BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

15
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang mencakup semua organisme di dalam suatu daerah, terdiri dari atas komponen-komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi sehingga membentuk satu kesatuan (Odum, 1996). Ekosistem air yang menutupi 2/3 dari permukaan bumi dimana dari 2/3 bagian tersebut hanya kurang dari 1 % yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air minum dan berbagai kebutuhan lainnya, seperti pada Tabel 2 (Susan et al, 1985). Tabel 2. Daftar Kuantitas Air di Dunia dalam Siklus Hidrologi Lokasi Presentasi dari Jumlah Total Air Permukaan : 1. Danau (Freshwater Lakes) 2. Perairan Laut Dalam (Inland Seas) 3. Air Mengalir (Stream Cannel) Sub Air Permukaan (Sub Surface) : 1. Embun Tanah (Soil Moisture) 2. Air Bawah Tanah (Ground Water) Lapisan Es dan Gleiser Atmosfer Lautan (Ocean) 0.0171 0.009 0.008 0.0001 0.625 0.005 0.62 2.15 0.001 97.2 Sumber : Strahler (1975) dalam Susan et al, 1985. pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now! Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekosistem Perairan Danau

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang mencakup semua organisme

di dalam suatu daerah, terdiri dari atas komponen-komponen biotik dan abiotik yang

saling berinteraksi sehingga membentuk satu kesatuan (Odum, 1996). Ekosistem air

yang menutupi 2/3 dari permukaan bumi dimana dari 2/3 bagian tersebut hanya

kurang dari 1 % yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air minum

dan berbagai kebutuhan lainnya, seperti pada Tabel 2 (Susan et al, 1985).

Tabel 2. Daftar Kuantitas Air di Dunia dalam Siklus Hidrologi

Lokasi Presentasi dari Jumlah Total

Air Permukaan : 1. Danau (Freshwater Lakes) 2. Perairan Laut Dalam (Inland Seas) 3. Air Mengalir (Stream Cannel) Sub Air Permukaan (Sub Surface) : 1. Embun Tanah (Soil Moisture) 2. Air Bawah Tanah (Ground Water) Lapisan Es dan Gleiser Atmosfer Lautan (Ocean)

0.0171 0.009 0.008 0.0001

0.625 0.005 0.62

2.15

0.001 97.2

Sumber : Strahler (1975) dalam Susan et al, 1985.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

7

Menurut Barus (2004), diperkirakan bahwa air yang terdapat dibumi

volumenya sebesar 1.348.000.000 km3. Ekosistem air yang terdapat di daratan secara

umum dibagi atas 2(dua) yaitu : (1) perairan lentik atau yang disebut juga perairan

tenang misalnya danau, rawa, waduk, situ telaga dan (2) perairan lotik yaitu perairan

berarus deras misalnya sungai. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang

lambat serta terjadi akumulasi massa air dalam periode waktu yang lama, sementara

perairan lotik umumnya memiliki kecepatan arus yang tinggi disertai perpindahan

massa air yang berlangsung dengan cepat.

Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan biotik

(produsen, konsumen dan pengurai) yang membentuk suatu hubungan timbal balik

dan saling mempengaruhi. Perairan danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air

tawar yang ada di permukaan bumi. Secara fisik, danau merupakan suatu tempat yang

luas, mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu dan

keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja (Barus, 2004).

Danau yang berasal dari bencana alam, dalam zaman es atau periode aktivitas

tektonik dan vulkanik yang intensif, mencerminkan distribusi yang terlokasi pada

lembah di atas daratan (Odum, 1996).

Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokkan menjadi 2(dua)

yaitu: danau alami dan danau buatan. Danau alami merupakan danau yang terbentuk

sebagai akibat dari kegiatan alamiah, misalnya bencana alam, kegiatan vulkanik dan

kegiatan tektonik. Sedangkan danau buatan adalah danau yang dibentuk dengan

sengaja oleh kegiatan manusia dengan tujuan-tujuan tertentu (Odum, 1996).

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

8

Ekosistem danau termasuk habitat air tawar yang memilki perairan tenang

yang dicirikan oleh adanya arus yang sangat lambat sekitar 0,1-1 cm/detik atau tidak

ada arus sama sekali (Wetzel, 2001).

Berdasarkan kandungan hara (tingkat kesuburan), danau diklasifikasikan

dalam 3 jenis yaitu : (1) danau oligotrofik, (2) danau mesotrofik dan (3) danau

eutrofik. Danau eutrofik merupakan danau yang memiliki kadar hara tinggi, memiliki

perairan dangkal, tumbuhan litoral melimpah, kepadatan plankton lebih tinggi, sering

terjadi blooming alga dengan tingkat penetrasi cahaya matahari umumnya rendah

(Goldmen dan Horne, 1989 dalam Marganof, 2007). Sementara itu, danau oligotrofik

adalah danau dengan kadar hara rendah, biasanya memiliki perairan yang dalam.

Semakin dalam danau tersebut semakin tidak subur, tumbuhan litoral jarang dan

kepadatan plankton rendah, tetapi jumlah spesiesnya tinggi. Danau Mesotrofik

merupakan danau dengan kadar nutrien sedang, juga merupakan peralihan antara

kedua sifat danau eutrofik dan danau oligotrofik. (Odum, 1996, Browne et al, 2004)

Kriteria status Trofik Danau danau dapat dinyatakan pada Tabel 2 (UNEP-

ILEC, 2001dalam KLH 2008).

Tabel 3. Kriteria Status Trofik Danau

Tipe Trofik Klorofil-a (ìg/L)

Total Nitrogen (ìg/L)

Total Fosfor (ìg/L)

Oligotrofik Mesotrofik Eutrofik Hipertrofik

1.7 4.7 14.3

100-200

661 753 1875

>1875

8.0 26.7 84.4 ≥100

Sumber : ILEC, 2001 dalam KLH 2008.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

9

Berdasarkan Nontji (1990), Danau Toba digolongkan sebagai Danau

Oligotrofik yaitu dengan ciri kadar hara yang rendah serta memiliki perairan yang

dalam.

2.2. Pencemaran Perairan Danau

Pencemaran air dapat didefinisikan sebagai perubahan sifat fisika dan kimia

perairan sehingga mengakibatkan rusaknya atau terganggunya organisme hidup

(Jackson, 2000).

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air menyatakan bahwa, pencemaran air adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke

dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas perairan turun sampai pada

tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. Peraturan ini menyatakan bahwa pencemaran harus ditanggulangi dan

penanggulangannya adalah merupakan kewajiban semua pihak .

Dari rumusan tersebut, secara singkat pencemaran air dapat dikatakan sebagai

turunnya kualitas air karena masuknya komponen-komponen pencemar dari kegiatan

manusia atau proses alam, sehingga air tersebut tidak memenuhi syarat atau bahkan

mengganggu pemanfaatannya untuk kepentingan makhluk hidup. Terjadinya

pencemaran perairan danau dapat ditunjukkan oleh dua hal, yaitu (1) adanya

pengkayaan unsur hara yang tinggi, sehingga terbentuk komunitas biota dengan

produksi yang berlebihan, (2) air diracuni oleh zat kimia toksik yang menyebabkan

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

10

lenyapnya organisme hidup, bahkan mencegah semua kehidupan di perairan

(Southwick, 1976).

Sumber pencemaran yang masuk ke badan perairan, dibedakan atas

pencemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran karena kegiatan manusia

(Jackson, 2000). Sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan dapat berasal dari

buangan yang diklasifikasikan sebagai : (1) point source (sumber titik) dan (2) non

point source (sumber menyebar). Sumber titik atau sumber pencemaran yang dapat

diketahui secara pasti dapat merupakan suatu lokasi tertentu seperti dari air buangan

industri maupun domestik serta saluran drainase. Pencemar bersifat lokal dan efek

yang diakibatkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik kualitas air. Sedangkan

sumber pencemar yang berasal dari sumber menyebar berasal dari sumber yang tidak

diketahui secara pasti. Pencemar masuk ke perairan melalui limpasan (run off) dari

permukaan tanah wilayah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, atau

limpasan dari daerah pemukiman dan perkotaan.

Dewasa ini permasalahan ekologis danau adalah menurunnya kualitas air oleh

masuknya bahan pencemar yang berasal dari perikanan, sampah permukiman,

sedimentasi, industri, pertanian dan perikanan.

2.3. Fosfor

Fosfor merupakan elemen yang terdapat dalam protein, dan dalam ekosistem

air Fosfor terdapat dalam bentuk organik terlarut (soluble organic), organik tidak

terlarut (insoluble organic) biasanya terdapat pada biota danau, dan anorganik yang

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

11

tidak terlarut. Limbah Fosfor 10 % berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu

sendiri, 7 % dari industri, 11 % dari detergen, 17 % dari pupuk pertanian, 23 % dari

limbah manusia, dan yang terbesar, 32 % dari limbah perikanan dan peternakan

(http://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasi Tahun 2010).

Zat-zat organik terutama protein mengandung gugus Fosfor yang terdapat

dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi. Dalam

suatu ekosistem, Fosfor akan membentuk suatu rangkaian interaksi yang kompleks

seperti terlihat pada Gambar 1. Dalam perairan Danau, keberadaan Fosfor dalam

badan air ditentukan oleh 3(tiga) faktor yaitu : (1) faktor eksternal yaitu yang berasal

dari luar dimana masuknya Fosfor melalui aliran air (water inflow), (2) faktor internal

yaitu yang berasal dari sedimen, (3) faktor siklus nutrien yaitu Fosfor dilepas oleh

biota danau (Sigee, 2004).

Hujan

Tumbuhan

Hewan

Pengurai

Posfat dalam tanah

Dilepaskan ke danau

Dibawa air ke danau

Posfat dihancurkan oleh Cuaca dari bebatuan

Peningkatan melalui Proses geologi

Posfat dalam bentuk terlarut

Pengendapan melalui proses kimiawi

Mengendap ke bawah

Seimentasi = membentuk batuan yang baru

Gambar 1. Siklus Fosfor Dalam Perairan Danau

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

12

Walaupun dibutuhkan oleh organisme danau, keberadaan jumlah Fosfor

dalam danau sangat dibatasi, dimana jumlah Fosfor harus sangat kecil jika

dibandingkan dengan keberadaan jumlah Nitrogen. Pembatasan keberadaan jumlah

Fosfor di perairan danau diindikasikan oleh sejumlah parameter berikut ini (Sigee,

2004) :

1. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan

perbandingan antara konsentrasi Fosfor dengan konsentrasi Nitrogen dalam badan

air, dimana rasio N/P adalah >10 : 1.

2. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan

perbandingan antara Partikulat Karbon (PC), Partikulat Fosfor (PP) dan Partikulat

Nitrogen (PN), dimana pembatasan jumlah konsentrasi Fosfor dalam badan air

diindikasikan oleh rasio PC/PN > 106 dan PN/PP > 16.

Keberadaan Fosfor merupakan salah satu elemen kunci dalam penetapan

status kualitas air danau, karena keberadaan unsur ini pada air danau sangat sedikit,

sehingga penambahan atau masuknya Fosfor ke perairan danau sedikit saja akan

dengan cepat mencetuskan terjadinya penyuburan tanaman perairan (seperti Alga,

Eceng Gondok), memperlambat terjadinya penetrasi cahaya, menurunkan tingkat DO,

juga akan menyebabkan penurunan nilai estetika perairan, bahkan penyuburan

tanaman perairan (algal bloom ) (Mylaparavu, 2008).

Bahkan efek yang lebih serius adalah jika alga yang mati turun ke dasar danau

akan mengakibatkan peningkatan jumlah bakteri di dalam air untuk kebutuhan

penguraian alga yang mati dan bakteri pengurai tersebut akan membutuhkan oksigen

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

13

yang banyak untuk kebutuhan respirasi dan akibatnya akan menurunkan kadar

oksigen dalam air (Ministry of Evironment of Ontario, 2007).

Faktor dominan dalam pengendalian kualitas air danau untuk mencegah

terjadinya eutrofikasi, direkomedasikan dengan mengurangi sumber pencemar Fosfor

masuk ke dalam danau (Antasch, 2009). Dibanding dengan Nitrogen, umumnya

konsentrasi Fosfor meningkat lebih besar dari konsentrasi Nitrogen selama terjadinya

eutrofikasi (Bachman dan J.R. Jones, 1974; Guk An, K dan Park, S.S. 2002). Bahkan

hasil penelitian menyatakan bahwa peledakan populasi phytoplankton adalah

merupakan tanggungjawab keberadaan unsur Fosfor di perairan bukan Nitrogen,

bahkan akibat keberadaan Fosfor dalam air akan semakin meningkatkan nilai pH,

tingkat fiksasi Carbon (Carbon fixation) seperti ditunjukkan pada Lampiran 2

(Schelske et al, 1974 ; Guk An, K dan Park, S.S. 2002).

2.4. Daya Dukung Lingkungan

Pada konsep paling awal, daya dukung lingkungan (carrying capacity)

diartikan sebagai hubungan antara ukuran suatu populasi dengan perubahan dalam

sumber-sumberdaya tempat bergantungnya populasi tersebut. Diasumsikan terdapat

suatu ukuran populasi optimal yang dapat ditopang oleh sumberdaya yang ada.

Konsep ini dasarnya diaplikasikan untuk menjelaskan laju stok maksimum dalam

suatu area (Odum, 1989).

Daya dukung lingkungan adalah jumlah maksimum makhluk hidup yang

dapat hidup pada suatu habitat dengan tanpa mengganggu atau merusak kualitas

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

14

lingkungan, hal ini dapat diartikan bahwa pengukuran daya dukung lingkungan

didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk

mendukung suatu pertumbuhan organisme. Daya dukung lingkungan untuk setiap

spesies makhluk hidup yang tinggal pada suatu habitat tertentu adalah berbeda,

dimana hal ini tergantung kepada ketersediaan makanan, ruang atau tempat

perlindungan makhluk hidup. (http://en.wikipedia.org/wiki/Carrying_capacity).

Pertumbuhan suatu makhluk hidup dapat secara positif terjadi apabila daya

dukung lingkungan masih lebih besar, namun pertumbuhan suatu kegiatan secara

terus menerus tanpa memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan akan

mengakibatkan timbulnya kompetisi terhadap ruang dan lahan sampai daya dukung

lingkungan tidak lagi mendukung pertumbuhan (Spain, 1982 dalam Kurnia 2005).

Morfologi dan hidrologi danau sangat mempengaruhi daya dukung danau,

khususnya karakteristik kegiatan perikanan, laju pembilasan air atau waktu tinggal

air, yang tergantung pada volume air dan debit air keluar danau. Danau yang

memiliki waktu tinggal kurang dari 20 hari mempunyai kemampuan pencampuran air

sehingga plankton tidak dapat tumbuh. Sedangkan danau yang memiliki waktu

tinggal antara 20 hari sampai 300 hari menyebabkan terjadinya proses stratifikasi.

Apabila waktu tinggalnya lebih dari 300 hari akan terjadi stratifikasi yang stabil serta

dapat terjadi akumulasi unsur hara dan pertumbuhan plankton yang menjurus kepada

proses eutrofikasi (KLH 2008).

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

15

Menurut Dillon dan Ridgler (1975) dalam Beveridge (1984), menyatakan

bahwa daya dukung lingkungan perairan danau terhadap perikanan adalah :

Kapasitas maksimum Keramba (Ton Ikan/Tahun) = La /PLP

La = Total beban pencemaran Fosfor di perairan danau (gram/tahun)

PLP = Jumlah Fosfor yang dilepas ke perairan danau dari limbah ikan

(Kg/ton ikan)

2.5. Kegiatan Perikanan Keramba Jaring Apung

Kegiatan keramba jaring apung merupakan salah satu kegiatan perikanan

akuakultur yang dilakukan pada wadah jaring yang terapung seperti pada Gambar 2

dan Gambar 3. Pada umumnya kerambah jaring apung digunakan untuk budidaya

ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Patin, ikan Mujair, ikan bandeng (Gusrina, 2008).

Gambar 2. Keramba Jaring Apung Tampak Atas

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

16

Gambar 3. Keramba Jaring Apung Tampak Depan

2.5.1. Konstruksi dan Lokasi Keramba Jaring Apung

Konstruksi jaring terapung pada dasarnya terdiri dari 2(dua) bagian yaitu

kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan

kantong jaring dan tempat lalu lalang orang pada waktu memberikan pakan pada saat

panen. Kantong jaring merupakan tempat pemeliharaan ikan yang akan

dibudidayakan.

Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi budidaya

ikan keramba jaring apung adalah (Gusrina, 2008):

a. Arus Air

Arus Air pada lokasi yang dipilih diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada

arusnya agar tetap terjadi pergantian air dengan baik dan kandungan oksigen terlarut

dalam wadah budidaya air tercukupi, selain itu dengan adanya arus maka dapat

menghanyutkan sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang terjatuh di dasar perairan. Pada

kondisi perairan yang tidak mengalir, unit budidaya sebaiknya diletakkan di tengah.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

17

b. Tingkat Kesuburan

Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam budidaya ikan adalah

perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Jika perairan dengan

tingkat kesuburan tinggi digunakan dalam budidaya ikan maka hal ini sangat beresiko

tinggi karena perairan dengan kesuburan tinggi (eutrofik) kandungan oksigen terlarut

pada malam hari sangat rendah dan berpengaruh buruk terhadap ikan yang akan

dipelihara dengan kepadatan tinggi.

c. Bebas dari Pencemaran

Jika lokasi budidaya mengandung bahan pencemar maka akan berpengaruh

terhadap kehidupan ikan yang dipelihara.

2.5.2. Komposisi Pakan Ikan

Menurut Gusrina (2008), komposisi makanan ikan terdiri dari lemak, protein,

karbohidrat, vitamin dan mineral. Mineral dalam tubuh ikan berdasarkan

konsentrasinya dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu : (1) mineral makro yaitu

mineral yang konsentrasinya dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/kg

pakan kering) terdiri dari Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Sodium (Na), Potassium

(K), Fosfor (P), Clorin (Cl) dan Sulfur (S), kemudian (2) mineral mikro yaitu mineral

yang konsentrasinya dibutuhkan kurang dari 100 mg/kg pakan kering terdiri dari

Besi, Tembaga, Mangan, Cromium, Selenium, Fluor, Nikel, Yodium.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

18

2.5.3. Dampak Kegiatan Keramba Jaring Apung

Menurut Beveridge (1984), dampak kegiatan keramba jaring apung

berdampak terhadap 4 (empat) hal yaitu (1) membutuhkan banyak tempat (space)

atau permukaan perairan danau, (2) menghambat aliran air dan arus untuk

transportasi oksigen, sedimen, plankton serta larva ikan, (3) menurunkan kualitas

estetika perairan danau dan (4) menurunkan kualitas lingkungan hidup danau.

2.5.3.1. Dampak Ruang (Space)

Salah satu persyaratan lokasi kegiatan keramba jaring apung adalah sebaiknya

berada pada area yang dangkal atau berada pada area permukaan air dengan

kedalaman kurang dari 7 meter, dimana area ini pada umumnya adalah zona litoral

danau yaitu zona tempat tumbuhan air berakar (Odum, 1996). Zona ini juga

merupakan tempat pemijahan yang baik bagi ikan-ikan endemik danau. Disamping

itu keberadaan keramba jaring apung juga berdampak terhadap pemakaian permukaan

perairan danau sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kebutuhan lainnya dan juga

dapat mengganggu jalur pelayaran kapal atau transportasi danau.

2.5.3.2. Dampak Penurunan Estetika Danau

Keberadaan bangunan keramba jaring apung yang menutupi permukaan

perairan danau akan mengurangi nilai keindahan (estetika) danau, khususnya apabila

danau tersebut diperuntukkan untuk tujuan wisata. Penelitian menunjukkan bahwa

keberadaan keramba jaring apung di Loch Lomond, Scotland oleh sebuah perusahaan

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

19

swasta telah mengurangi kunjungan wisata ke wilayah tersebut sebanyak 2 juta orang

per tahun dan hal ini berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan

masyarakat lokal dan juga penurunan tingkat hunian hotel sehingga berdampak

terhadap penurunan angka tenaga kerja (Beveridge, 1984).

2.5.3.3. Dampak Penurunan Kualitas Lingkungan Danau

Dampak keramba jaring apung terhadap lingkungan adalah :

1. Peningkatan konsentrasi nutrien pakan ikan di perairan

Peningkatan konsentrasi nutrien di perairan dalam bentuk partikulat dan larutan

(dissolved), berasal dari sisa pakan ikan yang tidak termakan serta kotoran ikan.

Hal ini mengakibatkan peningkatan sedimentasi pada dasar perairan

2. Peningkatan konsentrasi antibiotik ikan di perairan

Menurut Beveridge (1984), diberikan antibiotik antara lain Aureomycin,

Furazodilene, Nitrofurazone, Penicillin, Oxytetracycline, Sulpa-Merazine dan

Teramycin yang biasanya dicampurkan ke dalam pakan ikan. Residu antibiotik

yang diberikan akan berdampak terhadap kualitas perairan bahkan kesehatan

masyarakat yang memanfaatkan air danau untuk air minum.

3. Penyuburan perairan (Eutrofikasi)

Gejala Eutrofikasi di perairan danau biasanya ditunjukkan dengan melimpahnya

konsentrasi unsur hara, menurunnya konsentrasi oksigen terlarut, meningkatnya

padatan tersuspensi, meningkatnya konsentrasi Posfat, menurunnya penetrasi

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/gnugroho/files/2020/04/Ekosistem-Danau-1.pdf2.1. Ekosistem Perairan Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang

20

cahaya atau meningkatnya kekeruhan (Henderson-Seller dan Markland, 1987

dalam Marganof 2007).

Peningkatan unsur hara tersebut akan meningkatkan proses pertumbuhan berbagai

jenis tumbuhan air yang sangat cepat sehingga terjadi ledakan populasi vegetasi

yang sering disebut sebagai blooming. Biomassa dari vegetasi ini setelah mati

akan mengalami proses pembusukan/dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri

dan berlangsung secara aerob. Proses tersebut membutuhkan ketersediaan oksigen

terlarut di dalam air. Akibat proses dekomposisi tersebut kandungan oksigen

terlarut akan semakin sedikit, bahkan apabila proses tersebut terus berlangsung

dapat menimbulkan kondisi anaerob karena kandungan oksigen terlarut sudah

sangat sedikit. Dalam kondisi tidak tersedia oksigen terlarut, proses penguraian

akan berjalan secara anaerob yang menghasilkan berbagai senyawa yang bersifat

toksik dan menimbulkan bau busuk seperti Amoniak (Barus, 2004).

2.5.4. Rasio Konversi Pakan atau Food Convertion Ratio (FCR)

Rasio Konversi Pakan atau Food Convertion Ratio (FCR) adalah merupakan

rasio perbandingan antara jumlah pakan ikan yang dibutuhan untuk setiap

pertambahan 1(satu) ton ikan. Rasio perbandingan FCR berbeda-beda untuk setiap

jenis ikan (Beveridge, 1984).

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Universitas Sumatera Utara