BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi...

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofrenia Skizofrenia adalah bahwa penderita skizofrenia umumnya pikirannya tidak konsisten demikian juga perilakunya. Jadi mereka ini tidak konsisten, tidak rasional dan tidak pasti (LumbanTobing, 2007) Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai individu termasuk berfikir dan komunikasi, menerima dan menginterprestasikan realitas, merasakan dan memajukan emosi serta perilaku dengan sikap yang tidak bisa diterima secara sosial (Isaacs, 2005). Skizofrenia pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang funda mental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh efek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun deficit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian (Maslim, 1997 dalam sirait 2006). Skizofrenia adalah gangguan yang benar-benar membingungkan dan menyimpan banyak tanda tanya (teka-teki). Kadangkala skizofrenia dapat berfikir dan berkomunikasi dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat yang lain, pemikiran dan kata-kata terbalik, mereka kehilangan sentuhan dan mereka tidak mampu memelihara diri mereka sendiri (Hoeksema, 2004). 2. Kriteria Diagnostik Skizofrenia Kriteria diagnostik di Indonesia menurut PPDG-III yang menuliskan bahwa walaupun tidak ada gejala-gejala patognomonik khusus, dalam praktek dan manfaatnya membagi gejala-gejala tersebut ke dalam kelompok- 8

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Skizofrenia

1. Definisi Skizofrenia

Skizofrenia adalah bahwa penderita skizofrenia umumnya pikirannya

tidak konsisten demikian juga perilakunya. Jadi mereka ini tidak konsisten,

tidak rasional dan tidak pasti (LumbanTobing, 2007)

Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi

berbagai individu termasuk berfikir dan komunikasi, menerima dan

menginterprestasikan realitas, merasakan dan memajukan emosi serta perilaku

dengan sikap yang tidak bisa diterima secara sosial (Isaacs, 2005).

Skizofrenia pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang funda

mental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh efek yang tidak

wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan

kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun deficit kognitif

tertentu dapat berkembang kemudian (Maslim, 1997 dalam sirait 2006).

Skizofrenia adalah gangguan yang benar-benar membingungkan dan

menyimpan banyak tanda tanya (teka-teki). Kadangkala skizofrenia dapat

berfikir dan berkomunikasi dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan

berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat yang

lain, pemikiran dan kata-kata terbalik, mereka kehilangan sentuhan dan

mereka tidak mampu memelihara diri mereka sendiri (Hoeksema, 2004).

2. Kriteria Diagnostik Skizofrenia

Kriteria diagnostik di Indonesia menurut PPDG-III yang menuliskan

bahwa walaupun tidak ada gejala-gejala patognomonik khusus, dalam praktek

dan manfaatnya membagi gejala-gejala tersebut ke dalam kelompok-

8

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

9

kelompok yang penting untuk diagnosis dan yang sering terdapat secara

bersama-sama yaitu:

a. Thought echo yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema

dalam kepalanya dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun

kualitas berbeda atau thought insertion or withdrawal yaitu isi pikiran

yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi

pikirannya diambil keluar oleh sesuatu diluar dirinya (withdrawal) dan

tought broadcasting yaitu isi pikiran tersiar keluar sehingga orang lain

mengetahuinya.

b. Waham atau Delusinasi

1) Delusion of control yaitu waham tentang dirinya sendiri dikendalilkan

oleh suatu kekuatan tertentu

2) Delusion of influen yaitu waham tentang dirinya sendiri dipengaruhi

oleh suatu kekuatan tertentu dari luar

3) Delusion of passivity yaitu waham tentang gerakan tubuh, pikiran

maupun tindakan tak berdaya terhadap suatu kekuatan dari luar.

4) Delusion of perception yaitu pengalaman indrawi yang tidak wajar

yang bermakna sangat khas dan biasanya bersifat mistik atau mukjizat.

c. Halusinasi Auditorik

1) Suara halusinasi yang berkomentar terus menerus terhadap perilaku

pasien.

2) Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka senndiri (dia antara

berbagai suara yang berbicara).

3) Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lain yang menurut budaya dianggap tidak

wajar dan mustahil seperti waham bisa mengendalikan cuaca. Atau paling

sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas.

e. Halusinasi yang menetap dari setiap panca indara baik disertai waham

yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

10

afektif yang jelas atau ide-ide berlebihan yang menetap atau terjadi setiap

hari selama bermingu-minggu atau berbulan-bulansecara terus menerus.

f. Arus fikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan (interpolasi)

yang berakibat inkoherenskiatau pembicaraan tidak relevan atau

neologisme.

g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh, gelisah (excitement) sikap tubuh

tertentu (posturing) atau fleksibilitas serea, negattivisme, mutisme dan

stupor.

h. Gejala-gejala negative seperti apatis, bicara jarang serta respon emosional

yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan diri

dari pergaulan social dan menurunnya kinerja social, tetapi harus jelas

bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau

neuroleptika.Adanya gejala-gejala kas tersebut diatas telah berlangsung

selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase

non psikotik prodormal). Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan

bermakna dalam muttu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek

perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak

bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri dan

penarikan diri secara social.

Selain itu ahli membagi skizofrenia menjadi dua bagian yaitu gejala

positif dan gejala negative.

a. Termasuk gejala positif adalah

1) Disorganisasi pikiran dan bicara : penderita bisa menceritakan keadaan

sedih denngan mimic muka yang gembira atau sebaliknya.

2) Waham : penderita merasa dirinya seorang pahlawan atau orang besar

dan bertindak seperti pahlawan atau orang besar.

3) Halusinasi : melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang

sebenarnya tidak ada.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

11

4) Agitasi atau mengamuk : hal ini sering membuat penderita dikurung

atau dipasung.

b. Termasuk gejala negative adalah

1) Tidak ada dorongan kehendak atau inisiatif atau apatis.

2) Menarik diri dari pergaulan social : penderita merasa senang jika tidak

menjalani kehidupan social.

3) Tidak menunjukan reaksi emosional (Hawari, 2001).

Teori ini digunakan untuk memudahkan keluarga mengenal gejala-

gejala yang diialami oleh klien skizofrenia, sehingga dapat melakukan

penanganan.

3. Pola Perjalanan Penyakit

a. Skizofrenia paranoid

Kriteria umum diagnosis skizofrenia harus dipenuhi. Sebagai tambahan,

halusinasi dan waham harus menonjol, sedangkan gangguan afektif,

dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relative

tidak nyata. Halusinasi yang mengancam atau member perintah halusinasi

pembauan atau pengecapan rasa, atau yang bersifat seksuaal. Waham

dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan, di pengaruhi

atau keyakinan dikejar-kejar beraneka ragam adalah yang paling kas.

b. Skizofrenia Hebefrenik

Kriteria umum skizofrenia yang harus dipenuhi. Biasanya diagnosis

hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau

dewasa muda. Kepribadian premorbid secara kas, tetapi tidak selalu,

pemaludan menyendiri. Untuk diagnosis hebefrenik yang meyakinkan

umumnya diperlukan pengamatan kontinnu selama 2 atau 3 bulan

lamanya, untuk memastikan bahwa perilaku yang kas seperti perilaku

tidak tanggung jawab, mannerism, senyum sendiri memang benar

bertahan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

12

c. Skizofrenia katatonik

Kriteria suatu diagnosis skizofrenia dan katatonik yang harus dipenuuhi.

Gejala katatonik yang bersifat sementara dapat terjadi pada setiap subtype

skizofrenia, tetapi untuk diagnosis skizofrenia katatonik satau atau lebih

dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya : stupor

(amat berkurang aktivitas terhadap lingkungan dan gerakan, kegelisahan,

sikap tubuh yang tidak wajar, perlawanan terhadap intruksi, sikap tubuh

yang kaku, meterhadap perintah dan mempertahankan posisi tubuh yang

dilakukan dari luar dan gejala otomatisme terhadap perintah dan

preserverasi kata atau kalimat.

d. Skizofrenia tak terinci

Memenuhi criteria umum untuk diagnosis skizofrenia, tidak memenuhi

untuk kriterianskizofrenia paranoid, hebefrenik dan katatonik, tidak

memenuhi criteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skizofrenia.

e. Depresi pasca skizofrenia

Diagnosis ditegakkan hanya kalau pasien telah menderita skizofrenia

(memenuhi criteria umum skizofrenia selama 12 bulan terakhir), beberapa

gejala skizofrenia masih tetap ada dan gejala-gejala depresi yang

menonjool dan mengganggu, memenuhi sedikitnya episode depresi dan

telah ada untuk waktu sedikitnya 2 minggu.

f. Skizofrenia residual

Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini harus

dipenuhi :

1) Gejala negative skizofrenia yang menonjol, misalnya perlambatan

psikomotor, aktivitas menurun, afek tumpul, sikap pasif, miskin dalam

kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal buruk seperti

kkontak mata, ekspresi muka, sikap tubuh, perawatan diri dan kinerja

social buruk.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

13

2) Sedikitnya ada riwayat pisode psikotik yang jelas di masa lampau

yang memenuhi criteria diagnostic untuk skizofrenia.

3) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas

dan frekkuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah

sangat berkurang dan telah timbul sindrom negative skizofrenia.

4) Tidak dapat demensia atau penyakit otak organic lain, depresi kronis,

atau insttitusionalisasi yang dapat menjelaskan hendaya negative

tersebut.

g. Skizofrenia simpleks

Skizofrenia simpleks adalah suatu diagnosis yang sulit dibuat secara

meyakinkan, karena tergantung pada pemestian perkembangan yang

berjalan perlahan, profresif dari gejala negative yang kas dari skizofrenia

residual tanpa riwayat halusi nasi, waham atau manifestasi lain tentang

adanya suatu episode psikotik sebelumnya dan disertai perubahan perilaku

yang bermakna yang bermanifestasi sebagai kkehilangan minat yang

mencolok, kemalasan dan penarikan diri secara social.

4. Etiologi Skizofrenia

Penyebab skizofrenia sampai kini belum diketahui secara pasti dan

merupakan tantangan riset bagi pengobatan kontemporer. Telah banyak riset

dilakukan dan banyak factor predispposisi maupun pencetus yang diketahui

yaitu :

a. Faktor genetika

Faktor genetika telah dibuktikan secara meyakinkan. Resiko masyarakat

umum 1%, pada orang tua 5%, pada saudara kandung 8% dan pada anak

15%-20%, apabila salah satu orang tua menderita skizofrenia, walaupun

anak telah dipisahkan dari orang tua sejak lahir, anak dari kedua orang tua

skizofrenia 30-40%. Pada kembar monozigot 40% -50%, sedangkan

untuk kembar dizigot sebesar 5%-10%. Dari penelitian epidemologi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

14

keluarga terlihat bahwa resiko untuk keponakan adalah 3%, masih lebih

tinggi dari populasi umum yang hanya 1%. Demikian juga dari penelitian

anak adopsi dikatakan anak penderita skizofrenia yang diadopsi orang tua

normal, tetap resiko 16,6% , sebaliknya anak sehat yang diadopsi

penderita skizofrenia resiko 1,6%, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semakin dekat hubungan keluarga biologis semakin tinggi resiko

terkena skizofrenia (Tomb, 2004).

b. Faktor biologis dan biokimia

Dari factor biologis dikenal suatu hipotesis dopamine yang menyatakan

bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopaminergik yang

berlebihan dibagian kortikal otak, dan berkaitan dengan gejala positif dari

skizofrenia. Penelitian terbaru juga menunjukkan pentingnya

neurotransmitter lain termasuk serotonin, norepinefrin, glutamate dan

GABA. Selain perubahan yang sifatnya ditemukan perubahan anatomi

otak seperti pelebaran lateral ventrikel, antropi koreteks atau atropi otak

kecil (cerebellum), terutama pada penderita kronis skizofrenia (Hawari,

2001).

c. Faktor psikososial

1) Teori perkembangan

Ahli teori seperti Freud, Sullivin, dan Erikkson mengemukakan bahwa

kurangnya perhatian yang hangat dan penuh kasih saying di awal

tahun kehidupan berperan dalam menyebabkan kurangnya identitas

diri, salah interpretasi terhadap realitas dan menarik diri dari hubungan

social pada penderita skizofrenia (Isaacs, 2005).

2) Teori belajar

Menurut ahli teori belajar (learning theory), anak-anak yang kemudian

menderita skizofrenia mempelajari reaksi dan cara berfikir irasional

orang tua yang mungkin memiliki masalah emosional yang bermakna.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

15

Hubungan interpersonal yang buruk dari penderita skizofrenia akan

berkembang karena mempelajari model yang buruk selama anak-anak

3) Teori keluarga

Teori-teori ini yang berkaitan dengan peran keluarga dalam

munculnya skizofrenia belum divalidasi dengan penelitian. Bagian

fungsi keluarga yang diimplikasikan dalam peningkatan kekambuhan

penderita skizofrenia antara lain ;

a) Faktor keluarga

Faktor keluarga yang dimaksutkan adalah factor stress yang

dialami anak dan r.emaja yang disebabkan kondisi keluarga yang

tidak baik yaitu:

(1) Hubungan kedua orang tua yang dingin atau penuh

ketegangan

(2) Kedua orang tua jarang dirumah dan tidak ada waktu untuk

bersama dengan anak-anak.

(3) Komunikasi antara orang tua dan anak yang tidak baik.

(4) Kedua orang tua berpisah atau bercerai

(5) Kematian salah satu atau kedua orang tua

b) Emosi yang diekspresikan atau disingkat EE (Expressed Emotion).

Dimana keluarga sering mengekspresikan emosi secara berlebihan

denngan sikap kkurang sabar, bermusuhan, pemarah, keras, kasar,

kritis dan otoriter (Chandra, 2005).

c) Status social ekonomi

Beberapa ahli teori telah menyatakan bahwa industrialisasi,

urbanisasi dan status ekonomi yang rendah sangat kuat

hubungannya dengan skizofrenia. Itu sebabnya banyak penderita

yang dijumpai pada masyarakat golongan menengah kebawah.

d) Stres

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

16

Karena bervariasinya presentasi sintom dan prognosis skizofrenia,

maka tidak ada factor etiologic tunggal yang menyebabkan

timbulnya skizofrenia. Ada model yang mengintegrasikan factor

biologis, factor psikososial dan factor lingkungan adalah model

stress diathesis. Model ini menyatakan bahwa seseorang mungkin

memiliki suatu kerentaan spesifik (diatesis) terhadap stress yang

memungkinkkan berkembang menjadi simtom skizofrenia. Model

interaksional yang mengatakan bahwa penderita skizofrenia

mempunyai kerentanan genetic dan biologic terrhadap stress dan

dianggap penyebab utama dalam menentukan onset dan keparahan

penyakit.

e) Kepribadian premorbid

Indikator premorbid (sebelum sakit) pada anak preskizofrenia

antara lain ketidakmampuan anak mengekspresikan emosi: wajah

dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh dan penyimpangan

komunikasi seperti anak sulit melakukan pembicaraan terarah.

Sedangkan pada remaja perlu diperhatikan kepribadian premobid

seperti kepribadian paranoid atau curiga berlebihan, menganggap

semua orang musuh, juga kepribbadian skizoid yaitu emosi dingin,

kurang mampu bersifat hangat dan ramah pada orang lain serta

selalu menyindiri (Chandra, 2005)

f) Rokok dan penyalahgunaan napza

Gangguan schizoid dapat dicetuskan atau disebabkan oleh

penggunaan kanabis ganja, gelek, marijuana (Chandra, 2005).

5. Pencegahan dan Pengobatan Skizofrenia

a. Pencegahan

Pendekatan yang dilakukan dalam pencegahan skizofrenia dapat

bersifat “eklektik holistik” yang mencakup tiga pilar yaitu organobiologis,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

17

psikoedukatif, dan sosial budaya, dan dari ketiga pilar tersebut dapat

diketahui kepribadian seseorang. Dalam melengkapi pendekatan holistik

tersebut, menambah satu pilar sehingga menjadi empat pilar yaitu

organobiologis, psikoedukatif, social budaya dan psikoreligius.

Upaya pencegahan yang dilakukan pada masing-masing pilar

dimaksudkan untuk menekan seminimal mungkin munculnya skizofrenia

dan kekambuhanya.

1) Organobiologis

a) Bila ada silsilah keluarga menderita skizofrenia sebaiknya menikah

dengan keluarga yang tidak memiliki silsilah skizofrenia.

b) Walaupun dalam keluarga tidak ada sil-silah menderita skizofrenia

sebaiknya tidak menikah dengan yang tidak memiliki silsilah

skizofrenia dan merupakan keluarga jauh.

c) Sebaiknya penderita atau bekas penderita skizofrenia tidak saling

menikah.

2) Psikoedukatif

Beberapa sikap yang harus diperhatikan orang tua dalam membina

mental-emosional dan mental-intelektual anak yaitu:

a) Sikap pertama adalah kemampuan untuk percaya pada kebaikan

orang lain.

b) Sikap kedua adalah sikap terbuka.

c) Sikap ketiga adalah anak mampu menerima kata tidak atau

kemampuan pengendalian diri terhadap hal-hal yang

mengecewakan, kalau tidak anak akan sulit bergaul dan belajar di

sekolah.

b. Pengobatan

Skizofrenia merupakan penyakit yang cenderung berlanjut (kronis

atau menahun) maka terapi yang diberikan memerlukan waktu relative

lama berbulan bahkan sampai bertahun, hal ini dimaksudkan untuk

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

18

menekan sekecil mungkin kekambuhan. Terapi yang komprehensif dan

holistic telah dikembangkan sehingga klien skizofrenia tidak lagi

mengalami diskriminasi dan lebih manusiawi dibandingkan dengan

pengobatan sebelumnya. Adapun terapi yang di maksut adalah :

1) Psikofarma

Obat anti psikotik yang sering disebut dengan neuroleptik ditujukan

untuk menghilangkan gejala skizofrenia. Golongan psikofarma yang

sering digunakan di Indonesia (2001) terbagi dua golongan typical dan

golongan atypical. kelebihan obat atypical antara lain : Dapat

menghilangkan gejala positif dan negatif, memulihkan fungsi koqnitif,

efek samping Extra pyramidal symptoms.

2) Electro Convulsive Terapy

Electro Convulsive Terapy diberikan kepada penderita skizofrenia

kronik. Tujuannya adalah memperpendek serangan skizofrenia,

mempermudah kontak dengan penderita, namun tidak dapat mencegah

serangan ulang (Maramis, 2004).

3) Psiko religius

Menurut Larson, penelitian yang termuat dalam Religious commitment

and Health menyatakan bahwa agama amat penting dalampencegahan

agar seorang tidak mudah jatuh sakit, meningkatkan kemampuan

mengatasi penderitaan dan mempercepat penyembuhan.

4) Psikososial

Agar tumbuh kembang anak sehat baik fisik, psikologik, social dan

spiritual, hendaknya diciptakan rumah tangga yang sehat dan bahagia

agar supaya kepribadian anak menjadi matang dan kuat sehingga tidak

mudah jatuh sakit. Dalam hal ini N. Stinnet J.De frain mengemukakan

enam criteria membina keluarga yang sehat dan bahagia yaitu :

a) Ciptakan kehidupan beragama dalam keluarga.

b) Adakan waktu bersama dalam keluarga.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

19

c) Ciptakan hubungan yang baik antar anggota keluarga.

d) Keluarga sebagai unit social yang terkecil ikatannya harus erat dan

kuat, jangan longgar dan rapuh.

e) Harus saling menghargai sesama anggota keluarga.

f) Bila keluarga mengalami krisis, maka prioritas utama adalah

keutuhan keluarga dan bila diperlukan berkonsultasi dengan

ahlinya (Hawari, 2001).

B. Tingkat Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu yang dikemukakan seseorang yang

merupakan hasil dari tahu. Hal ini dapat terjadi setelah individu melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pasca indera manusia. Rasa dan Raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terjadi melalui pasca indera manusia, yaitu

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Manusia

diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar,

kesadaran manusia dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berfikir,

berkehendak dan merasa dengan pikirannya manusia mendapat pengetahuan

(Sarjono, 2002).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah

tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya mempunyai peran masing-masing dan

menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Rasmun, 2001).

Pengetahuan keluarga adalah apa yang diketahui oleh keluarga dalam

memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan dan menjaga kesehatan

fisik dan mental dimana keluarga memiliki fungsi yaitu dalam memberikan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

20

kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarganya

sehingga memungkinkan keluarga tumbuh dan berkembang sesuai usia dan

kebutuhannya karena keluarga memberikan pengaruh yang sangat bermakna

bagi keadaan anggotanya. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat

perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu

dalam keluarga, sekelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat

didalam keluarga (Rasmun, 2001).

2. Tingkat Pengetahuan

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk didalam pengetahuan. Tingkatan ini adalah

mengingat kembali recall (memanggil) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu

dengan menyebutukan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan. Pada

masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit skizofrenia

(Notoatmodjo, 2005).

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut

secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagai

objek yang dipelajari (Notoatmodjo, 2005).

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau ondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini

dapat diartikan aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode-

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

21

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain

(Notoatmodjo, 2005).

d. Analisis (Analysis)

Analis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai tingkat analisis adalah

apabila mengelompokan, objek tersebut ( Notoatmodjo, 2005).

e. Sintesis (synthetion)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

penyetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

formulasi-formulasi yang telah ada (Notoatmodjo, 2005).

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri

atau norma-norma masyarakat (Sunaryo, 2004).

3. Cara Mencari Pengetahuan

a. Cara tradisional

Untuk memperoleh pengetahuan, cara kuno atau tradisioanal dipakai

orang memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya

metode ilmiah untuk metode penemuan secara sistematik dan logis.

b. Cara coba-coba

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan , bahkan

mungkin sebelum adanya peradapan. Pada waktu itu seseorang apabila

menghadapi persoalan untuk masalah, upaya pemecahannya dilakukan

dengan cara coba-coba saja. Dimana metode ini telah digunakan orang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

22

dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah.

Bahkan sekarang ini metode coba-coba masih sering dipergunakan

terutama oleh mereka yang belum tahu atau tidak mengetahui cara

memecahkan masalah.

c. Kekuasaan atau otoriter

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi

yang dilakukan oleh orang tanpa melakukan penalaran apakah yang

dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini biasanya diwariskan

turun menurun dari generasi berikutnya. Dimana pengetahuan, diperoleh

berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah,

otoritas pimpinan agama dan otoritas pengetahuan.

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, dimana pengalaman itu merupakan

sumber pengetahuan, atau pengetahuan itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Perlu diperhatikan bahwa tidak

semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik

kesimpulan dengan benar, maka perlu berfikir kritis dan logis.

e. Melalui jalan pikir

Sejalan dengan pekembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir

manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan

kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi dan deduksi.

f. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Cara

ini mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala

alam atau kemasyarakat kemudian hasil pengamatannya tersebut

dikumpulkan dan diklasifikasi dan akhirnya diambil kesimpulan umum.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

23

4. Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukurran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek

peneliian atau responden kedalam pengetahuannya yang ingin kita ketahui

akan kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan tersebut diiatas

(Notoatmodjo, 2003).

5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh factor internal

dan eksternal yang mempengaruhi pengetahuan meliputi factor jasmani dan

rohani. Faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

pendidikan, paparan media massa, ekonomi, hubungan social, pengalaman.

Faktor yang pertama adalah tingkat pendidikan, tingkat pendidikan

berpengaruh dalam member respon yang dating dari luar (Sukmadinata,

2003).

a. Tingkat pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima dan

menyesuaikan hal-hal yang baru. Pada masyarakat yang mempunyai

pendidikan yang baik akan lebih cepat mudah dalam menerima informasi

tentanng penyakkit skizofrenia (Sukmadinata, 2003).

b. Informasi

Seseorang mempunyaai sumber iformasi banya akan memberikan

pengetahuan informasi tentang skizofrenia (Sukmadinata, 2003).

C. Dukungan Keluarga

1. Definisi

Keluarga merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri dari semua unsur

dalam sistem, mempunyai struktur tujuan atau fungsi dan mepunyai organisasi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

24

internal, seperti sistem yang lain. Bila salah satu anggota keluarga mengalami

gangguan, hal ini akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain (Indriyari,

2004).

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau

seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur kedapur

yang terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau

seseorang yang mendiami, sebagian/seluruh bangunan yang mengurus

keperluan kehidupannya sendiri (Nasution, 2011).

Keluarga adalah adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap penderita yang sakit. Keluarga terdiri atas suami, istri, anak dan di

Indonesia dapat meluas mencakup saudara dari kedua belah pihak (Sukardi,

2002).

Dukungan keluarga adalah persepsi seseorang bahwa dirinya menjadi

bagian dari jaringan social yang didalamnya tiap anggotanya saling

mendukung (Kuncoro, 2002).

Dukungan keluarga yaitu informasi verbal atau non verbal, saran,

bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang

akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa

kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau

pengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa

memperoleh dukungan social, secara emosional merasa lega karena

diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya

(Zaenudin, 2002).

Menurut Friedmen (2001) dukungan keluarga adalah, sikap, tindakan

dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Keluarga juga berfungsi

sebagai system pendukung bagi annggotanya dan anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan

pertolongan dengan bantuan jika diperlukan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

25

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

dukungan keluarga adalah suatu bentuk kepedulian dari keluarganya yaitu

orang tua, saudara, kerabat, bahkan teman dekat yang saling menghargai,

menyayangi, dan menerima kondisinya dalam bentuk penghargaan, materi,

informasi, dan secara emosional (Friedmen, 2001).

2. Bentuk dukungan keluarga

a. Dukungan Penghargaan (Apprasial support)

Keluarga bertindak sebagai sebuah pembimbing umpan balik.

Membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan

validator identitas keluarga (Hawari, 2006).

b. Dukungan materi (Tangible Assistance)

Adalah berupa servis (pelayanan), bantuan keuangan dan pemberian

barang-barang. Pemberian dukungan materi dapat dicontohkan dalam

sebuah keluarga atau persahabatan (Kuncoro, 2002).

c. Dukungan informasi (Information Support)

Merupakan dukungan yang berupa pemberian informasi, saran dan umpan

balik tentang bagaimana seseorang untuk mengenal dan mengatasi

masalahnya dengan lebih mudah.

Bentuk dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan

semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari-

hari dan pengobatan. Dukungan keluarga juga merupakan perasaan

individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk

bagian dari masyarakat ( Utami, 2003)

d. Dukungan Emosional (Emosional Support)

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Merupakan

dukungan emosional yang mencakup ungkapan empati,kepedulian dan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

26

perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya penegasan, reward,

pujian, dan sebagainya (Kuncoro, 2002).

Pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan penyakit

Gangguan kejiwaan, mempunyai tuntutan pengorbanan ekonomi, sosial,

psikologis yang lebih besar dari pada keluarga yang normal. Dukungan

keluarga dalam mencegah terjadinya kekambuhan pada penderita

skizofrenia antara lain (Suliswati, 2005) :

1) Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi penderita.

2) Mencintai dan menghargai penderita .

3) Membantu dan memberi penderita.

4) Memberi pujian kepada penderita untuk segala perbuatannya yang

baik dari pada menghukumnya pada waktu berbuat kesalahan.

5) Menghadapi ketegangan dengan tenang serta menyelesaikan masalah

kritis atau darurat secara tuntas dan wajar yang berhubungan dengan

keadaan penderita.

6) Menunjukkan empati serta memberi bantuan kepada penderita.

7) Menghargai dan mempercayai pada penderita

8) Mau mengajak berekreasi bersama penderita dengan anggota keluarga

lainnya.

9) Mengikutkan penderita untuk kegiatan kebersamaan dengan sesama

anggota keluarga.

Menurut Suliswati (2005) Tugas keluarga dalam mengatasi kekambuhan

penderita gangguan jiwa antara lain:

1) Mengenal adanya gejala kekambuhan sedini mungkin.

2) Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan.

3) Memberikan perawatan bagi penderita yang sedang mengalami

kekambuhan.

4) Memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam memberikan

pertolongan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

27

3. Sumber Dukungan Keluarga

Menurut Rook & Dooley dalam Kuncoro (2002), ada dua sumberr

dukungan keluarga yaitu sumber natural dan sumber artificial. Dukungan

keluarga yang natural diterima seseorang melalui interaksi social dalam

kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada disekitarnya

misalnya anggota keluarga (anak, istri, suami, dan kerabat) teman dekat atau

ralasi. Dukungan keluarga ini bersifat non formal sementara itu dukungan

keluarga artificial adalah dukungan social yang di rancang kedalam kebutuhan

primer seseorang misalnya dukungan keluarga akibat bencana alam melalui

berbagai sumbangan social. Sehingga sumber dukungan keluarga natural

memiliki berbagai perbedaan jika dibandingkan dengan dukungan keluarga

artificial perbedaan tersebut terletak pada:

a. Keberadaan sumber dukungan keluarga natural bersifat apa adanya tanpa

dibuat-buat sehinngga lebih mudah diperoleh dan bersifat spontan.

b. Sumber dukungan keluarga yang natural memiliki kesesuaian dengan

nama yang berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan.

c. Sumber dukungan keluarga yang natural berakar dari hubungan yang telah

berakar lama.

d. Sumber dukungan keluarga yang natural memiliki keragaman dalam

penyampaian dukungan social, mulai dari pemberian barang nyata hingga

sekedar menemui seseorang dengan menyampaikan salam.

e. Sumber dukungan keluarga natural terbebas dari bebas dan label

psiokologis.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi efektif

fungsi ini berhubungan dengan fungsi internal keluarga, dimana

merupakan fungsi-fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala

sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

28

orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan

psikososial anggota keluarga. Keberhasilan fungsi efekrif akan tampak

melalui keluarga yang gembira dan bahagia. Anggota keluarga

mengembangkan gambaran diri yang positif, perasaan dimiliki, perasaan

yang berarti dan merupakan sumber kasih saying (Nasution, 2011).

b. Fungsi sosial

Fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk kehidupan sosial dan

berhubungan dengan orang lain. Sosialisasi merupakan proses yang

berlangsung seumur hidup dimana individu secara kuntinue mengubah

perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola secara sosial,

yang mereka alami. Fungsi sosialisasi adalah proses interaksi dengan

lingkungan sosial yang dimulai sejak lahir dan berakhir setelah meninggal.

Anggota keluarga belajar disiplin, budaya, norma melalui interaksi dalam

keluarga sehingga individu mampu berperan di masyarakat. Kegagalan

bersosialisasi dalam keluarga, terutama jika norma dan perilaku yang

dipelajari berbeda dengan yang ada di masyarakat dapat menimbulkan

kegagalan bersosialisasi di masyarakat (Nasution, 2011)

c. Fungsi reproduksi

Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan

keturunan keluarga dan menambah sumber daya manusia (Dubois dan

Depanfilis, 2000).

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Demikian pula jika keluarga mempunyai kemampuan merawat

pasien di rumah akan mengurangi biaya perawatan dirumah sakit.

Penghasilan keluarga akan berkurang dengan adanya anggota keluarga

yang sakit (tidak produktif) ditambah anggota keluarga yang harus

menemani atau merawat pasien (tidak produktif). Seluruh fungsi keluarga

ini akan difasilitasi dalam mendukung perawatan pasien di rumah sakit

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

29

dan setelah pulang ke rumah. Perlu dikaji siapa yang utama akan

memberikan perawatan kepada pasien setelah pasien pulang dari rumah

sakit. Pada penelitian di rumah sakit jiwa Lawang dan Menurut (Widodo,

2000).

e. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga memberikan perawatan kesehatan diatur, dilaksanakan, dan

diamankan. Keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat

preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit.

Lebih jauh keluarga mempunyai tanggung jawab yang utama untuk

memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para

professional perawatan kesehatan. Apabila kebutuhan-kebutuhan

psikologis anggota keluarga tidak dirasakan dan dikemukakan secara

adekuat, maka konsekwensi yang biasa terjadi adalah munculnya gejala-

gejala yang tidak jelas yaitu dalam bentuk sinyal-sinyal distress dari satu

anggota keluarga atau lebih. Gejala disfungsi keluarga ini pada pembawa

gejala keluarga meliputi berbagai respon emosional seperti marah,

ansieatas dan depresi (Nasution, 2011).

5. Elemen struktur keluarga

a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota

keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat

atau peran formal dan informal.

b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang

dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan

dengan kesehatan.

c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola

komunikasi orang tua (ayah-ibu), orang tua dan anak, anak dan anak,

anggota keluarga lain dan anggota keluarga inti.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

30

d. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota

keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk

megubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan (Citra, 2008).

6. Dukungan keluarga dalam perawatan klien skizofrenia

Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan

langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) klien. Umumnya, keluarga

meminta tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup merawatnya. Oleh

karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya

untuk memulihkan keadaan klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan

dalam keluarga tersebut (Yosep, 2007).

Keluarga yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah akan dapat

mencegah perilaku maladaptif (pencegahan primer), menanggulangi perilaku

maladaptif (pencegahan sekunder) dan memulihkan perilaku adaptif

(pencegahan tersier) sehingga derajakesehatan klien dan keluarga dapat

ditingkatkan secara optimal (Keliat, 2005).

Sesuai dengan fungsinya, pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai

tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga, kesehatan merupakan kebutuhan

keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu

tidak akan berarti. Perubahan sekecil apapun yang dialami oleh anngota

keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, tugas ini

merupakan upaya keluarga yang utama, tindakan kesehatan yang

dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat

dikurangi atau bahkan teratasi.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

31

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, perawatan dapat

dilakukan di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan

melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

d. Memodifikasi keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

7. Perawatan skizofrenia oleh keluarga

1) Menurut (Setadi, 2007) beberapa hal penting yang harus dilakukan

keluarga dalam upaya penyesuaian diri dengan kehadiran skizofrenia dalam

system mereka dan cara mengatasinya.

a. Aktif mencari informasi atau psikoedukasi.

Informasi-informasi yang akurat tentang skizofrenia, gejala-gejalanya,

kemungkinan perjalanan penyakitnya, berbagai bantuan medis dan

psikologis yang dapat meringankan gejala skizofrenia merupakan

sebagai informasi vital yang sangat dibutuhkan keluarga. Informasi

yang tepat akan menghilangkan saling menyalahkan satu sama yang

lain, memberikan peganggan untuk dapat berharap secara realistis dan

membantu keluarga mengarahkan sumber daya yang mereka memiliki

pada usaha-usaha yang produltif. Pemberian informasi yang tepat

dapat dilakukan dengan suatu program psikoedukasi untuk keluarga.

b. Sikap yang tepat adalah SAFE ( Sense of humor, Accepting the illness,

family balance, Expectations which are realistic ).

c. Keluarga perlu memiliki sikap tepat tentang skizofrenia, disingkatnya

sikap-sikap yang tepat itu dengan SAFE.

d. Support group

Bila mana keluarga menghadapi skizofrenia dalam keluarga mereka

seorang diri, beban itu akan terasa sanngat berat, namun bila keluarga-

keluarga yang sama-sama memiliki anggota keluarga skizofrenia

bergabung bersama maka beban mereka akan terasa lebih ringan. Mereka

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

32

dapat saling menguatkan, berbagai informasi yang mutahir, bahkan

mungkin menggalang dana bersama bagi keluarga yang kurang mampu.

Upaya peradaan ketegangan emosional secara kelompok juga akan efektif

dan lebih murah.

e. Family therapy (Object relations family therapy)

Family therapy dapat menjadi bagian dari rangkaian upaya

membantu keluarga agar sebagai suatu system meningkat

kohensivitasnya dan lebih mampu melakukan penyesuaian diri.

Keluarga harus membantu menumbuhkan sikap mandiri dalam diri

si penderita seperti melibatkan dalam kegiatan sehari-hari dan

mereka harus sabar dan menerima kenyataan.

Dukungan keluarga dan teman merupakan salah satu obat

penyembuh yang sangat berarti bagi penderita skizofrenia.

Menerima kenyataan, menurut suryantha adalah kunci pertama

proses penyembuhan atau pengendalian skizofrenia. Keluarga harus

tetap bersikap menerima, tetap berkomunikasi dan tidak

mengasingkan penderita. Tindakan kasar, bentakan atau

mengucilkan malah akan membuat penderita semakin depresi

bahkan cenderung bersikap kasar. Akan tetapi terlalu dimanjakan

juga tidak baik.

Keluarga menanggung beban dan tanggung jawab merawat

anggota keluarga yang sakit, terutama mengatasi perilaku kacau

tanpa informasi, ketrampilan dan dukungan yang memadai. Akhir-

akhir ini perhatian para ahli beralih kepada pengaruh keluarga

terhadap timbulnya. Sikap keluarga terhadap penderita dapat

ditentukan dengan apa yang disebut EE (Emitional Expresion) yang

terdiri atas kritikan atau komentar negative, emosional over

involvement, permusuhan terhadap penderita, ketidak puasan dan

kehangatan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

33

Faktor yang

mempengaruhi

predisposing

1. Faktor

Pengetahuan

Skizofrenia

Faktor Pendukung

(enabling factor):

Status

ekonomi,pendidikan

Skema : 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Nursalam (2007), dan Green dalam Notoatmodjo (2007)

Pengobatan

Skizofrenia

Pencegahan

Skizofrenia

Faktor Pendorong

1. Tingkat

pengetahuan

keluarga

2. Dukungan

Keluarga

D. Kerangka teori

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Definisi Skizofreniadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-muntiarohn... · Skizofrenia paranoid Kriteria umum diagnosis skizofrenia

34

E. Kerangka Konsep

Tingkat pengetahuan keluarga tentang skizofrenia dan dukungan keluarga pada

klien skizofrenia yang dipengaruhi oleh faktor predisposing, factor enabling, dan

factor Reinforcing. Faktor tersebut akan mempengaruhi apakah tingkat

pengetahuan keluarga tentang skizofrenia dan dukungan keluarga pada klien

skizofrenia baik atau buruk.

F. Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang mempunyai variabel tunggal

atau mandiri yaitu gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang skizofrenia

dan dukungan keluarga pada klien skizofrenia. Penelitian diskriptif adalah

penelitian yang dilakukan terhadap variabel satu dengan variabel lainnya

(Sugiono, 2007)

G. Hipotesa

Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang skizofrenia dan

dukungan keluarga pada klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.

Amino Gondohutomo semarang.