BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf ·...

14
31 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan berbagai upaya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan kepatuhan Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi atas kewajibannya dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan. Salah satu kewajiban menjadi Wajib Pajak adalah mengisi surat pemberitahuan dengan lengkap, yaitu memuat seluruh unsur yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan baik yang berkaitan dengan objek pajak dan bukan objek pajak, benar dalam perhitungannya dan penerapan ketentuan serta benar dalam penulisannya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan jelas yaitu melaporkan seumber dari objek pajak dan unsur- unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan, serta menandatanganinya dan melaporkan surat pemberitahuan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang telah ditetapkan oleh DJP dalam rangka waktu yang telah ditetapkan yaitu paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak. Surat Pemberitahuan (SPT) dapat disampaikan melalui media internet (e- filing). Cara ini terbilang masih baru karena mulai efektif digunakan pada tahun 2016 ini dan untuk pelaporan SPT Tahunan untuk tahun 2015. Wajib Pajak yang memiliki kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh, sesuai

Transcript of BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf ·...

Page 1: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

31

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan Masalah

Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan

berbagai upaya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui

peningkatan kepatuhan Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi

atas kewajibannya dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Salah satu kewajiban menjadi Wajib Pajak adalah mengisi surat

pemberitahuan dengan lengkap, yaitu memuat seluruh unsur yang harus

dilaporkan dalam surat pemberitahuan baik yang berkaitan dengan objek

pajak dan bukan objek pajak, benar dalam perhitungannya dan penerapan

ketentuan serta benar dalam penulisannya sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya, dan jelas yaitu melaporkan seumber dari objek pajak dan unsur-

unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan, serta

menandatanganinya dan melaporkan surat pemberitahuan ke kantor

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain

yang telah ditetapkan oleh DJP dalam rangka waktu yang telah ditetapkan

yaitu paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak.

Surat Pemberitahuan (SPT) dapat disampaikan melalui media internet (e-

filing). Cara ini terbilang masih baru karena mulai efektif digunakan pada

tahun 2016 ini dan untuk pelaporan SPT Tahunan untuk tahun 2015. Wajib

Pajak yang memiliki kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh, sesuai

Page 2: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

dengan Surat Edaran No.8 Tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian surat

pemberitahuan tahunan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi oleh

Aparatur sipil negara/anggota tentara nasional Indonesia/Kepolisian Republik

Indonesia melalui e-filing yaitu Wajib Pajak yang memiliki Bukti Potong A1

& A2. Wajib Pajak yang ingin menggunakan e-filing harus mengajukan

permohonan e-FIN. Persyaratan untuk mengajukan permohonan secara

tertulis dengan formulir yang disediakan oleh KPP Terdaftar dengan

dilampiri fotokopi kartu NPWP, KTP, mengisikan No.Telp, dan mengisi

Email pribadi. E-FIN (E-filing Identification Number) adalah nomor identitas

yang diberikan kepada Wajib Pajak atas pengajuan permohonan untuk

menyampaikan SPT secara elektronik oleh KPP tempat Wajib Pajak

Terdaftar. Setelah mendapatkan e-FIN Wajib Pajak harus mendaftar terlebih

dahulu sebelum Login di e-filing.

Keunggulan e-filing atas penyampaian SPT secara manual diakui karena

menghemat waktu, tenaga, biaya, dan kenyamanan kerja. Mengingat semakin

banyaknya jumlah Wajib Pajak yang terdaftar maka penyampaian SPT secara

manual dinilai tidak mungkin lagi ditangani oleh pihak otoritas pajak

mengingat besarnya bobot penyimpanan dokumen, kesulitan pencarian dan

peneitian. Untuk mengoptimalkan e-filing sejak dini kepada Wajib Pajak. e-

filing dinilai dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam

menyampaikan SPT karena dengan e-filing Wajib Pajak tidak lagi terlambat

oleh jarak antara KPP Pratama Klaten dengan rumah atau kerja Wajib Pajak.

e-filing dapat disampaikan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari selama 24 jam.

Page 3: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Hasil penelitian yang dieroleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten yaitu berupa:

1. Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

Pajak Orang Pribadi Tahun 2012-2014 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten, Wajib Pajak Orang Pribadi dikatakan patuh dalam menyampaikan

SPT Tahunan Pajak Penghasilan jika Wajib Pajak tersebut menyampaikan

SPT Tahunan Pajak Penghasilan tepat waktu. Untuk memecahkan

permasalahan tersebut maka penulis menghitung :

a. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar Wajib SPT Tahunan

1770, dan SPT Tahunan Karyawan (1770S & 1770SS) PPh dan Wajib

Pajak Orang Pribadi yang Melaporkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak

2012-2015 pada KPP Pratama Klaten.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data dari Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Klaten, yaitu:

Tabel.3.1

Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Wajib SPT Tahunan

1770, dan SPT Tahunan Karyawan (1770S & 1770SS) Pajak

Penghasilan Tahun 2012-2014 di KPP Pratama Klaten.

NO Tahun WP OP Terdaftar Wajib

SPT Tahunan PPh

1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS)

1 2012 6.598 75.333

2 2013 8.188 75.907

3 2014 8.226 78.304

Sumber: Seksi PDI (2016)

Page 4: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Tabel 3.2

Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melaporkan SPT

Tahunan 1770, dan SPT Tahunan Karyawan (1770S & 1770SS)

Pajak Penghasilan Tahun 2012-2014 Tepat Waktu di KPP Pratama

Klaten.

NO Tahun WP OP Lapor SPT

SPT Tahunan PPh Tepat Waktu

1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS)

1 2012 2.614 51.067

2 1013 2.614 51.676

3 2014 2.237 60.380

Sumber: Seksi PDI (2016)

b. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Pelaporan SPT

Tahunan PPh Tahun 2012-2014 di KPP Pratama Klaten.

Tabel 3.3

Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Wajib SPT Tahunan PPh dan

Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melaporkan SPT Tahunan 1770

PPh Tepat Waktu.

No Tahun

WP OP

Terdaftar Wajib

SPT Tahunan

PPh

WP OP Lapor

SPT Tahunan

PPh Tepat

Waktu

Presentase

1 2012 6.598 2.610 39,55 %

2 2013 8.188 2.614 31,92 %

3 2014 8.226 2.237 27,19 %

Rata-rata Tingkat Kepatuhan 32,89%

Page 5: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Tabel 3.4

Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Wajib SPT Tahunan PPh dan

Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melaporkan SPT Tahunan 1770S

dan 1770SS PPh Tepat Waktu.

No Tahun

WP OP

Terdaftar Wajib

SPT Tahunan

PPh

WP OP Lapor

SPT Tahunan

PPh Tepat Waktu

Presentase

1 2012 75.333 51.067 67,78 %

2 2013 75.907 51.676 68,80 %

3 2014 78.304 60.380 77,10 %

Rata-rata Tingkat Kepatuhan 71,23 %

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak non

karyawan dalam melaporkan SPT Tahunan pada tahun 2012-2014 masih

sangat rendah yaitu sebesar 32,89% Jumlah tersebut masih sangat jauh jika

dibandingkan dengan Wajib Pajak Karyawan yang tingkat kepatuhaan

pelaporan SPT Tahunan dari tahun 2012-2014 sudah melebihi target yaitu

sebesar 71,23%. Hal tersebut dipengaruhi karena banyaknya Wajib Pajak

karyawan dibandingkan dengan Wajib Pajak non karyawan yang terdaftar di

KPP Klaten.

Jika melihat tingkat kepatuhan Wajib Pajak non karyawan dan karyawan

tahun 2012-2014 maka terlihat perubahan tingkat kepatuhannya, Wajib Pajak

non karyawan tingkat kepatuhan yang paling tinggi terlihat pada tahun 2012,

Page 6: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

yaitu sebesar 39,55%, sedangkan Wajib Pajak karyawan tingkat kepatuhan

yang paling tinggi terlihat pada tahun 2014, yaitu sebesar 77,10%.

Berbeda dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak karyawan yang terus

merangkak naik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yaitu sebesar

77,10%, Wajib Pajak non karyawan justru mengalami penurunan yang sangat

signifikan yaitu dari tahun 2012 sebesar 39,55% dan pada tahun 2014

menjadi 27,10%. Hal tersebut disebabkan karena Wajib Pajak non karyawan

atau pekerja bebas kesadaran untuk melaporkan kewajiban perpajakannya

masih sangat rendah, sehingga KPP Pratama Klaten perlu melakukan

himbauan kepada Wajib Pajak non karyawan sehinngga kesadaran Wajib

Pajak non karyawan dalam melaporkan SPT Tahunan dapat mengalami

kenaikan. Nilai ini didapat dari:

Untuk SPT Tahunan 1770

= 𝑊𝑃𝑂𝑃 𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑆𝑃𝑇 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑊𝑃𝑂𝑃 𝑇𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑊𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑆𝑃𝑇 𝑇𝑎𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛 x 100%

Atau jika menggunakan nilai adalah sebagai berikut:

=2.610

6.598 x 100 %

=39,55 %

Untuk SPT Tahunan 1770S dan 1770SS

= 𝑊𝑃𝑂𝑃 𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑆𝑃𝑇 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑊𝑃𝑂𝑃 𝑇𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑊𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑆𝑃𝑇 𝑇𝑎𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛 x 100%

Page 7: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Atau jika menggunakan nilai sebagai berikut:

= 51.067

75.333 x 100 %

= 67,78 %

Grafik 3.1

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam

Menyampaikan SPT Tahunan 1770

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

2012 2013 2014

WP OP Terdaftar Wajib SPT Tahunan PPh

WP OP Lapor SPT Tahunan PPh Tepat Waktu

Page 8: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Grafik 3.2

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam

Menyampaikan SPT Tahunan 1770S dan 1770SS

c. Untuk Tahun Pajak 2015 yang dilaporkan pada tahun 2016 ini KPP

Pratama Klaten sudah mengefektifkan Pajak dengan cara e-filing, tapi

masih ada beberapa Wajib Pajak yang masih belum mengerti cara

menggunakan e-filing sehingga masih ada beberapa WP yang melaporkan

Pajaknya dengan cara manual.

Tabel 3.4

Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melaporkan SPT

Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2015 melalui e-filing dan

Manual.

No Tahun WP OP Terdaftar Wajib

SPT Tahunan PPh

WP OP Lapor SPT

Tahunan PPh

e-filing Manual

1 2015 81.748 45.196 14.635

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

2012 2013 2014

WP OP Terdaftar Wajib SPT Tahunan PPh

WP OP Lapor SPT Tahunan PPh Tepat Waktu

Page 9: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Sumber: Seksi PDI (2016)

d. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Pelaporan SPT

Tahunan PPh Tahun 2015 menggunakan e-filing dan dengan cara

Pelaporan Manual.

a) Pelaporan dengan cara e-filing

= 𝑊𝑃𝑂𝑃𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟𝑆𝑃𝑇𝑇𝑎 𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛𝑃𝑃 𝑕𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑖𝑢𝑒 −𝑓𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 2015

𝑊𝑃𝑂𝑃𝑇𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟𝑆𝑃𝑇𝑇𝑎 𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛𝑃𝑃 𝑕2015 x 100%

=45.196

81.748 x 100%

=55,28 %

b) Pelaporan dengan cara Manual

=𝑊𝑃𝑂𝑃𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟𝑆𝑃𝑇𝑇𝑎 𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛𝑃𝑃 𝑕𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎𝑚𝑎𝑛𝑢𝑎𝑙 2015

𝑊𝑃𝑂𝑃𝑇𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟𝑆𝑃𝑇𝑇𝑎 𝑕𝑢𝑛𝑎𝑛𝑃𝑃 𝑕2015 x 100%

=14.635

81.748 x 100%

=17,90 %

Presentase Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pelaporan SPT Tahunan

Tahun 2015 melalui e-filing dan Manual.

Tabel 3.5

Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan

melalui e-filing dan manual pada Tahun Pajak 2015

Page 10: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

No Tahun

WP OP

Terdaftar

SPT

Tahunan PPh

WP OP Lapor

SPT Tahunan

PPh

Prsentase

e-filing Manual e-filing Manual

1 2015 81.748 45.196 14.635 55,28 % 17,90 %

Rata-rata Tingat Kepatuhan 36,59%

Pelaporan pajak tahun 2015 yang dilaporkan pada tahun 2016 di KPP

Pratama Klaten sudah mewajibkan Wajib Pajak untuk melaporkan kewajiban

Pajaknya dengan menggunakan e-filing hal tersebut dapat diihat dari tabel

diatas dimana tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh Orang

Pribadi yang menggunakan e-filing sebesar 55,28% jika dibandingkan dengan

penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang masih menggunakan

cara manual yaitu sebesar 17,90%. Angka ini menunjukan bahwa Wajib

Pajak yang melaporkan kewajiban pajaknya menggunakan e-filing lebih

tinggi dibandingkan dengan pelaporan yang masih menggunakan cara

manual. Hal tersebut disebabkan karena pelaporan pajak menggunakan e-

filing selain mengguntungan dan menghemat waktu bagi Wajib Pajak yang

tempat kerjanya jauh dari KPP Pratama Klaten agar tidak lama-lama

mengantri untuk melaporkan pajaknya, selain itu dapat menghemat biaya dan

dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

2. Hambatan yang mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dalam Pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama

Klaten.

Page 11: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

Untuk meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi, Kantor

Pelayanan Pajak Pratama melakukan berbagai upaya agar penerimaan pajak

setiap tahunnya dapat tercapai dengan maksimal.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan yang terjadi,

antara lain:

1) Masih ada wajib pajak yang terlambat atau tidak melaporkan SPT Tahunan

Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

2) Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Klaten.

3) Kurangnya kesadaran dan pemahaman Wajib Pajak terhadap penyampaian

SPT Tahunan.

4) Masih ada Wajib Pajak yang belum mengerti dengan Internet dan cara

pelaporan SPT Tahunan dengan e-filing.

3. Upaya KPP Pratama Klaten untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi dalam Pelaporan SPT Tahunan PPh.

1) Agar kesadaran Wajib Pajak meningkat dalam Pelaporan SPT Tahunan

Pajak Penghasilan Orang Pribadi, maka dilakukan upaya sebagai berikut:

a) Penyuluhan perpajakan.

b) Menerbitkan surat teguran.

c) Penerapan sanksi administrasi.

2) Untuk mengatasi terbatasnya Sumber Daya Manusia maka Kantor

Pelayanan Pajak Klaten melakukan upaya sebagai berikut:

a) Partisipasi dari mahasiswa Magang.

Page 12: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

3) Untuk mengatasi Kurangnya kesadaran dan pemahaman Wajib Pajak

terhadap penyampaian SPT Tahunan, maka dilakukan upaya sebagai berikut:

a) Memberikan Sosialisasi Perpajakan.

b) Menerbitkan Surat Himbauan kepada Wajib Pajak.

c) Memberikan Pelayanan Khusus.

4) Untuk mengatasi Wajib Pajak yang belum mengerti dengan Internet dan

cara pelaporan SPT Tahunan dengan e-filing, maka dilakukan upaya sebagai

berikut:

a) Memberikan Sosialisasi Perpajakan.

b) Memberikan Pelayanan Khusus kepada Wajib Pajak.

c) Memperkenalkan Internet dengan Wajib Pajak terutama yang

berpendidikan rendah dan tidak mengerti sama sekali dengan Internet.

B. Temuan

Setelah penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Klaten mengenai

Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Non Karyawan

dan Karyawan, penulis menemukan kelebihan dan kekurangan mengenai hal

tersebut, adapun kelebihan dan kekuran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan pada tahun 2012-2014 di

KPP Pratama Klaten oleh Wajib Pajak karyawan sudah melebihi target

yang telah ditentukan oleh Direktorat Jederal Pajak (DJP) yaitu sebesar

50% dari Wajib Pajak karyawan yang terdaftar.

Page 13: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

b. Sama dengan tahun sebelumnya, namun pada tahun 2015 di KPP Pratama

Klaten sudah mewajibkan Wajib Pajak untuk melakukan pelaporan

Pajaknya melalui e-filing dan pelaporan pajak dengan menggunakan e-

filing sudah melebihi target yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal

Pajak (DJP) yaitu sebesar 50% dari Wajib Pajak Orang Pribadi yang

terdaftar.

c. Dengan adanya pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing diharapkan

Wajib Pajak dapat meningkatkan kepatuhan untuk melakukan kewajiban

perpajakannya karena Wajib Pajak yang berada di Wilayah kerja jauh dari

KPP Pratama Klaten tidak perlu lagi datang ke KPP Pratama Klaten

karena dapat melakukan kewajiban perpajakannya dirumah atau dimana

saja dan kapan saja. Sehingga jarak tempuh tidak lagi menjadi persoalan.

2. Kelemahan

a. Masih adanya Wajib Pajak yang belum mengerti sama sekali dengan

Internet sehingga melakukan kewajiban Perpajakannya dengan

menggunakan e-filing yang seharusnya diisi sendiri oleh Wajib Pajak

masih dibantu atau diisikan oleh Petugas Pajak.

b. Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan pada tahun 2012-2014 di

KPP Pratama Klaten oleh Wajib Pajak non karyawan belum mencapai

target atau bisa dikatakan masih sangat rendah dari pencapaian yang telah

ditentukan oleh Direktorat Jederal Pajak (DJP) yaitu sebesar 50% dari

Wajib Pajak non karyawan yang terdaftar.

Page 14: BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3413045_bab3.pdf · SPT Tahunan PPh 1770 SPT Karyawan (1770S & 1770SS ) ... penyampaian SPT Tahunan

32

c. Adanya tradisi Wajib Pajak dalam penyampaian SPT pada batas akhir

penyampaian SPT, hal ini membuat sistem DJPonline sempat mengalami

kendala sehingga pelaporan pajak tahun 2015 yang dilakukan pada tahun

2016 yang menggunakan sistem pajak elektronik mengalami gangguan

yang mengakibatkan mundurnya batas waktu penyampaian SPT diseluruh

Indonesia.