BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money...

28
25 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT DAN WANPRESTASI CARDHOLDER 2.1. Kartu Kredit 2.1.1. Pengertian, Unsur, dan Pengaturan Kartu Kredit Keseragaman tentang pengertian kartu kredit dari para ahli sampai saat ini belum ada. Namun, apabila dilihat dari asal katanya, credit card terdiri dari dua kata yaitu credit yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang mempunyai arti kepercayaan, dan kata card yang mempunyai arti kartu atau pengenal, jadi credit card bila diartikan menjadi kartu kredit. Menurut Munir Fuady kartu kredit adalah: Suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik, dengan dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisikan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli di tempat-tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan tiket pengangkutan, dan lain-lain. 24 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud kartu kredit adalah “kartu kecil yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan diperhitungkan dalam rekening pemilik kartu di bank tersebut.” 25 Menurut Black’s 24 Munir Fuady, 2004, Hukum Tentang Pembiayaan (dalam Teori dan Praktek), PT Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 172. 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed 3 Cet.4, Balai Pustaka, Jakarta, h. 510.

Transcript of BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money...

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

25

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT

DAN WANPRESTASI CARDHOLDER

2.1. Kartu Kredit

2.1.1. Pengertian, Unsur, dan Pengaturan Kartu Kredit

Keseragaman tentang pengertian kartu kredit dari para ahli sampai saat ini

belum ada. Namun, apabila dilihat dari asal katanya, credit card terdiri dari dua

kata yaitu credit yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang mempunyai arti

kepercayaan, dan kata card yang mempunyai arti kartu atau pengenal, jadi credit

card bila diartikan menjadi kartu kredit.

Menurut Munir Fuady kartu kredit adalah:

Suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik, dengan dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisikan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli di tempat-tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan tiket pengangkutan, dan lain-lain.24

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud kartu kredit

adalah “kartu kecil yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk

dapat berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan

diperhitungkan dalam rekening pemilik kartu di bank tersebut.”25 Menurut Black’s

24 Munir Fuady, 2004, Hukum Tentang Pembiayaan (dalam Teori dan Praktek), PT Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 172. 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed 3 Cet.4, Balai Pustaka, Jakarta, h. 510.

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

26

Law Dictionary “credit card is any card, plate, or other like credit device existing

for the purpose of obtaining money, property, labor or services on credit. The term

does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument.”26

Menurut Suryohadibroto dan Prakoso, “Kartu Kredit adalah alat pembayaran

sebagai pengganti uang tunai yang sewaktu-waktu dapat digunakan konsumen

untuk ditukarkan dengan produk barang dan jasa yang diinginkannya pada tempat-

tempat yang menerima kartu kredit (merchant) atau bisa digunakan konsumen

untuk menguangkan kepada bank penerbit atau jaringannya.”27 Adapun menurut

Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, “Kartu Kredit adalah alat pembayaran

melalui jasa bank/ perusahaan pembiayaan dalam transaksi jual beli barang/jasa,

atau alat untuk menarik uang tunai dari bank/ perusahaan pembiayaan.”28

Unsur-unsur dari pengertian kartu kredit menurut Abdulkadir Muhammad

dan Rilda Murniati adalah:

a. Subjek kartu kredit, adalah pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi

penggunaan kartu kredit, terdiri dari pemegang kartu kredit sebagai

pembeli, pengusaha dagang (merchant) sebagai penjual, dan bank/

perusahaan pembiayaan sebagai penerbit (issuer);

b. Objek kartu kredit, adalah barang/ jasa yang diperdagangkan oleh

pengusaha dagang sebagai penjual, harga yang dibayar oleh pemegang kartu

kredit, dan dokumen jual beli yang terbit dari transaksi jual beli;

26 Bryan A Garner, 1999, Black’s Law Dictionary 7th Edition, Minn: West Group, St.Paul, h. 375 27 Hermansyah, 2007, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta, h. 21

28 Sunaryo, 2009, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 115

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

27

c. Peristiwa kartu kredit, adalah perbuatan hukum yang menciptakan

perjanjian penerbitan kartu kredit antara pemegang kartu kredit dengan

penerbit, dan perjanjian penggunaan kartu kredit antara pemegang kartu

kredit sebagai pembeli, pengusaha dagang sebagai penjual, serta Penerbit

Kartu kredit;

d. Hubungan kartu kredit. Dalam perjanjian kartu kredit timbul hubungan hak

dan kewajiban. Pemegang kartu kredit wajib menyetorkan dana kepada

penerbit, dan penerbit wajib menerbitkan dan menyerahkan kartu kredit

kepada pemegang kartu kredit. Dalam perjanjian penggunaan kartu kredit,

pemegang kartu kredit wajib membayar harga barang/ jasa kepada penjual

dengan cara menunjukkan kartu kredit dan menandatangani tanda lunas

pembayaran, penjual wajib menyerahkan barang/ jasa kepada pemegang

kartu kredit sebagai pembeli, dan penerbit wajib membayar kepada penjual

yang menyodorkan tanda lunas pembayaran yang ditandatangani oleh

pemegang kartu kredit;

e. Jaminan kartu kredit. Jaminan (security) bagi penerbit didasarkan pada

perjanjian penerbitan kartu kredit. Pemegang kartu kredit adalah orang yang

dapat dipercaya oleh penerbit dan wajib mematuhi ketentuan dan

persyaratan perjanjian yang telah ditetapkan oleh penerbit. Sesuai dengan

perjanjian, secara berkala pemegang kartu kredit membayar tagihan yang

disampaikan oleh penerbit. Kepercayaan dan pembayaran tagihan adalah

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

28

jaminan bagi penerbit untuk membayar harga barang/jasa yang ditagih oleh

penjual.29

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.14/2/PBI/2012 :

Kartu kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.

Berdasarkan rumusan-rumusan pengertian kartu kredit di atas dapat

disimpulkan kartu kredit adalah berupa sebuah kartu kecil yang biasanya terbuat

dari plastik sebagai alat pembayaran non tunai yang dikeluarkan oleh bank/

perusahaan pembiayaan dalam transaksi jual beli barang/ jasa, atau alat untuk

menarik uang tunai dari bank/ perusahaan. Di atas kartu tersebut dicetak nama,

nomor keanggotaan dan contoh tanda tangan pemegang kartu kredit. Penerbit kartu

mempunyai kewajiban untuk melunasi terlebih dahulu untuk pemegang kartu

kredit, lalu penerbit kartu mempunyai hak untuk menagih atas pembayaran yang

telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit disertai dengan biaya-biaya lainnya,

seperti bunga, biaya tahunan, denda, dan lain-lain.

Jadi kartu kredit merupakan alat pembayaran untuk mempermudah

melakukan suatu transaksi, bukan untuk menghapus pembayaran dengan

menggunakan uang tunai. Oleh karena itu untuk dapat menerbitkan kartu kredit

penerbit memberikan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh calon

29 Ibid, h. 116

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

29

pemegang kartu kredit, agar tidak mengalami kesulitan dalam melakukan

pembayaran cicilan.

Berdasarkan pengertian serta hubungan hukum yang terjadi dalam

penerbitan dan penggunaan kartu kredit sebagaimana di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa dalam pengertian kartu kredit terkandung beberapa unsur serta

mempunyai tujuan tertentu. Dahlan Siamat telah memperinci tujuan dari kartu

kredit sebagai berikut.

a. Menerima sebanyak-banyaknya nasabah yang memiliki kelayakan usaha.

b. Menerima pengusaha dagang (merchant) yang dapat dipercaya.

c. Merangsang penggunaan maksimum fasilitas credit line.

d. Membatasi dan mengurangi pitagihan bermasalah dan penyelewengan.

e. Memaksimalkan nilai rata-rata setiap transaksi kartu kredit, sehingga

mengurangi jumlah voucher yang nilainya kecil. 30

Sejarah perkembangan pengaturan kartu kredit sebagai lembaga bisnis

pembiayaan di Indonesia dimulai pada tahun 1988, yaitu dengan dikeluarkannya

Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, dan

Keputusan Mentri Keuangan No. 1251/ KMK. 013/ 1988 tentang Ketentuan dan

Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Abdulkadir Muhammad dan Rilda

Murniati berpendapat bahwa kartu kredit sebagai salah satu bentuk bisnis

pembiayaan bersumber dari berbagai ketentuan hukum, baik perjanjian maupun

perundang-undangan.31 Perjanjian adalah sumber hukum utama kartu kredit dari

30 Ibid 31 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, 2000, Segi Hukum Lembaga

Keuangan dan Pembiayaan, Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 276

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

30

segi perdata, sedangkan perundang-undangan adalah sumber hukum utama kartu

kredit dari segi publik.

a. Segi Hukum Perdata

Ada 2 (dua) sumber hukum perdata yang menjadi dasar hukum untuk

kegiatan pembiayaan kartu kredit, yaitu asas kebebasan berkontrak dan perundang-

undangan di bidang hukum perdata.

1) Asas Kebebasan Berkontrak

Hubungan hukum yang terjadi dalam kegiatan pembiayaan kartu kredit

selalu dibuat secara tertulis (kontrak) sebagai dokumen hukum yang menjadi dasar

kepastian hukum (legal certainty). Dalam hubungan kartu kredit terdapat 2 (dua)

perjanjian, yaitu perjanjian penerbitan kartu kredit dan perjanjian penggunaan kartu

kredit. Kedua perjanjian ini merupakan dokumen hukum utama (main legal

document) yang dibuat secara sah dengan memenuhi syarat-syarat sebagaimana

ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Akibat hukum perjanjian yang dibuat

secara sah maka akan berlaku sebagai undang-undang bagi pihak-pihak, yaitu bank/

perusahaan pembiayaan, pemegang kartu kredit, dan perusahaan dagang (Pasal

1338 ayat (1) KUH Perdata). Konsekuensi yuridis selanjutnya, perjanjian tersebut

harus dilaksanakan dengan itikad baik (in good faith) dan tidak dapat dibatalkan

secara sepihak (unilateral unvoidable). Perjanjian penerbitan kartu kredit dan

perjanjian penggunaan kartu kredit tersebut berfungsi sebagai dokumen bukti yang

sah bagi bank/ perusahaan pembiayaan, pemegang kartu kredit, dan perusahaan

dagang.

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

31

2) Undang-Undang di Bidang Hukum Perdata

Perjanjian kartu kredit merupakan salah satu bentuk perjanjian khusus yang

tunduk pada ketentuan Buku III KUH Perdata. Sumber hukum utama kartu kredit

adalah ketentuan mengenai perjanjian pinjam pakai habis dan perjanjian jual beli

bersyarat yang diatur dalam Buku III KUH Perdata. Kedua sumber hukum utama

tersebut dibahas dalam konteksnya dengan kartu kredit.

− Perjanjian pinjam pakai habis

Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara bank/ perusahaan

pembiayaan dan pemegang kartu kredit digolongkan ke dalam “perjanjian

pinjam pakai habis” yang diatur dalam Pasal 1754-1773 KUH Perdata.

Pasal perjanjian, dengan mana pemberi pinjaman menyerahkan sejumlah

barang habis pakai kepada peminjam dengan syarat bahwa peminjam akan

mengembalikan barang tersebut kepada pemberi pinjaman dalam jumlah

dan keadaan yang sama. Ketentuan pasal-pasal tersebut berlaku terhadap

dan sejauh relevan dengan perjanjian penerbitan kartu kredit, kecuali

apabila dalam perjanjian diatur secara khusus menyimpang.

− Perjanjian jual beli bersyarat

Perjanjian penggunaan kartu kredit adalah perjanjian yang terjadi

antara pemegang kartu kredit sebagai pembeli, perusahaan dagang sebagai

penjual, dan bank/ perusahaan pembiayaan sebagai penerbit dan pembayar.

Perjanjian ini merupakan perjanjian accessoir dari perjanjian penerbitan

kartu kredit sebagai pokok. Perjanjian ini digolongkan ke dalam perjanjian

jual beli yang diatur dalam Pasal 1457-1518 KUH Perdata, tetapi

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

32

pelaksanaan pembayaran digantungkan pada syarat yang disepakati dalam

perjanjian pokok, yaitu perjanjian penerbitan kartu kredit. Menurut Pasal

1513 KUH Perdata bahwa pembeli wajib membayar harga pembelian pada

waktu dan di tempat yang ditetapkan menurut perjanjian.32

b. Segi Hukum Publik

Sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, kartu kredit

banyak menyangkut kepentingan publik terutama yang bersifat administratif. Oleh

karena itu, perundang-undangan yang bersifat publik yang relevan berlaku pula

pada usaha kartu kredit. Perundang-undangan tersebut terdiri atas undang-undang,

keputusan presiden, dan keputusan menteri.

1) Undang-Undang di Bidang Hukum Publik

Berbagai undang-undang di bidang administrasi negara yang menjadi

sumber hukum utama kartu kredit adalah sebagai berikut

− Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

dan peraturan pelaksanaannya.

− Undang-Undang No. 12 Tahun 1985, Undang-Undang No. 7 Tahun

1991, Undang-Undang No. 8 Tahun 1991 dan peraturan

pelaksanaannya, semua tentang perpajakan.

− Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan dan

peraturan pelaksanaannya.

− Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 jo. Undang-Undang No. 10 Tahun

1998 tentang Perbankan.

32 Sunaryo, op.cit, h. 117

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

33

2) Peraturan tentang Lembaga Pembiayaan

Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur pembiayaan

konsumen antara lain adalah:

− Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga

Pembiayaan.

− Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/ KMK. 013/ 1988 tentang

Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, yang

kemudian diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri

Keuangan No. 468 Tahun 1995.

− Keputusan Menteri Keuangan No. 448/ KMK.017/ 2000

sebagaimana telah diubah dengan KMK Nomor 172/ KMK.06/ 2002

tentang Perusahaan Pembiayaan.

2.1.2 Jenis – Jenis Kartu Kredit

Sebagai dampak dari marketing yang sangat kompetitif ditambah dengan

kreativitas penjual jasa kartu kredit, saat ini ada banyak jenis kartu kredit yang bisa

dipilih untuk digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Kartu kredit dapat

diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu berdasarkan fungsinya dan

berdasarkan wilayah berlakunya.

1. Berdasarkan Fungsinya.

Menurut fungsinya, kartu kredit dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam,

yaitu credit card, charge card, debit card, cash card, dan check guarantee card.

a. Credit Card

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

34

Credit Card adalah jenis kartu kredit yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran transaksi jual beli barang/ jasa. Pembayaran oleh pemegang kartu

kredit kepada penerbit dapat dilakukan sekaligus atau dengan cicilan sejumlah

minimum tertentu. Apabila dengan cicilan, jumlah cicilan tersebut dihitung dari

nilai saldo tagihan ditambah bunga bulanan, jadi mirip dengan mencicil kredit pada

bank. Tagihan bulan yang lalu termasuk bunga (retail interest) adalah pokok

pinjaman bulan berikutnya.

b. Charge Card

Charge Card adalah jenis kartu kredit yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran transaksi jual beli barang/jasa. Pemegang kartu kredit harus membayar

seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau

tanpa beban biaya tambahan. Oleh karena itu, kartu kredit ini disebut juga kartu

pembayaran penuh pada tanggal jatuh tempo yang memiliki sifat penundaan

pembayaran. Jika tidak terbayar penuh, pemegang kartu kredit akan dikenakan

denda (charge).

c. Debit Card

Debit card merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan

nasabah dilakukan dengan pendebitan secara langsung atas saldo rekening yang ada

di Bank dimana pada saat melakukan transaksi. Mekanisme pembayaran debit card

dilakukan dengan cara pemegang kartu menyerahkan kartu debitnya pada kasir di

counter penjualan. Kemudian dengan menggunakan alat elektronik yang on line

dengan Bank, saldo rekening pemegang kartu akan didebit sebesar nilai transaksi

dan mengkredit rekening merchant/ pedagang. Debit card dapat pula digunakan

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

35

untuk menarik uang tunai melalui meja kasir bank (bank counter) maupun melalui

Mesin Kas Otomatis (ATM) dan berfungsi sebagai cash card. 33

d. Cash Card

Cash card adalah jenis kartu kredit yang sangat berbeda dengan credit card

dan charge card dan sebenarnya bukan kartu kredit melainkan kartu tunai yang

terbuat dari plastik. Cash card adalah kartu yang digunakan oleh pemegang kartu

kredit untuk menarik uang tunai, baik langsung melalui kasir bank maupun melalui

Mesin Kas Otomatis (ATM) Bank tertentu yang tersebar di tempat strategis seperti

di supermarket, hotel, perkantoran. Disamping pelayanan penarikan uang tunai,

cash card melalui Mesin Kas Otomatis (ATM), dapat pula meminta informasi saldo

rekening, lengkap dengan tanggal dan nomor yang dapat dilihat langsung melalui

layar monitor, kemudian print out sebagai bukti. Selain itu, pemegang kartu kredit

dapat pula melakukan transfer antar rekening electronic funds transfer (EFT).34

Cash card mempunyai pelayanan yang cepat, praktis dan aman dan

berfungsi sama seperti debit card yaitu menjadi alat pembayaran dalam transaksi

jual beli barang/jasa secara tunai tanpa menggunakan uang tunai, melainkan dengan

cara mendebet (mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pemegang

kartu kredit dan pada waktu yang sama mengkredit (menambah) rekening penjual

pada bank penerbit sejumlah nilai transaksi.35

33 Johannes Ibrahim, 2004, Kartu Kredit – Dilematis Antara Kontrak dan

Kejahatan, Refika Aditama, Bandung, h. 15 34 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, op.cit, h. 274 35 Sunaryo, op.cit, h. 126

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

36

2. Berdasarkan Wilayah Berlakunya

Dilihat dari wilayah berlakunya, kartu kredit dapat dibedakan menjadi 2

(dua) macam, yaitu kartu kredit nasional, dan kartu kredit internasional.

a. Kartu Kredit Nasional

Kartu Kredit Nasional merupakan kartu kredit yang hanya berlaku dan dapat

digunakan sebagai alat pembayaran di suatu wilayah negara tertentu saja, misalnya

wilayah Indonesia. Contohnya BCA Card.36

b. Kartu Kredit Internasional

Kartu Kredit Internasional adalah jenis kartu kredit yang berlaku dan

digunakan sebagai alat pembayaran internasional atau mancanegara. Penggunaan

kartu kredit ini dapat dilakukan dimana saja tanpa terikat dengan batas antar negara.

Misalkan, kartu kredit tersebut diterbitkan di Indonesia, pemegangnya dapat saja

memakai kartu kreditnya di Eropa.

2.1.3 Perjanjian Penerbitan Kartu Kredit

Perjanjian penerbitan kartu kredit, adalah perjanjian yang dilakukan antara

pihak penerbit kartu kredit untuk penerbitan suatu kartu kredit. Sifat perjanjiannya

adalah bilateral, melibatkan pihak penerbit kartu kredit dan pihak pemegang kartu

kredit. Perjanjian penerbitan kartu kredit ini merupakan perjanjian pokok, adapun

perjanjian assessoirnya adalah perjanjian penggunaan kartu kredit dimana di

dalamnya terdapat 3 (tiga) pihak, yaitu penerbit kartu kredit, pemegang kartu kredit,

dan penjual (merchant).

36 Munir Fuady, op.cit, h. 178

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

37

Perjanjian penerbitan kartu kredit ini menurut Munir Fuady mirip dengan

perjanjian kredit bank, dimana tagihan akan dibayar kembali secara mencicil pada

kartu kredit (dalam arti sempit), dan akan dibayar kembali sekaligus pada waktu

penagihan dalam kartu pembayaran tunai (charge card). Untuk dapat

diterbitkannya sebuah kartu kredit, dibutuhkan unsur-unsur sebagai berikut:

1) Unsur kepercayaan. Merupakan hal yang prinsip dalam penerbitan kartu

kredit. Penerbit Kartu dalam menilai kelayakan dari pemohon

mempertimbangkan kelayakan berdasarkan kelengkapan data yang

diserahkan oleh pemohon bersama dengan aplikasi atau formulir yang telah

ditanda-tanganinya.

2) Unsur waktu. Penerbitan kartu kredit baik untuk pemegang kartu kredit

maupun kartu tambahan dalam tenggang waktu yang diperjanjikan,

umumnya 12 (dua belas) bulan.

3) Unsur prestasi. Baik pihak Bank maupun pemegang kartu kredit secara

timbal balik memberikan prestasi. Bank akan merekomendasikan setiap

penggunaan ataupun penarikan tunai yang dilakukan oleh pemegang kartu

kredit sesuai dengan fasilitas kredit yang diperjanjikan. Sedangkan

pemegang kartu kredit harus membayar biaya-biaya.

4) Unsur resiko. Penerbitan kartu kredit memiliki resiko tinggi, dikarenakan

dalam pemberian fasilitas kredit umumnya tidak disyaratkan adanya

agunan. Bank sangat berisiko, jika tidak dikaitkan secara cross collateral

dengan fasilitas kredit yang dimiliki pada Bank tersebut.37

37 Johannes Ibrahim, op.cit, h. 11

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

38

Jika dikaitkan dengan sistem KUH Perdata, perjanjian penerbitan kartu kredit

ini termasuk dalam bentuk perjanjian “pinjam pakai habis” (verbruiklening) yang

diatur dalam Pasal 1754-Pasal 1773 KUH Perdata.38 Menurut Pasal 1754 KUH

Perdata, perjanjian “pinjam habis pakai” ialah perjanjian dengan mana pihak yang

satu (kreditor) memberikan kepada pihak peminjam suatu jumlah tertentu barang-

barang yang dapat habis dipakai (in casu uang), dengan syarat bahwa pihak yang

peminjam ini akan mengembalikan barang sejenis (in casu uang) kepada pihak

pemberi pinjaman dalam jumlah yang sama dan keadaan yang sama pula.

Selanjutnya, apabila yang dipinjamkan tersebut berupa sejumlah uang, para pihak

diperkenankan untuk memperjanjikan pengembalian uang pokok ditambah bunga

(Pasal 1765 KUH Perdata).

Di dalam perjanjian penerbitan kartu kredit, untuk menentukan sahnya suatu

perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata menentukan syarat-syarat sahnya

suatu perjanjian meliputi baik orang-orangnya (subjeknya) maupun objeknya.

1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.

Para Pihak dalam transaksi kartu kredit terdiri atas card center dari pihak

bank dan cardholder atau pemegang kartu kredit. Card center adalah suatu bagian

dari struktur organisasi Bank yang bertindak untuk dan atas nama bank dalam

pelayanan kredit. Sedangkan cardholder adalah seseorang yang namanya

tercantum pada kartu dan yang berhak menggunakan kartu tersebut, terdiri dari

pemegang kartu kredit utama dan kartu tambahan.

38 Ibid

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

39

Kesepakatan dalam penerbitan kartu kredit dilakukan oleh pemohon baik

pemegang kartu kredit utama maupun kartu tambahan dengan mengisi dan

menandatangani aplikasi permohonan penerbitan kartu di Bank yang bersangkutan.

Setelah itu pihak Bank akan menilai permohonan tersebut untuk kemudian

menerbitkan kartu kredit, jika permohonan itu dinilai layak. Penilaian atas

kelayakan dan keputusan untuk menerbitkan tersebutlah yang dimaksud

kesepakatan, yang mana pemohon telah menerima dan menyetujui setiap ketentuan

dan aturan yang berlaku yang berkenaan dengan kartu yang dimohon tersebut, dan

pihak Bank menerima dan menyepakati kesedian pemohon tersebut.

2) Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.

Syarat yang kedua adalah cakap, unsur ini dalam penerbitan kartu kredit

sedikit berbeda dengan cakap pada perjanjian pada umumnya, sekalipun prinsipnya

sama.

Cakap dalam perspektif perjanjian kartu kredit, selain dewasa menurut

ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yaitu 21 tahun atau telah kawin,

juga harus memahami konsekuensi logis dari perjanjian yang dibuatnya. Dalam

perjanjian kartu kredit, ada kriteria kecakapan khusus yang menyangkut

kemampuan secara financial seseorang yang hendak melakukan perjanjian kartu

kredit. Cakap secara financial tersebut baik secara nyata (kekayaan yang telah

dimilikinya) maupun dalam perkiraan penghasilan.

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

40

3) Syarat Tertentu

Syarat ini, berdasarkan Pasal 1132, 1133 dan Pasal 1334 KUH Perdata,

dapat disimpulkan bahwa suatu hal tertentu adalah objek perjanjian harus berupa

sesuatu hal atau sesuatu barang atau sesuatu jasa yang dapat ditentukan jenisnya.

Dalam hal perjanjian penerbitan kartu kredit, sesuatu hal tertentu merupakan suatu

jasa, yaitu fasilitas kredit dari penggunaan kartu kredit berupa fasilitas pinjaman

yang diberikan kepada pemegang kartu kredit yang merupakan gabungan kartu

kredit dan kartu tambahan.

4) Suatu sebab yang halal

Dalam perjanjian penerbitan kartu kredit, harus ada tujuan dari perjanjian

tersebut, yaitu untuk menerbitkan suatu alat yang dapat digunakan sebagai

pengganti uang dalam lalu lintas pembayaran. Dalam perjanjian penerbitan dan

penggunaan kartu kredit, terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu :

(a) Issuer, (b) Cardholder dan (c) Merchant. Pihak Bank yang menerbitkan atau

mengeluarkan kartu kredit disebut Issuer, yang memiliki hak untuk menagih

pembayaran dari pihak pemegang kartu kredit yang disebut cardholder, selain itu

Issuer memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Pengusaha/

penjual barang/ jasa yang disebut dengan merchant.

Ketentuan yang mengatur akibat-akibat hukum dalam perjanjian pada

umumnya, tercantum dalam Pasal 1338 sampai dengan Pasal 1341 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata. Jadi, akibat hukum dari penerbitan kartu kredit dengan

merujuk ketentuan yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

adalah:

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

41

− Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan kontraktual dari penerbitan

kartu kredit diatur berdasarkan perjanjian antara Bank sebagai penerbit dengan

pemohon. Ketentuan-ketentuan ini mengikat kedua belah pihak layaknya

seperti undang-undang.

− Isi perjanjian dalam penerbitan kartu kredit merupakan fasilitas kredit dengan

batas tarik/pagu atau plafond kredit dengan syarat tangguh atau condition of

precedent yang harus ditaati oleh pemegang kartu kredit dalam penggunaannya.

− Pengakhiran penggunaan kartu kredit sesuai dengan yang diperjanjikan, tetapi

tidak menutup kemungkinan dengan kondisi-kondisi khusus (event of default)

Bank dapat mengakhiri perjanjian ini.

2.1.4 Prosedur Penerbitan Kartu Kredit

a. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu kredit dengan

memenuhi persyaratan yang recantum dalam aplikasi atau formulir permohonan.

Adapun persyaratan tersebut adalah:

Nasabah mengajukan permohonan aplikasi kartu kredit

Bank menganalisis permohonan dari nasabah

Permohonan dinilai layak

Kartu kredit diterbitkan

B A

C D

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

42

− Data pribadi

Dalam bentuk dokumen yang berhubungan dengan data pribadi seperti KTP

atau paspor; data pekerjaan, bagi wiraswasta adalah seluruh data perusahaan

yang mendukung sedangkan bagi pegawai swasta/ kalangan professional

dapat berupa surat keterangan tentang penghasilan dari lembaga yang

bersangkutan bertugas.

− Data penghasilan dan referensi bank

Penghasilan pemohon dihitung besarnya per tahun dari penghasilan pokok

dan penghasilan tambahan disertai dokumen-dokumen rekening koran,

tabungan, deposito atau pendukung lainnya.

− Data lainnya

Merupakan data pendukung sesuai dengan masing-masing pemohon.

Misalnya pemohon telah berkeluarga, akan dimintakann keterangan tentang

suami/ istri, perusahaan atau pekerjaannya.

− Pernyataan pemohon

Umumnya dalam setiap aplikasi kartu kredit terdapat pernyataan dari

pemohon tentang kebenaran dari informasi yang diberikan kepada bank

penerbit, dokumen yang diserahkan, menerima alasan-alasan terhadap

penolakan aplikasi penerbitan kartu kredit dan kesediaan untuk terikat

dalam persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tertuang

dalam perjanjian penerbitan kartu kredit.

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

43

b. Bank menganalisis permohonan dari nasabah berdasarkan data yang diterima.

Analisis yang dilakukan oleh Bank penerbit seperti halnya permohonan diajukan

bagi fasilitas kredit pada umumnya. Bank harus bersikap hati-hati dengan

prinsip-prinsip penilaian kredit yang benar sesuai dengan prosedur perkreditan.

c. Permohonan yang dinilai layak akan ditindak-lanjuti oleh pihak Bank dengan

menerbitkan kartu kredit atas nama pemohon.

d. Kartu kredit siap digunakan oleh pemohon.

2.1.5 Pihak – Pihak yang Terkait dalam Penerbitan dan Penggunaan Kartu

Kredit

Pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit adalah subjek yang terlibat

dalam hubungan hukum penerbitan kartu kredit dan penggunaan kartu kredit.

Pihak-pihak tersebut adalah:

a. Penerbit (Issuer)

Pihak penerbit kartu kredit biasanya dapat berupa bank yang mendapat izin

atau lisensi dari perusahaan card international, misalnya Visa Card dan Master

Card. Bank-bank yang mendapat izin ini di Indonesia antara lain adalah Bank

Niaga, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Internasional Indonesia, Citibank,

dan sebagainya; lembaga keuangan non bank yang khusus bergerak di bidang

penerbitan kartu kredit; lembaga keuangan yang selain bergerak di dalam

penerbitan kartu kredit juga bergerak di bidang kegiatan-kegiatan keuangan

lainnya.39

39 Sunaryo, op.cit, h. 132

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

44

Kepada pihak penerbit ini oleh hukum dibebankan kewajiban-kewajiban

antara lain adalah sebagai berikut:

− Memberikan kartu kredit kepada pemegang kartu kredit;

− Membayar lunas harga barang/jasa atas bukti transaksi yang

disodorkan oleh penjual;

− Memberitahukan segala sesuatu yang menyangkut tentang hak,

kewajiban, dan kemudahan-kemudahan kepada pemegang kartu

kredit;

− Memberitahukan setiap tagihan dalam suatu periode tertentu

biasanya setiap satu bulan sekali kepada pemegang kartu kredit.40

Selanjutnya pihak penerbit oleh hukum juga diberikan hak-hak sebagai

berikut:

− Memperoleh pembayaran uang pangkal, uang tahunan, biaya

administrasi, bunga dan denda dari pemegang kartu kredit;

− Memperoleh kembali pembayaran harga pembelian barang/jasa dari

pemegang kartu kredit;

− Memperoleh discount (komisi) dari penjual atas tagihan yang

dibayarkan secara langsung oleh penerbit.41

Bagi bank, keuntungan mengeluarkan kartu kredit berguna untuk

memperluas kegiatan usaha, karena kartu kredit dianggap sebagai salah satu produk

bank yang menjanjikan. Dengan menerbitkan kartu kredit maka bank tersebut akan

40 Ibid 41 Ibid

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

45

mendapatkan beberapa keuntungan yaitu memperoleh pendapatan berupa bunga,

uang pangkal, iuran tahunan, dan discount rate yang diperoleh dari merchant sesuai

dengan apa yang telah disepakati.42

Karena usaha penerbitan kartu kredit ini merupakan kegiatan di bidang

keuangan, maka instansi yang wajib mengawasi adalah Departemen Keuangan dan

Bank Indonesia. Peraturan dari kedua instansi tersebut belum ada kecuali pedoman

bahwa hanya bank yang sehat yang boleh menerbitkan kartu kredit, itupun setelah

mendapat persetujuan dan setiap enam bulan sekali harus membuat laporan kepada

Bank Indonesia.

b. Pemegang Kartu Kredit (Cardholder)

Pemegang kartu kredit adalah orang yang namanya tercantum dalam kartu

kredit tersebut. Dengan kartu kredit pihak pemegang kartu kredit (cardholder)

dapat membeli barang dan jasa di tempat-tempat yang menerima penggunaan kartu

kredit tersebut. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh oleh pemegang kartu

kredit antara lain adalah:

− Pemberian tersebut berupa kredit

− Keamanan dalam pembelian karena tidak perlu membawa uang

tunai

− Praktis dan efisien.43

Secara hukum, pemegang kartu kredit mempunyai kewajiban sebagai

berikut:

42 Kasmir, 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, RajaGrafindo Persada,

Jakarta, h. 178 43 Suheimi, 1991, Kejahatan Komputer, Andi Offset, Jakarta, h. 145

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

46

− Tidak melakukan pembelian dengan kartu kredit yang melebihi

batas maksimum

− Menandatangani slip pembelian yang disodorkan oleh pihak penjual

barang/ jasa

− Melakukan pembayaran kembali harga pembelian sesuai dengan

tagihan oleh pihak penerbit kartu kredit.44

− Melakukan pembayaran-pembayaran lainnya seperti uang pangkal,

uang tahunan, denda dan sebagainya.45

Selanjutnya pemegang kartu kredit juga mempunyai hak-hak sebagai

berikut:

− Hak untuk membeli barang/jasa dengan memakai kartu kredit,

dengan atau tanpa batas maksimum.

− Dalam penerbitan kartu kredit, ada juga penerbit yang memberikan

hak kepada pemegang kartu kredit untuk mengambil uang tunai,

baik pada mesin teller tertentu dengan memakai nomor kode

tertentu, ataupun via bank-bank lain atau bank penerbit. Biasanya

jumlah pengambilan uang cash tersebut dibatasi sampai batas

tertentu.

− Hak untuk mendapatkan informasi dari penerbit tentang

perkembangan kreditnya dan tentang kemudahan-kemudahan yang

ada.46

44 Sunaryo, loc. cit 45 Ibid 46 Ibid

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

47

c. Penjual yang Menerima Kartu Kredit (Merchant)

Merchant adalah mereka yang membuat perjanjian dengan pihak penerbit

kartu kredit dan merupakan pihak yang menerima pemakaian kartu kredit untuk

melakukan transaksi.

Merchant juga memiliki hak dan kewajiban, yang menjadi kewajiban bagi

merchant adalah:

− Memperkenankan pemegang kartu kredit untuk membeli barang

atau jasa dengan menggunakan kartu kredit

− Bila perlu melakukan pengecekan atau otorisasi tentang penggunaan

dan keabsahan kartu kredit yang bersangkutan

− Menginformasikan kepada pemegang kartu kredit/ pembeli barang/

jasa tentang charge tambahan selain harga jika ada.

− Menyodorkan slip pembelian untuk ditandatangani oleh pihak

pembeli/ pemegang kartu kredit

− Membayar komisi ketika melakukan penagihan kepada penerbit.47

Keberadaan merchant ini sangat penting, mengingat dengan adanya

merchant akan memperlancar beredarnya kartu kredit. Bila tidak ada maka kartu

kredit tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Adapun keuntungan bagi pihak merchant selaku penerima kartu kredit

adalah:

− Transaksi dijamin oleh bank

− Mendapat langganan baru

47 Ibid

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

48

− Menaikkan volume penjualan

− Mencegah kerugian dari cek kosong

2.2 Wanprestasi

2.2.1 Pengertian, Dasar Hukum dan Bentuk-Bentuk Wanprestasi

Subjek hukum baik manusia atau badan hukum dapat membuat suatu

persetujuan yang menimbulkan perikatan di antara pihak-pihak yang membuat

persetujuan tersebut. Sebagai mana yang diatur di dalam pasal 1338 KUH Perdata,

persetujuan ini mempunyai kekuatan yang mengikat bagi para pihak yang

melakukan perjanjian tersebut.

Dalam perjanjian ada dua subjek yaitu pihak yang berkewajiban untuk

melaksanakan suatu prestasi dan pihak yang berhak atas suatu prestasi. tidak jarang

pula cardholder (nasabah) lalai melaksanakan kewajibannya atau tidak

melaksanakan kewajibannya atau tidak melaksanakan seluruh prestasinya di dalam

pemenuhan suatu prestasi atas perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak, hal ini

disebut wanprestasi.

Wanprestasi berasal dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda

“wanprestatie” yang artinya tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban yang telah

ditetapkan terhadap pihak-pihak tertentu di dalam suatu perikatan, baik perikatan

yang dilahirkan dari suatu perjanjian ataupun perikatan yang timbul karena undang-

undang.48

48 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, op.cit, h. 17

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

49

Terdapat bermacam-macam istilah yang dipakai untuk wanprestasi,

sehingga pengertian mengenai wanprestasi belum mendapat keseragaman. Istilah

mengenai wanprestasi ini terdapat di berbagai istilah yaitu: “ingkar janji, cidera

janji, melanggar janji, dan lain sebagainya.

Dr. Wirjono Prodjodikoro SH, mengatakan bahwa wanprestasi adalah

ketiadaan suatu prestasi didalam hukum perjanjian, berarti suatu hal yang harus

dilaksanakan sebagai isi dari suatu perjanjian. Barangkali dalam bahasa Indonesia

dapat dipakai istilah “pelaksanaan janji untuk prestasi dan ketiadaan

pelaksanaannya janji untuk wanprestasi”.49

H. Mariam Darus Badrulzaman SH, mengatakan bahwa apabila debitur

“karena kesalahannya” tidak melaksanakan apa yang diperjanjikan, maka debitur

itu wanprestasi atau cidera janji. Kata karena salahnya sangat penting, oleh karena

dabitur tidak melaksanakan prestasi yang diperjanjikan sama sekali bukan karena

salahnya.50

Prof. R. Subekti, SH, mengemukakan bahwa “wanprestasi” itu adalah

kelalaian atau kealpaan yang dapat berupa 4 macam yaitu:

1) Tidak melakukan apa yang telah disanggupi akan dilakukannya.

2) Melaksanakan apa yang telah diperjanjikannya, tetapi tidak sebagai

mana yang diperjanjikan

3) Melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat

49 Wijono Prodjodikoro, 1992, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Sumur, Bandung,

h. 17 50 R. Subekti, Hukum Perjanjian Cet. Ke-2, 1970, Pembimbing Masa, Jakarta,

h. 50

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

50

4) Melakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak dapat

dilakukan.51

Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui maksud dari wanprestasi itu,

yaitu pengertian yang mengatakan bahwa seorang dikatakan melakukan

wanprestasi bilamana: “tidak memberikan prestasi sama sekali, terlambat

memberikan prestasi, melakukan prestasi tidak menurut ketentuan yang telah

ditetapkan dalam perjanjian”.

Faktor waktu dalam suatu perjanjian adalah sangat penting, karena dapat

dikatakan bahwa pada umumnya dalam suatu perjanjian kedua belah pihak

menginginkan agar ketentuan perjanjian itu dapat terlaksana secepat mungkin,

karena penentuan waktu pelaksanaan perjanjian itu sangat penting untuk

mengetahui tibanya waktu yang berkewajiban untuk menepati janjinya atau

melaksanakan suatu perjanjian yang telah disepakati. Dengan demikian bahwa

dalam setiap perjanjian prestasi merupakan suatu yang wajib dipenuhi oleh

cardholder dalam setiap perjanjian. Prestasi merupakan isi dari suatu perjanjian,

apabila cardholder tidak memenuhi prestasi sebagaimana yang telah ditentukan

dalam perjanjian maka dikatakan wanprestasi.

Wanprestasi memberikan akibat hukum terhadap pihak yang melakukannya

dan membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk

menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi,

sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan

karena wanprestasi tersebut.

51 Ibid

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

51

Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi yaitu:

a) Tidak memenuhi prestasi sama sekali.

Sehubungan dengan dengan cardholder yang tidak memenuhi prestasinya

maka dikatakan cardholder tidak memenuhi prestasi sama sekali.

b) Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.

Apabila prestasi cardholder masih dapat diharapkan pemenuhannya, maka

cardholder dianggap memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.

c) Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru.

Cardholder yang memenuhi prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru

tersebut tidak dapat diperbaiki lagi maka cardholder dikatakan tidak memenuhi

prestasi sama sekali.52

2.2.2 Wanprestasi Cardholder dalam Penggunaan Kartu Kredit

Adanya perjanjian penerbitan kartu kredit antara bank dengan nasabah

sebagai pemegang kartu kredit (cardholder) yang mana cardholder sebagai

cardholder tidak memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan pembayaran atas

transaksi yang telah dilakukannya beserta dengan bunganya pada saat yang telah

ditentukan oleh perjanjian maka pemegang kartu kredit dalam hal ini dianggap

melakukan wanprestasi.

Keadaan wanprestasi dari cardholder tersebut sangat merugikan pihak bank

dan membuat posisi bank tidak terlindungi. Tidak dipenuhinya prestasi oleh

52J. Satrio, 1999, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, h. 84

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT … 2.pdf · does not include a note, check, draft, money or other like negotiable instrument. ... Perjanjian kartu kredit yang terjadi antara

52

pemegang kartu kredit tersebut akan menyebabkan kartu kredit yang bersangkutan

dikualifikasikan macet.

Dalam perjanjian penerbitan kartu kredit antara pihak pemegang kartu

kredit dengan bank penerbit disebutkan bahwa jika pemegang kartu kredit tidak

melakukan kewajiban pembayaran, maka pemegang kartu kredit dengan ini

memberi hak dan kuasa kepada bank penerbit untuk:

a. Mendebet rekening giro/ tabungan/ deposito atau jenis simpanan

lainnya yang dimiliki pemegang kartu kredit di bank

b. Mencairkan jaminan yang ada di bank

c. Meminta/ melakukan penagihan pembayaran melalui jasa pihak ketiga

d. Memanggil pemegang kartu kredit melalui media masa

e. Dengan cara-cara lain yang dianggap layak oleh bank53

53 Johannes Ibrahim, op.cit, h. 69