BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi...

39
18 BAB II A. TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Strategi Pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru atau pendidik untuk mendorong prakarsa dan memudahkan peserta didik belajar, mempercepat proses pembelajaran dengan hasil yang maksimal, dan meningkatkan kemampuan dasar peserta didik. Strtegi berasal dari kata Yunani ‚strategos dan strategus‛, yang berarti jendral atau perwira negara. Lebih lanjut, Shirley mengatakan sebagaimana dikutip oleh Ulin Nuha bahwa strategi adalah keputusan- keputusan bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya diperlukan untuk mencapai tujuan. 30 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. 31 Istilah strategi pada mulanya banyak digunakan dalam dunia militer yang berarti sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Secara umum straregi berarti garis-garis besar bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 32 Sedangkan pembelajaran berasal dari kata ‚ajar‛ yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Pembelajaran adalah 30 Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), 156. 31 Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), 694. 32 Syaiful Bahri Djamarah-Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 5.

Transcript of BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi...

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

18

BAB II

A. TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Strategi Pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

atau pendidik untuk mendorong prakarsa dan memudahkan peserta didik

belajar, mempercepat proses pembelajaran dengan hasil yang maksimal, dan

meningkatkan kemampuan dasar peserta didik.

Strtegi berasal dari kata Yunani ‚strategos dan strategus‛, yang

berarti jendral atau perwira negara. Lebih lanjut, Shirley mengatakan

sebagaimana dikutip oleh Ulin Nuha bahwa strategi adalah keputusan-

keputusan bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya diperlukan untuk

mencapai tujuan.30

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.31

Istilah strategi pada mulanya banyak digunakan dalam dunia militer

yang berarti sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk

memenangkan peperangan. Secara umum straregi berarti garis-garis besar

bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.32

Sedangkan pembelajaran berasal dari kata ‚ajar‛ yang berarti

petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Pembelajaran adalah

30

Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: DIVA Press,

2012), 156. 31

Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), 694. 32

Syaiful Bahri Djamarah-Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 5.

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

19

proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.33

Dalam

arti yang lebih kompleks, pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru

untuk membelajarkan siswa dalam rangka mencapai tujuan.34

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa

pendapat para ahli tentang pengertian pembelajaran, antara lain:

a. Menurut Rusman, pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru

dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka

maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media

pembelajaran.35

b. Menurut Sutrisno, pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan belajar

dengan sengaja, agar seseorang membentuk diri secara positif dalam

kondisi tertentu. Kegiatan ini berpusat pada peserta didik sedangkan guru

berperan sebagai fasilitator.36

c. Menurut Muhaimin, pembelajaran terkait dengan bagaimana (how to)

membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan

mudah dan terdorong kemauannya sendiri untuk mempelajari apa (what to)

yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan (needs)

peserta didik.37

d. Menurut Syaiful Sagala, pembelajaran ialah membelajarkan siswa

menggunakan azaz pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

33

Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 14. 34

Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif, 153. 35

Rusman, Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2010) 134. 36

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Jakarta: GP Press Jakarta, 2011), 4. 37

Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Agama Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah (Bandung: Rosdakarya, 2001), 144.

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

20

penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses

komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. 38

Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

segala upaya untuk membelajarkan siswa yang efisien dan efektif, baik

interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung, berpusat pada

peserta didik dan guru sebagai fasilitator. Sedangkan pembelajaran kitab

kuning adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik tentang nilai-nilai

yang terkandung dalam kitab kuning.

Kata ‚strategi‛ bila di gabungkan dengan kata ‚pembelajaran‛ akan

memiliki makna yang lebih khusus. Strategi pembelajaran dipahami

sebagai strategi untuk membelajarkan peserta didik dan guru yang

membelajarkannya dengan memanfaatkan segala sesuatu untuk

memudahkan proses belajar.39

Berikut ini beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran

sebagaimana dikemukakan oleh para ahli :

a. Menurut Kozna sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno, menjelaskan

bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan setiap kegiatan yang

dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada

peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.40

38

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabexta, 2005), 61. 39

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), 325. 40

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, 1.

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

21

b. Gerlach dan Ely sebagamana juga dikutip oleh Hamzah B. Uno

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang

dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan

pembelaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi

pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan

pembelaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.41

c. Menurut Rusman dengan mengutip pendapat Kemp, strategi pembelaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efesien.42

d. Menurut Nana Sudjana, strategi pembelajaran adalah tindakan guru

dalam melaksanakan rencana mengajar.43

Dalam arti lain, yaitu usaha

guru dalam menggunakan beberapa variable pengajaran yang meliputi

tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi agar dapat mempengaruhi

siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara atau langkah-langkah yang akan

dipilih dan digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Dengan demikian dapat memudahkan peserta didik menerima materi

pembelajaran yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efesien di akhir kegiatan belajar.

41

Ibid, 1 42

Rusman, Model-model Pembelajaran, 132. 43

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000),

147.

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

22

2. Perbedaan antara Strategi, Metode, dan Teknik

Berkaitan dengan strategi pembelajaran ada beberapa konsep yang

perlu diketahui, yaitu menyangkut strategi, metode, dan teknik. Ketiga konsep

tersebut seringkali digunakan dalam situasi proses pembelajaran yang pada

dasarnya untuk menjelaskan cara, tahapan, atau pendekatan yang dilakuakan

oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, ketiganya

tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pembelajaran.

Istilah strategi, metode, dan teknik pada dasarnya mempunyai

perbedaan satu sama lain, walaupun sering digunakan secara bergantian.

Metode adalah seperangkat cara yang digunakan oleh guru dalam mentransfer

ilmu kepada siswa yang berlangsung proses pembelajaran.44

Menurut Nana

Sujana sebagaimana dikutip oleh Darwyn Syah adalah cara yang dipergunakan

oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran.45

Hamzah B. Uno menjabarkan bahwa metode adalah sebagai cara

yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat

untuk mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan teknik adalah cara yang

digunakan, yang bersifat implementatif.46

Dengan kata lain, metode yang

dipilih masing-masing guru sama, akan tetapi teknik yang digunakan bisa

berbeda.

44

Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif, 157. 45

Darwyn Syah dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Gaung

Persada Perss, 2007), 133. 46

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, 2.

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

23

Endin Mujahidin dengan mengutip pendapat Verner mengemukakan

perbedaan antara metode dan teknik, yaitu bahwa metode adalah setiap

kegiatan yang ditetapkan oleh pendidik untuk mencapai tujuan belajar.

Sedangkan teknik merupakan katalisator yang memiliki ruang lingkup sendiri

dan waktu penggunaannya lebih singkat dari penggunaan metode.47

Maka dengan menyimak definisi strategi pembelajaran yang

dikemukakan oleh para ahli di atas jelaslah bahwa strategi mengandung arti

yang lebih luas. Artinya, metode dan teknik merupakan bagian dari strategi

pembelajaran. Untuk lebih jelasnaya, upaya mengimplementasikan rencana

pembelajaran yang telah disusun agar tujuan dapat tercapai secara optimal,

maka diperlukan suatu metode untuk merealisasikan strategi yang telah

ditentukan. Dengan demikian, satu strategi bisa terjadi menggunakan

beberapa metode.

3. Komponen-komponen Strategi Pembelajaran

Dick dan Carey sebagaimana dikutip oleh Djamarah, menyebutkan

ada 5 komponen umum strategi pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajan

pendahuluan, (2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes,

dan (5) kegiatan lanjutan.48

a. Kegiatan Pendahuluan

Pada bagian ini guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi

dan minat peserta didik, sehingga peserta didik siap memperhatikan dan

47

Endin Mujahidin, Pesantren Kilat, Alternatif Pendidikan Agama di Luar Sekolah, (Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2005), 44-45. 48

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 3.

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

24

konsentrasi ketika menerima pelajaran. Motivasi merupakan fase

permulaan yang sangat strategis dalam semua fase belajar. Kegagalan pada

fase ini menjadi pangkal penyebab gagalnya untuk melangkah pada fase

berikutnya.

Untuk membangkitkan minat dan motivasi peserta didik, kegiatan

pendahululan harus disampaikan dengan menarik. Menurut Djamarah, ada

beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat

peserta didik, yaitu :

1) Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri peserta didik,

sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

2) Menghubungkan bahan pelajaran dengan persoalan pengalaman yang

dimiliki peserta didik sehingga dia mudah menerima bahan pelajaran.

3) Memberi kesempatan kepada peserta didk untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang

kreatif dan kondusif.

4) Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam

konteks perbedaan individual peserta didik.49

b. Penyampaian Informasi

Penyampaian informasi bisa menjadi berarti dengan adanya

pendahuluan yang menarik atau dapat membangkitkan motivasi peserta

didik. Guru yang mampu menyampaikan informasi dengan baik, akan

tetapi dalam melakukan kegiatan pendahuluan gagal membangkitkan minat

49

Ibid., 332-333.

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

25

dan motivasi, maka akan menghadapi kendala dalam kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

Agar informasi yang disampaikan bisa diserap dengan baik oleh

peserta didik, maka guru harus memperhatikan dan memahami situasi dan

kondisi yang dihadapinya. Menurut Hamzah B. Uno, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam penyampain informasi, yaitu :

1) Urutan penyampaian

Urutan penyampaian informasi (materi pelajaran) harus menggunakan

pola yang tepat. Urutan penyampaian informasi yang sistimatis akan

memudahkan peserta didik untuk cepat memahami apa yang

disampaikan oleh guru. Urutan materi diberikan berdasarkan tahapan

berpikir dari hal yang bersifat kongkrit ke hal yang bersifat abstrak atau

dari hal yang sederhana atau mudah dilakukan ke hal yang lebih

komplek atau sulit dilakukan. Selain itu, juga perlu diperhatikan apakah

suatu materi disampaikan secara berurutan atau boleh berlompat-lompat

atau dibolak-balik, seperti dari teori ke praktik atau dari praktik ke teori.

2) Ruang lingkup materi yang disampaikan

Ruang lingkup materi yang disampaikan sangat tergantung pada

karakteristik peserta didik dan jenis materi yang dipelajari. Dalam

memperkirakan besar kecilnya materi guru perlu mempertimbangkan

hal-hal berikut :

a) Apakah materi akan disampaikan dalam bentuk bagian-bagian kecil

seperti pembelajaran terprogram.

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

26

b) Apakah materi akan disampaikan secara global/keseluruhan dulu baru

kemudian ke bagian-bagian. Keseluruhan dijelaskan melalui

pembahasan isi buku, selanjutnya bagian-bagian dijelaskan melalui

uraian per bab.50

3) Materi yang akan disampaikan

Materi pelajaran pada umumnya merupakan gabungan antara jenis

materi yang berbentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Masing-

masing jenis pelajaran memerlukan strategi penyampaian yang berbeda

beda. Oleh karena itu, agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai,

terlebih dahulu guru harus memahami jenis materi pelajaran yang akan

disampaikan. Apabila materi berbentuk fakta, maka alternatif strategi

penyampaiannya berbentuk ceramah atau tanya jawab, apabila materi

berbentuk konsep, maka alternatif strategi penyampaiannya berbentuk

resitasi atau diskusi kelompok, dan apabila materi berbentuk prinsif,

maka alternative strategi penyampaiannya berbentuk diskusi

terpimpin atau studi kasus.51

c. Partisipasi Peserta didik

Variabel utama dalam pembelajaran adalah guru dan siswa (peserta

didik). Hubungan guru dengan siswa harus bersifat dinamis dan syarat

dengan makna edukasi. Untuk itu penggunaan pendekatan dan model

pembelajaran harus mampu mengaktifkan peserta didik agar terdapat

perubahan pada diri peserat didik dalam kegiatan belajar.

50

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, 5. 51

Ibid., 6.

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

27

Berkaitan dengan partisipasi peserta didik, Dick dan Carey

mengemukakan sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno bahwa proses

pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif

melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran

yang sudah ditetapkan.52

Selanjutnya B. Uno menyebutkan tentang

beberapa hal penting yang berhubungan dengan partisipasi peserta didik,

yaitu :

1) Latihan dan Praktik

Setelah peserta didik diberi informasi tentang materi (suatu

pengetahuan, sikap, atau ketrampilan tertentu) maka kegiatan

selanjutnya agar materi tersebut benar-benar terinternalisasi adalah

peserta didik diberi kesempatan berlatih atau mempraktikkan

pengetahuan, sikap, atau ketrampilan tersebut.

2) Umpan Balik (feedback)

Setelah peserta didik menunjukkan prilaku sebagai hasil belajarnya,

maka guru segera memberi umpan balik terhadap hasil belajar tersebut.

Melalui umpan balik, peserta didik segera mengetahui apakah jawaban

yang merupakan kegiatan yang mereka lakukan benar atau salah, tepat

atau tidak, atau ada yang perlu diperbaiki. Umpan balik bisa berupa

penguatan positif (baik, bagus, tepat sekali, dan lain sebagainya) dan

penguatan negatif ( kurang tepat, salah, perlu disempurnakan, dan lain

sebagainya). Melalui penguatan positif diharapkan prilaku tersebut terus

52

Ibid., 6.

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

28

dipelihara dan ditunjukkan oleh peserta didik, dan melalui penguatan

negatif diharapkan prilaku itu dihilangkan atau tidak melakukan

kesalahan serupa.53

d. Tes

Tes atau evaluasi yang dilaksanakan oleh guru tujuan utamanya

adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta

didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran,54

apakah tujuan

pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan apakah pengetahuan

sikap dan ketrampilan telah benar-benar dimiliki atau belum.55

Di samping itu, tes berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada

guru sebagai dasar untuk memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan

perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta

didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat

kemampuan yang dimilikinya.56

e. Kegiatan lanjutan

Kegiatan lanjutan dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil

kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan

baik oleh guru, peserta didik diharapkan menerima tindak lanjut yang

berbeda sebagai konsekwensi dari hasil belajar yang bervariasi.

53

Ibid., 6-7. 54

Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 200. 55

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, 7. 56

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 247.

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

29

4. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Untuk memilih strategi pembelajaran hendaknya dilandasi prinsip

efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran dan tingkat

keterlibatan peserta didik, mengingat tidak semua strategi pembelajaran sama

efektifnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan

kreativitas guru dalam memilih strategi pembelajaran tersebut.

Syaiful Djamarah menyampaikan enam kriteria yang harus

diperhatikan oleh guru dalam upaya memilih strategi pembelajaran yang baik,

yaitu :

a. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan tujuan baik di ranah kognitif,

afektif, maupun psikomotorik.

b. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan.

c. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (karakteristik peserta

didik, jumlahnya, latar belakang pendidikan dan sosial - ekonominya,

minatnya, motivasi dan gaya belajarnya).

d. Kemampuan strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan belajar peserta

didik.

e. Karena strategi pembelajaran tertentu mengandung beberapa kelebihan dan

kelemahan, maka pemilihan dan penggunaan harus disesuaikan dengan

pokok bahasan dalam mata pelajaran tertentu.

f. Memperhitungkan aspek pembiayaan.

g. Memperhatikan waktu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi pembelajaran, berapa lama waktu yang tersedia

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

30

untuk menyajikan bahan pelajaran, dan lain sebagainya.57

5. Macam-macam Strategi Pembelajaran

Seperti yang dijelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan

suatu kebutuhan bagi seorang guru untuk mendorong prakarsa dan

memudahkan siswa belajar, mempercepat proses pembelajaran dengan hasil

yang maksimal, dan meningkatkan kemampuan dasar peserta didik. Kegiatan

pembelajaran, dalam implemintasinya mengenal banyak istilah untuk

menggambarkan cara mengajar yang dilakukan oleh guru.

Ada beberapa macam strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh

guru, di antaranya adalah strategi pembelajaran kooperatif, strategi

pembelajaran PAIKEM, strategi pembelajaran PBAS, dan strategi

pembelajaran tuntas (mastery learning).

a. Strategi Pembelajaran Kooperatif

1) Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaburatif yang anggotanya terdiri dari empat

sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.58

Melalui strategi pembelajaran kooperatif, peserta didik bukan

hanya belajar dan menerima apa yang disajikan guru dalam PBM,

melainkan juga bisa belajar dari peserta didik yang lainnya, dan

sekaligus mempunyai kesempatan mempelajarkan yang lainnya. Dengan

57

Ibid., 329-330. 58

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 202.

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

31

kata lain, dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang

lebih luas, yaitu interaksi dan komonikasi antara guru dengan peserta

didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru.

Untuk mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang strategi

pembelajaran kooperatif, akan dikemukakan pendapat para ahli, antara

lain:

a) Tom V. Savage sebagaimana dikutip oleh Rusman mengemukakan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang

menekankan kerja sama dalam kelompok.59

b) Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

kooperatif adalah strategi pembelajaran yang di dalamnya

mengkondisikan peserta didik untuk bekerja bersama-sama di dalam

kelompok-kelompk kecil untuk saling membantu satu sama lain

dalam belajar.60

2) Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif

Dari konsep strategi pembelajaran kooperatif yang telah

dikemukakan, dipahami bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai

sejumlah karakteristik atau ciri-ciri yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pembelajaran secara tim, di mana tim harus mampu membuat setiap

peserta didik belajar dan anggota tim harus saling membantu untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

59

Ibid., 203. 60

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 357.

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

32

b) Didasarkan pada manajemen kooperatif, yaitu dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah

ditentukan. Di samping itu, juga perlu ditentukan kriteria

keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.

c) Kemauan untuk bekerja sama, yaitu dengan menekankan prinsip

kebersamaan atau kerja sama yang baik.

d) Keterampilan bekerja sama, yaitu peserta didik didorong untuk mau

dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain

dalam rangka mencapai tujuan pembelajran yang telah ditetapkan.61

Menurut Johnson dan Hilke sebagaimana dikutip oleh Djamarah,

ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah :

a) terdapat saling ketergantungan yang positif di antara anggota

kelompok,

b) dapat dipertanggungjawabkan secara individu,

c) heterogen,

d) berbagi kepemimpinan,

e) berbagi tanggung jawab,

f) menekankan pada tugas an kebersamaan,

g) membentuk keterampilan sosial,

h) peran guru mengamati proses belajar siswa,

i) efektivitas belajar tergantung pada kelompok.62

61

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 206. 62

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 359.

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

33

3) Prinsip Strategi Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson ada lima unsur dasar dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut :

a) Prinsip ketergantungan positif, yaitu keberhasilan dalam

menyelesaikan tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh

kelompok tersebut.

b) Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasialan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya.

c) Interaksi tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan

interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi

dari anggota kelompok lain.

d) Partisipasi dan komunikasi, yaitu melatih peserta didik untuk dapat

berpatisipasi aktif dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

e) Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja dan hasil kerja sama

mereka.63

b. Strategi Pembelajaran PAIKEM.

1) Konsep Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM berawal dari konsep student centered learning di

mana pembelajaran berpusat pada anak dan pembelajaran harus bersifat

menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus

63

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 212.

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

34

belajar sendiri tanpa diperintah dan tidak merasa terbebani atau takut.

Dalam pembelajaran PAIKEM, di samping upaya untuk memotivasi

anak agar anak mengadakan eksplorasi, kreasi, dan bereksperimen dalam

pembelajaran maka aspek learning is fun merupakan salah satu aspek

terpenting.

Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam

dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya,

dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru

menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, supaya

pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.64

Dalam pembelajaran PAIKEM, guru harus mampu menciptakan

suasana pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan agar supaya kompetensi dasar dan standar kompetensi

yang telah dirancang dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Brooks yang dikutip oleh Rusman bahwa ‚pembaharuan

dalam pendidikan harus dimulai dari ‘bagaimana anak belajar’ dan

‘bagaimana guru mengajar’, bukan dari ketentuan-ketentuan hasil‛.65

PAIKEM sebagai strategi pembelajaran memiliki enam kriteria

sebagamana berikut :

a) Pembelajaran Partisipatif

Pembelajaran partisipatif adalah pembelajaran yang melibatkan

64

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 369. 65

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 322-323.

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

35

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran secara optimal.66

Peserta

didik diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas

kegiatan pembelajaran sehingga mampu berperan aktif dalam

mengaktualisasikan kemampuannya, sementara guru berperan sebagai

fasilitator dan mediator.

b) Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang lebih banyak

melibatkan aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai

informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses

pembelajaran di kelas,67

sedangkan guru lebih banyak memberikan

arahan dan bimbingan.

c) Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan ide-ide baru

untuk perbaikan atau pengembangan kegiatan pembelajaran dalam

rangka pencapaian tujuan pembelajaran.68

d) Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang mampu menciptakan

siswa lebih aktif, berani menyampaikan pendapat dan berargumen,

menyampaikan masalah atau solusinya serta memberdayakan semua

potensi yang tersedia.69

Pembelajaran di sini tidak menoton dan tidak

66

Ibid., 323 67

Ibid., 324 68

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Anak Didik Dalam Interaksi Eduktif, 373. 69

Ibid.,374.

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

36

didominasi guru dalam penyampaian materi, akan tetapi menekankan

pada pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta peserta

didik.

e) Pembelajaran Efektif

Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan.70

Rusman menjelaskan bahwa pembelajaran dikatakan efektif jika

mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa, membentuk

kopetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin

dicapai secara optimal.71

Dalam pelaksanaannya, seluruh peserta

didik dilibatkan secara penuh dan didorong agar bergairah, sehingga

suasana pembelajaran betul-betul kondusif, efisien dan terarah pada

tujuan.

f) Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik

antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.72

Pembelajaran menyenangkan bisa tercipta selain karena proses

pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik juga

karena guru memosisikan diri sebagai mitra belajar.

2) Prinsip-prinsip Pembelajaran PAIKEM

Dalam pelaksannaan pembelajaran PAIKEM, selain harus

ditunjang oleh penguasaan berbagai keterampilan mengajar guru juga

70

Ibid., 375. 71

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 325. 72

Ibid., 326

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

37

dituntut untuk menguasai berbagai metode mengajar, sehingga akan

memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan,

materi, peserta didik, dan aspek-aspek lainnya. Dengan demikian

prinsip-prisip PAIKEM bisa diterapkan secara optimal.

Adapun prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM yang dimaksud

antara lain adalah :

a) Pengalaman, yaitu peserta didik terlibat secara aktif baik fisik,

mental maupun emosional.73

Melalui pengalaman langsung sekitar

90% materi yang didapatkan oleh peserta didik akan cepat terserap

dan bertahan lebih lama. Di dalam penerapannya terdapat banyak

cara, antara lain seperti eksperimen, pengamatan, percobaan,

penyelidikan, dan wawancara.74

b) Komunikasi, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan

terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik. Ada beberapa

bentuk yang dapat dilakukan dalam komunikasi, antara lain seperti

mengemukakan pendapat, presentasi laporan, dan memajangkan hasil

kerja.

c) Interaksi, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan tejadinya

interaksi multi arah, atara guru dengan peserta didik, peserta didik

dengan guru, dan peserta didik dengan peseta didik. Interaksi ini

dapat dilakukan dengan cara interaksi, tanya jawab dan saling

melempar pertanyaan.

73

Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Eduktif, 380. 74

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 327.

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

38

d) Refleksi, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peseta

didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan selama mereka

belajar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

ketercapaian proses pembelajaran.

3) Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembelajaran PAIKEM

Syaiful Djamarah menyebutkan beberapa hal yang harus

diperhatikan oleh guru agar pembelajaran PAIKEM dapat dilaksanakan

dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain adalah:

a) Memahami sifat yang dimiliki peserta didik

b) Mengenal peserta didik secara perorangan

c) Memanfaatkan prilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar

d) Mengambangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

e) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan yan menarik

f) Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

belajar

c. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

1) Konsep dan Tujuan

Standar proses satuan pendidikan mengarahkan kepada guru untuk

menerapkan pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik sebagaimana

yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 bahwa

‚Pembelajaran didesain untuk membuat siswa aktif belajar melalui

kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi‛. Aktivitas siswa

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

39

merupakan inti dari pembelajaran, yang meliputi aktivitas fisik maupun

mental dan menghasilkan perubahan nilai atau sikap positif pada

dirinya.

Menurut Sanjaya sebagaimana dikutip oleh Rusman, PBAS dapat

dipandang sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan

pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar

berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara

seimbang.75

Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan

kepada aktivitas siswa yang optimal, seimbang antara aktivitas fisik,

mental, emosional, dan intelektual. Dipandang dari sisi hasil belajar,

PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara

kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotor).

Adapun tujuan dari PBAS secara umum adalah untuk membantu

peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional. Sedangkan secara khusus, PBAS bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna.

2) Peranan Guru dalam PBAS

Dalam pelaksanaan PBAS, guru sebagai mediator dan fasilitator

berperan untuk menciptakan dan mengkondisikan aktivitas belajar

75

Ibid., 390

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

40

siswa. Dengan demikian, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif

dalam mendesain pembelajaran sehingga sesuai dengan gaya dan

karakteristik belajar masing-masing siswa.

Menurut Djamarah ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh

guru dalam desain pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, yaitu:

a) Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran dan bersama-

sama menentukan dan memutuskannya

b) Bersama siswa menyusun tugas-tugas belajar

c) Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran

d) Memberikan bantuan pelayanan kepada siswa yang berkesulitan

belajar

e) Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar,

membimbingnya via pertanyaan yang kritis dan kreatif

f) Membantu siswa dalam membuat kesimpulan.76

d. Strategi Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning)

1) Konsep Pembelajaran Tuntas

Pembelajaran tuntas adalah suatu sistem belajar yang

menginginkan peseta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara

tuntas.77

Dalam Pedomanan Pembelajaran Tuntas yang diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan SMA dinyatakan bahwa pembelajaran tuntas

adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk

76

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Anak Didik Dalam Interaksi Eduktif, 350. 77

Kunandar, Guru Profesional Implemmentasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses

daam Sertifikasi Guru, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), 327.

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

41

memotivasi peserta didik mencapai penguasaan (mastery level) terhadap

kompetensi tertentu.78

Di sampnig itu, dalam Permendikbud Nomor 81A

Tahun 2013 ditegaskan bahwa untuk kompetensi pada kategori

pengetahuan dan keterampilan, peserta didik tidak diperkenankan

mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.

Harapan dari proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran

tuntas adalah untuk mempertinggi rata-rata prestasi siswa dengan

memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan, dan

perhatian khusus bagi siswa yang lambat agar kopetensi tertentu dapat

dikuasai. Dengan kata lain, melalui strategi pembelajaran tuntas

diharapkan proses pembelajaran dapat dilaksanakan sedemikian rupa

agar tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat diperoleh secara

optimal dan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Landasan pembelajaran dengan strategi pembelajaran tuntas

adalah berdasarkan asumsi bahwa peserta didik dapat belajar apapun,

hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang

belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,

dibandingkan peserta didik pada umumnya. Oleh karena itu, kegiatan

pembelajaran harus memberikan waktu yang berbeda-beda kepada

masing-masing peserta didik sesuai dengan kebutuhan, agar mencapai

peguasaan penuh terhadap bahan yang disajikan.

78

Depdiknas, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning), (Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008), 2.

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

42

2) Prinsip-prinsip Pembelajaran Tuntas

Dari konsep pembelajaran tuntas yang telah diuraikan di atas,

maka dapat dikemukakan bahwa prinsip utama dalam pembelajaran

tuntas adalah:

a) penguasaan kompetensi berdasarkan kriteria tertentu,

b) pendekatan bersifat sistemik dan sistimatis,

c) pemberian bimbingan yang diperlukan,

d) pemberian waktu yang cukup.79

Standar kompetensi dan kompetensi dasar harus dinyatakan secara

jelas. Peserta didik belajar selangkah demi selangkah dan baru boleh

melanjutkan kompetensi berikutnya setelah menguasai kompetensi

yang ditetapkan menurut kriteria tertentu.

Agar semua peserta didik memperoleh hasil belajar yang

maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistimatis. Di

samping itu, kualitas pembelajaran dan kesempatan waktu belajar

dibuat tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.

3) Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Tuntas

Indikator dalam pelaksanaan pembelajaran tuntas dapat dilihat

dari beberapa aspek, yaitu:

a) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang sangat ditekankan adalah pembelajaran

individual, pembelajaran sejawat, dan bekerja dalam kelompok kecil.

79

Ibid., 327.

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

43

Pendekatan-pendekatan alternatif tambahan harus dilakukan untuk

mengakomodasi perbedaan gaya belajar peerta didik.

b) Peran Guru

Strategi pembelajaran tuntas menekankan peran dan tanggung jawab

guru dalam mendorong keberhasilan peserta didik secara individual.

Beberapa peran guru dalam pembelajaran tuntas antara lain adalah:

memecah kompetensi dasar ke dalam satuan-satuan yang lebih kecil

dengan memperhatikan pengetahuan-pengetahuan prasyaratnya,

menyajikan materi dalam bentuk yang bervariasi, menilai

perkembangan peserta didik dalam pencapaian kompetensi,

menggunakan teknik diagnostik, dan menyediakan sejumlah

alternatif strategi bagi peserta didik yang kesulitan.

c) Peran Siswa

Peserta didik diberikan keleluasaan dalam menentukan jumlah waktu

belajar, dalam arti peserta didik diberikan kebebasan dalam

menetapkan kecepatan pencapaian kompetensi. Kemajuan peserta

didik sangat tertumpu pada usaha serta ketekunan secara individual.80

B. TINJAUAN TENTANG KITAB KUNING.

1. Konsep Kitab Kuning

Kitab kuning (KK) dan pondok pesantren merupakan dua sisi yang

tidak bisa dipisahkan, dan tidak bisa saling meniadakan. Ibarat mata uang,

80

Ibid., 331-332.

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

44

antara satu sisi dengan yang lainnya saling terkait erat.81

Sebagai sumber

belajar kitab kuning telah dipergunakan sejak abad 16, miskipun tradisi cetak

belum tersebar di Indonesia,82

dipergunakan secara permanen dari generasi

kegenerasi, sehingga ia menjelma sebagai ‛kultur santri‛.

Kitab, merupakan istilah khusus yang digunakan untuk menyebut

karya tulis dibidang keagamaan yang ditulis dengan huruf Arab. Sebutan

‛kuning‛ karena kertas yang digunakan berwarna kuning.83

Sehubungan

dengan warna kertas itulah disebut kitab kuning.84

Pengertian kitab kuning secara termenologi dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Secara sederhana, kitab kuning adalah kitab-kitab Islam klasik yang

berbahasa Arab dan ditulis menggunakan aksara Arab, biasanya

mempunyai format tersendiri yang ditulis di atas kertas berwarna

kekuning-kuningan.85

b. Pada umumnya, kitab kuning dipahami sebagai kitab-kitab keagamaan

berbahasa Arab, menggunakan aksara Arab, yang dihasilkan oleh para

‘ulama dan pemikir muslim lainnya di masa lampau, khususnya yang

berasal dari Timur Tengah dengan mempunyai format sendiri yang khas,

dan warna kertas ‚kekuningan-kuningan‛. Dengan pengertian lebih luas,

kitab kuning adalah kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, Melayu atau

81

Binti Maunah, TRADISI INTELEKTUAL SANTRI, 38. 82

Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam

di Indonesia, (Jakarta: Grasindo, 2001), 171. 83

Ibid., 170. 84

Ali Yafie, Menggagas Fiqh Sosial: Dari Segi Lingkungan Hidup, Asuransi Hingga Ukhwah

(Bandung: Mizan, 1994), 51. 85

Muljono Amopoli, Pesantren Modern IMMIM, Pencetak Muslim Modern (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2011), 71.

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

45

Jawa atau bahasa-bahasa lokal lain di Indonesia dengan menggunakan

aksara Arab, yang selain ditulis oleh ‘ulama’ di Timur Tengah, juga

ditulis oleh ‘ulama’ Indonesia sendiri. 86

c. Kitab kuning adalah kitab-kitab klasik yang ditulis berabad-abad yang lalu

dan berhuruf Arab yang dipakai di lingkungan pesantren. 87

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kitab

kuning adalah kitab keagamaan yang dihasilkan oleh para ulama atau pemikir

Islam, berbahasa Arab atau di tulis dengan aksara Arab di atas kertas

berwarna kekuning-kuningan, dan mempunyai format tersendiri yang dipakai

dikalangan pesantren.

Dari segi metode penulisan, khususnya berkenaan dengan luas

pembahasannya kitab kuning dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Matan, yaitu risalah atau kitab yang umumnya ringkas, hanya memuat

kaidah dan pokok-pokok masalah, tidak dilengkapi dengan dalil-dalil atau

argumentasi, dan kebanyakan ditulis berbentuk prosa.

b. Sharh, yaitu kitab-kitab yang ditulis sebagai penjelasan bagi suatu matan.

Kata-kata yang sulit diterangkan dengan menggunakan sinonimnya atau

dengan kalimat dan uraian yang lebih luas.

c. H{ashiyah, yaitu uraian lebih lanjut yang diberikan atas suatu sharh dan

matan untuk menambah penjelasan lebih luas dan mendalam.88

Adapun ruang lingkup materi kitab kuning adalah ilmu-ilmu agama

yang ditulis dengan menggunakan pendekatan naqli> dan pendekatan aqli>.

86

Azyurmardi Azra, Pendidikan Islam ,111. 87

Martin Van Bruinessen, KitabKuning, Pesantren dan Tarekat, 131. 88

Binti Maunah, Tradisi Intelektual Santri, 40-41.

Page 29: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

46

Menurut Zamakhsyari Dhofier, kitab-kitab kuning yang diajarkan di pesantren

digolongkan menjadi delapan kelompok, yaitu (1) Nahwu dan S{araf (2) Fiqh,

(3) Ushul al-Fiqh, (4) Hadith, (5) Tafsi>r, (6) Tauhi>d, (7) Tasawuf dan etika,

dan (8) cabang-cabang lainnya seperti Tari>kh dan Balaghah.89

2. Signifikansi Kitab Kuning di Pesantren

Sebagaimana dijelaskan bahwa kitab kuning dan pondok pesantren

ibarat mata uang, antara satu sisi dengan yang lainnya saling terkait erat.

Keterkaitan pesantren dengan kitab kuning demikian eratnya sehingga pada

gilirannya menjelma sebagai tradisi yang kaku, tidak goyah walaupun banyak

kritik yang dilontarkan.

Pada umumnya pesantren dipandang sebagai subkultur dalam

mengembangkan pola kehidupan yang unik menurut kacamata umum dan

modern.90

Disamping kepemimpinan kiai, kitab kuning merupakan faktor

penting yang menjadi karakteristik subkultur tersebut, yang berfungsi sebagai

refrensi nilai universal di kalangan pesantren.91

Ali Yafie mengatakan sebagaimana dikutip oleh Binti Maunah bahwa

peran kitab kuning sebagai salah satu unsur mutlak dari pengajaran pesantren

sedemikian penting dalam proses terbentuknya kecerdasan intelektual dan

moraliatas kesalehan pada diri santri (peserta didik).92

Sistem pendidikan

pesantren menjadikan kitab kuning, karya ulama abad pertengahan Islam

(abad 16-18) sebagai sumber tata nilai.

89

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren,Studi Tentang Pandangan Kyai, (Jakarta: LP3S, 1986),

50. 90

Zamakhsyari dzofier, Tradisi, 44-45. 91

Binti Maunah, Tradisi, 42-43. 92

Ibid., 45.

Page 30: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

47

Pada masa klasik Islam, ajaran Islam yang dikembangkan dari al-

Qura>n dan Hadi>th Nabi telah melembaga dalam sistem-sistem ajaran tertentu

yang disebut madzhab. Dalam fikih, dikenal ada empat madzhab yang populer,

yaitu Hanafiy, Ma>likiy, Sha>fi’iy dan Hambaliy. Sedangkan dalam akidah

terdapat dua madzhab, yaitu al-Ash’a >riyah dan al-Ma>turi>diyah. Madzhab-

madzhab dari dua bidang ajaran Islam tersebut disebut Ahl al-Sunnah wa al-

Jama’ah.93 Paham Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yang dianut kitab kuning

tetap terpelihara sampai sekarang.

3. Metodologi Pembelajaran Kitab Kuning

Dalam kegiatan pembelajaran, metode merupakan hal sangat penting.

Guru harus mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana kegiatan

pembelajaran itu terjadi, dan langkah-langkah apakah yang harus ia tempuh

dalam kegiatan tersebut. Jika seorang guru tidak paham dan tidak menguasai

metode, maka kegiatan pembelajaran tersebut tidak akan maksimal, bahkan

cendrung gagal.

Metode adalah seperangkat cara yang digunakan oleh guru dalam

mentransfer ilmu kepada siswa yang berlangsung proses pembelajaran. Secara

umum, metode pembelajaran yang digunakan di pesantren meliputi: sorogan,

wetonan (bandongan), musyawarah (mudza>karah), tuntunan, hafalan dan

lalaran.

a. Sorogan, yaitu metode belajar individual dimana santri berhadapan

93

Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan, 179.

Page 31: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

48

langsung dengan kyai atau ustadz.94

Teknisnya, santri menyorogkan atau

menyodorkan kitabnya untuk dibaca dihadapan guru. Selanjutnya, guru

memperhatikan kemampuan dalam membaca dan membetulkan

kesalahannya.

b. Bandongan (wetonan), yaitu metode kuliah di mana para santri mengikuti

pelajaran dengan duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran.

Santri menyimak kitab masing-masing dan memberi catatan bila perlu.95

c. Musyawarah (mudza>karah), yaitu metode untuk mendiskusikan berbagai

masalah yang ditemukan oleh para santri. Dalam praktiknya, materi yang

didiskusikan terbatas pada kitab-kitab tertentu yang telah disepakati.96

d. Tuntunan, yaitu menuntun bacaan para santri sambil memberikan

perbaikan bilamana ada bacaan kurang tepat. Kyai atau ustadz senantiasa

berusaha membacakan isi kitab, kata perkata atau kalimat perkalimat.97

e. Hafalan, yaitu metode di mana santri menghafal teks atau kalimat tertentu

dari kitab yang dipelajarinya.98

Materi hafalan biasanya berbentuk syair

atau naz}am, seperti ‘Aqi>dat al-’Awam (akidah), Imri>thiy, Alfiyah Ibn

Malik (nahwu), dan lain sebagainya.

f. Lalaran, yaitu metode pengulangan materi yang dilakukan santri secara

mandiri. Materi yang diulang adalah materi yang telah dibahas dalam

sorogan maupun bandongan.99 Praktiknya, santri mengulang secara utuh

94

Endin Mujahidin, Pesantren Kilat, 46. 95

Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan, 89. 96

Endin Mujahidin, Pesantren Kilat, 47. 97

Muljono Amopoli, Pesantren Modern, 249. 98

Sulthon Masyhud dkk., Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), 89. 99

Endin Mujahidin, Pesantren Kilat, 48.

Page 32: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

49

materi yang telah disampaikan oleh guru, sehingga santri betul-betul

menguasai materi tersebut.

4. Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional

pertama di Indonesia. Sebagai sebuah institusi pendidikan Islam, pesantren

bertujuan untuk mempelajari, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam

dengan menekankan pentingnya aspek moral keagamaan sebagai pedoman

perilaku sehari-hari.100

Kata tradisional sebagaimana dijelaskan di atas tidaklah merujuk

pada arti bahwa pesantren, dalam perkembangannya bersifat tetap dan

stagnan, akan tetapi menunjuk bahwa lembaga ini hidup sejak 300-400 tahun

yang lalu, dan telah menjadi bagian yang mendalam dari sistem kehidupan

sebagian besar masyarakat Indonesia. Lembaga ini juga telah mengalami

perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perjalanan hidup ummat Islam di

Indonesia.101

Secara substansial, pesantren merupakan lembaga yang memosisikan

dirinya sebagai lembaga yang sarat dengan nuansa tranformatif. Artinya,

peran pesantren di dalam masyarakat Islam meletakkan visi dan kiprahnya

dalam kerangka pengabdian sosial yang pada mulanya ditekankan kepada

pembentukan moral keagamaan dan kemudian dikembangkan kepada rintisan-

rintisan pengembangan yang lebih sistematis dan terpadu.102

Hal ini dilakukan

pesantren karena untuk menyeimbangkan diri dengan perkembangan zaman.

100

A. Rofiq dkk, Pemberdayaan Pesantren (Yogyakarta: LKiS, 2005), 1 101

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantrten (Jakarta: INIS, 1994), 5. 102

Abd. A'la, Pembaruan Pesantren (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2006), 2-3.

Page 33: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

50

Oleh karena itu, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai institusi lembaga

pendidikan semata sebagai tempat orang mencari ilmu akan tetapi juga

berfungsi sebagai agen perubahan, utamanya memasuki dunia modern.103

Sebagaimana dijelaskan bahwa kitab kuning merupakan salah satu

faktor penting yang menjadi karakteristik subkultur dalam mengembangkan

pola kehidupan yang unik, yang berfungsi sebagai refrensi nilai universal di

kalangan pesantren. Sementara membaca kitab kuning itu gampang-gampang

susah lebih-lebih bagi mereka yang tidak memiliki dasar membaca tulisan

Arab.

Di zaman yang serba instan seperti sekarang ini ditambah dengan

masih banyaknya stigma bahwa belajar gramatika Arab (qawa>'id) itu sangat

sulit dan juga ribet serta membutuhkan waktu yang lama, hal ini menjadi

suatu problema tersendiri. Dengan demikian menuntut para pengelola

pesantren untuk mencarikan problem solving yang efektif dan efisien guna

dapat terus memompa motivasi santri dalam mempelajari dan memahami

kitab kuning serta menghasilkan out-put yang baik.

Dalam pembelajaran kitab kuning khususnya guru atau pengelola

dituntut melakukan upaya-upaya yang kreatif-inovatif, baik dalam strategi,

metode maupun teknik pembelajarannya. Akan tetapi tetap memegang prinsip

"امُلحاَفظُة َعَلى الَقدمِي الّصاِلح واألخُر باجَلديِد األْصَلح"

(Melestarikan pola atau nilai-nilai lama yang relevan dan mengadopsi pola

baru yang lebih relevan).

103

Gus Dur, Pendidikan Islam Harus Beragam, http://www.dipertais.net/artikel/gurdur01.asp, 18

Desember 2013.

Page 34: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

51

Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata salah satu pondok

pesantren di Kabupaten Pamekasan telah melakukan upaya-upaya kreatif-

inovatif tersebut, yaitu di antaranya melalui program akselerasi baca kitab

kuning bagi santri kecil di Maktab Nubdzatul Bayan, program akselerasi baca

kitab kuning di Prakom M2KD, dan Halaqah Tadarrus Kitãb (HTK). Dengan

upaya itu, diharapkan penguasaan kitab kuning yang merupakan ciri khas

pondok pesantren kelestariannya tetap terjaga dan mengimbangi

perkembangan dan kemajuan zaman.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran Kitab Kuning

Sebagaimana dimaklumi bahwa kegiatan pembelajaran bukanlah

kegiatan yang berdiri sendiri, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Faktor-faktor itu bisa sebagai penunjang atau sebagai penghambat. Dalam

pembelajaran kitab kuning juga tidak terlepas dari sejumlah faktor yang

mempengaruhi terhadap keberhasilan belajar siswa (santri). Faktor-faktor

tersebut bisa dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal siswa dan faktor

eksternal siswa.

a. Faktor internal

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu

sendiri. Ada dua faktor pada aspek intern siswa, yaitu faktor fisiologis dan

faktor psikologis. Paktor fisiologis terkait dengan jasmani dan panca indra,

seperti kesehatan, kelelahan, cacat tubuh dan sakit. Sedangkan faktor

psikologis terkait dengan intelegensi, bakat, minat dan motivasi.104

104

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Anak Didik Dalam Interaksi Eduktif, 353.

Page 35: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

52

1) Intelegensi

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-

fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

lingkungan dengan cara yang tepat.105

Inteligensi dianggap sebagai

suatu norma umum dalam keberhasilan belajar. Inteligensi normal bila

nilai IQ menunjukkan angka 85-115.106

Dengan demikian, faktor

intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Bakat

Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang.107

Dengan demikian, setiap orang pasti memilki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai

dengan kapasitas masing-masing. Keahlian tertentu pada seseorang

sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya, sehingga dalam proses

pembelajaran terutama keterampilan, bakat memegang peranan penting

dalam mencapai suatu hasil dan prestasi yang baik.

3) Minat.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktifitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu

aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa

105

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003), 148. 106

Dimyati-Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 245. 107

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 151.

Page 36: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

53

senang.108

Dengan demikian, jelaslah bahwa minat itu besar

pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran

tergantung pada minat belajar yang dimiliki siswa yang merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Siswa yang

mempunyai minat tinggi akan terus berusaha untuk belajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

4) Motivasi

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri

seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah

keterampilan dan pengalaman.109

Motivasi merupakan salah satu faktor

yang turut menentukan keefektifan pembelajaran,110

karena mendorong

dan mengarah minat belajar untuk mencapai tujuan.

b. Faktor Eksternal

Di samping dipengaruhi oleh faktor internal siswa, hasil pembelajaran

juga dipengaruhi atau diperkuat oleh faktor eksternal. Faktor eksternal

adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang

sifatnya di luar diri siswa.

Adapun faktor-faktor eksternal tersebut antara lain adalah sebagai

berikut:

1) Guru

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

108

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, 48. 109

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Press Jakarta, 2009),

80. 110

Abd. Muin, Pengantar Pengembagan Kurikulum (Pasuruan: Primamedia Press, 2009), 48.

Page 37: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

54

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang

berlansung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.111

Guru merupakan unsur utama yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran, karena guru disamping sebagai pengajar yang mendidik

juga berperan sebagai pembimbing, pengatur lingkungan belajar,

perencana pembelajaran, supervisor, motivator, dan sebagai evaluator.

2) Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan

fasilitas laboraturium, dan bebagai media pembelajajaran yang lain.

Prasarana pembelajaran meliputi gedung, ruang belajar, dan

ruang/tempat ibadah. Kegiatan pembelajaran harus didukung dengan

sarana dan prasarana yang memadai. Kelengkapan sarana dan prasarana

yang didukung dengan pengelolaan yang baik menetukan jaminan

terselenggaranya proses pembelajaran yang baik.

3) Lingkungan Sosial

Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit

pengaruhnya terhadap keberhasialan proses pembelajaran. Lingkungan

alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi

anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul

dengan lingkungan di mana anak itu berada.112

Lingkungan sosial

mewujud dalam suasana akrab, gembira, rukun, dan damai. Sebaliknya,

lingkungan sosial bisa mewujud dalam suasan perselisihan, bersaing,

111

Rusman, Model-model Pembelajaran, 58. 112

Martinis Yamin & Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, Straegi Meningkatkan Mutu

Pembelajaran (Jakarta: GP Press, 2009), 83.

Page 38: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

55

salah-menyalahkan, dan cerai berai. Suasana kejiwaan tersebut

berpengaruh pada semangat dan proses pembelajaran.

4) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam

keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan

bimbingan. Di dalam keluarga yang menjadi penanggung jawab adalah

orang tua. Sikap orang tua yang otoriter atau demokratis di dalam

keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan dan hasil belajar

peserta didik.113

Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan

motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

5) Kebijakan Penilaian

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan

sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan

memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar adalah

kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.114

Hasil belajar

dinilai dengan ukuran-ukuran guru dan lembaga. Dengan ukuran-ukuran

tersebut, seorang siswa dapat digolongkan lulus atau tidak lulus.

Keputusan hasil belajar merupakan puncak harapan siswa. Secara

kejiwaan, siswa akan terpengaruh atau tercekam tentang hasil belajar.

113

Haidar Putra Dauly, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

(Jakata; Prenada Media Kencana, 2004), 80. 114

Rusman, Model-Model Pembelajaran, 78.

Page 39: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN Pengertian Strategi ...digilib.uinsby.ac.id/1027/6/Bab 2.pdf · Strategi pembelajaran merupakan suatu kebutuhan bagi seorang guru

56

Oleh karena itu, lembaga dan guru harus berlaku arif dan bijaksana

dalam menyampaikan keputusan hasil belajar siswa.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap hasil

pembelajaran, Ali Bin Abi Thalib berkata ;

Ingat ! sesungguhnya engkau tidak akan dapat memperoleh ilmu

kecuali dengan memenuhi enam perkara, yang akan saya terangkan

secara ringkas, yaitu; cerdas, rajin, sabar, mempunyai bekal, petunjuk

guru, dan waktu yang panjang (lama).115

115

Azzarnuji, Ta’li >m al-Muta’alim (Surabaya: Nur al-Hid>ayah, tth), 15.