Bab III

5
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Zat-zat dalam Buah Keben yang Berperan Mengobati Mata Minus Tanaman keben (Barringtonia asiatica) terdiri atas akar, daun, buah, dan bunga. Namun bagian dari Barringtonia asiatica yang diambil untuk mengobati mata minus adalah buahnya. Buah keben berukuran kepalan tangan orang dewasa. Bagian luarnya terdiri dari kulit berserabut dan di dalamnya terdapat tempurung. Di dalam tempurung terdapat sebutir biji yang keras, berlendir dan berwarna putih. Berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan kering. Adapun gambaran zat-zat kima yang terkandung dalam buah keben antara lain saponin, asam galat, 31

description

Zat-zat dalam Buah Keben yang Berperan Mengobati Mata Minus

Transcript of Bab III

33

BAB IIIPEMBAHASAN3.1Zat-zat dalam Buah Keben yang Berperan Mengobati Mata MinusTanaman keben (Barringtonia asiatica) terdiri atas akar, daun, buah, dan bunga. Namun bagian dari Barringtonia asiatica yang diambil untuk mengobati mata minus adalah buahnya. Buah keben berukuran kepalan tangan orang dewasa. Bagian luarnya terdiri dari kulit berserabut dan di dalamnya terdapat tempurung. Di dalam tempurung terdapat sebutir biji yang keras, berlendir dan berwarna putih. Berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan kering.Adapun gambaran zat-zat kima yang terkandung dalam buah keben antara lain saponin, asam galat, asam hidrosianat yang terdiri dari monosakarida, serta triterpenoid yang terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidrobartogenat.Senyawa aktif dalam biji keben diduga kuat bertanggung jawab dalam pengobatan mata adalah dari golongan saponin. Beberapa jenis saponin telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari keben, misalnya ranuncosida VIII, barinin A1, 3-0-{[b-D-galactopyranosyl(1!3)-b-D glucopyranosyl(1!2)]-b-D-glucuronopyranosyloxy}-22-O-(2 methylbutyroyloxy)-15,16,28-trihydroxy-(3b, 15a, 16a, 22a)-olean-12-ene dan 3-O-{[b-d-galactopeyeranosyl(1!3)-b-D-glucopeyeranosyl(1!2)]-b-D-glucoronopeyeranosyloxy}-22-O-[2(E)-methyl-2-butenyloyloxy]-15,16,28 trihydroxy-(3b,15a,16a,22a)-olean-12-ene. Saponin yang berada dalam biji Bariingtonia tersebut adalah jenis baru yang sampai saat ini belum dikenal. Dengan kandungan senyawa tersebut, keben telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas farmakologi seperti antibakteri, antijamur, analgesik, dan antitumor.Buah keben yang diambil yaitu buah yang telah matang, yang dicirikan dengan adanya semburat cokelat pada kulitnya. Untuk mendapatkan buah keben lebih baik diambil setelah buah tersebut jatuh sendiri dari pohonnya. Daripada harus diambil langsung dari pohonnya. Dalam meracik buah keben tidak perlu mencampurkannya dengan bahan-bahan lain, cukup dengan mengekstraknya. 3.2Mekanisme Kerja Buah Keben dalam Mengobati Mata MinusPengalaman empiris membuktikan bahwa buah keben dapat menghilangkan kelainan mata minus secara permanen 100% pada anak-anak yang belum puber. Untuk orang dewasa, buah keben ini dapat menurunkan mata minus hingga 75%. Mekanisme yang melandasi kerja ekstrak biji buah keben dalam mengoreksi mata yaitu kandungan-kandungan pada buah keben dapat menyegarkan saraf-saraf optik mata yang sudah lemah, sehingga mata minus dapat menjadi normal kembali.Selama proses pengobatan dengan keben, penurunan minus akan terjadi secara progresif. Karena itu, kacamata yang sudah tidak cocok karena minusnya berkurang sebaiknya tidak dipaksakan untuk dipakai terus. Penggantian kacamata dapat dilakukan apabila sudah tidak ada penurunan angka minus. Untuk memonitori penutunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan mata ke dokter secara berkala sebulan sekali.Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan miopi tergantung pada beberapa faktor, terutama besarnya minus, usia penderita, dan ada atau tidaknya penyakit diabetes. Pada umumnya, setelah dilakukan 10-12 penetesan, minusnya berkurang 0,5. Selanjutnya secara progresif, minus akan menurun hingga mencapai angka minus tertentu atau sembuh total. Penetesan dilakukan setiap 2 hari sekali, masing-masing mata 2 tetes. Sebagai contoh, bila seseorang menderita minus 2, setelah 20-24 hari minusnya akan menurun sebesar 0,5 sehingga menjadi 1,5 dan akan sembuh total setelah 40-48 penetesan atau diperlukan waktu sekitar 3 bulan.

31