BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Berdasarkan Permenkes RI No. 56 Tahun 2014, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit adalah institusi kesehtan professional yang pelayanannya diselenggarakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli lainya. Di dalam Rumah Sakit terdapat banyak aktivitas dan kegiatan yang berlangsung secara berkaitan (Haliman & wulandari 2012). Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bagian dari tugas serta fungsi Rumah Sakit, yaitu: a. Memberi pelayanan medis b. Memberi pelayanan penunjang medis c. Memberi pelayanan kedokteran kehakiman d. Memberi pelayanan medis khusus e. Memberi pelayanan rujukan kesehatan f. Memberi pelayanan sosial g. Memberi penyuluhan kesehatan Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit

1. Pengertian Rumah Sakit

Berdasarkan Permenkes RI No. 56 Tahun 2014, rumah sakit

adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit adalah institusi kesehtan professional yang

pelayanannya diselenggarakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli

lainya. Di dalam Rumah Sakit terdapat banyak aktivitas dan kegiatan

yang berlangsung secara berkaitan (Haliman & wulandari 2012).

Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bagian dari tugas serta fungsi

Rumah Sakit, yaitu:

a. Memberi pelayanan medis

b. Memberi pelayanan penunjang medis

c. Memberi pelayanan kedokteran kehakiman

d. Memberi pelayanan medis khusus

e. Memberi pelayanan rujukan kesehatan

f. Memberi pelayanan sosial

g. Memberi penyuluhan kesehatan

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah

sakit memiliki tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna. Sedangkan menurut Aditama (2003) tugas rumah

sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan

berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan

pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya

peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Fungsi rumah sakit berdasarkan UU No. 44 tahun 2009 adalah

sebagai berikut: Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan

pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

dengan kebutuhan medis. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan penelitian dan

pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam

rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika

ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

3. Klasifikasi Rumah Sakit

Berdasarkan Permenkes No. 340 tahun 2010 tentang

Klasifikasi Rumah Sakit, diketahui bahwa klasifikasi rumah sakit

didasarkan pada fasilitas dan kemampuan pelayanan. Menurut jenis

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

pelayanan yang diberikan rumah sakit dibagi menjadi:

a. Rumah sakit umum yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada

semua bidang dan jenis penyakit.

b. Rumah sakit khusus yaitu memberikan pelayanan utama pada satu

bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,

golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Klasifikasi rumah sakit umum yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

a. Rumah sakit umum kelas A

b. Rumah sakit umum kelas B

c. Rumah sakit umum kelas C

d. Rumah sakit umum kelas D

Sedangkan klasifikasi rumah sakit khusus terdiri atas:

a. Rumah sakit khusus kelas A

b. Rumah sakit khusus kelas B

c. Rumah sakit khusus kelas C

Selain itu, pengelolaan rumah sakit dapat dibagi menjadi:

a. Rumah sakit publik, dapat dikelola oleh pemerintah,

pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba.

Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah

daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan

Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Rumah sakit publik yang dikelola

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

pemerintah dan pemerintah daerah tidak dapat dialihkan

menjadi rumah sakit privat.

b. Rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum dengan tujuan

profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

4. Indikator Pelayanan Rumah Sakit

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk

mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah

sakit. Indikator-indikator pelayanan yang dimaksud adalah sebagai

berikut (Depkes, 2005):

a. BOR (Bed Occupancy Ratio)/Angka Penggunaan Tempat Tidur

BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu

tertentu. Indikator ini memberikan gambarang tinggi rendahnya

tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter

BOR yang ideal adalah antara 60-85%.

b. ALOS (Average Length of Stay)/Rata-rata Lamanya Pasien

Dirawat ALOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Secara

umum nilai ALOS ini adalah 6-9 hari.

c. BTO (Bed Turn Over)/Angka Perputaran Tempat Tidur BTO

adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,

beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu

tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata

dipakai 40-50 kali.

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

d. TOI (Turn Over Interval)/Tenggang Perputaran TOI adalah rata-

rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat

terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat

efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong

tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

5. Manajemen Pelayanan Rawat Inap

Menurut Bastian (2008), untuk menghasilkan suatu pelayanan

kesehatan yang berkarakter, pihak manajemen harus melaksanakan

hal-hal sebagai berikut:

a. Terhadap karyawan : melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang

berhubungan dengan pembentukan karakter yang baik, terutama di

bidang pelayanan pasien. Pihak manajemen harus melakukan

pengawasan terhadap perilaku karyawannya, sehingga hal-hal yang

tidak diinginkan langsung dapat diperbaiki.

b. Terhadap pasien: pasien mengetahui hak dan kewajibannya,

sehingga ia tahu mana yang merupakan haknya dan apa yang

menjadi kewajibannya. Pihak manajemen harus mencantumkan

atau memasang peraturan-peraturan tersebut, sehingga pasien

mudah membacanya.

c. Terhadap pihak manajemen sendiri : pihak manajemen harus

membuka diri untuk menerima saran dan kritikan dari karyawan

serta dari pihak pasien. Pihak manajemen harus dapat memenuhi

hak dan kewajiban untuk mensejahterakan karyawannya, sehingga

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

kualitas pelayanan dapat ditingkatkan. Pihak manajemen harus

secara terus menerus memperbaiki dan mengevaluasi setiap

kebijakan yang dibuat sesuai dengan prinsip “good governance”.

Organisasi-organisasi pelayanan kesehatan harus mempunyai

komitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas bagi

masyarakat yang mereka layani. Jadi, organisasi pelayanan kesehatan

harus dapat terus berjalan secara keuangan, efektif dalam biaya dan

sensitif terhadap kebutuhan para pasiennya. Hubungan dengan pasien

dipengaruhi oleh sikap pekerja, pengumpulan informasi yang efektif,

sistem pemrosesan, penjadwalan, koordinasi dan komunikasi antar

departemen.

Arus pelayanan pasien rawat inap dimulai dari pelayanan

pasien masuk di bagian penerimaan pasien, pelayanan ruang perawatan

(pelayanan tenaga medis, pelayanan tenaga perawat, lingkungan

langsung, penyediaan peralatan medis/ non medis, pelayanan makanan/

gizi), dilanjutkan pelayanan administrasi dan keuangan, terakhir

pelayanan pasien pulang. Di ruang rawat inap pasien menjalani 5 tahap

standar pelayanan perawatan, yang dikeluarkan oleh American Nursing

Association/ ANA dalam Haliman & wulandari (2012),

a. Standar I: Perawat mengumpulkan data tentang kesehatan klien

b. Standar II: Perawat menetapkan diagnosa keperawatan

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

c. Standar III: Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan

yang berisi rencana tindakan untuk mencapai hasil yang

diharapkan

d. Standar IV: Perawat mengimplementasikan tindakan yang sudah

ditetapkan dalam rencana asuhan keperawatan 25

e. Standar V: Perawat mengevaluasi perkembangan klien dalam

mencapai hasil akhir yang sudah ditetapkan

B. Beban Kerja

1. Pengertian

Beban kerja yaitu jumlah pekerjaan yang

ditanggung/dibebankan oleh suatu unit organisasi atau jabatan yang

merupakan hasil perkalian waktu dengan jumlah kerja. (UU Kesehatan

No 39 tahun 2009). Beban kerja merupakan kondisi kerja dan uraian

tugasnya yang dalam waktu tertentu mesti terselesaikan (Munandar,

2008).

Dijelaskan dalam Permendagri No. 12 tahun 2008 bahwa

analisis beban kerja dilaksanakan untuk mengukur dan menghitung

beban kerja setiap jabatan/unit kerja dalam rangka efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan tugas. Selain itu, menurut Panggabean (2004),

menjelaskan bahwa analisa beban kerja adalah proses penentuan

jumlah jam kerja yang digunakan untuk 38 menyelesaikan beban kerja

tertentu, jumlah jam kerja karyawan dan menentukan jumlah karyawan

yang dibutuhkan. Adapun pendapat Irnalita (2008), analisa beban kerja

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

adalah proses untuk menetapkan jumlah kerja seseorang yang

digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan

dalam waktu tertentu atau dengan kata lain analisa beban kerja

bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa

jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan

kepada seorang petugas.

Irwady (2007), menyatakan bahwa beban kerja merupakan

jumlah rata-rata kegiatan kerja pada waktu tertentu, yang terdiri dari

beban kerja fisik, beban kerja psikologis serta waktu kerja.

a. Aspek fisik terdiri dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi), jumlah

merawat pasien dibandingkan jumlah perawat serta tugas

tambahan lainnya.

b. Aspek psikologis, berhubungan antara perawat dengan sesame

perawat, atasan dan pasien.

c. Aspek waktu, mencakup jumlah waktu efektif melakukan

pekerjaan setiap harinya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap beban kerja

(Suyanto, 2008) yaitu :

1. Faktor internal, yaitu pengaruh dari tubuh sendiri terdiri dari

faktor biologis seperti umur, jenis kelamin, berat dan tinggi

badan, gizi, kesehatan diri, serta faktor psikologis, seperti

persepsi, motivasi, kepercayaan, kepuasan serta keinginan.

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

2. Faktor eksternal, yakni semua faktor diluar biologis

pekerja/perawat, yaitu: kegiatan di institusi tempat kerja, tugas

pokok dan fungsi di kantor, serta kondisi lingkungan kantor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja, dibedakan

menjadi dua yaitu : beban kerja secara kuantitatif dan beban kerja

secara kualitatif (Caplan & Sadock dalam Pasolong, 2011).

Kelebihan beban kerja secara kuantitatif mencakup:

a. Harus melaksanakan observasi pasien secara ketat selama jam

kerja

b. Terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan

c. Terlalu beragamnya pekerjaan yang harus dikerjakan

d. Kontak langsung perawat klien secara terus menerus selama

jam kerja

e. Rasio perawat-klien

Beban kerja secara kualitatif mencakup:

a) pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki perawat tidak

mampu mengimbangi sulitnya pekerjaan diruangan

b) tanggung jawab yang tinggi terhadap asuhan keperawatan

pasien kritis di ruangan

c) harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan berkualitas

d) tuntunan keluarga pasien terhadap keselamatan pasien

e) tugas memberikan obat secara intensif

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

f) setiap saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang

tepat

3. Penilaian Beban Kerja Perawat

Penilaian beban kerja merupakan teknik memperoleh data

efektivitas dan efesiensi pekerjaan dari suatu institusi atau suatu

jabatan secara sistematis dengan teknik analisis jabatan atau analisis

beban kerja. Analisis beban kerja yaitu suatu metode/cara

menentukan banyaknya jam pekerjaan yang diperlukan dalam

menyelesaikan kegiatan kerja pada suatu rentang waktu (Pasolong.

2011).

Perawat bertugas merawat pasien dalam waktu 24 jam,

dengan menerapkan asuhan keperawatan, sejak pasien masuk rumah

sakit sampai keluar rumah sakit. Perawat fungsional mempunyai

tanggung jawab administrasi terhadap kepala ruangan dan terkait

pelayanan tekhnis medis operasional melaksanakan tanggung jawab

terhadap dokter ruangan atau dokter yang bertanggung jawab di

ruangan (Depkes RI, 2005). Beban kerja dapat dihitung berdasarkan

beberapa aspek.

a. Aspek fisik

Beban kerja ditentukan berdasarkan jumlah pasien yang harus

dirawat dan banyaknya perawat yang bertugas dalam suatu unit

atau ruangan. Tingkatan tergantungnya pasien diklasifikan

menjadi tiga tingkat yaitu tingkatan tergantung minimal/ringan,

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

tingkatan tergantung parsial atau sebagian, dan pasien dengan

tingkatan tergantung penuh/total.

b. Aspek psikologis

Aspek mental/psikologis dihitung berdasarkan hubungan antar

individu, dengan perawat serta dengan kepala ruangan dan juga

berhubungan antara perawat dengan pasien, yang berpengaruh

pada kinerja dan tingkat produktif perawat. Akibat yang sering

timbul adalah stress kerja, yang akan menurunkan motivasi

kerja dan menurunkan kinerja perawat.

c. Aspek waktu kerja

Waktu kerja produktif yaitu banyaknya jam kerja produktif

dapat dipergunakan perawat dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya berdasarkan uraian tugas dan waktu

melaksanakan tugas tambahan yang tidak termasuk dalam tugas

pokoknya.

Alokasi waktu bekerja menurut Depkes RI, 2005 yakni

waktu bekerja nomal per hari yaitu 8 jam/hari (5 hari bekerja),

dengan waktu efektif kerja/hari 6,4 jam/hari. Sehingga

kesimpulannya waktu efektif bekerja yaitu 80% dari waktu

bekerja 8 jam / hari.

Pengukuran beban kerja pada penelitian ini mengacu

pada kuesioner dengan berdasarkan pada uraian tugas pokok

perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruangan,

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

jumlah pasien yang dirawat, jumlah perawat yang bertugas di

ruangan dan waktu bekerja tiap shift jaga perawat.

Buana (2013), menyebutkan bahwa beban kerja

berhubungan dengan kinerja perawat di RSJ Propinsi Bali,

dengan aspek fisik merupakan variabel paling mempengaruhi

kinerja, mendapatkan nilai Odds Ratio (OR) terbesar, di RS Jiwa

Propinsi Bali. Penelitian Buana berbeda dengan penelitian ini

pada jumlah variabel independen yang mempengaruhi variabel

Kinerja, yang mana pada penelitian ini hanya meneliti satu

variabel saja yakni beban kerja, sedangkan pada penelitian

Buana (2013), meneliti tiga variabel yang mempengaruhi kinerja

perawat yakni beban kerja, kompetensi dan motivasi kerja

perawat.

Nurnaningsih (2012), dalam penelitiannya dengan judul

hubungan beban kerja perawat terhadap kinerja perawat dalam

pemberian pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap Rumah

Sakit Islam Faisal Makassar. Menyimpulkan bahwa, ada

hubungan signifikan antara beban kerja terhadap kinerja perawat

dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap

Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

Penelitian Minarsih (2011), tentang hubungan beban

kerja perawat dengan produktivitas kerja perawat di IRNA non

bedah RSUP DR.M. Djamil Padang. Hasil penelitian tersebut

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

didapatkan sebanyak 62,7% perawat menyatakan memiliki

beban kerja tinggi, dan 37,3% menyatakan beban kerja sedang.

Serta disimpulkan bahwa ada hubungan antara beban kerja

perawat dengan produktivitas kerja perawat.

4. Dimensi Beban Kerja

Menurut Carayon & Gurses (2007), beban kerja perawat

mempunyai 6 dimensi yaitu:

1. Beban kerja fisik (physical workload)

Beban kerja fisik yang dilakukan oleh perawat bukan hanya

terdiri dari tindakan keperawatan langsung seperti mengangkat,

memindahkan, dan memandikan pasien, tetapi juga tindakan

keperawatan tak langsung seperti mengambil dan mengirim alat-

alat medis kebagian lain, repetisi perjalanan keunit lain akibat

adanya peralatan yang hilang atau tidak berfungsi, atau bukan

perjalanan kebagian yang sangat jauh dari unit tempat ia bekerja

(seperti pusat sterilisasi alat medis atau ruang lain) yang mana hal

ini meningkatkan aktifitas berjalan (fisik) dari perawat.

2. Beban kerja kognitif (cognitive workload)

Beban kerja kognitif berhubungan dengan kebutuhan para

perawat untuk memproses informasi yang sering kali terjadi dalam

waktu singkat. Banyak situasi tertentu yang mengharuskan perawat

mengambil keputusan secara tepat yang mana ini berarti perawat

harus secara cepat pula melakukan penyesuaian kognitif terhadap

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

pasien sepanjang pasien dirawat, baik yang terencana (misal

perubahan jadwal dinas) maupun yang tidak terencana (prubahan

kondisi pasien secara tiba-tiba). Selain itu perawat secara terus

menerus tetap melakukan tugas-tugas kognitifnya selama

melakukan lainnya (misal pemberian obat, mengambil alat-alat

yang diperlukan pasien)

3. Tekanan waktu (time pressure)

Tekanan waktu berhubungan dengan hal-hal yang harus

dilakukan secara cepat dan dalam waktu yang sangat terbatas.

Tugas yang dilakukan oleh para perawat sangat banyak, yang

dilakukan sesuai dengan waktu yang bersifat reguler atau

kekerapannya (missal memberikan obat, mengkaji, mengukur

hasil, mendokumentasikan). Adanya gangguan pada tugas yang

telah terpola ini menimbulkan peningkatan terhadap waktu yang

ada.

4. Beban kerja emosional (emotional workload)

Beban kerja emosional lazim terjadi pada lingkungan kerja.

Terkadang persepsi perawat dengan keuarga seringkali tidak sama

yang mana hal ini menimbulkan konflik dan masalah

5. Beban kerja kuantitatif

Beban kerja kuantitatif didefinisikan sebagai jumlah pekerjaan

yang dilakukan, sedangkan beban kerja kualitatif dinyatakan

sebagai tingkat kesulitan dari pekerjaan yang dilakukan. Beban

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

kerja kuantitatif perawat dapat diukur dengan menggunakan alat

pengukur beban kerja berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

yang mengukur jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh perawat.

Sedangkan beban kerja kualitatif berhubungan dengan jam kerja

(workhours) yaitu jumlah peningkatan pekerjaan yang diakukan

perawat sesuai dengan peningkatan jumlah jam kerja.

6. Variasi beban kerja

Variasi beban kerja adalah perubahan beban kerja yang

berkesinambungan pada waktu tertentu. Situasi genting adalah

contoh lain dan variasi beban kerja dimana pada keadaan ini tiba-

tiba beban kerja meningkat sebagai konsekuensi adanya situasi

gawat pada pasien, sehingga mereka harus berkonsentrasi

menghadapi kondisi pasien yang tidak stabil.

Keenam dimenasi diatas tidaklah berdiri sendiri, melainkan

saling berkaitan, dimana dimensi yang satu mempengaruhi yang

lain.

C. Pembagian Tugas Ketua Tim Perawat

1. Pengertian

Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai

sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan

keperawatan di ruang rawat dan bertanggung jawab langsung langsung

kepada karu (Aditama, 2003).

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

2. Tanggung jawab ketua tim (Charles, 2004)

a. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.

pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan,

dapat melakukan serah terima tugas.

b. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu

membimbing anggota tim untuk mencatat tindakan keperawatan

yang telah di lakukan.

c. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien

terhadap tindakan keperawatan.

d. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung /

laporan anggota tim.

3. Ketua tim harus memiliki kemampuan (Charles, 2004):

a. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim

menjadi konsultan dalam asuhan keperawatan

b. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien

c. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien

d. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan

pasien

e. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien

maupun kerja dari anggota tim menjadi guru atau pengajar

f. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

4. Uraian tugas (Charles, 2004)

a. Perencanaan

Bersama karu mengadakan serah terima tugas pada setiap

pergantian dinas :

1) Melakukan pembagian tugas pada anggota berdasarkan

ketergantungan klien

2) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,

intervensi dan kriteria evaluasi

3) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan askep meliputi :

Menyiakan format pencatatan

Menyiakan alat untuk pemantauan pasien

Menyiakan peralatan obat

4) Mengikuti vissite dokter

5) Menilaai hasil pengkajian kelompok dan mendiskusikan

permasalahan yang ada

6) Menciptakan kerja sama yang harmonis antara tim dan antara

anggota tim

7) Memberikan pertolongan segera pada klien dan kedaruratan

8) Membuat laporan klien

9) Melakukan ronde kperawatan bersama dengan karu

10) Memberikan orientasi pada klien baru

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

b. Pengorganisasian

Merumuskan tujuan dari pengorganisasian tim keperawatan yaitu

tercapainya proses asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan klien secara professional melaluai pembagian kerja yang

tepat, pemamfaatan alat dan barang yang tersedia tampa menyimpang

dari prinsip tindakan Ilyas, 2004).

Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruangan sesuai

dengan perencanaan terhadap klien yang menjadi tanggung jawab nya.

Pembagian tugas / kerja berdasarkan tingkat ketergantungan klien

dimana seorang perawat bertanggung jawab terhadap 2 – 3 orang klien

dan saling bekerja sama dengan perawat lain serta tidak mengabaikan

klien yang bukan menjadi tanggung jawab nya (Charles, 2004).

Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim. Mendelegasikan

pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota kelompok dan

pelimpahan wewenang yang meliputi wewenang mengambil keputusan,

wewenang dalam menggunakan sumber daya seperti sesama perawat,

pasien termasuk keluarga pasien (Ilyas, 2004). Membuat rincian tugas

meliputi :

Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai rencana

Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah di laksanakan.

Membuat laporan tentang keadaan klien dan asuhan keperawatan

Mengevaluasi hasil dan proses keperawatan yang telah di berikan.

Melaksanakan kerja sama dengan anggota tim lainnya.

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

c. Pengarahan

Memberikan pengarahan tentang tugas setiap anggota tim dalam

waktu melakukan askep. Memberikan petunjuk kepada anggota tim

dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Memberikan teguran,

pengarahan kepada anggota tim yang melakukan tugas / berbuat

kesalahan. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan

tugasnya tepat sesuai waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,

rasional dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi klien.

d. Pengawasan

Melaluai komunikasi Ketua tim mengawasi dan berkomunikasi

langsung terhadap pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan

kepada klien. Melaluai supervise :

1) Secara langsung

Melihat aatau mengawasi proses asuhan keperawatan yang di

laksanakan oleh anggota

2) Secara tidak langsung

Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan memeriksa

cover, membaca catatan perawat yang di buat selama proses

keperawatan, mendengar laporan secara lisan dari anggota tim tentang

tugas yang telah di lakukan.

e. Melalui evaluasi

Bersama karu mengevaluasi kegiatan dan laporan dari anggota tim

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

Meningkatkan kemampuan analisa ( pengetahauaan ) dan kemampuan

psikomotor serta sikap melalui diskusi dan pengarahan, yang meliputi :

Mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dan askep yang di

lakukan oleh anggota tim

Mengecek dokumentasi setelah tindakan perawat yang di lakukan.

D. Pembagian Tugas Ketua Tim dan Perawat Pelaksana Menurut

(RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga)

1. Ketua Tim

URAIAN TUGAS Tugas / TanggungJawab Hasil Kerja

1. Menggantikan tugas Kepala Ruang apabila Kepala Ruang berhalangan hadir

2. Melaksanakan tugas keperawatan berdasarkan kewenangan klinisnya

3. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan perawat

pelaksana 4. Menerima pasien baru, melakukan orientasi pada

pasien sesuai dengan standar

5. Melakukan pengkajian pasien baru dan membuat perencanaan asuhan keperawatan

6. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana keperawatan

7. Melakukan tindakan kedaruratan yang terjadi pada pasien, misal panas tinggi, syok, perdarahan , cardiac arrest dll sesuai dengan SPO yang berlaku dan segera melaporkan kepada dokter yang merawat (DPJP)/dokter jaga

8. Melaksanakan pendelegasian medis (pemasangan infus, injeksi, DC, NGT, hecting, dll) sesuai intruksi dokter

9. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan

10. Menuliskan keadaan / perkembangan pasien dengan SOAP di lembar CPPT

11. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi

1. Terselenggaranya pelayanan di ruangan dengan baik walaupun kepala ruang tidak hadir

2. Terlaksananya pelayanan keperawatan oleh petugas yang kompeten

3. Tercipta budaya disiplin kerja perawat 4. Setiap pasien baru diorientasikan tentang

pelayanan, fasilitas, tata tertib, hak dan kewajiban pasien, dll sesuai dengan ceklist orientasi pasien baru

5. Terlaksana proses asuhan keperawatan dan dokumentasi yang baik

6. Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan

7. Penatalaksanaan dan pelaporan kasus kegawatan sesuai dengan prosedur

8. Tindakan pendelegasian sesuai intruksi dokter

9. Perkembangan pasien terevaluasi

dengan benar 10. Perkembangan pasien tertuang dalam

lembar CPPT dengan benar 11. Berkas pasien pulang lengkap dan pasien

faham yang dijelaskan oleh perawat

12. Obat emergency dikelola dengan baik

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

resume pasien, surat istirahat, surat rujukan, hasil pemeriksaan penunjang, pengembalian obat sisa (kalau ada), dll.

12. Melaksanakan pengelolaan dan verifikasi obat emergency

13. Membuat laporan sewaktu-waktu bila terjadi kejadian luar biasa, KNC dan KTD misal pasien meninggal mendadak, pasien jatuh dari TT dll.

14. Serah terima tugas dengan perawat shiff berikutnya 15. Melakukan tugas jaga sesuai dengan daftar dinasnya 16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh

kepala ruang 17. Mengkoordinir terselenggarannya kebersihan ruang

rawat dan lingkungannya 18. Mengkoordinir terselenggaranya pemeliharaan

peralatan medik dan keperawatan agar selalu siap pakai

19. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan

20. Membimbing mahasiswa praktek dalam rangka pelaksanaan praktek keperawatan

21. Berperan serta dalam kegiatan peningkatan mutu di rumah sakit

22. Menjalankan tugas sebagai petugas supervisi diluar jam dinas

13. Tercatatnya dokumen dan laporan KLB dan KTD

14. Proses serah terima tugas dengan perawat

shiff berikutnya selalu dilakukan pada akhir dinas

15. Tugas jaga sesuai dengan daftar dinasnya 16. Hadir pertemuan berkala yang diadakan

oleh ka.ruang 17. Terpelihara kebersihan ruang rawat dan

tercipta budaya bersih 18. Peralatan medik dan keperawatan

terpelihara dan berfungsi baik

19. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

20. Mahasiswa mendapatkan bimbingan selama melaksanakan praktek keperawatan

21. Kegiatan peningkatan mutu di rumah sakit berjalan dengan baik

22. Tugas supervisi diluar jam dinas berjalan dengan baik

2. Perawat Pelaksana

URAIAN TUGAS Tugas / TanggungJawab Hasil Kerja

1. Melaksanakan tugas keperawatan berdasarkan kewenangan klinisnya

2. Bekerjasama dengan perawat pelaksana untuk terlaksananya proses keperawatan sesuai dengan standar

3. Menerima pasien baru, melakukan orientasi pada pasien

4. Melakukan pengkajian pasien baru dan seterusnya membuat proses keperawatan dengan pendokumentasian yang benar

5. Melaksanakan kegiatan / asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang dibuat oleh ketua tim

6. Melakukan tindakan kedaruratan yang terjadi pada pasien, misal panas, tinggi, syok, perdarahan , cardiac arrest dll sesuai dengan protap yang berlaku dan segera melaporkan kepada dokter yang merawat (DPJP)/dokter jaga

1. Terlaksananya pelayanan keperawatan oleh petugas yang kompeten

2. Terlaksana proses asuhan keperawatan dan dokumentasi yang baik

3. Setiap pasien baru diorientasikan ttg pelayanan, fasilitas, tata tertib, hak dan kewajiban pasien, dll sesuai dengan ceklist orientasi pasien baru

4. Terlaksana proses asuhan keperawatan dan dokumentasi yang baik

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan

6. Penatalaksanaan dan pelaporan kasus kegawatan sesuai dengan prosedur

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

7. Melaksanakan pendelegasian medis (pemasangan infus, injeksi, DC, NGT, hecting, dll) sesuai intruksi dokter

8. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan

9. Menuliskan kondisi / perkembangan pasien dengan SOAP di lembar CPPT

10. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi resume pasien, surat istirahat, surat rujukan, hasil pemeriksaan penunjang, pengembalian obat sisa (kalau ada), dan dll.

11. Melaksanakan pengelolaan dan verifikasi obat emergency

12. Membuat laporan sewaktu-waktu bila terjadi kejadian luar biasa, KNC dan KTD misal pasien meninggal mendadak, pasien jatuh dari TT dll.

13. Serah terima tugas dengan perawat shiff berikutnya

14. Melakukan tugas jaga sesuai dengan daftar dinasnya 15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh

kepala ruang 16. Memelihara dan mengawasi kebersihan ruang rawat

dan lingkungannya 17. Memelihara peralatan medik dan keperawatan agar

selalu siap pakai 18. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang

keperawatan 19. Membimbing mahasiswa praktek dalam rangka

pelaksanaan praktek keperawatan

20. Berperan serta dalam kegiatan peningkatan mutu di rumah sakit

7. Tindakan pendelegasian sesuai intruksi dokter

8. Perkembangan pasien terevaluasi dengan benar

9. Perkembangan pasien tertuang dalam lembar CPPT dengan benar

10. Berkas pasien pulang lengkap dan pasien faham yang dijelaskan oleh perawat

11. Obat emergency dikelola dengan baik 12. Tercatatnya dokumen dan laporan KLB dan

KTD 13. Proses serah terima tugas dengan perawat

shiff berikutnya selalu dilakukan pada akhir dinas

14. Tugas jaga sesuai dengan daftar dinasnya 15. Hadir pertemuan berkala yang diadakan

oleh kepala ruang 16. Terpelihara kebersihan ruang rawat dan

tercipta budaya bersih 17. Peralatan medik dan keperawatan

terpelihara dan berfungsi baik 18. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

bidang keperawatan 19. Mahasiswa mendapatkan bimbingan selama

melaksanakan praktek keperawatan 20. Kegiatan peningkatan mutu di rumah sakit

berjalan dengan baik

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/9654/3/Ahda Erfiana BAB II.pdf · Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui

E. Kerangka Teori Penelitian

Bagan 1: Bagan kerangka teori

Sumber : Yanti dan Warsito (2013),Wedati (2005), Depkes (2005), Permenkes

(2010) dan Carayon dan Alvarado (2007).

F. Kerangka Konsep

Bagan 2 : Bagan kerangka konsep

Indikator Pelayanan rumah sakit:

a. BOR b. ALOS c. BTO d. TOI

Rumah Sakit

Pelayanan rawat inap: a. Standar I b. Standar II c. Standar III d. Standar IV e. Standar V

Karakteristik Perawat: a. Umur b. Jenis Kelamin c. Tingkat Pendidikan d. Masa Kerja

Dimensi beban kerja: a. Beban kerja fisik b. Bebam kerja

kognitif c. Tekanan waktu d. Beban kerja

emosional e. Beban kerja

kuantitatif

Beban kerja Perawat

1. Kegiatan keperawatan langsung

2. Kegiatan keperawatan tidak langsung

3. Kegiatan pribadi

Beban kerja perawat ruang rawat inap

Gambaran Beban Kerja..., Ahda Erfiana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018