BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap...

49
6 BAB II TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam risiko. Demikian pula halnya di dalam setiap proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu, peluang terjadinya suatu risiko selalu ada, dan sebagian besar risiko selalu membawa dampak kerugian dan keburukan terhadap suatu bidang usaha, yang pada akhirnya membawa dampak kerugian dan keburukan bagi manusia itu sendiri. Manusia tidak bisa meramalkan kapan dan di mana risiko itu terjadi. Manusia hanya bisa memperhitungkan peluang terjadinya risiko tersebut, dan juga memperhitungkan dampak yang timbul bila risiko tersebut terjadi, dimana hal tersebut merupakan bagian dari suatu proses manajemen risiko. Hal inilah yang memberikan jalan keluar bagi manusia dalam menghadapi risiko di setiap segi kehidupannya. Manajemen risiko tersebut membawa manusia menuju suatu solusi dan upaya terbaik dalam menghadapi risiko di setiap segi kehidupan manusia. Ada berbagai jalan keluar dan cara dalam menghadapi dan memproteksi dampak risiko tersebut. Setiap cara dan jalan keluar yang dipilih merupakan suatu upaya, dimana setiap upaya tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Salah satu upaya terbaik dalam menghadapi dan memproteksi dampak risiko

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

6

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang

dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam risiko.

Demikian pula halnya di dalam setiap proses untuk mencapai suatu tujuan

tertentu, peluang terjadinya suatu risiko selalu ada, dan sebagian besar risiko

selalu membawa dampak kerugian dan keburukan terhadap suatu bidang usaha,

yang pada akhirnya membawa dampak kerugian dan keburukan bagi manusia itu

sendiri.

Manusia tidak bisa meramalkan kapan dan di mana risiko itu terjadi.

Manusia hanya bisa memperhitungkan peluang terjadinya risiko tersebut, dan

juga memperhitungkan dampak yang timbul bila risiko tersebut terjadi, dimana

hal tersebut merupakan bagian dari suatu proses manajemen risiko. Hal inilah

yang memberikan jalan keluar bagi manusia dalam menghadapi risiko di setiap

segi kehidupannya.

Manajemen risiko tersebut membawa manusia menuju suatu solusi dan

upaya terbaik dalam menghadapi risiko di setiap segi kehidupan manusia. Ada

berbagai jalan keluar dan cara dalam menghadapi dan memproteksi dampak

risiko tersebut. Setiap cara dan jalan keluar yang dipilih merupakan suatu upaya,

dimana setiap upaya tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Salah satu upaya terbaik dalam menghadapi dan memproteksi dampak risiko

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

7

adalah dengan membeli suatu polis asuransi yang sesuai dengan risiko yang

dihadapi.

Setiap hal yang telah disebut di atas, baik itu risiko, manajemen risiko,

upaya proteksi dan juga asuransi, juga ada di dalam manajemen proyek

konstruksi. Penanganan risiko yang baik amat diperlukan di dalam proyek-proyek

konstruksi, terutama proyek-proyek konstruksi yang berskala besar yang pada

umumnya memiliki tingkat kecenderungan risiko yang amat tinggi.

1. RISIKO

Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya peristiwa selama waktu

tertentu, dimana peristiwa tersebut menimbulkan kerugian. (Chandra, 1998 :

22).

Risiko adalah ketidakpastian yang berkenaan dengan kerugian dan

merupakan sebuah masalah di dalam bisnis dan individual dalam setiap

kehidupan. (Gustavson, 1995 : 4).

Risiko secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

Risiko murni {Pure risk) dan Risiko spekulatif {Speculative risk).

Risiko murni adalah risiko yang ada dimana ketidakpastian tentang

suatu peristiwa pasti menimbulkan kerugian bila peristiwa itu terjadi.

Misalnya kebakaran, banjir, kehancuran gedung, dan sebagainya.

Risiko spekulatif adalah risiko yang ada ketika ketidakpastian tentang

suatu peristiwa yang mungkin akan memberikan suatu keuntungan atau

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

8

kerugian. Misalnya kerjasama dalam bisnis dan permainan judi. (Gustavson,

1995 : 6).

1.1. Risiko-risiko Pada Proyek Konstruksi

Banyak sekali risiko- risiko yang mungkin terjadi dalam suatu

proyek konstruksi, dimana risiko-risiko tersebut ada yang pasti merugikan

bila peristiwa tersebut terjadi namun ada pula yang mungkin bisa

mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, seperti yang telah

disebutkan di atas.

1.1.1. Risiko Murni (Pure Risk)

1. Kebakaran.

Kebakaran merupakan salah satu risiko yang berdampak besar

dan pasti menimbulkan kerugian yang kadang cukup besar.

Risiko ini bisa menimbulkan korban jiwa serta kerugian secara

materi. Kebakaran cenderung diakibatkan oleh kelalaian

manusia, namun dapat pula oleh karena terjadinya hubungan

singkat atau arus pendek. (Thomas, 1976 : 23).

2. Kompensasi pekerja.

Keberadaan pekerja amatlah penting bagi kelancaran suatu

proyek konstruksi. Apabila ada seorang ataupun beberapa

pekerja yang mengalami suatu kecelakaan, kematian ataupun

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

9

sakit, maka akan berpengaruh terhadap kelancaran proyek

tersebut. Hak-hak mengenai pekerja telah diatur dalam

peraturan pemerintah, agar setiap pekerja bisa mendapatkan

hak-haknya, terutama hal-hal yang menyangkut kesehatan dan

kematian. (Clough, 1994 : 221).

3. Kecelakaan di proyek.

Kecelakaan di proyek dapat menimpa para pekerja, pengunjung

ataupun masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan, sebab

kecelakaan yang terjadi di proyek dapat menimbulkan banyak

masalah, seperti misalnya adanya tuntutan dari pihak yang

dirugikan atupun kerugian secara finansial pihak kontraktor itu

sendiri.

4. Material dan perlengkapan.

• Bahan bangunan.

Pada perencanaan suatu bangunan, tentunya telah

ditetapkan tentang penggunaan bahan dan jumlah bahan.

Untuk itu perlu dilakukan suatu kontrol tentang kualitas dan

kuantitasnya agar sesuai dengan keperluan. Selain itu juga

diperlukan suatu penanganan yang baik dan benar agar

bahan-bahan bangunan tersebut tidak rusak. Kerugian yang

terjadi pada proyek konstruksi sering kali akibat dari

kelalaian terhadap hal-hal di atas. (Dekker, 1989 : 288).

• Alat-alat dan perlengkapan.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

10

Alat-alat dan perlengkapan perlu diperhatikan

pemakaiannya, penempatannya dan juga jumlahnya.

Kemsakan peralatan dapat memperlambat pekerjaan proyek

konstmksi, selain itu juga mengalami kerugian secara

materi. (Dekker, 1989:288).

• Mesin-mesin.

Mesin merupakan investasi yang cukup besar. Kemsakan

pada mesin-mesin merupakan suatu kemgian secara materi,

selain itu juga merupakan kemgian waktu, sebab pekerjaan

proyek menjadi terhambat. (Varma, 1979 : 486).

• Instalasi listrik

Kemsakan instalasi listrik dapat pula menimbulkan

keterlambatan proyek, sebab ada beberapa mesin-mesin

yang hams dijalankan dengan tenaga listrik, selain dengan

bahan bakar. Selain itu, penanganan yang salah terhadap

pelistrikan bisa memicu terjadinya kebakaran (hubungan

singkat atau ams pendek).

5. Kemsakan lingkungan

• Tanah.

Kemsakan tanah akibat kegagalan ataupun kesalahan

pekerjaan galian dan terjadinya penurunan {settlement).

• Jalan.

Kemsakan jalan umum akibat dilalui kendaraan berat dapat

menimbulkan keluhan masyarakat, sehingga masyarakat

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

11

ataupun Pemerintah Daerah dapat menuntut pihak

kontraktor. Demikian pula dengan jalan-jalan fasilitas

proyek, apabila terjadi kerusakan akibat dilalui kendaraan

berat, maka dapat menghambat pekerjaan proyek tersebut.

• Bangunan sekitar.

Kerusakan bangunan sekitar akibat pekerjaan proyek

seperti pekerjaan pemancangan dan pembuatan basement.

Hal ini dapat mengakibatkan si pemilik rumah atau

bangunan yang ada di sekitar proyek menuntut ganti rugi

kepada pihak kontraktor.

• Polusi.

Polusi suara akibat pemancangan, polusi udara akibat

kendaraan proyek, sampah-sampah proyek seperti sak

semen, paku atau baut yang rusak dan puing-puing, getaran

akibat pemancangan, dapat menimbulkan keluhan

masyarakat sekitar serta kerusakan lingkungan.

6. Kegagalan pekerjaan.

• Pondasi.

Biasanya kegagalan pondasi selalu diartikan keruntuhan

atau terjadinya penurunan yang berlebihan akibat

pergerakan tanah atau konsolidasi daripada kegagalan

struktur pondasi itu sendiri. Dampak kegagalan pondasi

selain dapat menyebabkan penurunan juga dapat

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

12

menyebabkan keretakan dan bahkan kegagalan struktur di

atasnya. (McKaig, 1962 : 95)

• Struktur.

Kegagalan struktur dapat mengakibatkan keretakan dan

bahkan kehancuran gedung. Yang dimaksud struktur dalani

hal ini adalah kolom, balok induk, balok anak, pelat lantai,

lantai, dinding yang mungkin dapat berupa beton, baja

ataupun kayu.

• Finishing.

Kesalahan pemakaian bahan finishing ataupun kesalahan

design, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang

diinginkan.

• Mutu pekerjaan.

Mutu pekerjaan, cara pengerjaan dan juga bahan harus

disesuaikan dengan spesifikasi atau syarat yang telah

ditetapkan. Kesalahan oleh karena ketidaksesuaian dengan

syarat atau spesifikasi dapat menurunkan kualitas, dan pada

akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan struktur atupun

bagian yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang

diinginkan.

7. Bencana alam.

• Gempa bumi.

Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan kulit bumi yang

disebabkan oleh tenaga endogen. Pengaruh gempa bumi

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

13

terhadap bangunan tergantung dari kekuatan gempa, lokasi

pusat gempa (episentrum), dan keadaan geologi setempat

atau keadaan wilayah menurut pembagian wilayah gempa.

(Thomas, 1976 : 35).

• Badai.

Badai adalah hembusan angin yang sangat kencang yang

kadang disertai hujan lebat. Badai dapat merusak

bangunan-bangunan sementara yang terdapat di proyek,

seperti gudang, kantor direksi, jendela kaca, dan

sebagainya. (Thomas, 1976 : 28).

• Banjir.

Hujan deras yang tidak disertai dengan drainase yang baik

akan menyebabkan genangan air, yang biasanya jika dalam

jumlah yang besar disebut banjir. Banjir akan menghambat

jalannya proyek, antara lain dapat menghambat pekerjaan

penggalian, pekerjaan membuat basement, dan juga dapat

mengganggu fasilitas jalan proyek. (Thomas, 1976 : 33).

8. Radiasi nuklir, korosi, oksidasi dan sejenisnya yang dapat

menimbulkan kerusakan bangunan.

9. Cuaca.

Cuaca yang buruk dapat menyebabkan kerugian terhadap

waktu dan uang. Cuaca yang buruk akan berpengaruh langsung

pada pekerjaan proyek. Pekerjaan yang telah direncanakan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

1-1

akan tertunda oleh pengaruh cuaca, misalnya : pekerjaan

pengecoran akan tertunda bila turun hujan. (Park, 1979 : 170).

10. Keterlambatan proyek.

Risiko yang terjadi oleh karena tidak terselesaikannya proyek

pada waktu yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Pihak pemilik akan sangat dirugikan bila terjadi hal ini.

11. Kehilangan material, uang, peralatan, dan sebagainya karena

kemalingan (burglary), perampokan (robbery), pencolengan

(stealing), pencurian (theft) dan pemalsuan (forgery).

• Burglary.

Burglary adalah mengambil barang milik orang lain tanpa

seijin orang tersebut, dimana tempat penyimpanan barang

tersebut dalam keadaan tertutup dan mengandung unsur

pemaksaan pada saat masuk ke tempat kejadian dan pada

saat pengambilan. Tidak terjadi pertemuan secara langsung

antara si pemilik barang dan si pengambil barang.

(Gustavson, 1995 : 348).

• Robbery.

Robbery adalah mengambil barang milik orang lain tanpa

seijin orang tersebut secara paksa dan mengandung unsur

ancaman ataupun kekerasan, dan unsur-unsur tersebut

diwujudkan dalam aksi si pengambil barang terhadap si

pemilik barang (misalnya : menodong dengan pisau atau

pistol, membunuh, dan sebagainya). Terjadi pertemuan

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

15

secara langsung antara si pemilik barang dan si pengambil

barang. (Gustavson, 1995 : 348).

• Stealing.

Stealing adalah mengambil barang milik orang lain secara

diam-diam tanpa seijin orang tersebut dan tidak

mengandung unsur paksaan, ancaman ataupun kekerasan.

Tidak terjadi pertemuan secara langsung antara si pemilik

barang dan si pengambil barang. (Gustavson, 1995 : 348).

• Theft.

Theft adalah segala macam bentuk pengambilan barang

milik orang lain tanpa seijin orang tersebut, baik

mengandung unsur ancaman dan kekerasan maupun tidak,

dan termasuk di dalamnya adalah stealing, burglary dan

robbery. (Gustavson, 1995 : 348)

• Forgery.

Forgery adalah suatu bentuk kehilangan akibat kualitas

pengawasan dan keamanan yang buruk, ketidakjujuran

pegawai keamanan dan pengawasan, dan ini biasanya

terjadi dalam bentuk pencurian dengan memalsukan tanda

tangan si pemilik barang. Secara kasar dapat diartikan

bahwa si pencuri mengambil barang dengan menyamar

dalam bentuk apapun yang mirip atau sesuai dengan

identitas si pemilik barang.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

I(»

12. Kehilangan kertas-kertas penting, seperti buku-buku, arsip,

peta, gambar proyek, akte, hipotik, dokumen kontrak, dan

sebagainya. Apabila hal ini sampai terjadi, maka kelancaran

proyek dapat terganggu.

13. Aspek ekonomi.

Risiko bidang ekonomi sulit untuk diprediksi oleh kontraktor.

Padahal ekonomi mempunyai pengaruh yang amat besar

terhadap kelancaran proyek.

• Inflasi.

Gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga-harga

secara umum, yang dapat disebabkan oleh permintaan

masyarakat atas berbagai barang yang terlalu besar

dibanding dengan jumlah barang, atau juga bisa

diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi secara umum

yang dapat memancing kenaikan harga barang. (Case, 1994

: 588).

• Economic disaster.

Economic disaster dikenal juga dengan nama krisis

moneter. Krisis moneter dapat mengakibatkan

kebijaksanaan uang ketat dan naiknya suku bunga bank.

Hal ini dapat menyebabkan kontraktor tidak dapat

memprediksi secara tepat kemungkinan dan pengaruh

tingginya biaya. (Fisk, 1997 : 231).

• Exchange rate

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

17

Nilai tukar (kurs) bisa ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu

kondisi penawaran dan permintaan pasar uang. Badan-

badan resmi dapat pula melakukan campur tangan dalam

bursa valuta asing dengan mematok kurs. Pemerintah dapat

melakukan campur tangan langsung dalam membeli valuta

asing, dan transaksi semacam ini dibukukan dalam

perkiraan neraca pembayaran sebagai kenaikan cadangan

devisa. (Goldfed, 1986 : 549).

14. Aspek sosial.

Risiko ini sulit diprediksi karena tergantung dari karakteristik

dan kondisi masyarakat setempat. Hal ini perlu diperhatikan,

karena mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

kelancaran proyek.

15. Transportasi barang.

Risiko kehilangan barang dalam perjalanan dan perubahan

mutu bahan seperti pada ready mix concrete dapat mengganggu

kelancaran pekerjaan proyek. Demikian pula mengenai

keterlambatan pengiriman barang akibat adanya masalah di

perjalanan dapat pula mengganggu kelancaran pekerjaan

proyek. (Park, 1979: 171).

16. Kerusuhan dan huru-hara.

Gejolak politik dan sosial suatu negara dapat memicu adanya

kerusuhan dan huru-hara. Seringkali huru-hara ini

mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada bangunan, baik

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

18

bangunan yang telah selesai pengerjaannya maupun yang

sedang dalam masa pembangunan.

17. Peraturan Pemerintah.

Pelaksanaan pekerjaan proyek harus sesuai dengan Peraturan

Pemerintah yang berlaku. Bila pelaksanaan proyek tersebut

tidak ada ijinnya ataupun tidak memenuhi peraturan yang ada,

maka hal ini dapat mengganggu kelancaran pekerjaan proyek

yang bersangkutan.

1.1.2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)

1. Investasi.

lnvestasi dapat menghasilkan dua alternatif, yaitu keuntungan

dan kerugian. Sebelum memborong suatu proyek, kontraktor

hendaknya perlu memperhatikan keuntugan maupun

kerugiannya.

2. Pemasaran.

Hal ini berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan

kontraktor dapat dikenal oleh masyarakat dan bisa

mendapatkan tender agar perusahaan kontraktornya dapat

berjalan dengan baik dan mendapatkan keuntungan yang

diharapkan.

3. Kerjasama dengan perusahaan lain.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

19

Dengan siapakah kontraktor bekerjasama dengan perusahaan

lain sebagai mitra kerja atau subkontraktor akan menentukan

kelancaran suatu proyek. Bila kontraktor bekerjasama dengan

perusahaan yang bonafide, maka pekerjaan proyek akan

menjadi lancar. Dan apabila bekerjasama dengan perusahaan

yang kurang bonafide, mungkin saja timbul banyak masalah

dalam pekerjaan proyek.

2. PENANGANAN RISIKO

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang risiko, terdapat dua unsur

utama dari risiko, yaitu ketidakpastian dan kerugian. Unsur ketidakpastian

berhubungan erat dengan sifat possihilistik dan pruhahilistik (kemungkinan

terjadi) dari suatu peristiwa. Unsur-unsur ini mengindikasikan keterbatasan

kemampuan manusia dalam memprediksi potensi risiko yang pada akhirnya

dapat menimbulkan kerugian secara fisik maupun finansial. Seiring dengan

berkembangnya potensi-potensi risiko proyek konstruksi, maka semakin

berkembang pula usaha-usaha untuk menangani permasalahan risiko ini,

salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan manajemen risiko.

Pada dasarnya ada beberapa cara atau metode dalam manajemen risiko

yang dapat dipergunakan untuk menangani risiko proyek konstruksi, antara

lain(Rahayu, 2001 : 5) :

1. Penghindaran risiko (risk avoidance)

2. Pengurangan risiko (risk reduction I mitigation)

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

20

3. Pemikulan atau penahanan risiko {risk retention)

4. Pengalihan risiko (risk transfer)

Keempat metode tersebut dapat diterapkan secara terpisah atau

dikombinasikan, tergantung dari strategi yang diterapkan dalam proyek

konstruksi yang bersangkutan. Dari keempat metode penangan risiko di atas,

metode pengurangan risiko, penahanan risiko dan pengalihan risiko dapat

dilakukan melalui mekanisme pembiayaan risiko (riskfinancing).

Pembiayaan risiko (risk financing) merupakan suatu mekanisme

pengalokasian dana untuk menangani risiko-risiko tertentu. Pada metode

pengurangan dan penahanan risiko, biaya yang dikeluarkan untuk menangani

risiko digunakan untuk membiayai kegiatan pengurangan dan penahanan

risiko, tanpa melibatkan pihak penjamin, misalnya dengan pelatihan dan

penyediaan peralatan K3. Sedangkan pada metode pengalihan risiko, biaya

yang dikeluarkan dimaksudkan untuk memberi kompensasi secara finansial

kepada pihak penjamin yang bersedia menanggung suatu risiko.

Pembiayaan risiko (risk financing) pada metode pengalihan risiko,

memungkinkan kontraktor untuk mengalihkan risiko-risiko yang tidak dapat

diatasi sendiri ke pihak lain. Salah satu bentuk pengalihan risiko tersebut

dapat berupa asuransi (insurance).

Dalam bentuk asuransi, pihak pertama (yang dijamin) memperoleh

jaminan berupa uang dari pihak kedua (penjamin) atas nilai kerugian yang

diderita akibat risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi. Melalui

mekanisme asuransi, pihak tertanggung (pihak pertama atau pihak yang

dijamin) dapat menentukan jenis risiko yang akan diasuransikan, baik dalam

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

21

bentuk risiko tunggal {single peril risk) maupun dalam bentuk risiko

kumpulan atau paket (all risks). Nilai pertanggungan maksimum yang

mungkin diperoleh oleh pihak tertanggung bisa mencapai 100% dari nilai

kontrak, dengan konsekuensi pihak tertanggung membayar sejumlah uang

premi kepada pihak penanggung atau penjamin.

Segala macam upaya penanganan risiko yang telah disebut di atas

adalah bertujuan untuk memproteksi dan meminimalkan dampak risiko yang

mungkin terjadi pada proyek konstruksi, terutama proyek-proyek konstruksi

yang berskala besar.

Ada banyak jenis asuransi konstruksi yang dapat digunakan pada

proyek-proyek konstruksi, dan semuanya itu akan diuraikan di bawah. Namun

tidak semua asuransi konstruksi digunakan di dalam setiap proyek konstruksi.

Pemakaian asuransi konstruksi selalu dipertimbangkan secara prosedural

dengan menggunakan manajemen risiko (risk management). Urutan langkah-

langkah penerapan manajemen risiko adalah (Clough, 1994 : 196-197) :

1. Mengenali dan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul pada

proyek konstruksi.

2. Mengukur derajat atau tingkat kecenderungan masing-masing

risiko yang telah diidentifikasikan. Derajat kecenderungan ini

meliputi tingkat keseringan atau frekuensi kejadian suatu risiko dan

tingkat kekuatan dampak kerugian bila risiko tersebut terjadi. Hal-

hal yang menjadi pertimbangan dalam pengukuran derajat

kecenderungan risiko adalah :

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

22

• Lokasi proyek, hal ini menyangkut tentang cuaca, iklim,

wilayah gempa, dan sebagainya yang berkaitan dengan kondisi

lokasi proyek.

• Kualitas sumber daya manusia (SDM).

• Peralatan dan perlengkapan serta teknologi yang digunakan

pada proyek konstruksi, termasuk di dalamnya adalah

kendaraan-kendaraan, mesin-mesin, pemasangan instalasi

listrik, drainase, steam boiler (ketel uap), heater (penghangat

ruangan), AC, dan sebagainya yang berkaitan dan mendukung

pekerjaan-pekerjaan proyek.

• Manajemen proyek konstruksi.

• Jenis proyek konstruksi (sipil basah atau sipil kering).

• Skala proyek konstruksi (besar atau kecilnya proyek).

• Kondisi sosial di daerah sekitar proyek.

• Kondisi politik dan ekonomi negara.

• Pengalaman-pengalaman yang mendukung.

3. Memutuskan bagaimana cara menghadapi risiko yang telah

diidentifikasi tersebut. Jika risiko-risiko tersebut tidak dapat

dieliminasi dengan menggunakan berbagai cara alternatif atau

dengan memindahtangankan kontrak kepada pihak lain, dan atau

dengan cara-cara lainnya, maka alternatif pilihan yang bisa diambil

adalah dengan membeli asuransi, menjadi self-insure ataupun

dengan memikul sendiri semua risiko.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

23

4. Menerapkan suatu program pengendalian dan pencegahan dampak

risiko dan kerugian. Salah satunya adalah program tentang

keamanan proyek {project safety program).

5. Mengamati hasilnya.

Pembelian polis asuransi merupakan salah satu tindakan penanganan

risiko yang terbaik, yang dapat berfungsi sebagai proteksi terhadap dampak

risiko, terutama dampak risiko terhadap keuangan. Asuransi tidaklah

mengeliminasi setiap risiko yang ada, namun hanya mengubah atau

mengalihkan atau memindahkan seorang kontraktor dari suatu kondisi

ancaman finansial menjadi seorang pemikul risiko yang profesional dan

handal.

3. ASURANSI

Salah satu upaya yang dilakukan manusia dalam menghadapi risiko-

risiko dan meminimalkan dampak-dampaknya dalam suatu bidang usaha

ataupun dalam setiap segi kehidupan manusia itu sendiri adalah dengan

membeli suatu polis asuransi. Di negara-negara yang sudah maju,

penggunaan asuransi merupakan suatu hal yang umum. Namun di beberapa

negara yang sedang berkembang, penggunaan asuransi masih bersifat sesuatu

yang eksklusif.

Asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung

mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk

memberi penggantian kepada tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan,

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

24

kehilangan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tidak tertentu. (Pasal 246 Kitab Undang-Undang Dagang

Republik Indonesia).

Asuransi adalah pertanggungan yang melibatkan dua belah pihak,

yaitu yang sanggup menanggung atau menjamin dan pihak yang ditanggung.

Penanggung menjamin pihak yang ditanggung untuk mendapatkan

penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya sebagai

akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu akan terjadi atau belum dapat

ditentukan saat terjadinya. Sebagai kontra prestasinya, tertanggung wajib

membayar sejumlah premi kepada penanggung. (Chandra, 1998 : 37).

Jadi, ada dua pihak yang terlibat dalam perjanjian pertanggungan,

yaitu pihak yang menanggung {insurer) dan pihak tertanggung {insured).

Nama kedua pihak ini selalu tercantum di dalam polis asuransi, bisa berupa

nama seseorang ataupun nama suatu badan. Dan nama pihak yang tidak

tertulis pada polis asuransi, selanjutnya disebut sebagai pihak ketiga {third

party).

Dasar hukum yang mengatur kegiatan perasuransian di Indonesia

adalah :

• Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246

(definisi asuransi), pasal 250 {insurable interest), pasal 251 (asas

itikad baik) dan pasal 268 (asas kepentingan).

• Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian.

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

25

• Keppres No.55 tahun 1971 tentang Perijinan Usaha Perusahaan

Asuransi Kerugian.

• Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan

Usaha Perasuransian.

• Keputusan Menteri Keuangan No.223/KMK.017/1993 tentang

Perijinan Usaha Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

• Keputusan Menteri Keuangan No.224/KMK017/1993 tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Reasuransi.

• Keputusan Menteri Keuangan No.225/KMK017/1993 tentang

Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Reasuransi.

• Keputusan Menteri Keuangan No.226/KMK017/1993 tentang

Perijinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan

Penunjang Usaha Asuransi.

• Keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan Nomor

KEP.5289/LK/1993.

• Surat Edaran Direktur Jendral Lembaga Keuangan Nomor

SE-618/LK/1994.

Asuransi bisa dipandang dari dua sudut yang berbeda (William Jr. &

Heins, 1985 : 214), yaitu :

• Asuransi adalah pengamanan terhadap kerugian finansial yang

dilakukan oleh seorang penaggung. Sudut pandang ini dilihat dari

kepentingan pihak tertanggung.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

26

• Asuransi adalah suatu persetujuan dua atau lebih badan yang

mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian. Sudut

pandang ini dilihat dari kepentingan pihak penanggung.

Masing-masing sudut pandang mempunyai kepentingannya sendiri-sendiri.

Pihak penanggung berusaha mendapatkan suatu keuntungan dari

perusahaannya yang berupa perusahaan asuransi, yaitu dari premi yang

dibayarkan oleh pihak tertanggung, dimana sejumlah premi yang telah

dibayarkan tersebut tidak akan dikembalikan kepada pihak tertanggung

apabila risiko yang telah diasuransikan tersebut tidak terjadi. Sedangkan

pihak tertanggung melihat asuransi sebagai suatu media yang dapat

memberikan rasa aman baginya, dari suatu peristiwa yang merugikan. Dan

secara sepintas, dapat dilihat adanya suatu hubungan mutual diantara kedua

pihak. Pada saat suatu perjanjian pertanggungan dibuka, kedua pihak tidak

mengharapkan risiko yang diasuransikan tersebut terjadi. Pihak penanggung

berharap agar dengan tidak terjadinya risiko tersebut, ia bisa beroleh suatu

keuntungan. Pihak tertanggung juga berharap agar risiko tersebut juga tidak

terjadi. Sebab sejak awal ia tidak menginginkan risiko itu terjadi, namun oleh

karena ia merasa kuatir atau dengan tujuan untuk meningkatkan rasa aman,

maka ia membeli suatu polis asuransi untuk memberikan rasa aman baginya.

Dan ini bukan berarti pihak tertanggung dapat seenaknya bertindak setelah ia

membeli suatu polis asuransi, sebab ia terikat penuh dengan klausa-klausa

yang terdapat di dalam polis asuransi, dimana di dalamnya terdapat juga

syarat-syarat pengklaiman yang akan dibayar, dan secara sepintas dapat

dilihat adanya hak dan kewajiban bagi pihak tertanggung.

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

27

Tidak setiap risiko dapat diasuransikan. Risiko-risiko yang dapat

diasuransikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Bickelhampt,

1983 : 13-14):

1. Renting.

Asuransi tidak akan mau menjamin risiko yang nilai

kepentingannya kecil. Secara kasar dapat diartikan bahwa sesuatu

risiko yang nilai kepentingannya kecil memiliki nilai kerugian

yang kecil pula apabila risiko tersebut terjadi. Misalnya : asuransi

tidak akan menjamin atas kehilangan palu, cangkul ataupun timba

yang ada dan di pakai di lingkungan pekerjaan proyek

2. Terjadi secara kebetulan.

Kerugian yang terjadi oleh karena tindakan secara sengaja oleh

tertanggung tidak akan ditanggung oleh asuransi, bahkan hal

tersebut bisa dikategorikan sebagai penipuan.

3. Dapat diperhitungkan.

Risiko harus dapat diprediksi kemungkinan terjadinya meskipun

secara kasar.

4. Mempunyai nilai kerugian.

Nilai kerugian harus dapat dipastikan, sehingga dalam kontrak,

nilai kerugian menjadi jelas dan dapat dipastikan.

5. Bukan kerugian yang pasti terjadi.

Secara umum tidak boleh ada risiko yang kemungkinan terjadinya

sangat besar diikutkan dalam asuransi. Ukuran kemungkinan

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

28

terjadinya risiko serta kemungkinan kerugiannya sangat

tergantung dari tiap-tiap perusahaan asuransi.

Kerugian-kerugian yang dialami oleh pihak tertanggung akan diganti

oleh pihak penanggung dengan syarat -syarat secara uinum sebagai berikut

(Gustavson, 1995 : 315) :

1. Terjadi kerugian fisik yang disebabkan oleh risiko-risiko yang

telah disepakati sebelumnya antara pihak tertanggung dan pihak

penanggung sesuai dengan klausa-klausa polis asuransi.

2. Kerugian harus terjadi selama masa berlaku polis asuransi dan

terjadi di tempat yang telah ditetapkan sebelumnya atau seperti

yang tercantum pada polis asuransi.

3. Tidak adanya unsur kesengajaan dari pihak tertanggung, yang

oleh karena tindakannya sendiri yang secara sengaja,

menimbulkan suatu kerugian pada dirinya sendiri.

Pada setiap jenis polis asuransi, perlu diperhatikan adanya klausa

subrogation. Subrogation adalah suatu kebijaksanaan asuransi dimana bila

terjadi suatu kerugian yang menimpa tertanggung, yang ditimbulkan atau oleh

karena suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak ketiga, maka perusahaan

asuransi akan mengganti kerugian tersebut kepada pihak tertanggung sesuai

dengan jumlah nilai yang tercantum pada polis asuransi. Namun setelah

perusahaaan asuransi mengganti kerugian yang timbul, perusahaan asuransi

berhak untuk menuntut ganti rugi kepada pihak ketiga dengan menggunakan

atau atas nama pihak tertanggung, sebesar yang dia bayarkan kepada pihak

tertanggung. Sebagai contoh, apabila ada suatu proyek konstruksi dimana

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

29

owner membeli suatu polis asuransi, dan kemudian kontraktor melakukan

atau sebagian melakukan suatu kesalahan hingga terjadi suatu kerugian bagi

pihak owner, maka perusahaan asuransi akan mengganti kerugian tersebut

sesuai dengan yang tercantum pada polis asuransi. Namun setelah kerugian

itu diganti, perusahaan asuransi mempunyai hak untuk menuntut ganti rugi

kepada pihak kotraktor dan atau pihak lain yang bersalah dengan

menggunakan atau atas nama owner, sebesar yang dia bayarkan kepada

owner. Adanya klausa subrogation ini sepertinya dapat menghilangkan

keseluruhan manfaat asuransi bagi pihak tertanggung. Itulah sebabnya,

seringkali di dalam polis asuransi konstruksi dicantumkan nama-nama pihak

yang mempunyai kepentingan dan yang punya peran penting pada suatu

proyek konstruksi sebagai pihak tertanggung. Klausa subrogation tidak dapat

diterapkan pada pihak-pihak yang namanya tercantum sebagai pihak

tertanggung pada polis asuransi (Clough, 1994 : 208-209).

3.1. Asuransi Konstruksi

Ada banyak sekali jenis asuransi konstruksi, dimana tiap-tiap

asuransi menjamin hal-hal yang bervariasi yang berkaitan erat dengan

proyek konstruksi. Di bawah ini adalah beberapa contoh jenis asuransi

konstruksi, diantaranya adalah (Clough, 1994 : 201-203):

A. Asuransi Properti Selama Masa Proyek Konstruksi Berlangsung

(Property Insurance on Project During Construction).

1. All risk builder's risk insurance.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

30

Asuransi yang menjamin semua risiko yang beaipa kerugian fisik

yang terjadi pada proyek konstruksi atau pada material yang

disebabkan oleh pengaruh luar, dan juga disertai dengan adanya

pengecualian-pengecualian khusus. Di Indonesia, suaransi ini

lebih dikenal dengan nama C.A.R. (Contactor All Risk Insurance).

2. Named-peril builder's risk insurance.

Asuransi yang menjamin proyek konstruksi, termasuk material

yang disimpan, terhadap kerugian akibat kebakaran atau disambar

petir. Biasanya bisa juga ditambahkan ketentuan-ketentuan khusus

mengenai jaminan terhadap kerugian-kerugian yang lebih spesifik

seperti karena badai, ledakan, huru-hara, kebocoran tangki air,

kebocoran gas, dan sebagainya. Salah satu jenis asuransi ini yang

cukup dikenal di Indonesia adalah//>e and allied perils insurance.

3. Earthquake insurance.

Asuransi yang menjamin kerugian karena kerusakan proyek

konstruksi akibat gempa bumi. Di beberapa negara, asuransi jenis

ini telah dikombinasikan dengan builder's risk policy.

4. Bridge insurance.

Dikenal pula dengan istilah bridge builder's risk policy. Asuransi

ini termasuk jenis asuransi inland marine (daerah dekat laut).

Asuransi ini menjamin kerugian yang terjadi selama proyek

konstruksi berlangsung, akibat dari kebakaran, disambar petir,

banjir, tubrukan, ledakan, huru-hara, badai, angin puyuh, gempa

bumi.

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

31

5. Steam boiler and machinery insurance.

Asuransi yang menjamin kecelakaan atau kerugian akibat

penggunaan ketel uap pada proyek konstruksi.

6. Installation floater policy.

Asuransi yang menjamin kerugian atas rusaknya atau hilangnya

mesin-mesin proyek konstruksi seperti alat penghangat atau

pendingin ruangan {heater atau AC) mulai dari pengangkutan dari

supplier hingga sampai di proyek untuk dipasang dan dicoba.

Polis asuransi ini tidak berlaku pada saat kontraktor tidak lagi

berkepentingan atas barang tersebut, pada saat barang tersebut

telah diterima oleh owner atau pada saat penanganannya telah

diambil alih oleh owner.

B. Asuransi Properti Yang Berkaitan Dengan Kepemilikan Kontraktor

{Property Insurance on Contractor's Own Property).

1. Property insurance on contractor's own buildings.

Asuransi yang menjamin kerugian kontraktor akibat rusaknya

kantor, silo semen, gudang, dan bangunan-bangunan lain yang ada

di lingkungan proyek konstruksi dan untuk kepentingan proyek

konstruksi.

2. Contractor's equipment insurance.

Asuransi yang menjamin kerugian akibat kerusakan atau

kehilangan peralatan konstruksi kontraktor yang digunakan untuk

keperluan proyek konstruksi tanpa memperhatikan di mana alat itu

berada dan diletakkan, pada saat terjadi musibah.

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

32

3. Motor truck cargo policy.

Asuransi yang menjamin kerugian atas segala macam bentuk

risiko yang mungkin terjadi selama pengangkutan material dengan

truk atau alat angkut lain milik kontraktor, mulai dari tempat

supplier hingga ke gudang ataupun lokasi bangunan. Di Indonesia

deikenal dengan nama cargo insurance (sea, land, or and air).

4. Transportation floater.

Asuransi yang menjamin kerugian atas segala macam bentuk

risiko yang mungkin terjadi selama pengangkutan barang-barang

atau peralatan milik kontraktor dengan menggunakan alat

angkutan umum.

5. Fidelity bond.

Suatu bentuk jaminan yang menjamin kerugian kontraktor karena

ketidakjujuran pegawai dan karyawan kontraktor. Fidelity bond

merupakan salah satu bentuk surely bond. Di Indonesia, fidelity

bond )ug& dikenal dengan nama fidelity guaranty insurance.

6. Crime insurance.

Asuransi yang menjamin kerugian kontraktor karena kehilangan

uang, kehilangan peralatan kantor dan barang-barang berharga

sebagai akibat dari kemalingan (burglary), perampokan (robbery)

pencurian (theft), ataupun pemalsuan (forgery). Di Indonesia, ada

satu jenis asuransi yang khusus menjamin kehilangan uang, baik

itu kehilangan pada saat transportasi, kehilangan pada saat

penjagaan maupun kehilangan pada saat uang berada di brankas.

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

33

Asuransi yang khusus menjamin kehilangan uang tersebut

deikenal dengan nama money insurance.

7. Valuable papers destruction insurance.

Asuransi yang menjamin kerugian kontraktor akibat hilangnya

atau rusaknya kertas-kertas berharga seperti buku-buku, arsip,

peta, gambar proyek, akte, hipotik, dokumen kontrak, dan

sebagainya. Polis asuransi ini tidak menjamin kehilangan dan

kerusakan oleh karena kesalahan penempatan, kelupaan

penempatan, kemusnahan yang tidak dapat dijelaskan, luntur dan

sobek, kualitas yang menurun, kesalahan penulisan, perang.

C. Asuransi Pertanggungjawaban {Liability Insurance).

1. Contractor's public and property damage liability insurance.

Asuransi ini menjamin tanggung jawab kontraktor terhadap

kecelakaan yang terjadi pada orang yang bukan pegawai

kontraktor yang berada di proyek konstruksi, dan juga menjamin

kerugian akibat rusaknya bangunan milik orang lain yang ada di

sekitar proyek konstruksi.

2. Contractor's protective public and property damage liability

insurance.

Asuransi yang menjamin tanggung jawab yang dibebankan

kepada kontraktor atas segala tindakan subkontraktor terhadap

kecelakaan yang terjadi pada orang yang bukan pegawai

kontraktor yang berada di proyek konstruksi, dan juga kerugian

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

VI

akibat rusaknya bangunan milik orang lain yang ada di sekitar

proyek konstruksi.

3. Completed-operations liability insurance.

Asuransi yang menjamin kontraktor atas kerugian akibat klaim

dari owner karena kesalahan pelaksanaan dan proyek konstruksi

tersebut telah diselesaikan dan diserahkan kepada owner.

Asuransi ini hanya bisa dibuka pada saat kontraktor sedang

melaksanakan proyeknya, dan bukan pada saat proyek tersebut

telah selesai dan diserahkan kepada owner.

4. Contractual liability insurance.

Bentuk asuransi ini dibuka pada saat satu pihak harus memikul

tanggung jawab tertentu pihak lain yang telah ditetapkan dalam

suatu kontrak. Asuransi tanggung jawab yang umum biasanya

tidak menjamin risiko seperti ini.

5. Professional liability insurance.

Asuransi ini menjamin tanggung jawab kontraktor atas design dan

pelayanan profesional lainnya yang diberikan kontraktor kepada

owner.

6. Workers' compensation insurance.

Asuransi yang menjamin segala kepentingan hukum atas pekerja

yang mengalami kematian, luka-luka berat ataupun cacat tubuh

pada saat melaksanakan pekerjaannya.

7. Employer's liability insurance.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

3 5

Asuransi yang menjamin kontraktor atas biaya perawatan dan

Iain-lain yang berkenaan dengan kematian ataupun luka berat

yang dialami oleh pekerja pada saat melaksanakan pekerjaanya.

Asuransi ini biasanya dikombinasikan dengan Workers'

compensation insurance.

8. Owner's protective liability insurance.

Asuransi ini menjamin pihak owner dari segala tanggung jawab

atas kerugian yang timbul akibat dari tindakan kontraktor dan atau

subkontraktor

D. Asuransi Karyawan dan Pegawai (Employee Insurance).

1. Employee benefit insurance.

Asuransi ini menjamin para pekerja atas tunjangan tambahan

seperti obat-obatan, biaya rumah sakit, operasi, kesehatan, dan

sebagainya. Salah satu jenis asuransi ini yang cukup dikenal di

Indonesia adalah hospitalization insurance.

2. Traveler's/baggage insurance.

Asuransi yang menjamin kehilangan barang-barang bawaan milik

pegawai yang bersangkutan selama dalam perjalanan untuk

keperluan pekerjaan.

3. Personal accident insurance.

Asuransi ini menjamin kepentingan hukum atas pekerja yang

mengalami kematian, luka-luka berat ataupun cacat tubuh selama

24 jam.

4. Social security.

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

36

Suatu bentuk jaminan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang

menjamin kepentingan pekerja yang telah pensiun, kepentingan

keluarga pekerja oleh karena kematian pekerja tersebut,

kepentingan rumah sakit, kepentingan pekerja yang cacat oleh

karena kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaannya dan juga

asuransi kesehatan.

5. Unemployment insurance.

Asuransi ini menyediakan penghasilan mingguan bagi pekerja

berkualitas selama masa tidak bekerja hingga mendapatkan

pekerjaan yang baru.

6. Disability insurance.

Asuransi yang menjamin kepentingan pekerja atas cacat tubuh

oleh karena kecelakaan yang terjadi tidak di tempat kerja dan juga

oleh karena wabah penyakit. Asuransi ini hanya ada di beberapa

negara.

E. Asuransi Kendaraan Bermotor (Automobile Insurance).

Asuransi yang menjamin kerugian kontraktor atas kerusakan

kendaraan bermotor yang diasuransikan tersebut maupun atas tuntutan

pihak ketiga tentang kecelakaan, luka berat ataupun rusaknya

bangunan pihak ketiga yang timbul oleh karena penggunaan

kendaraan bermotor tersebut, baik itu milik kontraktor maupun bukan,

yang digunakan untuk kepentingan proyek. Kerusakan kendaraan

bermotor tersebut dapat terjadi pula oleh karena kebakaran, huru-hara,

tindak kekerasan oleh pihak lain, kecelakaan dan sebagainya. Asuransi

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

M

ini juga menjamin kehilangan kendaraan bermotor oleh karena

pencurian. Asuransi kendaraan bermotor yang khusus menjamin

tuntutan pihak ketiga atas kerusakan barang milik pihak ketiga sebagai

akibat dari penggunaan kendaraan bermotor yang diasuransikan, biasa

disebut dengan nama automobile liability insurance. Sedangkan

asuransi yang khusus menjamin kendaraan bermotornya saja biasa

disebut dengan nama motor vehicle insurance. Yang termasuk

kategori kendaraan bermotor di sini adalah segala jenis kendaraan

bermotor yang biasa digunakan di jalan umum seperti sedan, truk,

trailer, semitrailer, dan sebagainya.

F. Asuransi Bisnis, Kecelakaan dan Asuransi Jiwa (Business, Accident

and Life Insurance).

1 Business interruption insurance.

Asuransi yang menjamin kontraktor atas kerugian yang terjadi

karena terhentinya bisnis borongan kontraktor tersebut, sebagai

akibat dari kebakaran, bajir dan Iain-lain bencana alam.

2. A dvance profit insurance.

Asuransi yang menjamin kontraktor atas kerugian yang terjadi

karena penundaan penyelesaian pekerjaan proyek.

3. Sole proprietorship insurance.

Asuransi ini menyediakan uang untuk membantu ahli waris dalam

rangka melanjutkan ataupun mengatur bisnis perusahaan

kontraktor yang bersangkutan tanpa harus melalui peristiwa

kematian si pemilik perusahaan.

Page 33: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

38

4. Key person life insurance.

Asuransi ini menjamin kerugian finansial suatu perusahaan

kontraktor sebagai akibat dari kematian orang-orang penting yang

terlibat dalam bisnis perusahaan kontraktor yang bersangkutan.

Asuransi ini juga mengumpulkan dana bagi keperluan

pembayaran karyawan-karyawan yang akan berhenti bekerja di

perusahaan tersebut.

5. Corporate continuity insurance.

Asuransi ini menyediakan uang untuk keperluan pembelian saham

suatu perusahaan kontraktor pada saat si pemegang saham

tersebut meninggal. Hal ini untuk mencegah jatuhnya saham

perusahaan ke tangan yang tidak diinginkan.

G. Asuransi mesin dan instalasi listrik pada proyek konstruksi

{Mechanical and Electrical Insurance).

1. Erection all risk insurance.

Asuransi yang menjamin kerugian finasial karena kerusakan fisik

atas pelaksanaan pekerjaan teknik mesin (pekerjaaan membuat

mesin) dan pekerjaan teknik listrik (pekerjaan membuat instalasi

listrik) atau kombinasinya, dimana pekerjaan-pekerjaan tersebut

di luar proses pengoperasian mesin dan instalasi listrik yang

dimaksud.

2. Machinery breakdown insurance.

Asuransi yang menjamin mesin-mesin dan instalasi listrik selama

masa operasional.

Page 34: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

39

3. Computer or electronic equipment insurance.

Asuransi yang menjamin kerusakan komputer dan peralatan

elektronik, kehilangan data, dan kenaikan biaya pekerjaan.

4. CONTRA CWR ALL RISK (CA. R.) INSURANCE

Salah satu jenis asuransi konstruksi yang cukup dikenal di Indonesia

adalah Contractor All Risk (C.A.R) Insurance. Polis asuransi ini memiliki

beberapa variasi luas jaminan, tergantung dari kebijaksanaan perusahaan

asuransi yang memproduksinya. Namun polis asuransi C.A.R. yang standard

memiliki banyak kesamaan antara perusahaan asuransi yang satu dengan

perusahaan asuransi yang lainnya. Perusahaan asuransi yang memproduksi

asuransi jenis C.A.R ini pada umumnya di-back up oleh beberapa perusahaan

reasuransi dalam maupun luar negeri. Standard peraturan dan kebijaksanaan

asuransi C.A.R yang umum dipakai oleh perusahaan asuransi di Indonesia

adalah Munich RE Standard wording policy.

Contractor All Risk (C.A.R.) Insurance dikenal pula dengan nama All

Risk Builder's Risk Insurance, yaitu suatu bentuk asuransi yang menjamin

segala kerugian atau kerusakan fisik yang terjadi pada proyek konstruksi

ataupun material-material yang disebabkan oleh pengaruh luar, dengan

disertai pengecualian-pengecualian khusus. (Clough, 1994 201).

Pengecualian-pengecualian khusus ini dapat dimodifikasi dengan

menambahkanjumlahpremi. (Clough, 1994 : 206).

Page 35: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

40

Contractor All Risk (C.A.R.) Insurance adalah salah satu jenis

asuransi engineering yang menjamin kerugian finansial karena kerusakan

fisik yang bersifat sudden dan unforeseen (tiba-tiba dan tak terduga) atas

peiaksanaan pekerjaan teknik sipil (civil engineering), termasuk tanggung

jawab kepada pihak ketiga (thirdparty liability). (Sawab, 1997).

Jenis lain dari asuransi engineering adalah :

• Erection A11 Risk (E.A.R.).

Asuransi untuk pekerjaan mesin (mechanical engineering) dan

teknik listrik (electrical engineering).

• Machinery Break Down (M. B.).

Asuransi terhadap mesin-mesin dan instalasi listrik selama

operasional.

Semua pekerjaan proyek teknik sipil bisa diasuransikan, seperti

pembangunan jalan, jembatan, dermaga, pembangunan gedung bertingkat,

dan sebagainya. Pekerjaan proyek itu sendiri meliputi :

• Permanent work atau main project (pekerjaan utama).

• Temporary work (pekerjaan pelengkap).

• Preparation work (pekerjaan persiapan).

• Materials used (material yang digunakan), yaitu hanya material-

material yang berada di lingkungan proyek konstruksi.

• Construction Plant Machinery (CPM) and Construction Plant

Equipment (CPE) (mesin-mesin dan alat-alat berat yang

digunakan). CPM adalah alat-alat penunjang yang bergerak,

seperti crane, buldozer, excavator, dan sebagainya. CPE adalah

Page 36: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

4 1

alat-alat penunjang yang tidak bergerak, seperti diesel, molen, dan

sebagainya. Dan hanya mesin-mesin dan alat-alat berat yang

berada dan yang digunakan di lingkungan proyek saja yang bisa

diasuransikan.

Yang dapat mengasuransikan proyek konstruksi adalah orang-orang

atau pihak-pihak yang mempunyai kepentigan asuransi, yaitu :

• Principal atau Bouwheer atau pemilik proyek {owner).

• Contractor atau pelaksana pekerjaan.

• Construction manager.

• Creditor atau penyandang dana.

Luas jaminan C.A.R. meliputi :

1. Material damage, yaitu kerugian finansial sebagai akibat

kerusakan fisik dari pekerjaan teknik sipil yang sedang dibangun

sebagai akibat dari :

• Kebakaran, disambar petir, peledakan, runtuh, dan

sebagainya.

• Bencana alam (act of God), seperti banjir, gempa bumi, badai,

dan sebagainya.

• Negligence (kelalaian), human error (kesalahan manusia) dan

lack of skill (kurangnya keahlian atau ketrampilan), dan yang

bukan bersifat suatu kesengajaan.

• Burglary (kemalingan), robbery (perampokan) dan theft

(pencurian).

• Short circuit (hubungan singkat)

Page 37: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

42

• Dan Iain-lain yang tidak disebut dalam pengecualian

{exclusion).

2. Third party liability (tanggung jawab kepada pihak ketiga).

• Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang meliputi :

bodily injury (luka-luka berat) dan property damage

(kerusakan bangunan).

• Besarnya tanggung jawab pihak asuransi atas kerugian pihak

ketiga dibatasi oleh suatu limit of indemnity (batas-batas ganti

rugi) yang telah disepakati.

• Polis standard tidak menjamin kerugian pihak ketiga akibat

vibration (getaran pada saat pemancangan tiang pancang,

yang dapat menghancurkan bangunan yang ada di sekitarnya),

reemoval (pelepasan alat bantu daya dukung, seperti misalnya

: bekisting, perancah, dan sebagainya, yang mengakibatkan

keruntuhan yang dapat menimpa bangunan di sekitarnya) dan

weakening of support (lemahnya daya dukung sehingga

bangunan atau konstruksi tersebut runtuh dan menimpa ke

bangunan milik orang lain). Namun ada beberapa perusahaan

asuransi yang menjamin hal ini dalam polis C.A.R.

standardnya, selama vibration, removal dan weakening of

support yang terjadi masih dalam batas-batas yang telah

ditentukan.

Hal-hal yang tidak dijamin oleh C.A.R. {exclusion) meliputi:

1. Pengecualian umum.

Page 38: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

•H

• Perang, pemberontakan, huru-hara, pemogokan, dan

sejenisnya.

• Radiasi nuklir, kontaminasi radioaktif, polusi, dan sejenisnya.

• Kesengajaan oleh tertanggung.

• Penghentian pekerjaan {cessation of work).

2. Pengecualian khusus.

• Deductible atau risiko sendiri sesuai dengan yang tercantum

pada polis C.A.R. Deductible adalah beban yang harus

ditanggung oleh pihak tertanggung pada saat risiko terjadi.

Besarnya deductible dinyatakan dalam nilai uang sesuai

dengan yang tercantum dalam polis C.A.R.

• Consequential loss, adalah suatu kerugian secara tak

langsung, yaitu kerugian yang timbul sebagai akibat dari efek

atau pengaruh dari terjadinya risiko-risiko yang dapat

diasuransikan, meliputi :

a Penalties atau denda-denda.

a Keterlambatan pekerjaan.

a Kerugian kontrak.

• Faulty design (salah perencanaan).

• Defective material (material yang cacat, atau material yang

tidak sesuai dengan pesanan) dan bad workmanship (hasil

pekerjaan yang rusak atau cacat sebagai akibat dari

ketidaksanggupan mengerjakan sesuatu), hanya yang rusak,

tetapi akibatnya tetap dijamin. Sebagai contoh : suatu balok

Page 39: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

4-1

induk rusak karena mutu beton yang tidak sesuai (defective

material) atau rusak karena bad workmanship, dan

mengakibatkan keruntuhan dan kerusakan pada bagian

konstruksi yang lain, maka balok induk tersebut tidak akan

dijamin, namun kerusakan pada bagian konstruksi yang lain

akan dijamin oleh pihak perusahaan asuransi.

• Wear and tear (aus), corrosion (korosi), oxydation (oksidasi).

• Mechanical atau electrical break down dari CPE dan CPM

(disini diartikan hanya internal breakdown dan external

breakdown tetap dijamin). Sebagai contoh : Suatu mesin rusak

karena ada komponen yang terbakar, sehingga ada bagian

konstruksi yang terbakar. Maka pihak perusahaan asuransi

akan menjamin bagian konstruksi yang terbakar tersebut, dan

komponen mesin yang terbakar tidak akan dijamin.

• Kerusakan kendaraan bermotor proyek yang mempunyai

lisensi atau ijin untuk digunakan di jalan umum (diartikan

telah dijamin oleh polis asuransi kendaraan bermotor).

• Kerusakan atau kehilangan file (data), gambar, dokumen-

dokumen penting lainnya.

• Kehilangan yang diketahui pada saat stock opname atau

inventarisasi.

Jangka waktu berlakunya polis asuransi CAR. (period of insurance)

Page 40: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

45

• Dimulai sejak permulaan pelaksanaan atau permulaan kontrak

atau sejak barang-barang dibongkar di lokasi proyek.

• Berlaku terus selama waktu pembangunan.

• Berakhir (mana saja yang terjadi terlebih dahulu) :

a Pada saat serah terima proyek.

a Pada saat proyek mulai dioperasikan atau dipergunakan.

a Pada saat tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam polis.

Tata cara penutupan asuransi C.A.R. :

1. Bila calon tertanggung melakukan direct over dengan perusahaan

asuransi biasanya diminta untuk mengisi application form atau

questionnaire yang telah disediakan. Application form/SPPA

(Surat Permintaan Pertanggungan Asuransi) harus diisi dengan

sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh calon tertanggung

karena merupakan dasar untuk penerbitan polis. Bila asuransi

dipercayakan pada broker (perantara), semua kebutuhan proteksi

asuransi mulai awal penutupan sampai penanganan klaim

dilaksanakan oleh broker. Broker bekerja untuk kepentingan

tertanggung tanpa dibebani biaya apapun (complementary

service).

2. Data dan dokumen yang diperlukan diantaranya :

• SPK (Surat Perintah Kerja) atau copy kontrak kerja.

• Spesifikasi proyek dan data teknis.

• Gambar proyek, meliputi gambar lay out, perspektif, structure

(gambar struktur) dan cross section (gambar potongan).

Page 41: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

46

• Jadwal proyek (time schedule).

• Data geologi dan penelitian tanah.

Selanjutnya dilakukan survey ke lokasi oleh pihak penanggung

(perusahaan asuransi).

Tata cara klaim :

1. Laporan, yaitu segera melaporkan kejadian atau kerugian yang

dimaksud paling lambat 14 hari setelah tanggal kejadian.

2. Pencegahan, yaitu tertanggung wajib mengambil tindakan untuk

mengurangi atau mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar.

3. Penjagaan, yaitu menjaga bagian-bagian yang rusak untuk tidak

melakukan pemindahan atau perubahan situasi kerugian sebelum

ditinjau oleh penaggung.

4. Memberikan keterangan-keterangan dan dokumen-dokumen

tentang kerugian, seperti:

• Surat tuntutan kepada pihak asuransi.

• Data kerugian.

• Berita acara kerugian.

• Perkiraan biaya untuk memperbaiki atau mengganti

kerusakan.

• Surat tuntutan dari pihak ketiga (bila berupa klaim third party

liability).

5. Sistem penggantian ada 4 cara, yaitu :

• Repair (bagian yang rusak diperbaiki).

• Replacement (bagian yang rusak diganti dengan yang baru).

Page 42: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

47

• Cash (bagian yang rusak diganti dengan sejumlah uang yang

sesuai dengan nilai kerusakan).

• Reinstatement (bagian yang rusak akan ditangani sendiri oleh

pihak asuransi tanpa campur tangan pihak tertanggung,

dimana penggantian dapat berupa kombinasi dari ketiga hal di

atas).

Pada saat terjadi klaim, pihak perusahaan asuransi ataupun pihak

tertanggung berhak untuk menyewa adjuster, yaitu suatu badan independen

yang bertugas untuk meninjau ke lokasi terjadinya risiko, untuk memberikan

suatu analisa kategori dan jenis risiko yang terjadi serta menentukan nilai

kerugian tersebut. Hasil analisa dan penentuan nilai kerugian hanya bisa

diketahui oleh pihak perusahaan asuransi, dan pihak tertanggung tidak berhak

untuk mengetahuinya, meskipun pihak tertanggung yang telah menyewa

adjuster.

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat suatu tabulasi atau matriks

keseluruhan risiko yang mungkin terjadi di suatu proyek konstruksi terhadap

kesanggupan C.A.R. menjamin risiko tersebut, sekaligus akan dicantumkan

jenis asuransi lain yang dapat menjamin risiko-risiko tersebut. Selain itu akan

dikelompokkan pula jenis-jenis risiko pada proyek konstruksi yang dapat dan

yang tidak dapat dijamin oleh C.A.R.

Keterangan tabel 2.1, tabel 2.2 dan tabel 2.3 :

* = literatur sebagai nara sumbernya

# = wawancara sebagai nara sumbernya

Page 43: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

48

Tabel 2.1. Matriks silangjenis risiko pada proyek konstruksi - asuransi yang bisa menjamin.

No.

1

2

3

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11

12

13.

1

2

3

4.

5.

6

7

8

9

10.

11.

12.

13

Jems risiko pada proyek konstruksi

Kenisakan fisik konstruksi dan bagiaiuiya

Akibat kebakaran, disarnbar pehr, peledakan

Kebakaran akibat short circuit.

Akibat bencana alam gempa burru.

Akibat bencana alam badai dan banjir.

Akibat kelalaian (negligence).

Akibat kesalahan manusia (human error).

Akibat salah perencanaan (faulty design).

Akibat keahliaii tenaga kerja yang kurang

(lack of skill).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalarni

defective materia! (material yang cacat).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalarni

bad workmanship (ketidaksanggupan melaku-

kan pekerjaan).

Akibat wear and tear (aus), corrosian (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Akibat pengoperasian mesin-mesin, alat berat

dan instalasi listnk

Akibat perang, huru-hara dan pemberontakan.

Kenisakan fisik straktur pendukiuig dan

bangmian sementara.

Akibat kebakaran, disarnbar petir, peledakan.

Kebakaran akibat short circuit.

Akibat bencana alam gempa bumi.

Akibat bencana alam badai dan banjir.

Akibat kelalaian (negligence).

Akibat kesalahan manusia (human error)

Akibat salah perencanaan (faulty design).

Akibat keahlian tenaga kerja yang kurang

(lack of skill)

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalarni

defective material (material yang cacat).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalarni

bad workmanship (ketidaksanggupan melaku-

kan pekerjaan).

Akibat wear and tear (aus), corrosian (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Akibat pengoperasian mesin-mesin, alat berat

dan instalasi listnk

Akibat perang, huru-hara dan pemberontakan.

Apakah asuransi C A R. bisa

menjamin ?

Ya

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*.#

*.#

*,#

*,#

*.#

*,#

*,#

*,# *,#

*,#

*,#

*.#

*,#

Tidak

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

Asuransi lain yang bisa

menjamin

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Earthquake insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Earthquake insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Page 44: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

Lanjutan tabel 2.1.

49

No.

1

2.

3.

4.

1

2.

3.

4

5

6.

7.

9

10.

1

2.

3.

J eras nsiko pada proyek konstruksi

Pekerjaan teknik mesin dan teknik listrik

pada proyek koustniksi.

Kerusakan mesin, alat-alat berat dan mstalasi

listnk pada saat pembuatan mesin, alat-alat berat

dan mstalasi listnl: berlangsung.

Kerusakan mesin-mesin, alat-alat berat dan msta­

lasi listrik pada saat pengoperasian (breakdown).

Kerusakan peralatan elektronik, seperti komputer,

dan sebagainya.

Kerusakan mesin, alat-alat berat dan instalasi

listrik akibat kebakaran, bencana alarn, huru-hara,

perang dan pemberontakan.

Material, peralatan dan uang.

Kehilangan matenal dan peralatan di lokasi

proyek karena pencunan dan tidak pada saat

stok opnarne atau inventansasi

Kehilangan peralatan proyek, tanpa memperhati-

kan tempat peralatan itu hilang.

Kehilangan matenal, peralatan dan uang karena

kebdakjujuran pegawai.

Kehilangan matenal dan peralatan pada saat

transportasi

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena kebakaran.

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena bencana alam.

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena kerusakan gudang matenal dan peralatan.

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena wear and tear (aus), corrosion (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena huru-hara, perang dan pemberontakan.

Kehilangan uang pada saat transportasi, pada saat

penjagaan dan pada saat berada di brankas.

Kendaraan uerwotor

Kerusakan kendaraan bermotor proyek yang

tidak memiliki lisensi untuk digunakan di jalan

umum alabat kecelakaan, kebakaran, tindak keke-

rasan oleh pihak lain dan kehilangan alabat

pencunan.

Kerusakan kendaraan bermotor proyek yang

tidak memiliki lisensi untuk digunakan di jalan

umum akibat huru-hara, perang, pemberontakan.

Kerusakan kendaraan bermotor yang memiliki

lisensi untuk digunakan di jalan umum akibat ke­

celakaan, huru-hara, perang, pemberontakan, ke­

bakaran, tindak kekerasan oleh pihak lain dan ke­

hilangan akibat pencunan.

Apakah asuransi CAR. bisa

rnerijamuir'

Ya

*,#

*,#

*.#

*,#

*,#

Tidal:

*,#

#

* #

#

*.#

Asuransi lain yang bisa

menjamin

Erection all risk insurance

Machinery breakdown

Computer or electronic

equipment insurance

Fire and allied perils insurance

Crime insurance

Contractor's equipment

insurance

Fidehty bond/fidelity guaranty

insurance

Cargo insurance

(sea, land and air)

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Money insurance

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Page 45: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

Lanjutan Tabel 2.1.

50

No.

1

2

3.

4.

5.

6

1

2

3.

4.

1

1

2.

1.

2.

Jems nsiko pada proyek konstruksi

Pegawai (bin pekerja

Kematian, luka-luka berat, cacat tubuh selama

mengerjakan tugasnya

Kematian, luka-luka berat, cacat tubuh selama

24 jam

Kepeduan tambahan seperu obat-obatan, biaya

rumah sakit, biaya operasi dan sebagainya.

Tunjangan bagi keluarga pegawai dan pekerja

dimana pegawai tersebut mengalami kematian,

luka-luka berat, cacat tubuh selama menjalankan

tugasnya.

Kehilangan barang bawaan milik pegawai dan

pekerja selama masa perjalanan untuk keperluan

tugasnya.

Penyediaan penghasilan mingguan bagi pegawai

dan pekerja berkualitas selama masa hdak beker-

ja hingga mendapatkan pekerjaan yang baru.

Tanggungjawab keparta piliak ketiga.

Kenisakan bangunan dan barang rrulik pihak keti­

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

larra pihak ketiga akibat pekerjaan proyek

konsfcruksi.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga akibat vibration, removal dan weakening

of support.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

lami pihak ketiga akibat pekerjaan subkontraktor,

dimana tanggung jawab tersebut dibebankan

kepadakontraktor.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

lami pihak ketiga akibat penggunaan kendaraan

bermotor untuk keperluan proyek

Pertanggmigjawabaii kontraktor

Kesalahan pengerjaan dan hasil proyek yang tidak

sesuai dengan permintaan, padahal proyek telah

diselesaikan dan diserahkan kepada owner.

Aspek ekonomi dan profit

Kerugian akibat penundaan pengerjaan proyek.

Kerugian akibat terhentinya bisnis borongan

kontraktor sebagai akibat dari kebakaran, banjir,

badai dan Iain-lain bencana alam.

Lam-lain.

Kehilangan kertas-kertas berharga seperti

dokumen kontrak, peta, surat hipotik, gambar dan

sebagainya.

Kehilangan data-data komputer.

Apakah asuransi CAR. bisa

menjamin ?

Ya

#

#

Tidak

*,#

*.#

*,#

*,#

*,#

*,#

#

Asuransi lain yang bisa

menjarmn

Workers' compensation

Personal accident insurance

Employee benefit insurance

Hospitalization insurance

Social security

Traveler's/baggage insurance

Unemployment insurance

Contractor's public and property

damage liability insurance

Contractor's public and property

damage liability insurance

Contractor's protective public

and property damage liability

insurance

Automobile liability insurance

Automobile insurance

Completed-operation liability

insurance

Advance profit insurance

Business interruption insurance

Valuable papers destruction

insurance

Computer or electronic

equipment insurance

Page 46: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

51

Tabel 2.2. Matriks jenis risiko pada proyek konstruksi yang dijamin oleh asuransi C.A.R.

No.

1.

2

3

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

1

2.

3

4.

5.

6.

7.

8.

9

10

1

2.

3.

4.

Jenis nsiko pada proyek konstruksi

Kerusakan fisik konstruksi ten bagiannva

Akibat kebakaran, disambar pebr. peledakan.

Kebakaran akibat short circuit.

Akibat bencana alam gempa bumi.

Akibat bencana alam badai dan banjir.

Akibat kelalaian {negligence).

Akibat kesalahan manusia {human error).

Akibat keahlian tenaga kerja yang kurang

(lack of skill).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalami

defective material (matenal yang cacat).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalami

bad workmanship (keudaksanggupan melaku-

kanpekerjaan).

Akibat pengoperasian mesin-mesin, alat berat

dan instalasi listrik

Kenisakan fisik struktni' peiuhikiuig ten

liaiigiman sementara.

Akibat kebakaran, disambar pebr, peledakan.

Kebakaran akibat short circuit.

Akibat bencana alam gempa bumi.

Akibat bencana alam badai dan banjir.

Akibat kelalaian (negligence).

Akibat kesalahan manusia (human error).

Akibat keahlian tenaga kerja yang kurang

(lack of skill).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalami

defective material (matenal yang cacat).

Akibat bagian konstruksi lain yang mengalami

bad workmanship (ketidaksanggupanmelaku-

kan pekerjaan).

Akibat pengoperasian rnesm-mesin, alat berat

dan instalasi listnk

Matenal, peralatan ten rang.

Kehilangan matenal dan peralatan di lokasi

proyek karena pencurian dan tidak pada saat

stok opname atau inventarisasi.

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena kebakaran.

Kerusakan material dan peralatan di lokasi proyek

karena bencana alam.

Kerusakan material dan peralatan di lokasi proyek

karena kerusakan gudang matenal dan peralatan.

Apakah asuransi CAR. bisa

menjamin ?

Ya

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*,#

*.#

*.#

*.#

*.#

*.#

*,#

*,#

*,#

*,#

Tidak

Asuransi lain yang bisa

menjamin

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Earthquake insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Earthquake insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Crime insurance

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Page 47: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

52

Lanjutan Tabel 2.2.

No.

1

1

2.

3..

Jems nsiko pada proyek konstruksi

Kemlnmnil bei motor

Kerusakan kendaraan bermotor proyek yang

tidak mermliki lisensi untuk digunakan dijalan

umum akibat kecelakaan, kebakaran, undak keke-

rasan oleh pihak lain dan kehilangan akibat

pencunan

Tanggungjawau kepnda pihak ketiga

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti-

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

lami pihak ketiga akibat pekerjaan proyek

konstruksi.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

larni pihal: ketiga akibat pekerjaan subkontraktor,

dimana tanggung jawab tersebut dibebankan

kepada kontraktor.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga serta kematian dan luka-luka berat yang dia-

larm pihak ketiga akibat penggunaan kendaraan

bermotor untuk keperluan proyek

Apakah asuransi CAR. bisa

merijarnin ?

Ya

' ,#

#

#

Tidal;

Asuransi lain yang bisa

rnenjamin

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Contractor's public and property

damage liability insurance

Contractor's protective public

and property damage liability

insurance

Automobile liability insurance

Automobile insurance

Page 48: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

53

Tabel 2.3. Matriksjenis risiko pada proyek konstmksi yang tidak dijamin oleh asuransi C.A.R.

No.

1

2

3.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

Jems nsiko pada proyek konstmksi

Kerusakan fisik koustruksi dan bagiauiiya

Akibat salah perencanaan (faulty design)

Akibat wear and tear (aus), corrosion (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Akibat perang, huru-hara dan pemberontakan.

Kerusakan fisik rtniktur pendukmig dan

bangunnn semeutara.

Akibat salah perencanaan {faulty design).

Akibat wear and tear (aus), corrosion (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Akibat perang, huru-hara dan pemberontakan.

Pekeijaan teknik mesiii dan teknik listrik

pada proyek koustniksi.

Kerusakan mesm, alat-alat berat dan instalasi

listnk pada saat pembuatan mesin, alat-alat berat

dan instalasi listrik berlangsung.

Kerusakan mesin-mesin, alat-alat berat dan insta­

lasi listrik pada saat pengoperasian (breakdown).

Kerusakan peralatan elektroruk, sepern komputer,

dan sebagainya.

Kerusakan mesin, alat-alat berat dan instalasi

listrik akibat kebakaran, bencana alam, huru-hara,

perang dan pemberontakan.

Material, peralatan (km «ang.

Kehilangan peralatan proyek, tanpa memperhati-

kan tempat peralatan itu hilang.

Kehilangan material, peralatan dan uang karena

kehdakjujuran pegawai.

Kehilangan material dan peralatan pada saat

transportasi

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena wear, and tear (aus), corrosion (korosi),

oxydation (oksidasi), dan radiation (radiasi).

Kerusakan matenal dan peralatan di lokasi proyek

karena huru-hara, perang dan pemberontakan.

Kehilangan uang pada saat transportasi, pada saat

penjagaan dan pada saat berada di brankas.

Kendainan bennotor

Kerusakan kendaraan bermotor proyek yang

tidak memiliki lisensi untuk digunakan di jalan

umiim akibat huru-hara, perang, pemberontakan.

Kerusakan kendaraan bennotor yang memiliki

lisensi untuk digunakan di jalan umum akibat ke-

celakaan, huru-hara, perang, pemberontakan, ke­

bakaran, tindak kekerasan oleh pihak lain dan ke­

hilangan akibat pencurian.

Apakah asuransi CAR. bisa

menjamin ?

Ya Tidak

*,#

*,#

« |

• #

#

*,#

*,#

*,#

*

Asuransi lain yang bisa

menjamin

Fire and allied perils insurance

Fire and allied perils insurance

Erection all risk insurance

Machinery breakdown

Computer or electronic

equipment insurance

Fire and allied perils insurance

Contractor's equipment

insurance

Fidelity bond/fidelity guaranty

insurance

Cargo insurance

(sea, land and air)

Fire and allied perils insurance

Money insurance

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Motor vehicle insurance

Automobile insurance

Page 49: BAB II TINJAUAN TEORITIS · TINJAUAN TEORITIS Dalam setiap segi kehidupan manusia dan dalam setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam

54

Lanjutan Tabel 2.3.

No.

1

2

3.

4.

5.

6.

1

1.

1.

2.

1.

2.

Jenis nsiko pada proyek konstruksi

Pega«Tii dan pekerja

Kemahan, luka-luka berat, cacat tubuh selama

mengerjakari tugasnya.

Kematian, luka-luka berat, cacat tubuh selama

24 jam

Keperluan tambahan seperti obat-obatan, biaya

rumah sakt, biaya operasi dan sebagainya.

Tunjangan bagi keluarga pegawai dan pekerja

dimana pegawai tersebut rnengalami kematian,

luka-luka berat, cacat tubuh selama menjalankan

tugasnya.

Kehilangan barang bawaan rruHk pegawai dan

pekerja selama rnasa perjaJanan untuk keperluan

tugasnya.

Penyediaan penghasilan mingguan bagi pegawai

dan pekerja berkualitas selama masa tidak beker-

ja hingga mendapatkan pekerjaan yang baru.

Tnnggiuigjawab kepada pinak ketiga.

Kerusakan bangunan dan barang milik pihak keti­

ga akibat xibrahon, removal dan -weakening

of support.

Peitanggiuigjawaban kantraktor.

Kesalahan pengerjaan dan hasil proyek yang udak

sesuas dengan permintaan, padahal proyek telah

diselesaikan dan diserahkan kepada owner.

Aspek ekonoini (Ian profit.

Kerugian akibat penundaan pengerjaan proyek.

Kerugian alabat terhentinya bisms borongan

kontraktor sebagai akibat dari kebakaran, banjir,

badai dan Iain-lain bencana alam.

Lain-Liin.

Kehilangan kertas-kertas berharga seperti

dokumen kontrak, peta, surat hipotik, gambar dan

sebagainya.

Kehilangan data-data komputer.

Apakah asuransi CAR. bisa

menjamin ?

Ya Tidak

*.#

*.#

*,#

*.#

*,#

#

* #

Asuransi lain yang bisa

menjamin

Workers' compensation

Persona! accident insurance

Employee benefit insurance

Hospitalization insurance

Social security

Traveler's/baggage insurance

Unemployment insurance

Contractor's public and property

damage liability insurance

Completed-operation liability

insurance

Advance profit insurance

Business interruption insurance

Valuable papers destruction

insurance

Computer or electronic

equipment insurance