BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/9312/3/Titik Romayanti BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/9312/3/Titik Romayanti BAB...
16
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
1. Pengertian Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama adalah memberikan pertolongan dan
pengobatan darurat dengan sementara yang dilakukan secara cepat
dan tepat. Tujuan utama bukan untuk memberikan pengobatan, tapi
suatu usaha untuk mencegah dan melindungi korban dari keparahan
yang lebih lanjut akibat kecelakaan (Lutfiasari, 2016).
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan
pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban
yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ketempat rujukan atau
Rumah Sakit. P3K yang dimaksud yaitu memberikan perawatan
darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap
diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainya (Saputra, 2014).
2. Tujuan Pertolongan Pertama
Menurut Tilong (2014) pertolongan pertama dilakukan
berdasarkan tujuan-tujuan berikut :
a. Dasar utama dilakukannya pertolongan pertama adalah
untuk menyelamatkan nyawa korban. Jadi, pertolongan
17
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b. pertama ditunjukan supaya kondisi korban tidak menjadi
semakin parah yang bisa berujung pada kematian.
c. Pertolongan pertama juga bertujuan untuk mencegah, lebih
tepatnya meminimalisir terjadinya cacat pada korban seperti
pada kasus kecelakaan, luka gigitan binatang dan lain-lain.
d. Pertolongan pertama dapat memberikan rasa nyaman pada
korban dan penderita. Sebab, pertolongan pertama yang
diberikan akan sangat membantu meringankan penderitaan
korban.
e. Pertolongan pertama juga dimaksudkan untuk membantu
proses penyembuhan korban. Sebab pertolongan pertama
yang diberikan hakikatnya, tidak hanya memberikan rasa
nyaman pada korban tapi juga menjadi salah satu media agar
penderita bisa sembuh dengan lebih cepat.
3. Kewajiban Seorang Penolong
Swasanti & Putra (2014) menyatakan bahwa kewajiban
seorang penolong adalah:
a. Menjaga keselamatan diri
Dalam melakukan tindakan pertolongan, seorang penolong
wajib memperhitungkan resiko dan mengutamakan
keselamatan diri.
18
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b. Meminta bantuan
Upaya meminta bantuan, terutama pada tenaga medis.
c. Memberikan pertolongan sesuai kondisi
Kondisikan tindakan pertolongan sesuai dengan kebutuhan
dan keseriusan kondisi.
d. Mengupayakan transportasi menuju fasilitas medis terdekat.
4. Prinsip Pertolongan Pertama
Beberapa prinsip dasar dari pertolongan pertama menurut
Tilong (2014) diantaranya adalah :
a. Periksa terebih dahulu apakah di sekitar tempat kejadian
ada orang lain yang bisa membantu atau tidak .
b. Lakukan pertolongan pertama dengan tenang. Atur emosi
dan psikis. Sebab, pada dasarnya, pertolongan pertama
harus dilakukan dengan fokus dan tenang, tanpa harus
panik dan terburu-buru.
c. Jika banyak orang, mintalah bantuan untuk bersama-sama
memberikan pertolongan kepada penderita atau korban.
Semakin banyak orang, pertolongan pertama yang
diberikan akan semakin baik.
d. Pada penderita sadar, anda harus bisa meyakinkan penderita
bahwa anda orang yang akan memberikan pertolongan
19
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
padanya. Anda akan melakukan apapun dan juga sanggup
melakukannya karena anda memang seorang penyelamat.
e. Lakukan pertolongan pertama dengan cepat. Cepat bukan
hanya dalam arti cekatan menghampiri penderita namun
yang lebih pentig adalah cepat dalam memberikan tindakan
pertolongan.
f. Anda juga diharuskkan untuk bisa mempersiapkan sarana
transportasi untuk membawa korban ke klinik atau rumah
sakit terdekat. Anda bisa menyiapkan tandu atau
menghubungi ambulance. Dan jika tidak bisa
melakukannya sendiri, mintalah bantuan pada orang-orang
yang ada disekitar Anda.
g. Jangan lupa untuk mengamankan barang-barang milik
korban. Selain memanfaatkan untuk menjaga agar barang-
barang tersebut tidak hilang, anda juga akan lebih mudah
untuk segera menghubungi keluarga korban.
5. Tahap Pertolongan Pertama
Menurut Tilong (2014) menyebutkan tahapan-tahapan
dalam memberi pertolongan pertama adalah:
a. Jangan panik
Sebagai penolong, jangan pernah panik. Segera
berikan pertolongan dengan cekatan dan tenang supaya
20
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
korban tidak mengalami hal yang lebih buruk dari
semestinya. Jika misalnya kecelakaan yang terjadi bersifat
massal, pertolongan harus diutamakan kepada korban yang
kondisinya lebih parah terlebih dahulu. Jika memungkinkan,
korban dengan cedera ringan, ajarkan untuk membantu
dalam memberikan pertolongan terhadap korban yang
cedera parah.
b. Pastikan keadaan aman untuk menolong
Sebelum menolong korban, sebaiknya anda
memastikan bahwa lokasi benar-benar aman bagi penolong,
orang-orang sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri.
Periksalah segala sesuatu yang yang dapat mengancam
keselamatan. Gunakan pelindung diri yang ada, seperti
sarung tangan dam masker untuk mencegah faktor resiko
infeksi menular. Jangan mengambil resiko untuk menjadi
korban berikutnya.
c. Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya
Jauhkan korban dari sumber kecelakaan, untuk
mencegah terjadinya kecelakaan ulang yang akan
memperparah kondisi korban. Misalnya, saat ada di lokasi
longsor, jauhkan dari tempat yang kira-kira akan terjadi
longsor susulan. Dengan menjauhkan korban dari lokasi,
21
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan jauh dari
kecelakaan lain yang mungkin terjadi berikutnya.
d. Pastikan kondisi kesadaran korban
Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil
namanya jika kenal atau teriak agak keras di dekat telinga
korban. Jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban
perlahan namun tegas. Berikan rangsangan nyeri misalnya
mencubit bagian telinga korban. Jika korban masih tidak ada
respon, segera panggil bantuan medis dan lakukan tahap
selanjutnya, karena masih mempunyai waktu untuk
menunggu bantuan medis datang.
e. Hentikan pendarahan
Pendarahan yang keluar dari pembuluh darah besar
dapat membawa kematian hanya dalam waktu 3 sampai 5
menit. Untuk itu, jika ada luka dengan intensitas darah yang
sangat deras, segera tutup luka dengan menggunakan sapu
tangan atau kain bersih. Kalau lokasi luka memungkinkan,
letakan bagian pendarahan lebih tinggi dari pada bagian
tubuh.
f. Perhatikan tanda-tanda shock
Korban ditelentangkan dengan bagian kepala
diletakan lebih rendah dari anggota tubuh yang lain. Apabila
korban muntah-muntah dalam keadaan setengah sadar
22
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
telungkupkan dengan letak kepala lebih rendah dari bagian
tubuh lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban
yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah dan air
ke dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
Cidera didada dan penderita mengalami sesak nafas, Tetapi
masih sadar letakan pada posisi setengah duduk.
g. Jangan memindahkan korban terburu-buru
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempat sebelum
dapat di pastikan jenis dan tingkat cedera Yang dialaminya,
kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi
korban untuk dibiarkan di tempat tersebut. Apabila korban
hendak diusung terlebih dahulu, pendarahan harus
dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Ketika
mengusung korban, usahakan supaya kepala korban tetap
terlindung dan jangan Sampai saluran pernapasannya
tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
h. Segera bawa korban ke Rumah Sakit
Setelah dilakukan pertolongan pertama, mungkin
pertolongan medis segera datang. Jika tidak, segera bawa
korban ke sentral pengobatan, puskesmas, atau rumah sakit.
Serahkan keputusan selanjutnya kepada dokter atau tenaga
medis yang kompeten.
23
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
6. Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang
Kemungkinan patah tulang harus selalu dipikirkan pada
setiap kecelakaan akibat dari benturan yang keras. Patah tulang
terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu patah tulang terbuka dan
patah tulang tertutup. Patah tulang terbuka yaitu tulang yang patah
mencuat keluar melalui luka terbuka. Oleh karena itu, tindakan
pertolongan harus lebih hati-hati. Karena selain bahaya infeksi,
gerakan tulang yang patah dapat melukai pembuluh darah di sekitar
sehingga terjadi perdarahan. Pada patah tulang tertutup, tidak terjadi
robekan kulit di sekitar tulang yang patah.
Menurut Junaidi (2010) & Muhamad (2005) membagi jenis-
jenis patah tulang yang sering dialami :
a. Patah Tulang Kepala (Tengkorak)
Bahaya terbesar dari tulang kepala yang retak atau
pecah adalah efeknya terhadap otak. Patah tulang kepala
dapat bersifat tertutup, yaitu tanpa disertai luka dikulit atau
bersifat terbuka, yang ditandai dengan luka robek dikulit
kepala. Patah tulang terbuka mudah diketahui karena tulang
yang patah dapat dilihat dari luar, kadang-kadang nampak
juga jaringan otaknya. Patah tulang tertutup lebih sulit
dikenali, karena kulit tetap utuh. Untuk mengetahuinya
kepala diperiksa dengan meraba-raba, biasanya terasa ada
24
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
cekungan pada bagian tulang yang patah atau terdapat
perdarahan lewat hidung dan telinga.
Tindakan pertolongan pada patah tulang kepala yaitu :
1) Korban tidak boleh terlalu sering diangkat-angkat atau
dipindahkan sebab gerakan kasar dapat memperparah
keadaannya. Bersihkan mulut, hidung, dan tenggorokan
dari darah, lendir, atau muntahan yang dapat mengganggu
jalan napasnya.
2) Baringkan korban dengan kedudukan miring atau kepala
di telungkupkan untuk memudahkan aliran muntah atau
lendir yang dapat menghalangi jalan napas.
3) Apabila tidak ada tanda-tanda patah tulang belakang,
baringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari
tubuhnya. Bersihkan luka dari kotoran yang melekat dan
setiap perdarahan yang besar harus dihentikan secepat
mungkin.
4) Pada patah tulang yang terbuka, jangan sekali-kali
mencuci lukanya dengan cairan apa pun. Bekuan darah
atau benda-benda yang masuk ke dalam luka (pada patah
tulang terbuka) tidak boleh disingkirkan.
5) Tutuplah lukanya dengan kasa steril dan balutlah dengan
balutan yang tidak menekan. Korban segera dibawa ke
rumah sakit yang terdekat.
25
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
6) Korban yang masih sadar, dilarang membuang ingus atau
kotoran dari hidungnya dengan mengendus atau bersin.
b. Patah Tulang Rahang
Patah tuang rahang biasanya mudah diketahui,
dimana akan terlihat bentuknya tidak lagi lurus atau simetris,
nyeri kalau menggerakkannya dan ada pembengkakan.
Tindakan pertolongan yang harus dilakukan pada
patah tulang rahang adalah :
1) Untuk mengurangi rasa sakit dan menghambat
pembengkakan kompres rahangnya dengan es lalu
dibalut.
2) Cara membalut rahangnya yang patah dengan
menggunakan pembalut segitiga. Balutlah rahangnya
dengan pembalut segitiga yang dilipat miring (dibelah)
sudut sudutnya atau pembalut biasa.
3) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan obat rasa
sakit. Kemudian bawa korban ke rumah sakit.
4) Sementara itu tidak boleh menggerakkan rahangnya
kecuali untuk minum dengan menggunakan sedotan.
c. Patah Tulang Leher
Tulang leher merupakan rangkaian bagian dari
rangkaian tulang belakang. Apabila terjadi patah, keadaan
ini digolongkan sebagai luka berat. Bila sumsum tulang
26
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
belakang yang dilindungnya ikut rusak, akibatnya bisa fatal
karena saraf sarap dari otot pernapasan keluar dari daerah
leher. Tanda-tandanya adalah leher tengadah secara
berlebihan, tangan dan lengan jadi baal/ kehilangan rasa
(tidak bereaksi ketika dirangsang). Bila korban masih sadar,
ia tidak dapat menggerakkan tangannya karena terjadi
kelumpuhan akibat syaraf terjepit.
Tindakan pertolongan pada patah tulang leher adalah :
1) Apabila ada kemungkinan patah tulang leher atau
punggung, tindakan untuk memindahkan korban harus
dilakukan dengan sangat hati-hati. Usahakan untuk tidak
mengubah posisinya.
2) Jika keadaan memaksa dan korban harus dipindahkan
maka lakukan tanpa menekuk leher atau punggung.
3) Jika terjadi pendarahan di daerah leher harus segera
diatasi karena pembuluh-pembuluh darah didaerah ini
cukup besar dan alirannya kuat, sehingga jika tidak cepat
ditolong korban akan cepat kehilangan darah dan terjadi
shock.
4) Cara menolongnya, tekanlah pembuluh darah tersebut
pada pangkalnya. Periksa juga mungkin ada perdarahan di
dalam tenggorokan. Jalan napas harus segera dibersihkan
agar tidak menghalangi pernapasan.
27
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
5) Bila perlu berikan pernapasan buatan tanpa mengubah
kedudukan leher seperti pada kecelakaan lain. Caranya
cukup dengan membuka mulut penderita setelah di bawah
lehernya diberi bantal, dan kemudian memberikan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut.
6) Setelah pendarahan diatas dan luka dibersihkan, leher
diberi bantal untuk membatasi gerakannya. Kemudian
angkatlah ke atas usungan yang beralas kayu. Di bawah
dan sekeliling leher diberi bantal. Segera bawa korban ke
rumah sakit.
d. Patah Tulang Selangka
Tulang selangka adalah tulang yang menghubungkan
pangkal tulang dada dengan tulang bahu. Tulang ini terletak
dangkal di bawah kulit. Sehingga mudah diraba. Pada orang
yang kurus bahkan tulang ini nampak membayang di bawah
kulit. Apabila tulang selangka patah, bahu di sisi itu akan
condong keluar. Selain itu daerah yang patah akan terasa
nyeri. Dekat di bawah tulang selangka, terdapat pembuluh-
pembuluh darah yang cukup besar sehingga apabila tulang
itu patah harus diperkirakan adanya bahaya pembuluh-
pembuluh tersebut terlukai oleh tulang yang patah.
28
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Tindakan pertolongan pada patah tulang selangka
adalah:
1) Tindakan pertolongan yang pertama adalah kenakan
balutan “ransel” kepada korban.
2) Caranya adalah dari pundak kiri pembalut disilangkan
melalui punggung ke ketiak kanan. Selanjutnya dari
bawah ketiak kanan ke depan dan ke atas pundak kanan.
Dan pundak kanan disilangkan lagi ke ketiak kiri lalu ke
pundak kanan.
3) Demikian seterusnya, dan akhirnya dengan sebuah peniti
atau penjepit ujung pembalut dikaitkan ke pembalut di
bawahnya setelah itu lengan di gantung ke leher.
4) Sebaiknya di bawah ketiak diberi alas kain agar
pembalut tidak melukai kulitnya kemudian bawa
penderita ke rumah sakit.
e. Patah Tulang Lengan Atas
Patah lengan atas hanya ada satu buah dan berbentuk
tulang panjang (tulang pipa). Tanda-tanda patah pada tulang
pipa ialah nyeri tekan pada tempat yang patah dan terdapat
nyeri tekan sumbu (rasa nyeri akan timbul bila tulang di
tekan di kedua ujungnya).
Patah tulang lengan atas dan bawah memerlukan
waktu untuk sembuh sekitar 2 bulan, yaitu satu bulan
29
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
digunakan untuk gips dan satu bulan berikutnya proses
penyempurnaan penyambungan tulang. Oleh karena itu,
penderita dilarang mengangkat beban yang berat.
Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan atas
adalah :
1) Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas dan berikan
balutan untuk mengikatnya. Kemudian dengan siku
terlipat dan lengan bawah merapat ke dada, lengan
digantungkan ke leher.
2) Apabila patah tulang terjadi didekat sendi siku, biasanya
siku tidak bisa dilipat.
3) Dalam hal ini, pasanglah bidai yang juga meliputi lengan
bawah. Lalu biarkan lengan dalam keadaan lurus tanpa
perlu digantungkan di leher.
f. Patah Tulang Lengan Bawah
Lengan bawah memiliki dua batang tulang panjang,
satu yang searah dengan ibu jari dan sebatang lainnya di sisi
yang searah dengan kelingking. Apabila salah satu ada yang
patah yang lain akan bertindak sebagai bidai sehingga tulang
uang patah itu tidak pindah dari tempatnya. Meskipun
demikian, tanda-tanda patah tulang tetap ada. Apabila cedera
terjadi didekat pergelangan tangan maka bidainya kedua-
duanya akan patah.
30
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan
bawah adalah :
1) Pasangkan sepasang bidai di sepanjang lengan bawah.
Bidai ini dapat dibuat dari dua bilah papan atau dapat pula
bahan lain misanya tumpukan kertas atau kertas koran.
Apabila menggunakan 2 papan maka sebilah dipasang di
sisi luar lengan dan sebilahnya lagi di sisi dalamnya. Ikat
bidai-bidai itu dengan pembalut, lalu gantungkan lengan
yang patah itu ke leher. Selanjutnya bawa penderita ke
rumah sakit.
g. Patah Tulang Pergelangan/ Telapak Tangan
Sendi pergelangan tangan tersusun oleh beberapa
tulang yang kecil-kecil. Jika ada satu saja yang patah maka
pergelangan tangan akan sakit bila digerakkan. Kadang-
kadang patah tulang pergelangan tangan juga diikuti oleh
patah ujung kedua tulang lengan bawah.
Lamanya penyembuhan patah tulang ditentukan oleh
keadaan tulang yang patah dan usia korban. Semakin parah
patah tulangnya dan semakin lanjut usia penderita akan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyambung
dan sembuh kembali. Pada anak-anak proses penyembuhan
tulang biasanya lebih cepat sedangkan orang tua lebih lama
bahkan terkadang tidak menyambung utuh kembali.
31
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Tindakan pertolongan pada patah tulang
pergelangan/telapak tangan adalah :
1) Karena patah tulang pergelangan tangan dapat
menyebabkan kaku sendi maka korban harus segera
dibawa ke rumah sakit. Pertolongan pertama tidak
berbeda dengan patah tulang lengan bawa, hanya saja
bidai-bidai diperpanjang hingga telapak tangan.
2) Tulang telapak tangan dapat patah apabila terkena
pukulan langsung yang keras, misalnya pada petinju.
3) Sebelum korban dibawa ke rumah sakit, lanjutkan
pertolongan dengan menarik tangan korban kuat-kuat
dan pertahankan tarikan selama 5-10 menit agar patahan
tulang saling menjauh.
4) Lalu minta orang lain mempertahankan tarikan ini dan
penolong lain meluruskan tangan yang patah lalu
perlahan-lahan tarikan dikendurkan sehingga ujung
kedua tulang saling bertemu.
5) Setelah itu, telapak tangan dibidai dalam kedudukan jari-
jari melengkung.
6) Antara bidai dan telapak tangan diberi bantalan lembut
padat. Bidai dipasang lurus dan meliputi ujung tengah
bawah.
32
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
h. Patah Tulang Jari Tangan
Tindakkan pertolongan yang dapat dilakukan pada
patah tulang jari tangan adalah :
1) Patah tulang jari tangan dapat dibidai dengan benda-
benda yang mudah di dapat di sekitar kita, seperti
bambu, sendok kayu es krim, atau kawat tusuk konde.
2) Apabila memungkinkan (tidak terasa sakit bila
membengkokkan jari). Sebaiknya jari dibidai dalam
kedudukan setengah melengkung.
i. Patah Tulang Rusuk
Tanda-tanda patah tulang iga ialah dada terasa sakit
saat bernapas, batuk, atau bersin. Nyeri terutama akan terasa
bila bagian tulang yang patah ditekan. Nyeri sumbu juga
terdapat pada patah tulang iga. Nyeri sumbu yaitu iga yang
patah akan terasa sakit apabila di tekan dari arah tulang
punggung dan tulang dada iga yang patah dapat berbahaya
bagi paru-paru karena paru-paru dapat tertusuk bagian tulang
yang patah. Untuk memastikannya, sebaiknya korban
dibawa ke dokter setelah ditolong.
Tindakan pertolongan yang dapat dilakukan pada
patah tulang rusuk adalah:
33
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
1) Iga yang patah di fiksasi (yaitu ditopang agar tidak
bergerak) dengan mempergunakan plester biasa, jangan
memakai bidai atau pengikat dada kaku.
2) Cara pembidaian langsung dengan plester ini disebut
strapping.
3) Kadang-kadang sulit memastikan iga-iga mana saja yang
patah karena maka strapping dilakukan pada seluruh iga.
4) Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan obat pereda
nyeri.
Tindakan pertama saat menolong, dada korban
dibersihkan dengan air atau alkohol. Setelah itu
dikeringkan, baru plester dipasang. Caranya dengan minta
korban menarik napas dalam dan kemudian perlahan
dikeluarkan lagi sampai habis. Pada saat napasnya berhenti
sesudah dikeluarkan, disitulah plester dipasang. Plester
dipasang sejajar iga mulai dari ruas tulang belakang hingga
ketulang dada. Strapping dimulai dari iga terbawah terus ke
atas. Plester yang terakhir dipasang menindih yang pertama
dan seterusnya. Apabila patah tulang iga disertai batuk
darah, menandakan kemungkinan organ paru tertusuk
tulang yang patah. Korban segera dibawa ke rumah sakit.
34
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
j. Patah Tulang Belakang
Pada patah tulang belakang dapat merusak sumsum
tulang belakang yang terlindung oleh “cincin” tulang.
Sumsum tulang belakang tersambung langsung dengan
bagian dari susunan saraf pusat yang berisi serabut-serabut
saraf yang membawa pesan dan perintah dari dan ke otak.
Apabila sumsum tulang-tulang belakang rusak, hubungan
antara alat-alat tubuh dan orak terputus, yang bisa
menyebabkan kelumpuhan. Ruas tulang belakang dapat
patah karena pukulan langsung pada tulang belakang
tersebut. Patah tulang belakang yang tidak disertai kerusakan
sumsum tulang belakang mempunyai tanda-tanda nyeri yang
menjalar sampai ke paha atau betis. Atau nyeri hanya di
tempat patah saja, melalui penekanan maupun dengan
menggerakkan pinggang. Rasa nyeri menjalar sampai paha
dan betis.
Tindakan pertolongan yang dapat dilakukan pada
patah tulang belakang adalah :
1) Biarkan korban dalam keadaan terbaring dan jangan
merubah posisinya. Duduk juga dilarang.
2) Siapkan usungan yang beralas keras, misalnya dengan
mempergunakan papan. Lalu dengan hati-hati angkat
korban ke usungan tersebut.
35
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3) Beri bantalan di bawah pinggangnya untuk mengurangi
rasa sakit dan agar tidak bergerak ketika di usung.
k. Patah Tulang Pinggul
Tanda-tanda Patah tulang pinggul adalah korban
merasa nyeri di daerah atas kemaluan ketika ia duduk atau
berdiri. Terkadang sulit menggerakkan kakinya. Apabila
kandung kencing ikut rusak maka biasanya darah akan
mengalir bersama air kencing.
Tindakan pertolongan pada patah tuang pinggul
adalah:
1) Saat periksaan korban, jangan menekan daerah pinggul
yang terluka karena akan merusak jaringan orang yang
ada di dalam rongga pinggul.
2) Korban harus dibawa dengan usungan, dimana kedua
kaki dan lututnya diikat menjadi satu.
3) Di bawah lutut diberikan bantalan yang lunak. Bantalan
juga dipasang di bawah pinggul, samping kiri, dan
kanan. Saat memasang bantalan tersebut, jangan sampai
memiringkan tubuh korban ke samping.
l. Patah Tulang Paha
Seperti juga tulang lengan atas, paha juga hanya
memiliki satu tulang pipa. Gejala dan tanda patah tulang
paha sama seperti patah tulang lengan atas.
36
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Tindakan pertolongan yang dapat dilajukan pada
patah tulang paha adalah:
1) Bidai dipasang memanjang dari pinggul hingga ke kaki.
Harus dipastikan bidai telah terpasang sebelum korban
dipindahkan atau diusung ke tempat lain.
m. Tempurung Lutut Pecah
Gejala dan tandanya adalah korban tidak mampu
meluruskan kakinya dan nyeri pada lutut sangat hebat
terkadang teraba tempat kosong atau cekungan di tempat
tempurung lutut. Jika ada perdarahan di dalam lutut, akan
timbul pembengkakan yang terjadi dengan cepat.
Tindakan pertolongan pertama pada tempurung lutut
yang pecah adalah:
1) Berikan balutan menekan di atas lutut untuk
menghambat/ mengurangi pembengkakan. Kompres
es/air dingin untuk mengurangi nyerinya.
2) Kemudian dengan posisi lutut sedikit terlipat, pasang
bidai di bawahnya. Di bawah lutut dan pergelangan kaki
diberi bantalan yang lunak.
3) Sementara menunggu untuk diusung, lutut yang cedera
diletakan lebih tinggi dari pada tubuh lainnya.
37
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
n. Patah Tulang Tungkai
Tungkai bawah memiliki dua buah tulang panjang,
yaitu tulang kering dan tulang betis. Karena letaknya tidak
begitu terlindung, membuat tulang kering lebih mudah patah
jika terbentur benda keras. Jika salah satu patah maka tulang
yang satunya berfungsi sebagai bidai sehingga sepintas
terlihat utuh/ tidak ada yang patah.
Jika terjadi kecelakaan atau terkilir di pergelangan
kaki, perlu dipikirkan juga karena biasanya disertai patah
tulang. Gejala dan tandanya adalah nyeri bila ditekan di
tempat yang patah, nyeri sumbu, dan nyeri saat kaki
digerakkan. Nyeri tekan di sini dapat pula diperiksa dengan
menekan betis dari arah depan dan belakang secara
bersamaan.
Tindakan pertolongan yang dapat dilakukan pada
patah tulang tungkai adalah:
1) Tungkai dibidai dengan dua buah bidai yang dipasang
mulai dari mata kaki sampai beberapa jari diatas lutut.
Papan bidai dibungkus dengan kain atau selimut pada
bagian yang menempel betis. Di bawah lutut dan mata
kaki diberi bantalan.
2) Tungkai yang patah harus di gips atau dibidai sekitar 2
bulan lama. Kaki diletakan lebih tinggi dari pada bagian
38
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
tubuh lainnya. Hal tersebut berguna menghambat
pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.
3) Apabila tulang yang patah terdapat di atas pergelangan
kaki, pembidaian berlapis bantal dipasangkan dari lutut
hingga menutupi telapak kaki.
o. Patah Tulang Telapak Kaki
Pergelangan kaki dan telapak kaki memiliki sejumlah
tulang-tulang kecil yang pendek. Patah tulang dapat terjadi
terutama jika tertimpa benda yang sangat berat atau menahan
sepeda motor yang jatuh dengan satu kakinya. Gejala dan
tandanya antara lain timbul pembengkakan dan nyeri sumbu.
Tindakan pertolongan pada patah tulang telapak kaki
adalah:
1) Berikan balutan yang menekan dan pasang bidai di
bawah telapak kaki serta letakan bantalan kain di
belakang tumitnya.
7. Teknik Melepas Helm Untuk Dugaan Patah Tulang Leher
Helm dengan bagian muka terbuka mungkin tidak ada masalah
untuk membukanya, tetapi jenis helm yang tertutup seluruhnya,
seperti yang sering dipakai pengendara sepeda motor perlu cara
khusus untuk membukanya.
39
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Indikasi helm dibuka
1) Mengganggu pemeriksaan dan pertolongan pada jalan
nafas dan pernafasan.
2) Helm tidak dipasang dengan rapat atau benar sehingga
kepala dapat bergerak dengan leluasa
3) Helm mengganggu imobilisasi
4) Cardiac arrest
b. Indikasi helm dibiarkan
1) Helm sangat erat melekat, kepala hampir tidak dapat
bergerak di dalam helm
2) Tidak ada gangguan jalan nafas dan pernafasan
3) Melepas malah membuat cedera
4) Stabilisasi spinal dapat dilakukan dengan adanya helm
5) Tidak mengganggu penilaian ABC
c. Cara membuka helm sebagai berikut :
1) Satu penolong di atas korban kedua tangan memegang
tepi bawah helm dan ujung jari memfiksasi rahang bawah
korban.
2) Penolong kedua membuka pengikat helm dari bawah.
3) Penolong kedua setelah membuka pengikat helm, tangan
kiri memegang mandibula korban sedangkan tangan
kanan memegang leher belakang dan menstabilkan daerah
oksipitalis.
40
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
4) Penolong kedua tetap mempertahankan kepala dan leher
korban dan setelah helm keluar di ambil alih oleh
penolong pertama (Kemenkes RI, 2009).
8. Perdarahan
Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang
diakibatkan oleh luka paksa atau penyakit sehingga darah keluar dari
tubuh melalui luka. Seperti luka robek, luka sayatan, luka tusuk, dan
lain-lain.
a. Jenis perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Perdarahan luar (Terbuka)
Perdarahan yang dapat dilihat dengan jelas
dengan adanya darah yang keluar dari luka. Luka ini
berada dipermukaan luar kulit atau bagian tubuh. Untuk
membantu memperkirakan berapa banyak darah yang
telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai
adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan
korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok
penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah
terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.Perawatan
untuk perdarahan luar, antara lain:
41
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a) Tekanan langsung
b) Elevasi
c) Titik tekan
d) Imobilisasi
2) Perdarahan dalam (tertutup)
Perdaarahan ini tidak tampak terlihat dan darah
pun tidak keluar banyak dari luka, ciri-ciri perdarahaan
Dalam seperti memar. Perdarahan dalam dapat berkisar
dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita.
Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan
dalam.
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat
diidentifikasi. Beberapa adalah sebagai berikut :
a) Bentuk darah berwarna merah muda
b) Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas
kopi)
c) Terdapat memar
d) Bagian abdomen terasa lunak.
Bahaya lain pada perdarahan adalah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak
kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia,
sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam
42
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat
tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa
keadaan seperti :
a) Riwayat benturan tumpul yang kuat
b) Memar
c) Batuk darah
d) Buang Air Kecil atau Buang Air Besar berdarah
e) Luka tusuk
f) Patah tulang tertutup
g) Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut.
b. Perawatan Pada Perdarahan
1) Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan
perdarahan
a) Pakai Alat Pelindung Diri (APD) agar tidak terkena
darah atau cairan tubuh korban.
b) Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan
sewaktu memberi perawatan.
c) Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d) Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah
ternoda dengan darah atau cairah tubuh korban.
43
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Pada perdarahan besar
a) Jangan buang waktu mencari penutup luka
b) Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya
menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan
lain.
c) Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut
lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak)
bila masih belum berhenti maka lakukanlah
penekanaan pada titik-titik tekan.
d) Pertahankan dan tekan cukup kuat
e) Pasang pembalutan penekanan
3) Pada perdarahan ringan atau terkendali
a) Gunakan tekanan langsung pada penutup luka
b) Tekan sampai perdarahan terkendali
c) Pertahankan penutup luka dan balut
d) Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau
balutan pertama
4) Perdarahan dalam atau curiga perdarahan dalam
a) Baringkaan dan istirahatkan penderita
b) Buka jalan napas dan pertahankan
c) Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
d) Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan
menjadi syok
44
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
e) Jangan beri makan atau minum
f) Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
g) Rujuk ke pelayanan kesehatan (Public Health zone,
2013).
9. Evakuasi Korban Trauma
Pada korban trauma ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya:
a. Keadaan umum
Perdarahan luar dapat diketahui dengan jelas, pada
ekstremitas, genangan darah pada lantai, balutan yang penuh
derah serta perdarahan yang terjadi selama perjalanan ke
Rumah Sakit.
1) Luka terbuka yang mungkin sudah tidak berdarah, tetapi
mungkin terdapat saraf ataupun fraktur terbuka.
2) Deformitas atau perubahan bentuk pada ekstremitas
menunjukan adanya fraktur atau trauma sendi. Jenis
trauma seperti ini harus dilakukan pemasangan bidai
dahulu sebelum penderita dievakuasi.
3) Warna ekstremitas perlu diperiksa adanya memar
menunjukan adanya trauma otot atau jaringan lunak
diatas tulang atau sendi. Perubahan ini bisa disertai
45
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
bengkak atau hematoma. Gangguan vaskular mula-mula
akan ditandai dengan pucat pada ekstremitas distal.
4) Paralisis pada ekstremitas dari korban yang sadar
kemungkinan besar ada cedera pada servical. Juga rasa
nyeri pada vertebrata kemungkinan ada cedera tulang
belakang.
5) Penderita dengan nafas cepat dan sesak, pehatikan dada
kanan atau kiri yang teringgal, kemungkinan Tension
Pneumotoraks, bila gerakan nafas dari abdominal,
kemungkinan ada cedera spinal.
6) Perhatikan suara nafas tambahan, lakukan pembebasan
jalan napas.
b. Periksa dada
1) Diperiksa gerakan dada, ada krepitasi pada bagian dada
yang tertinggal, gerakan paradoksal.
2) Palpasi pelvis anterior posterior, kompresi distraksi
lakukan sekali saja karena dapat menimbullan
perdarahan baru.
3) Pulsasi ekstremitas, perbedaan kwalitas kiri dan kanan,
pengisian kapiler
4) Kompartemen otot seluruh ekstremitas, ditekan dengan
lembut apakah ada nyeri keras dan tegang.
46
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
5) Stabilitas sendi, krepitasi pada daerah yang deformitas.
6) Pemeriksaan neurogist untuk mengetahui cedera yang
mengenai saraf atau spinal.
7) Jangan lupa memeriksa punggung.
c. Perhatikan prinsip imobilisasi
1) Periksa ABCDE dan berikan terapi untuk keaadaan jiwa
yang mengancam jiwa terlebih dahulu.
2) Buka seluruh pakaian, termasuk ekstremitas, lepaskan
jam, cincin, kalung yang dapat menjepit, hati-hati
hipotermi.
3) Periksa neurovaskular sebelum memasang bidai. Periksa
pulsasi, perdarahan eksternal yang harus dihentikan,
sensorik dan motorik ekstremitas.
4) Tutup luka dengan tekanan dan balut steril.
5) Pilih jenis dan ukuran yang sesuai dengan ekstremitas
yang mengalami trauma. Bidai harus mencakup sendi
diatas dan dibawah ekstremitas yang trauma
6) Potong bantalan diatas tonjolan tulang.
7) Bidai dipasang pada ekstremitas yang cedera yang
pulsasi distalnya ada, jika pulsasi distal tidak teraba,
coba luruskan dengan melakukan traksi secara hati-hati,
pertahankan posisi ini sampai bidai dipasang.
47
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
8) Bidai dipasang pada ekstremitas yang sudah lurus, jika
belum lurus, diluruskan terlebih dahulu. Jika mengalami
kesulitan, jangan dipaksa, pasang bidai pada pada posisi
yang ada.
10. Tenik Memindahkan Korban
Beberapa aturan dalam penanganan dan pemindahan korban
a. Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan
tidak membahayakan penolong.
b. Terangkan secara jelas pada korban apa yang akan dilakukan
agar korban dapat kooperatif.
c. Libatkan penolong lain. Yakinlah penolong lain mengerti apa
yang akan dikerjakan.
d. Pertolongan memindahkan korban dibawah satu komando
agar dapat dikerjakan secara bersamaan
e. Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar
agar tidak membuat cedera punggung penolong dan korban.
1. Penolong Satu Orang
a) Mengangkat yang aman
Sering perlu digunakannya otot-otot yang kuat
antara lain: otot-otot paha, otot-otot pinggul dan otot
bahu. Ikuti cara-cara berikut ini :
48
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
1) Pikirkan dengan baik sebelum mengangkat/
konsentrasi.
2) Berdiri sedekat mungkin dengan korban atau
alat-alat yang digunakan untuk angkat.
3) Pusatkan kekuatan pada lutut
4) Atar punggung tegak namun tidak kaku
5) Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang
diperlukan
6) Selanjutnya bergeraklah secara halus, tahanlah
korban atau alat angkut dekat ke arah penolong.
b) Cara Human crutch
Human crutch : dipapah dengan dirangkul dari
samping, bila dimungkinkan beri alat bantu jalan
sebagai penopang atau penguat (alat bantu ekstra)
1) Berdiri di samping korban di sisi yang cedera
atau yang lemah, rangkulah satu lengan korban
pada leher penolong dan gaitlah tangan korban
atau pergelangannya.
2) Rangkulkan tangan penolong yang lain dari arah
belakang menggait pinggang korban. Tahan kaki
penolong yang berdekatan dengan korban untuk
mendampingi korban, sedang kaki penolong
49
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
yang jauh dari korban maju setapak demi
setapak.
3) Bergeraklah secara perlahan-lahan
4) Selanjutnya tarik perlahan-lahan gulungan yang
ada di arah kepala agar terbuka mengalasi korban
bagian atas sedang gulungan yang ada di arah
kaki tarik kebawah agar terbuka mengalasi tubuh
korban bagian bawah.
5) Selanjutnya sisipkan kedua tongkat masing-
masing dikiri dan di kanan tepi kanfas yang
sudah dilipat dan dijahit.
6) Angkat dan angkut korban secara berhati-hati.
c) Cara Drug (drag =diseret)
1) Jongkoklah dibelakang korban bantu korban
sedikit/ setengah duduk. Atur kedua lengan
korban menyilang dadanya.
2) Susupkan kedua lengan penolong dibawah ketiak
kiri dan kanan korban dan gapai serta pegang
kedua pergelangan tangan korban.
3) Secara hati-hati tarik/seret tubuh korban
kebelakang sembari penolong berjalan jongkok
ke belakang.
50
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
4) Bila kebetulan korban memakai jaket buka
semua kancingnya, balik bagian belakang
jaketnya, tarik dan seret hati-hati bagian
belakang.
Perhatian : cara-cara ini tidak digunakan pada korban
dengan cedera pundak, kepala, dan leher.
2. Penolong Satu Orang dengan Membopong
a) Cara cradle
1) Jongkoklah dibelakang korban letakan satu
lengan penolong dengan merangkul dibawah
punggung korban sedikit diatas pinggang
2) Letakan lengan yang lain di bawah paha korban
tepat berlipatan lutut.
3) Berdirilah pelan-pelan dan bersamaan
mengangkat korban.
b) Cara pick up back
(digendong, “ngamplok di punggung”)
1) Jongkoklah didepan korban dengan punggung
menghadap korban. Anjurkan korban meletakan
kedua lengannya merangkul diatas pundak
penolong. Bila dimungkinkan kedua tangannya
saling berpegangan di depan pada penolong.
51
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Gapai dan peganglah paha korban, pelan-pelan
angkat ke atas menempel pada punggung
penolong.
3. Tenaga Penolong Dua Orang
Dengan kedua lengan penolong/ tanpa kursi
a) Cara the two handed seat
(the two handed seat = ditandu dengan kedua
lengan penolong) Korban didudukan
1) Kedua penolong jongkok dan saking berhadapan
di samping kiri dan kanan korban lengan kanan
penolong dan lengan kiri penolong kanan saling
menyilang dibelakang punggung korban.
Menggapai dan menarik ikat pinggang korban.
2) Kedua lengan penolong yang menerobos dibawah
pelipatan lutut korban, saling bergandengan dan
mengait dengan cara saling memegang
pergelangan tangan.
3) Makin mendekatlah para penolong
4) Tahan dan atur punggung penolong tegap
5) Angkat korban pelan-pelan bergerah keatas.
52
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b) Cara the fore and aft carry
Jongkoklah dibelakang korban
1) Dudukan korban. Kedua lengan menyilang
didepan dada. Rangkul dari belakang dengan
menyusupkan kedua lengan penolong dibawah
ketiak korban setinggi dada korban.
2) Pegang pergelangan tangan kiri korban oleh
tangan kanan penolong. Dan pergelangan tangan
kanan korban oleh tangan kiri penolong.
3) Penolong yang lain jongkok disamping korban
setinggi lutut korban dan mencoba mengangkat
kedua paha korban.
4) Bekerjalah secara koordinatif
5) Pertahankanlah punggung tegap
6) Angkat pelan-pelan.
4. Tenaga Penolong 4 Orang
a) Dengan memakai tandu/stretcher
Peraturan umum membawa korban dengan
usungan kepala korban diarah belakang kecuali pada
hal-hal tertentu:
1) Korban dengan kerusakan tungkai berat,
hipotermia, menuruni tangga atau bukit.
53
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Pada korban stroke, trauma kepala, letak kepala
harus lebih tinggi dari kaki.
Setiap pengangkat siap pada keempat sudut.
Apabila hanya ada tiga pengangkat, maka 2
pengangkat dibagian kepala sedang yang satu di
bagian kaki.
Masing-masing pengangkat jongkok dan
menggapai masing-masing pegangan yang kokoh.
Di bawah komando salah satu pengangkat di
bagian kepala, keempat pengangkat bersamaan
berdiri sambil mengangkat stretcher.
Dengan komando berikutnya pengangkat
bergerak maju perlahan-lahan. Dengan posisi tubuh
dekat dengan usungan.
Selanjutnya untuk menurunkan strecher dengan
satu komando keempat pengangkat berhenti dan
selanjutnya bersamaan merunduk sambil
menurunkan stretcher
B. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,
54
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat mempengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
seseorang diperoleh melalui indra pendengaran yaitu telinga dan indra
penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan tentang pertolongan pertama memegang peranan yang
sangat penting. Banyak kejadian penderita gawat darurat yang justru
meninggal dunia atau mengalami kecacatan akibat kesalahan dalam
pemberian pertolongan awal. Biasanya pasien kegawatdaruratan yang
dalam penanganan atau tidak tepat prosedur penanganan sampai
menghilang nyawa (Humardani, 2013 : Fitriami 2018).
Pengetahuan merupakan faktor penting untuk mengetahui sikap dan
prilaku seseorang. Kurangnya pengetahuan dapat berpengaruh pada
tindakan yang dilakukan karena pengetahuan merupakan faktor predisposisi
untuk terjadinya prilaku (Jurisa, 2014).
1. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccal
(mengingat kembali) terhadap sesuatu yang spesifik dari
55
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang diterima.
Oleh sebab itu tingkatan ini adalah yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut. Secara benar
tentang objek yang dilakukan dengan menjelaskan,
menyebutkan, contoh, dan lain -lain.
c. Aplikasi ( application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi
sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya. Dalam kontak atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
56
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakan/ menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis ini
suatu kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan,
meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan
yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek
penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
Dari 6 tingkat pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan memiliki 6 tingkatan pengetahuan dimana tingkat
pengetahuan tersebut diantaranya tingkat pertama tahu setelah
mendapatkan pengetahuan, tingkat kedua memahami pengetahuan
yang telah didapatkan, tingkat ketiga dapat mengaplikasikan
pengetahuan dalam kehidupan sehati-hari, tingkat keempat mampu
menjabarkan suatu materi atau menganalisis, tingkat kelima dapat
mensintesis, pengetahuan yang keenam seorang mempunyai
kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi.
57
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik
formal maupun nonformal) berlangsung seumur hidup.
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut menerima informasi.
Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan cenderung
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat mengenai
kesehatan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh
dari pendidikan formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu
objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek posistif dan
aspek negatif. Kedua aspek inilah akhirnya akan menentukan
sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak
aspek positif dari objek yang diketahui, maka akan
menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.
58
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b. Informasi/media massa
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun
ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer
pengetahuan. Selain itu, informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memanipulasi, menggambarkan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. (Undang-
Undang Teknologi Informasi). Informasi yang diperoleh baik
dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan
pengaruh jangka pendek (immediete impact) sehingga
menghasilkan perubahan/peningkatan pengetahuan.
Berkembangnya teknologi akan menyediakan bermacam-
macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru, sehingga sarana komunikasi
berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat
kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
juga membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru lagi
bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
59
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses
yang lebih baik terhadap berbagai informasi termasuk
kesehatan.
d. Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang biasa dilakukan orang-orang
tidak melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk. Dengan demikian, seseorang akan bertambah
pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi
seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial
ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
e. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan terhadap individu yang berada dalam lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
maupun tidak, yang akan direspons sebagai pengetahuan oleh
setiap individu.
Pengalaman-pengalaman sebagai sumber pengetahuan
adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh
60
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan
memberikan pengetahuan dan ketrampilan profesional, serta
dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan
yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara
ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
kerja.
f. Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu
akan berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial,
serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya
penyesuaian dari menuju usia tua. Kemampuan intelektual,
pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan
hampir tidak ada penurunan pada usia ini dan sikap tradisional
mengenai jalannya perkembangan selama hidup sebagai
berikut:
1) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak
informasi yang dijumpai semakin banyak hal yang
dikerjakan sehingga menambah pengetahuan.
61
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada
orang-orang yang sudah tua karena telah mengalami
kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat
diperkirakan IQ akan menurunkan sejalan dengan
bertambahnya usia, khususnya pada beberapa
kemampuan yang lain seperti kosakata dan pengetahuan
umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ
seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan
bertambahnya usia (Agus,2013).
C. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku yang kondusif untuk kesehatan. Artinya
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, bagaimana
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan
orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kesehatan
Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu
untuk mengubah perilaku individu atau masyarakat dalam bidang
62
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
kesehatan. Selain hal tersebut, tujuan dan manfaat pendidikan
kesehatan adalah:
a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di
masyarakat.
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau
berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan
hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat
sarana pelayanan kesehatan yang ada.
d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang
lebih besar pada kesehatan (dirinya)
e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam
mencegah terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit
menjadi parah dan penyakit menular.
f. Membudidayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi
pribadi, keluarga, masyarakat umum sehingga dapat
memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan
pengobatan terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh
perubahan gaya hidup dan perilaku sehat sehingga angka
kesakitan terhadap penyakit tersebut berkurang (Notoatmodjo,
2007, Sulisna,2005).
63
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan yaitu :
a. Dimensi sasaran
1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran
individual.
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran
kelompok.
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran
masyarakat.
b. Dimensi tempat pelaksanaannya
1) Pendidikan kesehatan disekolah dilakukan disekolah
dengan sasaran murid yang pelaksanaannya
diintegritaskan dengan Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS)
2) Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
dilakukan di pusat kesehatan masyarakat. Balai
kesehatan, Rumah Sakit umum maupun khusus
dengan sasaran pasien dan keluarga pasien.
3) Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan
sasaran buruh atau karyawan.
c. Tempat pelayanan pendidikan kesehatan
1) Promosi kesehatan ( Health promotion)
2) Perlindungan khusus (Specific Protection)
64
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3) Diagnosa dini dan pengobatan segera (Early Diagnosis
and Prompt Treatment)
4) Pembatasan cacat (Disability Limitation)
5) Rehabilitasi ( Rehabilitation) (Mubarak, 2006).
4. Metode Pendidikan Kesehatan
a. Metode ceramah
Ceramah ialah cara menyajikan pelajaran melalui
penuturan secara lisan dan penjelasan langsung pada
kelompok peserta didik.
b. Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok ialah percakapan uang direncanakan
atau dipersiapkan antara tiga orang atau lebih tentang topik
tertentu dengan seorang pemimpin untuk memecahkan suatu
permasalahan serta membuat suatu keputusan.
c. Metode panel
Panel adalah pembicara yang sudah direncanakan di
depan pengunjung tentang sebuah topik yang diperlukan tiga
panelis atau lebih serta diperlukan seorang pemimpin. Dalam
diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi
berperan sebagai peninjau para panelis yang sedang
berdiskusi.
65
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
d. Metode forum panel
Forum panel adalah panel yang didalamnya
pengunjung berpartisipasi dalam diskusi, misalnya audiens
disuruh untuk memutuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
e. Metode permainan peran
Bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai
bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi
peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang
mungkin muncul pada masa mendatang.
f. Metode simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan
membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut
pandang berdasarkan keahlian. Setelah para penyaji
memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas,
maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan.
g. Metode demonstrasi
Demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran
dengan memperasakan dan menunjukkan kepada peserta
didik tentang suatu proses, simulasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Sanjaya, 2008).
66
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
5. Media atau Alat Bantu Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan
Media atau alat bantu pembelajaran adalah alat-alat yang
digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran
dan biasanya dengan menggunakan alat peraga pelajaran. Alat
peraga pada dasarnya dapat membantu peserta didik untuk menerima
pelajaran dengan menggunakan Panca indranya. Semakin banyak
indra yang digunakan dalam menerima pelajaran semakin baik
penerima pelajaran (Suliha,2005).
Macam-macam media atau alat bantu tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja
atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio
atau rekaman suara.
b. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak
mengandung unsur suara seperti film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan
yang dicetak seperti media grafis.
c. Media audiovisual yaitu jenis media yang mengandung unsur
suara dan juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat
misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik.
67
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
d. Media alat bantu berdasarkan pembuatannya
1) Alat bantu elektronik yang rumit contohnya film, film
slide, transparansi. Jenis media ini memerlukan alat
proteksi khusus seperti film projector, slide projector,
operhead projector (OHP).
2) Alat bantu sederhana contohnya leaflet, model buku
bergambar, benda-benda nyata (sayuran, buah-
buahan), papan tulis, film chart, poster, boneka,
panthom, spanduk. Ciri-ciri alat bantu sederhana
adalah muda, mudah memperoleh bahan-bahan, ditulis
atau digambar dengan sederhana, memenuhi
kebutuhan pengajar, mudah dimengerti serta tidak
menimbulkan salah persepsi (Sanjaya, 2008, Suliha,
2005).
68
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
D. Kerangka Teori
Sumber: Junaidi (2010), Muhamad (2005), Notoatmojo (2012), Tilong (2014)
Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan:
1. Pendidkan
2. Informasi / media massa
3. Pekerjaan
4. Sosial, budaya dan ekonomi
5. Lingkungan
6. Usia
Sumber: Notoatmodjo (2012)
Pemberian pendidikan kesehatan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan
Lalu Lintas
Cedera
Pendidikan Kesehatan
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Lalu
Lintas
1. Pertolongan pertama
pada patah tulang
2. Teknik melepas helm
3. Perdarahan
4. Evakuasi korban
dengan trauma
Peningkatan Pengetahuan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Lalu Lintas
69
Pengaruh Pemberian Pendidikan…, TITIK ROMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
E. Kerangka Konsep
F. Hipotesis penelitian
Ho : Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada
kecelakaan lalu lintas terhadap tingkat pengetahuaan pada satuan
pengamanan (satpam) Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada
kecelakaan lalu lintas terhadap tingkat pengetahuaan pada satuan
pengamanan (satpam) Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Variabel Independent
Pendidikan Kesehatan
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Lalu Lintas
Variabel dependent
Tingkat Pengetahuan pada
Satuan Pengamanan
(SATPAM) Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto