BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

18
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pembelajaran Dalam Kinerja Guru 2.1.1 Kinerja Guru Kinerja diartikan sebagai prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (Depdikbud, 2010:327).Seberapa jauh seseorang mampu melaksanakan pekerjaan dan dibandingkan dengan hasil yang ingin dicapai dinamakan kinerja seseorang pada pekerjaan tersebut.Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan kriteria standar kompetensi guru.Empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional (UU No.14 tahun 2005). Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar(Depdiknas, 2008). Mulyasa (2010: 91) menyebutkan empat kriteria kinerja guru, yaitu: (1) karakteristik personal, (2) proses, (3) hasil dan (4) kombinasi dari 1, 2, dan 3. Dilihat dari karakteristik personal, kinerja guru

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Pembelajaran Dalam

Kinerja Guru

2.1.1 Kinerja Guru

Kinerja diartikan sebagai prestasi yang

diperlihatkan, kemampuan kerja (Depdikbud,

2010:327).Seberapa jauh seseorang mampu

melaksanakan pekerjaan dan dibandingkan dengan

hasil yang ingin dicapai dinamakan kinerja seseorang

pada pekerjaan tersebut.Kinerja guru dapat dilihat dan

diukur berdasarkan kriteria standar kompetensi

guru.Empat kompetensi yang harus dimiliki seorang

guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial dan profesional (UU No.14 tahun 2005).

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku

yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam

pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru

merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran, dan menilai hasil belajar(Depdiknas,

2008). Mulyasa (2010: 91) menyebutkan empat kriteria

kinerja guru, yaitu: (1) karakteristik personal, (2)

proses, (3) hasil dan (4) kombinasi dari 1, 2, dan 3.

Dilihat dari karakteristik personal, kinerja guru

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

2

meliputi kemampuan, ketrampilan, kepribadian dan

motivasi untuk melaksanakan tugas dengan haik.

Dilihat dari proses, kinerja guru yang efektif akan

tercapai jika perilaku dapat menunjukkan kecocokan

dengan standar kinerja yang ditentukan. Dilihat dari

hasil, dalam menilai kinerja guru hendaknya mengacu

pada hasil nyata yang dikerjakan oleh guru baik

kuantitas maupun kualitasnya.

Selanjutnya Mulyasa (2010: 112) menyebutkan

tiga faktor penting untuk menilai kinerja guru, yaitu

kemampuan dan minat guru, kejelasan penerimaan

atas peranan guru, dan tingkat motivasi guru dalam

melaksanakan tugas profesionalnya.Tugas profesional

guru dalam pembelajaran adalah merencanakan

pembelajaran, kemampuan melaksanakan kegiatan

pembelajaran, mengevaluasi, memberikan perbaikan

dan pengayaan dan melaksanakan hubungan pribadi.

Dari empat kompetensi yang menjadi standar

kinerja guru itu dijabarkan menjadi 14 indikator

kompetensi seperti yang tercantum dalam

Permendiknas No.16 Tahun 2007.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

3

Tabel 2.1 Kompetensi Guru

Jenis

Kompetensi Apek

Pedagogik 1. Menguasaikarakteristikpeserta

didik.

2. Menguasasiteoribelajardanprinsip-

prinsip pembelajaran

yangmendidik.

3. Pengembangan kurikulum.

4. Kegiatan pembelajaran

yangmendidik.

5. Pengembangan potensipeserta

didik.

6. Komunikasidengan peserta didik.

7. Penilaian dan evaluasi.

Kepribadian 8. Bertindak sesuaidengan

normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional.

9. Menunjukkanpribadiyangdewasa

danteladan.

10. EtosKerja, tanggungjawab

yangtinggi, rasa bangga

menjadiguru.

Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak

obyektif, serta tidak diskriminatif.

12. Komunikasidengan sesama

guru, tenaga kependidikan, orangtua, peserta didik, dan masyarakat.

Profesional 13. Penguasaan materi,struktur,

konsep, danpola pikirkeilmuan

yang diampu.

14. MengembangkanKeprofesionalan

melaluitindakan yangreflektif.

Kompetensi yang berhubungan langsung dengan

kinerja guru dalam pembelajaran di kelas adalah

kompetensi pedagogik. Dalam penerapannya

kompetensi pedagogik tidak bisa dipisahkan dengan 3

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

4

kompetensi yang lain.Guru yang kompeten adalah

guru yang memiliki keempat kompetensi tersebut

secara menyeluruh.

2.1.2 Pengelolaan Pembelajaran

Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran

adalah bagian dari kompetensi pedagogik. Berdasarkan

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan guru pada lingkungan belajar.

Dalam proses pembelajaran yang harus dilaksanakan

guru adalah membuat perencanaan, melaksanakan

kegiatan, menilai hasil pembelajaran dan diakhiri

dengan melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian.

Majid (2009:6) dalam Manajemen Perencanaan

Pembelajaran menyatakan bahwa komponen

kompetensi pengelolaan pembelajaran mencakup (1)

penyusunan perencanaan pembelajaran; (2)

pelaksanaan interaksi belajar mengajar; (3) penilaian

prestasi belajar siswa; (4) pelaksanaan tindak lanjut

hasil penilaian. Hal ini juga mengacu pada definisi

pengelolaan yang oleh beberapa pakar manajemen

dinyatakan bahwa pengelolaan atau manajemen

meliputi proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

1. Menyusun Perencanaan Pembelajaran

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

tentang Standar Proses menyatakan bahwa:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

5

perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

memuat identitas mata pelajaran, standar

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan

sumber belajar.RPP dijabarkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam

upaya mencapai KD.

Perencanaan merupakan proses penyusunan

sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya suatu

perencanaan sesuai dengan pendapat Purwanto

(2009:107) yang menyatakan bahwa tanpa perencanaan

atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan

mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan. Hal

senada juga diungkapkan oleh Abdul Majid (2009:22)

yang menyatakan bahwa perencanaan pengajaran

bermanfaat sebagai petunjuk arah kegiatan dalam

mencapai tujuan. Jadi kegiatan pembelajaran yang baik

senantiasa berawal dari rencana yang matang yaitu

pembuatan silabus dan RPP. Perencanaan yang matang

akan menunjukkan hasil yang optimal dalam

pembelajaran.

Hal ini berarti setiap pendidik pada satuan

pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis. RPP disusun agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

6

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa.

2. Melaksanakan Pembelajaran

Sesuai Standar Proses (Permendiknas No. 41

Tahun 2007) kegiatan belajar mengajar di kelas

meliputi tiga langkah yaitu kegiatan pendahuluan, inti

dan akhir. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan (RPP) yang telah dibuat. Pada

kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan siswa

baik fisik maupun psikis untuk mengikuti pelajaran,

melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai dalam pembelajaran itu. Pada

kegiatan inti terdapat kegitan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam kegitan inti pembelajaran

menggambarkan tentang penggunaan strategi dan

metode pembelajaran yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru

memfasilitasi siswa untuk bisa membuat rangkuman

materi, memberikan umpan balik, tindak lanjut dan

pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya.

3. Melakukan Penilaian

Seorang guru dituntut untuk menguasai

kemampuan memberikan penilaian kepada peserta

didiknya. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk

memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik

serta untuk meningkatkan efektifitas kegiatan

pembelajaran ( Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

7

Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam

evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang

guru dapat mengetahui kemampuan yang telah

dikuasai oleh para peserta didiknya. Harus mengetahui

kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai

atau yang belum dikuasai oleh peserta didik dan segera

memberikan tindak lanjut yang tepat.

4. Melakukan Tindak Lanjut

Dari hasil analisa penilaian guru menentukan

kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Jika

siswa telah mencapai KKM atau melampui KKM maka

guru memberikan pengayaan. Siswa yang belum

mencapai KKM guru memberikan kegiatan remidial.

Program pengayaan diberikan kepada peserta

didik yang telah melampaui ketuntasan belajar dengan

memerlukan waktu lebih sedikit dari pada teman-

teman lainnya.Waktu yang masih tersedia dapat

dimanfaatkanpesertadidik untuk memperdalam/

memperluas atau mengembangkan bahan

kajian,muatan pelajaran, mempraktekan bahan kajian,

muatan pelajaran yang dipelajari. Guru dapat

memfasilitasi peserta didik dengan memberikan

berbagai sumber belajar, antara lain: perpustakaan,

majalah atau koran, internet, bahan praktek,

demonstrasi dll.

Remedial bukan mengulang tes (ulangan harian)

dengan materi yang sama, tetapi guru memberikan

perbaikan pembelajaran pada KD yang belum dikuasai

oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah

perbaikan pembelajaran dilakukan, guru melakukan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

8

penilaian untuk mengetahui apakah peserta didik telah

memenuhi kompetensi minimal dari KD yang

diremedialkan. Sebelum melaksanakan kegiatan

remidail guru kelas harus melakukan identifikasi

terhadap kesulitan peserta didik dan kemudian

membuat perencanaan pembelajaran remedial meliputi

penentuan materi ajar, penetapan metode dan

pemilihan media.

2.2 Supervisi Kunjungan Kelas

2.2.1 Konsep Supervisi Kunjungan Kelas

Menurut Purwanto (2009:120) supervisi

kunjungan kelas adalah salah satu teknik supervisi

perorangan yang dilakukan kepala sekolah dan

pengawas dengan berkunjung ke kelas untuk

mengamati kendala yang dihadapi guru. Supervisor

dapat menolong guru dalam memecahkan kesulitan

atau kendala yang dihadapi guru di dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Hal senada juga

diungkapkan oleh Mulyasa (2009:113) yang

menyatakan bahwa kunjungan kelas adalah salah satu

teknik untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara

langsung.

Melalui supervisi kunjungan kelas akan diperoleh

data yang objektif mengenai kesulitan guru di dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan

kesulitan itu, guru akan dibantu mencari solusi dari

permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Jadi

kegiatan supervisi bukan kegiatan penilaian terhadap

guru tetapi kegiatan untuk memberi bantuan kepada

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

9

guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

dikelasnya. Mulyasa ( 2009:214) menyatakan bahwa

kunjungan kelas dapat dibedakan tiga, yaitu

kunjungan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,

adanya pemberitahuan sebelumnya dan atas dasar

undangan guru.

Pada kunjungan tanpa pemberitahuan terlebih

dahulu seorang supervisor datang secara tiba-tiba ke

kelas tempat guru mengajar tanpa ada pemberitahuan

sebelumnya.Dengan model ini Supervisor dapat

mengetahui keadaan yang sesungguhnya sehingga

dapat menentukan bantuan yang diperlukan.

Sedangkan kelemahannya guru menjadi gugup karena

tiba-tiba didatangi ini terutama bagi guru yang tidak

siap administrasi pembelajarannya.

Pada kunjungan dengan adanya pemberitahuan

sebelumnya supervisor datang ke kelas berdasarkan

jadwal yang telah direncanakan dan ditetapkan

terhadap kelas yang akan dikunjungi. Segi positifnya

adanya pembagian waktu yang merata bagi guru.

Dengan kunjungan yang direncanakan supervisor

mempunyai konsep pengembangan yang terencana.

Sedangkan pada kunjungan atas dasar undangan

guru supervisor diundang oleh guru untuk

mengunjungi kelasnya untuk memberi bantuan kepada

guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

dikelasnya. Kunjungan seperti akan lebih baik baginya

dalam upaya memperbaiki atau meningkatkan

kemampuannya. Sebab, dengan cara seperti ini, ia

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

10

dapat belajar untuk bersikap terbuka guna memperoleh

berbagai pengalaman baru dari hubungan kerja

samanya dengan supervisor. Di samping itu, ini juga

dapat mendorongnya guru untuk berupaya

mengaktualisasikan kemampuannya. Sikap dan

dorongan seperti ini merupakan suatu alat baginya

untuk mencapai tingkat profesional.

Masing-masing jenis supervisi mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Bagi supervisor yang harus

dilakukan adalah merumuskan tujuan supervisi

kunjungan kelas yang akan dilakukan. Program

supervisi harus dirancang terlebih dahulu sehingga

supervisi yang dilakukan akan membawa hasil sesuai

dengan yang telah dilakukan. Yang sangat penting

adalah adanya tindak lanjut dari temuan saat

kunjungan kelas.

2.2.2 Tahap-tahap Supervisi Kunjungan Kelas

Menurut Purwanto (2011:103) Supervisi

kunjungan kelas melalui 3 tahapan pokok yaitu

perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut .

1. Perencanaan

Pada perencanaan kepala sekolah harus bisa

menciptakan suasana akrab dengan guru dan

menyepakati jadwal pelaksanaan supervisi serta

instrumen observasi yang akan digunakan. Pada tahap

ini juga membahas persiapan pembelajaran yang

dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai

aspek yang menjadi fokus pengamatan. Berkaitan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

11

dengan hal ini Hartoyo (2006:93) menyatakan bahwa

perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat,

instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam

proses supervisi.Perencanaan sangat berpengaruh

terhadap hasil supervisi maka perencanaan yang

matang merupakan awal keberhasilan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan supervisi kepala sekolah

berkunjung di kelas mengadakan pengamatan sesuai

fokus pengamatan yang telah disepakati. Kepala

sekolah membuat catatan-catatan dengan

menggunakan instrumen observasi yang telah dibuat

saat perencanaan. Yang harus diperhatikan bahwa

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas tidak boleh

mengganggu proses belajar mengajar.

3. Tindak lanjut

Tahap terakhir dalam pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas adalah tindak lanjut. Tindak lanjut

harus segera dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan

supervisi. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukkan

data hasil observasi (instrumen dan catatan), beri

kesempatan guru mencermati dan menganalisisnya.

Mendiskusikan secara terbuka hasil observasi,

terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak),

berikan penguatan terhadap penampilan guru. Hindari

kesan menyalahkan. Usahakan guru menemukan

sendiri kekurangannya. Sergiovani ( 2007: 65)

menjelaskan bahwa balikan ini harus deskreptif,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

12

spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual dan

akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru. Ini

berarti pertemuan balikan ini bukan untuk

menyalahkan guru tetapi untuk memberikan

penguatan pada hal-hal yang sudah baik dan memberi

masukan atau solusi memperbaiki yang masih dirasa

kurang.

2.3. Penelitian Tindakan Sekolah Melalui

Supervisi Kunjungan Kelas

Menurut Mulyasa (2013:10) Penelitian Tindakan

Sekolah (PTS) merupakan suatu cara memperbaiki dan

meningkatkan kepemimpinan pendidikan tingkat

sekolah( kepala sekolah dan pengawas) karena kepala

dan pengawas merupakan orang yang paling tahu

segala sesuatu yang terjadi di sekolah. PTS yang

dilaksanakan secara logis dan sistematis serta jujur

dalam pelaporannya, maka akan memberi masukan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas,

meningkatkan mutu dan produktifitas serta

memperbaiki manejemen sekolah.

Pada penelitian ini PTS dilakukan dengan cara

memberikan pendampingan kepada kepala sekolah

dalam mengoftimalkan pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan

pengelolaan pembelajaran guru mulai dari menyusun

perencanaan pembelajaran, melaksanakan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

13

pembelajaran, menilai hasil belajar dan memberikan

tindak lanjut dari hasil penilaian. PTS melalui supervisi

kunjungan kelas dilakukan secara bersiklus melalui

tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

2.4 Kajian Penelitian yang Relevan

Ada beberapa jurnal hasil penelitian terdahulu yang

sudah membahas tentang peningkatan kompetensi

guru dan supervisi. Ada 2 jurnal nasional dan 3 jurnal

internasional.

Penelitian Suyoko dan Purwanti ( 2009) yang

berjudul “Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui

Pengembangan Manejemen Pendidikan Dengan

Pendekatan Supervisi Kolaboratif “ Dari hasil penelitian

menyatakan bahwa supervisi dengan pendekatan

kolaboratif dapat meningkatkan kinerja guru.

Persamaan dengan penelitian ini adalah tujuannya

yaitu untuk peningkatan kompetensi guru.

Perbedaannya pada model supervisinya dan

subyekpenelitiannya. Penelitian Suyoko model

supervisinya kolaboratif subyeknya guru SMP. Sedang

penelitian ini dengan supervisi kujungan kelas dan

subyeknya guru SD.

Penelitian dengan judul Kemampuan Kepala

Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi Pengajaran di SD

Negeri 24 Banda oleh Rahmayanti, Khairuddin dan

Nasir Usman (2014). Persamaan dengan penelitian ini

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

14

pada teknik pengumpulan data yaitu wawancara,

observasi, dokumentasi dan pendekatan penelitian

kualitatif. Perbedaannya pada metodenya yaitu

deskriptif. Perbedaan juga pada tujuan penelitian

hanya untuk mengetahui program supervisi

pengajaran, teknik-teknik supervisi pengajaran

danfaktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

supervisi pengajaran.

Penelitian Parwati Santi Desak Putu, Dantes

Nyoman,Nata Wijaya Nyoman (2013) yang berjudul

“Implementasi Supervisi Akademik dalam Rangka

Peningkatan Kemajuan Menyusun RPP pada Guru

Matematika Sekolah Dasar Anggota KKg Gugus IV

Kecamatan Sukasada” menyatakan bahwa supervisi

akademis dapat membantu guru dalam menyusun

RPP.Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam

tujuan supervisi yaitu memberi bantuan pada guru dan

metode penelitannya metode yaitu penelitian tindakan

sekolah Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti

pada penelitian terdahulu subyeknya guru matematika

satu gugus sedangkan penelitian ini subyeknya kepala

sekolah, guru kelas dan olahraga satu sekolah.

Penelitian berjudul Supervision as Professional

Develovment: Compatible or Strange Bedfellows in The

Policy Queest For Increased Student Achievement oleh

Rucinski and Hazi (2007) menyatakan bahwa supervisi

merupakan usaha evaluasi guru yang berguna untuk

meningkatkan kualitas guru yang pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi siswa. Persamaannya penelitian

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

15

ini adalah memfokuskan pada supervisi pembelajaran

dan pendekatannya kualitatif.

Penelitian Meilani (2013 ) yang berjudul “The

Developmnet of Supervision Model of Competency

Baced Teacher To Matematics Teacher”menyatakan

bahwa model supervisi berbasis kompetensi guru

dapat menigkatkan kompetensi Guru matematika.

Persamaan dengan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kompetensi guru dan teknik

pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi

dan dokumentasi. Perbedaannya metode penelitiannya

yaitu penelitian dan pengembangan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

16

2.5 Kerangka Pikir

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Guru adalah orang yang paling bertanggung

jawab terhadap terlaksananya proses pembelajaran di

kelas. Untuk bisa menciptakan pembelajaran yang

bermutu diperlukan seorang guru profesional yang

memiliki kinerja tinggi. Kinerja guru yang sangat

penting yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar adalah pengelolaan pembelajaran Kepala

sekolah bertanggung jawab dalam pengawasan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Salah satu cara

Kinerja Guru dalam

pengelolaan

pembelajaran rendah

Masalah : belum menyusun RPP, pembelajaran tidak

tepat waktu, masih berfokus pada guru, Penilaian belum sesuai

Supervisi Kunjungan Kelas

Peningkatan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran

Perencanaan Pelaksanaan

Tindak lanjut

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

17

untuk mengawasi pelaksanaan pembelajaran adalah

dengan melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

Supervisi kunjungan kelas dilakukan kepala

sekolah sebagai supervisor melalui 3 tahapan pokok

yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Pada tahan perencanaan menyepakati jadwal

pelaksanaan supervisi, instrumen observasi yang akan

digunakan, dan membahas persiapan pembelajaran

yang dibuat oleh guru. Guru diberi kesempatan untuk

mengkonsultasikan perencanaan pembelajaran yang

telah dibuat. Jika ada kekurangan segera dapat

diperbaiki sehingga dengan bekal perencanaan yang

mantap diharapkan guru dapat melaksanakan

pembelajaran di kelas dengan mantap juga.

Pada pelaksanaan supervisi kunjungan

kelasSupervisor mengadakan peninjauan suasana

belajar untuk melihat atau mengamati guru yang

sedang mengajar serta mengamati kelemahan atau

kendala yang dihadapi guru. Dalam pengamatan ini

guru menggunakan instrumen yang telah disepakati

bersama sehingga akan diperoleh data yang objektif

mengenai kesulitan guru di dalam melaksanakan

proses pembelajaran. Berdasarkan kesulitan yang

ditemukan pada pengamatan, guru akan dibantu

mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang

dihadapi.

Dengan melaksanakan supervisi kunjungan kelas

secara terprogram dan kontinyu akan dapat

mengetahui kesulitan, kesalahan atau kelemahan guru

terutama dalam penyusunan perencanaan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15833/2/T2_942013167_BAB II... · normaagama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional. 9. M enunjukkanpribadiyangd

18

pembelajaraan, pelaksanaan proses belajar mengajar

di kelas dan penilaian hasil belajar.Dengan

tersusunnya perencanaan pembelajaran, terlaksananya

pembelajaran yang sesuai standar proses dan penilaian

hasil belajar akan dapat meningkatkan mutu

pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2.5 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori serta kerangka pikir

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

apakah supervisi kunjungan kelas dapat

meningkatan pengelolaan pembelajaran di SD

Negeri Rejowinangun Selatan 5 Kota Magelang?