BAB II TKE
-
Upload
encep-farokhi -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of BAB II TKE
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 1/9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi Surya
Penggunaan energi listrik dewasa ini semakin banyak baik dalam keperluan
industri maupun rumah tangga. Seiring berjalannya waktu sumber energi pun
semakin langka karena penggunaannya yang semakin banyak. Penggunaan energi
listrik di industri sangatlah besar peranannya dalam kaitannya dengan pengusaha
listrik dan pemanfaatan energi nasional. Penggunaan energi di Indonesia
meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan
penduduk. Sedangkan, akses ke energi yang andal dan terjangkau merupakan pra-
syarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat tersebut,
dikembangkan berbagai energi alternatif, di antaranya energi terbarukan. Dimana
potensi energi terbarukan, seperti: biomassa, panas bumi, energi surya, energi air,
energi angin dan energi samudera, sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan,
padahal potensi energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar.
lternatif yang dianggap paling aman adalah energi matahari atau tenaga
surya. !ang dimaksud dengan tenaga "energi# surya adalah tenaga yang berasal
langsung dari radiasi matahari, seperti halnya panas matahari, energi listrik yang
dibangkitkan photo$oltai%, serta jenis tenaga yang terbentuk sebagai akibat (efek)
langsung atau tidak langsung dalam jangka yang relatif pendek dari radiasi
matahari, seperti halnya angin. &on$ersi dari tenaga surya menjadi tenaga listrik
tidak akan menghasilkan polutan ataupun limbah.
'elimpahnya tenaga surya yang merata dan dapat ditangkap di seluruhkepulauan Indonesia hampir sepanjang tahun sebenarnya merupakan sumber
energi listrik yang sangat potensial. Sumber ini sebenarnya juga merupakan
energi alternatif pada krisis energi yang mulai melanda.
&olektor surya merupakan suatu bagian dari peralatan yang dibutuhkan untuk
mengubah energi radiasi matahari ke bentuk energi panas untuk berbagai
keperluan, misalnya sebagai pemanas air. Salah satu bentuk dari kolektor surya
adalah bentuk prisma yang memiliki kemampuan untuk menerima intensitas
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 2/9
radiasi matahari dari segala posisi matahari, sehingga diharapkan pemanfaatan
energi tersebut sebagai pemanas air dapat lebih efektif. &olektor surya akan
menyerap energi dari radiasi matahari dan mengkon$ersikannya menjadi panas
yang berguna untuk memanaskan air di dalam pipa-pipa kolektor, sehingga suhu
air akan meningkat dan terjadi kon$eksi alami berdasarkan efek termosipon
karena adanya perbedaan masa jenis fluida. Posisi terbaik dari kolektor yang
menghasilkan efisiensi yang optimal dengan menempatkan kolektor ()* dari arah
timur ke utara.
da beberapa tipe kolektor surya, salah satu diantaranya yang memiliki
kinerja yang dapat diunggulkan adalah kolektor surya tipe prismatik . &eunggulan
dari kolektor surya tipe prismatik ini adalah kemampuannya untuk dapat
menerima energi radiasi matahari dari segala posisi matahari. &olektor surya tipe
prismatik dapat digolongkan dalam kolektor plat datar dengan permukaan
kolektor berbentuk prisma yang tersusun dari + bidan yang membentuk prisma,
bidang berbentuk segi-tiga sama kaki dan bidang yang lain berbentuk segi-
empat siku-siku. Untuk mendapatkan hasil yang optimal permukaan kolektor di%at
dengan warna hitam kusam yang berfungsi untuk menyerap radiasi surya yang
datang dan mentranfer kalor yang diterima ke fluida kerja. Untuk menjaga agar
tidak terjadi kerugian panas se%ara radiasi dan kon$eksi ke atmosfir, maka
digunakan ka%a pelindung sehingga terjadi efek rumah ka%a sedangkan bagian
bawah plat kolektor diberi isolator untuk meminimalisir kerugian panas pada
bagian bawah plat kolektor. Sebagai titik tolak dalam melakukan perhitungan
untuk mendesain kolektor surya tipe prismatik disamping data intensitas radiasi
matahari pada lokasi dimana kolektor tersebut ditempatkan hal terpenting lainnya
adalah perhitungan geometris dari kolektor "luasan permukaan kolektor,kemiringan kolektor terhadap intensitas radiasi matahari langsung# efek
termosipon pada pipa-pipa sirkulasi untuk menentukan kemampuan sistim
melakukan kon$eksi alami, serta suhu masuk dan keluar pipa sirkulasi.
2.2 Sel Surya (photovoltaic)
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 3/9
Sel surya ialah sebuah alat yang tersusun dari material semikonduktor yang
dapat mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik se%ara langsung. Sering
juga dipakai istilah photovoltaic atau foto$oltaik. al ini merupakan kon$ersi
langsung dari radiasi matahari menjadi energi listrik. &arena itu sistem ini sangat
sederhana tanpa ada bagian yang bergerak sehingga perawatannya juga mudah.
Solar panel dibuat dalam bentuk modul. abungan beberapa panel akan
memberikan kapasitas sesuai kebutuhan.
&omponen utama panel matahari adalah sel matahari "solar %ell#,
semi%ondu%tor yang dibuat dari kristal silikon. arga sel matahari ini
relatif masih mahal. /fisiensi kon$ersinya juga agak rendah "kira-kira()-(01#.
Sel surya pada dasarnya terdiri atas sambungan p-n yang sama fungsinya
dengan sebuah dioda "diode#. Sederhananya, ketika sinar matahari mengenai
permukaan sel surya, energi yang dibawa oleh sinar matahari ini akan diserap oleh
elektron pada sambungan p-n untuk berpindah dari bagian dioda p ke n dan untuk
selanjutnya mengalir ke luar melalui kabel yang terpasang ke sel.
Sel surya hanya merupakan satu komponen penyerap %ahaya yang langsung
mengkon$ersi %ahaya tsb menjadi listrik. dapun saran pendukung agar listrik
dari sel surya ini dapat dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan apa yang
disebut dengan Balance of System "23S# yang paling minim terdiri atas4 in$erter
"mengubah listrik D5 dari sel surya menjadi listrik 5 untuk keperluan sehari
hari#, baterei "untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat
atau malam hari#, serta beberapa buah controller untuk mengatur se%ara optimaldaya keluaran sel surya.
2.3 Proses Konversi
Proses pengubahan atau kon$ersi %ahaya matahari menjadi listrik ini
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 4/9
semikonduktor. 6ebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor4 yakni jenis
n dan jenis p.
Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan
elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, "n 7 negatif#. Sedangkan
semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p " p 7
positif# karena kelebihan muatan positif. 5aranya, dengan menambahkan unsur
lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor
tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut
ambar (. 8enis Semikonduktor
Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk
meningkatkan tingkat konduktifitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik
dan panas semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami "disebut dengan
semikonduktor intrinsik# ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama.
&elebihan elektron atau hole dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun
panas dari sebuah semikoduktor.
5ahaya matahari terdiri atas foton atau partikel energi surya, dimana foton
inilah yang dikon$ersi menjadi energi listrik. 9oton-foton mengandung energi
yang ber$ariasi menurut panjang gelombangnya. /nergi foton yang diserap oleh
sel surya diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada elektron di dalam sel surya.Dengan adanya energi baru ini maka elektron mampu lepas dari posisi normalnya
terhadap atom sehingga menjadi arus dalam suatu sirkuit listrik.
lat kon$ersi energi surya yang dimodifikasi tersebut, terdiri atas bagian
bagian : tabung katoda dan sel surya.
• ;abung diisi gas unsur halogen 5< 2r "monobromida metan# atau
52r "dibromida metan#.
• &a%a transparan dengan kekuatan tekan yang tinggi.
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 5/9
5ahaya yang dihasilkan dari tabung katoda digunakan untuk mengganti
%ahaya matahari. Pada saat foton yang dihasilkan dari tabung katoda menyinari sel
surya, maka elektron-elektron yang ada pada sel surya akan menerima sejumlah
energi, sehingga elektron mampu bergerak melewati gap energi. Peristiwa tersebut
akan mengakibatkan terjadinya arus listrik di dalam sebuah rangkaian listrik.
;abung katoda adalah tabung ka%a yang memiliki dua elektroda. /lektroda
positif "anoda# dihubungkan ke kutub positif dan elektoda negatif "katoda#
dihubungkan ke kutub negatif sumber tegangan. pabila tekanan gas di dalam
tabung berangsur-angsur dikurangi dengan %ara memompa gas keluar, maka akan
terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
(. Pada tekanan gas sekitar = mmg, di dalam tabung mulai terlihat aliran arus
listrik yang berbentuk pita berwarna ungu.
. Pada tekanan gas sekitar ) mmg, di dekat katoda "elektoda negatif# timbul
%ahaya biru yang disebut pijar negatif kebiruan. Di dalam tabung timbul pijar
merah muda yang disebut kolom positif merah muda. Di antara kolom positif
dengan pijar negatif terdapat ruang gelap yang disebut ruang gelap Faraday
<. Pada tekanan gas sekitar =,=) mmg, pijar negatif bergerak ke tengah dan di
belakangnya terdapat ruang gelap yang disebut ruang gelap Crookes
+. Pada tekanan gas sekitar =,=( mmg atau lebih ke%il, semua %ahaya di dalam
tabung menghilang dan ka%a di dekat anoda "elektroda positif# akan
menunjukan warna kehijau-hijauan.2agian-bagian dari tabung sinar katoda
adalah sebagai berikut:
a. 9ilamen Pemanas
9ilamen pemanas berfungsi untuk memanasi ujung katoda. kibat
pemanasan ini maka terjadi peman%aran elektron-elektron dari katoda.
/lektron-elektron yang dipan%arkan diper%epat dengan suatu beda potensial )
k> sampai )= k> diantara katoda dan anoda.
b. &atoda
'aterial yang digunakan sebagai katoda antara lain :
• ;ungsten
'aterial ini memiliki dua kelebihan untuk digunakan sebagai katoda yaitu
memiliki ketahanan mekanik dan juga titik lebur yang tinggi "<+== =5#,
sehingga tungsten banyak digunakan untuk tabung sinar ? yang bekerja pada
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 6/9
beda potensial sebesar )=== k> dan temperatur tinggi. 9ungsi kerja tungsten
sangat tinggi yaitu sebesar +,) e> sehingga kurang %o%ok untuk aplikasi
audio.
• ;hrioted tungsten
'aterial ini adalah %ampuran antara tungsten dan thorium. ;horium adalah
material yang se%ara indi$idual memiliki fungsi kerja sebesar <,+ e>,
%ampuran antara tungsten dan thorium memiliki fungsi kerja sebesar ,@< e>,
serta temperatur kerja sekitar (A==B5.
• &atoda berlapis oksida " 3Cide-5oated 5athode #
&atoda jenis ini terbuat dari lempeng ni%kel yang dilapisi dengan barium
dan oksida stontium. Sebagai hasil dari pelapisan tersebut maka dihasilkan
katoda yang memiliki fungsi kerja dan temperatur kerja yang rendah, dan
tegangan yang diperlukan sebesar (=== >.
%. noda
2erfungsi untuk menerima elektron yang terlepas dari katoda.
;enaga surya dapat beruwujud panas matahari, angin, photo$oltai% dan
sebagainya. ;enaga surya dapat dimanfatkan se%ara pasif dan aktif. Dalam
pemanfaatan tenaga surya se%ara aktif, dimana dilakukan kon$ersi menjadi tenaga
listrik, dikenal beberapa teknologi kon$ersi. Se%ara teori teknologi kon$ersi yang
dapat digunakan untuk merubah tenaga surya menjadi tenaga listrik diantaranya
adalah sebagai berikut:
(. Pembangkit listrik tenaga surya - se%ara teori panas matahari digunakan untuk
memanaskan benda %air yang kemudian digunakan untuk menggerakkan
turbin pembangkit listrik. 'eskipun pada kenyataannya hal ini sangat sulit
dilakukan meingingat jumlah panas yang diterima relatif sangat sedikit,
efisiensi mesin rendah, serta banyaknya panas yang terbuang dalam proses.
. Satelit pembangkit listrik tenaga matahari - dengan menggunakan satelit
ruang angkasa "di luar atmosphere bumi# yang berupa panel solar sel raksasa
dengan dimensi sekitar (= km untuk menangkap dan mengkon$ersi energi
matahari menjadi energi listrik yang kemudian ditransmisikan - setelah
dirubah dahulu dengan kon$erter menjadi energi gelombang pendek ke
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 7/9
stasiun penerima di bumi yang berupa panel seluas (= C () km. Sistem ini
diperkirakan akan menghasilkan sekitar ) giga watt atau setara dengan lima
stasiun pembangkit listrik raksasa di bumi.
<. Solar-sel (photovoltaic) yang ditempatkan di luar bangunan sebagai alat
kon$ersi gelombang radiasi matahari menjadi arus listrik.
+. Pembangkit 6istrik ;enaga ngin (windpower), dimana tenaga angin
digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit tenaga listrik.
). Pembangkit 6istrik ;enaga ir (hydropower), umumnya digunakan pada
bendungan atau air terjun, dimana tenaga gerak air digunakan sebagai
pemutar turbin pembangkit listrik.
!ang menjadi pertanyaan kemudian adalah, meskipun tergolong terbarukan
dan tidak menghasilkan polutan serta tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan maupun manusia, penggunaan energi surya %enderung terbatas pada
keperluan sederhana sehari-hari se%ara tradisional, seperti halnya mengeringkan
makanan dan pakaian. Salah satu alasan mengenai keterbatasan pemanfaatan
energi ini sebagai penunjang aktifitas modern manusia yang umumnya didominasi
oleh peralatan listrik, dalam banyak hal disebabkan oleh mahalnya komponen
untuk mengkon$ersikannya menjadi tenaga listrik.
Pada kasus photo$oltai% misalnya, tingginya biaya untuk mengkon$ersikan
energi surya menjadi energi listrik yang disebabkan oleh rendahnya efisiensi
kon$erter tersebut "photo$oltai%#, mengakibatkan harga listrik persatuan unit
"watt-jam# relatif tinggi dibanding harga photo$oltai% yang terpasang. Se%ara
teori,efisiensi photo$oltai% untuk merubah energi surya menjadi listrik tidak akan
lebih dari (1. al ini disebabkan karena tidak seluruh gelombang %ahaya
matahari dapat mengaktifkan elektron pada solar sel menjadi arus listrik. anya
ada satu frekuensi %ahaya matahari, %ahaya infra merah "gelombang tidak tampak#yang jumlahnya sekitar (1 dari seluruh jenis gelombang "tampak dan tidak
tampak# yang dipan%arkan matahari ke bumi, yang mampu merubah elektron
disekitar silikon menjadi arus listrik. Dengan efisinesi yang rendah menyebabkan
harga per-satuan unit listrik tinggi, sehingga photo$oltai% sulit bersaing dengan
energi listrik yang bersumber dari bahan bakar kon$ensional "minyak bumi, batu
bara dan gas#.
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 8/9
Seandainya pada saat ini photo$oltai% digunakan, umumnya hal tersebut
disebabakan oleh: pertama, alasan lingkungan bagi mereka yang umumnya tinggal
di negara maju, kedua, karena tidak tersedianya sumber energi listrik di suatu
tempat tertentu di negara berkembang.
&emungkinan photo$oltai% akan banyak digunakan dikemudian hari adalah
saat %adangan minyak bumi menipis dan harga listrik kon$ensional ini
melambung tinggi. al ini akan menyebabkan jenis energi ini sulit dijangkau oleh
penduduk dunia. tau, suhu udara bumi pada saatnya meningkat se%ara signifikan
dimana asumsi bahwa minyak bumi sebagai sumber pemanasan bumi terbukti,
maka alternatif penggunaan photo$oltai% tidak dapat dihindarkan lagi.
Dari sekian kemungkinan pemanfaatan tenaga surya se%ara aktif
"dikon$ersikan ke energi listrik#, teknologi photo$oltai% merupakan yang paling
populer digunakan dalam arsitektur.
Pemanfaatan energi surya menjadi listrik adalah sebuah sistem yang paling
ramah lingkungan, tapi sampai saat ini masih memerlukan lahan yang luas untuk
pemasangan instalasinya. al ini terjadi, karena intensitas panas yang diterima
oleh permukaan bumi adalah relatif ke%il, sehingga memerlukan kolektor yang
%ukup luas untuk keperluan pembangkitannya. /nergi surya yang memasuki
atmosfer memiliki kerapatan daya rata-rata sebesar (, kEm, namun hanya
sebesar )@= Em yang diserap bumi. 2erdasarkan angka di atas, maka energi
surya yang dapat dibangkitkan untuk seluruh daratan Indonesia yang mempunyai
luas F juta km adalah sebesar ).(=0 ' untuk daya listrik sebesar (== '
akan memerlukan lahan seluas += hektar untuk pemasangan instrumen. 6uas tanah
tersebut belum terhitung untuk keperluan tanah bagi alat-alat pendukungnya,
sehingga untuk daya listrik seluas (== ' akan memerlukan luas lahan sebesar @=-A= hektar. al inilah yang menyebabkan bahwa pembangkit listrik tenaga
surya nilai in$estasinya menjadi tinggi, karena teknologi yang mendukungnya pun
masih baru dan mahal. Gamun apabila suatu saat harga sebuah sel surya dapat
diminimalkan, maka bukanlah hal yang mustahil bila energi listrik dengan tenaga
surya dapat menjadi lebih murah. Selain itu, meskipun energi surya mampu
menghasilkan daya listrik yang sangat besar, tapi karena kontinuitasnya kurang
7/21/2019 BAB II TKE
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tke 9/9
begitu stabil "akibat intensitas %ahaya matahari yang tidak kontinu#, maka energi
surya memiliki kendala untuk dapat menjadi sebuah pembangkit tenaga listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Gitya. ==A. !nergi Surya. http:EEejournal.unud.a%[email protected] .
"diakses pada tanggal (@ Go$ember =(< pukul =.<( I2#
8ou. ==<. Surya. http:EEdigilib.petra.a%.idEjiunkpeEjouEars+E==<Ejiunkpe-ns-jou-
==<-na======(-+0(-surya-resour%e(.pdf . "diakses pada tanggal (A
Go$ember =(< pukul .+< I2#
EdySugando. 2008. Membuat Sel Surya Sendiri Dalam Pembuatan Sel
Surya. http:EEenergisurya.wordpress.%omE==0E(=E(=Emembuat-sel-surya-
sendiri-bagian--proses-pembuatan-sel-suryaE "diakses pada tanggal (0
Desember =(< pukul (.(+ I2#
Faquroh. 2008. Sel Surya. http:EEenergisurya.wordpress.%omEfaJ-sel-suryaE
"diakses pada tanggal ( Desember =(< pukul <. I2#