BAB III A. Model Penelitian dan...

13
34 Perancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, Pemilihan Media, dan Pemilihan Format Gambar 3.1 Bagan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan yang Sudah Dimodifikasi BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, and Semmel (Trianto, 2007). Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Desseminate.Peneliti memilih model pengembangan ini dikarenakan langkah penyusunan LKS hampir sama dengan langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. Define Analisis Ujung Depan Analisis Siswa Analisis Tugas Analisis Konsep Spesifikasi Tujuan Design Revisi Draf I (Draf II) Develop Penilaian Ahli (Draf I) Uji Coba LKS Produk Final

Transcript of BAB III A. Model Penelitian dan...

Page 1: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

34

Perancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan,

Pemilihan Media, dan Pemilihan Format

Gambar 3.1 Bagan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari

Thiagarajan yang Sudah Dimodifikasi

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS

yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, and

Semmel (Trianto, 2007). Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu

Define, Design, Develop, dan Desseminate.Peneliti memilih model

pengembangan ini dikarenakan langkah penyusunan LKS hampir sama dengan

langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini

digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Define

Analisis

Ujung Depan

Analisis

Siswa

Analisis

Tugas

Analisis

Konsep

Spesifikasi

Tujuan

Design

Revisi Draf I

(Draf II)

Develop

Penilaian Ahli

(Draf I)

Uji Coba

LKS

Produk Final

Page 2: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

35

Pada penelitian tahap penelitian berhenti pada tahap develop. Tahap

disseminatetidak dilakukan karena penyebarluasan yang luas dan membutuhkan

banyak biaya. Karena keterbatasan biaya dan keterbatasan waktu, peneliti tidak

melakukan sampai ke tahap disseminate.

B. Prosedur Penelitian Pengembangan

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Pada tahap pendefinisian, langkah pertama yang dilakukan adalah analisis

ujung depan dengan cara peneliti mewawancarai guru kelas V. Analisis ujung

depan digunakan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran. Dari permasalahan inilah yang kemudian

dijadikan dasar dalam pengembangan bahan ajar LKS.

Langkah kedua yaitu analis siswa. Pada langkah ini, analisis siswa

dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada guru kelas V. Dalam kegiatan

wawancara akan diperoleh gambaran karakteristik dari siswa, diantaranya adalah

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan kemampuan akademik siswa

secara umum dalam proses pembelajaran subtema Tubuh Manusia.

Langkah yang ketiga yaitu analisis tugas. Analisis tugas terdiri dari

analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) terkait materi

yang akan dimasukkan ke dalam LKS. Analisis tugas bertujuan untuk

mengidentifikasi materi apa saja yang akan dipelajari oleh peserta didik di dalam

LKS.

Analisis konsep berisikan analisis terhadap materi-materi dalam subtema

tubuh manusia yang akan dikembangkanan dalam LKS berbasis

Page 3: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

36

kontekstual.Peneliti mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis

konsep-konsep yang relevan dengan materi.

Langkah terakhir pada tahap define adalah spesifikasi tujuan. Pada langkah

ini bertujuan untuk menentukan indikator pencapaian pembelajaran. Indikator

didasarkan atas analisis materi dan analisis kurikulum. Dengan menuliskan tujuan

pembelajaran, peneliti dapat mengetahui materi apa saja yang akan dimasukkan ke

dalam LKS, menentukan kisi-kisi soal, dan akhirnya menentukan seberapa besar

tujuan pembelajaran yang tercapai.

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan perancangan bahan ajar yang akan dikembangkan

yaitu perancangan LKS berbasis kontekstual. Berikut ini langkah-langkah

perancangan LKS berbasis kontekstual.

a. Penyusunan Tes Acuan Patokan

Penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah awal yang

menghubungkan antara tahap define dan design. Tes disusun berdasarkan hasil

perumusan tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan tes awal

(pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tes akhir (post test) untuk

mengetahui perolehan belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tes ini merupakan suatu alat pengukur terjadinya perubahan tingkah laku dan

kemampuan pemahaman materi siswa setelah kegiatan belajar menggunakan

LKS.

b. Pemilihan Media

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajaran

yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai dengan kebutuhan peserta

Page 4: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

37

didik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih LKS untuk dikembangkan.

Bersadarkan wawancara dengan guru, LKS membantu siswa untuk lebih

memahami materi. Namun masih ada beberapa materi yang kurang dipahami dan

di dalam LKS materi belum dikontekstualkan atau belum dikaitkan dengan dunia

nyata siswa.

c. Pemilihan Format

Pemilihan format dilakukan agar format yang dipilih sesuai dengan materi

pembelajaran. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan bahan ajar yang

digunakan yaitu LKS. Pemilihan format dalam pengembangan dimaksudkan

dengan mendesain isi pembelajaran, pemilihan pendekatan, dan sumber belajar,

mengorganisasikan dan merancang isi LKS, membuat desain LKS yang meliputi

desain layout, gambar, dan tulisan.

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan (deveop) dalam model 4-D berisi kegiatan realisasi

rancangan LKS. Dalam tahap perancangan, telah disusun kerangka LKS berbasis

kontekstual. Pada tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut

direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan.

Sebelum diuji coba, terlebih dahulu LKS berbasis kontekstual akan

dilakukan penilaian dari para ahli atau validasi oleh validator. Validator yang

dipilih adalah dosen dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang berkompeten dan

mengerti tentang LKS dan pembelajaran tematik dengan pendidikan minimal S2.

Para validator bertugas memberikan penilaian, saran, dan komentar untuk

menyempurnakan LKS berbasis kontekstual yang telah dirancang.

Page 5: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

38

Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba untuk

mengetahui efektivitas bahan ajar LKS dalam pembelajaran di kelas. Selanjutnya

guru dan siswa diberikan angket respon untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar

LKS yang dikembangkan. Hasil yang diperoleh dari tahap ini berupa bahan ajar

LKS yang telah direvisi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah di SD

Muhammadiyah 04 Batu yang berada di Jl. Welirang No. 17 Sisir. Sedangkan

waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017 pada semester genap

tahun ajaran 2016/2017.

D. Subjek Penelitian

Terdapat dua subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu subjek validitas

dan subjek uji coba. Subjek uji coba validitas yaitu validator yang bertugas

memberikan penilaian atau validasi terhadap LKS berbasis Kontekstual. Kriteria

validator yang dipilih yaitu dosen lulusan S2 dan berkompeten pada bidangnya.

Subjek implementasi LKS yaitu siswa kelas V SD Muhammadiyah 04 Batu tahun

ajaran 2016/2017.

Tabel 3.1Validator Penelitian dan Pengembangan LKS berbasis Kontekstual Validator Bidang Ahli

Bapak Ari Dwi Haryono, M. Pd Ahli LKS Ibu Dian Ika K, M. Pd Ahli Materi

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Dalam pelaksanaannya, penelliti menggunakan wawancara semi

terstruktur. Wawancara dilakukan peneliti kepada guru kelas V. Kegiatan

Page 6: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

39

wawancara yang dilakukan peneliti untuk mengambil data awal tentang

karakteristik peserta didik, kemampuan peserta didik dalam memahami materi,

dan tentang penggunaan LKS di kelas.

2. Angket

Penggunaan angket dalam penelitian digunakan untuk uji validitas dan uji

kepraktisan. Angket uji validitas untuk memberikan penilain terhadap LKS oleh

validator. Sedangkan uji kepraktisan melalui angket respon guru dan angket

respon siswa.

3. Tes

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain one-Group Pretest-

Posttest Design, untuk mengetahui uji efektivitas. Desain ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Keterangan:

O1 = Nilai pretest (sebelum penggunaan LKS)

O2 = Nilai Posttest (setelah penggunaan LKS)

X = Perlakuan dengan menggunakan LKS terhadap variabel

4. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai

pelengkap dalam penelitian yang berwujud gambar (foto). Melalui studi

dokumentasi dapat diketahui data lain yang mungkin tidak terdapat dalam

wawancara, angket, dan tes.

O1 X O2

Page 7: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

40

F. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Wawancara

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data awal sebagai studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran.

Wawancara dengan guru kelas V bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang

dapat dijadikan landasan atas acuan dalam mengembangkan LKS berbasis

kontekstual.

2. Lembar Validasi

Lembar validasi digunakan untuk menentukan kevalidan dari suatu produk

yang dikembangkan yaitu LKS berbasis kontekstual. Validasi LKS dilakukan oleh

dua ahli yaitu ahli materi dan ahli LKS.

a. Lembar Validasi Ahli Materi

Lembar validasi ahli materi bertujuan untuk mendapatkan penilaian ahli

materi mengenai beberapa aspek penilaian materi di dalam LKS, diantaranya

adalah materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Berikut ini penjelasan

dari kisi-kisi diatas.

Tabel 3.2Kisi-Kisi Angket Validasi Materi

Aspek yang Dinilai

Indikator Jumlah Butir

Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 1 Kedalaman materi dengan kemampuan kognitif siswa 1 Kebenaran konsep yang disajikan 1 Kebermanfaatan LKS 1

Kebahasaan Kesesuaian dengan kaidah EYD Bahasa Indonesia 1 Efektifitas dan efisiensi bahasa 1

Kekontekstualan Keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.

1

Kemampuan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

1

Terdapat ringkasan atas materi yang akan dipelajari. 1 Materi dalam LKS bersifat

mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses menerima pengetahuan (Kontruktivisme).

1

Materi merangsang siswa untuk menemukan 1

Page 8: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

41

pengetahuan sendiri (Inkuiri). Terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mendorong,

membimbing, dan mengukur kemampuan berpikir siswa. 1

Terdapat tugas kelompok, dan materi merangsang siswa untuk berdiskusi (sharing) dengan teman-temannya.

1

Penyajian Kejelasan tujuan dan indikator pada LKS 1 Kelengkapan informasi 1 Penyajian materi memotivasi peserta didik. 1 TOTAL BUTIR 16

Sumber: Diadopsi dari Isnanto (2016)

b. Lembar Validasi Ahli LKS

Angket validasi LKS mengarah kepada penilaian dari aspek format LKS,

sampul, bahasa, dan isi yang terdapat dalam LKS berbasis kontekstual. Berikut

kisi-kisi angket validasi ahli bahan ajar.

Tabel 3.3Kisi-Kisi Angket Validasi LKS

Aspek yang Dinilai

Indikator Jumlah Butir

Format Kelengkapan identitas LKS 1 Sesuai dengan KD dan Indikator 1 Sistematis dengan kurikulum 1 Sampul Ilustrasi menggambarkan isi/materi ajar dalam LKS 1 Ukuran tulisan sampul menarik dan mudah dibaca 1 Terdapat subtema yang akan dibahas dan kelas 1 Desain Isi LKS Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola 1 Terdapat judul kegiatan belajar, subjudul kegiatan belajar,

dan angka halaman/folio 1

Terdapat Ilustrasi dan keterangan gambar 1 Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang tidak

mengganggu judul, teks, angka halaman 1

Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman

1

Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf 1 Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small

capital) tidak berlebihan 1

Ilustrasi isi mampu mengungkap makna/arti dari objek 1 Bentuk dari ilustrasi akurat dan proporsional sesuai dengan

kenyataan 1

TOTAL BUTIR 15

Sumber: Diadopsi dari Isnanto (2016)

3. Angket Respon Guru dan Respon Siswa (Kepraktisan)

Angket respon siswa merupakan angket yang diberikan kepada siswa

untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar LKS. Dalam angket respon

siswa terdapat beberapa pernyataan yang diberikan kepada siswa.

Page 9: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

42

Tabel 3.4Indikator Respon Siswa

No. Indikator Jumlah Butir

1. Tampilan LKS berbasis kontekstual ini menarik. 1

2. LKS ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar subtema Tubuh Manusia.

1

3. Dengan menggunakan LKS ini dapat membuat belajar subtema Tubuh Manusia tidak membosankan.

1

4. Dengan adanya ilustrasi dapat memberikan motivasi untuk mempelajari materi di dalam LKS.

1

5. Penyampaian materi dalam LKS ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 1 6. Materi yang disajikan dalam LKS ini mudah saya pahami 1

7. Penyajian materi dalam LKS ini mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman yang lain.

1

8. LKS ini memuat latihan soal yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya tentang materi yang terdapat dalam subtema Tubuh Manusia.

1

9. Kalimat yang digunakan dalam LKS ini jelas dan mudah dipahami. 1 10 Bahasa yang digunakan dalam LKS ini sederhana dan mudah dimengerti 1 11. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca 1

TOTAL BUTIR 11

Sumber: Diadopsi dari Rahmi (2014)

Angket respon guru berisi pernyataan yang nantinya akan dijawab oleh

guru untuk mengetahui respon guru terhadap penggunaan bahan ajar LKS.

Berikut ini indikator angket respon guru.

Tabel 3.5Indikator Angket Respon Guru

No. Indikator Jumlah Butir

1. Tampilan halaman cover LKS menarik. 1

2. Judul LKS ditampilkan dengan jelas sehingga dapat menggambarkan isi LKS.

1

3. Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang digunakan sesuai sehingga mempermudah siswa dalam membaca LKS.

1

4. Keberadaan gambar dalam LKS dapat menyampaikan isi materi. 1 5. Perpaduan antara gambar dan tulisan dalam LKS menarik perhatian. 1 6. LKS menggunakan bahasa yang komunikatif. 1 7. LKS menggunakan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda. 1 8. LKS menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami siswa. 1

9. Petunjuk kegiatan-kegiatan dalam LKS jelas sehingga mempermudah siswa melakukan semua kegiatan yang ada dalam LKS.

1

10. Indikator pembelajaran pada LKS sesuai dengan KD. 1

11. Materi yang disajikan dalam LKS membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah diisyaratkan dalam indikator pencapaian kompetensi dasar.

1

12. LKS mendorong siswa untuk berdiskusi atau bekerja sama dengan orang lain dalam satu kelompok.

1

13. LKS membantu siswa dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang didapat dengan kehidupan nyata siswa.

1

TOTAL BUTIR 13

Sumber: Diadopsi dari Rahmi (2014)

Page 10: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

43

4. Lembar Tes

Lembar tes ini merupakan tes hasil belajar kognitif siswa. Lembar tes

berupa tes tulis yang berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam lembar tes berupa soal isian dengan

pedoman penilaian yang sudah ditentukan. Keefektifan dapat dilihat dari berapa

banyak presentase siswa yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang

telah ditentuka oleh sekolah yaitu 75.

G. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, kritik, dan saran dari

validator dan guru kelas V. Data kemudian diuraikan secara deskriptif kualitatif.

Hasil dari data wawancara, kritik, dan saran yang didapatkan dari validator dan

guru kelas digunakan sebagai patokan dalam perancangan LKS berbasis

kontekstual.

2. Teknik Analisis Data Kuantitaif

Data kuantitaif diperoleh dari data angket validasi ahli materi, validasi ahli

LKS, angket respon guru dan angket respon siswa.

a. Analisis Data Angket Validasi

Angket validasi dianalisis dengan skala Likert yang menggunakan skala 1

sampai 5 dengan pedoman penilaian seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 3.6Pedoman Penilaian Angket Validasi

Skala Kriteria terhadap LKS 1 Sangat Kurang 2 Kurang 3 Cukup

Page 11: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

44

4 Baik 5 Sangat Baik

Penilaian data dari hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus di

berikut ini :

Keterangan:

P = Presentase skor yang dicari (hasil dibulatkan menjadi bilangan bulat)

åx = Jumlah jawaban yang diberikan validator/pilihan yang terpilih

n = Jumlah skor maksimal atau ideal

Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan LKS

yang dikembangkan dengan menggunakan interpretasi sebagai berikut.

Tabel 3.7Interpretasi Skor Angket Validasi (Sumber: Akbar, 2008: 155)

Skor yang diperoleh Kriteria terhadap LKS 81%<x≤100 Sangat valid 61%<x≤80% Valid 41%<x≤60% Kurang valid 21%<x≤40% Tidak valid 0%<x≤20% Sangat tidak valid

b. Analisis Data Respon Siswa dan Respon Guru (Kepraktisan)

Data yang diperoleh dari angket respon siswa dan angket respon guru

kemudian dianalisis untuk menguji kepraktisan tentang bahan ajar berupa LKS

yang sedang dikembangkan. Angket respon siswa juga dianalisis dengan skala

Guttman dan angket respon guru dianalisis dengan menggunakan angket skala

likert. Berikut ini tabel penilaian angket respon siswa dan respon guru dengan

menggunakan tabel skala guttman dan likert.

Tabel 3.8Pedoman Penilaian Angket Respon No Skor Keterangan 1 Skor 1 Ya 2 Skor 0 Tidak

P = å�

� × 100%

Page 12: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

45

Tabel 3.9Pedoman Penilaian Angket Respon Guru Skala Kriteria terhadap LKS

1 Sangat Kurang 2 Kurang 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat Baik

Hasil dari perolehan angket respon siswa dan angket respon guru dianalisis

dengan menggunakan langkah-langkah di bawah ini:

1) Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pernyataan angket.

2) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan

untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap

jawaban berdasarkan pernyataan angket dan banyaknya sampel.

3) Menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya

persentase setiap jawaban dari pernyataan sehingga data yang diperoleh

dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk

menghitung persentase jawaban responden setiap item adalah sebagai

berikut: (Sudjana, 2005)

Keterangan:

%Ji = Presentase jawaban -i

åJi = Jumlah responden yang menjawab jawaban -i

N = Jumlah seluruh responden

4) Menafsirkan persentase jawaban responden. Presentase jawaban

responden diinterpretasikan dengan menggunakan tafsiran presentase

sebagai berikut.

%Ji = �

� × 100%

Page 13: BAB III A. Model Penelitian dan Pengembanganeprints.umm.ac.id/35588/4/jiptummpp-gdl-dianamira-49807-4-babiii.pdfPerancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, ... A.

46

Tabel 3.10Interpretasi Skor Angket Respon Siswa dan Angket Respon Guru

(Sumber: Arikunto, 2010: 35) Skor yang diperoleh Kriteria terhadap LKS 80% ≤ x ≤ 100% Sangat layak, tidak perlu revisi 60% ≤ x ≤ 80% Layak, tidak perlu revisi 40% ≤ x ≤ 60% Kurang layak, perlu revisi 20% ≤ x ≤ 40% Tidak layak, perlu revisi > 20% Sangat tidak layak, perlu revisi

c. Analisis Hasil Belajar Siswa (Keefektifan)

Untuk melihat kefektifan LKS ini data yang terkumpul berupa nilai tes

awal (pretest) dan nilai tes kedua (posttest). Pengujian perbedaan nilai hanya

dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan

teknik yang disebut dengan uji Paired Sample T Test. Langkah-langkah analisis

datanya adalah sebagai berikut:

a. Mencari rerata awal (pretest) dan rerata akhir (posttest).

b. Menguji perbedaan rearata dengan uji Paired Sample TTest yang

rumusnya sebagai berikut.

Keterangan:

�� = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest – pretest)

�2d = Jumlah kuadrad deviasi

N = Objek pada sampel

d.b. = ditentukan dengan N-1

t = ��

���

� (���)