BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif...

11
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif pada BBLR 1. Definisi Termoregulasi Tidak Efektif Termoregulasi tidak efektif adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. (Soerjono, 2008). Menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016) termoregulasi tidak efektif adalah kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal. Bayi dengan berat badan lahir rendah mengalami kesulitan mempertahankan suhu tubuhnya. Persediaan karbohidrat sedikit,respon terhadap asam amino gluconeogenesis kurang , kandungan lemak sedikit dan metabolism lemak terganggu. Abnormalitas ini masih ditambah dengan kurangnya persediaan lemak coklat , suatu jaringan yang bertanggung jawab menghasilkan panas pada neonatus. Pengaturan suhu lingkungan netral untuk bayi berat lahir rendah pda prakteknya sulit dilakukan. Pertumbuhan yang lambat dapat mencerminkan peningkatan gangguan oksigen relatif, dengan konumsi kalori untuk produksi panas yang tetap tidak terlihat selama mempertahankan suhu inti.(Anik Mayunani, 2013) 2. Etiologi Termoregulasi Tidak Efektif Adapun penyebab dari termoregulasi tidak efektif adalah sebagai berikut: a. Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus b. Fluktuasi suhu lingkungan c. Proses penyakit (mis. Infeksi)

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Termoregulasi Tidak Efektif pada BBLR

1. Definisi Termoregulasi Tidak Efektif

Termoregulasi tidak efektif adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan

antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu

tubuh di dalam batas batas normal. (Soerjono, 2008).

Menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016) termoregulasi tidak efektif

adalah kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.

Bayi dengan berat badan lahir rendah mengalami kesulitan mempertahankan

suhu tubuhnya. Persediaan karbohidrat sedikit,respon terhadap asam amino

gluconeogenesis kurang , kandungan lemak sedikit dan metabolism lemak

terganggu. Abnormalitas ini masih ditambah dengan kurangnya persediaan lemak

coklat , suatu jaringan yang bertanggung jawab menghasilkan panas pada neonatus.

Pengaturan suhu lingkungan netral untuk bayi berat lahir rendah pda prakteknya

sulit dilakukan. Pertumbuhan yang lambat dapat mencerminkan peningkatan

gangguan oksigen relatif, dengan konumsi kalori untuk produksi panas yang tetap

tidak terlihat selama mempertahankan suhu inti.(Anik Mayunani, 2013)

2. Etiologi Termoregulasi Tidak Efektif

Adapun penyebab dari termoregulasi tidak efektif adalah sebagai berikut:

a. Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus

b. Fluktuasi suhu lingkungan

c. Proses penyakit (mis. Infeksi)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

6

d. Proses penuaan

e. Dehidrasi

f. ketidaksesuaian pakaian untuk suhu lingkungan

g. Peningkatan kebutuhan oksigen

h. Perubahan laju metabolisme

i. Suhu lingkungan ekstrem

j. Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan

k. Berat badan ekstrem (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016)

3. Patofisiologi Termoregulasi Tidak Efektif

Suhu tubuh secara normal dipertahankan pada rentang yang sempit, walaupun

terkena suhu lingkungan yang bervariasi. Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang

mengatur keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas. Produksi

panas tergantung pada aktivitas metabolik dan aktivitas fisik. Kehilangan panas

terjadi melalui radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi. (Irianto, n.d.)

4. Dampak Termoregulasi Tidak Efektif pada BBLR

a. Kekurangan oksigen ke dalam tubuh

b. Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan bayi terganggu

c. Gangguan pembekuan pada darah sehingga megakibatkan perdarahan

e. Apnea (Anik Mayunani, 2013)

5. Tanda dan Gejala Termoregulasi Tidak Efektif pada BBLR

Adapun gejala perubahan suhu pada bayi BBLR dengan termoregulasi tidak

efektif adalah :

a. Gejala dan tanda mayor objektif

1) Kulit dingin/hangat

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

7

2) Menggigil

3) Suhu tubuh fluktuatif

b. Gejala dan tanda minor objektif

1) Piloereksi

2) Pengisian kapiler >3 detik

3) Tekanan darah meningkat

4) Pucat

5) Frekuensi nafas meningkat

6) Takikardia

7) Kejang

8) Kulit kemerahan

9) Dasar kuku sianotik

6. Mekanisme Termoregulasi Tidak Efektif Pada BBLR

a. Radiasi

Radiasi merupakan emisi energy panas dari permukaan tubuh yang hangat

dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau gelombang panas. Kehilangan

panas tubuh yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda

yangmempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi karena benda tersebutakan

menyerap radiasi panas tubuh bayi

b. Konduksi

Konduksi merupakan transfer panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi

dengan permukaan yang dingin seperti : meja, tempat tidur atau timbangan yang

temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi

melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakan di atas benda tersebut.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

8

c. Konveksi

Konveksi merupakan perpindahan Konveksi merupakan perpindahan panas

melalui aliran udara atau air. Kehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi

terpapar udara sekitar yang lebih dingin.

d. Evaporasi

Adalah kehilangan panas karena penguapan cairan ketuban yang melekat

pada permukaan tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan.(Fitriana, 2017)

7. Pencegahan Terjadinya Termoregulasi Tidak Efektif pada BBLR

Cara pencegahan untuk menghindari terjadinya termoregulasi tidak efektif

pada bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu sebagai berikut :

a. Mengeringkan bayi dengan seksama. Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera

lahir untuk mencegah kehilangan panas disebabkan oleh evaporasi cairan

ketuban pada tubuh bayi.

b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat, serta segera mengganti

handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban.

c. Tempatkan bayi pada ruangan yang panas. Suhu ruangan atau kamar hendaknya

dengan suhu 28° C – 30°C untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi.

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya. Pelukan ibu pada tubuh

bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas.

Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir.

f. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir. (Yeyeh, 2010)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

9

B. Asuhan Keperawatan Pada BBLR dengan Termoregulasi Tidak Efektif

Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan dalam perawatan yang

diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan

(L.Wong, 2008). Asuhan Keperawatan meliputi :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan . Proses ini

bertujuan untuk mendapatkan data dasar tentang kesehatan pasien baik

fisik,psikologis,maupun emosional. Data yang dikaji pada bayi dengan BBLR

meliputi sebagai berikut :

a. Identitas

Identitas klien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan

keselamatan pasien agar tidak terjadi kesalahan yang nantinya bisa berakibat fatal

jika klien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi klien seperti

salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.

Identitas klien terdiri dari :

Nama, umur (bayi dengan berat lahir < 2500 gram), jenis kelamin, alamat, nama

orang tua.

a. Pengkajian umum

1) Ukur panjang badan , dan lingkar kepala secara berkala

2) Observasi setiap tanda kegawatan, warna yang buruk, hipotonia, tidak

responsive, dan apnea.

c. Suhu tubuh

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

10

1) Tentukan suhu kulit dan aksila.

2) Tentukan hubungan dengan suhu sekitar lingkungan.

d. Pengkajian kulit

1) Terangkan adanya perubahan warna, daerah yang memerah, tanda iritasi,

melepuh, abrasi, atau daerah terkelupas, terutama dimana peralatan pemantau infus

atau alat lain bersentuhan dengan kulit. Periksa juga dan catat preparat kulit yang

dipakai (missal plester,povidone-jodine).

2) Tentukan tekstur dan turgor kulit kering, lembut, bersisik, terkelupas dan lain-

lain.

3) Terangkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons

klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang

berlangsung actual maupun potensial yang bertujuan untuk mengidentifikasi

respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan

dengan kesehatan.

Diagnosis keperawatan yang ditegakkan dalam masalah ini adalah

termoregulasi tidak efektif masuk kedalam sub kategori keamanan dan proteksi

dalam kategori lingkungan (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Definisi termoregulasi tidak efektif yaitu kegagalan mempertahankan suhu tubuh

dalam rentang normal. Penyebabnya yaitu stimulasi pusat termoregulasi

hipotalamus, fluktuasi suhu lingkungan, proses, penyakit, proses penuaan,

dehidrasi, peningkatan kebutuhan oksigen, perubahan laju metabolisme, suhu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

11

lingkungan ekstrem, ketidakadekuatan suplai lemak subkutan, dan berat badan

ekstrem. Gejala tanda mayor objektifnya yaitu kulit dingin/hangat, menggigil, suhu

tubuh fluktuatif. Gejala tanda minor objektifnya piloereksi, pengisian kapiler >3

detik, tekanan darah meningkat, pucat, frekuensi nafas meningkat, takikardia,

kejang, kulit kemerahan, dasar kuku sianotik.(Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016)

Jadi diagnosis pada penelitian ini adalah termoregulasi tidak efektif

berhubungan dengan berat badan ekstrem ditandai dengan kulit dingin/hangat,

menggigil, suhu tubuh fluktuatif, piloereksi, pengisian kapiler >3 detik, tekanan

darah meningkat, pucat, frekuensi nafas meningkat, takikardia, kejang, kulit

kemerahan, dasar kuku sianotik.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan

olehperawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk

mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. Standar intervensi keperawatan

Indonesia menggunakan sistem klasifikasi yang sama dengan kalsifikasi SDKI

yang terdiridari 5 kategor dan subyek kategori dan 14 subkategori.(Tim pokja SIKI

DPP PPNI, 2018)

Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat

diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien,

keluarga atau komunitas sebagai respons terhadap intervensi keperawatan. Luaran

keperawatan menunjukan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan

intervensi .(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019). Intervensi utama yang digunakan

untuk pasien BBLR dengan termoregulasi tidak efektif berdasarkan Standar luaran

Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah seperti berikut:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

12

Tabel 1

Rencana keperawatan pada bayi BBLR dengan termoregulasi tidak efektif

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria

Hasil (SLKI)

Intervensi (SIKI)

Termoregulasi Tidak

Efektif

Termoregulasi

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x 24

jam diharapkan:

a) Mengggil menurun

b) Kejang menurun

c) Akrosianosis menurun

d) Konsumsi oksigen

menurun

e) Piloereksi menurun

f) Kutis memorata

menurun

g) Pucat menurun

h) Takikardi menurun

i) Takipnea menurun

j) Bradikardi menurun

k) Dasar kuku sianotik

menurun

l) Hipoksia menurun

m) Suhu tubuh membaik

n) suhu kulit membaik

o) Kadar glokosa darah

membaik

p) Pengisian kapiler

membaik

q) Ventilasi membaik

r) Tekanan darah

membaik

Regulasi Temperatur

Observasi:

a) Monitor suhu bayi

sampai stabil (36,5⁰C –

37,5⁰)

b) Monitor suhu tubuh

bayi setiap dua jam,

jika perlu

c) Monitor tekanan darah,

frekuensi pernafasan

dan nadi

d) Monitor warna dan

suhu kulit

e) Monitor dan catat tanda

dan gejala hipotermia

atau hipertermia

Terapeutik:

a) Pasang alat pemantau

suhu kontinu, jika perlu

b) Tingkatkan asupan

cairan dan nutrisi yang

adekuat

c) Bedong bayi segera

setelah lahir untuk

mencegah kehilangan

panas

d) Masukkan bayi BBLR

ke dalam plastik segera

setelah lahir

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

13

e) Gunakan Topi Bayi

untuk mencegah

kehilangan panas pada

bayi baru lahir

f) Tempatkan bayi baru

lahir di bawah radiant

warmer

g) Pertahankan

kelembapan inkubator

50% atau lebih untuk

mengurangi kehilangan

panas karena proses

evaporasi

h) Atur suhu inkubator

sesuai kebutuhan

i) Hangatkan terlebih

dahulu bahan – bahan

yang akan kontak

dengan bayi

j) Hindari meletakkan

bayi di dekat jendela

terbuka atau di area

aliran pendingin

ruangan atau kipas

angin

k) Gunakan matras

penghangat, selimut

hangat, dan penghangat

ruangan untuk

menaikkan suhu tubuh

l) Gunakan kasur

pendingin, water

water circulating blankets,

ice pack atau gel pad

dan intravascular

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

14

cooling catheterization

untuk menurunkan

suhu tubuh

m) Sesuaikan suhu

lingkungan dengan

kebutuhan pasien

Edukasi:

a) Jelaskan cara

pencegahan heat

exhaustion dan heat

stroke

b) Jelaskan cara

pencegahan hipotermi

karena terpapar udara

dingin

c) Demontrasikan teknik

perawatan metode

kanguru (PMK) untuk

bayi BBLR

Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian

antipiretik

4. Implementasi

Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi

keperawatan. Implementasi terdiri dari melakukan dan mendokumentasikan

tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang diperlukan untuk

melakukan intervensi (atau program keperawatan).Perawat melaksanakan atau

mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam

tahap perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Termoregulasi Tidak Efektif ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5014/3/BAB II Tinjauan Pastaka.pdfPastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah

15

mencatat tindakan keperawatan dan respons klien terhadap tindakan

tersebut.(kozier, erb, berman, 2014)

Adapun implementasi yang dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan , yaitu :

a) Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5⁰C – 37,5⁰)

b) Monitor suhu tubuh bayi setiap dua jam, jika perlu

c) Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan nadi

d) Monitor warna dan suhu kulit

e) Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia

5. Evaluasi

Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah

ketika klien dan professional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju

pencapaian tujuan / hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan.Evaluasi

adalah aspek penting proses keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari

evaluasi menentukan apakah intervensi keperawatan harus diakhiri, dilanjutkan,

atau diubah. (kozier, erb, berman, 2014)

Hasil yang diharapkan:

a) Suhu bayi dalam batasan normal (36,5⁰C – 37,5⁰)

b) Nadi dalam batasan normal ( 120 – 160 x/menit )

c) Suhu kulit membaik

d) Kadar glokosa darah membaik

e) Pengisian kapiler membaik

f) Ventilasi membaik

g) Tekanan darah membaik