BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM ... II TESIS.pdf · konsultan hukum, lembaga...

34
36 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM KEGIATAN PASAR MODAL 2.1 Perdagangan Saham Dalam Kegiatan Pasar Modal 2.1.1 Pengertian saham Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Menurut Kismono, saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham 1 . Bukti kepemilikan ini terdapat dalam dua bentuk, yaitu saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dan saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya. Saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dinamakan saham atas nama, sedangkan saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya disebut saham atas tunjuk. 2 Dalam saham atas nama ini, nama pemegang saham ditulis pada surat saham tersebut sebagai bukti bagi pemegang sahamnya, dan saham ini dapat diperalihkan hak-hak nya walaupun belum sepenuhnya dilunasi harganya. Sedangkan dalam saham atas tunjuk ini, nama pemiliknya tidak ditulis di dalam surat saham yang mana saham atas tunjuk atau atas pembawa ini hanya mengesahkan pemegangnya sebagai 1 Gugup Kismono, 2001, Bisnis Pengantar, BPFE , Yogyakarta, h. 416. 2 Anarokhmatussa’dyah dan Suratman, op.cit, h. 92.

Transcript of BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM ... II TESIS.pdf · konsultan hukum, lembaga...

36

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM

KEGIATAN PASAR MODAL

2.1 Perdagangan Saham Dalam Kegiatan Pasar Modal

2.1.1 Pengertian saham

Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Menurut

Kismono, saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi

perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya

berkaitan dengan kepemilikan saham1. Bukti kepemilikan ini terdapat dalam dua

bentuk, yaitu saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dan saham yang tidak

mencantumkan nama pemiliknya. Saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya

dinamakan saham atas nama, sedangkan saham yang tidak mencantumkan nama

pemiliknya disebut saham atas tunjuk.2

Dalam saham atas nama ini, nama pemegang saham ditulis pada surat saham

tersebut sebagai bukti bagi pemegang sahamnya, dan saham ini dapat diperalihkan

hak-hak nya walaupun belum sepenuhnya dilunasi harganya. Sedangkan dalam

saham atas tunjuk ini, nama pemiliknya tidak ditulis di dalam surat saham yang mana

saham atas tunjuk atau atas pembawa ini hanya mengesahkan pemegangnya sebagai

1Gugup Kismono, 2001, Bisnis Pengantar, BPFE , Yogyakarta, h. 416.

2Anarokhmatussa’dyah dan Suratman, op.cit, h. 92.

37

pemilik3. Saham juga terbagi atas beberapa jenis, yaitu saham biasa dan saham

preferen. Saham biasa adalah saham yang mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu

perusahaan. Kemudian menurut Asril Sitompul, saham preferen ini pemegang saham

mendapatkan pembayaran yang tetap setiap tahun4. Sedangkan menurut Zaki

Baridwan, saham preferen adalah saham yang mempunyai beberapa kelebihan,

biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau pembagian

aktiva pada saat likuidasi.5

2.1.2 Pengertian pasar modal

Pengertian pasar modal menurut Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disingkat UUPM), adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdangan efek, perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Pada pasar modal terdapat profesi penunjang pasar modal

seperti Bapepam, bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali amanat, notaris,

konsultan hukum, lembaga kliring,dan lainnya6. Profesi penunjang pasar modal

tersebut bekerja secara professional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan

transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.

Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi untuk

3 Ibid.

4Ibid, h. 195.

5Zaki Baridwan, 2004, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, h. 391.

6Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 32-37.

38

mempertemukan penjual dan pembeli efek, yang mana dilakukan secara langsung

maupun melalui wakil-wakilnya.7

Pengertian pasar modal sebagaimana pasar umumnya yaitu merupakan tempat

bertemunya penjual dan pembeli dalam hal diperjualbelikannya adalah modal atau

dana.8

Pasar modal dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu usaha

perdagangan surat-surat berharga seperti saham,sertifikat saham, dan obligasi atau

efek-efek pada umumnya9. Pasar modal merupakan suatu pasar yang modern, karena

dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah dana atau modal. Sebagai suatu

pasar modern, pasar modal merupakan tempat untuk melakukan kegiatan dalam

penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik yang pada

intinya adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dana yang diperantarai oleh

para anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan

tansaksi jual beli. Pasar modal dalam arti menengah merupakan semua pasar ang

terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit

(biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman

berjangka, hipotik, tabungan dan deposito berjangka.10

7Iskandar, Z. Alwi, 2003, Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta,

h.14.

8Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 166.

9loc.cit.

10

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 167.

39

Pasar modal dalam arti sempit adalah tempat pasar uang yang terorganisasi

yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan

underwriter.11

Pasar modal merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta

dana jangka panjang dalam bentuk efek. Apabila dilihat dari sudut pandang hukum

perjanjian, maka kegiatan jual beli efek di pasar modal lebih merupakan suatu

perjanjian jual beli pada umumnya. Oleh karena itu dalam suatu perjanjian jual beli

pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang,

sedangkan pihak yang lain (pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas

sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Selain itu pasar

modal merupakan pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga

lainnyadengan memakai jasa para perantara pedagang efek.12

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang biasanya diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

maupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan itu

diantaranya adalah saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai

produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).13

11

loc.cit.

12

Sunariyah, 2000, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP AMP YKPN, Jakarta, h.4.

13

Andrias Harefa, 2002, Pasar Modal dan Transaksi Saham, Rubrik EUREKA/Edukasi dan

Ulasan Perencanaan Keuangan/Redaksi Sinar Harapan, Jakarta, h. 4.

40

Menurut Eduardus Tandelilin, pasar modal merupakan pertemuan antara para

pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan

cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu

tahun, seperti saham dan obligasi.14

Menurut Suad Husnan, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjual

belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh

pemerintah, dan maupun perusahaan swasta15

. Sedangkan menurut LIoyd dalam

Anoraga, pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan

modal, seperti obligasi dan efek.16

Dengan demikian pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli

yang memperjualbelikan modal atau dana17

,seperti saham, sertifikat saham, dan

obligasi atau efek-efek pada umumnya.

Peranan pasar modal suatu negara dapat dilihat dari minimal lima aspek

sebagai berikut :

a. Sebagai fasilitas melakukan proses interaksi antara pembeli dan penjual

untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang akan diperjual-

14

Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE,

Yogyakarta, h. 13.

15

Adrian Sutedi, 2009, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Ghalia ndonesia, Jakarta, h. 2.

16

Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, 2011, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta, h.94.

17

Elsi Kartika Sari dan Advendi simangunsong, 2007, Hukum Dalam Ekonomi, Grasindo,

Jakarta, h. 146.

41

belikan. Ditinjau dari segi lain, pasar modal dapat memberikan kemudahan

bagi pelaku pasar modal untuk melakukan transaksi tanpa melalui tatap

muka ( pembeli dan penjual dapat bertemu secara tidak langsung), hal

tersebut dapat dilakukan dengan adanya sistem perdagangan efek melalui

fasilitas perdagangan melalui computer.

b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor guna memperoleh

hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan

untuk memenuhi keinginan para investor.

c. Pasar modal untuk memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual

kembali saham yang dimiliki nya atau surat berharga lainnya, sehingga

dapat memberikan kepastian kepada investor dalam menghindari risiko

rugi. Jadi, operasi pasar modal dapat menghindari ketidakpastian di masa

yang akan datang.

d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartsipasi dalam pengembangan perekonomian. Pasar modal dapat

dijadikan alternatif bagi masyarakat mengenai bagaimana cara

menginvestasikan uang mereka selain dengan menabung sehingga

masyarakat dapat melakukan investasi melalui pasar modal dengan

membeli sebagian kecil saham perusahaan publik, dan kemudian dapat

ditingkatkan dan dikembangkan.

e. Dengan adanya pasar modal maka dapat mengurangi biaya informasi dan

transaksi surat berharga, biaya pencarian informasi tentang perusahaan

42

(emiten) termasuk didalamnya kelebihan dan kekurangan mengenai surat

berharga suatu perusahaan publik karena semua biaya merupakan tanggung

semua pelaku di pasar modal karena semua informasi yang ada akan

dicerminkan dalam harga saham.18

f. Pasar Modal dapat mempercepat proses ikut sertanya masyarakat dalam

pemilikan saham menuju pemerataan pendapatan masyarakat serta

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana dan

penggunaannya secara produktif untuk pembiayaan pembangunan

nasional19

. Dalam dunia bisnis, sering kali seseorang memiliki kemampuan

untuk melakukan suatu usaha karena keahlian, kemampuan atau hal – hal

lain karena bidangnya, namun karena seorang tersebut tidak memiliki

cukup modal awal, maka usahanya tersebut tidak dapat dilaksanakannya

sesuai dengan keinginannya20

. Oleh karena itu Menginggat suatu hal yang

sangat mendasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah tersedianya

permodalan.21

2.1.3 Pelaku, lembaga dan profesi penunjang pasar modal

Para pihak atau yang lebih sering disebut sebagai pelaku pasar modal, yaitu :

18

Sunariyah, op.cit, h. 7.

19Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangungsong, op.cit, h. 9.

20

Gunawan Widjaja, 2004, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, Prenada Media, Jakarta, h.5.

21

Megarita, 2007, Perlindungan Hukum Terhadap Saham Yang Digadaikan, USU Press,

Medan , h.1.

43

1. Emiten

Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada

masyarakat investor melalui penawaran umum22

. Emiten yaitu pihak yang melakukan

penawaran umum yang mana pengertian ini diatur dalam pasal 1 butir ke-6 Undang-

Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995. Perusahaan yang akan melakukan emisi,

harus terlebh dahulu menyampaikan pertanyaan pendaftaran kepada BAPEPAM

untuk menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah pernyataan

pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran umum.

2. Investor atau Pemodal

Investor atau pemodal adalah perorangan dan atau lembaga yang menanamkan

dananya dalam efek baik masyarakat perorangan atau lembaga yang membeli saham

atau obligasi yang diterbitkan emiten.23

Ada dua kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi investor, yaitu melalui

pasar perdana dan melalui pasar sekunder24

. Melalui pasar perdana yakni antara izin

go public yang diberikan sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian

emiten dengan penjamin emisinya yang mana pada masa ini saham ditawarkan di luar

bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan penjamin emisi. Sedangkan

melalui pasar sekunder yakni kesempatan setelah saham perusahaan didaftarkan di

22

Hendy M. Fakhrudin, 2008, Istilah Pasar Modal, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,

h.61.

23

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 25.

24

loc.cit.

44

bursa yang mana setelah pasar perdana ditutup, perusahaan didaftarkan dibursa yang

kemudian setelah itu pasar sekunder dimulai. Selain itu disebut dengan pasar

sekunder karena yang melakukan perdagangan adalah para pemegang saham dan

calon pemegang saham dan uang yang berputar di pasar sekunder tidak lagi mengalir

ke dalam perusahaan yang menerbitkan efek, tetapi berpindah dari pemegang saham

yang satu ke pemegang saham yang lain. Objek jual beli dalam pasar modal

sebenarnya adalah perusahaan, akan tetapi perusahaan merupakan kesatuan yang

tidak dapat dibagi-bagi, maka jika ingin masuk ke bursa atau pasar modal harus

diwujudkan dalam bentuk saham atau efek. Kondisi ini sesuai dengan pendapat dari

Kasmir yang menyatakan bahwa memiliki saham artinya memiliki perusahaan.25

3. Penanggung

Dalam memperkuat kepercayaan kepada emiten mengenai pinjaman pokok

maupun bunga akan dibayar tepat waktu maka dalam penerbitan obligasi diperlukan

jasa penanggung. Oleh karena itu jika emiten menderita kerugian atau dibubarkan

sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang

bertanggung jawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok obligasi

akan beralih kepada penanggung.

4. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker)

25

Kasmir, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

h. 195.

45

Pemodal atau investor yang ingin membeli atau menjual saham harus

menyampaikan amanat jual atau beli kepada pialang yang dipercayai yang mana

untuk jasanya tersebut pialang mendapatkan fee. Oleh karena itu selain melaksanakan

amanat membeli atau menjual saham, pialang juga memberikan saran mengenai

harga-harga saham tertentu yang mana keputusan tetap berada ditangan investor

sehingga resiko kenaikan ataupun penurunan harga tetap dipikul oleh pemberi amanat

(investor). Selain itu pialang tidak menanggung resiko atas perubahan nilai surat-surat

berharga yang diperdagangkan.26

5. Pedagang efek

Pedagang efek merupakan pembeli efek atas namanya sendiri sehingga dapat

dikatakan sebagai investor di pasar modal. Selain itu pedagang efek bisa juga

berfungsi sebagai pialang yang mana dalam hal ini berfungsi untuk mengutamakan

pemenuhan pemodal lain sebelum membeli untuk dirinya sendiri.

6. Perusahaan efek

Perusahaan efek memiliki tiga aktivitas yaitu sebagai penjamin emisi,

perantara perdagangan efek dan manager investasi. Penjamin Emisi Efek, yaitu salah

satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk

melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa

efek yang tidak terjual yang mana merupakan pihak yang membuat kontrak dengan

emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau

26

Jusuf Anwar, 2008, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Dan Motivasi, P.T Alumni,

Bandung (Selanjutnya disebut Jusuf Anwar II), h. 164.

46

tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual yang mana perusahaan-

perusahaan yang menjual saham atau obligasi menginginkan dana dari hasil

penjualan itu dalam waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan jumlah tertentu

pula. Oleh karena itu penjamin emisi inilah yang akan mengambil resiko untuk

mejual saham atau obligasi emiten dengan mendapatkan imbalan.Perantara Pedagang

Efek, yaitu salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha

jual-beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Manajer Investasi, yaitu

pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau

mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali

perusahaan asuransi, dana pension dan bank yang melakukan sendiri kegiatan

usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.27

7. Self Regulatory Organizations (SROs)

Self Regulatory Organizations (SROs), yaitu organisasi yang memiliki

kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya.

Self Regulatory Organization (SROs) terdiri dari :

1. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak

lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (pasal 1 butir

4 UUPM Nomor 8 tahun 1995). Berdasarkan ketentuan ini, dapat

diketahui bahwa bursa efek adalah lembagaatau perusahaan yang

27Rusdin, 2006, Pasar Modal, Alfabet, Bandung, h. 18.

47

menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk

mempertemukan penawaran jual beli efek antara berbagai

perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan memeperdagangkan

efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek28

. Dalam

pasal 1 angka 5 disebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat

pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti

utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas

efek dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan menurut Undang-Undang

Sekuritas di Amerika Serikat, efek atau sekuritas diartikan sebagai:

Securities are defined as : 1. Interests or instruments that are commonly

known as securities (e.g.common stock, preferred stock, bond, debentures

and warrants). 2. Interests or instruments that are expressly mentioned in

securities act and 3. an instrument contract29

.Berdasarkan pengertian

tersebut maka efek didefinisikan sebagai : 1. Minat atau instrumen yang

biasa dikenal sebagai efek ( saham biasa , saham preferen , obligasi , surat

utang dan waran ) . 2. Minat atau instrumen yang disebutkan dalam surat

bertindak dan 3. kontrak instrument. Selain itu dalam pasal 6 UUPM No 8

tahun 1995, disebutkan bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan

usaha sebagai bursa efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin

28

H. Abdul Manan, 2009, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal

Syariah Indonesia, Kencana, Jakarta (Selanjutnya disebut Abdul H. Manan II), h. 38.

29

Henry R. Cheeseman, 2001, Business Law, Fourth Edition. Prentice Hall, Inc, New Jersey,

p.796.

48

usaha dari BAPEPAM. Perlunya izin dari BAPEPAM ini dikarenakan

dana kegiatan menyelenggarakan sarana perdagangan efek menggunakan

dana masyarakat. Bursa efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan

untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya yang mengikat para pihak yang

berhubungan denga efek, namun dalam pasal 11 UUPM ditentukan bahwa

peraturan tersebut baru berlaku setelah mendapat persetujuan dari

BAPEPAM. Selain itu pasal 12 UUPM mewajibkan bursa efek untuk

membentuk satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan pemeriksaan

berkala atau sewaktu-waktu terhadap anggota bursa dan terhadap kegiatan

manajemen bursa efek. Dalam menjalankan pengawasan pasar, bursa efek

dapat menempuh dua cara, yaitu melakukan pengawasan sebagai kontrol

internal bagi sistem pembukuan atau keuangan anggota bursa dan

Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi

setiap saat di lantai bursa30

. Menurut Suad Hasan, peran bursa efek

tersebut adalah setelah sekuritas terjual di pasar perdana, sekuritas tersebut

kemudian didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat diperjual belikan

di bursa yang mana pada saat sekuritas tersebut diperdagangkan dibursa

maka sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan

30

I Putu Gede Ary Suta, 2000, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti,

Jakarta, h. 181.

49

demikian bursa efek merupakan perusahaan yang jasa utamanya adalah

menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder.31

2) Lembaga kliring dan penjaminan, yaitu pihak yang menyelenggarakan jasa

kliring dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur,

wajar, dan efisien.

3) Lembaga penyimpanan dan penyelesaian, yaitu pihak yang

menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank custodian,

perusahaan efek, dan pihak lain.

8. BAPEPAM

Bapepam merupakan lembaga pengawas pasar modal yang berfungsi

mengawasi kualitas keterbukaan emiten dengan memperhatikan kelengkapan,

kecukupan, objektfitas, kemudahan untuk dimengerti dan kejelasan dokumen

pernyataan pendaftaran. BAPEPAM sama sekali tidak memberikan penilaian

terhadap keunggulan atau kelemahan saham yang ditawarkan. Pasal 75 UUPM No 8

tahun 1995 mengatur mngenai wewenang dan fungsi BAPEPAM. Fungsi BAPEPAM

datur dalam pasal 3, pasal 5, pasal 69 dan pasal 100 Undang-Undang Pasar Modal No

8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Dalam pasal 3 UUPM disebutkan bahwa

BAPEPAM memiliki fungsi membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar

modal yang bertujuan menciptakan kegiatan pasar modal yang wajar, efisien, dan

melindungi pemodal dan masyarakat. Dalam pasal 5 UUPM, BAPEPAM memilki

31

Suad Husnan, 2003, Dasar-Dasar Teori Fortofolio dan Analisis Sekuritas, UPP

AMPYKPN, Yogyakarta, h. 28.

50

fungsi perizinan dan pendaftaran yang dimana BAPEPAM memberi izin dan

persetujuan usaha untuk bursa dan profesi penunjang pasar modal. Dalam Pasal 69

UUPM, BAPEPAM memilki fungsi kepengawasan dan pasal 100 UUPM,

BAPEPAM memiliki fungsi pemeriksa, yang dimana memeriksa catatan pembukuan

dan dokumen-dokumen dalam kegiatan pasar modal.

Selain fungsi BAPEPAM yang dijelaskan diatas tersebut, terdapat juga

wewenang dari BAPEPAM pada pasal 5 UUPM No 8 Tahun 1995 yaitu sebagai

berikut:

1. Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta

menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya persyaratan

pendaftaran.

2. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik

yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran atau

melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin

usaha, izin orang perseorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.

3. Wewenang administratif sebagaimana dinyatakan dalam pasal 102 UUPM,

dimiliki oleh BAPEPAM untuk memberikan peringatan tertulis, denda,

pembatasan atau pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha,

pembatalan persetujuan dan pembatalan pendaftaran kepada pihak yang

melanggar Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya yang telah

memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari BAPEPAM.

51

Undang-undang pasar modal memberikan kedudukan dan peranan yang cukup

besar kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secagai otoritas pasar

modal. Oleh karena itu Bapepam merupakan lembaga yang sangat menentukan dalam

melakukan law enforcement hukum pasar modal. Ketertiban dan tercegahnya

kejadian tipu muslihat dari pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal,

tergantung pada kinerja Bapepam dalam kerapian sistem, aturan main, dan obsesi,

visi, dan kesigapan dari sumber daya manusia di Bapepam. Bapepam berungsi

sebagai penentu penegakan hukum pasar modal, oleh karena itu baik buruknya

praktek atau kegiatan pasar modal tergantung pada bapepam.32

Penegakan hukum yang berlandaskan pada ketiga aliran tujuan hukum

tersebut dapat meminimalisir dampak dari kualitas penegakan hukum yang buruk,

yaitu penurunan kredibilitas dari pasar modal.Untuk itu agar dapat tercipta iklim

investasi yang baik danterselenggaranya pembinaan serta pengawasan yang lancar,

perlu adanyasuatu lembaga yangberfungsi sebagai regulator yang sebelumnya kita

kenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan saat ini sudah

beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.

Tugas pokok dan fungsi Bapepam yang saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak terlalu jauh berbeda dengan lembaga sejenis di

Amerika Serikat yaitu Securities Exchange Commision (SEC),yaitu sebuah lembaga

pemerintah dalam hal melakukan pengawasan kegiatan pasar modal di Amerika

32

Abraham, F. Amos, 2004, Legal Opinion, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.115.

52

Serikat33

dengan menjaga keterbukaan informasi kepada masyarakat, investor, dan

melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan investor dari praktek-praktek

dan kejahatan-kejahatan di kegiatan pasar modal yang dilakukan oleh pelaku pasar

modal. Selain itu Bapepam saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) bertugas untuk melakukan pencatatan terhadap perusahaan

yang akan go public, sebagaimana disebutkan: A covered issuer must file a written

registration statement with the SEC. The issuer’s management, accountants, and

underwriters34

. Berdasarkan penjelasan tersebut maka sebuah perusahaan tertutup

harus mengajukan pernyataan pendaftaran yang ditulis oleh SEC yaitu emiten

manajemen , akuntan , dan underwriter.

Dalam kegiatan pasar modal, para pihak atau yang lebih sering disebut

sebagai pelaku pasar modal ada lembaga penunjang pasar modal yang terkait dalam

penyelenggaraan kegiatan pasar modal.

Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri atas :

a. Biro Adninstrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten

melaksanakan pencatatan pemilikan emiten dan pembagian hak yang

berkaitan dengan efek (pasal 1 butir 3 UUPM Nomor 8 tahun 1995).

33

M. Paulus Situmorang, 2008, Pengantar Pasar Modal, Mitra Wacana Media, Jakarta , h. 5.

. 34

Henry, R. Cheeseman, 2003, Contemporary Business and E-Commerce Law, 4/e, Prentice

Hall,Inc, New Jersey, p. 799.

53

b. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek

bersifat utang35

. Selain itu wali amanat merupakan lembaga penunjang yang

hanya diperlukan dalam emisi obligasi yang mana obligasi yang diterbitkan

perusahaan melalui pasar modal adalah obligasi dengan jaminan yang artinya

pinjaman obligasi itu dijamin dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk

mengawasi perusahaan sehingga dalam hal ini emiten harus menunjuk wali

amanat.

c. Kustodian merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan

harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainnya

seperti menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain dalam menyelesaikan

transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Dalam kegiatan pasar modal, terdapat profesi penunjang pasar modal yang

mempunyai peranan penting dalam penawaran umum. Setiap informasi yang ada

didalam propektus membutuhkan penanggung jawab secara professional. Informasi

yang mengandung fakta dan informasi material mengenai emiten sangat

membutuhkan jasa professional.

Menurut pasal 64 ayat (1) huruf a No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

(selanjutnya disingkat UUPM), Profesi penunjang pasar modal meliputi :

1. Akuntan Publik

2. Konsultan Hukum

35

Rusdin. op.cit, h.20.

54

3. Penilai

4. Notaris

ad 1. Akuntan Publik yaitu akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri dan

terdaftar di Bidang Pengawas Pasar Modal. Kewajiban utama dari akuntan

publik adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 68 Undang-Undang Pasar

Modal (UUPM). Di situ ditentukan bahwa akuntan yang memeriksa laporan

keuangan emiten wajib menyampaikan kepada Bapepam hal-hal yang sifatnya

rahasia. Sebenarnya yang diinginkan dari hal tersebut adalah bahwa akuntan

publik diharapkan sebagai agen of information/agent of transparency dari

klien-kliennya kepada publik melalui Bapepam. Jadi kalau ada hal-hal yang

dirasakan melanggar ketentuan atau dapat berdampak negatif terhadap

perusahaan tersebut, maka akuntan publik wajib melaporkannya kepada

Bapepam. Sebagai contoh yang sering terjadi adalah pemanfaatan suatu

perseroan untuk kepentingan transaksi pribadi. Walaupun transaksi itu untuk

kepentingan pribadi direksinya, tetapi sering ditemukan bahwa perseroan yang

bersangkutan dipakai sebagai alat untuk melakukan transaksi. Misalnya direksi

membuat suatu perjanjian kredit dengan mengatasnamakan perseroan maka

hal-hal tersebut harus dilaporkan kepada Bapepam.36

ad 2. Konsultan Hukum merupakan ahli hukum yang memberikan pendapat hukum

kepada pihak lain yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal

36

Ida Bagus Aditya Jayantara, 2007, Lembaga dan Profesi di Pasar Modal Meliputi

Fungsinya, LPPH, Jakarta, h. 58.

55

(BAPEPAM). Konsultan hukum dalam membuat pendapat hukum harus

memuat fakta, keterangan, dan informasi mengenai aspek hukum emiten dan

harus mempunyai integritas, objektifitas dan kemandirian serta tunduk kepada

kode etik konsultan hukum.

ad 3. Penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan

terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut adalah

perusahaan atau perorangan yang secara profesional mempunyai keahlian

untuk membuat penilaian mengenai aktiva perusahaan yang dibutuhkan untuk

kegiatan pasar modal. Penilaian dilakukan dengan kualifikasi tertentu sehingga

menghasilkan penilaian yang wajar dan objektif. Dalam arti penilaian ini

merupakan hasil penilaian yang terpercaya, jujur, dan tidak sepihak karena

bebas dari kepentingan pribadi.

ad 4. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan

terdaftar Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Notaris, tugas pokok

notaris di pasar modal itu sendiri sebenarnya sama saja dengan tugasnya pada

saat notaris tersebut belum terdaftar di Bapepam, yaitu antara lain

memberikan penerangan dan saransaran, serta membuat akta otentik. Dengan

demikian wajar bahwa seorang notaris harus mengetahui pasar modal

sehingga notaris bisa memberikan saran-saran bagi pembuatan suatu akta

perusahaan dalam rangka go public, misalnya untuk penyelenggaraan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten atau perusahaan publik, haruslah

diketahui agenda rapat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang

56

berkaitan dengan transaksi benturan kepentingan, transaksi material,

penggabungan usaha, dan lain sebagainya.37

Kedudukan seorang notaris sebagai seorang fungsionaris dalam masyarakat

hingga sekarang dirasakan masih disegani. Seorang notaris biasanya dianggap

sebagai seorang pejabat tempat seseorang dapat memperoleh nasihat yang boleh

diandalkan. Oleh karena itu segala sesuatu yang ditulis dan diterapkannya (konstatir)

adalah benar, karena seorang notaris adalah pembuat dokumen yang kuat dalam suatu

proses hukum.38

Notaris dalam kegiatan pasar modal mempunyai tugas kunci, karena Notaris

harus menyiapkan, membuat, dan merumuskan dokumen mengenai berbagai

hubungan hukum yang terjadi antara berbagai pihak hubungan hukum yang terjadi

antara berbagai pihak pada saat sebelum, ketika, dan sesudah penawaran umum. Akta

yang dibuat oleh Notaris yaitu Akta Rapat Umum Pemegang Saham pendiri atas

tindakan perseroan untuk melakukan penawaran umum, perubahan anggaran dasar

perseroan dengan persetujuan dari Departemen Kehakiman, perjanjian antara emiten

dengan agen penjualan saham yang dibuat di depan notaris, perjanjian emiten dengan

biro administrasi efek mengenai pencatatan pemegang saham,dan perjanjian emiten

dengan perusahaan percetakan untuk mencetak saham dan prospektus serta perjanjian

perubahan penjaminan emisi efek mengenai harga saham dan bagian penjamin emisi.

37

M.S Tumanggor, 2007, Lembaga Profesi di Pasar Modal, LPPH, Jakarta, h. 55-56.

38

Tan Thong Kie, 2000, Studi Notariat: Serba Serbi Praktek Notaris, PT Ichtiar Baru Van

Hoeve, Jakarta, h. 157.

57

2.1.4 Prinsip keterbukaan dalam perdagangan saham

Pada kegiatan pasar modal merupakan kewajiban dari pihak-pihak dalam

suatu penawaran untuk memperhatikan dan memenuhi prinsip keterbukaan.

Prinsip keterbukaan dalam pasar modal merupakan jiwa pasar modal itu

sendiri. Keterbukaan tentang fakta material sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada

keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya informasi yang

benar dan merata bagi investor, sehingga investor dapat melakukan pembelian atau

penjualan saham. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya jaminan kepastian

hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal serta harus

dapat melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari praktek yang merugikan

karena menggingat bahwa kehadiran investasi dapat menggerakkan roda

perekonomian negara.39

Menurut Bismar Nasution pada pasar modal terdapat tiga fungsi prinsip

keterbukaan yaitu :

1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik

terhadap pasar.

2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang

efisien.

3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan.40

ad 1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap

pasar.

39

Budi Untung, Hendrik, 2010, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta, h.15.

40

Adrian Sutedi, op.cit, h.102.

58

Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya

terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan memiliki peranan penting bagi

investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi karena melalui

keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian terhadap investasi. Informasi perusahaan

yang jelas akan menyebabkan keinginan investor untuk melakukan investasi makin

tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat

menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan

ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam kegiatan pasar modal.

ad 2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang

efisien.

Pemberian informasi secara penuh akan menciptakan pasar modal yang

efisien yang mana dapat berperan dalam meningkatkan ketersediaan informasi yang

benar sehingga dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting

karena berkaitan dengan kegiatan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang

berdasarkan informasi. Dengan demikian prinsip keterbukaan maka akan timbul pasar

modal yang tertib, modern, efisiensi, wajar dalam melakukan transaksi jual beli

saham serta adanya jaminan perlindungan hukum bagi semua pelaku pasar modal41

.

Selain itu pasar modal dikatakan efisien jika harga dan surat-surat berharga

mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.42

ad 3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan.

41

Joni Emirzon, 2000, Hukum Bisnis Indonesia, Prenhalindo, Jakarta, h. 302. 42

Jogiyanto H.M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta, h.16.

59

Semakin banyak informasi yang diungkapakan akan menghilangkan tindakan

salah dan penyalahgunaan sehingga lebih banyak tergantung dari informasi apa yang

harus diungkapkan dan kepada siapa informasi itu disampaikan.

Menurut UUPM pasal 1 angka 25 disebutkan, yang dimaksud dengan

keterbukaan (disclosure) adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten,

perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk

menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi

material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap

keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Dalam

kegiatan pasar modal, informasi yang diberikan atau dikeluarkan emiten harus

memastikan bahwa informasi mengenai saham atau efek akan selalu tersedia,

menyebar secara merata kepada masyarakat untuk investor menggunakan informasi

dalam melakukan keputusan investasi, karena hanya dengan informasi mengenai

saham atau efek dan perusahaan emiten, pemodal dapat melakukan keputusan

investasi yang tepat dalam menentukan harga atau nilai efek atau saham dari

informasi tersebut. Keputusan dalam investasi berkaitan dengan informasi. Hasil

keputusan ini sangat ditentukan oleh informasi yang memiliki decision maker.

Terlebih-lebih keputusan investasi dalam instrumen pasar modal, peranan informasi

sangatlah vital. Hal ini bisa dipahami mengingat instrumen pasar modal/barang

yangdiperdagangkan sifatnya abstrak43

. Oleh karena itu harga di pasar (bursa) akan

43

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2006, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi), PT Rineka

Cipta, Jakarta, h. 207.

60

selalu menyesuaikan dengan informasi mengenai saham dan perusahaan emiten

tersebut. Dengan demikian penyebaran informasi secara merata ini akan mengurangi

kemungkinan salah satu pihak, atau sekelompok orang diuntungkan karena tidak

meratanya penyebaran informasi sehingga tujuan dari keterbukaan dalam pasar modal

tersebut dapat tercapai.

Menurut Bismar Nasution, ada tiga tujuan keterbukaan (disclosure) dalam

pasar modal yaitu :

1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.

2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien.

3. Memberi perlindungan terhadap investor.44

ad 1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.

Adanya kepercayaan dari investor dalam pasar modal akan mengakibatkan

keinginan investor untuk melakukan investasi semakin tinggi, tetapi ketika

munculnya ketidakpercayaan investor terhadap pasar modal maka akan

mengakibatkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam pasar

modal sehingga dapat mengakibatkan pasar modal akan rusak menyeluruh dan tidak

berjalan dengan baik.

ad 2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien.

44

Bismar Nasution, 2001, Keterbukaan dalam Pasar Modal, cetakan pertama, Fakultas

Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, h. 9-11.

61

Pasar yang efisien dengan adanya sistem keterbukaan akan meningkatkan

informasi yang benar dalam pasar modal sehingga minat investor akan meningkat

dalam melakukan investasi di pasar modal,

ad 3. Memberi perlindungan terhadap investor.

Dengan adanya keterbukaan maka akan memberi perlindungan terhadap

investor dan menghasilkan kepercayaan dari masyarakat sehingga dapat membangun

kepercayaan publik terhadap pasar modal.

Prinsip keterbukaan dalam UUPM, pada pokoknya dapat dijumpai pada

ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan tata cara dalam perdagangan efek45

.

Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal selain mengatur mengenai

masalah kewajiban untuk memenuhi setiap prinsip keterbukaan, yang merupakan hal

penting dalam dunia pasar modal karena informasi tersebut merupakan bahan

pertimbangan dalam berinvestasi, juga mengatur mengenai konsekuensi dan tanggung

jawab atas kerugian serta ancaman pidana bagi pelaku pasar modal yang tidak

melakukan kewajban prinsip keterbukaan sesuai ketentuan UUPM tersebut.

Perdagangan efek (saham) yang wajar adalah penyelenggaraan perdagangan

yang berlangsung secara alamiah, dalam pengertian setiap kekuatan penawaran atau

permintaan dilakukan berdasarkan mekanisme pasar yang bebas dari adanya

keinginan para pelakunya, seperti adanya sistem penyampaian informasi yang akurat

dan tepat waktu dari emiten, terhindarnya pasar dari usaha-usaha pihak tertentu untuk

memperoleh keuntungan ketidaktahuan pihak lainya, dan adanya sistem tata cara

93

Putu Sudarma Sumardi, 2008, Pengantar Hukum Investasi, Pustaka Sutra, Denpasar, h.85.

62

pelaksanaan perdagangan yang mendukung terciptanya kewajaran dalam melakukan

perdagangan di bursa efek.46

2.2 Insider Trading Dalam Kegiatan Pasar Modal

2.2.1 Pengertian insider trading

Insider Trading secara harafiah berarti perdagangan orang dalam. Dalam

istilah hukum pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan

oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan dimana perdagangan efek

tersebut didasarkan karena adanya suatu “informasi orang dalam” (inside

information) yang penting dan mengandung fakta material, dimana pelaku insider

trading (inside trader) mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau

tidak langsung.

Informasi orang dalam (inside information) merupakan segala sesuatu yang

merupakan kejadian dalam perusahaan yang belum terbuka untuk umum, dimana

pihak dalam perusahaan yang bersangkutan telah mengetahui terlebih dahulu

informasi tersebut47

. Dalam penjelasan pasal 95 UUPM No 8 Tahun 1995, yang

dimaksud dengan Informasi orang dalam adalah informasi material yang dimliki oleh

orang dalam yang belum tersedia untuk umum.

Menurut pasal 1 angka7 UUPM, informasi atau fakta material adalah

informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta

yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan/atau keputusan pemodal,

46

Adrian Sutedi, op.cit, h.184.

47

Munir fuady, op.cit, h. 175.

63

calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta

tersebut.

Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang dilakukan oleh

corporate insider seperti pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau

pemegang saham mayoritasnya yang mempunyai informasi privat Security Exchange

Commision (SEC) sehingga mengharuskan insider yang mempunyai kepemilikan

lebih besar 10% dari saham perusahaan harus melaporkan kegiatan transaski

sekuritasnya ke SEC secara bulanan dalam publikasi Official Summary Of Security

Transaction And Holdings yang digunakan sebagai basis data penelitian untuk

menguji apakah insider dapat memperoleh abnormal return.48

Menurut Bismar Nasution, praktik insider trading ini terjadi apabila orang

dalam (insider) perusahaan melakukan perdagangan dengan menggunakan informasi

yang belum di-disclose. Dalam hal ini, insider mempunyai informasi yang

mengandung fakta materiil yang dapat mempengaruhi harga saham. Posisi insider

yang lebih baik dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan saham dapat

menciptakan perdagangan saham yang tidak fair.49

Dari pengertian insider trading diatas, maka terdapat 6 unsur yaitu :

1. Adanya perdagangan efek

2. Dilakukan oleh orang dalam perusahaan

48

Jogiyanto H.M, op.cit, h.546.

49

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 78-79.

64

3. Adanya inside information

4. Inside information tersebut belum terbuka untuk umum

5. Perdagangan dimotivisir oleh adanya inside information tersebut

6. Tujuannya untuk mendapat keuntungan yang tidak layak.50

Insider trading tersebut merupakan salah satu praktek yang

melanggar prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan juga merupakan praktek

perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading) karena posisi inside trader yang

lebih baik dibandingkan dengan investor lain.

Dengan demikian insider trading adalah Perdagangan orang dalam yang

mengacu kepada praktik yang dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan yang

memiliki informasi, informasi tersebut belum diungkap dan terbuka untuk umum

serta transaksi (perdagangan) tersebut terjadi berdasarkan adanya informasi rahasia

untuk memperoleh keuntungan pribadi.

2.2.2 Pelaku Insider Trading

Secara teknis pelaku Insider trading dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Pihak langsung

2. Pihak tidak langsung.

Ad 1. Pihak langsung

Pihak langsung adalah pihak yang mengemban kepercayaan secara langsung

dari emiten atau perusahaan publik yang berada dalam fiduciary position yaitu orang

yang bekerja tetap dalam perusahaan antara lain komisaris, direktur pemegang saham

50

Munir Faudy, op.cit, h. 167.

65

dan pegawai perusahaan serta orang-orang luar yang mempunyai hubungan

kepercayaan dengan perusahaan tetapi tidak selalu bekerja dalam perusahaan, seperti

konsultan, penilai, akuntan atau penasihat hukum perusahaan.51

Ad 2. Pihak tidak langsung

Pihak tidak langsung adalah pihak lain yang menerima informasi orang dalam

dari pihak pertama (fiduciary position) pihak lain yang menerima informasi orang

dalam dari pihak pertama (fiduciary position) baik secara secara pasif maupun aktif,

baik melawan hukum maupun secara tidak melawan hukum untuk mencari informasi

rahasia orang dalam maupun tidak sengaja memperoleh informasi seperti pegawai

restoran yang tidak sengaja mengetahui informasi rahasia dari orang dalam tesebut

yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk membeli saham demi

keuntungan pribadi yang mana dalam hal ini pelaku tersebut dikenal dengan tippee52

.

Pengertian tippee menurut 10b-5 The securities Exchange Act, tippee adalah

seseorang yang dirinya bukan orang dalam, namun seseorang yang termasuk orang

dalam dengan sadar memberikan informasi internal kepadanya.53

2.2.3 Karakteristik insider trading

51

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 84-85.

52

Munir Fuady, op.cit, h. 174 53

Tandi Pada Palayukan, 2013, Analisis Terhadap Larangan Praktik Insider Trading di Pasar

Modal, USU Law Journal, Vol.II. No.2.

66

Ada empat karakteristik yang harus dimiliki suatu transaksi saham untuk

dapat disebut insider trading yaitu:

1. Keterlibatan Orang Dalam

2. Berdasarkan informasi penting yang bersifat rahasia

3. Keuntungan pribadi

4. Menjual atau membeli saham54

ad 1. Keterlibatan Orang Dalam

Transaksi insider trading dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan.

Berdasarkan pasal 95 UUPM, yang dimaksud dengan keterlibatan orang-orang

dalam perusahaan yaitu :

a) Komisaris dan Direktur yang secara langsung melakukan transaksi insider

trading.

b) Pegawai yang secara langsung melakukan transaksi insider trading.

c) Kepala bagian yang secara langsung melakukan transaksi insider

trading.

d) Pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik yang secara

langsung melakukan transaksi insider trading.

e) Siapapun selain orang dalam (tippee) yang melakukan transaksi atas

informasi yang diperolehnya dari orang dalam. Keterlibatan orang

dalam tersebut harus dapat dibuktikan memiliki hubungan langsung

54

Http://insider-trading-dalam-transaksi-efek.html, Diakses 9 Februari 2015.

67

dengan pelaku transaksi dan dengan sengaja membocorkan rahasia

penting perusahaan untuk keuntungan pribadi.

ad 2. Berdasarkan Informasi Penting yang Bersifat Rahasia

Penggunaan informasi penting yang bersifat rahasia dan belum dipublikasikan

ini bertentangan dengan prinsip fiduciary duty. Dikatakan demikian apabila pihak

eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang

bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga

confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan melakukan transaksi

insider trading untuk keuntungan pribadi dengan menggunakan informasi yang masih

rahasia ini, sehingga setiap unsur manajerial dan pihak eksternal dapat dianggap telah

melakukan penyimpangan yang serius atas kewajibannya. Informasi penting inilah

yang kemudian menjadi objek tindak pidana kasus insider trading.

ad 3. Keuntungan Pribadi

Penyimpangan terhadap prinsip fiduciary duty yang dialakukan oleh pihak

eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang

bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga

confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan tersebut melakukan

transaksi insider trading demi keuntungan pribadi tertentu, maka transaksi yang

dilakukan dapat digolongkan sebagai insider trading.

ad 4. Menjual atau Membeli Saham

Atas dasar informasi penting dan rahasia inilah, terjadi transaksi jual

atau beli saham dengan tujuan keuntungan pribadi. Transaksi jual-beli saham ini

68

dilakukan oleh pihak dalam perusahaan atau pihak dalam perusahan yang hanya

bertugas sebagai informan terhadap pihak yang menerima informasi dari pihak

dalam perusahaan (tippee).

2.2.4 Dampak insider trading

Dalam insider trading transaksi yang dilakukan dengan tujuan

keuntungan pribadi akan memberi dampak negatif bagi investor dalam pasar

modal dan masyarakat. Dampak negatif dari insider trading yaitu:55

1. Insider Trading Berbahaya bagi Mekanisme Pasar yang Fair dan Efisien

Jika suatu insider trading tidak dilarang maka akan menyebabkan :

a. Pembentukan harga yang tidak fair

Jika ada insider trading, akan tidak terbentuk harga yang fair berhubung

kurangnya informasi tentang keadaan barang yang sebenarnya.

b. Perlakuan yang tidak adil diantara para pelaku pasar

Suatu pasar yang baik adalah pasar dimana semua anggota pasar diperlakukan

secara sama dan adil untuk mendapatkan informasi yang sama. Sedangkan

dengan adanya insider trading, maka hanya sebagian kecil atau bahkan satu

orang saja yang mempunyai informasi tertentu.

c. Berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal

Jika keadaan pasar tidak fair, akan banyak orang meninggalkan pasar modal

yang bersangkutan untuk beralih ke pasar modal di negeri lain ataupun ke

55

Munir Faudy, op.cit, h. 168.

69

jenis-jenis investasi lainnya. Maka dengan begitu, eksistensinya pasar modal

yang bersangkutan akan terancam.

2. Insider Trading berdampak negatif bagi emiten

Dengan adanya insider trading, pihak investor akan hilang kepercayaannya

terhadap emiten itu sendiri sehingga emiten tersebut akan sulit untuk

berkembang dan menambah permodalan selanjutnya, bahkan mungkin saja

pihak pelaku insider trading tersebut akan melakukan hal-hal yang merugikan

emiten agak harga bergejolak, sehingga dapat mengambil kentungan terhadap

situasi tersebut.

3. Kerugian materiil bagi investor

Jika terjadi insider trading maka investor akan mengalami kerugian secara

langsung, misalnya ada pihak yang membeli efek (saham) dengan harga yang

tinggi ataupun menjualnya dengan harga yang rendah.

4. Kerahasiaan itu miliknya perusahaan

Informasi rahasia itu miliknya perusahaan, oleh karena itu informasi rahasia

tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak lain selain dari perusahaan itu

sendiri.