BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · tambahan untuk mengembangkan materi yang ingin...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · tambahan untuk mengembangkan materi yang ingin...
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi Informasi
The Dictionary of Computer, Information Processing and
Telecommunication (Hariyadi, 1993) menyatakan bahwa “Teknologi informasi
adalah media untuk pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan menyebarkan
informasi dengan memanfaatkan komputer.”
Menurut Aji, S. (2005:30), menyatakan bahwa “Teknologi informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi dngan
cepat dan menampung seluruh data.”
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa, teknologi informasi
adalah sarana untuk mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi berupa
gambar, suara, dan teks yang di dukung oleh gabungan teknologi komputer yang
terdiri dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
Teknologi informasi mampu membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
secara efisien tanpa membuang – buang waktu.
Tujuan dari adanya aplikasi teknologi informasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan pengetahuan serta skill yang baik yang bermanfaat untuk keseluruh
bidang salah satunya di bidang pendidikan. Peranan teknologi informasi di dalam
9
bidang pendidikan adalah memudahkan seseorang untuk mendapatkan informasi
tambahan untuk mengembangkan materi yang ingin mereka terapkan. Oleh karena
itu pendidikan harus di dukung dengan perkembangan teknologi informasi demi
mendapatkan hasil yang baik untuk bidang pendidikan di masa depan.
2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi
Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994:3), menyatakan
bahwa “Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah unit pelaksana teknis yang
bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
melalui menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta melayankan sumber
informasi kepada lembaga induk khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya.”
Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (2000), menyatakan bahwa
“perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang didirikan di setiap
fakultas atau jurusan di lingkungan perguruan tinggi.”
Kedua pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pengertian
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan
perguruan tinggi, universitas maupun fakultas yang fungsinya untuk menunjang
suatu pembelajaran dan kelengkapan di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dengan hal di atas, perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan untuk
mencapai Tri Dharma Perguruan tinggi. Peranan perpustakaan sangatlah penting
10
untuk menunjang akademika di suatu lembaga, karena perpustakaaan sarana untuk
menemukan kembali suatu informasi yang diinginkan.
2.2.1 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3) Perpustakaan
Perguruan Tinggi berfungsi sebagai :
1. Fungsi Informasi ;
Perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan informasi.
2. Fungsi Edukasi ;
Perpustakaan berfungsi sebagai sarana pendidikan karena perpustakaan
menyimpan berbagai macam informasi tentang ilmu pengetahuan untuk
kemajuan dunia pendidikan.
3. Fungsi Publikasi ;
Perpustakaan sebagai fungsi publikasi karena perpustakaan merupakan sarana
untuk mengumpulkan hasil karya seseorang yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan.
4. Fungsi rekreasi ;
Perpustakaan sebagai sarana untuk rekreasi karena perpustakaan
menyediakan buku – buku cerita dan menyediakan sarana internet bagi
pengguna perpustakaan.
5. Fungsi riset ;
Perpustakaan berfungsi sebagai sarana penelitian karena perpustakaan
menyediakan berbagai ragam informasi.
11
6. Fungsi Deposit ;
Perpustakaan sebagai fungsi deposit karena perpustakaan berkewajiban untuk
menyimpan dan melestariakan semua bahan pustaka yang ada di
perpustakaan agar tetap terjaga dengan baik.
7. Fungsi Interpretasi ;
Perpustakaan sebagai fungsi Interpretasi untuk memberikan nilai tambah
terhadap sumber – sumber informasi bagi penguna perpustakaan.
Dengan fungsi perpustakaan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
fungsi perpustakaan adalah selain dimanfaatkan untuk sarana pendidikan
perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi, tujuannya agar
perpustakaan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
2.2.2 Koleksi Perpustakaan Perpustakaan Perguruan tinggi
Joko (2007) menyebutkan bahwa koleksi perpustakaan disesuaikan dengan
kegiatan Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan
koleksi :
a. Jenis koleksi tercetak antara lain :
1. Buku Teks
2. Sumber Rujukan
3. Jurnal
4. Majalah
5. Surat kabar
6. Karya Tulis : Skripsi, Tesis, Pidato, Tugas Akhir dan Makalah
12
b. Jenis koleksi non tercetak antara lain :
1. CD-ROM
2. Kaset
3. Video
4. Bentuk mikro
5. Database online terdiri dari e-journal dan e-book
Koleksi tercetak maupun nontercetak umumnya untuk menetapkan
pengembangan koleksi yang bertujuan untuk mendukung pendidikan, pengajaran
dan penelitian yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.3 Teknologi Informasi di Perpustakaan
Teknologi informasi di dalam suatu perpustakaan adalah untuk
mengetahui tingkat kemajuan dari manajemen suatu perpustakaan. Kemajuan
teknologi informasi di dalam suatu perpustakaan untuk mewujudkan suatu
perubahan yang baik, khususnya di dalam layanan perpustakaan.
Penerapan teknologi informasi difungsikan sebagai sarana untuk
menyimpan, memperoleh dan menyebarkan informasi ilmu pengetahuan bentuk
nontercetak atau bentuk digital. Semua itu diwujudkan untuk mendapatkan
perpustakaan yang ideal demi memenuhi semua kebutuhan pengguna dalam
kemajuan teknologi informasi khususnya di dalam ilmu pengetahuan
2.4 Otomasi Perpustakaan
Nur (2007). “Otomasi Perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan
perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI).”
13
Pahmi (2005). “Otomasi Perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan
kegiatan perpustakaan dengan menggunakan bantuan sistem tanpa adanya
pengawasan (SDM).”
Sesuai dengan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa otomasi
perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan
menggunakan bantuan teknologi informasi (TI) yang mempermudah pengelolaan
sistem manajemen perpustakaan secara otomatis tanpa pengawasan sumber daya
manusia (SDM).
2.4.1 Peran Otomasi Perpustakaan
Menurut Arif (2003), cakupan dari otomasi perpustakaan adalah
1. Pengadaan koleksi
2. Katalogisasi
3. Sirkulasi
4. Pengelolaan terbitan berkala
5. Penyediaan katalog Online Public Access Catalog (OPAC)
6. Statistik atau Laporan
Pendapat di atas, peran otomasi di dalam suatu perpustakaan adalah untuk
memudahkan pustakawan dalam menjalankan kegiatan yang dilaksanakan oleh
perpustakaan
14
2.4.2 Tujuan Otomasi Perpustakaan
Menurut Lasa HS, (2009:223) Beberapa tujuan dari adanya sistem otomasi
perpustakaan adalah :
1. Meringankan beban pekerjaan.
2. Menghemat waktu dan tenaga sehingga dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam bekerja,
3. Memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dilakukan secara manual,
4. Memberikan hasil pekerjaan yang pasti,
5. Memberikan kualitas layanan kepada pengguna,
6. Meningkatkan pandangan yang positif terhadap perpustakaan,
7. Meningkatkan daya saing,
8. Meningkatkan kerja sama antar perpustakaan
Melihat tujuan otomasi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan
adanya otomasi pendapat dapat meringankan beban pekerjaan bagi pustakawan
dan menghemat waktu dalam bekerja. Sehingga otomasi perpustakaan sangat
diperlukan untuk membatu mengelola manajemen disetiap perpustakaan
2.4.3 Metode Otomasi Perpustakaan
Menurut Jonner Hasugian (2004) membagi metode otomasi perpustakaan
dibagi atas 4 (empat), yaitu
1. Membeli sistem turnkey (turnkey systems),
Membeli sistem turnkey (turnkey systems), merupakan suatu sistem
komputer yang sudah dirancang, diprogram, diuji dan kemudian dijual
15
oleh perusahaan kepada perpustakaan dalam keadaan siap untuk dipasang
dan dioperasikan.
2. Mengadaptasi sistem (adapted systems),
Selain membeli sistem, Perpustakaan dapat juga membangun dan
mengembangkan otomasinya dengan cara mengadaptasi sistem melalui
kerjasama jaringan.
3. Mengembangkan sistem lokal (locally development systems),
Perpustakaan dapat juga membangun sistem otomasinya dengan
mengembangkan sistem lokal, yang sering disebut “in-house developed
system”.
4. Menggunakan sistem bersama (shared systems).
Menggunakan sistem bersama dari perpustakaan lain metode ini,
digunakan untuk menghemat biaya dan waktu.
Keempat metode atau cara tersebut tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan, sehingga perpustakaan harus menggunakan hal tersebut sebagai
bahan pertimbangan, untuk memilih dan menentukan metode mana yang sesuai
dengan kondisi perpustakaan.
2.4.4 Komponen Otomasi Perpustakaan
Menurut Arif (2003), dalam membangun suatu otomasi perpustakaan ada
beberapa komponen yang mendukung otomasi perpustakaan yaitu :
1. Pengguna (User)
Pengguna meliputi pustakawan, staff maupun pengguna perpustakaan
yang akan menggunakan otomasi di dalam suatu perpustakaan.
16
2. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras (Hardware) yang terdiri dari fisik sebuah komputer.
Seperti : Monitor, CPU, Mouse, Keyboard dan lain sebagainya. komputer
yang merupakan sebuah alat dimana kemampuannya sangat tergantung
pada manusia yang mengoprasikan dan software yang di gunakan.
Dalam memilih perangkat keras
3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan program – program atau aplikasi yang
terdapat didalam suatu komputer. Perangkat lunak diartikan sebagai
prosedur untuk mengoprasikan komputer agar sesuai dengan permintaan
pemakai. Memilih ataupun membeli perangkat lunak merupakan suatu
proses untuk memastikan dukungan dari pengguna. Adapun tiga cara
untuk mendapatkan perangkat lunak.
a. Membangun sendiri dengan bantuan seorang progremer perangkat
lunak.
b. Menggunakan perangkat lunak gratis yaitu
1. Senayan Library
2. WinISIS
3. OtomigenX
c. Membeli perangkat lunak dengan bantun pihak ketiga.
4. Jaringan (Network)
Jaringan (Network) adalah sekumpulan komputer dan perangkat lainnya
yang saling terhubung. Untuk perpustakaan yang berada di satu area dapat
17
menggunakan jaringan lokal (LAN), sedangkan untuk perpustakaan yang
terpisah oleh jarak dapat menggunakan jaringan metropolitan area
network (MAN) atau wide area network (WAN).
5. Data
Data merupakan bahan baku informasi yang dapat didefinisikan sebagai
kelomok teratur symbol – symbol yang mewakili kuantitas, fakta,
tindakan, benda, dan lain sebagainnya. Data disusun mulai dari bits, bytes,
fields, records, file hingga database.
6. Manual
Manual atau prosedur adalah penjelasan bagaimana memasang,
menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras ataupun perangkat
lunak. Manual ini berfungsi menjelaskan aturan – aturan yang harus
diikuti bila menggunakan perangkat keras ataupun perangkat lunak.
Manual merupakan kunci dari kelancaran suatu system.
Komponen-komponen otomasi perpustakaan difungsikan untuk pekerjaan
operasional perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi,
keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain
dalam lingkup operasi perpustakaan.
2.4.5 Proses Membangun Otomasi Perpustakaan
Untuk membangun otomasi perpustakaan ada beberapa tahapan atau syarat
yang harus di penuhi. Menurut Arif (2003) tahapan yang harus di penuhi oleh
perpustakaan untuk membangun suatu system otomasi perpustakaan adalah
18
Tahapan Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan
Tabel 1 Tahapan Membangun Otomasi Perpustakaan
Tahapan Hasil Persiapan 1. Definisi Masalah
2. Maksud dan Tujuan 3. Kerangka Kerja 4. Perkiraan waktu dan biaya
Survei 1. Analisa kondisi sumber daya 2. Analisa Kebutuhan 3. Analisa system berjalan
Desain 1. Menyusun Logika kerja system 2. Disain data, table, database, relasi 3. Desain input, proses, output 4. Spesifikasi peralatan yang di
perlukan. Pembangunan 1. Pembuatan program aplikasi
2. Instalasi Software, jaringan klien server.
3. Dokumentasi Uji Coba 1. Tes system keseluruhan
2. Evaluasi, perbaikan Training 1. Training : Staf, operator, teknisi,
administrator 2. Sosialisasi
Operasional 1. Sistem siap digunakan 2. Bantuan teknis 3. Pengembangan lebih lanjut
Sesuai tahapan yang sudah di jelaskan di atas, komponen-komponen
otomasi sangat berperan penting di dalam membangun otomasi perpustakaan.
Untuk itu tahapan yang di tentukan untuk memastikan adanya keberhasilan dalam
otomasi perpustakaan untuk menunjang kegiatan perpustakaan dan kebutuhan
pengguna demi terciptanya kepuasan di antara anggota staf dan pengguna
perpustakaan.
19
2.5 Senayan Library Management System (SLIMS)
2.5.1 Definisi Senayan Library Management System (SLIMS)
Senayan Library Management System yang lebih dikenal dengan nama
Senayan atau SLIMS adalah sebuah sofware untuk manajemen perpustakaan yang
bersifat gratis. Kode SLIMS adalah General Public Lisence (GPL) yang
menjamin kebebasan untuk mendapatkan, menggunakan, mempelajari, mengubah
dan menyebarkan ke pihak lain dengan syarat tidak menghilangkan keterangan
kepengarangan dan merubah dengan kode lainya. SLIMS dibangun menggunakan
teknologi FOSS (Free Open Source Software) seperti PHP dan MySQL. Proyek
pengembangan SLIMS dibiayai oleh Pusat Informasi dan Humas Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan rilis ke publik 29 November 2007.
Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di Senayan
untuk memperkaya fiturnya, seperti untuk pembuatan barcode, untuk
menampilkan gambar, dan untuk penyuntingan teks berbasis web. Selain terus
memperkaya fitur-fitur SLIMS, tim pengembang juga membuat program untuk
memudahkan pemasangan. Program tersebut berisikan program Senayan, Apache
(program untuk server), PHP, dan MySQL. Pengguna tinggal mengkopi,
mengekstrak, dan langsung menggunakannya pada komputer atau server masing-
masing. SLIMS dikembangkan oleh orang yang mempunyai pendidikan formal
perpustakaan sehingga pengembang berani menjamin SLIMS sesuai dengan
standar yang berlaku di perpustakaan. Standar pendeskripsian katalog dirancang
berdasarkan ISBD yang juga sesuai dengan aturan pengatalogan Anglo-American
Cataloging Rules umum dipakai di seluruh dunia.
20
2.5.2 Pengembangan Senayan Library Manajemen Sistem (SLIMS)
Masa awal pengembangan Senayan, komunitas bejumlah dilibatkan
hanya dua orang yang melakukan pengembangan. Senayan pertama kali dirilis ke
publik pada tanggal 29 November dengan versi Senayan 3-rc4, saat itu Senayan
masih belum diimplementasikan di Library@senayan. Pengembangan Senayan
masuk ke tahap berikutnya yaitu, membentuk komunitas pengguna serta
melibatkan banyak orang sebagai developer. Model pengembangan yang
digunakan adalah open source. Dimana setiap orang mempunyai akses ke source
kode dan didorong untuk aktif dalam pengembangan dan pendistribusian
Senayan.Dengan melibatkan banyak orang dan melalui uji coba lapangan di
beberapa tempat maka dirilis Senayan3-rc5 sampai Senayan3-rc10. Pada Februari
2008 dirilis Senayan3-stable1 yang dianggap sudah stabil untuk dikelola di
perpustakaan.
Pada Maret 2008 dirilis kembali Senayan3-stable2, dan Senayan
diremiskan sebagai implementasi pengganti Alice pada awal bulan April hingga
terus berkembang menjadi Senayan3-stable15. Para developer inti Senayan
berkonsentrasi melakukan penambahan fitur, perbaikan, serta update dokumentasi
pada sistem senayan untuk mencapai kesempurnaan pada sistem Senayan tersebut.
Perkembangan Senayan terjadi sangat cepat untuk memperbaiki sistem
Senayan itu sendiri. Perbaikan ini terlihat dari versi yang telah dirilis ke public
semua ini mencerminkan bahwa perangkat lunak memiliki prospek
pengembangan. Keberadaan forum pengguna Senayan memungkinkan untuk
saling bertukar pengalaman terkait dengan pemanfaatan Senayan. Dengan
21
demikian dirilislah versi senayan terbaru yaitu Slims-5 meranti. SLIMS-5 yang
menggunakan codename MERANTI. Codename Meranti atau nama meranti
merupakan tumbuhan kayu yang populasinya kian mendekati kepunahan.
Tumbuhan meranti ini tumbuh dengan tegak dan menjulang tinggi dengan banyak
dahan. Hal inilah yang kemudian menginpirasi para pengembang SLIMSuntuk
mengembangkan generasi barunya dengan menggunakan nama meranti.
Pada tahun 2008, SLIMS merupakan salah satu program aplikasi yang
diminati oleh banyak kalangan terutama para pengelola perpustakaan.SLIMS
Meranti ini mempunyai fitur baru yang berbeda dengan generasi Senayan
sebelumnya. Penambahan fitur baru terlihat pada tampilan OPAC yang sangat
dinamis. Dengan fitur – fitur yang menarik maka pantaslah jika para pengguna
merasa sangat puas dengan SLIMS-5 Meranti. Dengan berbagai uji coba
pengembang SLIMS kini merilis versi baru yakni SLIMS 7 Cendana. SLIMS
versi Cendana ini dirilis akhir tahun 2014 guna menyempurnakan fitur – fitur
SLIMS untuk mengelola manajemen perpustakaan.
2.5.3 Fitur - Fitur Senayan Library Management System (SLIMS)
Menurut Arie Nugraha (Dokumentasi SLIMS) terdapat 11 fitur atau
menu yang terdapat di dalam aplikasi Senayan Library Information Management
System (SLIMS) antara lain :
1. Home ;
Home merupakan tamplan utama dari halaman admin Slims
22
2. Bibliografi ;
Modul bibliografi terdiri dari menu :
1. Menu Add New Bibliography ;
Menu ini digunakan untuk menambah bibliography baru.
2. Menu Bibliographic List ;
Menu ini untuk melihat data bibliography yang sudah ada dalam
database Senayan.
3. Menu Item List ;
Menu ini digunakan untuk melihat item yang ada dalam database
Senayan.
4. Menu Checkout Items ;
Menu ini memberikan informasi tentang item yang sedang dipinjam.
5. Copy Cataloging ;
Copy cataloging pada Slims mengoptimalkan 3 layanan tukar menukar
data.
6. Menu P2P Service ;
P2P Service merupakan fiktur baru yang ada mulai Senayan3-stable14.
7. Menu Label Printing ;
Menu ini kita dapat mencetak label koleksi berdasarkan data bibliografi
yang sudah dimasukkan kedalam SLIMS.
8. Menu Item Barcodes Printing ;
Menu ini senagai sarana mencetak barcode berdasarkan data item yang
sudah dimasukkan dalam SLIMS.
23
9. Catalog Print ;
Menu ini dapat digunakan untuk mencetak kartu catalog.
10. MARC Import ;
Menu ini digunakan untuk mengimport data MARC baik itu berekstensi
.mrc ataupun .xml.
11. Menu Import Data ;
Menu import data ini digunakan untuk mengambil data bibliografi dari
luar SLIMS.
12. Menu Export Data ;
Menu Export Data ini digunakan untuk mengambil data bibliografi dalam
aplikasi senayan.
13. Item Eksport ;
Menu ini dijadikan acuan juka ingin memasukkan data .csv ke SLIMS.
14. Item Import ;
Menu ini digunakan untuk memasukkan data item ke dalam database
SLIMS.
15. Biblio Custom Field ;
Menu ini digunakan untuk menambahkan Field baru pada Bibliografi.
3. Membership ;
Modul Membership terdiri dari menu:
1. Menu View Member List ;
Menu ini digunakan untuk melihat anggota yang telah terdaftar dalam
sistem.
24
2. Add New Member ;
Menu ini untuk menambahkan data anggota baru ke dalam sistem
Senayan.
3. Menu Member Type ;
Menu ini didefinisikan untuk jenis keanggotaan.
4. Menu Import Data ;
Menu ini digunakan untuk mengambil data member dari luar aplikasi
senayan untuk di masukkan ke dalam aplikasi senayan.
5. Menu Export Data ;
Menu ini digunakan untuk mengambil data member data member didalam
aplikasi senayan.
6. Member Card ;
Menu ini digunakan untuk mencetak kartu anggota.
7. Member Custom Field ;
Menu ini pengguna senayan dapat menambahkan informasi (field) baru
yang harus diisikan dalam informasi keanggotaan.
4. Circulation ;
Modul Circulation terdiri dari Menu :
1. Menu Start Transaction ;
Menu ini digunakan untuk transaksi melalui Member ID (ID anggota).
2. Menu Quick Return ;
Menu ini digunakan untuk pengembalian dengan menggunakan Item ID.
25
3. Menu Loan Rules ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk mendefinisikan aturan peminjaman
yang di dasarkan pada Member Type.
4. Menu Loan History ;
Meni ini berisi data transaksi yang pernah dilakukan.
5. Menu Overdued List ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk mengetahui anggota-anggota dengan
status terlambat.
6. Menu Reserve ;
Menu ini digunakan untuk melakukan pemesanan koleksi/item.
5. Stoke Take ;
Modul Stoke Take terdiri dari :
1. Menu Stock Take History ;
Menu ini berisi laporan stock opname yang telah dilakukan.
2. Menu Initialize ;
Menu ini digunakan untuk memulai stock opname.
3. Menu Current Stock Take ;
Menu ini adalah menu utama melakukan stock take.
4. Menu Stock Take Report ;
Menu ini digunakan untuk melihat hasil dari kegiatan stocke take yang
telah dilakukan.
5. Finish Stock Take ;
Menu ini terdapat sub menu Purge Lost Item.
26
6. Current Lost Items ;
Isi dari menu ini merupakan daftar dari koleksi yang dianggap hilang pada
saat stock opname selain koleksi yang dipinjam.
7. Stock Take Log ;
Fungsi menu ini adalah untuk mengetahui rekaman (Log) saat melakukan
proses stock take.
8. Resyncronize ;
Menu ini digunakan untuk melakukan sinkronisasi data bibliografi yang
diedit pada saat berlangsung kegiatan stock take dengan data bibliografi
yang ada pada modul stock take.
9. Upload List ;
Menu ini digunakan untuk melakukan stock take otomatis dengan
memanfaatkan file data item.
6. Reporting ;
Modul Reporting terdiri dari menu :
1. Collection Statistic ;
Menu ini berisi informasi total judul koleksi, total item keseluruhan.
2. Loan Report ;
Menu ini berisikan informasi seoutaran peminjaman.
3. Membership Report ;
Menu ini berisikan informasi keanggotaan.
27
4. Customs Recapitulations ;
Menu ini menampilkan hasil rekapitulasi koleksi berdasarkan
Classification, GMD, Collection Type, atau Language.
5. Titles List ;
Menu ini berisi laporan / daftar judul yang dimiliki oleh perpustakaan.
6. Items Title List ;
Menu ini berisi laporan atau daftar item yang dimiliki oleh perpustakaan.
7. Item Usage ;
Menu ini merupakan laporan yang menginformasikan item, title dan
berapakali item tersebut dipinjamkan pada setiap bulannya.
8. Loan by Classification ;
Menu ini merupakan laporan peminjaman berdasarkan Klasifikasi.
9. Member List ;
Menu ini berisikan laporan atau daftar anggota perpustakaan.
10. Loan List by Member ;
Menu ini merupakan laporan yang berisikan daftar koleksi yang masih di
pinjamkan oleh anggota.
11. Loan History ;
Menu ini berisi laporan atau daftar sejarah peminjaman perpustakaan.
12. Overdued List ;
Menu ini berisi laporan atau daftar keterlambatan pengembalian anggota
perpustakaan.
28
13. Staff Activity ;
Menu ini memperlihatkan aktifitas Staff perpustakaan yang mempunyai
account di aplikasi Senayan.
14. Visitor Statistic ;
Menu ini merupakan laporan yang berisikan statistic pengunjung
perpustakaan yang melakukan pendataan pada saat masuk perpustakaan
melalui fasilitas absensi.
15. Visitor Statistic by day ;
Menu ini merupakan laporan jumlah pengunjung berdasarkan hari.
16. Visitor List ;
Menu ini merupakan laporan yang berisikan nama anggota atau non
anggota perpustakaan yang berkunjung ke perpustakaan.
17. Fines Report ;
Menu ini merupakan laporan jumlah denda anggota perpustakaan
berdasarkan hari.
18. Due date Warning ;
Menu ini berisikan informasi peminjaman koleksi perpustakaan yang
dalam 3 hari akan tepat pada batas peminjaman.
7. Serial Control ;
Menu ini digunakan untuk mengelola koleksi serial, majalah, terbitan berseri
yang dilanggan oleh perpustakaan.
29
8. System ;
Modul system terdiri dari menu :
1. Menu System Configuration ;
Menu ini digunakan untuk melakukan pengubahan prefensi global aplikasi
Senayan.
2. Menu Content ;
Menu ini digunakan untuk mengubah tampilan content aplikasi senayan.
3. Menu biblio indexes ;
Menu ini untuk melakukan index pada database bibliografiyang ada dalam
SLIMS.
4. Menu Modules ;
Menu ini digunakan untuk melihat daftar modul, mencari modul, dan
menambah modul.
5. Menu System User ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk menentukan user (pengguna) untuk
mengakses sistem yang mereka butuhkan
6. Menu User Group ;
Meni ini adalah fasilitas untuk mendefinisikan anggota dari pengguna.
7. Menu Holiday Setting ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk menentukan hari libur, agar
perpustakaan tidak membuka layanannya.
8. Menu Barcode Generator ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk membuat barcode.
30
9. Menu System Logs ;
Menu ini adalah menu yang digunakan untuk melihat rekaman proses yang
di lakukan oleh senayan.
10. Menu Backup Database ;
Menu ini merupakan fasilitas untuk membuat cadangan database Senayan.
9. Mater File Topic ;
Modul Master File Topic dapat memasukkan data yang dapat digunakan
sebagai master entry data bibliografi.
10. OPAC (Online Public Access Catalog) ;
OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan sarana untuk penelusuran
yang digunakan oleh pengguna. Modul ini terdiri dari menu :
1. Custom Field Record List ;
Menu ini dapat digunakan untuk mengedit file yang terdapat pada folder
OPAC.
2. Tampilan Multi Media ;
Menu ini digunakan untuk mengupload pada modul bibliografi yang akan
di tampilkan pada modul OPAC Senayan.
3. Tampilan PDF Streaming ;
Menu ini untuk menampilkan flash Player pada browser yang di gunakan.
4. Boolean Logic di OPAC ;
Menu ini digunakan untuk proses pencarian yang digunakan oleh operator.
31
5. Member Area ;
Menu ini dimanfaatkan oleh anggota untuk login dengan menggunakan ID
anggota.
11. Modul Presensi (Penghitungan Pengunjung Perpustakaan) ;
Modul ini berfungsi untuk menghitung jumlah pengunjung perpustakaan
setiap harinya.