BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional)...

30
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2017) dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan pada kondisi sebelum terjadi krisis ekonomi berdasarkan rasio CAR, NPF dan ROE, sedangkan pada rasio ROA dan BOPO menunjukkan adanya perbedaan yang negatif dan signifikan. 15 Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sabbina (2014) dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan Setelah Krisis Ekonomi Global 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode 2007- 2009 berdasarkan rasio CAR, ROA, NPF, BOPO, dan FDR. Berdasarkan rasio ROE tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI. Periode 2010-2012 hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara BSM dan BMI berdasarkan rasio ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR, sedangkan berdasarkan rasio CAR menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. 16 15 Ratna Dewi Lestari, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Sebelum Dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Dan Bank Muamalat Indonesia)”, Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017. 16 Anggi Sabbina, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Tbk)”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional)...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2017) dengan judul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus Pada Bank Syariah

Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang positif dan signifikan pada kondisi sebelum terjadi krisis

ekonomi berdasarkan rasio CAR, NPF dan ROE, sedangkan pada rasio ROA dan

BOPO menunjukkan adanya perbedaan yang negatif dan signifikan.15

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sabbina (2014) dengan judul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan Setelah

Krisis Ekonomi Global 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode 2007-

2009 berdasarkan rasio CAR, ROA, NPF, BOPO, dan FDR. Berdasarkan rasio

ROE tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja

BSM dan BMI. Periode 2010-2012 hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara BSM dan BMI berdasarkan rasio

ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR, sedangkan berdasarkan rasio CAR

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.16

15Ratna Dewi Lestari, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Sebelum Dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus Pada Bank Syariah

Mandiri Dan Bank Muamalat Indonesia)”, Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017. 16

Anggi Sabbina, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan

Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri Tbk)”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

11

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Yadyarti, dkk (2017) dengan judul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Syariah Mandiri Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi Global. Hasil analisis

menunjukkan bahwa data-data yang digunakan telah berdistribusi normal.

Berdasarkan analisis Wilcoxon menunjukkan bahwa CAR, RORA, NPM, ROA,

LDR tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan. Rasio yang digunakan dalam

penelitian ini (CAR, RORA, NPM, ROA, LDR) secara simultan tidak terdapat

perbedaan kinerja keuangan antara bank muamalat Indonesia dan bank syariah

mandiri sebelum dan sesudah krisis ekonomi global.17

Keempat, penelitian ini dilakukan oleh Rahmawati dan Sulistiyo

(2015) dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan

Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Studi Kasus Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Periode

2006-2010. Hasil analisis menunjukkan bahwa data-data yang digunakan telah

memenuhi asumsi klasik yaitu terdistribusi normal. Berdasarkan analisis

Wilcoxon menunjukkan bahwa NPF, ROA, STM terdapat perbedaan kinerja

keuangan, sedangkan CAR dan NOM tidak terdapat perbedaan kinerja

keuangan. Rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini (CAR, NPF,

NOM, ROA, STM) secara simultan terdapat perbedaan kinerja keuangan

perbankan syariah sebelum dan sesudah krisis ekonomi global.18

17

Febriani Dwi Putri Yadyarti, Mohammad Amin, dan Muhammad Cholid Mawardi.

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri

Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi Global”, Jurnal Riset Akuntansi 6. 10, 2017. 18

Cholila Diah Rahmawati, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Periode 2006-2010”, 2015.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

12

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Zulifiah dan Joni (2014)

dengan judul Pengaruh Inflasi, BI Rate, CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF

(Non Performing Finance), BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, BI

rate, CAR, NPF, dan BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA.19

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2015) dengan judul

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Capital Adquacy Ratio, Biaya

Operasional dan Pendapatan Operasional Terhadap Profitabilitas pada

Perbankan Syariah Periode 2010-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kurs dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA, inflasi dan

CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROA. Hasilnya disesuaikan R

square menunjukkan bahwa pengaruh inflasi, kurs, CAR, BOPO, pada ROA

adalah 92% dan sisanya 8% dipengaruhi variabel lain diluar model.20

Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Muhammad (2013),

dengan judul Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suku

bunga tidak berpengaruh terhadap ROA, Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA,

CAR tidak berpengaruh terhadap ROA dan juga NPF. Variabel BOPO memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap arah negatif.21

19

Fitri Zulifiah dan Joni Susilowibowo, “Pengaruh Inflasi, BI Rate, Capital Adequacy

Ratio (CAR), NoN Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

(BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012”, Jurnal Ilmu

Manajemen 2. 3, 2014. 20

Muhamad Rafi Maulana, “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Capital Adquacy

Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan

Syariah Periode 2010-2014”, 2015. 21

Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Jurnal Manajemen Vol.2 No. 2 2013,

1-10.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

13

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat

persamaan dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan

beberapa penelitian sebelumnya. Persamaan dengan penelitian yang akan

dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah menganalisa tentang

perbandingan profitabilitas bank syariah sebelum dan sesudah krisis global,

sedangkan perbedaannya adalah periode penelitian, dimana penelitian ini

menggunakan periode waktu tahunan, objek yang digunakan, serta

kebanyakan variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah

ROA dan ROE sedangkan dalam penelitian ini adalah ROA, ROE, dan BOPO.

B. Landasan Teori

1. Krisis Keuangan Global

a. Latar Belakang Krisis Keuangan Global22

Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah

berkembang dan menjadi masalah yang serius. Krisis keuangan global

telah mempengaruhi stabilitas ekonomi di beberapa kawasan. Menurut

perspektif ekonomi, perdagangan antar satu negara dengan negara lain

saling berkaitan, misalnya melalui aliran barang dan jasa. Impor suatu

negara merupakan ekspor bagi negara lain. Hubungan ini

memungkinkan terjadinya resesi suatu negara akan berdampak pada

negara lain secara global.

22

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Memahami Krisis Keuangan

Global: Bagaimana Harus Bersikap, (Jakarta: Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi

dan Informatika RI, 2008).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

14

Krisis keuangan global yang bermula dari krisis kredit

perumahan di Amerika Serikat memang membawa implikasi pada

kondisi ekonomi global secara menyeluruh. Semua negara dikawasan

Amerika, Eropa, maupun Asia Pasifik, merasakan dampak akibat krisis

keuangan. Dampak tersebut terjadi karena tiga permasalahan, yaitu

adanya investasi langsung, investasi tidak langsung, dan perdagangan.

Pemerintah Indonesia optimis mampu mengatasi dampak krisis

keuangan dunia. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dan keberhasilan

penerapan kebijakan di bidang ekonomi yang lain, dan pemberantasan

korupsi diyakini sebagai fundamental perekonomian negara yang kuat.

Pemerintah Indonesia juga melakukan berbagai upaya, seperti

mencairkan anggaran belanja departemen untuk membantu likuiditas

keuangan masyarakat, dan mengutamakan program untuk rakyat

dengan melindungi atas kemungkinan dampak krisis. Tujuan program

ini untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan program-

program untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

b. Pengertian Krisis Keuangan Global

Ekonomi global merupakan sistem yang dianut oleh dunia

perekonomian internasional saat ini. Ekonomi global ditandai dengan

adanya sistem pasar terbuka, arus modal yang mengalir tanpa batas,

dan munculnya perusahaaan-perusahaan multinasional. Globalisasi

ekonomi dianggap menguntungkan bagi sebagian negara, karena

globalisasi memudahkan sebuah negara memperoleh modal sebagai

awal pertumbuhan ekonomi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

15

Kekuatan globalisasi membuat ekonomi internasional

mengalami ketergantungan satu sama lain, sehingga keadaan

perekonomian suatu negara berpengaruh pada negara lain.23

Secara

sederhana dapat disimpulkan bahwa krisis merupakan keadaan dimana

hilangnya sebagian besar institusi ataupun aset keuangan yang

dimiliki.

c. Penyebab Krisis Keuangan Global24

Krisis keuangan global yang terjadi saat ini merupakan bagian

dari kondisi perekonomian Amerika Serikat yang memburuk. Krisis

keuangan di Amerika Serikat berawal dari krisis kredit perumahan.

Permasalahan mucul ketika lembaga keuangan menyalurkan kredit

kepada masyarakat yang tidak layak memperoleh kredit, yaitu kepada

masyarakat yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk

memenuhi kredit yang mereka lakukan.

Keadaan tersebut memicu terjadinya kredit macet yang

mengakibatkan efek domino yang mengarah pada bangkrutnya

beberapa lembaga keuangan di Amerika Serikat. Perusahaan

pembiayaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada lembaga

keuangan, baik bank investasi maupun asset management. Keadaan

ini mempengaruhi likuiditas pasar modal yang mengarah pada

terjadinya pengeringan likuiditas akibat tidak memiliki aktiva untuk

23

Robert Golpin dan Millis Gilpin, Tantangan Kapitalisme Global: Ekonomi Babak ke-21,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), 22. 24

Buku Pegangan, “Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah”, diakses

pada 27 Maret 2018 dari http://www.bappenas.go.id/files/2413/5027/3724/bab-2handbook-

2009050509 __ 20091518110628__1.pdf, 2-3.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

16

membayar kewajiban yang ada. ketidakmampuan tersebut

mengakibatkan lembaga keuangan terancam bangkrut.

d. Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia Khususnya Perbankan

Pengaruh negatif krisis global menyebabkan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) di akhir triwulan ketiga menurun sebesar

22.0% menjadi level 1.833, dibanding posisi IHSG akhir triwulan II

2008. Keadaan tersebut tidak mengubah beberapa saham unggulan

yang masih menarik investor asing, yaitu saham sektor perbankan

(BCA, BRI, Mandiri).25

Keadaan ini didukung oleh peningkatan profitabilitas

perusahaan, khususnya Return On Equity (ROE) pada periode laporan.

Secara sektoral, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian serta

pertambangan mencatat kenaikan tingkat pengembalian (return) yang

lebih tinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya.26

Pemerintah dan otoritas moneter menyikapi permasalahan ini

dengan melaukan beberapa langkah yang sangat tepat untuk

mengurangi kekhawatiran publik terhadap kapabilitas dan likuiditas

bank nasional, yaitu:

1) Meningkatkan jumlah simpanan di bank yang dijamin oleh

pemerintah dari Rp 100 juta menjadi Rp 2 milyar, untuk

mengantisipasi desakan akibat kekhawatiran masyarakat

25

Bank Indonesia, “Laporan Neraca Pembayaran Indonesia: Realisasi Triwulan III 2008”,

diakses pada tanggal 9 Februari 2018 dari http://www.bi.go.id. 26

Ekonomi Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah Krisis Global (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN Yogyakarta, 2009), 220.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

17

terhadap keamanan simpanannya di bank. Peningkatan ini

dilakukan dengan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti

undang-undang (Perpu).

2) Perluasan jenis aset milik bank yang boleh dijaminkan kepada

BI, yang tadinya hanya meliputi aset kualitas tinggi seperti

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN),

namun melalui perpu, aset yang dapat dijaminkan diperluas

dengan kredit lancar milik bank. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah bank dalam mengatasi kesulitan likuiditas,

sehingga dapat memperoleh jumlah dana yang cukup dari BI.

2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 Bank Syariah

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Menurut Sutan Remy Shahdeiny Bank Syariah

adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu

mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-

dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk

pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga, melainkan berdasarkan

prinsip syariah.27

27

Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3,

2007), 1.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

18

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun

2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta tata cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya.28

Menurut Karnaen Purwaatmadja, bank syariah adalah bank

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, yakni bank

dengan tata cara dan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan

syariah Islam. Unsur yang harus dijauhi dalam muamalah Islam

adalah praktik-praktik yang mengandung unsur riba.29

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bank

syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan ketentuan syariah

dan berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadist.

b. Produk Perbankan Syariah

Produk perbankan syariah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

produk penghimpunan dana, produk penyaluran dana, dan produk

pelayanan jasa yang diberikan kepada nasabah.

1) Produk Penghimpunan Dana

Produk penghimpunan dana dalam perbnkan syariah dibagi

menjadi 2, yaitu:

28

Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), 33. 29

Muhammad Firdaus. dkk, Konsep & Implementasi Bank Syariah (Jakarta: Renaisan,

2005), 18.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

19

a) Prinsip Al-Wadiah

Al-Wadiah adalah prinsip simpanan murni dari pihak

yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang

menerima titipan untuk dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan

sesuai dengan ketentuan. Titipan harus dijaga dan dipelihara

oleh pihak yang menerima titipan, dan titipan ini dapat diambil

sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak yang

menitipkannya.30

b) Prinsip Mudharabah

Mudharabah adalah akad perjanjian antara dua pihak

atau lebih untuk melakukan kerjasama usaha. Satu pihak

memberikan modal sebesar 100% yang disebut dengan

shahibul maal, dan pihak lainnya sebagai pengelola modal

yang disebut dengan mudharib. Bagi hasil dari usaha yang

dikerjakan akan dihitung sesuai dengan nisbah yang disepakati

antara pihak-pihak yang melakukan kerjasama.31

2) Produk Penyaluran Dana

Produk penyaluran dana dalam perbankan syariah terbagi

menjadi 3 kategori, yaitu:

a) Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip jual beli dilakukan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property).

30

Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), 59. 31

Ibid, 83.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

20

(1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang

tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian

barang kepada pembeli dengan mensyaratkan keuntungan

yang diharapkan sesuai jumlah tertentu.32

(2) Pembiayaan Salam

Salam jual beli barang pesanan antara pembeli dan

penjual dengan pembayaran dilakukan di awal pada saat

akad, dan pengiriman barang dilakukan di akhir pada saat

kontrak. Barang pesanan harus jelas spesifikasinya.33

(3) Pembiayaan Istishna

Istishna adalah akad kontrak jual beli barang antara

dua pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan barang

pesanan akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang

telah disepakati dan menjualnya dengan harga dan cara

pembayaran yang telah disetujui terlebih dahulu.34

b) Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah kontrak sewa antara pihak yang

menyewakan dan pihak penyewa, dimana pihak penyewa

harus membayar sewa sesuai dengan perjanjian dan pada saat

jatuh tempo, aset yang di sewa harus dikembalikan kepada

pihak yang menyewakan. biaya pemeliharaan atas aset yang

32

Ibid, 138. 33

Ibid, 153. 34

Ibid, 146.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

21

menjadi objek sewa menjadi tanggungan pihak yang

menyewakan.35

c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

(1) Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama usaha antara

dua pihak atau lebih dalam menjalankan usaha, dimana

masing-masing pihak menyertakan modalnya sesuai

dengan kesepakatan, dan bagi hasil atas usaha bersama

diberikan sesuai dengan kontribusi dana atau sesuai dengan

kesepakatan bersama.36

(2) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad pembiayaan antara bank

syariah sebagai shahibul maal dan nasabah sebagai

mudharib untuk melaksanakan kegiatan usaha, dimana

bank syariah memberikan modal sebanyak 100% dan

nasabah menjalankan usahanya. Hasil usaha atas

pembiayaan mudharabah dibagi sesuai dengan nisbah bagi

hasil yang telah disepakati pada saat akad.37

3) Produk Pelayanan Jasa

Produk pelayanan jasa merupakan produk yang diberikan

kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhannya.

35

Ibid, 160. 36

Ibid, 176. 37

Ibid, 168-169.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

22

a) Al-Wakalah

Al-Wakalah adalah akad antara dua pihak dimana

satu pihak menyerahkan, mendelegasikan, mewakilkan, atau

memberikan mandat kepada pihak lain, dan pihak lain

menjalankan amanat sesuai dengan permintaan pihak yang

mewakilkan.38

b) Al-Kafalah

Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh

pemberi jaminan (penanggung) kepada pihak lain unuk

memenuhi kewajiban pihak yang ditanggung.39

c) Al-Hawalah

Al-Hawalah adalah pengalihan kewajiban membayar

utang dari beban pihak pertama kepada pihak lain yang

berutang kepadanya atas dasar saling mempercayai.40

d) Rahn

Rahn adalah akad perjanjian penyerahan barang yang

digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan fasilitas

jaminan.41

e) Qard

Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang

dapat ditagih atau diminta kembali sesuai dengan jumlah uang

38

Ibid, 194. 39

Ibid, 201. 40

Ibid, 206. 41

Ibid, 209.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

23

yang dipinjamkan, tanpa adanya tambahan atau imbalan yang

diminta oleh bank syariah.42

f) Sharf

Sharf adalah transaksi jual beli antara mata uang yang

satu dengan mata uang lainnya, misalnya jual beli antara US

dollar dengan rupiah.43

3. Profitabilitas

Menurut Munawir (1998), profitabilitas atau rentabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesan perusahaan

dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. 44

Menurut Harahap (2008), profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber daya

yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah cabang, dan

sebagainya.45

Menurut Kasmir (2010), profitbilitas merupakan

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.46

Menurut pandangan syariah, terdapat firman Allah yang

menjelaskan tentang profitabilitas, yaitu:47

42

Ibid, 212. 43

Ibid, 215. 44

Munawir S, Analisis Laporan Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Pendek), (Yogyakarta: Buku Kedua BPFE, 1998), 25. 45

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008), 219. 46

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010), 115. 47

Ratna Dewi Lestari, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus pada Bank Syariah

Mandiri dan Bank MuamalatIndonesia)”, Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

24

ة فٲتشرا فى ه كثيرا فإذا قضيت ٱنص ٱذكرا ٱلل ٱبتغا ي فضم ٱلل ٱلرض

نعهكى تفهح

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah

banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS.Al-Jumuah: 10).”48

Adapun ayat yang menjelaskan tentang profitabilitas dalam surat

Al-Muzzamil ayat 20, yaitu:

فضم للا ي في الرض يبتغ يضرب آخر

Artinya: “… dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari

sebagian karunia Allah SWT… (QS. Al-Muzzamil: 20)”49

Berdasarkan firman Allah diatas, maka dapat diketahui bahwa

seluruh umat muslim diwajibkan untuk bertebaran dimuka bumi untuk

mencari rezeki sebanyak-banyaknya dan juga dianjurkan untuk mengingat

Allah agar beruntung. Semakin banyak profitabilitas yang diperoleh, maka

semakin baik pula kinerja suatu bank tersebut.

Profitabilitas sangat penting bagi sebuah bank, karena dapat

menggambarkan tingkat kinerja manajemen dalam mengelola dana.

Kemampuan bank dalam menghasilkan profit, tergantung pada manajemen

dalam mengelola aset dan liabilities yang ada. Profitabilitas dapat diukur

menggunakan tiga tolak ukur, yaitu ROA, ROE, dan BOPO.

4. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang

ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka

48

Kementrian Agama RI, Al-Fattah: Al-Qur’an 20 Baris Terjemah (Bandung: CV Mikraj

Khazanah Ilmu, 2014), 279. 49

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah (Bandung: CV Diponegoro, 2013), 575.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

25

yang lain. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan

komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada

diantara laporan keuangan. kemudian angka yang diperbandingkan dapat

berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.50

Hasil

perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas bank

pada periode tertentu, dan juga dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai

tingkat kesehatan bank pada periode tertentu.

a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

Pengertian modal bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia

dibedakan antara bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia

dan kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Modal

bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri dari modal

inti atau primary capital dan modal pelengkap atau secondary capital.

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan

cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak.51

Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan

modal minimum sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR). Persentase kebutuhan modal minimum ini disebut

Capital Adequecy Ratio (CAR). Perhitungan penyediaan modal

minimum atau kecukupan modal bank (Capital Adequecy) didasarkan

pada rasio atau perbandingan antara modal yang dimiliki bank dan

jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

50

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2015), 104. 51

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2005).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

26

Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara

modal bank (modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR.

Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011

perhitungan CAR sebagai berikut:

R Modal Bank

TMR x

Hasil perhitungan rasio di atas kemudian dibandingkan dengan

kewajiban penyediaan modal minimum yakni sebesr 8% (PBI

No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Bank Umum). Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, dapatlah

diketahui apakah bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan

CAR (kecukupan modal) atau tidak.

b. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Pengertian aktiva produkttif dalam Surat Keputusan Direksi

Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998

tentang Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik

dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,

penempatan dana antar bank, penyertaan, komitmen dan kontijensi

pada transaksi rekening administratif.52

Kualitas aktiva produktif

dinilai berdasarkan, prospek usaha, kondisi keuangan dengan

penekanan pada arus kas debitur, dan kemampuan membayar

Berdasarkan analisis dan penilaian terhadap faktor penilaian

mengenai prospek usaha, kinerja debitur, kemampuan membayar

52

Ibid.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

27

dengan mempertimbangkan komponen-komponen yang tidak

disebutkan, kualitas kredit ditetapkan menjadi:

1) Lancar

2) Dalam perhatian khusus

3) Kurang lancar

4) Diragukan

5) Macet

Aktiva produktif bermasalah atau Non Performing Loan

merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar,

diragukan, dan macet. Besarnya NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPL Total Kredit Bermasalah

Total Seluruh Kreditx

Keterangan:

1) Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga

(tidak termasuk kredit kepada bank lain).

2) Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan, dan macet.

3) Kredit bermasalah dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP).

4) Angka dihitung per posisi (tidak disetahunkan).

c. Rasio Rentabilitas (Profitabilitas)

Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis

atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai

oleh bank yang bersangkutan.53

Rasio rentabilitas yang digunakan

53

Ibid.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

28

dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), dan Net Interest Margin (NIM).

1) Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ROA yang semakin

besar pada suatu bank, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset, sehingga

kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. 54

Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia yakni SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011,

ketentuan untuk ROA minimal 1,5%. Artinya bahwa jika bank

memperoleh keuntungan dibawah nilai yang ditetapkan oleh BI maka

bank tersebut dinyatakan masih belum optimal dalam mengelola

asetnya. Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember

2011, rumus yang digunakan dalam perhitungan ROA yaitu:

RO La a Bersih (La a Se elum Pajak)

Total ktiva x

Allah berfirman dalam Al-Qur’an mengenai tiada larangan

orientasi profit dalam bank syariah, terdapat pada surat Al-Baqarah

ayat 198, yaitu:55

54

Amir Machmud, Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di

Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2010), 166. 55

M. Aditya Ananda, Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO Terhaap ROA Bak

Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2012), IAIN

Sumatera Utara Medan, 2013, 34.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

29

عرفات بكى فاذآافضتى ي ر افضلي تبتغ نيس عهيكى جاح ا

ن قبه كتى ي ا دكى ا ك اذكر شعرانحراو دان فاذكرللا ع

ي آن انض

Artinya: Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari

Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah,

berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril haram. Dan

berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang

ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu

sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang tidak

tahu. (QS. Al-Baqarah: 198)56

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa

tidak ada dosa bagi seseorang untuk mencari karunia (rezeki hasil

perniagaan) dari Rabb-mu yaitu dalam musim haji. Adapun firman

Allah yang menjelaskan tentang profitabilitas, yaitu:57

ة فٲتشرا ه ٱبتغا ٱلرض فى فإذا قضيت ٱنص فضم ي

ٱذكرا ٱلل تفهح نعهكى كثيرا ٱلل

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah

kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung

(QS.Al-Jumuah: 10).”58

Berdasarkan firman Allah diatas, maka dapat diketahui

bahwa seluruh umat muslim diwajibkan untuk bertebaran dimuka

bumi untuk mencari rezeki sebanyak-banyaknya dan juga

56

Kementrian Agama RI, Al-Fattah: Al-Qur’an 20 Baris Terjemah (Bandung: CV Mikraj

Khazanah Ilmu, 2014), 17. 57

Ratna Dewi Lestari, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 (Studi Kasus pada Bank Syariah

Mandiri dan Bank MuamalatIndonesia)”, Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017. 58

Kementrian Agama RI, Al-Fattah: Al-Qur’an 20 Baris Terjemah (Bandung: CV Mikraj

Khazanah Ilmu, 2014), 279.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

30

dianjurkan untuk mengingat Allah agar beruntung, karena semakin

tinggi ROA maka semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh dan

semakin baik pula kinerja suatu bank tersebut.

2) Return On Equity (ROE)

ROE adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal (modal inti).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba

setelah pajak. Rasio ROE yang semakin besar maka semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai, sehinnga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah sangat kecil.59

Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia yakni SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011,

ketentuan untuk ROE yakni 5% - 12% artinya bahwa jika bank

memperoleh keuntungan dibawah nilai yang ditetapkan oleh BI

maka bank tersebut dinyatakan masih belum optimal dalam

mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

pajak. Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember

2011, rumus yang digunakan dalam perhitungan ROE yaitu:

RO La a Setelah Pajak

Rata rata Modal x

Rasio ROE merupakan indikator yang paling penting bagi

para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur

59

Ibid 166.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

31

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan

dengan pembayaran deviden. kenaikan dalam rasio ini dikarenakan

kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan, sehingga

mengakibatkan kenaikan harga saham.60

Aktivitas antar manusia

merupakan aktivitas ekonomi dalam hal mencari keuntungan yang

terjadi melalui apa yang diistilahkan oleh ulama dengan mu’amalah

(interaksi) sebagaimana dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat

188, yaitu:61

ال اي افريقاي آانى انحكاو نتأكه اب تدن انكى بيكى بانباطم آاي لتأكه اناس

اتى تعه ثى بال

Artinya: Dan janganlah kamu memakan harta diantara kamu

dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap

dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar

kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu

dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.62

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, keputusan hakim itu

sesungguhnya tidak dapat merubah sedikitpun hukum sesuatu,

tidak membuat sesuatu yang sebenarnya haram menjadi halal atau

yang halal menjadi haram, hanya saja sang hakim terikat pada apa

yang tampak darinya. Apabila sesuai, maka itulah yang

dikehendaki, dan jika tidak maka hakim tetap memperoleh pahala

dan bagi yang melakukan tipu muslihat memperoleh dosa.

60

Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa (Jakarta: Grasindo, 2010),

62. 61

M. Aditya Ananda, Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO Terhaap ROA Bak

Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2012), IAIN

Sumatera Utara Medan, 2013, 37. 62

Kementrian Agama RI, Al-Fattah: Al-Qur’an 20 Baris Terjemah (Bandung: CV Mikraj

Khazanah Ilmu, 2014), 16.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

32

Ayat diatas menunjukkan bahwasannya kalian mengetahui

kebatilan perkara yang kalian dakwahkan dan kalian

propagandakan dalam ucapan kalian. Oleh karena itu yang perlu

dititik beratkan adalah haram hukumnya mengambil harta yang

bukan milik kita.Janganlah sesekali mencari keuntungan atau laba

dengan cara yang batil atau memakan harta orang lain.

Berdasarkan QS. Al-jumuah: 10, Allah mengutus manusia

untuk bertebaran di muka bumi guna mencari rezeki sebanyak-

banyaknya, namun bukan berarti dengan jalan yang batil tetapi

dengan jalan yang diridhoi oleh Allah, agar semakin banyak rezeki

yang diberikan oleh Allah.

3) Net Interest Margin (NIM)

NIM adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara pendapatan bunga bank, dikurangi biaya

bunga bank, dibagi dengan rata-rata aktiva produktif yang

digunakan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih

diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio NIM

yang semakin besar maka semakin besar pula pendapatan bunga atas

aktiva produktif yang dikelola bank, sehingga kemungkinan suatu

bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.63

63

Ibid.166.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

33

NIM Pendapatan Bunga Bersih

Rta rata ktiva Produktif x

d. Rasio Efisiensi

Rasio biaya efisiensi adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya. Rasio BOPO yang semakin rendah maka

semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena bank lebih

efisien menggunakan sumber daya yang ada.64

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.15/7/DPNP tanggal 8

Maret 2013, ditetapkan benchmark (ukuran) BOPO bagi bank umum

kelompok usaha (BUKU) I maksimal 85%. BUKU II kisaran 78%-

80%, BUKU III 70%-75% dan BUKU IV 60%-65%. Benchmark

merupakan rata-rata BOPO bank berdasarkan kelompoknya.

Sedangkan BUKU adalah pengelompokkan bank berdasarkan modal

inti. Hal ini berarti bahwa rasio BOPO tidak lebih dari 85%.

Berdasarkan SE BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember

2011 perhitungan BOPO dapat dihitung dengan:

BOPO Biaya Operasi

Pendapatan Operasionalx

Menurut Adiwarman A. Karim mengenai perbedaan pendapat

dalam pem e anan iaya di kalangan ulama’ adalah: para ulama’

mazhab berbeda pendapat tentang biaya apa saja yang dapat

64

Muhamad, “Manajemen Dana Bank Syariah” (Jakarta: Rajawali Pers, 2 5), 254.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

34

dibebankan kepada harga jual barang tersebut. Misalnya ulama mazhab

Maliki membolehkan biaya-biaya yang langsung terkai dengan transaksi

jual beli itu dan biaya yang tidak langsung terkait dengan transaksi

tersebut, namun memberikan nilai tambah pada barang itu.65

Ulama’ mazha Syafi’i mem olehkan mem e ankan iaya-

biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli kecuali

biaya tenaga kerjanya sendiri karena komponen ini termasuk dalam

keuntungannya. Begitu pula biaya-biaya yang tidak menambah nilai

barang tidak boleh dimasukkan sebagai komponen biayanya.

Ulama’ Mazha Hanafi mem olehkan mem e ankan iaya-

biaya yang secara timbul dalam suatu transaksi jual beli, namun

mereka tidak membolehkan biaya-biaya yang memang semestinya

dikerjakan oleh si penjual. Ulama’ mazzha Ham ali erpendapat

bahwa semua biaya langsung maupun tidak langsung dapat

dibebankan pada harga jual selama biaya-biaya itu harus dibayarkan

kepada pihak ketiga dan akan menambah nilai barang yang dijual.66

Tujuan umum syara’ dalam mensyariatkan hukum ialah

terwujudnya kemaslahatan umum dalam kehidupan mendapatkan

keuntungan dan menghilangkan bahaya dari mereka, karena inti dari

hukum syara’ adalah untuk mewujudkan maslahat agi manusia dan

menjauhkan yang membawa madharat.67

65

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Tiga (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2006), 34. 66

Ibid, 35. 67

Ibid, 36.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

35

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

adanya pembebanan biaya guna mendapatkan keuntungan atau

profita ilitas diper olehkan menurut syara’.

e. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih,

dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya

pada saat ditagih, serta dapat mencukupi permintaaan kredit yang

telah diajukan. Rasio Likuiditas yang semakin tinggi maka semakin

tinggi pula tingkat likuiditasnya.68

Ketentuan batas bawah untuk LDR adalah sebesar 78% dan

batas yang dapat ditoleransi adalah sebesar 100% (SE BI No.

15/41/DKMP tanggal 1 Oktober 2013). Batas bawah yang ditetapkan

oleh BI untuk LDR adalah 78%, maksudnya apabila bank umum

menyalurkan kredit dibawah angka tersebut maka bank dianggap

kurang efisien dalam penyaluran kredit. Penyaluran kredit lebih dari

100% maka bank dianggap agresif, sehingga dapat meningkatkan

resiko yang dihadapi. Oleh karena itu, LDR harus sesuai dengan

kisaran ideal.

Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember

2011, perhitungan LDR yakni:

LDR Total Pem iayaan

Dana Pihak Ketiga x

68

Kasmir, “Manajemen Perbankan” (Jakarta: Rajawali Pers, 2 ).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

36

C. Perumusan Hipotesis

Penelitian terdahulu yang digunakan untuk membangun hipotesis

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Perbandingan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Global 2008 Berdasarkan Rasio ROA

ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ROA yang

semakin besar pada suatu bank, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

dari segi penggunaan asset, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.

Lestari (2017), penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang negatif dan signifikan kinerja keuangan bank umum syariah

sebelum terjadi krisis ekonomi berdasarkan rasio ROA. Penelitian lain

oleh Sabbina (2014), penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode 2007-2009

berdasarkan ROA, sedangkan periode 2010-2012 hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara BSM dan

BMI berdasarkan rasio ROA.

Penelitian selanjutnya oleh Rahmawati dan Sulistiyo (2015), penelitian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan perbankan syariah

sebelum dan sesudah krisis ekonomi global berdasarkan rasio ROA

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

37

Berdasarkan analisis atas penelitian terdahulu, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

: Terdapat perbedaan pada ROA bank syariah sebelum dan sesudah

krisis global 2008.

2. Perbandingan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Global 2008 Berdasarkan Rasio ROE

ROE digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.

Rasio ROE yang semakin besar maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai, sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah sangat kecil.

Lestari (2017), penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang positif dan signifikan kinerja keuangan bank umum syariah pada

kondisi sebelum terjadi krisis ekonomi berdasarkan rasio ROE. Penelitian

lain oleh Sabbina (2014), penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode

2007-2009 berdasarkan rasio ROE, sedangkan periode 2010-2012 hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

BSM dan BMI berdasarkan rasio ROE.

Berdasarkan analisis atas penelitian terdahulu, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

: Terdapat perbedaan pada ROE bank syariah sebelum dan sesudah

krisis global 2008.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

38

3. Perbandingan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Global 2008 Berdasarkan Rasio BOPO

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio BOPO

yang semakin rendah maka semakin baik kinerja manajemen bank

tersebut, karena bank lebih efisien menggunakan sumber daya yang ada.

Lestari (2017), penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

negatif dan signifikan kinerja keuangan bank umum syariah pada kondisi sebelum

krisis global berdasarkan rasio BOPO. Penelitian lain oleh Sabbina (2014),

penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

BSM dan BMI selama periode 2007-2009 berdasarkan rasio BOPO, sedangkan

periode 2010-2012 hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara BSM dan BMI berdasarkan rasio BOPO.

Berdasarkan analisis atas penelitian terdahulu, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

: Terdapat perbedaan pada BOPO bank syariah sebelum dan sesudah

krisis global.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41996/3/BAB II.pdf · Operasional) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Hasil penelitian ini

39

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Tingkat Profitabilitas

ROE ROA BOPO

Paired Sample T-Test

Sebelum Krisis Global Sesudah Krisis Global

Bank Syariah

Pembahasan

Kesimpulan