BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya...

15
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengulas dan menjelaskan tentang penelitian terdahulu , landasan teori, kerangka pikir dan konsep konsep penelitian. 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Sejenis Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan itu. Oleh karena itu, penulis mencoba menelusuri kepustakaan yang memuat hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Dewi Mega Ningrum (tanpa tahun) pernah melakukan penelitian berjudul ―Apresiasi Pemirsa Terhadap Tayangan Opera Van Java (OVJ) di Trans7‖. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik sampling purposive sampling, sedangkan teori yang digunakan adalah teori Uses and Gratification. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pemirsa memberikan apresiasi yang tergolong sangat tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java (OVJ) di Trans7, baik dari segi pengetahuan (kognitif), perasaan (emotif), maupun penilaian (evaluatif). Atas dasar itu, Ningrum menyarankan agar pihak Trans7 salalu memberikan inovasi pada tayangan ini, agar program yang tayang hampir setiap hari itu tidak membosankan pemirsa. Tingginya apresiasi penonton terhadap tayangan OVJ seperti yang dikatakan pada penelitian di atas, itu membuktikan bahwa OVJ merupakan salah satu tayangan komedi yang menarik.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengulas dan menjelaskan tentang penelitian terdahulu , landasan

teori, kerangka pikir dan konsep – konsep penelitian.

2.1 Penelitian Terdahulu Yang Sejenis

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan itu. Oleh karena itu,

penulis mencoba menelusuri kepustakaan yang memuat hasil penelitian terdahulu yang

terkait dengan penelitian ini.

Dewi Mega Ningrum (tanpa tahun) pernah melakukan penelitian berjudul

―Apresiasi Pemirsa Terhadap Tayangan Opera Van Java (OVJ) di Trans7‖. Penelitian

ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik sampling purposive sampling,

sedangkan teori yang digunakan adalah teori Uses and Gratification. Hasil penelitian

tersebut menunjukan bahwa pemirsa memberikan apresiasi yang tergolong sangat

tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java (OVJ) di Trans7, baik dari segi

pengetahuan (kognitif), perasaan (emotif), maupun penilaian (evaluatif). Atas dasar

itu, Ningrum menyarankan agar pihak Trans7 salalu memberikan inovasi pada

tayangan ini, agar program yang tayang hampir setiap hari itu tidak membosankan

pemirsa. Tingginya apresiasi penonton terhadap tayangan OVJ seperti yang dikatakan

pada penelitian di atas, itu membuktikan bahwa OVJ merupakan salah satu tayangan

komedi yang menarik.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

2

Ramadhani dkk. (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh ucapan-ucapan

dan adegan-adegan kasar dalam tayangan Opera Van Java terhadap tingkah laku anak

usia 10—12 tahun. Hasil penelitian itu menunjukan bahwa umumnya anak-anak

mendapatkan kata-kata kasar dari tayangan OVJ. Namun, ucapan-ucapan kasar yang

mereka peroleh dari OVJ tidak terlalu besar. Mereka lebih sering memperoleh

ucapan-ucapan kasar dari lingkungannya. Kata-kata kasar yang mereka dapatkan itu

bisa berasal dari berbagai sumber. Penelitian tersebut hanya tentang tayangan Opera

Van Java dan pengaruhnya terhadap anak – anak, belum sampai pada latar belakang

mereka menonton bahkan menyukai Opera Van Java.

Penelitian tentang daya tarik tayangan di media massa pernah juga dilakukan,

meskipun bukan tentang tayangan sinetron televisi. Nurrohman (2009) melakukan

penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan baliho pada

kawasan simpang lima Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

pesan iklan berpengaruh positif terhadap efektivitas iklan. Daya tarik iklan dan

kualitas posisi iklan juga berpengaruh positif terhadap efektivitas iklan. Semua

variabel independen secara bersama berpengaruh positif terhadap efektivitas

iklan namun kualitas pesan iklan berpengaruh paling dominan.

Said (2012) melakukan penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi

efektivitas iklan media elektronik (TV) produk sepeda motor Yamaha. Penelitian ini

dilakukan di Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden menilai

iklan Yamaha mempunyai daya tarik yang tinggi karena endorsernya cocok untuk

menjadi ikon produk, jinglenya melibatkan penyanyi ternama, serta desain

tampilan visualnya baik. Hal ini menunjukkan bahwa unsur endorser dan jingle

dalam iklan tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan efektivitas

iklan sepeda motor Yamaha itu sehingga makin meningkatkan efektivitas iklan

tersebut.

Fera Rizki Khoirunnisa (2011) melakukan penelitian tentang ‗Motif dan

Kepuasan Masyarakat Terhadap Program Acara OVJ Trans7 di Kelurahan Muktiharjo

Lor Kecamatan Genuk Semarang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa meskipun

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

3

program acara OVJ merupakan acara yang memiliki rating tinggi di Trans7, namun

acara tersebut tidak memberikan kepuasan kepada penontonnya sehingga dapat

dikatakan bahwa acara yang memiliki rating tinggi belum tentu telah memenuhi

kebutuhan penontonnya dan belum tentu memuaskan. Dan dari penelitian tersebut yang

melatarbelakangi penelitian ‗Ketertarikan Khalayak Terhadap Tayangan OVJ‘, karena

pada saran dari penelitian sebelumnya diatas dikatakan bahwa perlu diadakan penelitian

lebih lanjut yang lebih luas dan mendalam (mencakup tentang beberapa variable lain

yang memungkinkan dapat dipergunakan sebagai indicator penelitian terhadap motif

menonton program variety show. Seperti : konten acara, etting panggung, bintang tamu,

dsb).

Dari beberapa penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa unsur – unsur

yang mengusung sebuah pesan yang disampaikan kepada khalayak, memiliki tingkat

daya tarik sendiri – sendiri yang berbeda menurut penilaian khalayak. Hal ini dapat

dimengerti oleh karena masyarakat terdiri dari berbagai lapisan dan latar belakang

berbeda – beda, sehingga penilaian mereka terhadap sesuatu objek tentu berbeda – beda

pula.

2.2 . Teori yang digunakan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori yang dipadukan

untuk menjelaskan fenomena masalah yang diteliti. Teori yang pertama adalah teori

S-O-R karena terlihat jelas pada refleksi teori tersebut terhadap penelitian yang

dilakukan. Dengan adanya stimulus yang diberikan kepada khalayak, nantinya akan

menghasilkan sebuah efek, yaitu respon para pemirsa terhadap tayangan yang

ditontonnya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

4

Teori kedua yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Daya Tarik,

dimana teori ini yang paling dominan diantara yang lainnya. Tayangan yang

disuguhkan kepada khalayak seharusnya memiliki daya tarik yang tinggi, karena itu

adalah poin terpenting dalam setiap tayangan. Setiap bidang pekerjaan, menyebut

komunikan dengan sebutan yang berbeda. Jika di radio sebutan untuk konsumennya

yaitu pendengar, televisi yaitu penonton, dan dalam perdagangan disebut dengan

pembeli. Konsumen memiliki peran yang sangat penting bagi berdirinya sebuah

perusahaan. Komunikator harus bisa memanjakan dan melakukan segala sesuatu

untuk dapat menyenangkan hati konsumennya, dan dalam hal ini yaitu televisi

terhadap penontonnya. Terdapat sebuah kalimat yaitu konsumen adalah raja (Engel,

dkk. 1994 : 9). Kalimat ini ingin memberi arti bahwa konsumen bukanlah komunikan

yang tidak bisa terfikir. Ia memiliki kuasa untuk menerima atau menolak apa yang

diberikan komunikator melalui media apapun, misal televisi.

Berikut adalah penjelasan tentang teori-teori tersebut.

2.2.1 Teori S-O-R

Teori ini merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini

semula berasal dari Psikologi, namun kemudian menjadi teori komunikasi karena

objek model dari Psikologi dan Ilmu Komunikasi adalah sama yaitu manusia yang

jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan

konasi. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi.

Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,

simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara

tertentu. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap

stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 1999:254).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

5

Jadi unsur-unsurnya adalah :

a. Stimulus (S) = Pesan

b. Organisme (O) = komunikan / responden

c. Response (R) = Efek

Jika dikaitkan dengan tayangan televisi, maka dapat dikatakan bahwa apapun

yang disuguhkan akan mendapatkan respon dari penonton tayangan televisi itu.

Berbagai macam ucapan, gaya tubuh, penampilan busana, dan lain sebagainya yang

ditampilkan di layar televisi itu akan merangsang penonton untuk merespon apa yang

mereka saksikan. Dengan begitu, nantinya akan menimbulkan perasaan suka atau

tidak suka terhadap tayangan televisi yang mereka tonton.

Bagaimana respon penonton terhadap suatu tayangan televisi, penulis akan

menjelaskannya dengan merujuk kepada pemikiran Dennis Mc Quail. Menurut Mc

Quail (1989), khalayak atau publik adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama

terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempunyai pendapat yang

sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman untuk itu.

Khalayak juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,

pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya. Dalam kaitannya sebagai

penerima pesan yang disiarkan oleh media massa maupun individual, proses

penerimaan, distribusi informasi dan perubahan perilaku pada penerima pesan

memiliki urutan sebagai berikut:

1) Seleksi

2) Interpretasi (penerjemahan pesan/ pemaknaan)

3) Masuk memori (teringat)

4) Proses berpikir

5) Perilaku/ tindakan (evaluasi: senang/ tidak senang) atau kecenderungan

bertindak terhadap informasi yang mereka terima.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

6

Ketertarikan khalayak atas objek yang dipilihnya merupakan sebuah bukti

bahwa objek tersebut menarik dan disukai. Dengan begitu, loyalitas penonton

terhadap objek yang dalam hal ini adalah tayangan televisi akan terbentuk. Tidak

perlu memaksa atau memilihkan objek mana yang lebih bagus, penonton sudah

pandai dalam memilih sendiri tayangan yang menarik.

2.2.2. Teori Daya Tarik

Menurut Skomis dalam bukunya Television and Society: Anincuest and

Agenda (1985), dibandingkan media massa lain seperti radio, surat kabar, majalah,

televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Ia merupakan gabungan dari media

dengar dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan, bahkan

gabungan dari ketiga unsur di atas. Televisi menciptakan suasana tertentu dimana

para pemirsanya dapat duduk santai tanpa kesenjangan untuk mengikutinya.

Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antar komunikator (pembawa

acara, pembawa berita , artis) dengan komunikan (pemirsa). Informasi yang

disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar, secara audio dan terlihat jelas

secara visual.

Salah satu faktor yang menyebabkan televisi dengan mudah dapat masuk ke

sistem sosial masyarakat adalah kemudahan-kemudahan dan daya tarik yang

disampaikan oleh televisi. Disamping itu televisi seolah menjadi pelayan setia bagi

pemirsanya, televisi juga memiliki kekuatan besar untuk mengubah pendapat perilaku

seseorang dan dapat mempengaruhi khalayak pemirsa tidak mampu selektif dalam

memilih tayangan televisi. Televisi adalah alat dari tatanan industri yang telah ada,

sehingga semua hal tersebut kembali kepada pemirsanya dalam berperilaku terhadap

televisi itu sendiri. Maka dalam hal ini, daya tarik tayangan televisi dapat

mempengaruhi minat penonton sehingga tayangan tersebut dapat efektif.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

7

Menurut Belch (Morissan 2007 : 265) daya tarik merupakan pendekatan yang

digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan atau mempengaruhi perasaan

mereka terhadap suatu produk (barang atau jasa).

Menurut Badudu dan Zain, sebagaimana dikutip oleh Abidin (1999 : 86) daya

tarik adalah :

Kekuatan atau tenaga untuk menarik sesuatu

Tenaga untuk menarik perhatian orang

Sedangkan Liliweri (1992 : 76) mengemukakan bahwa daya tarik merupakan

appeals pesan yang mengacu pada motif psikologi yang mengandung pesan rasional

emosional dengan himbauan akan ganjaran tertentu. Menurut Liliweri, berbagai jenis

daya tarik dalam suatu tayangan adalah sebagai berikut :

a) Daya Tarik Selebritis

Suatu tayangan akan menarik perhatian penonton apabila seorang

selebritis yang menjadi bintang dalam tayangan tersebut. Begitu pula

dalam tayangan anak apabila pembawa acara tayangan tersebut orang

yang terfavorit dalam bidangnya maka tayangan tersebut akan diminati

oleh anak – anak.

b) Daya Tarik Humor

Humor adalah salah satu daya tarik agar suatu program tayangan tersebut

selalu dinanti dan diminati penonton.

c) Daya Tarik Rasa Takut

Daya Tarik rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki

motivasi. Suatu tayangan memotivasi audiens untuk terus menerus

menonton tayangan mereka, sehingga mereka selalu menyajikan suatu

tayangan yang menarik.

d) Daya Tarik Musik

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

8

Dalam suatu tayangan, musik merupakan minat semua kalangan, tinggal

program tayangan tersebut membuat taangan musik mereka diminati

penonton.

e) Daya Tarik Kesalahan

Seperti halnya orang takut kesalahan merupakan daya tarik negatif. Orang

merasa salah ketika melanggar peraturan, menyimpang dengan nilai

standar atau kepercayaan, atau tidak bertanggung jawab.

Dengan begitu, dapat disimpulan bahwa daya tarik adalah sesuatu yang dapat

mengubah perasaan atau menarik minat dan motif seseorang terhadap objek.

Seseorang tertarik terhadap sesuatu berarti menyukai beberapa unsur atau mungkin

semua unsur yang ada didalamnya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

9

2.3. Kerangka Pikir

- PENAMPILAN -CERITA -INDIVIDUAL

- BUSANA -KONFLIK -PATRIARKI

- MAKE-UP -KARAKTER -RAS

-LINGKUNGAN -DIALOG -KELAS

-KELAKUAN -SETTING

-CARA BERBICARA

-BAHASA TUBUH

-EKSPRESI

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

1.DAYA TARIK SELEBRITIS

2.DAYA TARIK HUMOR

3.DAYA TARIK RASA TAKUT

4.DAYA TARIK MUSIK

5.DAYA TARIK KESALAHAN

TAYANGAN TELEVISI PROGRAM ACARA KOMEDI OVJ

TELEVISI

DAYA TARIK TAYANGAN TELEVISI UNSUR-UNSUR TAYANGAN TELEVISI

MENURUT JOHN FISKE

REALITAS REPRESENTASI IDEOLOGI

KETERTARIKAN KHALAYAK

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

10

Keterangan kerangka pikir:

Didalam tayangan televisi terdapat beberapa jenis program acara, dan yang

menjadi focus dalam penelitian ini adalah program acara komedi yaitu pada

tayangan Opera Van Java. Pada tayangan televise terdapat daya tarik yang

membuat penontonnya loyal untuk selalu menonton tayangan tersebut. Teori daya

tarik yang digunakan pada penelitian ini yaitu teorinya Liliweri (1992 : 76) yang

jenisnya yaitu daya tarik selebritis, humor, rasa takut, music, dan kesalahan.

Pada program acara komedi, didalamnya terdapat unsur – unsur tayangan

televisi. Penelitian ini mengunakan unsure yang merujuk pada level atau aras dari

John Fiske, diantaranya level realitas, representasi, dan ideology. Dari setiap level

terdapat unsure –unsurnya seperti pada level realitas terdapat unsure penampilan

sampai pada ekspresi (dapat dilihat pada bagan 2.1), pada level representasi juga

terdapat beberapa unsure seperti cerita, dst (dapat dilihat pada bagan 2.1), dan

pada level ideology juga seperti itu (dapat dilihat pada bagan 2.1). Selanjutnya,

antara teori daya tarik dengan unsure – unsure tayangan televise menurut John

Fiske disilangkan sehingga nantinya akan diperoleh sebuah hubungan antara

keduanya. Misalnya pada unsur penampilan, sebenarnya penampilan bagaimana

yang ingin diketahui? (bisa dilihat pada teori daya tarik, misalnya selebriti).

Kemudian disilangkan dengan unsur-unsur tayangan televisi dari John Fiske,

sehingga diperoleh kombinasi seperti apakah penampilan selebriti atau busana

selebriti menimbulkan ketertarikan khalayak? Demikian seterusnya pada jenis

daya tarik selanjutnya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

11

2.4. Definisi Konsep

Tayangan Televisi

Tayangan secara terminologi adalah sesuatu yang ditayangkan

(dipertunjukkan), pertunjukan (film, dan sebagainya) persembahan1. Televisi

adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup

bersama suara melalui kabel dan ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang

mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkorvesinya

kembali ke dalam cahaya dan suara yang dapat di dengar. Dengan keadaan

demikian ini penduduk di pelosok desa pun sudah bisa menikmati tayangan

ataupun kejadian baik yang ada di Arab Saudi, Pakistan, Irak, Belanda dalam

waktu yang bersamaan.2

Sedangkan televisi secara terminologi adalah sistem penyiaran gambar

yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan

menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi

gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat

dilihat dan bunyi yang dapat didengar.3

Stasiun televisi adalah tempat kerja yang kompleks yang melibatkan

banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Jadi tayangan televisi adalah media

komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi

dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup

berupa program yang teratur dan berkesinambungan.

Program Acara Komedi Opera Van Java

1 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi 3, 2003, hlm.

1151 2 2Al-Mihrab, Rubrik : Telaah Utama, Edisi 16 Tahun ke-2, Semarang, 2005, hlm. 13

3 Depdiknas, op.cit., hlm. 1162

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

12

Komedi merupakan salah satu jenis humor yang kini banyak ditampilkan

dalam sebuah tayangan televisi. Bahkan tayangan hiburan yang bertujuan

mengundang gelak tawa pemirsanya ini kian menjamur dan menjadi program

unggulan stasiun televisi.Opera Van Java (OVJ) adalah salah satu acara komedi

yang ditayangkan di Trans7 setiap hari pukul 20.00—22.00 wib. Acara ini adalah

acara komedi yang dipentaskan secara langsung didepan penonton di studio.

Tayangan OVJ mengadopsi cara pertunjukan wayang orang (kethoprak) —

sebuah pertunjukan tradisional dari masyarakat Jawa. OVJ merupakan salah satu

tayangan komedi yang banyak diminati penontonnya sampai sekarang ini.

Daya tarik tayangan televise

Daya tarik tayangan televisi adalah appeals pesan dalam wujud tanda-

tanda yang terdapat dalam sebuah tayangan televisi, yang mengacu pada motif

psikologi yang mengandung pesan rasional emosional dengan himbauan akan

ganjaran tertentu, sehingga memiliki kekuatan untuk menarik perhatian

penontonnya (Liliweri,. 1992 : 76; Abidin, 1999 : 86). Berbagai macam daya tarik

yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada klasifikasi yang

dikemukakan oleh Liliweri (1992 : 76)

Unsur-unsur dari tayangan komedi

Tayangan OVJ merupakan tayangan yang mampu banyak menyedot

perhatian penontonnya. OVJ masih mampu bertahan sampai saat ini menunjukkan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

13

bahwa para penonton masih setia menyaksikan acara tersebut. Hal itu

mengandung makna bahwa ada beberapa unsur dari tayangan tersebut yang

diminati oleh penonton dengan alasannya masing – masing.

Pada sebuah tayangan televisi, termasuk tayangan komedi, selalu terdapat

kode-kode yang sengaja diciptakan oleh pembuat tayangan tersebut dengan

maksud agar makna yang dikandung oleh kode-kode itu dapat ditangkap oleh

penonton. Namun harus disadari bahwa penonton belum tentu menangkap dan

memaknai kode-kode itu sama seperti yang dimaksudkan oleh si pembuat

tayangan. Dalam hal ini, penelitian merujuk pada penelitian sebelumnya Hana

Tripuspita Sari dengan judul penelitiannya yaitu ―Kekerasan Dalam Komedi OVJ

(Analisis Semiotika).4 Dan berikut adalah argument peneliti sebelumnya yang

mendukung penelitian ini.

Untuk membaca kode-kode tersebut, yang dalam penelitian ini diartikan

sebagai unsur-unsur dari tayangan televisi, penulis akan menggunakan teknik

analisis cultural studies dari John Fiske seperti tertuang di dalam bukunya

―Television Culture‖. Menurut Fiske, setiap tayangan televisi dalam prakteknya

memproduksi kode atau tanda-tanda. Tanda-tanda itu dapat dikelompokkan dalam

beberapa level atau aras sebagai berikut :

(1) Level pertama : “Realitas”

Semua realitas dibentuk secara elektronik oleh kode-kode seperti :

penampilan busana, make-up, environment (lingkungan), behavior

(kelakuan), speech (cara berbicara), gesture (bahasa tubuh), ekspresi.

(2) Level kedua : “Representasi”

Kamera, lighting (tata cahaya), editing, musik, sound merupakan

pengirim conventional representational codes (tanda representasi yang

umum), yang mana merupakan bentuk dari representasi. Contohnya :

jalan cerita, konflik, karakter, dialog, setting, dan lain-lain.

4 http://eprints.undip.ac.id/26042/1/SUMMARY_SKRIPSI_Hana_Tri_Puspita_Rini.pdf diunduh

pada tanggal 24 Agustus 2013. Pukul 3.37 WIB.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

14

(3) Level ketiga : “Ideologi”

Disusun kedalam hubungan dan diterima secara sosial oleh ideological

codes (tanda-tanda ideologi), seperti : individualisme, patriarki, ras, kelas

sosial, materialisme, kapitalisme, dan lain-lain.

Dalam tayangan OVJ, level pertama yakni realitas begitu jelas terlihat

bagaimana para pemain menjalankan cerita yang sering mereka belokkan. Begitu

pula kostum yang mereka kenakan serta dekorasi atau setting dari panggung di

mana mereka tampil. Penampilan para pemain OVJ selalu disesuaikan dengan

cerita yang sedang mereka mainkan kala itu. Sedangkan setting yang terlihat

dalam komedi ini tak lepas dari cerita yang ditampilkan pada setiap episodenya.

Properti yang terbuat dari styrofoam menjadi ciri khas tayangan ini. Bahkan sering

dimanfaatkan oleh para pemainnya untuk membuat lelucon.

Level representasi dalam OVJ terlihat dalam tanda-tanda format panggung

seperti wayang orang yang lengkap dengan dalang, sinden dan pemain

gamelannya. Representasi kekerasan terlihat dalam adegan-adegan mereka

terutama dalam membuat lelucon. Secara keseluruhan merepresentasikan

incongruity, yakni adanya unsur keanehan dalam komedi yang mereka tayangkan.

Yang dimaksud dengan incongruity adalah selalu menekankan sesuatu yang

kontras, tidak sesuai dengan situasi, sehingga terjadi kekacauan relevansi antara

konsep awal dengan hasil akhirnya. Karena melihat suatu keanehan dan tidak

disangka-sangka itulah orang menjadi tertawa. Dalam penokohan juga terlihat

bahwa para pemain tertentu sering dijadikan bahan lelucon karena terdapat

kekurangan dalam dirinya.

Dari segi teknis yakni teknik pengambilan gambar, lighting dan editing,

dalam tayangan OVJ secara keseluruhan tidak merepresentasikan hal-hal yang

berarti. Tidak seperti dalam produksi sebuah film, di mana aspek teknis sangat

mempengaruhi representasi yang hendak mereka timbulkan pada penontonnya.

Yang terlihat hanyalah representasi keceriaan dengan penggunaan cahaya terang.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/2/T1... · 2016-04-28 · tinggi terhadap tayangan program Opera Van Java

15

Level ideologi dalam tayangan komedi OVJ muncul berupa tanda

inferioritas yang dianggap pantas menjadi sebuah lelucuon. Adanya sebuah

stratifikasi sosial yang diawetkan dalam tayangan ini. Ideologi-ideologi seperti

adanya superioritas dan inferioritas, kekuasaan dan pemarjinalan posisi tertentu

dapat membuat adanya false consciousness, yakni kesadaran palsu akibat adanya

penyembunyian realitas dari dominasi pihak yang memiliki power terhadap pihak

yang powerless. Usaha naturalisasi terlihat dalam prolog dan epilog yang selalu

dikatakan oleh dalang.

Ketertarikan Khalayak

Ketertarikan khalayak atas objek yang dipilihnya merupakan sebuah bukti

bahwa objek tersebut menarik dan disukai. Dengan begitu, loyalitas penonton

terhadap objek yang dalam hal ini adalah tayangan televisi akan terbentuk.

Tidak perlu memaksa atau memilihkan objek mana yang lebih bagus,

penonton sudah pandai dalam mimilih sendiri tayangan yang menarik.