BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status...

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Soekirman (2000), status gizi berarti sebagai keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran-ukuran gizi tertentu. Menurut (Nyoman, 2002), status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tetentu. Keadaan gizi seseorang, perlu disebutkan variabel-variabel yang digunakan untuk menentukannya. Variabel-variabel yang digunakan untuk menentukan status gizi selanjutnya disebut sebagai indikator status gizi. 2. Zat Gizi a. Karbohidrat atau hidrat arang Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi bagi tubuh. Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat akan menentukan jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap hari. Hidrat arang merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara) berasal dari hidrat arang. Hidrat arang terutama terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti beras, gandum, dan umbi- umbian, yang terdiri dan tiga macam unsur yaitu karbon, oksigen, dan 6

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Status Gizi

1. Pengertian Status Gizi

Soekirman (2000), status gizi berarti sebagai keadaan fisik

seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau

kombinasi dari ukuran-ukuran gizi tertentu. Menurut (Nyoman, 2002),

status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel

tetentu. Keadaan gizi seseorang, perlu disebutkan variabel-variabel yang

digunakan untuk menentukannya. Variabel-variabel yang digunakan untuk

menentukan status gizi selanjutnya disebut sebagai indikator status gizi.

2. Zat Gizi

a. Karbohidrat atau hidrat arang

Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi

bagi tubuh. Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat akan

menentukan jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap hari. Hidrat

arang merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Kira-kira 80%

dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

di Asia Tenggara) berasal dari hidrat arang. Hidrat arang terutama

terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti beras, gandum, dan umbi-

umbian, yang terdiri dan tiga macam unsur yaitu karbon, oksigen, dan

6

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

hidrogen (Moehji, 2002).

b. Protein atau zat putih telur

Protein merupakan bahan utama dalam pembentukan sel

jaringan, baik jaringan tubuh, tumbuh-tumbuhan maupun tubuh

manusia dan hewan. Sintesa protein dari unsur kimia hanya terjadi

dalam bentuk tumbuh-tumbuhan, sedang manusia dan hewan

memperoleh protein dari bahan pangan hewani.

1) Manfaat protein bagi manusia adalah sebagai benkut:

a) Untuk membangun sel jaringan tubuh.

b) Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.

c) Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang

diberikan ibu kepada bayinya dari makanan ibu itu sendiri.

d) Membuat protein darah.

e) Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.

f) Sebagai pemberi kalori (Moehji, 2002).

2) Bahan-bahan makanan protein

Adapun bahan – bahan makanan protein dapat kita golongkan

ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut:

a) Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari

hewan, contohnya : daging, jenis ikan, telur, dan susu.

b) Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan, contohnya : beras, jenis kacang-kacangan,

tempe, dan tahu.

7

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

c. Lemak

Lemak adalah senyawa kimia yang dalam stuktur molekulnya

mengandung gugus asam lemak. Secara alamiah lemak secara fisik

didapatkan dalam dua bentuk yaitu minyak yang berbentuk cair dan

dalam bentuk padat. Kegunaan lemak yang berasal dari makanan

digunakan tubuh untuk hal-hal sebagai berikut yaitu pemberi kalori,

melarutkan vitamin-vitamin sehingga vitamin tersebut dapat diserap

oleh dinding usus dan memberikan asam-asam lemak essensial.

Sedangkan kegunaan simpanan lemak dalam tubuh manusia antara

lain, sebagai cadangan tenaga, sebagai bantalan bagi alat-alat tubuh

seperti ginjal, biji mata, sebagai isolasi sehingga panas tubuh tidak

banyak yang keluar, mempertahankan tubuh dari gangguan-gangguan

luar seperti pukulan atau bahan-bahan yang berbahaya seperti zat

kimia.

d. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam

jumlah sedikit, tetapi penting untuk melakukan fungsi metabolik dan

harus didapat dari makanan. Meskipun vitamin hanya diperlukan

dalam Jumlah sedikit jika kekurangan akan menimbulkan hal-hal yan

merugikan (hipovitaminosis sampai avitaminosis jika terlihat tanda-

tanda klinis yang nyata). Secara umum fungsi vitamin antara lain yaitu

sebagai bagian dari suatu enzim atau co-enzim (pembantu enzim) yang

mengatur berbagai proses metabolisme, mempertahankan fungsi

8

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

berbagai jaringan, mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel

baru, membantu pembuatan zat tertentu dalam tubuh (Farida, 2004).

e. Mineral

Pada manusia dewasa terdapat 6% terbuat dari mineral.

Mineral yang dibutuhkan oleh manusia diperoleh dari tanah. Tanaman

sumber pangan menyerap mineral yang diperlukan dan menyimpannya

dalam stuktur tanaman. Pada hewan sebagai konsumen tingkat pertama

menggunakan dan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia

sebagai konsumen tingkat akhir memperoleh mineral dan pangan

nabati dan hewani. Adapun fungsi mineral dalam tubuh adalah :

1) Memelihara keseimbangan asam tubuh dengan jalan

penggunaan mineral pembentuk asam (klorin, fosfor, belerang)

dan mineral pembentuk basa (kapur, besi, magnesium, kalium ,

natrium).

2) Mengkatalisasi reaksi yang berantai dengan pemecahan

karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan

protein tubuh.

3) Sebagai hormon dan enzim tubuh.

4) Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klorin,

kalium, natrium)

5) Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsim,

kalium, natrium)

6) Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium,

9

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

natrium)

7) Berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang, gigi,

dan jaringan tubuh lainnya (kalsium, fosfor, fluorin) (Farida ,

2004).

3. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi anak balita dimaksudkan untuk mengetahui

apakah seseorang atau kelompok balita tersebut mempunyai status gizi

kurang, baik atau lebih. Penilaian status gizi anak balita tersebut bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana keseimbangan antara zat gizi yang masuk

dalam tubuh dengan zat gizi yang digunakan oleh tubuh, sehingga tercipta

kondisi fisik yang optimal. Ada berbagai cara dalam mengukur atau

menilai status gizi seseorang yaitu :

a. Penilaian status gizi secara langsung

Pada penilaian gizi secara langsung yaitu ada empat penilaian

yaitu klinis, biokimia, biofisik, antropometri yaitu :

1) Pemeriksaan klinis

Penggunaaan pemeriksaan klinis untuk mendeteksi

defisiensi gizi yaitu dengan mendeteksi kelainan atau gangguan

yang terjadi pada kulit, rambut, mata, membran mukosa mulut, dan

bagian tubuh yang lain dapat dipakai sebagai petunjuk ada

tidaknya masalah gizi kurang. Tanda-tanda klinis malnutrisi tidak

spesifik, karena ada beberapa penyakit yang mempunyai gejala

yang sama tetapi penyebabnya berbeda. Oleh karena itu

10

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

pemeriksaan klinis harus dipadukan dengan pemeriksaan yang lain

(Nyoman, 2000).

2) Biokimia

Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan dalam

penelitian adalah tehnik pengukuran kandungan berbagai zat gizi

dan subtansi kimia lain dalam darah dan urine. Hasil pengukuran

tersebut dibandingkan dengan standar normal yang telah

ditetapkan. Dalam berbagai hal pemeriksaan biokimia hanya dapat

diperoleh di rumah sakit atau pusat kesehatan, dan pada

pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli

(Nyoman, 2000).

3) Biofisik

Penilaian status gizi dengan biofisik adalah melihat dan

kemampuan fungsi jaringan dan perubahan stuktur, dimana tes

kemampuan fungsi jaringan meliputi, kemampuan kerja dan

adaptasi sikap. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara klinis

maupun tidak. Penilaian status gizi secara biofisik sangat mahal

dan memerlukan tenaga profesional. Penelitian ini dilakukan

melalui tiga cara yaitu uji radiologi, tes fungsi fisik, dan sitologi

(Nyoman, 2000).

11

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

4) Antropometri

Parameter yang digunakan pada penilaian status gizi

dengan menggunakan antropometri adalah umur, berat badan,

tinggi badan, lingkar lengan atas, lngkar kepala, dan lingkar dada

(Supariasa, 2001). Indeks antropometri yang umum digunakan

dalam menilai status gizi adalah berat badan menurut umur (BB/

U), tinggi badan menurut umur (TB/ U), dan berat badan menurut

tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U adalah pengukuran total berat

badan termasuk air, lemak, tulang dan otot, indeks TB/U adalah

pengukuran pertumbuhan linier, indeks BB/TB adalah indeks

untuk membedakan apakah kekurangan gizi terjadi secara kronis

atau akut (Supariasa, 2001).

Buku petunjuk teknik Pemantauan Status Gizi (PSG) anak

balita tahun 1999, Klasifikasi status gizi dapat diklasifikasikan

menjadi 5 yaitu: gizi lebih, gizi baik, gizi sedang, gizi kurang dan

gizi buruk. Baku rujukan yang digunakan adalah World Health

Organization - National Center For Health Statistic (WHO-

NCHS), dengan indeks berat badan menurut umur. Direktorat Bina

Gizi Masyarakat, Depkes dan Pemantauan Status Gizi (PSG) anak

balita tahun 1999 menggunakan rujukan WHO-NCHS dengan

klasifikasi seperti terlihat seperti pada table dibawah ini :

12

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

Tabel 2.2

Klasifikasi status gizi menurut WHO-NCHS

Kategori Persen terhadap medianGizi lebih 120 % Median BB/U baku WHO-NCHSGizi baik 80 %-120 % Median BB/U baku WHO-NCHSGizi sedang 70 %-79,9 % Median BB/U baku WHO-NCHSGizi kurang

Gizi buruk

60 %-69,9 % Median BB/U baku WHO-NCHS

<60 % Median baku WHO-NCHS

Untuk menentukan status gizi di atas dapat dilihat dalam

indeks BB/U.(Tabel Terlampir) Supariasa (2001).

b. Penilaian status gizi secara tidak langsung.

1) Survey konsumsi makanan

Survey konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui

kebiasaan makanan zat gizi tingkat kelompok, rumah tangga dan

perorangan serta faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi

makanan tersebut. Metode pengukuran konsumsi makanan

berdasarkan sasaran pengamatan atau pengguna yaitu tingkat

nasional, rumah tangga dan individual. Dalam penelitian ini yang

akan dibahas adalah tingkat rumah tangga dan perorangan

(Nyoman, 2000).

2) Statistik vital

Cara untuk mengetahui keadaan gizi di suatu wilayah adalah

dengan cara menganalisis statistik kesehatan. Dengan

menggunakan statistik kesehatan dapat diperhitungkan

penggunaannya sebagai bagian dari indikator tidak langsung

pengukuran status gizi masyarakat. Beberapa statistik vital yang

13

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

berhubungan dengan kesehatan dan gizi antara lain: angka

kesakitan, aneka kematian, pelayanan kesehatan dan penyakit

infeksi yang berhubungan dengan gizi ( Nyoman, 2000).

3) Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang

saling mempengaruhi dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi

dan lingkungan budaya. Jadi jumlah makanan dan zat-zat gizi yang

tersedia bergantung pada keadaan lingkungan seperti iklim, tanah,

irigasi, penyimpanan, transportasi, dan tingkat ekonomi penduduk

(Nyoman, 2000).

4. Macam Status Gizi Anak Balita

Status gizi anak balita dibedakan menjadi empat yaitu status gizi

lebih, status gizi baik, status gizi kurang dan buruk.

a. Status gizi lebih

Penyakit ini bersangkutan dengan energi di dalam hidangan

yang dikonsumsi relatif terhadap kebutuhan atau penggunaan semua

zat gizi tersebut. Tubuh akan terbebas dari penyakit dan mempunyai

daya tahan setinggi-tingginya.

Anak yang status gizi baik dapat tumbuh dan kembang secara

normal dengan bertambahnya usia. Tumbuh atau pertumbuhan

berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah, ukuran

atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur

dengan ukuran berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan

metabolik. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya

14

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

kemampuan dalam stuktur dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola

yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan (Soetjiningsih, 2001).

b. Status gizi kurang dan status gizi buruk

Status gizi kurang terjadi karena tubuh kekurangan satu atau

beberapa macam zat gizi yang diperlukan. Hal yang menyebabkan

status gizi kurang karena kekurangan zat gizi yang dikonsumsi atau

mungkin mutunya rendah. Gizi kurang pada dasarnya adalah gangguan

pada beberapa segi kesejahteraan perorangan atau masyarakat yang

disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi yang

diperoleh dari makanan. Kurang gizi banyak menimpa anak khususnya

anak balita yang berusia dibawah lima tahun karena merupakan

golongan yang rentan serta pada fase ini kebutuhan tubuh akan zat gizi

meningkat karena selain untuk tumbuh juga untuk perkembangan

sehingga apabila anak kurang gizi dapat menimbulkan berbagai

penyakit. Akibat status gizi kurang adalah sebagai berikut:

1) Kurang energi Protein (KEP)

KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

Orang yang mengidap KEP nampak kurus, namun gejala

klinik secara besar dapat di bedakan menjadi tiga yaitu marasmus,

kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor (Nyoman, 2002).

15

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

2) Anemia defisiensi zat besi

Adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah

kurang dari normal, biasanya dengan tanda : lelah, lesu, letih, bibir

tampak pucat, lidah licin, susah BAB, kadang pusing, dan mudah

mengantuk (Nyoman, 2002).

3) GAKY (Gangguan akibat kurang yodium)

Adalah kekurangan gizi disebabkan kurangnya konsumsi

yodium dalam bahan makanannya, kekurangan yodium pada anak

yaitu cacat fisik dan mental, seperti bisu, tuli, bisu-tuli,

pertumbuhan badan terganggu, kecerdasan dan perkembangan

mental terganggu (Nyoman, 2002).

4) KVA (Kurang vitamin A)

Adalah penyakit mata yang disebabkan kurangnya vitamin A

dalam makanannya. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan

yang paling sering terjadi pada anak-anak di Indonesia yang

umumnya terjadi pada usia antara 2-5 tahun. Adapun kriteria KVA

adalah sebagai benkut: bercak bitot dengan konjungtiva mengering,

kornea mengering atau keratomalasia dan parut komea (Nyoman,

2002).

5. Faktor yang mempengaruh status gizi antara lain (Soekirman, 2000) :

Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, faktor-

faktor yang mempengaruhi status gizi dibagi menjadi dua yaitu secara

langsung dan tidak langsung.

16

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

a. Faktor yang mempengaruhi secara langsung :

Menurut Soekirman (2000), penyebab langsung timbulnya gizi

kurang pada anak adalah konsumsi makanan dan penyakit infeksi,

kedua penyebab tersebut saling berpengaruh. Dengan demikian

timbulnya gizi kurang tidak hanya karena kurang makanan tetapi juga

karena adanya penyakit infeksi, terutama diare dan ispa. Anak yang

mendapatkan makanan yang cukup baik tetapi sering terserang demam

atau diare, yang berdampak pada status gizinya menjadi kurang,

sebaliknya anak yang tidak memperoleh makanan cukup dan seimbang

daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan ini anak akan

mudah terserang penyakit dan kurang nafsu makan sehingga anak

kekurangan makanan. Akhirnya berat badan anak menurun, apabila

keadaan ini terus berlangsung anak akan menjadi kurus dan timbullah

masalah kurang gizi.

b. Faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung, yaitu :

1) Pola asuh gizi

Pola asuh gizi merupakan faktor yang secara tidak langsung

mempengaruhi konsumsi makanan pada bayi. Dengan demikian

pola asuh gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

merupakan faktor tidak langsung dari status gizi. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi pola asuh gizi sudah dijelaskan diatas

diantaranya : tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu,

tingkat pengetahun ibu, aktivitas ibu, jumlah anggota keluarga dan

17

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

budaya pantang makanan.

2) Jarak kelahiran yang terlalu dekat

Jarak kelahiran akan mempengaruhi status gizi anak dalam

keluarga. Dengan adanya jarak kelahiran yang dekat maka

kebutuhan makanan yang seharusnya hanya diberikan pada satu

anak akan terbagi dengan anak yang lain yang sama-sama

memerlukan gizi yang optimal. Anak yang berusia dibawah lima

tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan

makanan maupun perawatan kasih sayang. Jika dalam masa tahun

ini ibu hamil lagi maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak

menjadi berkurang akan tetapi AS1 yang masih aktif sangat

dibutuhkan anak akan berhenti keluar. Anak yang belum

dipersiapkan secara baik menerima makanan pengganti AS1 yang

kadang-kadang mutu gizi anak makanan tersebut juga rendah. Hal

ini akan menyebabkan status gizi anak kurang (Moehji, 2002).

3) Sanitasi lingkungan

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan

dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak

dan tumbuh kembangnya. Kebersihan baik kebersihan perorangan

maupun lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya

penyakit. Akibat dari kebersihan yang kurang maka anak akan

sering sakit misalnya diare, kecacingan, tifus, hepatitis, malaria,

demam berdarah dan sebagainya. Demikian pula dengan polusi

18

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

udara baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan atau asap

rokok, dapat berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian ISPA

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Kalau anak sering menderita

sakit maka tumhuh kembangnya terganggu (Soetjiningsih, 2001).

4) Pelayanan kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan dasar diarahkan kepada

peningkatan kesehatan dan status gizi anak sehingga terhindar dari

kematian dini dan mutu fisik yang rendah (Aritonang, 2003). Peran

pelayanan telah lama diadakan untuk memperbaiki status gizi.

Pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap masalah kesehatan

terutama masalah gizi. Pelayanan yang selalu siap dan dekat

dengan masyarakat akan sangat membantu dalam meningkatkan

status kesehatan masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan

masyarakat yang optimal kebutuhan kesehatan masyarakat akan

terpenuhi. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu kegiatan

posyandu yang dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan

anak balita dengan penimbangan berat badan (BB) secara rutin

setiap bulan.

5) Stabilitas rumah tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi

tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada

keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka yang kurang

harmonis (Soetjinmgsih, 2001).

19

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

B. Karakteristik Ibu

1. Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator

dalam kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu

pada setiap pengalamannya. Karakteristik pada ibu balita berdasarkan

umur sangat berpengaruh terhadap status gizi balitanya, dimana pada ibu

yang cukup umur akan lebih dewasa, lebih berpengalaman dalam

pengasuhan balita, hal ini dapat mempengaruhi kesiapan ibu balita dalam

pengambilan keputusan yang tepat tentang pertumbuhan dan

perkembangan balitanya (Kodyat, 1999).

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh. Dari

kepentingan keluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang

lebih tanggap adanya masalah gizi di dalam keluarganya dan bisa

mengambil tindakan secepatnya (Kodyat, 1999).

Rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengertian

tentang perawatan kesehatan, higiene serta kesadarannya terhadap

kesehatan balita dan keluarga. Tingkat pendidikan turut menentukan

rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai pengetahuan tentang

gizi yang mereka peroleh. Keadaan gizi balita sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan ibu. Tingkat pendidikan ibu yang rendah

mempengaruhi penerimaan informasi sehingga pengetahuan gizi akan

20

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

terbatas (Suhardjo, Riyadi, 1999). Adapun pendidikan dibagi menjadi dua,

yaitu :

a) Pendidikan Informal

Pendidikan informal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang

di rumah, di lingkungan sekolah dan di dalam kelas.

b) Pendidikan Formal

Pendidikan formal ialah pendidikan yang mempunyai bentuk

atau organisasi tertentu, seperti yang terdapat di sekolah atau

universitas (IKIP Semarang, 1999). Pendidikan gizi merupakan suatu

proses belajar tentang pangan, bagaimana tubuh kita menggunakannya

dan mengapa diperlukan untuk kesehatan. Pendidikan gizi mengarah

pada perubahan perilaku perbaikan konsumsi pangan dan status gizi.

Pendidikan berpengaruh secara tidak langsung melalui peningkatan

status sosial dan kedudukan seorang wanita, peningkatan pilihan

terhadap kehidupan serta kemampuan untuk menyatakan pendapat atau

membuat keputusan sendiri (Suhardjo, Riyadi, 1999).

Pendidikan yang dimiliki ibu yaitu pendidikan dasar (SD-SMP)

pendidikan menengah (SMU dan pendidikan tinggi (DII/PT)

berpengaruh pada perilaku yang efektif dan efisien yang selanjutnya

akan menghasilkan suatu yang bermanfaat. Dimana pola pikir

seseorang berpengaruh pada informasi dan tingkat pemahaman yang

dimiliki. Tingkat pendidikan yang cukup akan memberikan konstribusi

terhadap status gizi pada anak.

21

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

3. Pendapatan

Pendapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi daya beli

seseorang untuk membeli sesuatu. Pendapatan merupakan faktor yang

paling menentukan kuantitas maupun kualitas makanan sehingga ada

hubungan yang erat antara pendapatan dengan keadaan gizi. Pendapatan

yang meningkat tidak merupakan kondisi yang menunjang bagi keadaan

gizi yang memadai, terutama dalam kasus dimana kepercayaan mengenai

jenis makanan dan praktek pengolahan masakan yang merusak pada

keadaan gizinya (Berg, 1999).

C. Ibu yang Bekerja

Dewasa ini makin banyak ibu berperan ganda selain sebagai ibu rumah

tangga juga sebagai wanita karier semua itu guna menciptakan keluarga yang

lebih mapan tapi juga menimbulkan pengaruh terhadap hubungan dengan

anggota keluarga terutama pada balitanya.

1. Definisi Ibu yang bekerja

Ibu yang bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah

serta memiliki penghasilan (Depkes, 2002). Pada ibu yang bekerja akan

terjadi penyediaan waktu yang terbatas atau sedikit, hal ini menjadi

kendala bagi seorang balita untuk mendapatkan waktu, perhatian dan kasih

sayang yang cukup dari orangtuanya. Kesibukan orangtua dapat

berdampak pada status gizi balita dibandingkan dengan ibu yang tidak

bekerja. Jika hal ini tidak ditanggulangi secara serius dapat berlanjut

menurunnya status gizinya balita (Pudjiadi, 2000).

22

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

Kesibukan orangtua yang bekerja dapat berpengaruh pada pola

pemberian makanan pada bayi yang terkadang diberikan tidak sesuai

dengan usia balita atau terlambat diberikan misalnya seorang balita dengan

usia kurang dari 6 bulan hanya diberi ASI saja tetapi pada kenyataanya

telah diberikan makanan lain selain ASI, hal ini dapat menganggu status

gizi balita. (Pudjiadi, 2000).

Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan

sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan

sebagai timbulnya suatu masalah pada gizi, tetapi kondisi kerja yang

menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi pemberian makanan, gizi

dan perawatan anak. Nampaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah sudah

membuat persiapan untuk merawat anaknya, meskipun kadang-kadang

belum sesuai (DepKes, 2002).

Status gizi anak usia 1-3 tahun pada ibu yang bekerja cenderung

kurang diperhatikan, dimana hal ini disebabkan oleh kurangnya waktu

yang dimiliki ibu dalam penyediaan makanan yang tepat sesuai kebutuhan

sang anak. Jika hal ini terjadi dapat mempengaruhi status gizi pada anak 1-

3 tahun dan anak cenderung rentan dengan infeksi (Supariasa, 2002).

23

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

D. Ibu Tdak Bekerja

1. Definisi Ibu tidak bekerja

Ibu yang tidak bekerja adalah seorang ibu yang hanya melakukan

pekerjaaan di rumah yang tidak memiliki penghasilan sendiri (Depkes,

2002). Pada ibu yang tidak bekerja akan tercipta suatu pola pengasuhan

yang baik, dimana pada ibu yang tidak bekerja akan mempunyai banyak

waktu untuk mengasuh balitanya meliputi perhatian, kasih sayang dan

waktu untuk menyediakan makanan (Pudjiadi, 2000).

Status gizi anak usia 1-3 tahun pada ibu yang tidak bekerja dapat

diperhatikan dan dikelola dengan baik, dimana sang anak akan

mendapatkan asupan makan sesuai dengan jadwal dan kebutuhannya bagi

pertumbuhan dan perkembagannya. Ibu yang tidak bekerja cenderung

mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan sang anak sehari-hari.

Hal ini akan berpengaruh pada status gizi pada anak 1-3 tahun akan terjaga

kesehatannya (Supariasa, 2002). Pada ibu yang tidak bekerja dapat

mengasuh anaknya dengan baik dan mencurahkan kasih sayangnya

dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

E. Perbedaan Status Gizi Balita 1-3 Tahun Pada Ibu Bekerja Dan Tidak

Bekerja

Status kesehatan seorang anak balita sangat dipengaruhi oleh peran

serta ibu, masyarakat, apabila seorang anak usia 1-3 tahun yang mempunyai

ibu yang bekerja, karena kemungkinan besar akan terjadi suatu pengelolaan

asupan makan yang tidak terkontrol yang berlanjut pada status gizi anak usia

24

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

1-3 tahun. Pola asuh orangtua terutama ibu, perhatian dan asupan makanan

mempengaruhi status gizi yang berakibat terjadinya penyakit infeksi dan akan

memperparah keadaan anak (Diah, 2007). Pada balita yang status gizinya

salah satunya disebabkan kurangnya perhatian ibu karena kesibukan bekerja

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. (Supariasa, 2002).

Selain kesibukan ibu yang bekerja yang berpengaruh pada status gizi

pada anak usia 1-3 tahun, dipengaruhi juga oleh kurangnya pengetahuan gizi

pada ibu, berdampak terjadinya gangguan gizi yang dipengaruhi oleh faktor

utama yaitu susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan kualitas

contohnya penyediaan pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan

yang salah, faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat

gizi tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan di konsumsi (Almatsier

2002).

Kekurangan gizi dapat menyebabkan efek yang serius yaitu kegagalan

pertumbuhan fisik, menurunnya perkembangan kecerdasan, menurunnya

produktivitas, dan menurunnya daya tahan terhadap penyakit yang

mengakibatkan kematian. Balita yang kekurangan gizi sangat berpengaruh

pada perkembangan otak yang proses pertumbuhannya terjadi pada masa itu

dan apabila hal ini berlangsung secara terus menerus akan menyebabkan

terjadinya penyakit infeksi. Hasil penelitian Yani (2006) menunjukkan bahwa

ibu yang bekerja dan tidak bekerja tetapi mempunyai pengetahuan yang

kurang sangat berpengaruh besar pada penyediaan makanan, jika penyediaan

makanan oleh ibu tidak baik maka berlanjut pada status gizi.

25

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-septiandir... · Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa

F. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori (Sumber : Supariasa (2001), Notoatmodjo, 2003)

G. Kerangka Konsep

Variabel Independent (bebas) Variabel Dependent (terikat)

H. Hipotesa

Ada perbedaan status gizi balita 1-3 tahun pada ibu bekerja dan tidak

bekerja di RW VI di desa Ngaliyan Kelurahan Ngaliyan Kota Semarang.

26