BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Uang Fiat
Dari artikel yang ditulis Sutan Dijo (2010) uang fiat adalah alat tukar
yang tidak mempunyai nilai intrinsik. Nilai intrinsik adalah nilai yang berasal dari
karakteristik fisik yang dimilikinya. Nilai nominal uang fiat ditentukan oleh
produsennya yaitu Bank Sentral dan pemerintah. Sedangkan nilai yang
sebenarnya tergantung dari total jumlah nominal uang yang tersedia untuk
bertransaksi dan nilai riil barang dan jasa yang tersedia ditransaksikan dengan
uang tersebut. Uang fiat biasanya berupa uang kertas dan uang koin logam.
Selain uang fiat yang mempunyai bentuk fisik, ada juga uang fiat yang
tidak mempunyai bentuk fisik yaitu uang giral. Uang giral adalah uang yang
diciptakan oleh bank sentral (uang primer) dan bank umum (uang sekunder).
Contoh uang giral antara lain rekening giro atau tabungan yang dapat ditukarkan
dengan uang fisik sewaktu –waktu dengan menggunakan cek.
Dijo (2010) juga menerangkan walaupun uang fiat tidak memiliki
nilai intrinsik, ia mempunyai fungsi dan kekuatan sebagai alat tukar. Kekuatan
dan fungsi tersebut berasal dari otoritas yang dimiliki oleh pemerintah yang
9
10
dilekatkan kepada uang tersebut. Pemerintah menetapkan diri sebagai pemegang
monopoli untuk memproduksi uang.
2.1.2. Mata Uang Dolar Amerika
Dolar AS adalah mata uang resmi Amerika Serikat. Dolar AS juga
digunakan secara luas di dunia internasional sebagai kurs cadangan devisa di luar
AS. Penerbitan uang dolar AS dikontrol oleh sistem perbankan Federal Reserve.
Beberapa negara lainnya menggunakan dolar AS sebagai mata uang resmi
mereka, dan banyak lainnya yang memperbolehkannya digunakan dalam
kapasitas legal de facto (id.wikipedia.org).
Setelah Perang Dunia II, nilai Dolar AS mengacu pada nilai emas.
Pada tahun 1960 pengeluaran pemerintah meningkat, sehingga menyebabkan
keraguan kemampuan Amerika Serikat mempertahankan pertukaran ini. Saat itu
saham emas menyusut karena bank investor mulai menukarkan mata uang dolar
dengan emas dan menyebabkan nilai dolar menurun. Dan akhirnya pada tahun
1971 Presiden Nixon memberhentikan pertukaran emas karena kemungkinan
Amerika Serikat tidak dapat menebus dolar dan mengalami kegagalan dalam
menghadapi krisis mata uang negara berkembang (Barsamian dan Liem,
2008:54).
Setelah itu, Federal Reserve yang merupakan penanggungjawab
dalam mempertahankan nilai mata uang Dolar AS terus meningkatkan jumlah
uang beredar yang mengakibatkan stagflasi dan penurunan nilai Dolar AS.
Stagflasi atau stagflation berasal dari kata stagnation dan inflation. Kata ini
11
digunakan pertama kali oleh McLeod di parlemen Inggris tahun 1965. Pemicu
stagflasi adalah Producer Price Index (PPI) di Amerika yang menunjukkan
kenaikan yang tajam di atas perkiraan pasar (Iqbal, 2009:183).
2.1.3. Mata Uang Euro
Pembentukan mata uang Euro dan Perjanjian Maastricht terkait
dengan adanya suatu kesepakatan dalam pertemuan negara-negara Eropa di Roma
pada taun 1957 yang merencanakan terbentuknya pasar bersama dan penyatuan
militer. Perencanaan ini diharapkan dapat berfungsi ganda yaitu, meningkatkan
perdagangan dan usaha perlindungan terhadap negara-negara Eropa dari kerugian
hasil Dolar dalam sistem moneter internasional. Secara giral, mata uang ini mulai
dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal
1 Januari 2002 (Winantyo dkk, 2008:68). Negara-negara pengguna mata uang
Euro adalah :
Tabel 2.1. Negara –Negara Pengguna Mata Uang Euro
No. Tanggal Nama Negara Keterangan
1. 18 April 1951
Jerman Barat Menandatangani Treaty of
Paris dan mengawali
pembentukan The European
Coal and Steel Community
(ECSC)
Perancis
Italia
Belanda
Belgia
Luxemburg
2. Tahun 1970
Denmark Ikut bergabung dalam
keanggotan European Union
(EU)
Irlandia
Inggris
3. 1 Januari 1980
Yunani
Spanyol
Portugis
4. 1 Januari 1995 Austria
Finlandia
12
Swedia
5. 1 Januari 2007 Slovenia
6. 1 Januari 2008 Siprus
Malta
7. 1. Januari 2009 Slovakia
Estonia
8. -
Andorra
Beberapa negara kecil yang
memakai Euro
Monako
San Marino
Vatikan
9. - Montenegro Daerah yang diperbolehkan
juga memakai Euro Kosovo
2.1.4. Dinar Emas
Dinar emas berdasarkan Hukum Syari‟ah Islam adalah koin emas
yang memiliki kadar 22 karat emas (91,70%) dengan berat 4,25 gram (Wakala
Induk Nusantara, 2009). Kaum Muslimin menggunakan emas dan perak
berdasarkan beratnya dan Dinar Dirham yang digunakan merupakan cetakan dari
bangsa Persia. Koin awal yang digunakan oleh kaum Muslimin merupakan
duplikat dari Dirham perak Yezdigird III dari Sassania, yang dicetak dibawah
otoritas Khalifah Utsman radhiyallahu anhu. Yang membedakan dengan koin
aslinya adalah adanya tulisan Arab yang berlafazkan Bismillah. Sejak saat itu
tulisan Bismillah dan bagian dari Al Qur‟an menjadi suatu hal yang lazim
ditemukan pada koin yang dicetak oleh Kaum Muslimin (id.wikipedia.org).
Dikutip dari artikel Wakala Induk Nusantara (Oktober 2009), Dinar
Emas dan Dirham Perak karena terbuat dari logam mulia yaitu emas dan perak,
memiliki sifat universal. Karenanya, sejak pertama kali dicetak kembali pada
tahun 1992 di Granada Spanyol, kaum muslimin di berbagai tempat lain telah pula
mencetak dan mengedarkan Dinar dan Dirham. Selain di Indonesia, Dinar dan
13
Dirham juga beredar di Malaysia, Dubai, Afrika Selatan, Maroko, Spanyol,
Jerman, Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat. Pada Ramadhan 1431 H,
Pemerintahan Kelantan, Malaysia secara resmi meluncurkan Dinar dan Dirham.
Sebelumnya, pada awal Juni 2010 Shaykh Dr Abdalqadir as Sufi, ulama yang
mengajarkan kembali tentang penerapan Dinar Dirham secara resmi telah
meluncurkan berlakunya Dinar, Dirham serta Fulus kepada umat Islam sedunia di
Cape Town, Afrika Selatan.
2.1.5. Lindung Nilai (Hedging)
Hedging adalah lindung nilai terhadap perubahan mata uang dan
biasanya digunakan industri export import yang melibatkan penggunaan mata
uang yang berbeda. Menurut fatwa ulama syariah antar bangsa, hedging hanya
dibenarkan untuk tujuan (1) melindungi penjual dan pembeli komoditi dari resiko
perubahan nilai mata uang (risk management), atau lebih dikenal dengan
manajemen resiko yakni proses keseluruhan untuk mengidentifikasi,
mengendalikan dan meminimalkan pengaruh dari ketidakpastian suatu kejadian,
(2) mengurangi resiko yang dihadapi suatu perusahaan dan untuk meminimalkan
kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat suatu transaksi bisnis (Dewan
Syariah Nasional, 2002).
14
Gambar 2.1. Ilustrasi Lindung Nilai
Perusahaan–perusahaan besar memiliki cara untuk melindungi aset
dengan lindung nilai. Misal sebuah perusahaan memiliki utang dalam bentuk
valuta asing dengan waktu jatuh tempo lima tahun yang akan datang. Perusahaan
akan meneken kontrak pembelian valuta asing pada nilai yang disepakati, dengan
tanggal realisasi sesuai jatuh tempo utang. Dalam proses tersebut tentu ada biaya,
tetapi biaya tersebut tidak menjadi masalah dalam perusahaan besar. Lebih baik
membayar biaya yang dapat diprediksikan daripada menanggung risiko yang tidak
terbatas (Tanuwidjaja, 2009:22).
Bagi masyarakat kecil, sulit untuk melakukan lindung nilai seperti
halnya perusahaan besar karena aset yang dimiliki terbatas serta rumitnya lindung
nilai yang dilakukan oleh suatu perusahaan besar. Karena itu, lindung nilai yang
15
dapat dilakukan adalah menabung dalam bentuk emas. Emas adalah pelindung
bagi nilai dan kekayaan. Biasanya semakin tinggi inflasi, semakin baik kenaikan
harga emas. Emas nilainya cenderung stabil dan dianggap tidak punya efek inflasi
atau zero inflation effect (Tanuwidjaja, 2009:22).
Dalam lindung nilai, ada beberapa jenis lindung nilai yang dibedakan
menurut waktu atau jatuh tempo lindung nilai, yaitu:
1. Futures Market
Futures market pada awalnya digunakan untuk meminimalisir
risiko ketidakpastian hasil panen dan mempertemukan kebutuhan antara
petani dan pedagang. Ketidakpastian yang dimaksud adalah ketika terjadi
kelangkaan hasil panen, harga panen akan menjadi sangat tinggi. Sedangkan
jika hasil panen melimpah, harga panen akan cenderung turun. Untuk
mengatasi risiko tersebut, petani dan pedagang bertemu sebelum hari panen
tiba dan membuat suatu perjanjian atau kontrak berjangka yang disepakati
bersama dan dilaksanakan untuk beberapa waktu kemudian. Pembayaran
untuk waktu kemudian sesuai dengan isi perjanjian kontrak futures tersebut.
Kontrak futures pada saat ini digunakan juga untuk perdagangan secara
elektronik. Sehingga memungkinkan traders untuk memasuki arena
perdagangan melalui perangkat komputer dan mempermudah untuk bertemu
para penjual dan pembeli (Hull, 2008:3).
16
2. Futures Contract
Hull (2008:1) menerangkan kontrak futures merupakan sebuah
perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode waktu
tertentu di masa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah
disepakati sebelumnya. Harga sebuah kontrak futures akan berlawanan
dengan harga pada pasar spot, harga bisa lebih tinggi atau bisa juga lebih
rendah.
Mekanisme Futures Contract adalah pertama kali investor
menyetorkan deposit sebagai initial margin dalam perdagangan futures
selanjutnya. Kemudian investor akan melakukan kontrak futures dengan
memperhatikan aset yang akan diperdagangkan, ukuran kontrak, price limit
dan position limit. Nilai dari kontrak futures yang akan datang dipengaruhi
oleh instrumen induknya yang ada di pasar spot. Pada kontrak futures
diperlukan daily settlement dimana apabila nilai aset investor dibawah
initial margin maka broker akan memberikan margin call pada investor
tersebut (Madura, 2007:125). Kontrak futures dapat digunakan baik pada
keuangan maupun komoditi.
3. Futures Contract Commodity
Komoditi merupakan aset yang pertama kali diperdagangkan pada
pasar futures. Secara hukum, penjual obyek futures berkewajiban untuk
menyerahkan obyek kontrak kepada pembeli kontrak futures pada hari
penyerahan (delivery date). Namun, pada kenyataannya banyak kontrak
yang ditutupi posisinya sebelum delivery date sehingga tidak ada
17
penyerahan obyek kontrak. Investor yang melakukan kontrak futures, baik
pada posisi short atau long dapat menutup kontraknya dengan mengambil
posisi yang berlawanan dari awal kontrak sebelum delivery date (Ismiyanti
dan Sasmita, 2011:57).
Madura (2007) mengemukakan, perusahaan yang akan menjual
suatu komoditi, untuk menutupi risiko penurunan harga, maka perusahaan
tersebut hendaknya menjual kontrak futures (long position) yang sesuai
dengan komoditi di spot atau setidaknya komoditi lain yang memiliki arah
pergerakan harga searah dengan komoditi tersebut. Begitu juga sebaliknya,
perusahaan yang akan membeli suatu komoditi, untuk menutupi risiko
kenaikan harga, maka perusahaan tersebut hendaknya menjual kontrak
futures (long position).
4. Forward Contract
Kontrak forward hampir sama dengan kontrak futures pada
perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu waktu tertentu di
masa yang akan datang dengan harga tertentu. Perbedaannya adalah kontrak
futures diperdagangkan pada lantai bursa sedangkan kontrak forward
diperdagangkan pada pasar over-the-counter. Pasar ini merupakan pasar
perdagangan alternatif yang menghubungkan dealers melalui jaringan
telepon dan komputer sehingga tidak terjadi pertemuan secara fisik antar
dealers (Hull, 2008:5)
18
5. Long Hedges
Merupakan lindung nilai dimana posisi panjang diambil dalam
kontrak berjangka. Suatu long hedging dikatakan tepat apabila perusahaan
tahu bahwa ia harus memiliki aset tertentu dikemudian hari dan menutup
harga sekarang. Maksudnya adalah jika perusahaan berencana membeli
saham dimasa yang akan datang, tetapi perusahaan ingin memastikan
harganya, maka perusahaan tersebut harus mengambil kontrak beli di masa
yang akan datang. Sehingga, berapapun harga yang diperoleh pada saat
jatuh tempo, perusahaan akan tetap membeli saham sesuai dengan harga
yang telah ditetapkan sebelumnya (Hull, 2008:47).
6. Short Hedges
Short hedges dikatakan sesuai bila hedger telah memiliki aset
sendiri dan mengharapkan dapat menjual pada suatu waktu yang akan
datang. Short hedges merupakan ketepatan dari hedger yang telah memiliki
sejumlah aset dan akan menjual aset tersebut di masa yang akan datang
dengan harga yang telah pasti (Hull, 2008:47).
Short hedges juga dapat digunakan untuk aset yang tidak dimiliki
pada saat ini, namun akan dimiliki pada suatu waktu dimasa yang akan
datang. Sebagai contoh seoarang eksportir yang akan menerima dolar pada 5
(lima) bulan kedepan. Eksportir akan merealisasikan keuntungan jika nilai
dolar menguat relatif terhadap rupiah. Posisi short futures akan
menyebabkan kerugian jika nilai dolar mengalami penguatan dan
memperoleh keuntungan jika nilai dolar mengalami penurunan.
19
2.2. Bukti Kestabilan Dinar Emas
Ketika membahas tentang Koin Dinar Islam, itu pasti membicarakan
tentang emas. Oleh karenanya segala sesuatu yang terjadi di dalam pasar emas,
juga akan mempengaruhi Dinar Emas. Iqbal (2009) meringkaskan delapan hal
yang harus diketahui tentang emas, yaitu:
1. Emas adalah komoditi yang spesial dan unik.
Emas digali di perut bumi dan terakumulasi di permukaan. Emas tidak
dikonsumsi, jadi jumlahnya terus bertambah. Meskipun demikian emas
selalu menjadi barang langka karena seluruh emas yang ada di permukaan
bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 150.000 ton – 160.000
ton saja.
2. Suplai emas dunia terbatas pada yang berada di permukaan bumi.
Karena tidak dikonsumsi, maka total supply emas diseluruh dunia sama
dengan jumlah seluruh emas dipermukaan bumi. Kenaikan setiap tahun
supply ini berkisar antaranya 1,5% - 1,7%.
3. Emas adalah uang sepanjang zaman.
Emas selalu menjadi uang dalam sejarah manusia, diakui ataupun tidak.
Fakta pemerintahan –pemerintahan di dunia mengendalikan nilai uang
kertasnya dengan mempengaruhi supply emas di pasar adalah sebuah
pengakuan bahwa emas adalah uang yang sebenarnya.
4. Emas adalah alternatif dari US$ dan mata uang kertas lainnya.
Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang
baru selalu bisa dicetak kapan saja dan berapa saja sesuai kehendak
20
pemerintah. Yang memiliki daya beli yang nyata adalah emas, bukan US$,
Rupiah, atau mata uang kertas lain.
5. Daya beli emas stabil sepanjang zaman.
6. Nilai emas ditentukan oleh pasar.
Meskipun pemerintahan di dunia berusaha memengaruhi harga emas
dunia, kemampuan pemerintahan tersebut terbatas dan semakin lama
semakin habis pengaruhnya.
7. Emas selalu dalam kondisi „Bull Market‟
Dalam jangka panjang, harga emas dapat naik 10 kali lipat dalam kurun
waktu 14 tahun dan tidak ada yang menghalangi kenaikan harga emas
tersebut. Tetapi dalam jangka pendek, harga emas selalu bergejolak naik –
turun seperti yang ada pada gambar grafik di bawah.
Gambar 2.2. Grafik Harga Dinar 3 Tahun Terakhir
21
8. Beli emas dalam bentuk fisik ( berupa koin atau batangan ).
Disarankan jangan hanya membeli emas dalam bentuk sertifikat dan
mengandalkan sistem perdagangan modern yang menggantungkan emas
pada surat berharga, surat hutang, dan sejenisnya. Penggunaan emas secara
fisik jauh lebih aman untuk keperluan investasi dan lindung nilai.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwi Safarina (2008)
mendapatkan kesimpulan diantaranya:
Dalam 3 periode waktu yang diteliti menunjukkan bahwa stabilitas
daya beli dinar emas terhadap minyak dunia berbeda signifikan antara
satu periode dengan periode yang lain. Perbedaan tersebut terjadi pada
tiap periode. Namun pada periode 3 harga minyak dalam Dinar lebih
berfluktuasi antara lain disebabkan oleh sistem moneter dunia yang
tidak lagi memakai emas sebagai acuan.
Pada periode setelah Bretton Wood System menunjukkan bahwa
pergerakan nilai tukar Dolar Amerika Serikat, mata uang utama dunia
(DXY Index), suku bunga Federal Reserves (Fedfund Rate),
pertumbuhan ekonomi duna (MSDUWIL Index), dan tingkat inflasi
Amerika (CPICHNG Index) mempunyai dampak yang signifikan
terhadap pergerakan emas dunia.
Mengenai daya beli uang Dinar Emas, dapat diketahui dari Hadits
berikut:
“Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan
kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata:
22
“Saya mendengar penduduk bercerita tentang „Urwah, bahwa Nabi saw.
memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk
beliau. Lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia
jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu
ekor kambing. Nabi saw. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya.
Seandainya „Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung.” (HR Bukhari)
Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa harga kambing yang wajar
pada zaman Rasulullah S.A.W. adalah satu Dinar. Kesimpulan ini diambil dari
fakta bahwa Rasulullah S.A.W. adalah orang yang adil, tentu beliau tidak akan
menyuruh „Urwah membeli kambing dengan uang yang kurang atau berlebih.
Fakta kedua ketika „Urwah menjual salah satu kambingnya, ia menjualnya dengan
harga satu Dinar. Memang sebelumnya „Urwah berhasil membeli dua kambing
dengan harga satu Dinar. Ini karena kepandaiannya berdagang, sehingga dalam
hadits tersebut ia didoakan secara khusus oleh Rasulullah S.A.W. Jika harga
kambing berukuran sedang adalah satu Dinar, yang kecil setengah Dinar, dan
yang besar dua Dinar pada zaman Rasulullah S.A.W. maka sekarangpun dengan
harga setengah sampai dua Dinar (1 Dinar pada tanggal 5 Maret 2013 = Rp.
2.128.675,-) telah dapat membeli seekor kambing di manapun di seluruh dunia.
Ini membuktikan bahwa setelah lebih dari 14 abad, daya beli Dinar Emas tetap
stabil.
23
1.3. Teori Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association
adalah Accounting as the process identifying, measuring, and communicating
economic information to permit informed judgements and decisions by users of
the information. Informasi ekonomi adalah informasi yang berkaitan dengan
berbagai situasi yang melibatkan keterbatasan sumber daya. Proses akuntansi ini
diakhiri dengan tersedianya laporan keuangan (en.wikipedia.org).
Belkaoui (2000) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai
informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan – pilihan diantara alternatif –
alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi tersebut untuk perencanaan
strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional (Sulfa, 2009:3).
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama
digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan, dan implementasi
keputusan – keputusan perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,
maka data tersebut harus disusun dalam bentuk – bentuk yang sesuai (Sulfa,
2009:3).
2.4. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang lindung nilai, dinar emas, emas, dan yang
terkait dengan penelitian ini yang telah dilakukan terlebih dahulu dan digunakan
sebagai penelitian acuan, adalah:
24
No Nama Peneliti dan
Judul Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1. Nama : Dwi Safarina (2008)
Judul : “Mengukur Stabilitas
Emas Sebagai Alternatif Nilai
Tukar: Peluang dan
Tantangan Bagi Perdagangan
Internasional”
Statistik
Deskriptif
Hasil penelitian yang diperoleh
adalah stabilitas daya beli Dinar
Emas terhadap minyak dunia
berbeda secara signifikan antara
beberapa periode yang diteliti.
Dinar Emas dapat dijadikan
alternatif nilai tukar antar negara
yang tergabung di dalam OKI.
2. Nama : Rika Triana (2009)
Judul : “Perbandingan
Kestabilan dan Risiko Nilai
Tukar Dolar AS, Euro, dan
Dinar Emas dalam
Denominasi Rupiah untuk
Pengambilan Keputusan
Hedging dan Investasi”
Statistik
Deskriptif
Dari penelitian yang dilakukan
risiko akan lebih kecil dalam
perdagangan internasional jika
memakai Euro jika nilai
tukarnya diukur memakai
rupiah, dan merupakan mata
uang yang stabil.
3. Nama : Nadhirah Nordin
(2011)
Judul : “Opsyen Sebagai
Mekanisme Lindung Nilai
dalam Kontrak Pertukaran
Mata Wang Islam”
Kualitatif Konsep lindung nilai sesuai
dengan syariah Islam. Tetapi
instrumen derivatif yang
digunakan harus dipahami agar
tidak berlawanan dengan tujuan
akad.
4. Nama : Fitri Ismiyanti dan
Hendra Ima Sasmita (2011)
Judul : “Efektifitas Hedging,
Kontrak Futures Komoditi
Emas dengan Olein”
Statistik
Deskriptif
Dari penelitian yang dilakukan
keduanya, rasio risiko yang
didapat olein lebih besar
daripada rasio risiko terhadap
emas. Tetapi penanganan risiko
sistematis oleh hedger emas dan
hedger olein sama –sama
efektif.
5. Nama : M. Bahrul Ilmi (2011) Kualitatif Didapatkan kesimpulan bahwa
25
Judul : “Analisis Kelayakan
Dinar dan Dirham Sebagai
Mata Uang Terhadap
Transaksi di Indonesia”
Dinar dan Dirham layak jika
disebut sebagai mata uang
karena menurut standar mata
uang Dinar dan Dirham sudah
memenuhi syarat tersebut.
Tetapi karena masih sedikit
negara pencetak Dinar dan
Dirham juga karena peredaran
uang fiat (uang kertas) masih
sangat tinggi, masyarakat yang
mengenal mata uang Dinar
Emas dan Dirham Perak ini
masih sangat sedikit
6. Nama : Satsya Yoga B. (2012)
Judul : “Analisis Nilai Hasil
Investasi Deposito Rupiah,
Deposito Dolar Amerika dan
Dinar Emas dengan Emas
Sebagai Alat Ukur”
Statistik
Deskriptif
Untuk investasi jangka panjang,
berinvestasi emas yang berupa
Dinar Emas lebih
menguntungkan karena dari
tahun ke tahun nilai emas
semakin bertambah dan tetap
stabil nilai kenaikannya.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ada
beberapa hasil penelitian yang mempunyai kesimpulan yang sama. Kesimpulan
tersebut menyatakan bahwa emas memiliki nilai yang stabil. Emas juga
merupakan investasi yang paling menguntungkan. Karena jika menggunakan
emas, nilainya akan terus bertambah dan kenaikannya selalu stabil.
Bentuk investasi emas yang disarankan berupa koin Dinar Emas.
Dinar Emas pernah digunakan sebagai alat tukar pada jaman Rasulullah S.A.W.
Tetapi seiring berjalannya waktu dan pengaruh dari beberapa negara adidaya, koin
Dinar Emas atau emas itu sendiri mulai tidak digunakan sebagai alat tukar dengan
alasan persediaan emas dunia yang semakin menipis.
26
Ditemukan juga hasil penelitian yang menyatakan mata uang Euro
memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan Dolar
Amerika dan Rupiah. Euro juga merupakan mata uang yang paling stabil saat ini.
Jadi, Euro bisa dijadikan alternatif alat tukar utama dalam perdagangan
internasional. Hal ini dikarenakan mata uang acuan utama yaitu Dolar Amerika
mengalami ketidakstabilan selama beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, agar meminimalisir risiko akibat fluktuasi mata uang
digunakan lindung nilai. Sebagian besar penelitian menyatakan, emas lebih baik
dalam melindungi nilai. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, dilakukanlah
penelitian ini dengan menggunakan obyek penelitian Dolar Amerika, Euro, dan
Dinar Emas.
2.5. Kerangka Pemikiran
Lindung nilai atau hedging berarti membuka dua posisi yang
berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai yang akan dibayar
tetap sama. Hedging juga dikenal dengan locking, istilah ini diambil karena saat
seorang investor memakai teknik lindung nilai, posisinya terkunci sehingga nilai
keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan (Ishak dkk, 2011:8).
Menurut Srie Nuning (2008) terjadinya krisis moneter dan ekonomi
yang menimpa Indonesia membuat banyak orang kembali menengok emas
sebagai mata uang. Nilai mata uang yang berlaku saat ini tidak berstandar pada
nilai instrinsik yang dikandungnya. Implikasinya, nilai mata uang menjadi tidak
stabil dan bergejolak.
27
Kerangka pemikiran penelitian ini menganalisis Dolar Amerika, Euro,
dan Dinar Emas dengan alat ukur emas untuk mengetahui kelayakannya sebagai
lindung nilai. Kerangka pemikiran yang digunakan :
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
2.6. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
1. Ho1 : Mata uang Dolar Amerika sebagai lindung nilai lebih baik
hasilnya dibandingkan dengan mata uang Euro.
Ha1 : Mata uang Dolar Amerika sebagai lindung nilai tidak lebih baik
hasilnya dibandingkan dengan mata uang Euro.
Analisa kelayakan
Sebagai
lindung nilai
Dolar Amerika
(US$)
Euro (€)
Dinar
Emas
Dibandingkan
dengan Emas
Kehandalan nilai
Informasi
Akuntansi
28
2. Ho2 : Dinar Emas sebagai lindung nilai lebih baik hasilnya
dibandingkan dengan mata uang Dolar Amerika.
Ha2 : Dinar Emas sebagai lindung nilai tidak lebih baik hasilnya
dibandingkan dengan mata uang Dolar Amerika.
3. Ho3 : mata uang Dolar Amerika dan mata uang Euro lebih stabil
dibandingkan dengan Dinar Emas
Ha3 : mata uang Dolar Amerika dan mata uang Euro tidak lebih stabil
dibandingkan dengan Dinar Emas.
4. Ho4 : mata uang Dolar Amerika dan mata uang Euro lebih handal
dibandingkan dengan Dinar Emas dalam Informasi Akuntansi.
Ha4 : mata uang Dolar Amerika dan mata uang Euro tidak lebih handal
dibandingkan dengan Dinar Emas dalam Informasi Akuntansi.