BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB...

40
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1. Definisi Nyeri menstruasi atau dismenorea merupakan nyeri pada saat menstruasi yang merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dari berbagai tingkat usia (Bobak,2004: 989). Dismenorea atau nyeri menstruasi merupakan suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan sering kali disertai rasa mual (Prawirohardjo, 2007 : 229). Nyeri menstruasi atau dismenorea menurut Manuaba (2009 : 402) adalah rasa nyeri saat menstruasi yang menganggukehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas atau datang kebidan. Nyeri menstruasi atau dismenorea adalah aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri sehngga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari (Anurogo,2011; 33). Nyeri menstruasi atau dismenorea adalah kondisi medisyang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat menganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul (Judha, 2012: 45).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri Menstruasi(dismenore)

1. Definisi

Nyeri menstruasi atau dismenorea merupakan nyeri pada saat menstruasi

yang merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dari berbagai

tingkat usia (Bobak,2004: 989).

Dismenorea atau nyeri menstruasi merupakan suatu rasa tidak enak di

perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan sering kali disertai rasa mual

(Prawirohardjo, 2007 : 229).

Nyeri menstruasi atau dismenorea menurut Manuaba (2009 : 402) adalah

rasa nyeri saat menstruasi yang menganggukehidupan sehari-hari wanita dan

mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter,

puskesmas atau datang kebidan.

Nyeri menstruasi atau dismenorea adalah aliran menstruasi yang sulit

atau menstruasi yang mengalami nyeri sehngga memaksa penderita untuk istirahat

dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa

jam atau beberapa hari (Anurogo,2011; 33).

Nyeri menstruasi atau dismenorea adalah kondisi medisyang terjadi

sewaktu haid/menstruasi yang dapat menganggu aktivitas dan memerlukan

pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun

panggul (Judha, 2012: 45).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

9

2. Klasifikasi Nyeri Menstruasi (Dismenore)

a. Dismenore Primer

Disminore primer terjadi , jika tidak ada penyakit organik, biasanya dari

bulan keenam sampai tahun kedua setelah menarke. Disminore ini seringkali

hilang pada usia 25 tahun atau setelah wanita hamil dan melahirkan per vaginam

(Bobak, 2004: 989).

Disminore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

alat-alat genetal yang nyata. Rasa nyeri yang timbul tidak lama sebelumnya atau

bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam,

walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri

ialah kejang berjangkit jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat

menyebar kedaerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat

dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas dan sebagainya

(Prawirohardjo, 2007: 229).

b. Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder berhubungan dengan kelainan yang jelas, kelainan

anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma

uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat merupakan penyebab

dismenore (Bobak, 2004: 990).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

10

3. Etiologi

a. Dismenore Primer

Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi

dismenore primer, tetapi meskipun demikian patofisiologisnya belum jelas.

Etiologi dismenore primer menurut Judha, 2012 :48 diantaranya:

1) Faktor kejiwaan

Gadis remaja yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka

tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses menstruasi, mudah

mengalami dismenore primer. Faktor ini bersamadisminore merupakan kandidat

terbesar penyebab gangguan insomnia.

2) Faktor konstitusi

Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat juga

menurunkan ketahan terhadap nyeri. Faktor-faktor ini adalah anemia, penyakit,

menahun, dan sebagainya.

3) Faktor abstruksi kanalis servikalis (leher rahim)

Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan dismenore primer

adalah stenosis kanalis servikalis. Sekarang hal tersebut tidak lagi dianggap

sebagai faktor penting sebagai penyebab dismenore primer, karena banyak

perempuan menderita dismenore primer tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus

dalam hiperantefleksi, begitu juga sebaliknya. Mioma submukosum bertangkai

atau polip endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus

berkontraksi kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

11

4) Faktor endokrin

Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenore

primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Hal itu disebabkan

karena endometrium dalam fase sekresi (fase pramenstruasi) memproduksi

prostaglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi otot polos. Jika jumlah

prostaglandin F2 alfa berlebih dilepaskan dalam peredaran darah, maka selain

dismenore, dijumpai pula efek umum seperti diare, neusea (mual), dan muntah.

Beberapa faktor yang diduga berperan dalam timbulnya dismenore

primer menurut Sukarni,2013; 49 yaitu:

1) Prostaglandin

Penyelidikan dalam tahun-tahn terakhir menunjukan bahwa peningkatan

kadar prostaglandin (PG) penting peranannya sebagai penyebab terjadinya

dismenore. Atas dasar itu disimpulkan bahwa PS yang dihasilkan uterus berperan

dalam menimbulkan hiperaktivitas miometrium. Selanjutnya kontraksi

miometrium yang disebabkan oleh PG akan mengurangi aliran darah, sehingga

terjadi iskemia sel-sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri

spasmodik. Jika PG dilepaskan dalam jumlah berlebih ke dalam peredaran darah,

maka selain dismenore timbul pula pengaruh umum lainnya seperti diare, mual,

muntah.

2) Hormon steroid seks

Kadar progesteron yang rendah akibat regresi corpus luteum

menyebabkan terganggunya stabilitas membran lisosom dan juga meningkatkan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

12

pelepasan enzim fosfolipase-A2 yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis

PG melalui perubahan fosfolipid menjadi asam arakhidonat.

3) Sistem saraf (neurologik)

Uterus dipersarafi oleh sistem saraf otonom (SSO) yang terdiri dari

sistem saraf simatis dan parasimpatis. Dismenore disebabkan oleh

ketidakseimbangan pengendalian SSO terhadap mio-metrium. Pada keadaan ini

terjadi perangsangan yang berlebihan oleh saraf simpatik sehingga serabut-serabut

sirkuler pada ismus dan ostium uteri internum menjadi hipertonik.

4) Vasopresin

Wanita dengan dismenore primer memiliki kadar vasopresin yang

sangat tinggidan berbeda bermakna dari wanita tanpa dismenore. Ini menunjukan

bahwa vasopresin dapat merupakan faktor etiologi yang penting pada dismenore

primer.

5) Psikis

Seringkali segera setelah perkawinan dismenore hilang, dan jarang

menetap setelah melahirkan. Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinan dan

melahirkan) membawa perubahan fisiologik pada genetalia maupun perubahan

psikis.

b. Dismenore sekunder

Dismenore sekunder berhubungan dengan kelainan kongenetal atau

kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja. Rasa nyeri yang timbul

disebabkan karena adanya kelainan pelvis, misalnya endometriosis, mioma uteri

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

13

(tumor jinak kandungan), stenosis serviks, dan malposisi uterus. Dismenore yang

tidak dapat dikaitkan dengan suatu ggangguan tertentu biasanya dimulai sebelum

usia 20 tahun, tetapijarang terjadi pada tahun-tahun pertama setelah menarke.

Dismenore merupakan nyeri bersifat kolik dan dianggap disebabkan oleh

kontraksi uterus oleh progesteron yang dilepaskan saat pelepasan endometrium.

Nyeri yang hebat dapat menyebar dari panggul ke punggung dan paha, seringkali

disertai mual pada sebagian perempuan (Judha, 2012 :49).

4. Patofisiologi Nyeri menstruasi (Dismenore)

a. Dismenorea Primer

Dismenore primer dipengaruhi oleh faktor psikogenik yang

menyababkan gejala, gejala yang berhubungan dengan ovulasi dan tidak terjadi

saat ovulasi disupresi. Selama fase luteal dan aliran menstruasi berikutnya,

prostaglandin F2 alfa (PGF2α) disekresi. Pelepasan PGF2α yang berlebihan

meningkatkan amplitudo dan frekuensi kontraksi uterus dan menyebabkan

vasospasme arteriol uterus,sehingga mengakibatkan iskemiadan kram abdomen

bawah yang bersifat siklik. Respons sistemik terhadap PGF2α meliputi nyeri

punggung, kelemahan, pengeluaran keringat, gejala saluran cerna (anoreksia,

mual, muntah, dan diare), dan gejala sistem saraf pusat (pusing, sinkop, nyeri

kepala,dan konsentrasi buruk (Bobak, 2004: 989).

b. Dismenorea Sekunder

Dismenorea sekunder disebabkan oleh kondisi iatrogenik dan patologis

yang bereaksi di uterus, tuba falopi, ovarium, atau pelvis peritonium. Secara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

14

umum nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam atau di

sekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah atau karena iritasi

peritoneum pelvis. Proses ini berkombinasi dengan fisiologi normal dari

menstruasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Ketika gejala ini terjadi

pada saat menstruasi, proses ini menjadi sumber rasa nyeri. Penyebab lainnya

yaitu endometriosis, stenosis kanalisservikalis, adanya AKDR, tumor ovarium

(Sukarni, 2013; 43).

5. Faktor Resiko Nyeri Menstruasi (Dismenore)

Faktor-faktor resiko berikut ini menurut Judha, 2012:50 berhubungan

dengan episode dismenore yang berat :

a. Menstruasi pertama pada usia amat dini <11 tahun (earlier age at

menarche)

Pada usia < dari 11 tahun jumlah folikel-folikel ovary primer masih

dalam jumlah sedikit sehingga produksi estrogen masih sedikit juga.

b. Kesiapan dalam menghadapi menstruasi

Kesiapan sendiri lebih banyak dihubungkan dengan faktor psikologis.

Semua nyeri tergantung pada hubungan susunan saraf pusat, khususnya

talamusdan korteks. Derajat penderitaan yang dialami akibat rangsang nyeri

sendiri dapat tergantung pada latar belakang pendidikan penderita. Pada

disminore, faktorpendidikan dan faktor psikologis sangat berpengaruh. Nyeri

dapat ditimbulkan atau diperberat oleh keadaan psikologis penderita. Seringkali

setelah perkawinan dismenore hilang, dan jarang menetap setelah melahirkan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

15

Mungkin kedua keadaan tersebut ( perkawinan dan melahirkan) membawa

perubahan fisiologik pada genitalia maupun perubahan psikis.

c. Periode mestruasi yang lama (long menstrual periods)

Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid

yang setiap bulannya relatif tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun,

perbedaan waktunya juga tidak jauh berbeda, tetap pada kisaran 21 hingga 35

hari, dihitung dari hari pertama haid sampai bulan berikutnya. Lama haid diliat

dari darah keluar sampai bersih, antara 2-10 hari darah yang keluar dalam waktu

sehari belum dapat dikatakan sebagai haid. Namun bila lebih dari 10 hari, dapat

dikategorikan sebagai gangguan.

d. Aliran menstruasi yang hebat (heavy menstrual flow)

Jumlah darah haid biasanya sekitar 50ml hingga 100ml, atau tidak lebih

dari 5x ganti pembalut per harinya. Darah menstruasi yang dikeluarkan

seharusnya tidak mengandung bekuan darah, jika darah yang dikeluarkan sangat

banyak dan cepat enzim yang dilepasakan di endometriosis mungkin tidak cukup

atau terlalu lambat kerjanya

e. Merokok

Gangguan yang berkaiatan dengan kesehatan reproduksi tersebut dapat

bermacam-macam bentuknya, mulai dari gangguan haid, early menopause (lebih

cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita merokok terjadi pula

peningkatan resiko munculnya khasus kehamilan di luarkandungan dan

keguguran.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

16

f. Riwayat keluarga yang positif (positive family history)

Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang memiliki

ibu atau saudara perempuan yang menderita endometriosis memiliki resiko lebih

besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormalyang

diturunkan dalam tubuh wania tersebut. Gangguan menstruasi seperti

hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh

akan memberikan respon berupa gangguan sekresi estrogen dan progresteron yang

menyebabkan gangguan pertumbuhan sel endometrium. Sama halnya dengan

pertumbuhan sel endometrium biasa, sel-sel endometrium ini akan tumbuh seiring

dengan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh.

g. Nulliparity (belum pernah melahirkan anak)

h. Kegemukan (obesity)

Perempuan obesitas biasanya mengalami anovulatorychronic atau haid

tidak teratur secara kronis. Hal ini mempengaruhi kesuburan, di samping juga

faktor hormonal yang ikut berpengaruh. Perubahan hormonal atau perubahan pada

sistem reproduksi bisa terjadi akibatan timbunan lemak pada perempuan obesitas.

Timbunan lemak memicu pembuatan hormon, terutama estrogen.

i. Konsumsi alkohol (alcohol consumption)

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konsumsi alkohol juga dapat

meningkatkan kadar estrogen yang efeknya dapat memicu lepasnya prostaglandin

(zat yang membuat otot-otot rahim berkontraksi).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

17

6. Penatalaksanaan Nyeri Menstruasi (Dismenore)

Penatalaksanaan yang dapat dilaksanakan untuk pasien dismenore adalah

a. Penjelasan dan nasihat

Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah gangguan

yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Penjelasan dapat dilakukan dengan diskusi

mengenai pola hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita.

Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya hal-hal tabu atau

tahayul mengenai haid dapat dibicarakan. Nasihat mengenai makanan sehat,

istirahat yang cukup dan olahraga dapat membantu. Kadang-kadang diperlukan

psikoterapi.

b. Pemberian obat analgetik

Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan

sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyeri berat, diperlukan istirahat di tempat

tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi keluhan. Obat

analgesik yang sering diberikan adalah kombinasi aspirin, enasetin, dan kafein.

Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain novalgin, ponstan, acet-

aminophen.

c. Terapi hormonal

Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat

sementara dengan maksud membuktikan bahwa gangguan yang terjadi benar-

benar dismenore primer, atau jika diperlukan untuk membantu penderita untuk

melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini

dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontasepsi.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

18

d. Terapi alternative

Terapi alternatifdapat dilakukan dengan kompres handuk panas atau

botol air panas pada perut atau punggung bawah. Mandi air hangat juga bisa

membantu.

Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga, yang tidak

hanya mengurangi stress dan organ juga dapat membantu dengan mengurangi

tegangan pada otot-otot pelvis sehingga membawa kekenduran dan rasa nyaman.

Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi.

Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi

merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda setinggi-

tingginya (Judha, 2012:54).

e. Relaksasi

Kondisi rileks akan menghentikan produksi hormon adrenalin dan

hormon yang diperlukan saat kita stress. Otot tidak tegang dan tidak memerlukan

sedemikian banyak oksigen dan gula, jantung berdenyut lebih lambat, tekanan

darah menurun, nafas lebih mudah, hatiakan mengurangi pelepasan gula, natrium

dan kalium dalm tubuh kembali seimbang dan keringat berhenti bercucuran. Maka

relaksasi penting untuk memberikan kesempatan bagi tubuh memproduksi

hormon yang penting untuk mendapatkan haid tanpa rasa nyeri (Anurogo, 2011;

108).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

19

B. Nyeri

1. Pengertian Nyeri

Nyeri sudah dikenal sejak kehadiran manusia dimuka bumi, namun

mengingat kompleksnya masalah nyeri, nyeri dapat didefinisikan Zakiyah 2015: 5

sebagai berikut:

a) Mc Caffery (1979), nyeri didefinisikan sebagai suatu fenomena yang sulit

dipahami, kompleks dan bersifat misteri yang mempengaruhi seseorang,

serta eksistensinya diketahui bilaseseorang mengetahuinya.

b) Kozier dan Erb (1983), nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang

dimanifestasikan sebagai suau penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi

yang nyata, ancaman dan fantasi luka.

c) International Association for the Study of Pain (IASP) (1979), nyeri adalah

pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang

berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau

digambarkan dalam ragam yang menyangkut kerusakan, atau sesuatu yang

digambarkan dengan terjadinya kerusakan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan

menurut Zakiyah, 2015 :6 bahwa :

a) Nyeri adalah pengalaman sensori yang tidak menyenangkan, unsur

utamayang harus ada untuk disebut sebagai nyeri adalah rasa tidak

menyenangkan. Tanpa unsur itu tidak dapat dikategorikan sebagai nyeri,

walaupun sebaliknya, semua yang tidak menyenangkan tidak dapat disebut

sebagai nyeri.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

20

b) Nyeri meruakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, persepsi

nyeri seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman dan status

emosionalnya. Persepsi nyeri bersifat sangat pribadi dan subjektif. Oleh

karena itu suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh duaorang

yang berbeda bahkan suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda

oleh satu orang karena keadaan emosionalnya berbeda.

2. Fisiologi Nyeri

a. Reseptor Nyeri

Reseptor nyeri merupakan organ tubuh yang menerima rangsangan nyeri

dan dalam hal ini organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor nyeri adalah ujung

saraf bebas dalam kulit yang hanya berespon pada stimulus yang kuat yang secara

potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosiseptor, secara anatomis

reseptor nyeri aa yang bermielin dan ada juga yang tidak bermielin dari saraf

aferen.

Berdasarkan letaknya, nosiseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa

bagian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam (deep somatic) dan pada

daerah viseral. Oleh karena perbedaan letak nosiseptor inilah menyebabkan nyeri

yang timbul memiliki sensasi yang berbeda. Nosiseptor kutaneus berasal dari kulit

dan subkutan. Nyeri pada daerah ini biasanya mudah dilokalisasi dan

didefinisikan (Zakiyah, 2015:8).

Reseptor jarinan kulit (Kutaneus) terbagi dalam dua komponen.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

21

1) Serabut delta A

Serabut nyeri aferen cepat dngan kecepatan transmisi 6-30 m/detik yang

memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab

nyeri dihilangkan. Implus yang dihasilkan oleh serabut ini sifatnya tajam dan

memberiikan sensasi yang akut.

2) Serabut delta C

Serabut nyeri aferen lambat dengan kecepatan transmisi 0,5-2 m/detik

yang trdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya lebih tumpul dan sulit

dilokalisasi. Nyeri biasanya pertama kali dirasakan sebagai sensasi tertusuktajam

yang singkat dan mudah dilakukan lokasinya, sensasi tersebut melibatkan serabut

delta A atau jalur cepat. Perasaan tersebut akan diikuti dengan sensasi yang

tumpul yang lokasinya tidak jelas dan menetap lebih lama disertai rasa tidak

nyaman, sensasi tersebut melibatkan delta C sebagai jalur lambat. Sebagai contoh

pada saat jari kita tertusuk, sesuatu yang kita rasakan pertama kali adalah sensasi

nyeri yang tajam kemudian diikut dengan nyeri yang lebih difusi (menyebar).

Reson nyeri (serabut delta A dan C) akan bereaksi menimbulkan nyeri

jika distimulioleh beberapa faktor menurut Zakiyah, 2015: 8 diantaranya:

a) Faktor mekanis

Berespons terhadap kerusakan akibat trauma sehingga

reseptornyadisebut sebagai “mekanosensitif”.

Contoh: pada saat kita jatuh dan luka, maka kita akan merasakan nyeri

pada daerah yang luka karena reseptor terstimulasi oleh trauma mekanik.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

22

b) Faktor termis

Berespon terhadap suhu yang ekstrem, baik karena panas yang berlebih

atau suhu dingin yang berlebihan, sehingga reseptor ini disebut

“termoreseptor/termosensitif”.

Contoh: ketika seseorang memegang es batu beberapa menit, atau

tangannya tersiram air panas, maka akan terasa nyeri. Hal tersebut dikarenakan

reseptor yang terdapat pada tanganterstimulasioleh suhu yang ekstrem.

c) Faktor kimia

Zat kimiayang merangsangreseptor ini adalah bradikini, histamin, ion

K, dan asetilkolin. Reseptor ini disebut sebagai “kemoreseptor atau polimodal”.

d) Listrik

Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa

nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.

3. Mekanisme Nyeri

Suatu rangkaian proses elektrofisiologisterjadi antara kerusakan

jaringan sebagai sumber rangsang nyeri sampai dirasakan sebagai nyeri yang

secara kolektif disebut nosiseptif. Menurut Zakiyah. 2015:11 terdapat empat

proses yang terjadi pada suatu nosiseptif, yaitu sebagai berikut.

a. Proses transduksi

Proses transduksi (transduction) merupakan proses dimana suatu

stimuli nyeri (noxious stimuli) diubah menjadi suatu aktivitas listrik yang akan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

23

diterima ujung-ujung saraf (nerve ending). Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik

(tekanan), suhu (panas), atau kimia (substansi nyeri).

b. Proses transmisi

Transmisi (transmission) merupakan fase dimana stimulus dipindahkan

dari saraf perifer melalui medula spinalis (spinal cord) menuju otak.

c. Proses modulasi

Proses modulasi (modulation) adalah proses dari mekanisme nyeri

dimana trjadi interaksi antara sistem analgesik endogen yang dihasilkan oleh

tubuh kitadengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medula spinalis. Jadi,

proses ini merupakan proses desenden yang dikontrol oleh otak. Sistem analgesik

endogen ini meliputi enkefalin, endorfin, serotonin dan noradrenalin; memiliki

efek yang dapat menekan implus nyeri pada kornu posterior medula spinalis.

Kornu posterior dapat diibaratkan sebagai pintu yang dapat tertutup atau terbuka

yang dipengaruhi oleh sistem analgesik endogen tersebut diatas. Proses modulasi

ini juga mempengaruhi subjektivitas dan derajat nyeri yang dirasakan seseorang.

d. Persepsi

Hasil dari proses interaksi yang kompleksyang unik yang dimulai dari

proses transduksi dan transmisi pada gilirannya menghasilkan suatu perasaan

subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri. Pada saat klien menjadi sadar akan

nyeri, maka akan terjadi reaksi yang kompleks. Faktor-faktor psikologis dan

kognitif akan bereaksi dengan faktor-faktor neurofisiologis dalam

mempersepsikan nyeri. Mainhart dan Mac Caffery (1983) dalam buku Zakiyah

2015 menjelaskan tiga sistem interaksi persepsi nyeri sebagai sensori

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

24

diskriminatif, motivasi efekti, dan kognitif evaluasi. Persepsi menyadarkan klien

dan mengartikan nyeri hingga klien dapat beraksi atau berespons.

4. Klasifikasi Nyeri

a. Berdasarkan lama keluhan atau waktu kejadian menurut Zakiyah, 2015;

18

1) Nyeri akut merupakan respons fisiologis normal yang diramalkan terhadap

rangsangan kimiawi, panas ataumekanik menyusul suatu pembedahan,

traumadan penyakit akut.

2) Nyeri kronis merupakan nyeri yang menetap melampaui waktu

penyembuhan normal yakni enam bulan.

b. Berdasarkan lokasi nyeri menurut Zakiyah, 2015; 18

1) Somatic plain merupakan nyeri timbul karena gangguan bagian luar tubuh

nyeri ini dibagi menjadi tiga yaitu

a) Nyeri superfisial

Biasanya timbulpada bagian permukan tubuh akibat stimulasi kulit

seperti laserasi, luka bakar dan sebagainya.

b) Nyeri somatik dalam

Nyeri yang terjadi pada otot dan tulang serta struktur penyokong

lainnya

c) Nyeri viseral

Nyeri yang disebabkan oleh kerusakan organ internal.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

25

2) Nyeri pantom merupakan nyeri khusus yang dirasakan klien yang

mengalami amputasi, oleh klien nyeri dipersepsikan berada ada organ yang

diamputasi seolah-olah organ yang diamputasi masih ada.

3) Nyeri menjalar merupakan sensai nyeri yang meluas dari tempat awal

cedera ke bagian tubuh yang lain. Nyeri seakan menjalar ke bagian tubuh

bawah atau sepanjang bagian tubuh, nyeri dapat bersifat intermitten atau

konstan.

4) Nyeri alih merupakan nyeri yang timbl akibat adanya nyeri viseral yang

menjalar ke organ lain sehingga nyeri dirasakan pada beberapa tempat.

c. Berdasarkan etiologi nyeri menurut Zakiyah, 2015; 19

1) Nyeri fisiologi atau nyeri organik merupakan nyeri yang diakibatkan oleh

kerusakan organ tubuh. Penyebab nyeri umumnya mudah dikenali sebagai

akibat adanya cedera, penyakit atau pembedahan salah satu atau beberapa

organ.

2) Nyeri psikogenik merupakan penyebab fisik nyeri sulit diidentifikasi karena

nyeri ini disebabkan oleh berbagai faktor psikologis. Nyeri ini terjadi karena

efek-efek psikogenik seperti cemas dan takut yang dirasakan klien.

3) Nyeri neurogenik timbul akibat ganguan pada neuron, misalnya pada kasus

neurogia.

5. Stimulus Nyeri

Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri (Pain tolerance), atau

dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri ( pain

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

26

threshold). Terdapat beberapa jenis stimulasi nyeri, menurut Uliyah, 2009: 123 di

antaranya:

a. Trauma pada jaringan tubuh. Misalnya karena bedah, akibat terjadinya

kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor.

b. Gangguan pada jaringan tubuh. Misalnya karena edema, akibat adanya

penekanan pada reseptor nyeri.

c. Tumor, dapat juga menekan reseptor nyeri

d. Iskemia pada jaringan. Misalnya terjadi blokade pada arteria koronaria

yang menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.

e. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Zakiyah,2015:23

a. Usia

Usia mempengaruhi persepsi dan ekspresi seseorang terhadap nyeri.

Perbedaan perkembangan pada orang dewasa dan anak sangat mempengaruhi

bagaimana bereaksi terhadap nyeri. Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan

dalam menginterprestasikan nyeri, anak akan kesulitan mengungkapkan secara

verbal dan mengespresikan nyeri pada orang tua atau petugas kesehatan.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

nyeri. Secara umum pria dan wanita tidak berbeda dalam berespon terhadap nyeri,

akan tetapi beberapa kebudayaan mempengaruhi pria dan wanita dalam

mengeskspresikan nyeri. Misalnya seorang pria tidak boleh menangis dan harus

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

27

berani sehingga tidak boleh menangis sedangkan wanita boleh menangis pada

situasi yang sama.

c. Kebudayaan

Pengaruh kebudayaan dapat menimbulkan anggapan pada orang bahwa

meperlihatkan tanda-tanda kesakian berarti memperlihatkan kelemahan

pribadinya, dalam hal seperti itu maka sifat tenang dan pengendalian diri

merupakan sifat yang terpuji. Pada beberapa kebudayaan lain justru sebaliknya,

memperlihatkan nyeri merupakan suatu hal yang alamiah. Nyeri juga dikaitkan

dengan hukuman sepanjang sejarah kehidupan.

d. Perhatian

Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan peningkatan nyeri,

sedangkan upaya untuk mengalihkan perhatian dihubungkan dengan penurunan

sensasi nyeri. Pengalihan perhatian dilakukan dengan cara memfokuskan

perhatian dan konsentrasi klien pada stimulus yang lain sehingga sensasi yang

dialami klien dapat menurun. Berkurangnyasensasi nyeri disebabkan oleh opiat

endogen, yaitu endorfin dan enkefalin yang merangsang kerja serabut berdiameter

besar (beta A) sehingga menghambat transmisi nyeri oleh serabut berdiameter

kecil (delta A dan C).

e. Makna nyeri

Makna seseorang yang dilkaitkan dengan nyeri dapat memengaruhi

pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Tiap klien akan

memberikan respons yang berbeda-beda apabila nyeri tersebut memberi kesan

suatu ancaman, kehilangan, hukuman atau suatu tantangan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

28

f. Ansietas

Hubungan antara ansietas dengan nyeri merupakan suatu hal yang

kompleks. Ansietas dapat meningkatkan persepsi nyeri dan sebaliknya, nyeri

jugadapat menyebabkan timbulnya ansietas bagi klien yang mengalami nyeri.

Adanya bukti bahwa sistem limbik yang diyakini dapat mengendalikan emosi

seseorang khususnya ansietas juga dapat memproses reaksi emosi terhadap nyeri

yaitu dengan memperburuk atau menghilangkan nyeri. Nyeri juga tidak kunjung

sembuh dapat mengakibatkan psikosis dan gangguan kepribadian.

g. Mekanisme koping

Gaya koping dapatmempengaruhi klien dalam mengatasi nyeri. Klien

yang mempunyai lokus kendali internal mempersiapkan diri merka sebagai klien

yang dapat mengendalikan lingkungan mereka serta hasil akhir suatu peristiwa

seperti nyeri, klien tersebut jugamelaporkan bahwa dirinya mengalami nyeri yang

tidak terlalu berat. Sebaliknya, klien yang mempunyai lokus kendali eksternal,

mempersiapkan faktor-faktor lain di dalam lingkungan seperti perawat sebagai

klien yang bertanggung jawab terhadaphasil akhir mereka.

h. Keletihan

Rasa kelelahan menyebabkan peningkatan sensasi nyeri dan dapat

menurunkan kemampuan koping untuk mengatasi nyeri, apabila kelelahan

disertaidengan masalah tidur makasensasi nyeri terasa bertambah berat.

i. Pengalaman sebelumnya

Seorang klien yang tidak pernah merasakan nyeri, maka persepsi

pertama dapat menganggu mekanisme koping terhadap nyeri, akan tetapi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

29

pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berati bahwa klien tersebut akan

dengan mudah menerima nyeri pada masa yang akan datang, apabila klien sejak

lama mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita

nyeri yang berat maka ansietas atau rasatakut akan muncul. Sebaliknyaapabila

seseorang klien mengalami nyeri dengan jenis yang sama dan berhasil

menghilangkannya, maka akan lebih mudah bagi klien tersebut untuk

menginterprestasikan sensasi nyeri dan klien tersebut akan lebih siap untuk

melakukan tindakan untuk mengatasi nyeri.

j. Dukungan keluarga dan sosial

Kehadiran orang terdekat dan bagaimanasikap merekaterhadap klien

dapat mempengaruhi respon terhadap nyeri. Klien yang mengalami nyeri sering

kali bergantung pada anggota keluarga atau teman dekat untuk mendapatkan

dukungan, bantuan atau perlindungan. Walaupun nyeri tetap dirasakan tetapi

kehadiran orang terdekat dapat meminimalkan rasa kesepian dan ketakutan. Bagi

anak-anak kehadiran orang tua ketika mereka mengalami nyeri sangat penting

.

7. Interpretasi Skala Nyeri

Salah satu karakteristik yang paling subjektif dan paling berguna dalam

pelaporan nyeri adalah “kehebatannya” atau intensitasnya. Variasi sekala nyeri

telah tersediabagi klien untuk mengomunikasikan intensitas nyeri mereka.

Sebagai contoh, skala intensitas nyeri mencakup skala penjelasan secara verbal,

skala dengan scor angka dan skala analog visual (Potter, 2010: 233).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

30

a. Skala intensitas nyeri deskriptif

Gambar 1. Skala intensitas nyeri deskriptif

Ketika menggunakan skala angka, skala 0-3mengindikasikan nyeri

ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-10 nyeri hebat, dianggap sebagai keadaan darurat

pada nyeri. Sekala ini berfungsi dengan sangat baik ketika mengkaji intensitas

nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik diberikan (Potter, 2010: 233).

b. Skala identitas nyeri numerik

Gambar 2. Skala identitas nyeri numerik

Keterangan:

1) Tidak nyeri 0

2) Nyeri ringan 1-3

3) Nyeri sedang 4-6

4) Nyeri berat 7-9

5) Nyeri sangat berat 10

(Judha ,2012;36).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

31

Tabel 1.

Skala intensitas nyeri numerik 1-10

Skala Karakteristik nyeri

0 Tidak nyeri

1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil

2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam

3 Gangguuan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian

4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/melakukan pekerjaan, masih

dapat dialihkan

5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit

6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi masih bisa

bekerja

7 Sulit untuk berkonsentrasi, dengan diselangi istirahat/tidur anda masih bisa

bekerja/berfungsi dengan sedikit usaha

8 Beberapa aktifitas fisik terbatas. Anda masih bisa membaca dan berbicara

dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala/pening.

9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang dan merintih tak dapat

dikendalikan, penurunan kesadaran, mengigau.

10 Tidak sadarkan diri/pingsan

Sumber : Poter Perry, 2010; .

c. Skala analog visual

Gambar 3. Skala analog visual

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

32

Menurut Wong-Bakers :

Gambar 4. Skala nyeri wajah

Wong-Bakers menggambarkan sekala wajah untuk mengkaji nyeri pada

anak yang dapat mengungkapkan dengan kata-kata. Skala tersebut terdiri dari

enam wajah kartun mulai dari wajah tersenyum sampai meningkatnya wajah yang

tidak bahagia/gembira, kepada kesedihan yang amat sangat, wajah menangis

(“nyeri sangat hebat”). Anak-anak sebagaimana anak usia 3 tahun dapat

menggunakan skala tersebut (Potter, 2010: 234).

8. Penatalaksanaan Nyeri

a. Farmakologis

Semua obat yang yang mempunyai efek analgesik biasanya efektif untuk

mengatasi nyeri.hal tersebut dimungkin karena nyeri akan mereda atau hilang

seiring dengan lajupertumbuhan jaringan yang rusak atau sakit. Penatalaksanaan

nyeri secara farmakologi melibatkan penggunaan opiat(narkotik),

nonopiat/obatanti-inflamasi non steroid(AINS), obat-obat adjuvan atauko-

analgesik mengikuti WHO Pain Relief ladder (Zakiyah,2015:85-91).

Berdasarkan aksinya menurut Zakiyah,2015:85-91, obat-obat analgesik dibagi

menjadi dua golongan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

33

1) Analgesik Non-Opioid

Mekanisme umum dari analgesik jenisini adalah memblokir

pembentukan prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim COX pada daerah

lukasehingga mengurangi pembentukan mediator nyeri. Obat-obat jenis analgesik

ini antara lain Asetaminofen, Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Etodolac,

Fenoprofen, Flurbiprofen, Ibuprofen, Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac,

Meclofenamete, Mefanamic acid, Nabumetone, Naproxen, Oxaprozin,

Oxyphenbutazone, Phenylbutazone, Piroxicam, Rofeco xib, Sulindac, Tolmetin.

2) Aalgesik Opioid

Mekanisme umum analgesik ini yaitu terikatnya opioid pada reseptor

menghasilkan pengurangan masuknya ion Ca2+

kedalam sel, selain itu

mengakibatkan pula hiperpolarisasi dengan meningkatkan masuknya ion K+ ke

dalam sel. Hasil dari berkurangnya kadar ion kalsium dalam sel adalah terjadinya

pengurangan terlepasnya dopamin, serotonin dan peptida penghatar nyeri, seperti

subtansi P, dan mengakibatkan transmisi rangsang nyeri terhambat.

Obat –obat analgesik jenis ini yaitu Alfentanil, Benzonatate,

Buprenorphine, Butorphanol, Codeine, Dextromethorphan Dezocine, Difenoxin,

Dihydrocodeine, Diphenoxylate, Fentanyl, Heroin Hydrocodone,

Hydromorphone, LAAM, Levopropoxyphene, Levorphanol Loperamide,

Meperidine, Methadon, Morphine, Nalbuphine, Nalmefene, Naloxone,

Naltrexone, nascapine oxycodone, Oxymorphone, Pentazocine, Propoxyphene,

Sufentanil.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

34

b. Non Farmakologis

Penatalaksanaan nonfarmakologis terdiri dari berbagai tindakan

penanganan nyeri seperti stimulasi pada area kulit, masase, akupuntur, distraksi,

relaksasi, reframing, hipnotis, biofeedback dan pemberian plasebo (Zakiyah,2015;

71).

1) Stimulasi pada areakulit

a) Komres panas dan dingin

Area pemberan kompres panas dan dingin dapat menimbulkan respons

sistemik dan respon lokal.stimulasi ini mengirimkan impuls-implus dari perifer

kehipotalamus yang kemudian menjadi sensasi temperatur tubuh secara normal.

b) Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)

Merupakan alat yangdigunakan untuk menurunkan nyeri dengan

menggunakan gelombang bifasik melalui elektroda pada kulit, umumnya berupa

stimulator mesin kecil yang dioprasikan dengan arus keluaran 0-50 mA.

Pemasangan elektroda ini tidak membutuhkan anestesi karena tidak akan ada

stimulasi yang akan mempengaruhi saraf sensorik.

c) Masase

Beberapa macam masase yang dapat dilakukan untuk merangsang saraf

berdiameter besar (serabut beta A) yaitu

Efflurage yaitu teknik masase di mana pasien dalam posisi setengah

duduk, lalu letakkan kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan

digerakkan melingkar dari arah pusat ke simfisis atau dapat juga menggunakan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

35

satu telapak tangan dengan gerakan melingkar atau satu arah. Cara ini dapat

dilakukan sendri oleh pasien.

Deep Back Massage yaitupasien berbaring miring, kemudian perawat

atau keluarga pasien menekan daerah sakrum dengan telapak tangan, pepaskan

dan tekan lagi, begitu seterusnya.

Firm Caunter Pressure yaitu pasien dalam posisi duduk kemudian

perawat atau keluargapasien menekan sakrum secara bergantian dengan tangan

yang dikepalkan secara beraturan.

Abdominal Lifting yaitu dengan cara membaringkan pasien pada posisi

terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada

pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang

berlawanan ke arah puncak perut tanpa menekan ke arah dalam,

kemudianulangilagi begitu seterusnya.

2) Acupressure

Merupakan salah satu cara pengobatan tradisional tiongkok yang sudah

lama dikenal keberadaannya dengan cara penekanan-penenkanan pada titik

pengaktif (trigger point), dimana dalam hal nyeri titik pengaktif adalah sama

dengan titik akupuntur. Dengan tujuan memperlancar sirkulasisehingga tercapai

keseimbangan energi,dengan indikasi utama untuk nyeri dan ganguan

neuromuskular.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

36

3) Distraksi

Merupakan strategi penglihatan nyeri yang memfokuskan perhatian klien

kestimulus yang lain daripada terhadap rasa nyeri dan emosi negatif. Jenis-jenis

ditraksi menurut Zakiyah,2015;77 antara lain

a) Distraksi visual

Meliputi melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, serta

melihat pemandangan dan gambar.

b) Distraksi pendengaran

Dapat dilakukan dengan cara mendengarkan musik yang disukai atau

suara burung serta gemercik air, klien dianjurkan untuk memilih musik yang

disukai dan musk tenang seperti musik klasik.

c) Distraksi pernapasan

Klien dianjurkan untuk fokus memandang pada satu objek atau

memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan

hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan napas melalui mulut

secara perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati).

d) Distraksi intelektual

Mengisi teka-teki silang bermain kartu, melakukan kegemaran (di tempat

tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita merupakan beberpa contoh

distraksi intelektual.

4) Relaksasi

Metode yang dapat digunakan untukmenurunkan kecemasan dan

ketegangan otot (muscle tension)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

37

a) Imajinasi terbimbing

Kegiatan klien membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan

mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur

membebaskan diri dari perhatian terhadap nyeri.

b) Progressive Muscle relaxation (PMR)

Merupakan strategi untuk membantu relaksasi memalui peregangan dan

pelepasan otot (Zakiyah,2015:79).

c) Relaksasi maditas keyakinan (Benson)

Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan ransangan

dengan perhatian langsung padasuatu rangsangan yang berulang atau tetap.

Menurut Benson komponen relaksasi sangat sederhana, yaitu : (1) ruang yang

tenang, (2) posisi yang nyaman, (3)sikap mau menerima, dan (4) fokus perhatian.

Dia menggambarkan meditasi sebagai suatu proses yang dapat digunakan semua

orang untuk menenangkan diri, beradaptasi dengan stres, dan untuk semua dengan

inklinasi spiritual, merasa sebagai kesatuan dengan Tuhan atau alam semesta

(Potter & Perry,2010 : 547).

5) Reframing

Teknik yang mengajarkan tentang cara memonitoring atau mengawasi

pikiran negatifdan menggatinya dengan salah satu pikiran yang lebih positip.

6) Hipnotis

Teknik terapi dimana klinis (ahli psikologi,dokter,perawat, dst.) membuat

saran atau sugesti kepada individuyangtelah menjalani prosedur yang dirancang

agar santai dan fokus pada pikiran mereka.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

38

7) Biofeedback

Cara lain untuk membantu klien ketika mengalami nyeri, khususnya bagi

seseorang yang sulit merelaksasi ketegangan otot. Dan merupakan sebuah proses

klien untuk belajar mempengaruhi respons psikologis diri dengan mengubah

pengalaman tentang rasa nyeri yang sedang dirasakan.

8) Plasebo

Bahan-bahan tanpa sifat farmakologis, misalnya gula atau pil palsu dan

biasanya digunakan secaraluas sebagaikontrol dalam eksperimen untuk menguji

efek sebuah obat.

C. Relaksasi Benson

1. Pengertian Relaksasi Benson

Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi

dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menenangkan diri,

beradaptasi dengan stres,dan untuk semua dengan inklinasi spiritual, merasa

sebagai kesatuan dengan Tuhan atau alam semesta (Benson, 2000). Berikut ini

pendapat menurut ilmuan mengenai relaksasi benson dalam buku Benson, 2000 :

130 yaitu :

a. Martin luther mengatakan bahwa keyakinan individu dapat secara langsung

berkomunikasi dengan tuhan jika orang tersebut berada dalam keheningan

yang sempurna.

b. Rudolph Otto mengatakan bahwa untuk mempersiapkan doa-doa renungan

batin, bahasa hati sejati, saat manusia berkonsentrasi semata-mata

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

39

keadaantuhan, dia harus mencapai sifat pasif dengan cara berkonsentrasi pada

suatu objek.

c. Santo Agustinus mengatakan bahwa catatan sejarah yang menggambarkan

pengalaman pribadinya yang mendalam. Disamping untuk memotret berbagai

pengalaman subjektif meraka, para mistikus kristen kemudian merancang

berbagai komponen kontemplasi yang mereka anggap akan mengantar para

pembaca pada keadaan kesadaran khas ini.

2. Meditasi

Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan

dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau tetap (Rakel

dan Fass,2006) dalam potter (2010). Ini merupakan terminasi umum untuk

jangkauan luas dari praktik yang melibatkan relaksasi tubuh dan ketenangan

pikiran. Asal kata meditari berarti mempertimbangkan atau memperhatikan

sesuatu. Dr. Herbert Benson (2000) menulis buku the relaxation response, yang

menggambarkan perhatian pada praktisi pelayanan kesehatan Eropa tentang

manfaat fisik dan psikologis dari relaksasi. Menurut Benson, komponen relaksasi

sangat sederhana, yaitu

a. Ruang yang tenang

b. Posisi yang nyaman

c. Sikap mau menerima

d. Fokus perhatian

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

40

Benson menggambarkan meditasi sebagai suatu proses yang dapat

digunakan semua orang untuk menenangkan diri, beradaptasi dengan stres,dan

untuk semua dengan inklinasi spiritual, merasa sebagai kesatuan dengan Tuhan

atau alam semesta. Meditasi tidak memerlukan perubahan dalam sistem

kepercayaan dan sesuai dengan sebagian besar praktik keagamaan. Individu atau

kelompok dapat dipraktikannya dan mudah dipelajari. Praktik meditasi tidak

membtuhkan seseorang pengajar, banyak individu mempelajari prosesnya dari

buku atau kaset dan mudah untuk diajarkan. Sebagian besar teknik meditasi

melibatkan pernapasan, biasnya pernapasan perut yang dalam, relaks dan perlahan

(Potter, 2010:547).

3. Manfaat relaksasi benson

Relaksasi dengan memanfatkan faktor keyakinan secara efktif menurut

Benson,2000: 36 dapat :

a. Menghilangkan rasa sakit

b. Mengurangi sakit angina pektoris dan bahkan mungkin meniadakan kebutuhan

bedah bypass (kira-kira 80% nyeri akibat penyakit ini dapat diobati dengan

keyakinan positif)

c. Mengurangi tekanan darah dan membatu dalam mengendalikan masalah-

masalah hipertensi

d. Mempertajam kreativitas, terutama saat mengalami suatu”hambatan mental”

e. Mengatasi insomnia (sulit tidur)

f. Mencegah serangan hiperventilasi

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

41

g. Membantu mengurangisakit punggung

h. Meningkatkan terapi kanker

i. Mengendalikan serangan panik

j. Menurunkan kadar kolesterol

k. Mengurangi gejala-gejala kecemasan, termasuk mual, muntah, diare, sembelit,

cepat marahdan ketidakmampuan untuk bergaul denggan orang lain

l. Mengurangi stres secara keseluruhan dan meraih kedamaian diri dan

keseimbangan emosional yang lebih tinggi.

4. Mekanisme relaksasi benson menurut Benson, 2000: 161

Pentingnya pembangkitan respons relaksasi salah satunya yaitu faktor

keyakinan yang saling mendukung. Pada saat stres, cemas atau terlalu

khawatirmengenai kesehatan atau gejala penyakit yang dirasakan makan akan

mengalami kecemasan. Kecemasan ini akan menjadi penyebab”daur kecemasan”

yang terus menerus berputar.

Bila seseorang mengalami kecemasan maka akan merangsang sistem

saraf simpatik-bagian dari sistem saraf yang menjadi semakin aktif dalam keadaan

darurat atau stres. Pada gilirannya, sistem saraf simpatik ini akan meningkatkan

dan memperburuk dampak stres, termasuk gejala-gejala emosional dan fisik suatu

penyakit. Memburuknya gejala-gejala ini memperbesar kecemasan sebelumnya.

Efek sistemsaraf simpatik terjadi akibat adanya hormon adrenalin dan

noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin. Jumlah berlebihan zat-zat ini

dikaitkan dengan berkembangnya sejumlah penyakit : kecemasan, hipertensi,

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

42

gangguan irama jantung, nyeri punggung, sakit kepala akibat ketegangan,

insomnia, dan nyeri otot.

Untuk mengobati masalah kesehatan yang disebabkan oleh zat-zat

tubuh penghasil stres, dokter mungkin meresepkan obat yang disebut dengan obat

pemblokir-beta yang sebagian akan menghambat dampak hormon-hormon

tersebut. Namun ada jalan lain untuk mencapai hasil serupa yaitu respon relaksasi.

Berbagai penelitian telah memperlihatkan bahwa respons relaksasi tidak

mengurangi jumlah hormon norepinefrin yang dilepaskan oleh jaringan saraf,

tetapi cenderung merubah respons terhadan hormon sehingga berkurang efeknya.

Oleh karena itu, respons relaksasi memutuskan lingkaran tersebut dengan cara

menghalangi kerja hormon sistem saraf simpatik. Pemutusan lingkaran ini

mencegah timbulnya kecemasan dan efek membahayakan lainnya. Sehingga

membuat respons relaksasi sangat efektif ialah bahwa respons ini dapat bekerja

samadengan kekuatan bermanfaatan dari keyakinan seperti sang Pencipta.

5. Prosedur Relaksasi Benson

Langkah-langkah relaksasi yang mengunakan faktor keyakinan

a. Pilihlah satu kata atau frase singkat yang mencerminkan keyakinan

anda seperti kata untuk Tuhan, Allah atau kalimat-kalimat untuk

berzikir, seperti alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar.

b. Atur posisi yang nyaman

c. Pejamkan mata

d. Lemaskan otot-otot

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

43

e. Perhatikan nafas dan mulailah mengunakan kata fokus yang berakar

pada keyakinan anda

f. Pertahankan sikap pasif

g. Praktikan teknik ini selama sepuluh atau dua puluh menit saja

h. Praktikan teknik ini dua kali sehari (pagi dan malam).

(Benson,2000:166).

D. Pengaruh relaksasi benson terhadap nyeri Haid

Berbagai penelitian telah memperlihatkan bahwa respons relaksasi tidak

mengurangi jumlah hormon norepinefrin yang dilepaskan oleh jaringan saraf,

tetapi cenderung merubah respons terhadan hormon sehingga berkurang efeknya.

Oleh karena itu, respons relaksasi memutuskan lingkaran tersebut dengan cara

menghalangi kerja hormon sistem saraf simpatik. Pemutusan lingkaran ini

mencegah timbulnya kecemasan dan efek membahayakan lainnya. Yang membuat

respons relaksasi sangat efektif ialah bahwa respons ini dapat bekerja sama

dengan kekuatan bermanfaatan dari keyakinan seperti sang Pencipta (Benson,

2000: 161).

Penelitian Nur Aidha, 2018 tentang Pengaruh Relaksasi Benson

Terhadap Nyeri Menstruasi Pada Siswi SMA Negeri 1 Tongas – Probolinggo

menyatakan bahwa hasil Independent Sample Test didapatkan p=0,000 yang

artinya ada pengaruh relaksasi benson terhadap nyeri menstruasi pada siswi SMA

Negeri 1 Tongas – Probolinggo.Berdasarkan hasil penelitian relaksasi benson

dapat mengurangi nyeri menstruasi pada siswi, sehingga penelitian ini diharapkan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

44

agar siswi membiasakan diri untuk menangani nyeri menstruasi dengan

menggunakan metode tersebut.

Menurut penelitian Dwi Rahayuningsih, dkk 2018 yang Menganalisa

perbedaan metode musik klasik dan relaksasi benson dalam menurunkan

dismenorea primer pada siswi di SMP Negeri 1 Boyolali.Jenis penelitian adalah

kuantitatif, menggunakan Quasy Experimental Design,dengan rancangan Pretest-

Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel denganteknik Purposive

Sampling, dengan menetapkan jumlah sampel sebanyak 15 respondenpada

masing-masing kelompok. Instrumen penelitian menggunakan lembar

observasi.Analisa data dengan uji Wilcoxon math pair test dan uji beda

menggunakan uji MannWhitney test. Dengan hasil nilai median kelompok musik

klasik dan relaksasi benson, nampakbahwa nilai post test kelompok musik klasik

dan relaksasi benson sama yaitu 2,00, yang berarti bahwatidak ada perbedaan

yang signifikan antara metode musik klasik dan relaksasi benson terhadap

penurunan dismenorea primer pada siswi di boyolali.

Menurut penelitian Dewi Sinta dkk, 2014 tentang. Efektifitas Relaksasi

Benson Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Luka Post Seksio Sesaria Studi

Dilakukan Di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah Denpasar Menurut analisis

Hasil uji statistik perbedaan perubahan intensitas nyeri pada kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol menggunakan independent sample t-test, diperoleh nilai

Sig. (2-tailed) sebesar 0,023 yang lebih kecil dari α penelitian (0,05), yang berarti

terdapat efektifitas relaksasi Benson terhadap penurunan intensitas nyeri luka post

seksio sesaria di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah Denpasar.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

45

E. Kerangka Teori

Menurut Notoatmodjo, 2018 kerangka teori penelitian pada dasarnya

merupakan penjelasan mengenai pemikiran dan temuan-temuan yang mendasari

penelitian. Kerangka teori penelitian ini seperti digambarkan pada diagram berikut

ini :

A.

B.

C.

D.

E.

Gambar 5.Kerangka Teori

Zakiyah,2015. Potter & Perry,2000. Anurogo, 2011.

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan formulasi atau simplifikasi dari kerangka

teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu

kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel satu

dengan yang lain sehingga dapat mengarahkan peneliti menganalisis hasilpenelitin

(Notoatmodjo, 2018). Berdasarkan tinjauan pustaka maka dibuat kerangka

konsep sebagai berikut :

Penanganan Nyeri Menstruasi

1. Farmakologis

a. Analgesik Non-Opioid

b. Analgesik Opioid

2. Non- farmakologis

a. Stimulasi pada area kulit

b. Acupressure

c. Distraksi

d. Relaksasi

1) Imajinasi Terbimbing

2) Progressive Muscle

3) Relaksasi Benson

e. Reframing

f. Hipnotis

g. Biofeedback

h. Plasebo

Penurunan Nyeri Menstruasi

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

46

Gambar 6. Kerangka konsep

G. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang sesuatu yang diduga atau

hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara

empiris (Notoatmodjo, 2018). Hipotesis penelitian ini adalah Ada pengaruh

relaksasi bensonterhadap penurunan intensitas nyeri menstruasi (dismenore) pada

siswi SMAN 6 Metro usia 15-16 tahun.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

atau ukuran yang dimilikiatau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu yang mempunyai bermacam-macam nilai

(Notoatmodjo,2018:103). Berdasarkan hubungan fungsionalnya atau perannya

variabel diebedakan menjadi variabel terikat (dependent) dan variabel bebas

(independent) dan variabel penganggu (confounding) (Notoatmodjo,208:104).

Variabel dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah nyeri menstruasi

(dismenore) sedangkan variabel independent yaitu teknik relaksasi benson.

I. Definisi Operasional

Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat

ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi yang operasional atau

“definisi operasional variabel”. Definisi operasional ini penting dan diperlukan

Relaksasi Benson Penurunan Nyeri Menstruasi

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB II.pdf · 2019-12-06 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Menstruasi(dismenore) 1.

47

agar pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara

sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain (Notoatmodjo,

2018:111).

Adapun dalam penelitian ini variabel yang akan didefinisikan secara

oprasional dapat dijelaskan sebagai berikut

Tabel 2

Definisi Oprasional

Variabel Definisi

Oprasional

Cara ukur Alat

ukur

Hasil ukur Skala

Nyeri

Menstruasi

(dismenore)

Sakit yang

dirasakan

responden

pada perut

bagian bawah

seperti kram,

menjelang dan

atau saat haid

berlangsung.

Wawancara Kuisioner Intensitas

nyeri

menstruasi 0-

10

Rasio

Relaksasi

Benson

Relaksasi

pernafasan

dengan

melibatkan

keyakinan

spiritual

selama 10 atau

20menit dalam

dua kali sehari

(pagi dan

malam). Pada

remaja putri

usia 15-16

tahun.

Wawancara

dan

Observasi

Check

List

Dilakukan

teknik

relaksasi

benson

Nominal