BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

21
1 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah Hijrah menurut etimologi berasal dari bahasa arab ( ) isim masdar dari kata hajara-yahjuru-hajran ( - - ) yang artinya meninggalkan ( ), memutuskan ( ). 1 Sedangkan hijrah menurut terminologi atau syara’ para ulama memberikan definisi yang berbeda disebabkan karena banyaknya makna yang terkandung dalam hijrah. Menurut Ahzami Samiun Jazuli definisi hijrah secara syar’i yang layak dikaji adalah: Pertama, menurut ar-ghib al-Asfahānī al-Hijru atau al-Hijran yang artinya seseorang yang meninggalkan yang lainnya, baik secara fisik perkataan, bahkan hati. 2 Hijrah ialah perpindahan dari negeri kaum kafir atau kondisi peperangan (r al-kufri wa al-harbi) ke negeri muslim (r al-Islām). Ahzami Samiun Jazuli yang mengutip pendapat diatas yang kemukakan oleh Ibn Arabi, Ibn Taimiyah dan Ibn Hajar. Menurut mereka negeri kafir yaitu negeri yang dikuasai atau pemerintahannya dijalankan oleh orang- orang kafir dan hukum yang dilaksanakan hukum mereka. Ahzami Samiun Jazuli yang mengutip pendapatnya Ibn Taimiyah, yaitu “sebuah negeri dikatakan sebagai dār al-kufri, dār al-iman dan dār al-jasad bukan karena hakikat yang ada pada negeri itu, tetapi karena sifat dari penduduknya. Suatu negeri yang dihuni oleh kaum mu’min yang bertakwa, pada saat itu negeri tersebut adalah negeri para wali Allah. Suatu negeri yang dihuni oleh kaum kafir pada saat itu negeri tersebut adalah negeri kafir. Suatu negeri yang dihuni oleh kaum fasik, pada saat itu negeri tersebut adalah negeri fasik. Jika penduduk negeri itu bukan 1 Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997), hlm.1489 2 Ar-Rāghib al-Asfahānī, Mu’jam Mufrodāt li al-Fāzh al-Qur’ān, (Beirūt: Dār al-Fikr, 2008), hlm. 568.

Transcript of BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

1

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH

A. Pengertian Hijrah

Hijrah menurut etimologi berasal dari bahasa arab ( ةرجه ) isim

masdar dari kata hajara-yahjuru-hajran ( رجه- رجهر - يجاًه ) yang artinya

meninggalkan ( كَهتَر ), memutuskan ( هقَطَع ).1 Sedangkan hijrah menurut terminologi atau syara’ para ulama

memberikan definisi yang berbeda disebabkan karena banyaknya makna

yang terkandung dalam hijrah. Menurut Ahzami Samiun Jazuli definisi

hijrah secara syar’i yang layak dikaji adalah:

Pertama, menurut ar-Rāghib al-Asfahānī al-Hijru atau al-Hijran

yang artinya seseorang yang meninggalkan yang lainnya, baik secara fisik

perkataan, bahkan hati.2

Hijrah ialah perpindahan dari negeri kaum kafir atau kondisi

peperangan (dār al-kufri wa al-harbi) ke negeri muslim (dār al-Islām).

Ahzami Samiun Jazuli yang mengutip pendapat diatas yang kemukakan

oleh Ibn Arabi, Ibn Taimiyah dan Ibn Hajar. Menurut mereka negeri kafir

yaitu negeri yang dikuasai atau pemerintahannya dijalankan oleh orang-

orang kafir dan hukum yang dilaksanakan hukum mereka.

Ahzami Samiun Jazuli yang mengutip pendapatnya Ibn Taimiyah,

yaitu “sebuah negeri dikatakan sebagai dār al-kufri, dār al-iman dan dār

al-jasad bukan karena hakikat yang ada pada negeri itu, tetapi karena sifat

dari penduduknya. Suatu negeri yang dihuni oleh kaum mu’min yang

bertakwa, pada saat itu negeri tersebut adalah negeri para wali Allah.

Suatu negeri yang dihuni oleh kaum kafir pada saat itu negeri tersebut

adalah negeri kafir. Suatu negeri yang dihuni oleh kaum fasik, pada saat

itu negeri tersebut adalah negeri fasik. Jika penduduk negeri itu bukan

1 Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia, (Yogyakarta:

Pustaka Progresif, 1997), hlm.1489 2 Ar-Rāghib al-Asfahānī, Mu’jam Mufrodāt li al-Fāzh al-Qur’ān, (Beirūt: Dār al-Fikr,

2008), hlm. 568.

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

2

seperti yang disebutkan tadi, status negeri tersebut sesuai kondisi

penduduknya saat itu.3

Kedua, mendefinisikan hijrah yakni perpindahan dari negeri orang-

orang dzalim (dār al-zhulmi) ke negeri orang-orang adil (dār al-adli)

dengan maksud untuk menyelamatkan agama. Pendapat ini disetujui oleh

Ulama khalaf.4

Ketiga, pendapat ini dikemukakan oleh Ibn Arabi menyetujui

pendapat yang pertama yang telah dijelaskan, tetapi lebih cenderung

kepada makna yang lebih luas, yaitu sebagai berikut:5

a. Meninggalkan negeri yang diperangi menuju negeri Islam.

b. Meninggalkan negeri yang dihuni oleh ahli bid’ah.

c. Meninggalkan negeri yang dipenuhi oleh hal-hal yang haram,

sedangkan mencari yang halal ialah kewajiban tiap muslim.

d. Melarikan diri demi keselamatan jiwa dan harta.

Keempat, hijrah menurut orang-orang sufi adalah pergi untuk

mendekatkan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baik, berbeda pendapat

untuk menganalisis suatu permasalahan, meninggalkan dosa-dosa dan

kesalahan, meninggalkan hal-hal yang menjauhkan diri dari kebaikan, dan

inilah posisi yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s.6

Dapat disimpulkan bahwa definisi hijrah adalah perpindahan baik

secara fisik atau non-fisik yang dilakukan oleh setiap orang untuk tujuan

yang lebih baik, halal, aman dan tentram dari keadaan sebelumnya.

B. Latar Belakang Hijrah

Untuk lebih detail dan jelas tentang perjalanan hijrah, maka dibagi

beberapa periode, yakni:

1. Hijrah para sahabat Nabi Muhammad ke Habasyah

Penindasan terhadap kaum muslimin pada pertengahan tahun ke-4

kenabian. Sebab, ketika itu orang-orang dari bangsa Arab Quraisy dan dari

bangsa Arab lainnya bertambah hari bertambah banyak yang menjadi

3 Ahzami Samiun Jazuli, Hijrah dalam Pandangan al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2006), hlm. 17. 4 Ibid., hlm. 18. 5 Ibid., hlm. 19. 6 Ibid., hlm. 17-20

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

3

pengikut Nabi saw., baik laki-laki maupun perempuan, tua dan muda pasti

mendapatkan penganiayaan dari kaum musyrikin.7 Pada mulannya tidak

seberapa, namun kemudian dari hari ke hari dan dari bulan ke bulan

berubah menjadi keras, dan semakin menghebat pada pertengahan tahun

ke-5 kenabian seakan tidak ada tempat lagi bagi mereka di Makkah dan

memotivasi mereka untuk memikirkan cara meloloskan diri dari siksaan-

siksaan tersebut.8

Guna menghindari penindasan kaum musyrikin Makkah, Nabi saw.

mengusulkan, atau dalam riwayat lain mengizinkan pengikut-pengikut

beliau untuk mencari tempat yang aman di Habasyah (Ethiopia). Dan

ketika itu raja Najasyi (Negus), penguasa wilayah itu dikenal sebagi

seorang yang adil dan bijaksana.9

Beliau lebih suka dianiaya oleh kaum musyrikin Quraisy kota

Makkah, dari pada setiap hari melihat penganiayaan yang diderita oleh

para pengikut beliau. Oleh karena itu, beliau mengumpulkan para

pengikutnya, dan berkata:

ا لَوجفَر لَكُم ُلَ اعجتَّى يح هدنع دأَح ظْلَمكًا لَايلا مهيف فَإِن ةشبضِ الْحإِلَى أَر تُمجرا خجخْرمو هيف ا أَنْتُممم.

“Jika kamu pindah kenegeri Habsyah10, hal itu adalah lebih baik karena disana ada seorang raja yang diwilayahnya tidak ada seorang pun yang dianiaya, sehingga Allah menjadikan suatu masa yang penuh kesenangan dan kepuasan kepada kamu daripada keadaan yang seperti sekarang ini.

7 Moenawar Cholil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., (Jakarta: Gema Insani

Press 2001), hlm. 263. 8 Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Perjalanan Hidup Rasul Sang Agung Muhammad

SAW dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir, (Darussalam: PT Magatama Sofwa Pressindo, 2001), hlm. 123.

9 M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi SAW Dalam Sorotan al-Qur’an dan Hadits-Hadits Shahih, (Tangerang: Lentera Hati, 20011), hlm. 359.

10 Negeri Habsyah adalah negeri yang sekarang dikenal dengan nama Abbesinia, yang terletak dibenua Afrika. Gelar Raja Habasyah ialah Najasyi (Negus). Nama rajanya pada masa itu ialah Ash-himah Bahri. Raja Habasyah dan sebagia besar rakyatnya waktu itu masih memeluk agama Nasrani (Kristen).

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

4

Jumlah kaum muslimin yang berangkat hijrah ke Habasyah

berjumlah 15 orang, terdiri atas 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan:

1. ‘Utsmān bin ‘Affān dari Banī Umayyah

2. Abū Hudzaifah bin ‘Utbah bin Rabī’ah dari Banī ‘Abdu Syamsin

3. Abū Salāmah bin Abū Asad dari banī Makhzūm

4. Az-Zubair bin Awām dari Banī Asad

5. Mush’ab bin Umair dari Banī Abdul Dar

6. Abdurrahmān bin Aūf dari Banī Zuhran

7. Amīr bin Rabī’ah dari Banī ‘Adī bin Ka’ab

8. ‘Utsmān bin Madh’ūm dari Banī Jāmuh

9. Abū Sabrah bin Abī Rahmin dari Banī Amīr

10. Suhail bin Baidhā’ dari Banī Al-Hārits

11. Ruqoyyah binti Muhammad SAW (Istri ‘Utsmān bin ‘Affān)

12. Sahlah binti Suhail (istri Abū Huzaifah)

13. Ummu Salāmah binti Abu Umayyah (istri Abū Salāmah)

14. Laila bin Abī Khaltsamah (istri Amīr bin Rabī’ah), dan

15. Ummi Kultsūm (istri Abū Sabrah).

Hijrah ini disebut dalam kitab-kitab tarikh Islam dengan Hijratul

Ūlā (Hijrah yang Pertama). Menurut riwayat, mereka berangkat dari kota

Makkah pada permulaan bulan Rajab tahun ke-5 dari kenabian.

Sesampainya di sana mereka diterima dan dihormati dengan penghormatan

yang sebaik-baiknya oleh Raja Najasyi.11

Sebagian sejarawan, bahkan beberapa ulama dan penafsir al-

Qur’an menyatakan bahwa sebab kepulangan rombongan pertama kaum

11 Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., op. cit., Vol. I, hlm.

265-266.

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

5

muslimin yang berhijrah ke Habasyah adalah peristiwa al-Gharaniq12

itu.13

Dengan adanya undang-undang pemboikotan pemuka Quraisy

terhadap keluarga Bani hasyim dan Bani Muthalib yang akan mengadakan

pembelaan terhadap Nabi saw., terutama mereka yang belum ikut seruan

beliau, yang setiap hari menjaga diri Nabi dengan sangat ketat. Adapun

undang-undang pemboikotannya yakni:

1. Muhammad dan kaum keluarganya serta kaum pengikutnya tidak

diperkenankan untuk menikah dengan orang-orang Quraisy yang lain,

baik yang laki-laki maupun perempuan.

2. Kaum Quraisy tidak diperkanankan berjual beli barang apa saja dengan

Muhammad dan keluargannya serta pengikutnya.

3. Kaum Quraisy tidak diperkanankan menjalin persahabatan atau

pergaulan dengan Muhammad dan keluargannya serta pengikutnya.

4. Kaum Quraisy tidak diperkanankan mengasihi dan menyayangi

Muhammad dan keluargannya serta pengikutnya.

5. Undang-undang yang telah ditetapkan ini, sesuada ditulis dan

digantungkan didalam Ka’bah, ditetapkan sebagai undang-undang suci

Kaum Quraisy dan Muhammad serta pengikutnya.

6. Undang-undang ini berlaku selama Banī Hāsyim dan Banī Muthalib

belum menyerahkan Muhammad kepada kaum Quraisy untuk dibunuh.

Bila mana Muhammad telah diserahkan kepada mereka, Undang-

undang ini tidak berlaku lagi.

Dengan adanya undang-undang pemboikotan itu, Nabi saw.,

menganjurkan kaum muslimin supaya berhijrah lagi ke Negeri Habasyah.

Beliau bertindak demikian karena sangat sayang kepada umatnya dan

12 Al-Gharāniq adalah berbentuk jama’ dari al-Ghurnuq, al-Ghirnuq, yang dari segi

bahasa digunakan untuk burung yang banyak terbang di laut berwarna hitam atau putih, juga dalam arti “pemuda yang tampan” riwayat tentang pristiwa di atas dipahami dalam arti “berhala-berhala” dan ini merupakan salah satu sisi kelemahan riwayat tersebut karena dalam masyarakat jahiliyah tidak dikenal penggunaan kata tersebut dalam arti berhala. Ini mengesankan bahwa riwayat tersebut direkayasa setelah masa Nabi dan sahabat-sahabat beliau. Kesan ini dikuatkan oleh kenyataan bahwa riwayat tersebut berujung pada rang-orang yang hidup sesudah masa sahabat dan, dengan demikian, nilai kesahihannya sangat lemah.

13 M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi SAW Dalam Sorotan al-Qur’ān dan Hadits-Hadits Shahih, op. cit., hlm. 367.

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

6

tidak sampai hati melihat mereka turut mengalami kesempitan hidup dan

kesengsaraan. Oleh sebab itu, sebagian besar kaum muslimin menjalankan

perintah beliau hijrah ke negeri Habasyah untuk kedua kalinnya. Jumlah

mereka yang berhijrah yakni 101 terdiri 83 orang laki-laki dan 18 orang

perempuan. Yang menjadi kepala dan yang bertanggung jawab terhadap

rombongan yaitu Ja’far bin Abī Thālib.14

Setelah kaum Quraisy mendengar berita bahwa sebagian besar

pengikut-pengikut Nabi swa., telah hijrah ke negeri Habasyah, mereka

mengadakan pertemuan yang hasilnya memutuskan untuk menyusul ke

negeri Habasyah. Utusan tersebut disuruh menghadap Raja Habasyah

untuk memohon supaya mengusir kaum muslimin dari daerah

kekuasaannya. Adapun orang yang ditunjuk untuk menjadi utusan yakni

‘Amru bin ‘Ash dan ‘Amrah bin Wālid, keduanya berasal dari keturunan

Quraisy juga. Tetapi usaha itu sia-sia dan pulang dengan membawa rasa

malu.15

2. Hijrah Nabi Muhammad dan para sahabat Ke Madinah

Setelah perjanjian ‘Aqabah pertama Islam telah menyebar diluar

kota Makkah, yaitu di kota Madinah. Terdapat tujuh orang yang janji setia

terhadap Nabi saw., mereka berasal dari Yatsrib (Madinah) yakni 5 orang

dari suku Khazraj dan 2 orang berasal dari suku Aus. Lima orang suku

Khazrāj adalah Mu’ādz bin Harīts, Zakwān bin ‘Abd al-Qays, Ubadā bin

Samīt, Yazīd bin Thulha, dan ‘Abbās bin Ubadā bin Fadhlā. Sedangkan 2

orang dari suku Aus adalah Abul Haithām bin at-Taihān dan Uwaim bin

Sa’idā.

Banyak para peziarah dari Madinah ke Makkah, mereka ingin haji

dan menemui Nabi saw., dan mengajak beliau untuk pindah ke Madinah.

Sebab kebencian, perlakuan kejam, dan rasa takut yang dirasa Nabi saw.,

beserta para pengikutnya di Makkah, membuat cemas penduduk Madinah,

yang memutuskan untuk menawarkan perlindungan setia kepada Nabi

saw., jika beliau pindah kesana. Tujuh puluh tiga orang muslim dari

14 Ibid., hlm. 327-328. 15 Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, Cahaya Di Atas Cahaya (membaca kekuatan dan

kecerdasan kepribadian Nabi Muhammad Saw., (Jogjakarta: Diva Press, 2008), hlm. 106-111.

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

7

Madinah pergi secara diam-diam ke ‘Aqabah untuk membuat perjanjian

yang disebut perjanjian ‘Aqabah. Dan ini perjanjian ‘Aqabah yang kedua

kalinya.16

Poin-poin perjanjian (Bai’at) tersebut ialah: Imam Ahmad

meriwayatkan dari Jābir (Poin-poin bai’at) secara rinci. Jābir berkata.

‘Wahai Rasulullah, untuk hal apa kami membai’atmu?. Beliau bersabda :

a. Untuk mendengarkan dan taat (loyal) di dalam kondisi semangat

maupun malas.

b. Untuk berinfaq di dalam masa sulit maupun mudah.

c. Untuk berbuat amar ma’ruf dan nahi munkar.

d. Untuk senantiasa tegak dijalan Allah, tanpa memperdulikan celaan

orang selama dilakukan di jalan Allah.

e. Untuk membelaku manakala aku datang kepada kalian, dan

melindungiku sebagaimana kalian melindungi kalian sendiri, istri-istri

dan anak-anak kalian.17

Setelah perjanjian itu, dipilihlah 12 pemimpin untuk memimpin

dan mengemban janji itu. Yaitu 9 orang dari suku Khazrāj dan 3 orang dari

suku Aus, nama-nama tersebut ialah:

1. Dari suku Khazrāj

1. As’ad bin Zurah bin ‘Ads

2. Sa’d bin ar-Rābi’ bin ‘Amr

3. ‘Abdullāh bin Rawāhah bin Tsa’labah

4. Rāfi’ bin Mālik bin al-‘Ajlān

5. al-Barā’ bin Ma’rur bin Shakhr

6. ‘Abdullāh bin ‘Amr bin Harām

7. ‘Ubādah bin ash-Shamīt bin Qais

8. Sa’d bin ‘Ubādah bin Dulāim

9. al-Mundzir bin ‘Amr bin Khunain

2. Dari suku Aus

1. Usaid bin Hudhair bin Sammāk

16 Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Cahaya di Atas Cahaya, op. cit., hlm. 168-175. 17 Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Perjalanan Hidup Rasul Sang Agung Muhammad

SAW dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir, op. cit., hlm. 206.

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

8

2. Sa’d bin Khaitsamah bin al-Hārits

3. Rifa’āh bin ‘Abd al-Mundzir bin Zubair.18

Singkat cerita Nabi mulai berhijrah dan berbagai rintangan yang

dihadapi, sampailah Nabi di Madinah pada hari senin, 8 Rabi’ul Awal

tahun 14 kenabian yang berarti pula tahun pertama hijriyah. Bertepatan

dengan 23 September 622 M. Rasulullah SAW., singgah di Quba.

Setelah shalat Jum’at, Nabi memasuki kota Madinah. Dan sejak

itu, kota Yatsrib di namakan dengan Madinatur Rasul. Kedatangan Nabi di

sambut dengan ekspresi kegembiraan diiringi juga dengan nyanyian:

ــا ـــة الْــوداعِ* طـَـــلَـــع الْبـــدر عــلَيـنــ ــن ثَنيــ مـ بجـونلَيعكْرـــالش مـــــا دعــــا للّه داعِ* ـــا ـــ

ــبعوث فـــين ــا الْمهـــــأَيطَاعِ* ا ــرِ الْمبِالْأَم 19 جِئْت Bulan Purnama muncul di hadapan kita * Dari arah Tsaniyyatul

Wada’ Dan kita wajib bersyukur karenanya * Atas apa yang Allah

panjatkan kepadanya Wahai yang diutus kepada kami * Engkau membawa perkara

yang ditaati.

Setelah Nabi hijrah dimulailah kehidupan masyarakat menjadi

berubah. Beberapa asas masyarakat Islam yang telah diletakkan oleh

Rasulullah antara lain yakni:

1. Al-Ikhā (persaudaraan), dalam hal ini Rasullulah mempersaudarakan

kaum Muhājirīn dan Anshār,

2. Al-Musāwah (persamaan), semua manusia sama, seorang Arab tidaklah

lebih mulia dari seorang ‘Ajam, dan juga sebaliknya kecuali

ketakwaanya,

3. Al-Tasāmuh (toleransi), disini umat islam siap berdampingan dengan

yahudi, mereka mendapat perlindungan dari Negara, dan bebas

melaksanakan ajaran agamanya,

18 Ibid., hlm. 209-210. 19 Ibid., hlm. 236-239.

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

9

4. Al-Tasyāwur (musyawarah), hal ini dibuktikan Muhammad SAW

ketika ia meminta pendapat para sahabat dalam menghadapi dan

menyelesaikan persoalan yaitu persoalan yang berkaitan dengan dunia

sosial dan budaya.

5. Al-‘Adālah (keadilan), berkaitan dengan hak dan kewajiban individu

dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisi masing-masing,

6. Al-Ta’āwun (tolong-menolong).

C. Term Hijrah Dalam al-Qur’ān

Setelah penulis meneliti persebaran kata hijrah dalam al-Qur’ān,

penulis dapat mengumpulkan data bahwa kata hijrah terdapat dalam 17

surat al-Qur’ān. Yang mana kata hijrah ini tersebar pada 27 ayat dari 17

surat tersebut, banyaknya kata hijrah yang disebutkan secara keseluruhan

sebanyak 32 kali. Untuk lebih jelas, maka ada beberapa bentuk tentang

hijrah yaitu:

a. Penyebutan dalam bentuk Mufrād

1. Berupa Fi’il Mādhī

Surat al-Hasyr [59]: 9

Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (anshār) sebelum (kedatangan) mereka (muhājirīn), mereka (anshār) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (muhājirīn). dan mereka (anshār) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhājirīn); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhājirīn), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.20

20 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Sinergi Pustaka,

2013), hlm. 798.

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

10

2. Berupa Fi’il Mudhāri’

Dalam ayat ini ada 2 kata hijrah dan dua bentuk yaitu berupa

Mudhāri’ dan Isim Fā’il :

Surat an-Nisā [4]: 100

Artinya: Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.21

3. Berupa Isim Fā’il

Surat al-‘Ankabūt [29]: 26

Artinya: Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); Sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.22

4. Berupa Isim Maf’ūl

Surat al-Furqān [25]: 30

Artinya: Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".23

5. Berupa Fi’il Amar

Surat Maryam [19]: 46

21 Ibid., hlm. 123. 22 Ibid., hlm. 565. 23 Ibid., hlm. 506.

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

11

Artinya: Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".24

Surat al-Muzammil [73]: 10

Artinya: Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.25

Surat al-Muddatsir [74]: 5

Artinya: Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,26

b. Penyebutan dalam bentuk Jama’

1. Berupa Fi’il Mādhī

Surat al-Baqarah [2]: 218.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.27

Surat ‘Ali ‘Imrān [3]: 195

24 Ibid., hlm. 424. 25 Ibid., hlm. 846. 26 Ibid., hlm. 849. 27 Ibid., hlm. 42.

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

12

Artinya: Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.28 Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."29

Surat al-Anfāl [8]: 72

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi30. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.31

28 Maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, Maka

demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama manusia, tak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya.

29 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 97. 30 Yang dimaksud lindung melindungi Ialah: di antara Muhajirin dan Anshar terjalin

persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.

31 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 251.

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

13

Surat al-Anfāl [8]: 74

Artinya: Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.32

Surat al-Anfāl [8]: 75

Artinya: Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)33 di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.34

Surat at -Taubah [9]: 20

Artinya: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.35

32 Ibid., hlm. 252. 33 Maksudnya: yang Jadi dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan kerabat,

bukan hubungan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara muhājirīn dan anshar pada permulaan Islam.

34 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 252. 35 Ibid., hlm. 256.

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

14

Surat an-Nakhl [16]: 41, 110

Artinya: Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.36

Artinya: Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.37

Surat al-Hajj [22]: 58

Artinya: Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). dan Sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik pemberi rezki.38

Surat al-Ahzāb [33]: 50

36 Ibid., hlm. 370. 37 Ibid., hlm. 380. 38 Ibid., hlm. 471.

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

15

Artinya: Hai Nabi, Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang Termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.39

2. Berupa Fi’il Mudhāri’

Surat an-Nisā [4]: 89

Artinya: Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling40, tawan

39 Ibid., hlm. 600. 40 Diriwayatkan bahwa beberapa orang Arab datang kepada Rasulullah s.a.w. di Madinah.

lalu mereka masuk Islam, kemudian mereka ditimpa demam Madinah, karena itu mereka kembali kafir lalu mereka keluar dari Madinah. kemudian mereka berjumpa dengan sahabat Nabi, lalu sahabat menanyakan sebab-sebab mereka meninggalkan Madinah. mereka menerangkan bahwa mereka ditimpa demam Madinah. sahabat-sahabat berkata: mengapa kamu tidak mengambil teladan yang baik dari Rasulullah? sahabat-sahabat terbagi kepada dua golongan dalam hal ini. yang sebahagian berpendapat bahwa mereka telah menjadi munafik, sedang yang sebahagian lagi berpendapat bahwa mereka masih Islam. lalu turunlah ayat ini yang mencela kaum muslimin karena menjadi dua golongan itu, dan memerintahkan supaya orang-orang Arab itu ditawan dan dibunuh, jika mereka tidak berhijrah ke Madinah, karena mereka disamakan dengan kaum musyrikin yang lain.

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

16

dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong.41

Surat an-Nisā [4]: 97

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat dalam Keadaan Menganiaya diri sendiri42, (kepada mereka) Malaikat bertanya : "Dalam Keadaan bagaimana kamu ini?". mereka menjawab: "Adalah Kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para Malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.43

Surat al-Anfāl [8]: 72

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhājirīn), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi44. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada

41 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 120. 42 Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya diri sendiri di sini, ialah orang-orang

muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi sedangkan mereka sanggup. mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.

43 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 123. 44 Yang dimaksud lindung melindungi Ialah: di antara Muhajirin dan Anshar terjalin

persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

17

kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.45

Surat al-Mu’minūn [23]: 67

Artinya: Dengan menyombongkan diri terhadap Al Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari.46

3. Berupa Isim Fā’il

Surat At -Taubah [9]: 100

Artinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.47

Surat at -Taubah [9]: 117

Artinya: Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian

45 Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 251. 46 Ibid., hlm. 491. 47 Ibid., hlm. 272.

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

18

Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.48

Surat an-Nūr [24]: 22

Artinya: Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.49

Surat al-Ahzāb [33]: 6, 50

Artinya: Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri50 dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik51 kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Allah).52

48 Ibid., hlm. 276. 49 Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi

apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

50 Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai Nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan.

51 Yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah Berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta.

52 Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit. hlm. 592.

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

19

Surat al-Hasyr [59]: 8

Artinya: Juga bagi orang fakir yang berhijrah53 yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar.54

Surat al-Mumtahanah [60]: 10

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.55

53 Maksudnya: Kerabat Nabi, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil yang

kesemuanya orang fakir dan berhijrah. 54 Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 797. 55 Ibid., hlm. 803.

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

20

4. Berupa Fi’il Amar

Surat an-Nisā [4]: 34

Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri56 ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)57. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya58, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya59. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.60

Penggunaan lafadz Hijrah dengan semua derivasinya, dari ayat-

ayat di atas memberikan makna etimologi yang bermacam-macam, yakni:

1. Hijrah yang artinya berpindah dari satu tempat ketempat yang lain,

terdapat dalam surat al-Baqarah [2]: 218, Ali ‘Imrān [3]: 195, al-

‘Ankabūt [29]: 26, at-Taubah [9]: 10, an-Nisā [4]: 97, al-Anfāl [8]: 72,

74, 75, dan al-Mumtahanah [60]: 8,

56 Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya. 57 Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya

dengan baik. 58 Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri

seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya. 59 Maksudnya: untuk memberi pelajaran kepada isteri yang dikhawatirkan

pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

60 Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 108

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJRAH A. Pengertian Hijrah

21

2. Hijrah yang artinya meninggalkan sesuatu, terdapat dalam surat

Maryam [19]: 46, an-Nisā [4]: 89, an-Nisā [4]: 100, at-Hajj [22]: 58,

al-Ahzāb [33]: 50,

3. Hijrah yang artinya sesuatu yang diacuhkan, terdapat dalam surat al-

Furqān [25]: 30,

4. Hijrah yang artinya orang-orang yang berhijrah atau pelaku hijrah

(Muhajirin), terdapat dalam surat at-Taubah [9]: 100, 117, al-Hasyr

[59]: 8, 9, an-Nūr [24]: 22, al-Ahzāb [33]: 6,

5. Hijrah yang artinya menjauhi sesuatu yang tidak mengenakkan hati

atau jasmani (fisik), terdapat dalam surat al-Muzammil [73]: 10, al-

Muddatsir [74]: 5, an-Nakhl [16]: 41, 110,

6. Hijrah yang artinya memisahkan sesuatu dari sesuatu, terdapat dalam

surat an-Nisā [4]: 34,

7. Hijrah yang artinya bercakap-cakap ketika di waktu malam, terdapat

dalam surat al-Mu’minūn [23]: 22.