Bab II Tinjauan Pustaka Phk

21
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produk Pro duk mer upa kan tit ik pus at dar i keg iat an pemasaran kar ena pro duk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari  perus ahaann ya. Suatu produ k harus memiliki keun ggulan dari produ k-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, da n ras a agar dapa t mena rik mi nat kons umen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. 2.1.1. Pengertian Produk  Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan  perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsum si yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuh an. Secara kons eptu al produ k adal ah pemaham an sub yekt if dari  prod usen atas sesu atu yan g bisa dita warka n seba gai usah a untuk men cap ai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didef inisi kan seba gai pers epsi kons ume n yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. 2. 1.2. Atri but Pr oduk Me nur ut Ko tler & Ar ms tron g (20 01: 354 ) beb erap a atri but yan g menyertai dan melengkapi produk (karakteristik a tribut produk) adalah: a. Merek (branding) Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk men gid enti fika si pro duk atau jasa dari satu atau kelomp ok pen jua l dan mem beda kann ya dari produ k pesa ing. Pem beria n me rek meru paka n mas alah pok ok dala m stra tegi pro duk . Pemberi an mere k itu mah al dan memakan wak tu, ser ta dap at membuat produk itu ber has il atau gagal. 6

Transcript of Bab II Tinjauan Pustaka Phk

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 1/21

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk 

merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di

konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari

  perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk 

yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan,

garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan

membeli produk tersebut.

2.1.1.  Pengertian Produk  

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346)

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk  mendapatkan

 perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

  produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2.1.2. Atribut Produk 

Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang

menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:

a.  Merek (branding)

Merek  (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,

atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk 

mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan

membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan

masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan

memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal.

6

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 2/21

 

 Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada

 produk (Kotler & Armstrong, 2001:360

  b. Pengemasan(packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk.

c. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk  (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk 

untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,

ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai

lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat

menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain

mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai pelanggan.

2.1.3.  Tingkatan Produk.

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:

a.  Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang

dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa

 b.  Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual

product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual

diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang

dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti

(Kotler & Armstrong, 2001:348).

c.  Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa

  pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan

menanggapi dengan baik  claim dari konsumen dan melayani

konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau

 pertanyaan. (Kotler & Armstrong, 2001: 349).

2.1.4.  Klasifikasi Produk.

7

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 3/21

 

Menurut Fandy Tjiptono (2000:98) klasifikasi produk bisa

dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud

tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu

 barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang,

yaitu:

a.  Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya

adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan

garam.

 b.  Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa

  bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk 

 pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV,

lemari es, mobil dan komputer.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga

diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk  tersebut

dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang

konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's

goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan

konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga),   bukan untuk tujuan

  bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat

 jenis yaitu:

a.  Convinience Goods

Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki

frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu

segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil)

dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi,

  baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas

hujan.

b. Shopping Goods

8

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 4/21

 

Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan

  pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai

alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga,

kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah

tangga (TV, mesin cuci tape recorder), furniture (mebel), pakaian.

c. Specially Goods

Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan

identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia

melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah

 barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.

d. Unsought Goods

Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen

atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan

untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah

kuburan (Tjiptono, 2000 : 99-100 ).

2.2. Promosi

Dalam mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suatu

rancangan strategi dan program-program penjualan yang efektif dan efisien.

Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye perusahaan dan

 promosi yang paling baik adalah promosi yan dilakukan oleh pelanggan yang puas.

Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat karena masalahnya

 bukan hanya menyangkut pada bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan

tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya ini

yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan perusahan.

2.2.1.  Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix

yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran  produk 

atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan

(1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk 

mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G.  Nikels dalam bukunya

Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau

9

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 5/21

 

  persuasi satu arah yang dibuat untuk  mengarahkan seseorang atau

organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik 

  beratnya berbeda. Definisi pertama lebih menitik beratkan  pada

 pendorongan permintaan. Sedangkan definisi kedua lebih menitik beratkan  pada

  penciptaan pertukaran. Pertukaran akan terjadi karena adanya  permintaan

dan penawaran, dengan adanya permintaan akan mendorong terciptanya

 pertukaran. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang   penting dalam

manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses   berlanjut. Dengan

 promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak  tertarik untuk membeli

suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba  produk sehingga konsumen

melakukan pembelian.

Jenis promosi atau promosional mix menurut William J. Stanton

dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi strategi yang  paling

 baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling , dan alat  promosi

yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan  program

  penjulan. Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas  beberapa variabel

promotion mix selain periklanan dan personal selling.

2.2.2.  Variabel-variabel Promosi

Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam

promotional mix ada lima, yaitu:

a.  Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan

  presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau

 jasa.

  b. Penjualan Personal(personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka

mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan

 pelanggan.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

10

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 6/21

 

suatu produk atau jasa.

d. Hubungan masyarakat (public relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh

dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau

menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus

untuk memperoleh tanggapan langsung.

Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang

dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga

dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan  pembelian.

2.2.3.  Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi

Pelaksanaan promosi akan melibatkan beberapa tahap (BasuSwasta Dh

dan Irawan, 1990: 359-361), antara lain:

a. Menentukan Tujuan

Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika  perusahaan

menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala

 prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.

 b. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju

Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya

harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan

  psikografis. Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu

yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang

 bersangkutan.

c. Menyusun Anggaran

Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan

  perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan

untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.

d. Memilih Berita

Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk  mencapai

 pasar yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung

11

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 7/21

 

 pada tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada  pada tahap

 perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi  produk akan

menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya  perusahaan lebih

cenderung mengutamakan tema promosi yang  bersifat persuasif.

e. Menentukan Promotional Mix

Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda  pada

masing-masing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan

masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap

 perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan

untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk  atau

 perusahaan yang menawarkannya.

f. Memilih Media Mix

Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada

khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat

dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,

 brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang

(baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran,

direct mail , point of purchase , kalender). Untuk itu manajer 

harus

memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran

 produk perusahaan.

g. Mengukur Efektifitas

Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat

  promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa

dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahuiapakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.

h.  Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi

Setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan

 perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional

mix, media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian

anggaran tersebut. Yang penting, perusahaan harus memperhatikan

kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari12

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 8/21

 

kesalahan yang sama di masa mendatang.

Teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi,

dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk 

memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa.

Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali

membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan,

dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya

tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu

mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan

 pembelian.

Perilaku konsumen merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan

tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri,

  para pakar teori pemasaran banyak sekali meminjam berbagai konsep yang

dikembangkan di berbagai disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis

(studi mengenai individu), Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial

(studi bagaimana individu beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh

masyarakat pada individu), dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin

ilmu pemasaran yang baru.

2.3 Definisi perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu

mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia

(waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan

konsumsi. Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang

terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak 

selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori

 pemasaran.

2.4 Pentingnya perilaku konsumen

1. Dalam Kehidupan Sehari-hari

Di dalam kehidupan sehari-hari perilaku konsumen sangat penting. Terutama hal

yang mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka

13

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 9/21

 

membeli, di mana mereka membeli,  seberapa sering mereka membeli, dan

sebarapa sering mereka menggunakannya.

Di samping itu dapat juga mempelajari pemakaian konsumen, mengevaluasi

 pasca-pembelian produk yang mereka beli dan untuk mengetahui cara individu

membuang produk yang dulu pernah baru.

2. Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda

namun berhubungan satu sama lain, yaitu : Tahap Masukan (Input), Tahap Proses

dan Tahap Keluaran (Output).

a. Tahap Masukan (Input)

Mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan

terdiri dari dua sumber informasi utama : Usaha pemasaran perusahaan

(produk itu sendiri, harganya, promosinya dan dimana ia dijual) dan

  pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman,

tetangga sumber informal dan non-komersial lain, kelas sosial serta

keanggotaan budaya dan subbudaya). Dampak kumulatif dari setiap usaha

 pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, temen-teman, tetangga dan tata

  perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang

mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka

menggunakan apa yang mereka beli.

  b. Tahap Proses

Memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai factor 

  psikologis yang melekat pada setiap individu (motivasi, persepsi,

 pengetahuan, kepribadian dan sikap) mempengaruhi cara masukan dari luar 

  pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadapkebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelin dan evaluasi terhadap

 barbagai alternative, pada gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis

konsumen yang ada.

c. Tahap Keluaran (Output)

Dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam

kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat: Perilaku

membeli dan evaluasi setelah membeli.

14

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 10/21

 

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Oleh karenanya motif menggiatkan perilaku orang dan persepsi

menentukan arah perilakunya. Karena kita harus meninjau unsur-unsur yang

mempengaruhi atau memberi bentuk persepsi seseorang. Unsur-unsur ini adalah

 budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi. Seperti tergambar 

 pada bagan di bawah ini.

BUDAYA SOSIAL PRIBADI PSIKOLOGI  

PEMBELI

Budaya

 

SubBudaya

 

Kelas Sosial

Umur dan

Tahap daur 

Hidup

PekerjaanStatus

Ekonomi

Gaya Hidup

 

Kepribadian

dan Konsep

Diri

Kelompok 

Acuan 

Keluarga

 

Peran dan

Status

Motivasi

Persepsi

Pengetahuan

 

Keyakinan

dan Sikap

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku

konsumen (Philip Kotler, 1997:144)

Dapat kita lihat pada gambar diatas bahwasanya yang mempengaruhi

tingkah laku konsumen terdapat berbagai faktor yaitu:

2.5.1. Faktor Budaya

Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku

sesorang karena budaya tumbuh dalam suatu masyarakat sejak kecil. Pengertian

  budaya itu sendiri adalah kumpulan nila-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan

tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan

lembaga penting lainnya (Philip Kotler, 1997). Setiap masyarakat mempunyai

 budaya dan pengaruh budaya pada tingkah laku pembelian bervariasi amat besar,

oleh karenanya pemasar selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar 

dapat mengetahui produk baru yang mungkin diinginkan.

1. Sub-budaya

Subbudaya adalah sekelompok orang yang mempunyai system nilai sama

 berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi, termasuk juga agama,

15

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 11/21

 

kelompok ras, dan wilayah geografi (Philip Kotler,1997). Banyak 

subbudaya membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering

merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan

kebutuhan mereka.

2. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur 

dengan para anggota yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku

yang serupa (Philip Kotler, 1997). Kelas sosial menentukan pemilihan

 produk dan merek tertentu dalam bidang-bidang seperti pakaian, peralatan

rumah tangga dan sebagainya.

2.5.2. Faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.

1 Kelompok Acuan

Tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok kecil. Kelompok 

yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi

anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan

kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal, seperti

keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Beberapa merupakan

kelompok sekunder, mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler,

mencakup kelompok keagamaan, asosiasi professional, dan serikat

  pekerja. Kelompok  acuan berfungsi sebagai titik perbandingan atau

acauan langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam membentuk sikap

dan tingkah laku sesorang (Philip Kotler,1997).

2. KeluargaSelain kelompok keluarga juga sangat mempengaruhi tingkah laku

  pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

 penting dalam masyarakat, salah satu contoh yang paling dominan adalah

keterlibatan suami-istri dalam proses pembelian.(Philip Kotler, 1997)

3. Peran dan Status

Peran dan status seseorang ketika dia menjadi anggota kelompok, klub

organisasi, posisinya ditentukan banyak peran dan status seseorang itu

16

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 12/21

 

sendiri dalam organisasi, setiap peran membawa status yang

mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat misalnya

 peran manajer masyarakat mempunyai status yang lebih tinggi dalam

masyarakat dibanding peran masyarakat lain pada umumnya.

2.5.3. Faktor Pribadi

Keputusan seseorang sebelum membeli suatu produk juga dapat

dipengaruhi oleh faktor pribadi antara lain yaitu:

1. Umur dan Tahap Daur Hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa

hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotan dan rekreasi sering

kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur 

hidup keluarga – tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai

dengan kedewasaanya.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Pekerja kasar cenderung membeli banyak pakaian untuk bekerja,

sedangkan pekerja kantor membeli lebih banyak jas dan dasi. Pemasar 

 berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas

rata-rata akan produk dan jasa mereka.

a. Situasi Ekonomi

Situasi seseorang akan mempengaruhi perilaku dalam membeli

 produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat

minat. Bila indikator ekonomi menunjukan resesi, pemasar dapat

mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikankembali, dan mengubah harga produknya.

 b. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam

aktivitas , interes, dan opininya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang

lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang; gaya hidup

menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara

keseluruhan didunia.

17

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 13/21

 

c. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian seseorang yang jelas mempengaruhi tingkah laku

membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik 

yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama

terhadap lingkungan dirinya sendiri. Biasanya tercermin sebagai rasa

 percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, menyesuaikan diri, dan

keagresifan. Hal ini dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku

konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

2.5.4. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli seorang konsumen lebih lanjut dipengaruhi oleh

empat faktor psikologi yang penting yaitu:

1. Motivasi

Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk 

mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan

tersebut (Philip Kotler, 1997). Kebutuhan berubah menjadi motif kalau

merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Mula-mula

seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhan yang paling penting,

setelah kebutuhan tersebut terpuaskan kebutuhan itu tidak lagi menjadi

motivator dan kemudian orang tersebut akan memuaskan kebutuhan yang

lebih penting selanjutnya, hal tersebut dikemukan oleh teori Maslow pada

 bukunya Kotler (1997).

2. Persepsi

Seorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut

 bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Persepsi itu sendiri

adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, danmengitepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti

mengenai dunia (Philip Kotler, 1997).

3. Pengetahuan

Jika seorang konsumen bertindak maka dengan sendirinya mereka belajar.

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual

yang muncul dari pengalaman, pembelajaran berlangsung melalui saling

 pengaruh dari dorongan, rangsangan, petunjuk, respon, dan pembenaran.

18

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 14/21

 

4. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki sesorang mengenai

sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan

dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

Tabel 2.1

Model Perilaku Pembeli

Stimulus

Pemasaran

Stimulus

lainnya

Karakteristik 

Pembeli

Proses

Keputusan

Pembeli

Keputusan

Pembeli

Produk 

Harga

Distribusi

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik 

Budaya

Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologi

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Keputusan pembeli

Perilaku

 pembeli

Pilihan produk 

Pilihan merek 

Pilihan pemasok 

Penentuan saat

 pembelian

Jumlah pembelian

Sumber : Phillip Kotler dan Sweet Hoong Ang, et.all. Manajemen Persfektif Asia. Buku 1. 2002.

Hal.222.

Titik tolak memahami pembeli adalah model tanggapan rangsangan

(stimulus response model) seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1. rangsangan

 pemasaran dan lingkungan masuk kedalam kesadaran pembeli. Karakteristik dan

 proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembeli tertentu

lainnya. Tugas manajer adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran

 pembeli antara datangnya stimulus luar dan keputusan pembelian.

Berdasarkan konsep perilaku konsumen yang diajukan oleh Shiffman dan

Kanuk (2000), serta Loudon dan Bitta (1993) menunjukkan bahwa terdapat duaelemen penting perilaku konsumen, yaitu elemen proses pengambilan keputusan

dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu

dalam menilai, mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa. Konsumen

membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang dan jasa

tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau

dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan dan

dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli.

19

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 15/21

 

Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor dasar yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas

sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok 

referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun

tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi

mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan

 pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

2. Faktor internal

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi,

 persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan

  perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari

 pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

2.6 Keputusan Pembelian

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,

termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan

 proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut Kotler 

(1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan

 pembelian

Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001:

226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen

 benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan.

2.6.1. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan

dalam sebuah model di bawah ini (Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999;

251):

20

 

Pengenalan

Kebutuhan

Perilaku

setelah

 pembelian

Keputusan

Pembelian

Evaluasi

Alternatif 

Pencarian

Informasi

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 16/21

 

P

Sumber : Philip Kotler dan AB. Susanto, Pemasaran di Indonesia,

(1999: 251)

Gambar 2.2

Model Proses Pembelian Lima Tahap

Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,

khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi

dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya

tidak sesuai.

a.  Pengenalan masalah

Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli

menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan

keadaan yang diinginkanya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh

rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan

orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai

suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan

  berdasarkan pengalaman ynag sudah ada. Seseorang telah belajar 

  bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis

objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu.

 b.  Pencarian informasi

Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam

mencari

informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang

tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan

kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan

memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari

kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari

informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi

  pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang

maksimal.

c.  Evaluasi alternatif 

21

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 17/21

 

Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk 

memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang

dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus

  berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang

diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan

keputusan untuk membeli.

d. Keputusan pembelian

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri

dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi

alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk 

menentukan produk mana yang akan dibeli.

e. Perilaku setelah pembelian

Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan

yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek 

 barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari

daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang

yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek  barang

tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi

 perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan

cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan

 pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan  pada orang-orang

yang baru saja membeli produknya

2.7 Kerangka Pemikiran

Dalam mempelajari, menganalisis dan memahami konsumen diperlukan

suatu kerangka pemikiran yang diharapkan dapat membantu dalam penyusunan

suatu strategi pemasaran yang aplikatif terhadap kondisi faktual di lapangan.

Kerangka pemikiran ini didasarkan pada perpaduan model-model perilaku

konsumen yang diajukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, serta berbagai teori-

teori pendukung lain yang berkaitan. Adapun deskripsi kerangka pemikiran

selengkapnya disajikan pada Gambar 2.3 berikut ini.

22

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 18/21

 

I n d i v i d u a l K o n s u m e n

* F a k t o r P r i b a d i ( X1

)

- P e n g e t a h u a n p r o d u k ( X1 . 1

)

L i n g k u n g a n

* F a k t o r B u d a y a ( X2

)

- N i l a i B u d a y a ( X2 . 1

)

* F a k t o r K e l o m p o k A c u a n ( X3

)

- K e l u a r g a ( X3 . 1

)

- T e m a n ( X3 . 2

)

* F a k t o r K e l a s s o s i a l (X4

)

- P e n d a p a t a n ( X4 . 1

)

M a r k e t i n g M i x* F a k t o r P r o d u k ( X

5)

- D e s a i n ( X5 . 1

)

- K u a l i t a s ( X5 . 2

)

- B a h a n ( X5 . 3

)

- K e u n i k a n ( X5 . 4

)

- U k u r a n ( X5 . 5

)

* F a k t o r H a r g a ( X6

)

- T i n g k a t h a r g a ( X6 . 1

)

- P o t o n g a n h a r g a ( X6 . 2

)

* F a k t o r P r o m o s i ( X7

)

- P a m e r a n ( X7 . 1

)

- P e r s o n a l S e l l i n g ( X7 . 2

)

* F a k t o r D i s t r i b u s i ( X8

)

- T r a n p o r ta s i ( X 8 . 1 )- S a l u r a n D i s t r i b u s i ( X

8 . 2)

* F a k t o r K o n d i s i F i s i k ( X9

)

- D e s a i n b a n g u n a n ( X9 . 1

)

- T e m p a t p a r k i r ( X9 . 2

)

- T a t a l e t a k p r o d u k ( X9 . 3

)

- S a r a n a l a i n n y a ( X9 . 4

)

K e p u t u s a n

P e m b e l i a n

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Faktor-faktor yang berhubungan dengan

Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk 

Kerajinan kulit motif Wayang (tatah sungging) di KabupatenBantul.

23

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 19/21

 

Tabel 2-2 Hasil Penelitian Terdahulu

24

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 20/21

 

 No Nama Peneliti dan Judul

Penelitian

Konsep Penelitian dan

Metode Analisis

Hasil Penelitan dan Implikasi

1 Bekti Setiawati (2006) :

Pengaruh Kualitas

Produk dan Promosi

terhadap Keputusan

Pembelian Kerupuk 

Rambak “DWIJOYO” di

Desa Penanggulan Kec.

Pegandon Kab. Kendal”

Metode yang digunakan

dalam pengumpulan

data yaitu metode

kuesioner  (angket) dan

metode dokumentasi.

Untuk metode analisis

data yang digunakan

dalam penelitian ini

adalah Analisis RegresiLinier Berganda yang

digunakan untuk 

mengetahui pengaruh

antara variabel bebas

dan variabel terikat yaitu

antara kualitas produk 

(X1) dan promosi (X2)

terhadap keputusan

 pembelian (Y). Analisis

Ada pengaruh positif antarakualitas  produk dan promosi

terhadap keputusan Besarnya

  pengaruh kualitas  produk 

terhadap keputusan

  pembelian dapat dilihat dari

koefisien determinasinya

yaitu sebesar 0.316. Hal ini

 berarti bahwa secara parsialfaktor kualitas produk 

  berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 

31.6%. Sedangkan koefisien

determinasi untuk variabel

 promosi sebesar 0.128. Hal

ini berarti bahwa secara

  parsial faktor promosi

  berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 

12.8%.2  Pengaruh Bauran

 Pemasaran Terhadap

 Keputusan Pembelian Pada Dealer PT.

SUN STAR MOTORMalang”.

Analisis Regresi Linier 

Berganda

Dari hasil uji F dapatdisimpulkan bahwa F hitungsebesar 153,638 > dari Ftabel2,43 yang berarti bahwa

 pada taraf nyata α  = 0,05  produk (X1), harga (X2),salurandistribusi (X3)dan promosi(X4) secara

simultan/bersama-samamempunyai pengaruh

  bermakna terhadapKeputusan Pembelian (Y)dapat diterima atau teruji

  pada taraf nyataα  = 0,05.Hasil koefisien regresi yangada ternyata variabel

  promosi penjualan (X4)nilai t hitungnya paling

  besar (4,309) dibandingkandengan nilai koefisienregresi dan nilai t hitungvariabel bebas lainnya dansignifikan  pada taraf nyataα  = 0,05 (r < 0,05), makahipotesis kedua yangmenyatakan bahwa didugavariabel promosi (X4)mempunyai pengaruh yang

  paling dominan terhadapkeputusan pembelian teruji

dengan taraf nyata α

    = 0,05.

3 Vici Kristina

 Hutagaol(2005)

 Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhada

Menggunakan analisiskorelasiPearson untuk menganalisis data secara

Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa

  pelaksanaan strategi bauran  pemasaran (X) yang

25

5/14/2018 Bab II Tinjauan Pustaka Phk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-tinjauan-pustaka-phk-55a7584d155e6 21/21

 Pemasaran Terhada 

26