besarnya kepada seluruh warga desa Blang Glong.

Nama Program Kegiatan

Malam Perpisahan dengan desa Blang Glong

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Malam Minggu, 30 Agustus 2014 pukul 20:15 sampai

selesai.

Nama-nama Penanggung Jawab

Semua Mahasiswa KKN

Sasaran Kegiatan

Seluruh warga desa Blang Glong

Metode Sistematika Pelaksanaan

o Menyusun program dengan rapi

o Program formal berupa susunan acara hingga penutup

beserta doa

o Acara nonformal, tampilan paduan suara serta

pembagian hadia dan movie maker.

o Salam dan foto bersama.

b) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud

Acara perpisahan bermaksud untuk warga dan dengan

adanaya acara ini ada terbentuk momen-momen kebersamaan

antara warga dan mahasiswa KKN. Dalam meranagcang acara

73

Page 58: BAB III (Autosaved)

ini perlu rencana yang bagus baik dari susunan acara mauan

acaranya dalam hal ini terjalin kedekatan anatara mahasiswa

KKN dengan perangkat desa Blang Glong. Acara yang diadakan

sederha namun ingin mempunyai makna yang mendalam bagi

mahasiswa KKN dengan warga Desa Blang Glong.

Tujuan

Kegiatan kelompok yang terakhir ini dengan judul malam

perpisahan namun selain itu kami ingin menampilkan bakat-

bakat terpendam dari adik-adik desa Blang Glong.banyak potensi

yang pada mala mini kami salurkan dlam acara perpisahan kami

agar para warga mengetahui bahwa adik-adik desa Blang Glong

mempunyai potensi yang bervariasi dan dapat dikembangkan

pada tempat yang sebenarnya.selin itu juga dengan mengadakan

malam perpisahan ini melatih mental adik-adik untuk berada

dihadapan umum dan tetap focus pada apa yang ingin

ditampilkan. Acara malam perpisahan ini merupakan acara yang

sangat penting dimana kami disini dapat meminta maaf pada

seluruh warga desa Blang Glong serta juga ribuan terima kasih

kepada warga desa Blang Glong yang telah menjamu kami

begitu juga telah menjadi kelauarga kami dan kebersamaan

selama didesa Blong.

Sasaran yang ingin dicapai

Acara malam perpisahan ini di tujukan kepada seluruh

warga desa Blang Glong sertaadik-adik yang mengikuti lommba.

Kami menginginkan malam ini berkesan sepanjang sejarah

dengan adanya partisipasi masyarakat. Momen kebersamaan dan

kekeluargaan terbentuk antara kami mahasiswa KKN dengan

warga desa Blang Glong.

c) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

74

Page 59: BAB III (Autosaved)

Hasil yang Dicapai

Acara penutup segala akitifitas mahasiswa KKN didesa

Blang Glong sekaligus pembagian hadiah dan menampilkan telenta

adik-adik desa Blang Glong. Malam perpisahan merupakan

malam terpenting bagi kelompok kami dimana mlam ini berupa

permintaan maaf sekaligus terimakasih kepada seluruh warga desa

Blang Glong. Ucapan terimakasih dan permintaan kami kepada

warga desa Blang Glong yang mungkin selama ini ada tingkah laku

kami yang kurang berkenan dimata masyarakat desa Blang Glong.

Acara ini diadakan agar kami tetap di ingat dan berkesan

bagi masyarakat desa Blang Glong. Beragam kegiatan kami

lakukan di desa ini namun acara perpisahan ini merupakan

puncaknya kegiatan kami dalam menjalan tugas kami di desa

Blang Glong. Acara ini kami adakan dibalai pengajian desa Blang

Glong.

Banyaknya warga yang beraktifitas pada siang hari untuk

mencari nafkah maka kami mengadakan acara perpisahan ini pada

malam hari dimana semua warga desa tidak dalam beraktifitas.

Acara ini juga kami tujukan kepada seluruh warga desa Blang

Glong walaupun ada sebagian kecil yang tidak ingin menghadiri

malam perpisahan ini dikarenakan tempatnya dibalai pengajian.

Namun tidak menyuruti semangat kami untuk tetap membuat acra

ini.

Acara perpisahan ini dimulai dengan adanya pemandu acara

atau protocol,pembukaan sari tilawah, selawat, kata sambutan dari

ketua Kelompok mahasiswa KKN di desa Blang Glong. Setelah

penyampaian sepatah dua patah kata oleh ketua acarapun

dilanjutkan dengan kata sambutan dari pak geuchik desa Blang

Glong dan di penutup beserta doa oleh pimpinan balai pengajian

Baitul Muthaa’limin di desa Blang Glong. Dengan berakhir penutup

75

Page 60: BAB III (Autosaved)

dan doa mka berakhir pula acra perpisahan secara resmi.

Acara perpisahan ini terbagi menjadi dua set ada yang

formal ada juga yang tidak formal. Setelah acara formal masukalah

saat yang ditunggu oleh warga desa Blang Glong pembagian

hadiah. Dalam acara ini ada kejutan buat warga dimana dik-adik

putri mempersembahkan qasidah dan sebuah lagu yang merdu.

Setelah persembahan maka pembagian hadiah dan dilanjutkan

dengan movie maker foto-toto kami selama menjalnakan kegiatan

di desa Blang Glong. Saat pemutaran video ini ada kata-lata dari

ketua yang mengiring disamping music yang menguncang jiwa.

Seakan tak ingin berpisah dengan masyarakat desa Blang Glong

terlebih lagi dengan adik-adik yang setiap hariny amenenmani kami

dan berpartisipasi dalam kami menjalankan program didesa Blang

Glong. Ada adik-adik yang sedih, menagis tersendu-sendu begitu

juga dengan hal nya kami. Berakhirnya pemutaran video maka

adanya salam-salaman dan foto bersama dengan warga desa Blang

Glong serta perangkat desa Blang Glong.

Acara malam perpisahan ini agar kami dengan warga lebih

intens dan juga sekaligus permintaan maaf serta terimakasih kepada

seluruh warga desa Blang Glong. Kedekatan pun terbentuk diantara

kami mahasiswa KKn dengan warga desa Blang Glong meskipun

kami akan meninggalakan desa Blang Glong kami tetap akan

menjaga Komunikasi dengan desa blang Blang. Perpisahan kami

ini bukan berate kami berpisaha selama dengan desa Blang Glong

namun berpisah diman akami tetap harus menjalankah satu langkah

impian untuk menjadi sarjana dan manjadi orang yang bermanfaat

bagi orang lainnya dengan ilmu yang kami dapatkan selama kami

kuliah. Kedekatan dengan warga tetap terbentuk dan terjalin

dengan baik dengan adanya kuminikasi dan silahturrahmi antara

kami mahasisiwa KKN dengan warga desa Blang Glong.

Tindak Lanjut

76

Page 61: BAB III (Autosaved)

Perpisahan mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang

sangat ia benci namun disini kami tidak demikian karenan dengan

adanya acara ini kami lebih dekat dengan warga desa Blang Glong.

Atas parisispasi warga dan adik-adik kami sangat senang ingin

rasanya kebersamaan jagan cepet berlalau. Meskipun perpisahan

dtelah diadakan namun kami tetap tidak berpisah secara jiwa dan

raga kami, kami tetap menjalin komunikasi dengan warga Desa

Blang serta kami juga dapat menjalin silahturrahmi.

d) Partisipasi masyarakat dan peran serta pemda / intansi/ dinas

Acara ini merupakan acara penutup dari segala kegiatan kami

didesa Blang Glong sekaligus termasuk kedalam program

kelompok kami. Acara yang sederhana sekaligus pembagian hadiah

lomba yang diadakan pada tanggal 20 dan 21 Agustus. Setiap ada

pertemuan tentunya ada perpisahan namun kami ingin bukanlah

perpisahan melainkan awal terciptanya silahturrahmi antara

mahasiswa KKN UNSYIAH 2014 dengan warga desa Blang Glong.

Acara yang diadakan pada malam minggu dengan sambutan

Rahmat-NYA menguyur desa Blang Glong, namun acara tetap

berjalan dan Alhamdullah walaupun hujan menguyur desa Blang

Glong warga tetap perpartisipasi dlam acara kami. Sebahgian warga

Blang Glong datang untuk berpartisipasi dalam acara perpisahan

sekaligus adik-adik yang mengikuti lomba juga turut hadir tak lupa

pula perangkat desa yang penting menghadiri acara kami.

Acara perpisahan yang tersusun dengan dua rgam didalammnay

ada yang formal dan tidak ini juga dihadiri oleh rekan KKN kami

dari desa Menasah Tutong. Dengan kedatang mereka yang ikut

memeriahkan kemeriah acara perpisahan yang kami adakan.

Malam ini juga sekaligus malam yang membuat kami sedih dimana

kami harus meninggalkan kenagan bersama adik-adik dan

kebersamaan dengan keluarga pak geuchik serta rekan satu

77

Page 62: BAB III (Autosaved)

kelompok KKN.

e) Faktor Pendukung dan Penghambat

Factor pendukung

Ada pun factor pendukung dalam acara malam perpisahan ini

sebagia berikut

o Dukungan dari masyarakat desa Blang Glong

o Dukungan dari kawan-kawan

o Fasilitas yang memadai

o Antusias adik-adik dalam latihan mempersembahkan dua

lagu yang merdu.

Factor penghambat

Dalam membuat suatu acara tentuanya ada yang mendukung

namun ada pula yang menjadi penghambat dalam sebuah

acara sebagi berikut:

o Motivasi yang menurun tiba-tiba dikarenakan ada

planning yang gagal dan untuk tempat dipindahkan

bukan dimenasah

78

Page 63: BAB III (Autosaved)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan berakhirnya pelaksanaan KKN gelombang ke 7 tahun 2014 di

Gampong Blang Glong, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, maka

kami mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai bahan pertimbangan untuk

menyimpulkan tata cara pelaksanaan program yang akan kami jalankan pada saat

pelaksanaan KKN sebagai bahan kajian untuk meningkatkan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Berbasis Pendidikan dan Sosialisasi, serta Mewujudkan

Desa Pintar dan Sejahtera di Gampong Blang Glong, Kecamatan Bandar Baru,

Kabupaten Pidie Jaya.

Adapun kesimpulan yang dapat kami kemukakan dalam laporan KKN ini

adalah sebagai berikut:

79

Page 64: BAB III (Autosaved)

a. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsyiah 2014 di Gampong Blang

Glong, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya mendapat

sambutan hangat dari seluruh perangkat dan masyarakat gampong.

b. Program yang dijalankan disini sangat memerlukan persiapan yang

matang baik meliputi persiapan fisik maupun mental, tak kalah penting

ilmu pendidikan dan keterampilan yang memadai sebagai bekal untuk

aktivitas dalam kehidupan masyarakat sebenarnya.

c. Pada dasarnya masyarakat sangat memerlukan dukungan untuk dapat

meningkatkan kesejahteraannya, maka kita sebagai mahasiswa harus

menjadi motivator bagi warga Gampong Blang Glong, Kecamatan

Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya.

d. KKN merupakan salah satu kegiatan yang mana fungsinya untuk

mengajarkan mahasiswa agar siap menjadi motivator masyarakat kearah

yang lebih maju.

e. Mahasiswa sebagai anggota masyarakat harus lebih banyak belajar dari

masyarakat karena mahasiswa itu dipandang sebagai orang yang serba

bias dan serba tahu maka perlu adanya kontrol diri.

f. Dengan adanya kegiatan KKN ini, hubungan antara lembaga perguruan

tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan

pemerintah setempat semakin baik.

4.2 Saran

a. Saran Kepada Pihak Bapel KKN Unsyiah 2014

- Pihak lembaga sebagai pihak penyelenggara kegiatan KKN seharusnya

mempertimbangkan akses informasi KKN pada setiap lokasi KKN.

- Dana yang dikeluarkan pihak bapel harus sesuai dengan pengeluaran

program yang akan di jalankan pada saat pelaksanaan KKN.

- Fasilitas yang memadai kepada peserta KKN agar tidak mengganggu

kegiatan.

80

Page 65: BAB III (Autosaved)

- Pihak Bapel harus lebih jeli dalam menentukan lokasi KKN, agar tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan mahasiswa KKN

- Bapel KKN kedepannya harus memfasilitasi mahasiswa dalam hal

pengantaran dan penjemputan mahasiswa KKN

- Bapel KKN wajib menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas segala

hal yang terjadi pada mahasiswa KKN.

b. Saran Kepada Peserta KKN

- Para peserta KKN hendaknya mampu menunjukan peranannya sebagai

insan intelektual yang sesungguhnya, mampu melakukan perubahan

kearah yang lebih baik dalam menunjang proses pembangunan yang ada.

81