bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

25
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, DATA PRIBADI, DAN GO-JEK 2.1 Perlindungan Hukum 2.1.1 Pengertian perlindungan hukum. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, karena itu secara sadar atau tidak sadar manusia selalu melakukan perbuatan hukum (rechtshandeling) dan hubungan hukum (rechtsbetrekkingen). 1 Secara umum hubungan hukum (rechtsbetrekkingen) diartikan sebagai hubungan antara dua atau lebih subyek hukum, hubungan mana terdiri atas ikatan antara individu dengan individu, antara individu dengan masyarakat atau antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Dalam hubungan hukum ini hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain. Suatu hubungan hukum akan memberikan hak dan kewajiban yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, sehingga apabila dilanggar akan mengakibatkan pihak pelanggar dapat dituntut di pengadilan. 2 Tiap hubungan hukum tentu menimbulkan hak dan kewajiban, selain itu masing- masing anggota masyarakat tentu mempunyai hubungan kepentingan yang berbeda-beda dan saling berhadapan atau berlawanan. Berdasarkan hal tersebut, 1 Soeroso, R., loc.cit. 2 Soedjono Dirjosisworo, 2001, Pengantar Ilmu Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 131. 28

Transcript of bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

Page 1: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

28

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM,

DATA PRIBADI, DAN GO-JEK

2.1 Perlindungan Hukum

2.1.1 Pengertian perlindungan hukum.

Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi antara satu dengan

yang lainnya, karena itu secara sadar atau tidak sadar manusia selalu melakukan

perbuatan hukum (rechtshandeling) dan hubungan hukum (rechtsbetrekkingen).1

Secara umum hubungan hukum (rechtsbetrekkingen) diartikan sebagai hubungan

antara dua atau lebih subyek hukum, hubungan mana terdiri atas ikatan antara

individu dengan individu, antara individu dengan masyarakat atau antara

masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Dalam hubungan hukum ini

hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak

yang lain. Suatu hubungan hukum akan memberikan hak dan kewajiban yang

telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, sehingga apabila dilanggar

akan mengakibatkan pihak pelanggar dapat dituntut di pengadilan.2 Tiap

hubungan hukum tentu menimbulkan hak dan kewajiban, selain itu masing-

masing anggota masyarakat tentu mempunyai hubungan kepentingan yang

berbeda-beda dan saling berhadapan atau berlawanan. Berdasarkan hal tersebut,

1 Soeroso, R., loc.cit.

2 Soedjono Dirjosisworo, 2001, Pengantar Ilmu Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.

131.

28

Page 2: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

29

untuk mengurangi ketegangan dan konflik, maka hukum ada untuk mengatur dan

melindungi kepentingan tersebut, sehingga hal inilah yang dinamakan sebagai

perlindungan hukum.

Perlindungan hukum merupakan salah satu hal terpenting dalam unsur

suatu negara hukum. Hal tersebut dianggap penting, karena dalam pembentukan

suatu negara akan dibentuk pula hukum yang mengatur tiap-tiap warga negaranya.

Dalam perkembangannya, antara suatu negara dengan warga negaranya akan

terjalin suatu hubungan timbal balik, yang mengakibatkan adanya suatu hak dan

kewajiban antara satu sama lain, dan perlindungan hukum merupakan salah satu

hak yang wajib diberikan oleh suatu negara kepada warga negaranya.

Perlindungan hukum berkaitan erat dengan konsep negara hukum, karena lahirnya

konsep tersebut merupakan tujuan dari pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi

manusia. Indonesia merupakan negara hukum, dan dalam kepustakaan Indonesia

negara hukum merupakan terjemahan langsung dari rechtstaat. Adapun ciri-ciri

dari rechtstaat adalah:

a. adanya Undang-undang Dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan

tertulis tentang hubungan antara penguasa dengan rakyat;

b. adanya pembagian kekuasaan negara;

c. diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat.3

Ciri-ciri tersebut secara implisit berpendapat bahwa perlindungan hukum

merupakan hal yang mutlak dalam suatu konsep negara hukum atau rechtstaat.

3 Ni’matul Huda, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.

74.

Page 3: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

30

Kata perlindungan mengandung arti tempat berlindung atau merupakan

perbuatan (hal) melindungi4 Hukum adalah kumpulan peraturan atau kaedah yang

mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif, umum karena berlaku bagi

setiap orang, dan normatif karena menentukan apa yang seharusnya dilakukan,

apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana

caranya melaksanakan kepatuhan pada kaedah-kaedah.5 Berdasarkan kedua

definisi tersebut, maka secara umum perlindungan hukum ialah perbuatan

melindungi dalam bentuk norma hukum yang berisi aturan, kewajiban, dan

larangan. Philipus M. Hadjon mengemukakan sebagai berikut.

Perlindungan hukum merupakan perlindungan harkat dan martabat dan

pengakuan terhadap hak asasi manusia yang dimiliki oleh subjek hukum

dalam negara hukum dengan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku

di negara tersebut guna mencegah terjadinya kesewenang-wenangan.

Perlindungan hukum itu pada umumnya berbentuk suatu peraturan tertulis,

sehingga sifatnya lebih mengikat dan akan mengakibatkan adanya sanksi

yang harus dijatuhkan kepada pihak yang melanggarnya.6

Perlindungan hukum sebagai bagian dari konsep negara hukum merupakan suatu

upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam memberi

perlindungan terhadap rakyatnya. Di sisi lain, perlindungan hukum juga berarti

segala upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara memberikan suatu

4 Yandianto, 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, CV. M2S, Bandung, h. 319.

5 Sudikno Mertokusumo, 1991, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta, h.

38. 6 Philipus M. Hadjon, loc.cit.

Page 4: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

31

kekuasaan kepada orang tersebut untuk melakukan tindakan yang dapat

memenuhi kepentingannya.7

2.1.2 Bentuk-bentuk perlindungan hukum.

Konsep perlindungan hukum mendapatkan landasaan idiil dari sila kelima

Pancasila yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam sila

tersebut terkandung suatu hak seluruh rakyat Indonesia untuk diperlakukan sama

di depan hukum. Suatu kepentingan merupakan sasaran dari hak, karena itu perlu

adanya suatu perlindungan hukum.8 Secara teoritis, perlindungan hukum dibagi

menjadi 2 (dua) bentuk, yakni sebagai berikut.

a. Perlindungan hukum preventif, adalah perlindungan yang sifatnya

pencegahan, sebelum seseorang dan/atau kelompok melakukan suatu

kegiatan yang bersifat negatif atau melakukan suatu kejahatan yang

diniatkan, sehingga dapat menghindarkan atau meniadakan terjadinya

tindakan yang kongkrit.9 Perlindungan hukum ini bertujuan untuk

mencegah terjadinya sengketa dan sangat berarti bagi tindakan pemerintah

yang didasarkan pada kebebasan bertindak. Hal ini juga mendorong

pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena

rakyat juga dapat mengajukan keberatan ataupun dimintai pendapatnya

mengenai rencana keputusan tersebut. Perlindungan hukum preventif ini

7 Satjipto Raharjo, 2003, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Kompas, Jakarta, h. 121.

8 Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 54.

9 Dahana, Made Metu, 2012, Perlindungan Hukum dan Keamanan Terhadap Wisatawan,

Paramita, Surabaya, h.58.

Page 5: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

32

bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu permasalahan atau sengketa.10

Hal ini terdapat dalam peraturan perundang-undangan dengan maksud

mencegah suatu pelanggaran serta memberikan batasan dalam melakukan

suatu perbuatan.

b. Perlindungan hukum represif, bertujuan untuk menyelesaikan suatu

permasalahan atau sengketa. Perlindungan hukum ini merupakan

perlindungan akhir berupa sanksi seperti denda, penjara, dan hukuman

tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau telah

dilakukan suatu pelanggaran.11

Penyelesaian sengketa tersebut dilakukan

oleh badan peradilan yang berwenang. Secara umum perlindungan hukum

represif diwujudkan dalam bentuk memberikan berbagai beban kewajiban

bagi para pihak yang terkait, dan diikuti dengan sanksi. Apabila

kewajiban-kewajiban tersebut dilanggar atau tidak dipenuhi, maka

dijatuhkan sanksi hukum.

2.2 Perlindungan Data Pribadi

2.2.1 Pengertian data pribadi.

Indonesia sebagai negara modern tentu memerlukan teknologi dan

informasi dalam mengikuti perkembangan ekonomi. Informasi mengenai individu

selalu dikelola oleh pemerintah dan swasta, tetapi munculnya era komputer

menciptakan ancaman yang lebih besar bagi privasi individu tersebut, serta

10

Philipus M. Hadjon, op.cit. h. 117. 11

Muchsin, 2003, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, Magister

Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, h. 14.

Page 6: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

33

kemungkinan individu menderita kerugian sebagai akibat dari ketidaktelitian atau

pembocoran informasi akan jauh lebih besar.12

Kemajuan teknologi dan informasi

yang pesat ini juga memberi dampak negatif, salah satunya ialah pelanggaran

terhadap data pribadi dan keamanan informasi. Era digital yang tengah

berlangsung ini telah memicu ledakan pertumbuhan data pribadi yang dibuat,

disimpan dan ditransmisikan pada komputer, situs internet, bahkan sosial media.13

Pasal 1 ayat 1 Data Protection Act Inggris tahun 1998 menentukan bahwa:

data adalah setiap informasi yang diproses melalui peralatan yang

berfungsi secara otomatis menanggapi instruksi-instruksi yang diberikan

bagi tujuannya dan disimpan dengan maksud untuk dapat diproses. Data

juga termasuk informasi yang merupakan bagian tertentu dari catatan-

catatan kesehatan, kerja sosial, pendidikan atau yang disimpan sebagai

bagian dari suatu sistem penyimpanan yang relevan.

Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi jalannya

organisasi termasuk organisasi tertinggi, yaitu negara. Pada era sekarang ini

organisasi yang mampu menggunakan data dan informasi secara benar, cepat,

tepat dan lengkap akan mampu bersaing. Data adalah setiap informasi yang

diproses melalui peralatan yang berfungsi secara otomatis menanggapi instruksi-

instruksi yang diberikan bagi tujuannya dan disimpan dengan maksud untuk dapat

diproses. Data juga termasuk informasi yang merupakan bagian tertentu dari

catatan-catatan kesehatan, kerja sosial, pendidikan atau yang disimpan sebagai

bagian dari suatu sistem penyimpanan yang relevan.14

Istilah perlindungan data

12

Paul Marrett, 2002, Information Law in Practice: 2nd Edition, MPG Books Ltd., Cornwall,

h. 95. 13

Cameron G. Shilling, 2011, Privacy and Data Security: New Challenges of The Digital Age,

New Hampshire Bar Journal, New Hampshire, h. 28. 14

Purwanto, 2007, Penelitian Tentang Perlindungan Hukum Data Digital, Badan Pembinaan

Hukum Nasional, Jakarta, h. 13.

Page 7: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

34

pertama digunakan di Jerman dan Swedia pada tahun 1970-an yang mengatur

perlindungan data pribadi melalui undang-undang.15

Alasan dari dibuatnya hal

tersebut karena pada waktu itu mulai dipergunakan komputer sebagai alat untuk

menyimpan data penduduk terutama untuk keperluan sensus penduduk. Namun

ternyata dalam praktiknya, telah terjadi banyak pelanggaran yang dilakukan baik

oleh pemerintah maupun pihak swasta, sehingga diperlukan pengaturan

perlindungan data pribadi untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. Asal mula

dari perlindungan data pribadi yaitu dengan adanya Electronic Fund Transfer

(EFT) adalah untuk melindungi keamanan data nasional dengan melarang akses

nasional data yang disimpan dalam computer milik pemerintah Amerika Serikat.16

Tiap-tiap negara menggunakan peristilahan yang berbeda antara informasi pribadi

dan data pribadi. Akan tetapi secara substantif kedua istilah tersebut mempunyai

pengertian yang hampir sama sehingga kedua istilah tersebut sering digunakan

bergantian.17

Amerika Serikat, Kanada, dan Australian menggunakan istilah

informasi pribadi, sedangkan Indonesia sendiri dalam Undang-undang Informasi

dan Transaksi Elektronik menggunakan istilah data pribadi.

Secara umum data pribadi terdiri atas fakta-fakta yang berkaitan dengan

individu yang merupakan informasi sangat pribadi sehingga orang yang

bersangkutan ingin menyimpan untuk dirinya sendiri dan/atau membatasi orang

15

Sinta Dewi, 2009, Cyberlaw: Perlindungan Privasi Atas Informasi Pribadi dalam E-

Commerce Menurut Hukum Internasional, Widya Padjajaran, Bandung, h. 37. 16

Ferrera R. Gerald, 2004, CyberLaw Text and Cases, Trejo Production, South Western, h.

271. 17

Ibid, h. 71.

Page 8: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

35

lain untuk menyebarkannya kepada pihak lain maupun menyalahgunakannya.

Secara khusus, data pribadi menggambarkan suatu informasi yang erat kaitannya

dengan seseorang yang akan membedakan karakteristik masing-masing

individu.18

Mengacu pada peraturan perundang-undangan Inggris yakni Undang-

Undang Perlindungan Data Tahun 1988 (Data Protection Act 1998) yang

menggantikan Data Protection Act 1984, dijelaskan bahwa data pribadi adalah

data yang berhubungan dengan seseorang individu yang hidup yang dapat

diidentifikasikan dari data atau dari data-data atau informasi yang dimiliki atau

akan dimiliki oleh data controller. Di lain hal, data pribadi juga merupakan data

yang berkenaan dengan ciri responden misalnya umur, nama, jenis kelamin,

pendidikan, dan sebagainya.19

2.2.2 Pengaturan perlindungan data pribadi di indonesia.

Dalam suatu perlindungan data pribadi dikenal prinsip-prinsip yakni

pembatasan pengumpulan, kualitas data, spesifikasi tujuan, penggunaan

pembatasan, langkah-langkah pengamanan, keterbukaan, partisipasi individu,

serta pertanggungjawaban. Prinsip-prinsip tersebut selanjutnya dijabarkan sebagai

berikut.

a. Pembatasan pengumpulan: bahwa harus ada batasan dalam hal

pengumpulan data pribadi. Data yang didapatkan harus menggunakan

cara-cara yang sah secara hukum dan adil, dan jika diperlukan dengan

pengetahuan dan persetujuan dari orang yang bersangkutan.

18

Jerry Kang, 1998, Information Privacy in Cyberspace Transaction, Stanford Law Review

Vol. 50 Issue 4, Standford, h. 5. 19

Yandianto, op.cit, h. 79.

Page 9: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

36

b. Kualitas data: bahwa data pribadi harus akurat sesuai dengan tujuan

data tersebut digunakan, selain itu data pribadi harus akurat dan

lengkap.

c. Spesifikasi tujuan: bahwa tujuan dari pengumpulan data harus spesifik

dan setiap penggunaan selanjutnya dari data tersebut harus terbatas

hanya sesuai dengan spesifikasi tujuan tersebut.

d. Penggunaan pembatasan: bahwa data tidak boleh dibuka, tersedia

untuk umum atau digunakan untuk tujuan di luar tujuan yang spesifik

kecuali atas persetujuan pemilik data atau persetujuan otoritas hukum.

e. Langkah-langkah pengamanan: bahwa data harus dilindungi dengan

pengamanan yang sesuai untuk melindunginya dari kehilangan,

kerusakan, penggunaan, perubahan atau keterbukaan.

f. Keterbukaan: bahwa harus ada kebijakan umum mengenai keterbukaan

terhadap data pribadi.

g. Partisipasi individu: bahwa individu harus memiliki hak untuk

mendapatkan informasi tentang datanya sendiri dan hak untuk

menghapus atau membenarkan data yang salah.

h. Pertanggungjawaban: pengatur data bertanggung jawab untuk

mematuhi prinsip-prinsip tersebut.20

Di Indonesia belum ada regulasi mengenai perlindungan data pribadi

dalam suatu peraturan perundang-undangan khusus. Perlindungan terhadap

perlindungan data pribadi ini pada dasarnya telah bertumpu pada Pasal 28 G Ayat

(1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni

menyatakan bahwa, “setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak

atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak

berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.” Di samping itu juga, terdapat

beberapa peraturan perundang-undangan yang di dalamnya tercermin mengenai

perlindungan data pribadi secara umum, yakni dijabarkan sebagai berikut.

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1971 Tentang

Ketentuan Pokok Kearsipan.

20

Sinta Dewi, 2015, Cyber Law: Aspek Data Privasi Menurut Hukum Internasional,

Regional, dan Nasional, PT Refika Aditama, Bandung, h. 30.

Page 10: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

37

Secara umum undang-undang ini mengatur dari aspek publik yakni

penyelenggaraan sistem kearsipan oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan

administrasi negara. Dalam sistem kearsipan ini dapat tercakup juga data dan/atau

informasi pribadi seseorang. Pasal 1 dalam undang-undang ini menentukan

bahwa:

yang dimaksud dalam Undang-undang ini dengan “arsip” ialah:

a. naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga

Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak

apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam

rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah;

b. naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta

dan/ atau perorangan, dalam bentu corak apapun, baik dalam

keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan

kehidupan kebangsaan.

Berdasarkan ketentuan di atas, arsip dinyatakan dalam bentuk corak apapun,

sehingga tentu saja dapat berupa data elektronik. Mengenai keamanan data,

undang-undang ini mencantumkan ancaman pidana terhadap pihak-pihak yang

melawan hukum dalam memiliki arsip tersebut dan/atau secara sengaja melanggar

kewajiban untuk merahasiakannya.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997 Tentang

Dokumen Perusahaan.

Berbeda dengan Undang-undang Tentang Ketentuan Pokok Kearsipan yang

mengatur dalam lingkup aspek publik, undang-undang ini mengatur dalam

lingkup perusahaan. Dalam Pasal 1 angka 2 ditentukan bahwa, “dokumen

perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau

diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di

Page 11: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

38

atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang

dapat dilihat, dibaca, atau didengar.”

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan.

Ketentuan yang berkaitan dengan perlindungan data pribadi dalam undang-

undang ini ialah menyangkut rahasia bank. Berdasarkan Pasal 40 Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998, bank diwajibkan untuk merahasiakan keterangan

mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali dalam hal sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 44A.

Pasal-pasal pengecualian tersebut adalah apabila untuk kepentingan perpajakan,

untuk penyelesaian piutang bank, untuk kepentingan peradilan dalam perkara

pidana, serta atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan,

maka bank dapat melanggar ketentuan mengenai rahasia bank ini namun dengan

prosedur-prosedur tertentu.

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 Tentang

Telekomunikasi.

Dalam undang-undang ini diatur mengenai kerahasiaan informasi, yakni dalam

Pasal 22 dinyatakan bahwa, “setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa

hak, tidak sah, atau memanipulasi: (a) akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau

(b) akses ke jasa telekomunikasi; dan atau (c) akses ke jaringan telekomunikasi

khusus.” Bagi pihak yang melanggar ketentuan tersebut maka dikenakan pidana

penjara paling lama 6 (enam tahun) atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00

Page 12: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

39

(enam ratus juta rupiah), sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 50.

Selanjutnya Pasal 40 melarang setiap orang untuk melakukan kegiatan

penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi

dalam bentuk apapun, dan bagi yang melanggar dikenakan pidana penjara paling

lama 15 (lima belas) tahun sebagaimana yang diatur dalam Pasal 56. Namun

ketentuan ini mendapat pengecualian yakni dalam rangka pembuktian kebenaran

pemakaian fasilitas telekomunikasi atas permintaan pengguna jasa telekomunikasi

serta untuk keperluan proses peradilan pidana sebagaimana yang ditentukan dalam

Pasal 41 dan Pasal 42 ayat (2). Undang-undang ini juga mengatur mengenai

kewajiban penyelenggara jasa telekomunikasi dalam merahasiakan informasi yang

dikirim dan atau diterima oleh pelanggan jasa telekomunikasi melalui jaringan

telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang diselenggarakannya, yakni

diatur dalam Pasal 42 ayat (1). Selanjutnya dalam Pasal 57 mengatur bahwa bagi

pihak yang melanggar ketentuan tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling

lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus

juta rupiah).

e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang

Administrasi Kependudukan.

Berbeda dengan berbagai undang-undang yang dijabarkan sebelumnya, Undang-

undang tentang Administrasi Kependudukan secara eksplisit menjelaskan

mengenai data pribadi, yakni dalam Pasal 1 angka 22 ditentukan bahwa, “data

pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga

kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya”, selanjutnya dijabarkan dalam Pasal

Page 13: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

40

84 mengenai data pribadi penduduk yang harus dilindungi mencakup (a) nomor

KK; (b) NIK; (c) tanggal/bulan/tahun lahir; (d) keterangan tentang kecacatan fisik

dan/atau mental; (e) NIK ibu kandung; (f) NIK ayah; dan (g) beberapa isi catatan

peristiwa penting. Data pribadi yang diatur dalam undang-undang ini tentu

mendapat perlindungan khususnya terdapat dalam Pasal 85.

f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang

Kearsipan.

Berbeda dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan Pokok

Kearsipan, undang-undang ini tidak saja diatur mengenai penyelenggaran

kearsipan di lingkungan pemerintah, tetapi juga penyelenggaraan sistem kearsipan

oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan serta lembaga

kearsipan. Dalam sistem kearsipan ini dapat tercakup juga data dan/atau informasi

pribadi seseorang yang juga mendapat perlindungan. Pasal 44 menentukan bahwa

pencipta arsip dapat menutup akses atas arsip dengan alasan apabila arsip dibuka

untuk umum dapat mengungkapkan rahasia atau data pribadi. Selain itu dalam

Pasal 66 mengatur bahwa lembaga kearsipan berwenang menetapkan keterbukaan

arsip sepanjang tidak mengungkapkan rahasia atau data pribadi seseorang.

g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Informasi Dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam UU ITE tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai data pribadi, namun di

dalamnya tercermin perlindungan terhadap data pribadi itu sendiri. Pasal 26 ayat

(1) mengatur bahwa setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut

Page 14: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

41

data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan,

bahkan dalam Pasal 26 ayat (2) menentukan setiap orang yang dilanggar haknya

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas

kerugian yang ditimbulkan. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dilihat bahwa

dalam UU ITE perlindungan data pribadi merupakan salah satu bagian dari hak

pribadi (privacy rights). Hal ini pun selanjutkan dalam penjelasan Pasal 26 ayat

(1) dijabarkan kembali mengenai pengertian hak pribadi yakni: (a) hak pribadi

merupakan hak untuk menikmati kehidupan pribadi dan bebas dari segala macam

gangguan; (b) hak pribadi merupakan hak untuk dapat berkomunikasi dengan

(orang lain tanpa tindakan memata-matai); dan (c) hak pribadi merupakan hak

untuk mengawasi akses informasi tentang kehidupan pribadi dan data seseorang.

Berkaitan dengan UU ITE, dalam peraturan pelaksananya yakni Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan

Sistem dan Transaksi Elektronik secara eksplisit disebutkan dalam Pasal 1 angka

27 bahwa, “data pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat,

dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.” Dalam pengertian tersebut

tidak dijelaskan rincian data pribadi yang dimaksud, namun data pribadi tersebut

haruslah dijaga dan dilindungi. Selanjutnya Pasal 15 ayat (1) PP Nomor 82 Tahun

2012 menentukan sebagai berikut.

Penyelenggara Sistem Elektronik wajib:

a. menjaga rahasia, keutuhan, dan ketersediaan Data Pribadi yang

dikelolanya;

b. menjamin bahwa perolehan, penggunaan, dan pemanfaatan Data Pribadi

berdasarkan persetujuan pemilik Data Pribadi, kecuali ditentukan lain

oleh peraturan perundang-undangan; dan

c. menjamin penggunaan atau pengungkapan data dilakukan berdasarkan

persetujuan dari pemilik Data Pribadi tersebut dan sesuai dengan tujuan

Page 15: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

42

yang disampaikan kepada pemilik Data Pribadi pada saat perolehan

data.

Berdasarkan ketentuan tersebut, data pribadi dalam sistem elektronik tentu

mendapat perlindungan hukumnya untuk menjamin kerahasiaan, keutuhan, serta

penggunaan dan pemanfaatannya yang harus dilakukan berdasarkan persetujuan

dari pemilik data pribadi tersebut.

2.3 Go-Jek

2.3.1 Gambaran umum tentang Go-Jek.

Dalam situs resmi Go-Jek Indonesia yakni http://www.go-jek.com

disebutkan bahwa Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin

revolusi industri transportasi ojek yang bermitra dengan para pengemudi ojek

berpengalaman di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bali

dan Surabaya, serta menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar

makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Disebutkan pula bahwa

saat ini Go-Jek beramalat di Jalan Kemang Selatan Nomor 99 B, Jakarta Selatan.

Bermula di Jakarta pada tahun 2010, perusahaan Go-Jek didirikan oleh Nadiem

Makarim, yakni seorang pria berkewarganegaraan Indonesia.21

Perusahaan

menurut Pasal 1 angka 6 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan adalah:

a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang

perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik

swasta maupun milik negara yang memperkerjakan pekerja/buruh dengan

membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;

21

Go-Jek, Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedi Bebas URL:

https://id.wikipedia.org/wiki/GO-JEK, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 16: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

43

b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan

memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam

bentuk lain.

Dalam situs resminya dinyatakan bahwa Go-Jek ialah perseroan terbatas (PT).

Disebutkan pula bahwa PT Go-Jek Indonesia ialah suatu perseroan yang didirikan

berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.22

Perseroan terbatas merupakan bentuk badan usaha yang paling sempurna di

antara berbagai bentuk badan usaha lainnya seperti firma dan persekutuan

komanditer/commanditaire vennootschap (CV).23

Pengertian tentang perseroan

terbatas secara tegas ditemukan dalam ketentuan Pasal 1 Angka 1 Undang-undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) menentukan sebagai

berikut.

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan

hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan

perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya

terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Definisi tersebut memberi arti bahwa perseroan terbatas (PT) merupakan badan

hukum yang berbentuk persekutuan modal. Badan hukum persekutuan modal

tersebut didirikan berdasarkan perjanjian. Perseroan terbatas dalam melakukan

kegiatan usaha dilakukan dengan modal dasar. Modal dasar tersebut seluruhnya

terbagi dalam saham.

Berdasarkan penjabaran definisi Perseroan Terbatas di atas, didapat unsur-unsur

penting dari Perseroan Terbatas, yakni:

22

Kebijakan Privasi Go-Jek Indonesia, Situs Resmi Go-Jek Indonesia, URL: http://www.go-

jek.com/faq, diakses tanggal 5 Januari 2016. 23

Mulhadi, 2010, Hukum Perusahaan (Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia), Ghalia

Indonesia, Jakarta, h. 81.

Page 17: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

44

a. perseroan terbatas merupakan badan hukum;

b. perseroan terbatas merupakan persekutuan modal;

c. didirikan berdasarkan perjanjian;

d. dilakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang terbagi dalam saham-

saham.

Perusahaan Go-Jek disebutkan bahwa merupakan perseroan terbatas.

Sebagai perseroan terbatas, maka perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya

Go-Jek berlaku sebagai badan hukum dan merupakan persekutuan modal. Di

samping itu pula, perusahaan Go-Jek sebagai badan hukum juga berarti

merupakan subjek hukum atau pendukung hak dan kewajiban. Sebagai sebuah

badan hukum, perseroan terbatas telah memenuhi unsur-unsur sebagai badan

hukum sebagaimana yang telah diatur dalam UU PT. Unsur-unsur tersebut yakni

sebagai berikut.

a. memiliki pengurus dan organisasi teratur;

b. dapat melakukan perbuatan hukum (recht handeling) dalam hubungan-

hubungan hukum (rechts betrekking), termasuk dalam hal ini dapat

digugat atau menggugat di depan pengadilan;

c. mempunyai harta kekayaan sendiri;

d. mempunyai hak dan kewajiban;

e. memiliki tujuan tersendiri.

Page 18: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

45

2.3.2 Ruang lingkup usaha Go-Jek.

Pada dasarnya Go-Jek ialah perusahaan teknologi yang memberikan jasa

melalui aplikasi. Terhadap jasa tersebut lebih lanjut diuraikan dalam situs resmi

Go-Jek, http:www.go-jek.com yakni sebagai berikut.

a. Aplikasi berarti suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan

oleh Go-Jek yang merupakan suatu sarana untuk menemukan jasa yang

disediakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud ialah pihak

Penyedia Jasa.

b. Penyedia Jasa berarti suatu pihak ketiga pengendara sepeda motor

(dalam hal ini ialah pengemudi Go-Jek) yang menyediakan jasa

melalui Aplikasi.

c. Jasa berarti jasa atau layanan transportasi dengan menggunakan sepeda

motor yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa melalui Aplikasi.

Namun ternyata ditegaskan bahwa Go-Jek ialah sebuah perusahaan teknologi,

bukan perusahaan transportasi atau kurir dan tidak memberikan layanan

transportasi atau kurir.24

Go-Jek tidak mempekerjakan penyedia jasa (pengemudi

Go-Jek) dan tidak bertanggung jawab atas setiap tindakan dan/atau kelalaian

penyedia jasa. Aplikasi ini hanya merupakan sarana untuk memudahkan pencarian

atas layanan atau jasa. Hal ini adalah tergantung pada pengemudi Go-Jek untuk

menawarkan layanan/jasa kepada konsumen (pengguna jasa) dan tergantung pula

pada konsumen untuk menerima tawaran jasa dari pengemudi Go-Jek.

Kehadiran jasa ini merupakan media alternatif dalam memberikan

kemudahan-kemudahan bagi masyarakat sebagai konsumen yang ingin

mengedepankan aspek kemudahan, fleksibilitas, dan efisiensi. Kendaraan yang

digunakan oleh Go-Jek dalam memberikan jasanya ialah sama dengan yang

24

Ketentuan Penggunaan Go-Jek Indonesia, Situs Resmi Go-Jek Indonesia, URL:

http://www.go-jek.com/faq, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 19: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

46

digunakan oleh ojek konvensional, yakni kendaraan bermotor beroda 2 (dua).

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor (mekanik)

yang berjalan di atas jalan darat (jalan aspal, jalan berbatu, jalan tanah/pasir)

nuatan manusia atau buatan alam seperti mobil sedan, mobil stasion, jeep, kombi,

bis umum, truk, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan lain-lain.25

Masyarakat sebagai konsumen yang ingin menggunakan jasa ini tidak perlu

mencari ojek di pangkalan ataupun menunggu di pinggir jalan, dengan adanya

Go-Jek masyarakat hanya perlu memesan ojek melalui aplikasi Go-Jek yang telah

diunduh terlebih dahulu, kemudian memesan dan memasukkan alamat atau lokasi

di mana konsumen berada. Konsumen dapat melihat foto pengemudi Go-Jek yang

dipesan dan menghubunginya melalui pesan singkat ataupun melalui telepon.

Kemudian setelah dikonfirmasi dan ditunggu beberapa saat, maka pengemudi Go-

Jek akan langsung datang dan siap untuk memberikan jasa terhadap konsumen. Di

akhir layanan, konsumen dapat memberikan komentar dan penilaian terhadap

pengemudi ojek tersebut. Maka dilihat dari hal tersebut, maka tentu Go-Jek lebih

unggul dari jasa ojek konvensional, karena memberikan kemudahan, kenyamanan,

dan proses yang lebih cepat.

Disebutkan bahwa Go-Jek memberikan jasa atau layanan yang dapat

mencakup (i) layanan kurir instan, (ii) transportasi, (iii) pengiriman makanan dan

(iv) pembelanjaan pribadi. Keempat jasa/layanan tersebut sewaktu-waktu dapat

25

Radiks Purba, loc.cit.

Page 20: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

47

berubah. Jasa/layanan yang ditawarkan oleh GO-Jek yang dikenal saat ini ialah

Go-Food, Go-Mart, dan Go-Box.

a. Go-Food.

Go-Food adalah salah satu fitur dalam aplikasi Go-Jek. Go-Food

memberikan konsumen (pengguna jasa) kemudahan dalam layanan pesan

antar makanan.26

Pada saat ini Go-Food baru ada di area Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bali, Surabaya, Bandung, Surabaya, dan

Makassar. Go-Jek memiliki 15,000 data restoran yang menu-nya dapat di

akses via aplikasi Go-Jek. Cara penggunaannya ialah dengan menggunakan

fitur Go-Food dalam aplikasi Go-Jek untuk memilih kategori makanan yang

konsumen inginkan. Konsumen juga bisa klik “near me” untuk menemukan

restoran yang posisinya paling dekat dengan posisi konsumen. Saat memilih

dari menu, konsumen dapat menggunakan fitur “add note” untuk memperjelas

pesanan, sebagai contoh: goreng kering, tidak pedas, tidak pakai bawang

goring, dan sebagainya. Harga yang tercantum di Go-Food merupakan harga

perkiraan. Pihak penyedia jasa (pengemudi Go-Jek) akan menalangi

pembelian makanan sampai dengan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan

syarat total makanan yang dibeli masih dapat diantar menggunakan motor.

Biaya pembelian makanan dibayarkan secara langsung dengan nilai tukar yang

disepakati.

b. Go-Mart.

26

Frequently Asked Question Go-Food, Situs Resmi Go-Food oleh Go-Jek Indonesia, URL:

http://www.go-food.co.id/faqs, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 21: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

48

Go-Mart adalah layanan terbaru dari Go-Jek yang diciptakan untuk

memberikan kemudahan berbelanja dari aplikasi ponsel.27

Terdapat puluhan

toko dengan puluhan ribu produk bagi konsumen yang ingin praktis dalam

berbelanja. Saat ini layanan Go-Food tersedia di area Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi. Toko-toko yang terdapat dalam Go-Mart ialah

berbagai macam jenis supermarket, minimarket, hipermarket, optik, pet-shop,

office supplies dan farmasi di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi. Dalam penggunaannya, konsumen dibatasi untuk berbelanja maksimal

Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per pemesanan. Setelah terjadi proses

pemesanan oleh konsumen, maka penyedia jasa (pengemudi Go-Jek) yang

akan membayar belanjaan konsumen ke toko, setalah itu saat barang

diantarkan ke alamat yang dituju oleh konsumen, maka konsumen dapat

membayar belanjaan tersebut kepada pengemudi Go-Jek sesuai nilai tukar

yang disepakati. Namun terjadi kemungkinan bahwa pengemudi Go-Jek tidak

punya cukup uang tunai untuk transaksi, maka dari itu apabila pengemudi Go-

Jek tidak mempunyai cukup uang, pihak perusahaan Go-Jek akan mentransfer

kekurangan dana tersebut ke rekening ponsel pengemudi Go-Jek. Selanjutnya

apabila barang yang dipesan oleh konsumen telah habis (out of stock), maka

penyedia jasa (pengemudi Go-Jek) akan menghubungi konsumen untuk

menginformasikan hal tersebut. Harga yang tercantum di Go-Mart merupakan

27

Go-Mart oleh Go-Jek Indonesia, Situs Resmi Go-Jek Indonesia, URL: http://www.go-

jek.com/faq, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 22: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

49

harga perkiraan, pengemudi Go-Jek akan mencantumkan nilai transaksi

sebenarnya sesuai dengan struk pembelian. Jika konsumen memiliki

permintaan khusus saat memilih produk maka dapat dibuat catatan (add note)

saat memilih produk. Catatan ini akan muncul pada aplikasi pengemudi Go-

Jek. Saat ini Go-Mart tidak memiliki peraturan pembatalan pesanan

(cancellation policy) karena konsumen tidak bisa membatalkan pemesanan

apabila pengemudi Go-Jek sudah membeli barang yang dipesan konsumen.

Dalam menjamin barang sampai dengan kondisi yang masih baik, oleh Go-Jek

pengemudi Go-Jek dilengkapi dengan box untuk menyimpan barang-barang

belanjaan konsumen selama pengantaran. Pihak Go-Food sebaik mungkin

akan memastikan barang sampai dengan kondisi yang baik.

c. Go-Box.

Go-Box adalah layanan terbaru dari Go-Jek yang diciptakan untuk

memberikan kemudahan pengiriman barang dalam jumlah yang besar.28

Go-

Box tersedia sebagai salah satu layanan yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek.

Layanan ini tersedia pada area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,

Bandung, Surabaya, dan Bali, serta dapat melakukan pengantaran ke seluruh

Pulau Jawa dan Bali. Cara menggunakan Go-Box ialah dengan memasukkan

alamat dan tipe kendaraan yang diperlukan untuk mengetahui biaya

penggunaan layanan. Dengan menggunakan layanan “use my location” dalam

aplikasi Go-Jek, maka pengemudi Go-Jek diarahkan ke tempat konsumen

28

Frequently Asked Question Go-Box, Situs Resmi Go-Box oleh Go-Jek Indonesia, URL:

http://www.go-box.co.id/faq, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 23: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

50

berada. Setelah itu, konsumen memasukan alamat yang hendak dituju untuk

mengirim atau mengantar barang. Dalam memberikan jasanya, Go-Box

menyediakan empat macam jenis truk, yaitu mobil pick-up bak, pick-up box,

truk engkel bak, dan truk engkel box untuk memenuhi kebutuhan Anda, dan

konsumen dapat memilih dari jenis kendaraan tersebut yang akan digunakan

untuk mengantar barang. Pihak Go-Jek sebaik mungkin akan memastikan

barang sampai dengan kondisi yang baik.

Dalam menggunakan jasa ini maka pengguna jasa diharuskan untuk

memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai jenis dan spesifikasi

barang yang akan dikirimkan. Go-Box menyediakan asuransi hingga

maksimal Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk barang-barang yang

hilang dalam perjalanan, selama barang-barang tersebut sesuai dengan

informasi yang diberikan. Jumlah penggantian akan didasarkan oleh tanda

terima pembelian dan/atau akan mengacu pada harga pasaran barang tersebut.

Go-Box tidak menyediakan kardus untuk pengiriman. Pengguna jasa bersama-

sama dengan pengemudi Go-Jek bertanggung jawab untuk

pengepakan/pembungkusan barang-barang yang akan dikirim. Untuk barang-

barang pecah belah yang terbuat dari kaca, keramik, dan lain-lain, disarankan

untuk dibungkus secara khusus. Go-Box tidak bertanggung jawab untuk

kerusakan atau perubahan bentuk yang terjadi selama pengiriman barang-

barang tersebut. Go-Box tidak menyediakan peralatan bantu pengangkatan dan

perpindahan seperti dolly, pallet, alat bantu angkat dari bawah ke atas, dan

sebagainya. Pengguna jasa bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan

Page 24: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

51

tersebut jika diperlukan. Biaya pembatalan sebesar 20% (dua puluh persen)

dari perkiraan biaya pengiriman akan dikenakan jika pemesanan dibatalkan

setelah pengemudi Go-Jek tiba di lokasi. Biaya pembatalan juga akan

dikenakan jika pengemudi Go-Jek tidak dapat menyelesaikan pengiriman

karena alasan-alasan berikut.

1) Barang tidak dapat dimasukkan ke dalam kendaraan karena ukuran

dan/atau berat barang-barang tersebut melebihi ukuran/berat yang telah

ditentukan untuk jenis kendaraan yang telah dipilih, seperti telah

ditentukan di aplikasi Go-Jek.

2) Kendaraan tidak dapat mencapai lokasi penjemputan/pengiriman

dikarenakan oleh jalanan yang sempit.

3) Barang-barang tidak dapat dimuat karena kurangnya peralatan

perpindahan khusus.29

Di samping itu Go-Box tidak menyediakan jasa pengiriman untuk barang-

barang berikut:

1) barang-barang yang ilegal menurut hukum Indonesia;

2) ternak atau hewan peliharaan;

3) barang-barang berbahaya, mudah terbakar, atau berbau.

Berdasarkan uraian mengenai berbagai lingkup jasa yang diberikan oleh Go-Jek,

dilihat bahwa Go-Jek tidak memberikan layanan pengiriman untuk barang-barang

yakni sebagai berikut:

a. barang yang dilarang oleh pihak berwajib untuk dimiliki atau diedarkan;

b. pengiriman barang dari dan ke penjara;

c. ternak atau binatang peliharaan;

29

Syarat dan Ketentuan Go-Box, Situs Resmi Go-Box oleh Go-Jek Indonesia, URL:

http://www.go-box.co.id/term, diakses tanggal 5 Januari 2016.

Page 25: bab ii tinjauan umum tentang perlindungan hukum, data pribadi ...

52

d. barang yang dimensinya dengan panjang lebih dari 70 cm (tujuh puluh

sentimeter), lebar lebih dari 50 cm (lima puluh sentimeter), dan tinggi lebih

dari 50 cm (lima puluh sentimeter) atau barang yang beratnya melebihi 20 kg

(dua puluh kilogram). Namun ketentuan ini terkecuali untuk penggunaan jasa

dalam layanan Go-Box.