BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB...

23
27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait upaya yang dilakukan beberapa Negara dalam melegalkan ganja di Negaranya beserta alasannya, rasionalitas apa yang digunakan dalam mengambil keputusan, serta bagaimana dinamika yang telah ditempuh Negara-Negara tersebut. 2.1 Selayang Pandang Tanamann Ganja Ganja atau yang dalam dunia internasional sering dikenal cannabis sedang hangat diperbincangkan oleh para cendekiawan saat ini dikarenakan pemanfaatannya yang masih kontroversi, beberapa negara di dunia kini memandang tumbuhan herbal tersebut bukan lagi sebagai suatu tumbuhan yang terlarang melainkan sebagai tumbuhan yang menguntungkan berkat manfaat yang dihasilkan baik dari segi industri maupun medis. Sejak zaman nenek moyang kita tepatnya 12.000 tahun sebelum masehi 23 ganja sudah masif digunakan di berbagai belahan dunia, dan pemberdayaannya pun berkembang seiring kebutuhan zaman, baik sebagai jamu pengobatan, tekstil, bahan racik masakan maupun alat-alat perlengkapan lainnya seperti tali, fiber plastik, dan lain sebagainya. 24 Salah satu fakta sejarah menyebutkan bahwasannya tumbuhan ganja memiliki kaitan yang erat dengan beragam agama yang ada di berbagai belahan dunia, seperti Taoisme di Cina, Hinduisme di India, Buddisme di Tibet, Rastafarianisme di Jamaika, Budaya kuno Scythia and Assyria di Yunani, agama 23 Tim LGN. Hikayat Pohon Ganja, 12000 Tahun Menyuburkan Peradaban manusia, Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011. 24 Alpine Wellness, Marijuana Facts & History, diakses dalam http://www.telluridegreentours.com/pdf/History.pdf

Transcript of BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB...

Page 1: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

27

BAB II

UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait upaya yang dilakukan

beberapa Negara dalam melegalkan ganja di Negaranya beserta alasannya,

rasionalitas apa yang digunakan dalam mengambil keputusan, serta bagaimana

dinamika yang telah ditempuh Negara-Negara tersebut.

2.1 Selayang Pandang Tanamann Ganja

Ganja atau yang dalam dunia internasional sering dikenal cannabis sedang

hangat diperbincangkan oleh para cendekiawan saat ini dikarenakan

pemanfaatannya yang masih kontroversi, beberapa negara di dunia kini

memandang tumbuhan herbal tersebut bukan lagi sebagai suatu tumbuhan yang

terlarang melainkan sebagai tumbuhan yang menguntungkan berkat manfaat yang

dihasilkan baik dari segi industri maupun medis.

Sejak zaman nenek moyang kita tepatnya 12.000 tahun sebelum masehi23

ganja sudah masif digunakan di berbagai belahan dunia, dan pemberdayaannya pun

berkembang seiring kebutuhan zaman, baik sebagai jamu pengobatan, tekstil, bahan

racik masakan maupun alat-alat perlengkapan lainnya seperti tali, fiber plastik, dan

lain sebagainya.24 Salah satu fakta sejarah menyebutkan bahwasannya tumbuhan

ganja memiliki kaitan yang erat dengan beragam agama yang ada di berbagai

belahan dunia, seperti Taoisme di Cina, Hinduisme di India, Buddisme di Tibet,

Rastafarianisme di Jamaika, Budaya kuno Scythia and Assyria di Yunani, agama

23Tim LGN. Hikayat Pohon Ganja, 12000 Tahun Menyuburkan Peradaban manusia, Pt Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2011. 24Alpine Wellness, Marijuana Facts & History, diakses dalam

http://www.telluridegreentours.com/pdf/History.pdf

Page 2: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

28

Yahudi dan Kristiani dan mungkin masih banyak lagi lainnya.25 Selain itu,

keberadaan tumbuhan ganja juga tidak bisa dipisahkan dari sektor pelayaran,26 tali

pada jangkar kapal untuk berlabuh yang terbuat dari serat ganja maupun kayu-kayu

pada dek kapal yang menggunakan ganja sebagai media perekat tidak menafikkan

konstribusi tumbuhan ini dalam sejarah peradaban, sebagaimana diketahui

peradaban pada masa prasejarah yang masih menggunakan jalur laut dalam

menjelajahi dunia.

Sebelum melangkah lebih jauh, perlu diketahui bersama bahwa family

tumbuhan ganja terbagi menjadi 2 jenis, yakni Hemp dan Marijuana. Kedua

tanaman tersebut sepenuhnya memiliki perbedaan dari penanaman hingga

penggunaan maupun pemanfaatan. Kandungan kimia dari kedua tanaman ini

mempengaruhi fungsi dari tanaman tersebut. Ganja jenis Hemp merupakan jenis

ganja yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan body kit mobil, alat kecantikan, tekstil,

konstruksi, makanan, plastik, dan lain-lain. Sedangkan Marijuana merupakan jenis

ganja yang biasa digunakan dalam dunia pengobatan maupun rekreasional,

disebutkan bahwa Marijuana merupakan jenis narkoba teraman kedua setelah

Psilocybin/ Magic Mushroom.27

25Sara Dilley, A Gift From the Gods: The History of Cannabis and Religion, diakses dalam

https://www.leafly.com/news/cannabis-101/cannabis-a-gift-from-the-ancient-gods (15/01/2019, 10:44 WIB)

26Dikarenakan ganja dijadikan bahan utama yang digunakan untuk merakit kapal, untuk jelasnya baca sejarah tali, akses http://www.marshalpolymers.com/history-rope/

27David Niel, Scientists Rank 9 Recreational Drugs From Safest to Most Dangerous, diakses dalam https://www.sciencealert.com/researchers-rank-recreational-drugs-based-on-how-dangerous-they-are

Page 3: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

29

Terdapat dua zat dalam tumbuhan ganja yang disebut CBD yakni zat yang

kerap dimanfaatkan untuk pengobatan dan minim efek samping, serta THC yakni

zat psychoactive yang dapat mempengaruhi fungsi otak, zat inilah yang

menyebabkan pemakainya mengalami high. Zat THC bisa ditemui pada ganja jenis

Marijuana dengan kadar 5-35%, sedangkan pada jenis Hemp hanya di bawah

0,3%.28 Namun tetap saja, hukum internasional memukul rata semua jenis

tumbuhan ganja sebagai narkoba tingkat I29 dan harus berada dibawah payung

hukum CSA (the Controlled Substances Act)30.

Secara global, ganja mulai diilegalkan semenjak konvensi tunggal PBB

tentang narkotika tahun 1961. Bermula dari perdebatan panjang antar Negara sejak

tahun 1911 terkait regulasi opium, lambat laun menjalar ke permasalahan ganja atas

usulan dari Mesir, Afrika Selatan, dan Turki agar ganja juga turut diatur dalam

Undang-undang pengaturan dan pelarangan. Pada tanggal 14 Februari 1925

Konvensi opium Internasional ke-2 mengesahkan larangan terhadap tanaman ganja.

Konvensi ini berlangsung setelah adanya afirmasi dari WHO pada 1954 bahwa

olahan ganja sama sekali tidak memiliki manfaat untuk medis, WHO mendapatkan

mandat tugas dari komisi Obat-obatan Narkotika PBB untuk meneliti pengaruh

mental dan fisik dari ganja. Lahirlah penyatuan berbagai perjanjian internasional

mengenai narkotika dimana ganja masuk dalam narkotika golongan I bersama

opium, heroin, morfin dan kokain pada saat itu.31 Kemudian konvensi ini

28Baca Hemp vs Marijuana, akses https://ministryofhemp.com/hemp/not-marijuana/ 29Jenis narkoba yang tidak boleh dimanfaatkan selain keperluan keilmuan/ penelitian 30L. Anderson, PharmD, CSA Schedules, diakses dalam https://www.drugs.com/csa-schedule.html 31Tim LGN. Hikayat Pohon Ganja, 12000 Tahun Menyuburkan Peradaban manusia, Pt Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2011. Hal.295-296

Page 4: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

30

diamandemen pada tahun 1971-1978 agar sistem pelarangan ganja dapat

diimplementasikan di berbagai Negara seluruh dunia hingga saat ini, termasuk di

Yunani dan Indonesia.

Semenjak keluarnya konvensi tunggal PBB32 pada tahun 1961 munculah

pandangan dunia terhadap ganja, konvensi yang berisikan tentang regulasi yang

begitu ketat terhadap tumbuhan kaya manfaat tersebut ditambah lagi maraknya

peran media melalui film-film yang berisikan dampak negatif penggunaan ganja

berhasil menciptakan stigma masyarakat, dimana ganja dipandang lebih berbahaya

dibandingkan rokok dan minuman beralkohol bahkan dikategorikan dalam

kelompok narkoba tingkat I. Meskipun demikian, beberapa Negara pemegang hak

veto PBB seperti Amerika, Inggris dan Tiongkok justru memanfaatkan tanaman ini

secara penuh di negaranya.33

Tanaman ganja banyak diberdayakan manfaatnya di negara-negara maju,

berbeda dengan negara berkembang yang masih disibukkan oleh berbagai macam

permasalahan isu sosial sehingga untuk melakukan riset/ penelitian mendalam pun

akhirnya sedikit tertinggal, seperti halnya yang terjadi di Indonesia.34 Selain 3

negara maju diatas, hingga saat ini telah banyak beberapa negara lain yang secara

konstitusi diperbolehkan memanfaatkan ganja di negaranya seperti Belanda,

32Berisikan tentang regulasi narkoba dimana ganja juga termasuk di dalamnya, konvensi ini muncul

tanpa didahului perdebatan riset ilmiah terkait manfaat medis dari tanaman ganja. Akses https://www.slideshare.net/INDOGANJA/konvensi-tunggal-pbb-1961

33Berdasarkan riset beberapa berita online: https://sport.tempo.co/read/1047326/sensasional-mike-tyson-kini-jadi-petani-ganja-di-california ; https://inews.co.uk/news/cannabis-huge-profits/ ;http://www.scmp.com/news/china/society/article/2108347/green-gold-how-china-quietly-grew-cannabis-superpower

34Elena Silvestrini, Injection, Ingestion, & Misconception: Drug Use & Rehabilitation in Indonesia

Page 5: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

31

Jerman, Argentina, Siprus, Ekuador, Meksiko, Peru, Swiss, Spanyol, Portugal,

Finlandia, Belgia, Republik Ceko, Brazil, Chili, Paraguay, Australia, Kolombia,

Uruguay dan beberapa Negara lagi, termasuk Yunani.35

Di era modern ini, komoditas ganja tentunya menjadi sorotan utama dalam

upaya perubahan kebijakan narkoba di banyak Negara. Ganja yang telah terbukti

secara penelitian memiliki banyak manfaat serta minim menimbulkan efek buruk

dibandingkan alkohol dan tembakau36 seharusnya dijadikan komoditas yang

berdaya guna, selain itu komoditas ganja yang dikriminalisasi pada faktanya

semakin memperburuk keadaan, seperti maraknya peredaran narkoba yang

berujung pada jumlah tahanan di penjara yang tidak terkontrol adanya.

Komoditas yang ketersediaannya melimpah dan merupakan golongan

narkoba yang paling diminati oleh masyarakat di dunia, namun dikarenakan

kriminalisasi tersebut pada akhirnya komoditas ganja mesti dipasarkan secara

sembunyi-sembunyi dalam skala yang besar oleh mafia ataupun kartel, dimana

dalam pemasaran (pasar gelap) si mafia atau kartel tersebut tidak hanya

menyediakan ganja melainkan zat-zat lain yang sangat berbahaya.37 Fenomena

pasar gelap narkoba yang mendunia ini menggambarkan, bagaimana ganja seolah

35Silahkan baca artikel di homepage LGN, akses www.lgn.or.id 36Tassos Crommys, Drug-Based Policies Based on Scientific Data, diakses dalam:

http://www.ecogreens-gr.org/cms/index.php?option=com_content&view=article&id=2183:2011-05-30-07-12-43&catid=104:articles&Itemid=99

37Dhira Narayana of Lingkar Ganja Nusantara, diproduksi oleh Fresher Globe. Dapat diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=f0igOTCjCsE&t=392s

Page 6: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

32

senantiasa menjembatani masyarakat awam untuk dapat mengenal zat-zat lain dari

narkoba yang memiliki efek lebih berbahaya.

Oleh sebab itu tidak heran ketika di masa sekarang, Negara maju tidak lagi

memerangi narkoba khususnya ganja. Sebab perang terhadap obat-obatan terlarang

selama ini terbukti gagal, salah sasaran dan tidak pernah dimenangkan. Selain itu

perang terhadap narkoba telah menguras anggaran belanja Negara dengan nominal

yang tidak kecil, sehingga reformasi kebijakan narkoba pun menjadi solusinya.

Diskriminalisasi maupun legalisasi komoditas ganja akan sangat bermanfaat bagi

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kriminalitas yang

berarti pembiayaan penjara pun tidak lagi berlebihan, menambah pemasukan atas

biaya pajak yang dihasilkan, memangkas peredaran narkoba sebab pasar semakin

sempit atas adanya legalitas ganja, dan masih banyak lagi lainnya.

2.2 Negara-Negara Yang Melegalkan Ganja

Beberapa Negara pendahulu yang memperoleh sumbangsih ekonomi dari

pemanfaatan tumbuhan ganja seperti halnya Kanada, Kolorado, Uruguay, dan lain-

lain telah membuktikan nilai guna dari tumbuhan tersebut dalam perekonomian dan

hal ini tentunya bisa menjadi rujukan kebijakan suatu Negara perihal ekonomi.

Kondisi perekonomian Yunani yang sedang dalam masa krisis tentu membutuhkan

inovasi ekonomi dari Pemerintah terlepas dari citra buruk komoditas aset itu

sendiri.

Pemanfaatan ganja di tiap-tiap Negara tak elaknya memiliki regulasi yang

ketat dan beraneka ragam menyesuaikan kondisi budaya sosial ekonomi yang ada,

Page 7: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

33

di Yunani misalnya yang belum lama ini mengeluarkan kebijakan baru yakni

memperbolehkan penggunaan ganja namun hanya sebatas keperluan medis,

berbeda halnya dengan Kanada yang tidak hanya memperbolehkan Dokter

meresepkan ganja medis kepada pasien namun juga telah memproduksi secara

massal (industri) obat-obatan berbahan dasar ganja serta mengekspornya ke

Negara-negara yang membutuhkan. Beberapa Negara juga ada yang menyediakan

dispensary/ apotek ganja di beberapa titik wilayah sebagai pusat pembelian

tanaman ganja seperti Uruguay salah satunya, sedangkan di Belanda disediakan

tempat khusus semacam coffeeshop yang tidak hanya menyediakan secangkir

kopiuntuk dinikmati melainkan ada juga lintingan daun ganja yang siap menemani,

tentu dengan takaran yang sudah ditentukan oleh Pemerintah, dan masih banyak

lagi aneka ragam regulasi yang ada di berbagai belahan dunia ini.

Terdaftar ada 26 Negara di dunia yang kini telah melegalkan pemanfaatan

tumbuhan ganja,38 meskipun resistensi dari pelegalan ini cukup besar baik dari

sistem internasional seperti PBB, WHO maupun masyarakat awam namun adanya

aktor-aktor sosial juga memiliki perannya sendiri dalam mensukseskan legalisasi di

berbagai Negara. Berikut penulis paparkan beberapa Negara yang berhasil

melegalkan tumbuhan ganja melalui advokasi dari aktor/ kelompok transnasional

di berbagai Negara, antara lain:

38Kastalia Medrano, The Best Countries Around the World to Smoke Weed, diakses dalam

https://www.thrillist.com/vice/30-places-where-weed-is-legal-cities-and-countries-with-decriminalized-marijuana

Page 8: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

34

Belanda

Belanda merupakan salah satu Negara yang sejak abad ke 20 sudah

memanfaatkan obat-obatan tradisional dalam pengobatan, yakni opium. Bermula

dari opium/ candu pada tahun 1912 diadakanlah konvensi Den Haag yang untuk

pertama kalinya membahas tentang regulasi produksi dan penjualan opium dalam

lingkup pengobatan di tiap Negara, hingga pembentukan perundang-undangan

opium atau Opium Law/ Opium Act.

Seiring dengan perkembangan undang-undang opium serta semakin

banyaknya varian jenis obat-obatan yang mulai nampak beredar seperti LSD

maupun ganja, pada tahun 1976 di bawah payung hukum opium dilakukan

penelitian mendalam terhadap obat-obatan terlarang guna pengklasifikasian tingkat

obat berdasarkan dampak/ pengaruh addiktif maupun perusakan terhadap pemakai

(hard drugs dan soft drugs)39, di Indonesia sering dikenal sebagai narkoba tingkat

1 dan 2.

Di tahun yang sama, Pemerintah Belanda secara eksplisit melegalkan

penggunaan ganja yakni dengan keluarnya kebijakan untuk menghentikan atau

mentolerir hukuman (pada kondisi tertentu) terhadap pelaku kriminal ganja40

selama si pelaku tidak berkaitan dengan obat-obatan terlarang tingkat 1 dan ganja

yang dipergunakan masih dalam dosis yang telah ditentukan. Belanda mengizinkan

39Biju Panicker, Legalization of Marijuana and the Conflict with International Drug Control Treaties,

Independent Study, 2015. 40Baca Robert Mac Coun and Peter Reuter, Interpreting Dutch Cannabis Policy: Reasoning by

Analogy in the Legalization Debate

Page 9: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

35

warganya untuk menikmati ganja rekreasional di tempat-tempat yang sudah

ditetapkan sejak tahun 1996 yaitu di Coffee Shop, Pemerintah Belanda tidak tau-

menau dari mana stok ganja para pemilik Coffe Shop tersebut diperoleh namun

penyuplaiannya masih tetap dianggap sebagai tindakan kriminal.

Hingga saat ini Belanda belum melegalkan ganja, hanya saja kebijakan

toleransi yang digaungkan oleh Pemerintah menjembatani warga untuk menikmati

tanaman tersebut. Toleransi atau yang sering digunakan oleh Pemerintah Belanda

gedogen sudah menjadi karakteristik dari politik pemerintahan Belanda sendiri, bila

Indonesia kerap dikenal sebagai politik bebas aktif maka belanda memiliki

toleransi. Sikap toleransi yang demikian tentunya bertolak belakang dengan

pandangan pada umumnya dimana hukum seharusnya ditegakkan dan berlaku

untuk siapa saja. Salah satu faktor penyebab mengapa karakter itu terbentuk karena

adanya keinginan Pemerintahan Belanda untuk mencapai keseimbangan antara

kebebasan aktualisasi diri masyarakat tanpa harus menciderai keamanan dan

persatuan individu dengan kelompok.41

Penggunaan ganja mulai dipermasalahkan ketika transaksi penjualan dari

konsumen yang berasal dari luar Belanda semakin meningkat. Berdasarkan data

yang ada, untuk 14 kedai kopi saja dalam waktu sehari mampu menerima 10000

transaksi jual-beli ganja, dan 70% diantaranya bukanlah penduduk asli Belanda

melainkan para turis dari Negeri tetangga.42 Dari fenomena tersebut muncullah

41Wendy Barendregt, BSc: Gedogen the psychological aspects of Dutch tolerance. 42Lihat Press Release, The Prohibition On The Admission Of Non-Residents To Netherlands ‘Coffee-

Shops’ Complies With European Union Law, akses https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ve

Page 10: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

36

kebijakan baru Belanda bahwasannya penjualan ganja di kedai kopi diperuntukkan

hanya kepada warga Belanda, namun Marc Josemans sebagai salah satu pemilik

kedai kopi Maastrich Belanda serta Presiden dari Official Association Coffeeshops

in Maastricht (VOCM) dan national Coffeeshops platform (LOC), menampikkan

kebijakan tersebut lantas membawa isunya di pengadilan Belanda.

Dibantu bersama Groelinks atau Green Party Belanda43 serta anggota

Parlemen Eropa Dennis De Jong44 yang merupakan delegasi Partai Sosialis Belanda

merupakan beberapa kelompok yang berupaya untuk melegalkan ganja di Belanda.

Partai hijau yang telah berhasil masuk dalam parlemen Belanda maupun parlemen

Eropa ini kerap merancang serta memberi dukungan terhadap undang-undang

pelegalan ganja, yakni terkait regulasi budidaya dan dekriminalisasi

penggunaannya di Belanda.45 Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil, pada

bulan Juni kemarin Pemerintah Belanda memberikan lampu hijau untuk melakukan

budidaya tanaman ganja, beberapa pihak seperti kementerian, kepolisian, serta

d=2ahUKEwit87Lw0-3jAhV-4XMBHfNcAU8QFjAAegQIARAC&url=http%3A%2F%2Feuropa.eu%2Frapid%2Fpress-release_CJE-10-121_en.pdf&usg=AOvVaw0o_Ng556x6rjx3AAnQxfmj

43Lihat homepage, akses https://translate.google.com/translate?hl=en&sl=nl&u=https://www.cannabis-kieswijzer.nl/verkiezingen/verkiezingen-2017/278-groenlinks.html%3Fshowall%3D1%26limitstart%3D&prev=search

44Drugtext Press Service, EU Parliament member Dennis de Jong on Dutch cannabis policy, diakses dalam https://abuse-drug.com/lib/press/eu-parliament-member-dennis-de-jong-on-dutch-cannabis-policy.html

45Society, Dutch MPs vote in favour of regulated marijuana cultivation, diakses dalam https://www.dutchnews.nl/news/2017/02/dutch-mps-vote-in-favour-of-regulated-marijuana-cultivation/

Page 11: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

37

lembaga-lembaga lain akan ditugaskan dalam perancangan undang-undang baru

terkait budidaya ini.46

Kolorado

Tahun 2012 menjadi tahun yang berharga bagi warga Kolorado atas

dilegalkannya ganja rekreasional melalui amandemen Kolorado 64 yang sudah

disepakati, amandemen Negara bagian Kolorado tersebut berisikan regulasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan ganja, mulai dari legalitas, labelling, penjualan,

penggunaan, kepemilikan, syarat-syarat konsumen, hingga produksi budidaya

tanamannya, dan masih banyak lagi.47 Lebih sederhananya, berkat adanya

amandemen 64 yang sukses disepakati oleh mayoritas warga Kolorado maka

tanaman ganja bisa diperlakukan atau digunakan seperti komoditas alkohol atau

tembakau di berbagai Negara pada umumnya. Amandemen ini disepakati pada 6

November 2012, namun peraturan baru dijalankan sesuai dengan regulasi yang

ditegakkan mulai dari 1 Januari 2014.

Tercapainya kesepakatan amandemen 64 Kolorado dilalui dengan penuh

usaha, sebelum mencapai amandemen 64 sudah pernah diusulkan beberapa

amandemen yang berkaitan dengan legalitas tanaman ganja di salah satu Negara

bagian Amerika tersebut. Pada tahun 2000 ganja medis Kolorado (pihak kesehatan

46Radion Netherlands World, Soft drugs in the Netherlands, diakses dalam

https://www.expatica.com/nl/about/culture-history/faq-soft-drugs-in-the-netherlands-101970/

47Lebih lengkapnya baca Amendment 64 Use and Regulation of Marijuana, akses https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=2ahUKEwjgpvrgtZHdAhWWT30KHYTcC_cQFjACegQIChAC&url=https%3A%2F%2Fwww.fcgov.com%2Fmmj%2Fpdf%2Famendment64.pdf&usg=AOvVaw0vME1WnilfAZ88NkitsGy0

Page 12: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

38

di Kolorado diizinkan untuk memberikan resep obat ganja terhadap pasien) sepakat

untuk dilegalkan, melalui amandemen 20 Kolorado yang diadakan menjelang

pemilu kemudian dimenangkan dengan hampir 54% suara pemilih.48

Berlanjut dengan amandemen 44 Kolorado yang berisiskan regulasi ganja

rekreasional pada tahun 2006, namun kalah dalam perolehan suara, kekalahan ini

disebabkan adanya kesalahan dalam menafsirkan isi dari amandemen dimana dalam

modul amandemen disebutkan bahwa ganja juga bisa dimiliki oleh anak di usia 15

tahun keatas.49 Penyalahartian ini tentunya mempengaruhi warga Kolorado dalam

menyikapi isu dan sangat merugikan si pemrakarsa amandemen. Barulah ketika

keluar amandemen 64 yang disepakati warga Kolorado dengan isu yang sama

dengan amandemen 44, legalisasi ganja rekreasional akhirnya bisa terealisasikan di

Negara bagian Kolorado.

Amandemen yang dikeluarkan oleh salah satu Negara bagian dari Amerika

ini ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan ataupun tuntutan dari masyarakat

Kolorado sendiri, perlu diketahui bersama bagaimana hukum ataupun konstitusi di

Amerika tidak hanya dibuat oleh para legislatif melainkan masyarakat juga bisa

secara mandiri membuat hukum untuk Negaranya.50 Hal ini memberi kekuatan

48Lihat Amandemen 20 Kolorado, akses https://www.nationalfamilies.org/guide/colorado20-

full.html 49Lihat Analysis Of The 2006 Ballot Proposals, hal. 14. Akses

https://web.archive.org/web/20070206074459/http://www.state.co.us/gov_dir/leg_dir/lcsstaff/Bluebook/BlueBook2006.pdf

50Lihat panduan "The Initiative Process" akses: https://www.youtube.com/watch?v=8xBh6PxIxtE&t=322s

Page 13: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

39

tersendiri kepada organisasi-organisasi non Pemerintah dalam berkonstribusi

terhadap Negara.

Adapun beberapa kelompok organisasi atau lembaga yang beperan dalam

isu legalisasi ganja di Kolorado seperti SAFER (Safer Alternative For Enjoyable

Recreation)51, SSDP (Students for Sensible Drug Policy)52, NORML (The National

Organization for the Reform of Marijuana Laws),53 dan masih ada beberapa lagi.

Keberadaan para kelompok tersebut tidak hanya sebatas penguatan massa, diluar

itu juga sebagai pemicu awal isu legalisasi ganja yang dilanjutkan dengan

penelitian, edukasi, advokasi, pembuatan amandemen, hingga akhirnya

dikembalikan kembali kepada masyarakat perihal disetujui atau tidaknya

amandemen tersebut oleh warga Negara.54

Kanada

Hingga detik ini Kanada telah melegalkan tanaman ganja secara penuh, baik

untuk pemanfaat medis maupun rekreasional. Perdana Mentri Kanada Justin

Trudeau pada 17 Oktober 2018 mendatang.55 Namun ganja medis sudah legal di

Kanada sejak tahun 2001, ganja medis merupakan alternatif pengobatan yang

efektif tetapi memiliki efek samping yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan

obat-obatan lain seperti morfin, amfetamin, opium, dan lain-lain.

51Fanpage SAFER, akses https://www.facebook.com/SAFERchoice/ 52Homepage ssdp, akses https://ssdp.org/ 53Homepage NORML, akses http://norml.org/ 54Rob Kampia, 10 Langkah Sukses Kemenangan Legalisasi Ganja di Colorado, diakses dalam

http://www.lgn.or.id/10-langkah-sukses-kemenangan-legalisasi-ganja-di-colorado/ 55Ian Austen, Legal Marijuana Is Coming to Canada. Investors Catch the Buzz, diakses dalam

https://www.nytimes.com/2018/07/08/world/canada/canada-marijuana-businesses.html

Page 14: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

40

Legalisasi ganja medis di Kanada pada 2001 belum cukup mengurangi

pengguna ilegal (di luar medis) untuk setidaknya mengurangi jumlah kriminalitas

di Kanada, adanya pelarangan serta sikap Negara untuk memerangi ganja pun

menjadi tidak relevan mengingat data dari Department of Justice canada

bahwasannya antara tahun 2008-2011 Kanada telah menghabiskan dana sekitar

$311 juta namun penggunaan obat terlarang masih tidak berkurang.

Setelah dilakukannya analisis terkait rekomendasi dari Komite Khusus

Senat Kanada tahun 2002 tentang Obat-Obatan dan memperhatikan contoh-contoh

strategi yang digunakan oleh beberapa Negara di Eropa, Green Party Kanada56

membuat kesimpulan dimana legalisasi ganja untuk orang dewasa memang

diperlukan di Kanada. Legalisasi dapat meningkatkan penerimaan pajak melalui

pajak yang dikenakan pada produk ganja sebagaimana tembakau dan alkohol,

kemudian Pemerintah juga dapat menghemat anggaran dana yang saat ini

digunakan untuk penegakan hukum larangan terhadap tanaman ganja. Selain itu,

legalisasi ganja juga dapat mengurangi kriminalitas yang bersumber dari pasar

gelap peredaran narkoba di Kanada.

Ketidakefektifan sistem pelarangan di Kanada terkait masalah legalisasi dan

dekriminalisasi ganja telah menarik perhatian politik dan media secara signifikan,

hasil dari jajak pendapat publik yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

mayoritas warga Kanada semakin setuju dengan dekriminalisasi atau legalisasi

56Keberadaan Green Party Kanada pada dasarnya telah mendapatkan perhatian public semenjak

memperoleh panggung perdebatan politik tahun 2008 yang kemudian berujung pada keberhasilannya memenangkan suara dan bergabung sebagai anggota House Of Common (parlemen Kanada) sebagai Green Member of Parliament di tahun 2011.

Page 15: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

41

ganja. Misalnya, jajak pendapat yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Forum

Research menunjukkan bahwa 68% dari penduduk Kanada mendukung regulasi

ganja di Kanada.57

Hal ini memberi tekanan pada legislatif dan Pemerintah untuk mengubah

undang-undang yang sudah ketinggalan zaman terkait penggunaan narkoba.

Dengan adanya dukungan publik beserta media yang cukup besar, tidak

mengherankan melihat sebagian besar kampanye pemilihan Liberal berpusat pada

masalah legalisasi ganja. Akibatnya, Pemerintah Liberal yang baru terpilih secara

resmi mengumumkan bahwa Kanada akan memperkenalkan undang-undang pada

musim semi 2017 untuk memulai legalisasi dan mengatur ganja58 yang kemudian

baru benar-benar terealisasi pada pertengahan bulan Oktober.

Sikap Partai Liberal tersebut pada dasarnya telah memperoleh dukungan oleh

kelompok dengan tendensi serupa sejak tahun 2012,59 yakni Partai Hijau Kanada.

Kedekatan kedua Partai mulai terlihat dari tahun 2008.60 Elizabeth May selaku

ketua dari Partai Hijau pada saat itu terkejut dengan platform yang dimiliki Partai

Liberal disebabkan karena banyaknya kesamaan visi yang diusung oleh Partai

57Hajizadeh M., Legalizing And Regulating Marijuana In Canada: Review Of Potential Economic,

Social, and Health Impacts. Int J Health Policy Manag. 2016;5(8):453–456.doi:10.15171/ijhpm.2016.63, akses: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4968247/

58Ibid. 59Rebecca Harrison, Greens Welcome New Liberal Marijuana Policy, diakses dalam

https://www.greenparty.ca/en/media-release/2012-01-17/greens-welcome-new-liberal-marijuana-policy (14/08/2019, 11:38 WIB)

60Elizabeth May, The Green Coalition, diakses dalam https://www.greenparty.ca/en/node/5532(14/08/2019, 14:59 WIB)

Page 16: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

42

Liberal.Hubungan kedua Partai terus membaik hingga pada akhirnya Elizabeth

May tergabung dalam kursi Parlemen Justin Trudeau di tahun 2015.

2.3 Sejarah dan Posisi Politik Yunani Terhadap Legalisasi Ganja

Pada masa prasejarah, Yunani juga dikenal sebagai salah satu Negara yang

memanfaatkan tanaman ganja.61 Hingga pada tahun 1890, budidaya penanaman,

import, dan penggunaan ganja dilarang di Yunani.62 Di masa kediktatoran Yunani

Ioannis Metaxas, meskipun perokok ganja ditindak secara hukum namun ganja

terus digunakan secara luas, dan Yunani tetap menjadi penyelundup ganja yang

signifikan ke wilayah Turki, Mesir dan India hingga tahun 1945-an.63

Pada tahun 1967 Yunani kembali dikuasai kedikatoran rezim militer, hingga

pada tahun 1974 dikarenakan krisis ekonomi global yang melanda dan dibarengi

dengan pergolakan perebutan wilayah Siprus oleh Turki, pada akhirnya rezim

militer pun berakhir.64 Lengsernya rezim ini menandai lahirnya demokrasi di

Yunani, namun ekonomi Negara yang tengah mengalami masa krisis disertai

61Tim LGN. Hikayat Pohon Ganja, 12000 Tahun Menyuburkan Peradaban manusia, Pt Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2011. Hal. 89 62Stefanis, C. Ballas, C. and Madianou, D. (1975). Socioculturaland Epidemiological Aspects of

Hashish Use in Greece, dalam Transnational Institute, Global Drug Policy Observatory (GDPO), The Rise And Decline Of Cannabis Prohibition; The History Of Cannabis In The UN Drug Control System And Options For Reform

63Lihat Alpine Wellness, Marijuana Facts & History, akses https://www.google.com/search?q=Alpine+Wellness%2C+Marijuana+Facts+%26+History&oq=Alpine+Wellness%2C+Marijuana+Facts+%26+History&aqs=chrome..69i57.1507j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

64Constantine P. Danopoulos, The Greek Military Regime (1967-1974) and the Cyprus Question — Origins and Goals, San Jose State University, [email protected]

Page 17: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

43

korupsi yang merajalela mengakibatkan lambannya perkembangan demokrasi di

Yunani65.

Dua partai besar di Yunani yaitu PASOK (kiri) dan New Democracy

(kanan) pun memperoleh imbas atas krisis yang dialami.66 PASOK atau Panhellenic

Socialist Movement meskipun memiliki program penghematan dana pada saat

memenangi pemilihan umum, namun karena tidak adanya menejerial yang baik

program ini pun tidak dapat berjalan dengan efektif. Begitu pula dengan New

Democracy, adanya warisan berbagai permasalahan ekonomi yang tidak

terselesaikan dari waktu ke waktu belum juga mendapati resolusi meskipun sudah

melalui berbagai perundingan panjang dengan IMF terkait dana bantuan.67

Kurang maksimalnya peran kedua partai besar Yunani dalam mewujudkan

cita-cita Negara pada pertengahan abad ke-20 menyebabkan lahirnya beragam

gerakan-gerakan baru yang berangkat dari individu maupun kelompok untuk

mengkritisi kinerja pemerintah, hal ini tentunya dapat membantu pemerintah dalam

perbaikan kinerja guna menciptakan langkah kebijakan yang evaluatif dan solutif.

Di Eropa sendiri terdapat beberapa gerakan kelompok baru civil society yang

bermunculan seperti aktivis gerakan feminis, lingkungan, mahasiswa, serta

perdamaian,68 sama halnya di Yunani pada saat itu yang juga melahirkan kelompok

65Meskipun terdapat partai-partai yang lain namun kontestasi demokrasi di dominasi oleh 2 partai

saja, bisa dikatakan demikian sebab sejak tahun 1974 hanya kedua partai tersebut yang berhasil memenangi Pemilu

66Nick Malkoutzis, The Greek Crisis and the Politics of Uncertainty, November 2011 67Ibid. 68Asteris Huliaras, The Dynamics of Civil Society In Greece: Creating Civic Engagement From Top,

2004, The Jean Monnet Papers On Political Economy.

Page 18: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

44

gerakan baru seperti gerakan feminist dan ekologist sebagai wujud ketidakpuasan

masyarakat terhadap pemerintah.69

Memasuki abad ke-21 meskipun Yunani telah berhasil bergabung dengan

Uni Eropa tepatnya pada tahun 2001, namun bantuan dari Bank Sentral Uni Eropa

masih saja tidak menyelesaikan permasalahan ekonomi Yunani. Sebaliknya, tidak

sedikit Negara anggota Uni Eropa yang lain juga ikut terancam atas dampak dana

piutang yang tak kunjung terbayarkan. Guna meminimalisir dampak kerugian yang

dialami anggota Uni Eropa yang lain, kebijakan-kebijakan ekonomi baru atas

campur tangan Bank Sentral Uni Eropa maupun IMF terhadap Yunani pun tak

terelakkan. Bersamaan dengan semakin banyaknya hutang Yunani yang tidak

kunjung terbayarkan serta permasalahan sosial lain seperti isu lingkungan, para

kelompok pergerakan semakin masif melakukan unjuk rasa atas kebijakan

penghematan yang hendak diberlakukan oleh pemerintah Yunani.70

Melihat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah dalam

menyelesaikan berbagai isu permasalahan di Yunani, kelompok-kelompok gerakan

sosial menjadi harapan baru bagi warga Yunani atas inovasi kreatif yang diusung.

Hingga pada tahun 2007 setelah terjadi kebakaran hutan yang melanda Yunani71,

pandangan masyarakat telah mengarah terhadap kelompok partai yang memiliki

69Marilena Simitis, New Social Movements In Greece: Aspects Of The Feminist And Ecological

Projects, Thesis, The London School Of Economics And Political Science. 70Marilena Simiti, Rage and Protest: The case of the Greek Indignant movement, GreeSE Paper No.

82, Hellenic Observatory Papers on Greece and Southeast Europe. 71Greek forest fire close to Athens, diakses dalam http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/6252676.stm

Page 19: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

45

kepedulian dan dukungan terhadap kelestaran lingkungan yakni Syriza dan

Ecologist Greens.72

Syriza merupakan koalisi partai sayap kiri radikal yang senantiasa

menentang sistem yang ada, salah satunya langkah-langkah penghematan yang

seharusnya diterapkan atas hutang-hutang Yunani terhadap institusi global IMF

maupun EU.73 Kemudian Ecologist Greens74 yang merupakan partai hijau dengan

10 cita-cita besarnya dimana kepedulian terhadap lingkungan, perekonomian

kreatif, keadilan dan kesetaraan sosial menjadi bagian dari nilai dasar perjuangan

yang diusung partai ini.

Mengetahui kondisi Yunani yang rapuh atas kekecewaan rakyat dan

diperparah dengan adanya krisis ekonomi, diperlukan adanya kebijakan baru yang

dapat menopang harapan masyarakat Yunani. Partai Ecologist Greens, merupakan

satu diantara banyak Partai yang menawarkan solusi alternatif kebijakan, yakni

pemanfaatan serat tanaman ganja sebagaimana yang diterapkan Green Party di

Negara-naegara lain. Isu legalisasi ganja Yunani mulai masif sejak konferensi

Eropa pada 23 Februari 2010 di Brussel, konferensi Konsultasi Publik tentang

Kebijakan Narkoba Yang Adil dan Efektif.

Michalis Theodoropoulos merupakan aktor penting dalam mengenalkan

tumbuhan ganja di Yunani, disosialisasikannya tumbuhan kaya manfaat tersebut

melalui perayaan festival ganja di Yunani sejak 2005, perayaan festival yang

72Pavlos Vasilopoulos and Nicolas Demertzis, The Greek Green Voter: Environmentalism or Protest? 73Panos Petrou, The making of SYRIZA 74Lihat homepage Partai Ecologist Greens, akses https://ecogreens.gr/

Page 20: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

46

dikenal dengan protestival ini selain dilakukan sebagai acara ganja global tahunan

namun juga ditujukan untuk mengedukasi masyarakat Yunani akan manfaat ganja

serta kegagalan kebijakan yang diterapkan melalui fakta-fakta yang ada. Pada

perayaan Protestival yang pertama mencoba untuk membedah kebijakan narkoba

yang manusiawi dan efektif, festival diadakan di Athens Bar Association dengan

pemutaran film dokumenter S. Kouloglou dan diskusi dengan G. Economopoulos

(dokter Farmasi Obat Ketergantungan), E. Kazalti (Wartawan), Karanasopoulou

(Pengacara). Dilanjutkan oleh sebuah pesta di Freedom Park dengan partisipasi

beberapa band dan DJ. Protestival juga diadakan di beberapa titik seperti Serres,

Thessaloniki, Samothraki, dan konser di Athena.75

Pada acara protestival di tahun berikutnya Theodoropoulos bersinergi

dengan kelompok eko-politik tertua di Yunani, Ecological Movement of

Thessaloniki atau Oikologiki Kinisi Thessalonikis.76 Merupakan organisasi hijau

yang berdiri sejak 1982 dan salah satu pelopor terbentuknya Partai Ecologist

Greens, Michalis tremopoulos merupakan salah satu kader Ecological Movement

of Thessaloniki yang mana juga terlibat aktif di parlemen Eropa dalam

memperjuangkan legalitas ganja di Yunani.

Eksistensi tumbuhan ganja yang terus disuarakan semakin marak dari waktu

ke waktu, menarik perhatian baik individu maupun kelompok untuk turut bergerak

dan menyuarakan isu ganja di Yunani, termasuk jaringan Iliosporoi yang juga mulai

75Local Action, diakses dalam http://iliosporoi.net/τοπικές-δράσεις/ (23/04/2019, 11:45 WIB) 76Untuk lebih jelas, lihat homepage Ecology Salonika, akses http://www.ecology-

salonika.org/english/history.html

Page 21: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

47

memberikan perhatian. Aksi Protestival memperoleh perhatian semakin banyak

dari tahun ke tahun, dari yang hanya 2.500 demonstran di tahun 2005, pada 2008

meningkat menjadi 15.000 demonstran dan didukung oleh beberapa kelompok

nasional maupun internasional seperti, jaringan Iliosporoi, Partai EG, elefsyna, void

network, natural high family, creative space, Empty Network, Friends of the

Human, Liberation League, New Greens, Immediate Artistic Action, Rastavibe, ash

in art.77

Pada Protestival 2010 diadakan lebih efektif, yakni dengan menyusun

kerangka kerja Aliansi Kebijakan Obat-obatan yang didukung oleh sejumlah aktor

dari dunia ilmiah, seni dan politik negara, serta ribuan warga negara lainnya. Aliansi

telah mengirim surat kepada Perdana Menteri, sementara perwakilannya (G.

Paraskevopoulos dan G. Economopoulos) sudah bertemu dengan Sekertaris

Jenderal. Pada bulan Februari, para kelompok jaringan menyelenggarakan

konsultasi publik di Parlemen Eropa di bawah perlindungan Kelompok Hijau.

Hasil-hasil dari konsultasi publik ini nantinya akan dijadikan proposal dan

diajukan ke Parlemen Eropa sebagai pertimbangan dalam menyikapi masalah

peredaran narkoba yang tak kunjung terselesaikan di Eropa maupun global.

Konsultasi publik ini bekerja sama dengan ENCOD dan dihadiri sekitar 40

perwakilan organisasi masyarakat sipil dan LSM dari 15 negara berbeda. Michalis

Tremopoulos dari Ecologist Greens Yunani bersama EMCDDA bekerjasama

dengan beberapa aktor dalam penyusunan proposal tersebut, seperti Komisi

77Op.Cit (23/04/2019, 14:45 WIB)

Page 22: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

48

Kebijakan Narkoba, ENCOD, anggota parlemen sayap kiri Rui Tavares (Portugal)

dan Dennis De Jong (Belanda), serta perwakilan masyarakat sipil, antara lain aktivis

ganja Spanyol terkemuka Martin Barriuso, wakil Uni Coffee Shops Belanda, Marc

Josemans, dan Richard Cowan, mantan direktur NORML, organisasi terbesar untuk

pelegalan ganja di AS.78

Di dalam konsultasi publik tersebut, Anggota Parlemen Eropa Michalis

Tremopoulos yang merupakan delegasi dari Ecologist Greens Yunani memaparkan

serta memberikan pandangan terkait hasil Laporan Penelitian Reuter dan

Trautman79 tentang pasar obat ilegal global tahun 1998-2007, yang menyimpulkan

bahwasannya kebijakan Uni Eropa saat ini gagal memenuhi tujuan utama mereka

untuk mengurangi permintaan dan pasokan obat/zat terlarang, sementara pada saat

yang sama zat/obat tersebut merupakan komoditas yangsangat berbahaya bagi

pengguna baik individu maupun masyarakat, serta perekonomian.80 Michalis

Tremopoulus menilai adanya ketidakrasionalan ketika Negara yang tengah

mengalami krisis moneter harus menggelontorkan lagi dana yang sangat banyak

untuk memerangi sesuatu yang tidak akan pernah dimenangkan81. Sehingga perlu

adanya sudut pandang baru dalam menyikapi narkoba guna melahirkan alternatif

kebijakan baru yang lebih dapat dibenarkan.

78The EU Is Open To Changing Drug Policy, diakses dalam https://chrysogelos.gr/index.php/2012-

01-26-17-13-36-593/imerides/item/2279-ανοικτή-η-εε-σε-αλλαγή-πολιτικής-για-τα-ναρκωτικά 79Lihat Laporan Reuter dan Trautman, akses

http://www.emcdda.europa.eu/attachements.cfm/att_78752_EN_2-Trautmann.pps https://www.tni.org/files/publication-downloads/global-illicit-markets-short.pdf

80Lihat Public Consultation: Reforming drug policies: a way out of the crisis?, Akses https://chrysogelos.gr/index.php/2013-11-08-13-32-37/ektheseis/item/402-2010-12-07-10-33-35

81Mengacu pada hasil laporan Reuter dan Trautman

Page 23: BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA 2.1 Selayang ...eprints.umm.ac.id/55266/39/BAB II.pdf27 BAB II UPAYA LEGALISASI GANJA DI DUNIA Pada bab ini penulis akan menyajikan data terkait

49

Salah satu keinginan yang coba disampaikan dalam Konsultasi Publik

Kebijakan Narkoba dengan Parlemen Eropa tersebut antara lain mendekriminalisasi

penggunaan dan mengurangi arus perdagangan narkoba, melalui pemisahan zat

yang beracun dan tidak beracun (narkotika keras - lunak).82 Dengan demikian perlu

adanya dekriminalisasi dan legalisasi terhadap beberapa zat dalam golongan

narkoba yang memiliki dampak buruk paling minimal terhadap masyarakat sebagai

contoh mushroom dan ganja.

Pada 09 Desember 2010, Konsultasi Publik pun mencapai keberhasilan,

delegasi Ecologist Greens Michalis Tremopoulos memenangkan sidang terbuka di

Parlemen Eropa tentang kebijakan narkoba. Sidang Terbuka berujung pada satu

keputusan bahwa Uni Eropa tidak akan menghalangi Negara-Negara anggota untuk

membuat inisiatif kebijakan hukum terkait pasar gelap narkoba,83 Ini berarti

Negara-Negara anggota Uni Eropa diberikan tanggung jawab penuh dalam

mengatur peredaran narkoba yang ada di Negaranya.

82Op. Cit. 83The EU Is Open To Changing Drug Policy, diakses dalam https://chrysogelos.gr/index.php/2012-

01-26-17-13-36-593/imerides/item/2279-ανοικτή-η-εε-σε-αλλαγή-πολιτικής-για-τα-ναρκωτικά