BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

81
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. Maka, pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan (Sugiyono, 2019:11). Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan produk baru melalui pengembangan. Berdasarkan pengertian pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada menjadi produk yang dapat dipertanggungjawabkan (Majid dalam Sugiyono, 2019:13).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan

latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan

sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan

dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta

didik. Maka, pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme

pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan (Sugiyono, 2019:11).

Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

menghasilkan produk baru melalui pengembangan. Berdasarkan pengertian

pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan pengembangan adalah

suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan

berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk

yang telah ada menjadi produk yang dapat dipertanggungjawabkan (Majid dalam

Sugiyono, 2019:13).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

8

B. Pengertian Materi Ajar

Widodo dan Jasmadi dalam Suryani dkk (2019: 19) menyatakan bahwa bahan

ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara

sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu

mencapai kompetensi dan sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.

Pengertian ini menggambarkan bahwa bahan ajar hendaknya dirancang dan ditulis

sesuai dengan kaidah pembelajaran, yakni disesuaikan materi pembelajaran, disusun

berdasarkan atas kebutuhan pembelajaran, terdapat bahan evaluasi, serta bahan ajar

tersebut menarik untuk dipelajari oleh siswa.

Berdasarkan kajian di atas, istilah bahan ajar yang digunakan dalam penelitian

ini adalah suatu bahan/ materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang

digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

C. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si

penerima (komunikan atau audience/receiver). Sedangkan menurut KBBI, media

dapat diartikan sebagai perantara, penghubung; alat (sarana) komunikasi seperti koran,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

9

majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak diantara dua pihak

(orang, golongan, dan sebagainya).

Jadi, secara umum bisa diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu

proses belajar mengajar. Artinya, segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik (siswa/murid).

Adapun manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya media pembelajaran, maka proses pembelajaran akan lebih

menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

bagi peserta didik. Motivasi yang tinggi pada peserta didik akan membuat peserta

didik lebih semangat dalam belajar, sehingga diharapkan hasil belajar peserta didik

juga akan meningkat.

2. Bahan materi pembelajaran yang banyak dengan adanya media pembelajaran

maka akan lebih jelas maknanya, sehingga peserta didik dapat lebih dipahami dan

menguasaan materi secara maksimal dengan demikian mencapaian tujuan

pembelajaran lebih mudah. Materi pelajaran yang banyak dan sulit dijelaskan oleh

guru akan membuat sisiwa tidak memahami materi, peran media pembelajaran

misalnya video dalam materi pembelajaran akan membuat peserta didik lebih

memahami materi.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi dengan menggunakan model-model

pembelajaran, mengajar tidak hanya dengan metode ceramah yaitu dengan

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, dengan adanaya media

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

10

pembelajaran akan membuat peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan

tenaga karena terus menerus menjelaskan, apalagi bila guru dalam sehari mengajar

lebih dari lima jam pelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa manfaat media

pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam menyampikan materi, dan sebagai

variasi guru dalam menyampaikan materi.

4. Manfaat berikutnya dengan adanya media pembelajaran peserta didik dapat lebih

banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan

guru secara konvensional, tetapi peserta didik juga dituntut untuk ada aktivitas lain

seperti mengamati, mensimulasikan, memerankan, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media mempunyai

manfaat sebagai berikut:

1. Menumbuhkan motivasi belajar;

2. Pembelajaran akan lebih bermakna;

3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu;

4. Meningkatkan aktivitas peserta didik

D. Media Compact Disc (CD)

Pembelajaran Berbasis Komputer dalam era sekarang ini bukanlah menjadi hal

yang asing, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Sudah banyak sekolah yang

memiliki sarana komputer, baik pemakaian untuk administrasi maupun untuk

pembelajaran. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan

nama pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instruction-CAI)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

11

atau Computer Assisted Learning (CAL). Materi pelajaran dapat disajikan program

CAI berbasis CD melalui berbagai metode seperti tutorial:

a. Guru/Instruktur (Tutorial)

Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor

yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep

disajikan di layar komputer dengan suara, teks, gambar, atau grafik. Siswa dapat

mendengar, membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep. Suatu pertanyaan

yang diajukan, jika jawaban siswa benar, komputer akan melanjutkan penyajian

informasi atau konsep berikutnya. Jika jawaban siswa salah, komputer dapat kembali

ke informasi sebelumnya.

b. Latihan dan Praktik

Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat pemahaman

konsep dapat dilakukan dengan latihan dan praktik. Komputer menyiapkan

serangkaian soal atau pertanyaan. Soal yang diajukan dapat dijawab langsung oleh

siswa, kemudian akan diberikan jawaban. Jika jawaban itu benar akan terdengar

bunyi betul disertai gambar/animasi, sebaliknya jika jawaban itu salah akan terdengar

jawaban salah, juga disertai gambar/animasi.

c. Permainan

Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang

berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan menggunakan

papan ketik pada komputer. Siswa dapat menjadi terampil mengetik karena dalam

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

12

permainannya siswa dituntut untuk mengimput data dengan mengetik

jawaban-jawaban yang benar.

Pembelajaran dengan komputer menggunakan metode tutorial, komputer

berperan layaknya sebagai seorang guru, karena bahan ajar berbentuk CD telah

dipersiapkan sebelumnya. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajarnya

dengan berinteraksi melalui komputer. Materi pembelajaran dalam satu sub-topik

disajikan lebih dulu kemudian diberikan soal latihan. Respon siswa kemudian

dianalisis komputer dan peserta didik diberi umpan balik sesuai dengan jawabannya.

Dengan CD pembelajaran ini siswa akan lebih aktif.

Adapun manfaat komputer dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban dalam menerima pelajaran,

karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang

lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam

menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan;

b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan

kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan

musik yang dapat menambah realisme;

c. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat

disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain komputer dapat

berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan

menilai jawaban;

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

13

Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program

pembelajaran memberikan kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara

perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.

E. Pengertian Dongeng dan Jenis-Jenis Dongeng

1. Pengertian Dongeng

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dongeng diartikan sebagai cerita

yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng adalah suatu kisah fiktif yang bisa juga

diambil dari kisah asli atau sejarah kuno yang ibentuk dari unsur teetentu.

Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran

seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia

fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang

disampaikan.

Dongeng biasanya disampaikan kepada anak-anak yang masih kecil oleh ayah,

ibu, nenek dan kakek. Biasanya dongeng disampaikan sebelum tidur kepada anak

hingga anak tertidur pulas. Biarpun terlihat begitu sederhana, namun anak-anak

biasa sangat senang dan serius untuk mendengarkan dongeng jika dongeng itu

dianggap menarik. Jadi, dongeng yang disampaikan harus bersifat positif agar baik

untuk perkembangan mental anak.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

14

Dongeng dapat digunakan sebagai media mendidik serta membentuk karakter

positif pada anak oleh orang tua maupun guru. Dalam dongeng ditanamkan

nila-nilai yang baik bagi anak melalui penghayatan terhadap maksud dari dongeng.

Oleh karena itu dari pengertian dongeng sendiri, dongeng dapat melatih

kognisi, afeksi secara imajinatif. Anak akan lebih kreatif, selain itu melalui dongeng

anak akan terlatih komunikasi dengan mendengarkan kosa kata dari pendongeng.

Lewat pesan dongeng yang disampaikan dengan tema-tema tertentu, anak menjadi

lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya baik itru teman, orang tua dan guru.

2. Jenis-Jenis Dongeng

Menurut Yanti (2015:9) membagi jenis dongeng menjadi empat yaitu (1)

dongeng binatang, (2) dongeng biasa, (3) anekdot dan lelucon, dan (4) dongeng

berumus.

Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan

binatang liar, seperti binatang menyusui, binatang melata, burung, replika, ikan, dan

serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita dapat berbicara dan berakal budi

seperti manusia. Suatu bentuk khusus pada dongeng binatang adalah fabel. Fabel

adalah binatang yang mengandung moral, yakni ajaran baik, buruk, perbuatan, dan

kelakuan.

Dongeng biasa adalah dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah

kisah suka duka seseorang. Macam-macam dongeng biasa adalah (1) Dongeng

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

15

mengenai ilmu sihir contohnya Oki dan Nirmala, (2) Dongeng keagamaan contoh

Raja Bijak Menguji Rakyatnya, dan (3) Cerita-cerita roman, contoh Cinderella.

Anekdot atau lelucon adalah dongeng yang dapat menimbulkan tertawa bagi

yang mendengarkan maupun yang menceritakannya, walaupun dapat menimbulkan

rasa sakit hati, contoh Si Kabayan.

Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk, yakni (1)

dongeng bertimbun banyak, (2) dongeng untuk mempermainkan orang, (3) dongeng

yang tidak mempunyai akhir contoh Alice di Negeri Ajaib. Jenis dongeng yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dongeng yang biasa ditokohi oleh binatang

yaitu fabel.

F. Pengembangan Bahan Ajar Dongeng

Pengembangan bahan ajar berasal dari kata pengembangan dan bahan ajar.

Pengembangan bahan ajar adalah apa yang dilakukan penulis, guru, atau siswa

untuk memberikan sumber masukan berbagai pengalaman yang dirancang untuk

meningkatkan belajar bahasa. Penyusunan bahan ajar yang bermutu dilakukan

melalui serangkaian kegiatan pengembangan bahan ajar. Penyiapan bahan ajar yang

efektif sebenarnya mirip dengan proses kegiatan pembelajaran.

Ada tiga manfaat bahan ajar bagi peserta didik yaitu (1) kegiatan

pembelajaran menjadi lebih menarik, (2) kemampuan untuk belajar secara mandiri

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

16

dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, dan (3) mendapatkan

kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

Bahan ajar disusun dengan tujuan: (1) menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik,

yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial

peserta didik, (2) membentuk peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar

di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan (3) memudahkan

guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Jenis-jenis bahan ajar meluputi: (1) bahan ajar pandang (visual) terdiri atas

bahan cetak seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar. Dan non cetak (non printed), seperti model/maket, (2)

bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc

audio, (3) bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc, film,

dan (4) bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(computer Assisted Instrument), Compact Disc (CD) multimedia pembelajaran

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Salah satu upaya untuk mengembangkan pembelajaran dongeng di sekolah

adalah dengan melaksanakan perbaikan proses pembelajaran yang sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memenuhi hal tersebut,

diperlukan adanya perangkat pembelajaran dongeng yang dapat menciptakan sistem

belajar menarik dan menyenangkan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

17

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar

dongeng adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan bahan ajar baru, selama kegiatan

pengembangan berlangsung dilakukan penilaian dan penyempurnaan terhadap bahan

ajar tersebut.

Pengembangan bahan ajar bagi guru akan mendatangkan manfaat yaitu:

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa;

b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh;

c. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan

berbagai referensi;

d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan

ajar.

Pengembangan materi ajar dilakukan baik oleh penulis, pendidik, peserta

didik untuk memberikan sumber masukan berbagai pengalaman yang dirancang

untuk meningkatkan belajar bahasa. Penyusunan bahan ajar yang bermutu dilakukan

melalui serangkaian kegiatan pengembangan bahan ajar. Penyiapanan bahan ajar

yang efektif sebenarnya mirip dengan proses penyiapan kegiatan pembelajaran.

Tindakan utama pembelajaran dapat diaplikasikan untuk proses pengembangan

bahan ajar. Ada tahapan pengembangan meliputi: (1) identifikasi kebutuhan

pendidik dan peserta didik, (2) penentuan kegiatan eksplorasi kebutuhan materi, (3)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

18

realisasi kontekstual dengan mengajukan gagasan yang sesuai, pemilihan teks dan

konteks bahan ajar, (4) realisasi pedagogis melalui tugas dan latihan dalam bahan

ajar, (5) produksi bahan ajar, (6) penggunaan bahan ajar oleh peserta didik, dan (7)

evaluasi bahan ajar.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian dan

pengembangan (Research and Development). Sugiyono (2019:297) menerangkan

bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya reserch

and development adalah metode penelitian yang diguanakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut

Sukamadinata (dalam Akmal, 2017:20), penelitian dan pengembangan adalah suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam pengembangan ini, peneliti mengacu pada model penelitian dan

pengembangan (R&D) Model ADDIE “Model rancangan ADDIE merupakan model

prosedural yang sederhana dan mudah untuk mengembangkan bahan ajar, untuk

pelatihan jangka pendek dan berkesinambungan” (Hasyim dalam Dewi dkk,

2019:184). Langkah desain ADDIE dapat disesuaikan dengan langkah R&D adalah

Analisis, Desain, Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan

Evaluation (Evaluasi).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

20

B. Prosedur Pengembangan

Langkah-langkah dalam pengembangan ini menurut Branch (dalam

Sugiyono, 2019:38) adalah sebagai berikut:

1. Analisis

Analisis merupakan langkah awal peneliti dalam mengembangkan CD

Pembelajaran yaitu mengidentifikasi penyebab masalah. Peneliti menganalisis

kurikulum yang digunakan SMP Daarul Aitam Palembang. Peneliti menganalisis

kompetensi yang meliputi analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD) yang dimuat dalam media ini. Selanjutnya analisis instruksional yang

meliputi penjabaran Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipilih pada tahap analisis

kompetensi menjadi indikator pembelajaran yang memungkinkan disajikan dalam

Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan menggunakan Software

Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint. Media Pembelajaran ini

memiliki konsep bahwa belajar dapat juga menyenangkan melalui penerapan

animasi dan dapat lebih mempermudah peserta didik untuk melaksanakan

pembelajaran Daring.

2. Desain

a. Menyusun Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas Media Pembelajaran

adalah angket yang berisi penilaian terhadap Media Pembelajaran berupa CD

Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

21

Microsoft Powerpoint ini. Dalam tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi instrumen

angket penilaian produk. Instrumen penilaian produk dari penelitian ini berupa

angket daftar isian (check list) untuk ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa.

b. Perancangan Produk (Storyboard)

Proses perancangan produk media pembelajaran CD Pembelajaran dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint perlu

adanya sketsa rancangan yang digunakan untuk menggambarkan pembuatan media.

Sketsa tersebut dibentuk dalam sebuah storyboard. Storyboard adalah rancangan

untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi yang digunakan, storyboard pengembangan

media ini dapat dilihat pada Bab IV.

c. Penyusunan Materi

Pada tahap ini dikemukakan dasar pemilihan mata pelajaran Bahasa

Indonesia dengan materi mengenai Dongeng untuk dikembangkan. Mata pelajaran

Bahasa Indonesia dipilih peneliti karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

peneliti. Selain itu, ketika peneliti berada di lapangan mengajar Bahasa Indonesia,

banyak pendidik dan peserta didik yang menemukan kesulitan dalam proses

pembelajaran dan kurangnya penggunaan Media Pembelajaran dalam penyusunan

teks materi, soal, dan jawaban.

d. Pengumpulan Backsound, Background, Gambar dan Tombol

Pengumpulan backsound, background, gambar dan tombol merupakan

langkah untuk menunjang kemenarikan pada Media Pembelajaran CD

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

22

Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software

Microsoft Powerpoint.

3. Development (Pengembangan)

a. Membuat Produk Media Pembelajaran Berupa CD Pembelajaran dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft

Powerpoint

Pada tahap ini produk Media Pembelajaran dibuat sesuai format yang

sudah ditentukan sebelumnya.

b. Validasi Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa

Proses validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Hasilnya

berupa saran, komentar dan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar

untuk melakukan analisis dan revisi terhadap media yang dikembangkan dan

sebagai dasar untuk melakukan uji coba produk pada peserta didik.

c. Uji Coba Kelompok Kecil

Produk akan diujicobakan kepada 6 peserta didik pada uji coba

kelompok kecil dari SMP Daarul Aitam Palembang. Pada tahap ini juga

dibagikan angket untuk mengukur dan mengetahui pendapat/respon peserta

didik mengenai Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint

untuk pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai Dongeng. Bila diperlukan

maka dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari peserta didik.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

23

Namun, dalam revisi ini dipertimbangkan masukan dan saran dari validator

sebelumnya agar tidak bertentangan dengan perbaikan-perbaikan sebelumnya.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Daarul Aitam Palembang. Penelitian dilakukan di laboratorium komputer SMP

Daarul Aitam Palembang. Pemilihan lokasi ini karena berdasarkan pada judul

proposal yang harus menggunakan media pembelajaran yakni komputer. Peneliti

memilih lokasi penelitian ini dikarenakan adanya ketersediaan media yang lengkap

agar bisa terlaksana dengan baik proses pengembangan materi ajar yang berbentuk

Compact Disc (CD).

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengembangan, instrumen yang digunakan lebih mengarah

pada penilaian hasil produk yang dikembangkan. Berikut adalah beberapa

instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti:

1. Uji Coba Produk

a. Lembar Validasi

Lembar validasi digunakan mendapatkan data mengenai penilaian para

ahli terhadap bahan ajar berbasis Compact Disc (CD) yang dikembangkan oleh

peneliti. Dengan adanya instrumen lembar validasi ini sebagai dasar acuan bagi

peneliti dalam memperbaiki bahan ajar berbasis Compact Disc (CD) Learning

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

24

yang dibuat sampai dikatakan valid/layak untuk diuji cobakan ke lapangan.

Lembar validasi dibuat dengan skala likert dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria Penilaian Lembar Validasi

Skor Kriteria

1 Sangat Kurang (SK)

2 Kurang (K)

3 Cukup (C)

4 Baik (B)

5 Sangat Baik (SB)

(Sumber: Siregar dalam Akmal, 2017:25)

Setelah dilakukan analisis dan revisi berdasarkan penilaian peserta didik

pada uji coba perorangan kemudian dilakukan uji coba kelompok kecil. Uji

coba kelompok kecil dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan awal

yang terjadi ketika Media Pembelajaran digunakan. Melalui uji coba ini

diharapkan saat uji coba lapangan tidak ditemukan permasalahan yang

mendasar yang dapat mengganggu proses pembelajaran jika produk digunakan.

2. Kuisioner/Angket

Menurut Ari Kunto (dalam Nurlaela, 2014: 25), “Kuisioner adalah sejumlah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responsen

terhadap suatu hal”.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

25

Peneliti menggunakan instrumen kuisioner meliputi kuisioner respon peserta

didik. Instrumen kuesioner respon peserta didik digunakan untuk mengetahui

respon bahan ajar.

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan uji coba

perorangan serta kelompok kecil berdasarkan lembar angket dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan

dengan menggunakan statistik deskriptif. Untuk menganalisis tentang kelayakan

Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan menggunakan Software

Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint.

a. Data Proses Pengembangan Produk

Data proses pengembangan produk merupakan data deskriptif. Data tersebut

diperoleh dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan peserta didik berupa koreksi

dan masukan. Koreksi dan masukan tersebut digunakan sebagai acuan revisi

produk.

b. Data Penilaian Kelayakan Produk Oleh Ahli dan Peserta Didik

Data penilaian kualitas produk diperoleh dari hasil isian validasi oleh ahli

media, ahli materi, ahli bahasa, dan hasil isian angket peserta didik. Berikut tabel

validasi untuk ahli materi, ahli media, ahli bahasa, serta peserta didik

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

26

Tabel 2

Ketentuan Pemberian Skor Validator

Kategori Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Buruk 2

Sangat Buruk 1

(Sumber: Sugiyono, 2019:165)

Tabel 3

Ketentuan Pemberian Skor Kuisioner/Angket

Pilihan Skor

A 4

B 3

C 2

D 1

(Sumber: Sugiyono, 2019:165)

a. Menghitung nilai rerata skor tiap indikator dengan rumus:

N

XX

=

_

Keterangan: _

X = skor rata-rata, X = jumlah skor, N = jumlah subjek uji coba

b. Menjumlahkan rerata skor tiap aspek

c. Menginterpretasikan secara kualitatif jumlah rerata skor tiap aspek dengan

dengan menggunakan rumus konversi skor skala 5 berikut:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

27

Tabel 4

Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor pada Skor Lima (Validator Ahli)

Skor Rumus Nilai Klasifikasi

5 SBiXX 8,1__

+ A Sangat Baik

4 SBiiXXSBiiX 8,16,0___

++ B Baik

3

C Cukup

2

D Kurang

1

E Sangat Kurang

Keterangan:

Skor Maksimal = 5

Skor Minimal = 1

Skor Maksimal Ideal = jumlah indikator x skor tertinggi

Skor Minimal Ideal = jumlah indikator x skor terendah

_

X = skor yang diperoleh

iX_

= 2

1(skor maks ideal+skor min ideal)

SBi (simpangan baku ideal) = 6

1(skor maks ideal-skor min ideal)

Sumber: Eko Putro Widyoko (2011:245)

SBiiXXSBiiX 6,06,0___

+−

SBiiXXSBiiX 6,08,1___

−−

SBiiXX 8,1__

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

28

Tabel 5

Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor pada Skor Empat (Kuisioner/Angket)

Skor Rumus Klasifikasi

4 SBiXX 8,1__

+ Sangat Bagus

3

Bagus

2

Tidak Bagus

1

Sangat Tidak Bagus

Keterangan:

Skor Maksimal = 4

Skor Minimal = 1

Skor Maksimal Ideal = jumlah indikator x skor tertinggi

Skor Minimal Ideal = jumlah indikator x skor terendah

_

X = skor yang diperoleh

iX_

= 2

1(skor maks ideal+skor min ideal)

SBi (simpangan baku ideal) = 6

1(skor maks ideal-skor min ideal)

Sumber: Eko Putro Widyoko (2011:245)

d. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yang

disajikan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori dengan

skala penilaian yang telah ditentukan.

SBiiXXSBiiX 8,16,0___

+

SBiiXXSBiiX 6,06,0___

+−

SBiiXXSBiiX 6,08,1___

−−

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

29

Persentase Kelayakan Tiap Aspek (%) %100

x

idealskorrerata

diperolehyangskorrerata

=

Tabel 6

Penilaian Kelayakan

Persentase Penilaian Interpretasi

81%-100% Sangat Layak

61%-80% Layak

41%-60% Cukup

21%-40% Kurang Layak

0%-20% Tidak Layak

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:44)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Daarul Aitam Palembang yang beralamat di Jalan

Telaga Swidak Kelurahan 14 ulu Kecamatan seberang ulu II Palembang 30264.

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah peserta didik kelas VII

SMP Daarul Aitam Palembang, satu Ahli Materi, Satu Ahli Media, dan satu ahli

Bahasa.

Tabel 7

Daftar Subjek Penelitian Pengembangan

No. Keterangan Nama

1 Ahli Materi Fatimah, S.Pd.

2 Ahli Media Luvi Antari, S.Pd., M.Pd.

3 Ahli Bahasa Supriatini, S.Pd., M.Pd.

4 Peserta didik 6 peserta didik kelas VII di SMP Daarul

Aitam Palembang sebagai uji coba kelompok

kecil

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

31

3. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada hari Senin, 14 September 2020 bertempat di Kelas

VII SMP Daarul Aitam Palembang. Prosedur penelitian pengembangan terdiri atas

beberapa tahapan yang dijelaskan dalam tabel 8 berikut ini.

Tabel 8

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pengembangan

No. Prosedur

Pengembangan

Nama

Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

1 Analisis (Analysis) a. Analisis kurikulum

b. Analisis kebutuhan

c. Analisis mata pelajaran

d. Perumusan tujuan

25 --

30 Mei 2020

2 Desain/Perancangan

(Design)

a. Perancangan produk

b. Penyusunan materi, soal,

dan jawaban

c. Pengumpulan backsound,

gambar, dan tombol

d. Pembuatan CD

Pembelajaran

1 Juni -- 25 Juli

2020

3 Pengembangan

(Development)

a. Validasi I

b. Revisi I

c. Validasi II

d. Revisi II

e. Validasi III

f. Revisi III

g. Uji coba kelompok kecil

3 Agustus --

14 September 2020

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

32

B. Hasil Penelitian

Pada Bab III, peneliti telah memaparkan pengembangan materi ajar dongeng

berbentuk Compact Disc (CD) berdasarkan model ADDIE, yang meliputi lima tahap,

yakni tahap Analisis (Analysis), Desain/Perancangan (Design), Pengembangan

(Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Tetapi,

peneliti hanya menerapkan tiga tahapan dari model ADDIE, yakni tahap Analisis

(Analysis), Desain/Perancangan (Design), dan Pengembangan (Development).

1. Tahap Analisis (Analysis)

Pada tahap analisis, peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan melalui proses Daring di SMP Daarul Aitam Palembang pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Observasi dilakukan pada bulan Mei 2020. jumlah

peserta didik yang mengikuti pembelajaran melalui daring sebanyak 32 peserta didik

per kelas. Proses pembelajarannya sama seperti biasa yakni diawali dengan

mengucapkan salam, berdoa, dan masuk ke pembelajaran inti, hanya saja

pembelajarannya dilakukan melalui daring atau tidak tatap muka.

Ketika pembelajaran berlangsung, pendidik menugaskan peserta didik dalam

mencatat isi buku pelajaran yang telah diarahkan. Kemudian, pendidik menyuruh

peserta didik untuk menjawab soal-soal yang ada di buku paket tersebut. Peserta

didik diharapkan mampu memperdalam suatu materi pelajaran dongeng. Kelemahan

pembelajaran proses pembelajaran daring yakni peserta didik banyak yang tidak

memahami materi dan juga peserta didik memliki kendala seperti kehabisan baterai

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

33

pada gawai, kuota yang minim dan bergantian dengan saudara yang juga bersekolah

daring, serta sistem pembelajarannya kurang dimengerti peserta didik.

Dari observasi tersebut, peneliti berasumsi bahwa pembelajaran di sekolah

perlu adanya pengembangan dalam pembelajaran berbasis IT. Salah satunya yaitu

media pembelajaran yang berbentuk Compact Disc (CD) yang berisikan tentang

materi dan video interaktif, serta kuis yang akan diisi oleh peserta didik melalui

media pembelajaran tersebut. Kemudian, hasil jawaban para peserta didik

dikumpulkan kepada guru bertempat di sekolah dan bisa diwakilkan oleh wali murid

peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik bisa fokus ke CD Interaktif (berupa CD

atau Soft File) yang dibagikan oleh pendidik ke masing-masing peserta didik, baik

melalui E-mail, Whatsapp Group, Telegram, dan sosial media lainnya yang

mendukung proses pembelajaran daring.

Peneliti juga melakukan wawancara melalui kirim pesan ke Whatsapp kepada

peserta didik kelas VII di SMP Daarul Aitam Palembang setelah proses pembelajaran

daring selesai. Hasil wawancara peneliti kepada peserta didik dapat disimpulkan

bahwa:

a. Sumber belajar yang dimiliki peserta didik kurang efektif dan masih monoton,

sehingga membuat peserta didik menjadi malas belajar dan mengerjakan soal

terkait pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Tidak ada pengawasan dari pendidik karena pembelajarannya dilakukan di rumah,

bukan di sekolah.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

34

c. Peserta didik mengalami habis kuota, memori penyimpanan gawai yang minim,

dan memiliki gangguan pada jaringan.

d. Peserta didik kurang memahami materi karena pendidik jarang menjelaskan

materi pelajaran, dan pendidik juga terkadang langsung memberikan latihan soal

kepada peserta didik tanpa menjelaskan materi terlebih dahulu.

Setelah dilakukan observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam tahap

analisis, yaitu:

a. Analisis Kurikulum

Kurikulum yang digunakan di SMP Daarul Aitam Palembang yaitu Kurikulum

2013 (K13). Kurikulum 2013 adalah kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta

didik. Penyesuaian isi materi dalam media disesuaikan dengan buku dan

mengarahkan siswa aktif dalam pembelajaran.

b. Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Peserta didik membutuhkan sumber belajar yang bervariasi, seperti media

pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada buku pelajaran, tetapi juga pendidik

mampu memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah yakni komputer. Dalam proses

pembelajaran daring, pendidik masih menggunakan metode ceramah dan belum

menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Pendidik seharusnya dapat

memanfaatkan situasi saat ini dengan menerapkan metode ceramah yang

menggunakan teknologi komputer berbasis IT. Berdasarkan analisis ini, peneliti

mengembangkan materi ajar Dongeng berbentuk CD Pembelajaran dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint yang dapat

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

35

dioperasikan melalui komputer atau gawai untuk diterapkan pada proses

pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi ajar Dongeng.

c. Analisis Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Indonesia dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan di Perguruan

Tinggi juga ada mata kuliah Bahasa Indonesia Umum. Bahasa Indonesia merupakan

salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap peserta didik. Mata pelajaran

Bahasa Indonesia memiliki materi yang cukup diminati oleh peserta didik, salah

satunya adalah materi Dongeng. Dongeng memiliki beberapa sub materi yang

membutuhkan penjelasan serta latihan soal.

d. Merumuskan Tujuan

Compact Disc (CD) Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash

CS6 dan Microsoft Powerpoint, yang dibuat peneliti sebagai alternatif media

pembelajaran, baik secara daring maupun secara tatap muka antara pendidik dengan

peserta didik di SMP Daarul Aitam Palembang. Oleh karena itu, peserta didik dapat

meningkatkan pemahamannya mengenai Dongeng.

Berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis materi pelajaran, pendidik

membutuhkan media pembelajaran yang variatif dan menarik untuk dijadikan media

pembelajaran di sekolah. Pendidik hanya menggunakan metode ceramah tanpa

memanfaatkan media pembelajaran berbasis IT yang bisa digunakan melalui gawai

dan komputer.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

36

Media pembelajaran yang dikembangkan berupa CD Pembelajaran dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint. Berdasarkan

analisis terhadap kurikulum yang memberikan informasi bahwa materi yang dapat

dikembangkan sesuai dengan silabus pada Lampiran adalah sebagai berikut.

Tabel 9

Silabus Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Dongeng

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

1.1 Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa

untuk mempersatukan bangsa

Indonesia di tengah keberagaman

bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri kebe-

radaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan yang Maha Esa

sebagai sarana memahami infor-

masi lisan dan tulis.

1.3 Menghargai dan mensyukuri kebe-

radaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan yang Maha Esa

sebagai sarana menyajikan informasi

lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghayati peri-

laku jujur disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam ber-

2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung

jawab, dan santun dalam menang-

gapi secara pribadi hal-hal atau

kejadian berdasarkan hasil obser-

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

37

interaksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan kebe-

radaannya.

vasi.

2.2 Memiliki perilaku percayadiri dan

tanggung jawab dalam membuat

tanggapan pribadi atas karya budaya

masyarakat Indonesia yang penuh

makna.

2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung

jawab, dan santun dalam men-

debatkan sudut pandang tertentu

tentang suatu masalah yang terjadi

pada masyarakat.

2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif

dalam memaparkan langkah- langkah

suatu proses berbentuk linear.

2.5 Memiliki perilaku percaya diri,

peduli, dan santun dalam merespon

secara pribadi peristiwa jangka

pendek.

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) ber-

dasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan ke-

jadian tampak mata

3.1 Memahami pengertian dan jenis-

jenis dongeng, baik melalui lisan

maupun tulisan.

3.2 Mengklasifikasi teks dongeng, baik

melalui lisan maupun tulisan.

3.3 Mengapresiasi dongeng yang di-

perdengarkan baik melalui lisan

maupun tulisan.

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks

dongeng berdasarkan kaidah-kaidah

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

38

teks, baik melalui lisan maupun

tulisan.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (mengguna-

kan, mengurai, merangkai, memo-

difikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, meng-

hitung, menggambar, dan menga-

rang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

4.1 Menangkap makna cerita dongeng,

baik secara lisan maupun tulisan.

4.2 Menelaah cerita dongeng sesuai

dengan struktur dan kaidah teks, baik

secara lisan maupun tulisan

4.3 Menceritakan kembali tentang cerita

pendek yang diperdengarkan, baik

secara lisan maupun tulisan

2. Tahap Desain/Perancangan (Design)

Pada proses perancangan (design) CD Pembelajaran yang di dalamnya

menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint, sedangkan

untuk label CD dan cover wadah CD menggunakan Software Adobe Photoshop CS6.

Desain tampilan perlu adanya sketsa desain yang digunakan untuk menggambarkan

pembuatan media. Sketsa tersebut dituangkan dalam sebuah sketsa gambar

(storyboard). Sketsa gambar (storyboard) adalah rancangan untuk mendeskripsikan

fungsi-fungsi yang digunakan, Sketsa gambar (storyboard) pengembangan media ini

dapat dilihat sebagai berikut:

a. Pembuatan Instrumen Penilaian CD Pembelajaran

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

39

Instrumen penilaian CD Pembelajaran berupa angket kelayakan produk. Angket

kelayakan produk ini menghasilkan data yang bersumber dari ahli materi, ahli

media, ahli bahasa, dan peserta didik. Instrumen penilaian CD Pembelajaran

diambil dari buku yang berjudul “Media Pembelajaran Inovatif dan

Pengembangannya” karya Nunuk Suryani dan Achmad Setiawan. Angket untuk

kelayakan ini tidak divalidasi, namun langsung diujicobakan.

b. Perancangan Produk CD Pembelajaran

Berikut adalah bagan alir (flowchart) dari CD Pembelajaran

Bagan Alir (flowchart) CD Pembelajaran 1

Gambar 1

Rancangan Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 1

Bagan Alir (flowchart) CD Pembelajaran 2

Tampilan Halaman Awal

Masuk ke Menu Utama

Kompetensi

Inti dan

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Tujuan

Pembelajaran Materi

Pembelajaran Dongeng

tentang

“Semut dan

Belalang”

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

40

Gambar 2

Rancangan Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 2

Setiap soal ada pilihan jawabannya, jika jawaban salah terdapat animasi yakni

simbol ekspresi menangis dan berbunyi bom yang meledak. Peserta didik tidak boleh

ke soal berikutnya jika jawabannya salah, sedangkan jika jawabannya benar terdapat

animasi yakni simbol ekspresi bertepuk tangan dan berbunyi orang yang sedang

bertepuk tangan, serta ada tombol next agar peserta didik menuju soal berikutnya,

begitu pun seterusnya sampai soal terakhir. Setelah peserta didik menjawab semua

soalnya, ada tulisan ingin mencoba kembali. Jika peserta didik ingin mengingat

kembali materi yang tidak dipahami oleh peserta didik terhadap materi yang

disampaikan.

Sebelum menjelaskan rincian pada bagan alir (flowchart), baik pada CD

Pembelajaran 1 maupun pada CD Pembelajaran 2, peneliti akan menunjukkan

terlebih dahulu bentuk-bentuk CD, baik pada label CD maupun pada wadah CD

Pembelajaran yang peneliti rancang dengan menggunakan Adobe Photoshop CS6.

Berikut hasil rancangan pada label CD dan wadah CD Pembelajaran, yaitu:

Tampilan Halaman Awal

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

41

Gambar 3 Hasil Rancangan Label CD 1 dan CD 2

Gambar 4 Hasil Rancangan Wadah CD

Gambar 4 Hasil Rancangan Wadah CD

Setelah menunjukkan hasil rancangan peneliti pada label CD dan wadah CD,

peneliti dapat menjabarkan bagan alir (flowchart) menjadi beberapa pemetaan pikiran

(mind mapping) sebagai berikut:

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

42

Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 1

1. Halaman Awal

a. Latar halaman awal gambar berwarna biru tua.

b. Pada halaman awal berisikan tulisan tentang “Selamat Datang di Media

Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbentuk Compact Disc (CD) ada Materi

Dongeng di SMP Kelas 7”.

c. Nama perancang pada media ini terdapat di bawah judul.

d. Pada sisi sebelah kiri dan kanan bawah terdapat logo Tut Wuri Handayani dan

logo Universitas Muhammadiyah Palembang.

e. Apabila peserta didik ingin melanjutkan ke halaman Menu Utama, peserta

didik perlu menekan tombol Mulai.

Gambar 5

Gambar Rancangan Halaman Awal

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

43

2. Halaman Menu Utama

a. Latar halaman awal gambar berwarna hijau.

b. Terdapat musik/backsound yang dapat meningkatkan semangat para peserta

didik untuk belajar.

c. Di layar atas pada halaman menu utama terdapat logo dan nama Universitas

Muhammadiyah Palembang, serta materi pelajarannya.

d. Di layar kanan bawah terdapat tombol on/off untuk menghidupkan atau

mematikan musik.

e. Nama perancang pada media ini terdapat di bawah materi.

f. Di sisi bagian tengah pada halaman layar terdapat 5 tombol yaitu tombol

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, tombol Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK), tombol Tujuan Pembelajaran, tombol Materi

Pembelajaran, dan tombol Dongeng tentang “Semut dan Belalang”.

g. Apabila peserta didik ingin kembali ke halaman awal, maka peserta didik

harus menekan tombol Keluar di sisi sebelah kiri bawah.

Gambar 6

Gambar Rancangan Halaman Menu Utama

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

44

3. Halaman Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar, apabila peserta didik menekan tombol tersebut,

maka halaman tersebut akan muncul.

b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan

tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.

c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke

halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.

Gambar 7

Gambar Rancangan Halaman Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

4. Halaman Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), apabila peserta didik menekan tombol

tersebut, maka halaman tersebut akan muncul.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

45

b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan

tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.

c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke

halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.

Gambar 8

Gambar Rancangan Halaman Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

5. Halaman Tujuan Pembelajaran

a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol tujuan

pembelajaran, apabila peserta didik menekan tombol tersebut, maka

halaman tersebut akan muncul.

b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan

tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.

c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke

halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

46

Gambar 9

Gambar Rancangan Halaman Tujuan Pembelajaran

6. Halaman Materi Pembelajaran

a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol materi

pembelajaran, apabila peserta didik menekan tombol tersebut, maka

halaman tersebut akan muncul.

b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan

tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.

c. Halaman ini terdapat beberapa halaman, halaman pertama berisi tentang

pengertian dan jenis dongeng yaitu fabel, halaman kedua berisi tentang jenis

dongeng yaitu dongeng biasa, dan halaman ketiga berisi tentang lanjutan dari

jenis dongeng yaitu dongeng anekdot dan dongeng berumus. Setiap halaman

ada tombol dan . Apabila menekan tombol , maka akan menuju

halaman berikutnya. Apabila menekan tombol , maka akan kembali ke

halaman sebelumnya, tetapi hanya di ruang lingkup menu Materi Pelajaran

saja.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

47

d. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke

halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

e. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.

Gambar 10, 11, & 12

Gambar Rancangan Halaman Materi Pembelajaran

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

48

7. Halaman Dongeng Tentang “Semut dan Belalang”

a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Dongeng Tentang

“Semut dan Belalang”, apabila peserta didik menekan tombol tersebut,

maka halaman tersebut akan muncul.

b. Memiliki latar belakang gambar dan warna yang sama dengan halaman menu

utama.

c. Penulis menampilkan terlebih dahulu nama pengunggah dan nama komunitas

pengunggah film “Semut dan Belalang”

d. Di sisi sebelah kiri terdapat 2 tombol yaitu tombol Keluar untuk kembali ke

halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

e. Terdapat tombol dengan simbol play, apabila tombol itu ditekan maka

filmnya langsung dimainkan.

f. Di dalam film tersebut terdapat tombol Keluar untuk kembali ke halaman

awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

49

Gambar 13 & 14

Gambar Rancangan Halaman Dongeng Tentang “Semut dan Belalang”

Flowchart CD Pembelajaran 2

1. Halaman Awal

a. Latar halaman awal gambar berwarna hijau.

b. Berisikan tulisan tentang “Kuis Interaktif Materi Dongeng”

c. Terdapat satu tombol yaitu tombol Mulai. Apabila peserta didik ingin

memulai mengerjakan latihan soal, maka peserta didik harus menekan

tombol Mulai.

Gambar 15

Gambar Rancangan Halaman Awal

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

50

2. Soal Pertama

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal pertama pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 2. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Gambar 16, 17, & 18

Gambar Rancangan Soal Pertama

3. Soal Kedua

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kedua pilihan ganda.

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

51

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 3. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Gamber 19, 20, & 21

Gambar Rancangan Soal Kedua

4. Soal Ketiga

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal ketiga pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

52

melanjutkan soal nomor 4. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Gamber 22, 23, & 24

Gambar Rancangan Soal Ketiga

5. Soal Keempat

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal keempat pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 5. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

53

Gamber 25, 26, & 27

Gambar Rancangan Soal Keempat

6. Soal Kelima

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kelima pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 6. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

54

Gamber 28, 29, & 30

Gambar Rancangan Soal Kelima

7. Soal Keenam

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kelima pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 7. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

55

Gamber 31, 32, & 33

Gambar Rancangan Soal Keenam

8. Soal Ketujuh

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal ketujuh pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 8. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

56

Gamber 34, 35, & 36

Gambar Rancangan Soal Ketujuh

9. Soal Kedelapan

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kedelapan pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 9. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

57

Gamber 37, 38, & 39

Gambar Rancangan Soal Kedelapan

10. Soal Kesembilan

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kesembilan pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat

melanjutkan soal nomor 10. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

58

Gamber 40, 41, & 42

Gambar Rancangan Soal Kesembilan

11. Soal Kesepuluh

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Berisikan soal kesepuluh pilihan ganda.

c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka

terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik ingin

ke halaman berikutnya. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang

berbunyi bom meledak.

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

59

Gamber 43, 44, & 45

Gambar Rancangan Soal Kesepuluh

12. Halaman Akhir

a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok

dengan bernuansa warna kuning.

b. Tulisannya berisikan tentang “Terima Kasih yang Telah Menyelesaikan

Soal-Soal Tersebut”

c. Terdapat tombol Coba Lagi. Apabila peserta didik ingin kembali

mengerjakan soal-soal, maka peserta didik perlu menekan tombol itu.

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

60

Gamber 46

Gambar Rancangan Halaman Akhir

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tahap selanjutnya dalam model pengembangan ADDIE adalah

development.

a. Pembuatan Media CD Pembelajaran

Tahap pengembangan adalah memproduksi CD Pembelajaran yang

dijadiikan media dalam pembelajaran. Development dalam model

pengembangan ADDIE berisi mengenai kegiatan realisasi produk. Pada

tahap ini, materi Dongeng yang dijadikan materi dan video edukatif disusun

pada Adobe Flash CS6, serta soal dan jawaban disusun pada Microsoft

Powerpoint. Materi didapatkan dari sumber belajar yang menjadi acuan

pendidik ketika melakukan proses pembelajaran, misalnya buku sekolah dan

buku khusus untuk materi yang diajarkan. Video edukatif didapatkan dari

youtube, serta dipilih sesuai dengan materi dan terdapat pesan moral yang

terkandung di dalamnya. Soal dan jawaban diambil dari materi dan video

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

61

edukatif. Wadah CD dan label CD, baik CD 1 maupun CD 2 didesain dengan

Adobe Photoshop CS6.

b. Validasi Kelayakan Produk

Data yang dikumpulkan dari penelitian pengembangan media CD

Pembelajaran adalah kuantitatif sebagai data primer dan data kualitatif

berupa saran dan masukan dari para validator. Validasi adalah tahap

penelitian media sebelum diujicobakan kepada peserta didik. Validasi CD

Pembelajaran ini dilakukan oleh satu guru Ahli Materi dan dua dosen Ahli

Media dan Ahli Bahasa.

1) Validasi Ahli Materi

Ahli materi untuk CD Pembelajaran pada materi dongeng yaitu Ibu Fatimah,

S.Pd. Validasi yang dilakukan ahli materi terkait dengan aspek penyajian dan

aspek evaluasi/latihan soal yang dikembangkan dengan pengisian angket

berskala 1--5. Validasi oleh Materi selain penilaian kelayakan, Ahli Materi

juga memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki media. Hasil

Rekapitulasi Validasi oleh Ahli Materi secara lengkap dapat dilihat pada

halaman Lampiran. Rekapitulasi nilai disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

62

Tabel 10

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Penyajian Materi

Aspek Penyajian Materi

No Indikator Penilaian

Kategori Dosen

1.

Relevansi antara materi dengan

KD, Indikator, dan Tujuan

Pembelajaran.

4 Baik

2. Keruntutan penyajian materi. 4 Baik

3. Dukungan cara penyajian media

terhadap keterlibatan siswa

dalam pembelajaran.

4 Baik

4. Penyajian tokoh. 4 Baik

Jumlah 16 Baik

Persentase 80% Layak

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek

penyajian materi diperoleh angka 16.00 termasuk ke dalam kategori baik dan

diperoleh angka 80%, sehingga termasuk ke dalam kriteria layak.

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui penilaian aspek penyajian materi pada

diagram:

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

63

Gambar 47

Penilaian Ahli Materi pada Aspek Penyajian materi

Tabel 11

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Evaluasi/Latihan Soal

Aspek Evaluasi/Latihan Soal

No Indikator Penilaian

Kategori Dosen

1.

Relevansi antara evaluasi

dengan materi dan tujuan

pembelajaran.

5 Sangat Baik

2. Faktual kunci jawaban. 5 Sangat Baik

3. Kebenaran konsep soal 5 Sangat Baik

4. Kejelasan jawaban 5 Sangat Baik

Jumlah 20 Sangat Baik

Persentase 100% Sangat Layak

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek

penyajian materi diperoleh angka 20.00 termasuk ke dalam kategori sangat

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK PENYAJIAN MATERI

Guru

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

64

baik dan diperoleh angka 100%, sehingga termasuk ke dalam kriteria sangat

layak. Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui penilaian aspek penyajian materi

pada diagram:

Gambar 48

Penilaian Ahli Materi pada Aspek Evaluasi/Latihan Soal

2) Validasi Ahli Media terhadap CD Pembelajaran Interaktif

Pada penelitian pengembangan ini, Ahli Media terlibat satu dosen. Ahli

Media tersebut adalah satu dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yaitu Ibu Luvi Antari, S.Pd., M.Pd. Validasi dilakukan terkait

dengan aspek efek media terhadap strategi pembelajaran dan aspek tampilan

menyeluruh dari CD Pembelajaran Interaktif yang dikembangkan dengan

pengisian angket berskala 1--5. Rekapitulasi hasil Validasi oleh Ahli Media

selain penilaian kelayakan, Ahli media juga memberikan komentar dan

ssaran untuk memperbaiki media. Rekapitulasi tersebut dilihat dalam tabel di

bawah ini..

012345

1 2 3 4

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK EVALUASI/LATIHAN

SOAL

Guru

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

65

Tabel 12

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran

Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran

No Indikator Penilaian

Kategori Dosen

1. Kemudahan penggunaan. 4 Baik

2.

Dukungan media bagi

kemandirian belajar peserta

didik.

4 Baik

3. Kemampuan media untuk

meningkatkan motivasi. 4 Baik

4. Kemampuan media menambah

pengetahuan . 5 Sangat Baik

5

Kemampuan media

memperluas wawasan peserta

didik.

5 Sangat Baik

Jumlah 22 Sangat Baik

Persentase 88% Sangat Layak

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek efek

media terhadap strategi pembelajaran diperoleh angka 22.00 termasuk ke

dalam kategori sangat baik dan diperoleh angka 88%, sehingga termasuk ke

dalam kriteria sangat layak. Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui penilaian

aspek efek media terhadap strategi pembelajaran pada diagram:

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

66

Gambar 49

Penilaian Ahli Materi pada Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran

Tabel 13

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Tampilan Menyeluruh

Aspek Tampilan Menyeluruh

No Indikator Penilaian

Kategori Dosen

1. Kemenarikan tampilan awal

media. 4 Baik

2. Keteraturan desain media. 4 Baik

3.

Pemilihan jenis dan ukuran

huruf mendukung media

menjadi lebih menarik.

4 Baik

4. Kesesuaian video dengan

materi. 5 Sangat Baik

5. Kemudahan untuk membaca

teks/tulisan. 5 Sangat Baik

6. Pemilihan warna. 4 Baik

7. Kesesuaian cerita, gambar, dan 5 Sangat Baik

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK EFEK MEDIA TERHADAP STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

67

materi.

8. Operasional 4 Baik

Jumlah 35 Sangat Baik

Persentase 87.5% Sangat Layak

Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek

tampilan menyeluruh diperoleh angka 35.00 termasuk ke dalam kategori

sangat baik dan diperoleh angka 87,5%, sehingga termasuk ke dalam kriteria

sangat layak. Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui penilaian aspek tampilan

menyelurh pada diagram:

Gambar 50

Penilaian Ahli Materi pada Aspek Tampilan Menyeluruh

3) Validasi Ahli Bahasa

Pada penelitian pengembangan ini, Ahli Bahasa terlibat satu orang dosen.

Ahli Bahasa tersebut adalah satu dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yaitu Ibu Supriatini, S.Pd., M.Pd. Validasi dilakukan terkait

dengan aspek kebahasaan yang dikembangkan dengan pengisian angket

berskala 1--5. Rekapitulasi hasil Validasi oleh Ahli Bahasa selain penilaian

0

2

4

6

1 2 3 4 5 6 7 8

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK TAMPILAN MENYELURUH

Dosen

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

68

kelayakan, Ahli bahasa juga memberikan komentar dan ssaran untuk

memperbaiki media. Rekapitulasi tersebut diringkas dalam tabel di bawah

ini.

Tabel 14

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kebahasaan

Aspek Kebahasaan

No Indikator Penilaian

Kategori Dosen

1. Kejelasan petunjuk

penggunaan. 4 Baik

2. Kesesuaian bahasa dengan

tingkat berpikir peserta didik. 4 Baik

3.

Kesesuaian bahasa dengan

tingkat pengembangan sosial

emosional peserta didik.

4 Baik

4. Kemampuan mendorong rasa

ingin tahu peserta didik. 3 Cukup

5 Kesantunan penggunaan

bahasa. 5 Sangat Baik

6 Ketepatan dialog/teks dengan

cerita/materi. 5 Sangat Baik

Jumlah 25 Baik

Persentase 83.3% Sangat Layak

Berdasarkan tabel 14 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek

kebahasaan diperoleh angka 25.00 termasuk ke dalam kategori baik dan

diperoleh angka 83,3%, sehingga termasuk ke dalam kriteria sangat layak.

Page 63: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

69

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui penilaian aspek kebahasaan pada

diagram:

Gambar 51

Penilaian Ahli Bahasa pada Aspek Kebahasaan

c. Revisi dan Penyusunan Draf

Revisi atau bisa juga disebut sebagai Penyuntingan bertujuan untuk

meminimalisir kesalahan-keslahan dan menjadikan CD Pembelajaran layak

digunakan. Revisi dilakukan setelah produk awal CD Pembelajaran dilkukan

validasi oleh Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa. Berikut ini adalah

hal-hal yang perlu direvisi berdasarkan saran dari para ahli.

1) Revisi Ahli Materi

Indikator dalam angket yang menjadi pusat perhatian Ahli MAteri adalah

relevansi materi dengan KD, kelengkapan materi Relevansi materi dengan

KD pada CD Pembelajaranyang memerlukan revisi adalah penyesuaian

materi dengan KD yang terdapat di silabus pembelajaran Bahasa Indonesia

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK KEBAHASAAN

Dosen

Page 64: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

70

Kelas VII di SMP Daarul Aitam Palembang. Begitupula dengan

kelengkkapan materi.poin KD pada materi dongeng masih kurang tepat

karena tidak sesuai dengan silabus pembelajaran Bahasa Indonesia,

sedangkan pada materinya sudah sesuai dengan KD. Ahli Materi, Ibu Fatmah,

S.Pd., dalam lembar angket validasi beliau menuliskan pada komentar agar

KD 5.1 harus diganti menjadi KD 3.3 karena harus sesuai dengan peraturan

Kurikulum 2013. Adapun saran telah dilakukan sehingga dapat terlihat

perbedaannya.

Tabel 15

Hasil Revisi Ahli Materi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Page 65: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

71

2) Revisi Ahli Media

Revisi selanjutnya dari Ahli Media, Ibu Luvi Antari, S.Pd., M.Pd. sebagai

ahli media dari CD Pembelajaran. Ahli media ini menyoroti aspek efek

media terhadap strategi pembelajaran dan efek tampilan menyeluruh pada

CD Pembelajaran. Di kolom jenis kesalahan Ahli Media menitikberatkan

pada gambar dan video interaktif. Adapun saran telah dilakukan sehingga

dapat terlihat perbedaannya.

Tabel 16

Hasil Revisi Ahli Media

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Page 66: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

72

3) Revisi Ahli Bahasa

Revisi selanjutnya dari Ahli Bahasa, Ibu Supriatini, S.Pd., M.Pd. sebagai ahli

bahasa. Ahli bahasa ini menyoroti aspek kebahasaan. Di kolom jenis

kesalahan Ahli Bahasa menitikberatkan pada materi yakni contoh pada salah

satu jenis dongeng seharusnya memberikan contoh yang terdapat di

Indonesia, bukan diambil dari dongeng barat dan pemberian animasi pada

evaluasi/soal latihan. Adapun saran telah dilakukan sehingga dapat terlihat

perbedaannya.

Tabel 17

Hasil Revisi Ahli Bahasa

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Page 67: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

73

d. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok dilakukan setelah produk CD Pembelajaran direvisi

berdasarkan penilaian Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa. Tujuan uji coba

perorangan adalah untuk mengetahui kelayakan media secara terbatas. Pada uji

coba kecil dilakukan oleh 6 peserta didik. Pemilihan peserta didik tersebut

dilakukan oleh guru berdasarkan kemampuan peserta didik yang berbeda.

Keenam peserta didik tersebut terdiri dari peserta didik yang memiliki

kemampuan tinggi dan sedang maupun rendah. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui dampak penggunaan CD Pembelajaran dari berbagai tingkat

kemampuan peserta didik.

Uji coba kelompok kecil dilakukan pada hari Senin, 14 September 2020. Pada

pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB. Pada uji coba ini, peserta

Page 68: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

74

didik diminta membuka CD Pembelajaran di laptop masing-masing. Setelah

peserta didik selesai belajar melalui CD Pembelajaran, peserta didik diminta

untuk mengisi angket/kuisioner yang telah dibagikan oleh peneliti.

Hasil penilaian pada uji coba kelompok kecil diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 18

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kemudahan Pemakaian

No Indikator Rerata Kategori

1. Kemudahan pengoperasian 4 Sangat Bagus

Jumlah 4 Sangat Bagus

Persentase 100% Sangat Layak

Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek kemudahan

diperoleh jumlah nilai 4.00 untuk 1 indikator yang tersedia di angket/kuisioner

sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai berdasarkan persentase

kelayakan diperoleh 100% sehingga termasuk kriteria sangat layak. Penilaian

aspek kemudahan pemakaian dapat dilihat pada gambar 52.

Gambar 52

Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kemudahan Pemakaian

01234

1

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK KEMUDAHAN PEMAKAIANPeserta Didik

Page 69: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

75

1234

1 2 3 4 5 6 7

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK KEMENARIKAN TAMPILAN

Peserta Didik

Tabel 19

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kemenarikan Tampilan

No Indikator Rerata Kategori

2.

Kualitas tampilan

4 Sangat Bagus

3. 3.83 Sangat Bagus

4. 3.83 Sangat Bagus

5. 4 Sangat Bagus

6. Memberikan daya tarik pada

peserta didik

4 Sangat Bagus

7. 4 Sangat Bagus

8. 4 Sangat Bagus

Jumlah 27.66 Sangat Bagus

Persentase 98.78% Sangat Layak

Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek

kemenarikan tampilan diperoleh jumlah nilai 27.66 untuk 7 indikator yang

tersedia di angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila

dinilai berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 98.78% sehingga termasuk

kriteria sangat layak. Penilaian aspek kemenarikan tampilan dapat dilihat pada

gambar 53.

Gambar 53

Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kemenarikan Tampilan

Page 70: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

76

Tabel 20

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kebermanfaatan

No Indikator Rerata Kategori

9. Menambah keterampilan

belajar bagi peserta didik

3.83 Sangat Bagus

10. 3.83 Sangat Bagus

11. Menambah keterampilan

belajar bagi peserta didik 4 Sangat Bagus

Jumlah 11.66 Sangat Bagus

Persentase 97.16% Sangat Layak

Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek

kebermanfaatan diperoleh jumlah nilai 11.66 untuk 3 indikator yang tersedia di

angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai

berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 97.16% sehingga termasuk kriteria

sangat layak. Penilaian aspek kebermanfaatan dapat dilihat pada gambar 54.

Gambar 54

Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kebermanfaatan

1

2

3

4

1 2 3

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK

KEBERMANFAATAN

Peserta Didik

Page 71: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

77

Tabel 21

Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek motivasi

belajar diperoleh jumlah nilai 15.83 untuk 4 indikator yang tersedia di

angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai

berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 98.93% sehingga termasuk kriteria

sangat layak. Penilaian aspek motivasi belajar dapat dilihat pada gambar 55.

Gambar 55

Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Motivasi Belajar

3.73.75

3.83.85

3.93.95

44.05

1 2 3 4

NIL

AI

BUTIR PENILAIAN

ASPEK MOTIVASI BELAJAR

Peserta Didik

No Indikator Rerata Kategori

12.

Minat belajar peserta didik

4 Sangat Bagus

13. 4 Sangat Bagus

14. 3.83 Sangat Bagus

15. 4 Sangat Bagus

Jumlah 15.83 Sangat Bagus

Persentase 98.93% Sangat Layak

Page 72: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

78

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Compact Disc (CD)

Prosedur penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari rangkuman aktivitas

model ADDIE menurut Dick dan Carey (dalam Suryani dan Achmad Setiawan,

2018:125-143). Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu 1) Analisis (Analysis), 2)

Desain/Perancangan (Design), 3) Pengembangan (Development), 4) Implementasi

(Implementation), dan 5) Evaluasi (Evaluation). Tetapi, peneliti hanya menerapkan

tiga tahapan dari model ADDIE, yakni 1) Analisis (Analysis), 2) Desain/Perancangan

(Design), dan 3) Pengembangan (Development).

Pengembangan media berbentuk Compact Disc (CD) dimulai dari tahap

analisis terhadap kurikulum yang digunakan di SMP Daarul Aitam Palembang.

Observasi dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2020. Selain melakukan analisis

terhadap kurikulum, peneliti juga melakukan analisis terhadap kebutuhan peserta

didik dan analisis mata pelajaran. Dari hasil wawancara bersama pendidik, SMP

Daarul Aitam Palembang masih menggunakan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil

pengamatan, pendidik kurang memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana

yang disediakan di sekolah, seperti penggunaan laboratorium komputer yang hanya

digunakan untuk pembelajaran TIK.

Page 73: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

79

Selama daring, pendidik juga kurang memaksimalkan gawai sebagai alat

elektronik yang mendukung proses pembelajaran daring. Selain bisa digunakan untuk

media sosial, gawai juga bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang bisa dijadikan

sumber pembelajaran daring. Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang

variatif dan menarik untuk dijadikan media pembelajaran alternatif.

Peneliti merancang instrumen yang digunakan untuk penilaian kelayakan CD

Pembelajaran Interaktif. Instrumen penilaian kelayakan CD Pembelajaran Interaktif

adalah angket kelayakan. Aspek kelayakan untuk ahli media, ahli materi, dan ahli

bahasa yang dinilai terdiri dari aspek penyajian materi, evaluasi/latihan soal, efek

media terhadap strategi pembelajaran, tampilan menyeluruh, dan kebahasaan,

sedangkan aspek kelayakan untuk peserta didik yang dinilai terdiri dari aspek

kemudahan pemakaian, kemenarikan tampilan, kebermanfaatan, dan motivasi belajar.

Kemudian, peneliti merancang CD Pembelajaran mulai dari bagan alir (flowchart)

CD Pemelajaran 1 dan CD Pembelajaran 2. Tampilan media pembelajaran pada CD

Pembelajaran 1 terdiri dari halaman awal, halaman menu utama, halaman kompetensi

inti dan kompetensi dasar, halaman indikator pencapaian kompetensi, halaman tujuan

pembelajaran, halaman materi pembelajaran, dan halaman dongeng tentang “semut

dan belalang”. Tampilan media pembelajaran pada CD Pembelajaran 2 terdiri dari

halaman awal dan soal 1--10.

Pembuatan media pembelajaran CD Interaktif dilakukan pada 1 Juni--25 Juli

2020. Untuk mengetahui kelayakan media, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah

validasi oleh para ahli. Para validator, yaitu seorang guru ahli materi, dua dosen ahli

Page 74: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

80

media dan ahli bahasa. Peneliti melakukan revisi terhadap media pembelajaran CD

Interaktif, sehingga diperoleh media yang layak untuk diujicobakan kepada subjek uji

coba.

Media pembelajaran CD Interaktif diimplementasikan kepada subjek uji coba

kelompok kecil di kelas VII SMP Daarul Aitam Palembang. Jumlah subjek penelitian

pada kelompok kecil adalah 6 peserta didik dengan kemampuan akademik yang

berbeda.

B. Kelayakan Media Pembelajaran Berbentuk Compact Disc (CD)

Kelayakan media pembelajaran diketahui melalui tahap validasi oleh para ahli.

Validator yang dipilih oleh peneliti terdiri dari seorang guru ahli materi, dua dosen

ahli media dan ahli bahasa, dan 6 peserta didik pada uji coba kelompok kecil.

Instrumen pengumpulan data menggunakan angket kelayakan media dengan skala

1--5 untuk para validator dan skala 1--4 untuk para peserta didik.

Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut.

a. Ahli Materi

Ahli materi adalah satu guru Bahasa Indonesia dari SMP Daarul Aitam

Palembang. Hasil validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan media dari segi

materi yang disajikan. Berdasarkan hasil validasi yang dapat dilihat pada Bab IV,

media dinilai dari aspek penyajian materi dan aspek evaluasi/latihan soal.

1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek penyajian materi dengan jumlah

indikator 4. Skor yang diperoleh adalah 16.00 dari skor maksimum 20.00.

Page 75: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

81

Aspek penyajian materi memperoleh persentase skor 80% atau termasuk

kategori Sangat Layak.

2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek evaluasi/laihan soal dengan jumlah

indikator 4 merupakan penilaian tertinggi dari penilaian aspek penyajian

materi yang dinilai oleh ahli materi. Skor yang diperoleh sama dengan skor

maksimum adalah 20.00. Aspek evaluasi/laihan soal memperoleh persentase

skor sebesar 100% termasuk ke dalam kategori Sangat Layak.

b. Ahli Media

Ahli media adalah seorang dosen Matematika dari Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang, yang terbiasa melakukan

penilaian terhadap media yang dikembangkan mahasiswa. Media dinilai dari

aspek efek media terhadap strategi pembelajaran dan aspek tampilan menyeluruh.

1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek efek media terhadap strategi

pembelajaran dengan jumlah indikator 5. Skor yang diperoleh adalah 22.00

dari skor maksimum 25.00. Aspek efek media terhadap strategi pembelajaran

memperoleh persentase skor 88% atau termasuk kategori Sangat Layak.

2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek tampilan menyeluruh dengan jumlah

indikator 8. Skor yang diperoleh adalah 35.00 dari skor maksimum 40.00.

Aspek tampilan menyeluruh memperoleh persentase skor 87.5% atau

termasuk kategori Sangat Layak.

Page 76: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

82

c. Ahli Bahasa

Ahli bahasa adalah satu dosen Bahasa Indonesia dari Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Media dinilai dari

aspek kebahasaan.

1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kebahasaan dengan jumlah indikator

6. Skor yang diperoleh adalah 25.00 dari skor maksimum 30.00. Aspek

kebahasaan memperoleh persentase skor 83.3% atau termasuk kategori

Sangat Layak.

d. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada uji coba kelompok kecil, media diujicobakan pada 6 peserta didik kelas VII

SMP Daarul Aitam Palembang. 6 peserta didik tersebut memiliki kemampuan

akademik yang berbeda. Pemilihan peserta didik dilakukan oleh pendidik.

1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kemudahan pemakaian dengan

jumlah indikator satu penilaian tertinggi dari ketiga aspek lainnya. Aspek ini

memperoleh skor rerata sama dengan skor rerata maksimum adalah 40.00.

Aspek kemudahan pemakaian memperoleh persentase skor 100% atau

termasuk kategori Sangat Layak.

2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kemenarikan tampilan dengan

jumlah indikator 7. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 27.66 dari skor

Page 77: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

83

rerata maksimum 28.00. Aspek kemenarikan tampilan memperoleh

persentase skor 98.78% atau termasuk kategori Sangat Layak.

3) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kebermanfaatan dengan jumlah

indikator 3. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 11.66 dari skor rerata

maksimum 12.00. Aspek kebermanfaatan memperoleh persentase skor

97.16% atau termasuk kategori Sangat Layak.

4) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek motivasi belajar dengan jumlah

indikator 4. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 15.83 dari skor rerata

maksimum 16.00. Aspek motivasi belajar memperoleh persentase skor

98.93% atau termasuk kategori Sangat Layak.

C. Batasan Pengembangan

Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan mengenai media

pembelajaran CD Interaktif pada materi Dongeng terdapat beberapa keterbatasan.

Beberapa keterbatan tersebut antara lain:

a. Produk media pembelajaran CD Interaktif yang dihasilkan masih termasuk hasil

pengembangan tingkat pemula yang hanya mencakup satu materi yaitu Dongeng.

b. Produk media pembelajaran CD Interaktif materi Dongeng hanya digunakan di

SMP Daarul Aitam Palembang Kelas VII.

c. Produk media pembelajaran CD Interaktif materi Dongeng hanya dapat

digunakan dengan menggunakan komputer atau laptop sehingga belum dapat

dioperasikan menggunakan gawai, kecuali untuk latihan soal yaitu peserta didik

bisa mengerjakan soal melalui gawai.

Page 78: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

84

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dick dan

Carey yang disebut model ADDIE dengan 5 tahapan, yakni Analisis (Analysis),

Desain/Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi

(Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Tetapi, peneliti hanya menerapkan tiga

tahapan dari model ADDIE, yakni tahap Analisis (Analysis), Desain/Perancangan

(Design), dan Pengembangan (Development).

Page 79: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

85

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV dan V, maka

penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan, sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran berbentuk Compact Disc (CD) melalui tiga

tahap, yaitu:

a. Analisis/Analysis, merupakan tahap awal berupa analisis kurikulum, analisis

kebutuhan peserta didik, dan analisis mata pelajaran.

b. Desain/Design, merupakan tahap perancangan produk yang terdiri dari

perancangan produk media (sketsa gambar/storyboard), penyusunan materi,

soal, dan jawaban, juga pengumpulan backsound, gambar, dan tombol, dan

pembuatan CD.

c. Pengembangan/Development, merupakan tahap pengembangan produk media

dari validasi I, revisi I, validasi II, revisi II, validasi III, revisi III, dan uji

coba kelompok kecil.

2. Tingkat kelayakan CD Interaktif diketahui berdasarkan penilaian kelayakan pada

aspek penyajian materi, aspek evaluasi/latihan soal, aspek efek media terhadap

strategi pembelajaran, aspek tampilan menyeluruh, dan aspek kebahasaan yang

divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa sebagai berikut:

Page 80: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

86

a. Penilaian kelayakan oleh ahli materi diperoleh rerata skor 4.50 (Sangat Baik)

dan 90% (Sangat Layak).

b. Penilaian kelayakan oleh ahli media diperoleh rerata skor 4.38 (Sangat Baik)

dan 87.75% (Sangat Layak).

c. Penilaian kelayakan oleh ahli bahasa diperoleh rerata skor 4.16 (Sangat Baik)

dan 83.3 % (Sangat Layak).

3. Berdasarkan aspek kemudahan pemakaian, kemenarikan tampilan,

kebermanfaatan, dan motivasi belajar pada respon peserta didik kelas VII SMP

Daarul Aitam Palembang dengan uji coba kelompok kecil diperoleh rerata skor

3.94 (Sangat Bagus) dan 98.71% (Sangat Layak).

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan, dapat disarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Peserta didik, diharapkan lebih giat memanfaatkan media pembelajaran yang

tersedia, karena media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman peserta

didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, mengingat

adanya beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh media pembelajaran ini,

siswa diharapkan menggunakan sumber-sumber belajar lain yang relevan,

sehingga pengetahuan yang dimiliki akan semakin bertambah.

Page 81: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

87

2. Pendidik, diharapkan lebih kreatif dalam mengembangkan media

pembelajaran, karena media pembelajaran dapat membantu peserta didik

dalam meningkatkan pemahaman dan mengoptimalkan proses belajar

mengajar.

3. Sekolah, hendaknya menerapkan media pembelajaran CD Interaktif, karena

terbukti dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.