BAB III Analasisan Kinerja Simpang bersignal

11
35 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di persimpangan Jalan Raya By Pass Mojokerto - Jalan Kuwung - Jalan Jaya Negara - Jalan Jogyakarta Sidoarjo - Jalan Rajasa Negara III, Kota Mojokerto. Gambar 3.1 Lokasi penelitian

description

menjelaskan landasan teori dalam pkerjaan analisa kinerja simpang bersignal

Transcript of BAB III Analasisan Kinerja Simpang bersignal

  • 35

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan di persimpangan Jalan Raya By Pass Mojokerto - Jalan

    Kuwung - Jalan Jaya Negara - Jalan Jogyakarta Sidoarjo - Jalan Rajasa Negara III,

    Kota Mojokerto.

    Gambar 3.1 Lokasi penelitian

  • 36

    Skenario Simpang

    Alternatif Resetting APILL

    YA

    3.2 Bagan Alur Penelitian

    Tidak

    Tidak

    Ya

    Gambar 3.2.Bagan alur penelitian

    Mulai

    Studi Literatur

    Survei Pendahuluan

    Survei Lalu Lintas

    Data Primer

    -Geometrik Simpang

    -Volume Lalu Lintas

    -Jumlah fase, Waktu siklus

    -Panjang Tundaan

    -Hambatan samping

    Data Sekunder

    -Peta Kota Mojokerto

    -Data jumlah penduduk kota

    Mojokerto

    -Klasifikasi jalan

    Pengolahan Data

    Evaluasi kinerja simpang kondisi

    eksisting ( DS < 0,75; Antrian;

    Tundaan < 40 det/smp; Kapasitas;

    Tingkat pelayanan)

    Evaluasi Kinerja Kondisi Skenario

    Resetting APILL Berdasarkan Tundaan

    yg diperoleh > 40 det/spm

    Hasil

    Selesai

    Ya

  • 37

    3.3 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam menganalisis kinerja simpang bersinyal dengan

    menggunakan metode MKJI 1997.

    3.4 Pelaksanaan Penelitian

    3.4.1 Menentukan lokasi penelitian

    Lokasi penelitian adalah simpang lima lengan bersinyal dengan jumlah

    kendaraan yang keluar masuk pada tiap-tiap lengan. Adapun simpangan yang diambil

    adalah persimpangan Jalan Raya By Pass Mojokerto - Jalan Jaya Negara - Jalan

    Kuwung - Jalan Jogyakarta Sidoarjo - Jalan Rajasa Negara III, Kota Mojokerto.

    3.4.2 Persiapan Alat

    1. Alat tulis.

    2. Roll Meter untuk mengukur data geometri pada simpang.

    3. Hand tally counter (alat pencacah), Sebagai alat untuk menghitung volume lalu

    lintas.

    4. Formulir pengisian data sesuai dengan peraturan MKJI.

    5. Stopwatch.

    3.4.3 Menentukan waktu pengambilan data

    1. Survey pendahuluan

    Survey pendahuluan dilakukan untuk menentukan waktu pengambilan data

    primer. Survey pendahuluan dilaksanakan pada hari Kamis dan Minggu. Survey

    pendahuluan dilakukan pada pukul 06.00-18.00.

  • 38

    2. Waktu pelaksanaan survey

    Setelah memperoleh data dari survey pendahuluan, ditetapkanlah waktu survey

    untuk mendapatkan data kinerja simpang bersinyal dengan mengambil waktu di jam-

    jam sibuk yang didapatkan dari hasil survey pendahuluan. Waktu pelaksanaan survey

    pada hari Rabu (jam puncak pagi, jam puncak sore) dan hari Sabtu (jam puncak

    siang, jam puncak sore).

    3.4.4 Menentukan jumlah tenaga survey

    Gambaran tenaga surveyor dapat dilihat dalam gambar 3.3. dimana :

    a) Dari arah Jalan Jaya Negara :

    A1: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    belok kiri.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kiri.

    A2: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    lurus.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    lurus.

    A3: Surveyor 1 Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV

    dan UM belok kanan.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kanan.

    A4: Mengukur dan mencatat panjang antrian pada ruas Jalan Jaya Negara.

  • 39

    A5: Menghitung dan mencatat hambatan samping pada ruas Jalan Jaya

    Negara.

    b) Dari arah Jalan Jogyakarta Sidoarjo :

    B1: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    belok kiri.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kiri.

    B2: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    lurus.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    lurus.

    B3: Surveyor 1 Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV

    dan UM belok kanan.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kanan.

    B4: Mengukur dan mencatat panjang antrian pada ruas Jalan Jogyakarta

    Sidoarjo .

    B5: Menghitung dan mencatat hambatan samping pada ruas Jalan Jogyakarta

    Sidoarjo.

    c) Dari arah Jalan Rajasa Negara III:

    C1: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    belok kiri.

  • 40

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kiri.

    C2: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    lurus.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HVdan MC

    lurus.

    C3: Surveyor 1 Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV

    dan UM belok kanan.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kanan.

    C4: Mengukur dan mencatat panjang antrian pada ruas Jalan Rajasa Negara

    III .

    C5: Menghitung dan mencatat hambatan samping pada ruas Jalan Rajasa

    Negara III.

    d) Dari arah Jalan By Pass Mojokerto:

    D1: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    belok kiri.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kiri.

    D2: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    lurus.

  • 41

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    lurus.

    D3: Surveyor 1 Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV

    dan UM belok kanan.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    belok kanan.

    D4: Mengukur dan mencatat panjang antrian pada ruas Jalan By Pass

    Mojokerto

    D5: Menghitung dan mencatat hambatan samping pada ruas Jalan By Pass

    Mojokerto

    e) Dari arah Jalan Kuwung:

    E1: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    lurus.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HV dan MC

    lurus.

    E2: Surveyor 1 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan LV dan UM

    belok kiri.

    Surveyor 2 menghitung dan mencatat jumlah kendaraan HVdan MC

    belok kiri.

    E3: Mengukur dan mencatat panjang antrian pada ruas Jalan Kuwung

    E4: Menghitung dan mencatat hambatan samping pada ruas Jalan Kuwung

  • 42

    gambar 3.3. Gambaran Lokasi Penempatan Tenaga Surveyor

    3.4.5 Pengambilan data lapangan.

    1. Pengambilan data primer.

    Data primer didapatkan langsung dari pengamatan langsung di lapangan. Hal

    ini dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting lalu lintas pada simpang tersebut.

  • 43

    a. Pengambilan data inventaris.

    1) Lampu lalu lintas, jumlah fase, waktu hijau, waktu merah, waktu kuning,

    dan waktu siklus pada simpang.

    2) Kondisi lingkungan termasuk rambu-rambu lalu lintas yang ada, dan

    aktifitas sekitar simpang.

    3) Kondisi geometri, lebar pendekatan tiap lengan simpang, pembagian jalur

    dan jarak antar simpang.

    b. Pengambilan data volume lalu lintas.

    Terdiri dari semua volume lalu lintas Kendaraan ringan (LV), kendaraan berat

    (HV), sepeda motor (MC), kendaraan tak bermotor (UM).

    c. Pengambilan data panjang antrian.

    Data panjang antrian didapatkan dengan cara menghitung jumlah antrian

    kendaraan pada waktu sinyal merah.

    2. Data sekunder.

    a. Data jumlah penduduk Kota Mojokerto.

    b. Peta lokasi.

    c. Klasifikasi jalan.

    3.4.6 Pengolahan data simpang.

    Data kemudian diolah dengan menggunakan metode MKJI 1997 untuk

    memperoleh kinerja kondisi eksisting. Beriberikut ini uraian analisis perhitungan

    simpang bersinyal menurut MKJI 1997:

    1. Data masukan.

    a. Geometrik, pengaturan lalu lintas dan kondisi lingkungan.

  • 44

    b. Arus lalu lintas.

    2. Penggunaan sinyal.

    a. Fase awal

    b. Waktu antara hijau dan waktu hilang.

    3. Penentuan waktu sinyal.

    a. Tipe pendekatan.

    b. Lebar pendekatan efektif.

    c. Arus jenuh dasar.

    d. Faktor penyesuaian.

    e. Rasio arus/ rasio arus jenuh.

    f. Waktu siklus dan waktu hijau.

    4. Kapasitas.

    5. Perilakuka lalu lintas.

    a. Derajat kejenuhan.

    b. Panjang antrian.

    c. Kendaraan henti.

    d. Tundaan.

    3.4.7 Skenario simpang bersinyal.

    Skenario dilakukan apa bila kinerja pada persimpangan tersebut tidak efektif

    yang mengakibatkan tundaan pada persimpangan tersebut. Bilamana diperoleh

    tundaan > 40 det/smp maka simpang akan diatur dengan sinyal/ APILL dengan

    mensimulasikan alternatif. Alternatif terbaik yang direkomendasikan adalah alternatif

    yang menghasilkan parameter kinerja yang paling baik.

  • 45

    3.5 Tahapan pembahasan.

    Pada tahapan ini membahas analisa data dari pengolahan data yang diperoleh dari

    simpang bersinyal Jalan Raya By Pass Mojokerto - Jalan Jaya Negara Jalan

    Kuwung - Jalan Jogyakarta Sidoarjo - Jalan Rajasa Negara III Kota Mojokerto.

    Contoh perhitungan pada pebahasan mengambil data pada hari Sabtu tanggal 7 Juni

    2014 jam puncak siang. Analisa perhitungan dan hasil rekapitulasi analisa

    perhitungan pada hari Rabu tanggal 4 Juni 2014 terlampir.